IURNAL INFORMATIKA 1lrnKL
PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM (KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PAKAR IIUKUM KUIIP PiNANA) TENTANG PELANGGARAN DI INDONESIA Youllia Indrawaty N., Subarjah Mulyadi
12-
Jurusan Teknik Infomatika Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Nasional
Intisari
22. Indonesia.':b19ui
negara hukum, memiliki bermacam--macam peraturan hukum, salah satunya adalah Kitab undang-undang Huku- piJanu d;nakan untuk mengatur berbagai macam tindak pidina d# salah ,utunyr udulah tindak pio-l-*rr,adap pelanggaran. Masalah hukum pidana sangat kompleks setrlngga sutit uagi -ury*utuiur.ru- untuk mengerti dan mememahami pasal-pasal yang mengatur suatu kasus hukim. membingungkan bagi masyarakat umum saat terlibat dalim suatu kasus hukum. Berdasarkan-permasalahan izinkan penulis menyajikan suatu sisrem pakar tersebut metode inferensi forward chaining didalam-si-stem, yaitu prose, inr".nri yang memurai pencarian dari suatu faktafaklu atau data menuju pada tonr,rusi yang ada. perancangan sistem pakar dimulai dengan menganalis" tentang p"rung!*un dilanjutkan dengan {yrIPyung r"u"-l-i*nya membuat rule-base berdasarkan analrsa diiai
4"*
31 -
n
Fit**
dl t;il;;;g h"il;'l';;#;H#rkan ffiF:;;;6ip"r-ur*ur,an u"ti t"tii"
4ltsnn
f:ifi ,##:!xliil,fi ff 1;fftr;;i:f; -:;*:;"ffif,:f t'^i#"i"",i,"ii';;p*a-p",rl**
Kata kunci : sistem pakar, pelanggaran hukum, Ktrlrp, metode forward chaining.
V
Abstract As a state of law, IND)NESIA has a variety of law, which is described on Kitab undang_ undang Hukum Pidana (KUHP)' KUHP,used to ioriglroriety of crimr. mostry happens is a crime against the violations'criminal law issuet ir"Zo*yrex, so dfficurtfor pubric to understand and comprehens provisions governing a legal ,orr. iy often involved in a legal case' Basei on for pubric when these issuei allowed the authoi pr"rrn "oi1urrrg i on expeft system of raw by applying forward chaining inference method in the system, thi inyerence process of starting a searchfrom the facts or dati to-the conctusions to d'esign begins with analyzing the it:;;;rhg';;"brems. Exper.t system third book oy tlr" o{ the uiiufrin yolrowecr by making rule-base based on t-h".inalisis previously a doie, then tiity r"rrard chaining inference method in the system' And with rhe expert'system is- expecied fiitiror" the pubtic to-k o, and understand the provisions rerating to airt*tiot act against viorations.
iii"n
ihi,
*r;;":r"
iuie
i
Keywords: violation of raw, KUH., expeft systems, forward chaining met:hod.
No. 1 Vol. 2, fanuari
- April 2011
IURNAL INFORMATIKA
I. 1.1.
Pendahuluan Latar Belakang Masalah
Indonesia sebagai sebuah negara hukum sudah memiliki peraturan-peraturan lrukum pidana yaitu Kitab Undang-undang hukum Pidana (KIIHP). KUHP berisi rarusan pasal yang mengatur tentang hukum pidana di
Indonesia. Masalah hukum pidana sangatlah kompleks sehingga cukup sulit bagi
masyarakat umum' untuk mengerti dan memilah pasal-pasal yang mengatur suatu kasus tertentu. Untuk meninjau suatu kasus perlu mencari di KUHP yang begitu tebal.
Hal ini tentunya tidak praktis dan menyulitkan bagi masyarakat umum. 'Ketidakmengertian tentang hukum
menyebabkan kebingungan bagi masyarakat umum saat terlibat dalam kasus pidana, baik sebagai tersangka maupun korban dan salah satunya adalah tindak pidana terhadap pelanggaran. Kasus tindak pidana terhadap pelanggaran meliputi : Pelanggaran Keamanan Umum Bagi Orang Atau Barang Dan Kesehatan, Pelanggaran Ketertiban lJmum, Pelanggaran Terhadap penguasa lJmum, Pelanggaran Mengenai Asal-Usul Dan Perkawinan, Pelanggaran Terhadap Orang Yang Memerlukan pertolongan, pelanggaran Kesusilaan, Pelanggaran Mengenai Tinah, Tanaman Dan Pekarangan, pelanggaran Jabatan, Pelanggaran pelayaran
pakar di bidang hukum diharapkan membantu manusia sebagaimana diterapkan di bidang-bidang lainnya.
