DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KESEPIAN PENSIUNAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR CAMAT KECAMATAN ILIR TIMUR II PALEMBANG (SOCIAL SUPPORT WITH THE LONELINESS TO THE RETIREMENT CIVIL SERVANT IN THE HEAD OF SUBDISTRICT OFFICE AT KECAMATAN ILIR TIMUR II PALEMBANG) Itryah Universitas Bina Darma Jln. Ahmad Yani No.12, Plaju, Palembang Pos-el:
[email protected] Abstracts: This research purpose is to know among of the correlation among of the social support with the loneliness to the retirement civil servant (PNS) in the head of subdistrict office at Kecamatan Ilir Timur II Palembang. Hypothesis that is proposed there is very significant the correlation among of the social support with the loneliness to the retirement civil servant (PNS) in the head of subdistrict office at Kecamatan Ilir Timur II Palembang. The number of population in this research the social support with the loneliness to the retirement civil servant (PNS) in the head of subdistrict office at Kecamatan Ilir Timur II Palembang are 45 subject by limitation subject research then of sample that used statisfied or total sample. For the instruments the author used the loneliness scale and the social support scale. Data analysis used simple regression analysis. The statitical calculation was done by using the program computer SPSS (Statistical Product and Service Solution) version 15.0 for windows. Based to the research resulth, known that the number of efective resulth that given from the loneliness variable to the social support is 68% (R²=0.679). This means that there is 32% another variable which can influence the loneliness but didn’t examined by author. Keywords:Social Support, Loneliness Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui secara empiris hubungan antara dukungan sosial dengan kesepian pensiunan pada Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kantor Camat Kecamatan Ilir Timur II Palembang. Hipotesis yang diajukan yaitu ada hubungan yang sangat signifikan antara dukungan sosial dengan kesepian pensiunan pada Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kantor Camat Kecamatan Ilir Timur II Palembang. Populasi dalam penelitian ini yang diambil adalah pensiunan pada Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kantor Camat Kecamatan Ilir Timur II Palembang sebanyak 45 subyek. Oleh karena keterbatasan subyek penelitian maka sampel dalam penelitian ini menggunakan sampel total atau sensus. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesepian dan skala dukungan sosial. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi sederhana. Keseluruhan perhitungan statistik dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS (Statistical Product and Service Solution) version 15.0 for windows. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa besarnya sumbangan efektif variabel kesepian terhadap variabel dukungan sosial adalah sebesar 68% (R²=0.679). Hal ini berarti bahwa ada 32% variabel lain yang juga berpengaruh terhadap kesepian namun tidak diteliti oleh penulis. Kata-kata Kunci: Dukungan Sosial, Kesepian
1.
PENDAHULUAN
mengalami hal sebaliknya, masa tua dijalani
Setiap pensiunan tentunya berharap dapat
dengan
menjalani masa tuanya dengan bahagia. Ketika
rasa
ketidakbahagiaan,
sehingga
menyebabkan rasa ketidaknyamanan.
memasuki masa tua tersebut, sebagian para
Kondisi pensiunan mengalami berbagai
pensiunan dapat menjalaninya dengan bahagia,
penurunan atau kemunduran baik fungsi biologis
namun tidak sedikit dari para pensiunan yang
maupun
Dukungan Sosial dengan Kesepian Pensiunan … (Itryah)
psikis,
yang
nantinya
dapat
33
mempengaruhi mobilitas dan juga kontak sosial,
melakukan kegiatan hanya tidur, makan, dan
salah satunya adalah isolation atau rasa kesepian
berdiam diri dirumah) karena para pensiunan
(loneliness), terkucil, merasa tidak diperhatikan
sudah memiliki rencana kegiatan pasti yang telah
lagi atau yang lebih serius adalah depresi.
dirintis sebelum pensiun.
