ISSN : 2087-0795
Vol. 7, No. 2, Desember 2015
33
ISSN : 2087-0795
PENDAHULUAN
warisan dari nenek moyang dapat menjadi obyek wisata jika dikem-
A. Latar Belakang
bangkan dengan baik. Menteri Pa-
Wisata telah menjadi se-
riwisata dan Ekonomi Kreatif (Men-
buah kebutuhan hidup, karena wi-
parekraf), Ibu Mari Elka Pangestu
sata merupakan salah satu bentuk
mengatakan, warisan budaya ada-
kegiatan rekreasi. Seperti yang
lah daya tarik pariwisata yang ber-
tertera di Kamus Besar Bahasa
kelanjutan selama dilindungi, di-
Indonesia, pariwisata adalah yang
jaga, dan dikembangkan tidak saja
berhubungan
dengan perjalanan
oleh pemerintah tetapi juga komuni-
untuk rekreasi; pelancongan; turis-
tas setempat. (http://www.antara-
me. Rekreasi menjadi usaha untuk
news.com). Lebih lanjut Menpar-
menghilangkan
dan
ekraf mengatakan bahwa pengem-
mencari suasana baru dari rutinitas
bangan yang baik dari potensi
sehari-hari. Sebagai sebuah ke-
wisata
butuhan hidup, maka manusia akan
budaya akan dapat menciptakan
selalu
nilai
mencari
kepenatan
tempat
sebagai
dari
sebuah
tambah.
komunitas
Sektor
pariwisata
memberikan
kontribusi
tujuan wisata. Pariwisata dibedakan
mampu
dalam beberapa jenis, yaitu pari-
cukup besar pada Pendapatan Asli
wisata untuk menikmati perjalanan,
Daerah.
pariwisata untuk kesehatan dan
pariwisata merupakan salah satu
rekreasi serta pariwisata untuk ke-
langkah yang dapat ditempuh oleh
budayaan yang didasarkan motiva-
pemerintah, baik pusat maupun
si mempelajari sejarah dan ke-
daerah guna meningkatkan devisa
budayaan masa lalu. (Oka, 1996)
negara, Pendapatan Asli Daerah
Salah satu bentuk wisata
Pengembangan
sektor
(PAD) serta meningkatkan per-
yang sedang berkembang adalah
ekonomian
wisata budaya. Menurut Kamus
tersebut banyak pemerintah daerah
Besar Bahasa Indonesia Wisata
saling berlomba dan melaksanakan
Budaya memiliki arti bepergian ber-
pengembangan sektor pariwisata di
sama-sama dengan tujuan menge-
daerahnya
kenali hasil kebudayaan setempat.
terkecuali pemerintah daerah Su-
Hasil kebudayaan yang merupakan
rakarta.
34
Vol. 7, No. 2, Desember 2015
lokal.
Berdasar
masing-masing,
hal
tidak
ISSN : 2087-0795
Surakarta atau yang lebih dikenal
dengan
memiliki
bagai kampung wisata budaya,
beberapa kawasan wisata budaya.
dibutuhkan branding agar Baluwarti
Salah satu yang sedang dikem-
tertata dan terarah, memiliki satu
bangkan adalah kawasan Kelurah-
tujuan,
an Baluwarti. Dalam Musyawarah
sehingga memiliki brand image
Rencana Pembangunan Kelurahan
atau citra di benak target kon-
telah diusulkan pengembangan Ke-
sumen. Branding ini akan mem-
lurahan Baluwarti sebagai Kam-
berikan identitas bagi Baluwarti
pung Wisata Budaya (Koran O, 28
sebagai Kampung Wisata Budaya,
Maret 2014). Potensi yang dimiliki
selain
Baluwarti tidak lepas dari lokasinya
promosi dan informasipun menjadi
yang berada di lingkungan Kraton
lebih fokus, sehingga mampu me-
Kasunanan Surakarta sehingga se-
narik target konsumen untuk da-
cara fisik terlihat dari arsitekturnya
tang dan berwisata di Baluwarti.
yang
sangat
Solo,
Untuk mencapai tujuan se-
kental
satu
itu,
gaya,
satu
pembentukan
visual
media
dengan
bangunan kuno Jawa. Potensi seni
B. Tujuan
budaya lokal juga terdapat di ka-
Tujuan dari perancangan ini
wasan Baluwarti seperti karawitan,
ialah untuk merancang identitas
beksan dan ketoprak.
visual untuk membantu destination
Keunikan lain yang dimiliki
branding
atau
Baluwarti adalah penamaan kam-
Baluwarti.
Sehingga
pung yang menyesuaikan nama
mancanegara dan Indonesia sendiri
penghuninya, Kampung Tamtaman
dapat lebih mengenal Baluwarti
yang dahulu merupakan tempat
sebagai salah satu tujuan pari-
tinggal Tamtama Kraton, selain itu
wisata yang menakjubkan, melalui
ada Kampung Carangan, Wireng-
media komunikasi visual. Produk
an,
perancangan yang dihasilkan, be-
Gandarasan
dan
lain-lain.
masyarakat
Potensi pendukung lainya adalah
rupa
industri kuliner rumahan berupa
termasuk eksplorasi dalam peran-
makanan tradisional seperti ledre
cangan nama, logo, warna, tipografi
ndhog asin, geplak jahe, jenang
pada logo Baluwarti dan nama
suran
kampung yang ada di kawasan
lainnya.
dan
masih
banyak
lagi
pedoman
mempromosikan
sistem
identitas
Baluwarti, yang nantinya berguna Vol. 7, No. 2, Desember 2015
35
ISSN : 2087-0795
dalam rangkaian sistem identitas
menjadi sebuah tujuan wisata atau
dan aplikasinya. Penguatan image
destinasi.
tradisional menjadi acuan utama dalam perancangan ini mengingat
D. Pendekatan
Baluwarti masuk dalam kawasan
Perancangan identitas visu-
Kraton Kasunanan Surakarta yang
al dalam mendukung destinastion
masih menjunjung tinggi nilai tra-
branding Kelurahan Baluwarti ini,
disi, diharapkan akan menunjukan
merupakan
keunikan dan kekuatan dari Balu-
komunikasi persuasif, perancangan
warti.
ini menggunakan pendekatan A-A Procedure
C. Manfaat
sebuah
kegiatan
sebagai
pentahapan
komunikasi persuasif mulai dari
Identitas Visual Kalurahan
usaha membangkitkan perhatian
Baluwarti diperlukan untuk men-
(attention)
dukung
mempengaruhi orang untuk mela-
Destination Branding Ka-
lurahan
Baluwarti.