No. 1 Vol. 2, fanuari
- April 2011
1Hl
1,,2.
Rumusan Masalah Masyarakat umum dalam memahami kasus pelanggaran dalam pasal-pasal KUHP yang berhubungan dengan suatu jenis tindak pidana terhadap pelanggaran mengalami kesulitan, hal mana masyarakat secara umum bukan praktisi hukum. Sehingga dibutuhkan suatu sistem aplikasi berbantuan komputer
yang mampu memberikan
kemudahan memahami kasus
masyarakat umum dalam pelanggaran berdasarkan pasal-pasal
3
KfIIIp.
1.3. Tujuan Merancang dan merealisasikan suatu perangkat lunak sistem pakar yang dapat dikembangkan lebih lanjut untuk membantu masyarakat umum dalam memahami kasus pelanggaran dalam pasal-pasal KUHp yang berhubungan dengan suatu jenis tindak pidana
.t
terhadap pelanggaran.
1.4.
Batasan Masalah
Mengingat begitu
luasnya pembahasan mengenai sistem ini, maka penulis membatasi permasalahan yang ada sebagai berikut :
o Dengan adanya masalah tersebut maka perlu adanya suatu sistem yaitu pengembangan perangkat lunak sistem pakar di bidang hukum yang dapat memudahkan masyarakat umum untuk mengetahui dan memahami pasal-pasal yang berkaitan dengan suatu tindak pidana terhadap pelanggaran. Kompleksitas bidang hukum yang tidak saja menyangkut aturan-aturan yang pasti tetapi juga melibatkan unsur sosial dan emosional menyebabkan ketidakmungkinan untuk mengembangkan suatu sistem pakar yang sepenuhnya dapat menggantikan seorang pakar hukum. Dengan menerapkan sistem
akan
telah
Pembuatan sistem pakar
sl
,tr
ini
akan membahas jenis-jenis tindak pidana yang
termasuk pada kategori tindak pidani lerhadap pelanggaran, meliputi Pelanggaran Keamanan Umum Bagi
Orang Atau Barang Dan Kesehatan, Pelanggaran Ketertiban Lfmum,
Pelanggaran Terhadap penguasa LJmum, Pelanggaran Mengenai Asal-Usul Dan
Perkawinan, pelanggaran
Terhadap
Orang Yang Memerlukan pertolongan, Pelanggaran Kesusilaan, pelanggaran
Mengenai Tanah, Tanaman Dan Pekarangan, Pelanggaran Jabatan, Pelanggaran Pelayaran.
l l
IURNAL INFORMATIKA Pembuatan sistem pakar dibuat dengan
metode forward chaining menggunakan
teknik
dan representasi
pengetahuan kaidah produksi.
Aplikasi ini berjalan standalone.
1.5.
Tiqiauan Pustaka
Penulis meninjau penelitian
ini penelitian yang berdasarkan dari hasil-hasil sebelumnya pernah dilakukan diantaranya adalah sebagai berikut. Andreas Handojo dan Timnya,2004,
melakukan perancangan dan
pembuatan aplikasi sistem pakar untuk permasalahan tindak pidana terhadap harta kekayaan yang bertujuan untuk menyeleksi pasal-pasal KUI{P yang terlibat dalam sebuah kasus pidana. Aplikasi dibuat dengan pemograman Borland Delphi 6.0 dan Ms. Access sebagai Database Engine.
ini
Sedangkan Wazio Dionel dan Timnya, 2007, membuat sistem pakar troubleshooting hardware pada windows xp yang bertujuan untuk mendiagnosa dan memberikan solusi
tentang kerusakan komputer. Aplikasi ini dibuat dengan pemograman Borland Delphi 7 dan Ms. Access sebagai Database Engine.
namun terdapat perbedaan dalam pembahasan
KUI{P (Kitab
Undang-undang Hukum Pidana). Pada riset yang pernah dilakukan (Andreas Handojo dan Timnya, 2004) membahas tentang pidana terhadap harta kekayaan, sedangkan yang penulis lakukan adalah tindak pidana tentang pelanggaran. Pada riset yang pernah dilakukan (Andreas Handojo dan Timnya,2004), Aplikasi yang dibuat menggunakan pemograman Borland Delphi 6 dan Ms. Access sebagai Database Engine sedangkan yang penulis lakukan adalah menggunakan pemograman
Borland Delphi
t.6.
