ISBN: 978-979-799-714-4
ARACEAE DI PULAU BALI e-BOOK
Halaman Kosong
ARACEAE DI PULAU BALI Agung Kurniawan Ni Putu Sri Asih
LIPI Press
e-BOOK © 2012 Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya “Eka Karya” Bali Katalog dalam Terbitan Araceae di Pulau Bali/ Agung Kurniawan dan Ni Putu Sri Asih.–Jakarta: LIPI Press, 2012. x11 + 98; 14,8 x 21 cm ISBN 978-979-799-714-4 1.Araceae
2. Bali
584.64
Editor : Bayu Adji Ida Bagus Ketut Arinasa Kopieditor : Risma Wahyu Hartiningsih Penata Letak : Gede Wawan Setiadi Penata Sampul : Gede Wawan Setiadi Fotografer : Gede Wawan Setiadi Gede Suji Sastrawan Agung Kurniawan Ni Putu Sri Asih I Gede Tirta Diterbitkan oleh: LIPI Press, anggota Ikapi Jln. Gondangdia Lama 39, Menteng, Jakarta 10350 Telp. (021) 314 0228, 314 6942. Faks. (021) 314 4591 E-mail:
[email protected] [email protected] [email protected]
iv
ARACEAE DI PULAU BALI
e-BOOK
Kata Pengantar Araceae merupakan tumbuhan yang mempunyai nilai tinggi, baik dari segi ekonomi maupun dari segi ilmiah. Tumbuhan ini memiliki banyak manfaat, mulai dari tanaman hias, obat-obatan maupun sumber pangan. Tingkat keragamannya pun sangat tinggi dan keberadaannya di Indonesia tersebar di semua pulau, salah satunya di Pulau Bali. E-book ini disusun secara visual lewat gambar–gambar yang menarik dalam bentuk buku panduan/fieldguide agar dapat memudahkan pembaca dalam mengidentifikasi jenis-jenis araceae ketika berada di alam. Pada kesempatan ini kami juga ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar–besarnya kepada seluruh pihak yang secara langsung maupun tidak langsung atas dukungan serta informasi yang diberikan kepada kami untuk menyelesaikan e-book ini. Harapan kami e-book ini dapat bermanfaat bagi semua kalangan, baik dari kalangan akademik maupun masyarakat dalam pengidentifikasian maupun informasi mengenai keragaman jenis dan sebaran Araceae yang ada di Pulau Bali.
Penyusun
Desember 2011
ARACEAE DI PULAU BALI
v
e-BOOK
Daftar Isi KATA PENGANTAR (v) DAFTAR ISI (vi) DAFTAR GAMBAR (vii) DAFTAR TABEL (xii) PENDAHULUAN (1) JENIS-JENIS ARACEAE DI PULAU BALI (13) Aglaonema simplex (Blume) Blume (14) Alocasia longiloba Miq. (17) Alocasia macrorrhizos (L.) G.Don (21) Alocasia sp. 1 (29) Alocasia sp. 2 (33) Amorphophallus muelleri Blume (36) Amorphophallus paeoniifolius (Dennst.) Nicolson (40) Amorphophallus variabilis Blume (43) Arisaema filiforme (Reinw.) Blume (47) Colocasia esculenta (L.) Schott (51) Colocasia gigantea (Blume) Hook.f. (55) Epipremnum pinnatum (L.) Engl. (58) Homalomena cordata Schott (62) Remusatia vivipara (Roxb.) Schott (65) Rhaphidophora sp. (70) Schismatoglottis calyptrata (Roxb.) Zoll. & Moritzi (73) Scindapsus hederaceus Miq. (76) Scindapsus sp. (78) Typhonium blumei Nicolson & Sivad. (80) Typhonium flagelliforme (Lodd.) Blume (82) Typhonium horsfieldii (Miq.) Steenis (86) Typhonium roxburghii Schott (89) PENUTUP (91) DAFTAR PUSTAKA (93) INDEX (96) vi
ARACEAE DI PULAU BALI
e-BOOK
Daftar Gambar Gambar 1. Pulau Bali (6) Gambar 2. Bentuk-bentuk daun Araceae (8) Gambar 3. Tipe bunga Araceae (10) Gambar 4. Araceae yang habitatnya di daratan (11) Gambar 5. Araceae yang habitatnya bersifat epifit (merambat) (12) Gambar 6. Araceae yang habitatnya hidup di air (12) Gambar 7. Sebaran Aglaonema simplex (Blume) Blume di Pulau Bali (14) Gambar 8. Aglaonema simplex (15) Gambar 9. Pembungaan Aglaonema simplex (16) Gambar 10. Anomali tongkol bunga Aglaonema simplex (16) Gambar 11. Sebaran Alocasia longiloba Miq. di Pulau Bali (17) Gambar 12. Alocasia longiloba Miq. (18) Gambar 13. Morfologi Alocasia longiloba Miq muda (19) Gambar 14. Penampang permukaan bawah daun Alocasia longiloba Miq (19) Gambar 15. Pangkal tangkai daun Alocasia longiloba Miq (20) Gambar 16. Sebaran Alocasia macrorrhizos (L.) G. Don di Pulau Bali (21) Gambar 17. Alocasia macrorrhizos (L.) G. Don (22) Gambar 18. Penampang permukaan bawah daun Alocasia macrorrhizos (L.) G. Don (23) Gambar 19. Pangkal tangkai daun Alocasia macrorrhizos (L.) G. Don yang berwarna
hijau (24)
Gambar 20. Alocasia macrorrhizos (L.) G. Don dengan batang dan tulang daun
berwarna ungu serta daun berwarna hijau (25)
Gambar 21. Alocasia macrorrhizos (L.) G. Don dengan daun, tulang daun, dan batang
berwarna ungu (26)
ARACEAE DI PULAU BALI
vii
e-BOOK Gambar 22. Pangkal tangkai daun Alocasia macrorrhizos (L.) G. Don yang berwarna
ungu dengan daun berwarna hijau (27)
Gambar 23. Pangkal tangkai daun Alocasia macrorrhizos (L.) G. Don berwarna ungu (28) Gambar 24. Penampang dalam bunga Alocasia macrorrhizos (L.) G. Don (28) Gambar 25. Pembungaan Alocasia macrorrhizos (L.) G. Don (28) Gambar 26. Sebaran Alocasia sp. 1 di Pulau Bali (29) Gambar 27. Alocasia sp. 1 (30) Gambar 28. Morfologi daun Alocasia sp. (131) Gambar 29. Permukaan bawah daun Alocasia sp. (131) Gambar 30. Bunga Alocasia sp. (132) Gambar 31. Tongkol Alocasia sp. (132) Gambar 32. Penampang dalam bunga Alocasia sp. (132) Gambar 33. Sebaran Alocasia sp. 2 di Pulau Bali (33) Gambar 34. Daun Alocasia sp. 2 muda (34) Gambar 35. Tangkai daun Alocasia sp. 2 (35) Gambar 36. Sebaran Amorphophallus muelleri Blume di Pulau Bali. (36) Gambar 37. Amorphophallus muelleri Blume (37) Gambar 38. Daun Amorphophallus muelleri Blume (38) Gambar 39. Umbi Amorphophallus muelleri Blume pada tangkai daun (39) Gambar 40. Corak batang Amorphophallus muelleri Blume (39) Gambar 41. Sebaran Amorphophallus paeoniifolius (Dennst) Nicolson di Pulau Bali (40) Gambar 42. Amorphophallus paeoniifolius (Dennst) Nicolson (41) Gambar 43. Corak Batang Amorphophallus paeoniifolius (Dennst) Nicolson (42) Gambar 44. Sebaran Amorphophallus variabilis Blume di Pulau Bali (43) Gambar 45. Amorphophallus variabilis Blume (44) Gambar 46. Daun Amorphophallus variabilis Blume (45) Gambar 47. Corak batang Amorphophallus variabilis Blume (46) Gambar 48. Sebaran Arisaema filiforme (Reinw.) Blume (47)
viii
ARACEAE DI PULAU BALI