Bersamaan
dengan
peningkatan
jumlah
Menurut
Peplau
(2002),
kesepian
pensiunan terjadi peningkatan hampir mencapai
merupakan perasaan yang timbul jika harapan
50% dari para pensiunan yang mengalami
untuk terlibat dalam hubungan yang akrab
kesepian (loneliness), (Anonymous, 2007).
dengan seseorang tidak tercapai. Kesepian tidak
Rumke (Sadli, 1998) menyatakan bahwa
mengenal pada sibuk atau santainya aktivitas
usia 55 – 65 tahun merupakan usia pensiun. Tiap
seseorang. Kesepian merupakan salah satu
pegawai negeri sipil (PNS), setahun sebelum
bentuk kesedihan. Kesepian menurut ilmu
pensiun, harus sudah mengajukan permohonan
psikologi merupakan perasaan terkucil, penuh
pensiun kepada pimpinan organisasi induknya.
kesedihan karena merasa dirinya hanya hidup
Setahun kemudian yang bersangkutan resmi
seorang diri. Rasa sepi ini berasal dari hati,
menjadi pensiunan setelah surat keputusan
sehingga lingkungan pekerjaan yang sibuk dan
diterimanya. Pada saat itu seseorang kehilangan
teman-teman di sekeliling pun, tak akan mampu
pekerjaannya, status sosialnya, fasilitas, materi,
mengusir rasa sepi (Anonymous, 2007).
anak–anak sudah dewasa dan pergi dari rumah.
Cassidy (Anonymous, 2007) menjelaskan,
Teman–teman dan rekan kerja tidak lagi
bahwa penelitian di Inggris mengungkapkan,
mengunjunginya,
usia paruh baya adalah usia yang paling sering
menjadi
kesepian.
kesehatannya dengan
sehingga
Bersamaan
semakin
keadaan
para
pensiunan dengan
menurun.
merasa kesepian. Lebih dari sekitar 75% orang
Berkaitan
dewasa merasa kesepian, dengan rata-rata usia
(2000)
40 tahunan adalah usia yang paling mengalami
mengatakan bahwa pensiun adalah salah satu
kesepian. Sebuah penelitian yang dilaporkan
titik balik yang sesuai dalam karier seseorang
dalam Journal of Clinical Nursing meneliti
selama hidupnya atau setidak–tidaknya untuk
sekitar 1300 orang dengan kisaran usia di atas 18
mayoritas
telah
tahun di Australia, menemukan bahwa rasa
menghabiskan seluruh atau sebagian besar hidup
kesepian sangat jarang dijumpai pada usia
dalam bekerja.
remaja dan usia di atas 50 tahun. Hasil penelitian
orang
tersebut
itu
Kroeger
dewasa
yang
Sebenarnya pensiun adalah fenomena
tersebut belum dapat dikatakan final, karena
alami ketika seseorang yang usianya dianggap
tidak semua orang menganggap kesendirian atau
sudah lanjut harus sudah tidak berstatus pegawai
kesepian itu sebagai hal yang negatif, bahkan ada
tetap lagi, ada beragam fenomena psikologis
beberapa orang yang memilih kesunyian sebagai
yang muncul, seperti: merasa bingung apa yang
bagian dari hidup para pensiunan.
harus dilakukan jika tidak punya kegiatan lagi,
Diperoleh informasi bahwa sebagian
merasa kesepian dibanding saat masih aktif
besar pensiunan menunjukkan berbagai macam
bekerja,
gejala atau bentuk perilaku yang berbeda seperti:
merasa
biasa-biasa
saja
(tidak
Dukungan Sosial dengan Kesepian Pensiunan … (Itryah)
34
para pensiunan lebih sering menjadi pemurung
Ada beberapa faktor yang menyebabkan
disebabkan tidak adanya teman untuk berbagi
timbulnya kesepian menurut Gottileb (1998)
cerita
berkeluarga
yaitu: (1) Situasi. Berpisah dengan keluarga,
sehingga jarang untuk berjumpa dengan para
teman lama merupakan sebab utama kesepian
pensiunan pegawai negeri sipil di kantor camat
dan menimbulkan suatu kebutuhan akan orang
Kecamatan Ilir Timur II Palembang tersebut,
lain. (2) Kepercayaan. Pikiran-pikiran yang
sering merasa sakit-sakitan disebabkan usia yang
menyatakan diri sendiri tidak berguna dan tidak
sudah lanjut sehingga pensiunan pegawai negeri
disukai oleh orang lain akan memperburuk
sipil tersebut mudah merasa lelah setiap selesai
kesepian. (3) Kepribadian. Adanya korelasi
malakukan aktivitas, para pensiunan lebih cepat
antara kesepian dengan sejumlah karakteristik
tersinggung
dari
personal, yang meliputi rendahnya harga diri,
lingkungan disekitar pensiunan tersebut. Para
rasa malu yang besar, merasa diasingkan, dan
pensiunan pun terkadang tampak malu untuk
kepercayaan bahwa dunia bukanlah tempat yang
bertemu dengan orang lain dengan statusnya
menyenangkan. Kesepian pensiunan pegawai
sudah tidak sebagai pegawai negeri, serta lebih
negeri sipil di kantor camat kecamatan ilir timur
lebih mudah melakukan pola-pola kekerasan
II sangat dipengaruhi oleh banyak faktor. Dari
atau kemarahan baik di rumah maupun di tempat
berbagai faktor kesepian yang telah dijelaskan
yang lain disebabkan tidak adanya keluarga yang
sebelumnya penyebab kesepian antara lain
memberikan perhatian bagi para pensiunan
dipengaruhi oleh kurangnya dukungan sosial dari
tersebut. Hal ini dikarenakan keluarga kurang
keluarga dan masyarakat disekitar pensiunan
mempunyai waktu luang untuk berbincang dan
tersebut (Gottileb, 1998).
