ANALISIS PEMAHAMAN MAHASISWA TINGKAT AKHIR TERHADAP AKTIVA TETAP (STUDI KASUS: MAHASISWA JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO) Ismawaty Kasim, Zulkifli Bokiu, Mahdalena(1)
ABSTRAK Ismawaty Kasim. 921 410 128. 2015. Analisis Pemahaman Mahasiswa Tingkat Akhir (Studi Kasus: Mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Gorontalo). Skripsi. Program Studi S1 Akuntansi, Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Negeri Gorontalo, dibawah bimbingan Bapak Zulkifli Bokiu, SE.Ak, M.Si dan Ibu Mahdalena, SE, M.Si. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pemahaman mahasiswa akuntansi tingkat akhir terhadap materi aktiva tetap. Sumber data penelitian ini adalah data primer berupa hasil kuesioner yang dibagikan kepada mahasiswa angkatan 2010/2011, 2011/2012 dan 2012/2013 jurusan akuntansi fakultas ekonomi dan bisnis Universitas Negeri Gorontalo. Tehnik pengumpulan data dalam penelitian adalah dengan menyebarkan kuesioner. Populasi dalam penelitian sebanyak 542 orang. Tehnik pengambilan sampel menggunakan metode Stratified Random Sampling, dan jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 165 orang. Tehnik analisis data menggunakan uji analisis Kruskall Wallis. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dari tiga variabel yang dijadikan pengukuran perbedaan tingkat pemahaman mahasiswa terhadap aktiva tetap yaitu pengertian dan perolehan aktiva tetap, depresiasi dan deplesi serta penghentian dan penilaian kembali aktiva tetap, ada dua variabel yang dinyatakan terdapat perbedaan pemahaman mahasiswa terhadap aktiva tetap yaitu pengertian dan perolehan aktiva tetap serta penghentian dan penilaian kembali aktiva tetap. Dari hasil olahan manual pada program excel terlihat bahwa mahasiswa angkatan 2012/2013 lebih memahami konsep aktiva tetap dibandingkan mahasiswa angkatan 2011/2012 dan mahasiswa angkatan 2010/2011. Kata Kunci: Pemahaman, Mahasiswa Tingkat Akhir, Aktiva Tetap
1)
Ismawaty Kasim, Zulkifli Bokiu, Mahdalena, Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Gorontalo.
Latar Belakang
Pembelajaran
akuntansi
berfungsi
Menurut Budhiyanto dan Ika Paskah
untuk mengembangkan pengetahuan,
(2004), tingkat pemahaman akuntansi
keterampilan,
seorang
sikap
rasional,
teliti,
mahasiswa
dinyatakan
jujur, dan bertanggungjawab melalui
dengan seberapa mengerti mahasiswa
prosedur pencatatan, pengelompokan,
tersebut terhadap apa yang sudah
pengikhtisaran
dipelajari
transaksi
keuangan,
yang
dalam konteks ini
penyusunan laporan keuangan dan
mengacu pada mata kuliah akuntansi
penafsiran perusahaan berdasarkan
dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK).
Standar
Dalam tabel 1.1 ini peneliti menyajikan
Akuntansi
Keuangan.Untuk
mengembangkan keterampilan dalam
rata-rata
ranah
akuntansi
akuntansi,
dibutuhkan
IPK
mahasiswa
Fakultas
jurusan
Ekonomi
dan
pengetahuan dasar-dasar akuntansi.
Bisnis UNG dimulai dari mahasiswa
Diharapkan
angkatan
dengan
adanya
dasar
2012/2013
(semester
sebagai pegangan semua praktik dan
6),angkatan 2011/2012 (semester 8)
teori akuntansi akan dengan mudah
dan angkatan 2010/2011 (semester
dilaksanakan.
10). Tabel 1.1
Daftar Rata-Rata IPK Mahasiswa angkatan 2012/2013 (semester 6), 7 dan 9 Semester
Tahun Akademik
angkatan 2010/2011 (semester 10)
angkatan
angkatan
2011/2012
2012/2013
(semester
(semester
8)
6)
2010/2011 Ganjil
3,09
-
-
2010/2011 Genap
3,09
-
-
2011/2012 Ganjil
2,98
2,85
-
2011/2012 Genap
2,95
2,82
-
2012/2013 Ganjil
2,97
2,72
3,04
2012/2013 Genap
2,89
2,65
2,97
2013/2014 Ganjil
2,92
2,62
2,95
2013/2014 Genap
2,93
2,4
2,95
2014/2015 Ganjil
2,73
2,51
2,95
Sumber: Sistem Informasi Akademik Terpadu UNG
Dari tabel diatas dapat dilihat indeks
pemerintah
prestasi
dari
disayangkan apabila seorang lulusan
6)
akuntansi yang diharapkan mampu
hingga angkatan 2010/2011 (semester
untuk mempraktekkan konsep tentang
10) per tahun ajarannya. Semakin
aktiva tetap tersebut, namun tidak
tinggi tingkatannya semakin rendah
memahami benar apa itu aktiva tetap,
rata-rata
bagaimana perolehan aktiva tetap,
kumulatif
angkatan
mahasiswa
2012/2013
indeks
(semester
prestasi
kumulatif
tersebut.
mahasiswa jurusan akuntansi, justru
penggunaan
berbanding
aktiva tetap..
terbalik
seharusnya.