e-BOOK Gambar 49. Arisaema filiforme (Reinw.) Blume (48) Gambar 50. Penampang dalam bunga Arisaema filiforme (Reinw.) Blume (49) Gambar 51. Corak batang Arisaema filiforme (Reinw.) Blume (50) Gambar 52. Sebaran Colocasia esculenta (L.) Schott di Pulau Bali (51) Gambar 53. Colocasia esculenta (L.) Schott (52) Gambar 54. Bunga Colocasia esculenta (L.) Schott dengan serangga penyerbuknya (53) Gambar 55. Bunga Colocasia esculenta (L.) Schott (54) Gambar 56. Penampang dalam bunga Colocasia esculenta (L.) Schott (54) Gambar 57. Sebaran Colocasia gigantea (Blume) Hook.f. (55) Gambar 58. Tinggi Colocasia gigantea (Blume) Hook.f. bisa melebihi tinggi manusia
dewasa (56)
Gambar 59. Colocasia gigantea (Blume) Hook.f. (56) Gambar 60. Pembungaan Colocasia gigantea (Blume) Hook.f. (57) Gambar 61. Bunga Colocasia gigantea (Blume) Hook.f. yang sedang mekar (57) Gambar 62. Sebaran Epipremnum pinnatum (L.) Engl. (58) Gambar 63. Epipremnum pinnatum (L.) Engl. (59) Gambar 64. Epipremnum pinnatum (L.) Engl. muda (60) Gambar 65. Epipremnum pinnatum (L.) Engl. dengan akar rambatnya (61) Gambar 66. Sebaran Homalomena cordata Schott di Pulau Bali (62) Gambar 67. Homalomena cordata Schott (63) Gambar 68. Homalomena cordata Schott (63) Gambar 69. Tongkol bunga Homalomena cordata Schott (64) Gambar 70. Bentuk daun Homalomena cordata Schott (64) Gambar 71. Pembungaan Homalomena cordata Schott (64) Gambar 72. Sebaran Remusatia vivipara (Roxb.) Schott di Pulau Bali (65) Gambar 73. Bunga Remusatia vivipara (Roxb.) Schott (66) Gambar 74. Daun Remusatia vivipara (Roxb.) Schott (67) Gambar 75. Bulbil Remusatia vivipara (Roxb.) Schott (68) ARACEAE DI PULAU BALI
ix
e-BOOK Gambar 76. Penampang dalam bunga Remusatia vivipara (Roxb.) Schott (69) Gambar 77. Sebaran Rhaphidophora sp. (70) Gambar 78. Rhaphidophora sp. (71) Gambar 79. Daun Rhaphidophora sp. (72) Gambar 80. Batang dan permukaan bawah daun Rhaphidophora sp. (72) Gambar 81. Sebaran Schismatoglottis calyptrata (Roxb.) Zoll. & Moritzi di Pulau Bali (73) Gambar 82. Schismatoglottis calyptrata (Roxb.) Zoll. & Moritzi (74) Gambar 83. Daun Schismatoglottis calyptrata (Roxb.) Zoll. & Moritzi (74) Gambar 84. Bunga Schismatoglottis calyptrata (Roxb.) Zoll. & Moritzi yang telah lewat
penyerbukannya (75)
Gambar 85. Penampang dalam bunga Schismatoglottis calyptrata (Roxb.) Zoll. &
Moritzi (75)
Gambar 86. Sebaran Scindapsus hederaceus Miq di Pulau Bali (76) Gambar 87. Scindapsus hederaceus Miq (77) Gambar 88. Batang Scindapsus hederaceus Miq (77) Gambar 89. Sebaran Scindapsus sp. di Pulau Bali (78) Gambar 90. Scindapsus sp. tumbuh merambat pada tebing batu yang basah (79) Gambar 91. Scindapsus sp. tumbuh menggantung pada tangkai pohon (79) Gambar 92. Sebaran Typhonium blumei Nicolson & Sivad di Pulau Bali (80) Gambar 93. Typhonium blumei Nicolson & Sivad (81) Gambar 94. Bunga Typhonium blumei Nicolson & Sivad (81) Gambar 95. Penampang dalam bunga Typhonium blumei Nicolson & Sivad (81) Gambar 96. Sebaran Typhonium flagelliforme (Lodd.) Blume di Pulau Bali (82) Gambar 97. Typhonium flagelliforme (Lodd.) Blume (83) Gambar 98. Daun Typhonium flagelliforme (Lodd.) Blume (84) Gambar 99. Bunga Typhonium flagelliforme (Lodd.) Blume (85) Gambar 100. Penampang dalam bunga Typhonium flagelliforme (Lodd.) Blume (85) Gambar 101. Sebaran Typhonium horsfieldii (Miq.) Steenis di Pulau Bali (86)
x
ARACEAE DI PULAU BALI
e-BOOK Gambar 102. Typhonium horsfieldii (Miq.) Steenis (87) Gambar 103. Bunga Typhonium horsfieldii (Miq.) Steenis (88) Gambar 104. Penampang dalam bunga Typhonium horsfieldii (Miq.) Steenis (88) Gambar 105. Sebaran Typhonium roxburghii Schott di Pulau Bali (89) Gambar 106. Typhonium roxburghii Schott dengan bunganya yang berwarna
merah hati (90)
Gambar 106. Zona jantan bunga Typhonium roxburghii Schott (90)
ARACEAE DI PULAU BALI
xi
e-BOOK
Daftar Tabel Tabel 1. Daftar Jenis Araceae yang Tersebar di Kepulauan Sunda Kecil (termasuk Bali) (3) Tabel 2. Jenis-jenis Tumbuhan Araceae di Pulau Bali (5)
xii
ARACEAE DI PULAU BALI
e-BOOK
Pendahuluan Suku Araceae Morfologi Habitat
ARACEAE DI PULAU BALI
1
e-BOOK Suku Araceae Suku Araceae atau keluarga talas-talasan merupakan tumbuhan yang umum bagi masyarakat di Indonesia. Keluarga talas-talasan bisa diketahui berdasarkan ciri utama, yaitu berbatang basah (herba) dan bunga yang terdiri atas seludang (spathe) dan tongkol (spadix). Umumnya hidup di tempat yang lembab dan terlindung, walaupun ada beberapa jenis yang mampu tumbuh di tempat kering dan terbuka. Ada yang hidup di darat (terestrial), seperti jenis-jenis Homalomena dan Schismatoglottis; mengapung di perairan (akuatik), seperti Pistia stratiotes L.; merambat pada pepohonan (epifit) seperti jenis-jenis Epipremnum dan Rhaphidophora; dan sebagainya (Mayo et al., 1997). Beberapa jenis di antaranya dimanfaatkan sebagai bahan makanan alternatif, contohnya dari jenis Colocasia esculenta (L.) Schott (talas), Amorphophallus paeoniifolius (Dennst.) Nicolson (suweg), dan Xanthosoma sagittifolium (L.) Schott (keladi); sebagai tanaman hias karena berdaun dan berbunga indah, contohnya jenis-jenis Anthurium dan Alocasia; dan berkhasiat sebagai obat antibakteri, antioksidan, dan antikanker, yaitu Typhonium flagelliforme Blume (keladi tikus) (Mohan et al., 2008; Mayo et al., 1997). Kawasan beriklim tropik seperti Indonesia merupakan habitat yang sangat cocok bagi tumbuhan ini. Sekitar 90% marga dan 95% jenis Araceae hidup di kawasan tropik. Keluarga ini mempunyai 105 marga dan lebih dari 3.300 jenis di seluruh dunia (Mayo et al., 1997). Hingga kini, di Indonesia belum memiliki data yang 2
ARACEAE DI PULAU BALI
e-BOOK pasti, baik tentang jumlah jenis maupun marga dari suku Araceae. Berdasarkan pangkalan data sebaran tumbuhan Araceae sedunia di situs http://www.cate-araceae.org (per Desember 2011), terdapat 297 spesies suku Araceae di Borneo (termasuk Kalimantan), 159 spesies di Sumatra, 49 spesies di Sulawesi, 22 spesies di Kepulauan Sunda Kecil (termasuk Bali dan Nusa Tenggara), 67 spesies di Jawa, 35 spesies di Maluku, dan 114 spesies di Papua-New Guinea (termasuk Papua) (Haigh et al., 2009). Mengacu pada data tersebut secara geografis Pulau Bali tergolong ke dalam kawasan Kepulauan Sunda Kecil (Lesser Sunda Island) yang memiliki 22 spesies Araceae dan 14 marga (Tabel 1).