sedangkan
dan
anak
selalu
sudah
menarik
diri
berdiskusi dengan para pensiunan, sehingga para
Santrock (2005), mengemukakan bahwa
pensiunan pegawai negeri sipil di kantor camat
dukungan sosial merupakan informasi dan
Kecamatan Ilir Timur II Palembang merasa
umpan balik (feedback) dari orang lain bahwa
kesepian dalam menjalani pensiunnya.
individu itu dicintai, diperhatikan, dihargai
Rosalina (2008) menyebutkan bahwa
dalam hubungan komunikasi yang dekat. Taylor
gejala-gejala psikologis kesepian yaitu: (a)
(Santrock,
Gejala fisik: menjadi pemurung, sakit-sakitan,
dukungan sosial membantu individu dalam
tubuhnya menjadi lemah. (b) Gejala emosi:
mengatasi stres yang dialami. Dukungan sosial
misalnya cepat tersinggung kemudian merasa
tidak hanya didapatkan pensiunan dari keluarga,
tidak berharga, menarik diri dari lingkungan, dan
tetapi juga dari rekan kerja sesama pensiunan
sebagainya. (c) Gejala perilaku: misalnya malu
yang juga merupakan orang terdekat pensiunan
bertemu orang lain, lebih mudah melakukan
setelah keluarga seperti memberikan perhatian,
pola-pola
menunjukkan
rekreasi bersama. Namun hal ini juga sulit
kemarahan baik di rumah atau di tempat yang
dicapai karena teman-teman sesama pensiunan
lain.
juga sama-sama membutuhkan perhatian dan
kekerasan
atau
2005),
mengemukakan
bahwa
dukungan sosial yang lebih sehingga untuk
Dukungan Sosial dengan Kesepian Pensiunan … (Itryah)
35
memberikan dukungan terasa sehingga keluarga
sangat sulit,
memiliki usia yang lebih panjang. Selain itu,
lebih dibutuhkan para
juga relatif lebih tahan terhadap stress yang
pensiunan untuk mendapatkan dukungan. Sheridan
&
Radmacker
berhubungan dengan penyakit daripada orang (2008),
yang memiliki sedikit ikatan sosial. Dalam hal
mengemukakan bahwa dukungan sosial terdiri
ini, selain berpengaruh positif bagi pensiunan,
dari: (a) dukungan emosional: perasaan dapat
dukungan
diandalkan yang mengandung makna bahwa
pengaruh negatif terhadap kondisi psikologis.
pensiunan
dicintai
dan
dukungan
instrumental:
diperhatikan. penyediaan
sosial
materi,
2.
peluang waktu (c) dukungan informasi: seperti
2.1 Loneliness
dapat
membantu
memberikan
TEORI KESEPIAN DAN DUKUNGAN SOSIAL
yang
juga
(b)
pelayanan, termasuk didalamnya memberikan nasehat
dapat
mengatasi
Wicaksana (2008) menjelaskan kesepian
masalah bagi pensiunan tersebut. (d) dukungan
merupakan suatu simptom, gejala, dari suatu
pada harga diri: berupa penghargaan positif pada
keadaan
pensiunan pegawai negeri sipil di kantor camat
menyatakan bahwa kesepian dialami sebagai
Kecamatan Ilir Timur II Palembang, pemberian
suatu rasa yang menyedihkan akibat adanya rasa
semangat, dukungan ini membantu individu
jauh dari orang lain, dilandasi oleh dua dinamika
dalam membangun harga diri dan kompetensi.
