INSTALASI PENGOLAHAN LUMPUR TINJA JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
BAB I PENDAHULUAN 1.1.
LATAR BELAKANG Setiap hari manusia menghasilkan air limbah rumah tangga (domestic
waste water). Air limbah tersebut ada yang berasal dari kakus disebut black water ada pula yang berasal dari kamar mandi,tempat mencuci pakaian, tempat mencuci piring dan peralatan dapur yang disebut juga grey water. Sebagian besar penduduk Indonesia masih menggunakan system pengolahan air limbah rumah tangga setempat ( on site system ) yang berupa tangki septik atau cubluk. Ada yang memasukkan air limbah dari kakus (black water) ada pula yang memasukkan seluruh air limbahnya (black water + grey water ).Setelah memakan waktu tertentu limbah tersebut akan mengalami dekomposisi oleh mikroorganisme lalu berubah menjadi lumpur tinja. Pada umumnya penduduk menggunakan sistem pengolahan limbah setempat (on-site system) yaitu berupa tangki septik untuk mengolah limbah domestic dan sebagian masyarakat belum memiliki tangki septic yang memenuhi persyaratan teknis kesehatan. Pada saat tangki septik penuh, biasanya dilakukan pengurasan lumpur tinja. Lalu timbul pertanyaan, kemana lumpur tinja tersebut dibuang. Pada mulanya, pengurasan lumpur di dalam tangki dilakukan dengan menggunakan truk tinja dan selanjutnya dibawa ke instalasi pengolahan lumpur tinja (IPLT). Dimana IPLT adalah instalasi pengolahan air limbah yang dirancang hanya menerima dan mengolah lumpur tinja yang diangkut melalui mobil (truk tinja) atau gerobak tinja. Lumpur tinja diambil dari unit pengolah limbah tinja seperti tangki septik dan cubluk tunggal ataupun endapan lumpur dari underflow unit pengolah air limbah lainnya. IPLT dirancang untuk mengolah lumpur tinja sehingga tidak membahayakan bagi kesehatan masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Lumpur akan diolah sehingga menjadi lumpur kering yang disebut
CRISTY S. DEWI (11513105)
1
INSTALASI PENGOLAHAN LUMPUR TINJA JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA dengan cake dan air olahan (effluent) yang sudah aman untuk dibuang ataupun dimanfaatkan kembali. Lumpur kering (cake) dapat dimanfaatkan menjadi pupuk dan air effluent dapat digunakan untuk keperluan irigasi. Pembuangan tinja manusia yang tidak layak dapat menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan berupa pencemaran air, baik pencemaran pada air tanah maupun air permukaan, kemudian pencemaran tanah dan dapat pula mengakibatkan terjadinya gangguan estetika. Pencemaran tersebut dapat terjadi karena tinja merupakan suatu sisa hasil proses metabolisme yang dikeluarkan dari dalam tubuh yang mengandung materi organik dan bakteri pathogen yang dapat menimbulkan penyakit. Sumber air yang sudah terkontaminasi atau tercemar oleh buangan tersebut dapat menimbulkan berbagai penyakit yang berbahaya. Pembuangan lumpur tinja merupakan bagian penting dalam sanitasi lingkungan. Oleh karena itu, maka perlu dilakukan penanganan lumpur tinja yang mampu menampung serta mengolah tinja sedemikian rupa sehingga dapat mencegah terjadinya pencemaran yang disebabkan oleh lumpur tinja tersebut dan sesuai dengan persyaratan teknis, ekonomi dan berwawasan lingkungan yang dimulai dari penampungan tinja pada setiap rumah, pengurasan, sampai pengolahan akhir di Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT). Pembangunan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) diharapkan dapat menampung dan mengolah lumpur tinja hasil pengurasan sebelum dibuang ke lingkungan agar tidak menimbulkan masalah kesehatan dan kenyamanan lingkungan. Selain itu masyarakat yang ingin melakukan pengurasan tangki septik tidak perlu lagi menggunakan jasa truk tinja milik swasta yang tidak diketahui ke mana nantinya truk tinja milik swasta akan membuang lumpur tinja tersebut. Kemudian pembangunan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) ini dibangun guna mengantisipasi dampak yang lebih buruk akibat adanya peningkatan volume lumpur dan juga diharapkan dapat menangani masalah lumpur tinja secara efektif dan higienis
CRISTY S. DEWI (11513105)
2
INSTALASI PENGOLAHAN LUMPUR TINJA JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA 1.2.
TUJUAN
Adapun tujuan perancangan IPLT adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengurangi resiko terjadinya penyebaran pencemaran akibat pembuangan lumpur tinja yang tidak terolah dan terkendali. 2. Menjaga kualitas sumber daya dan lingkungan sekitar. 3. Memanfaatkan sumber daya yang dihasilkan dari lumpur tinja sebagai material yang berguna. 4. Menurunkan kandungan zat organic dari dalam lumpur tinja.
CRISTY S. DEWI (11513105)
3
INSTALASI PENGOLAHAN LUMPUR TINJA JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
BAB II KRITERIA DESAIN DAN KONSEP IPLT 2.1
DATA WILAYAH PERENCANAAN Pada perencanaan IPLT ini melayani 475.00 KK dengan asumsi tiap KK
terdiri atas 5 orang. Pada wilayah ini hanya 75% dari total seluruh penduduk yang dilayani oleh IPLT. Jumlah debit yang dihasilkan penduduk wilayah perencanaan sebanyak 0,45 L/jiwa/hari. Karakteristik air limbah yang diolah pada IPLT berupa lumpur tinja. 2.2
PERHTIUNGAN DEBIT AIR LIMBAH
Jumlah debit yang dihasilkan pada daerah perencanaan dapat dilihat pada perhitungan dibawah; Dik:
Q = 0,45 L/jiwa/hari Jumlah penduduk = 475.000 jiwa Persen pelayanan = 75%
Maka,
Debit yang masuk ke IPLT sebesar 160 m3/hari.
CRISTY S. DEWI (11513105)
4
INSTALASI PENGOLAHAN LUMPUR TINJA JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA 2.3
ANALISA INFLUEN DAN EFFLUEN AIR LIMBAH Karakteristik air limbah yang masuk pada IPLT adalah lumpur tinja.
Lumpur tinja memiliki karakteristik khusus yang berbeda dengan limbah domestik lainnya. Pada umumnya lumpur tinja berbentuk sludge dengan kadar TSS yang sangat tinggi. Selain itu, kadar COD, BOD, Total N, Total P serta total coliform juga tinggi. Maka dari itu diperlukan analisis influen dan effluen air limbah agar dapat disimpulkan unit yang digunakan untuk mengolah air limbah. Karakteristik lumpur tinja setiap orang tentunya berbeda tergantung apa yang dikonsumsi setiap harinya. Namun untuk keperluan perencanaan dilakukan analisis karakteristik lumpur tinja di Indonesia. Karakteristiknya dapat dilihat pada tabel dibawah; Tabel 2.1 Karakteristik Lumpur Tinja
2.4
DIAGRAM ALIR PENGOLAHAN AIR LIMBAH
2.5
KRITERIA DESAIN UNIT PENGOLAHAN AIR LIMBAH
CRISTY S. DEWI (11513105)
5