Tabel 1. Daftar Jenis Araceae yang Tersebar di Kepulauan Sunda Kecil (termasuk Bali)
No.
Nama Ilmiah
1.
Aglaonema simplex (Blume) Blume
2.
Alocasia macrorrhizos (L.) G.Don
3.
Amorphophallus muelleri Blume
4.
Amorphophallus paeoniifolius (Dennst.) Nicolson
5.
Apoballis rupestris (Zoll. & Moritzi ex Zoll.) S.Y.Wong &
P.C.Boyce 6.
Arisaema inclusum (N.E.Br.) N.E.Br. ex B.D.Jacks.
7.
Arisaema laminatum Blume
8.
Arisaema microspadix Engl.
ARACEAE DI PULAU BALI
3
e-BOOK No.
Nama Ilmiah
9.
Arisaema ramulosum Alderw.
10.
Epipremnum pinnatum (L.) Engl.
11.
Homalomena pendula (Blume) Bakh.f.
12.
Lemna aequinoctialis Welw.
13.
Pothos scandens L.
14.
Rhaphidophora floresensis P.C.Boyce
15.
Rhaphidophora montana (Blume) Schott
16.
Rhaphidophora puberula Engl.
17.
Rhaphidophora sylvestris (Blume) Engl.
18.
Schismatoglottis calyptrata (Roxb.) Zoll. & Moritzi
19.
Spirodela polyrrhiza (L.) Schleid.
20.
Typhonium flagelliforme (Lodd.) Blume
21.
Typhonium roxburghii Schott
22.
Wolffia globosa (Roxb.) Hartog & Plas
Sumber: http://www.cate-araceae.org per Desember 2011.
Berdasarkan studi lapangan, penelusuran data dari laporanlaporan perjalanan Kebun Raya “Eka Karya”, koleksi tumbuhan, dan spesimen herbarium, tercatat 21 spesies Araceae yang tersebar di Pulau Bali (Tabel 2). Jumlah ini terbagi ke dalam 18 spesies Araceae yang sudah teridentifikasi sampai level jenis dan tiga spesies yang teridentifikasi hingga level marga.
4
ARACEAE DI PULAU BALI
e-BOOK Tabel 2. Jenis-jenis Tumbuhan Araceae di Pulau Bali
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22.
Nama Ilmiah Aglaonema simplex (Blume) Blume Alocasia longiloba Miq. Alocasia macrorrhizos (L.) G.Don Alocasia sp. 1 Alocasia sp. 2 Amorphophallus muelleri Blume Amorphophallus paeoniifolius (Dennst.) Nicolson Amorphophallus variabilis Blume Arisaema filiforme (Reinw.) Blume Colocasia esculenta (L.) Schott Colocasia gigantea (Blume) Hook.f. Epipremnum pinnatum (L.) Engl. Homalomena cordata Schott Rhaphidophora sp. Remusatia vivipara (Roxb.) Schott Schismatoglottis calyptrata (Roxb.) Zoll. & Moritzi Scindapsus hederaceus Miq. Scindapsus sp. Typhonium blumei Nicolson & Sivad. Typhonium flagelliforme (Lodd.) Blume Typhonium horsfieldii (Miq.) Steenis Typhonium roxburghii Schott
ARACEAE DI PULAU BALI
5
e-BOOK Lebih dari 50% atau 13 spesies di antaranya merupakan catatan baru bagi Pulau Bali, yaitu Alocasia longiloba, Alocasia sp. 1, Alocasia sp. 2, Amorphophallus variabilis, Arisaema filiforme, Colocasia esculenta, C. gigantea, Homalomena cordata, Remusatia vivipara, Scindapsus hederaceus, Scindapsus sp., Typhonium blumei, dan T. horsfieldii. Ketiga belas jenis tersebut tidak tertera dalam daftar jenis Araceae di kawasan Kepulauan Sunda Kecil (Tabel 1). C. esculenta, yang dikenal secara luas sebagai tanaman budi daya, sedangkan spesies liarnya masih dapat ditemukan di kawasan hutan di Pulau Bali.
Kab. Buleleng
Kab. Bangli
Kab. Negara
Kab. karangasem Kab. tabanan Kab. badung
Kab. klungkung Kab. Gianyar kota. denpasar
Gambar 1. Pulau Bali
6
ARACEAE DI PULAU BALI
e-BOOK Morfologi Dilihat dari penampakan morfologi, suku ini memiliki variasi bentuk yang beragam, baik daun dan bunganya. Secara umum, daun dibedakan menjadi dua bagian, yaitu bagian anterior dan posterior. Bagian anterior adalah helaian daun yang mengelilingi ibu tulang daun, sedangkan bagian posterior adalah helaian daun yang melebar ke bawah dan terletak di kedua sisi tempat melekatnya tangkai daun pada helaian daun. Pada umumnya helaian daun Araceae memiliki bagian anterior yang lebih besar dari posterior, misalnya dari marga Alocasia, Colocasia, Homalomena, Remusatia, dan Schismatoglottis. Akan tetapi, ada pula yang hanya memiliki bagian anterior saja tanpa bagian posterior, seperti pada Aglaonema, Epipremnum, beberapa Homalomena dan Scindapsus, atau ada pula yang bagian posteriornya lebih besar dari anteriornya seperti Typhonium horsfieldii. Daun pada suku ini memiliki bentuk, pola, warna, dan ukuran yang beragam dari ukuran kecil hingga berukuran besar dan dari bentuk yang sederhana seperti pita, elips, bulat telur, perisai, anak panah, dan berbelah seperti pada marga Epipremnum hingga bentuk yang kompleks seperti pada marga Amorphophallus.
ARACEAE DI PULAU BALI
7
e-BOOK
Gambar 2. Bentuk-bentuk daun Araceae (Mayo et al, 1997) Araceae selain memiliki variasi daun, juga memiliki variasi bunga yang beragam dan unik. Bunga atau tepatnya perbungaan terdiri atas dua bagian, yaitu bagian seludang yang berupa helaian dan bagian tongkol yang terdiri atas susunan bunga berukuran sangat kecil dan berjumlah banyak. Keragaman variasi bunga
8
ARACEAE DI PULAU BALI
e-BOOK ini tampak pada bentuk dan warna seludang, di antaranya ada yang seludangnya tampak terbagi menjadi dua bagian, ada pula yang hanya satu bagian. Seludang memiliki variasi warna yang beragam dan terkadang dihiasi bercak warna yang berlainan. Jika kita buka bagian seludang maka kita bisa melihat bagian tongkol bunga yang memiliki aneka bentuk dan warna yang berbeda. Pada bagian inilah kita bisa membedakan antara jenis yang satu dengan yang lainnya dan menjadi salah satu penanda yang penting untuk keperluan identifikasi jenis. Secara garis besar bunga Araceae terbagi menjadi dua tipe bunga, yaitu bunga banci dan tidak banci. Dikatakan bunga banci karena pada tongkol bunga memiliki dua kelamin yang matang secara bergantian (tidak bersamaan), biasanya bunga betina lebih dahulu matang dan diikuti bunga jantan yang matang. Tipe ini dapat dijumpai pada jenis-jenis Anthurium, Epipremnum, Rhaphidophora, Scindapsus, dan Spathiphyllum. Tipe bunga tidak banci adalah tipe bunga yang zona kelaminnya sudah terpisah menjadi dua. Kelompok bunga jantan terletak di bagian atas, sedangkan kelompok bunga betina terdapat di bawahnya dan terkadang terdapat zona steril yang memisahkan kedua zona tersebut (Mayo et al., 1997). Pada umumnya tipe bunga ini terdapat pada sebagian besar anggota suku Araceae.
