Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 4 Nomor 4 Edisi Desember 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
INTERAKSI SOSIAL DALAM KEHIDUPAN MAHASISWA DI RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA (RUSUNAWA) PUTERI UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK Oleh: IMIELDA RISA NIM. E51110031 Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura. Pontianak. 2016 Email :
[email protected]
ABSTRAK Tujuan dari penulisan skripsi ini ialah untuk mendeskripsikan dan menganalisa kerjasama, akomodasi, persaingan dan konflik antar mahasiswa penghuni Rusunawa Untan. Teori yang digunakan sebagai acuan ialah Teori Interaksi Sosial dari Gillin dan Gillin yang dikembangkan dalam buku Soerjono Soekanto. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Penentuan informan menggunakan teknik Pusposive Sampling, Informan dibagi menjadi dua yakni informan pangkal dan informan kunci. Teknik pengumpulan data yang digunakan ialah teknik observasi, wawancara dan dokumentasi dan subjek penelitian ini ialah para penghuni Rusunawa UNTAN Puteri serta Pengelola Rusunawa. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa terdapat dua kerjasama yang ada dirusunawa yaitu pada rusunawa puteri gedung enggang terdapat kerjasama spontan seperti menolong teman saat mendapat musibah/sakit, mengerjakan tugas dan kerjasama langsung seperti membersihkan halaman rusunawa Enggang. Sedangkan pada rusunawa puteri gedung Ruai hanya terdapat kerjasama spontan. Akomodasi terlihat pada sikap toleransi yang ditunjukkan oleh masing-masing penghuni. Pada Rusunawa terdapat pengelompokan dalam bergaul, hal itu yang menjadi faktor kurangnya kerjasama pada Rusunawa puteri gedung ruai. Konflik yang terjadi adalah konflik antar pribadi dan konflik kelompok. Konflik pribadi terjadi pada teman satu kamar ataupun teman penghuni lainya. Konflik kelompok yaitu terjadi pada kelompok mahasiswa papua, konflik ini disebabkan oleh perilaku mahasiswa yang suka membuat kegaduhan seperti membuka musik yang keras saat jam istirahat malam dan hal itu mengganggu penghuni lain. Selain itu terdapat persaingan di Rusunawa, tetapi persaingan positif, seperti pada Rusunawa enggang yang bersaing dalam hal kebersihan lingkungan kamar, dan persaingan dalam gaya busana pada penghuni Rusunawa Ruai dan Enggang. Kata-kata Kunci: Interaksi Sosial, Mahasiswa, Rusunawa
SOCIAL INTERACTION AMONG STUDENTS AT RUSUNAWA (SIMPLE RENTAL HOUSES) FOR FEMALE OF TANJUNGPURA UNIVERSITY PONTIANAK Abstract This research aims to describe and analyze the cooperation, accommodation, competition and conflict among students at Rusunawa Untan. The theory used as reference is the theory of Social Interaction of Gillin and Gillin developed in the book Soerjono Soekanto. The method used in this research is qualitative method with descriptive research. The informants were determined using pusposive sampling technique. These informants are divided into two groups: base and key informants. The data collection techniques used are observation, interview and documentation and the subjects of this study are the occupants of Rusunawa UNTAN for female and the administrators. The results of the study showed that there are two existing types of cooperation at the Enggang building of rusunawa for female which are helping a friend when during sickness, doing chores such as cleaning and cleaning the yard. Meanwhile, at the Ruai building, there are only spontaneous cooperations. Accommodation is visible on tolerance shown by each occupant. The occupant usually gather in groups. It is a factor of the lack of cooperation at the Ruai building of Rusunawa for. The conflict is between persons and groups. Personal conflicts occur between roommate or other occupants. Group conflict that occurs involves Papua students caused by their behavior that makes noise like playing loud music during breaks at night and it
1 IMIELDA RISA, NIM. E51110031 Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 4 Nomor 4 Edisi Desember 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
interferes with other occupants. In addition, there is competition, but the competition is positive, for example at the Enggang building, competition in terms of cleanliness of the rooms, and competition in fashion style among the occupants at the Ruai and Enggang buildings. Keywords: Social Interactions, Students, Rusunawa
seperti kost, kontrakan ataupun asrama
A. PENDAHULUAN
yang jaraknya berdekatan dengan tempat Manusia merupkan makhuk sosial yang
perkuliahan.
Oleh
karena
itu
pihak
didalam kehidupannya memilki kebutuhan
UNTAN menyediakan rusunawa untan
untuk berhubungan dengan individu atau
sebagai tempat tinggal mahasiswa sebagai
kelompok yang lainnya. Hubungan antara
sarana pendukung pendidikan.
individu dengan individu atau individu
Rusunawa
Untan
selain
berfungsi
dengan manusia lainya juga disebut dengan
sebagai sarana tempang tinggal bagi
interaksi sosial. Interaksi adalah dasar dari
mahasiswa rusunawa juga menjadi salah
proses sosial, yang menuju pada hubungan
satu tempat terjadinya interaksi sosial
yang dinamis antara individu dengan
dikalangan mahasiswa, interaksi sosial itu
individu ataupun dengan kelompok.
bisa berupa mahasiswa dengan teman
Seiring dengan pendapat tersebut, Gillin dan
Gillin
(Soekanto
sekamarnya ataupun mahasiswa dengan
2006:55),
teman sebelah kamar dan interaksi sesama
menyatakan “Interaksi sosial merupakan
warga penghuni rusun yang mempunyai
hubungan-hubungan sosial dinamis yang
latar belakang etnis yang berbeda seperti
menyangkut hubungan-hubungan antara
etnis
orang-perorangan,
kelompok
Madura dll. Keberagaman etnis yang
dengan kelompok manusia, maupun antara
dibawa masing-masing penghuni rusunawa
kelompok dengan kelompok manusia”.
