INVENTARISASI KLON UNGGUL LOKAL TANAMAN KAKAO DI PROPINSI SULAWESI TENGGARA Badrul Munir, S.TP, MP PBT Ahli Pertama BBPPTP Surabaya I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Salah satu program pembangunan perkebunan tahun 2012 adalah meningkatkan produksi, produktivitas dan mutu tanaman perkebunan berkelanjutan. Peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman dipengaruhi oleh penggunaan benih unggul dan berkualitas. Upaya penyediaan calon – calon benih unggul baru telah dan sedang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan benih bermutu. Salah satunya adalah melalui kegiatan inventarisasi klon unggul harapan tanaman perkebunan. Kegiatan
inventarisasi
klon
unggul
harapan
tanaman
perkebunan merupakan salah satu kegiatan yang cukup penting dalam rangka menggali dan menjaring klon – klon unggul lokal yang sudah lama dibudidayakan oleh masyarakat. Klon – klon unggul hasil inventarisasi dapat dikaji/diobservasi lebih lanjut untuk dilakukan pelepasan varietas agar varietas tersebut menjadi Benih Bina dan legal untuk dikembangkan. Kegiatan inventarisasi terhadap klon – klon unggul lokal telah dilakukan oleh UPTD Perbenihan di wilayah kerja Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBP2TP) Surabaya melalui dana perikatan. UPTD Perbenihan melaksanakan proses identifikasi/inventarisasi klon unggul harapan, sedangkan BBP2TP Surabaya melaksanakan supervisi, monitoring dan evaluasi dari kegiatan yang telah dilakukan oleh UPTD Perbenihan. Supervisi, monitoring dan evaluasi dimaksudkan untuk memastikan kegiatan yang telah dilakukan oleh UPTD Perbenihan sesuai dengan kegiatan BBP2TP
Surabaya sehingga data klon – klon unggul harapan yang dipersiapkan untuk pelepasan varietas dapat terpenuhi. 2. Tujuan Tujuan Kegiatan Inventarisasi Klon Unggul Harapan Tanaman Perkebunan di UPTD BPSBP Provinsi Sulawesi Tenggara yaitu : a. Untuk mengetahui asal usul, karakteristik dan daya adaptasi terhadap klon unggul yang diidentifikasi/inventarisasi. b. Untuk mengetahui daerah penyebaran
dan potensi hasil klon
unggul. c. Untuk mengetahui keunggulan spesifik dalam rangka pelepasan varietas menjadi benih bina. II.
INVENTARISASI SEBAGAI LANGKAH AWAL PENYEDIAAN BENIH UNGGUL BARU Benih
unggul
menjadi
sangat
penting
dengan
semakin
berkurangnya lahan produktif akibat alih fungsi lahan. Ketersediaan benih unggul dapat memperlancar keberlanjutan pembangunan pertanian. Benih unggul dapat dirakit dari klon – klon lokal yang dimiliki masing – masing daerah. Pemilihan terhadap klon – klon lokal unggul dilakukan untuk mendapat hasil benih yang bermutu. Kegiatan inventarisasi klon unggul lokal merupakan bagian yang sangat penting dalam mempersiapkan calon varietas unggul baru. Hasil inventarisasi yang sudah ada harus diikuti dengan kegiatan lanjutan berupa uji observasi maupun adaptasi. Peraturan Pemerintah No 44 Tahun 1995, tentang Perbenihan pada pasal 18 ayat 1 menyebutkan bahwa varietas unggul berasal dari varietas baru atau varietas lokal yang mempunyai potensi tinggi. Pada pasal 2, terhadap varietas baru maupun varietas lokal harus dilakukan uji adaptasi sebelum dinyatakan sebagai varietas unggul. Berdasarkan pasal 21, benih yang dihasilkan dari varietas unggul harus dilepas oleh Menteri Pertanian 2