Destination
kukan
kemudian
kegiatan
berusaha
(action)
seperti
Branding adalah sebuah strategi
yang diharapkan (Sanyoto, 2006).
bagaimana memasarkan potensi
Selain itu dalam proses memahami
sebuah daerah. Destination bran-
kawasan baluwarti digunakan teori
ding
dari Kevin Lynch yang menyebut-
diyakini
untuk
memiliki kekuatan
merubah
presepsi
dan
merubah cara pandang seseorang
kan 5 elemen yang membentuk kawasan :
terhadap suatu tempat atau tujuan
Secara lebih spesifik Lynch
termasuk melihat perbedaan se-
(1960)
buah
lima elemen yang membentuk citra
tempat
dengan
tempat
mengemukakan
lainnya untuk dipilih sebagai tujuan.
kawasan, yaitu:
Dengan
1. Path ( jalur )
dibentuknya
destination
adanya
branding melalui identitas visual
Merupakan jalur sirkulasi yang
terhadap Baluwarti maka dapat
menghubungkan suatu tempat
membantu
dengan
pemerintah
maupun
tempat
lainnya
dan
swasta dalam melakukan promosi-
bersifat linier (satu dimension-
promosi yang berkelanjutan. Desti-
nal). Path akan mempunyai
nation
identitas yang lebih baik kalau
branding
akan
merubah
Baluwarti dari sebuah kawasan 36
memiliki
Vol. 7, No. 2, Desember 2015
tujuan
yang
jelas,
ISSN : 2087-0795
penampakan yang kuat (fasade,
mempunyai identitas yang lebih
pohon, dll), atau belokan yang
baik jika tempatnya memiliki
jelas. Selain terbentuk oleh jalur
bentuk yang jelas serta tampil-
sirkulasi,
an berbeda dari lingkungannya
karakteristik
fasade
bangunan di sepanjang path
(fungsi, bentuk).
juga berperan penting dalam menciptakan identitas/ karakter
5. Landmark ( Tetenger )
pada sebuah path kawasan.
a. Merupakan bentuk visual yang menonjol yang bisa sebagai ciri
2. Edge ( tepian ) Merupakan
batas
khusus pada suatu kawasan. atau
pe-
b. Citra kawasan menjadi ba-han
ralihan antara dua daerah yang
acuan dalam identifikasi dan
berbeda karakter. Edge me-
perumusan
miliki identitas yang lebih baik
Citra visual dari elemen pem-
jika kontinuitas tampak jelas
bentuk citra kawasan menjadi
batasnya.
data visual untuk mendapatkan
identitas
visual.
rumusan yang tepat bagi iden3. District ( kawasan )
titas visual kawasan Baluwarti.
Merupakan suatu daerah (bagian dari kota) dengan ciri
Selain 5 elemen tersebut
kegiatan tertentu dan bersifat
dalam melengkapi data terutama
dua dimensional serta dapat
dari konsumen secara langsung
dikenali.
mempunyai
digunakan pengamatan Consumers
identitas yang lebih baik jika
journey adalah proses mengamati
batasnya dibentuk dengan jelas
pola tingkah laku dari target audien
dan
homogen,
(Kasilo, 2008). Pengamatan di-
serta fungsi dan posisinya jelas.
lakukan dari kegiatan dari pagi-
District
dapat
dilihat
malam sehingga dari pengamatan tersebut didapat point of contact.
4. Nodes (simpul ) Merupakan simpul atau ling-
Consumers
Journey
karan daerah strategis dimana
hubungkan dengan totalitas ke-
arah atau aktivitasnya saling
hidupan target audien, dialog-dialog
bertemu dan dapat diubah ke
target
arah atau aktivitas lain. Node
audien, dan benda-benda di se-
audien,
Vol. 7, No. 2, Desember 2015
harus
foto-foto
di-
target
37
ISSN : 2087-0795
keliling target audien. Point of con-
dagang.
tact adalah titik-titik untuk menyapa
Wilayah ini mempunyai dua
dengan target audien. Point Of
buah pintu, yaitu Kori Brajanala Lor
Contact merupakan waktu, tempat,
(Gapura utara) dan Kori Brajanala
dan dimana target audien kita
Kidul
melakukan kegiatan sehingga da-
dengan lainnya dihubungkan oleh
pat ditempatkan media yang dapt
dua jalur jalan yang sejajar dengan
menjangkau audien dengan efektif.
tembok kedhaton. Pada awal tahun
(Gapura
selatan),
satu
1900 Susuhunan Pakubuwana X PEMBAHASAN
memperluas wilayah Baluwarti dan
A. Tahap Perancangan
menambahnya dengan dua buah
1. Identifikasi potensi wisata di Baluwarti, meliputi bangunan yang memiliki nilai sejarah dan keunikan, sentra pembuatan makanan tradisional, seni budaya.
pintu
Kelurahan Baluwarti Kecamatan Pasar Kliwon, yang letaknya di lingkungan Keraton Surakarta, tepatnya di dalam tembok keraton, sarat dengan potensi seni dan budaya. Wilayah Baluwarti berada di lingkaran kedua setelah tembok kedhaton, terletak di antara dua buah tembok besar berukuran tebal 2 meter dan tinggi 6 meter. Di luar tembok kedhaton (tembok yang mengelilingi
Kraton)
Surakarta
terdapat
Kasunanan komplek
sebelah barat
dan wanita, disamping juga ada orang-orang yang melakukan pekerjaan
bebas,
misalnya
ber-
yang
tenggara
daya.