puteri saling berbaur melalui hubungan
antara
Rusunawa merupakan fasilitas tempat
Melayu,
Dayak,
Papua,
Bugis,
yang terjalin diantara sesama penghuni.
tinggal yang di sediakan pihak Untan
Rusunawa Untan Puteri dihuni oleh
untuk mahasiswanya. Kebutuhan tempat
bermacam-macam etnis. Perbedaan etnis
tinggal seperti kos dan asrama menjadi
menunjukkan
kebutuhan
mahasiswa
budaya, tingkah laku, kebiasaan serta
pendatang. Keterbatasan secara pribadi
karakter yang berbeda dari setiap individu.
misalnya kendaraan membuat mahasiswa
Dengan perbedaan latar belakang etnis
pendatang memerlukan tempat tinggal
apabila tidak saling memahami maka akan
utama
bagi
perbedaan latar belakang
2 IMIELDA RISA, NIM. E51110031 Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 4 Nomor 4 Edisi Desember 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
menimbulkan
pertikaian,
atau
sosial yang dinamis menyangkut hubungan
Soekanto
antar orang perorangan, antara kelompok-
(2012:91) menyatakan penyebab dari akar
kelompok manusia maupun antar orang
pertentangan adalah “adanya perbedaan
perorangan dengan kelompok manusia”.
antara
Lebih lanjut Interaksi sosial menurut
pertentangan,
konflik
sebagaimana
individu-individu,
perbedaan
kebudayaan, serta perbedaan kepentingan”. Mahasiswa yang menjadi penghuni
Setiadi & Kolip (2011:64) merupakan: Hubungan antarmanusia yang sifat dari
rusunawa berinteraksi antar satu sama lain
hubungan
menemukan situasi berbeda dari tempat
artinya hubungan itu tidak statis, selalu
tinggal asalnya. Dalam tempat tinggal baru
mengalami
para penghuni perlu menyesuaikan diri
yang muncul ketika satu manusia
untuk mengurangi gesekan nilai dan
berhubungan dengan manusia lainya
kebiasaan dengan penghuni lain yang
adalah: hubungan antara individu satu
berbeda
dan
budaya
yaitu
dengan
cara
kelompok,
kebiasaan. Suatu usaha tersebut disebut
kelompok.
juga akomodasi.
Dasar
adalah
dinamika.
individu
memahami dan mengahargai nilai dan
Berdasarkan observasi yang dilakukan
tersebut
lain,
atau
dinamis
Kemungkinan
individu kelompok
kebutuhan
manusia
dan dan
untuk
mengadakan hubungan dengan sesamanya
oleh penulis terdapat ketidaksempurnaan
didasarkan
dalam berinteraksi oleh beberapa etnis,
menurut
sehingga
mendapatkan kebutuhan sebagai berikut:
proses
interaksi
mengalami
pada Wulansari
keinginan
manusia
(2009:35)
untuk
hambatan. berdasarkan paparan masalah di
1) Kepuasan dalam mengadakan hubungan
atas maka dari itu penulis ingin meneliti
serta mempertahankan yang lazimnya
masalah
disebut kebutuhan inklusi.
“Interaksi
Sosial
Dalam
Kehidupan Mahasiswa Di Rumah Susun Sederhana Sewa Universitas Tanjungpura (Rusunawa Untan) Puteri”
2) Pengawasan
dan
kekuasaan
yang
disebut sebagai kebutuhan akan kontrol. 3) Kebutuhan akan cinta dan kasih sayang yang disebut dengan akan afeksi. Menurut Soekanto (Wulansari, 2009:35) kebutuhan-kebutuhan
B. TINJAUAN LITERATUR
tersebut
harus
dipenuhi, sebab apabila hal ini mengalami halangan, maka akan timbul ketidakpuasan
1. Konsep Interaksi Sosial Soekanto
(Bungin,
2007:55)
dalam wujud rasa cemas, emosi yang
Interaksi sosial merupakan “hubungan
berlebihan, rasa takut dan seterusnya. 3
IMIELDA RISA, NIM. E51110031 Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 4 Nomor 4 Edisi Desember 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
Lebih
lanjut
Wulansari
(2009:38)
Dari
beberapa
pendapat
tentang
mengatakan ciri-ciri interaksi sosial adalah
interaksi sosial
sebagai berikut:
bahwa interaksi sosial berupa hubungan
1. Jumlah pelaku lebih dari satu orang,
pengaruh yang tampak dalam pergaulan
dapat dua orang atau lebih. 2. Adanya
komunikasi
maka dapat dikatakan
hidup bersama. Interaksi sosial merupakan
antara
pelaku
dengan menggunakan simbol-simbol.
kunci semua kehidupan sosial. Tanpa interaksi
sosial
tidak
mungkin
ada
3. Adanya suatu dimensi waktu yang
kehidupan masyarakat. Interaksi sosial
meliputi masa lampau, kini dan akan
merupakan syarat utama terjadi aktivitas-
datang yang menentukan sifat dari aksi
aktivitas sosial. Interaksi sosial merupakan
yang sedang berlangsung.
hubungan yang dinamis, terjadi antar
4. Adanya tujuan-tujuan tertentu, terlepas
seorang
dengan
orang
lain,
antara
dari sama atau tidak sama dengan yang
seseorang dengan kelompok sosial dan
diperkirakan oleh para pengamat.
antara kelompok sosial dengan kelompok
Interaksi
merupakan
hubungan
sosial lainnya.
timbal balik antara individu atau kelompok yang satu dengan yang lain dengan cara penyesuaian
diri
masyarakat.