dasar,
(e) dukungan dari kelompok sosial, pensiunan
seseorang,
merasa dirinya anggota suatu kelompok yang
kebutuhan untuk diinginkan oleh orang lain.
kesedihan.
yaitu
bukan
tetapi
Rahardjo
hanya
juga
(2000),
menginginkan
merupakan
suatu
memiliki kesamaan minat dan aktifitas sosial
Gottileb (Kuntjoro, 2002) dukungan sosial
dengannya. Para pensiunan pegawai negeri sipil
yaitu informasi verbal dan non verbal, saran,
di kantor camat Kecamatan Ilir Timur II
bantuan nyata atau tingkah laku yang diberikan
Palembang sehingga merasa memiliki teman
oleh orang-orang yang akrab dengan subjek di
senasib yang mengerti dan paham akan apa yang
dalam lingkungan sosialnya yang berpengaruh
sedang dialaminya selama menjalankan pensiun.
positif
Penelitian yang dilakukan oleh Untari (1998) yang menunjukkan bahwa pensiunan
terhadap
kondisi
emosional
yang
menerima dukungan tersebut. 2.3. Aspek-aspek kesepian
yang memperoleh kepuasan hidup atau optimum
Peplau & Perlman (1998) mencakup
aging adalah pensiunan yang banyak mendapat
empat aspek kesepian, yaitu;
dukungan sosial dari orang-orang yang memiliki
a
Afektif
hubungan berarti dengan individu, misalnya
Para
pensiunan
yang
menggambarkan
keluarga, teman dekat, pasangan hidup, rekan
dirinya kesepian atau terpencil dari orang
kerja, saudara, dan tetangga. Dari berbagai
lain cenderung merasa putus asa, panik,
penelitian yang dikemukakan oleh Atkinson
tidak berdaya, merasa bodoh, benci terhadap
(Suhita, 2005) menunjukkan bahwa orang yang
diri sendiri, merasa bosan, depresi, sering
memiliki banyak ikatan sosial cenderung untuk
Dukungan Sosial dengan Kesepian Pensiunan … (Itryah)
36
kali merasa cemas, sedih, tertekan, takut, marah, dan bermusuhan dengan orang lain. b
2.4.
Kognitif Pada umumnya orang yang kesepian kurang dapat
berkonsentrasi
secara
efektif,
menganggap dirinya tidak berarti bagi
Hause
bahwa ada empat aspek dukungan sosial yaitu: a
Dukungan emosional
beranggapan bahwa orang lain pasti tidak
Aspek ini melibatkan kekuatan jasmani dan
menyukai dirinya. Orang yang merasa
keinginan untuk percaya pada orang lain
kesepian sering kali menilai diri sendiri dan
sehingga
orang lain secara negatif. Dikatakan pula
menjadi yakin bahwa orang lain tersebut
bahwa
mampu memberikan cinta dan kasih sayang
para
pensiunan
percaya
bahwa
individu
yang
bersangkutan
kesepian yang dirasakan akibat kesalahan
kepadanya,
sendiri yang menyebabkan para pensiunan
mendengarkan,
jauh dari orang lain dan diabaikan oleh
memahami, kasih sayang dan perhatian.
berupa
sikap
bersikap
b
Motivasional
empati, terbuka,
Dukungan Instrumental
Bahwa kesepian dapat menciptakan suatu
Aspek ini meliputi penyediaan sarana untuk
rasa putus asa yang mendalam dan perasaan
mempermudah atau menolong pensiunan
sia-sia, suatu kekuatan yang memotivasi para
sebagai
pensiunan
perlengkapan, dan sarana pendukung lain
untuk
mengambil
inisiatif
contohnya
melakukan interaksi sosial meskipun ada
dan
kecemasan
peluang waktu.
mengenai
interaksi
tersebut.
