ISSN 2338 - 414X Please purchase PDF Split-Merge on www.verypdf.com to remove this watermark.
Prosiding Konferensi Nasional Engineering Perhotelan IV - 2013
Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik, Universitas Udayana Kampus Bukit Jimbaran, Bali 80362 Telp./Fax.: +62 361 703321 http://www.mesin.unud.ac.id
ISSN 2338 – 414X Nomor 1/Volume 2/Juli 2014
PROSIDING KONFERENSI NASIONAL ENGINEERING PERHOTELAN “Inovasi Teknologi Ramah Lingkungan (green technology) untuk Perkembangan Pariwisata”
Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Udayana
ISSN: N: 2338-414X
Prosiding Konferensi Nasional Engineering Perhotelan V – 2014 26 – 27 Juni, 2014 Ketua Editor : Ainul Ghurri, S.T., M.T., Ph.D. Editor Pelaksana : I Made Gatot Karohika, S.T., M.T. I Ketut Adi Atmika, S.T., M.T. IG Teddy Prananda Surya, S.T., M.T. Penyunting Ahli
: Prof.Dr. Tjok Gd. Tirta Nindhia (UNUD) Prof.Dr. ING Antara M.Eng. (UNUD) Prof.Dr.Ir. IGB Wijaya Kusuma (UNUD) Prof Johny Wahyuadi M, DEA (UI) Prof. Dr. Kuncoro Diharjo, ST,MT. (UNS) Dr Caturwati (UNTIRTA) Prof.Dr.Ing. Mulyadi Bur (Sekjen BKSTM) Dr. Ir. r. I Wayan Surata, MErg (UNUD)
Hak Cipta @ 2014 oleh KNEP V – 2014 Jurusan Teknik Mesin – Universitas Udayana. Udayana Dilarang mereproduksi dan mendistribusi bagian dari publikasi ini dalam bentuk maupun media apapun tanpa seijin Jurusan Teknik Mesin – Universitas Udayana.
Dipublikasikan dan didistribusikan oleh Jurusan Teknik Mesin – Universitas Udayana, Kampus Bukit Jimbaran, Bali 80362, Indonesia.
i
Please purchase PDF Split-Merge on www.verypdf.com to remove this watermark.
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmatNya acara Konferensi Engineering Perhotelan V (KNEP-V) bisa terselenggara pada tanggal 26-27 Juni 2014 di Universitas Udayana Bali, Kampus Sudirman. KNEP - V ini diselenggarakan oleh jurusan Teknik Mesin Universitas Udayana dalam rangkaian kegiatan BKFT ke 49 dan Dies Natalis ke 52 Universitas Udayana, didukung oleh Badan Kerjasama Teknik Mesin (BKSTM) seluruh Indonesia. KNEP V – 2014 ini merupakan forum untuk mendiskusikan dan mengkomunikasikan hasil-hasil penelitian terkini engineering dalam konteks perhotelan; dan topik-topik pendukung lain dalam lingkup Teknik Mesin. Disamping itu untuk meningkatkan kerja sama dengan organisasi profesi engineering perhotelan. Hasil yang dihapakan adalah meningkatnya mutu riset-riset yang akan dilakukan, meningkatnya daya kompetisi untuk mendapatkan grant penelitian, hubungan yang baik inter akademisi dan antara akademisi dengan praktisi. Konferensi ini mengangkat beberapa Grup topik yang meliputi: 1. Engineering perhotelan (EP): manajemen dan optimasi energi, manajemen air, AC dan Chiller, pompa, perpipaan, maintenance, elektrikal, sistem pengamanan, boiler, building service, bangunan hemat energi, dll. 2. Konversi energi (KE): Perpindahan panas, mekanika fluida, termodinamika, sumber energi alternatif. 3. Teknologi, pengujian dan pengembangan material (TPPM): Korosi, pengelasan, pengecoran, polimer dan komposit, analisis kegagalan. 4. Teknik dan manajemen manufaktur (TMM): proses permesinan, pembentukan, fabrikasi, sistem manufaktur, CAD-CAM, otomasi industri, sistem pengontrolan. 5. Bidang umum (BU): pendidikan Teknik Mesin, metode pengajaran, kebijakan energi, pengelolaan dampak lingkungan. 6. Industri pariwisata kreatif (IPK): teknologi informasi industri pariwisata, manajemen industri perhotelan, teknologi tepat guna yang berhubungan dengan pengembangan pariwisata. Adapun jumlah makalah yang dipresentasikan dalam konferensi ini berjumlah 64 makalah yang mencakup enam topik di atas. Kami mengucapkan terima kasih kepada keynote speaker, para akademisi, peneliti, praktisi dan professional di bidang perhotelan yang telah mengirimkan artikelnya, serta semua pihak yang meliputi panitia pengarah, panitia pelaksana, scientific committee dan pihak-pihak yang telah terlibat dan membantu terselenggaranya kegiatan ini dengan sukses.