terletak
dan
di
sebelah
Masing-masing
di-
resmikan pada tahun 1906 dan pada tahun 1907. Dengan adanya dua pintu tambahan ini penduduk yang tinggal di Baluwarti dapat lebih leluasa berhubungan dengan masyarakat di luar komplek kedhaton. Wilayah Kelurahan Baluwarti
dibatasi
oleh
empat
ke-
camatan yaitu Kelurahan Kedung Lumbu di sebelah timur laut, Kelurahan Kauman di sebelah barat laut, Kelurahan Gajahan di sebelah barat daya dan Kelurahan Pasar Kliwon di sebelah tenggara. Baluwarti
bangunan yang dihuni oleh para pangeran, kerabat, abdi dalem pria
Butulan
zaman
dulu
dengan Baluwarti sekarang jelas kondisinya berbeda. Awalnya Baluwarti
merupakan
wilayah
yang
dihuni keluarga keraton dan abdi dalem. Namun sekarang kawasan
38
Vol. 7, No. 2, Desember 2015
ISSN : 2087-0795
permukiman Baluwarti telah meng-
a. Wirengan
alami pergeseran nilai sakral, wa-
Terletak mulai dari pintu
laupun secara fisik batas kawasan
gerbang (pintu gapit) barat ke timur
tidak mengalami perubahan, na-
sampai
mun secara mitologi sudah tidak
Wirengan berasal dari kata wireng
terlalu terasa nilai kesakralan.
(penari wayang orang atau tarian
pintu
gerbang
selatan.
Baluwarti sekarang merupa-
klasik Jawa). Dahulu merupakan
kan bagian dari cagar budaya
tempat tinggal abdi dalem dan
Keraton Kasunanan Surakarta yang
sentana dalem yang mengurusi
perlu untuk dijaga dan dipertahan-
masalah tari menari wayang orang
kan keberadaannya. Baluwarti me-
dan hiburan sejenis. Abdi dalem
rupakan
wirengan
yang
satu-satunya
100%
kelurahan
penduduknya
juga
memiliki
fungsi
tidak
khusus menjaga keamanan jalan-
memiliki sertifikat (Magersari) dan
nya gunungan pada tiap upacara
hanya memperoleh izin tinggal dari
gerebeg. Prajurit ini berjalan di
Keraton. Perumahan dikelompok-
kanan dan kiri gunungan, dan pada
kan di dalam kampung berdasarkan
saat-saat tertentu mereka menari
peran di Keraton. Selain menjadi
tayungan di sepanjang jalan.
tempat kediaman pangeran, sentana dan para bangsawan lainnya
b. Lumbung
yang masuk kerabat raja, beberapa
Lumbung
adalah
tempat
bupati nayaka, bupati, prajurit dan
menyimpan bahan makanan milik
abdi dalem, baik pria maupun
istana.
wanita juga bertempat tinggal di
bangunan pokok istana.
Letaknya
sebelah
timur
lingkungan Baluwarti. Kampung Baluwarti menurut
c. Carangan dan Tamtaman
sejarahnya adalah lingkungan pe-
Terletak di sebelah timur
rumahan bagi sentana dalem dan
keraton. Tempat abdi dalem pra-
abdi dalem sehingga penamaan
jurit, yang bertugas menjaga ke-
kampung
selamatan raja dan kedhaton. Pra-
Baluwarti
menunjukan
keberadaan para abdi dalem yang
jurit
menghuni wilayah tersebut. Me-
bertugas menjaga keselamatan raja
nurut
dan
Rajiman
(2002)
Bagian-
bagian dari Baluwarti diantaranya:
Tamtama
kedhaton,
dan
agar
Carangan
peristiwa
penyerbuan kedhaton Kartasura ti-
Vol. 7, No. 2, Desember 2015
39
ISSN : 2087-0795
dak terulang.
yaitu tempat abdi dalem wanita yang dikepalai oleh Nyi Lurah
d. Kasatriyan
Gandarasa.
Terletak di sebelah barat Tamtaman. Tempat berkumpulnya
h. Sekullanggen
para putra sentana dan abdi dalem
Terletak Selatan Keraton,
untuk melakukan kegiatan-kegiatan
yaitu tempat abdi dalem wanita
tertentu. Misalnya kegiatan Kepan-
yang dikepalai oleh Nyi Lurah
duan Truna Kembang Zaman Su-
Sekullanggi.
nan Paku Buwana X. i. Ndalem Pangeranan e. Sasana Mulya
Tempat tinggal para pange-
Terletak di sebelah barat
ran.
pintu gerbang utara (pintu gapit Supit Urang atau pintu Bajranala
Pada umumnya nama-nama
Utara). Dahulu sering digunakan
komplek hunian di kawasan Balu-
menjadi tempat berkumpulnya para
warti sesuai dengan nama bang-
raja beserta bawahannya untuk
sawan yang bertempat tinggal di
mengadakan upacara bersama-sa-
kawasan tersebut ditambah dengan
ma. Sekarang digunakan sebagai
akhiran "-an", misalnya : Ngabean,
tempat pernikahan. Pernah juga
untuk perumahan di sekitar tempat
digunakan sebagai Kantor Pusat
tinggal Pangeran Hangabei; Mlaya-
Kebudayaan Jawa Tengah (PKJT),
suman, untuk Pangeran Mlaya-
dan Akademi Seni Karawitan Indo-
kusuma; Widaningratan untuk wi-
nesia (ASKI).
layah
sekitar
bupati
Hurdenas
Widaningrat; Purwadiningratan unf. Gambuhan Terletak
tuk bupati nayaka Purwadiningrat; disebelah
utara
Mangkuyudan untuk bupati arsitek
pintu Butulan (pintu tembus) bagian
Mangkuyuda; Suryaningratan untuk
barat. tempat tinggal abdi dalem
bupati Gedhong Tengen Surya-
Niyaga istana dan ahli Gendhing
ningrat; Sindusenan untuk Pangeran Sindusena, sentana atau cucu
g. Gondorasan Terletak 40
Pakubuwana IX; Prajamijayan unTimur
Keraton,
tuk
R.M.A
Vol. 7, No. 2, Desember 2015
Prajahamijaya,
cucu
ISSN : 2087-0795
Pakubuwana IX.
