IPTEK DAN SENI DLM PERSPEKTIF ISLAM (2) Mohammad Farid Fad
INTEGRASI IMAN, IPTEK, DAN SENI Sejarah mencatat
bahwa ahli-ahli science dulu disamping ahli dlm bidangnya, di saat yg sama mereka menjalankan kewajiban agama Islam dngn baik. Antara agama dan Iptek tdk bertentangan. Tesis di atas terjadi karena agama diartikan sbg suatu reaksi kpd suatu gerak batin menuju apa yg diyakini kesuciannya, sehingga menimbulkan rasa hormat (ta’dzim). Sedangkan ilmu pengetahuan merupakan tumpukan pengetahuan ttg obyek alam yg hidup dan yg mati. Menurut Mahdi Ghulsyani, ilmu laksana lampu kehidupan dan agama adalah petunjuknya.
INTEGRASI IMAN, IPTEK, DAN SENI Dalam perspektif Islam, imanlah yg menjamin penguasaan
ilmu dngn tepat. وإيذا قييل ٱن وش وزوا فٱن وش وزوا يرفع ذ ٱلو ٱلذ يذين ءامنووا يمن وكم وٱلذ يذين أووتووا
ي
“Dan
ٱل يعلم در تجت و ذ ٱلو بيما تعملوون خبيي ٌر
apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (al-Mujadalah; 11) Dengan demikian, peran Islam dalam kehidupan manusia adalah terbentuknya suatu komunitas yg progresif, yaitu komunitasyg dpt mengendalikan, memelihara, dan mengembangkan kehidupannya melalui science.
INTEGRASI IMAN, IPTEK, DAN SENI Menurut Nurcholis Madjid, ilmu adalah pelaksanaaan
perintah Tuhan utk memperhatikan dan memahami alam raya hasil ciptaan-Nya, sebagai manifestasi penyingkapan tabir kebesaran ayat-Nya. Sehingga integrasi ilmu dan iman adalah sebuah keniscayaan, sebab iman tdk hanya mendorong bahkan menghasilkan ilmu, ttp juga membimbing ilmu dlm bentuk pertimbangan moral dan etis serta estetika penggunaannya. Adapun perbedaan mendasar antara keduanya terletak pada sumbernya. Ilmu bersandar pada observasi (ainul yakin) thd alam dan disusun melalui proses penalaran rasio (aqliyah). Sedangkan iman bersandar pada sikap membenarkan atau mendukung pembenaran berita yg dibawa oleh Nabi dan Rasul-Nya.
INTEGRASI IMAN, IPTEK, DAN SENI Menurut Osman Bakar, shahadat tauhid adalah sebuah
pernyataan pengetahuan ttg realitas, sehingga orang Islam memandang bahwa sains, seni, ilmu sbg ragam bukti yg menunjuk pd kebenaran yg fundamental dlm Islam. Konsekuensi integrasi di atas adalah tdk ada iman kecuali org yg berilmu, tdk ada yg berilmu kecuali mrk berpkr, bersikap, dan yg kritis. Seni berkaitan dgn pengetahuan, seni juga bagian dr sains. Sains tanpa seni akan terasa hampa, tetapi sngt berbahaya jika iptek tdk dijiwai dgn iman. Fungsi keindahan scr duniawi utk membimbing manusia kembali ke fitrah-nya, sbg sarana utk meraih pengetahuan dan kesucian.
KEUTAMAAN ORG YG BERILMU Al-Qur’an dan Sunnah mengajak kaum Muslim utk
mencari,mendapatkan ilmu dan kearifan, serta menempatkan org2 yg berpendidikan dlm derajat yg tinggi.