Denpasar, Bali, 21 Juni 2014 Ketua Panitia KNEP V,
Ainul Ghurri S.T., M.T., Ph.D.
ii
Please purchase PDF Split-Merge on www.verypdf.com to remove this watermark.
DAFTAR ISI Kata Pengantar Daftar Isi Makalah KNEP V - 2014 Grup Engineering Perhotelan
ii iii iii
EP 01 Evaluasi sistem pengelolaan limbah cair dengan proses biofilter anaerob-aerob dari industri perhotelan di Bali - Cok Istri Putri Kusuma Kencanawati
1
EP 02 Sistem informasi geografis pemetaan hotel berbasis web - N.M.A.E.D. Wirastuti, I.G.A.K. Diafari Djuni, I.G.A.S. Antariksa
1
Grup Konversi Energi KE 01 Analisis pengaruh posisi percabangan pipa distribusi reservoir terhadap kerugian head total instalasi - H. Nasaruddin Salam
2
KE 02 Uji kinerja motor diesel menggunakan biowater diesel terbuat dari virgin coconut oil - Annisa Bhikuning dan Reandy Ferdinanto
2
KE 03 Kajian simulasi koefisien perpindahan panas konveksi dan distribusi temperatur aliran fluida pada counterflow heat exchanger dengan pipa spiral menggunakan solidworks - Sri Poernomo Sari dan Sandy Suryady KE 04 Paradigma dan peluang konservasi energi pada gedung komersial - I Made Astina, Anugrah Erick Eryantono, Febryansyah KE 05 Pengaruh model turbulensi pada analisis penggunaan blowing terhadap hambatan aerodinamika model kendaraan - Rustan Tarakka, Jalaluddin, Baharuddin Mire, Muhammad Noor Umar
3
3
4
KE 06 Kaji eksperimental pengaruh variasi ketebalan isolator terhadap efisiensi tungku biomassa berbahan serbuk gergaji kayu - Ismail Thamrin dan Andriansyah
4
KE 07 Analisis laju aliran minyak pelumas pada bantalan jurnal dengan metode elemen hingga Irsyadi Yani dan Hasan Basri
5
KE 08 Pengaruh jumlah tingkat destilasi kontinyu terhadap kualitas dan kapasitas produksi arak bali sebagai bahan bakar alternatif - IGK Sukadana, IGN Putu Tenaya
5
KE 09 Pengujian efisiensi kompor biomassa sederhana dengan debit airan udara yang bervariasi Ahmad Maulana K.
6
KE 10 Analisis performansi kolektor surya pelat datar untuk pemanas air dengan sumber energi matahari - Ketut Astawa, Nengah Suarnadwipa, IGK Dwijana
6
iii
Please purchase PDF Split-Merge on www.verypdf.com to remove this watermark.
KE 11 Perbandingan dampak pemakaian campuran minyak goreng bekas dengan solar terhadap emisi gas yang ditimbulkannya - Dewin Purnama, Richard A.M. Napitupulu
7
KE 12 Drag reduction suspense bakteri selulosa pada aliran crude oil dalam pipa spiral - Yanuar, Kurniawan, Rendi, Habib, Edwin, Vaul
7
KE 13 Penggunaan minyak goreng bekas untuk kompor bertekanan - I Ketut Gede Wirawan KE 14 Pengaruh pemanasan bahan bakar dengan media radiator terhadap emisi gas buang - IGN Putu Tenaya, IGK Sukadana, I Wayan Marlon Managi
8
8
KE 15 Potensi tenaga air di Kabupaten Buleleng - Bali - Made Suarda
9
KE 16 Simulasi sistem pengering biji kopi dengan menggunakan energi surya - Isa Abdillah
9
KE 17 Potensi biogas dari substrat bio-limbah perhotelan - I Nyoman Suprapta Winaya, I Gusti Ngurah Putu Tenaya, I Made Agus Putrawan
10
KE 18 Potensi pemanfaatan energi terbuang pada chiller dalam upaya mengoptimalkan energi perhotelan - Suarnadwipa, Gunawan Tista, Wendya S
10
KE 19 Unjuk kerja destilasi air energi surya dengan penambahan kondensor pasif - I Gusti Ketut Puja, Mayang Kapita, FA Rusdi Sambada
11
KE 20 Pengaruh bentuk penampang ring yang diletakkan pada permukaan silinder terhadap koefisien drag - Si Putu Gede Gunawan Tista dan Ainul Ghurri
11
KE 21 Sintesis dan uji angka ester biodiesel jelantah minyak kelapa - Ni Made Suaniti, I Wayan Bandem Adnyana
12
KE 22 Pengaruh jarak pitch longitudinal pengganggu aliran tersusun staggered terhadap performa kolektor surya pemanas udara - Made Sucipta, I Putu Surya Pandita, Ketut Astawa
12
KE 23 Konduktivitas termal papan partikel sekam padi dan jerami - Effendy Arif, Syamsul Arifin, Rombe Allo
13
KE 24 Sifat-sifat fisik papan partikel sekam padi dan jerami - Rombe Allo, Effendy Arif, Syamsul Arifin
13
Grup Teknologi Pengujian dan Pengembangan Material TPPM 01 Defusifitas unsur aluminium dengan unsure Fe pada baja cetakan guna menghindari fenomena die soldering - Abdul Hay, Ilyas Djamal, Haerul Arsyad
iv
Please purchase PDF Split-Merge on www.verypdf.com to remove this watermark.