Tidak seluruh tempat pemukiman di
Adapun bentuk permukiman
Baluwarti dipakai sebagai tempat
di kawasan Baluwarti adalah be-
kediaman
rupa unit-unit kecil dengan latar
beberapa yang diperuntukkan bagi
pembentukan yang dikategorikan
kepentingan keraton, misalnya di
dalam tiga macam (Haryati, 2014),
sebelah barat Kori Brajanala Lor
pribadi.
Ada
terdapat rumah penjagaan Dragor-
yaitu : 1) Unit permukiman nDalem Pangeran, meliputi: Joyodiningratan,
secara
Purwodiningratan,
Mloyo-
kusuman, Suryohamijayan, dan Sasanamulyo.
der, yang di kalangan penduduk dikenal sebagai Dragunder, berikutnya Mesjid Suranata dan tempat kereta raja. Di sebelah timur Kori Brajanala Lor itu terdapat Paseban Kadipaten, rumah penjagaan pra-
2) Unit permukiman sentana da-
jurit, dan di sebelah timurnya lagi
lem dan abdi dalem, meliputi:
terdapat
Sekullangen,Wirengan, Gambuh
depan sekolah ini terletak Gedung
-an, Tamtaman,
Sidikara. Di kanan dan kiri Kori
Sekolah
Ksatriyan.
Di
3) Unit permukiman fasilitas umum,
Keman-dhungan terdapat tempat
meliputi: Kestalan, Pasar Puro-
kereta dan halaman depan kori itu,
harjo, Suronatan, dan Lumbung
yang
Wetan.
Maderata, merupakan tempat untuk
disebut
Balerata
atau
naik dan turun dari kereta. (DiPenduduk yang tinggal di daerah Baluwarti dalam beberapa hal
terikat
pada
peraturan-per-
aturan tertentu, misalnya hubungan mereka dengan masyarakat di luar Kori Brajanala, yang juga disebut Kori (lawang) Gapit, lebih terbatas, karena kori itu antara pukul 23.00 dan 05.30 ditutup. Selain itu apabila memasuki Baluwarti mereka harus menaati peraturan-peraturan
ter-
unduh
dari
http://nomor.net/id2/
pengajaran-694/Baluwarti_31606_ nomor.html) Kondisi potensi wisata Baluwarti seperti bangunan, makanan, seni budaya, juga sedikit banyak mengalamai
perubahan
seiring
dengan bergesernya nilai kesakralan. Namun demikian karakteristik yang ada masih terlihat dan bisa menjadi daya tarik tersendiri.
tentu.
Vol. 7, No. 2, Desember 2015
41
ISSN : 2087-0795
a) Bangunan
Pertama, tipe rumah Jawa lengkap
Bangunan di kawasan Ba-
berbentuk Joglo dengan pendapa,
luwarti, bangunan utama Keraton
peringgitan, dalem ageng, ditam-
Kasunanan, bangunan tempat para
bah dengan deretan rumah di
pejabat keraton serta para pung-
kanan dan kiri, bahkan kadang-
gawa dan abdi dalem masih terjaga
kadang juga di depan bangunan
keasliannya
tersebut
utama. Tipe rumah ini pada umum-
seiring dengan beberapa kejadian
nya didirikan di halaman yang luas,
yang pernah terjadi yaitu kejadian
dikelilingi oleh tembok yang cukup
dua
kali
90%,
hal
kebakaran
di
dalam
tinggi dan diberi regol di tengahnya.
kemudian
banyaknya
Kelompok kedua adalah tipe
masyarakat yang hadir dan ber-
rumah Jawa berbentuk Limasan
mukim di dalam Baluwarti yang
dan kelompok ketiga adalah bentuk
secara tidak langsung tinggal dan
Kampung serta bentuk lain yang
mendirikan bangunan di sekitar
lebih sederhana. Pada umumnya
bangunan-bangunan inti yang men-
rumah-rumah di Baluwarti termasuk
jadi ciri khas baluwarti.
tipe rumah sederhana. Di sebelah
keraton,
Namun demikian karakteris-
utara, barat dan selatan ditemukan
tik bangunan di kawasan Baluwarti
beberapa saja dengan tipe pertama
masih dapat dilihat secara jelas.
yang dihuni oleh golongan strata
Bila pengunjung masuk kawasan
atas.
Baluwarti, dari arah utara sebelum masuk
kita
Brojonolo
bisa
lor
atau
melihat pintu
kori gapit.
Kemudia masuk di kawasan Baluwarti dan bisa dilihat bangunan Keraton yang masih berdiri megah, dengan karakter bangunan Songgo Buwononya. Rumah-rumah keluarga, kerabat keraton, para pegawai dan abdi dalem. Secara umum rumah di Baluwarti dapat diklasifikasikan se-
Gambar 1 Regol disalah satu bangunan di Kampung Wirengan Foto: Zarkasi 2015
dikitnya menjadi tiga kelompok. 42
Vol. 7, No. 2, Desember 2015
ISSN : 2087-0795
Pada bagian bangunan juga terdapat pendukung karakter visual yang
terdapat
pada
ornamen
bangunan, antara lain seperti yang terdapat di atas pintu, teras.
Gambar 2 Regol disalah satu bangunan di rumah Purwodiningratan, Foto: Zarkasi 2015
Gambar 4 Ornamen di atas pintu, copy file oleh Asmoro2015
Gambar 5 Ornamen di teras, Foto: Zarkasi 2015
Gambar 3 bangunan Songgo Buwono, copy file oleh Asmoro, 2015
Secara tidak langsung, ketika membicarakan bangunan di
Vol. 7, No. 2, Desember 2015
43
ISSN : 2087-0795
Baluwarti,
pasti
yang
tampak
Kuah wedang dongo ber-
adalah karakteristik dari Bangunan
beda dengan kuah ronde yang
Keraton Kasunanan Surakarta.
bening.