ARACEAE DI PULAU BALI
9
e-BOOK
Spathe blade Spadik
Male zone
Flowers Spathe
Stipe
Spathe constriction
Female zone
Spathe tube Peduncle
a.
Sterile zone
Stipe
b.
Peduncle
Gambar 3. Bentuk bunga Araceae (a) bunga banci; (b) bunga tidak banci. (Mayo et al, 1997) et al Habitat Araceae memiliki rentang hidup yang luas, kecuali pada tempat– tempat yang ekstrem. Umumnya, di alam Araceae ditemukan pada 3 habitat, yaitu hidup di daratan, di perairan, dan hidup epifit. Sebagian besar suku ini hidup di daratan, baik pada lantai hutan, pinggir sungai maupun bebatuan. Jenis yang hidup di air biasanya ada yang mengapung, tenggelam, ataupun separuh terendam air. Sementara itu, yang epifit hidup merambat pada pepohonan, seperti Epipremnum, Rhaphidophora, Photos, dan Scindapsus (Yuzammi dan Tim Flona, 2007). Suku ini biasanya tumbuh sepanjang tahun, namun ada pula yang mengalami fase
10
ARACEAE DI PULAU BALI
e-BOOK
Gede Wawan Setiadi
istirahat (dormansi) pada musim tertentu. Contoh marga yang dapat mengalami masa dormansi adalah Alocasia, Arisaema, Amorphophallus, Caladium, dan spesies-spesies Araceae yang berumbi atau rhizoma lainnya. Spesies tersebut mengalami fase istirahat pada musim kemarau dan tumbuh kembali pada awal musim penghujan. Mekanisme dormansi ini terjadi sebagai bentuk adaptasi terhadap lingkungan yang kurang baik.
Gambar 4. Araceae yang habitatnya di daratan
ARACEAE DI PULAU BALI
11
e-BOOK
Gambar 6. Araceae yang habitatnya hidup di air
Gede Wawan Setiadi
Gede Wawan Setiadi
Gambar 5. Araceae yang habitatnya bersifat epifit (merambat)
12
ARACEAE DI PULAU BALI
e-BOOK
Jenis–jenis Araceae di Pulau Bali
Aglaonema simplex (Blume) Blume Alocasia longiloba Miq. Alocasia macrorrhizos (L.) G.Don Alocasia sp. 1 Alocasia sp. 2 Amorphophallus muelleri Blume Amorphophallus paeoniifolius (Dennst.) Nicolson Amorphophallus variabilis Blume Arisaema filiforme (Reinw.) Blume Colocasia esculenta (L.) Schott Colocasia gigantea (Blume) Hook.f. Epipremnum pinnatum (L.) Engl. Homalomena cordata Schott Rhaphidophora sp. Remusatia vivipara (Roxb.) Schott Schismatoglottis calyptrata (Roxb.) Zoll. & Moritzi Scindapsus hederaceus Miq. Scindapsus sp. Typhonium blumei Nicolson & Sivad. Typhonium flagelliforme (Lodd.) Blume Typhonium horsfieldii (Miq.) Steenis Typhonium roxburghii Schott
ARACEAE DI PULAU BALI
13
e-BOOK
Aglaonema simplex (Blume) Blume Tinggi dapat mencapai 100 cm, berbatang putih abuabu. Daun berbentuk elips hingga memanjang, berwarna hijau polos, seperti kulit. Seludang bunga berwarna hijau kekuningan, panjang tongkol 5–7 cm dengan buah masak berwarna merah. Sebaran: Dewasana (Jembrana); (Tabanan).
Gitgit
(Buleleng),
Perean
Habitat: Tumbuh pada lantai hutan sekunder dan primer, terlindung, tumbuh pada tanah berhumus, pada ketinggian 250–700 m dpl. Persebaran
Gambar 7. Sebaran Aglaonema simplex (Blume) blume di Pulau Bali 14
ARACEAE DI PULAU BALI
Gede Wawan Setiadi
e-BOOK
Gambar 8. Aglaonema simplex
ARACEAE DI PULAU BALI
15
Gede Wawan Setiadi
e-BOOK
Gede Wawan Setiadi
Gambar 9. Pembungaan Aglaonema simplex
Gambar 10. Anomali tongkol bunga Aglaonema simplex 16
ARACEAE DI PULAU BALI
e-BOOK
Alocasia longiloba Miq. Tinggi dapat mencapai lebih dari 100 cm; daun berbentuk perisai, seperti kulit; daun bagian atas berwarna hijau tua mengkilat dengan bagian tulang daun bagian atas berwarna putih-perak, memiliki variasi yang sangat beragam, dan tangkai daun berwarna hijau hingga ungu kecokelatan. Sebaran: Negara (Jembrana). Habitat: Tumbuh terlindung di lantai hutan, dekat aliran sungai, pada ketinggian 600–700 m dpl.
Persebaran
Gambar 11. Sebaran Alocasia longiloba Miq. di Pulau Bali
ARACEAE DI PULAU BALI
17
Gede Wawan Setiadi
e-BOOK
Gambar 12. Alocasia longiloba Miq.
