GAJAH SUMATERA BRR SAFETY TEAM – Petunjuk Gangguan Gajah Meulaboh – Sepasang suami istri dari Desa Bukit Jaya, Kecamatan Meureubo, Aceh Barat, tewas setelah diinjak oleh gajah yang muncul secara tiba-tiba dari semak belukar. Seekor gajah jantan liar menyerang mereka secara tiba-tiba, Suami istri ini mencoba lari kembali ke desa untuk menyelamatkan diri dari kejaran gajah namun gajah liar itu menangkap Siti dengan belalai dan menginjak tubuhnya yang mengakibatkan perut siti terburai dan meninggal di lokasi. Setelah itu gajah itu melakukan hal yang sama terhadap Rahmat sehingga ia juga tewas. Nasruddin, salah seorang teman mereka melihat kejadian ini sambil terus berlari menjauh untuk menyelamatkan diri. (Serambi, 27 Juli 2007). Tapaktuan – Gangguan gajah liar masih berlangsung di Aceh, di Desa Kapa, Kecamatan Trumon, Aceh Selatan, kawanan gajah menyerang penduduk yang menyebabkan Nisar (43) meninggal. Sekelompok gajah mengamuk didekatnya pada minggu sore (9/4). (Serambi, 13 Apr 2006). Serambi, 27 Juli 2007
Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus)
Gajah Sumatera merupakan suatu sub-species dari gajah Asia serta unik yang ada di sumatera. Sekarang ini, kelangsungan populasi gajah ini mulai berkurang seiring dengan semakin menyusutnya hutan habitat tempat tinggal mereka, penjarahan semakin bertambah dan konflik antara manusia dengan gajah semakin sering terjadi. Bahkan kadangkala banyak terjadi penangkapan gajah atau gajah-gajah tersebut mati dikarenakan diracun dan ditembak. Pada saat sekarang ini kurang dari 2.000 gajah sumatera yang bertahan hidup didunia liar. Gambaran fisik dari gajah Sumatera adalah sebagai berikut: • • • •
•
Gajah ini merupakan gajah terkecil dari species Gajah Asia Gajah dewasa dapat berukuran 1,7 hingga 2,6 m. Gajah ini memiliki warna yang sangat terang dari semua species gajah Asia Gajah jantan sangat jarang bisa mengembangkan gading yang panjang, sementara yang betina dapat saja sangat pendek sehingga tersembunyi oleh bibirnya yang lebih besar. BRR SAFETY TEAM
1
Disamping ukuran gajah liar yang sukar untuk diterka, mereka menghabiskan lebih banyak waktu mereka didalam hutan dengan memakan palm muda dan batang bambu serta daun-daun muda. Meraka sangat aktif baik waktu siang maupun malam hari serta mereka mampu untuk berenang. Didaerah-daerah yang sekarang ini dikorvertasikan dari hutan menjadi daerah pertanian, telah membuat kawanan gajah ini membuat kerusakan yang cukup parah karena mereka berusaha untuk mendapatkan makanan yaitu tumbuhan-tumbuhan dan buah-buahan terutama pisang. Hal ini menyebabkan konflik antara manusia dengan gajah.
Konflik Manusia dan Gajah Dalam kebanyakan pertemuan antara gajah dan manusia, binatang selalu menjadi lebih beresiko. Dibawah ini ada seekor Gajah Sumatera yang ditembak oleh penduduk desa di Kecamatan Rokan Hulu, Riau, Sumatera setelah seorang pria penduduk local terbunuh dan yang lainnya terluka luka-luka akibat gajah.
Bagaimanapun terdapat hal-hal yang fatal diakibatkan oleh gajah liar atau jinak yang setiap tahun menyebrangi daratan didunia (sekitar 140 di India setiap tahun berjalan sendiri)
Gajah liar sedang beristirahat
Kawanan gajah liar BRR SAFETY TEAM
2
Ketika Gajah Menyerang ….. Jika anda berada jauh pedalaman dan memasuki daerah gajah liar – jangan terlalu mendekat. Anda dapat diserang.