Dalam
wedang
dongo,
kuahnya berwarna coklat dengan b) Makanan Potensi
rasa jahe yang sangat kuat. Selain Baluwarti
jahe, rempah-rempah yang lain ju-
selain bangunan dan historisnya,
ga dicampur sehingga rasa hangat-
juga
nya semakin kuat.
ada
menjadi
wisata
kuliner bagian
eksotik dari
yang
karakter Ledre :
Baluwarti yang diantaranya adalah :
Ledre merupakan makanan Wedang Dongo :
ringan yang terbuat dari campuran
Wedang dongo sebenarnya
tepung
ketan,
parutan
kelapa
tidak jauh berbeda dengan wedang
muda, air, gula, garam, dan pisang
ronde.
wedang
yang merupakan komposisi utama
dongo, Anda dapat menikmati ka-
camilan ini. Pisang yang digunakan
cang, kolang-kaling, bulatan ketan
untuk membuat ledre juga bukan
berisi
ditumbuk
sembarang pisang. Produsen biasa
seperti ronde, dan masih ditambah
menggunakan pisang raja yang
lagi dengan jelly dan rumput laut.
telah masak. Alasan menggunakan
Dalam
kacang
seporsi
yang
pisang raja adalah untuk menjaga kualitas aroma dan rasa ledre tersebut. Proses pembuatan Ledre dengan cara menuangkan adonan berupa
campuran
gula,
garam,
parutan kelapa muda, air, serta tepung ketan yang dituangkan ke dalam wajan yang sudah diolesi mentega. Adonan dalam wajan kemudian
44
ditekan-tekan
dengan
Gambar 6
sendok hingga tipis, selanjutnya
Wedang Dongo, Copy file oleh Zarkasi 2015
diberi pisang raja yang telah dilumatkan, dan diberi taburan gula Vol. 7, No. 2, Desember 2015
ISSN : 2087-0795
pasir. Ledre yang bagian bawahnya
bahkanlah gula jawa atau gula me-
sudah berkerak menandakan ledre
rah.
sudah matang. Padatahap terakhir,
Bubur Suro
ledre digulung hingga membentuk
Bubur
suro
dibuat
dari
seperti semprong baru diangkat
beras, santan, garam, jahe, dan
dari wajan dan akan mengeluarkan
sereh.
aroma pisang manis yang khas.
nuansa asin-pedas tipis. Di atas
Resep yang digunakan tersebut
bubur ini ditaburi serpihan jeruk bali
sudah
dan bulir-bulir buah delima, serta
dilakukan
secara
turun
temurun.
Rasanya
gurih
dengan
tujuh jenis kacang, yaitu: kacang tanah, kacang mede, kacang hijau,
Bakmi Toprak : Bakmi
toprak
kedelai, kacang merah, kacang merupakan
tholo, sebagian digoreng, sebagian
hidangan sepinggan yang mirip
direbus. Diakhiri dengan beberapa
dengan soto mie.
iris ketimun dan beberapa lembar
Bakmi toprak
memiliki karakter dari bahannya
daun kemangi.
berupa mie kuning rebus, potongan-potongan
lauk
tempe
Lauk yang umum dipakai
dan
untuk mendampingi bubur suro
potongan kol/ kubis, sert kacang
adalah opor ayam dan sambal
tanah yang digoreng. Bakmi toprak
goreng labu siam berkuah encer
biasanya disajikan dengan kuah
dan pedas. Campuran itu men-
panas dengan sambal cabai rawit.
jadikan bubur suro sangat bergizi.
Beras Kencur
Ampyang
Beras kencur atau jamu
Ampyang adalah makanan
beras kencur terbuat dari bahan
tradhisional
beras yang sudah dibersihkan dan
terbuat dari kacang tanah dan
dihaluskan, kemudian ditambahkan
diberi gula jawa. Rasa ampyang itu
dengan kencur. Perpaduan antara
manis dan gurih. Proses pembuat-
beras dan kencur yang disatukan
annya
dalam
yang
disangrai sampai matang. Gula
disebut sebagai jamu ini banyak
merah, gula pasir, air dan air jahe
mengandung vitamin B. Kemudian
dimasak dan diaduk hingga be-
agar tercipta rasa manis ditam-
rambut. kacang tanah dimasukkan
bentuk
minuman
khas
adalah
Vol. 7, No. 2, Desember 2015
Jawa
kacang
yang
tanah
45
ISSN : 2087-0795
dan diaduk rata. Diambil dengan
Kidul kepada Panembahan Seno-
sendok dan ditaruh ke atas daun
pati.
pisang, ratakan, lalu diamkan sam-
Masing-masing
tari
yang
pai mengering. Biasanya ampyang
berasal dari keraton memiliki arti
disajikan dalam stoples.
yang dalam dan dipadu dengan hal yang berhubungan dengan lelem-
C. Seni Budaya
but yang diyakini memiliki hu-
Tari Bedhaya Ketawang:
bungan baik dengan keluarga ke-
Tari
raton.
merupakan
Bedhaya
Ketawang
sebuah
tarian
disini
yang
memiliki hal mistis dan gaib yang
sangat disakralkan dan hanya di-
sangat kuat.Tarian ini diciptakan
gelar dalam waktu tertentu. Tari
oleh penembahan Sanapati-Raja
tradisional Solo ini dulunya hanya
Mataram
dimainkan oleh tujuh orang wanita
bersemadi di Pantai Selatan. Me-
saja.
