BAB IV ANALISIS PROSES 4.1
Tahap Proses Produksi Pembuatan film dokumenter dengan judul “TERJAJAH KEADAAN” penulis melakukan proses shooting kurang lebih selama 30 hari. Dalam jangka waktu 30 hari ini sudah termasuk proses pengambilan gambar dan wawancara. Ada beberapa tahapan yakni seperti pra produksi, produksi, paskaproduksi. Dalam proses pembuatan film dokumenter “Terjajah Keadaan” ini penulis yang bertugas sebagai penulis naskah mengikuti arahan dari sutradara. Seperti menentukan narasumber yang akan diwawancara dan menentukan arah cerita akan menuju kemana. Hal yang pertama kali kami lakukan yaitu turun langsung ke lapangan dengan melakukan proses riset yang mendalam dengan cara berkomunikasi langsung dengan narasumber. Penulis juga harus memahami betulmaksud dari sutradara supaya cerita yang sutradara maksud bisa sesuai dengan apa yang diharapkan dan penulis juga selalu berkoordinasi kepada kru lainnya agar tercipta hubungan yang baik satu dan sama lain.
4.1.1 Pra Produksi Pada tahap ini penulis naskah mempunyai peranan penting, karena harus mempersiapkan script sebagai syarat kelancaran untuk proses produksi. Dibawah ini merupakan proses pra produksi yang dilalui oleh penulis naskah sebagai berikut: 1. Riset Riset yang dilakukan penulis disini sudah dilakukan tiga bulan sebelum pelaksanaan produksi, riset yang pertama dilakukan membaca surat kabar di
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
internet, mengetahui asal mula keberadaan gajah yang ada di daerah waykambas,menonton video gajah waykambas di Youtube serta melihat fotofoto lokasi yang akan di gunakan untuk syuting, semuanya dilakukan hanya menggunakan internet pada leptop. Selanjutnya riset dilakukan kelapangan langsung tepatnya di taman nasional Waykambas yang berada di lampung timur, disana kami melihat gajah jinak yang sudah didik namun di lepaskan secara liar. Kami juga melakukan riset talk ke balai taman nasional waykambas, tepatnya bertemu dengan kepala Humas Taman nasional. Di balai taman nasional waykambas itu sendiri kami meminta ijin kepada pihak Balai bahwa kami ingin melakukukan pembuatan Film dokumenter “Terjajah Keadaan” dan mengumulkan informasi sebanyak-banyaknya dari pihak balai Taman Nasional Waykambas. 2. Menyusun Struktur Cerita Pembuatan struktur ini adalah untuk menentukan rangkaian cerita yang akan dipaparkan. Disini Penulis mengikuti arahan dari sutradara untuk membuat struktur cerita yang akan dipaparkan kepada kru lainnya. Dilanjutkan dengan mencatat poin-pon dari apa yang di sampaikan sutradara untuk di jadikan naskah mentah yang masih perlu didiskusikan lagi bersama sutradara. Dengan mencatat poin yang di paparkan oleh sutradara penulis mencoba
membentuknya
dalam
sebuah
cerita
yang
kiranya
dapat
bersimabungan dengan kelanjutan yang ada di fim. Hal ini tentunya memudahkan sutradara dalam mengoreksi alur cerita, sehingga apabila ada yang kurang sesuai, maka catatan kecil tadi dapat diubah urutannya, atau diganti dengan pembahasan lain atau dapat dihilangkan saja.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
SCENE
SHOT
1
1
AUDIO
Suasana lalu lintas di jalan utama kota Bandar lampung, yang memperlihatkan tugu kebanggaan kota lampung yaitu Gajah.
2
Terlihat dari atas mascot kota Lampung ialah Siger, yang berada di dekat pelabuhan Bhakahuni yang merupakan gerbang Provinsi Bandar Lampung.
2
1
Taman Nasional Waykambas yang berada di sebelah timur Provisi Bandar Lampung.
2
Taman Nasional Waykambas yang berada di sebelah timur Provisi Bandar Lampung, tempat di mana penangkaran Gajah jinak.
3
1
Penjelasan tentang Gajah Sumatera dengan gajah afrika yang merupakan spesies yang berbeda, dengan segi postur bahkan Gading pada gajah.
2
Suasana Taman Nasional Waykambas yang memperlihatkan gajah gajah-gajah sedang makan rumput.
3
Menjelaskan bahwa gajah jinak dan gajah liar sangat lah berbeda siklusnya. Gajah liar menjadi Hama bagi para petani dan gajah jinak menjadi objek wisata yang ada di lampung.
4
1
Gajah menjadi Hama bagi Petani.
2
Petani resah dengan adanya gajah liar yang selalu keluar dari kasawan hutan dan merusak ladang yang mereka tanam.
3
Penjelasan tentang langkah yang di lakukan untuk mencegah gajah liar memsuki ladang petani yang ada di perbatasan. http://digilib.mercubuana.ac.id/z
terjadi antar gajah liar dengan manusia. 2
Kordinator ERU menjelaskan tentang tujuan ERU sendiri dalam mencegah konflik
3
Suasana Camp ERU yang berada di desa Tegal Yoso.
4
Brifing koordinator dengan anggota ERU. Serta mengefaluasi hasil kerja dan grafik konflik apakah masih tinggi atau menurun.
6
1
Wawancara Mahout dalam Tentang gajah liar yang sering keluar dari kawasan taman Nasional Waykambas.
7
8
2
Suasana dokumentasi tim dalam melakukan patrol gajah liar.
1
Dokumentasi tim ERU saat patrol.
2
Dokumentasi tim ERU pada saat Patroli malam.
1
Persiapan saat akan melakukan Patroli gajah liar. AlatAlat-alat yang akan di bawa dari bekal sampai petasan.
2
Pawang melakukan pengikatan karung di badan gajah, yang digunakan untuk tumpuan duduk di atas gajah.
3
Gajah satu persatu sudah di tunggangi oleh pawang dan siap untuk berangkat patrol.
9
1
Suasana hutan saat Patroli. Alang alang yang tinggi tidak menghalangi gajah untuk melintas.
2
Jalur patrol yang di lakukan ialah Melewati sungai dan jurang yang cukup dalam.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
10
1
Tim Menemukan Sekumpulan gajah liar yang sedang makan di semak-semak ilalang.
11
1
Tim Menemukan Gajah Dugul yang menurut informasi sudah dua tahun tidak pernah di terlihat di sekitaran hutan.
12
1
Gajah Dugul merupakan gajah jantan yang memiliki ukuran besar di antara gajah lainnya. Gajah dugul juga biasa di sebut rajanya gajah di hutan Waykambas.
13
1
Tim bersiap mengusir Gajah liar dengan menggunakan Petasan yang telah disiapkan oleh para pawang.
2
Pelahan tim melakukan pendekatan, dan menunggu waktu yang tepat untuk menembakan petasan kearah gajah liar.
3
Petasan di nyalakan dan di tembakan kea rah gajah liar.
4
Gajah berhamburan dan pawang mecoba mengarahkan para gajah liar tersebut kembali ke hutan.
14
1
Wawancara dengan Humas Balai Taman nasional Waykabas mengenai Konflik yang sering terjadi di perbatasan antara Taman nasional dengan lahan pernduduk.
15
1
Suasana warga melakukan penjagaan
di perbatasan taman nasional
Waykambas. 2
Kondisi dan medan pada malam hari tidak menyurutkan para warga untuk berjaga di sekitaran perbatasan.
16
1
Wawancara mengenai masyarakat yang membuka lahan di Area perbatasan Taman Nasional yang sering di rusak oleh gajah liar.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
17
1
Wawancara Staf ahli Bupati Lampung Timur mengenai siapa yang harus bertanggung jawab dengan adanya konflik yang terjadi.
18
1
Lahan warga yang dirusak para gajah liar.
19
1
Patroli malam bersama Pam swakarsa.
2
Medan yang ditempuh cukup lah sulit karna minim penerangan dan jalan tanah yang sehabis di guyur hujan.
20
1
=8;4;;>?
Suasana perbatasan Lahan warga dengan Taman nasional Waykambas !"#$%& '()& !"#$%"#& !"#$%"#&& *+,-./01& 21%3& 4,/.3$56$+& 7!89:;:;<&
3. Membuat Daftar Pertanyaan Setelah strukstur cerita selesai, penulis dan sutrada kemudian membuat daftar pertanyaan yang nantinya akan ditanyakan kepada narasumber yang sekaligus menjadi tokoh penting dalam film dokumenter ini. Pembuatan pertanyaan pun disesuaikan dengan struktur cerita yang sudah dibuat agar pembahasannya dapat menjadi lebih fokus. Agar tercapai singkronisasi audio dengan video, maka penulis dibantu dengan DOP membuat shooting script.
4. Membuat Daftar Alat-alat yang Dibutuhkan dan Penjadwalan Sebelum masuk ke tahap produksi, penulis beserta kru membuat daftar peralatan yang akan digunakan selama proses syuting berlangsung. Peralatan yang di gunakan sebagian merupakan alat pribadi. 5. Membuat Treatment
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
Struktur cerita yang sudah penulis rangkai sebelumnya kemudian dituangkan dalam sebuah treatment agar mempermudah kru dalam memahaminya. Berikut adalah tabel treatment yang telah dibuat. Treatment Film Dokumenter “TERJAJAH KEADAAN” Format
: Dokumenter
Durasi
: 00:30:00
Genre
: Contradiction
Title
: TERJAJAH KEADAAN
Producer
: Deskha Magdhalena
Director
: Deskha Magdhalena
Script Writer : Muhammad Bintang Nuary DOP
: Bagus Priamboro
Campers
: Alvian Kristyanto, Muhammad Bintang Nuary
Editor
: Alvian Kristyanto
No.
Durasi
Timer
Video
1
12”
0’12”
Obb
2
37”
0’49”
Highlights
3
15”
1’04”
Opening
Audio
PROVINSI
BANDAR
Establish laut dan TERLETAK kapal feri
DI
LAMPUNG
SEBELAH
YANG
SELATAN
PULAU SUMATERA/ MENJADI GERBANG PINTU MASUK PEREKONOMIAN PULAU JAWA
DAN
BERSINERGI
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
SUMATERA AKAN
YANG
KEHIDUPAN
PENDUDUKNYA//
4
6”
1’10”
adipura IBU KOTA LAMPUNG SENDIRI ADALAH
Tugu
Bandar Lampung
BANDAR LAMPUNG/ YANG MEMILIKI DUA KOTA DAN TIGA BELAS KABUPATEN//
5
9”
1’19”
Gajah
Lampung BUKAN HANYA TERKENAL DENGAN
ynag
sedang JALUR
berkumpul
SAJA/
PERLINTASAN NAMUN
EKONOMINYA
LAMPUNG
JUGA
MERUPAKAN TEMPAT BAGI HABITAT MAMALIA TERBESAR YANG ADA DI BUMI PERTIWI INI//
6
25”
1’44”
Gapura TNWK
TEPATNYA
DI
WAYKAMBAS// YANG
TAMAN
NASIONAL
TAMAN
NASIONAL
DI
PEMERINTAHAN
DIRIKAN
OLEH
BELANDA
PADA
TAHUN SEMBILAN BELAS TIGA TUJUH INI/
MEMILIKI
PULUH
LIMA
LUAS RIBU
SERATUS HEKTAR/
DUA YANG
MENJADIKAN TNWK SEBAGAI TAMAN WARISAN
ASEAN
INDONESIA/ ENAM
DI
ATAU
KE KE
ASIA
EMPAT TIGA
DI
PULUH
TENGGARA/
MENJADIKAN TAMAN NASIONAL WAY
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
KAMBAS SEBAGAI SALAH SATU CAGAR TERTUA DI INDONESIA//
7
9”
1’53”
Taman
nasional PEMBENTUKAN
way kambas
NASIONAL
AWAL
TAMAN
BERTUJUAN
UNTUK
MELINDUNGI KEBERADAAN GAJAH DAN MENCIPTAKAN
SALING
MENGUNTUNGKAN BAGI GAJAH DAN MANUSIA//
8
36”
2’29”
Beberapa
jenis LEBIH DARI DUA RATUS EMPAT PULUH
gajah yang ada di POPULASI GAJAH SUMATERA HIDUP TNWK
DALAM TAMAN NASIONAL / DENGAN POPULASI
PALING
DOMINAN
YAITU
BETINA// GAJAH SUMATERA ADALAH SALAH SATU DARI TIGA SUBSPESIES YANG DIAKUI ASIAN ELEPHANT/ DAN ASLI
PULAU
UMUM/
GAJAH
DIBANDINGKAN
SUMATERA// ASIA
SECARA
LEBIH
DENGAN
KECIL GAJAH
AFRIKA DAN MEMILIKI TITIK BADAN TERTINGGI DI KEPALA// DI ANTARA GAJAH ADALAH
ASIA/ YANG
GAJAH
SUMATERA
TERKECIL
DENGAN
TINGGI BAHU BERKISAR ANTARA DUA
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
SAMPAI TIGA METER//
9
11”
2’40”
Grafis peta
10
6”
2’46”
Grafis peta
TAMAN
NASIONAL
WAYKAMBAS
BERBATASAN LANGSUNG DENGAN TIGA PULUH
TUJUH
DESA
DI
TUJUH
KECAMATAN LAMPUNG TIMUR//
11
7”
2’53”
Establish RAPATNYA BATAS KAWASAN MENJADI
Ext.