Cara Penelitian
Pada pertelitian yang dilakukan oleh penulis, penulis mengidentifikasikan cara penelitian yang meliputi kebutuhan perangkat
lunak, kebutuhan perangkat keras, 1.6.1. Kebutuhan Perangkat lunak
Penelitian ini dirancang menggunakan perangkat lunak berikut:
o
Pada riset yang pertama tentang perancangan
kedua riset tersebut
menggunakan pemograman Borland Delphi dan Ms. Access sebagai Database Engine.
Dari kedua tinjauan riset ini, penulis melakukan penelitian seperti yang dilakukan oteh (Andreas Handojo dan Timnyar 2004) No. 1Vol. 2, fanuari
- April 2011
dan
metodologi penelitian.
Dari kedua riset dalam jumal di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. dan pembuatan aplikasi sistem pakar untuk permasalahan tindak pidana terhadap harta kekayaan dibuat dengan tujuan menyeleksi pasal-pasal KUHP yang terlibat dalam sebuah kasus pidana sedangkan pada riset yang kedua tentang sistem pakar troubleshooting hardware pada windows xp dibuat dengan tujuan mendiagnosa dan memberikan solusi tentang kerusakan computer. Aplikasi dari
7 dan MySQL sebagai
Database Engine.
r
dengan sebagai
Perangkat lunak dikembangkan dengan menggunakan bahasa pemograman Pascal dengan engine Borland Delphi. Pembangunan database engine menggunakan MySQL.
o Aplikasi ini
berjalan
di
sistem
operasi windows XP. 1.6.2.
Kebutuhan Perangkat Keras
Penelitian
ini
dirancang
menggunakan perangkat berikut :
keras
dengan sebagai
o Memory RAM yang digunakan adalah 128 MB. yang digunakan adalah lntel Celeron t.46 GHz.
o Proccessor
IURNAL INFORMATIKA
.
Space Hard Disk yang dibutuhkan adalah berkapasitas 3 MB (program + database).
hingga akhirnya membuatan program dengan yang dibuat.
6.
1.6.3. Metodologi Penelitian Penelitian Metodologi yang digunakan dalam pengembangan aplikasi ini adalah metodologi Waterfall. Metodologi ini digunakan karena pendekatan yang sistemastis dan sekuensial dalam pengembangan perangkat lunak, dimulai dari analisis, desain, coding, testing dan pemeliharaan.. Adapun hal-hal yang penulis lakukan untuk mengumpulkan data
untuk mendukung metodologi
yang digunakan dalam pengembangan sistem yang berhubungan dengan pembahasan ini antara
lain
:
1.
Tinjauan pustaka dan mempelajari
KUHP buku ke-3 tentang pelanggaran Penulis melakukan tinjauan pustaka dan mempelajari KUIIP buku ke-3 tenrang pelanggaran.
2.
Wawancara
Penulis melakukan
wawancara untuk memperkuat hasil analisa dari KUHp buku ke-3 tentang pelanggaran.
langsung dengan
ahli hukum
3.
Penentuan lingkup aplikasi Penulis menentukan ruang lingkup yang akan dibahas pada penelitian ini, yaitu dibataskan pada KUHp buku ke-3 tentang pelanggaran.
4.
Pengambilan data/materi untuk tahap awal perancangan aplikasi penulis mengumpulkan data-data yang dibutuhkan untuk penelitian yang dilakukan, yaitu KUHP buku ke-3 tentang pelanggaran, dan setelah itu membuat rulebase berdasarkan KUHP buku ke-3 tersebut.
5.
Perancangan aplikasi berdasarkan Iingkup aplikasi yang telah ditentukan
sebelumnya. Penulis mulai melakukan perancangan aplikasi, yaitu dimulai dari membuat database
No. 1Vol. 2, fanuari
- April 2011
Pengujian dan implementasi aplikasi Penulis melakukan pengujian program di kalangan sendiri secara berkala setelah tahap pengkodean selesai. Jika tahapan ini sudah selesai dan telah dievaluasi, penulis melakukan pengujian ke tahap yang lebih tinggi yaitu ke lingkungan terdekat.