14
TPPM 02 Studi eksperimen dan pemodelan matematis efek socked time proses pack carburizing terhadap kekerasan permukaan baja karbon - AAIA Sri Komaladewi, I Dewa Made Krisnha Muku, DNK Putra Negara
14
TPPM 03 Laju korosi dan kekuatan pipa komposit baja karbon-tembaga dalam air laut - Johannes Leonard
15
TPPM 04 Pengaruh wetting agent terhadap densitas komposit matriks keramik Al2O3/Al Produk DIMOX - G. N. Anastasia Sahari
15
TPPM 05 Pembuatan dan karakterisasi material komposit matriks logam paduan Al-4%Mg dengan penguat serbuk SiC menggunakan metode stir casting - Abdul Aziz
16
TPPM 06 Pengaruh temperatur sintering pada penambahan penguat SiCw dan Al2O3 partikel terhadap karakteristik aluminium matrik komposit - Ketut Suarsana
16
TPPM 07 TM Aplikasi program Matlab pada perhitungan dan penentuan komposisi bahan penyusun rem komposit - Agus Triono, IGN Wiratmaja Puja, Satryo Soemantri B., Aditianto R., Bagus B.
17
TPPM 08 Analysis on pulling and bending strength of composite having stengthener of peneapple leaf fibre – epoxy by using alkalinity - Hammada Abbas, Reinyelda D. Latuheru, Abdul Hay
17
TPPM 09 Sifat Compression pada honeycomb sandwich structure dengan reinforcement serat alam Sofyan Djamil dan Patrick Kusworo
18
TPPM 10 Distribusi kekerasan dan total case depth baja karbon rendah setelah proses pack carburizing Dewa Ngakan Ketut Putra Negara, I Ketut Gede Sugita, IGN Arimbawa
18
TPPM 11 Mekanisme aus baja karbon AISI 1065 pada permukaan kontak basah akibat beban kontak gelinding-luncur - I Made Widiyarta, I Made Parwata, I Made Gatot Karohika, I Putu Lokantara dan Made Arie Satryawan TPPM 12 Ketahanan api komposit plastik daur ulang berpenguat serat sabut kelapa dengan perlakuan acrylic acid dan diammonium phospate pada fraksi berat yang berbeda - I Putu Lokantara dan Ngakan Putu Gede Suardana
19
19
TPPM 13 Fraksi volume dan panjang serat berpengaruh terhadap kekuatan lentur komposit polyester berpenguat serat tapis kelapa - I Made Astika dan I Gusti Komang Dwijana
20
TPPM 14 Keausan komposit akibat perubahan fraksi berat serat dan perlakuan vulcan AF21 - NPG Suardana, NM. Suaniti, IP Lokantara, Sumadiasa P, Adi Prayudi
20
v
Please purchase PDF Split-Merge on www.verypdf.com to remove this watermark.