Orang yang kesepian akan mengusir dan
termasuk
adalah
didalamnya
c
menghindar dari orang lain secara agresif. d
(Suhita, 2005) berpendapat
siapapun dan menolak diri sendiri karena
lingkungannya. c
Aspek-aspek dukungan social
peralatan, memberikan
Dukungan Informasi
Perilaku
Aspek ini berupa pemberian informasi untuk
Orang yang kesepian akan menunjukkan
mengatasi masalah pribadi.
perilaku
lain,
Aspek informatif ini terdiri dari pemberian
ekspresi wajah, nada suara, kecepatan bicara,
nasehat, petunjuk, dan keterangan lain yang
jarak berdiri dengan orang lain, cara
dibutuhkan oleh individu yang bersangkutan.
menghindar
dari
orang
berpakaian, menangis, tidur, makan secara
d
Dukungan
berlebihan, kurang banyak bicara dengan
Penilaian
orang lain, sedikit bertanya, kurang membuat
Aspek ini terdiri atas dukungan peran sosial
referensi tentang apa yang dikatakan orang
yang meliputi umpan balik, perbandingan
lain, mudah mengganti pembicaraan dan
sosial, dan afirmasi (persetujuan), penilaian
berhenti
yang positif.
lama
sebelum
memulai
pembicaraan berikutnya.
Dukungan Sosial dengan Kesepian Pensiunan … (Itryah)
37
II Palembang maka semakin rendah tingkat 3.
kesepian menjalani pensiun Dimana semakin
METODOLOGI PENELITIAN
banyak dukungan sosial yang diberikan keluarga
3.1 Subjek Penelitian
dan lingkungan sekitar pensiunan, semakin Populasi dalam penelitian ini yang diambil
sedikit
para
pensiun
merasakan
kesepian.
adalah pensiunan pegawai negeri sipil di kantor
Sebaliknya semakin rendah dukungan sosial
camat kecamatan ilir timur II Palembang
yang dimiliki para pensiunan pegawai negeri
sebanyak 45 subyek. Oleh karena keterbatasan
sipil di kantor camat kecamatan ilir timur II
subyek penelitian maka sampel dalam penelitian
Palembang
ini menggunakan sampel total atau sensus,
kesepian dalam menjalani pensiun. Dimana
artinya teknik penentuan sampel bila semua
semakin sedikit dukungan sosial yang diberikan
anggota populasi digunakan sebagai sampel
keluarga dan lingkungan sekitar pensiunan,
(Sugiyono, 2005).
semakin
3.2 Variabel Penelitian
kesepian.
maka
banyak
semakin
para
tinggi
pensiun
tingkat
merasakan
Variabel yang terdapat dalam penelitian
Terlihat dari hasil koefisien korelasi
ini meliputi variabel terikat yaitu kesepian dan
sebesar r=0.824 menunjukkan hubungan yang
variabel bebas adalah dukungan sosial
cukup kuat antara dukungan sosial dengan
3.3 Alat Ukur
kesepian pensiunan pada pegawai negeri sipil
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian
(PNS) di kantor camat kecamatan Ilir Timur II
ini akan di uji dengan menggunakan analisis
Palembang. Hal ini juga berarti bahwa upaya
regresi regresi sederhana (simple regression).
untuk memelihara dan meningkatkan dukungan
Analisis data menggunakan program Statistical
sosial
Product and Service Solution (SPSS) release
lingkungan
sekitar
15.0 for windows.
pensiunan
memperoleh
4.
menjalani pensiun. Karena dukungan sosial
PEMBAHASAN Hasil uji hipotesis pada penelitian ini
secara
optimal
dari
keluarga
pensiunan
kepuasan
yang
signifikan
pensiunan mendapatkan kepuasan.
dukungan
sosial
dengan
para dalam
merupakan salah satu kebutuhan dari pensiunan
menunjukkan bahwa ada hubungan yang sangat antara
agar
dan
memerlukan
penyaluran
sehingga
kesepian pensiunan pada pegawai negeri sipil
Selanjutnya besarnya sumbangan efektif
(PNS) di kantor camat kecamatan Ilir Timur II
yang diberikan oleh variabel dukungan sosial
Palembang. Hal tersebut ditunjukkan dengan
terhadap variabel kesepian adalah sebesar 68%
hasil
taraf
(R²=0.679). Hal ini dapat diartikan bahwa
p<0.01
dukungan sosial terhadap kesepian memberikan
menunjukkan korelasi yang sangat signifikan.
pengaruh terhadap kesepian sebesar 68%, yang
Hal ini berarti bahwa semakin tinggi dukungan
menunjukkan bahwa pensiunan memperoleh
sosial yang dimiliki para pensiunan pegawai
kepuasan hidup atau optimum aging adalah
negeri sipil di kantor camat kecamatan ilir timur
pensiunan yang banyak mendapat dukungan
r=0.824,
signifikansi
F=91.136
p=0.000
dengan
dimana
Dukungan Sosial dengan Kesepian Pensiunan … (Itryah)
38
sosial dari orang-orang yang memiliki hubungan
dan rasa percaya diri dalam bersosialisasi setelah
berarti dengan individu misalnya: keluarga,
menjalani pensiun. Keuntungan pensiunan lebih
teman dekat, pasangan hidup, rekan kerja,
optimis dalam menjalani pensiun.
saudara, dan tetangga.
Pada kategori dukungan sosial ada 22
Hal ini didukung oleh pendapat Murell
pensiunan pegawai negeri sipil di kantor camat
(Evilinda, 1995) menyatakan bahwa pensiunan
kecamatan ilir timur II Palembang (48.89%)
yang mempunyai dukungan sosial merupakan
yang memiliki tingkat dukungan sosial rendah,
sumber penting untuk melindungi diri dari situasi
dan sebanyak 23 pensiunan pegawai negeri sipil
stress untuk memperoleh kepuasan dengan cara
di kantor camat kecamatan ilir timur II
menyalurkan hobi memancing, memasak, dan
Palembang (51.11%) yang memiliki tingkat
rekreasi. Selanjutnya ada 32% variabel lain yang
dukungan sosial tinggi. Hasil kategori ini sesuai
juga berpengaruh terhadap variabel kesepian
dengan fenomena yang terjadi pada pensiunan
namun tidak diteliti oleh penulis, misalnya:
pegawai negeri sipil di kantor camat kecamatan
kepercayaan diri, harga diri, dan kecemasan.
ilir timur II Palembang, terlihat dari perilaku
Hasil lain yang penulis dapatkan dalam penelitian
ini
berdasarkan
adalah
kategorisasi
subyek
distribusi
normal.
Penulis
para pensiunan yang memiliki dukungan sosial tinggi. Menurut
Sarason
(Suhita,
2005)
memanfaatkan deskripsi data penelitian untuk
dukungan sosial memiliki peranan penting untuk
mengetahui dukungan sosial kesepian termasuk
mencegah dari ancaman kesehatan mental.
tinggi atau rendah dengan membuat kategori
Pensiunan yang memiliki dukungan sosial yang
masing-masing
lebih kecil, lebih memungkinkan mengalami
berdasarkan
tabel
distribusi
normal.
konsekuensi psikis yang negatif. Keuntungan Berdasarkan hasil kategori ada 23
pensiunan yang memperoleh dukungan sosial
pensiunan pada pegawai negeri sipil di kantor
yang tinggi akan menjadi pensiunan lebih
camat kecamatan ilir timur II Palembang
optimis dalam menghadapi kehidupan saat ini
(51,11%) yang mengalami tingkat kesepian
maupun masa yang akan datang, lebih terampil
rendah dan 22 pensiunan pada pegawai negeri
dalam memenuhi kebutuhan psikologi dan
sipil di kantor camat kecamatan ilir timur II
memiliki sistem yang lebih tinggi, memiliki
Palembang (48.89%) yang mengalami tingkat
kemampuan
kesepian tinggi. Dapat disimpulkan bahwa rata-
diinginkan oleh pensiunan tersebut.
rata
5.
subyek
penelitian
mengalami
tingkat
kesepian rendah. Menurut Erickson (1998) menyatakan
untuk
mencapai
apa
yang
SIMPULAN Dari hasil penelitian di atas, dapat
disimpulkan beberapa hal, sebagai berikut:
rendahnya tingkat kesepian dikarenakan para
Ada hubungan yang sangat signifikan
pensiunan sering berinteraksi sosial dengan
antara
lingkungan masyarakat disekitarnya, sehingga
pensiunan pada pegawai negeri sipil di kantor
para pensiunan memiliki konsep diri yang positif
camat kecamatan ilir timur II Palembang.