2.
Dasar Teori 2.f. Sistem Pakar
Sistem pakar adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia komputer yang dirancang untuk memodelkan kemampuan menyelesaikan masalah seperti layaknya seorang pakar. Dengan sistem pakar ini, masyarakat umum pun dapat menyelesaikan masalahnya atau hanya sekedar mencari suatu informasi berkualitas yang sebenarnya hanya dapat diperoleh dengan bantuan para ahli di bidangnya. Sistem pakar ini juga akan dapar membantu aktivitas para pakar sebagai asisten yang berpengalaman dan mempunyai asisten yang berpengalaman mempunyai pengetahuan yang dibutuhkan. Dalam pen)rusunannya, pakar mengkombinasikan kaidah-kaidah penarikan kesimpulan (inference rules) dengan basis pengetahuan tertentu yang diberikan oleh satu atau lebih pakar dalam bidang tertentu. Kombinasi dari kedua hal tersebut disimpan dalam komputer, yang selanjutnya digunakan dalam proses pengambilan keputusan untuk penyelesaian masalah tertentu.
ke
dan
sistem
2.2. KUHP (Kitab
Undang-Undang
Hukum Pidana) Hukum adalah sistem yang terpenting dalam pelaksanaan atas rangkaian kekuasaan kelembagaan. KUHP terdiri atas tiga buku, yaitu:
o Buku I :
Mengatur tentang Ketentuan IJmum, terdiri atas 9 Bab, tiap Bab terdiri atas berbagai pasal yang jumlahnya 103 pasal @asal 1-103).
IURNAL INFORMATIKA
o Buku II :
Mengatur tentang Kejahatan, terdiri dari atas 31 Bab dan 385 pasal
3.2.
Analisa Kebutuhan Sistem Pakar
Analisis kebutuhan sistem pakar
(Pasal 104 488).
KUHP (Kitab
terdiri atas 10 Bab yang memuat 81 pasal
Pidana) tentang pelanggaran dibagi menjadi 3 basis pengetahuan, mekanisme inferensi, dan identifikasi aktor.
o Buku III : Mengatur tentang Pelanggaran, (Pasal 489-569).
Undang-Undang Hukum
yaitu
3.2.1. Basis Pengetahuan
3. 3.1.
Analisa dan Perancangan Analisa Kebutuhan Sistem Dalam mengembangkan suatu sistem, diperlukan adanya analisis dan pemodelan
terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem tersebut, sehingga pada pelaksanaannya sistem tersebut dapat menjalankan proses dengan baik sesuai dengan kebutuhannya. Oleh karenanya pada penelitian ini dilakukan beberapa analisis dan pemodelan kebutuhan yang meliputi :
Basis pengetahuan pada sistem pakar KUIIP (Kitab Undang-Undang Hukum Pidana) tentang pelanggaran terdiri dari dua macam sumber pengetahuan Fakta dan Aturan. Fakta pengetahuan yang disimpan yaitu : pengetahuan mengenai KUI{P (Kitab Undang-Undang Hukum Pidana) buku ketiga
tentang pelanggaran serta
pengetahuan mengenai manifestasi (gejala atau tanda yang muncul) yang menimbulkan pelanggaran terha{ap pasal yang terkait tesebut.
o Kebutuhan
Informasi pengetahuan untuk KUI{P (Kitab Undang-Undang Hukum Pidana) buku ketiga tentang pelanggaran terdiri dari 9 kasus
mengakses sistem tersebut.
pelanggaran
Aplikasi Kebutuhan ini meliputi bagaimana sistem dapat menunjang penggunanya dalam
.
Kinerja Sistem Yang Diharapkan Sebuah aplikasi harus dirancang agar dapat menjalankan fungsinya dengan baik,
sehingga dapat memberikan solusi atas permasalahan yang ada. Berikut ini merupakan kinerja sistem yang diharapkan dari KUI{P (Kitab Undang-Undang Hukum Pidana) tentang pelanggaran
1.
:
Dukungan interface yang
dapat
memberikan kemudahan bagi pengguna aplikasi dalam mengakses informasi.