individu
1. Kontak Sosial
Abdulsyani
Menurut Soekanto (2012:59) kontak
(2012:46), “Masyarakat adalah wadah
sosial merupakan “Hubungan antara satu
hidup bersama dari individu-individu yang
pihak dengan pihak lain yang merupakan
terjalin
awal terjadinya interaksi sosial yang
dan
Menurut
didalam
2. Syarat terjadinya Interaksi Sosial
terikat
dalam
hubungan
interaksi serta interelasi sosial, yang
masing-masing
berasal dari berbagai daerah”. Interaksi
antara satu dengan yang lain meski tidak
merupakan suatu proses yang terjalin
harus bersentuhan secara fisik”. Sebagai
melalui komunikasi dimana orang atau
gejala sosial,kontak sosial tidak berarti
kelompok sosial yang datang dari daerah
bersinggungan secara fisik, akan tetapi
lain dan ingin menetap di suatu tempat atau
berhubungan, berhadapan atau bertatap
daerah serta mengikuti aturan, norma,
muka antara dua orang individu atau
dalam
kelompok.
bergaul
hidup
mupun
cara
pihak
saling
bereaksi
berinteraksi antar masyarakat, interaksi
Lebih lanjut mengenai kontak sosial,
membutuhkan
untuk
Wulansari (2009:36) membagi Bentuk-
menyesuaikan diri guna mencapai tujuan
bentuk kontak sosial antar lain sebagai
dalam masyarakat.
berikut:
tindakan
4 IMIELDA RISA, NIM. E51110031 Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 4 Nomor 4 Edisi Desember 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
1.)Kontak antara individu dengan individu.
perorangan atau antar kelompok-kelompok
2.)Kontak
manusia
antara
individu
dengan
kelompok. 3.)Kontak
kelompok
dengan
kelompok.
komunikasi
Akan tetapi, tidak selalu komunikasi menghasilkan kerjasama bahkan suatu
2. Komunikasi Sosial
pertikaian mungkin akan terjadi sebagai
terjadinya
interaksi
sosial
berikutnya adalah adanya komunikasi. Komunikasi
merupakan
Tanpa
akibat salah paham atau karena masingmasing tidak mau mengalah.
usaha
penyampaian informasi kepada manusia lainnya.
memang
merupakan syarat terjadinya kerjasama. antara
Syarat
dan
komunikasi
3. Faktor Terjadinya Interaksi Sosial
tidak
Menurut
Soekanto
(2012:57)
mungkin terjadi proses interaksi sosial.
berlangsungnya suatu interaksi sosial dapat
Menurut Setiadi & Kolip (2011:76)
didasarkan pada berbagai faktor antara lain
komunikasi
saling
imitasi, sugesti, identifikasi, dan simpati.
memberikan tafsiran kepada/dari antar
Faktor tersebut dapat bergerak sendiri-
pihak
sendiri
adalah:
yang
Proses
sedang
melakukan
secara
terpisah
atau
saling
hubungan dan melalui tafsiran tersebut
berkaitan.
pihak-pihak yang sedang melakukan
1. Imitasi
hubungan dan melalui tafsiran tersebut
Imitasi adalah tindakan sosial meniru
pihak-pihak yang saling berhubungan
sikap,
mewujudkan perilaku sebagai reaksi
penampilan
atas
berlebihan.
maksud
atau
pesan
yang
tindakan fisik
tingkah
laku,
seseorang
atau secara
disampaikan oleh pihak lain tersebut.
2. Sugesti
Syarbaini
Sugesti adalah pemberian pengaruh atau
&
Rusdiyanta
(2009:26)
mengatakan “Karakteristik momunikasi manusia tidak hanya menggunakan
pandangan dari satu pihak kepihak lain. 3.
Identifikasi
bentuk isyarat fisik, akan tetapi juga
Identifikasi adalah kecenderungan dalam
berkomunikasi menggunakan kata-kata,
diri seseorang untuk menjadi sama dengan
simbol-simbol suara yang mengandung
orang lain.
arti bersama dan bersifat standar”
4. Simpati
Komunikasi memungkinkan sekali terjadi
berbagai
penafsiran
terhadap
Simpati adalah suatu proses seseorang merasa tertarik dengan orang lain.
tingkah laku orang lain. Komunikasi memungkinkan
kerjasama
antar
4. Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial 5
IMIELDA RISA, NIM. E51110031 Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 4 Nomor 4 Edisi Desember 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
1. Proses Asosiatif
. Menurut soekanto (2012:68) ada
a. Kerjasama
berbagai bentuk kerjasama adalah sebagai
Kerjasama yaitu suatu usaha bersama
berikut:
antara orang perorangan atau kelompok
1. kerukunan (harmony)
manusia mencapai satu atau beberapa
2.
tujuan bersama. Kerja sama berarti bekerja
3. kooptasi (cooptation
bersama-sama
4. koalisi (coalition)
bersama.
untuk
Bentuk
mencapai
kerjasama
tujuan tersebut
berkembang apabila orang dapat digerakan untuk mencapai suatu tujuan bersama dan
tawar menawar (bargaining),
5. kemitraan (joint venture), b. Akomodasi Abdulsyaini
(2012:159)
mengatakan
harus ada kesadaran bahwa tujuan tersebut
akomodasi adalah suatu keadaan hubungan
di kemudian hari mempunyai manfaat bagi
antara
semua. Juga harus ada perasaan yang
menunjukkan
menyenangkan dalam pembagian kerja
berhubungan dengan nilai dan norma-
serta balas jasa yang akan diterima.
norma
Dalam
teori-teori
(Soekanto,2012:67)
dapat
kedua
sosial
belah
pihak
keseimbangan
yang
yang yang
berlaku
dalam
sosiologi
masyarakat.