KONFLIK
sawah
SEJAK
TAHUN
DELAPAN
PULUHAN ATAU SEJAK MASYARAKAT MEMBUKA LAHAN//
12
10”
3’11”
Ext.
Petani
sawah
di JUMLAH KONFLIK PADA DUA RIBU LIMA BELAS HINGGA DUA RIBU ENAM BELAS JUSTRU MENINGKAT DRATIS// DALAM SETAHUN DIPERKIRAKAN ADA ENAM RATUS KALI PERISTIWA GAJAH LIAR KELUAR
DARI
TAMAN
NASIONAL
WAYKAMBAS//
13
22”
3’33”
Gajah
sedang KENAPA GAJAH SELALU MEMASUKI
berkumpul mencari LADANG/ YAA/ KARENA TUJUAN PARA
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
GAJAH LIAR TERSEBUT IALAH MENCARI
makan
VARIASI MAKANAN DI PERKEBUNAN WARGA
YANG
BERDEKATAN
LANGSUNG DENGAN TAMAN NASIONAL/ NAMUN
KEBERADAAN
JUSTRU
DIANGGAP
GAJAH
SEBAGAI
LIAR HAMA
BAGI WARGA YANG MEMILIKI LADANG DI SEKITAR PERBATASAN//
14
10”
3’43”
Pemukiman
PENDUDUKPUN RESAH DENGAN SERING
penduduk
MASUKNYA
GAJAH
LIAR
KE
AREA
PERKEBUNAN/ SEHINGGA TERJADILAH HUBUNGAN
TIDAK
BAIK
ANTARA
GAJAH DAN MANUSIA//
15
4”
3’47”
Matahari
dipagi
hari 16
17”
4’04”
Suasana camp ERU
DI DALAM PECEGAHAN KONFLIK GAJAH DAN PIHAK
MANUSIA/ BALAI
PADA TAMAN
TAHUN
2010
NASIONAL
WAYKAMBAS LAMPUNG MEMBENTUK ELEPHANT REPONS UNIT ATAU BIASA DI SEBUT ERU//
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
17
17”
4’21”
Plang camp ERU
ERU SENDIRI MERUPAKAN ORGANISASI YANG TERLIBAT LANGSUNG DENGAN PENANGANAN GAJAH LIAR/ TUJUAN DIDIRIKAN ERU INI IALAH SEMATAMATA UNTUK PENCEGAHAN KONFLIK ANTARA MANUSIA DAN GAJAH//
18
29”
4’50”
Wawancara
Pak Wawancara Pak Nazarudin
Nazarudin
“tanggapan saya pemerintah kita harus peka, ya
(Koordinator ERU)
pemerintah kita sudah harus menempatkan gajah gajah jinak yang ada dipusat pelatihan gajah untuk dalam penanganan konflik, apakah itu gajahnya, atau mahoutnya, dan operasional sudah pemerintah yang hharus bertanggung jawab,
karena
kita
tidak
mungkin
akan
ketergantungan dengan mitra kerja, nah ini harapan saya kedepan.”
19
10”
5’00”
Kegiatan
mahout DI DALAM ERU SENDIRI TERDAPAT DUA
ERU Tegal Yoso
BAGIAN YAITU ERU DALAM DAN ERU LUAR/ KEDUA BAGIAN INI MEMILIKI SYSTEM KERJA PENCEGAHAN YANG BERBEDA//
20
26”
5’26”
Suasana camp ERU DIANTARANYA ERU DALAM/ BERTUGAS UNTUK
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
MENDETEKSI
KEBERADAAN
GAJAH LIAR AGAR TIDAK MASUK KE
saat kerja baki
AREA PERKEBUNAN PENDUDUK YANG BERADA
DI
PERBATASAN
NASIONAL/
SEDANGKAN
BERTUGAS
UNTUK
INFORMASI
DARI
TAMAN
ERU
LUAR
MENYAMPAIKAN DALAM
MASYARAKAT
YANG
PERBATASAN/
APAKAH
KEPADA
BERADA GAJAH
DI LIAR
MASIH DALAM POSISI AMAN DI HUTAN ATAU
SUDAH
MENDEKATI
AREA
PERBATASAN ANTAR WARGA//
21
14”
5’40”
Camp ERU yang ERU
DALAM
SENDIRI
SAAT
INI
berbatasan dengan TERDAPAT TIGA CAMP/ YAKNI ERU BUNGUR/ ERU TEGAL YOSO/ DAN ERU
TNWK
MARGAHAYU/ YANG SAAT INI DARI MASING MASING CAMP ERU TERDAPAT DUA BELAS ANGGOTA//
22
27”
6’07”
Wawancara
Pak Wawancara Pak Nazarudin
Nazarudin
“dengan melihat hasil kerja tim eru, kita
(Koordinator ERU)
melihat masyarakat begitu senang, tingkat kerusakan semakin turun, gangguan gajah juga semakin turun, dan tingkat populasi gajah yang kita monitoring itu meningkat,
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
inilah
yang
harus
dilanjutkan
oleh
pemerintah kita, itulah harapan saya, kedepan pemerintah yang akan mengambil alih dalam kegiatan ini.”
23
13”
6’20”
(Stand Up Reporter)
BEBERAPA GAJAH JANTAN YANG DI SEDIAKAN TIM ERU INI MERUPAKAN GAJAH LIAR YANG MEMANG SENGAJA DI
JINAKKAN
UNTUK
MENGIKUTI
KEGIATAN PATROLI //
24
5”
6’23”
Siang hari
25
8”
6’28”
Briefing
26
32”
7’00”
Briefing
SEBELUM
KEGIATAN
PATROLI
BERLANGSUNG/ TIM ERU TEGAL YOSO MELAKUKAN ADANYA
BRIEFING
LAPORAN
MENGENAI
DARI
TIM
ERU
BUNGUR BAHWA GAJAH LIAR AKAN MENDEKATI
AREA
LADANG
PENDUDUK// TUJUAN DARI TIM ERU MELAKUKAN
PATROLI
YAITU
MENDETEKSI
KEBERADAAN
GAJAH
LIAR
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
YANG
AKAN
MASUK
KE
PERKEBUNAN WARGA YANG TERDAPAT DI PERBATASAN/ SERTA MENGAMBIL TINDAKAN
UNTUK
MELAKUKAN
PENGGIRINGAN GAJAH LIAR MASUK KE HUTAN/
AGAR
TIDAK
KEMBALI
MENDEKATI LADANG PENDUDUK//
27
1’39”
8’39”
Wawancara
Pak Wawancara Pak Masrukhin
Masrukhin (Mahout ERU Tegal Yoso)
“kalo
untuk
rombongan
gajah
liar
dia
beraktivitas kebanyakan di malam hari, kalo di siang hari ada aktivitas juga tapi kecil, dia ada aktivitas tidur, ada tidur di siang hari antara jam sembilan, sepuluh, sebelas nanti jam dua belas keatas dia bergerak lagi untuk beraktivitas seperti itu. kita patroli juga melakukan kaya pengamanan hutan dari perburuan, illegal logging, kaya pembakaran yyang dilakukan masyarakat, disamping itu juga patroli deteksi dini kaya kebakaran, tidak untuk mendeteksi gajah liar saja. tidak tentu kaya untuk konflik kalo gajah udah berkonflik, kita bisa lakukan pagi hari nyampe sore hari, bisa juga sampe malam, kalo udah terjadi konflik lebih besar, bisa dari pagi sampe malam tergantung kita mengatasi rombongan tersebut kalo udah di anggap tidak menepi di pinggir kawasan ya kita
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
berhenti, kalo masih mengkhawatirkan harus kita dorong rombongan tersebut, untuk masuk ke dalam taman nasional.”
28
11”
8’50”
Reporter
KALI INI/ SAYA PUN BERKESEMPATAN
melaporkan
MENGIKUTI
PATROLI
langsung mengenai DAMPINGI
SANG
MEMASTIKAN
suatu kejadian
DENGAN
DI
PAWANG/
ADANYA
SERANGAN
GAJAH LIAR YANG INGIN MASUK KE LOKASI TERSEBUT//
29
40”
9’30”
Peralatan
yang ADAPUN PERSIAPAN YANG AKAN KAMI
digunakan
saat BAWA SEBELUM BERANGKAT PATROLI//
kegiatan patroli
BEBERAPA
DIANTARANYA
SANG
PAWANG MENYIAPKAN KANTONG DARI BAHAN
KARUNG
DENGAN
YANG
GAJAH
DIKAITKAN
YANG
KAMI
TUMPANGI/ HAL TERSEBUT DI DIGUNAKAN SEBAGAI PERSEDIAAN MINUMAN//
TEMPAT
PENYIMPANAN
MAKANAN KAMERA
TAHAN
/DAN AIR
UNTUK MENGABADIKAN PENEMUANPENEMUAN DIGUNAKAN
SELAMA UNTUK
PATROLI//
GPS/
MENGETAHUI
SEBERA JAUH TIM ERU MELAKUKAN
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
KEGIATAN PATROLI // DAN
TERAKHIR
PETASAN/
SAAT
MASIH
YANG
SAMPAI
SANGAT
MEMBUAT
INI
EFEKTIF
UNTUK
LIAR
TAKUT
GAJAH
SEHINGGA KEMBALI MASUK KE DALAM HUTAN//
30
26”
9’56”
Mnelusuri
hutan SAYA PUN BERSAMA TIM MEMULAI
dengan
KEGIATAN
menunggangi gajah
TAMAN
NASIONAL
WAYKAMBAS//
PATROLI
DILAKUKAN
SETIAP
DENGAN
BATASAN
SAMPAI
PATROLI
WAKTU
ENAM
MENGGUNAKAN
MENELUSURI
JAM TIGA
HARI/ EMPAT
DENGAN
EKOR
GAJAH
JANTAN BERNAMA BOY/ ADITHYA/ DAN KARNANGUN/ MASING MASING GAJAH DITUNGGANGI
OLEH
TIGA
ORANG
PAWANG GAJAH//
31
33”
10’29”
Kegiatan berlangsung
patroli SAAT INI JARAK YANG SUDAH KAMI TEMPUH
KURANG
LEBIH
BERJARAK
EMPAT KILOMETER DARI CAMP ERU// DENGAN MENELUSURI HUTAN / SERTA JURANG
YANG
KEDALAMANNYA
MENCAPAI LIMA METER// NAMUN SAYA
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
DAN TIM TETAP BERSEMANGAT DALAM MELAKUKAN KEGIATAN PATROLI//
32
33”
11’02”
Istirahat
dilanjut
SESEKALI
KAMI
PUN
mengawasi
SEJENAK
SETELAH
keberadaan gajah liar
PERJALANAN
ISTIRAHAT MELAKUKAN
HAMPIR
MENUNGGANGI
DUA
GAJAH//
JAM
SELANG
WAKTU TIGA PULUH MENIT SETELAH KAMI
ISTIRAHAT/
TIBA
TIBA
KAMI
MERASAKAN
BAHWA
KEBERADAAN
GAJAH
BERADA
TIDAK
LIAR
JAUH
DISEKITAR TEMPAT INI// YA/ AKHIRNYA KAMI GAJAH
MENEMUKAN LIAR
SEKELOMPOK
YANG
BERJUMLAH
KURANG LEBIH DUA PULUH LIMA EKOR SEDANG MENCARI MAKAN//
33
10”
11’12”
Posisi
menuju SAYA
DAN
TIM
ERU
MENGAMATI
hutan gajah tidak BERJARAK TIGA RATUS METER DARI akan keluar
LOKASI GAJAH LIAR BERKUMPUL/ AGAR KEBERADAAN KAMI TIDAK DIKETAHUI //
34
51”
12’03”
Menemukan sosok TANPA DI SADARI DARI SEKUMPULAN GAJAH
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
LIAR
TERSEBUT/
KAMI
gajah jantan dugul
MENEMUKAN SEEKOR GAJAH JANTAN YANG
MENURUT
INFORMASI
GAJAH
TERSEBUT TELAH MATI KARNA LAMA TIDAK MENAMPAKKAN DIRI DI HUTAN/ IALAH DUGUL// DUGUL MERUPAKAN JULUKAN YANG DIBERIKAN OLEH PARA PAWANG TERHADAP GAJAH JANTAN YANG MEMILIKI UKURAN TERBESAR DARI GAJAH GAJAH YANG ADA DI TAMAN
NASIONAL
DENGAN
UKURAN
GAJAH
LIAR
MEMBUAT TEGANG/ BANYAK AGAR
WAYKAMBAS// YANG
PADA
MELEBIHI UMUMNYA/
SUASANAPUN DAN
KAMI
MELAKUKAN
KEBERADAAN
PUN
MENJADI TIDAK
PERGERAKAN KAMI
TIDAK
DIKETAHUI OLEH GAJAH TERSEBUT// SEMENTARA ITU/ MENUNGGU WAKTU YANG TEPAT/ TIM ERU TELAH BERSIAP UNTUK MENEMBAKKAN PETASAN KE ATAS HUTAN AGAR GAJAH TERSEBUT TIDAK MASUK KE LADANG PENDUDUK//
35
30”
12’33”
Chit chat dengan SAAT INI KITA BERSAMA TIM ERU mahout
SEDANG MELAKUKAN PATROLI UNTUK MENGUSIR GAJAH LIAR/ DI SINI JUGA
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
SEKITAR DUA PULUH LIMA SAMPAI TIGA PULUH EKOR GAJAH LIAR YANG TENGAH
BERKUMPUL
DI
SANA//
SEHABIS INI KITA AKAN MENGHALAU UNTUK MASUK KEDALAM HUTAN YA/ MENGGIRING SUPAYA
KE
DALAM
TIDAK
HUTAN
MASUK
KE
PERKEBUNAN WARGA//
36
20”
12’53”
Bersiap siap menembaki petasan
37
27”
13’20”
Chit chat dengan