2. Menyediakan berbagai media pendukung
untuk membantu pengguna
dalam mendapatkan informasi dari sistem (data pasal).
yaitu tentang pelanggaran
keamanan umum bagi orang atau barang dan kesehatan, pelanggaran ketertiban umum, pelanggaran terhadap penguasa umum, pelanggaran mengenai asal-usul dan perkawinan, pelanggaran terhadap orang yang memerlukan pertolongan, pelanggaran kesusilaan, pelanggaran mengenai tanah, pekarangan, pelanggaran tanaman j abatan, pelanggaran pelayaran.
dan
Adapun aturan yang
disimpan
merupakan pengetahuan yang didasarkan pada keterkaitan antara pelanggaran satu dan pelanggaran lain yang dipilih sehingga membuat kesimpulan pasal yang dilanggar.
Dengan aturan tersebut maka teknik representasi yang dipakai adalah kaidah produksi.
3.
Model pengembangan progrilm yang memungkinkan aplikasi dapat diakses lebih cepat.
4. Sistem Pakar dapat melakukan penelusuran
secara cepat dan
tepat,
meng gambarkan kesimpulan. No. 1 Vol. 2, fanuari
- April 2011
guna
3.2.2. Mekanisme Inference Mekanisme inferensi mengandung suatu mekanisme pola pikir dan penalaran yang digunakan dalam menyelesaikan suatu masalah, dalam hal ini bagaimana system
IURNAL INFORMATIKA
dapat mengambil suatu berdasarkan pelanggaran yang
kesimpulan oleh
dipilih
pengguna.
3.3. Perancangan Sistem pakar 3.3.1. ERD (Entity Relationship Diagram)
Pendekatan yang dipakai Sistem pakar
KUHP (Kitab Undang-Undang
Hukum Pidana) tentang pelanggaran menggunakan pelacakan ke depan (forward chnining) dimana pelacakan tersebut dimotori oleh data masukan kasus pelangaran yang dipilih dan
selanjutkan mencoba
menggambarkan
kesimpulannya
Gambar 3. ERD Sistem Aplikasi
3.3.2. DFD (Data Flow Diagram) o DFI) Level0
Gambar 4. DFD tevel0 Sistem Aptikasi
o
DFD Level
I
3.2.3. Identifikasi Aktor Akfor merupakan sesuatu yang brkomunikasi dengan sistem dan merupakan sesuatu yang eksternal dari sistem. Adapun aktor pada sistem pakar KUI{P (Kitab Undang-Undang Hukum pidana) tentang pelanggaran adalah
:
-User
Kegiatan yang dilakukan
adalah
penelusuran kasus danpencarian pasal.
Gambar 5. DFD Level Aplikasi No. 1Vol. 2, |anuari
- April 2011
l
sistem
JURNAL INFORMATIKA 3.3.3. TRD (Table Relationship Diagram)
4.1.1. Interface Uset
Gambar 6.TRD Sistem APlikasi
3.3.4. Perancangan Aturan Pada Basis Pengetahuan
Berdasarkan Proses
analisis perancangan aturan meliputi pelanggaran satu ian pelanggaran lain yang dipilih -sehingga memtuat kesimpulan pasal yang dilanggar' Bentuk keterkaitan tersebut dapat dilihat pada gambar dibawah
Gambar 10 adalah menu Penelusuran yang dapat diakses oleh user' Pada menu p"n-lutoiun ini pengguna dapat memilih kasus mana yang ingin diPilih.
ini.
pelanggaran keamanan umum bagi orang atau barang dan kesehatan AND saya men88an88u atau membuat onar terhadap oroi[ atau barang dan yang menimbulkan bahaya, kerugian atau kesusahan terhadap oran'7 atau barang tersebut. AND saya tidak melakulan pelanggaran belum lewat satu tahun sejak adanya pemidanaan yang menjadi tetap karena pelanggaranyang sama THEN [anda terkena pasal berlapis yaitu 489 ayat I "diancam dengan pidana pasal 'dend.a paling banyak dua ratus dua puluh lima rupiah"
IF
4.
Gambar 11 adalah menu Penelusuran yang dapat diakses oleh user. Pada menu p"n-lotutut ini pengguna dapat memilih masalah mana yang ingin diPilih.
Implementasi Sistem
4.1. Iiterface Aplikasi Sistem Pakar Hukum Berikut adalah hasil printscreen dari implementasi interface sistem pakar KUIIP yang terdiri dari halaman log in admin' Lpaate data pasal dan data pakar, penelusuran kasus, hingga Pencarian Pasal.