Grup Teknik dan Manajemen Manufaktur TMM 01 Pengaruh dan pertimbangan faktor lingkungan untuk peningkatan kualitas pada lini produksi H Harisupriyanto
21
TMM 02 Analisa waktu baku elemen kerja pada pekerjaan penempelan cutting stiker di CV Cahaya Thesani - I Wayan Sukania, Teddy Gunawan
21
TMM 03 Analisis beban kerja mahasiswa praktek di bengkel teknologi mekanik jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Bali - M. Yusuf dan Anom Santiana
22
TMM 04 Aspek keselamatan kerja pada proses pembentukan batu permata menggunakan mesin gerinda - Anom Santiana dan M. Yusuf
22
TMM 05 Optimasi kondisi pemesinan untuk kekasaran permukaan pada proses slot milling baja tahan karat AISI 304 - Amrifan Saladin Mohruni, Erna Yuliwati, Redy Kholif Muhrobin
23
TMM 06 Kajian eksperimental kekasaran permukaan polymer ertalone 6SA pada proses milling - Sobron Lubis, Rosehan, Kevin Nataniel
23
TMM 07 Pemodelan desain sol sepatu dengan inovasi penambahan wave spring - Redyarsa Dharma Bintara, Puspita Fajar Kharismaningtyas, Moch. Agus Choiron, Anindito Purnowidodo
24
TMM 08 Analisa gaya dan daya mesin pencacah rumput gajah berkapasitas 1350 kg/jam - Liza Rusdiyana, Suhariyanto, Eddy Widiyono, Mahirul Mursid
24
TMM 09 Redesain tempat kerja untuk meningkatkan kenyamanan dalam proses peleburan paduan perunggu perajin gamelan Bali di Desa Tihingan - IGN Priambadi dan IKG Sugita
25
TMM 10 Perbaikan performa traksi dengan modifikasi rasio gigi tansmisi - I Gusti Agung Kade Suriadi, I Ketut Adi Atmika, I Made Dwi Budiana Penindra
25
TMM 11 Auto tuning PID controller untuk mengendalikan kecepatan DC servomotor robot gripper 5 Jari - I Wayan Widhiada, Wayan Reza Yuda Ade Putra, Cok. G. Indra Partha
26
TMM 12 Meningkatkan pendapatan masyarakat dengan mesin pencacah sampah plastik - I Gede Putu Agus Suryawan, Cok. Istri P. Kusuma Kencanawati, I Made Widiyarta
26
TMM 13 Effects of length/hole diameter ratio on stress intensity factor in stop hole method - Nurlia P.S., Yanuar R.A.P., Anggara D.P., Moch. Agus Choiron
27
TMM 14 Pengembangan model elemen hingga indentasi bulat (spherical) untuk memprediksi kekerasan Rockwell B (HRB) - I Nyoman Budiarsa
27
vi
Please purchase PDF Split-Merge on www.verypdf.com to remove this watermark.
TMM 15 Pemodelan desain awal crash box dua segmen terhadap tabrakan arah frontal dan arah miring - Moch. Agus Choiron TMM 16 Aplikasi ergonomi total untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas - I Wayan Surata
28
28
TMM 17 Analisis penyerapan energy dan deformasi crash box dengan variasi bentuk penampang - Fikrul Akbar Alamsyah dan Moch. Agus Choiron
29
TMM 18 Kajian kinerja traksi dan perilaku guling kendaraan truk pengolah sampah - I Dewa Gede Ary Subagia, I Ketut Adi Atmika, Tjok, Gde Tirta Nindhia
29
TMM 19 Aplikasi ergonomic function deployment untuk redesain kursi penumpang mini bus angkutan pariwisata di Bali - I Gusti Komang Dwijana dan I Putu Lokantara
30
TMM 20 Karakteristik traksi sepeda motor dengan continuous variable transmission system - I Ketut Adi Atmika dan I Dewa Gede Ary Subagia
30
TMM 21 Analisa distribusi tegangan pada helm industri dengan mengunakan metode elemen hingga I Made Gatot Karohika, I Made Dwi Budiana Penidra, DNK Putra Negara, Geovani
31
TMM 22 Aplikasi metode Six Sigma (DMAIC) untuk meningkatkan kualitas produk alat music sasando Damianus Manesi
31
Grup Bidang Umum BU 01 Asupan nutrisi berupa segelas teh manis dan 75 gram kue ketan dapat menurunkan kelelahan dan meningkatkan konsentrasi petani Subak Abian di Desa Taman Tanda Bedugul - I Ketut Widana dan I Gede Oka Pujihadi Grup Industri Pariwisata Kreatif IPK 01 Introduksi teknologi tepat guna untuk perajin kulit kerang sebagai industri kreatif penunjang pariwisata di Lombok – NTB - I Wayan Joniarta dan Made Wijana
vii
Please purchase PDF Split-Merge on www.verypdf.com to remove this watermark.