dengan
Tanda
yang
seorang
Proses
hingga
belajar
Sangat
penghentian
mengajar
pada
mahasiswa memahami akuntansi tidak
pendidikan tinggi akuntansi hendaknya
hanya ditunjukkan dari nilai-nilai yang
dapat menjadikan peserta didik lulusan
didapatkannya selama proses belajar
berkualitas yang dapat mengharumkan
mengajar dalam mata kuliah, tetapi
nama
mahasiswa
memahami,
nantinya. Namun pada kenyataannya
menguasai
pendidikan akuntansi yang selama ini
konsep-
diajarkan pada perguruan tinggi, oleh
harus
mengerti
dan
mampu
bahkan
mempraktekkan
konsep terkait. Pada
mahasiswa
awal
mahasiswa
almamaternya
semester,
diwajibkan
setiap
sebagai
itu
didunia
sendiri
pengetahuan
kerja
terkesan
yang
hanya
mengampuh
sekedar untuk diketahui, bukan untuk
dan mengikuti perkuliahan Pengantar
dipahami dan dipraktekkan. Masalah
Akuntansi sebagai awal menanamkan
ini
pemahaman dasar tentang akuntansi.
mahasiswa
Salah satu pokok bahasan dalam mata
langsung dengan dunia kerja, karena
kuliah pengantar akuntansi adalah
di dunia kerja tak sekedar teori saja
materi
yang dimana
yang
merupakan praktik paling mendasar
yang
dalam
mahasiswa
aktiva
tetap,
bidang
akuntansi,
bahkan
tentu
saja
akan
ketika
dipahami
berhadapan
namun
seharusnya
mempersulit
prakteknya
didalami
akuntansi.
oleh
Dengan
dalam dunia kerja dan industri, dalam
demikian hasil dari tingkat pendidikan
hal
dan
akuntansi masih menunjukkan hasil
menjalankan
yang tidak sesuai dengan apa yang
ini
setiap
pemerintah
perusahaan
dalam
aktivitasnya selalu memerlukan aktiva
diharapkan.
tetap dalam menunjang tercapainya
Kondisi sebagaimana diuraikan diatas
tujuan
semakin diperparah dengan kualitas
dari
perusahaan
ataupun
pengajaran oleh dosen. Menurut Puji
dengan
dan
akuntansi
Irianing
pengajaran
(2010),
diukur
kualitas
pemahaman
mahasiswa
angkatan
2011/2012
dengan
tingkat
(semester 8) dan 2010/2011 (semester
pada
saat
10). Disini peneliti menekankan bahwa
perkuliahan dan metode pengajaran
tingkatan mahasiswa akuntansi tidak
yang diterapkan oleh dosen. Untuk
berbanding lurus dengan pemahaman
mencapai tujuan belajar mengajar,
mereka tentang aktiva tetap.Banyak
kuantitas
mahasiswa
kehadiran
dosen
kehadiran
dosen
dalam
akuntansi
angkatan
perkuliahan sangat penting terutama
2011/2012 (semester 8) yang tidak
karena
memahami
belajar
akuntansi
bagi
dan
belum
mampu
mahasiswa apalagi mahasiswa yang
menguasai seluruh teori dan praktek
belum
tentang
pernah
belajar
akuntansi
aktiva
tetap
dibandingkan
sebelumnya yang cukup sulit untuk
mahasiswa
beradaptasi. Juga selama ini beberapa
2012/2013 (semester 6). Tidak sedikit
proses pengajaran yang ditemui masih
pula mahasiswa akuntansi angkatan
menggunakan
pengajaran
2010/2011 (semester 10) yang tidak
yang monoton, bahkan ditemui ada
memahami dan juga belum mampu
beberapa metode yang diterapkan
menguasai seluruh teori dan praktek
tidak sesuai dengan pokok bahasan
tentang aktiva tetap.
mata kuliah yang diajarkan. Kuantitas
Perumusan Masalah
kehadiran
Dari
metode
dosen
dan
proses
latar
akuntansi
belakang
angkatan
yang
pengajaran seperti ini yang kurang
dikemukakan,
dipahami mahasiswa saat menerima
masalah dalam penelitian ini adalah:
materi yang diajarkan dosen, oleh
Apakah
sebagian
pemahaman
mahasiswa
masalah
itu
maka
sudah
terdapat tentang
perbedaan perolehan,
dijadikan alasan kuat ketika ditanya
pengertian,
mengapa
penghentian dan penilaian kembali
prestasi
belajar
dan
pemahamannya rendah. Pengetahuan
dan
aktiva pemahaman
tetap
depresiasi,
perumusan
antara
2012/2013?
tingkatannya.
Tujuan Penelitian
tentangaktiva
tetap
akuntansi 2012/2013(semester
6)
mahasiswa
angkatan 2010/2011, 2011/2012 dan
mahasiswa akuntansi berbeda setiap Pemahaman
deplesi,
mahasiswa
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
angkatan
menetahui dan mengukur perbedaan
berbeda
pemahaman
tentang
perolehan,
pengertian,
depresiasi,
deplesi,
melaksanakan kegiatan perusahaan
penghentian dan penilaian kembali
dan
aktiva
2001).
tetap
antara
mahasiswa
angkatan 2010/2011, 2011/2012 dan
bukan
untuk
Sedangkan
dijual
(Mulyadi,
menurut
Zaki
2012/2013.
Baridwan
Kerangka Teori dan Hipotesis
dengan aktiva tetap adalah aktiva-
Akuntansi merupakan bahasa bisnis
aktiva yang berwujud yang sifatnya
yang digunakan untuk pengambilan
relative permanent yang dipergunakan
keputusan ekonomi. Sejak sebuah
dalam kegiatan normal perusahaan.
entitas
sampai
Istilah permanent menunjukkan sifat
proses
dimana
bisnis
dibubarkan, akuntansi
berdiri
informasi
dari
diperlukan
oleh
para
pengambil keputusan (Suharli, 2006).
dapat
(1999) yang dimaksud
aktiva
yang
dipergunakan
bersangkutan dalam
jangka
waktu yang relatif cukup lama.