Gambar 12. Penelusuran Masalah No. 1Vol.2, fanuari
- APril 2011
IURNAL INFORMATIKA Gambar L2 adalah menu penelusuran yang dapat diakses oleh user. pada menu penelusuran ini pengguna dapat memilih masalah mana yang ingin dipilih.
fr.ls,i'iiil
.
1 i.41:i.nY
4*l{?:X::t:lits:r:iit,:&=
Gambar 15. Pencarian Kasus -',r
i=;,;,iiit+:iiii;jl5", --liffi penelusurun
Gambar 13. Kesimpulan
Gambar 13 adalah menu penelusuran yang dapat diakses oleh user. pada menu penelusuran ini pengguna akan memperoleh kesimpulan dari kasus dan masalah yang dipilih pada gambar lb, gambar ll, dan
Gambar 15 adalah menu cari kasus yang dapat diakses oleh user. pada menu cari kasus ini pengguna dapat mencari pasal berdasarkan kasus yang diinginkan..
4.2.
Akan dilakukan proses konsultasi
gambar 12.
Kas
Yaru Ard€ Abmi
:
PELANGGARAN KEAMANAN UMUM BAGI ORANG ATAU BARANG DAN KESEHATAN lilasalah Yang Anda Atami
.
b;.i;6;rj
.
saya
rel€kktr pdanggen
kaffi
p€langgdan yang
Kesirpdaf,rrya
antara masyarakat umum yang tidak mengerti sama sekali tentang hukum kepada seorang pakar hukum. Evaluasinya adalah:
o
:
saya mtrggtrggu dau membud ond terhadap orang atau barang dan perbuatan yang saya lalol@r msimbukan bahaya. kerugan atau kesusahan t€fiadap ;rdg dau
botum
sfla.
temt
satu tahun sejak adanya
pmida@n t€ng
o o
:
,rEe uroo rcrena psd Dst€prs vaitu Dasal489 makaddated<enap6salbslapisy€itu oasal4g9dat €yat-l1 ?diilcam ?diilclm dengan dcnlanfr^an dat p€ling pidana denda oart*dua rdls dE gjrfi tima rupiah?. dan pasat4es ava u z pioani'teniJ;6r-i;#ffL, proana kumgan patinglamtiqa hai?.
o
Masyarakat umum mengutarakan kasus.
Masyarakat umum mengutarakan masalah ke-l sampai ke_n. Pakar hukum menyimak permasalahan yang diutarakan oleh masyarakat umum. Pakar hukum memberikan kesimpulan
bahwa masyarakat umum
St€n: T€atlahPeiatra Huhrm y€ng g€rtaku Di rndoqe$a Sehinggs i*Jl@ D larn Wah!
Implementasi proses Hukum Secara Manual Contoh kasus :
mendapat hukuman tertentu.
Gambar 14. Cetak Kesimpulan penelusuran Gambar 14 adalah menu penelusuran yang dapat diakses oleh user. pada menu penelusuran ini pengguna dapat mencetak hasil penelusuran yang dilakukan.
tersebut dan
melanggar pasal tertentu
And€ TidakTerjorat
4.3.
Implementasi Hukum Menggunakan perangkat Lunak
Dengan contoh kasus yang
sama,
proses konsultasi antara masyarakat umum Iulg tidak mengerri sama sdkali tentang
hukum dengan sistem pakar
hukum.
Evaluasinya adalah: o Pemilihan kasus t Pemilihan masalah
Setelah semua data yang' dipilih di working memory maka dengan
tersimpan No. L Vol. 2, fanuari
- April 20L1
IURNAL INFORMATIKA meng-klik button selanjutnya
dengan
disebabkan karena proses sudah
tersimpan di database sehingga data yang dibutuhkan lebih cepat dibandingkan proses secara manual (tabel 4.4) yang harus mencari data berdasarkan pencarian langsung di buku KUI{P.
