Instruksi Kerja KEGIATAN JOINT STUDIO LABORATORIUM PENGEMBANGAN WILAYAH DAN KEBIJAKAN PUBLIK
Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Malang 2015
Instruksi Kerja KEGIATAN JOINT STUDIO Lab. Pengembangan Wilayah dan Kebijakan Publik Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
Kode Dokumen Revisi Tanggal Diajukan oleh
: : : :
00606 14002 0 26 Januari 2015 Ketua Unit Jaminan Mutu
Dikendalikan oleh
Eddi Basuki Kurniawan, ST.,MT NIP. 19740924 200312 1 003 Manager Representative
Disetujui oleh
Ismu Rini Dwi Ari ST., MT. PhD NIP. 19681221 199903 2 001 Ketua Jurusan
:
Dr. A. Wahid Hasyim MSP NIP. 19651218 199412 1 001
INSTRUKSI KERJA JOINT STUDIO LAB. PENGEMBANGAN WILAYAH DAN KEBIJAKAN PUBLIK I.
RUANG LINGKUP Kegiatan Joint Studio merupakan bagian dari kegiatan pendidikan dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi, yang diselenggarakan oleh Lab. Pengembangan Wilayah dan Kebijakan Publik. Kegiatan Joint Studio merupakan kerjasama antara Lab. Pengembangan
Wilayah
dan
Kebijakan
dengan
Pemerintah
Daerah
Kota/Kabupaten/Provinsi di Indonesia atau dengan universitas dalam dan luar negeri untuk melaksanakan kegiatan studio secara bersama-sama. II.
PRINSIP Pada prinsipnya, kegiatan studio merupakan kegiatan belajar mandiri dan terstruktur berdasarkan permasalahan riil di lapangan (problem based learning) yang dilakukan oleh mahasiswa untuk mengenali, menganalisis, dan merencanakan (mencari solusi) atas permasalahan di bidang perencanaan wilayah dan kota yang terjadi di kabupaten/kota/provinsi tertentu. Output yang diharapkan dari kegiatan studio adalah mahasiswa mampu mencari data, melakukan survei, mengolah data, menganalisis, dan menyusun rencana untuk wilayah tersebut. Kegiatan studio dalam Lab. Pengembangan Wilayah dan Kebijakan Publik adalah Studio Perencanaan Desa (semester ganjil) dan Studio Perencanaan Wilayah (semester genap). Kegiatan joint studio merupakan kegiatan kerjasama yang dilakukan oleh Lab. Pengembangan
Wilayah
dengan
Pemerintah
Kota/Kabupaten/Provinsi
atau
Universitas lain sehingga terjadi sharing ilmu/pengetahuan dan keterampilan. Dengan demikian, mahasiswa yang sedang menempuh MK. Studio Perencanaan Desa atau Studio Perencanaan Wilayah dapat melaksanakan studio di kabupaten/kota/provinsi yang dikerjasamakan atau melakukan kegiatan studio dengan mahasiswa lain di lokasi tertentu. III.
PERALATAN Dalam pelaksanaan kegiatan joint studio diperlukan peralatan yang mendukung kegiatan studio, seperti alat pengumpulan data seperti kuesioner, panduan wawancara, atau form observasi serta peralatan penunjang lainnya seperti camera,
gps, dan sebagainya. Selain peralatan dalam bentuk barang, peserta MK. Studi juga harus memiliki pengetahuan dan keterampilan terkait dengan tema/topik kegiatan studio yang telah ditentukan, kemampuan analisis, dan kemampuan dalam merencanakan/memberikan solusi atas permasalahan di bidang perencanaan wilayah dan kota pada lokasi studi. IV.
LANGKAH KERJA
1. Joint Studio dengan Pemerintah Kabupaten/Kota/Provinsi Pra Kegiatan Joint-Studio 1.
Kegiatan Joint Studio dengan melibatkan Pemerintah Kabupaten/Kota/Provinsi bertujuan untuk memperoleh pembelajaran terkait perencanaan wilayah dan kota di kabupaten/kota/provinsi tersebut serta memberikan rekomendasi untuk penyelesaian permasalahan perencanaan dan pembangunan di lokasi tersebut.
2.
Sebelum pelaksanaan kegiatan, Lab. Pengembangan Wilayah dan Kebijakan harus telah menyepakati tema atau topik kegiatan studio, sesuai dengan arahan/masukan dari pihak Pemerintah Kabupaten/Kota/Provinsi.
3.
Pengelola Lab. Pengembangan Wilayah dan Kebijakan Publik, mahasiswa yang sedang menempuh MK. Studio, serta pihak Pemerintah Kabupaten/Kota/Provinsi harus menyepakati produk yang dihasilkan dari kegiatan Joint-Studio tersebut.
4.
Pengelola Lab. Pengembangan Wilayah dan Kebijakan Publik dan mahasiwa yang sedang menempuh MK. Studio harus melakukan kegiatan perizinan untuk kegiatan survei dan pengumpulan data maksimal 1 bulan sebelum kegiatan survei berlangsung.
