Mata Kuliah Semester/Kelas Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan
Dosen Pengampu
: : : :
Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru Lahir III/Reguler Konsep dasar asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan 1. Pengertian persalinan 2. Sebab-sebab dimulainya persalinan 3. Tahapan persalinan 4. Tujuan asuhan persalinan 5. Tanda-tanda persalinan : Nor Tri Astuti W., SST, M.Kes
Materi : KONSEP DASAR ASUHAN PERSALINAN I.
PENGERTIAN PERSALINAN Persalinan adalah Proses membuka dan menipisnya servik dan janin turun ke jalan lahir
Kelahiran adalah dimana janin dan ketuban di dorong keluar melalui jalan lahir Persalinan: Serangkaian kejadian yang berakhir dengan pengeluaran bayi cukup bulan atau hampir cukup bulan, disusul dengan pengeluaran placenta dan selaput janin dari tubuh ibu.
Persalinan normal adalah Proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37–41 minggu), lahir spontan (tanpa bantuan alat VE/FE dan obat-obatan) dengan presentasi belakang kepala (verteks) yang berlangsung 18–24 jam tanpa komplikasi baik ibu maupun janin. Macam-macam persalinan:
Persalinan spontan Bila persalinan berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri, melalui jalan lahir ibu tersebut.
Persalinan buatan Bila persalinan dibantu dengan tenaga dari luar misalnya ekstraksi forceps, atau dilakukan operasi Sectio Caesaria.
Persalinan anjuran Persalinan yang tidak dimulai dengan sendirinya tetapi baru berlangsung setelah pemecahan ketuban, pemberian pitocin atau prostaglandin.
Persalinan serotinus Persalinan dengan umur kehamilan > 41 minggu Pada janin terdapat tanda postmaturus
Persalinan Presipitatus Persalinan berlangsung cepat < 3 jam Istilah yang berkaitan dengan kehamilan dan persalinan Gravida adalah perempuan yang sedang hamil Primi Gravida adalah perempuan yang hamil untuk pertama kali Para adalah perempuan yang melahirkan bayi aterm HO Th.2015
1
Primipara adalah perempuan yang telah melahirkan bayi aterm sebanyak satu kali Multipara adalah perempuan yang telah melahirkan bayi hidup tidak lebih dari 5 kali Grande Multipara adalah perempuan yang pernah melahirkan bayi 6 kali atau lebih bayi hidup atau mati Istilah-istilah yang berkaitan dengan persalinan berdasarkan tuanya umur kehamilan dan
berat badan bayi: Abortus Pengeluaran buah kehamilan sebelum kehamilan 22 minggu atau bayi dengan berat badan kurang dari 500 gr.
Partus immaturus Pengeluaran buah kehamilan antara 22 minggu dan 28 minggu atau bayi dengan berat badan antara 500 gram dan 999 gram.
Partus prematurus Pengeluaran buah kehamilan antara 28 minggu dan 37 minggu atau bayi dengan berat badan antara 1000 gram dan 2499 gram.
Partus maturus atau a’term Pengeluaran buah kehamilan antara 37 minggu dan < 41 minggu atau bayi dengan berat badan 2500 gram atau lebih.
Partus postmaturus atau serotinus Pengeluaran buah kehamilan setelah kehamilan >41 minggu. II. SEBAB-SEBAB MULAINYA PERSALINAN
1. Penurunan kadar progesteron Progesteron menimbulkan relaksasi otot-otot rahim sebaliknya estrogen meninggikan kerentanan otot rahim. Selama kehamilan terdapat keseimbangan antara kadar progesterone dan estrogen di dalam darah, tetapi pada akhir kehamilan kadar progesterone menurun sehingga timbul his.
2. Teori oxytocin Pada akhir kehamilan kadar oxytocin bertambah. Oleh karena itu timbul kontraksi otot-otot rahim.
3. Keregangan otot-otot Seperti halnya dengan kandung kencing dan lambung bila dindingnya teregang oleh karena isinya bertambah maka timbul kontraksi untuk mengeluarkan isinya. Demikian pula dengan rahim, maka dengan majunya kehamilan makin teregang otot-otot rahim makin rentan.