Gambar 16. Hasil proses penelusuran menggambarkan Gambar t6 kesimpulan dari suatu kasus dan :
IF
pelanggaran keamanan umum bagi orang atau barang dan kesehatan AND saya mengganggu atau membuat onar terhadap orang atau barang dan yang menimbulkan bahaya, kerugian atau kesusahan terhadap orang atau barang tersebut. AND saya tidak melakukan pelanggaran belum lewat satu tahun sejak adanya pemidanaan yang menjadi tetap karena pelanggaranyang sama THEN [anda terkena pasal berlapis yaitu pasal 489 ayat I "diancam dengan pidana denda paling banyak dua ratus dua puluh lima rupiah"
1. Pengujian Pertama Contoh Kasusnya adalah sebagai berikut : ..PELANGGARAN KEAMANAN UMUM BAGI ORANG ATAU BARANG DAN KESEHATAN AND Saya mabuk di muka umum dan merintangi lalu lintas/
mengganggu ketertiban/ mengancam keamanan orang lalr.l melakukan sesuatu yang harus dilakukan dengan hati-hati atau dengan mengadakan tindakan penjagaan
tertentu
lebih dahulu agar jangan
membahayakan nyawa atau kesehatan orang lain AND Saya tidak melakukan pelanggaran
belum lewat satu tahun sejak adanya pemidanaan yang menjadi tetap karena pelanggaran yang sama TIIEN anda terkena
pasal 492 ayat I "Diancam dengan pidana kurungan paling lama enam hari, atau pidana denda paling banyak tiga ratus tujuh puluh lima rupiah"". Tabel 4.1. Perbandingan pengujian secara manual dan Program percobaan pertarta
4.4. Pengujian Sistem Secara Perangkat Lunak Dengan contoh kasus yang s:tma, proses konsultasi antara masyarakat umum yang tidak mengerti sama sekali tentang
hukum dengan sistem pakar
ini
secara perangkat lunak datanya
sendirinya kesimpulan akan didapat.
permasalahan dari
signifikan, hal
00:03:47
hukum.
Evaluasinya adalah: o Pemilihan kasus o Pemilihan masalah
Setelah semua data yang dipilih di working mernory maka dengan
tersimpan
menekan button selanjutnya
dengan
sendirinya kesimpulan akan didapat.
Pada tabel 4.1, tabel 4.2, tabel 4.3 dapat dilihat bahwa perbandingan waktu pengujian yang diperlukan antara proses
manual dan perangkat lunak No. 1Vol. 2, fanuari
- April 2011
sangat
4.1 dapat dilihat perbandingan waktu pengujian yang diperlukan antara proses manual dan perangkat lunak yang Pada tabel
sangat
signifikan, terbukti'bahwa
proses
JURNAL INFORMATIKA manual waktu yang dibutuhkan adalah 3 menit 52 detik sedangkan dengan program hanya membutuhkan waktu selama 11 detik
hanya membutuhkan waklu selama 11 detik saja.
saja.
3. Pengujian Ketiga
sedangkan dengan program
Contoh Kasusnya adalah sebagai berikut
2. Pengujian Kedua Contoh Kasusnya adalah sebagai berikut
..PELANGGARAN
:
TERHADAP
PENGUASA UMUM AND Saya mengumumkan hal-hal yang termakstub dalam surat-surat jabatan negara dan alatalatnya, yang dengan perintah penguasa
umum harus
dirahasiakan, padahal sewajarnya dapat diduga bahwa hal-hal itu perintah harus dirahasiakan merahasiakan yang diberikan ke saya adalah jelas karena alasan lain daripada kepentingan dinas atau umum THEN anda terkena pasal 528 ayat Diancam dengan pidana kurungan paling lama dua bulan atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah"".
AND
:
.?ELANGGARAN KESUSILAAN AND Saya mengajar ilmu-ilmu atau kesaktiankesaktian yang bertujuan menimbulkan kepercayaan bahwa melakukan perbuatan pidana tanpa kemungkinan bahaya bagi diri sendiri THEN anda terkena pasal 546" Diancam dengan pidana kurungan paling lama tiga bulan atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah"".
Tabel 4.4. Perbandingan pengujian
secara
manual dan Program percobaan ketiga
1"
00:03:55
Tabel 4.2. Perbandingan pengujian
secara
00:03:51
manual dan Program percobaan kedua
00:00:14
Reni
00:04:01
00:00:12
95,03
Ai
00:03:44
00:00:11
95,09
Budi
00:03:50
00:00:10
95,66
Dewi
00:03:35
00:00:14
93,49
Ipul
00:04:12
00:00:09
96,43
Rata-rata
00:03:52
00:00:11
95,76
F#4
4,,',
ffi
,3-:trffiS$it
Pada tabel
Pada tabel 4.3 dapat
dilihat
sedangkan dengan program
hanya
perbandingan waklu pengujian yang diperlukan antara proses manual da; perangkat lunak yang sangat signifikan, terbukti bahwa proses manual waktu yang dibutuhkan adalah 3 menit 51 detik membutuhkan waktu selama
l1 detik saja.