Soekanto
(2012:68)
dijumpai
mengatakan
“Istilah
akomodasi
beberapa bentuk kerjasama yang biasa
dipergunakan dalam dua arti, yaitu untuk
diberi nama kerja sama (cooperation).
menunjukkan suatu keadaan dan menunjuk
Kerjasama tersebut lebih lanjut dibedakan
pada suatu proses”. Akomodasi yang
lagi dengan:
menujuk
pada
adanya
suatu
a. Kerjasama
Spontan
Cooperation):
(Spontaneous
Kerjasama
yang
sertamerta b. Kerjasama Cooperation):
interaksi,
suatu
sebagai
keadaan
berarti
keseimbangan
dalam
suatu
proses
yaitu
menunjuk pada usaha manusia untuk Langsung
(Directed
Kerjasama
mencapai kestabilan dalam pertentangan.
yang
Menurut Soekanto (2012:70) Bentuk-
merupakan hasil perintah atasan atau
bentuk akomodasi adsalah sebagai berikut:
penguasa. c. Kerjasama
1. Coercion Kontrak
(Contractual
2. Compromise
Cooperation): Kerjasama atas dasar
3. Arbitration
tertentu
4. Mediation.
d. Kerjasama Tradisional (Traditional Cooperation):
Kerjasama
sebagai
bagian atau unsur dari sistem sosial.
5. Conciliation 6. Tolenrantion 7. Stalamate 6
IMIELDA RISA, NIM. E51110031 Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 4 Nomor 4 Edisi Desember 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
8.Adjudication
Persaingan merupakan “proses sosial yang
c. Asimilasi
dilakukan oleh individu/kelompok dengan
Asimilasi merupakan proses sosial yang di
tujuan mencari keuntungan sendiri atau
tandai
kelompoknya
dengan
mengurangi terdapat
adanya
usaha-usaha
perbedaan-perbedaan
antara orang-perorangan
tanpa
menggunakan
yang
ancaman atau kekerasan”
atau
Lebih lanjut Mengenai persaingan Menurut
kelompok manusia dan juga meliputi
Wulansari
(2009:39)
mengatakan
usaha-usaha untuk mempertinggi kesatuan
persaingan terjadi dalam hal berikut:
tindak, sikap dan proses mental dengan
1. Mendapatkan status sosial.
memperhatikan
2. Memperoleh jodoh
kepentingan-kepentingan
dan tujuan bersama. Apabila dua kelompok
3. Mendapat kekuasaan
manusia mengadakan asimilasi, batas-batas
4. Mendapatkan nama baik
antara
5. Akomodasi.
kelompok-kelompok
tadi
akan
hilang dan keduanya lebur menjadi satu kelompok. Soekanto
b. Persaingan Kontravensi merupakan suatu proses
(2012:74)
mengatakan
sosial yang ditandai oleh gejala-gejala
asimilasi terjadi apabila terjadi sebagai
perasaan tidak suka yang tersembunyi
berikut:
terhadap orang lain atau unsur-unsur
1. Kelompok-kelompok
manusia
yang
berbeda kebudayaanya. 2. Orang-perorangan
kebudayaan
golongan
tertentu,
yang
dapat berubah menjadi kebencian, tetapi
sebagai
warga
tidak sampai pada pertentangan atau
kelompok tadi saling bergaul secara
pertikaian.
Soekanto
(2012:87)
langsung dan intensif untuk waktu yang
mengatakan
“kontravensi
merupakan
lama.
proses
sosial
Kebudayaan-kebudayan dari kelompok-
persaingan
kelompok manusia tersebut masing-masing
pertentangan”.
dan
yang
berada
pada
pertikaian
atau
berubah dan saling menyesuaikan diri.
c. Konflik
2.
Konflik diartikan sebagai suatu proses
Proses Disosiatif
a. Persaingan
sosial antara dua orang atau lebih (bisa
Persaingan merupakan suatu kegiatan yang
juga kelompok) di mana salah satu pihak
berupa perjuangan sosial untuk mencapai
berusaha menyingkirkan pihak lain dengan
tujuan dengan bersaing namun berlangsung
menghancurkannya atau membuatnya tidak
secara
saling
berdaya. Konflik dilatarbelakangi oleh
menjatuhkan. Menurut Soekanto (2012:83)
perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu
damai,
dan
tidak
7 IMIELDA RISA, NIM. E51110031 Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 4 Nomor 4 Edisi Desember 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
dalam
suatu
interaksi.
perbedaan-
1. Proses Asosiatif Interaksi Sosial yang
perbedaan tersebut diantaranya adalah
Terjadi
menyangkut
kepandaian,
Untan Puteri.
pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan
a. Kerjasama
ciri
fisik,
lain sebagainya.
Antar
Penghuni
Rusunawa
Manfaat dilakukanya kerjasama salah
Konflik bisa bersumber pada berbagai
satunya adalah pekerjaan seberat apapun
sebab, penyebab terjadinya konflik atau
pasti akan terasa lebih ringan sehingga
pertentangan menurut Soekanto (2012:91)
pencapaian tujuan akan selesai dengan
berikut:
cepat. Kerjasama yang positif tentu akan
1. Perbedaan antar individu-individu
memberi
pula
pengaruh
2. Perbedaan kebudayaan
manfaat kepada setiap individu yang
3. Perbedaan kepentingan
terlibat.
4. Perubahan sosial
dikehidupan
Samahalnya
postif
yang
lingkungan
serta
terjadi Rusunawa
Bentuk-bentuk konflik menurut Kolip dan
UNTAN yang merupakan tempat tinggal
Setiadi (2011:92) adalah sebagai berikut:
mahasiswa dari berbagai daerah, sehingga
1. Konflik Pribadi
untuk mencapai kerukunan diperlukan
2. Konflik Rasial
adanya
3. Konflik antarkelas
Adapun bentuk kerja sama yang dilakukan
4. Konflik
antargolongan
atau
antar
kekuatan politik 5. Konflik internasional
kerjasama
antara
penghuni Rusunawa UNTAN adalah
seperti
penghuni.