18
ARACEAE DI PULAU BALI
Gede Wawan Setiadi
e-BOOK
Gede Wawan Setiadi
Gambar 13. Morfologi Alocasia longiloba Miq. muda
Gambar 14. Penampang permukaan bawah daun Alocasia longiloba Miq. ARACEAE DI PULAU BALI
19
Gede Wawan Setiadi
e-BOOK
Gambar 15. Pangkal tangkai daun Alocasia longiloba Miq. 20
ARACEAE DI PULAU BALI
e-BOOK
Alocasia macrorrhizos (L.) G.Don Tinggi mencapai lebih dari 100 cm, daun tegak, kaku, berbentuk anak panah, daun dan tangkai memiliki beragam warna, seperti hijau, ungu, dan percampuran hijau ungu. Seludang bunga berwarna hijau atau ungu, berukuran besar dan kokoh. Sebaran: Di seluruh Pulau Bali. Habitat: Menyukai tempat terbuka pada ketinggian 100–700 m dpl. Tumbuhan ini banyak digunakan sebagai tanaman hias sehingga ditemukan juga di pekarangan rumah dan tersebar alami di tegalan. Persebaran
Gambar 16. Sebaran Alocasia macrorrhizos (L) G.Don di Pulau Bali
ARACEAE DI PULAU BALI
21
Gede Wawan Setiadi
e-BOOK
Gambar 17. Alocasia macrorrhizos (L) G.Don 22
ARACEAE DI PULAU BALI
Gede Wawan Setiadi
e-BOOK
Gambar 18. Penampang permukaan bawah daun Alocasia macrorrhizos (L) G.Don ARACEAE DI PULAU BALI
23
Gede Wawan Setiadi
e-BOOK
Gambar 19. Pangkal tangkai Alocasia macrorrhizos (L) G.Don yang berwarna hijau 24
ARACEAE DI PULAU BALI
Gede Wawan Setiadi
e-BOOK
Gambar 20. Alocasia macrorrhizos dengan batang dan tulang daun berwarna ungu serta daun berwarna hijau ARACEAE DI PULAU BALI
25
Gede Wawan Setiadi
e-BOOK
Gambar 21. Alocasia macrorrhizos dengan daun, tulang daun, dan batang berwarna ungu 26
ARACEAE DI PULAU BALI
Gede Wawan Setiadi
e-BOOK
Gambar 22. Pangkal tangkai daun Alocasia macrorrhizos yang berwarna ungu dengan daun berwarna hijau ARACEAE DI PULAU BALI
27
Gede Wawan Setiadi
e-BOOK
Gambar 24. Penampang dalam bunga Alocasia macrorrhizos 28
Gede Wawan Setiadi
Gede Wawan Setiadi
Gambar 23. Pangkal tangkai daun Alocasia macrorrhizos berwarna ungu
Gambar 25. Pembungaan Alocasia macrorrhizos
ARACEAE DI PULAU BALI
e-BOOK
Alocasia sp. 1 Tinggi mencapai 75 cm dan dapat mencapai tinggi lebih dari 100 cm, kokoh, daun berbentuk membulat, agak kaku, berwarna hijau, tangkai hijau keunguan. Seludang bunga berwarna hijau-hijau muda, tongkol dengan bunga berwarna putih. Sebaran: Bukit Pengelengan (Buleleng), Munduk Pengubengan (Karangasem) Habitat: Tumbuh di hutan alam, pada tempat terlindung, berhumus, pada ketinggian 700–1.400 m dpl. Persebaran
Gambar 26. Sebaran Alocasia sp. 1 di Pulau Bali
ARACEAE DI PULAU BALI
29
Gede Wawan Setiadi
e-BOOK
Gambar 27. Alocasia sp. 1
30
ARACEAE DI PULAU BALI
Gede Wawan Setiadi
e-BOOK
Gede Wawan Setiadi
Gambar 28. Morfologi daun Alocasia sp. 1
Gambar 29. Permukaan bawah daun Alocasia sp. 1 ARACEAE DI PULAU BALI
31
Gambar 31. Tongkol Alocasia sp. 1
Gede Wawan Setiadi
Gambar 30. Bunga Alocasia sp. 1
Gede Wawan Setiadi
Gede Wawan Setiadi
e-BOOK
Gambar 32. Penampang dalam bunga Alocasia sp. 1 32
ARACEAE DI PULAU BALI
e-BOOK
Alocasia sp. 2 Tinggi mencapai 60 cm, daun berbentuk perisai, seperti kulit, berwarna hijau, tangkai hijau tua. Sebaran: Gitgit (Buleleng) Habitat: Tumbuh pada tempat terlindung, pada tebing berbatu di dekat aliran sungai, pada ketinggian 500–700 m dpl.
Persebaran
Gambar 33. Sebaran Alocasia sp. 2 di Pulau Bali
ARACEAE DI PULAU BALI
33
e-BOOK
Gambar 34. Daun Alocasia sp. 2 muda
34
ARACEAE DI PULAU BALI
e-BOOK
Gambar 35. Tangkai daun Alocasia sp. 2
ARACEAE DI PULAU BALI
35
e-BOOK
Amorphophallus muelleri Blume Tinggi mencapai 150 cm, tangkai hijau bercorak putih tidak teratur atau garis vertikal, terdapat umbi berwarna cokelat pada tangkai daun. Seludang bunga sempit, lebih pendek dari tongkolnya. Buah berwarna merah. Sebaran: Negara (Jembrana), Lempuyang (Karangasem), Perean (Tabanan), Sukasada (Buleleng), Kintamani (Bangli). Habitat: Tumbuh pada tempat agak terlindung, pada ketinggian 250–700 m dpl.
Persebaran
Gambar 36. Sebaran Amorphophallus muelleri Blume di Pulau Bali
36
ARACEAE DI PULAU BALI
Gede Wawan Setiadi
e-BOOK
Gambar 37. Amorphophallus muelleri Blume
ARACEAE DI PULAU BALI
37
Gede Wawan Setiadi
e-BOOK
Gambar 38. Daun Amorphophallus muelleri Blume
38
ARACEAE DI PULAU BALI
Gede Wawan Setiadi
e-BOOK
Gede Wawan Setiadi
Gambar 39. Umbi Amorphophallus muelleri Blume pada tangkai daun
Gambar 40. Corak batang Amorphophallus muelleri ARACEAE DI PULAU BALI
39
e-BOOK Amorphophallus paeoniifolius (Dennst.) Nicolson Tinggi mencapai 150 cm,dengan dua varian, yaitu budi daya (tangkai halus) dan liar (tangkai kasar). Bunga mekar dekat dengan tanah, seludang besar berwarna merah hati, ujung tongkol berwarna cokelat dan berkerut, mengeluarkan bau busuk ketika mekar. Sebaran: Melaya dan Mendoyo (Jembrana), Kerambitan dan Perean (Tabanan), Banjar, dan Sukasada (Buleleng) serta Manggis (Karangasem). Habitat: Mudah ditemukan di semak belukar, tempat kering, atau pada daerah terbuka hingga agak terlindung pada ketinggian 0–550 m dpl. Persebaran
Gambar 41. Sebaran Amorphophallus paeoniifolius (Dennst.) Nicolson di Pulau Bali 40
ARACEAE DI PULAU BALI
Gede Wawan Setiadi
e-BOOK
Gambar 42. Amorphophallus paeoniifolius (Dennst.) Nicolson
ARACEAE DI PULAU BALI
41
Gede Wawan Setiadi
e-BOOK
Gambar 43. Corak batang Amorphophallus paeoniifolius (Dennst.) Nicolson
42
ARACEAE DI PULAU BALI
e-BOOK
Amorphophallus variabilis Blume Tinggi mencapai 100 cm, tangkai halus, beragam warna, putih atau cokelat muda dengan corak tidak beraturan, relatif lebih kecil dibanding Amorphophallus muelleri dan A. paeoniifolius. Seludang bunga sempit panjang, kecil, berwarna putih; Tongkol bunga kecil dan panjang, jauh lebih panjang dari seludangnya. Sebaran: Gitgit dan Sukasada (Buleleng), Manggis (Karangasem), dan Dewasana (Jembrana). Habitat: Tumbuh di tempat terlindung atau terbuka pada ketinggian 150–550 m dpl. Persebaran
Gambar 44. Sebaran Amorphophallus variabilis Blume di Pulau Bali
ARACEAE DI PULAU BALI
43
Gede Wawan Setiadi
e-BOOK
Gambar 45. Amorphophallus variabilis Blume
44
ARACEAE DI PULAU BALI
Gede Wawan Setiadi