Namun
yang
pertama
dikala
ini,
karena
nurut kisah, sewaktu semedinya ia
yang
sangat
bertemu dengan Ratu Roro Kidul
sakral dan istimewa maka harus
yang sedang menari dan kemudian
dimainkan oleh sembilan penari.
mengajarkan tariannya pada peng-
Delapan
kuasa Mataram ini.
merupakan
saat
tari
Sehingga
tarian
penari
dari
kalangan
kerabat keraton dan konon, satu lagi dibawakan oleh sang Ratu Nyai
Karawitan
Roro Kidul sebagai tanda hormat
Seni karawitan mempunyai
terhadap keturunan raja dinasti
berbagai fungsi, mulai dari untuk
Mataram.
kepentingan ritual sampai pada
Tari tradisi Keraton Surakar-
ekspresi
seni
hingga
sebagai
ta Hadiningrat ini dibagi 3 macam.
hiburan masyarakat di dalam ling-
Yakni, tari dengan sifat magis
kungan Baluwarti. Karawitan me-
religius, lalu tari yang menampilkan
rupakan
peperangan seperti Supit Urang
budaya yang turut andil dalam
dan Garuda Nglayang dan yang
proses pembentukan bangsa seca-
terakhir sebagai tari yang mengan-
ra sosio kultural. Konon budaya
dung cerita. Menurut Sinuhun Paku
gong yang berasal dari benua Asia
Buwono X, Tari Bedhaya Ketawang
menyebar sampai pulau Jawa telah
merupakan lambang cinta Ratu
mengalami sejarah panjang di bi-
46
Gamelan
Vol. 7, No. 2, Desember 2015
adalah
hasil
ISSN : 2087-0795
dang
teknik
mempunyai
metalurgi estetika
sampai
salah satu seniman pelestari pem-
musikalitas
buat wayang beber yang bernama
yang khas di berbagai daerah di
Joko Sri Yono.
nusantara. Gamelan telah menjadi perabot
upacara
di dalam
ke-
d. Peta Wisata
hidupan keraton. hingga sarana
Di dalam kelurahan Balu-
perkenalan agama Islam oleh para
warti juga sudah menyediakan peta
Wali. Keraton yang dulu merupakan
wisata bertajuk “Peta Jelajah Wisa-
pusat kekuasan politik dan ke-
ta Baluwarti”.
budayaan telah mewariskan budaya gamelan dengan segala aturan yang melekat padanya. gamelan untuk berbagai fungsi kehidupan di masyarakat.
B. Identifikasi visual kawasan Baluwarti meliputi, ornamen, warna, bentuk dan karakter, pemetaan wilayah, jalur wisata Berkaitan
Wayang Beber
warti,
Wayang beber merupakan rangkaian lukisan cerita wayang pada kain yang berpijak pada cerita Panji. Disebut “beber” karena sang dalang harus membentangkan kain bergambar wayang itu kemudian menguraikan atau membeberkan kisahnya.
Dalam bahasa Jawa,
dibeber berarti dibentangkan. Berbeda
dengan
ada
lima
kawasan
Balu-
elemen
yang
membentuk citra kawasan, yaitu: 1. Path (Jalur) : merupakan jalur sirkulasi yang menjadi karakteristik yang jelas, seperti jalan utama.Jalur utama yang menjadi jalur sirkulasi yang menghubungkan tempat satu dan lainnya dalam kawasan Baluwarti, memiliki kekhasan ter-
wayang
kulit yang anak wayangnya diambil satu-satu ketika dimainkan, dalam wayang beber ini sang dalang tinggal bercerita sambil menunjuk gambar dengan kayu atau bambu kecil.
sendiri
engan
sistem
supit
urangnya, banyak terdapat bangunan
yang
mencerminkan
karakter yang ada sepanjang kawasan baluwarti, seperti bangunan gapuro, tembok beteng yang tinggi dll.
Saat ini di Baluwarti tepatnya di Kampung Gambuhan ada
Kawasan Baluwarti memiliki jalan utama di sebelah barat dan
Vol. 7, No. 2, Desember 2015
47
ISSN : 2087-0795
timur membentang dari utara
daerah.
keselatan.
memiliki
Jalan
mengelilingi
utama
keraton
ini
sebagai
Kawasan
Baluwarti
karakteristik
batas
yang berujud beteng dan pintu
pusatnya.
besar (Kori)/ pintu gapit yang
Selain jalan utama juga terda-
membatasi
pat jalan sirkulasi menuju kam-
Baluwarti dan luar Baluwarti,
pung-kampung,Wirengan, Tam-
kemudian adanya nama wilayah
taman, Mloyokusuman, Gam-
kampung
buhan dll.
penghuninya (sentana dalem
Sepanjang jalur sirkulasi masuk
dan abdi dalem) sepeti Kam-
dan keluar Baluwarti terdapat
pung Wirengan dari kata wireng
beberapa obyek yang menjadi
(penari
kekhasan/karakter
Baluwarti,
tarian klasik Jawa), Kampung
seperti Gapura, Beteng tinggi,
Carangan dan Tamtaman (Pra-
Pintu
jurit),
besar,
songgobuwono,
kamandungan dll.
(Tepian):
yang
wayang
Kampung
kawasan
disesuaikan
orang
atau
Gambuhan
(Penabuh gamelan) dll.
Gambar 7 jalur jalan terdapat gapuro depan keraton di kawasan Baluwarti, copy file oleh Asmoro 2015
2. Edge
anatar
Merupakan
batas atau peralihan antara dua
Gambar 8 kori Brojonolo selatan masuk kawasan Baluwarti, copy file oleh Asmoro 2015
Kemudian ada aturan-atauran yang menjadi pmbatas waktu ketika pintu gapit besar (Kori)
48
Vol. 7, No. 2, Desember 2015
ISSN : 2087-0795
ditutup jam 22.00 WIB dan
bentuk gapuro dll.
dibuka jam 05.00 WIB.
3. District (Kawasan) : Merupakan Suatu daerah dalam lingkup
Baluwarti,
yang
ter-
tandai seperti Wirengan, Gambuhan, Tamtaman,
Carangan,
Mloyokusuman,Langensari, Sasono Mulyo dll.
4. Nodes (simpul):
Merupakan
simpulan atau lingkaran daerah strategis
dimana
aktivitasnya
arah
salin
atau
Gambar 9 beberapa pengunjung di kawasan Baluwarti, copy file oleh Asmoro 2015
bertemu.
Selain berujud fisik bangunan atau
jalan
simpulan
ini
di
Adapun darai hasil pengamatan
Consumer
Journey
:
Baluwarti karena Bagian dari
Proses mengamati pola tingkah
Keraton
laku target audiens (calon wisa-
Kasunanan
maka
memiliki kegiatan seperti seni
tawan/
budaya yang mempertemukan
Pada tahap ini dilakukan peng-
berbagai pihak, seperti acara
amatan pada para pendatang yang
Grebeg, Gunungan, ada mu-
berkunjung ke Baluwarti, dan hal
seum, ada kraton, Sekaten dll.
yang paling ingin dilihat mereka
pengunjung
Baluwarti).
adalah Keraton Kasunanan Sura5. Landmark (Tetenger):
karta. Berdasar pengamatan ter-
Merupakan bentuk visual yang
sebut maka karakteristik dari Ke-
menonjol, yang bisa menjadi ciri
raton
khusus kawasan. Baluwarti je-
disebut Songgo Buwono.
adalah
bangunan
yang
las memiliki bentuk visual yang sangat menonjol adalah kraton Kaman-
C. Perancangan Identitas Visual (Logo Baluwarti)
dungannya, songgobuwononya,
Perancangan ini mengguna-
ornamen pada teras bangunan,
kan pendekatan A-A Procedure
kasunanan
dengan
Vol. 7, No. 2, Desember 2015
49
ISSN : 2087-0795
sebagai
pentahapan
komunikasi
yang berkepentingan terhadap
persuasif mulai dari usaha mem-
Baluwarti sebagai kampung wi-
bangkitkan
(attention)
sata, namun perancangan de-
kemudian berusaha mempengaruhi
sain identitas vidual merupakan
orang untuk melakukan kegiatan
proses
(action) seperti yang diharapkan
butuhan karakter visual yang
(Sanyoto, 2006). Pendekatan psi-
bisa digunakan dalam mem-
kologis, kritik seni dan pemasaran
bangkitkan perhatian (attention)
juga digunakan dalam perancangan
kemudian
ini.
pengaruhi orang untuk mela-
perhatian
menginterpretasi
berusaha
ke-
mem-
kukan kegiatan (action) untuk 1. Konsep
perancangan:
cen-
berkunjung dan mengkonsumsi.
derung Indies, yaitu mengga-
Produk perancangan yang di-
bungkan pengaruh lokal dan
hasilkan, berupa pedoman sis-
eropa, terkait keberadaan Balu-
tem identitas termasuk eksplo-
warti yang berada di kawasan
rasi dalam perancangan nama,
kraton Kasunanan.
logo, warna, tipografi dan nama kampung di kawasan Baluwarti.
a. Perencanan media terdiri dari tujuan, strategi, dan program media. Perancangan betujuan
50
identitas
untuk
visual
membangun
b. Perencanan kreatif terdiri dari tujuan, strategi, isi pesan, bentuk pesan Penguatan
image
tradisional
destination branding kelurahan
menjadi acuan utama dalam
baluwarti
kampung
perancangan ini mengingat Balu-
wisata. Strategi yang digunakan
warti masuk dalam kawasan
dalam merencanakan identitas
Kraton
visual tersebut lebih cenderung
yang masih menjunjung tinggi
pada interpretasi mandiri, yang
nilai tradisi, diharapkan akan
berdasar
menunjukan
sebagai
dari
data
yang
Kasunanan
Surakarta
keunikan
dan
ditemukan atau diperoleh. Jadi
kekuatan dari Baluwarti. Konsep
perancangan
Indies
desain
tidak
menjadi
plihan
dalam
berdasar dari pesanan keinginan
merancang visualnya.
konsumen dalam hal ini unsur
Pesan yang ingin dimunculkan
Vol. 7, No. 2, Desember 2015
ISSN : 2087-0795
lewat konsep indies ini adalah
terutama
karakter
yaitu cenderung warna yang me-
dari
Baluwarti
yang
tersusun dari tradis budaya yang
bangunan
Keraton,
miliki unsur biru dan gelap.
secara tidak langsung campuran antara budaya lokal dan pengaruh dari kolonial. Berdasar data
2. Visualisasi desain a. Visual Logo Baluwari
yang didapat terkait Baluwarti baik secara visual maupun yang paling menarik menurut pengkunjung, bahwa Baluwarti tidak terlepas dari visual bangunan Keraton Kasunanan Surakarta, dan
secara
visual
bangunan
Keraton Kasunanan Surakarta identik
dengan
salah
satu
bangunan yang ada di dalam keraton yaitu bangunan Songgo
Gambar 10 rancangan gagasan ikon visual yang terisnpirasi dari bentuk Songgo Buwono dan nama Baluwarti dengan font yang terpilih desain oleh Asmoro 2015
Buwono. c. Perencanaan tata desain terdiri dari visualisasi, tipografi dan warna. Tipografi yang dipilih dan digunakan adalah Great Victorian standart. Font ini memiliki karakter klasik namun juga modern, cukup mewakili karakter elemen bangunan di kawasan keraton Kasunanan yang cenderung gabungan antara bangunan tradisi
Warna yang diginakan juga mewarna
digunakan
warti menunjukkan karakter khas dari apa yang terlihat di kawasan Baluwarti yaitu Keraton. Karakter Keraton
dominan
pada
yang
kebanyakan
bangunan di kawasan Baluwarti,
diwakili
oleh
bentuk
bangunan Songgo Buwono, yang dibuat
semacam
siluet.
Pilihan
tipografi adalah Great Victorian standart , yang karakter hurufnya tegas namun tidak kaku, mewakili karakter
dan eropa.
adopsi
Secara umum logo Balu-
nama
Baluwarti
yang
berarti benteng, dan kesan tradisi melalui bentuk ornamentik pada beberapa hurufnya. Komposisi dipilih asimetris,
Vol. 7, No. 2, Desember 2015
51
ISSN : 2087-0795
dimana bangunan Songgo Buwono
rumah para Pangeran. Kemudian
diletakkan di atas kalimat Baluwarti
kampung Wirengan dan Tamtaman
bagian kiri, ditengah tengah huruf
yang
B, A, dan L, sehingga terlihat visual
prajurit maka gambar ilustrasinya
yang cenderung horizontal namun
juga berupa karakter figure prajurit.
dinamis.
penghuninya
adalah
para
Kemudian kampung Langen -sari dibuat gambar ilustrasi berupa
b. Visual Penanda Nama Kampung
visual kepala kuda yang tampak dari samping, sedangkan kampung Lumbung Wetan, gambar ilustrasinya berupa seikat padi, kampung Gondorasan
dan
Sekolanggen
gambar ilustrasi dibuat berupa nasi tumpeng
dan
tempat
menanak
nasi. Gambar 11 Desain final gambar ilustrasi dari nama kampong Baluwarti desain oleh Asmoro 2015
Pada identitas visual berupa tanda nama kampung di kawasan kelurahan Baluwarti, selain tulisan nama kampung yang didasari atas nama
penghuninya
dan
ditulis
dengan
tipografi
huruf
Great
Victorian
standart,
pada
peran-
cangan ini dibuat juga gambar ilustrasi
dari
karakter
nama
kampung tersebut. Gambar ilustrasi tersebut diantaranya seperti Mloyokusuman
dan
Purwodingngratan
yang dihuni para Pangeran maka ilustrasi gambar yang dibuat adalah semacam bangunan Pendapa yang menjadi cirri khas bangunan dalam 52
Gambar 12 Desain final nama kampong Baluwarti, Gondorasan dan Langensari desain oleh Asmoro 2015
Vol. 7, No. 2, Desember 2015
ISSN : 2087-0795
Gambar 14 Desain final nama kampong Mloyosuman, dan Purwadiningratan desain oleh Asmoro 2015
Identitas nama
visual
kampung
lurahan
penunjuk
dikawasan
Baluwarti,
selain
ke-
nama
kampung yang namanya berdasar atas nama penghuninya dan ditulis dengan tipografi jenis huruf Great Victorian
standart,
dibuat
pula
ilustrasi gambar karakter dari nama penghuninya, yang diletakkan pada posisi sebelah kiri tulisan nama kampung. Gambar 13 Desain final nama kampong Baluwarti, Sekullanggen, Tamtaman,Wirengan dan Lumbung wetan desain oleh Asmoro 2015
SIMPULAN Hasil perancangan identitas visual, berupa logo Baluwarti, dan nama kampung di kawasan Balu-
Vol. 7, No. 2, Desember 2015
53
ISSN : 2087-0795
warti ini, mengambil karakter dari
karta yang masih menjunjung tinggi
potensi apa yang ada dan tampak
nilai tradisi, diharapkan akan me-
dari kawasan sekitar kelurahan
nunjukan keunikan, kekhasan dan
Baluwarti. Beberapa karakter yang
kekuatan dari Baluwarti.
dimanfaatkan perancangan adalah bangunan benteng, bangunan Keraton, dan karakter nama kampung di seputar kelurahan Baluwarti yang
*Penulis adalah dosen Prodi. Seni Rupa Murni ISI Surakarta **Penulisa dalah dosen Prodi. DKV ISI Surakarta
dinamai berdasar nama kelompok penghuninya. Karakter tipografi yang digunakan dalam identitas Baluwarti adalah karakter font jenis Great
DAFTAR PUSTAKA
Victorian standart , yang karakter hurufnya tegas namun tidak kaku, mewakili karakter nama Baluwarti
A, Yoeti, Oka. Edisi Revisi 1996, Pengantar Ilmu Pariwisata, Penerbit Angkasa, Bandung.
yang berarti benteng, dan kesan tradisi melalui bentuk ornamentik pada sebagian badan hurufnya. Identitas
visual
lainnya
adalah
tanda berupa ilustrasi gambar pada nama kampung di Baluwarti. Produk perancangan yang dihasilkan, berupa prototype pedoman sistem identitas termasuk eksplorasi dalam perancangan nama, logo, warna, tipografi berupa logo Baluwarti dan nama kampung di kawasan Baluwarti yang menjadi bagian rangkaian sistem identitas. Penguatan image tradisional menjadi acuan utama
dalam
perancangan
ini
mengingat Baluwarti masuk dalam kawasan Kraton Kasunanan Sura54
Adityawan, Arif dan Tim libang Concept. Tinjauan Desain Grafis. PT. Concept Media, Jakarta. 2010 Gustami SP. Butir-Butir Mutiara Estetika Timur, Ide Dasar Penciptaan Seni Kriya Indonesia , 2007 hal 258, Penerbit Prasista, Yogyakarta Haryati, Sophia Ratna Rr. Semiotika Ruang Sebagai Unsur Pembentuk Struktur Permukiman Tradisional Baluwarti Di Keraton Surakarta, Program Pascasarjana Fakultas Teknik Arsitektur Ugm, Yogyakarta, 2014 , Tesis Karjoko, Lego. Mimbar Hukum volume 21, nomor 1, Februari 2009 Lynch, Kevin (1960), The Image of
Vol. 7, No. 2, Desember 2015
ISSN : 2087-0795
The City, MIT Press, Cambridge. Philip Kotler. Manajemen Pemasaran (Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan Pengendalian) Jilid II Cetakan kelima. Penerbit Erlangga, Jakarta, 1996. Rajiman. Toponimi Kota Surakarta. Medio: Surakarta, 2002 Sanyoto, Sadjiman Ebdi, Drs. Metode Perancangan Komunikasi Visual Periklanan, Dimensi Press. Yogyakarta. 2006
Sumber Lain Harto, Syafri. Kajian Wisata Budaya Terpadu Dalam Rangka Meoptimalkan Potensi Lokal dalam Meningkatkan Daya Saing Bangsa (Optimalisasi Wisata Kawasan Muara Takus, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau). http://repository. unri.ac.id Koran O, 28 Maret 2014 Menparekraf: warisan budaya adalah daya tarik wisata, (http://www. antaranews. com , 26 Januari 2014)
Vol. 7, No. 2, Desember 2015
55