SAAT INI SAYA BERSAMA TIM ERU
mahout
SEDANG BERSIAP MENGUSIR GAJAH/ ATAU MENGUSIR SALAH SATU GAJAH TERBESAR
YANG
ADA
DI
TAMAN
NASIONAL INI/ YANG SANGAT JARANG KITA
TEMUKAN
//
DUA
TAHUN
TERAKHIR/ BARU TERLIHAT LAGI/ DAN KITA
SANGAT
BERUNTUNG
DAPAT
MELIHATNYA//
38
15”
13’35”
Menembaki petasan SETELAH MENUNGGU WAKTU YANG yang diarahkan ke TEPAT/ KAMI DAN TIM MEMUTUSKAN hutan
UNTUK DENGAN
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
MELAKUKAN MENYALAKAN
PENGUSIRAN PETASAN
KEARAH GEROMBOLAN GAJAH LIAR TIDAK
TERKECUALI
GAJAH
JANTAN
DUGUL//
39
11”
13’46”
Menembaki petasan dan
tim
mengarahkan gajah jinak
untuk
mendekati
gajah
liar 40
4”
13’50”
Tim mengeluarkan SONTAK/ GAJAH LIAR BERHAMBURAN suara pergerakan
dan LARI KEMBALI KEHUTAN// yang
membuat gajah liar takut 41
22”
14’12”
Tim
bergegas TUGAS SAYA DAN PARA PAWANG PUN
kembali ke camp
MEMBAWAKAN
HASIL/
GAJAH
BELUM
LIAR
UNTUNGLAH MELEWATI
BATASAN WILAYAH WAYKAMBAS DAN TIDAK
MASUK
KE
AREA
LADANG
PENDUDUK//
42
10”
14’22
SETELAH MELAKUKAN PENGGIRINGAN GAJAH KE HUTAN/ KAMI PUN KEMBALI
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
KE CAMP//
43
2”
14’24”
Bulan dimalam hari
44
9”
14’33”
Melakukan patroli KEADAAN
YANG
SAMA
TENTUNYA
bersama tim ERU DIRASAKAN OLEH MASYARAKAT YANG MANA
luar
SETIAP
MALAM
SELALU
DI
HANTUI OLEH PERASAAN CEMAS AKAN LADANG PERTANIAN YANG MEREKA TANAM//
45
1’08”
15’41”
Wawancara
Pak Wawancara Pak Sukatmoko
Sukatmoko (humas balai TNWK)
“jadi kalo sekarang ini, pandangannya beragam ya, masyarakat yang mengalami gangguan gajah langsung ini juga beragam tidak serta merta
yang
menyalahkan
gajahnya
kalo
sekarang, setelah mereka juga mendapatkan sekarang masukan masukan sih mereka tinggal memang dipinggir kawasan hutan yang rumahnya satwa, dan bahkan yang mereka tempati pun yang mereka
jadikan
perkebunan
yang
mereka
jadikan pemukiman, itu adalah rumahnya gajah dulu. Setelah mereka paham itu ya gimana kita memang harus saling berbagi bagaimana bisa
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
saling berbagi ruang, kita tidak melukai, menyakiti, apalagi membunuh.”
46
3”
15’44”
Kumandang
Adzan
Magrib
47
15”
15’59”
Patroli berlanjut
SEBELUM
DI
PENDUDUK
BENTUKNYA
SEKITAR
ERU/
PERBATASAN
TAMAN NASIONAL SETIAP MALAMNYA SELALU BERJAGA DI LADANG MASING MASINGMASING/ UNTUK MEMANTAU LADANG MEREKA AGAR TIDAK DI RUSAK OLEH GAJAH
LIAR
YANG
KELUAR
DARI
TAMAN NASIONAL//
48
14”
16’13”
Kegiatan patroli
WALAUPUN
DIHANTUI RASA
CEMAS
AKAN SERANGAN MAMALIA TERBESAR INI/ TENTUNYA BAGI PENDUDUK YANG TINGGAL DI PERBATASAN MEMPUNYAI HAK
UNTUK
MEMBUKA
PERTANIAN/ KARNA PENCARIAN
DENGAN
BERTANI
MENYAMBUNG HIDUP//
49
21”
16’34”
Wawancara Pak Lili
Wawancara Pak Lili Sutrisna
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
LAHAN
LAH
MATA
MEREKA
Sutrisna (warga)
“ya masih, habis punya lahan cuma itu-itunya, kalau
gak
di
garap
yaa
kan
gimana
pencariannya, kan dari situ, kalau gak di garap ya gak punya penghasilan, nekat lah jadi di situ, mau gak mau kita garap.”
50
13”
WALAUPUN
16’47”
PENGAWASAN
LUAR
SUDAH
MASIH
SAJA
TIM
DIPERKETAT/
NAMUN
KECOLONGAN
MENGAKIBATKAN
ERU
YANG
GAJAH
LIAR
MEMASUKI LADANG PENDUDUK//
51
26”
17’13”
Wawancara
pak Wawancara Pak David
david
ahli
(staf
“yang jelas maunya masyarakat memang secara
bupati
lampung keseluruhan
timur)
keterbatasan
itu
dibuat
anggaran,
tanggul, bukan
tapi
anggaran
sepuluh juta dua puluh juta bangun tanggul itu, yang punya gajah itu harusnya menurut saya itu loh, yang punya gajah harusnya.”
52
15”
17’28”
Melihat pertanian
langsung SEPERTI YANG TERJADI DINI HARI DI yang DESA
dirusak gajah liar
TAMAN
ROMBONGAN BERJUMLAH
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
FAJAR GAJAH
KURANG
INI/
DIMANA
LIAR
YANG
LEBIH
LIMA
PULUH
EKOR
PADI
MEMAKAN
TANAMAN
TEBU
YANG
DAN
MENGAKIBATKAN PETANI MENGALAMI KERUGIAN SANGAT BESAR//
53
36”
18’04”
In frame reporter
DISINI KITA SUDAH BISA MELIHAT ADA BEBERAPA TELAH
KAWANAN
MEMASUKI
HASIL
GAJAH
DAN
PERKEBUNAN
YANG
MERUSAK PENDUDUK/
SUDAH DAPAT KITA LIHAT DISINI ADA JEJAK KAKI GAJAH SEKITAR PUKUL SETENGAH DUA DINI HARI/ SEKITAR LIMA
PULUHAN
BERADA
DI
DESA
TAMANFAJAR INI / OKE KITA MENUJU KESANA//
54
11”
LOKASI YANG SAYA LALUI SAAT INI
18’15”
DIKATAKAN DALAM KONDISI AMAN/ KARENA TEPATNYA KEMARIN MALAM/ GAJAH LIAR TELAH MEMASUKI LAHAN PERTANIAN WARGA//
55
15”
18’30”
Wawancara
Pak “yang pertama yang jelas dapat info dari eru
Sugiyono (anggota dalam, yang kedua kalinya nanti kita jalan jalan patroli sambil mendengar suara gajah dimana
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
gitu.”
eru luar)
56
43”
19’13”
Wawancara Yusmanto
Pak
“kita tentunya punya alat tersendiri terutama
(anggota
senter, yang kedua kita harus ada petasan,
eru luar)
tanpa ada petasan saya yakin gajah tidak dapat di usir, intinya saya juga meminta dana mercon untuk pam swakarsa, selama ini kan belum ada, belum ada dari kepala seksi menyumbangkan percon ke pam swakarsa itu belu belum ada.”
57
4”
19’17”
Bulan dimalam hari
58
27”
19’44”
Kegiatan patroli
DENGAN BANTUAN DANA PEMERINTAH BALAI TAMAN NASIONAL WAYKAMBAS/ MASYARAKAT ORGANISASI
MEMBENTUK YANG
BERNAMA
MASYARAKAT MITRA POLHUT ATAU BIASA
DI SEBUT
MMP// TAK
JAUH
BERBEDA DENGAN ERU BAGIAN LUAR/ WARGA
ATAU
ANGGOTA
MMP
INI
BERTUGAS MENGAWASI LANGSUNG DI SEKITAR
PERBATASAN
TAMAN
NASIONAL// YAA SEMATA-MATA AGAR GAJAH LIAR TIDAK MASUK KE DALAM
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
PERKEBUNAN PENDUDUK//
59
15”
19’59”
Kegiatan patroli
MENJELANG MALAM/ SAYA BERSAMA TIM
MMP
BERSIAP
MELAKUKAN
PATROLI PENJAGAAN/ MENCARI JEJAK ATAU TANDA APAKAH KEBERADAAN GAJAH
LIAR
BERADA
DI
SEKITAR
PERBATASAN ATAU TIDAK//
60
10”
20’09”
Kegiatan patroli
PATROLI YANG DIMULAI PUKUL ENAM SORE
SAMPAI
EMPAT
BERANGGOTAKAN DELAPAN
ORANG
PAGI
INI
/
LIMA
SAMPAI
YANG
MEMANG
BERASAL DARI PENDUDUK SETEMPAT//
61
14”
20’23”
pokok ADAPUN
Perlatan yang
PERALATAN
digunakan DIGUNAKAN
saat patroli
YAKNI
HEADLAMP/
SERTA
YANG SENTER/ TIDAK
KETINGGALAN YAKNI PETASAN/ YANG SAMPAI
SAAT
INI
MASIH
SANGAT
ALAT EFEKTIF
PENGUSIRAN GAJAH LIAR//
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
TERSEBUT DALAM
62
32”
20’55”
Chit
chat
dengan
anggota MMP
“braja yekti sama brasa sari kan berdampingan, terus lokasi yang paling panjang seluruh penjaga kawasan taman nasional cuma braja yekti, itu bisa mencapai delapan kilo setengah, maka konflik yang paling tinggi braja yekti itu dikecamatan braja salebah. Ya disini untuk satu bulan ini nggak keluar, tahun kemarin itu dua bulan berturut turut jadi rombongan partai besar.”
63
6”
21’01”
Perjalan saat patroli berlangsung
64
19”
21’20”
Kegiatan
ptroli KONDISI
JALAN
menggunakan
MINIMNYA
motor
MENYULITKAN PATROLI UNTUK
YANG
LICIN
DAN
PENCAHAYAAN/ KAMI
MELAKUKAN
MENGGUNAKAN MEMASUKI
KE
PERKEBUNAN
YANG
BERBATASAN
DENGAN
MOTOR DALAM LANGSUNG TAMAN
NASIONAL WAYKAMBAS// NAMUN HAL TERSEBUT TIDAK MENYURUTKAN NIAT KAMI DALAM MELAKUKAN PATROLI PENGAMANAN GAJAH LIAR//
65
56”
23’16”
Wawancara Pak Budi
Wawancara Pak Budi
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
(Anggota MMP)
“selama
ini
belum
ada
ganti
rugi
dari
pemerintah pusat, belum ada sama sekali, saya kalo dari pemerintah pusat belum pernah, tapi kalo dari dishut sudah pernah. harapan kami dari pemerintah pusat khususnya, bagaimana caranya gajah tidak keluar, karena apa potensi di pinggiran kawasan taman nasional tersebut sangat mendukung bagi kami sebagai orang tani, bayangkan mba kalo sampai gajah itu nggak
keluar,
kalo
kali
di
kuala
penet
mendukung untuk pengairan musim kemarau tanam sayuran seperti kacang, kangkung, dan lain lain itu sangat mendukung, tapi kalo gajah tetep keluar
kita juga nggak berani nana nanam
tanaman tersebut mba. Jadi intinya gini ya mba ya, pemerintah itu kan melestarikan gajah atau melindungi
gajah,
jadi
tolong
gajah
ini
dilindungi, masyarakat juga dilindungi, jadi jangan, kalo menurut saya ini nggak fair gitu loh. Nggak fairnya gini, kalo gajah dilindungi kan istilahnya dipelihara ya tapi kalo makan tanaman masyarakat nggak ada ganti rugi, itu kan nggak fairr gitu loh, ya harapan kami kalo bisa bagaimana diadakannya payung hukum, seperti apa dan masukan asuransi atau gimana, selama ini belum ada mba. Yang terakhir harapan kami, masyarakat tuh nggak perlu
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
bantuan berbentuk apapun, yang penting gajah itu nggak keluar, gitu aja. Jadi harapan kami kalopun bisa pemerintah pusat ya itu tadi, bagaimana cara gajah nggak keluar, jadi tanaman masyarakat juga aman, hutan kita lestari, masyarakat juga bisa sejahtera.”