e-BOOK
Gambar 46. Daun Amorphophallus variabilis Blume
ARACEAE DI PULAU BALI
45
Gede Wawan Setiadi
e-BOOK
Gambar 47. Corak batang Amorphophallus variabilis Blume
46
ARACEAE DI PULAU BALI
e-BOOK
Arisaema filiforme (Reinw.) Blume Tinggi kurang dari 50 cm, beranak daun tiga, tangkai cokelat tua, seludang bunga berwarna keunguan, seperti kantung, dan tongkol bunga kecil, berwarna kuning. Sebaran: Cagar Alam Batukahu dan Baturiti (Tabanan), Bukit Pengelengan dan Sukasada (Buleleng). Habitat: Tumbuh liar terlindung di hutan, muncul pada saat musim hujan, tanah berhumus/berseresah tebal, pada kisaran 900–1.400 m dpl. Persebaran
Gambar 48. Sebaran Arisaema filiforme (Reinw.) Blume di Pulau Bali
ARACEAE DI PULAU BALI
47
e-BOOK
Gambar 49. Arisaema filiforme (Reinw.) Blume
48
ARACEAE DI PULAU BALI
e-BOOK
Gambar 50. Penampang dalam bunga Arisaema filiforme (Reinw.) Blume
ARACEAE DI PULAU BALI
49
e-BOOK
Gambar 51. Corak batang Arisaema filiforme (Reinw.) Blume
50
ARACEAE DI PULAU BALI
e-BOOK
Colocasia esculenta (L.) Schott Tumbuh bisa mencapai 100 cm, daun seperti perisai, memiliki banyak varian warna daun dan tangkai, dikenal luas dengan nama talas. Seludang bunga bervarisasi antara kuning, putih, dan hijau. Sebaran: Di seluruh Pulau Bali. Habitat: Tumbuh pada tempat terbuka hingga agak terlindung pada ketinggian 500–2.000 m dpl. Tumbuhan ini memiliki banyak kultivar yang tersebar alami di tegalan maupun pekarangan penduduk. Akan tetapi, jenis liarnya banyak ditemukan di lantai hutan sekunder. Persebaran
Gambar 52. Sebaran Colocasia esculenta (L.) Schott di Pulau Bali
ARACEAE DI PULAU BALI
51
Gede Wawan Setiadi
e-BOOK
Gambar 53. Colocasia esculenta (L.) Schott
52
ARACEAE DI PULAU BALI
Gede Wawan Setiadi
e-BOOK
Gambar 54. Bunga Colocasia esculenta dengan serangga penyerbuknya
ARACEAE DI PULAU BALI
53
Gede Wawan Setiadi
e-BOOK
Gede Wawan Setiadi
Gambar 55. Bunga Colocasia esculenta
Gambar 56. penampang dalam bunga Colocasia esculenta 54
ARACEAE DI PULAU BALI
e-BOOK
Colocasia gigantea (Blume) Hook.f. Tinggi mencapai 300 cm, daun berukuran sangat besar, lebih kokoh dibanding C. esculenta. Seludang bunga berwarna putih dan hijau. Sebaran: Melaya dan Dauh waru (Jembrana), Sukasada (Buleleng), Manggis (Karangasem). Habitat: Tumbuh di tempat terbuka, pada ketinggian 400–700 m dpl. Persebaran
Gambar 57. Sebaran Colocasia gigantea (Blume) Hook.f. di Pulau Bali
ARACEAE DI PULAU BALI
55
e-BOOK
Gambar 58. Tinggi Colocasia gigantea (Blume) Hook.f. bisa melebihi tinggi manusia dewasa
Gambar 59. Alocasia gigantea (Blume) Hook.f. 56
ARACEAE DI PULAU BALI
e-BOOK
Gambar 60. Pembungaan Alocasia gigantea (Blume) Hook.f.
Gambar 61. Pembungaan Alocasia gigantea (Blume) Hook.f. ARACEAE DI PULAU BALI
57
e-BOOK
Epipremnum pinnatum (L.) Engl. Epifit, daun muda berbentuk seperti anak panah hingga lonjong, daun dewasa menjadi terbelah mendekati ibu tulang daun, sering kali berlubang kecil secara alami. Sebaran: Cagar Alam Batukahu (Tabanan), Dauhwaru (Jembrana), Plaga (Badung), Bukit Pengelengan dan Sukasada (Buleleng). Habitat: Tumbuh merambat pada pohon, pada ketinggian 400– 1.500 m dpl. Persebaran
Gambar 62. Sebaran Epipremnum pinnatum (L.) Engl. di Pulau Bali
58
ARACEAE DI PULAU BALI
Gede Wawan Setiadi
e-BOOK
Gambar 63. Epipremnum pinnatum (L.) Engl.
ARACEAE DI PULAU BALI
59
Gede Wawan Setiadi
e-BOOK
Gambar 64. Epipremnum pinnatum muda 60
ARACEAE DI PULAU BALI
Gede Wawan Setiadi
e-BOOK
Gambar 65. Epipremnum pinnatum dengan akar rambatnya ARACEAE DI PULAU BALI
61
e-BOOK
Homalomena cordata Schott Daun berbentuk hati, beraroma ketika daun diremas, tangkai berwarna hijau hingga kemerahan, seludang bunga berwarna hijau hingga ungu kemerahan. Sebaran: Di seluruh Pulau Bali. Habitat: Tumbuh pada tempat terlindung, sering kali di hutan atau tepi sungai, pada ketinggian 100–1.300 m dpl.
Persebaran
Gambar 66. Sebaran Homalomena cordata Schott di Pulau Bali
62
ARACEAE DI PULAU BALI
Gede Wawan Setiadi
e-BOOK
Gede Wawan Setiadi
Gambar 67. Homalomena cordata Schott
Gambar 68. Homalomena cordata Schott ARACEAE DI PULAU BALI
63
Gede Wawan Setiadi
e-BOOK
Gambar 69. Tongkol bunga Homalomena cordata Schott 64
Gede Wawan Setiadi
Gede Wawan Setiadi
Gambar 70. Bentuk daun Homalomena cordata Schott
Gambar 71. Pembungaan Homalomena cordata Schott
ARACEAE DI PULAU BALI
e-BOOK
Remusatia vivipara (Roxb.) Schott Tinggi mencapai 50 cm. Daun seperti perisai, agak kaku, tulang daun berwarna hijau muda putih tampak kontras dengan warna helaian daun yang hijau mengkilat, memiliki stolon tegak berbuku-buku, di dalamnya ada semacam umbi (bulbil). Bulbil tersebut memiliki duri halus yang berguna sebagai alat persebaran. Remusatia vivapara (Roxb.) Schott berkembang biak melalui bulbil sehingga jenis ini biasa disebut vivipar. Sebaran: Cagar Alam Batukahu (Tabanan), Gesing, Gitgit, Bukit Silangjana, dan Bukit Pengelengan (Buleleng) serta Penelokan (Bangli). Habitat: Tumbuh di hutan pada tempat yang terlindung, pada humus yang tebal, pada tebing–tebing basah, dan sering kali tumbuh pada percabangan pohon yang berhumus, dapat ditemukan pada ketinggian 800–1.300 m dpl. Persebaran
Gambar 72. Sebaran Remusatia vivipara (Roxb.) Schott di Pulau Bali ARACEAE DI PULAU BALI
65
e-BOOK
Gambar 73. Bunga Remusatia vivipara (Roxb.) Schott
66
ARACEAE DI PULAU BALI
Gede Wawan Setiadi
e-BOOK
Gambar 74. Daun Remusatia vivipara (Roxb.) Schott
ARACEAE DI PULAU BALI
67
Gede Wawan Setiadi
e-BOOK
Gambar 75. Bulbil Remusatia vivipara (Roxb.) Schott
68
e-BOOK
Gambar 76. Penampang dalam bunga Remusatia vivipara (Roxb.) Schott
69
e-BOOK
Rhaphidophora sp. Epifit, batang persegi, berbuku-buku agak rapat, daun berbentuk elips-lonjong, asimetris, tebal dan kaku, daun bagian bawah berwarna hijau muda-keputihan, sedangkan daun bagian atas berwarna hijau. Sebaran: Gitgit (Buleleng), Dewasana (Jembrana). Habitat: Tumbuh pada tempat terlindung hingga agak terbuka, merambat pada pepohonan atau tebing berbatu, pada ketinggian 300–700 m dpl.