Kawanan sapi dan kerbau juga dapat menjadi potensi menjadi berbahaya. Lembu kebanyakan dapat menjadi agresif pada masa kawin. Hal ini dapat dibuktikan dengan akan adanya pembesaran serta pengeluaran dari penis (jika anda mengawasi tahapan ini secara mendetail pada seekor gajah yang liar dimana posisi anda jauh tapi cukup dekat untuk mengawasi hal tersebut teruatama pada gajah yang jinak). Gajah betina secara umum jinak tetapi dapat lebih menjadi agresif ketika mereka sedang mengandung. Jika diganggu oleh gajah jantan, biasanya ini disebabkan gajah tersebut terprovokasi. Gajah betina lebih susah untuk diprovokasi tetapi dapat juga lebih mudah untuk bisa menyerang. Tips yang baik dalam bertahan terhadap serangan gajah: • • • • •
• • •
Tetap tenang (ambillah sesuatu yang seperti besi tetapi kebanyakan kasus “gajah menyerang karena ada provokasi”). Buatlah keributan untuk menakuti gajah-gajah tersebut Amati telinga gajah. Jika ke arah keluar, kemungkinan ini provokasi untuk menyerang. tapi jika ke arah dalam, anda harus bersiap-siap. Jika anda merasa gajah akan menyerang; Larilah Ketika anda berlari gunakan umpan untuk mengalihkan perhatian gajah – gunakan topi atau baju yang mungkin saja ini memberikan kesempatan untuk anda berlari saat gajah “membunuh” umpan tersebut. (gajah mempunyai penglihatan yang kurang baik sehingga hanya akan melihat yang ada dihadapannya saja. Ketika berlari cobalah untuk tetap searah dengan arah lari gajah Jika ada pohon besar dan anda dapat memanjat, panjatlah dan terus memanjat. Jika tidak ada pohon dan anda berada dalam sebuah kelompok, berpisahlah dan tetaplah berlari.
BRR SAFETY TEAM
3
Disimpulkan: dari pengalaman berhadapan dengan Gajah Sumatera yang bersumber dari BBC Wildlife Magazine Sangat mengejutkan, ini terlihat lebih besar di alam liar daripada di kebun binatang. Gajah Sumatera sebagai contohnya; sekarang ini banyak buku menyebutkan jika Gajah Sumatera adalah gajah Asia yang paling kecil, tetapi tidak. Bahkan sebagian Gajah Sumatera (Elephas Maximus Sumaterae) hampir sama jika dibandingkan dengan Gajah Afrika. Tidaklah seperti itu anda jika berhadapan langsung dengan alam liar, yang hanya ada di semak-semak. Pak Sudirman yang memandu perjalanan kami kembali ke camp, saat itu sedang menikmati secangkir kopi ketika ia melihat gajah liar. Ia tertegun, seolah-olah dia sedang berpikir untuk segera meninggalkan tempat itu. Begitu juga dengan Pak Samsul pemandu saya yang lain. Ia melihat kearah Pak Sudirman seraya berbisik “gajah”.
Saya langsung mengikuti kedua pemandu saya tersebut. Hebat, saya sudah pernah berada di kawasan Gunung Sumbi ini dan telah lebih dari setahun keluar masuk area ini. Saya sering melihat jejak gajah dan mendengar suara-suara binatang. Tetapi tidak pernah melihat secara langsung gajah liar. “Dimana?” saya berkata, saya tidak melihat satupun. Ini sesuatu yang biasa terjadi di Taman Nasional Selebat Gunung Kerinci, sangat sulit sekali melihat kedalam hutan yang berada di balik pepohonan. Samsul menunjuk lagi, dengan lebih mempertegas lagi. Suara keributan terdengar dari arah pak Sudirman. Lalu tampak pepohonan berjatuhan. Saya berdesah: aaaah...seekor binatang. Sementara yang lain terkejut. Apakah ini binatang??? Saya tidak menunggu lagi untuk mencari tahu apa yang terjadi. Saya akhirnya tersadar ada sebuah batu besar yang berjarak beberapa kaki dari saya adalah seekor gajah kecil. Saya melihat dibelakang gajah tersebut ada kawanan gajah lain yang berukuran lebih besar lagi. Gajah tersebut memperhatikan kami dengan seksama. Mereka kelihatan tidak bersahabat. Mereka mengepakkan telinganya dan mengangkat belalainya ke udara. Mereka mulai megais kakinya dan menghentakan kaki mereka ke tanah. Dengan kata lain mereka akan mulai menyerang. Kami berlarian. Anda jangan pernah berlari jika bertemu dengan harimau karena akan dengan mudah mengakibatkan insting memburu dan nafsu makan mereka. Lain halnya dengan gajah, anda harus berlari secepat mungkin. Karena tidaklah sulit bagi gajah yang berukuran sebesar 3 buah rumah untuk menghampiri anda. Setelah ratusan yard saya melihat keadaan sekitar. Gajah-gajah itu berhenti...mereka kelihatannya mempelajari situasi. Mungkin mereka telah mendengar kalau kami mempunyai proyek tentang gajah di Aceh, 1000 km dari sini.