Puteri
yang diterangkan oleh
informan CW berikut:
Bentuk-bentuk konflik sosial menurut
“Tolong
Wiwik (2006:18). antar lain sebagai
mempunyai masalah, saat teman sakit,
berikut:
seperti menemani teman pergi berobat
Konflik berdasarkan posisi pelaku yang
ke klinik....
berkonflik 1) Konflik vertikal
menolong
saat
teman
Sama halnya dengan pernyataan informan RI berikut
2) Konflik horizontal
Kerjasama saat teman penghuni lain
3) Konflik diagonal.
mendapatkan masalah, misalnya kita mengetahui ban motor teman bocor, jadi ikut bantu teman mendorong motor
C. PEMBAHASAN
ke bengkel. Pernyataan informan diatas menjelaskan bahwa yang terjadi adalah kerjasama jenis 8
IMIELDA RISA, NIM. E51110031 Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 4 Nomor 4 Edisi Desember 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
spontan yang terjadi serta merta tanpa ada
membersihkan sampah dihalaman depan
perencanaan dan orang yang terlibat dalam
dan belakang gedung Enggang, selian itu
kerjasama
terdapat kerjasama lain seperti penuturan
spontan
tidak
ditentukan.
Seperti halnya pernyataan informan RI berikut:
informan SF berikut: Jika tidak ada kegiatan maka setiap
“Karena pada saat itu hanya saya yang
sore kami di anjurkan untuk bermain
berada di parkiran, jadi saya sendiri
volly di lapangan yang berada di
yang membatu dia mendorong motorny
depan, hal itu bertujuan para penghuni
hingga ke bengkel.”
saling mengenal.
Penuturan
informan
diatas
Penuturan
informan
SF
diatas
menjelaskan bahwa yang terlibat dalam
menjelaskan bahwa selain kegiatan yang
kerjasama adalah penghuni yang sedang
dilaksanakan setiap sore sabtu, terdapat
dalam
kegiatan yang dianjurkan setiap sore yaitu
keadaan
langsung
dimana
penghuni lainya sedang memerlukan
olahraga
volly.
Kegiatan
yang
pertolongan. Kerjasama yang dilakukan
dilaksanakan merupakan kegiatan-kegiatan
tidak memnadang asal daerah, agama,
yang sudah terencana dan mempunyai
budaya, angkatan serta etnis. Alasan
tujuan yang jelas. Hal ini seperti halnya
mereka melakukan kerjasama adalah
dengan penututan informan ZF berikut:
karna saling kenal serta sedang dalam
Adapaun jenis yang dilakukan seperti
keadaan langsung dimana penghuni lain
gotong royong membersihkan halaman
memerlukan
itu
depan dan belakang, membuat taman,
terdapat kerjasama lain seperti penuturan
menanam bunga, ataupun biasanya ada
informan RA berikut:
peringatan
pertolongan.
Selain
hari
tertentu
diadakan
Kerjasama yang dilakukan di Rusun
lomba, nah itu dilaksanakan pada hari
Enggang
sabtu
seperti
membersihkan
gotong
sampah
saja,
itupun
menyesuaikan
halaman
dengan kegiatan mereka, jika pada hari
depan dan belakang disekitar rusun
sabtu ada kegiatan inti di comdev, maka
enggang,
bunga,
kegiatan disini diadakan pada sabtu
kegiatan tersebut dilaksanakan pada
depan pada minggu berikutnya. Selain
sabtu jam 15.00 sore, dan kegiatan
itu kegiatan yang sangat dianjurkan
tersebut diadakan bergantian.
adalah olahraga volly setiap sore,
serta
menanam
Penuturan
informan
menjelaskan
bahwa
diadakan
meliputi
di
royong
RA
diatas
kerjasama
yang
gotong
kegiatan itu supaya para penghuni saling mengenal.
royong 9
IMIELDA RISA, NIM. E51110031 Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 4 Nomor 4 Edisi Desember 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
Dari beberapa keterangan diatas diketahui
tapi hal itu tidak langsung saya
bahwa di Rusunawa terdapat dua gedung
sampaikan
yaitu Ruai dan Enggang, pada Rusunawa
nantinya terjadi konflik, jadi saya
Ruai terdapat jenis kerjasama spontan saja,
pendam saja.
tetapi pada Rusunawa Enggang terdapat
Sama halnya dengan keterang KA
kerjasama spontan dan langsung.
pada
mereka,
karena
berikut: Untuk menghindari konflik sebaiknye kite
b. Akomodasi Akomodasi untuk
merupakan
mengurangi
suatu
konflik
harus
punye
sikap
toleransi,
langkah
menghargai orang disekeliling, bukan
maupun
hanya
mementingkan
kenyamanan
pertentangan melalui usaha-usaha untuk
sendiri. Yang pernah saye alami karna
mencapai kestabilan. Dalam usaha tersebut
saya tidak ingin hal tersebut terjadi,
pihak yang mengalami pertentangan atau
jadi saya langsung mendatangi pihak
konflik saling mengadakan penyesuaian
yang saya tidak senang, saye kekamar
diri
die hanya untuk memberitahu, bukan
untuk
mengatasi
ketegangan-
ketegangan. Salah satu langkah akomodasi
untuk bertengkar.
yaitu sifat toleransi.