4. Pengaruh janin Hypofise dan kelenjar suprarenal janin rupa-rupanya juga memegang peranan oleh karena pada anencephalus kehamilan sering lebih lama dari biasa.
5. Teori prostaglandin Prostaglandin yang dihasilkan oleh decidua, disangka menjadi salah satu sebab permulaan persalinan. Hasil dari percobaan menunjukkan bahwa prostaglandin F2 atau E2 yang diberikan secara intravena, intra dan extraamnial menimbulkan kontraksi myometrium pada setiap umur kehamilan. Hal ini juga disokong dengan adanya kadar
HO Th.2015
2
prostaglandin yang tinggi baik dalam air ketuban maupun darah perifer pada ibu-ibu hamil sebelum melahirkan atau selama persalinan. III. TAHAPAN PERSALINAN (KALA I, II, III, IV)
1. Kala I atau Kala Pembukaan Dimulai dari his persalinan yang pertama sampai pembukaan cervix menjadi lengkap. Berdasarkan kemajuan pembukaan maka Kala I dibagi menjadi: -
Fase latent, yaitu fase pembukaan yang sangat lambat ialah dari kurang dari 4 cm yang membutuhkan waktu
-
8 jam.
Fase aktif, yaitu fase pembukaan yang lebih cepat ialah serviks berdilatasi 4–9 cm, kecepatan pembukaan 1 cm atau lebih per jam, penurunan kepala dimulai.
2. Kala II atau Kala Pengeluaran Dimulai dari pembukaan lengkap sampai lahirnya bayi.
3. Kala III atau Kala Uri Dimulai dari lahirnya bayi sampai dengan lahirnya placenta.
4. Kala IV Masa 1 – 2 jam setelah placenta lahir. Dalam klinik, atas pertimbangan-pertimbangan praktis masih diakui adanya Kala IV persalinan meskipun masa setelah placenta lahir adalah masa dimulainya masa nifas (puerperium), mengingat pada masa ini sering timbul perdarahan. IV. TUJUAN ASUHAN PERSALINAN
Memberikan asuhan yang memadai selama persalinan dalam upaya mencapai pertolongan persalinan yang bersih dan aman dengan memperhatikan aspek sayang ibu dan sayang bayi Sebagai bidan harus mampu menggunakan pengetahuan, ketrampilan dan pengambilan keputusan yang tepat terhadap kliennya untuk: 1. Memberikan dukungan baik secara fisik maupun emosional kepada ibu dan keluarganya selama persalinan dan kelahiran. 2. Melakukan pengkajian, membuat diagnosa, mencegah, menangani komplikasi-komplikasi dengan cara pemantauan ketat dan deteksi dini selama persalinan dan kelahiran. 3. Melakukan rujukan pada kasus-kasus yang tidak bisa ditangani sendiri untuk mendapatkan asuhan spesialis jika perlu. 4. Memberikan asuhan yang adekuat kepada ibu, dengan intervensi minimal, sesuai dengan tahap persalinannya. 5. Memperkecil resiko infeksi dengan melaksanakan pencegahan infeksi yang aman. 6. Selalu memberitahukan kepada ibu dan keluarganya mengenai kemajuan, adanya penyulit maupun intervensi yang akan dilakukan dalam persalinan. 7. Memberikan asuhan yang tepat untuk bayi segera setelah lahir. 8. Membantu ibu dengan pemberian ASI dini. Prinsip umum dari asuhan sayang ibu yang harus diikuti oleh bidan adalah: 1. Rawat ibu dengan penuh hormat.