32
33
Sistem Pengelolaan Limbah Cair Dengan Proses Biofilter AnaerobAerob Dari Industri Perhotelan Di Bali Cok Istri Putri Kusuma Kencanawati Jurusan Teknik Mesin, Universitas Udayana, Bali-Indonesia Kampus Bukit Jimbaran, Bali 80362 Email:
[email protected]
Abstrak Perkembangan Industri pariwisata di Bali mengalami kemajuan yang cukup pesat dan sektor ini menjadi tulang punggung perekonomian masyarakat Bali. Oleh karena itu industri pariwisata ini diharapkan akan terus mengalami pertumbuhan yang signifikan. Petumbuhan industri pariwisata akan terjadi bila tersedianya fasilitas pendukung, salah satunya adalah hotel. Hotel adalah jasa akomodari pariwisata yang menyediakan jasa penginapan secara komersil dan menyediakan fasilitas pendukung seperti restorant, laundry, area olah raga dan lain-lain. Sehingga sisi lain dari keberadaan hotel adalah timbulnya limbah, baik padat (sampah) maupun cair, tetapi hampir 75% limbah yang dihasilkan adalah limbah cair.Sumbersumber limbah cair yang dihasilkan dari hotel antara lain: kamar mandi dan toilet, dapur/restaurant, pencucian/laundry dan fasilitas kolam renang. Secara umum karateristik Limbah perhotelan adalah berwarna, mengandung padatan, karbohidrat, minyak dan lemak, protein, dan mengandung unsur surfactan antara lain detergen dan sabun, serta mengandung bakteri dan virus. Selain itu Konsentrasi BOD di dalam air limbah 200 – 300 mg/lt dan Konsentrasi SS di dalam air limbah 200 –250 mg/l. Sedangkan sistem pengelolaan limbah cair di hotel selama ini menggunakan proses dengan biofilter anaerob-aerob, dimana proses ini di lakukan 4 tahapan yaitu pengendapan, biofilter anaerob, biofilter aerob dan pengendapan akhir. Dalam proses ini bak pengendapan awal berfungasi sebagai bak pengontrol aliran, bak pengurai senyawa organik yang berbentuk padatan, sludge digestion (pengurai lumpur) dan penampung lumpur, selanjutnya Air limpasan dari bak pengendap awal dialirkan ke bak anaerob dengan arah aliran dari bawah ke atas. Di dalam bak tersebut diisi dengan media dari bahan plastik tipe sarang tawon yang berfungsi untuk mengurai zat-zat organik yang ada dalam air limbah secara ananerob atau tanpa udara. Tahap berikutnya adalah mengalirkan air limpasan dari bak kontaktor anaerob dialirkan ke bak kontaktor aerob yang juga diisi dengan media dari bahan pasltik tipe sarang tawon. Pada tahap ini air limbah di aerasi dalam bak biofilter aerob sehingga mikro organisme yang ada akan menguraikan zat organik dengan bantuan udara yang dihembuskan. Selanjutnya air dialirkan ke bak pengendap akhir yang dikontakkan dengan senyawa khlor untuk membunuh microorganisme patogen. Air olahan, yakni air yang keluar setelah proses khlorinasi dapat langsung dibuang ke sungai atau saluran umum. Pada proses pengolahan limbah dengan biofilter anaerob-aerob, memiliki beberapa keunggulan antara lain: Perawatannya sangat mudah, biaya operasinya rendah, jumlah lumpur yang dihasilkan relatif lebih sedikit bila dibandingkan dengan proses lumpur aktif, dapat menghilangkan nitrogen dan phospor yang dapat menyebabkan euthropikasi, kebutuhan energi lebih kecil, dan dapat digunakan untuk air limbah dengan beban BOD yang cukup besar, serta dapat menghilangan padatan tersuspensi (SS) dengan baik.
Kata Kunci : Limbah Cair, Pengolahan, Biofilter Anaerob-Aerob.
1. PENDAHULUAN Pulau bali merupakan salah satu tujuan pariwisata dunia yang paling diminati oleh wisatawan dunia hal ini terlihat dari terus meningkatnya kunjungan wisatawan ke Bali, untuk tahun 2012 kunjungan wisatawan ke Bali sebanyak 2.892.019 jiwa menigkat sebesar 13,37% pada tahun 2013 menjadi 3.278.598 jiwa, sedangkan untuk wisatawan domestik jumlah kunjungan pada tahun 2012 sebanyak 6.063.558 jiwa dan tahun 2013 menjadi 6.976.536 jiwa meningkat sebesar 15,06% (BPS Provinsi Bali, 2014). Besarnya minat wisatawan dunia karena Pulau bali memiliki kelebihan yang atara lain keunggulan objek wisata alam, keunikan budaya, ketersediaan sarana dan prasarana yang menunjang sektor pariwisata. Yang salah satunya adalah ketersediaan hotel-hotel sebagai fasilitas pendukung dari kenyaman wisatawan yang berkunjung ke Bali.
Konferensi Nasional Engineering Perhotelan V, Universitas Udayana, 2014
Please purchase PDF Split-Merge on www.verypdf.com to remove this watermark.