Proses akuntansi telah berkembang
Selanjutnya
menurut
Standar
dari sejak pertama kali dirumuskan,
Akuntansi
sebagai ilm, dalam sebuah buka pada
Pengertian Aktiva Tetap adalah aktiva
tahun 1494 oleh Luca Pacioli, seorang
berwujud yang diperoleh dalam bentuk
rohaniawan dari Italia (Hendriksen,
siap pakai atau dibangun lebih dahulu,
1999 dalam Suharli, 2006). Ajaran
yang
mengenai akuntansi saat itu dimuat
perusahaan, tidak dimaksudkan untuk
dalam buku
de
dijual dalam rangka kegiatan normal
Aritmatica, Geometrica, Proportini et
perusahaan dan mempunyai masa
Proportionalita”, khususnya pada bab
manfaat lebih dari satu tahun.
berjudul
“Summa
berjudul “tractatus de computis et scriptoris”.
Keuangan,
digunakan
Pendapat mengemukakan
Perusahaan
pada
dalam
operasi
lain
yang
tentang
pengertian
umumnya
aktiva tetap adalah harta berwujud
dalam menjalankan aktivitasnya selalu
(tangible assets) dapat diobservasi
memerlukan
dengan
aktiva
tetap
dalam
menggunakan
satu
alat
menunjang tercapainya tujuan dari
perasa fisik atau lebih. Harta tersebut
perusahaan
tetap
dapat dilihat dan disentuh serta dalam
adalah kekayaan perusahaan yang
beberapa situasi, didengar dan dicium.
memiliki wujud, mempunyai manfaat
Harta
ekonomi lebih dari satu tahun dan
kadang-kadang disebut fixed assets,
diperoleh
merupakan
tersebut.
Aktiva
perusahaan
untuk
tetap
(plant
harta
assets)
berwujud
yang
yang
bersifat jangka panjang dalam aktivitas operasi
perusahaan
(Smith
Perolehan Aktiva Tetap Berwujud
dan
Skousen, 1997).
Aktiva dengan
Menurut Sofyan Syafri Harahap
tetap
berbagai
dapat
diperoleh
cara,
dimana
masing-masing cara perolehan akan
(2002) aktiva tetap adalah aktiva yang
mempengaruhi
menjadi hak milik perusahaan yang
perolehan (Baridwan, 2010). Berikut ini
digunakan
akan
secara
terus-menerus
penentuan
dibicarakan
dalam kegiatan menghasilkan barang
perolehan.
dan jasa perusahaan.
Pembelian Tunai
Dari diatas,
pengertian-pengertian
dapat
disimpulkan
bahwa
aktiva tetap adalah : 1. Bersifat
Aktiva
realatif
permanent,
berwujud
yang
melalui
pembelian
tunai
dalam
jumlah
masing-masing
tetap
diperoleh dicatat
harga
buku-buku
sebesar
dengan
uang
yang
artinya aktiva itu dapat digunakan
dikeluarkan. Dalam jumlah uang yang
untuk satu periode yang panjang
dikeluarkan untuk memperoleh aktiva
atau
tetap
lebih
dari
satu
periode
akuntansi. 2. Dipergunakan
termasuk
harga
faktur
dan
semua biaya yang dikeluarkan agar dalam
operasi
aktiva
tetap
tersebut
siap
untuk
normal perusahaan, aktiva tetap
dipakai, seperti biaya angkut, premi
haruslah terdiri dari aktiva yang
asurnasi dalam perjalanan, biaya balik
digunakan
nama, biaya pemasangan dan biaya
dalam
operasi
perusahaan. 3. Tidak
percobaan. Semua biaya-biaya diatas
dimaksud
untuk
dijual
dikapitalisasi sebagai harga perolehan
kembali, aktiva tetap yang dimiliki
aktiva tetap. Apabila dalam pembelian
perusahaan
aktiva tetap ada pemotongan tunai,
dengan
maksud
untuk digunakan dalam kegiatan
maka
operasi normal perusahaan tidak
merupakan
dimaksud untuk diperjual-belikan.
harga
4. Memiliki suatu wujud fisik dan nyata. 5. Merupakan harta yang dimiliki oleh perusahaan. 6. Memberi manfaat dimasa yang akan datang.
potongan
tunai
tersebut
pengurangan
terhadap
faktur,
tidak
memandang
apakah potongan itu didapat atau tidak. Jurnal untuk membeli aktiva tetap, misalnya tanah adalah: Tanah Rp. xxx
Kas
pembayaran pajak (misalnya pajak
Rp. Xxx
bumi dan bangunan). Jika tidak ada
Pembelian
Secara
Lumpsum/Gabungan
dasar yang dapat digunakan untuk alokasi
Apabila dalam suatu pembelian
harga
perolehan
maka
alokasinya didasarkan pada putusan
diperoleh lebih dari satu macam aktiva
pimpinan perusahaan.