Persebaran
Gambar 77. Sebaran Rhaphidophora sp. di Pulau Bali
70
ARACEAE DI PULAU BALI
Gede Wawan Setiadi
e-BOOK
Gambar 78. Rhaphidophora sp. ARACEAE DI PULAU BALI
71
Gede Wawan Setiadi
e-BOOK
Gede Wawan Setiadi
Gambar 79. Daun Rhaphidophora sp.
Gambar 80. Batang dan permukaan bawah daun Rhaphidophora sp. 72
ARACEAE DI PULAU BALI
e-BOOK
Schismatoglottis calyptrata (Roxb.) Zoll. & Moritzi
Tinggi mencapai 60 cm, daun seperti jantung hingga lonjong-memanjang, bunga dengan seludang atas menggembung dan berwarna hijau kekuningan-putih dan luruh setelah matang, tongkol menyempit di bagian tengah, berwarna putih. Sebaran: Di seluruh Pulau Bali. Habitat: Tumbuh pada tempat terlindung, tanah berhumus di dalam hutan, di tepi sungai, tegalan, pada ketinggian 300–1.400 m dpl. Persebaran
Gambar 81. Sebaran Schismatoglottis calyptrata (Roxb.) Zoll. & Moritzi di Pulau Bali
ARACEAE DI PULAU BALI
73
Gede Wawan Setiadi
e-BOOK
Gede Wawan Setiadi
Gambar 82. Schismatoglottis calyptrata (Roxb.) Zoll. & Moritzi
Gambar 83. Daun Schismatoglottis calyptrata (Roxb.) Zoll. & Moritzi 74
ARACEAE DI PULAU BALI
Gede Wawan Setiadi
e-BOOK
Gede Wawan Setiadi
Gambar 84. Bunga Schismatoglottis calyptrata (Roxb.) Zoll. & Moritzi yang telah lewat penyerbukannya
Gambar 85. Penampang bunga Schismatoglottis calyptrata (Roxb.) Zoll. & Moritzi yang telah lewat penyerbukannya ARACEAE DI PULAU BALI
75
e-BOOK
Scindapsus hederaceus Miq. Epifit, batang bulat, berbuku-buku, berwarna hijau, daun berbentuk bulat telur-lonjong menempel langsung pada batang yang merambat, berwarna hijau mengkilat, tangkai daun pendek, kira-kira 0.5-1 panjang daun. Sebaran: Dewasana (Jembrana). Habitat: Tumbuh merambat pada pohon ataupun bebatuan di hutan, pada ketinggian 300–500 m dpl. Persebaran
Gambar 86. Sebaran Scindapsus hederaceus Miq. di Pulau Bali
76
ARACEAE DI PULAU BALI
Gede Wawan Setiadi
e-BOOK
Gede Wawan Setiadi
Gambar 87. Scindapsus henderaceus Miq.
Gambar 88. Batang Scindapsus henderaceus Miq.
ARACEAE DI PULAU BALI
77
e-BOOK
Scindapsus sp. Epifit, daun berbentuk bulat telur-lonjong, batang berbukubuku, berwarna hijau, memiliki stolon, dari stolon tersebut tumbuh individu yang tegak terdiri dari 2-5 helai daun, tangkai daun panjang, kira-kira 1-2 panjang daun. Sebaran: Gitgit (Buleleng). Habitat: Tumbuh merambat pada tebing batu basah dekat air terjun, pada ketinggian 500 m dpl Persebaran
Gambar 89. Batang Scindapsus sp. di Pulau Bali
78
ARACEAE DI PULAU BALI
Gede Wawan Setiadi
Gede Wawan Setiadi
e-BOOK
Gambar 90. Scindapsus sp. Gambar 91. Scindapsus sp. tumbuh merambat pada tebing tumbuh menggantung pada batu yang basah tangkai pohon
ARACEAE DI PULAU BALI
79
e-BOOK
Typhonium blumei Nicolson & Sivad. Tinggi mencapai 30 cm, tangkai setengah membulat. Daun berbentuk anak panah. Seludang bunga terbagi menjadi dua bagian, seludang bawah berwarna hijau dan seludang atas berwarna merah tua, tongkol bunga lebih panjang dari seludangnya, bunga steril dan bunga betina menjadi satu zona. Sebaran: Perean (Tabanan). Habitat: Tumbuh pada tanah berhumus, terlindung dan lembab pada ketinggian 500–600 m dpl. Persebaran
Gambar 92. Sebaran Typhonium blumei Nicolson & Sivad. di Pulau Bali
80
ARACEAE DI PULAU BALI
e-BOOK
Gambar 93. Typhonium blumei Nicolson & Sivad.
Gambar 94. Bunga Typhonium blumei Nicolson & Sivad.
Gambar 95. Penampang dalam bunga Typhonium blumei Nicolson & Sivad.
ARACEAE DI PULAU BALI
81
e-BOOK
Typhonium flagelliforme (Lodd.) Blume Tinggi mencapai 30 cm, tangkai setengah membulat dengan alur lebar di tengahnya. Daun berbentuk anak panah–elips (ukuran lebih kecil dari T. blumei). Tangkai bunga muncul dari dalam tanah, seludang bunga berwarna hijau kekuningan dan merah pada seludang atas dengan tongkolnya yang lebih panjang dari seludangnya. Sebaran: Tukad Mungga (Buleleng). Habitat: Tumbuhan ini menyukai tempat yang lembab dan tidak terkena sinar matahari langsung, ketinggian di bawah 1.000 m dpl. Persebaran
Gambar 96. Sebaran Typhonium flagelliforme (Lodd.) Blume di Pulau Bali
82
ARACEAE DI PULAU BALI
Gede Wawan Setiadi
e-BOOK
Gambar 97. Typhonium lagelliforme (Lodd.) Blume
ARACEAE DI PULAU BALI
83
Gede Wawan Setiadi
e-BOOK
Gambar 98. Daun Typhonium lagelliforme (Lodd.) Blume
84
ARACEAE DI PULAU BALI
Gede Wawan Setiadi
Gede Wawan Setiadi
e-BOOK
Gambar 99. Bunga Typhonium Gambar 100. Penampang dalam bunga Typhonium lagelliforme (Lodd.) Blume lagelliforme (Lodd.) Blume ARACEAE DI PULAU BALI
85
e-BOOK
Typhonium horsfieldii (Miq.) Steenis Tinggi mencapai 50 cm. Tangkai bulat, bentuk daun menjari beranak daun hingga 11 helai, berwarna hijau muda. Seludang bunga berwarna hijau muda, ukuran tongkol jauh lebih pendek dibandingkan seludang. Sebaran: Cagar Alam Batukahu (Tabanan) dan Bukit Pengelengan (Buleleng). Habitat: Tumbuh pada tempat terlindung dan berhumus dihutan,pada ketinggian 1.200–1.400 m dpl. Persebaran
Gambar 101. Sebaran Typhonium horsfieldii (Miq.) Steenis di Pulau Bali
86
ARACEAE DI PULAU BALI
Gede Wawan Setiadi
e-BOOK
Gambar 102.Typhonium horsfieldii (Miq.) Steenis ARACEAE DI PULAU BALI
87
Gede Wawan Setiadi
Gede Wawan Setiadi
e-BOOK
Gambar 103. Bunga Typhonium horsfieldii (Miq.) Steenis 88
Gambar 104. Penampang dalam bunga Typhonium
horsfieldii (Miq.) Steenis
ARACEAE DI PULAU BALI
e-BOOK
Typhonium roxburghii Schott Tinggi mencapai 30 cm, tangkai setengah membulat, berwarna hijau-cokelat keunguan. Daun bervariasi, bentuk anak panah yang melebar dan ada yang terbagi menjadi tiga, berwarna hijau pucat hingga abu-abu, bergelombang. Tangkai bunga sangat pendek hingga nampak seperti menempel pada tanah, apendiks seludang bunga berwarna merah hati pada bagian luar dan dalam, dan tongkol bunga lebih panjang dari seludangnya. Sebaran: Munduk Anyar (Jembrana). Habitat: Tumbuh pada tanah berhumus dan lembab, di dataran rendah dengan ketinggian sekitar di 300–500 m dpl. Persebaran
Gambar 105. Sebaran Typhonium roxburghii Schott di pulau Bali ARACEAE DI PULAU BALI
89
e-BOOK
Gambar 106. Typhonium roxburghii Schott dengan bunganya yang berwarna merah hati
Gambar 107. Zona jantan bunga Typhonium roxburghii Schott 90
ARACEAE DI PULAU BALI
e-BOOK
Penutup
ARACEAE DI PULAU BALI
91
e-BOOK Tak kenal maka tak sayang. Pepatah ini sangat cocok untuk mengenal tanaman Araceae. Walaupun tanaman ini sudah sangat familiar, bahkan banyak orang yang terobsesi pada tanaman ini, seperti Anthurium yang sempat sangat populer dengan ‘Gelombang Cinta’-nya, namun banyak orang belum mengetahui bahwa keluarga dari tanaman ini memiliki banyak jenis. Di Indonesia sendiri memiliki 31 marga dari 110 marga yang ada di dunia dengan jumlah jenis yang masih belum diketahui secara pasti. Menurut catatan sebelumnya, Kepulauan Sunda Kecil, termasuk di dalamnya Pulau Bali memiliki 22 jenis. Akan tetapi melalui eksplorasi dan penelusuran herbarium, ternyata di pulau Bali saja terdapat 22 jenis, dimana 13 jenis merupakan ‘new record’. Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak kekayaan alam Indonesia, termasuk Pulau Bali yang belum tergali secara maksimal. Ini merupakan kesempatan yang bagus untuk terus mempelajari, menggali, menemukan dan melestarikan keragaman tanaman ini sebelum mereka punah di alam karena manfaatnya yang tinggi bagi kehidupan masyarakat.