Keterangan
Toleransi
adalah
akomodasi
yang
menjelaskan
informan bahawa
merupakan
pihak saling menerima satu sama lain
menghindari konflik, jalan tersebut yaitu
sehingga perselisihan dapat dihilangkan.
dengan mengembangkan sikap toleransi
Biasanya toleransi tidak terjadi secara
oleh masing-masing penghuni. Selain itu
langsung dan tanpa ada paksaan, karena
terdapat cara lain yang dilakukan oleh
toleransi biasanya terjadi karena kesadaran
penghuni
masing-masing pihak. Seperti halnya di
seperti keterangan informan CW berikut:
merupakan
Rusunawa
Untuk
menghindari
menghindari
untuk
konflik,
konflik
saye
memutuskan untuk pindah kamar, hal
terdiri dari berbagai daerah, etnis, latar
itu dengan maksud konflik tersebut
belakang budaya, angkatan, sikap toleransi
tidak berlanjut.
merupakan sikap yang harus dimiliki oleh
Sama
penghuni.
hunian
yang
penting
mahasiswa
setiap
tempat
Untan
untuk
yang
akomodasi
dilakukan dengan cara masing-masing
lingkungan
hal
diatas
Sikap
toleransi
ditunjukkan oleh informan RI berikut: Saya tidak menyukai beberapa orang
halnya
dengan
keterangan
informan DL berikut: Saye ahirnya pindah kamar, karena sudah tidak tahan satu kamar. Tetapi
disni yang suka membuat kegaduhan, 10 IMIELDA RISA, NIM. E51110031 Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 4 Nomor 4 Edisi Desember 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
hubungan pertemanan kami tetap baik
barang seperti Hp, tas, dan sepatu. Seperti
setelah itu.
halnya dengan penuturan informan DL
Selain itu terdapat cara lain untuk
berikut:
menghindari
dengan
Kalo lihat teman pergi ibadah ataupun
musyawarah, hal ini melibatkan pengelola
kuliah pake baju ataupun tas yang
Rusunawa
bagus, rasenye
lingkungan
ko
nflik
dan
yaitu
Kepengurusan
Rusunawa.
Seperti
di
halnya
penjelasan ZF berikut:
mulailah betanya beli dimana barang tersbut jadi ikut beli juga.
Jika terjadi konflik antar penghuni di Enggang, kami
pengen juga, jadi
akan musyarwarah
Seperti halnya dengan penuturan MA berikut:
antar pihak yang berkonflik, dan saya
Melihat teman satu kamar, atau teman
sebagai Kades sebagai pihak penengah,
yang lain punya Handphone dengan
jika tidak berhasil maka akan ditangani
kamera yang bagus, jadi saya juga
oleh pengelola.
berkeinginan untuk memiliki, jadi saya
Dari beberapa keterangan informan diatas,
juga beli Hp.
terlihat bahawa terdapat usaha-usaha yang
Dari beberapa keterangan diatas
dilakukan oleh penghuni Rusunawa untuk
persaingan yang terjadi adalah dalam gaya
menghindari terjadinya konflik, hal ini
berbusana serta barang yang dimiliki
terwujud dalam sikap toleransi, menhindar,
seperti handphone. Selain itu terdapat
maupun musyawarah.
persaingan dalam hal kebersihan seperti keterangan ZF berikut:
2.
Proses Dissosiatif Interaksi Sosial
Pada penghuni enggang disini biasanya
yang
diadakan
lomba
masing
masing
Terjadi
Antar
Penghuni
Rusunawa Untan Puteri
kebersihan, RT
jadi
bersaing
memperenutkan RT siapa yang paling bersih, jadi nanti yang menang akan
a. Persaingan Persaingan merupakan proses sosial yang dilakukan oleh individu maupun kelompok
dengan
informan
keuntungan sendiri atau kelompoknya
menunjukkan
bahwa
tanpa menggunakan ancaman maupun
terjadi adalah dalam hal kebersihan tempat
kekerasan. Persaingan yang ditunjukkan
hunian yang dibagi atas beberapa RT di
oleh
rusun
Rusunawa
mencari
Outreacing di Rusun. Keterangan
penghuni
tujuan
mendapatkan hadiah dari kepengurusan
adalah
persaingan dalam mode pakaian dan
puteri
ZF
diatas
persaingan
enggang.
Dari
yang
beberpa
keterangan diatas dapat dikatakan terdapat 11
IMIELDA RISA, NIM. E51110031 Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 4 Nomor 4 Edisi Desember 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
persaingan
di
Rusunawa
Puteri
baik
sebab dalam menjalani hubungan sosial,
gedung Ruai maupun Enggang, seperti
seseorang tidak selalu sejalan dengan
bersaing dalam mode berbusana dan
kelompoknya. Selain itu juga konflik yang
kebersihan.
terjadi dirusun merupakan contoh konflik individu dengan individu karena perbedaan
b. Konflik
kepentingan, berikut penuturan informan
Konflik merupakan salah satu bentuk
KA:
proses interaksi sosial yang terjadi antara
Saya pernah berkonflik sama penghuni
perorangan atau kelompok manusia. Dalam
yang tinggal di lantai 2, mereka yang
hal ini bentuk konflik yang terjadi di
tinggal tepat di atas kamar saya,
rusunawa untan merupakan konflik yang
konflikny
dilatarbelakangi oleh adanya perbedaan
sembarangan membuang air bekas
kepentingan pribadi. Antara satu individu
cucian kebawah, airnya membasahi
dengan individu lainya. Hal ini seperti
baju saya yang lagi dijemur di belakang
yang diungkapkan oleh informan DL
kamar. Kejadian tersebut sudah tiga
berikut
kali terjadi, yang pertama dan yang
Yang namanya konflik pasti pernah terjadi,
kedua saya cuma menegur dari kamar,
saya pernah mengalami konflik sama
yang ketiga saya datang langsung
teman satu kamar, konfliknya karena
kekamarnya.
disebabkan
mereka
teman saya pemalas, dia tidak mau
Konflik yang terjadi di Rusunawa
membersihkan kamar, juga terlalu sensitif,
banyak disebabkan perbedaan antara satu
tidak bisa dinasehati, ahirnya saya pindah
penghuni dan penghuni lainya. Konflik ini
kamar..
terjadi pada penghuni satu kamar maupun
Keterangan kedua informan diatas
kamar
lainya.