HO Th.2015
3
2. Mendengarkan dengan penuh perhatian apa yang dikatakan ibu. Hormati pengetahuan dan pemahaman mengenai tubuhnya. Ingat bahwa mendengar sama pentingnya dengan memberikan nasehat. 3. Menghargai hak-hak ibu dan memberikan asuhan yang bermutu serta sopan. 4. Memberikan asuhan dengan memperhatikan privasi. 5. Selalu menjelaskan apa yang akan dikerjakan sebelum anda melakukannya serta meminta izin dahulu. 6. Selalu mendiskusikan temuan-temuan kepada ibu, serta kepada siapa saja yang ia inginkan untuk berbagi informasi ini. 7. Selalu mendiskusikan rencana dan intervensi serta pilihan yang sesuai dan tersedia bersama ibu. 8. Mengizinkan ibu untuk memilih siapa yang akan menemaninya selama persalinan, kelahiran dan pasca salin. 9. Mengizinkan ibu menggunakan posisi apa saja yang diinginkan selama persalinan dan kelahiran. 10. Menghindari penggunaan suatu tindakan medis yang tidak perlu (episiotomi, pencukuran dan enema). 11. Memfasilitasi hubungan dini antara ibu dan bayi baru lahir (Bounding and Attachment). V. TANDA DAN GEJALA PERSALINAN Tanda-tanda bahwa persalinan sudah dekat: -
Lightening Beberapa minggu sebelum persalinan, calon ibu merasa bahwa keadaannya menjadi lebih enteng. Ia merasa kurang sesak, tetapi sebaliknya ia merasa bahwa berjalan sedikit lebih sukar, dan sering diganggu oleh perasaan nyeri pada anggota bawah.
-
Pollakisuria Pada akhir bulan ke-IX hasil pemeriksaan didapatkan epigastrium kendor, fundus uteri lebih rendah dari pada kedudukannya dan kepala janin sudah mulai masuk ke dalam pintu atas panggul. Keadaan ini menyebabkan kandung kencing tertekan sehingga merangsang ibu untuk sering kencing yang disebut Pollakisuria.
-
False labor 3 atau 4 minggu sebelum persalinan, calon ibu diganggu oleh his pendahuluan yang sebetulnya hanya merupakan peningkatan dari kontraksi Braxton Hicks. His pendahuluan ini bersifat: nyeri yang hanya terasa di perut bagian bawah. Tidak teratur Lamanya his pendek, tidak bertambah kuat dengan majunya waktu dan bila dibawa jalan malah sering berkurang. Tidak ada pengaruh pada pendataran atau pembukaan cervix.
-
Perubahan cervix Pada akhir bulan ke-IX hasil pemeriksaan cervix menunjukkan bahwa cervix yang tadinya tertutup, panjang dan kurang lunak namun menjadi: lebih lembut, beberapa menunjukkan telah terjadi pembukaan dan penipisan. Perubahan ini berbeda untuk
HO Th.2015
4
masing-masing ibu, misalnya pada multipara sudah terjadi pembukaan 2 cm namun pada primipara sebagian besar masih dalam keadaan tertutup. -
Energy Spurt Beberapa ibu akan mengalami peningkatan energi kira-kira 24-28 jam sebelum persalinan mulai, setelah beberapa hari sebelumnya merasa kelelahan fisik karena tuanya kehamilan maka ibu mendapati satu hari sebelum persalinan dengan energi yang penuh. Peningkatan energi ibu ini tampak dari aktifitas yang dilakukannya seperti membersihkan rumah, mengepel, mencuci perabot rumah, dan pekerjaan rumah lainnya sehingga ibu akan kehabisan tenaga menjelang kelahiran bayi, persalinan menjadi panjang dan sulit.
-
Gastrointestinal Upsets Beberapa ibu mungkin akan mengalami tanda-tanda seperti diare, obstipasi, mual dan muntah karena efek penurunan hormon terhadap sistem pencernaan.
Tanda-tanda persalinan: -
Timbulnya his persalinan ialah his pembukaan dengan sifat-sifatnya sebagai berikut: Nyeri melingkar dari punggung memancar ke perut bagian depan. Makin lama makin pendek intervalnya dan makin kuat intensitasnya. Kalau dibawa berjalan bertambah kuat Mempunyai pengaruh pada pendataran dan atau pembukaan cervix.
-
Bloody show (Lendir disertai darah dari jalan lahir) Dengan pendataran dan pembukaan, lendir dari canalis cervicalis keluar disertai dengan sedikit darah. Perdarahan yang sedikit ini disebabkan karena lepasnya selaput janin pada bagian bawah segmen bawah rahim hingga beberapa capillair darah terputus.