Dukungan Sosial dengan Kesepian Pensiunan … (Itryah)
dukungan
sosial
dengan
kesepian
39
Didukung sumbangan efektif variabel dukungan sosial terhadap variabel kesepian. Hasil yang
DAFTAR RUJUKAN
diperoleh dari analisis regresi sederhana sebesar Anonymous. “Kesepian merusak kesehatan”. Majalah Forum Keadilan no.22 tanggal 23 September 2007 hal.70-71.
68% (R²=0.679). Bagi Para pensiunan pegawai negeri sipil Bagi pensiunan pegawai negeri sipil di kantor camat kecamatan ilir timur II Palembang untuk tetap melakukan aktivitas agar tidak mengalami kesepian dengan cara menyalurkan hobi dan mampu
bersosialisasi
dengan
lingkungan
disekitar pensiunan meskipun tidak mendapatkan perhatian dari keluarga. Bagi keluarga diharapkan untuk lebih meningkatkan kepercayaan diri dan memberikan dukungan sosial dengan cara, yaitu: memberikan lebih banyak waktu untuk berkumpul dan berbicara kepada para pensiunan, memberikan kesempatan
dalam
berwirausaha,
serta
mendukung para pensiunan dalam menyalurkan hobi (memancing, memasak, dan sebagainya).
Evilinda, M. 1995. Dukungan Sosial pada Masa Pensiun (Studi Deskriptif Mengenai Bentuk dan Sumber Dukungan). Skripsi. (tidak diterbitkan). Jakarta: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia Gottileb, B.H . 1998. Marshalling Social Support: Formats, Process, and Effect. New York: Sage Publishing, Co. Kuntjoro, Z. S. 2002. “Dukungan Sosial pada Lansia” (Online). (http://www.epsikologi.com_160802.htm/. Diakses tanggal 25 Pebruari 2009). Peplau, L. A. & Pearlman, D. 1998. Loneliness: A Sourcebook of Current Theory. Research and Therapy. New York: John Willey & Sons, Inc. Peplau, L.A. 2002. Psikologi Sosial. Jilid 1. Jakarta: Erlangga
Bagi peneliti selanjutnya yang tertarik untuk menggali lebih lanjut mengenai pensiunan untuk memperluas subyek penelitian, atau juga memperdalam interview bagi pensiunan Pegawai Negeri Sipil (PNS) bisa dilakukan dengan cara metode penelitian kualitatif, mempertimbangkan faktor lain yang mempengaruhinya seperti: harga diri, kepercayaan diri, dan lain-lain, dengan kesepian yang dihubungkan dengan arti hidup dan kegiatan apa yang akan ditempuh setelah menjalani kehidupan pada masa pensiun, serta perlu memperhatikan faktor kepribadian para pensiunan.
Dukungan Sosial dengan Kesepian Pensiunan … (Itryah)
Rumke,
H.C. 1998. Inleiding tot de Karakterkunde. NewYork: McGrawHill. Rosalina, J. 2008. (http://all-aboutstress.com/pensiun-stress-dan-bahagia/. Diakses tanggal 22 Maret 2008). Rahardjo, M. D. I. 2000. Hubungan Antara Penyingkapan Diri dengan Kesepian pada Remaja di Yogyakarta. Skripsi. (tidak diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada. Santrock, J. W. 2005. Psychology. Updated Seventh Edition. New York: McGraw Hill. Sheridan & Radmacker. 2008. Dukungan sosial dan perilaku terhadap orang lain: suatu tinjauan psikologi (http://creasoft.wordpress.com/dukungan -sosial/. Diakses tanggal 15 April 2008).
40
Sugiyono. 2005. Statistik Untuk Penelitian. Cet8. Bandung: Alfabeta. Suhita. 2005. Apa itu Dukungan Sosial?. (http://www.masbow.com/2009/08/apaitu-dukungan-sosial.html/. Diakses tanggal 09 Agustus 2009). Untari, Y. 1998. Hubungan Antara Dukungan Sosial dengan Kepuasan Hidup Pada Usia Lanjut. Skripsi. (tidak diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada. Wicaksana. 2008. Muda Berkarya, Tua Bahagia. (http://cintamerahputih.blogspot.com/ archive.html/. Diakses tanggal 1 November 2008). .
Dukungan Sosial dengan Kesepian Pensiunan … (Itryah)
41