66
30”
23’46”
Pak Wawancara Pak David
Wawancara David
(Staff Ahli
Bupati)
“kita sebenernya berkeinginan memberikan ganti rugi, ingin sekali pemda itu, bahkan pemerintah
pusat,
bahkan
ketika
menteri
kehutanan datang kemari itu janji tuh ntar kita ganti, tapi kenyataannya apa, nggak ada kenapa mekanismenya nggak bisa.”
67
21”
24’07”
DAN KAMI PUN TELAH SAMPAI DI
Berbincangbincang
dengan SALAH SATU GUBUK YANG MEMANG
anggota MMP
BIASA
DIJADIKAN
TUJUAN
AKHIR
DALAM PATROLI// DI TEMPAT INI TIM MMP
DAPAT
MEMANTAU
DENGAN
LADANG
JELAS
PERTANIAN
MEREKA/ SEHINGGA APABILA GAJAH LIAR AKAN MASUK/ TIM MMP AKAN SANGAT
MUDAH
UNTUK
KEMBALI KE DALAM HUTAN//
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
MENGUSIR
68
19”
24’26”
Wawancara
Pak Wawancara Pak Nazarudin
Nazarudin
“apalagi lampung disebutnya kota gajah, tetapi
(Koordinator ERU)
malah justru
pemerintahnya tidak, tidak ada
kontribusinya terhadap, belum sama sekali, kalo pemda pemerintah daerah, belum sama sekali menyentuh di dalam penangana, sepeser pun tidak ada.”
69
41”
25’07”
Wawancara David
Pak Wawancara Pak David
(Staff Ahli
Bupati
“harusnya yang bertanggung jawab tnwk,
Lampung dalam hal ini pemerintah pusat, ada pembagian
Timur)
kewenangan,
harusnya
pemerintah
daerah
menuntut tnwk, kkalo ada kerusakan kamu yang ganti lho, kemudian supaya jangan keluar gajah, kamu yang bertanggung jawab lho, ada tanggung jawab juga kita sebagai pemerintah secara kesatuan sebagai pemda sebab ketika gajah itu keluar dari kawasan hutan kan yang diganggu
masyarakat,
masyarakat
kita,
masyarakat kabupaten lampung timur.”
70
1’12”
26’19”
Wawancara
Pak
Sukatmoko
(Humas
Wawancara Pak Sukatmoko “kalo kita bicara masalah atau konflik gajah,
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
Balai TNWK)
tidak ada yang bisa di salahkan. Kalo tanggung jawab pengelolaannya iya, tapi tolong kata milik balai ini mesti yang harus di luruskan, gajah ini milik masyarakat, bahwa kami tnwk, kalau ini hanya diserahkan di way kambas sangat berat, karena ini adalah milik kita bersama, kalo ini sebenarnya jadi tanggung jawab kita sendirian, ini berat sekali, untuk itu bagaimana kita melibatkan itu tadi beberapa stecorder bisa bersama sama bisa mengelola ini.”
71
9”
26’28”
Insert
pengusiran
gajah liar
72
57”
27’25”
Wawancara
Pak
Sukatmoko
(Humas
Wawancara Pak Sukatmoko “tidak ada metode yang efektif, sangat efektif
Balai TNWK) seratus persen untuk penghalauan gajah. Sudah puluhan metode yang kita coba, dari pagar listrik, kemudian kawat berduri, kemudian ada kanal, ada pagar cabe, pagar tawon lebah, jadi jalan jalan keluar masuk ini kita kasih rumah lebah. Sampe sekarang bangun kanal lagi, kanal ada yang sudah di beton dan sebagainya baru sebagian. Pemerintah ini, taman nasional atau kementrian kehutanan/ kita ini hanya di serahin
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
untuk mengelola, tapi ini adalah miliknya masyarakat.”
73
9”
27’34”
Anak
gajah
yang
erin KONFLIK INI SAMPAI KAPAN PUN AKAN
belalainya TERUS TERJADI/ ATAU SELAMA MASIH
terputus terkenal
ADA LAHAN PERTANIAN DAN GAJAH DI SEKITAR
TAMAN
NASIONAL
WAY
KAMBAS//
74
15”
27’49”
Wawancara David
Pak Wawancara Pak David
(Staff taff Ahli taf
“kita memperkuat koordinasi dan konsultasi
Bupati
Lampung dengan pemerintah provinsi, dengan tnwk,
Timur)
dengan kementrian lhk. itu yang bisa kita lakukan.”
75
27”
28’16”
Wawancara Sukatmoko
Pak Wawancara Pak Sukatmoko “konflik ini jangan dijadikan konflik, tapi
(Humas
Balai bagaimana dijadikan potensi yang memang
TNWK)
positif, bagaimana kita kembangkan mungkin kalo bisa ini mitigasi konflik ini kita jual ke wisatawan, jadi objek wisata.”
76
27”
28’43”
Kantor
Bupati SEHARUSNYA DALAM MASALAH INI
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
Lampung Timur
SEMUA LEMBAGA DAN WARGA HARUS PEDULI/ BAHKAN PEMERINTAH JUGA HARUS MEMBUAT UNDANG UNDANG BAGI WARGA UNTUK TIDAK MEMBUKA LAHAN
SANGAT
DEKAT
DENGAN
PERBATASAN HUTAN// KARENA GAJAH INI
MERUPAKAN
WARISAN
NENEK
MOYANG KITA/ JANGAN SAMPAI ANAK CUCU
KITA
KELAK/
TIDAK
MENGETAHUI AKAN ADANYA HEWAN TERBESAR YANG ADA DI BUMI PERTIWI INI//
76
28”
28’11”
Pemukiman warga APABILA yang bertambah
GAJAH
MASIH
TERUS
terus MENYERANG LAHAN WARGA/ MAKA KITA TETAP HARUS BERSAMA SAMA MENCARI
SOLUSI
YANG
TEPAT/
WALAUPUN SAMPAI SAAT INI SUDAH DIBUAT
UPAYA
MITIGASI
KONFLIK/
JANGAN SAMPAI GAJAH AKAN PUNAH KARENA KONFLIK DENGAN MANUSIA// AGAR/ ANTARA GAJAH DAN MANUSIA DAPAT HIDUP SALING BERDAMPINGAN DAN
TIDAK
DIRUGIKAN///
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
ADA
PIHAK
YANG
77
1’31”
29’42”
Credit Tittle Selesai
Tabel 2.2 Treatment Produksi Film Dokumenter “TERJAJAH KEADAAN”
6. Membuat Sroryboard Setelah treatment dibuat, maka langkah selanjutnya adalah membuat storyboard. Storyboard ini dibuat berdasarkan treatment yang sebelumnya sudah dibuat. Bahan untuk membuat storyboard diambil dari potongan gambar yang telah direkam pada saat melakukan riset dilapangan. Berikut adalah storyboard dari film dokumenter “TERJAJAH KEADAAN”. Storyboard Film Dokumenter “Terjajah Keadaan” Format
: Dokumenter
Durasi
: 00:30:00
Genre
: Contradiction
Title
: TERJAJAH KEADAAN
Producer
: Deskha Magdhalena
Director
: Deskha Magdhalena
Script Writer : Muhammad Bintang Nuary DOP
: Bagus Priamboro
Campers
: Alvian Kristyanto, Muhammad Bintang Nuary
Editor
: Alvian Kristyanto
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
Segmen
Shot
Visual
Audio
Transisi
Durasi/ Detik
1
Bumper PH
Epic Music Mix-Drums Cut to cut
15
And Percussion_audio 2
EXT. Langit dan Untitled_Mixdown
Cut to cut
3
Untitled_Mixdown
Cut to cut
2
Untitled_Mixdown
Cut to cut
5
Untitled_Mixdown
Cut to cut
3
Untitled_Mixdown
Cut to cut
3
Untitled_Mixdown
Cut to cut
1
Untitled_Mixdown
Cut to cut
6
Untitled_Mixdown
Dip to black
4
Padang Rumput 3
EXT. tim ERU menembaki mercon ke arah gajah
4
EXT. rombongan gajah liar yang sedang berlari
5
EXT. wawancara BUDI
6
INT. wawancara DAVID
7
EXT. ladang yang rusak
8
INT. wawancara SUKATMOKO
9
EXT.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
rombongan gajah liar yang berlari
1
10
Tune In
Grunge trailer
1
EXT. kapal yang Backsound 1(fix)
Dip to black
6
Cut to cut
4
berlayar di laut 2
EXT. siger
Backsound 1(fix)
Cut to cut
10
3
EXT. tugu
Backsound 1(fix)
Cut to cut
5
EXT. kapal yang Backsound 1(fix)
Cut to cut
5
Backsound 1(fix)
Cut to cut
3
Backsound 1(fix)
Cut to cut
7
Backsound 1(fix)
Cut to cut
10
Backsound 1(fix)
Cut to cut
40
'Sounds Of War' -
Cut to cut
24
lampung 4
berlabuh 5
EXT. gajah jinak TNWK
6
EXT. gapura TNWK
7
EXT. plang luas dan sejarah TNWK
8
EXT. gajah dan suasana TNWK
9
Grafis Peta
Petteri Sainio (Epic Instrumental)_audio, VO
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
10
Grafis berita
'Sounds Of War' -
Cut to cut
6
online
Petteri Sainio (Epic
Cut to cut
15
Cut to cut
6
Cut to cut
11
Cut to cut
16
Nat sound
Dip to black
3
VO
Cut to cut
8
Instrumental)_audio 11
Grafik konflik
'Sounds Of War' -
manusia dan
Petteri Sainio (Epic
gajah
Instrumental)_audio, VO
12
EXT. Gajah
'Sounds Of War' -
yang memasuki
Petteri Sainio (Epic
lahan
Instrumental)_audio,
perkebunan
VO
warga 13
EXT. gajah
'Sounds Of War' -
TNWK
Petteri Sainio (Epic Instrumental)_audio, VO
14
EXT. suasana
'Sounds Of War' -
persawahan di
Petteri Sainio (Epic
sekitar TNWK
Instrumental)_audio, VO
2
1
EXT. matahari di pagi hari
2
EXT. plang ERU Tegal Yoso
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
3
EXT. reporter
backsound 5 new revisi
Cut to cut
13
tiba di Camp
durasi.mp3, VO
Cut to cut
10
Wawancara Nazarudin
Cut to cut
25
EXT. tim eru
backsound 5 new revisi
Cut to cut
13
sedang menaiki
durasi,VO
Cut to cut
6
Cut to cut
8
Cut to cut
6
Cut to cut
6
ERU Tegal Yoso 4
EXT. suasana
backsound 5 new revisi
Camp ERU
durasi, VO
Tegal Yoso 5
EXT. wawancara Nazarudin
6
gajah 7
8
9
EXT. ladang
backsound 5 new revisi
sekitar TNWK
durasi,VO
EXT. suasana
backsound 5 new revisi
tim ERU luar
durasi,VO
EXT.
backsound 5 new revisi
rombongan
durasi,VO
gajah liar yang berlari 10
EXT. lokasi
backsound 5 new revisi
ERU Tegal
durasi,VO
Yoso dari atas
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
11
EXT. tim ERU
backsound 5 new revisi
Cut to cut
8
wawancara Nazarudin
Cut to cut
23
stand up Reporter
Dip to black
11
Nat sound
Cut to cut
2
VO
Cut to cut
34
wawancara Masrukhin
Cut to cut
25
Nat sound
Cut to cut
4
wawancara Masrukhin
Cut to cut
27
EXT.
Music - Earthquake
Cut to cut
4
dokumentasi
(Drums-
ERU:
Percussion)_audio
dengan gajahnya durasi,VO 12
EXT. wawancara Nazarudin
13
EXT. stand up Reporter
14
EXT. matahari siang hari
15
INT. suasana briefing tim ERU
16
EXT. wawancara Masrukhin
17
EXT. suasana perjalanan patroli
18
EXT. wawancara Masrukhin
19
rombongan
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
gajah liar 20
EXT.
wawancara Masrukhin
Cut to cut
34
Nat sound
Dip to black
2
VO
Cut to cut
43
Nat sound
Cut to cut
1
EXT. Suasana
back sound 2 new
Cut to cut
31
perjalanan
revisi durasi, VO
Nat sound
Cut to cut
2
VO
Cut to cut
5
VO
Cut to cut
4
wawancara Masrukhin 21
EXT. laba-laba di atas jarring
22
EXT. persiapan patroli tim ERU Tegal Yoso
23
EXT. suasana hutan siang hari
24
patroli tim ERU 25
EXT. monyet yang sedang makan
26
EXT. tim ERU sedang beristirahat di atas gajah
27
EXT. tim ERU menemukan keberadaan gajah liar
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
28
EXT.
Music - Earthquake
rombongan
(Drums-
gajah liar yang
Percussion)_audio, VO
Cut to cut
16
Cut to cut
10
Cut to cut
33
Cut to cut
9
Cut to cut
28
Cut to cut
17
sedang makan 29
EXT. tim ERU
Music - Earthquake
mengawasi
(Drums-
keberadaan
Percussion)_audio, VO
gajah liar 30
EXT.