BRR SAFETY TEAM
4
OK teman-teman – sekarang ini saya hanya menunggu dan berusaha tidak menimbulkan suara serta pergi ke arah lain. Kami hanya tidak ingin gajah itu beraksi tibatiba, itu saja. Saya berkata dengan penuh keyakinan bahwa saya telah berhasilo. Saya bangga pada diri saya sendiri ini adalah pengalaman pertamasaya berhadapan dengan gajah liar. Tiba-tiba saya tersadar, gajah–gajah itu berpikir ini belum berakhir. Inilah saatnya bagi saya untuk berlari. Dibagian bagian bawah bukit banyak pohon yang telah tumbang, hanya ada batang rotanyang berukuran pendek. Tidak masalah siapa yang akan membutuhkan ini semua. Berhenti, lihat dan dengar. Tuhan, mereka kembali ke arah kami lagi. Saya berpegangan erat dan menuruni bukit. Oh Tuhan, saya tidak tahu apa yang terjadi disini. Kembali masuk kedalam semak-semak, dimana gajah itu? Dimana kami? Kami bukanlah satu-satunya orang yang keluar dari area tersebut, saya mendapati jejak kaki Harimau Sumatera yang masih baru. Akhirnya kami kembali ke camp. Tampaknya ini bukan daerah yang aman lagi. Terletak didaerah aliran sungai kecil jauh didalam hutan. Saat ini kami tidak dapat membantu, namun hanya bisa mengingat bahwa camp ini bisa saja didatangi kawanan gajah. Pagi telah menjelang setelah malam yang menegangkan. Gajah Sumatera tampaknya aktif pada malam hari sebagaimana mereka disiang hari. Sehingga apapun yang tumbang diartikan akibat dari gajah. Saya memutuskan untuk kembali ke camp utama untuk memberitahukan kepada tim yang lainbahwa gajah bukan merupakan pilihan yang terbaik dalam daftar menu kami saat ini. Ketika kembali ada hal yang menarik, setiap jalan yang kami laluitampak bekas dilalui oleh gajah yang melintas didaerah ini dan beberapa diantaranya masih baru. Tampaknya kami telah salah menjadi musuh gajah. Ini mengingatkan kami bagaiman melepaskan diri dari serangan Amorphophallus dan seranagn harimau. Dengan berjalan kaki kami membutuhkan waktu sekitar 4 jam untuk tiba ke camp utama. Kami sampai pada malam hari. Kelihatanya sangat sunyi. Tidak ada suara apapun. Padahal semua lampu menyala yang menandakan bahwa tim yang lain ada disini. Jeremi Holden, tim fotografi terlihat msih dengan peralatannyaterbaring didekat lantai bahkan ia tidak melepas spatu bootnya. Dia dipenuhi lumpur, bajunya sobek dan terlihat bekas darah yang telah mengering. Pak Karno pemandunya juga terduduk diruangan itu, dia juga masih menggunakan seragam lapangan. Dia juga dalam keadaan berlumpur dan terdapat bekas semak di rambutnya.
BRR SAFETY TEAM
5
“halo”! saya berkata kepadanya : “Kami kembali karena kami ingin memberitahukan kalian untuk berhati-hati bahwa gajah liar ada disekitar sini sekarang.” “Oh, Jeremy berkata, “Apakah gajah itu menyerang kamu juga?”.
Deborah Martyr, April 2000
Seekor Gajah Afrika menyerang
BRR SAFETY TEAM – Petunjuk Gangguan Gajah
Saran ini dipersiapkan untuk informasi bagi anda yang diambil dari berbagai sumber. Informasi dan analisis yang ada didalamnya merupakan suatu perwakilan dari padangan asli pengarang dan tidak perlu direfleksikan kedalam pandangan BRR. Selanjutnya informasi yang ada tidak mewakili atau menggantikan peraturan kemanan. Keselamatan, peraturan tentang bepergian dan petunjuk-petunjuk dari organisasi anda.
BRR SAFETY TEAM
6