92
ARACEAE DI PULAU BALI
e-BOOK
Daftar Pustaka
ARACEAE DI PULAU BALI
93
e-BOOK
Boyce, P.C. 1998. “The Genus Epipremnum Schott (Araceae-Monsteroideae-Monsterae) in West and Central Malesia”. Blumea 43: 183–213. Haigh, A., S.J. Mayo, T. Croat, L. Reynolds, M.M. Pinto, P.C. Boyce, L. Lay, J. Bogner, B. Clark, C. Kostelac, & A. Hay. 2009. “Interactive web-taxonomy for the Araceae: www. cate-araceae.org”. Blumea 54: 13–15. Hay, A. 1998. “The Genus Alocasia (Araceae-Colocasieae) in West Malesia and Sulawesi”. Garden’s Bulletin Singapore 50: 221–334 . Hay, A. & Yuzammi. 2000. “Schismatoglottidae (Araceae) in Malesia I–Schismatoglottis”. Telopea (9) 1: 1–177. Kurniawan, A., I P.A.H. Wibawa, & B. Adjie. 2011. “Species diversity of Amorphophallus (Araceae) in Bali and Lombok with attention to genetic study in A. paeoniifolius (Dennst.) Nicolson”. Biodiversitas (12) 1: 7–11. Li, H. & P.C. Boyce. 2010. Remusatia. In Wu, Z.Y., and P.H., Raven (Eds). Flora of China. Science Press: Beijing, China; Missouri Botanical Garden Press: St. Louis, MO, USA, Volume 23: 71–72.
94
ARACEAE DI PULAU BALI
e-BOOK
Mayo, S.J., J. Bogner, & P.C. Boyce. 1997. The Genera of Araceae. The Trustees, Royal Botanic Gardens, Kew. Mohan, S. , A.B. Abdul, S.I.A. Wahab, A.S. Al-Zubairi, M.M. Elhassan, & M. Yousif. 2008. “Antibacterial and Antioxidant Activities of Typhonium flagelliforme (Lodd.) Blume Tuber”. American Journal of Biochemistry and Biotechnology 4 (4): 402–407. Nicolson, D.H. 1969. A Revision of the Genus Aglaonema (Araceae). City of Washington: Smithsonian Institution Press. Nicolson D.H. & M. Sivadasan. 1981. “Four Frequently Confused Species of Typhonium Schott (Araceae)”. Blume 27: 483–497. Yuzammi dan Tim Flona. 2007. “Primadona Baru: Alokasia eksoti”s. Majalah Flona. Jakarta.
ARACEAE DI PULAU BALI
95
e-BOOK
Index
96
ARACEAE DI PULAU BALI
e-BOOK Aglaonema (7) Aglaonema simplex (Blume) Blume (3,5,13,14,15,16) Alocasia (2,7,11) Alocasia longiloba Miq. (5,6,13,17,18,19,20) Alocasia macrorrhizos (L.) G. Don (3,5,13,21,22,23,24,25,26,27,28) Alocasia sp. 1 (5,6,13,29,30,31,32) Alocasia sp. 2 (5,6,13,33,34,35) Amorphophallus (7,11) Amorphophallus muelleri Blume (3,5,13,36,37,38,39) Amorphophallus paeoniifolius (Dennst.) Nicolson (2,3,5,13,40,41,42) Amorphophallus variabilis Blume (5,6,13,43,44,45,46) Anthurium (2,9) Apobalis rupestris (Zoll & Moritzi ex zoll.) S.Y.Wong & P.C. Boyce (3) Arisaema (11) Arisaema inclusum (N.E.Br.) N.E.Br. ex B.D. Jacks. (3) Arisaema filiforme (Reinw.) Blume (5,6,13,47,48,49,50) Arisaema laminatum Blume (3) Arisaema micraspadix Engl. (3) Arisaema ramulosum Alderw. (3) Caladium (11) Colocasia (7) Colocasia esculenta (L.) Schott (2,5,6,13,51,52,53,54) Colocasia gigantea (Blume) Hook.f. (5,6,13,55,56,57) Epipremnum (2,7,9,10) Epipremnum pinnatum (L.) Engl. (4,5,13,58,59,60,61) Homalomena (2,7)
ARACEAE DI PULAU BALI
97
e-BOOK Homalomena cordata Schott (5,6,13,62,63,64) Homalomena pendula (Blume) Bakh. F. (4) Lemna aequinoctialis Welw. (4) Pistia stratiotes L. (2) Photos (10) Pothos scandens L. (4) Remusatia (7) Remusatia vivipara (Roxb.) Schott (5,6,13,65,66,67,68,69) Rhaphidophora sp (2,9,10) Rhaphidophora floresensis P.C.Boyce (4) Rhaphidophora Montana (Blume) Schott (4) Rhaphidophora puberula Engl. (4) Rhaphidophora sp. (5,13,70,71,72) Rhaphidophora sylvestris (Blume) Engl. (4) Schismatoglottis (2,7) Schismatoglottis calyptrate (Roxb.) Zoll & Moritzi (4,5,13,73,74,75) Scindapsus (7,9,10) Scindapsus hederaceus Miq. (5,6,13,76,77) Scindapsus sp. (5,6,13,78,79) Spathiphyllum (9) Spirodela polyrrhiza (L.) Schleid. (4) Typhonium blumei Nicolson & Sivad. (5,6,13,80,81) Typhonium flagelliforme (Lodd.) Blume (2,4,5,13,82,83,84,85) Typhonium horsfieldii (Miq.) Steenis (5,6,7,13,86,87,88) Typhonium roxburghii Schott (4,5,13,89,90) Wolffia globosa (Roxb.)Hartog & Plas (4) Xanthosoma sagittifolium (L.) Schott (2)
98
ARACEAE DI PULAU BALI