Pelaksanaan Kegiatan Joint-Studio 1. Pelaksanaan kegiatan joint-studio terutama kegiatan pengumpulan data dilakukan
setelah
memperoleh
persetujuan
dari
Pemerintah
Kabupaten/Kota/Provinsi setempat. 2. Selama kegiatan joint-studio, Pemerintah Kabupaten/Kota/Provinsi setempat harus menyediakan dan memberikan data dan informasi sesuai yang diperlukan oleh mahasiswa yang sedang melaksanakan MK. Studio. 3. Waktu pelaksanaan pengumpulan data (survei) disesuaikan dengan kebutuhan data dan informasi yang dibutuhkan. 4. Selama pelaksanaan kegiatan joint studio, mahasiswa, Pengelola Lab. Pengembangan Wilayah dan Kebijakan Publik harus selalu berkoordinasi dengan pihak Pemerintah Kabupaten/Kota/Provinsi setempat. Pasca Kegiatan Joint-Studio 1. Sebagai bentuk pertanggungjawaban, Pengelola Lab. Pengembangan Wilayah
dan
Kebijakan
Publik,
mahasiswa,
dan
pihak
Pemerintah
Kabupaten/Kota/Provinsi harus mengadakan diskusi terakhir untuk pemaparan hasil joint-studio yang telah dilakukan. 2. Pihak Pemerintah Kabupaten/Kota/Provinsi dapat memberikan masukan/arahan untuk perbaikan hasil joint-studio yang telah dilakukan oleh mahasiswa dan Lab. Pengembangan Wilayah dan Kebijakan Publik. 3. Mahasiswa dan pengelola Lab. Pengembangan Wilayah dan Kebijakan Publik harus
melaporkan
hasil
kegiatan
Studio
kepada
Pemerintah
Kabupaten/Kota/Provinsi setempat. Produk yang dihasilkan antara lain laporan, album peta, bahan presentasi, serta banner/poster, serta produk lain yang telah disepakati sebelumnya. Batas waktu pengumpulan produk adalah 2 minggu setelah diskusi terakhir dilaksanakan.
2. Joint Studio dengan Universitas Lain Pra Kegiatan Joint-Studio 1. Kegiatan Joint Studio dapat dilakukan dengan kerjasama dengan Jurusan PWK di Universitas lain yang sedang menempuh MK. Studio yang sama. Kegiatan ini dilaksanakan untuk sharing pengetahuan dan ilmu antara mahasiswa. 2. Kegiatan Joint-Studio tersebut dilaksanakan selama 6 bulan (satu semester) dan dapat diperpanjang sesuai dengan kesepakatan kedua pihak yang bekerjasama. 3. Kedua universitas yang melaksanakan kegiatan Joint-Studio harus berkoordinasi dan menyepakati tema/topik MK. Studio dan menentukan wilayah studi secara bersama-sama. 4. Kedua
universitas
yang
bekerja
sama
dalam
kegiatan
Studio
harus
mendiskusikan pembagian tugas dan kewajiban serta peranan masing-masing dalam pelaksanaan kegiatan Studio. 5. Kegiatan persiapan survei MK. Studio harus dilaksanakan minimal 1 bulan sebelum berlangsungnya pelaksanaan survei. Pelaksanaan Kegiatan Joint-Studio 1. Pelaksanaan kegiatan Joint-Studio terutama kegiatan pengumpulan data dilakukan
setelah
memperoleh
persetujuan
dari
Pemerintah
Kabupaten/Kota/Provinsi setempat. 2. Dalam pelaksanaan kegiatan Joint Studio, terutama saat kegiatan survei dan pengumpulan data harus didampingi oleh dosen pendamping dari kedua universitas. 3. Selama kegiatan Joint-Studio, Pemerintah Kabupaten/Kota/Provinsi setempat harus menyediakan dan memberikan data dan informasi sesuai yang diperlukan
oleh mahasiswa yang sedang melaksanakan MK. Studio. 4. Kedua pihak yang bekerja sama harus melakukan pembagian tugas secara adil, sharing data dan informasi, serta kerjasama demi tercapainya produk perencanaan yang baik. 5. Waktu pelaksanaan pengumpulan data (survei) disesuaikan dengan kebutuhan data dan informasi yang dibutuhkan. Pasca Kegiatan Joint-Studio 1. Sebagai bentuk pertanggungjawaban, kedua pihak yang bekerja sama dalam kegiatan Joint Studio harus melakukan pemaparan hasil Joint Studio kepada civitas akademika di lingkungan jurusan/universitasnya. Dalam pemaparan tersebut, dapat pula diundang Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota/Provinsi setempat. 2. Kegiatan pemaparan hasil Joint Studio tersebut dilaksanakan selambatlambatnya 2 minggu setelah produk selesai (tahap finalisasi). 3. Produk yang dihasilkan dalam kegiatan Joint Studi tersebut antara lain laporan, album peta, bahan presentasi, serta banner/poster, serta produk lain yang telah disepakati sebelumnya. 4. Apabila kegiatan Joint Studio telah berakhir, kerjasama kegiatan Joint Studio dapat dilakukan kembali dengan memperbaharui kontrak kegiatan kerjasama minimal 3 bulan sebelum kegiatan Joint Studio dilakukan kembali pada tahun berikutnya.