Music - Earthquake
keberadaan
(Drums-
gajah Dugul
Percussion)_audio, VO
diantara rombongan gajah liar 31
EXT. tim ERU
Music - Earthquake
bersiap
(Drums-
menembakkan
Percussion)_audio, VO
mercon 32
EXT. stand up
stand up Reporter di
Reporter di atas
atas gajah
gajah 33
EXT. suasana
'Sounds Of War' -
pengawasan tim
Petteri Sainio (Epic
ERU kepada
Instrumental)
rombongan
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
gajah liar 34
EXT. stand up
'Sounds Of War' -
Reporter di atas
Petteri Sainio (Epic
gajah
Instrumental), stand up
Cut to cut
24
Cut to cut
25
Cut to cut
15
Cut to cut
20
Reporter di atas gajah 35
EXT. tim ERU
'Sounds Of War' -
menembakkan
Petteri Sainio (Epic
mercon ke
Instrumental), VO
rombongan gajah liar 36
EXT.
'Sounds Of War' -
rombongan
Petteri Sainio (Epic
gajah liar berlari
Instrumental), VO
masuk ke dalam hutan 37
38
EXT. tim ERU
'Sounds Of War' -
pulang kembali
Petteri Sainio (Epic
ke camp
Instrumental), VO
EXT. bulan di
Nat sound
Dip to black
2
VO
Cut to cut
5
EXT.
'Sounds Of War' -
Cut to cut
15
menemukan
Petteri Sainio (Epic
malam hari 39
EXT. suasana patroli bersama warga
40
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
sosok gajah liar
Instrumental), VO
masuk ke perkebunan penduduk
41
EXT. warga
'Sounds Of War' -
Cut to cut
13
menembakkan
Petteri Sainio (Epic
mercon ke
Instrumental), VO
wawancara Sukatmoko
Cut to cut
40
Nat sound
Cut to cut
2
VO
Cut to cut
26
wawancara Lili
Cut to cut
19
VO
Cut to cut
12
rombongan gajah liar 42
INT. wawancara Sukatmoko
43
EXT. langit sore hari
44
EXT. suasana penjagaan warga
45
INT. wawancara Lili
46
EXT. dokumentasi ERU: gajah yang masuk perkebunan warga
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
47
INT. wawancara
wawancara David
Cut to cut
24
EXT. kerusakan
Music - Earthquake
Cut to cut
23
lahan
(Drums-
perkebunan
Percussion)_audio, VO
Cut to cut
35
Cut to cut
10
Cut to cut
9
Cut to cut
7
Cut to cut
39
David 48
Desa Taman Fajar 49
EXT. stand up
Music - Earthquake
Reporter di
(Drums-
lahan yang rusak Percussion)_audio, stand up Reporter di lahan yang rusak 50
51
EXT. reporter
Music - Earthquake
berjalan di lahan
(Drums-
yang rusak
Percussion)_audio, VO
INT. wawancara
Music - Earthquake
Sugiyono
(DrumsPercussion)_audio, VO
52
EXT. suasana
Music - Earthquake
patroli warga
(DrumsPercussion)_audio
53
INT. wawancara
Music - Earthquake
Yusmanto
(DrumsPercussion)_audio, wawancara Yusmanto
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
3
1
EXT. bulan di
Nat sound
Dip to black
3
EXT. suasana
Music - Earthquake
Cut to cut
41
patroli malam di
(Drums-
desa Braja Yekti
Percussion)_audio, VO
EXT. suasana
suasana bincang-
Cut to cut
34
bincang-bincang
bincang reporter
reporter dengan
dengan warga
Nat sound
Dip to black
2
EXT. perjalanan
Music - Earthquake
Cut to cut
20
patroli dengan
(Drums-
menaiki motor
Percussion)_audio, VO
INT. wawancara
wawancara Budi
Cut to cut
20
Nat sound
Cut to cut
2
wawancara Budi
Cut to cut
35
Cut to cut
4
Cut to cut
48
malam hari 2
3
warga 4
EXT. gambar katak di malam hari
5
6
Budi 7
EXT. suasana penjagaan warga
8
INT. wawancara Budi
9
EXT. lahan yang Nat sound rusak
10
INT. wawancara
wawancara Budi
Budi
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
11
EXT. suasana
Potong 1_mixdown
Cut to cut
4
wawancara Budi
Cut to cut
8
Potong 1_mixdown
Cut to cut
7
Wawancara David
Cut to cut
21
VO
Cut to cut
2
VO
Cut to cut
17
wawancara Nazarudin
Cut to cut
16
wawancara David
Cut to cut
4
wawancara David
Cut to cut
35
Nat sound
Cut to cut
3
hutan TNWK 12
INT. wawancara Budi
13
EXT. Lahan yang rusak
14
INT. wawancara David
4
1
EXT. suasana sawah disekitar gubuk penjagaan warga
2
INT. suasana penjagaan warga di gubuk
3
EXT. wawancara Nazarudin
4
EXT. rombongan gajah liar
5
INT. wawancara David
6
EXT. warga sedang
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
membawa bajak sawah 7
INT. wawancara
wawancara Sukatmoko
Cut to cut
7
Wawancara Sukatmoko Cut to cut
6
Wawancara Sukatmoko Cut to cut
54
potong 2-mixdown
Cut to cut
9
Wawancara Sukatmoko Cut to cut
9
Nat sound
Cut to cut
4
wawancara Sukatmoko
Cut to cut
20
Sukatmoko 8
EXT. Dokumentasi ERU: tim ERU mengusir gajah liar yang masuk perkebunan warga dengan mercon
9
INT. wawancara Sukatmoko
10
EXT. tim ERU menembaki mercon ke arah gajah liar
11
INT. wawancara Sukatmoko
12
EXT. gambar bronjong drum
13
INT. wawancara Sukatmoko
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
14
EXT. gambar
wawancara Sukatmoko
Cut to cut
4
Wawancara Sukatmoko Cut to cut
6
Wawancara Sukatmoko Cut to cut
4
Wawancara Sukatmoko Cut to cut
7
kanal yang menjadi perbatasan TNWK dan perkebunan warga 15
INT. wawancara Sukatmoko
16
EXT. lahan perkebunan yang rusak
17
INT. wawancara Sukatmoko
18
EXT. gajah yang potong 3-mixdown, VO Cut to cut
12
memasuki perkebunan warga 19
INT. wawancara
Wawancara David
Cut to cut
9
potong 3-mixdown
Cut to cut
3
David 20
EXT. dokumentasi ERU: gajah yang memasuki perkebunan
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
warga 21
INT. wawancara
Wawancara Sukatmoko Cut to cut
21
EXT. suasana
'Sounds Of War' -
Cut to cut
9
desa disekitar
Petteri Sainio (Epic
TNWK
Instrumental), VO
EXT.
'Sounds Of War' -
Cut to cut
8
perkebunan
Petteri Sainio (Epic
disekitar TNWK
Instrumental), VO
EXT. gambar
'Sounds Of War' -
Cut to cut
4
gajah jinak
Petteri Sainio (Epic
TNWK
Instrumental), VO Cut to cut
8
Cut to cut
7
Cut to cut
4
Sukatmoko 22
23
24
25
EXT. gajah yang 'Sounds Of War' masuk
Petteri Sainio (Epic
perkebunan
Instrumental), VO
warga 26
EXT.
'Sounds Of War' -
dokumentasi
Petteri Sainio (Epic
ERU: tim Eru
Instrumental), VO
yang sedang menembaki gajah liar dengan mercon 27
EXT.
'Sounds Of War' -
rombongan gajar Petteri Sainio (Epic
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
liar yang sedang
Instrumental), VO
berlari 28
EXT. gambar
'Sounds Of War' -
Cut to cut, 6
gajah Erin yang
Petteri Sainio (Epic
Dip to black
belalainya putus
Instrumental), VO
terkena jerat 29
Credit tittle
Credit tittle backsound
Tittle Roll
62
Tabel 2.3 Storyboard Produksi Film Dokumenter “TERJAJAH KEADAAN”
4.3
Produksi Setelah selesai pada tahap pra produksi, yang selanjutnya dilakukan
ialah tahap produksi. Dalam tahap produksi ini penulis bersama tim, mealakukan Produksi film Terjajah Keadaan yang berlokasi di area sekitaran Taman Nasional Way Kambas (TNWK), Lampung Timur. Syuting film dokumenter “Terjajah keadaan” ini dilakukan alam terbuka, yaitu di tengah-tengah perbatasan taman nasional waykambas dengan lahan penduduk. Tentunya tidak mudah untuk mengambil gambar yang sempurna di karnakan medan yang kami tembuh cukuplah extreem. Pada tahap produksi ini penulis juga merangkap sebagai Kameraman yang berusaha mengambil momen-momen yang terjadi. Pada tahap ini, penulis yang bertindak sebagai penulis naskah bertanggung jawab atas alur cerita yang bersinambungan dengan apa yang di maksudkan oleh sutradara. Berikut full script yang penulis kerjakan untuk panduan sutradara dalam membuat alur cerita menjadi bersinambungan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
Film Statement “Indonesia sangat terkenal akan banyaknya kehidupan berbagai satwa langka terbesar yang terdapat di Taman Nasional Way Kambas Lampung Timur. Namun beberapa masyarakat justru menganggap gajah tersebut merupakan hama yang terus mengancam hasil pertanian yang mereka tanam. Untuk itu bagaimana pemerintah menanggapi konflik tersebut agar tidak terlalu lama, dan agar masimg-masing pihak tidak ada yang dirugikan” Setelah Ide dan Film Statement telah selesai, maka sutradara beserta kru dapat memulai syuting. Karena tidak ada penulis naskah, maka sutradaralah yang mengisi kekosongan tersebut dengan membuat Full Script Film Dokumenter “TERJAJAH KEADAAN” dilengkapi dengan kombinasi antara vidio dan audio yang dibutuhkan. Berikut break down produksi yang penulis dan tim lakukan.
NO
Day
Description
List Alat
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
Shoot List
Real Location
1
Kamis, 16 - 19
Mencari dan
Lampu tembak
February 2017
memenuhi
custom
kebutuhan alat untuk proses produksi.
2
Senin, 20 - 24
Konfirmasi dan
Balai Taman
February 2017
Perizinan dengan
Nasional
Humas Taman
Waykhambas
Nasional Waykhambas & Pemda LampungTimur.
3
Senin, 27
Pengambilan
Lensa kit, fix,
CU, MCU,
Februari 2017
gambar untuk
drone, tripod,
FS, Aerial Elephant
penjelasan ERU
monopod.
Shoot. Respons Unit
(base camp) Tegal Yoso.
4
Selasa,
28
Rapat tim ERU,
Lensa fix, kit,
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
CU, MCU,
Elephant
Februari 2017
teknis &
monopod,
FS, Time
Respons Unit
mendeteksi lokasi
tripod.
Laps.
Tegal Yoso
keberadaan gajah liar.
5
Rabu, 1 Maret
Patroli dengan tim
Lensa fix, tele,
CU, MCU,
ERU Tegal
2017
ERU ( pagi hari,
kit, monopod,
FS, ELS,
Yoso,
pukul : 08-00
tripod,
LS,
kawasan hutan
sampai dengan
stabilizer.
Establish
Taman
selesai ).
Shot, Time
Nasional
persiapan patroli
Laps.
Waykhambas.
di ERU Tegal Yoso, menuju lokasi gajah liar di dalam kawasan TNWK.
6
Kamis, 2 Maret
Patroli dengan tim
Lensa fix, tele,
CU, MCU,
ERU Tegal
2017
ERU ( pagi hari,
kit, monopod,
FS, ELS,
Yoso,
pukul : 09.00
tripod,
LS,
kawasan hutan
sampai dengan
headlamp,
Establish
Taman
selesai ).
senter tembak.
Shot.
Nasional Waykhambas.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
7
Jumat, 3 Maret
Patroli dengan tim
Lensa kit, tele,
MS, FS,
2017
ERU ( pagi hari,
fix, tripod,
ELS, ERU Tegal
pukul : 09.00
monopod, head
Establish Yoso,
sampai dengan
lamp, senter
shot. kawasan hutan
selesai ).
tembak. Taman Nasional Waykhambas.
8
Senin, 6 Maret
Wawancara
Lensa kit, fix,
CU, MCU.
Base Camp
2017
dengan kepala tim
monopod,
ERU Tegal
ERU ( siang hari
tripod.
Yoso.
pukul 01.00 sampai dengan selesai).
9
Selasa, 14 Maret
Patroli dengan tim
Lensa kit, tele,
FS, ELS,
ERU Tegal
2017
ERU ( pagi hari,
fix, monopod,
MS, MCU,
Yoso,
pukul : 09.00
drone, senter
Aerial
kawasan hutan
sampai dengan
tembak,
Shoot.
Taman
selesai ).
headlamp.
Nasional Waykhambas
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
10
Rabu, 15 Maret
Wawancara
Lensa kit, fix,
CU, MCU.
Base Camp
2017
dengan mahout/
monopod,
ERU Tegal
pawang gajah tim
tripod.
Yoso.