وإيذا قييل ٱن وش وزوا فٱن وش وزوا يرفع ذ ٱلو ٱلذ يذين ءامنووا يمن وكم وٱلذ يذين أووتووا ي
ٱل يعلم در تجت و ذ ٱلو بيما تعملوون خبيي ٌر
“Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka
berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orangorang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (al-Mujadalah; 11)
KEUTAMAAN ORG YG BERILMU Karena pentingnya ilmu pula, Al-Qur’an menyebut
perbedaan yg jelas antara org yg berilmu dgn org yg tdk berilmu. ب قول هل يست يوي الذ يذين يعل ومون والذ يذين ل يعل ومون إينذما يتذ ذك ور أوولوو اللبا ي “Katakanlah: 'Adakah sama orang-orang yang mengetahui, dengan orang-orang yang tidak mengetahui'. Sesungguhnya orang yang berakal-lah yang dapat menerima pelajaran." – (QS.39:9) Begitu jg Nabi memerintahkan umatnya utk mencari ilmu sekalipun ke negeri Cina; “utlubul ilma walau bis shin”
KEUTAMAAN ORG YG BERILMU Abdurrazaq Naufal
pengetahuan.
mengatakan bahwa Islam adalah agama خلق النسان علذمهو البيان
“Dia menciptakan manusia, Mengajarnya pandai berbicara” (Ar-
Rahman, 3-4) Hal ini mencerminkan letak kemuliaan manusia dan ilmu itu sendiri. Allah mengistimewakan Adam dan mengunggulkannya dari malaikat karena ilmunya.
ش يهد ذ ط ل إيله إيل هوو او أنذهو ل إيله إيل هوو والملئيكةو وأوولوو ال يعل يم قائي اما بيالقيس ي الع يزي وز الح يكي وم
“Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Ilah (yang berhak
disembah), melainkan Dia, Yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tak ada Ilah (yang berhak disembah), melainkan Dia, Yang Maha Perkasa, lagi Maha Bijaksana." – (QS.3:18)
KEUTAMAAN ORG YG BERILMU Al-Qur’an
memerintahkan manusia utk terus berupaya meningkatkan ilmunya. Nabi Muhammad pun diperintah selalu berdoa agar pengetahuannya bertambah. عل اما وقول رب يزدنيي ي “dan katakanlah: 'Ya Rabb-ku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan'. (Thaha; 114) Mengingat pentingnya ilmu, keutamaan ilmu, serta kedudukan org yg berilmu, Rasulullah dalam sabdanya memerintahkan utk menghormati org yg berilmu. Akrim bihim, al-Ulama’ waratsatul Anbiya (muliakanlah mereka, karena mereka adalah pewaris dari para Nabi) Pesan dari hadist itu ialah bila menghormati dan memuliakan org yg berilmu, berarti memuliakan Rasululah, dan memuliakan Rasulullah berarti pula memuliakan Allah.
NO
NAMA
NAMA LATIN
KARYA
1.
ABU ABBAS ALFARGHANI
ALFARGHANUS
PENGANTAR ILMU BINTANG
2.
ABU ALI IBN HAITSAM
ALCHAZEN
KAMUS OPTIKA
3.
JABIR IBN HAY Y AN
GEBER
ILMU KIMIA
4.
Y UHANA IBN MASAWAY H
MESUE MAJOR
AKSIOMA KEDOKTERAN
5.
AL BATTANI ABU ABDULLAH
ALBATENIUS
TABEL BINTANG SABIAH
6.
AL FARABI ABU NASR
ALPHARABIUS
KATALOG ILMU PENGETAHUAN
7.
ALI IBN ISA
JERU HALY
CATATAN DOKTER MATA
8.
QASIM IBN Y USUF IBN NASHRI
QANII
PENUNTUN PERTANIAN
9.
ZAKARIY Y A AR RAZI
RAZES
PENEMU AIR RAKSA, CACAR
10.