agar menjadi benih bina/legal untuk diedarkan. Undang-Undang No. 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman pada pasal 13 ayat 2 mengatur bahwa, benih bina yang akan diedarkan harus melalui sertifikasi dan memenuhi standar mutu yang ditetapkan oleh Pemerintah, sedangkan pada ayat 3 menjelaskan bahwa benih bina yang lulus sertifikasi apabila akan diedarkan wajib diberi label. Oleh karena itu terhadap klon – klon kakao unggul lokal yang banyak dibudidayakan di Propinsi Sulawesi Tenggara sudah dilakukan uji adaptasi pada tahun 2010 – 2011 bekerja sama dengan Puslitkoka Jember. III. HASIL INVENTARISASI KLON UNGGUL LOKAL Hasil dari kegiatan inventarisasi klon unggul lokal di Propinsi Sulawesi Tenggara adalah dengan munculnya beberapa klon unggulan tanaman kakao. Klon – klon unggul tersebut telah dilakukan uji adaptasi sejak tahun 2010 - 2011. Masing – masing klon memiliki karakteristik berbeda (lampiran 1). Klon unggul tanaman kakao di propinsi Sulawesi Tenggara adalah sebagai berikut : 1. a. Nama b. Lokasi
: Klon unggul 45 : Desa Lawolatu, Kel. Lapai, Kec. Ngapa, Kab. Kolaka
Utara c. Keunggulan
:
Memiliki buah dan biji yang besar, panjang buah +- 25 cm dengan berat biji > 1 gram. Memiliki kemiripan dengan sulawesi 1 akan tetapi kulit buah klon sulawesi 1 lebih keras daripada klon 45. Asal usul klon dari Tolada ( Luwu Timur ), penyebarannya meliputi sebagian besar daerah Kabupaten Kolaka Utara. Tahan terhadap OPT (VSD dan PBK). 3
Gambar 1. Klon 45
2. a. Nama
: Klon unggul Atula
b. Lokasi
: Kel Atula, Kec. Ladongi, Kab. Kolaka
c. Keunggulan
:
Pembungaan relatif sedang, namun terus menerus/kontinyu berbuah sepanjang tahun. Panjang buah 16,8 cm dengan lingkar buah 31,5 cm. Berat biji > 1 gram dengan jumlah biji +- 50 butir.. Tahan terhadap OPT PBK.
Gambar 2. Klon Atula
4
3. a. Nama
: Klon unggul Ali
b. Lokasi
: Desa Wowoli, Kec. Toari, Kab. Kolaka
c. Keunggulan
:
Memiliki buah yang banyak dan kontinyu berbuah sepanjang tahun. Panjang buah 19 cm cm dengan lingkar buah 27 cm. Tahan terhadap OPT PBK.
Gambar 3. Klon Ali
4. a. Nama
: Klon unggul M 01
b. Lokasi
: Kel. Lapai, Kec. Ngapa, Kab. Kolaka Utara
c. Keunggulan
:
Memiliki buah dan biji yang besar. Panjang buah 22,5 cm dengan lingkar buah 33 cm. Berat biji kering : 2,1 - 3,2 gram/biji. Tahan terhadap OPT VSD dan PBK. Klon ini telah tersebar di beberapa desa di kec. Ngapa ( Desa Puurau, Desa Lawolatu dan Kel. Lapai).
5
Gambar 4. Klon M 01
5. a. Nama
: Klon unggul Sultra 5/Lokal 4
b. Lokasi
: Kel. Lapai, Kec. Ngapa, Kab. Kolaka Utara
c. Keunggulan
:
Memiliki buah dan biji yang besar. Panjang buah 28,4 cm dengan lingkar buah 33 cm. Jumlah biji 53 buah dengan berat biji kering : 2,1 - 2,7 g/biji. Tahan terhadap OPT VSD dan PBK. IV. PENUTUP Kegiatan
Inventarisasi
Klon
Unggul
Harapan
Tanaman
Perkebunan yang dilakukan di UPTD Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Perkebunan Propinsi Sulawesi Tenggara berjalan dengan baik dan telah didapatkan 5 (lima) klon unggul tanaman kakao. Klon unggul lokal yang sudah diinventarisasi perlu dilakukan pemilihan secara prioritas untuk dijadikan klon unggul harapan yang selanjutnya dididaftarkan pada Kantor Pusat PVT di Jakarta. Klon unggul harapan yang sudah terpilih selanjutnya perlu dipersiapkan lebih lanjut sampai pada pelepasan varietas dimasa mendatang.
6
DAFTAR PUSTAKA Anonim.