ERU ( pagi hari, pukul : 10.00 sampai dengan selesai.
11
Kamis, 16 Maret
Patroli hari ke-
Lensa kit, tele,
FS, ELS,
ERU Tegal
2017
lima ( pagi hari,
fix, monopod,
MS, MCU,
Yoso,
pukul : 09.00
drone, senter
Aerial Shot.
kawasan hutan
sampai dengan
tembak,
Taman
selesai).
headlamp.
Nasional Waykhambas
12
Jumat, 17 Maret
Patroli bersama
Lensa fix, kit,
FS, MS,
2017
dengan tim ERU
tele, senter,
MCU, CU. Desa Jujukan
luar. ( malam hari,
headlamp, Baru lampung
pukul : 07.00
lightning LED, Utara.
sampai dengan
monopod,
selesai).
tripod.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
13
Senin, 20 Maret
Pengambilan detil
Lensa kit, tele,
FS, MS,
2017
kerusakan dilokasi
fix, monopod,
MCU, CU, Desa Jujukan
kejadian gajah
tripod, drone.
Aerial Shot. Baru lampung
memasuki lahan Utara. perkebunan (siang hari, pukul : 03.00 sampai dengan selesai).
14
Selasa, 21 Maret
Patroli bersama
Lensa kit, tele,
FS, MS,
2017
masyarakat
fix, monopod,
MCU, CU. Desa Braja
tripod, ( malam hari,
Yekti lightning LED,
pukul : 07. 00
Lampung senter tembak,
sampai dengan
Timur. headlamp.
selesai ).
15
Rabu, 22 Maret
Wawancara
Lensa fix, kit,
CU, MCU,
2017
dengan warga
monopod,
FS.
yang memiliki
tripod.
Desa Braja Yekti perkebunan, Lampung pertanian. ( Pagi Timur.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
hari, pukul : 10.00 sampai dengan selesai).
16
Kamis, 23 Maret
Pengambilan
2017
aerial shoot kanal
Drone
Aerial Shoot Desa Taman
yang membatasi Fajar lahan warga, Lampung dengan hutan Timur. Taman Nasional Waykhambas.
17
Jumat, 24 Maret
Wawancara
Lensa fix, kit,
2017
dengan pihak balai
tripod,
Taman Nasional
monopod,
MCU, CU. Balai Taman Nasional
Waykhambas (
lightning LED. Waykhambas
pagi hari, pukul : Lampung 08.00 sampai Timur. dengan selesai ).
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
18
Senin, 27 Maret
Pengambilan
Lensa fix, kit,
FS, MS,
2017
gambar footage
tele, tripod,
CU. Taman
Taman Nasional
monopod. Nasional
Waykhambas, Waykhambas gerbang pintu, Lampung bronjong kawat Timur. dan drum berduri.
19
Selasa, 28 Maret
Wawancara
Lensa fix, kit,
2017
dengan
tripod,
CU, MCU. Pemda
pemerintah daerah
monopod, Lampung
Lampung Timur
lightning LED. Timur.
20
Rabu, 29 Maret
Pengambilan
Lensa kit,
2017
gambar identitas
tripod,
FS, MS. Kota Bandar
Lampung.
monopod. Lampung.
( patung gajah kota Bandar lampung).
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
21
Kamis, 30 Maret
Pengambilan
Lensa fix, kit,
FS, MS,
2017
gambar identitas
tele, drone,
Aerial Menara Siger
Lampung.
stabilizer,
Shoot. Lampung
tripod, (Monument
Selatan. monopod.
Siger).
Tabel 2.4 Breakdown Produksi Film Dokumenter “TERJAJAH KEADAAN”
4.1.3 Pasca Produksi Setelah selesai pada tahap produksi, kemudian dilanjutkan dengan tahap paska produksi yang mana disini kita lebih mengutamakan kepada proses editing sesuai dengan alur cerita yang telah kita buat. Full Script Film Dokumenter “TERJAJAH KEADAAN” Format
: Dokumenter
Durasi
: 00:30:00
Genre
: Contradiction
Title
: TERJAJAH KEADAAN
Producer
: Deskha Magdhalena
Director
: Deskha Magdhalena
Script Writer : Muhammad Bintang Nuary DOP
: Bagus Priamboro
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
Campers
: Alvian Kristyanto, Muhammad Bintang Nuary
Editor
: Alvian Kristyanto
Voice Over
: Deskha Magdhalena
Shoot
Video
Audio
1
Establish laut dan kapal ferry
Backsound
2
Menara siger
Backsound
PROVINSI BANDAR LAMPUNG YANG TERLETAK DI SEBELAH SELATAN PULAU
SUMATERA/
MENJADI
PINTU
MASUK
GERBANG
PEREKONOMIAN PULAU JAWA DAN SUMATERA
YANG
BERSINERGI
AKAN KEHIDUPAN PENDUDUKNYA//
3
Tugu adipura Bandar lampung
Backsound
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
IBU KOTA LAMPUNG SENDIRI ADALAH BANDAR LAMPUNG/ YANG MEMILIKI DUA
KOTA
DAN
TIGA
BELAS
KABUPATEN// 4
Gajah lampung
Backsound
BUKAN HANYA TERKENAL DENGAN JALUR PERLINTASAN EKONOMINYA SAJA/
NAMUN
MERUPAKAN HABITAT
LAMPUNG
JUGA
TEMPAT
BAGI
MAMALIA
TERBESAR
YANG ADA DI BUMI PERTIWI INI// 5
Gapura Taman Nasional Waykambas
Backsound
TEPATNYA DI TAMAN NASIONAL WAYKAMBAS// TAMAN NASIONAL YANG
DI
PEMERINTAHAN TAHUN
DIRIKAN BELANDA
SEMBILAN
BELAS
OLEH PADA TIGA
TUJUH INI/ MEMILIKI LUAS SERATUS DUA PULUH LIMA RIBU HEKTAR/ YANG MENJADIKAN TNWK SEBAGAI TAMAN WARISAN ASEAN KE EMPAT
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
DI
INDONESIA/
ATAU
KE
TIGA
PULUH ENAM DI ASIA TENGGARA/ TAMAN
MENJADIKAN WAY
KAMBAS
SATU
NASIONAL
SEBAGAI
CAGAR
SALAH
TERTUA
DI
INDONESIA// 6
Taman Nasional Waykambas
Backsound
PEMBENTUKAN NASIONAL
AWAL
BERTUJUAN
TAMAN UNTUK
MELINDUNGI KEBERADAAN GAJAH DAN
MENCIPTAKAN
MENGUNTUNGKAN
BAGI
SALING GAJAH
DAN MANUSIA// 7
Gajah Taman Nasional Waykambas
Backsound
LEBIH DARI DUA RATUS EMPAT PULUH POPULASI GAJAH SUMATERA HIDUP DALAM TAMAN NASIONAL / DENGAN
POPULASI
PALING
DOMINAN YAITU BETINA// GAJAH SUMATERA ADALAH SALAH SATU DARI
TIGA
SUBSPESIES
YANG
DIAKUI ASIAN ELEPHANT/ DAN ASLI PULAU SUMATERA// SECARA UMUM/
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
GAJAH
ASIA
LEBIH
KECIL
DIBANDINGKAN
DENGAN
GAJAH
AFRIKA
MEMILIKI
DAN
TITIK
BADAN TERTINGGI DI KEPALA// DI ANTARA
GAJAH
SUMATERA
ASIA/
GAJAH
ADALAH
YANG
TERKECIL DENGAN TINGGI BAHU BERKISAR ANTARA DUA SAMPAI TIGA METER// Grafis Peta 8
Gajah memasuki lahan pertanian penduduk
TAMAN
NASIONAL
WAYKAMBAS
BERBATASAN LANGSUNG DENGAN TIGA PULUH TUJUH DESA DI TUJUH KECAMATAN LAMPUNG TIMUR// 9
EXT. Establish Sawah
RAPATNYA
BATAS
KAWASAN
MENJADI KONFLIK SEJAK TAHUN DELAPAN PULUHAN ATAU SEJAK MASYARAKAT MEMBUKA LAHAN// 10
EXT. petani disawah
JUMLAH KONFLIK PADA DUA RIBU LIMA BELAS HINGGA DUA RIBU ENAM BELAS JUSTRU MENINGKAT DRATIS//
DALAM
SETAHUN
DIPERKIRAKAN ADA ENAM RATUS KALI
PERISTIWA
GAJAH
LIAR
KELUAR DARI TAMAN NASIONAL
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
WAYKAMBAS//
PENDUDUKPUN
RESAH DENGAN SERING MASUKNYA GAJAH
LIAR
KE
PERKEBUNAN/ TERJADILAH BAIK
AREA SEHINGGA
HUBUNGAN
ANTARA
TIDAK
GAJAH
DAN
MANUSIA// 10
EXT. Establish pepohonan dipagi hari
11
EXT. Papan nama ERU
DI DALAM PECEGAHAN KONFLIK GAJAH DAN MANUSIA/ PADA TAHUN 2010
PIHAK
BALAI
TAMAN
NASIONAL WAYKAMBAS LAMPUNG MEMBENTUK
ELEPHANT
REPONS
UNIT ATAU BIASA DI SEBUT ERU// 12
Reporter in frame bersama petugas ERU
ERU
SENDIRI
ORGANISASI
MERUPAKAN
YANG
TERLIBAT
LANGSUNG DENGAN PENANGANAN GAJAH LIAR/ TUJUAN DIDIRIKAN ERU
INI
UNTUK
IALAH
SEMATA-MATA SEMATA
PENCEGAHAN
KONFLIK
ANTARA MANUSIA DAN GAJAH// 13
Wawancara Nazarudin selaku Koordinator Wawancara Nazarudin ERU “tanggapan saya pemerintah kita harus peka, ya pemerintah kita sudah harus menempatkan gajah gajah jinak yang ada
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
dipusat
pelatihan
gajah
untuk
dalam
penanganan konflik, apakah itu gajahnya, atau mahoutnya, dan operasional sudah pemerintah yang harus bertanggung jawab, karena
kita
tidak
mungkin
akan
ketergantungan dengan mitra kerja, nah ini harapan saya kedepan.” 14
Aktifitas gajah jinak di Kawasan Eru
DI DALAM ERU SENDIRI TERDAPAT DUA BAGIAN YAITU ERU DALAM DAN ERU LUAR/ KEDUA BAGIAN INI MEMILIKI
SYSTEM
KERJA
PENCEGAHAN YANG BERBEDA// 15
Camp p ERU luar yang berada di perbatasan
DIANTARANYA BERTUGAS
ERU
UNTUK
DALAM/
MENDETEKSI
KEBERADAAN GAJAH LIAR AGAR TIDAK
MASUK
PERKEBUNAN
KE
PENDUDUK
AREA YANG
BERADA DI PERBATASAN TAMAN NASIONAL/ SEDANGKAN ERU LUAR BERTUGAS UNTUK MENYAMPAIKAN INFORMASI DARI DALAM KEPADA MASYARAKAT YANG BERADA DI PERBATASAN/ APAKAH GAJAH LIAR MASIH DALAM POSISI AMAN DI HUTAN ATAU SUDAH MENDEKATI AREA
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
PERBATASAN
ANTAR
WARGA// 16
Camp ERU Tegal Yoso
ERU
DALAM
SENDIRI
SAAT
INI
TERDAPAT TIGA CAMP/ YAKNI ERU BUNGUR/ ERU TEGAL YOSO/ DAN ERU MARGAHAYU/ YANG SAAT INI DARI MASING MASING CAMP ERU TERDAPAT DUA BELAS ANGGOTA// 17
Wawancara kordinator ERU Nazarudin.
Wawancara Nazarudin
“dengan melihat hasil kerja tim eru, kita melihat masyarakat begitu senang, tingkat kerusakan semakin turun, gangguan gajah juga semakin turun, dan tingkat populasi gajah yang kita monitoring itu meningkat, inilah
yang
harus
dilanjutkan
oleh
pemerintah kita, itulah harapan saya, kedepan pemerintah yang akan mengambil alih dalam kegiatan ini.” 18
Stand up reporter in frame
“beberapa gajah jantan yang di sediakan tim eru ini merupakan gajah liar yang memang
sengaja
di
jinakkan
untuk
mengikuti kegiatan patroli .” 19
Establish pepohon rindang
20
Persiapan patroli (briefing tim )
SEBELUM
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
KEGIATAN
PATROLI
BERLANGSUNG/ TIM ERU TEGAL YOSO
MELAKUKAN
BRIEFING
MENGENAI ADANYA LAPORAN DARI TIM ERU BUNGUR BAHWA GAJAH LIAR
AKAN
MENDEKATI
AREA
LADANG PENDUDUK// TUJUAN DARI TIM
ERU
MELAKUKAN
PATROLI
YAITU MENDETEKSI KEBERADAAN GAJAH LIAR YANG AKAN MASUK KE PERKEBUNAN
WARGA
YANG
TERDAPAT DI PERBATASAN/ SERTA MENGAMBIL
TINDAKAN
MELAKUKAN
UNTUK
PENGGIRINGAN
GAJAH LIAR MASUK KE HUTAN/ AGAR TIDAK KEMBALI MENDEKATI LADANG PENDUDUK// 21
Wawancara dengan Mahout/pawang gajah Wawancara Masrukhin ERU Masrukin.