11
Keberadaan hotel-hotel di Bali terus mengalami peningkatan untuk tahun 2013 jumlah hotel berbintang di bali sebanyak 227 buah dan hotel non bintang dan akomodasi penginapan lainnya sebanyak 1696 buah dan rata peningkatannya sebanyak 4% tiap tahunnya serta rata-rata tingkat hunian hotel sebesar 63,21% dan non bintang 38,63%. Peningkatan jumlah kedatangan wisatawan baik dalam dan luar negeri tidak saja berpengaruh baik terhadap pertumbuhkan ekonomi di Pulau Bali tetapi juga membawa dampak negatif yaitu timbulnya sampah dan limbah yang diakibatkan dari kegiatan pariwisata itu sendiri. Sampah dan limbah yang dihasilkan dari hotel harus dilakukan pengelolaan untuk menghindari terjadinya pencemaran lingkungan dan kerusakan lingkungan yang nantinya akan berpengaruh terhadap kunjungan wisatawan. Karena kita tahu salah satu daya tarik wisata kita adalah kelestarian alammnya. Untuk mencegah terjadinya pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh sampah dan limbah yang dihasilkan oleh hotel maupun akomodasi wisata lainnya, maka harus dilakukan pengelolaan terhadap sampah dan limbah tersebut. Dari limbah dan sampah yang dihasilkan oleh hotel dan pengiapan hampir 70% nya adalah limbah cair. Berbagai metode telah dilakukan untuk melakukan pengelolaan terhadap limbah cair dari hotel salah satunya adalah dengan proses Biofilter Anaerob Aerob dengan menggunakan bak pengendapkan. Sehingga air keluaran nantinya menjadi lebih bersih dan sesuai dengan baku mutu lingkungan yang diperbolehkan. 2. ANALISIS LIMBAH PERHOTELAN 2.1. Sumber Limbah Hotel adalah jenis akomodasi yang menyediakan jasa pelayanan penginapan yang juga menyediakan pemenuhan berbagai kebutuhan hidup sehari-hari seperti makanan, pencucian/laundry , dan rekreasi, serta sarana olah raga bagi para pengunjungnya, sehingga dalam aktivitasnya hotel juga menghasilkan berbagai limbah cair dan sampah layaknya suatu pemukiman penduduk. Karena aktivitas yang ada di hotel relatif sama seperti layaknya pemukiman, maka sumber limbah yang ada juga relatif sama seperti pada pemukiman dan fasilitas tambahan lainnya yang ada di hotel. Sumber limbah cair perhotelan tersebut antara lain: 1. Limbah dari kamar mandi dan toilet, 2. Limbah dari kegiatan di dapur/restaurant 3. Limbah dari kegiatan pencucian/laundry, 4. Limbah dari fasilitas kolam renang, 2.2. Karakteristik Limbah Perhotelan Karakteristik limbah cair dari perhotelan relatif sama seperti limbah cair domestik dari pemukiman, karena aktivitas-aktivitas yang ada di hotel relatif sama seperti aktivitas yang ada di lingkungan pemukiman. Sementara jumlah limbah yang dihasilkan dari perhotelan tergantung dari jumlah kamar yang ada dan tingkat huniannya. Disamping itu juga dipengaruhi oleh fasilitas tambahan yang ada di hotel tersebut. Limbah perhotelan pada umumnya mempunyai sifat-sifat sebagai berikut: 1. Senyawa fisik : • Berwarna • Mengandung padatan 2. Senyawa kimia organiak : • Mengandung karbohidrat • Mengandung minyak dan lemak • Mengandung protein • Mengandung unsur surfactan antara lain detergen dan sabun 3. Senyawa kimia inorganik : • Mengandung alkalinity • Mengandung khloride • Mengandung nitrogen • Mengandung phospor • Mengandung sulfur 4. Unsur Biologi : • Mengandung protista dan virus Dengan rata-rata karakteristik limbah perhotelan adalah Konsentrasi BOD di dalam air limbah 200 – 300 mg/lt dan Konsentrasi SS di dalam air limbah 200 –250 mg/l. Menurut Morimura dan Soufyan standar pemakaian air untuk hotel adalah 250-300 liter per orang tamu per hari, dan untuk karyawan adalah 120 – 150 liter per karyawan per hari. Biasanya karyawan yang masuk dibagi dalam tiga (3) shif kerja, sehingga misalkan jika jumlah seluruh karyawan 120 orang, maka rata-rata setiap Prosiding KNEP V 2014 ISSN 2338-414X
Please purchase PDF Split-Merge on www.verypdf.com to remove this watermark.
12
shif kerja ada 40 orang. Dengan demikian jumlah pemakaian air untuk karyawan dihitung untuk 40 orang x jumlah pemakaian air setiap hari (120 – 150 liter/hari). 2.3. Baku Mutu Limbah Cair Perhotelan Untuk menentukan sistem pengolahan limbah diperlukan pemilihan teknologi yang tepat, agar biaya investasi IPAL tersebut murah. Disamping itu, biaya operasional IPAL nantinya juga harus murah, namun harus dapat memberikan hasil olahan yang memenuhi baku mutu limbah buangan sesuai dengan baku mutu limbah buangan yang berlaku. Baku mutu limbah cair hotel adalah batas maksimum limbah cair yang diperbolehkan dibuang ke lingkungan. Baku mutu limbah cair perhotelan telah ditetapkan dengan Kep. Men. LH No. : KEP-52/MENLH/10/1995 tentang “Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Hotel, seperti pada Tabel 1. berikut: Tabel 1. Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Hotel PARAMETER KADAR MAKSIMUM (mg/L) BOD5 30 COD TSS pH
50 500 6,0 - 9,0
3.