4.2 dapat dilihat
perbandingan waktu pengujian yang diperlukan antara proses manual dan perangkat lunak yang sangat signifikan, terbukti bahwa proses manual waktu yang dibutuhkan adalah 3 menit 52 detik No. 1 Vol. 2, fanuari - April 2011
L.
10
IURNAL INFORMATIKA I I
Tabel 4.4. Rata-rata Perbandingan pengujian secara manual dan Program percobaan ketiga
t3l MARANATA (2009) Penggunaan Sistem Pakar dalam Pengembangan portal Informasi untuk Spesifikasi Jenis Penyakit Infeksi (http://www.itmarana tha.org/j urnal/jurnal.informatika/Jurnal/J uni2007 / artikeyarti kelpdf/j uni07_6. pdfl)
(update terakhir juni 2007, diakses juni 2009).
00:03:52
17
[4] TNFORMATTC ENGTNEERTNG (2008) KUIIP (http://hukumpakar. site88. net /kuhp.php) (update terakhir 2008, diakses 17 juni 2AOr. Pada tabel 4.4 dapat dilihat rata-rata perbandingan waktu pengujian yang dan
KECERDASAN BUATAN) (http://docs
perangkat lunak (tabel 4.1, 4.2,4.3), terbukti bahwa proses rata-rata manual waktu yang dibutuhkan adalah menit detik sedangkan rata-rata dengan program hanya membutuhkan waktu selama 11 detik saja.
BSlJk8J: wsilfi.staff. gunadarma. ac.idlDow nloads/fi les/433 8/1 Al.pdf+ai+adalah&hl= id&gl=id) (update terakhir 20fl9, diakses
diperlukan antara proses manual
3
t-l
I I
F E B
l" B
k
.
52
5.
Kesimpulan Dari pengujian pada penelitian yang telah dilakukan, dapat dihasilkan kesimpulan
bahwa sistem pakar ini
google.com/gview?a=v&q=cache:7 1 c5v
23 jaIi2009).
t6l WIKIPEDIA (2009) HUKUM (http://id .wikipedia.org/wiki/Hukum) (update terakhir 2OO9, diakses 23 juli 2009).
dapat
mangimplementasikan kasus hukum seperti dalam buku KUHP dan sistem pakar juga
dapat memproses beberapa kasus
iJ
tsl Goocr-E (2009) PENGANTAR
dan
permasalahan berdasarkan pengujian kasus dan permasalahan yang dipilih (tabel 4.1,4.2, 4.3). Hasil ini dapat membantu masyarakat umum untuk memahami kasus hukum dan masalah yang dihadapi. Berdasarkan rata-rata efisiensi (tabel 4.4) didapatkan hasil rata-rata efisiensi proses manual adalah 3 menit 52 detik sedangkan dengan efisiensi dengan sistem pakar didapatkan hasil 11 detik.
171 Andreas Handojo, M. Isa kawan QA0/.) PERANCANGAN DAN PEMBUA TAN APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK PERMASALAIIAN TINDAK PIDANA TERHADAP HAR?A KEKAYA-AN (http: I I puslit2.petra.ac.id/e j ournaU index.php/inf/article/viewFile/ 1 5 441I 1543 3 dp) (update terakhir mei2O04, diakses 17 maret 2009).
[8]
KUHP buku ketuga ( http://www.elsam.or d/pdflkitab_uu_hukum_pidana_buku_ket iga_psl_489_569.pdf (update terak hir mei 2044, diakses I7 mnet2009) .
a
Daftar Pustaka tll Sinar Grafika, (2007), "KUHAP &
Pengacara konsultan hukum (2009) i
KI.JI{P'" Sinar Grafika, Jakarta
[2] Kadir, Abdul, (2006), "Dasar Aplikasi Database MySQL Delphf', Andi i
Yogyakarta, Yogyakarta.
I
t l0
No. 1Vol. 2, fanuari
- April 2011
17