2012. Laporan Monitoring dan Evaluasi Dalam Rangka Identifikasi/Inventarisasi Klon Unggul Harapan Tanaman Perkebunan di Wilayah Kerja Untuk Pelepasan Varietas. Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBP2TP) Surabaya.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 1995 Tentang Sistem Perbenihan. Jakarta Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1992 Tentang Sistem Budidaya Tanaman. Jakarta
7
Lampiran 1. Deskripsi klon unggul lokal di Sulawesi Tenggara Identifikasi
: Lokal 9 ( Relatif Tahan Hama PBK) / Klon Atula
Asal (Lokasi)
: Kel. Atula Kec. Ladongi Kab. Kolaka
Nama Botani
: Theobroma Cacao L
Tanggal
: 11 Oktober 2011
No
Uraian
Hasil
1.
Vigor Tanaman
Sedang
2.
Daun (p, l)
3.
4.
a. Panjang Tangkai
Sedang
b. Pulvini
Present
c. Intensitas Pulvini
Jelas
d. Ukuran
Sedang
e. Bentuk
Elips
f. Pangkal
Membulat
g. Ujung
Meruncing
h. Tekstur
Agak bergelombang
i. Warna Daun Dewasa
Hijau Tua
j. Warna Daun Muda
Hijau
k. Warna flush
Coklat tua
Bunga a. Pembungaan
Sedang
b. Periode Pembungaan
Kontinyu
c. Keadaan Staminode
Terbuka
d. Intensitas Warna Staminode
Jelas
e. Warna Kelopak Bagian Dalam
Putih
f. Warna Kuncup
Putih
g. Warna Tangkai
Hijau
Buah a. Panjang Buah
16,8 cm
b. Lebar
9,5 cm
c. Lilit/Lingkar Buah
31,5 cm
d. Tebal Kulit
12,53/15,63
e. Bentuk
Oblong
f. Ujung
Membulat
g. Botle Neck
Samar
h. Ukuran
Sedang
i. Warna Buah
Hijau
8
5.
j. Ketebalan Kulit
Tebal
k. Tekstur Permukaan
Halus
l. Antosianin Alur
Absent
m. Untuk yang tak punya Antosianin alur
Warna Alur Hijau
n. Jumlah Warna Buah Muda
Double
o. Warna Dominan Buah
Hijau Rumput
p. Warna Buah Masak q. Kedalaman Alur
Kuning
r. Kekerasan Kulit Buah
Lunak
Dangkal
Biji (p,l,t) a. Bentuk b. Ukuran
6.
Potensi Hasil
7.
Ketahanan OPT a. PBK
Moderat
b. VSD
Rentan
8.
Percabangan
Agak Vertikal
9.
Keterangan Tambahan
9
Lampiran 1 (Lanjutan). Deskripsi klon unggul lokal di Sulawesi Tenggara Identifikasi
: Lokal 6 ( Relatif Tahan Hama PBK) / Klon Ali
Asal (Lokasi)
: Desa Wowoli Kec. Toari Kab. Kolaka
Nama Botani
: Theobroma Cacao L
Tanggal No
Uraian
Hasil
1.
Vigor Tanaman
Baik
2.
Daun (p, l)
3.
4.
a. Panjang Tangkai
Sedang
b. Pulvini
Present
c. Intensitas Pulvini
Sedang
d. Ukuran
Sedang
e. Bentuk
Elips
f. Pangkal
Runcing
g. Ujung
Meruncing pendek
h. Tekstur
Agak bergelombang
i. Warna Daun Dewasa
Hijau
j. Warna Daun Muda
Hijau
k. Warna flush
Coklat kekuningan
Bunga a. Pembungaan
Sedang
b. Periode Pembungaan
Kontinyu
c. Keadaan Staminode d. Intensitas Warna Staminode e. Warna Kelopak Bagian Dalam
Terbuka
f. Warna Kuncup
Putih
g. Warna Tangkai
Kemerahan
Jelas Kehijauan
Buah a. Panjang Buah
19 cm
b. Lebar
11 cm
c. Lilit/Lingkar Buah
27 cm
d. Tebal Kulit
7,94/11,06 mm
e. Bentuk
Ellips
f. Ujung
Meruncing
g. Botle Neck
Absent
h. Ukuran
Kecil
10
5.