Y AHY A AZ ZARQALI
ARZACHEL
ALAT PENGAMAT BINTANG
TANGGUNG JAWAB ILMUWAN Ulama, cendekiawan, ilmuwan harus berupaya menjadikan
ilmunya bermanfaat bagi dirinya dan lingkungannya. Bahkan ilmu, menurut wahyu pertama al-Qur’an, harus dikaitkan dngn bismi rabbika. Ini berarti ilmu tdk dijadikan utk kepentingan pribadi, tetapi utk kemaslahatan umat manusia. Menurut Sardar, ilmuwan harus punya tanggungjawab ; Pertama, terhadap diri sendiri guna menyempurnakan hidupnya. Kedua, thd masyarakat dan lingkungannya, artinya mengubah, menuntut, dan membentuk masyarakat sesuai dngn ilmunya. Ketiga,thd perasaan-perasaan batinnya, yakni kemanfaatan ilmunya.
TANGGUNG JAWAB ILMUWAN وما كان ال ومؤ يمنوون ليينفيرووا كافذةا فلول نفر يمن وكل فيرقة يمنهوم
ين ولييون يذرووا قومهوم إيذا رجعووا إيلي يهم لعلذهوم طائيفةٌ لييتفقذهووا فيي الد ي يحذروون
"Tidak sepatutnya bagi orang-orang yang Mukmin itu,
(untuk) pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka?, beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka, tentang agama, dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya, apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga diri-nya.“ (Taubah; 122) Ayat di atas menjelaskan bahwa seorg ilmuwan setelah selesai menyelesaikan studinya utk kembali mengabdi ke kampung halamannya. Hal ini menjadi dasar bahwa mengajarkan ilmu itu wajib.
TANGGUNG JAWAB ILMUWAN وإيذ أخذ ذ اس ول تكتو ومونهو فنب وذوهو او يميثاق الذ يذين أووتووا ال يكتاب لتوبينونذهو ليلنذ ي وور يهم واشتروا بي يه ثمناا قلييل فبيئس ما يشتروون وراء ظوه ي
“Dan (ingatlah), ketika Allah mengambil janji, dari orang-orang
yang telah diberi kitab (yaitu): 'Hendaklah kamu menerangkan isi kitab itu kepada manusia, dan jangan kamu menyembunyikannya,', lalu mereka melemparkan janji itu ke belakang punggung mereka, dan mereka menukarnya dengan harga yang sedikit. Amatlah buruk tukaran yang mereka terima.” (Ali Imron; 187) Menurut Rasul, orang besar adalah orang yg berilmu kemudian mengajarkan ilmunya. Man alima wa amila fadzlika yud’a adhiman fi malakutis sama’ (Barangsiapa berilmu dan beramal sert a mengajar, maka org tsb disebut orang besar menurut malaikat langit).
TANGGUNG JAWAB ILMUWAN Dalam hadist lain disebutkan, Nabi memperingatkan kpd
org yg berilmu agar tdk menyembunyikannya. Man alima ilman fakatamahu aljamahullah yaumal qiyamah bilijamin minan nar Barangsiapa mengetahui ilmu, lalu menyembunyikannya, maka ia akan dikekang oleh Allah dngn kekang api neraka pada hari Kiamat (H.R. Abu Dawud dan Tirmidzi) Di samping itu, Nabi jg menjelaskan bahwa sebaik-baik manusia ialah yg bermanfaat bagi org lain. Khairun nas anfauhum linnas (sebaik-baik manusia ialah yg bermanfaat bagi manusia lain) Dengan demikian, seorang ilmuwan harus seimbang (tawazun, balance) dngn moral sosialnya.
TANGGUNG JAWAB ILMUWAN Sbg warastatul anbiya, para ulama-intelektual harus
mewarisi mission prophetic yaitu menjaga agama dan mengatur dunia dengan ; 1. mengajak berlomba pada kebaikan, beramar-ma’ruf nahi munkar 2. memperbaiki, menjaga, dan melestarikan kondisi sosial budaya masyarakat agar tercipta quality of life yg meningkat menuju negara yg baldatun thayyibah wa rabbun ghafur (negeri yg baik dan mendapat ampunan dr Allah).