-
Premature Rupture of Membrane Adalah keluarnya cairan banyak dengan sekonyong-konyong dari jalan lahir. Hal ini terjadi akibat ketuban pecah atau selaput janin robek. Ketuban biasanya pecah kalau pembukaan lengkap atau hampir lengkap dan dalam hal ini keluarnya cairan merupakan tanda yang lambat sekali. Tetapi kadang-kadang ketuban pecah pada pembukaan kecil, malahan kadang-kadang selaput janin robek sebelum persalinan. Walaupun demikian persalinan diharapkan akan mulai dalam 24 jam setelah air ketuban keluar
Kala I -
His belum begitu kuat, datangnya setiap 10 – 15 menit dan tidak seberapa mengganggu ibu hingga ia sering masih dapat berjalan.
-
Lambat laun his bertambah kuat: interval lebih pendek, kontraksi lebih kuat dan lebih lama.
-
Bloody show bertambah banyak.
-
Lama kala I untuk primi 12 jam dan untuk multi 8 jam.
-
Pada primigravida mengalami pendataran serviks lebih dahulu baru kemudian dilatasi servik, pada Multigravida pendataran servik dan dilatasi servik bersamaan
-
Pedoman untuk mengetahui kemajuan kala I adalah: “Kemajuan pembukaan 1 cm
sejam bagi primi dan 2 cm sejam bagi multi.
HO Th.2015
5
Kala II -
His menjadi lebih kuat, kontraksinya selama 50 – 100 detik, datangnya tiap 2 – 3 menit.
-
Ketuban biasanya pecah pada kala ini ditandai dengan keluarnya cairan kekuningkuningan sekonyong-konyong dan banyak.
-
Pasien mulai mengejan.
-
Pada akhir kala II sebagai tanda bahwa kepala sudah sampai di dasar panggul, perineum menonjol, vulva menganga dan rectum terbuka.
-
Pada puncak his, bagian kecil kepala nampak di vulva dan hilang lagi waktu his berhenti, begitu terus hingga nampak lebih besar. Kejadian ini disebut: “ Kepala
membuka pintu”. -
Pada akhirnya lingkaran terbesar kepala terpegang oleh vulva sehingga tidak bisa mundur lagi, tonjolan tulang ubun-ubun telah lahir dan subocciput ada di bawah symphisis disebut “Kepala keluar pintu”.
-
Pada his berikutnya dengan ekstensi maka lahirlah ubun-ubun besar, dahi dan mulut pada commissura posterior.
-
Saat ini untuk primipara, perineum biasanya akan robek pada pinggir depannya karena tidak dapat menahan regangan yang kuat tersebut.
-
Setelah kepala lahir dilanjut dengan putaran paksi luar, sehingga kepala melintang, vulva menekan pada leher dan dada tertekan oleh jalan lahir sehingga dari hidung anak keluar lendir dan cairan.
-
Pada his berikutnya bahu belakang lahir kemudian bahu depan disusul seluruh badan anak dengan fleksi lateral, sesuai dengan paksi jalan lahir.
-
Sesudah anak lahir, sering keluar sisa air ketuban, yang tidak keluar waktu ketuban pecah, kadang-kadnag bercampur darah.
-
Lama kala II pada primi
50 menit pada multi
20 menit.
Kala III -
Setelah anak lahir his berhenti sebentar, tetapi setelah beberapa menit timbul lagi disebut “His pengeluaran uri” yaitu his yang melepaskan uri sehingga terletak pada segmen bawah rahim (SBR) atau bagian atas dari vagina.
-
Setelah anak lahir uterus teraba seperti tumor yang keras, segmen atas lebar karena mengandung placenta, fundus uteri teraba sedikit di bawah pusat.
-
Bila placenta telah lepas bentuk uterus menjadi bundar dan tetap bundar hingga perubahan bentuk ini dapat diambil sebagai tanda pelepasan placenta.
-
Jika keadaan ini dibiarkan, maka setelah placenta lepas fundus uteri naik sedikit hingga setinggi pusat atau lebih dan bagian tali pusat di luar vulva menjadi lebih panjang.
-
Naiknya fundus uteri disebabkan karena placenta jatuh dalam SBR atau bagian atas vagina dan dengan demikian mengangkat uterus yang berkontraksi; dengan sendirinya akibat lepasnya placenta maka bagian tali pusat yang lahir menjadi panjang.
-
Lamanya kala uri
8,5 menit, dan pelepasan placenta hanya memakan waktu 2 – 3
menit.
HO Th.2015
6