TEKNOLOGI PENGOLAHAN LIMBAH CAIR PERHOTELAN Untuk memilih teknologi pengolahan limbah yang tepat banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain: 1. Laju aliran limbah, 2. Kualitas air buangan dan sifatnya (karakteristik limbah), 3. Ketersediaan lahan, 4. Standar air olahan yang diinginkan, 5. Kemampuan pembiayaan Tabel 2. Tabel contoh beberapa pilihan pengolahan air buangan Pre-treatment Primary treatment Secondary treatment Tertiary treatment Kimia Fisik Penghilangan Penghilangan organik terlarut padatan dan unsur koloid tersuspensi Screening dan Netralisasi Flotasi Lumpur aktif Pengen-dapan Koagulasi, Grit Removal Sedimentasi Equalization Koagulasi Sedimentasi Stabilisasi kontak Filtrasi dan Storage Oil Separation Hidrolisis Trickling Filter Adsorpsi karbon Kolam aerasi Penukar ion Destilasi Ozonation RO Elektrodialisis
3.1. Proses Pengolahan Limbah Cair Perhotelan 1. Seluruh air limbah dialirkan masuk ke bak pengendap awal, untuk mengendapkan partikel lumpur, pasir dan kotoran organik tersuspesi. Selain sebagai bak pengendapan, juga berfungasi sebagai bak pengontrol aliran, serta bak pengurai senyawa organik yang berbentuk padatan, sludge digestion (pengurai lumpur) dan penampung lumpur. 2. Air limpasan dari bak pengendap awal selanjutnya dialirkan ke bak kontaktor anaerob dengan arah aliran dari bawah ke atas. Di dalam bak kontaktor anaerob tersebut diisi dengan media dari bahan plastik tipe sarang tawon. Jumlah bak kontaktor anaerob terdiri dari tiga buah ruangan. Penguraian zat-zat organik yang ada dalam air limbah dilakukan oleh bakteri anaerobik atau fakultatif aerobik. Setelah beberapa hari operasi, pada permukaan media filter akan tumbuh lapisan film mikro-organisme. Mikro-organisme inilah yang akan menguraikan zat organik yang belum sempat terurai pada bak pengendap secara ananerob atau tanpa udara.
Konferensi Nasional Engineering Perhotelan V, Universitas Udayana, 2014
Please purchase PDF Split-Merge on www.verypdf.com to remove this watermark.
13
3. Air limpasan dari bak kontaktor anaerob dialirkan ke bak kontaktor aerob. Bak kontaktor atau biofilter aerob ini terdiri dari tangki aerasi dan biofilter aerob. Di dalam ruang biofilter aerob ini juga ini diisi dengan media dari bahan pasltik tipe sarang tawon. Setelah air limbah di aerasi atau dihembus dengan udara dialirkan ke tangki atau bak biofilter aerob sehingga mikro organisme yang ada akan menguraikan zat organik yang ada dalam air limbah serta tumbuh dan menempel pada permukaan media. 4. Dengan demikian air limbah akan kontak dengan mikro-orgainisme yang tersuspensi dalam air maupun yang menempel pada permukaan media yang mana hal tersebut dapat meningkatkan efisiensi penguraian zat organik, deterjen serta ammonia menjadi lebih besar. 5. Selanjutnya, air dialirkan ke bak pengendap akhir. Di dalam bak ini lumpur aktif yang mengandung massa mikro-organisme diendapkan dan dipompa kembali ke bagian inlet bak aerasi dengan pompa sirkulasi lumpur. Sedangkan air limpasan (over flow) dialirkan ke bak khlorinasi. Di dalam bak kontaktor khlor ini air limbah dikontakkan dengan senyawa khlor untuk membunuh micro-organisme patogen. 6. Air olahan, yakni air yang keluar setelah proses khlorinasi dapat langsung dibuang ke sungai atau saluran umum. Dengan kombinasi proses anaerob dan aerob tersebut selain dapat menurunkan zat organik (BOD, COD), ammonia, deterjen, padatan tersuspensi (SS), phospat dan lainnya. Skema proses pengolahan air limbah perhotelan dengan sistem biofilter anaerob-aerob dapat dilihat pada di bawah ini.