“kalo untuk rombongan gajah liar dia beraktivitas kebanyakan di malam hari, kalo di siang hari ada aktivitas juga tapi kecil, dia ada aktivitas tidur, ada tidur di siang hari antara jam sembilan, sepuluh, sebelas, nanti jam dua belas keatas dia bergerak lagi untuk beraktivitas seperti
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
itu.” 22
Rombongan Gajah liar
“kita
patroli
juga
melakukan
kaya
pengamanan hutan dari perburuan, illegal Tim melakukan Patroli pada malam hari logging, kaya pembakaran yang dilakukan masyarakat, disamping itu juga patroli deteksi dini kaya kebakaran, tidak untuk mendeteksi gajah liar saja. tidak tentu kaya untuk konflik kalo gajah udah berkonflik, kita bisa lakukan pagi hari nyampe sore hari/ bisa juga sampe malam, kalo udah terjadi konflik lebih besar, bisa dari pagi sampe malam tergantung kita mengatasi rombongan tersebut kalo udah di anggap tidak menepi di pinggir kawasan ya kita berhenti/ kalo masih mengkhawatirkan harus kita dorong rombongan tersebu, untuk masuk ke dalam taman nasional.” 23
Establish hewan laba-laba
24
Persiapan patroli dengan gajah,
KALI
INI/
SAYA
BERKESEMPATAN PATROLI SANG
DENGAN PAWANG/
PUN
MENGIKUTI DI
DAMPINGI
MEMASTIKAN
ADANYA SERANGAN GAJAH LIAR YANG INGIN MASUK KE LOKASI TERSEBUT//
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
25
Persiapan Peralatan untuk digunakan patroli ADAPUN PERSIAPAN YANG AKAN , seperti perbekalan dan lain-lain
KAMI BAWA SEBELUM BERANGKAT PATROLI//
BEBERAPA
DIANTARANYA
SANG
MENYIAPKAN
PAWANG
KANTONG
DARI
BAHAN KARUNG YANG DIKAITKAN DENGAN
GAJAH
TUMPANGI/
HAL
DIGUNAKAN
KAMERA
/DAN TAHAN
MENGABADIKAN
KAMI
TERSEBUT
SEBAGAI
PENYIMPANAN MAKANAN
YANG
TEMPAT
PERSEDIAAN P MINUMAN AIR
//
UNTUK
PENEMUANPENEMUAN
PENEMUAN SELAMA PATROLI // DAN TERAKHIR PETASAN/ YANG SAMPAI SAAT INI MASIH SANGAT EFEKTIF UNTUK
MEMBUAT
GAJAH
LIAR
TAKUT SEHINGGA KEMBALI MASUK KE DALAM HUTAN// 26
Establish hutan
27
Perjalanan patroli di atas gajah menelusiri Backsound hutan
SAYA PUN BERSAMA TIM MEMULAI KEGIATAN PATROLI MENELUSURI TAMAN NASIONAL WAYKAMBAS//
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
PATROLI DILAKUKAN SETIAP HARI/ DENGAN BATASAN WAKTU EMPAT SAMPAI
ENAM
JAM
DENGAN
MENGGUNAKAN TIGA EKOR GAJAH JANTAN BERNAMA BOY/ ADITHYA/ DAN KARNANGUN/ MASING MASING GAJAH DITUNGGANGI OLEH TIGA ORANG PAWANG GAJAH// 28
Tim Melakukan penelusuran ke dalam
SAAT INI JARAK YANG SUDAH KAMI
hutan dan jurang
TEMPUH KURANG LEBIH BERJARAK EMPAT
KILOMETER
DARI
C CAMP
ERU// DENGAN MENELUSURI HUTAN /
SERTA
JURANG
YANG
KEDALAMANNYA MENCAPAI LIMA METER// NAMUN SAYA DAN TIM TETAP
BERSEMANGAT
DALAM
MELAKUKAN KEGIATAN PATROLI// 29
Tim beristirahat di bawah pohon
SESEKALI
KAMI
SEJENAK
SETELAH
PERJALANAN
PUN
ISTIRAHAT
MELAKUKAN
HAMPIR
DUA
JAM
MENUNGGANGI GAJAH // 30
Establish hewan hutan elang
31
Establish hewan hutan monyet
32
Setelah istirahat tim menemukan gajah liar
Backsound
SELANG WAKTU TIGA PULUH MENIT SETELAH KAMI ISTIRAHAT/ TIBA
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
TIBA KAMI MERASAKAN BAHWA KEBERADAAN GAJAH LIAR BERADA TIDAK JAUH DISEKITAR TEMPAT INI// 33
Sekumpulan gajah liar terlihat dari atas
YA/ AKHIRNYA KAMI MENEMUKAN SEKELOMPOK GAJAH LIAR YANG BERJUMLAH KURANG LEBIH DUA PULUH
LIMA
EKOR
SEDANG
MENCARI MAKAN// 34
Tim
sedang
memantau
gajah,
agar SAYA DAN TIM ERU MENGAMATI
keberadaan tim tidak di ketahui
BERJARAK DARI
TIGA
LOKASI
RATUS
METER
GAJAH
LIAR
BERKUMPUL/ AGAR KEBERADAAN KAMI TIDAK DIKETAHUI // 35
Tim
menemukan
bernama Dugul
gajah
langka
yang
TANPA
DI
SADARI
DARI
SEKUMPULAN
GAJAH
LIAR
TERSEBUT/ SEEKOR
KAMI
GAJAH
MENURUT TERSEBUT
MENEMUKAN JANTAN
INFORMASI TELAH
MATI
YANG GAJAH KARNA
LAMA TIDAK MENAMPAKKAN DIRI DI HUTAN/ IALAH DUGUL// DUGUL MERUPAKAN
JULUKAN
YANG
DIBERIKAN OLEH PARA PAWANG TERHADAP GAJAH JANTAN YANG MEMILIKI UKURAN TERBESAR DARI
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
GAJAH GAJAH YANG ADA DI TAMAN NASIONAL WAYKAMBAS// DENGAN UKURAN YANG MELEBIHI GAJAH LIAR PADA UMUMNYA/ MEMBUAT SUASANAPUN
MENJADI
TEGANG/
DAN KAMI PUN TIDAK BANYAK MELAKUKAN PERGERAKAN AGAR KEBERADAAN
KAMI
DIKETAHUI
OLEH
TIDAK GAJAH
TERSEBUT// 36
Stand up reporter, yang akan melakukan “ “saat ini kita bersama tim eru sedang penggiringan
melakukan patroli untuk mengusir gajah liar, di sini juga sekitar dua puluh lima sampai tiga puluh ekor gajah liar yang tengah berkumpul di sana. Sehabis ini kita akan menghalau untuk masuk kedalam hutan ya, menggiring ke dalam hutan supaya tidak masuk ke perkebunan warga.”
37
Suasana pengusiran Gajah liar dengan SETELAH MENUNGGU WAKTU YANG menggunakan petasan.
TEPAT/
KAMI
DAN
TIM
MEMUTUSKAN UNTUK MELAKUKAN PENGUSIRAN
DENGAN
MENYALAKAN PETASAN KEARAH GEROMBOLAN GAJAH LIAR TIDAK TERKECUALI DUGUL//
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
GAJAH
JANTAN
38
Tim
melakukan
penembakan
petasan Backsound
kearah kawanan gajah liar Suara petasan dan para mahout 39
Gajah berhamburan dan berlari memasuki SONTAK/ hutan
BERHAMBURAN
GAJAH
LIAR
LARI
KEMBALI
KEHUTAN// 40
Pengusiran
gajah
liar
memasuki hutan.
agar
kembali TUGAS SAYA DAN PARA PAWANG PUN
MEMBAWAKAN
HASIL/
UNTUNGLAH GAJAH LIAR BELUM MELEWATI
BATASAN
WILAYAH
WAYKAMBAS DAN TIDAK MASUK KE
AREA
LADANG
PENDUDUK//
SETELAH
MELAKUKAN
PENGGIRINGAN GAJAH KE HUTAN/ KAMI PUN KEMBALI KE CAMP// 41
Establish bulan.
42
Patroli malam MMP (Masyarakat Mitra KEADAAN YANG SAMA TENTUNYA Polhut)
DIRASAKAN YANG
OLEH
MANA
SELALU
DI
MASYARAKAT
SETIAP HANTUI
MALAM OLEH
PERASAAN CEMAS AKAN LADANG PERTANIAN
YANG
TANAM// 43
Wawancara
Sukatmoko
Koordinator Wawancara Sukatmoko
TNWK
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
MEREKA
“jadi kalo sekarang ini, pandangannya beragam ya, masyarakat yang mengalami gangguan gajah langsung ini juga beragam tidak
serta
merta
yang
menyalahkan
gajahnya kalo sekarang, setelah mereka juga mendapatkan masukan masukan sih mereka tinggal memang dipinggir kawasan hutan yang rumahnya satwa, dan bahkan yang mereka tempati pun yang mereka jadikan perkebunan, yang mereka jadikan pemukiman, itu adalah rumahnya gajah dulu.” 44
Establish kanal
Wawancara Sukatmoko
“setelah mereka paham itu ya gimana kita memang harus saling berbagi bagaimana bisa saling berbagi ruang, kita tidak melukai, menyakiti, apalagi membunuh.” 45
Establish
sawah
yang
rusak
karena
VO Sukatmoko
gangguan gajah liar.
46
Perumahan
penduduk
yang
berbatasan VO Sukatmoko
dengan TNWK 47
Time laps perpindahan waktu menuju
Natural Sound
malam hari
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
48
Wawancara Pak Lili (warga pemilik lahan Wawancara Pak Lili pertanian).
ya masih, habis punya lahan cuma ituitunya, kalau gak di garap yaa kan gimana pencariannya, kan dari situ, kalau gak di garap ya gak punya penghasilan, nekat lah jadi di situ, mau gak mau kita garap. Walaupun pengawasan tim eru luar sudah diperketat, namun masih saja kecolongan yang mengakibatkan gajah liar memasuki ladang penduduk.” 49
Wawancara dengan pak David (Staf Ahli Wawancara Pak David Bupati Lampung Timur)
“yang jelas maunya masyarakat memang secara keseluruhan itu dibuat tanggul, tapi keterbatasan anggaran, bukan anggaran sepuluh juta dua puluh juta bangun tanggul itu, yang punya gajah itu harusnya menurut saya itu loh , yang punya gajah harusnya.” 50
Tanggul perbatasan hutan dan pertanian
VO : Pak David
warga 51
Jejak kerusakan yang diakibatkan gajah, di SEPERTI YANG TERJADI DINI HARI DI DESA TAMAN FAJAR INI/ DIMANA
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
sawah desa Taman Fajar
ROMBONGAN GAJAH LIAR YANG BERJUMLAH KURANG LEBIH LIMA PULUH EKOR MEMAKAN TANAMAN PADI
DAN
TEBU
MENGAKIBATKAN MENGALAMI
YANG PETANI
KERUGIAN
SANGAT
BESAR// 52
Stand up reporter bersama warga didesa “disini kita Taman Fajar
beberapa
sudah
kawanan
bisa
melihat ada
gajah
yang
telah
memasuki dan merusak hasil perkebunan penduduk, sudah dapat kita lihat disini ada jejak kaki gajah sekitar pukul setengah dua dini hari/ sekitar lima puluhan berada di desa tamanfajar ini, oke kita menuju kesana.” 53
Lahan sawah yang di masukin gajah pada VO : LOKASI YANG SAYA LALUI SAAT
malam kemarin
INI
DIKATAKAN
DALAM
KONDISI AMAN/ KARENA TEPATNYA KEMARIN
MALAM/
GAJAH
TELAH
MEMASUKI
LIAR
LAHAN
PERTANIAN WARGA// 54
Wawancara pak Sugiyono Maout ERU luar
Wawancara Pak Sugiyono
“yang pertama yang jelas dapat info dari eru dalam, yang kedua kalinya nanti kita
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
jalan jalan patroli sambil mendengar suara gajah dimana gitu.” 55
Wawancara Pak Yusmanto Mahout ERU
Wawancara Pak Yusmanto
luar
“kita
tentunya
punya
alat
tersendiri
terutama senter, yang kedua kita harus ada petasan, tanpa ada petasan saya yakin gajah tidak dapat di usir, intinya saya juga meminta
dana
mercon
untuk
pam
swakarsa, selama ini kan belum ada, belum ada dari kepala seksi menyumbangkan percon ke pam swakarsa itu belum ada.” 56
Establish bulan
Natural sound
57
Patroli bersama MMP desa Braja Yekti.