Konflik
yang
terjadi
menggambarkan bahwa konflik tersebut
mengakibatkan antara satu penghuni lainya
terjadi karena perbedaan pribadi individu
tidak saling menegur antara satu sama lain,
dan
individu
tetapi tidak berlangsung lama, seperti
merupakan salah satu faktor penyebab
halnya yang diungkapkan oleh informan
konflik karena setiap orang memiliki
DL berikut:
individu.
Perbedaan
pendirian dan perasaan yang berbeda-beda
Akibat dari konflik tersebut tidak saling
satu dengan yang lainnya. Perbedaan
bertegur sapa, tapi biasanya tidak
pendirian dan perasaan akan sesuatu hal
berlangsung lama karne masalahnya
atau lingkungan yang nyata ini dapat
tidak besar.
menjadi faktor penyebab konflik sosial, 12 IMIELDA RISA, NIM. E51110031 Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 4 Nomor 4 Edisi Desember 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
Konflik akan terjadi apabila individu maupun
kelompok
penghuni rusunawa untan tergolong dalam
mengikiutsertakan
2 jenis kerjasama. Yang pertama kerjasama
perbedaan ciri-ciri dari masing-masing
yang dilakukan oleh penghuni rusunawa
individu kedalam interaksi. perbedaan-
puteri gedung enggang yang dihuni oleh
perbedaan tersebut jika dikontrol akan
mahasiswa beasiswa outrecing meliputi
mengahasilkan
kerjasama
konflik
integtrasi.
yang
terjadi
Begitu
juga
dirusunawa
saling
terutama
penghuni
diri
individu,
berikut
dan
kerjasama
langsung. Kerjasama spontan meliputi
memerlukan cara untuk mengatasinya dari
spontan
tolong
menolong
lainya
saat
memerlukan
teman bantuan
penuturan informan RS:
seperti saat sakit, serta saat mendapatkan
“Kalo konflik sih pasti ad kan, care
musibah. Kerjasama langsung contohnya
mengatasinya kite ndaq boleh mentingkan
gotong royong membersihkan lokasi di
diri sendiri, dsini hidup bersame-same,
sekitar
same-same
membersihkan halaman depan gedung
jaoh
dari
keluarge,
kalo
rusun,
sampah-sampah,
misalny ad masalah kan, pasti teman-
enggang,
kerja
teman disini yang menolong, jadi harus
mendapat
arahan
baik same tetangga’’
mahasiswa outreacing yang berada di
Dari beberapa keterangan informan
sama
langsung
dari
ini
kepengurusan
Rusunawa Puteri.
ditas diketahui bahwa konflik yang sering
Kerjasama dirusun enggang terlihat
terjadi merupakan konflik antar pribadi
baik, hal ini disebabkan para penghuni
yaitu
rusun
antara
penghuni
satu
dengan
enggang
sering
mengadakan
penghuni lain. Selain itu terdapat konflik
kegiatan, hal ini juga didukung oleh para
yang berasal dari konflik kelompok etnis
penghuni
tertentu, konflik tersebut juga berasal dari
mahasiswa beasiswa outrecing, sehingga
konflik pribadi, bukan berasal dari etnisny,
kegiatan tersebut membuat masing-masing
namun hal ini membuat pandangan negatif
penghuni saling mengenal, dan dampaknya
terhadap etnis tertentu.
dapat menimbulkan rasa kekeluargaan
rusun
enggang
merupakan
yang kuat, selain itu juga disebabkan oleh waktu mereka menempati rusunawa adalah D. SIMPULAN
bersamaan. Kerjasama kedua adalah kerjasama
1. Kerjasama
yang dilakukan oleh penghuni rusunawa
Berdasarkan hasil penelitian yang penulis
dapatkan
dilapangan
bahwa
gedung ruai yaitu kerjasama spontan, contohnya
membantu
teman
saat 13
IMIELDA RISA, NIM. E51110031 Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 4 Nomor 4 Edisi Desember 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
memerlukan bantuan seperti sakit ataupun
kamar, dan jalan musyawarah yang
pindah kamar. Pada rusun Ruai tidak
melibatkan Pengelola dan pengurus.
terdapat gotong royong membersihkan
3. Konflik
halaman, karena pada bangunan ruai sudah
Konflik yang terjadi dirusunawa
disediakan petugas kebersihan. Sehinggan
untan
pada rusun ruai kerjasamanya sangat
merupakan konflik pribadi dan konflik
kurang.
kelompok. Konflik pribadi terjadi pada
Selain
itu
juga
terdapat
pengelompokan dalam berteman.
puteri
yang
sangat
dominan
rusun enggang dan rusun ruai. Konflik
Faktor yang mempengaruhi kerja
pribadi merupakan konflik yang didasari
sama hal ini disebabkan karena mereka
oleh sikap atau penilaian salah satu
mempunyai kesibukan masing, perbedaan
penghuni terhadap penghuni lain, baik
bahasa, agama dan suku sehingga mereka
penghuni
sulit untuk berkomunikasi sehingga sulit
ataupun penghuni lain. Penilaian tersebut
untuk bekerja sama. Hasil dari penelitian
didasari oleh perasaan suka ataupun benci.
ini menunjukkan bahwa toleransi berperan
Jika penghuni lain berperilaku sesuai selera
penting
yang
si penilai maka akan timbul kecocokan,
berlangsung antara mahasiswa dengan
tetapi jika tidak sesuai makan akan timbul
mahasiswa lain hal berkomunikasi bahasa
penilaian konflik.
sangat
dalam
proses
berperan
interaksi
teman satu kamar
mengingat
Selain itu terdapat konflik kelompok
mahasiswa berasal dari berbagai daerah,
dalam hal ini kelopok mahasiswa papua
oleh sebab itu bahasa Indonesia dan
yang tinggal dirusun ruai mendapat hal
bahasan
negatif, hal ini dikarenakan mahasiswa
melayu
penting,
tersebut
pontianak
dijadikan
pilihan dalam berkomunikasi.
tersebut suka membuat keributan dan hal
2. Akomodasi
tersebut
mengganggu
penghuni
lain.