tetap maka harga perolehan harus
Perolehan Melalui Pertukaran
dialokasikan
Ditukar dengan surat-surat berharga
pada
masing-masing
Aktiva
aktiva tetap. Menurut PSAK No. 16:
tetap
yang
diperoleh
“harga perolehan dari setiap
dengan cara ditukar dengan saham
aktiva
dan
yang
diperoleh
secara
obligasi
perusahaan,
dicatat
gabungan
dalam buku sebesar harga pasar
dengan
saham dan obligasi yang digunakan
harga
sebagai penukar. Apabila harga pasar
tersebut
saham dan obligasi itu tidak diketahui,
ditentukan mengalokasikan gabungan
berdasarkan perbandingan
harga
nilai
ditentukan sebesar harga pasar aktiva
wajar
setiap
aktiva
perolehan
aktiva
tetap
tersebut. Kadang-kadang harga pasar
yang bersangkutan” pembelian
surat berharga dan aktiva tetap yang
gedung beserta tanahnya maka harga
ditukar kedua-duanya tidak diketahui,
perolehan dialokasikan untuk gedung
dalam
dan
yang
pertukaran ditentukan oleh keputusan
digunakan sedapat mungkin dilakukan
pimpinan perusahaan. Nilai pertukaran
dengan harga pasar relatif masing-
ini dipakai sebagai dasar pecatatan
masing
harga perolehan aktiva tetap dan nilai-
Misalnya
tanah.
dalam
Dasar
aktiva,
alokasi
yaitu
dalam
hal
keadaan
pembelian tanah dan gedung, dicari
nilai
surat-surat
harga pasar tanah dan harga pasar
dikeluarkan.
seperti
ini
berharga
nilai
yang
gedung, masing-masing harga pasar
Pertukaran aktiva tetap dengan
ini dibandingkan dan menjadi dasar
saham atau obligasi akan dicatat
alokasi
dalam rekening modal saham atau
harga
perolehan.
Apabila
harga pasar masing-masing aktiva
utang
tidak
diketahui,
perolehan
dapat
menggunakan
obligasi
sebesar
nilai
alokasi
harga
nominalnya, selisih nilai pertukaran
diketahui
dengan
dengan nilai nominal dicatat dalam
dasar
surat
bukti
rekening
agio/disagio.
Jurnalnya
adalah:
melalui pembelian angsuran, maka Aktiva tetap
dalam harga perolehan aktiva tetap
Rp. xxx
tidak boleh termasuk bunga. Bunga
Modal saham biasa
selama masa angsuran baik jelas-jelas
Rp. xxx
dinyatakan
Agio saham
lain Banyak pembelian aktiva tetap dilakukan dengan cara tukar-menukar atau sering disebut “tukar-tambah”, dimana aktiva lama digunakan untuk membayar harga aktiva baru, baik atau
sebagian
dan
kekurangannya dibayar tunai. Dalam keadaan seperti ini, PSAK No. 16 menyatakan bahwa harga perolehan aktiva tetap yang diperoleh dinilai sebesar nilai wajar aktiva tetap yang dilepas aau yang diperoleh, mana yang lebih andal, ekuivalen dengan wajar
dilepaskan
aktiva setelah
tetap
yang
disesuaikan
dengan jumlah kas dan setara kas yang ditransfer. Ada masalah yang timbul bila harga pasar aktiva lama maupun
aktiva
baru
tidak
dapat
ditentukan. Dalam al ini, nilai buku aktiva lama akan digunakan sebagai dasar pencatatan pertukaran tersebut. Pembelian Angsuran
yang
tersendiri,
tidak harus
dikeluarkan dari harga perolehan dan
Ditukar dengan aktiva tetap yang
seluruhnya
maupun
dinyatakan
Rp. xxx
nilai
Apabila aktiva tetap diperoleh
dibebankan sebagai biaya bunga. Diperoleh dari Hadiah/Donasi Aktiva tetap yang diperoleh dari hadiah atau donasi, pencatatannya bisa
dilakukan
prinsip
harga
menerima
menyimpang perolehan.
hadiah,
dari Untuk
mungkin
dikeluarkan biaya-biaya, tetapi biayabiaya tersebut jauh lebih kecil dari nilai kecil
aktiva
tetap
yang
diterima.
Apabila aktiva dicatat sebesar biaya yang sudah keluarkan, maka hal ini akan menyebabkan jumlah aktiva dan modal
terlalu
kecil,
juga
beban
depresiasi menjadi terlalu kecil. Untuk mengatasi keadaan ini maka aktiva yang diterima sebagai hadiah dicatat sebesar harga pasarnya. Jurnal untuk mencatat aktiva tetap yang diperoleh dari hadiah/donasi adalah: Tanah
Rp.
Gedung
Rp.
xxx
xxx
Modal – hadiah
metode penyusutan, perlu dibahas
Rp. Xxx
istilah berikut: 1. Harga Perolehan (cost) artinya
Penggunaan Aktiva Tetap Suharli (2006) dalam bukunya menjelaskan
bahwa
penggunaan
aktiva tetap menyebabkan perusahaan harus mengakui beban penyusutan seiring
dengan
telah
manfaat
ekonomis
seiring
waktu
dinikmatinya
aktiva
tersebut
berjalan.
Beban
penyusutan adalah alokasi cost dari aktiva
tetap
menjadi
expense
sepanjang umur ekonomisnya, dengan cara yang sistematis dan rasional. Pengalokasian cost dibutuhkan untuk menentukan kesesuaian yang tepat antara
expense
terkait
dengan
revenues
berdasarkan
matching
principles. Depresiasi adalah proses dari pengalokasian
cost,
bukan
proses
penilaian aktiva tetap. Perubahan nilai pasar
wajar
dari
asset
tidak
diperhitungkan selama asset masih dimiliki, karena aktiva tetap dimiliki untuk digunakan dan bukan untuk dijual.
Jadi
book
value
perolehan
dikurangi
penyusutan
aktiva
(harga
akumulasi
tetap
mungkin
berbeda dengan market value-nya). Sebelum
mempelajari
perhitungan depresiasi masing-masing
jumlah kas dan setara kas yang dibayarkan imbalan
atau
lain
nilai
yang
wajar
diberikan
untuk memperoleh suatu aktiva pada
saat
perolehan
konstruksi)
(atau
sampai
aktiva
tersebut siap untuk digunakan. 2. Umur
ekonomis/masa
manfaat (useful life) artinya periode suatu aktiva diharapkan digunakan
oleh
perusahaan.
Umur ekonomis dapat ditaksir dalam kondisi yang didasarkan pada
waktu
(time
factor),
aktivitas (unit of activity) atau jumlah output (units of output). 3. Nilai
sisa/residu
(salvage
value) artinya jumlah bersih yang
diharapkan
diperoleh
pada
akhir
dapat masa
manfaat sebuah aktiva setelah taksiran biaya pelepasan. 4. Penyusutan
(depreciation),
artinya alokasi sistematik dan rasional
jumlah
yang
dapat
disusutkan sebagai beban dari suatu
aktiva
selama
masa
manfaat. 5. Jumlah disusutkan amount)
yang
dapat
(depreciable artinya
harga
perolehan
sebuah
dikurangi
aktiva
b. Metode jumlah unit produksi
akumulasi
penyusutannya.
(productive output method) 3. Kriteria
6. Nilai buku (book value) atau jumlah
tercatat
(other
criteria)
misalnya dihitung dengan:
(carrying
a. metode berdasarkan jenis
value), artinya harga perolehan
dan kelompok (group and
sebuah
composite method)
aktiva
dikurangi
akumulasi penyusutan.
b. metode
7. Nilai wajar (fair value), artinya
anuitas
(anuity
method)
jumlah pelepasan aktiva dalam
c. metode sistem persediaan
prinsip transaksi wajar (arm’s
(inventory system metod)
legth transactions) Dalam PSAK No. 17 penyusutan dapat
lain
dilakukan
dengan
berbagai
metode yang dapat dikelompokkan berdasarkan kriteria: 1. Waktu
(time
factor)
dapat
dihitung dengan: a. Metode garis lurus (straight line method) b. Metode pembebanan yang menurun: Metode
Penghentian Aktiva Tetap Aktiva tetap dapat dihentikan penggunaannya
angka
tahun (sum of the years digit method) Metode menurun ganda (double declining balance method) 2. Penggunaan (units of activity) dapat dihitung dengan:
3
cara:
dibuang (discarded), dijual (sold) dan dipertukarkan
dengan
aktiva
lain
(exchange). Apapun caranya, pada saat penghentian penggunaan perlu menentukan nilai buku dari aktiva tetap.
Seperti
yang
dikemukakan
diawal, nilai buku adalah perbedaan antara
jumlah
dengan
biaya
akumulasi
aktiva
penyusutan
tetap
dan
selama
ini.
Pada saat akhir tahun, bila ada sedikit penyusutan
harus
tetap
dicatat.
Akumulasi penyusutan aktiva yang dihentikan
penggunaannya
harus
dihapuskan didebet dan aktiva yang dihentikan
penggunaannya
dihapus
dikredit.
a. Metode jam jasa (service hour method)
Pembuangan Aktiva Misalnya harga beli peralatan kantor
(office
equipment)
Rp
3.000.000 sudah disusutkan penuh
Biasanya
perusahaan
dan pada tanggal 31 maret 2006
menukarkan
dibuang. Hal tersebut dijurnal sebagai
walaupun masih dapat dipakai oleh
berikut:
perusahaan tersebut dengan aktiva Accumulated
Equip.
Deprc.
Office
Rp. xxx
yang
akan
sudah
tua,
yang baru. Dalam transaksi ini, pihak perusahaan yang menukarkan setelah
Office Equipment
harga aktiva lama ditentukan akan Rp. xxx
membayar sejumlah tambahan yang
Jika peralatan kantor tersebut
diperlukan. Misanya harga perolehan
belum sepenuhnya disusutkan akan
peralatan kantor Rp. 3.000.000 dan
menimbulkan kerugian. Oleh karena
sudah
itu, pembuangan ini harus dicatat.
2.550.000
sebesar
ditukarkan
Rp.
dengan
peralatan baru seharga Rp. 5.000.000.
Penjualan Aktiva Perusahaan dapat menjual aktiva yang telah dipakai, walaupun belum habis umur ekonomisnya. Perusahaan dapat menjual aktiva tersebut dengan harga sama, lebih rendah atau lebih tinggi daripada nilai buku. Misalnya jika harga perolehan peralatan kantor Rp. 3.000.000 dan telah disusutkan sebesar Rp. 2.550.000 dijual seharga Rp. 450.000. Maka jurnalnya adalah: Cash
Accumulated
peralatan kantor yang lama dijual seharga Rp. 700.000. Dalam transaksi ini,
perusahaan
harus
membayar
tambahan Rp. 4.300.000 Perhitungan: Nilai buku peralatan kantor lama Rp.
450.000
Harga yang dibayar Rp. 4.300.000 Harga perlatan kantor yang baru Rp. 4.750.000 Maka jurnalnya adalah:
Rp. xxx
equpim.
disusutkan
deprec.
Office
Rp. xxx Office Rp. xxx
equipment
Office equipment Rp. 4.750.000 Accumulated
deprec.
Office
equip. Rp. 2.550.000 Cash Rp. 4.300.000
Pertukaran Aktiva Tetap
Office equipment Rp. 3.000.000
Hipotesis H1
:
mahasiswa
Terdapat
perbedaan
tingkat
pemahaman tentang pengertian dan perolehan
aktiva
mahasiswa
tetap
akuntansi
antara angkatan
2012/2013 (semester 6), angkatan 2011/2012 (semester 8) dan angkatan 2010/2011 (semester 10) H2
:
Terdapat
perbedaan
tingkat
pemahaman tentang depresiasi dan deplesi aktiva tetap antara mahasiswa akuntansi
angkatan
2012/2013
(semester 6), angkatan 2011/2012 (semester 8) dan angkatan 2010/2011 (semester 10) H3
:
Terdapat
perbedaan
tingkat
pemahaman tentang penghentian dan penilaian kembali aktiva tetap antara mahasiswa
akuntansi
angkatan
2012/2013 (semester 6), angkatan 2011/2012 (semester 8) dan angkatan 2010/2011 (semester 10)
akuntansi
Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Gorontalo
angkatan
2011/2012
dan
sejumlah
542
2010/2011,
2012/2013 orang,
yaitu
sedangkan
sampel yang digunakan sebesar 163 orang yang terbagi atas angkatan 2010/2011 angkatan orang
sejumlah
55
2011/2012
dan
sejumlah
sejumlah
angkatan 53
orang, 55
2012/2013
orang,
dengan
menggunakan skala Guttman dan diuji dengan
menggunakan
uji
Kruskall
Wallis. Hasil Penelitian dan Pembahasan Hasil Pengujian Kruskall Wallis Test Pengujian
hipotesis
ini
menggunakan uji data tiga sampel (independen) yang tidak berhubungan yaitu uji Kruskall Wallis, dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan pemahaman tentang aktiva tetap
antara mahasiswa
akuntansi
Metode Penelitian
angkatan 2010/2011, 2011/2012 dan
Penelitian ini dilakukan untuk melihat
2012/2013.
pemahaman
dalam
mahasiswa
akuntansi
tingkat akhir terhadap materi dasar aktiva
tetap
dengan
menyebarkan
uji
Penyusunan Kruskall
hipotesis
Wallis
adalah
sebagai berikut: H0 : 1 = 2 = 3 (pemahaman
kuesioner mengenai pengertian dan
mahasiswa
perolehan aktiva tetap, depresiasi dan
2010/2011, 2011/2012 dan
deplesi aktiva tetap serta penghentian
2012/2013
tentang
dan penilaian kembali aktiva tetap.
pengertian,
perolehan,
Populasi
depresiasi dan deplesi serta
penelitian
yang ini
digunakan adalah
dalam seluruh
angkatan
penghentian dan penilaian
Statistik
uji
Kruskall
Wallis
kembali Aktiva tetap tidak
menggunakan
berbeda secara signifikan)
Kuadrat dengan derajat bebas adalah
Ha : 1 ≠ 2 ≠ 3 (pemahaman
k-1
nilai
dengan
distribusi
dasar
Chi-
pengambilan
angkatan
keputusan dalam penelitian ini yaitu
2010/2011, 2011/2012 dan
berdasarkan probabilitas. Jika nilai
2012/2013
tentang
probabilitas lebih besar dari 0,05 maka
pengertian,
perolehan,
hipotesis null diterima, berarti tidak
mahasiswa
depresiasi dan deplesi serta
terdapat
penghentian dan penilaian
mahasiswa tentang aktiva tetap antara
kembali
mahasiswa
Aktiva
Tetap
berbeda secara signifikan)
uji
Kruskall
Wallis
pemahaman
akuntansi
angkatan
2010/2011, 2011/2012 dan 2012/2013. Pada
Rumus umum yang digunakan pada
perbedaan
penelitian
ini
hasil
uji
kruskall wallis test yang diperoleh dari hasil output SPSS dapat dilihat pada
adalah:
tabel berikut:
Tabel 4.2 Hasil Uji Kruskall Wallis Test
Sumber: Pengolahan Data Statistik SPSS, 2015
Dari hasil pengujian yang tersaji
itu Ha diterima, bahwa terdapat cukup
diatas dapat dilihat nilai pada kolom
bukti dimana pemahaman mahasiswa
Asymp. Sig. ataupun nilai p-value
akuntansi
adalah sebesar
2011/2012 dan 2012/2013 tentang
0,00. Disini didapat
nilai probabilitas dibawah 0.05 karena
aktiva
angkatan
tetap,
2010/2011,
berbeda
secara
signifikan.
Untuk
lebih
jelasnya,
Hasil
Perbandingan
Pemahaman
perbedaan yang sangat signifikan ini
Mahasiswa
Angkatan
2010/2011,
terletak dimana akan diuraikan pada
2011/2012 dan 2012/2013 Tentang
subbab berikut.
Materi Pengertian dan Perolehan Aktiva Tetap Perbandingan Pemahaman Antara Ketiga Angkatan
Angkatan
Jumlah Jawaban Benar
Total Jawaban
2012/2013
321
530
2011/2012
280
530
2010/2011
267
530
Pada tabel diatas terlihat bahwa terdapat
perbedaan
pemahaman materi
mahasiswa
pengertian
dan
tingkat
280
dari
angkatan
total
dan
menghasilkan
tentang
jawaban benar sejumlah 267 dari total
perolehan
530 jawaban, masing-masing dengan selisih
Jawaban
mengindikasikan
10
jawaban
2010/2011
aktiva tetap antara ketiga angkatan. dari
530
pertanyaan
41,
13
dan
54.
bahwa
Hal
ini
semakin
menyangkut pengertian dan perolehan
tinggi tingkatan seorang mahasiswa
aktiva tetap yang diajukan peneliti
tidak
kepada setiap responden dimasing-
mereka tentang materi dasar dalam
masing
akuntansi, utamanya materi pengertian
bahwa
angkatan, angkatan
menunjukkan
2012/2013
lebih
memahami materi ini dibandingkan angkatan 2011/2012 dan 2010/2011 dengan hasil jawaban benar sejumlah 321
dari
Sedangkan
total
530
angkatan
jawaban. 2011/2012
menghasilkan jawaban benar sejumlah
bisa
menjamin
pemahaman
dan perolehan aktiva tetap. Hasil
Perbandingan
Mahasiswa
Pemahaman
Angkatan
2010/2011,
2011/2012 dan 2012/2013 Tentang Materi
Depresiasi
Aktiva Tetap
dan
Deplesi
Perbandingan Pemahaman Antara Ketiga Angkatan
Peneliti
Angkatan
Jumlah Jawaban Benar
Total Jawaban
2012/2013
351
530
2010/2011
315
530
2011/2012
310
530
10
angkatan 2010/2011 dan 2011/2012
depresiasi
hanya selisih 5 jawaban benar saja,
dan deplesi aktiva tetap kepada setiap
dimana angkatan 2011/2012 hanya
mahasiswa
masing-masing
memiliki 310 jumlah jawaban benar
angkatan. Pada tabel perbandingan
dari total 530 jawaban. Pada materi ini
pemahaman antara ketiga angkatan
terlihat
diatas dapat dilihat perbedaan tingkat
2010/2011 dan 2011/2012 saja yang
pemahaman
tidak
pertanyaan
menyebarkan menyangkut
di
mahasiswa
tentang
hanya
memiliki
antara
angkatan
perbedaan
materi tersebut, dimana mahasiswa
signifikan
angkatan
mereka tentang materi depresiasi dan
2012/2013
pemahaman
mengungguli
mahasiswa
mengenai
yang
pemahaman
angkatan
deplesi
aktiva
2010/2011 dan 2011/2012 dengan
terlihat
perbedaan
memiliki jumlah jawaban benar 351
signfikan
dari total 530 jawaban. Sementara
diatas dengan angkatan 2012/2013.
angkatan 2010/2011 hanya memiliki 315 jumlah jawaban benar dari total 530 jawaban benar, selisih antara kedua angkatan ini cukup tinggi yaitu 36 jawaban benar. Sementara antara
Hasil
antara
tetap.
Selebihnya, yang
kedua
Perbandingan
Mahasiswa
cukup angkatan
Pemahaman
Angkatan
2010/2011,
2011/2012 dan 2012/2013 Tentang Materi
Depresiasi
dan
Deplesi
Aktiva Tetap
Perbandingan Pemahaman Antara Ketiga Angkatan Angkatan
Jumlah Jawaban Benar
Total Jawaban
2012/2013
336
530
2011/2012
299
530
2010/2011
290
530
Terdapat 10 pertanyaan yang diajukan mengenai materi ini kepada
mahasiswa
dimasing-masing
angkatan, dan hasilnya menunjukkan
angkatan 2012/2013 yang lebih faham
lebih
dibandingkan
depresiasi dan deplesi aktiva
diatasnya
kedua
dengan
angkatan
selisih
jumlah
jawaban benar sejumlah 37 lebih besar
dibandingkan
memahami
materi
tetap. 3. Terdapat
perbedaan
tingkat
angkatan
pemahaman antara mahasiswa
2011/2012 dan sejumlah 46 lebih
akuntansi angkatan 2012/2013,
besar
2011/2012
dibandingkan
2010/2011.
Hal
angkatan benar-benar
2010/2011,
dimana
angkatan
memberikan bukti nyata bahwa tidak
lebih
memahami
ada sebuah jaminan yang menyatakan
penghentian
semakin
kembali aktiva tetap.
tinggi
ini
dan
tingkatan
seorang
mahasiswa akan semakin memahami konsep dari sebuah materi, utamanya
2012/2013 materi
dan
penilaian
Saran Dari pembahasan dan simpulan
materi dasar aktiva tetap seperti materi
diatas, peneliti menyarankan:
penghentian dan penilaian kembali
1. Setiap mahasiswa
sebaiknya
aktiva tetap.
lebih
Kesimpulan
belajar
Berdasarkan uraian hasil penelitian
konsep-konsep
diatas, dapat disimpulkan bahwa:
akuntansi seperti aktiva tetap
1. Terdapat
perbedaan
meningkatkan ketika
kualitas
mengampuh dasar
dalam
tingkat
pada semester awal, sehingga
pemahaman antara mahasiswa
pada semester akhir apa yang
akuntansi angkatan 2012/2013,
dipelajari masih diingat jelas.
2011/2012
dan
2010/2011,
dimana
angkatan
2012/2013
ternyata
lebih
memahami
konsep
dasar
utamanya
aktiva
materi
tetap tentang
pengertian dan perolehan aktiva tetap 2. Terdapat
perbedaan
tingkat
pemahaman antara mahasiswa akuntansi angkatan 2012/2013, 2011/2012 dimana
dan
angkatan
2010/2011, 2012/2013
Peningkatan kualitas juga tidak hanya dilakukan oleh mahasiswa saja, tetap pihak
dosen
juga
meningkatkan Sehingga
sebaiknya
kualitas
terlahir
ikut
pengajaran.
lulusan-lulusan
terbaik jurusan akuntansi. DAFTAR PUSTAKA Adrizul Ali, Dandes R. dan Daniati Putri. 2011. Analisis Tingkat Pemahaman Terhadap
Mahasiswa Dasar-Dasar
Akuntansi
Berdasarkan
Asal
Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar
Sekolah dan Jurusan. Jurnal
dan
Akuntansi
Cipta. Jakarta.