Gambar 1. Proses Pengolahan air limbah perhotelan dengan sistem Biofilter Anaerob-Aerob Proses dengan Biofilter Anaerob-Aerob ini mempunyai beberapa keuntungan antara lain : 1. Adanya air buangan yang melalui media penyangga yang terdapat pada biofilter mengakibatkan timbulnya lapisan mikroorganisme yang menyelimuti permukaan media atau yang disebut juga biological film. Air limbah yang masih mengandung zat organik yang belum teruraikan pada bak pengendap bila melalui lapisan lendir ini akan mengalami proses penguraian secara biologis. Efisiensi biofilter tergantung dari luas kontak antara air limbah dengan mikro- organisme yang menempel pada permukaan media filter tersebut. Makin luas bidang kontaknya maka efisiensi penurunan konsentrasi zat organiknya (BOD) makin besar. Selain menghilangkan atau mengurangi konsentrasi BOD dan COD, cara ini dapat juga mengurangi konsentrasi padatan tersuspensi atau suspended solids (SS) , deterjen (MBAS), ammonium dan posphor. 2. Biofilter juga berfungsi sebagai media penyaring air limbah yang melalui media ini. Sebagai akibatnya, air limbah yang mengandung suspended solids dan bakteri e-coli setelah melalui filter ini akan berkurang konsentrasinya. Efesiensi penyaringan akan sangat besar karena dengan adanya biofilter up flow yakni penyaringan dengan sistem aliran dari bawah ke atas akan mengurangi kecepatan partikel yang terdapat pada air buangan dan partikel yang tidak terbawa aliran ke atas akan mengendapkan di dasar bak filter. Sistem biofilter anaerob-aerob ini sangat sederhana, operasinya mudah dan tanpa memakai bahan kimia serta kebutuhan energinya sangat kecils. Poses ini cocok digunakan untuk mengolah air limbah dengan kapasitas yang tidak terlalu besar
Prosiding KNEP V 2014 ISSN 2338-414X
Please purchase PDF Split-Merge on www.verypdf.com to remove this watermark.
14
3. Dengan kombinasi proses “anaerob-aerob”, efisiensi penghilangan senyawa phospor menjadi lebih besar bila dibandingankan dengan proses anaerob atau proses aerob saja. Selama berada pada kondisi anaerob, senyawa phospor anorganik yang ada dalam sel-sel mikrooragnisme akan keluar sebagai akibat hidrolisa senyawa phospor. Sedangkan energi yang dihasilkan digunakan untuk
4. KESIMPULAN Dari proses pengolahan limbah cair dengan Biofilter Anaerob-Aerob akan diperoleh manfaat antara lain : 1. Perawatannya sangat mudah. 2. Biaya operasinya rendah. 3. Jumlah lumpur yang dihasilkan relatif lebih sedikit bila dibandingkan dengan proses lumpur aktif. 4. Dapat menghilangkan nitrogen dan phospor yang dapat menyebabkan euthropikasi. 5. Kebutuhan energi lebih kecil. 6. Dapat digunakan untuk air limbah dengan beban BOD yang cukup besar. 7. Dapat menghilangan padatan tersuspensi (SS) dengan baik. DAFTAR PUSTAKA 1. Boma W.T., 1992. ” Limbah dan Permasalahannya”. Makalah. Yogyakarta: Panitia Training Worshop Teknik Pengolahan Limbah
2. Junaidi, Bima Patria Dwi Hatmanto. 2006. “ Analisis Teknologi Pengolahan Limbah Cair Pada Industri Tekstil ( Studi Kasus PT. Iskandar Indah Printing Texstile Surakarta)”. Jurnal Pretisi. 1:1 (1-6 3. Kusuma Kencanawati, Cip. “Pengelolaan Limbah Kayu Di Industri Pengolahan Kayu” 2003
4. Kementerian Lingkungan Hidup. 2003. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 112/MENKLH/2003 Tentang Pedoman Pengelolaan Air Limbah. Jakarta: Kementrian Negara Lingkungan Hidup. 5. Muliartha, I Ketut. “Pedoman Teknis Pengelolaan Limbah Cair Industri Kecil”, Kementerian Lingkungan Hidup dengan PT. Envirotekno Karya Mandiri. 1995 6. Peraturan Gubernur Bali Nomor 8 Tahun 2007, Tentang Standar Baku Mutu Badan Air dan Limbah Cair. Denpasar: Pemerintah Propinsi Bali 7. Profil Provinsi Bali, BPS, Provinsi Bali 2014
8. Sugiharto. 1987. Limbah dan Pengelolaannya. Jakarta: Rineka Cipta.
Konferensi Nasional Engineering Perhotelan V, Universitas Udayana, 2014
Please purchase PDF Split-Merge on www.verypdf.com to remove this watermark.
15
Prosiding KNEP V 2014 ISSN 2338-414X
Please purchase PDF Split-Merge on www.verypdf.com to remove this watermark.
16