i. Warna Buah
Hijau muda
j. Ketebalan Kulit
Sedang
k. Tekstur Permukaan
Sedang
l. Antosianin Alur m. Untuk yang tak punya Antosianin alur n. Jumlah Warna Buah Muda
Absent
o. Warna Dominan Buah
Hijau Rumput
p. Warna Buah Masak
Hijau kekuningan
q. Kedalaman Alur
Dangkal
r. Kekerasan Kulit Buah
Lunak
Warna Alur Hijau Single
Biji (p,l,t) a. Bentuk b. Ukuran
6.
Potensi Hasil
7.
Ketahanan OPT a. PBK
Moderat
b. VSD
Rentan
8.
Percabangan
Agak Vertikal
9.
Keterangan Tambahan
11
Lampiran 1 (Lanjutan). Deskripsi klon unggul lokal di Sulawesi Tenggara Identifikasi
: Lokal 7 ( Relatif Tahan Hama PBK) / Klon 45
Asal (Lokasi)
: Desa Lawolatu Kec. Ngapa Kab. Kolaka Utara
Nama Botani
: Theobroma Cacao L
Tanggal No
Uraian
Hasil
1.
Vigor Tanaman
Baik
2.
Daun (p, l)
3.
4.
a. Panjang Tangkai
Panjang
b. Pulvini
Present
c. Intensitas Pulvini
Sedang
d. Ukuran
Sedang
e. Bentuk
Obovate
f. Pangkal
Membulat
g. Ujung
Meruncing panjang
h. Tekstur
Bergelombang
i. Warna Daun Dewasa
Hijau tua
j. Warna Daun Muda
Kecoklatan
k. Warna flush
Merah kecoklatan
Bunga a. Pembungaan
Lebat
b. Periode Pembungaan
Kontinyu
c. Keadaan Staminode
Terbuka
d. Intensitas Warna Staminode e. Warna Kelopak Bagian Dalam
Jelas
f. Warna Kuncup
Kemerahan
g. Warna Tangkai
Kemerahan
Kemerahan
Buah a. Panjang Buah
25 cm
b. Lebar
13 cm
c. Lilit/Lingkar Buah
36 cm
d. Tebal Kulit
13,54/15,15 mm
e. Bentuk
Ellips
f. Ujung
Runcing
g. Botle Neck
Jelas
h. Ukuran
Besar
i. Warna Buah
Merah
12
5.
j. Ketebalan Kulit
Sedang
k. Tekstur Permukaan
Halus
l. Antosianin Alur m. Untuk yang tak punya Antosianin alur
Absent
n. Intensitas
Jelas
o. Jumlah Warna Buah Muda
Double
p. Warna Dominan Buah
Merah tua
q. Warna Buah Masak
Merah kekuningan
r. Kedalaman Alur
Dangkal
s. Kekerasan Kulit Buah
Sedang
Warna Alur Putih
Biji (p,l,t) a. Bentuk
Oblong
b. Ukuran
Besar
6.
Potensi Hasil
7.
Ketahanan OPT a. PBK
Moderat
b. VSD
Moderat
c. Busuk Buah
Moderat
d. Helopeltis sp
Moderat
e. Collectroticum sp
Moderat
8.
Percabangan
Horizontal
9.
Keterangan Tambahan
13
Lampiran 1 (Lanjutan). Deskripsi klon unggul lokal di Sulawesi Tenggara Identifikasi
: Lokal 3 (Relatif Tahan Hama PBK) / Klon M01
Asal (Lokasi)
: Kel. Lapai Kec. Ngapa Kab. Kolaka Utara
Nama Botani
: Theobroma Cacao L
Tanggal No
Uraian
Hasil
1.
Vigor Tanaman
Sedang
2.
Daun (p, l)
3.