VO :
DENGAN BANTUAN DANA
PEMERINTAH
BALAI
NASIONAL
TAMAN
WAYKAMBAS/
MASYARAKAT ORGANISASI
MEMBENTUK YANG
MASYARAKAT
BERNAMA
MITRA
POLHUT
ATAU BIASA DI SEBUT MMP// TAK JAUH
BERBEDA
BAGIAN ANGGOTA
LUAR/ MMP
MENGAWASI SEKITAR
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
DENGAN WARGA INI
ATAU
BERTUGAS
LANGSUNG
PERBATASAN
ERU
DI
TAMAN
NASIONAL//
YAA
SEMATA-MATA
AGAR GAJAH LIAR TIDAK MASUK KE
DALAM
PERKEBUNAN
PENDUDUK// 58
Kegiatan Patroli malam bersama MMP
VO : MENJELANG MALAM/ SAYA BERSAMA
TIM
MMP
BERSIAP
MELAKUKAN PATROLI PENJAGAAN/ MENCARI
JEJAK
ATAU
TANDA
APAKAH KEBERADAAN GAJAH LIAR BERADA DI SEKITAR PERBATASAN ATAU
TIDAK//
DIMULAI SAMPAI
PATROLI
YANG
ENAM
SORE
PUKUL EMPAT
PAGI
BERANGGOTAKAN
LIMA
INI
/
SAMPAI
DELAPAN ORANG YANG MEMANG BERASAL
DARI
PENDUDUK
SETEMPAT// ADAPUN PERALATAN YANG DIGUNAKAN YAKNI SENTER/ HEADLAMP/
SERTA
TIDAK
KETINGGALAN
YAKNI
PETASAN/
YANG
SAMPAI
SAAT
INI
ALAT
TERSEBUT MASIH SANGAT EFEKTIF DALAM PENGUSIRAN GAJAH LIAR// 59
Wawancara dengan Pak Budi MMP.
Wawancara Pak Budi
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
“braja
yekti
sama
brasa
sari
kan
berdampingan, terus lokasi yang paling panjang seluruh penjaga kawasan taman nasional
cuma
braja
yekti,
itu
bisa
mencapai delapan kilo setengah, maka konflik yang paling tinggi braja yekti itu dikecamatan braja salebah. Ya disini untuk satu bulan ini nggak keluar, tahun kemarin itu
dua
bulan
berturut
turut
jadi
rombongan partai besar.” 60
Perjalanan saat menelusuri hutan
Natural Sound
61
Kondisi medan yang di tempuh
KONDISI JALAN YANG LICIN DAN MINIMNYA
PENCAHAYAAN/
MENYULITKAN KAMI MELAKUKAN PATROLI MENGGUNAKAN MOTOR UNTUK
MEMASUKI
KE
PERKEBUNAN
YANG
BERBATASAN
DENGAN
DALAM
LANGSUNG TAMAN
NASIONAL WAYKAMBAS// NAMUN HAL
TERSEBUT
TIDAK
MENYURUTKAN NIAT KAMI DALAM MELAKUKAN
PATROLI
PENGAMANAN GAJAH LIAR// 62
Wawancara Pak Budi masalah penanganan Wawancara Pak Budi dari pemerintah
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
“selama ini belum ada ganti rugi dari pemerintah pusat, belum ada sama sekali, saya kalo dari pemerintah pusat belum pernah/ tapi kalo dari dishut sudah pernah. harapan
kami
dari
pemerintah
pusat
khususnya, bagaimana caranya gajah tidak keluar, karena apa potensi di pinggiran kawasan taman nasional tersebut sangat mendukung bagi kami sebagai orang tani.” 63
Wawancara Pak Budi masalah penanganan Wawancara Pak Budi dari pemerintah
“jadi intinya gini ya mba ya, pemerintah itu kan melestarikan gajah atau melindungi gajah, jadi tolong gajah ini dilindungi, masyarakat juga dilindungi, jadi jangan, kalo menurut saya ini nggak fair gitu loh. Nggak fairnya gini, kalo gajah dilindungi kan istilahnya dipelihara ya tapi kalo makan tanaman masyarakat nggak ada ganti rugi, itu kan nggak fair gitu loh, ya harapan
kami
kalo
bisa
bagaimana
diadakannya payung hukum, seperti apa dan masukan asuransi atau gimana, selama ini belum ada mba. Yang terakhir harapan kami, masyarakat tuh nggak perlu bantuan
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
berbentuk apapun, yang penting gajah itu nggak keluar, gitu aja. Jadi harapan kami kalopun bisa pemerintah pusat ya itu tadi, bagaimana cara gajah nggak keluar, jadi tanaman masyarakat juga aman, hutan kita lestari, masyarakat juga bisa sejahtera.” 64
Wawancara
Pak
David
mengenai Wawancara Pak David
penanganan Konflik
“kita sebenernya berkeinginan memberikan ganti rugi, ingin sekali pemda itu, bahkan pemerintah pusat, bahkan ketika menteri kehutanan datang kemari itu janji tuh ntar kita ganti/ tapi kenyataannya apa, nggak ada kenapa mekanismenya nggak bisa.”
65
Gubuk penjagaan Sawah Taman Fajar.
VO : DAN KAMI PUN TELAH SAMPAI DI
SALAH
SATU
GUBUK
YANG
MEMANG BIASA DIJADIKAN TUJUAN AKHIR TEMPAT DENGAN LADANG
DALAM INI
TIM
PATROLI// MMP
JELAS PERTANIAN
DI
DAPAT
MEMANTAU MEREKA/
SEHINGGA APABILA GAJAH LIAR AKAN MASUK/ TIM MMP AKAN SANGAT MUDAH UNTUK MENGUSIR
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
KEMBALI KE DALAM HUTAN// 66
Wawancara Nazarudin mengernai Harapan Wawancara Pak Nazarudin kepada pemerintah
“apalagi lampung disebutnya kota gajah, tetapi malah justru pemerintahnya tidak, tidak ada kontribusinya terhadap, belum sama
sekali,
kalo
pemda
pemerintah
daerah, belum sama sekali menyentuh di dalam penanganan, sepeser pun tidak ada.” 67
Wawancara
Pak
David
selaku
staf Wawancara Pak David
pemerintahan
“harusnya yang bertanggung jawab tnwk, dalam hal ini pemerintah pusat, ada pembagian
kewenangan,
harusnya
pemerintah daerah menuntut tnwk, kalo ada kerusakan kamu yang ganti lho, kemudian supaya jangan keluar gajah, kamu yang bertanggung jawab lho, ada tanggung
jawab
juga
kita
sebagai
pemerintah secara kesatuan sebagai pemda sebab ketika gajah itu keluar dari kawasan hutan kan yang diganggu masyarakat, masyarakat kita, masyarakat kabupaten
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
lampung timur." 68
Wawancara
Sukatmoko
selaku
Humas Wawancara Pak Sukatmoko
Balai Taman Nasional Waykabas
“kalo kita bicara masalah atau konflik gajah, tidak ada yang bisa di salahkan. Kalo tanggung jawab pengelolaannya iya, tapi tolong kata milik balai ini mesti yang harus
di
luruskan,
gajah
ini
milik
masyarakat, bahwa kami tnwk, kalau ini hanya diserahkan di way kambas sangat berat,
karena
bersama,
kalo
ini ini
adalah
milik
kita
sebenarnya
jadi
tanggung jawab kita sendirian, ini berat sekali, untuk itu bagaimana kita melibatkan itu tadi beberapa stecorder bisa bersama sama bisa mengelola ini.” 69
Pengusiran Gajah liar
70
Wawancara
Sukatmoko
selaku
Humas Wawancara Pak Sukatmoko
Balai Taman Nasional Waykabas
“tidak ada metode yang efektif, sangat efektif seratus persen untuk penghalauan gajah. Sudah puluhan metode yang kita coba, dari pagar listrik, kemudian kawat berduri, kemudian ada kanal, ada pagar
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
cabe, pagar tawon lebah, jadi jalan jalan keluar masuk ini kita kasih rumah lebah. Sampe sekarang bangun kanal lagi, kanal ada yang sudah di beton dan sebagainya baru sebagian. Pemerintah ini, taman nasional atau kementrian kehutanan, kita ini hanya di serahin untuk mengelola, tapi ini adalah miliknya masyarakat.” 71
Gambar Lahan yang dirusak oleh gajah liar
VO : KONFLIK INI SAMPAI KAPAN PUN AKAN TERUS TERJADI/ ATAU SELAMA
MASIH
ADA
LAHAN
PERTANIAN DAN GAJAH DI SEKITAR TAMAN NASIONAL WAY KAMBAS// 72
Wawancara
Pak
David
selaku
staf Wawancara Pak David
pemerintahan
“kita
memperkuat
koordinasi
dan
konsultasi dengan pemerintah provinsi, dengan tnwk, dengan kementrian lhk. Itu yang bisa kita lakukan.” 73
Wawancara
Sukatmoko
selaku
Humas Wawancara Pak Sukatmoko
Balai Taman Nasional Waykabas
“konflik ini jangan dijadikan konflik, tapi bagaimana dijadikan potensi yang memang positif,
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
bagaimana
kita
kembangkan
mungkin kalo bisa ini mitigasi konflik ini kita jual ke wisatawan, jadi objek wisata.” 74
Aktivitas penduduk di perbatasan Taman VO Nasional
:
SEHARUSNYA
DALAM
MASALAH INI SEMUA LEMBAGA DAN
WARGA
HARUS
PEDULI/
BAHKAN PEMERINTAH JUGA HARUS MEMBUAT UNDANG UNDANG BAGI WARGA UNTUK TIDAK MEMBUKA LAHAN SANGAT DEKAT DENGAN PERBATASAN HUTAN// 75
Aktifitas
Gajah
di
Taman
nasional VO
:
KARENA
MERUPAKAN
waykambas
GAJAH
WARISAN
INI
NENEK
MOYANG KITA/ JANGAN SAMPAI ANAK CUCU KITA KELAK/ TIDAK MENGETAHUI
AKAN
ADANYA
HEWAN TERBESAR YANG ADA DI BUMI PERTIWI INI// 76
Suasana pengusiran Gajah liar
VO : APABILA GAJAH MASIH TERUS MENYERANG MAKA
LAHAN
KITA
TETAP
WARGA/ HARUS
BERSAMA SAMA MENCARI SOLUSI YANG TEPAT/ WALAUPUN SAMPAI SAAT INI SUDAH DIBUAT UPAYA MITIGASI SAMPAI KARENA
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
KONFLIK/ GAJAH
AKAN
KONFLIK
JANGAN PUNAH DENGAN
MANUSIA// 77
Rombongan gajah liar di hutan Taman
VO :
AGAR/ ANTARA GAJAH DAN
nasional
MANUSIA
DAPAT
HIDUP
SALING
BERDAMPINGAN DAN TIDAK ADA PIHAK YANG DIRUGIKAN///
Tabel 2.5 Full Script Produksi Film Dokumenter “TERJAJAH KEADAAN”
4.2 1.
Kendala dan Pemecahan
Kendala Selama proses syuting berlangsung, terdapat beberapa kendala. Pada awal keberangkatan ke lampung penulis bersama kru lainnya cukup kesulitan membawa peralata syuting seperti kamera, tripod, senter besar dan keperluan masing-masing. Untuk menuju lampung penulis bersama kru harus menyebrang dari pulau jawa ke Sumatra, dalam waktu enpat sampai lima jam. Kemudian dengan cuaca yang sedang masuk musim penghujan, maka menyulitkan kami dalam pengoperasian peralatan syuting. Pada proses menuju syuting didalam hutan, penulis bersama kru harus membawa alat-alat syuting ke dalam cam yang terdapat di tengah hutan, penulis bersama kru lainnya kesulitan dikarnakan lokasi yang di tuju cukup lah jauh, bahkan sampai menyebrang sungai sejauh 100 sampai 200 meter. Penulis dan kru lainnya sulit untuk membawa peralatan yang cukup berat.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
Pada proses syuting dilakukan, penulis yang merangkap sebagai kameraman cukup mengalami kesulitan dalam mengambil gampar di atas gajah jinak. Berhubung jalan di hutan tidak rata jadi gambar yang di hasilkan penulis tidaklah begitu stabil, dan sangat bergelombang. Di area hutan Taman Nasional waykambas masih banyak binatang liar yang berkeliaran, sehingga membuat penulis cukup berjaga-jaga jika hal yang tidak di ingin kan terjadi. Terutama pada gajah liar yang menjadi titik objek kami untuk mengambil gambar. Kemudian medan yang curam sangat menyulitkan kami untuk masuk kehutan, dan memasuki jurang yang kedalamannya mencapai 5 meter, tentunya bagi penulis dan kru yang tidak terbiasa dengan hal tersebut, membuat perasaan sangat cemas. 2.
Pemecahan Berhubungan dengan keberangatan kami ke lampung memasuki musim penghujan maka kami selalu menyiapakan payung maupun plastik besar jik sewaktu-waktu hujan turun, untuk melindungi alatalat-alat terutama kamera. Sulitnya menggotong peralatan syuting ketika akan menuju camp eru, penulis dan kru mencari bantuan kepada penduduk setempat. Ketika kami akan tidur, selalu tidak ketinggalan menggunakan pelindung anti serangga dan selama didalam hutan penulis serta kru minum obat malaria agar tidak berdampak bahaya akibat gigitan nyamuk. Saat kami melakukan patroli dengan menunggangi gajah,
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
penulis dan kru diberi tambahan karung pada tempat yang kami duduki agar tidak lecet dan pegal. Ketika melakukan patrol ke hutan kami selalu membawa perbekalan yang akan di makan ketika waktu istirahat.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z