Fakultas
Ekonomi
Pembelajaran.
Rineka
Universitas Bung Hatta Harahap, Sofyan Syafri. 2004. Teori Amerti, Surjawati dan Febrina. 2011.
Akuntansi. Press.Jakarta.
Analisis Tingkat Pemahaman Mahasiswa S1 Akuntansi dan Manajemen Terhadap Konsep
Harahap, Sofyan Syafri. 2002. Akuntansi Aktiva Tetap. Edisi
Dasar Akuntansi (Studi Empiris
pertama. Penerbit PT. Raja
Pada Mahasiswa S1 Akuntansi dan
Manajemen
Semarang).
Grafindo. Jakarta.
Universitas
J.
Dinamika
Rajawali
Indriantoro,
Nur.dan
Bambang
2002.
Metodelogi
Supomo.
Sosbud Vol. 13 No. 1
Penelitian Arikunto.Suharsimi. 2002. Penelitian Suatu
Pendekatan
Bisnis
Akuntansi
Khusus.
Dan
Untuk
Manajemen.
Edisi-1,.BPFEYogyakarta.
Bina Aksara. Jakarta Janes, Baridwan, Zaki. 2011. Intermediate Accounting. BPFE. Yogyakarta. Brinthon Sahala, Vince R dan Edfan Darlis.
Analisis
Pemahaman Akuntansi Dasar
Tingkat Mahasiswa
Terhadap Akuntansi.
Konsep Jurnal
Troy
D.
2003.
Accruals,
Financial Distress, and Debt Covenants. Dissertation at the University of Michigan Business School Kerlinger. 1990. Asas-asas Penelitian Behavioral. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Manajemen dan Akuntansi Budhiyanto, Suryanti J. Dan Nugroho, Ika
P.
2004.
Kecerdasan
“Pengaruh Emosional
terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi”.
Jurnal
Bisnis, Vol. X, No.2
Ekonomi
Lestari, Puji dan Suparlinah, Irianing. 2010.
Analisis
Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Prestasi Akademik Mata
Mahasiswa Kuliah
Pada
Pengantar
Akuntansi. Jurnal Manajemen dan Akuntansi.
Munawir, S. 2004. Analisa Laporan Keuangan.Penerbit
Liberty.
Yogyakarta
Konsep Dasar Akuntansi (Studi Empiris Pada Mahasiswa S1 UIN Suska Riau yang Berasal Dari Latar Belakang Sekolah
Nana, Sudjana. 2005. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Sinar Baru Algesindo. Bandung.
Akuntansi
Edisi
Kesembilan belas, buku satu, terjemahan Alfonsus Sirait dan Helda
Gunawan.
Erlangga.
Jakarta. Novius,
Berbeda).
Simposium Nasional Akuntansi
Simamora, Hendry. 2000. Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan Bisnis.
Cetakan
I.
Salemba
Empat. Jakarta. Skousen, K.Fred, Stice, James D.
Andri.
2010.
Pemahaman
Analisis Mahasiswa
Akuntansi Dalam Menghadapi Mata
yang
XIII, Purwokerto
Niswonger, Rollin C et al. 1999. Prinsiprinsip
Menengah
Kuliah
Dasar-Dasar
Akuntansi
(Studi
Mahasiswa
Akuntansi
2001.
Akuntansi
Menengah. Edisi Ketigabelas, buku
satu.
Smith, Jay.M. dan K fred Skousen.
S1
1997. Akuntansi Intermediate.
Syarif
terjemahan
Fokus
Ekonomi Vol. 5 No. 2
Akuntansi
Mahasiswa
Terhadap
kedelapan.
Erlangga.
Rusmita, Sari. 2012. Analisis Tingkat Pemahaman
Mas
Pada
Edisi
Riau).
Dian
Cemerlang. Jakarta.
Univrsitas Islam Negeri Sultan Kasim
Keuangan
Konsep
Dasar Akuntansi Berdasarkan
Tim
Jilid
I
Penerjemah
Penerbit
Erlangga.
Jakarta. Suharli,
Michell.
2006.
Akuntansi
Untuk Bisnis Jasa dan Dagang. Graha Ilmu. Yogyakarta
Asal Sekolah. Jurnal Ekonomi, Bisnis
dan
Kewirausahaan
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Bisnis.
Volume 3, Nomor 1
Penerbit
Alfabeta.
Bandung Sar’I, Irsadsyah, Djamil. 2010. Analisis Tingkat
Pemahaman
Mahasiswa Akuntansi Terhadap
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R &D. Penerbit Alfabeta. Bandung
Tulus, Tu’u. 2004. Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa, Grasindo.Jakarta. Wina Sanjaya, 2005. Pembelajaran dalam Implemetasi Kurikulum Berbasis
Kompetensi.Prenada
Media. Jakarta. Windiyani, Tustiyana. 2012. Instrumen Untuk Menjaring Data Interval, Nominal,
Ordinal
dan
Data
Tentang Kondisi, Keadaan, Hal Tertentu
dan
Data
Untuk
Menjaring Variabel Kepribadian. Jurnal Pendidikan Dasar Vol. 3, No. 5 – Desember 2012. Bogor