4.
a. Panjang Tangkai
Sedang
b. Pulvini
Present
c. Intensitas Pulvini
Jelas
d. Ukuran
Sedang
e. Bentuk
Oblong
f. Pangkal
Membulat
g. Ujung
Meruncing pendek
h. Tekstur
Bergelombang
i. Warna Daun Dewasa
Hijau tua
j. Warna Daun Muda
Kuning
k. Warna flush
Coklat kekuningan
Bunga a. Pembungaan
Sedang
b. Periode Pembungaan
Kontinyu
c. Keadaan Staminode
Terbuka
d. Intensitas Warna Staminode e. Warna Kelopak Bagian Dalam
Jelas
f. Warna Kuncup
Kemerahan
g. Warna Tangkai
Kemerahan
Kemerahan
Buah a. Panjang Buah
22,5 cm
b. Lebar
-
c. Lilit/Lingkar Buah
33 cm
d. Tebal Kulit
10,23/12,10 mm
e. Bentuk
Orbicular
f. Ujung
Mammelet
g. Botle Neck
Absent
h. Ukuran
Besar
i. Warna Buah
Hijau
14
5.
j. Ketebalan Kulit
Sedang
k. Tekstur Permukaan
Sedang
l. Antosianin Alur m. Untuk yang tak punya Antosianin alur
-
n. Intensitas
-
o. Jumlah Warna Buah Muda
Single
p. Warna Dominan Buah
Hijau rumput
q. Warna Buah Masak
Kuning
r. Jumlah Biji/Tongkol
43
s. Kedalaman Alur
Dangkal
t. Kekerasan Kulit Buah
Sedang
-
Biji (p,l,t) a. Bentuk
Oblong
b. Ukuran
Besar
6.
Potensi Hasil
7.
Ketahanan OPT a. PBK
Moderat
b. VSD
Moderat
c. Busuk Buah
-
d. Helopeltis sp
-
e. Collectroticum sp
-
8.
Percabangan
-
9.
Keterangan Tambahan
: Berat biji kering : 2,1 - 3,2 gram/biji
15
Lampiran 1 (Lanjutan). Deskripsi klon unggul lokal di Sulawesi Tenggara Identifikasi
: Klon Sultra 5
Asal (Lokasi)
: Kel. Lapai Kec. Ngapa Kab. Kolaka Utara
Nama Botani
: Theobroma Cacao L
Tanggal No
Uraian
Hasil
1.
Vigor Tanaman
Baik
2.
Daun (p, l)
3.
4.
a. Panjang Tangkai
Panjang
b. Pulvini
Present
c. Intensitas Pulvini
Jelas
d. Ukuran
Sedang
e. Bentuk
Ellips
f. Pangkal
Membulat
g. Ujung
Meruncing pendek
h. Tekstur
Bergelombang
i. Warna Daun Dewasa
Hijau tua
j. Warna Daun Muda
Kuning
k. Warna flush
Coklat Kekuningan
Bunga a. Pembungaan
Sedang
b. Periode Pembungaan
Kontinyu
c. Keadaan Staminode
Tertutup
d. Intensitas Warna Staminode
Jelas
e. Warna Kelopak Bagian Dalam
Putih
f. Warna Kuncup
Kemerahan
g. Warna Tangkai
Kemerahan
Buah a. Panjang Buah
28, 4 cm
b. Lebar
10,9 cm
c. Lilit/Lingkar Buah
33 cm
d. Tebal Kulit
12,35/1875 mm
e. Bentuk
Oblong
f. Ujung
Meruncing
g. Botle Neck
Jelas
h. Ukuran
Besar
i. Warna Buah
Hijau
16
5.
j. Ketebalan Kulit
Tebal
k. Tekstur Permukaan
Kasar
l. Antosianin Alur m. Untuk yang tak punya Antosianin alur
-
n. Intensitas
-
o. Jumlah Warna Buah Muda
Single
p. Warna Dominan Buah
Hijau rumput
q. Warna Buah Masak
Hijau Kekuningan
r. Jumlah Biji/Tongkol
53
s. Kedalaman Alur
Sedang
t. Kekerasan Kulit Buah
Keras
-
Biji (p,l,t) a. Bentuk
Obovate
b. Ukuran
Besar
6.
Potensi Hasil
7.
Ketahanan OPT a. PBK
Moderat
b. VSD
Moderat
c. Busuk Buah
-
d. Helopeltis sp
Rentan
e. Collectroticum sp
-
8.
Percabangan
Agak vertikal
9.
Keterangan Tambahan
Berat biji kering : 2,1 - 2,7 g/biji
17