Akomadasi yang terjadi ditunjukkan
Konflik ini tidak menyebabkan kekerasan,
dengan
antar
tetapi menyebakan pengasingan. Selain itu
tidak
juga terdapat konflik yang disebakan oleh
memandang perbedaan asal daerah,
perbedaan kepentingan, contoh konflik ini
etnis,
agama,
adalah penghuni rusun lantai atas yang
maupun
suka membuang sampah dan limbah cucian
beasiswa. Selain itu jalan untuk
sembarangan laintai bahwah, hal tersebut
menghindar dari konflik tersebut
tentu saja mengganggu penghuni rusun
yaitu dengan menjauh dari orang
lantai bawah, hal ini merupakan konflik
penyebab
yang sering terjadi di rusun ruai.
sikap
penghuni,
toleransi
budaya,
penerima
toleransi ini
fakultas,
beasiswa
konflik
seperti
pisah
14 IMIELDA RISA, NIM. E51110031 Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 4 Nomor 4 Edisi Desember 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
4. Persaingan Persaingan
3. Diharapakan bagi pengurus Rusunawa
yang
ditunjukkan
oleh
Untan
untuk
mengadakan
kegiatan
penghuni rusunawa yaitu bersaing dalam
kerjasama gotong royong bagi seluruh
hal positif tidak menimbulakn tindak
penghuni
kekerasan maupun menghancurkan pihak
tersebut akan menciptakan kerukunan
lain. Contoh persaingan penghuni Rusun
bagi setiap penghuni.
adalah bersaing dalam mode busana,
Rusunawa
untuk
persaingan
memandang
hal
kebersihan
lingkungan kamar hunian.
hal
4. Diharapkan setiap elemen masyarakat
bersaing dalam barang seperti hp dan dalam
sehingga
saling
berinteraksi latarbelakang
tanpa budaya,
daerah maupun status sosial sehingga dari inteaksi sosial tersebut diharapkan menjadi
E. SARAN
wadah
memberikan
1. Diharapkan
mahasiswa
penghuni
komunikasi
informasi
dan
tentang
kemajuan daerah maupun negara.
rusunawa untan puteri sntuk selalu menjaga interaksi sosial antara sesama penghuni
rusun.
Hendaknya
dalam
F. REFERENSI
berinteraksi tidak memandang latar belakang
daerah,
agama,
ataupun
budaya, sehingga terjadi kerjasama yang baik antar sesama penghuni. 2. Diharapkan
mahasiswa
rusunawa
untan
penghuni
puteri
untuk
Abdulsyaini. 2012. Soiologi Sistematika Teori dan Terapan. Jakarta : Bumi Aksara Ahmadi, H. Abu 2008, Psikologi Sosial, Edisi Revisi, Jakarta: Rineka Cipta Bungin, B. (2007). (2007). Sosiologi Komunikasi. Jakarta: Prenada Kencana Group
mengurangi potensi konflik, misalnya dengan
mengembangkan
tolenrasi,
karena
sikap
sikap
Gerungan, W.A. 1991. Psikologi Sosial. Bandung : Eresko
toleransi
merupakan faktor yang sangat penting
Kolip, Usman & Elly M. Setiadi. 2011. Pengantar Sosiologi. Jakarta: Kencana
dalam interaksi antar penghuni dengan berbagai identitas yang dimilkinya. Toleransi merupakan elemen penting bagi
terwujudnya
keharmonisan
kerukunan
didalam
dan
lingkungan
rusunawa untan, dan otomtis akan mengurangi konflik.
Moleong, Lexy J. 2013. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rosdakarya Offset Nasikun. 2012. Sistem Sosial Iondonesia. Jakarta: Raja Grafindo Persada Nugrohadi, Edwin & Dany Haryanto. 2011, Pengantar Sosiologi Dasar, Jakarta: Prestasi pustaka 15
IMIELDA RISA, NIM. E51110031 Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 4 Nomor 4 Edisi Desember 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
Sitorus, M. 2003. Berkenalan Dengan Sosiologi. Bandar Lampung : Erlangga Soekanto, Soerjono. (2012). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers Sukidin, Basrowi. (2002). Metode penelitian kualitatif perspektif mikro. Surabaya: Insan Cendekia Sugiyono. 2009. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung : Alfabeta Syarbini, & Rusdiyanta, 2009. DasarDasar Sosiologi, Jakarta; Graha Ilmu Wiwik, D.H & Retno Kuning. 2005. Sosiologi SMA kelas X. Solo: Sindhunata Wulansari, Dewi. 2009. Sosiologi Konsep dan Teori. Bandung: Refika Aditama
Rujukan Skripsi Sunaidi, Ahmad. 2013. Skripsi Tentang Interaksi Sosial Masyarakat Samin. Yogyakarta Fahroni. 2009. Skripsi Tentang Interaksi Sosial Mahasiswa Asing. Yogyakarta
16 IMIELDA RISA, NIM. E51110031 Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN