REDAKSI (021) 57901023 (021) 70642362
MARKETING Iklan: (021) 70643688 Sirkulasi: 0811887123
JUMAT, 13 MEI 2011
R E F E R E N S I B I S N I S T E R P E R C AYA
TAHUN XXVI No. 8724 TERBIT 28 Halaman
www.bisnis.com
INDEKS SAHAM
JBA-25
12 Mei 2011
IHSG 3,808.71 ▼ 29.43 (0.77%) BISNIS-27 330.53 ▼ 4.11 (1.23%) Hang Seng 23,073.76 ▼ 218.04 (0.94%) KLSE 1,532.29 ▼ 3.74 (0.24%)
Nikkei 9,716.65 ▼ 147.61 (1.50%) STI 3,130.45 ▼ 46.73 (1.47%) DJIA*) 12,630.03 ▼ 130.33 (1.02%) FTSE*) 5,976.00 ▼ 42.89 (0.71%)
Ket: *) 11 Mei 2011
Pembobolan bank Hal. 8-9
JAKARTA: Pengguna jasa kargo udara terancam menanggung ongkos tambahan 12,5 kali lipat menyusul rencana pemberlakuan wajib pemeriksaan kargo udara oleh agen inspeksi.
P EMBOBOLAN B ANK
BISNIS/RAHMATULLAH
PENJAMINAN Rp20 MILIAR:
Direktur Utama PT Pan Pacific Insurance Marcel Colandam mendengarkan pertanyaan saat jumpa pers di Jakarta, kemarin. PT Pan Pacific Insurance mengincar premi dari segmen usaha bonding atau penjaminan sebesar Rp20 miliar tahun ini, di tengah optimisme potensi pertumbuhan infrastruktur di dalam negeri.
• Incar premi Hal. f8
NAVIGASI Inflasi 7%: Inflasi diperkirakan bakal terkerek hingga 7% tahun ini apabila pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi. (Hal. 2)
Bank Nagari IPO: PT Bank Pembangunan Daerah Sumbar mengantongi izin untuk melakukan penawaran saham perdana sebesar 20%. (Hal. 3)
arena masih berstatus uji coba, hendaknya tak ada pihak mana pun yang terburu-buru memastikan pelarangan angkutan berat melintasi jalan tol dalam kota Jakarta akan diberlakukan secara tetap. Harus dihitung seksama manfaat dan kerugiannya. (Hal. 11)
12 Mei 2011
30.535,21 3.798,55 3.808,71 LQ45
BISNIS-27
677,61 678,19 330,13 330,53 6/5
9/5
10/5
11/5
12/5
EUR 12.146,03 ▼ 148,81 (1,21%) GBP 13.976,95 ▼ 5,27 (0,04%) HKD 1.098,05 ▼ 1,50 (0,14%) JPY (100) 10.524,82 ▼ 40,91 (0,39%)
SGD 6.905,20 ▼ 41,12 (0,59%) USD 8.536,00 ▼ 10,00 (0,12%) AUD 9.059,11 ▼ 206,92 (2,23%) THB 282,62 ▼ 1,65 (0,58%)
Euro/Rp US$/Rp 12.492,91
12.146,03 8.577,00
8.536,00 6/5
9/5
10/5 11/5
12/5
Kurs Bea Masuk 9–15 Mei 2011. Rp8.553,00/US$
Maskapai dan pengusaha logistik desak penundaan aturan OLEH BERLIANA ELISABETH S & APRIKA R. HERNANDA Bisnis Indonesia
K
KURS TENGAH VALAS
P EMBOBOLAN B ANK picu biaya tinggi Inspeksi kargo
SOROTAN
TAJUK
IHSG
30.640,35
Impor pakaian:
Pertumbuhan impor pakaian jadi periode JanuariApril 2011 mengalami lonjakan signifikan. (Hal. 4)
Investor Taiwan: Lima perusahaan asal Taiwan dan Korsel berkomitmen membangun pabrik sepatu berikut bahan bakunya senilai US$500 juta. (Hal. 10)
Barito garap sektor riil: PT Barito Pacific Tbk bersiap menggarap bisnis energi dan transportasi. Sejumlah perusahaan diincar untuk diakuisisi. (Hal. f1)
Lonjakan tarif kargo udara itu disebabkan mekanisme pengiriman barang melalui transportasi udara yang akan diwajibkan melalui pemeriksaan agen inspeksi atau regulated agent (RA) yang dipatok Rp750 per kg dari saat ini Rp60 per kg. Karena itu, sejumlah asosiasi melalui Kadin Indonesia mendesak pemerintah menunda aturan yang dijadwalkan berlaku secara mandatory pada 16 Mei 2011. Ketua Komite Tetap Advokasi Kebijakan Publik dan Otonomi Daerah Kadin Eko Budi Santoso menyatakan regulasi tidak dapat dipaksakan, apalagi jika justru menimbulkan biaya tinggi. “Kadin meminta kebijakan ini ditinjau kembali dan ditunda pelaksanaannya agar lebih kondusif. Karena dari investigasi Kadin, kebijakan ini menimbulkan high cost dan infrastrukturnya belum siap,” katanya kepada Bisnis kemarin. Regulasi agen inspeksi diberlakukan menurut Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No.SKEP/255/IV/2011, yang mewajibkan kargo dan pos udara diperiksa oleh RA. Aturan itu berdasarkan amanat organisasi penerbangan sipil internasional demi keselamatan penerbangan, sehingga pemeriksaan kargo harus dilakukan oleh lembaga yang diakui pemerintah. Dengan kebijakan tersebut, kargo dan pos udara yang selama ini melalui mekanisme pemeriksaan oleh delapan operator gudang akan dialihkan ke tiga perusahaan RA yang telah mendapatkan pengakuan dari Kemenhub. Eko kemarin mewakili Kadin bertemu dengan asosiasi pengguna jasa kargo udara yang terancam terpukul tarif pemeriksaan dan kekacauan pemeriksaan, yaitu Asosiasi Perusahaan Jasa Ekspres Indonesia (Asperindo), Asosiasi Forwarder dan Logistik Indonesia (ALFI), Asosiasi Perusahaan Kawasan Berikat (APKB), dan Gabungan Elektronik Indonesia (Gabel). Ketua Umum APKB Agus Gumilar menyebutkan biaya peme-
riksaan saat ini berkisar Rp60 per kg. Sementara agen inspeksi menetapkan biaya pemeriksaan Rp750 per kg, ditambah ongkos angkut dari gudang agen ke gudang bandara Rp300 per kg. Senada dengan Agus, Wakil Ketua Bidang Home Appliance Gabel Sukiatno Halim menuturkan peningkatan tarif tersebut berdampak signifikan terhadap ekspor produk elektronik yang menggunakan kargo udara. Data Gabel yang diperoleh Bisnis, tambahan biaya yang harus ditanggung oleh 12 produsen elektronik yang beroperasi di lima kawasan berikat mencapai Rp20,4 miliar per tahun dari sebelumnya Rp1,8 miliar per tahun dengan tarif Rp60 per kg menjadi Rp22,2 miliar per tahun jika dikenai tarif pemeriksaan Rp750 per kg. Dua belas perusahaan itu mayoritas produsen alat kesehatan dan produk rumah tangga, a.l. Omron, Kiyokuni, Chemicon, Sanyo, Epson, dan Panasonic yang beroperasi di kawasan industri EJIP di Cikarang, KICC, Suryacipta, MM2000, dan kawasan industri Cimanggis.
Tidak siap Kegiatan pemeriksaan kargo udara saat ini ditangani oleh tiga perusahaan RA, yaitu PT Duta Angkasa Prima Kargo, PT Fajar Anugerah Sejahtera, dan PT Gita Afian Trans. Untuk mengantisipasi stagnasi, Administrator Bandara Soekarno Hatta pekan lalu mengeluarkan surat edaran yang meminta proses pengiriman kargo udara dipercepat 2 jam dari semula karena pemeriksaan barang dilakukan satu per satu. Arief Setyanto, Senior Manager Mail, Logistic and Operation PT Pos, mengatakan ada satu RA di bandara yang pemeriksaannya di luar. "Kami tidak yakin itu bisa menampung volume kargo di bandara yang berkisar 950 ton per hari. Pemeriksaan yang dilakukan koli per koli akan selesai berapa hari?” Karena percepatan proses kerja itu, Arief mengkhawatirkan kinerja kargo udara PT Pos akan tergerus. “Selama ini penerimaan barang terakhir pukul 14.00, kalau harus dipercepat 2 jam berarti pukul 12.00 kami sudah harus close. Bisa dibayangkan dari jam 08.00—10.00 kami akan dapat apa?” Hal senada dikeluhkan Ketua Asperindo M. Kadrial. Selama ini, lanjut dia, pemeriksaan dengan alat pindai (x-ray) dilakukan di operator gudang. “Dengan volume 950 ton per hari, sekarang ada delapan gudang, nanti hanya akan ditangani tiga RA yang kami
Aturan agen inspeksi Kargo dan pos yang diangkut dengan pesawat udara harus dilakukan pemeriksaan untuk alasan keamanan dan keselamatan penerbangan sipil menurut International Civil Aviation Organization (ICAO) Pemeriksaan keamanan dilakukan oleh regulated agent Regulated agent merupakan badan hukum baru yang telah ditunjuk pemerintah dan kegiatannya hanya melakukan pemeriksaan keamanan kargo dan pos udara Badan usaha angkutan udara dilarang mengangkut kargo dan pos dengan pesawat udara kecuali telah diperiksa oleh regulated agent Untuk tahap pertama, penerapan inspeksi dilakukan di Bandara Soekarno-Hatta mulai 16 Mei 2011. Bandara yang belum dapat dilayani regulated agent harus menyesuaikan dengan peraturan paling lambat 1 tahun sejak peraturan diberlakukan
Potensi persoalan baru Pemeriksaan agen inspeksi menaikkan biaya dari Rp60 per kg menjadi Rp750 per kg, ditambah Rp300 per kg untuk ongkos angkut dari gudang agen ke gudang lini 1 bandara Inefisiensi waktu karena proses pengiriman bertambah 2 jam karena pemeriksaan dilakukan satu per satu atau koli per koli Potensi stagnasi karena volume harian 950 ton kargo di Soekarno—Hatta yang kini ditangani delapan operator gudang di lini 1 dialihkan ke tiga agen inspeksi saja Infrastruktur gudang pemeriksaan tidak memadai karena tidak dilengkapi dengan loading bay dan bangunan tertutup untuk melindungi kargo atau pos dari gangguan cuaca Tidak ada fasilitas pemeriksaan khusus untuk kargo produk segar seperti sayuran/buah, perishable good seperti ekspor ikan hias dan frozen food, high-value goods seperti emas batangan, atau rush cargo (mayat/jenazah).
Perubahan tarif pemeriksaan produk elektronik Keterangan: *) tarif saat ini Rp60 per kg **) tarif RA Rp750 per kg, belum termasuk ongkos angkut Rp300 per kg
Kawasan berikat EJIP Cimanggis KICC Suryacipta MM2000
Volume
Pemeriksaan saat ini*
Tarif agen inspeksi**
(ton/bulan)
(Rp juta/bulan)
(Rp juta/bulan)
809,4 1.378,9 40 90 150
48,56 82,74 2,4 5,4 9
603,67 1.034,2 30 67,5 112,5
Sumber: Peraturan Dirjen Perhubungan Udara No.SKEP/255/IV/2011, Asperindo, ALFI, Gabel, & APKB, diolah
juga tidak tahu persis berapa besar kapasitas pemeriksaannya.” Kadrial mengkhawatirkan akan terjadi kemacetan panjang akibat antrean truk angkutan kargo di gudang RA di bandara jika aturan ini tetap diberlakukan per 16 Mei 2011. Selain itu, fasilitas pemeriksaan RA juga tidak dilengkapi fasilitas khusus untuk kargo sensitif seperti produk segar, perishable good, dan high value good seperti emas batangan. Pengamatan Bisnis di lokasi pergudangan menunjukkan infrastruktur pemeriksaan salah satu provider RA di bandara tidak memadai karena hanya menggunakan area terbuka yang tidak dilengkapi bangunan gudang tertutup serta loading bay untuk memudahkan handling dan mengamankan kargo dari potensi cuaca pada saat pemeriksaan. Menanggapi tudingan ketidaksiapan RA, Direktur Operasi Duta Angkasa Prima Kargo Zulkarnaen mengakui pihaknya hanya menjalankan regulasi. Karena itu, pihaknya juga tengah menginventaris potensi persoalan yang mungkin terjadi saat pelaksanaan wajib periksa oleh RA. “Dengan sosialisasi ini kami jadi mengetahui hal-hal apa yang
mungkin menjadi masalah. Ini akan kami komunikasikan dengan regulator, karena aturannya bukan kami yang melaksanakan.”
Kualifikasi teknis Maskapai penerbangan juga menyoroti ketidaksiapan tiga perusahaan agen inspeksi RA. Tengku Burhanuddin, Sekjen Indonesia National Air Carrier Association (INACA), menilai ketiga perusahaan itu belum mampu memenuhi kualifikasi teknis berstandar internasional. “Yang menjadi perhatian INACA adalah dari sisi compliance [keterpenuhan syarat]. Ketiga perusahaan RA belum comply dengan aturan yang ada, belum memenuhi persyaratan keamanan penerbangan,” katanya. Dia mengimbau agar ketiga agen inspeksi itu terlebih dahulu meningkatkan kualifikasi tersebut guna memenuhi standar manual keamanan yang disyaratkan oleh badan regulasi dunia seperti Asosiasi Penerbangan Internasional (IATA), Asosiasi Badan Penerbangan Sipil Dunia (ICAO), dan IOSA (IATA Operational Safety Audit). Sekjen INACA itu mencontohkan aspek keterpenuhan dari segi
contingency plan atau perencanaan untuk kondisi darurat. “Misalnya prosedur penanganan ancaman bom, penanganan barang yang dicurigai, prosedur bila peralatan pemeriksaan tidak bekerja, dan detail peningkatan level keamanan berdasarkan ancaman yang tidak detail,” tuturnya. Tengku juga mengingatkan pemberlakuan aturan RA secara otomatis akan meningkatkan biaya pengiriman barang. “Dengan meningkatnya biaya pengiriman tersebut sangat signifikan, maka industri kargo Indonesia semakin tidak kompetitif. Selain itu program ini juga memiliki proses yang lebih panjang namun kurang efektif.” Direktur Eksekutif Asperindo H. Syarifuddin mengatakan pihaknya sudah meminta kepada Kementerian Perhubungan melalui Ditjen Perhubungan Udara untuk menunda dan meninjau kembali penerapan RA. “Kami sudah menyurati Dirjen Perhubungan Udara untuk menunda dan meninjau kembali. Jangan hanya diterapkan di Bandara Soekarno—Hatta saja. Kalau bisa di semua bandara secara serentak,” katanya. (berliana.elisabeth@ bisnis.co.id/
[email protected])
Indeks syariah: Indeks saham syariah Indo-
nesia dan Jakarta Islamic Index diharapkan bergerak saling melengkapi dan menjadi acuan utama bagi investor pasar modal. (Hal. f2)
Proyek tol Sulut: Pemerintah akan memberikan dukungan anggaran untuk pelaksanaan pembangunan proyek jalan tol Manado–Bitung sebesar Rp963 miliar. (Hal. i1)
TDL naik: Pe-
Edisi Minggu beredar hari ini
Eceran:
merintah merencanakan penaikan tarif dasar listrik 10%-15% pada 2012 dan menurunkan margin atas distribusi listrik bersubsidi PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) dari 8% menjadi 3%. (Hal. i2)
Rp5.900 E-MAIL:
[email protected] [email protected] [email protected]
Delta Dunia raih pinjaman US$800 juta OLEH ARIF GUNAWAN S. & BASTANUL SIREGAR Bisnis Indonesia
JAKARTA: PT Delta Dunia Makmur Tbk, melalui anak usahanya PT Bukit Makmur Mandiri Utama (Buma), kemungkinan besar meraih pinjaman sindikasi US$800 juta yang sebagian besar untuk membiayai kembali utangnya. Dua eksekutif di salah satu bank mengatakan Buma, kontraktor tambang batu bara terbesar di Indonesia, kemungkinan besar menyepakati pinjaman sindikasi itu pada pekan ini. Pinjaman itu, yang diperoleh dari sekitar 10 bank lokal dan asing, merupakan yang terbesar yang diterima oleh satu korporasi pada 2 tahun terakhir. “Jika tidak ada perubahan, pinjaman itu ditandatangani tadi malam. Dengan diperolehnya pinjaman bertenor 7 tahun itu, Delta Dunia akan mengantongi
dana US$950 juta [Rp8,17 triliun], termasuk dari rights issue US$150 juta,” tuturnya kepada Bisnis kemarin. Menurut eksekutif itu, bank pemberi pinjaman juga hampir sama dengan kreditur yang pada November tahun lalu mengucurkan pinjaman US$600 juta. Hingga berita ini diturunkan, Sekretaris Perusahaan Delta Dunia Andre Soelistyo tidak bisa dihubungi. Dia juga tidak merespons konfirmasi yang disampaikan melalui layanan pesan singkat. Sumber Bisnis lainnya menambahkan Delta Dunia, yang 40,06% sahamnya secara tidak langsung dimiliki oleh tiga perusahaan raksasa investasi Texas Pacific Group, Government of Singapore Investment Corporation, dan China Investment Corporation, akan menggunakan US$600 juta dari pinjaman baru itu untuk membiayai kembali utang bank, sehingga bisa melonggarkan beberapa pembatasan keuangan.
Tiga perusahaan investasi itu mengendalikan Delta Dunia melalui Northstar Tambang Persada Ltd yang dimiliki oleh Patrick Walujo, menantu Theodore Permadi Rachmat, mantan Presiden Direktur PT Astra International Tbk. Selain itu, Delta Dunia akan menggunakan US$200 juta dari pinjaman itu untuk investasi dan modal kerja. “Dengan pinjaman baru US$800 juta, itu untuk mempertahankan posisi leverage [rasio utang terhadap ekuitas] tanpa harus menekan return on equity [laba bersih dibagi dengan ekuitas],” ujar satu analis di salah satu broker lokal. ROE adalah indikator profitabilitas suatu perusahaan untuk mengetahui seberapa besar laba bersih yang dihasilkan dari uang milik pemegang saham. Pada November 2010, Buma mengantongi pinjaman bertenor 5 tahun senilai US$600 juta dari 10 kreditur a.l. The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd, Singa-
pore Branch, The Bank of TokyoMitsubishi UFJ Ltd, Jakarta Branch, Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Intesa Sanpaolo S.p.A, Hong Kong Branch, dan Morgan Stanley Bank International Limited. Sementara itu, Northstar bisa meningkatkan kepemilikannya di Delta Dunia menjadi 51,08% apabila pemegang saham publik tidak menggunakan haknya saat penerbitan 1,53 miliar saham baru (rights issue). Peluang itu muncul karena dalam rights issue tersebut Northstar yang memiliki 40,06% saham Delta Dunia bertindak selaku pembeli siaga. Adapun, bertindak sebagai penyelianya adalah Credit Suisse Ltd dan PT Mandiri Sekuritas.
Pemegang 500 saham Delta Dunia berhak membeli 79 saham112 saham baru di kisaran harga Rp850-Rp1.200 per saham dengan target perolehan dana maksimum Rp1,3 triliun. Pelaksanaan rights issue melalui mekanisme hak memesan efek terlebih dahulu itu sendiri masih menunggu izin rapat umum pemegang saham luar biasa yang dijadwalkan 13 Juni. Harga saham Delta Dunia kemarin ditutup stagnan di Rp1.260 dengan kapitalisasi pasar Rp8,56 triliun. (WISNU WIJAYA) (arif.
[email protected]/bastanul.siregar@ bisnis.co.id)
MAKROEKONOMI
2 DINAMIKA Bappenas gandeng 33 PTN JAKARTA: Kementerian PPN/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) meneken kerja sama dengan 33 perguruan tinggi negeri untuk melaksanakan evaluasi kinerja pembangunan 2011 di seluruh provinsi se-Indonesia. Menteri PPN/ Kepala Bappenas Armida Alisjahbana mengatakan bahwa evaluasi sebagai implementasi PP No.29/2006 yang mewajibkan seluruh hasil pembangunan dikaji ulang. “Seperti halnya untuk tahun depan, kami memasukkan feedback dari hasil evaluasi tahun-tahun sebelumnya, seperti halnya yang terkait dengan pembangunan infrastruktur,” ujarnya kemarin. (BISNIS/BPJ)
Investasi beralih ke dana tunai WASHINGTON: Investor global mulai beralih meningkatkan investasi ke bentuk dana tunai dan mengurangi investasi di komoditas pada 6 bulan ke depan karena optimistis dengan kondisi ekonomi AS. Berdasarkan survei yang dilakukan Bloomberg terhadap 1,263 investor, analis, dan broker, sebagian besar investor mengaku menahan lebih banyak uang tunai daripada menginvestasikannya di komoditas. Minat pemilik modal menambah investasi dalam bentuk dana tunai dalam survei kali ini merupakan tertinggi sejak survei yang dilakukan pada akhir Juni 2010. (BLOMBERG/DLE)
China jual obligasi Jepang CHINA: Pemerintah China menjual obligasi Jepang yang dimilikinya untuk menyelamatkan aset dari dampak gempa dan gelombang tsunami di Negeri Sakura. Sejak 2005, China merupakan pembeli sebagian besar obligasi yang diterbitkan Jepang. Data dari Kementerian Keuangan Jepang menunjukkan China memiliki obligasi jangka panjang Jepang senilai US$2,9 miliar (234,5 miliar yen). China telah menjual obligasi Jepang senilai 100 juta yen dan pinjaman jangka pendek dengan total nilai 415,7 mililar yen. (BLOOMBERG/DLE)
AS mungkin naikkan pajak WASHINGTON: Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengatakan ada kemungkinan akan menaikkan pajak dan memangkas anggaran secara otomatis guna menyelesaikan utang jangka panjang dan defisit anggaran. Kondisi ini, jelas Obama, kemarin, mungkin saja terjadi jika anggota Kongres tidak juga menemukan jalan tengah dalam pembahasan UU Perpajakan. Dia menjelaskan ada beberapa cara yang dapat dilakukan pemerintah mengurangi defisit fiskal. Dia sedang bernegosiasi dengan Kongres dari partai Republik untuk memotong defisit dalam jangka waktu 10 tahun hingga 12 tahun ke depan. (BLOOMBERG/DLE)
Bisnis Indonesia, Jumat, 13 Mei 2011
Inflasi tembus 7% bila BBM naik Imbauan penggunaan pertamax dinilai tidak tepat OLEH BAMBANG P. JATMIKO Bisnis Indonesia
Indikator makro ekonomi Indonesia (dalam %, kecuali disebutkan lain)
JAKARTA: Inflasi diperkirakan bakal terkerek hingga 7% tahun ini apabila pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak bersubsidi.
Keterangan
2010
2011*
2012*
PDB (yoy)
4,6
6,1
6,4
6,6
Permintaan domestik (yoy)
5,5
5,2
7,4
8,1
Pertumbuhan modal (yoy)
3,3
8,5
13,1
14,4
Konsumsi rumah tangga (yoy)
4,9
4,6
5,0
5,2
540
717
856
1.007
2.339
3.024
3.561
4.126
7,1
6,5
6,9
7,4
Suku bunga BI akhir tahun
6,5
6,5
7,0
7,5
Inflasi (yoy, rata-rata periode)
4,9
5,3
6,1
6,8
PDB (US$ miliar)
Apabila pemerintah tidak mengambil keputusan untuk menaikkan harga bahan bakar minyak maupun maupun melakukan pembatasan kuotanya, Kepala Ekonom Bank Mandiri Destry Damayanti menyatakan inflasi nasional diperkirakan berada di level 5,1% hingga akhir tahun. Namun, jika pemerintah mengambil opsi pembatasan BBM bersubsidi pada semester II, inflasi akan naik 5,7%. “Tekanan inflasi tetap ada dan hal itu bisa bertambah apabila pemerintah menyerah terhadap tekanan harga minyak. Memang dalam hal ini pertaruhannya adalah naiknya defisit anggaran atau memilih memangkas pos belanja tertentu,” ujarnya kemarin. Menurut Destry, inflasi tahun
2009
PDB per kapita (US$) Suku bunga BI rata-rata periode
Keterangan: *: proyeksi; yoy: perbandingan tahunan Sumber: Mandiri Sekuritas
ini sebenarnya akan berpuncak pada bulan ini, dan ke depannya tekanan tersebut tidak terlalu besar. Kendati, pada semester II/ 2011 terdapat Lebaran dan Natal. “Lebaran dan Natal dampak inflasinya bulanan. Tahun-tahun sebelumnya juga ada inflasi dari dua hari raya tersebut.” Terkait dengan inflasi tersebut, dia menyatakan bahwa Bank Indonesia (BI) sebenarnya masih memiliki peluang untuk menaikkan suku bunga acuan (BI Rate).
Hal itu dilakukan untuk meredam inflasi inti yang cenderung mengalami kenaikan. “Menaikkan hingga 25 basis poin. Kami perkirakan paling cepat pada Juni, atau pada kuartal III/ 2011 ini.” Kemarin, Bank Indonesia memilih menahan BI Rate di level 6,75%. Keputusan ini diambil karena masih tingginya ekspektasi inflasi ke depan akibat harga pangan dunia yang tinggi. Ekonom yang juga mantan
Menkeu Rizal Ramli mengatakan pemerintah saat ini selalu mengaitkan harga premium dengan subsidi, seolah-olah pemerintah menyubsidi habis harga produksi dan distribusinya. “Selama ini satu-satunya jalan bagi pemerintah adalah menghapus subsidi BBM. Kalau tidak, anggaran pemerintah akan jebol. Pertanyaannya apa iya demikian? Menurut saya penjelasan selama ini sangat menyesatkan karena tidak menjelaskan apa yang sesungguhnya terjadi di sektor perminyakan di Indonesia,” ujarnya di sela-sela acara diskusi Blakblakan Soal BBM kemarin.
Pemerintah untung Padahal dilihat dari kacamata finansial, ongkos produksi premium ditambah ongkos distribusinya dibandingkan dengan harga jual premium, pemerintah sudah untung. Tetapi yang disebut sebagai subsidi selama ini bukan subsidi finansial, tetapi subsidi dalam pengertian harga minyak nasional dibandingkan dengan harga minyak internasional. Jika selisih harga minyak Indonesia dan harga minyak mentah internasional sudah jauh, pemerintah dianggap harus menaik-
Stok cadangan beras dinaikkan OLEH AGUST SUPRIADI Bisnis Indonesia
JAKARTA: Pemerintah meningkatkan stok cadangan beras di gudang Bulog menjadi 3 juta ton guna menjamin ketahanan pangan nasional dan stabilisasi harga, dengan mengandalkan sinergi produksi BUMN pertanian. Hatta Rajasa, Menteri Koordinator bidang Perekonomian, menjelaskan dengan angka ramalan (aram) produksi beras I/2011 yang lebih baik dibandingkan dengan aram I/2010, maka target produksi beras nasional sebanyak 70,6 juta ton bisa tercapai dan cadangan beras di gudang Bulog mampu terjaga setiap saat 2,5 juta ton. “Ada beras yang berasal dari sinergi BUMN di atas 2 juta ton beras. Sesuai arahan presiden agar cadangan beras Bulog di atas 2 juta ton itu meningkat lagi jadi 2,5 juta ton dan meningkat lagi jadi 3 juta ton pada masa-masa mendatang,” ujarnya usai menggelar Rakor Ketahanan Pangan Rabu malam.
Menurut dia, semua BUMN pertanian yang memiliki lahan akan mulai menanam kembali pada Juni mendatang. Dengan demikian, siklus panen diharapkan berlanjut terus. “Bulog itu kan tugasnya menyalurkan Raskin [beras untuk warga miskin] tepat waktu. Tahun ini hingga Maret saja sudah empat kali disalurkan. Bulog juga mempertahankan stok dan menstabilkan harga dengan intervensi, yaitu operasi pasar,” katanya. Terkait dampak perubahan iklim terhadap produksi pangan, Hatta mengatakan pemerintah telah mengantisipasinya dengan mengeluarkan tiga paket regulasi berupa instruksi presiden. Antara lain memberikan kebebasan Bulog untuk membeli gabah dan beras petani jika terjadi gejolak produksi yang disebabkan oleh serangan hama dan anomali cuaca. Hatta berkeyakinan target produksi beras nasional 70,6 juta ton atau pertumbuhan 5% sangat mungkin tercapai jika melihat Aram I. Namun, pemerintah tidak mau pertumbuhan
produksi pangan hanya sekitar 5%, ke depannya produksi pangan harus tumbuh minimal 10% sehingga surplus beras bisa ditingkatkan dari perkiraan saat ini 5 juta ton menjadi 10 juta ton. “Kami ingin pertumbuhan produksi pangan 10% ke depannya atau 10 juta ton surplus beras itu. Sekarang kan baru 5 jutaan ton (surplusnya),” katanya. Apabila itu terwujud, Hatta berharap kebijakan impor beras bisa dikurangi. “Jadi kalau (target produksi) 70 juta ton tercapai, kita tidak butuh impor beras. impor hanya untuk beras-beras khusus.” Kepala Bulog Soetarto Alimoeso menuturkan penyerapan beras oleh pihaknya sampai sore tadi mencapai 90.000 ton untuk yang kontrak PSO. Sementara untuk yang sifat komersial, penyerapan beras sudah 67.000 ton. “(Beras) yang sudah masuk (ke gudang Bulog) itu sekitar 850.000. Sampai ini masih sekitar, kalau kontrak itu masih 60% dari target.”
kan harga premium untuk menambal subsidi. Padahal, minyak mentah ongkos produksinya paling kurang dari US$10 per barel. Menurut dia, imbauan pemerintah agar masyarakat beralih dari premium ke pertamax juga dinilai tidak tepat. Pasalnya, Premium yang memiliki oktan 88 masih layak digunakan, karena hingga saat ini di Amerika saja masih digunakan BBM dengan oktan 83. Langkah pemerintah menghapus premium dan meningkatkan penggunaan pertamax dinilai akan menguntungkan perusahaan migas asing yang sejak dulu mengincar bisnis hilir migas di Indonesia. Menurut Rizal, permasalahan utama perminyakan di Indonesia sebenarnya adalah terus menurunnya produksi minyak dalam negeri. Padahal faktanya cadangan minyak di Indonesia masih melimpah. Kebijakan pajak yang tidak memberikan insentif untuk kegiatan investasi di sektor ini juga membuat produksi minyak nasional terus lesu. (14/ANGGI OKTARINDA) (
[email protected])
• Foto Hal. i2
Portugal diprediksi masuk resesi BLOOMBERG
ATHENA: Portugal diperkirakan mengalami resesi pada kuartal pertama tahun ini, meskipun pemerintah telah melakukan upaya mencegah dampak krisis anggaran terhadap perekonomian. Prediksi ini menunjukkan bahwa penurunan ekonomi Portugal tidak dapat dihambat. Survei Bloomberg terhadap sejumlah ekonom menunjukkan produk domestik bruto (PDB) Portugal turun 0,3% pada kuartal pertama I/2011 dari kuartal yang sama pada 2010. Penurunan ini kemungkinan besar akan semakin dalam, seiring dengan dimulainya pemotongan belanja pemerintah dan penaikan tarif pajak. Dua kebijakan itu diterapkan pemerintah untuk mengembalikan pinjaman darurat dari Uni Eropa
No.
Nama Pekerjaan
1.
Pengadaan Mesin ATM dan Perangkat Pendukungnya PT. Bank Sumut Jl. Imam Bonjol No. 18 Medan
Nilai Proyek
Rp. 11.949.740.000,-
sebesar US$111 miliar. “Dengan penyesuaian ini, maka proyeksi kinerja ekonomi Portugal pada beberapa bulan ke depan tidak akan terlalu baik, utamanya dalam sektor konsumsi,” jelas ekonom Intermoney Valores SV SA Francisco Vidal, salah satu responden dalam survei itu, kemarin. Resesi adalah ekonomi yang menurun atau pertumbuhan negatif selama 2 kuartal berturut-turut. Vidal menambahkan Portugal, Irlandia, dan Yunani akan membuat negara-negara Eropa menjadi tertinggal dibandingkan dengan kelompok negara di kawasan lain. Kenaikan pinjaman pada bulan lalu menjadikan Portugal sebagai negara ketiga di Eropa penerima bailout. Yunani dan Irlandia menerima bailout pada 2010. (DLE)
Bidang
Sub Bidang
Kualifikasi
Pemasok Barang/ Jasa lainnya
3.00.11 (Alat/ Peralatan/ Suku Cadang Komputer)
NON KECIL
NIAGA & JASA
4
Impor pakaian jadi melonjak
Jamsostek tambah DPKP JAKARTA: PT Jamsostek menambah dana peningkatan kesejahteraan peserta (DPKP) yang akan disalurkan selama 2011 sampai 154,7% dari sekitar Rp171,56 miliar pada 2010 menjadi Rp437 miliar. Menurut Direktur Operasional dan Pelayanan PT Jamsostek Ahmad Ansyori, dukungan dana peningkatan kesejahteraan itu diharapkan mendorong peningkatan produktivitas pekerja yang menjadi peserta jaminan sosial ini. Pada akhirnya pertambahan DPKP akan meningkatkan
tingkat kesejahteraan peserta bersama keluarganya, karena mencakup penambahan dana beasiswa maupun pinjaman uang muka perumahan (PUMP). ”DPKP ada yang sifatnya hibah dan dana bergulir yang dapat dimanfaatkan oleh peserta dan juga perusahaan atau mitra kerja kami,” jelasnya baru-baru ini.
Distribusi sebagian DPKP PT Jamsostek 2010-2011 (Rp miliar) Keterangan 2010 PUMP 105,00 Pinjaman koperasi karyawan 4,00 Pinjaman layanan kesehatan 1,48 Bantuan beasiswa 27,18 Bantuan pelatihan tenaga kerja 1,38
2011 220,00 6,40 3,00 29,40 1,80
Sumber: PT Jamsostek, diolah, 2011 BISNIS/TRI/T. PURNAMA
KUOTA Alfamart beri beasiswa JAKARTA: PT Sumber Alfaria Trijaya (Alfamart) dan Universitas Bunda Mulia (UBM) Jakarta memberikan beasiswa secara simbolis kepada 20 siswa berprestasi dengan total nilai sebesar Rp2 miliar. General Manager Marketing Alfamart Nur Rachman mengatakan pemberian bantuan beasiswa kepada siswa-siswi berprestasi yang ingin melanjutkan ke perguruan tinggi tersebut merupakan yang kedua kalinya yang ditujukan untuk siswa/i kelas XII SMA/K di seluruh Indonesia. Dia menuturkan sedikitnya ada 161 beasiswa yang disediakan dan ditujukan untuk mereka yang berprestasi secara akademis dan non akademis dengan pemberian potongan uang kuliah hingga Rp76 juta/ orang untuk melanjutkan pendidikan perguruan tinggi di UBM. “Kami berharap program seperti ini mampu memotivasi para siswa-siswi untuk terus berprestasi dan tidak menyerah. Bagi Alfamart, program ini merupakan bagian dari program Alfamart Smart yang memang fokus pada kemajuan pendidikan di Indonesia,” tuturnya. (BISNIS/NAK)
Industri TPT harapkan pendanaan dari perbankan OLEH NATALINA KASIH WASIYATI Bisnis Indonesia
JAKARTA: Pertumbuhan impor pakaian jadi periode Januari-April 2011 mengalami lonjakan yang signifikan sekitar 44,59% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Hal yang sama juga dialami produk makanan dan minuman serta alas kaki yang masing-masing naik 14% dan 43,47%. Angka tersebut diperoleh berdasarkan data laporan suveryor di lima pelabuhan muat di Indonesia yang menunjukkan nilai impor. Kelima pelabuhan itu yaitu Belawan di Medan, Tanjung Priok di Jakarta, Tanjung Emas di Semarang, Tanjung Perak di Surabaya, Soekarno Hatta di Makassar, Dumai di Dumai, dan Jayapura di Jayapura. Direktur Impor Kementerian Perdagangan Partogi Pangaribuan mengatakan kenaikan nilai impor tersebut lebih disebabkan oleh peningkatan pencatatan impor yang didorong oleh penurunan bea masuk sehingga mengubah pola pikir importir “nakal” untuk memilih melakukan impor secara legal. Dia menuturkan secara total kenaikan nilai impor kelima produk tertentu naik tipis 6,8% menjadi US$1,36 miliar dibandingkan dengan periode sama tahun lalu yaitu US$1,28 miliar. “Itu karena bea masuk rendah, sehingga mereka mengimpor secara legal,” tuturnya. Jadi, katanya, kenaikan nilai impor itu lebih kepada perbaikan pencatatan aktivitas barang masuk. Sebab barang yang dulunya selundupan, kini masuk dalam pencatatan impor resmi. Selain itu, ketiga produk tersebut termasuk dalam daftar produk tertentu dari lima produk yang ketentuannya diatur secara khusus dalam Peraturan Menteri Perdagangan No 57/2010 tentang Perpanjangan Masa Berlaku Ketentuan Impor Produk Ter-
tentu. “Peraturan tersebut efektif dalam menghambat masuknya produk illegal dengan sistem pengamanan berlapis terhadap kegiatan masuk barang ke Indonesia,” ujarnya. Partogi mengingatkan ancaman produk dari negara di Asean. Sekjen Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Franky Sibarani mengatakan Indonesia merupakan target market terbesar antaranggota Asean mengingat jumlah penduduk yang mencapai separuh dari total penduduk Asean yang mencapai 500 juta penduduk. Menurut dia, Malaysia, Singapura dan Thailand lebih agresif dalam menggarap pasar di Indonesia, sementara produsen dalam negeri masih berkutat dalam penekanan ekonomi biaya tinggi seperti tingginya suku bunga bank.
Bunga rendah
Staf Khusus Menteri Perindustrian Benny Soetrisno mengatakan perbankan luar negeri memberikan tingkat bunga yang jauh lebih rendah bagi industri tekstil dan produk tekstil (TPT) bila dibandingkan dengan bank dalam negeri. Menurut dia, bank dalam negeri memberikan bunga sekitar 7% untuk kredit dolar AS dan 11% hingga 12% untuk rupiah. Adapun, bank asing bisa memberikan bunga 3% untuk kredit dalam dolar. “Ini yang menyebabkan bank lokal kalah bersaing dengan bank luar.” Selain itu, lanjutnya, bank dalam negeri beberapa tahun terakhir juga enggan untuk menyalurkan kredit kepada industri TPT sehingga diambil alih oleh bank asing. Contohnya PT Sritex yang mendapatkan pinjaman US$120 juta dari Islamic Development Bank dan PT Indorama mendapat US$1 miliar dari bank luar. Pada 2011 industri TPT mengharapkan pendanaan dari perbankan US$600 juta untuk mendongkrak pertumbuhan ekspor menjadi US$12,2 miliar atau bertambah US$1 miliar dari tahun lalu. Sementara itu, Asosiasi Pemasok Garmen dan Aksesoris Indonesia mengatakan serapan pakaian jadi di daerah mencapai 70%, mengalaBeberapa impor produk tertentu periode Januari-April mi peningkatan sejalan dengan Produk Impor Perubahan penerapan oto2010 2011 nomi daerah. Pakaian jadi Makanan & minuman Alas kaki
US$34,10 juta US$59,19 juta US$29,35 juta
US$49,31 juta US$67,48 juta US$42,11 juta
Sumber: Kemendag
44,59 14 43,47
(20/LINDA T. SILITONGA/RUDI ARIFFIANTO)
(natalina.kasih@ bisnis.co.id)
BISNIS/RAHMATULLAH
KUALITAS LAYANAN: Chief Operating Officer Daihatsu Sales Operations Toto Suryana (kiri) menerima penghargaan Service Quality Award 2011 dari Chief Executive Officer Carre Center for Customer Satisfaction & Loyalty (CCSL) Yuliana Agung di Jakarta, Rabu malam. Services Quality
Award 2011 (SQ Award) dinilai berdasarkan hasil survei di empat kota besar, yang bertujuan untuk mendorong para pelaku bisnis Indonesia untuk meningkatkan kualitas layanan agar memiliki daya saing yang semakin kuat baik di pasar lokal maupun global.
Pemerintah usul bentuk 2 BPJS OLEH AGUST SUPRIADI & R. FITRIANA Bisnis Indonesia
JAKARTA: Pemerintah mengusulkan pembentukan dua badan penyelenggara jaminan sosial (BPJS) dan amendemen UndangUndang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN). Usulan tersebut mengemuka dalam rapat kerja antara Pemerintah dan Panitia Khusus (Pansus) DPR untuk RUU Badan Penyelenggara Jaminan Sosial, kemarin. Hadir dalam rapat tersebut Menteri Keuangan Agus Martowardjojo, Menakertrans Muhaimin Iskandar, Menteri Sosial Salim Asegaf, Menteri BUMN Mustafa Abubakar, Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar, dan Menteri PAN E. E. Mangindaan, serta Ketua Bappenas Armida Alisjahbana. Adapun Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedianingsih berhalangan hadir dan diwakilkan oleh stafnya. Agus Martowardjojo me-
Bisnis Indonesia, Jumat, 13 Mei 2011
ngatakan BPJS pertama akan Pasal yang diusulkan dihapus berlandaskan pada jaminan kesehatan, jaminan kece• Pasal 11 tentang kepesertaan • Pasal 12 tentang pendaftaran peserta lakaan kerja dan jaminan ke• Pasal 13 tentang pembayaran iuran matian. Adapun BPJS kedua fakir miskin dan orang tidak mampu. nantinya mengurusi jaminan • Pasal 41-45 tentang ketentuan pidana pensiun dan jaminan hari tua. “Jadi, nanti Askes [Asuransi dengan pengelolaan dana yang Kesehatan], Jamkesmas [Jaminan sifatnya jangka pendek. Adapun Kesehatan Masyarakat], Asabri BPJS kedua akan mengelola pendan Taspen akan masuk ke dua danaan jangka panjang untuk BPJS itu,” ujarnya saat rapat kerja jaminan pensiun atau jaminan dengan Panitia Khusus (Pansus) hari tua. Agus menyatakan pembentukDPR, hari ini. Namun, pemerintah belum an BPJS membutuhkan landasan memutuskan dari keempat BPJS hukum berupa revisi UU Sistem itu yang akan digabung, sehingga Jaminan Sosial Nasional (SJSN), hanya menjadi dua badan. Saat tetapi hal itu masih menjadi ini, BPJS yang beroperasi adalah perdebatan. Hal tersebut disebabkan Komisi PT Askes, PT Jamsostek, PT IX DPR menilai landasan pembenAsabri dan PT Taspen. Agus menjelaskan pembentuk- tukan badan hukum itu memerluan BPJS harus disesuaikan dengan kan RUU BPJS. Sebaliknya, durasi risiko dan pengelolaan “Pemerintah memahami RUU dana yang menjadi karakteristik BPJS adalah turunan dari UU SJSN, jadi seharusnya RUU BPJS program-program jaminan sosial. Lingkup kegiatan BPJS pertama tidak perlu memuat ketentuan adalah penjaminan kesehatan, yang sudah diatur dalam UU kecelakaan kerja dan kematian, SJSN,” ujar Menkeu.
Dalam UU SJSN ada empat perusahaan negara pengelola jaminan sosial yang harus dilebur menjadi satu BPJS, yakni Askes, Jamsostek, Taspen, dan Asabri. Namun, setelah diuji materiil ke Mahkamah Konstitusi, klausul itu dihapuskan karena bertentangan dengan UU Jamsostek, UU Tenaga Kerja, UU Kesejahteraan Sosial, dan UU Pensiun. Sebelumnya, pada naskah RUU BPJS yang diinisiasi DPR terdapat 263 daftar inventarisasi masalah (DIM) dari 54 pasal dan 16 Bab. Kemudian pemerintah memangkas sebanyak 143 DIM, 30 pasal, dan 4 Bab, sehingga tersisa 120 DIM, 24 pasal, dan 12 Bab dalam RUU BPJS versi pemerintah. Anggota Pansus asal Fraksi PDIP Rieke Dyah Pitaloka mempermasalahkan niat pemerintah merevisi UU SJSN dan memangkas sejumlah DIM karena tidak sesuai dengan Program Legislasi Nasional dan Instruksi Presiden No.1/2010 yang hanya mengamanatkan pembahasan RUU BPJS, tidak amendemen UU SJSN.
BISNIS/ANDI RAMBE
MENINGKATKAN PRODUKSI: Seorang pekerja menata karung berisi gula pasir di salah satu kios di Pasar Pringgan Medan, Sumatra Utara, belum lama ini. Menurut informasi Bloomberg, Indonesia diperkirakan meningkatkan produksi gula 2,08 juta ton pada tahun penggilingan yang dimulai 1 Mei lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya 1,77 juta ton.
Perajin Asean sepakat hadapi China OLEH SEPUDIN ZUHRI Bisnis Indonesia
China dengan strategi diferensiasi, dengan menyasar pasar ekonomi menengah ke atas. “Kalau barang murah dari China, JAKARTA: Pengusaha kerajinan furnitur kami [Asean] akan fokus ke produk meneIndonesia akan menggandeng pelaku dari ngah ke atas.” Furnitur impor dari China, kata dia, negara di Asia Tenggara lainnya untuk bersama-sama memasarkan produk keraji- hanya menguasai di luar Jawa, sedangkan nan dan mebel dengan target pasar mene- wilayah Jawa sebagian besar produk lokal. ngah ke atas guna menghadapi persaingan Biaya transportasi yang mahal membuat dengan produk kerajinan China yang pasar kerajinan dan mebel di luar Jawa diisi produk impor asal China. diproduksi dengan harga murah. Ambar menuturkan Asmindo menarget“Kami akan bekerja sama bersama kan ekspor kerajinan mebel dengan negara-negara di dan furnitur tahun ini dapat Asean untuk menghadapi 10 Negara utama produk kerajinan asal China tujuan ekspor mebel meningkat 25% dibandingkan dengan tahun lalu. yang identik dengan harga dan kerajinan Namun, penguatan rupiah murah dan mass products,” Indonesia 2010 terhadap dolar AS membuat ujar Ketua Umum Asosiasi Negara % target tersebut sulit tercapai. Industri Permebelan dan “Dengan kondisi saat ini Kerajinan Indonesia AS 26,82 [rupiah menguat] bisa naik (Asmindo) Ambar Tjahyono Jepang 10,88 10% sudah bagus. Bahkan, saat konferensi pers persiapPrancis 9,77 bisa minus, tetapi jika rupian Furniture Industry Inggris 8,82 ah bisa tetap Rp9.000, Council (AFIC), kemarin. Belanda 5,88 Jerman 4,99 kenaikan [ekspor] bisa dicaAsmindo akan menjadi Belgia 4,05 pai.” tuan rumah Asean Furniture Australia 2,86 Sementara itu, kerajinan Industry Council (AFIC) Italia 2,39 dan mebel serta funitur asal Working Committee Meeting Malaysia 2,19 Indonesia, menurut dia, di pada 26 Mei 2011. Dia Negara lain 21,36 tingkat Asean masih memimenjelaskan dalam perteliki keunggulan seperti jika muan itu seluruh anggota Sumber: Asmindo, 2011 dibandingkan dengan SingaAFIC yang berjumlah tujuh pura yang sebagian besar negara akan hadir yaitu Indonesia, Malaysia, Myanmar, Filipina, berbahan plastik sintetik. Adapun, produk kerajinan asal Thailand, hampir mirip Singapura, Thailand, dan Vietnam. Menurut Ambar, pertemuan itu akan dengan Indonesia, tetapi produk domestik menindaklanjuti dengan membahas masa- memiliki karakteristik sendiri. “Asean lah detail dan lebih real bentuk kerja sama konsep yang akan dibahas di AFIC meeting mempunyai kelebihan sendiri. Keleperdagangan. Dia memaparkan salah satu strategi bihan Indoensia di kayu jati, Malaysia di untuk menghadapi produk kerajinan kayu karet.”
Desainer lokal minim naluri bisnis OLEH RUDI ARIFFIANTO Bisnis Indonesia
JAKARTA: Desainer lokal dinilai terlampau kreatif namun tidak diimbangi naluri berbisnis, sehingga produk–produknya sulit diterima pasar. Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Garmen Indonesia (APGAI) Eddy Hartono mengatakan Indonesia memiliki banyak desainer andal, bahkan di antara mereka berhasil menembus pasar internasional. Namun, hasil karya mereka kurang diterima pasar, terutama pasar domestik, karena kurang memiliki sense bisnis dan membuat produk yang terlalu kreatif dan tidak digunakan masyarakat umum. “Seharusnya bisa dibuat sederhana dan dibuat lebih banyak dengan harga terjangkau,” katanya dalam Breakfast Meeting tentang Pengembangan Industri Fashion Indonesia di Kemenperin, baru – baru ini. Wakil Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Satria Hamid Ahmadi mengatakan sebagian besar produk garmen yang dijual ritel-ritel modern merupakan merek internasional. Ketidaksesuaian antara selera pasar dan hasil rancangan desainer lokal ditengarai menjadi penyebab rendahnya kontribusi garmen di pasar domestik. Saat ini, peritel modern menjual merek internasional hingga 70% dan sisanya merek lokal.
“Biasanya kami mesti memajang produk lokal itu sebulan baru laku. Perlu ada penyesuaian desain dan harga dengan keinginan pasar.” Chairman Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) Taruna K. Kusmayadi mengungkapkan kesulitan untuk mengarahkan desainer seniman untuk sekaligus berperan layaknya pedagang. Desainer lebih mengutamakan kreativitas dan kebebasan ekspresi dibandingkan dengan tujuan untuk berbisnis. “Sulit untuk mengarahkan designer layaknya berpikir seperti pebisnis,” tuturnya. Wakil Menteri Perindustrian Alex W. S. Retraubun berharap para pelaku industri fashion bisa lebih meningkatkan daya saing dengan memacu karya baru dengan tidak semata-mata dari sisi penampilan. “Akan tetapi juga barang yang berfungsi dan laku di pasar.” Menurut dia, industri fashion telah memberi kontribusi terbesar bagi kemajuan industri kreatif, yaitu sekitar 46,5%, dibandingkan dengan kerajinan yaitu 24,1% dan periklanan 6,1%. Fashion, katanya, telah memberikan kontribusi ekspor 63,3% terhadap total ekspor dari 14 sektor industri kreatif nasional. Ketua Harian APGAI Suryadi Sasmita mengatakan pasar garmen dalam negeri tumbuh 30% yang berarti produk dalam negeri juga telah berkembang lebih dari 30%.
PERBANKAN
Bisnis Indonesia, Jumat, 13 Mei 2011
BBRI
BBNI
6.200
BMRI
100 6.200 6/5
9/5
7.050
50 3.900
10/5
11/5
12/5
BBKP
3.900
6/5
9/5
11/5
12/5
MEDIASI
HTA)
Efisiensi bank rendah JAKARTA: Bank Indonesia memandang unsur intermediasi dan kesehatan perbankan sudah terpenuhi. Namun, otoritas tersebut menilai perbankan masih memiliki kekurangan, yakni efisiensi. Hal tersebut disampaikan oleh Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution dalam pembukaan Indonesia Banking Expo 2011 di Jakarta, Rabu. Menurut dia, kesehatan perbankan nasional dinilai cukup baik jika dibandingkan dengan negara lain. Hal itu, sambungnya, bisa dilihat dari indikasi rasio kecukupan modal dan rasio kredit bermasalah yang berada pada level aman. Selain itu, sisi intermediasi perbankan yang terus meningkat dengan tren pertumbuhan kredit di atas 23% pada kuartal I/2011. Hal itu juga didukung perbaikan rasio kredit terhadap dana (loan to deposit ratio) yang terus meningkat. (BISNIS/HTA)
6/5
9/5
10/5
11/5
12/5
170
24/ 26/ 12 10/5 30/ 12 11/5 5/ 1 6/5 12 9/5
6/ 1 12/5
VRNA 189
133
6/5
9/5
1 500
10/5
11/5
12/5
6/5
9/5
192 10/5
11/5
12/5
6/5
9/5
132 10/5
11/5
12/5
6/5
9/5
10/5
11/5
12/5
Bank Nagari IPO 20% September Bank DKI tawarkan kupon obligasi 8,75%-11,25% BISNIS INDONESIA
JAKARTA: PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat mengantongi izin dari pemerintah daerah selaku pemegang saham untuk melakukan penawaran saham perdana sebesar 20% pada September 2011. Direktur Utama Bank Nagari Suryadi Asmi mengatakan perseroan akan menggunakan laporan keuangan Juni 2011 dalam proses initial public offering (IPO) ini. Sesuai ketentuan laporan keuangan tersebut berlaku selama 6 bulan untuk melaksanakan aksi korporasi. “Kami sudah mendapatkan izin untuk IPO ini dan akan
menopang ekspansi kredit yang ditargetkan tumbuh 23% pada tahun ini. Pelaksanaan Selain IPO, lanjutnya, perseroan mengharapkan Bank Jabar Banten 2010 tambahan modal sebesar 2011 Bank Nagari Rp70 miliar dari pemerinBank DKI 2011 tah daerah sebagai pemeBank Jatim 2012 gang saham. Apabila Bank Nagari Sumber: diolah, 2011 BISNIS/T. PURNAMA berhasil melakukan IPO, perseroan akan menjadi menggunakan laporan keuangan bank pembangunan daerah keJuni sehingga diharapkan pena- dua yang go public. Selama ini waran saham perdana bisa dilak- proses IPO bank daerah terbensanakan pada September menda- tur masalah izin dari pemda dan dewan perwakilan rakyat tang,” ujarnya, kemarin. Bank Pembangunan Daerah daerah. Setelah PT Bank Pembangunan Sumatera Barat secara resmi berdiri pada 12 Maret 1962, se- Daerah Jabar Banten Tbk sukses dangkan penyebutan nama Bank melepas saham masyarakat, BPD lain terinspirasi untuk melakuNagari dikukuhkan pada 2006. Menurut dia, perseroan akan kan hal yang sama. Bank Jatim, melepas 20% saham seri B untuk adalah salah satu bank yang bermeraup dana sekitar Rp200 mili- niat masuk pasar tahun ini, tetapi ar dari masyarakat. Tambahan terpaksa menundanya pada tamodal itu akan digunakan untuk hun depan karena belum menda-
IPO bank daerah
patkan persetujuan dari pemegang saham. Selain itu, Bank DKI berniat melakukan penawaran saham perdana setelah proses penerbitan obligasi Rp750 miliar dan tambahan modal dari pemegang saham. Proses tersebut akan dimulai pada September 2011.
Kupon obligasi Bank DKI akan menerbitkan obligasi VI dan obligasi subordinasi II senilai Rp750 miliar dengan rentang kupon 8,75%11,25%. Obligasi VI senilai Rp450 miliar terdiri dari dua seri yaitu seri A dan B. Seri A memiliki tenor 3 tahun dengan kupon 8,75%-9,5%, sedangkan seri B yang bertenor 5 tahun dengan kupon 9%-10%. Adapun obligasi subordinasi II sebesar Rp300 miliar memiliki kupon 10,5%-11,25% dengan tenor 7 tahun. “Untuk penawaran ini kami ti-
dak akan melakukan up size karena kami sudah cukup untuk kedua obligasi tersebut,” ujar Direktur Utama Bank DKI Eko Budiwiyono saat melakukan paparan publik, kemarin. Dia menjelaskan dana tersebut, setelah dikurangi biaya emisi, akan digunakan untuk ekspansi kredit karena secara kualitatif dinilai dapat meningkatkan rasio kecukupan modal hingga 14,88% dari rasio saat ini 13,68%. Eko mengatakan hasil obligasi tersebut akan digunakan untuk ekspansi kredit dengan tenor yang lebih panjang, termasuk pembiayaan infrastruktur dan pembiayaan proyek pembangunan. Penerbitan dua jenis obligasi ini akan menjadikan total surat utang yang diterbitkan Bank DKI menjadi Rpl,33 triliun. Sebelumnya perseroan memiliki obligasi Rp425 miliar dan subdebt Rp 150 miliar yang jatuh tempo pada 2013. (13/20) (
[email protected])
BSMR digabung dengan LSPP OLEH HENDRI T. ASWORO Bisnis Indonesia
JAKARTA: Bank Indonesia memerintahkan kepada Badan Sertifikasi Manajemen Risiko untuk bergabung dengan Lembaga Sertifikasi Profesi Perbankan untuk mempermudah koordinasi sertifikasi antarprofesi paling lambat akhir bulan ini. Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Ketua Umum Ikatan Bankir Indonesia Sigit Pramono, kemarin. LSPP merupakan salah
satu lembaga di bawah kendali IBI. “Perintah itu datang langsung dari Pak Gubernur [Gubernur BI Darmin Nasution] belum lama ini, pada 6 Mei. Jadi harus dilakukan penggabungan sampai akhir Mei ini,” ujarnya kepada Bisnis di sela-sela rapat pleno Perbanas, Rabu malam. Menurut dia, penggabungan Badan Sertifikasi Manajemen Risiko (BSMR) dengan Lembaga Sertifikasi Profesi Perbankan (LSPP) merupakan harapan aso-
kerja sama itu debitur Bank Kesawan akan terlindungi dari kemungkinan timbulnya risiko atas objek jaminan. Hingga akhir Maret 2011 kredit Bank Kesawan mencapai Rp1,4 triliun dengan pencapaian laba sebesar Rp8 miliar.
Jahja Setiaatmadja pimpin BCA OLEH HENDRI T. ASWORO & HERY TRIANTO Bisnis Indonesia
PNLF 570
13 720
BISNIS/DEDI GUNAWAN
PROTEKSI DEBITUR: Direktur Utama Bank Kesawan Gatot Siswoyo (kanan) berdiskusi dengan Presiden Direktur Asuransi Reliance Mulyati (kiri), memegang naskah kerja sama disaksikan Direktur Sylvy Setiawan (kedua kiri) dan Direktur Bank Kesawan Hemawati di Jakarta, kemarin. Melalui
ABDA 195
100
BI Rate tetap 6,5% JAKARTA: Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan BI Rate pada level 6,75%, karena keputusan itu dipandang relevan dengan kondisi makroekonomi ke depan. Kepala Biro Humas Bank Indonesia Difi A. Djohansyah mengutarakan dewan gubernur memandang penguatan kebijakan makroprudensial terhadap aliran masuk modal tetap penting guna meminimalkan risiko pembalikan modal asing, sehingga BI Rate dipertahankan. “Selain itu, aliran dana asing juga dapat membantu pergerakan nilai tukar rupiah tetap sejalan dengan pergerakan mata uang di kawasan Asia,” ujarnya dalam keterangan tertulis, kemarin. Namun, BI tetap mewaspadai tekanan inflasi, khususnya yang bersumber dari harga komoditas internasional, peningkatan permintaan domestik, dan kebijakan pemerintah, terkait dengan subsidi bahan bakar minyak dan kemungkinan gangguan pasokan bahan pangan. (BISNIS/
AMAG 730
7.000 10/5
3
se—kantor akuntan publik, PT Kalbe Farma pada 1980-1988 dengan jabatan terakhir sebagai direkJAKARTA: Rapat tur keuangan. umum pemegang saham Selain itu, dia Tahunan PT Bank Central Asia Tbk menunjuk sempat menjabat diJahja Setiaatmadja menrektur keuangan di jadi presiden direktur PT Indomobil pamenggantikan Djohan da1988 hingga 1990. Emir Setijoso. Jahja mulai berkipPemegang saham rah di BCA pada Okmengangkat Setijoso tober 1990. menjadi komisaris utaDi BCA inilah Jahma bank milik kelomja menentukan jalan JAHJA SETIAATMADJA pok usaha Djarum itu. hidupnya, periode di Sebelumnya, Jahja dalah wakil di- mana bank dengan fasilitas transrektur utama di bank yang sama. aksi paling digemari nasabah tersePosisi Jahja digantikan oleh Euge- but mengalamai pasang surut bisnis. ne Keith Galbraith yang sebelumnya Bank ini di-rush pada 1998 ketika menjabat komisaris utama. Dewan krisis keuangan memuncak. direksi juga bertambah satu orang Jahja yang saat itu mendu duki dengan diangkatnya Erwan Yuris posisi kepala divisi keuangan adalah Ang sebagai direktur. garda depan dalam melayani amuk “Saya dipercayakan mengganti- nasabah menarik dananya. Dia pula kan beliau [Setijoso] sebagai presi- yang mengomandoi distribusi berden direktur, sambil menunggu per- truk-truk uang tunai dari Bank Indosetujuan fit&proper BI” ujarnya da- nesia, bagi cabang-cabang BCA. lam melalui layanan pesan singkat, kemarin. Dividen Jahja adalah lulusan Fakultas EkoRapat umum pemegang saham nomi Universitas Indonesia 1975. Dia sepakat untuk membagikan total pernah bekerja di Price Waterhou- dividen tunai sebesar Rp112,5 persa-
ham. Dengan demikian hasil laba tahun lalu yang dibagi adalah Rp2,7 triliun atau 32,3% laba bersih 2010 sebesar Rp8,48 triliun. Pemegang saham juga setuju akuisisi perusahaan sekuritas PT Dinamika Usahajaya. Proses akuisisi perusahaan sekuritas tersebut akan selesai paling cepat 1 bulan mendatang. “Kami takeover Dinamika Usahajaya dalam satu sampai 2 bulan ke depan. Biayanya kecil Rp189 miliar di mana nanti 75% dimiliki BCA dan 25% dimiliki pemegang saham lama,” katanya. Dinamika merupakan perusahaan sekuritas yang menangani bank investasi, fund management, broker, dan riset. Perusahaan sekuritas itu berdiri sejak 1990. BCA merupakan bank dengan aset terbesar ketiga di Indonesia setelah PT Bank Mandiri Tbk dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. Namun, dari sisi kapitalisasi pasar, bank milik Kelompok Djarum ini adalah yang terbesar. Kemarin, saham emiten berkode BBCA ini ditutup melemah 2,04% atau Rp150 ke level Rp7.200. BCA memimpin penurunan indeks harga saham gabungan ke level 3.808,71 atau 0,77% dari posisi penutupan perdagangan Rabu.
siasi profesi agar hal itu sesuai dengan lembaga-lembaga profesi di Indonesia. “Kami telah memperjuangkan lama, akhirnya Bank Indonesia mau mengakomodasi keinginan asosiasi profesi. Ini akan melengkapi sertifikasi profesi bankir di bawah LSPP yang ada saat ini,” tuturnya. Perdebatan mengenai penggabungan BSMR dengan LSPP di bawah IBI cukup lama dilakukan antara sejumlah lembaga tersebut, yakni pada 2008. Bahkan, bankir
dari manajemen risiko sempat membentuk asosiasi bernama Banker Association for Risk Management (BARa). Hal itu dilakukan untuk ‘menandingi’ keberadaan BSMR yang dinilai tak mencerminkan harapan profesi bankir dalam program sertifikasi manajemen risiko. BARa membuat lembaga sertifikasi manajemen risiko di bawah LSPP. Deputi Gubernur Bank Indonesia Muliaman D. Hadad membenarkan bahwa ada instruksi
dari bank sentral untuk melakukan merger BSMR dengan LSPP agar kegiatan serupa cukup dikoordinasikan oleh pelaku industri. “Arahannya memang begitu, sebab ke depan kegiatan serupa itu akan dikoordinasikan oleh asosiasi atau industri,” katanya. Ketua Dewan Sertifikasi BSMR Gayatri Rawit Anggreini mengatakan belum menerima informasi ini. “Maaf saya belum terima berita yang mengatakan bahwa BSMR di bawah IBI.”
Bisnis Indonesia, Jumat, 13 Mei 2011
5
6
Bisnis Indonesia, Jumat, 13 Mei 2011
Bisnis Indonesia, Jumat, 13 Mei 2011
7
P EMBOBOLAN B ANK
8
SOROTAN
Bisnis Indonesia, Jumat, 13 Mei 2011
OLEH ARIF GUNAWAN S. Wartawan Bisnis Indonesia
Kalau ada birokrat pasar modal yang bersemangat mengklarifikasi ketiadaan aliran dana PT Elnusa Tbk ke reksa dana Harvestindo Istimewa, dialah Djoko Hendratto, Kabiro Pengelolaan Investasi Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan.
S
etelah sempat menolak berkomentar mengenai dugaan aliran dana Elnusa ke PT Harvestindo Asset Management, Djoko mengundang wartawan ke kantornya untuk mengumumkan hasil temuannya, selang 4 hari setelah kasus tersebut meledak ke publik. Dua hari sebelum itu, lembaga yang bertindak sebagai wasit pasar modal ini memang telah memberikan pernyataan resmi mengenai kronologi aksi Bapepam-LK meminta penjelasan manajemen Elnusa dan PT Bank Mega Tbk seputar kisruh depositonya. Namun, penjelasan di atas kertas HVS dua lembar itu tidak cukup menjawab pertanyaan publik seputar peran Bapepam-LK mengawasi, mencegah, dan—kalau perlu—menangkal penyelewengan (fraud) dua perusahaan berstatus emiten tersebut. Karena itu, Djoko bertindak. Di kantornya, dia menyodorkan dua argumen untuk menjelaskan absennya aliran dana itu. Pertama, tak ada kenaikan nilai aktiva bersih Harvestindo Istimewa, reksa dana yang dicurigai menjadi tempat mengendapnya sebagian dana deposito Elnusa. Kedua, sejalan dengan absennya kenaikan aktiva bersih tersebut, modal kerja milik PT Harvestindo Asset Management, penerbit reksa dana Harvestindo Istimewa, juga tidak mengalami kenaikan berarti alias masih di bawah Rp25 miliar pada periode tersebut. Tak ada yang salah dari argumen Djoko. Persoalannya, penjelasan itu belum cukup kuat menangkis dugaan adanya aliran dana ke Harves-
Bola liar skandal Mega-Elnusa tindo. Berdasarkan keterangan polisi, dana tersebut mengalir dari rekening giro PT Discovery Indonesia ke Harvestindo. Persisnya pada 7 September dan 29 September 2009 senilai total Rp70 miliar, plus Rp40 miliar pada 19 November 2009. Rekening itu belum termasuk dana yang mengalir dari Elnusa ke Discovery, atau yang tidak dialirkan lagi ke Harvestindo. Di luar itu, harus diakui bahwa selama ini kasus-kasus besar di pasar modal memang tidak pernah terdeteksi dari ‘data resmi’ perseroan. Skandal PT Sarijaya Permana Sekuritas yang meledak beberapa tahun lalu, misalnya. Tidak ada yang mengira perusahaan efek ini digerogoti kanker penggelapan dana, karena data laporan transaksi efek berjalan normal, meski di balik itu dana berputar silang-sengkarut tidak sejalan dengan transaksi yang dilaporkan. Begitu pula dengan skandal PT Optima Securities. Piutang macet nasabah PT Optima Kharya Capital Management dengan mudah nya ditambal dana nasabah PT Optima Securities hingga berujung kerugian Rp700 miliar. Ini tidak terdeteksi jika hanya bermodal data di atas kertas. Logika dan akal sehat kita niscaya akan mengatakan mudah bagi Ivan Ch Lita, pemilik Harvestindo Asset Management untuk memindah dana yang dikendalikannya dari satu keranjang ke keranjang lain yang sama-sama dikendalikannya. Maklum, uang tak ber-KTP. Apalagi, nilai aktiva bersih produk reksa dana Harvestindo Asset Management lain yang berbeda dengan Harvestindo Istimewa, yakni Harvestindo Maxima, sekonyong-konyong membubung jadi Rp25,01 miliar dari posisi sebelumnya Rp0. Fakta keras ini jelas mengejutkan, karena perusahaan ini memiliki rekam jejak gagal bayar di produk
Sampai hari ini, penyelidikan kepolisian masih berlangsung. Begitu pula pemeriksaan yang dilakukan Bapepam-LK terhadap Harvestindo Asset Management, perusahaan manajemen investasi yang diduga menampung sebagian dana Elnusa.
Saling hindar
BI
SN
IS
/A D
IP
UR
DI
YA N
TO
Harvestindo Istimewa yang seharusnya memberi cukup alasan bagi investor mana pun untuk menghindari produk manajer investasi tersebut. Namun, lagi-lagi, dugaan itu tak berujung jadi kebenaran positif. Djoko hanya membenarkan ada dana masuk ke reksa dana Harvestindo Maxima. Hanya, dana itu berasal dari investor lain, bukan dari Discovery. Lantas, dari mana datangnya uang Rp25 miliar itu?
Di balik sanksi Citibank OLEH HENDRI T. ASWORO Wartawan Bisnis Indonesia
B
udi Rochadi dan Halim Alamsyah tampak santai. Sesekali jawaban ditimpali dengan canda. Bahkan dua deputi gubernur Bank Indonesia itu meluangkan waktu cukup lama. Satu jam lebih. Biasanya konferensi pers tak lebih dari dua sesi pertanyaan atau 30 menit. Tanpa beban. Kesan itu muncul saat dua pejabat bank sentral itu menyampaikan vonis atas kasus yang menimpa Citibank N.A. Cabang Indonesia, meskipun keputusan itu sempat ditunda lebih sepekan. Setelah melakukan pemeriksaan selama sebulan—atas kasus pembobolan dana nasabah oleh Relationship Manager, Malinda Dee, dan tewasnya nasabah kartu kredit Citibank, Irzen Octa, saat proses penagihan utang—BI menetapkan bank asal Amerika Serikat itu bersalah. Bank sentral memberikan vonis Citibank melanggar sejumlah ketentuan internal sendiri dan penerapan manajemen risiko. Selain itu, ditemukan juga pelanggaran dan kelemahan dalam sistem penyelenggaraan kartu kredit. Atas pelanggaran itu BI memutuskan untuk memberikan sanksi kepada Citibank, yakni menambah jangka waktu larangan untuk menerima nasabah baru layanan prioritas selama 1 tahun dan kartu kredit 2 tahun dari semula 1 bulan. Selain itu, pelarangan penggunaan jasa penagihan kartu kredit oleh pihak ketiga juga ditambah menjadi 2 tahun. BI pun menginstruksikan Citibank tak membuka kantor baru selama 1 tahun. Ketentuan tersebut berlaku sejak 6 Mei 2011. Bank sentral akan melakukan uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) ulang terhadap pejabat eksekutif dan manajemen bank yang terkait dengan kasus Citibank. BI pun menginstruksikan bank Negeri Paman Sam itu untuk menonaktifkan eksekutif yang terlibat kasus itu. Adapun pegawai Citibank di bawah pejabat eksekutif yang terlibat langsung kasus layanan prioritas dan kartu kredit diminta langsung dihentikan. Semua pejabat pun diminta tidak meninggalkan Indonesia sembari menunggu proses fit and proper test. Apakah proses penerapan sanksi itu lancar-lancar saja? Atau memang ada kasak-kusuk di balik itu semua? *** Menjelang penetapan sanksi, sejumlah petinggi Citibank Group, baik Indonesia maupun Amerika
Serikat, diketahui menyambangi Kebon Sirih, kantor pusat BI. Kebetulan Vice Chairman Citibank Lew Kaden berkunjung ke Indonesia jelang putusan tersebut. Menurut informasi, Karen Brooks, mantan penasihat khusus White House, juga menyempatkan datang ke kantor BI. Sumber Bisnis mengungkapkan Brooks bertemu Halim Alamsyah. Namun, Halim tak mengonfirmasi pertemuan itu. “Siapa itu Karen Brooks?” ujarnya. Kabarnya, Karen Brooks diturunkan untuk melobi pihak Pemerintah Indonesia terkait sengketa divestasi Newmont. Satu paket dengan lobi ke bank sentral untuk meringankan sanksi atas pelanggaran Citibank. Adapun menjawab kasak-kusuk kehadiran petinggi Citibank AS, Budi Rochadi mengatakan bahwa BI meminta kantor pusat New York melakukan evaluasi menyeluruh terhadap fungsi pengendalian internal Citibank Jakarta. ‘Pendekatan’ petinggi Citibank dan utusan khusus dari Negeri Paman Sam tak membuat BI ‘kendor’. Menurut Halim, bank sentral telah melakukan investigasi secara mendalam, sehingga kesalahan Citibank tak bisa ditoleransi. “Kami kan indepth atas kasus itu,” ujarnya. Dia menegaskan kesalahan terbesar Citibank adalah melanggar empat pilar manajemen risiko, yakni pengawasan aktif dari atasan, standard operational procedure, sistem IT dan kontrol internal. Namun, hingga tadi malam Bisnis belum mendapatkan konfirmasi dari pihak Citibank atas informasi ini. Juru bicara Citibank Ditta Amahorseya hanya menjawab tiga pertanyaan dari empat yang dijakukan melalui surat elektronik. “Untuk pertanyaan akan saya susulkan ya.” Dita menjelaskan soal perekrutan 1.400 karyawan penagihan, penguatan sistem kendali internal dan komitmen Citibank untuk sepenuhnya bekerja sama dengan BI, pasca vonis atas kasus fraud dan kematian nasabah kartu kredit. Namun, ada penilaian kalangan internal BI, sanksi yang diberikan masih ringan atas pelanggaran yang dilakukan. Penyebabnya tenggat waktu yang diberikan legislatif untuk segera memberi saksi Citibank, 1 bulan pascarapat dengar pendapat dengan DPR awal April lalu. Budi Rochadi tak membantah ada unsur untuk memenuhi rekomendasi DPR. Namun, menurut dia, sanksi masih bisa bertambah jika pelanggaran melibatkan korporasi, baik pencucian uang maupun pidana. “Jadi putusan ini baru sementara.
Kalau korporasi ikut, lebih berat.” *** Salah satu kasus yang membuat bank sentral ‘berang’ adalah perjanjian kontrak Citibank dengan pihak ketiga tak sesuai dengan ketentuan Peraturan Bank Indonesia (PBI). Terlebih lagi kebanyakan pegawai Citibank berstatus kontrak. Salah satu pejabat BI mengungkapkan bahwa dari hampir 6.000 orang yang bekerja di Citibank, hanya 1.600 orang yang memiliki status pegawai penuh, selebihnya hanya alihdaya dari pihak ketiga atau outsource. “Bahkan dari 1.600 itu kebanyakan orang asing. Coba apakah kita kekurangan orang apa? Sampai level di bawah direksi itu banyak dari orang asing,” ungkapnya. Terkait dengan 1.400 orang debt collector yang akan dijadikan pegawai tetap, lanjutnya, itu hanya bagian kecil dari 3.900 in house collector dan field collector Citibank yang statusnya kontrak. Hal itu belum termasuk tenaga pemasaran yang juga kontrak dan hanya ditarget penjualan produk. Menurut dia, banyaknya status kontrak pegawai itu sangat memiliki korelasi dalam kelemahan manajemen risiko. “Perusahaan perhitungan hanya mencari profit dengan efisiensi tenaga kerja, tetapi risiko kerja tinggi, karena tanggung jawabnya rendah,” katanya. Adapun dari sisi layanan premium, Citigold, diindikasikan bahwa penyimpangan sudah berlangsung lama. Seorang Melinda Dee diduga mengendalikan dana nasabah lebih dari Rp1,6 triliun. Untuk itu, kata sumber tersebut, fit and proper test bank sentral akan berlaku surut, karena dikhawatirkan eksekutif lama Citibank yang saat ini hijrah ke bank lain mengetahui tindak kejahatan tersebut. “Kalau kejadian ini sudah terjadi misalnya beberapa tahun yang lalu, manajemen Citibank itu kan sudah ganti-ganti. Bisa saja mereka sudah tahu terus pindah. Nah, kalau ini dilakukan di bank lain, hancur bank kita semua,” tegasnya. Sepintas keputusan BI sudah tepat. Dan itu layak diapresiasi. Namun, jika Citibank terbukti melanggar hukum, bank sentral pun harus berani mengambil langkah lebih tegas. Pencabutan izin unit usaha, seperti kata ekonom Dradjad Wibowo pun cukup pantas. Hal itu untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat kepada bank sentral setelah sebelumnya sejumlah kasus perbankan memberikan stereotipe miring. (hendri.
[email protected])
Apa keluar dari kantong Ivan lewat tangan pihak ketiga? “Saya akan sebutkan, tapi kamu harus siap dipenjara, karena ini adalah kerahasiaan investor yang dijamin. Tapi polisi bisa menyidik dan cek silang pemilik dana tersebut dengan catatan di bank kustodian,” katanya. Dalam testimoni terbarunya, Ivan bahkan tidak menyinggung Harvestindo. Dia mengaku menempatkan dananya ke lima perusahaan berjangka. Pengakuan ini, membuat ‘bola’ Mega-Elnusa menyasar gawang Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappepti).
OLEH HERY TRIANTO Wartawan Bisnis Indonesia
B
oleh dibilang, puluhan kasus pembobolan dana perbankan yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir, hanya mengandalkan modus yang kurang lebih sama. Monoton, hanya itu-itu saja. Namun, mengapa masih saja banyak bank yang kecolongan? Beberapa hal yang selalu ada dalam setiap insiden fraud tersebut; kehadiran orang dalam bank sebagai operator. Sindikat memang merencanakan detail modusnya, tetapi orang internal ibarat menjadi pelumas yang memastikan semua siasat bekerja. Dalam ranah kejahatan perbankan, ada tiga pola pembobolan yang selalu berulang. Pertama, kriminal murni yang melibatkan penjahat kelas teri melalui perampokan dan pembobolan mesin anjungan tunai mandiri. Kedua, aksi individu karyawan bank yang memanfaatkan celah kelemahan pengawasan internal. Ketiga, adalah berpadunya orang eksternal dan internal bank dalam sebuah sindikat. Kelompok ketiga ini paling berbahaya dan potensial menimbulkan kerugian besar. Pola pembobolan pertama relatif mudah diantisipasi dengan risiko kerugian yang terukur. Paling banter, sebanyak uang yang tersisa di mesin ATM dan dana yang ada dalam brankas sebuah kantor bank. Namun untuk dua yang terakhir, banyak cara yang harus disiapkan oleh bank, agar tak menjadi ladang pembobolan yang berpotensi mengikis kepercayaan nasabah. Kepercayaan adalah modal utama dan menjelaskan mengapa bisnis perbankan eksis dan bisa menghimpun dana masyarakat hingga ribuan triliun rupiah. Tentu, perbankan tak akan tinggal diam, termasuk sece-
Dalam perjalanannya, bola liar Mega-Elnusa ini berujung pada aksi saling pagar wilayah kerja Bapepam-LK dan Bank Indonesia (BI). Sebagai catatan, skandal ini merupakan yang pertama pecah sejak BI dan BapepamLK gagal membentuk Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Ketua Bapepam-LK Nurhaida yang menangkis ‘bola’ ini pada 3 Mei dengan mengatakan fraud itu terjadi di perbankan. Kebetulan, wilayah itu sedang disorot karena melayani produk investasi yang ditanam ke pasar modal dan produk keuangan nonbank, private banking. “Elnusa menganggap itu deposito berjangka, sedangkan Bank Mega meyakini itu deposit on call. Perlu penelaahan untuk tahu mana yang benar, dan itu bukan kewenangan otoritas pasar modal,” kata Nurhaida. Bapepam-LK, lanjutnya, hanya bisa menjalankan fungsi sesuai koridor yakni memastikan kewajiban keterbukaan informasi kedua emiten disampaikan. Pada hari pertama skandal tersebut muncul, BapepamLK segera meminta keterbukaan informasi kedua belah pihak. Karena itu, dia menampik anggapan wasit pasar modal tidak cukup responsif menanggapi isu tersebut, terlebih karena mereka juga ikut menelusuri dugaan aliran dana ke Harvestindo dan berujung pada kesimpulan lembaga tersebut bahwa
tidak ada duit ber‘KTP’ Elnusa di sana. Menanggapi itu, Deputi Gubernur BI Halim Alamsyah menyambut ‘bola’ dengan tendangan balik. Menurut dia, hasil investigasi bank sentral menyebutkan bahwa skandal Mega-Elnusa bermula dari pasar modal, wilayah yang tidak mungkin diawasi BI. “Kami tidak bisa masuk ke pasar modal walau diduga pada beberapa kasus perbankan terkait dengan fraud berasal di pasar modal,” ujarnya (Bisnis, 4 Mei). Bahkan, ungkapnya, penarikan dana itu mendapat legalitas antara oknum pemilik dana yaitu Elnusa dan perusahaan investasi terkait yakni Harvestindo. Namun, dia tak mengelak jika melibatkan oknum kepala cabang Bank Mega Jababeka. Melempar kesalahan pada salah satu regulator jelas tidak bijak, karena produknya beroperasi di perbankan meski keduanya sama-sama berstatus emiten, sama seperti ketika pecah skandal PT Antaboga Delta Sekuritas dan PT Bank Century Tbk pada 2008. Menaruh harapan bahwa Bapepam-LK mampu mencegah fraud di tubuh 400 perusahaan terbuka tentu saja sangat berlebihan. Itu sama halnya seperti mengharapkan BI mampu memitigasi bankir nakal macam Inong Melinda di Citibank. Skandal investasi yang melibatkan pelaku perbankan dan pasar modal, dan beroperasi di lintas wilayah ini membangkitkan harapan publik akan adanya OJK. Namun, demi melihat sikap saling-hindar ini, ekspektasi kedua otoritas itu bersatu pun kian jauh panggang dari api. Jika bola liar Mega-Elnusa ini tak cukup mengajarkan BI dan Bapepam-LK meruntuhkan egonya, tak cukup memberi contoh bahwa keduanya sama punya mandat menggarap dana warga yang bisa ditanam di deposito atau pasar modal, Olala.. Betapa menyedihkannya. (BASTANUL SIREGAR) (
[email protected])
Menguak tabir kejahatan perbankan patnya merebut kembali kepercayaan publik dengan sebuah permintaan maaf kepada masyarakat atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan. Kasus Malinda Dee, seorang bankir Citibank, masuk dalam pola kejahatan kedua. Praktis dia bekerja dalam diam saat menggangsir dana nasabahnya. Keluwesan perempuan ini ternyata mengelabui sistem pengawasan internal bank yang dikenal bereputasi tinggi tersebut. Malinda, dalam bisik-bisik komunitas bankir, adalah seorang yang ‘pemurah’ dan ringan tangan dalam menolong para yuniornya, kala tak mencapai target penghimpunan dana. Dua tersangka lain yakin teller yang melayani pencairan dana oleh Malinda, adalah orang-orang yang pernah memiliki utang budi terhadapa suami artis Andhika Gumilang ini. Nah, sekarang kita mudah saja untuk menemukan contoh pola ketiga; kasus pencairan ilegal deposito milik PT Elnusa sebesar Rp111 miliar. Ini adalah contoh yang sempurna bagaimana sindikat kejahatan itu bekerja, hasil kombinasi niat jahat antara orang dalam dan orang luar bank.
Pengembangan polisi Hal yang lebih unik, terbongkarnya kasus ini berkat pengembangan polisi atas kejahatan sebelumnya, yakni pembobolan dana nasabah di Bank Mandiri cabang Jelambar senilai Rp22 miliar. Bahkan, manajemen Elnusa baru mengetahui ada yang tidak beres dengan deposito mereka setelah didatangi oleh polisi. Seperti efek bola salju, pengem-
Kasus kejahatan perbankan 2011 Bank
Tindak pembobolan
Kerugian
Bank Mandiri
Dana Taspen
Rp110 miliar
Citibank
Dana nasabah
Rp17 miliar
Bank Mega
Dana Elnusa
Rp111 miliar
Kasus 2003-2010:
Tindakan Pembobolan Mandiri Upaya pembobolan BNI Upaya pembobolan BRI Kredit fiktif BII Bank Panin Danamon Bank Victoria Pembobolan BPR
Dana Rp18,7 miliar Rp4,5 miliar Rp226 miliar Rp3,6 miliar Rp2,5 miliar Rp3 miliar Rp7 miliar Rp7 miliar
Sumber: Satuan Fiskal, Moneter, dan Devisa Ditjen Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, diolah BISNIS/T. PURNAMA
bangan kasus kejahatan terus menggelinding dan membesar. Belakangan, terungkap bila dana milik Pemkab Batubara, Sumatra Utara, juga turut tergangsir oleh sindikat yang sama, dalam hal ini melibatkan Kepala Cabang Pembantu Bank Mega Jababeka Itman Hari Basuki. Kerja polisi yang cukup cepat perlu diacungkan jempol. Namun, yang jauh lebih penting adalah bagaimana agar setelah semua terbongkar, bisa memberikan efek jera bagi para pelaku. Dalam hal ini, hukuman yang nanti jatuh bagi para pelakunya. Perbankan juga boleh sedikit lebih lega karena skala pembobolan, kendati melibatkan sebuah sindikat kejahatan, tidaklah sebesar yang terjadi pada 8 tahun atau 17 tahun silam. Delapan tahun merujuk pada kasus letter of credit fiktif yang menimpa PT Bank Negara Indonesia Tbk sebesar Rp1,7 triliun. Tujuh belas tahun silam, Anda pasti ingat dengan kasus Edy Tansil, pria yang sukses membobol duit PT Bank Pembangunan Indonesia—Bapindo, kini melebur dalam Bank Mandiri—US$430 juta. Bos Golden Key Group itu, hingga kini lenyap bak ditelan bumi, tanpa ada proses peradilan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Apakah dengan demikian, telah ada perbaikan manajemen risiko sehingga kerugian akibat fraud bisa ditekan? Tunggu, Kita tidak sedang menghibur diri, tetapi justru menghadapi sebuah risiko laten, yakni pengendalian perilaku para karyawan perbankan. Persis seperti yang diungkapkan Darmin Nasution, Gubernur Bank Indonesia, bahwa selama ini ada hal yang tidak fokus ditangani oleh perbankan, a.l. manajemen risiko, terutama risiko operasional. Pengembangan sumber daya manusia lepas dari perhatian. Dalam situasi seperti ini, perbankan pun juga tak mau terus menjadi bulan-bulanan kritik dan kekhawatiran nasabah atas keamanan mereka. Itulah sebabnya, selain minta maaf, Ketua Perbanas Sigit Pramono mengajak kalangan bankir berbenah dan mawas diri untuk melakukan evaluasi prosedur praktik layanan. Benar ada adagium bahwa perbankan tak bisa mengantisipasi sebuah kejahatan yang sempurna. Namun, bukankah para bankir bisa belajar pada sejarah? Bukan sebaliknya, mudah melupakannya dan menunggu kejadian serupa terulang. (
[email protected])
MANUFAKTUR & OTOMOTIF
10
Penjualan SUV tergerus OLEH ELVANI HARIFANINGSIH & TRI D. PAMENAN Bisnis Indonesia
BISNIS/KELIK TARYONO
MODEL TERBARU:
Sejumlah penari latar berlatih saat persiapan peluncuran mobil All New Sportage di Kawasan Wisata Ancol Jakarta, Rabu. PT KIA Mobil Indonesia memasarkan All New Sportage transmisi automatic seharga Rp286 juta dan Rp249,5 juta untuk tipe manual on the road Jakarta.
AKSELERASI Peugeot rilis varian baru 207 JAKARTA : Peugeot meluncurkan varian baru Peugeot 207 dengan transmisi otomatis untuk memperkuat penjualan di pasar sedan yang ditargetkan sebanyak 100 unit. Constantinus Herlijoso, CEO PT Astra International Peugeot--ATPM Peugeot, mengatakan tahun ini penjualan ditargetkan 240 unit dengan kontribusi dari sedan 207 sebanyak 100 unit. “Potensi penjualan sedan 207 ini cukup besar,” jelasnya saat peluncuran Peugeot 207 sedan, kemarin. (BISNIS/FSI)
Chevrolet, kemarin. Secara permintaan, menurut Fajar, SUV tetap memiliki masa depan cerah mengingat masyarakat Indonesia yang memang JAKARTA: Pasar sport utility vehicle (SUV) menyukai mobil SUV yang gagah, praktis pada April ikut tergerus seiring dengan dibawa untuk berkendara sehari-hari maupenurunan penjualan mobil di pasar domes- pun lifestyle, serta kapasitasnya yang muat tik yang terpukul oleh gangguan pasokan tujuh penumpang. Mengingat kian ketatnya dari Jepang. persaingan di segmen ini, Berdasarkan data penjuaPenjualan SUV di Indonesia lanjutnya, pihaknya akan lan mobil yang diterima Periode Volume (unit) tetap menjaga agar model Bisnis kemarin, penjualan 2010 2011 SUV Captiva tetap mempumedium SUV pada April 2011 nyai value for money yang mencapai 3.762 unit, turun Januari 2.719 3.666 tinggi, serta memastikan 3.490 8,6% dibandingkan dengan Februari 3.963 4.085 5.054 kendaraan yang irit konposisi April 2010 yaitu 4.116 Maret April 4.116 3.762 sumsi bahan bakar. unit. Selain itu, menurut dia, Penjualan SUV pada bulan Sumber: ATPM anggota Gaikindo, Mei 2011 yang patut diperhatikan lalu juga tergerus 25,5% dibandingkan dengan realisasi penjualan adalah bagaimana kondisi mobil dan memberikan pelayanan purnajual yang Maret 2011 yang mencapai 5.054 unit. Sampai bulan lalu, pangsa SUV di pasar baik. “Belakangan, segmen ini juga dalam negeri mencapai 5,77%, sedikit di menuntut desain eksterior dan interior yang sangat baik. So, kita harus make sure atas pangsa pasar low SUV yaitu 5,44%. Posisi itu jauh di bawah pangsa pasar keunggulan SUV kita dari sisi desain eksMPV yaitu 11,94% ataupun low MPV yang terior dan interior.” Sepanjang bulan lalu, Captiva menjadi masih menjadi tulang punggung pasar mobil Indonesia, di mana pangsa pasarnya tulang punggung penjualan GM di Indonesia, yakni terjual sebanyak 190 unit mencapai 31,7%. Namun, kendati pertumbuhan pasar dari total penjualan sebanyak 300 unit mobil di kelas medium SUV dinilai cend- kendaraan. Jumlah ini sebenarnya sedikit erung fluktuatif, permintaan konsumen terkoreksi dibandingkan dengan penjualan terhadap model ini diproyeksikan masih Captiva pada bulan sebelumnya yang mencapai 257 unit. terus menunjukkan tren pertumbuhan. Pada bulan lalu, New Honda CR-V, salah “Growth-nya fluktuatif sebenarnya, tetapi masih layak dibilang stabil karena kom- satu pemimpin pasar di segmen SUV di petitor SUV adalah tetap MPV. Bukan Tanah Air, berhasil membukukan penjuacuma MPV sekelasnya, tetapi MPV mini lan 995 unit, turun dibandingkan dengan atau kelas hatchback seperti Aveo, Jazz, bulan sebelumnya yang mencapai 1.741 dll,” kata Fajar Harianto, Manager PR and unit. Dengan begitu, dalam 4 bulan pertaCorporate Communication GM Indonesia- ma tahun ini sudah terjual 4.894 unit.
Bluescope ekspansi pabrik logam lapis BISNIS INDONESIA
JAKARTA: PT Bluescope Steel Indonesia meningkatkan kapasitas produksi logam lapis menjadi 265.000 ton per tahun, sehingga mampu memenuhi 20% dari konsumsi nasional yang mencapai 1,3 juta ton per tahun. Direktur Pelaksana Bluescope Steel Paul O’Malley mengatakan permintaan logam lapis dan baja warna di Tanah Air semakin tinggi, terutama didorong oleh kebutuhan konstruksi perumahan. “Saat ini konstruksi perumahan masih didominasi kayu, tetapi baja ringan akan menggantikan penggunaan kayu karena harganya lebih murah,” katanya kemarin. Dia mengatakan Indonesia termasuk salah satu negara berkembang dengan konsumsi baja kapita paling rendah di Asia, yakni hanya 0,27 ton–0,32 ton per kapita per tahun. “Ini adalah potensi, artinya pertumbuhan konsumsi baja di Indonesia masih akan tinggi seiring dengan pertumbuhan ekonomi,” kata O’Malley. Fasilitas produksi kedua Bluescope di Indonesia meningkatkan kemampuan produksi logam lapis perusahaan asal Australia tersebut dari 100.000 ton menjadi 265.000 ton per
tahun. Selain logam lapis, kapasitas produksi baja warna bertambah dari 40.000 ton menjadi 160.000 ton per tahun. Pabrik kedua Bluescope di Cilegon, Banten, menelan investasi US$135 juta, yang merupakan bagian dari suntikan dana ANZ sebesar US$1,2 miliar di Indonesia. Pasokan baja untuk produksi hampir seluruhnya disediakan oleh PT Krakatau Steel Tbk, sementara lapisan cat disediakan oleh pabrik Inkote dan Akzonobel di Indonesia. Presiden Direktur PT Bluescope Steel Indonesia Michael Gundy mengatakan sejak Mei 2009, pabrik Bluescope pertama telah beroperasi dalam kapasitas maksimal karena permintaan yang tinggi. “Penambahan kapasitas akan mempermudah kami memenuhi kebutuhan pelanggan,” kata Gundy. Indonesia memproduksi sekitar 10% dari total produksi logam lapis Bluescope di tujuh negara. Selain logam lapis, perusahaan itu memiliki 50 fasilitas penggulungan baja di 13 negara dengan kemampuan produksi 7 juta ton per tahun. Menurut O’Malley, Bluescope juga berencana mengembangkan produk bangunan prarekayasa. (11)
Bisnis Indonesia, Jumat, 13 Mei 2011
Investor Taiwan & Korsel tanam US$500 juta Alas kaki China kuasai pasar kelas bawah OLEH RUDI ARIFFIANTO Bisnis Indonesia
JAKARTA: Lima perusahaan asal Taiwan dan Korea Selatan berkomitmen membangun pabrik sepatu berikut komponen dan bahan bakunya di Tanah Air dengan total investasi US$500 juta. Direktur Industri Tekstil dan Aneka Ditjen Basis Industri Manufaktur Budi Irmawan mengatakan lima perusahaan Taiwan dan Korsel itu sudah mengajukan rencana investasi mereka kepada Badan Koordinasi Penanaman Modal. “Yang sudah konkret mengajukan rencana investasi di sektor persepatuan adalah investor dari Taiwan dan Korsel, paling tidak ada lima perusahaan. Mereka ada yang memproduksi komponennya saja, ada pula yang terintegrasi hingga produk jadi,” ungkapnya kemarin. Budi mengatakan satu perusahaan di antaranya berkomitmen menanamkan modal US$200 juta, sementara perusahaan lainnya akan berinvestasi sekitar US$15 juta hingga US$50 juta. “Nama-nama perusahaan itu saya tidak hafal, tetapi total nilai komitmen investasi mereka sekitar US$500 juta,” ujarnya. Menurut dia, nilai tersebut hampir sama dengan nilai komitmen investasi pada 2010. Pada 2008, komitmen investasi di sektor alas kaki mencapai US$700 juta. “Namun, komitmen yang sudah masuk sejak 2008 itu belum seluruhnya terealisasi karena ada krisis global dan sekarang sudah mulai bertahap terealisasi walaupun belum seluruhnya.” Budi mengatakan realisasi investasi tersebut diharapkan bisa mengurangi ketergantungan bahan baku dan komponen alas kaki impor, yang mencapai 60% terhadap produk alas kaki nasional. Dia mengakui industri komponen dan bahan baku alas kaki nasional belum mampu memenuhi kebutuhan produsen alas kaki di dalam negeri karena industri ini baru tumbuh. “Industri komponen dan bahan baku
alas kaki, seperti sol, manik-manik, kancing, kendati ada peningkatan investasi, masih relatif baru tumbuh dan belum siap memenuhi kebutuhan pasar. Padahal, permintaan produk sepatu terus meningkat terutama di pasar ekspor,” ujarnya. Dia menilai kondisi tersebut menjadi salah satu penyebab tingginya kenaikan impor produk alas kaki selama 4 bulan pertama 2011. Direktorat Impor Kementerian Perdagangan mengungkapkan selama JanuariApril 2011 impor produk alas kaki melonjak 43,47% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, dengan nilai impor US$42,12 juta.
Kelas bawah Budi tidak memungkiri kemungkinan impor sepatu juga meningkat, tetapi dia memperkirakan impor itu lebih banyak berupa sepatu kelas bawah. “Impor sepatu cukup besar juga, tetapi umumnya untuk pasar low end, itu persoalan karena dampaknya juga cukup kuat. Kami tidak tahu persisnya berapa, yang jelas banyak di antaranya ilegal dan umumnya merupakan rembesan dari China. Untuk kelas atas belum ada impornya.” China hingga kini menjadi negara eksportir terbesar alas kaki untuk kelas bawah ke Indonesia. “Vietnam sudah berkurang. China bahkan sudah mulai mengalihkan produksinya ke sini. Karena mereka kan semula murah, cepat, dan bagus. Sekarang untuk bagusnya sudah kalah, murah pun tidak murah lagi, sedangkan kita murah dan bagus, cuma cepatnya saja yang kurang.” Ketua Umum Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Eddy Widjanarko mengungkapkan selain soal komponen dan bahan baku, kenaikan impor sepatu juga disebabkan oleh penguatan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Penguatan nilai rupiah itu menyebabkan nilai yang harus dibayarkan importir dalam rupiah menjadi lebih kecil. “Karena kurs dolar AS melemah terhadap rupiah, impor menjadi lebih efisien daripada memproduksi sendiri,” ujarnya. Dia memperkirakan kenaikan impor masih akan terjadi hingga akhir tahun ini. (
[email protected])
KIA bidik 1.000 unit Sportage OLEH FAJAR SIDIK Bisnis Indonesia
JAKARTA : PT KIA Mobil Indonesia membidik penjualan 1.000 unit dari varian SUV terbarunya All New Sportage untuk mendukung pencapaian target penjualan pada tahun ini sebanyak 10.000 unit. Direktur Pemasaran PT KIA Mobil Indonesia Hartanto Sukmono mengatakan selama ini permintaan pasar mobil Sportage yang diluncurkan sejak 2002 dan diperbarui pada 2004 cukup tinggi dengan penjualan sebanyak 2.100 unit. Untuk dua varian lama masih tergolong kelas SUV, sedangkan untuk All New Sportage diproduksi sebagai kendaraan crossover utility vehicle (CUV) karena seluruh bagian kendaraan diubah total. “Sportage terbaru ini memiliki dua pilihan yaitu transmisi automatic 6 percepatan yang dibanderol Rp286 juta dan manual 5 percepatan seharga Rp249,5 juta (on the road Jakarta) yang seluruhnya ditargetkan terjual sebanyak 1.000
unit,” katanya kemarin. Hartanto menjelaskan perbedaan harga paling besar ditentukan dari teknologi mesin dan berbagai kelengkapan fasilitasnya yang lebih kaya pada model otomotis. Untuk itu, penjualan tertinggi diharapkan terjadi pada model tersebut. “Kendaraan ini secara market memosisikan diri di kelas SUV medium sejajar dengan yang ada saat ini seperti Honda CR-V, Nissan X-trail, Grand Vitara serta Hyundai Tucson. Untuk itu, KIA All-New Sportage difokuskan untuk pasar konsumen di perkotaan.” Dia menambahkan selama ini produsen mobil Korea Selatan tidak mengalami hambatan produksi maupun pasokan komponen karena sumber pemasok lebih banyak menggunakan konten lokal dan sebagian dari pemasok non-Jepang. Hartanto optimistis penjualan pada kuartal kedua lebih agresif, didukung dengan pasokan mobil rakitan dan komponen yang stabil dari Korsel sehingga permintaan pasar yang meningkat dapat dipenuhi.
OPINI
Jumat, 13 Mei 2011
Angkutan berat di tol Jakarta
P
emerintah memberlakukan uji coba pelarangan kendaraan berat untuk melintasi jalan tol dalam kota Jakarta. Kebijakan itu bermula saat digelar Konferensi Tingkat Tinggi Asean ke-18 pada 7 - 8 Mei 2011 dan dilanjutkan sebagai uji coba dengan pertimbangan pelaksanaannya lumayan membantu memperlancar arus lalu lintas baik di ruas jalan tol maupun nontolnya. Sebagai uji coba, kebijakan itu tentunya berstatus belum diputuskan apakah akan dilanjutkan secara permanen atau justru dihentikan dengan mempertimbangkan berbagai aspek. Oleh karena disebut uji coba, keputusan apakah akan diberlakukan secara tetap atau tidak sepatutnya menghitung apakah lebih banyak manfaat atau mudaratnya. Apabila memang lebih banyak manfaatnya, masyarakat luas hampir pasti akan dapat menerima kebijakan itu diberlakukan, mengingat hampir pasti pula mereka menjadi bagian dari penerima manfaat dimaksud. Sebaliknya, jika lebih banyak mudaratnya, seharusnya pihak mana pun sepantasnya berbesar hati tidak memaksakan kebijakan itu diberlakukan secara tetap. Dengan berstatus uji coba, klaim Gubernur DKI bahwa kebijakan pelarangan itu memihak publik sehingga akan diberlakukan secara tetap, sungguh sikap terburu-buru. Penetapan suatu kebijakan publik harus melalui kajian saksama. Oleh karena itu, kurang pas jika terlalu dini mengeluarkan pernyataan yang mendorong ke arah tertentu akan diberlakukan atau tidaknya suatu kebijakan yang memengaruhi kepentingan orang banyak. Pernyataan semacam itu juga semakin ‘kurang mengena di hati’ apabila terdapat ketidakjelasan atas definisi kepentingan publik. Kemacetan yang parah akibat uji coba kebijakan itu, tanpa harus menunggu kajian mendalam, dapat segera mengindikasikan tersendatnya aktivitas ekonomi. Tersangkutnya lalu lintas dari dua titik ekonomi penting, Bandara Soekarno-Hatta dan Pelabuhan Tanjung Priok, jelas memberi imbas negatif bagi berbagai lapisan masyarakat. Juga menjadi jelas hal itu mengganggu kepentingan publik, bahkan mereduksi bagian manfaat ekonomi yang seharusnya dapat diperoleh orang kecil. Sebut saja sopir taksi ataupun sopir truk yang penghasilannya menipis akibat kemacetan yang ditimbulkan oleh penerapan kebijakan itu. Yang juga selayaknya menjadi perhatian dari seluruh pemangku kepentingan terutama pembuat kebijakan, sebuah aturan hendaknya dihasilkan dengan lebih dulu mencermati apakah prasyarat bagi berlakunya hal itu memang sudah dipenuhi. Dalam hal pelarangan truk dan kendaraan berat melintas di jalan tol dalam kota, syarat yang mesti dipenuhi antara lain ketersediaan jalur alternatif baik tol maupun nontol yang bisa dilintasi tanpa memicu kemacetan. Penyelesaian seluruh ruas jalan tol Jakarta outer ring road terutama seksi barat merupakan salah satu syarat utama jika memang kebijakan itu diberlakukan. Jadi, tak perlu beradu keras dengan memastikan secara dini bahwa kebijakan itu akan diberlakukan secara tetap. Selalu ada jalan tengah. Penerapan kebijakan tersebut pada jam tertentu bisa menjadi solusi.
TAJUK UTAMA
Momentum pengembangan clean energy OLEH MUHAMMAD SYARIF HIDAYATULLAH Peneliti Mubyarto Institute, Yogyakarta
Untuk kesekian kalinya dunia dihadapkan pada melonjaknya harga minyak bumi. Lonjakan yang diakibatkan oleh krisis Libia dan di sejumlah negara penghasil minyak lainnya ini sukses mendongkrak harga minyak mentah hingga US$103,44 per barel pada 11 Maret 2011.
L
onjakan itu memaksa Indonesia untuk kembali melakukan kalkulasi ulang terhadap bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Sudah beberapa rekomendasi kebijakan yang dibuat seperti menaikkan harga BBM bersubsidi (premium dan solar) sebesar 20%, melakukan pembatasan BBM, dan lainnya. Sayangnya, suara-suara untuk memperkuat pengembangan clean energy sebagai pengganti bahan bakar fosil justru kurang terdengar. Indonesia merupakan gudang clean energy. Indonesia memiliki 40% potensi panas bumi dunia. Negeri ini juga memiliki potensi hydro energy sebesar 75.670 MW dan biomass sebesar 49.810 MW. Selain itu, Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan bahan bakar nabati. Indonesia memiliki bahan baku dasar untuk memproduksi bahan bakar nabati, seperti CPO (Indonesia merupakan penghasil CPO terbesar di dunia), jagung, tanaman jarak, dan lainnya.
“
VERBATIM
”
“Terlihat ada jaringan sindikat.” Deputi Gubernur BI Halim Alamsyah soal perlunya kewaspadaan terkait pembobolan bank.
• International Herald Tribune, 11 Mei
Tepco wajib bayar
P
erdebatan mengenai kebijakan kompensasi untuk kerugian akibat bencana PLTN Fukushima di Jepang hampir berakhir, tetapi masih ada hal yang belum dapat dipahami. Saat gambaran utuh kerusakan masih belum jelas, pemerintah hanya berfokus pada menyesuaikan kepentingan pihak terkait seperti membatasi kerugian yang ditanggung oleh Tokyo Electric Power Co (Tepco), operator PLTN tersebut. Saat pemerintah meminta Tepco menerapkan kebijakan restrukturisasi ketat, terlihat kecenderungan untuk membahas perusahaan ini akan terus beroperasi sebagai perusahaan terbuka. Hal terpenting yang harus segera dilakukan pemerintah dalam meninjau kebijakan kompensasi adalah memastikan bahwa penggantian kerugian harus tepat dan sesuai bagi korban, dan pasokan listrik ke wilayah dalam cakupan Tepco tidak terganggu. Tujuan utama kebijakan bukan melindungi Tepco. Jika pemerintah menegaskan komitmen mengharuskan Tepco membayar, masih ba nyak solusi lain dapat ditawarkan. • The Asahi Shimbun, 12 Mei
Yang jadi pertanyaan adalah seberapa jauh pemerintah ataupun sektor swasta mau mengembangkan investasi di bidang clean energy. Investasi dunia dalam hal pengembangan clean energy meningkat pesat setiap tahunnya. Pertumbuhan clean energy investing pada 2010 mencapai 30%, dengan total nilai investasi baru mencapai US$243 miliar. Rata-rata pertumbuhan investasi dari 2004-2010 sebesar 30%. Sebagian besar green investing ini ditanamkan pada pembangunan wind farm, solar parks, dan bioefuel plants. Selama ini besarnya biaya acapkali menjadi hambatan dalam pengembangan clean energy. Clean energy dicap ‘mahal’ dan tidak efisien sehingga sering dianggap tidak layak investasi. Anggapan ini semakin lama semakin terbantahkan. Saat ini, biomass dan wind project mampu bersaing dengan pesaingnya yang berbahan dasar fosil (World Economic Forum, 2011). Seperti yang yang terjadi di Brasil, di mana bahan bakar sugar-based ethanol mampu berkompetisi dengan bahan bakar fosil yang tidak disubsidi.
Belum memadai Dengan potensi clean energy sebesar itu, sangat disayangkan
apabila Indonesia tertinggal dalam pengembangan clean energy. Investasi Indonesia pada clean energy masih belum memadai, tertinggal jauh dengan China yang nilai investasinya mencapai US$54,5 miliar (2010) ataupun Amerika Serikat yang mencapai
US$20,7 miliar (2010). Untuk memperkuat clean energy di Indonesia, setidaknya ada beberapa hal yang harus dilakukan. Pertama, memperkuat dukungan pemerintah. Sudah barang tentu pengembangan clean energy membutuhkan dukungan dari pemerintah. Dukungan pemerintah dapat berupa pendanaan dan pembenahan regulasi. Dukungan pendanaan dapat berupa subsidi dalam hal eksplorasi, insentif pajak, flek-
Informasi Bisnis Indonesia (JIBI). Apabila lebih dari 1 minggu artikel yang diterima belum diterbitkan tanpa pemberitahuan lain dari redaksi, penulis berhak mengirimkannya ke media lain. Setiap tulisan yang dimuat merupakan pendapat pribadi penulis.
Setiap artikel yang dikirim ke redaksi hendaknya diketik dengan spasi ganda maksimal 5.000 karakter, disertai riwayat hidup (curriculum vitae) singkat tentang diri penulis. Artikel yang masuk merupakan hak redaksi Bisnis Indonesia dan dapat diterbitkan di media lain yang tergabung dalam Jaringan
I
TAJUK TAMU
nifikan dibandingkan dengan 2009 yang sebesar US$28,6 miliar. Clean energy merupakan sektor yang membutuhkan pengembangan teknologi secara terusmenerus. Dan untuk itu, dibutuhkan anggaran yang besar. Oleh sebab itu, investasi pemerintah dan swasta untuk pengembangan R & D clean energy sangat dibutuhkan. Di sisi lain, universitas, sebagai akademisi, diharapkan mau untuk terus sibilitas dalam konsensi. melakukan penelitian dalam Dengan adanya dukungan pengembangan clean energy. pendanaan ini, diharapkan inKetiga, keberanian sektor vestasi clean energy dapat terswasta. Investasi dalam clean bantu untuk pengembangan energy memang berisiko, dalam tahap awal. Dukungan regulasi cenderung akan mengalami dapat berupa pembuatan aturan kerugian di tahun-tahun awal, main yang dapat memberikan oleh sebab itu keberanian dan komitmen penuh sektor swasta sangat dibutuhkan untuk memperlancar investasi di clean energy. Keempat, komitmen politik. Selama ini pengembangan clean energy acapkali di anak tirikan. Isu seputar clean energy hanya berkembang apabila ada kenaikan harga BBM, setelah itu, isu tersebut lenyap. Oleh sebab itu, komitmen dan konsistensi dari seluruh stakeholders, terutama pemerintah, sangat diperlukan. Jangan sampai clean energy hanya menjadi janji-janji politik belaka dan menjadi wacana yang segera BISNIS/ADI PURDIYANTO lenyap apabila sudah tidak populis. kemudahan bagi investor untuk Dengan adanya fluktuasi harberinvestasi di clean energy dan ga minyak yang begitu tajam semelakukan upaya debottlenecktiap tahunnya sudah seharusnya ing atas peraturan-peraturan kita sadar bahwa Indonesia tidak yang selama ini menghambat. bisa menggantungkan hidup Kedua, penguatan research kepada bahan bakar fosil secara and development (R & D) deterus-menerus. Sudah seharusngan mengadakan kerja sama nya Indonesia mengembangkan tripartit antara pemerintahenergi terbarukan. Ke depannya, swasta-universitas. Pada 2010 investasi dalam bidang clean total pengeluaran R & D untuk energy harus disokong penuh seclean energy di seluruh dunia hingga ketakutan atas lonjakan mencapai US$35,5 miliar, menharga minyak mentah dunia galami kenaikan yang cukup sig- tidak perlu terjadi.
Ketergantungan pada bahan bakar fosil perlu dikurangi
Pendidikan berorientasi laba ndustri pendidikan yang sangat berorientasi pada laba mengeluhkan peraturan berlebihan ketika pemerintah Obama musim gugur lalu mengeluarkan peraturan baru yang bertujuan mengurangi pelanggaran pada sekolah tinggi yang mencari laba. Namun, tuntutan dari para whistle-blowers menunjukkan alasan kuat mengapa peraturan ketat diperlukan. Awal bulan ini Departemen Kehakiman AS mengambil langkah yang tidak biasa dengan menangani tuntutan dari mantan pegawai Education Management Corporation, satu perusahaan pendidikan tinggi berorientasi laba terbesar di AS. Mereka menyatakan bahwa perusahaan dengan sengaja menipu pemerintah dengan membayar perekrut berdasarkan jumlah murid yang mendaftar. Menurut laporan kepada pengadilan, ada semacam taktik kotor yang diterapkan sekolah kepada murid-murid yang tidak punya harapan untuk lulus dan membebani mereka dengan utang yang hampir mustahil dibayar.
11
“Itu nggak jelas juntrungannya.” Ketua Umum API Ade Sudrajat soal kebijakan pasokan gas dan listrik untuk industri.
Surat-surat harus dilengkapi dengan identitas pribadi
Pelayanan AHA mengecewakan Pada 16 April 2011 saya membeli Blackberry AHA di Citos (Jakarta Selatan) karena tertarik akan promosi 6 bulan gratis biaya Blackberry plus telepon dan SMS sepuasnya ke sesama Esia. Saya adalah pemilik HP Esia. Dalam benak saya, karena ada janji bahwa bisa migrasi dari nomor Esia lama saya ke Blackberry, maka saya memutuskan langsung datang membeli, apalagi dengan janji bisa langsung migrasi di lokasi pembelian (saya dapat informasi dari operator Esia). Ketika saya sampai di Citos, ada Erik Meijer dan beberapa petinggi AHA. Kenyataan migrasi tidak dapat dilakukan pada saat itu juga. Jadi layanan operator Esia sudah memberikan informasi salah bahwa migrasi bisa dilakukan saat itu juga di lokasi pameran. Para SPG menjanjikan bahwa bisa migrasi asalkan dibawa ke gerai Esia. Migrasi bisa dilakukan pada hari itu juga di gerai Esia. Karena sudah sore, maka kami memutuskan membawa HP tersebut ke gerai Esia Roxy pada keesokan harinya (17 April 2011). Kami tidak diberi penjelasan bagaimana prosedur dan konsekuensinya oleh para SPG di Citos sewaktu membeli produk. Ketika sampai di gerai Esia Roxy pada Minggu (dilayani oleh Ibu Diah), ternyata mereka tidak mampu melakukan migrasi karena alasan belum ada instruksi kerjanya, mereka kebingungan akan produk Blackberry AHA. Akhirnya saya disuruh pilih nomor dan mengaktifkan dahulu nomor AHA tanpa dijelaskan konsekuensinya. Ibu Diah juga tidak menjelaskan konsekuensinya apabila diaktifkan. Saya langsung aktifkan karena saya ingin menikmati fasilitas BBM dan
PEMBACA MENULIS
Internet. Pada 4 Mei saya kembali ke gerai Esia dan dilayani oleh Bapak Zain, alangkah terkejutnya saya bahwa apabila nomor AHA sudah diaktifkan, maka migrasi nomor Esia ke Blackberry dapat menyebabkan bonus 6 bulan gratis langganan Blackberry hangus. Dengan kehadiran petinggi AHA di lokasi Citos (sekitar pukul 17.00, 16 April 2011), apakah Bapak Erik Meijer, selaku petinggi AHA, sudah melakukan sosialisasi produk kepada para SPG? Apakah seluruh staf di gerai Esia sudah di-training produk Blackberry Esia? Mengapa banyak informasi yang gelap dan tidak diberitahukan? Petter Liang Ruko Indomobil Blok DD No. 2 Pantai Indah Kapuk Jakarta
Segera sahkan RUU BPJS Pada 9 Mei 2011 adalah saatnya pemerintah dan DPR melaksanakan amanat UUD 1945. Sesuai janjinya kepada DPR pada 8 April 2011, pemerintah akan menyerahkan DIM (daftar inventarisasi masalah) yang baru kepada DPR agar bisa melanjutkan pembahasan RUU Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) sebagai aturan turunan dari UU No. 40/2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN), sesuai amanat UUD 1945 Pasal 28H Ayat (3) dan Pasal 34 Ayat (2) UUD 1945 yang menjamin hak seluruh rakyat atas jaminan sosial dan kewajiban pemerintah untuk memenuhinya. Sebelumnya pembahasan DIM yang sudah dilaksanakan sejak Oktober 2010 terhenti pada DIM No. 11, karena pemerintah menolak melanjutkan pembahasan karena
ngotot RUU BPJS harus hanya bersifat ‘penetapan’ (beschiking) tanpa ‘pengaturan’ (regelling). Sesuatu yang menurut pakar hukum Erman Rajagukguk (UI) dan Iman Putra Sidin (Universitas Hasanuddin), dalam rapat dengan Pansus DPR tentang RUU BPJS, adalah, “Soal semantik yang dibesar-besarkan, karena semua UU pasti bersifat penetapan sekaligus pengaturan.” Pengesahan RUU BPJS adalah harga mati karena tanpa itu mustahil lima program yang dijamin oleh UU SJSN itu bisa dilaksanakan. Hak seluruh rakyat Indonesia atas jaminan sosial dasar yaitu jaminan kesehatan, jaminan hari tua, jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian dan jaminan pensiun, tidak boleh ditunda-tunda lagi. Kegagalan mengesahkan RUU BPJS hingga batas akhir 15 Juli 2011 berakibat pada terlanggarnya hak rakyat untuk jaminan sosial sesuai UUD 1945. Karena itu, Komite Aksi Jaminan Sosial (KAJS) menyampaikan sejumlah hal, antara lain, pertama, KAJS mendesak Presiden SBY dan Wapres Boediono, dan kedelapan menteri yang ditunjuk membahas RUU BPJS dengan Pansus DPR untuk sunguh-sungguh berani keluar dari sempit pikir dan mau melaksanakan amanat tersebut secara sepenuh hati demi kepentingan seluruh rakyat. Kedua, KAJS berjanji akan terus mengawal proses penyusunan RUU BPJS mulai 9 Mei hingga batas waktu 15 Juli 2011 nanti, dan menyerukan kepada seluruh unsur rakyat, buruh, petani, nelayan, kaum miskin, media dan siapapun yang peduli, untuk ikut mengawal proses penting ini. Surya Tjandra Presidium Komite Aksi Jaminan Sosial (KAJS) Jakarta
Kritik, saran, dan komentar bisa disampaikan melalui surat ke redaksi Bisnis Indonesia atau e-mail:
[email protected]
Pemimpin Umum: Dr. H. Sukamdani S. Gitosardjono. Wakil Pemimpin Umum: Ahmad Djauhar. Pemimpin Perusahaan: Soebronto Laras. Wakil Pemimpin Perusahaan: Haryadi B. Sukamdani. Pemimpin Redaksi: Arief Budisusilo. Wakil Pemimpin Redaksi: Linda Tangdialla. Sekretaris Redaksi: M. Syahran W. Lubis. Redaktur Pelaksana: Abraham Runga Mali, Chamdan Purwoko, Gung Panggodo Supryanto, Inria Zulfikar. Redaktur: Afriyanto, Aprilian Hermawan, Budi Prakarsa, Djony Edward, Eries Adlin, Firman Hidranto, Firman Wibowo, Hery Lazuardi, Hery Trianto, Ismail Fahmi, Lahyanto Nadie, Martin Sihombing, M. Rochmad Purboyo, M. Sarwani, M. Yunan Hilmi, Rustam Agus, Setyardi Widodo, Sutarno, Suwantin Oemar, Wisnu Wijaya, Zufrizal. Tim Pengembangan Redaksi: Adhitya Noviardi, Y. Bayu Widagdo. Manajer Sekretariat Redaksi: Indyah Sutriningrum. Asisten Redaktur: Andry T. Kurniady, Aprika Rani Hernanda, Arif Pitoyo, Bambang Supriyanto, Bastanul Siregar, Elsya Refianti, Erna Sari Ulina Girsang, Fahmi Achmad, Gajah Kusumo, Hendra Wibawa, Junaidi Halik, Lutfi Zaenudin, Moh. Fatkhul Maskur, Muhammad Munir Haikal, Nana Oktavia Musliana, Rahayuningsih, Sylviana Pravita R.K.N., Taufik Wisastra, Tomy Sasangka, Tri Dirgantara Pamenan, Yayan Indrayana, Yeni H. Simanjuntak, Yusran Yunus. Staf Redaksi: Achmad Aris, Agust Supriadi, Algooth Putranto, Anggi Oktarinda, Anugerah Perkasa, Arif Gunawan Sulistiyono, Arif Novianto Yuwono, Asep Dadan Muhanda, Bambang P. Jatmiko, Berliana Elisabeth, Diena Lestari, Elvani Harifaningsih, Erwin Tambunan, Fajar Sidik, Fita Indah Maulani, Gita Arwana Cakti, Hendri T. Asworo, Herry Suhendra, Hilda Sabri Sulistyo, Irsad, Irvin Avriano, John A. Oktaveri, Linda Teti Silitonga, Maria Yuliana B., Mia Chitra Dinisari, M. Tahir Saleh, Mulia Ginting Munthe, Natalina Kasih Wasiyati, Nurbaiti, Nurudin Abdullah, Rahmayulis Saleh, Ratna Ariyanti, Raydion, Reni Efita Hendry, R. Fitriana, Roni Yunianto, Rudi Ariffianto, Sepudin, Siti Nuraisyah Dewi, Stefanus Arief Setiaji, Theresia Diyah Wulandari, Tularji, Yusuf Waluyo Jati. Perwakilan: Bali: Samantha Ardiansyah (Koordinator Bali). Bandung: Hilman Hidayat (Asisten Redaktur), Muhammad Sufyan. Makassar: M. Noor Korompot (Manajer), Kwan Men Yon (Asisten Redaktur), Siti Munawaroh (Koordinator Balikpapan). Medan: Melvin A. Sebayang (Manajer), Master Sihotang. Semarang: Edy Barlianto (Manajer), Endot Brilliantono, Rahmat Sujianto. Surabaya: Galih Prakoso (Manajer), Bambang Sutedjo (Koordinator Malang), Dwi Wahyuni, Wahyu Darmawan. Batam & Pekanbaru: Suyono Saputra (Manajer). Foto: Dedi Gunawan, Endang Muchtar, Kelik Taryono, Yayus Yuswoprihanto. Artistik: Adi Purdiyanto, Tutun Purnama. Ekonom/ Kepala Bisnis Indonesia Intelligence Unit: Rofikoh Rokhim. Manajer Produksi: Andri Trisuda. Manajer Media Digital: Deriz Syahpatria Syarief. Penerbit: PT Jurnalindo Aksara Grafika, Direksi: Lulu Terianto (Direktur Utama), Ahmad Djauhar, Endy Subiantoro, Alamat Kantor: Wisma Bisnis Indonesia, Lt. 5-8, Jl. KH Mas Mansyur No. 12A, Karet Tengsin, Tanah Abang, Jakarta Pusat 10220. Telepon: (021) 57901023 (hunting). Faks. redaksi: (021) 57901025, Pemasaran: (021) 57901024. Perusahaan: (021) 57901028. Rekening bank: PT Jurnalindo Aksara Grafika, BCA cab. Wisma Asia 084-303.757-4; PT Jurnalindo Aksara Grafika, Bank Mandiri cab. Wisma Bisnis Indonesia 121-009.009999-9; PT Jurnalindo Aksara Grafika, Bank BNI ($) cab. Kramat 10528868. Kantor Perwakilan: Jawa Timur, Jl. Opak No. 01 Surabaya, Tel. (031) 5670748, Fax. (031) 5675853. Malang, Pertokoan Sarangan Jl. Sarangan No. 1 a Malang, Telp. (0341) 402727, (0341) 480630, Fax (0341) 402728. Denpasar Jl. Suli No. 119 Blok B-3 Denpasar 80233 Telp. 0361-7446604, Fax. (0361) 261067. Jawa Tengah, Jl. Sompok Baru No. 79 Semarang, Telp. (024) 8442852, Fax. (024) 8454527. Jawa Barat, Jl. Buah Batu No. 46B, Bandung 40261 Telp. (022) 7321627, 7321637, 7321698, Fax (022) 7321680. Sumatra Utara, Kompleks Istana Bisnis Center, Medan Maimun Jl. Brigjend. Katamso No. 6, Medan, Telp. (061) 4554121/4553035 Fax: (061) 4553042. Riau, Jl. Pepaya No. 42, P. Karam Sukajadi, Pekanbaru 28127. Telp. (0761) 7048307, Fax (0761) 40335. Batam, Kompleks Ruko Mahkota Raya Blok C No.8 Batam Centre - Batam Telp: (0778) 748 3156 / Fax (0778) 748 3154, Indonesia Timur, Jl. Metro Tanjung Bunga Mall GTC Makassar GA-9 No. 16, Telp: (0411) 8114203 Fax: (0411) 8114253. Balikpapan, Balikpapan Superblock, Jl. Jend. Sudirman Stal Kuda Blok A/18, Balikpapan Telp. (0542) 7213507, Fax. (0542) 7213508. Harga langganan: P. Jawa Rp117.000/bulan, luar Jawa Rp117.000/bulan. Tarif iklan: Display Rp35.000/mm kolom, berwarna Rp52.000/mm kolom, iklan laporan keuangan Rp21.000/mm kolom, berwarna Rp34.000/mm kolom, baris Rp19.000/minimum 3 baris. ISSN 0215-2045. Surat izin: SK Menpen No; 017/SK/Menpen/SIUPP/A.7/1985, 4 Desember 1985, Anggota SPS No. 116/1985/11/A/2002, terbit 7 kali seminggu. Wartawan Bisnis Indonesia selalu dibekali tanda pengenal dan tidak diperkenankan menerima atau meminta imbalan apa pun dari nara sumber berkaitan dengan pemberitaan.
12
Varia
Jumat, 13 Mei 2011
KRONIKA Marzuki: Tak ada uang pulsa JAKARTA: Ketua DPR Marzuki Alie dan membantah tudingan Lembaga Swadaya Masyarakat For um Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) bahwa setiap anggota dewan mendapat jatah pulsa telepon yang mencapai Rp168 juta per tahun. “Yang jelas [uang] Marzuki Alie pulsa nggak ada itu bohong. Masak kami dikasih uang pulsa,” ujarnya kemarin. Dia malah mempertanyakan data yang dirilis Fitra tentang anggaran pulsa bagi para anggota DPR. (BISNIS/12/JAO)
Perompak belum menuntut JAKARTA: Perompak MT Gemini belum meminta tebusan yang ditujukan kepada pemilik kapal terkait dengan penyanderaan anak buah kapal yang di dalamnya terdapat 13 WNI. “Belum ada berita tebusan karena komunikasi dilakukan pemilik kapal Singapura dengan pihak pembajak. Namun, apa pun bendera kapalnya kepedulian kita tetap sama. Kita ingin agar WNI saudara kita dapat dibebaskan,” ujar Menlu Marty Natalegawa di Kantor Presiden Jakarta, kemarin. Marty menambahkan di dalam MT Gemini bukan hanya terdapat WNI, melainkan ada juga warga negara lainnya sehingga penanganannya bersifat multilateral. (ANTARA)
Aktivitas Trisakti normal JAKARTA: Yayasan Trisakti menjamin proses belajar dan mengajar di Universitas Trisakti berjalan normal, meski terjadi sengketa internal dalam pengelolaannya. “Yayasan menjamin mahasiswa berprestasi yang mendapatkan beasiswa, tetap akan memperoleh haknya tanpa pengurangan sedikit pun,” kata Utomo A. Karim, kuasa hukum Yayasan Trisakti di Jakarta, kemarin. Dia menyatakan hal itu terkait dengan rencana eksekusi kepada Rektor Usakti Thoby Muthis dan delapan rekannya pada 19 Mei mendatang. (BISNIS/YR)
Isi BAP baru Rosa disangsikan Tim Investigasi Demokrat belum temukan bukti OLEH YUSUF WALUYO JATI Bisnis Indonesia
JAKARTA: Komisi Pemberantasan Korupsi tidak akan langsung memercayai pengakuan Mindo Rosalina Manulang alias Rosa dalam Berita Acara Pemeriksaan yang direvisinya terkait dengan kasus suap pembangunan Wisma Atlet Sea Games. Juru bicara KPK Johan Budi S.P mengatakan institusinya memiliki prosedur dan langkah tersendiri dalam memproses suatu BAP, termasuk bila ada pihak yang berperkara ingin mengubahnya. “Kalau BAP diubah, tentu tidak otomatis BAP baru menjadi acuan. KPK bisa menganalisis dan memiliki pertimbangan sendiri,” ujarnya di Jakarta, kemarin. Dia menyatakan hal itu menanggapi keputusan Rosa untuk merevisi BAP yang sebelumnya disampaikan bersama mantan pengacaranya, Kamaruddin Simanjuntak. Dalam BAP sebelumnya sempat diinformasikan bahwa Rosa terkait dengan Bendahara Umum Partai Demokrat M. Nazaruddin selaku atasannya di PT Anak Negeri. Saat itu, Rosa tercatat sebagai Direktur Pemasaran. Selain itu, BAP terdahulu juga berisi tentang komitmen fee yang dialirkan kepada Nazaruddin dan tersangka Sekretaris Menpora Wafid Muharam dan soal adanya anggota Komisi X yang menjadi koordinator penerimaan dana dugaan suap pembangunan Wisma Atlet di Palembang. “Semua isi BAP akan kami perbaiki tapi bukan dicabut,” kata Djufri Taufik pengacara baru Rosa.
Barang bukti kasus suap Wisma Atlet Sea Games yang diamankan KPK
Tiga lembar cek senilai Rp3,2 miliar
Sejumlah dokumen
Satu unit mobil Honda CRV
Satu unit mobil Toyota Vellfire
Sumber: Keterangan pejabat KPK
Namun, dia enggan membeberkan butir-butir perubahan pada BAP terbaru. Dia bahkan tak mau disebut BAP yang akan diubah adalah meluruskan pengakuan sebelumnya bahwa Nazaruddin, sebagai bosnya di PT Anak Negeri ikut terlibat dalam kasus ini. “Jangan terus menyimpulkan pada Pak Nazaruddin [terlibat] dahulu. Kami akan perbaiki hal-hal yang umum saja,” katanya. Sebelumnya, Rosa memberikan keterangan tegas soal posisinya di PT Anak Negeri dan hubungannya dengan Nazaruddin. “Saya adalah mantan Direktur Marketing [di PT Anak Negeri] dan itu sama sekali tak berhubungan dengan Nazaruddin. Setelah kasus ini selesai, saya akan buat perhitungan dengan Kamaruddin [bekas pengacaranya]. Dia mengatakan kalau mau kasus ini selesai, kita hancurkan Partai Demokrat,” katanya. Namun, Kamarudin membantah tudingan Rosa yang mengaitkan kasus suap Wisma Atlet digiring ke ranah politik. Sebaliknya, justru Rosa yang kini diintervensi untuk melindungi pihak-pihak tertentu. Dia menyatakan sejak awal telah mengusulkan agar Rosa dilindungi Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) agar bebas dari intervensi. Namun, kuatnya tekanan membuat Rosa terlambat mendapat perlindungan, sehingga Rosa menjadi
frustrasi. Kamarudin juga mengaku mendapat ancaman dari atasan Rosa di PT Anak Negeri yang tak lain adalah M. Nazaruddin untuk tidak mendampingi Rosa. “Nazaruddin adalah petinggi di PT Anak Negeri yang juga Bendahara Umum Partai Demokrat.”
Belum terbukti Dalam perkembangan lain, Tim Investigasi internal Partai Demokrat belum menemukan bukti keterlibatan Bendahara Umum partai itu M Nazaruddin dan anggota Komisi X Angelina Sondakh dalam kasus dugaaan suap pembangunan Wisma Atlet. Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Syarifudin Hasan, mengatakan informasi dari hasil investigasi yang dilakukan fraksi Partai Demokrat tidak menamukan bukti kuat yang untuk memerkarakan keduanya. ”Tidak ada keterlibatan dan bukti kuat dua orang itu. Namun, lebih bagus serahkan ke penegakan hukum,” katanya. Dia mengakui Fraksi PD bukan lembaga yang ahli soal penyelidikan kasus korupsi, tetapi bekerja sebatas penyelidikan makro saja. Dalam hal ini, lanjutnya, kasus itu sebaiknya memang harus diserahkan dalam penanganan KPK sebagai lembaga yang ahli dan berwenang. (IRSAD SATI/ LINDA T. SILITONGA) (yusuf,waluyo@
bisnis.co.id)
Nunun pernah datangi kantor Miranda OLEH YUSUF WALUYO JATI Bisnis Indonesia
JAKARTA: Mantan Deputi Senior Gubernur Bank Indonesia Miranda Swaray Goeltom mengakui Nunun Nurbaitie Daradjatun— yang disebut-sebut sebagai perantara kasus suap cek pelawat kepada sejumlah anggota DPR—pernah mendatangi kantornya. Namun, menurut Miranda, kedatangan istri mantan Wakapolri Adang Daradjatun itu terjadi hanya sekali. Pertemuan itu sendiri, lanjutnya, untuk membicarakan pemilihan Sekjen Gabungan Bridge Seluruh Indonesia. Dalam kepengurusan saat itu, Miranda merupakan ketua Gabsi. “Seingat saya, dia [Nunun datang] dengan satu cucu dan susternya membicarakan tentang Sekjen Gabsi kalau tidak salah,” ujar Miranda dalam kesaksiannya di Pengadilan Tipikor, kemarin. Dia menjadi saksi untuk terdakwa Agus Condro Prayitno, Max Moein, Rusman Lumbantoruan, Poltak Sitorus, dan Willem Max Tutuarima dalam kasus suap pemilihan Deputi Senior Gubernur BI. Selain Miranda, persidangan mengagendakan kesaksian Tjahjo Kumolo, Izedrik Emir Moeis, Hamka Yandhu, Udju Djuhaeri, dan Endin Soefihara. Miranda juga mengenal anggota keluarga Nunun karena anaknya juga menimba ilmu di sekolah yang sama dengan anak Nunun di salah satu sekolah di San Fransisco, AS.
“Sewaktu [anak Miranda] sekolah di situ, saya sempat berkunjung dan anak saya mengenalkan anak Nunun,” paparnya. Meski sudah saling kenal, Miranda menegaskan tak ada hubungan khusus antara dirinya dan Nunun. Terlebih, jika perkenalannya selalu dikaitkan dengan perkara suap dalam pemilihan dirinya sebagai Deputi Senior Gubernur BI. Komisi Pemberantasan Korupsi sebelumnya menginformasikan Nunun tidak bisa dimintai keterangan karena mengalami sakit ingatan akut. Yang bersangkutan saat ini sedang dirawat di salah satu rumah sakit di Singapura.
Ada pertemuan Dalam kesaksiannya, Miranda juga mengakui adanya pertemuan dengan sejumlah anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan di Hotel Dharmawangsa. Miranda mengaku hanya mengingat bertemu dengan Panda Nababan dan Dhudie Makmun Murod. Dalam pertemuan tersebut, dia menyampaikan visi dan misinya jika terpilih sebagai Deputi Senior Gubernur BI. Selama memberikan kesaksian, Miranda kerap menyatakan tidak ingat terhadap kejadian sekitar 7 tahun silam. Karena kerap mengaku tidak ingat, hakim lantas memperingatkan Miranda agar tidak terlalu sering menyatakan hal tersebut lantaran dia lulusan luar negeri yang selayaknya memiliki daya ingat tinggi.
Pfizer meminta KPPU lakukan pemeriksaan tambahan BISNIS INDONESIA
JAKARTA: PT Pfizer Indonesia dan PT Dexa Medica mengajukan permohonan pemeriksaan tambahan kepada Komisi Pengawas Persaingan Usaha dalam kasus kartel obat hipertensi. Permohonan itu disampaikan oleh dua perusahaan farmasi tersebut dalam sidang perdana atas upaya keberatan yang mereka layangkan di PN Jakarta Pusat, kemarin. Kuasa hukum PT Pfizer Indonesia, Ignatius Andy, mengatakan permohonan pemeriksaan tambahan tersebut diajukan karena pihaknya tidak sependapat dengan vonis KPPU. Dalam permohonan, lanjutnya, pihaknya meminta KPPU untuk melakukan pemeriksaaan tambahan dengan memanggil sejumlah saksi ahli. “Kami mengajukan nama Erman Rajagukguk yang merupakan Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Indonesia untuk menjadi saksi ahli dalam pemeriksaan tambahan nanti,” katanya seusai sidang kemarin. Dia menyebutkan dalam putusan yang melibatkan kliennya itu, KPPU telah melakukan sejumlah kesalahan penerapan hukum khususnya mengenai kartel obat hipertensi. Menurut dia, KPPU tidak memiliki kewenangan mengeluarkan hukum-
an yang mengatur harga penjualan. Selain itu, dia berpendapat kliennya tidak pernah melakukan kartel sebagaimana putusan KPPU. Secara faktual, lanjutnya, kiennya juga tidak memiliki posisi dominan sebagaimana ketentuan yang dilarang UU Persaingan Usaha. “Tidak ada satu pun kesepakatan yang dibuat mengenai produksi ataupun peredaran obat hipertensi dengan pelaku usaha lainnya yang dilakukan klien kami. Pola produksinya pun berbeda,” tuturnya.
ingat putusan dalam perkara kartel obat itu telah dilakukan berdasarkan bukti yang cukup. “Kalau menurut kami memang tidak perlu [pemeriksaan tambahan], tetapi semua bergantung pada hakim apakah mengabulkan permohonan itu atau tidak,” ujarnya. Sidang perkara keberatan dua perusahaan farmasi itu atas vonis KPPU akan kembali digelar pada 19 Mei dengan agenda pembacaan penetapan oleh majelis hakim atas permohonan pemeriksaan tambahan. KPPU, pada 28 September 2010 menyatakan kelompok usaha PT Tidak sejalan Kuasa hukum PT Dexa Medica, Pfizer dan PT Dexa Medica melakukan pelanggaran UU Rikrik Rizkiyana, mengatakan alasan KPPU telah me- No.5/ 1999 tentang Larangan Praktik Mopihaknya mengajukan permohonan pe- lakukan sejumlah nopoli dan Persaingan meriksaan tambahan kesalahan penera- Usaha Tidak Sehat, terkait dengan perkakarena putusan KPPU pan hukum ra kartel obat antihidinilai tidak sejalan pertensi. dengan hukum persaingan usaha. Karena terbukti melakukan peDia berharap majelis hakim mengabulkan permohonan yang dilaku- langgaran, keenam terlapor dijatuhi hukuman denda, yakni PT Pfizer Inkannya tersebut. “Kami akan mengajukan ahli sta- donesia, Pfizer Inc, Pfizer Overseas tistika untuk menganalisis kelayakan LLC, Pfizer Global Trading, dan Pfizer penerapan pasar bersangkutan [rele- Corporation Panama, masing-masing vant market] yang menjadi pertim- dijatuhi denda Rp25 miliar, dan PT Dexa Medica sebesar Rp20 miliar. bangan KPPU,” jelasnya. Selain itu, majelis komisi dalam Sementara itu, anggota Divisi Litigasi KPPU, Yoza W. Armanda, putusannya juga membatalkan bebemenilai pemeriksaan tambahan ter- rapa pasal dalam Supply Agreement sebut tidak perlu dilakukan meng- antara terlapor III dan II. (07)
Isi di luar tanggung jawab percetakan PT Aksara Grafika Pratama
FINANSIAL Bisnis Indonesia, Jumat, 13 Mei 2011
Pertanian
3.257,01 4,85
2.214,63 6/5
9/5
10/5 11/5
Industri dasar
Pertambangan
2.267,22
49,87
6/5
9/5
10/5 11/5
6/5
9/5
1.017,72
10/5 11/5
12/5
6/5
9/5
10/5 11/5
211,42 9,96
6/5
9/5
10/5 11/5
205,22 12/5
6/5
9/5
Keuangan
799,05 1,40
1.114,91 12/5
Infrastruktur
Properti
1.108,59 11,47
397,77 12/5
Industri konsumsi
1.055,89 2,25
3.269,85 12/5
Aneka industri
397,30
1,52 798,30
10/5 11/5
12/5
6/5
9/5
Perdagangan
497,44 5,51
12/5
6/5
9/5
10/5 11/5
856,55 2,99
499,71
10/5 11/5
Manufaktur
501,33
501,81 12/5
6/5
9/5
10/5 11/5
7,39 848,89
12/5
6/5
9/5
10/5 11/5
12/5
Barito garap sektor energi Akuisisi & pencarian dana eksternal disiapkan OLEH GITA A CAKTI Bisnis Indonesia
REKOMENDASI Panin Sekuritas
S
ecara teknikal hari ini kami perkirakan indeks harga saham gabungan (IHSG) akan bergerak sideways dengan kecenderungan melemah. Kisaran support-resistance hari ini 3.782-3.821. Saham pilihan: GJTL, CTRS, EXCL
e-Trading Securities
S
ecara teknikal, hari ini IHSG berpotensi melanjutkan pelemahan di kisaran 3.768-3.839, menguji support MA 20 pada 3.790. Ini terlihat dari candlestick berpola matching high sementara RSI dan MACD bergerak downtrend. Perhatikan: CMNP, MAPI, dan INKP.
Sinarmas Sekuritas
H
ari ini indeks cenderung bergerak melemah pada kisaran 3.790-3.830. Harga komoditas seperti logam dan sawit yang melemah dapat memberikan sentimen terhadap indeks. Saham-saham yang dapat diperhatikan TLKM, TKIM, UNVR, INKP.
DISCLAIMER Keputusan untuk melakukan transaksi jual, beli atau investasi saham lainnya sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Perusahaan pialang yang membuat rekomendasi saham dan harian Bisnis Indonesia tidak bertanggung jawab terhadap keputusan yang diambil, dengan mengacu pada rekomendasi saham di kolom ini. Dalam melakukan investasi, pembaca membuat penilaian independen.
1.250
Pergerakan harga saham PT Barito
1.200
JAKARTA: Bersamaan dengan rencana kuasi reorganisasi, kapal induk bisnis pengusaha Prajogo Pangestu PT Barito Pacific Tbk bersiap menggarap bisnis energi dan transportasi. Sejumlah perusahaan diincar untuk diakuisisi. Direktur Utama Barito Loeki S. Putra mengatakan kebutuhan ekspansi ke sektor energi dan transportasi muncul sejalan dengan rencana diversifikasi usaha. Selama ini, 90% pendapatan perseroan bersumber dari lini bisnis petrokimia. “Kami memang sudah masuk migas dan sawit, tapi kami masih ada rencana diversifikasi ke energi terbarukan dan transportasi. Kami masih melihat-lihat kesempatan yang ada baik untuk akuisisi atau membangun unit baru,” ujarnya, kemarin. Loeki menekankan ekspansi ke dua sektor tersebut telah disetujui rapat umum pemegang saham (RUPS) yang berlangsung kemarin. Untuk pendanaannya ditentukan sesuai dengan kebutuhan. Alokasi belanjanya juga tergantung pada anak usaha yang dibentuk nanti. Berdasarkan catatan Bisnis, Barito membangun bisnis petrokimianya melalui serangkaian aksi
11.150 .15 1500
Rp1.060 Rp1.0
Pacific Tbk 1.100 1.050 1.000 9950 900 850
Prajogo Pangestu 15 30 15 30 14 31 14 28 Nov Nov Des Des Jan Jan Feb Feb Foto: BISNIS/EM
akuisisi terafiliasi. Dimulai pada 2007 saat mengakuisisi 70% saham PT Chandra Asri, dan setahun berikutnya mencaplok 77,93% saham PT Try Polyta Indonesia. Pada akhir 2010, keduanya bergabung menjadi PT Chandra Asri Petrochemical Tbk, dan Barito menguasai 72% sahamnya. Adapun, bisnis migas dirambah Mei tahun lalu melalui anak usahanya, PT Petrogas Pantai Madura, ke Madura Offshore. Sebulan berikutnya, perseroan masuk ke perkebunan kelapa sawit dengan mengakuisisi 100% saham PT Royal Indo Mandiri plus tiga anak usahanya, yakni PT Grand Utama Mandiri, PT Tintin Boyok Sawit Makmur, dan PT Tintin Boyok Sawit Makmur Dua.
Sektor batu bara Dalam kesempatan sama, Humas Barito Agustino Sudjono me-
15 Mar
31 15 29 Mar Apr Apr BLOOMBERG/ILHAM NESABANA
nambahkan perseroan memang berniat mendiversifikasikan usaha ke energi terbarukan, namun ketika ditanyakan lebih lanjut apakah sektor batu bara termasuk dalam diversifikasi itu, dia enggan berkomentar. “Kalau itu [sektor batu bara] saya no comment. Tapi pokoknya kami akan mendiversifikasi usaha yang terintegrasi dan gambarannya perlahan-lahan semakin jelas. Saya tidak bisa bicara lebih rinci lagi,” ungkapnya. Agustino mengatakan untuk pendanaan akuisisi memang akan disesuaikan dengan kebutuhan, tetapi dana tersebut akan berasal baik dari kas internal maupun eksternal. Yang pasti, sampai saat ini komposisi dana tersebut belum ditentukan. Selama 3 bulan pertama tahun ini Barito membukukan pertumbuhan laba bersih 54,04% men-
jadi Rp180,33 miliar dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yakni Rp117,07 miliar. Adapun, pendapatan perseroan turun tipis 7,84% menjadi Rp4.94 triliun dari Rp5,36 triliun. Seiring dengan penurunan pendapatan, beban pokok penjualan Barito Pacific turun 8,01% menjadi Rp4,48 triliun dari Rp4,87 triliun. Selain masuk ke sektor energi dan transportasi, tahun ini perseroan juga berharap dapat merealisasikan kuasi reorganisasi untuk menghapus defisit Rp6,03 triliun melalui penyesuaian aset Rp1,21 triliun dan tambahan modal disetor Rp5,62 triliun. Kuasi reorganisasi adalah cara untuk menyehatkan neraca keuangan perseroan, hingga sedemikian rupa memudahkan perseroan memperoleh tambahan dana untuk pengembangan bisnis serta membagikan dividen kepada pemegang saham. Penyehatan itu sekaligus merupakan suatu prosedur akuntansi yang mengatur perseroan merestrukturisasi ekuitasnya baik untuk menghilangkan defisit maupun menilai kembali seluruh aset dan kewajibannya. Semula, dalam rapat umum pemegang saham kemarin rencana tersebut menjadi salah satu agenda pembahasan. Namun karena Ba-
dan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) belum memberikan keputusan, agenda itu kembali diurungkan. Mengomentari hal ini, Agustino berharap otoritas bursa dapat segera memberikan hasil telaahnya terhadap rencana kuasi reorganisasi “Kalau neraca keuangan sudah positif, kami bisa lebih leluasa dalam ekspansi dan mengembangkan bisnis,” katanya. Kepala Biro Penilaian Perusahaan Sektor Riil Bapepam-LK Anis Baridwan sebelumnya mengatakan hingga kini otoritas pasar modal masih menelaah dokumen kuasi reorganisasi yang disampaikan Barito. “Ada beberapa hal yang sedang ditelaah terkait syarat-syarat kuasi reorganisasi sebagaimana sudah diatur. Kami belum tahu kapan selesainya, tapi intinya kalau sampai besok [hari ini] belum keluar berarti RUPSLB Barito belum bisa dilakukan,” katanya. Dalam perdagangan kemarin, harga emiten berkode BRPT itu ditutup melemah 0,93% ke level Rp1.060 dari penutupan harga saham sebelumnya. Pada harga tersebut, Barito membentuk kapitalisasi pasar Rp7,4 triliun. (gita.
[email protected])
P EMBOBOLAN B ANK
SOROTAN
9
Bisnis Indonesia, Jumat, 13 Mei 2011
Memburu para pembobol
‘Maling nggak pernah kapok’ BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Pembobolan dana nasabah marak akhir-akhir ini. Modus operandi kejahatan itu melibatkan oknum perbankan dan pasar modal. Kelemahan kendali internal dan mental individu menjadi biang kerok munculnya moral hazard. Bagaimana posisi regulator dalam meminimalisasi tindakan kejahatan tersebut? Berikut adalah pandangan Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution yang juga mantan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan:
OLEH YUSUF WALUYO JATI Wartawan Bisnis Indonesia
langkah, ya kalau ada yang salah kami beri sanksi. Sebenarnya kelemahan ada di pasar modal atau perbankan? Gini lah, nggak usah mencari-cari mana yang paling benar. Yang namanya fraud itu adalah sesuatu hal yang bisa terjadi di mana saja. Di mana pun bisa selalu terjadi fraud. Jadi, yang penting itu adalah kalau ada fraud diperiksa dan ditindak. Kalau terulang lagi? Yang namanya manusia. Kau mau bilang apa? Maling saja nggak kapokkapok itu [sambil tertawa]. Jadi jangan pernah menganggap bahwa fraud itu akan berhenti. Maling pun nggak pernah berhenti. Itu kan kelasnya maling, cuma bukan dalam bentuk seperti maling ayam. Untuk meminimalisasi kejahatan seperti itu? Itu tentu saja yang sedang kami benahi. Itu sebabnya kita melakukan pemeriksaan kepada semua bank yang memiliki consumer banking. Kemudian kami minta jangan berikan produk baru dulu. Sekaligus kami minta masing-masing benahi internal. Begitu masa pembenahan kami minta jangan ada tambahan sebulan, habis sebulan diharapkan lebih baik. Kalau aturan main lebih baik, internal kontrol bisa lebih baik, kejahatan bisa diminimumkan. Kalau 100% nggak ada, rasanya sulit. Mereka [bank] setelah diperiksa, kami diberitahu apa yang kurang. Setelah sebulan bisa lagi mencari nasabah baru, tapi akan kami cek lagi dalam pemeriksaan. Tapi, kalau tak ada pembenahan, kami akan tindak lagi. Keputusan Mega seperti apa? Bank Mega masih berjalan, kira-kira butuh beberapa hari lagi baru setelah itu bisa kami review. Saya sendiri belum tahu berapa lama, hanya dalam hitungan seminggu lagi lah. Kalau sanksi Citibank itu memberatkan tidak? Sanksi untuk Citibank itu agar mereka mengatasi apa yang kurang dan mengatasi apa yang salah. Jadi apakah sanksinya sesuai dengan pelanggarannya itu nanti dilihat. Jangan sekarang, kami perlu waktu.
Kasus pembobolan bank yang datang silih berganti membuat jajaran kepolisian dan kejaksaan geram. Selain meresahkan nasabah, kejahatan ini berpotensi mengganggu perekonomian dan tak mustahil bisa meruntuhkan kepercayaan pebisnis dalam sekejap.
pa bank besar. Penanganan kasus kejahatan bank yang masuk ke meja Direktorat Kriminal Khusus (Ditkrimsus) Polda Metro Jaya terus bertambah dari sembilan kasus menjadi sekitar 11 kasus sejak Januari hingga pertengahan Mei 2011, terutama setelah adanya laporan pembobolan dana nasabah di Pemkab Aceh dan Batubara, Sumut. Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Baharudin Djafar mengatakan kasus-kasus kejahatan bank dilakukan dengan berbagai cara dan motif. “Yang paling utama itu ada tiga yakni kerja sama antarorang dalam, pihak eksternal yang tak melibatkan orang dalam, atau kombinasi keduanya. Polisi sejauh ini telah menjaring lebih dari 30 tersangka. Kalau ada yang masih buron kami akan terus kejar. Ini komitmen kepolisian,” katanya kepada Bisnis pekan ini. Kepala Satuan Fiskal Moneter dan Devisa Direktorat Reskrimus Polda Metro Jaya Arismunandar mengatakan dalam perkembangan mutakhir seorang pembobol rekening Pemkab Aceh Utara di Bank Mandiri Jelambar, Jakbar, pada Juni 2009 akhirnya ditangkap setelah 2 tahun buron. Dana yang dibobol Rp20 miliar dari total Rp220 miliar yang didepositokan Pemkab Aceh Utara. “Kami masih merahasiakan inisialnya. Yang pasti, tersangka ini pernah buron sekitar 2 tahun. Dia disangka sebagai pembobol rekening Pemkab Aceh Utara,” ujarnya, kemarin. Dalam kasus ini, tim penyidik Polda Metro Jaya sebelumnya telah menangkap sedikitnya lima orang. Kelimanya adalah Cahyono selaku Kepala Kantor Bank Mandiri KCP Jelambar, Jakbar, Ketua
P EMBOBOLAN B ANK
Pembobolan dana nasabah melibatkan oknum di BI dan BapepamLK. Pengawasan dua lembaga ini seharusnya bagaimana? Ya bagaimana pun itu ada wilayah sendiri-sendiri kan. Tapi ya, jalan keluarnya mau tidak mau ya kerja sama. Bagaimana nggak ada jalan keluar lain. Kerja sama kalau ada kasus ya komunikasi. Sudah dilakukan? Dia [Bapepam LK] kan punya pemeriksa, BI juga punya pemeriksa. Ini kan kasus-kasus lagi banyak merebak. Kami sendiri mencoba me-review lagi dari basic sekali, dari bawah. Aturan-aturan kami mungkin selama ini fokusnya lebih banyak sisi prudential, kesehatan bank. [Pembobolan dana nasabah] Ini masalah operasional. Kami mencoba me-review ini kembali, baik aturan kami sendiri maupun SOP [standard operational procedure] di banknya. Aturan main [regulasi] dan internal kontrol bank. Bagaimanapun internal kontrol di bank itu memegang peranan sangat penting untuk mengatasi halhal seperti ini. Karena pertama-tama yang harus tanggap adalah internal kontrol. Makanya tadi saya jelaskan, kami perlu duduk dialog dengan perbankan untuk menyiapkan supaya semua ini menjadi lebih baik dan meminimalisir hal-hal semacam itu. Soal yang sudah terjadi kami usahakan mengambil langkah-
Pewawancara: HENDRI T. ASWORO
BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Berulangkali masyarakat dikejutkan oleh kasus pembobolan bank. Bahkan bank papan atas pun jadi korban. Menurut Sutan Remy Sjahdeini, aksi pembobolan bank dapat diperkecil tapi tak mungkin dihilangkan selama masih banyak manusia cerdas yang berbuat jahat. Bagaimana upaya menekan kasus itu, berikut petikan wawancara dengan Ketua Badan Supervisi Bank Indonesia itu: Mengapa bank bisa kebobolan? Ada beberapa faktor. Bisa saja dilakukan orang dalam dan luar. Bisa juga oleh orang dalam tanpa kerja sama orang luar. Bisa oleh orang luar tanpa orang dalam. Banyak pembobolan dilakukan orang dalam yang bekerja sama dengan orang luar dan kerja sama orang luar dengan orang dalam. Semua dilakukan supaya lebih gampang. Pembobolan terjadi karena sistemnya yang kurang baik. Sistem ini adalah SOP [sistem operasi standar] asa perbankan, termasuk pengawasan eksternal dan internal. Cara memperbaikinya? Harus dimulai dari sistem penerimaan karyawan. Sistem rekrutmen harus bagus. Ini bisa ditempuh dengan psikotes baik IQ, watak, dan spiritual. Pada saat tes masuk kerja, calon pegawai harus punya kecerdasan memadai dan kalau dimungkinkan untuk berkarier. Dia harus membuktikan punya aset kepribadian yang memungkinkan. Office boy juga harus dites kepri-
S
epanjang 2 tahun terakhir, ditengarai terdapat sekitar 20 kasus kejahatan perbankan dengan berbagai modus yang sempat terekam. Sebagian kasus ada yang sudah ditangani para penegak hukum dan sebagian lainnya cukup dituntaskan di lingkungan internal bank yang bersangkutan. Sejumlah kalangan justru meyakini jumlah kejahatan yang tergolong elite alias white collar crime ini justru lebih banyak dibandingkan dengan apa yang tampak ke permukaan. Sejumlah kasus kejahatan bank yang mendapatkan perhatian besar pihak kepolisian dan kejaksaan di antaranya adalah pembobolan dana nasabah Citibank Indonesia oleh tersangka Inong Malinda alias Malinda Dee. Kasus yang tak kalah menggemparkan adalah pembobolan dana PT Elnusa Tbk yang dititipkan di Bank Mega KCP Jababeka, Cikarang, Bekasi, dengan modus pemalsuan tanda tangan, serta pembobolan dana milik sejumlah pemkab yang disimpan di beberaOLEH JOHN ANDHI OKTAVERI Wartawan Bisnis Indonesia
D
alam 4 bulan terakhir, paling tidak telah terjadi sembilan kasus kejahatan perbankan, baik yang melibatkan karyawan maupun pihak luar dengan tingkat kejahatan yang beragam. Kenyamanan nasabah perbankan kembali terusik. Di mata Ketua Komisi Keuangan dan Perbankan DPR Emir Moeis, sederetan kasus pembobolan tersebut merupakan bentuk lemahnya kinerja Bank Indonesia (BI). BI sebagai pengawas perbankan seharusnya mampu mendeteksi secara dini potensi bentuk-bentuk kejahatan sebelum menyeruak ke permukaan. Dia meminta Gubernur Bank Indonesia agar mengevaluasi kinerja Deputi Gubernur BI Bidang Pengawasan Perbankan. Menurut Emir, pemeriksaan forensik Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK) dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) saja tidak cukup atas kasus Citibank. Bahkan dia mempertanyakan
Kadin Aceh Utara Basri Yusuf, pengusaha Lista Andriyani, HB, dan Direktur PDAM Aceh Utara Muhammad Yunus A. Gani Kiran. Pada saat itu, polisi sempat memburu dua orang yakni Richard Latief dan Salahuddin. Akhirnya, Richard ditangkap pada akhir Maret 2011 karena juga tersangkut kasus pembobolan dana Elnusa. Keberadaan tersangka Salahuddin sampai saat ini belum diketahui. Untuk kasus pembobolan dana Pemkab Batubara, Sumut, senilai Rp80 miliar di Bank Mega KCP Jababeka, ditangani Kejaksaan Agung dan kepolisian.
Dibelokkan Menurut Baharudin, Bank Mega Jababeka telah digunakan sebagai tempat tindak pidana pencucian uang oleh tersangka Itman Harry Basuki alias IHB. Caranya, dana Pemkab Batubara yang seharusnya disimpan dalam bentuk deposito berjangka justru dibelokkan menjadi deposito on call dengan cara memalsukan tanda tangan pejabat yang berwenang. Setelah dicairkan, dana itu digunakan untuk kepentingan para tersangka. Polisi telah melayangkan surat pengujian laboratorium ke Labfor Mabes Polri terhadap saran perubahan deposito berjangka menjadi deposito on call yang diduga palsu. Dari pihak Kejagung, pemeriksaan atas tersangka IHB terus diperdalam. “Siapa pun yang terlibat di dalam kasus dana Pemkab Batubara [di Bank Mega], kami tidak akan segan-segan menindak tegas tersangka,” kata Kepala Pusat Penerangan Hukum Noor Rachmad. Direktur Penyidikan pada Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus Jasman M. Pandjaitan menya-
oleh kesan bahwa BI serius, kepercayaan masyarakat kepada perbankan akan terkikis. Sekali terjadi keruntuhan suatu bank lantaran sebab apa pun, maka keruntuhan itu akan menular ke bank-bank lain. Di dalam UU Perbankan, sebenarnya sudah ada ketentuan pemberian kredit dan bank harus melakukan analisis kredit berdasarkan kemauan dan kemampuan dari nasabah yang akan diberikan kredit. Hendaknya, BI juga memberikan panduan keseragaman soal ini. BI juga bisa menyeragamkan formulir pemberian kredit. Saat ini setiap bank ketentuannya beda-beda. Mengapa? Karena bank selalu bertarung antara pelayanan dan pengamanan, sehingga persyaratan kredit ada yang sangat njelimet tapi ada yang sederhana. Kalau terlalu longgar dari sisi pelayanan, pengamanan jadi kurang. Kalau pengamanan ketat, pelayanan jadi berkurang. Seharusnya keduanya berjalan seimbang. Namun keduanya selalu bertarung. BI saat ini tak bisa sama sekali ikut campur. Di dalam UU Perbankan, BI ditugaskan untuk pengaturan dan pengawasan bank umum. Di negara lain seperti Jepang, bank sentralnya justru berperan aktif memberikan standardisasi. Untuk hal ini, BI bisa bekerja sama menentukan standardisasi dengan mengajak bicara Perbanas, Himbara (Himpunan Bank Negara) dan YLKI sehingga kepentingan nasabah dan bank diperhatikan. Sekarang tidak ada. Sepertinya BI mele-
(
[email protected])
OJK mengemuka lagi apakah berbagai kasus itu dipicu UU Perbankan yang tidak berjalan atau Peraturan BI (PBI) yang tidak efektif. Selain mendesak BI menjatuhkan sanksi kepada Citibank, untuk jasa pihak ketiga atau debt collector, dia meminta agar petugas tersebut menjadi bagian dari perusahaan sebagaimana juga di bank-bank lainnya. Artinya, seorang penagih utang bukan lagi berstatus tenaga alih daya yang bisa bertindak semau gue. Dalam kaitan itu, politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu pun melontarkan ide agar UU Otoritas Jasa Keuangan (OJK) segera disahkan. Alasannya, agar Indonesia memiliki lembaga pengawasan industri keuangan yang mumpuni. Pembahasan RUU OJK mengalami kebuntuan. Bahkan pemerintah dan DPR tidak menemukan kata sepakat soal penetapan Komisioner OJK. DPR tampaknya ingin OJK kelak merupakan sebuah lembaga yang inde-
penden. Adapun pemerintah justru ingin OJK menjadi bagian dari dirinya. Di kalangan legislator sendiri juga muncul perbedaan tajam. Misalnya, pendapat Emir tidak sejalan dengan pemikiran Wakil Ketua Komisi XI dari Partai Demokrat yang notabene merupakan partai penguasa. Sebaliknya, Wakil Ketua Komisi XI DPR Achsanul Qosasih mengatakan pembobolan Bank Mega tidak ada kaitannya dengan sistem pengawasan. Menurut dia, pembobolan demi pembobolan itu lebih disebabkan mental karyawannya. Menurut dia, bank memang rawan untuk dibobol tetapi bukan secara sistem, karena sistem perbankan yang dimiliki Indonesia sudah bagus. Politisi itu menilai UU Perbankan dan PBI sudah cukup baik. Persoalannya, perilaku nasabah yang ceroboh juga memberikan andil atas bobolnya sebuah bank. Kepercayaan yang berlebihan dari
‘Perlu standardisasi dari hulu ke hilir’ badiannya sehingga tak mudah diajak kerja sama oleh orang dalam untuk membobol bank. Rekrutmen adalah pintu gerbang sehingga tes kepribadian tidak bisa diabaikan. Malinda Dee dan tersangka lain juga menjalani psikotes, toh tetap ada kejahatan? Sekalipun sudah dilakukan tes tak ada jaminan tak ada pembobolan bank. Orang yang pada saat dites bisa saja semuanya baik. Namun, perkembangan watak manusia itu dinamis. Jadi, psikotes harus dilakukan secara periodik. Lihat saja MD. Dia testnya bagus sehingga bisa sampai mencapai pangkat tinggi tapi 3 tahun terakhir tidak. Sayang sekali Bank Indonesia tak pernah mengatur proses rekrutmen di industri perbankan. Seharusnya BI menetapkan standardisasi soal perekrutan karyawan bank. Sistem pemeriksaan internal (SPI) juga tak ada standar dari BI sehingga antara bank satu dengan yang lain menerapkan SOP yang berbeda-beda. Pengawasan dan pemeriksaan masalah selalu terjadi setelah peristiwa kejahatan. Seharusnya, BI menerapkan standardisasi dari hulu ke hilir. Tindakan preemtif dan preventif harus ada. BI harus mengeluarkan SOP soal ini. Syarat minimum harus ada. Kalau BI menerapkan enam langkah, semua bank harus mematuhi enam langkah minimum itu. Namun sekarang tidak ada. Kalau BI tak serius, dampaknya bagaimana? Kalau masyarakat tidak memper-
takan berdasarkan informasi dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), kedua tersangka diduga telah memindahkan uang Pemkab Batubara dari Bank Sumut ke rekening deposito di Bank Mega Jababeka secara tidak benar. Setelah disetorkan ke Bank Mega, IHB dan Yos Rauke mencairkan deposito Rp80 miliar untuk disetorkan kepada dua perusahaan sekuritas melalui rekening Bank BCA dan Bank CIMB Niaga, yaitu Pacific Fortune Management dan Nobel Mandiri Investment. Untuk setiap pencairan deposito itu, kata Jasman, kedua tersangka tidak pernah menandatangani surat pencairan uang deposito. Sementara itu, PPATK menginformasikan bahwa dari total dana Rp80 miliar itu ternyata masih terdapat sejumlah uang pada rekening milik Pacific Fortune Management sebesar Rp3 miliar dan Nobel Mandiri Investment masing-masing Rp900 juta dan Rp270 juta. Dalam kasus Elnusa, kata Baharudin, Polda Metro Jaya masih menelusuri keberadaan dana Elnusa yang mengalir ke lima perusahaan berjangka yang terdaftar resmi di Bappebti, regulator pasar bursa berjangka komoditas. Mereka adalah PT PEF yang diduga menampung Rp3,1 miliar, PT CIF (Rp13,5 miliar), PT HB (Rp30 miliar), PT MNX (Rp8 miliar) dan PT BC (Rp800 juta). Jadi, total dana Elnusa yang terindikasi masuk ke lima perusahaan tadi mencapai Rp52,35 miliar. Tim penyidik polisi harus bekerja lebih keras lagi untuk mengungkap skandal pembobolan tersebut hingga ke akar-akarnya. Jangan sampai aparat terpedaya dengan kompleksitas modus pelaku.
paskan semua itu. Saya sarankan BI ikut campur tapi tidak perlu total mengintervensi. Masalah lain yang harus diperbaiki? Undang-undang Perbankan itu sendiri. Masih banyak hal yang belum diatur. Undang-undang ini hanya mengatur bank dan pejabat bank dan pemegang sahamnya. Ini belum cukup. Yang sama sekali tak diatur adalah nasabah, konsultan bank yang biasa buat FS [feasibility study] permohonan kredit. Pada akhirnya, banyak konsultan yang merekayasa FS. Undang-undang ini tak mengatur nasabah dan jasa perbankannya atau konsultan, KAP [kantor akuntan publik], perusahaan penilai, konsultan hukum yang ditugasi bank untuk kepentingan bank dan yang ditugasi nasabah untuk kepentingan bank. Undangundang Perbankan harus direvisi. Bagaimana dengan kasus Malinda Dee? Dia terkena dua pelanggaran. Bisa dihukum berdasarkan Undang-Undang Perbankan dan Pencucian Uang. Citibank sebagai korporasinya bisa ikut dihukum karena pencucian uang itu memungkinkan korporasi untuk mendukung perbuatannya. Namun, ini ada syaratnya bahwa perbuatan itu dilakukan oleh directing mind [otak pelaku] di dalam perusahaan. Kalau dilakukan oleh pimpinan yang punya kewenangan untuk itu, saya tak tahu MD punya kewenangan untuk itu atau tidak.
Kedua, perbuatan itu dimaksudkan untuk menguntungkan perusahaan. Kalau menguntungkan diri sendiri tidak bisa. Ini motifnya bisa saja tak harus finansial. Perbuatan MD ini bisa menimbulkan kesan bagi koruptor lebih baik menyimpan uangnya di Citibank misalnya, sehingga uang mereka aman. Kasus Elnusa bisa dilihat melalui model kejahatan kombinasi? Elnusa itu nasabah. Jadi yang melakukan adalah nasabah. Bukan orang dalam. Namun, dia bekerja sama dengan orang dalam. MD itu orang dalam Citibank yang bekerja sama dengan orang luar. Siapa sebetulnya pelaku utama kasus Elnusa? Orang dalam atau luar? Ini harus diselidiki tuntas. Ada 6 tersangka dari kasus Elnusa. Ada orang dalam dan luar. Sekitar 80% dana pembobolan diinvestasikan ke perusahaan lain. Menurut Anda bagaimana? Ini money laundering. Jadi, asalnya dari aksi mem-
para nasabah, kata Achsanul, akan membuat karyawan bank punya kesempatan untuk ‘mengakali’ dan memanipulasi data nasabah sebagaimana terlihat dalam kasus Malinda Dee. Mengenai keberadaan OJK, Achsanul mengemukakan kehadiran lembaga baru itu tidak mutlak diperlukan, karena otoritas itu untuk memperkuat sistem pengawasan agar laporan keuangan perbankan lebih transparan dan akuntabel. “OJK lebih pada independensi dalam hal ketegasan, sanksi dan ketaatan perbankan pada aturan yang ada,” ujarnya kepada Bisnis pekan ini. Wakil Ketua Komisi XI Harry Azhar Azis mengapresiasi ketegasan sikap BI dalam pemberian sanksi terhadap Citibank. Politisi dari Partai Golkar itu menilai bank sentral sudah memberi sinyal yang jauh lebih maju dalam fungsi pengawasan bank. (john.
[email protected])
bobol Bank Mega, lalu dipakai untuk hal lain. Membobol Bank Mega itu tindak pidana. Kenapa malah dana Bank Mega yang dibobol? Bukankah itu dana Elnusa? Uang Elnusa tapi uang Elnusa ada di bank. Bagaimana caranya dia mendapatkan uang yang sudah disimpan itu pasti dengan cara membobol Bank Mega. Kalau secara perdata, uang yang asalnya dari Elnusa, begitu dititipkan ke Bank Mega, itu jadi uang Bank Mega. Kalau diambil lagi, akan jadi uang Elnusa. Jadi kalau Elnusa sampai menitipkan uang ke Bank Mega, Bank Mega menjadi debitur, Elnusa menjadi kreditur. Perusahaan lain penerima uang Bank Mega bisa dihukum? Iya. Ada istilah know your customer. Apakah perusahaan itu terikat dengan ketentuan bahwa dia harus tahu nasabahnya. Kalau ini dilanggar, dia tidak melakukan ketidakhati-hatian dan bisa tersangkut masalah tindak pidana pencucian uang. Kalau bank mencurigai adanya transaksi mencurigakan, dia harus lapor ke PPATK. Kalau tidak, dia berarti menampung uang hasil pencucian. Pewawancara: YUSUF WALUYO JATI
BURSA
f2
Bisnis Indonesia, Jumat, 13 Mei 2011
PREDIKSI
Indeks berpeluang menguat OLEH INDRA Analis Bisnis Indonesia Intelligence Unit
JAKARTA: Indeks harga saham gabungan (IHSG) berpeluang untuk menguat dan bergerak di kisaran 3.780-3.850 didukung oleh fundamental perekonomian dalam negeri dan masih tingginya animo investor asing. Kepala Riset PT Recapital Securities Pardomuan Sihombing kemarin mengatakan secara umum sejumlah indikator perekonomian Indonesia, termasuk inflasi, pertumbuhan perekonomian, dan tingkat suku bunga acuan yang belum berubah mampu mendorong indeks untuk kembali menghijau. “Penurunan IHSG kemarin lebih disebabkan investor merealisasikan keuntungan dan digerakkan oleh bursa regional. Tapi secara umum sentimen domestik masih positif,” ujarnya, kemarin. Dia menambahkan sejumlah sektor yang diperkirakan mampu menopang pergerakan indeks di antaranya adalah komoditas, pertambangan, perkebunan, perbankan, dan manufaktur. IHSG mengalami koreksi pada perdagangan kemarin. Indeks tergerus 0,77% ke level 3.808,71. Sementara indeks BISNIS-27 jatuh melebihi penurunan indeks ke level 330,53, turun 1,23% dibandingkan dengan penutupan sehari sebelumnya. Kepala riset PT Citi Pacific Indonesia Hendri Effendi mengatakan pasar selalu berjuang menghadapi siklus pengetatan. Data inflasi China menjadi penopang pasar aset dan komoditas. “Volatilitas harga minyak dan kekhawatiran arah kebijakan China meningkatkan kekhawatiran investor. Persepsi adanya risiko pertumbuhan China meningkat, pasar melakukan penyesuaian,” katanya. Penurunan indeks Dow Jones akibat lemahnya permintaan bensin serta merosotnya harga komoditas membuat indeks tertekan. Harga minyak mentah juga ikut turun setelah tertekan perlambatan inflasi China. (15/RATNA ARIYANTI)
OBLIGASI BANK DKI: (Dari kiri) Direktur
Pemasaran Bank DKI Mulyatno Wibowo bersama Dirut Eko Budiwiyono berbicara dengan Direktur Benny Santoso serta Direktur Mandiri Sekuritas Dadang Suryanto seusai paparan publik di Jakarta, kemarin. Bank DKI menawarkan obligasi VI dan obligasi subordinasi II senilai Rp750 miliar dengan tenor 5 sampai 7 tahun. BISNIS/KELIK TARYONO
Indeks syariah kian komplet Bapepam-LK kaji kelengkapan aturan pasar modal syariah OLEH M. TAHIR SALEH Bisnis Indonesia
JAKARTA: Indeks saham syariah Indonesia dan Jakarta Islamic Index diharapkan bergerak saling melengkapi dan menjadi acuan utama bagi investor pasar modal menyusul belum optimalnya kapitalisasi pasar saham syariah. Direktur Utama BEI Ito Warsito mengatakan masyarakat pemodal dapat menggunakan dua indeks tersebut sebagai panduan. “Jadi dengan diluncurkannya ISSI ini, maka ada dua indeks syariah setelah sebelumnya JII. Ini dapat menjadi indikator panduan untuk investasi dan saling bergerak melengkapi antara keduanya tinggal pilihan ada di
masyarakat,” katanya kemarin Data Bapepam-LK mencatat nilai kapitalisasi pasar saham syariah dalam Jakarta Islamic Index (JII) per April tahun ini baru mencapai Rp1.167,30 triliun atau 34% dari total kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia sebesar Rp3.405,48 triliun. Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) menggunakan pendekatan indeks harga saham gabungan (IHSG), artinya dari 228 saham yang terdaftar dalam daftar efek syariah (DES) yang dirilis oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BapepamLK) masuk ISSI sebanyak 214. Saham-saham tersebut dianggap menjalankan praktik usaha yang sesuai dengan kaidah syariah, sedangkan JII terdiri dari 30 saham. Akan tetapi, lanjutnya, pemodal masih memiliki persepsi saham syariah hanya 30 saham sebelum lahirnya ISSI. “Masyarakat menganggap sa-
ham syariah hanya 30, padahal DES 2010 itu ada 214 saham yang sesuai dengan syariah,” katanya. Abdul Halim Ashari, Direktur Utama PT BW Plantation Tbk, salah satu emiten perkebunan yang masuk daftar efek syariah, mengatakan masuknya perseroan dalam indeks syariah memungkinkan cakupan investor yang lebih luas. “Kalau sudah masuk indeks syariah tentu peluang bagi investor Arab misalnya atau Malaysia yang lebih dekat. ISSI bisa menjadi patokan apalagi bagi bisnis kami kelapa sawit ini bisnis yang enggak haram, tapi halal,” kata Abdul Halim, kemarin. Namun, dia menegaskan bagi investor domestik di Indonesia, hadirnya indeks saham baru tersebut memang tidak bisa secara cepat mendorong pertumbuhan pasar modal syariah. Pada perdagangan hari pertama kemarin, indeks saham syariah Indonesia ditutup melemah
0,86 poin atau setara 0,7% ke posisi 122.69, dibandingkan dengan posisi pembukaan 123.53. Analis PT Anugrah Sekurindo Viviet S Putri mengatakan melemahnya indeks syariah dipengaruhi pergerakan bursa Asia yang terkoreksi.
Fatwa baru Kemarin, juga diluncurkan Fatwa No.80 tentang Penerapan Prinsip Syariah dalam Mekanisme Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas di Pasar Reguler Bursa Efek yang telah disahkan oleh Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia pada 8 Maret 2011. Kepala Biro Standar Akuntansi dan Keterbukaan Bapepam-LK Etty Retno Wulandari mengatakan regulator akan mengkaji peluang melengkapi fatwa tersebut dengan menerbitkan peraturan terbaru atau merevisi yang lama. Hingga saat ini, katanya, baru ada tiga peraturan yang terkait dengan pasar modal yakni Kri-
teria dan Penerbitan DES, Penerbitan Efek Syariah, dan Akadakad yang Digunakan dalam Penerbitan Efek Syariah di Pasar Modal. “Apakah fatwa ini akan dilengkapi dengan peraturan dari Bapepam kami masih mengkaji hal itu, jika dirasa tidak perlu yah cukup dengan fatwa ini, jika tidak akan dibuat peraturan baru untuk kembangkan basis investor,” kata Etty. Etty mengatakan hingga kini regulator mengkaji empat rencana induk terkait dengan pengembangan pasar modal syariah yakni regulasi pendukung, pengembangan produk, kesetaraan produk, dan sumber daya manusia. Ketua Badan Pelaksana Harian DSN MUI Ma'ruf Amin menanggapi regulasi itu untuk membantu para investor dalam melakukan investasi di pasar modal syariah. (15/24/FAHMI ACHMAD) (tahir.
[email protected])
KSEI tunjuk 5 bank pembayaran BISNIS INDONESIA
JAKARTA: PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menunjuk lima bank sebagai bank pembayaran periode 2011-2015. Direktur Utama Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) Ananta Wiyogo mengatakan lima bank tersebut, yaitu PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Negara Indonesia Tbk, dan PT Bank Permata Tbk. “Penunjukan bank pembayaran ini, sehubungan akan berakhirnya periode bank pembayaran KSEI periode 2009-2011 yang jatuh tempo pada 16 Juli 2011,” ujarnya kemarin. Terkait dengan proses pemilihan bank pembayaran itu, KSEI telah menyampaikan permohonan dalam bentuk proposal kepada 20 bank yang memiliki jasa kustodian dan tujuh bank yang menyampaikan proposal sebagai bank pembayaran KSEI. Selanjutnya, KSEI dengan lima bank yang resmi ditunjuk sebagai
bank pembayaran akan melakukan penandatanganan perjanjian yang dilaksanakan pada pertengahan Juli mendatang. Pada periode sebelumnya, KSEI bekerja sama dengan empat bank, tetapi kali ini ada lima bank yang ditunjuk dari tujuh bank yang mengikuti seleksi. “Keputusan tersebut bersifat final dan tidak dapat diganggu gugat,” tegasnya. Bank pembayaran merupakan pengembangan program identitas tunggal investor yang merupakan implementasi dari peraturan Bapepam-LK No. V.D.3. Dengan bertambahnya jumlah bank pembayaran menjadi lima bank, lanjut Ananta, pihaknya berharap dapat lebih mengefisienkan proses transaksi saham di lantai bursa. Terlebih dengan adanya fasilitas intraday. “Jadi harapannya proses yang ada akan semakin cepat dan efisien. Ini juga melengkapi fasilitas intraday yang sebelumnya sudah ada,” tegas Ananta. Di sisi lain, KSEI membuka peluang kerja sama dengan perusahaan manajer investasi guna
mengakomodasi pencatatan data pemegang reksa dana yang saat ini belum dilakukan. Namun, rencana tersebut masih harus didukung oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) sebagai regulator mengingat KSEI hanya mencatat data investor efek. Direktur KSEI Margeret Mutiara Tang mengatakan kejahatan keuangan yang dilakukan seorang oknum kini tidak hanya terjadi di perusahaan efek tetapi juga di perusahaan manajer investasi. Atas dasar itu, pihaknya tidak akan menunggu sampai 100% pemegang subrekening efek harus memiliki kartu Acuan Kepemilikan Sekuritas itu (AKSes) guna menjajaki rencana tersebut. “Saat ini kami tidak mencatat data investor reksa dana maka ke depan memang ada peluang untuk ke perusahaan manajer investasi, tapi kan memang harus koordinasi Bapepam-LK dahulu ya sebagai regulator,” katanya, pekan lalu. Tahun ini perseroan menarget-
kan pemegang subrekening yang tercatat wajib 100% memiliki kartu AKSes. Target tersebut sejalan dengan ketentuan regulator bahwasanya perusahaan efek wajib memberikan nasabah kartu tersebut sesuai dengan Peraturan Bapepam-LK No.5.D3. Tenggat berlakunya ketentuan ini paling lambat 31 Januari 2012. Per Mei ini, KSEI mencatat dari 343.355 jumlah subrekening yang tercatat di perseroan, tapi baru 23% atau sebanyak 78.544 investor yang punya kartu AKSes. Dari jumlah pemilik AKSes baru sekitar 13.000 yang terpantau login ke situs perseroan. Padahal yang terpenting adalah penggunaan dan pemanfaatan kartu itu dalam mengawasi posisi terakhir portofolio investor di broker. Margeret menegaskan adanya kartu AKSes yang saat ini baru untuk investor saham berguna untuk mengakses dan memonitor data posisi serta mutasi efek dan sekuritas miliknya yang disimpan dalam subrekening efek di KSEI. (15/24)
KORPORASI
Bisnis Indonesia, Jumat, 13 Mei 2011
f3
Mencermati lonjakan penjualan Surya Semesta akan kembangkan kawasan industri baru OLEH BUNGA DEWI KUSUMA Kontributor Bisnis Indonesia
Dalam 3 bulan pertama tahun ini, emiten di sektor konstruksi membukukan kinerja positif, termasuk PT Surya Semesta Internusa Tbk yang menampilkan pencapaian yang cukup ‘mencolok’.
T
otal laba bersih dari delapan emiten konstruksi yang ada di Bursa Efek Indonesia mencapai Rp310,78 miliar, tumbuh 115,36% dibandingkan dengan pencapaian pada periode yang sama 2010. Namun, total pendapatan hanya naik 11,53% menjadi Rp5,05 triliun dibandingkan dengan Rp4,53 triliun pada kuartal I tahun lalu. Dari delapan emiten sektor konstruksi tersebut, Surya Semesta membukukan laba bersih terbesar yakni Rp117,6 miliar, setelah pada kuartal I/2010 menderita rugi bersih Rp4,2 miliar. Penjualan kawasan industri perseroan berhasil mendongkrak perolehan laba, dengan menyumbang pendapatan hingga 55%. Analis PT OSK Nusadana Securities Indonesia Arief Budiman, dalam risetnya yang dipublikasi 2 Mei 2011, menyebutkan perolehan laba bersih Surya Semesta selama kuartal I/2011 telah memenuhi 88% dari target yang ditetapkan oleh OSK sepanjang tahun ini sebesar Rp133
PT Surya Semesta Internusa Tbk 1220
Kinerja keuangan Uraian
2009
2010 2011* 2012* 2013*
Pendapatan (Rp miliar)
1.484
1.690
Laba Bersih (Rp miliar)
620
18
116
144
144
180
5,0
98,2
122,6
122,3
152,9
PER (x)
78,2
11,9
9,5
9,6
7,7
PBV (x)
1,8
1,6
1,4
1,2
1,0
ROE (%)
2,3
13,3
14,2
12,4
13,4
EPS (Rp)
Pergerakan saham Nov 30
Des 15
2010
Des 31
Jan 14
Jan 31
miliar. Menurut dia, perolehan laba bersih kuartal pertama yang di atas ekspektasi tersebut disebabkan oleh dua faktor. Faktor pertama adalah penjualan agresif dari kawasan industri yang mencapai Rp519 miliar atau 79% dari target yang ditentukan OSK untuk penjualan hingga akhir tahun. “Penjualan lahan industri selama kuartal I sebesar Rp519 miliar, di mana Rp348 miliar merupakan hasil penjualan kepada Grup Astra,” tulisnya dalam riset tersebut. Faktor kedua pemicu pertumbuhan laba adalah performa positif unit konstruksi perseroan yang memberikan kontribusi pendapatan sebesar Rp327 miliar atau 31% dari target yang ditetapkan OSK. Perseroan juga menunjukkan pertumbuhan profitabilitas dengan peningkatan margin operasional menjadi 18,2% pada kuartal pertama tahun ini dibandingkan dengan 6% pada periode yang sama tahun
EKSPOSE Prospek rating Bumi naik JAKARTA: Lembaga rating internasional Moody’s Investor Service menetapkan peringkat korporasi PT Bumi Resources Tbk di level Ba3 dan surat utang senior berjaminan Bumi Investment Pte Ltd di level Ba3. Vice President Moody’s Simon Wong, yang juga merupakan analis senior, dalam rilisnya kemarin menyebutkan Moody’s menaikkan prospek rating Bumi dan surat utang Bumi Investment menjadi stabil dari sebelumnya negatif. “Revisi prospek itu mencerminkan perbaikan operasional Bumi, rasio utang terhadap laba bersih sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi yang turun menjadi tiga kali pada akhir 2010, dan ekspektasi Moody, perseroan akan melanjutkan deleverage pada 2011 dan 2012,” ujar Simon. Dia juga menyebutkan kesuksesan perseroan untuk menyelesaikan pembiayaan kembali pada 2010 telah meningkatkan likuiditas perusahaan dan mengurangi risiko pembiayaan kembali. Peringkat Ba3 mencermintkan kepemilikan mayoritas Bumi pada dua pertambangan batu bara thermal terbesar di Indonesia. Moody’s menilai kedua tambang tersebut memiliki cadangan yang tinggi, biaya produksi yang rendah, pertumbuhan produksi, dan konsisten. (BISNIS/15/YES)
Lippo Securities reverse stock JAKARTA: PT Lippo Securities Tbk, perusahaan sekuritas yang mayoritas sahamnya dikuasai oleh keluarga Riady, akan melakukan penggabungan nilai saham (reverse stock) dengan harga nominal menjadi Rp1.000 dari level Rp500 per saham, pada 27 Juni 2011. Dalam prospektus ringkas yang dipublikasi kemarin disebutkan reverse stock dilakukan untuk mengantisipasi sejumlah aksi korporasi perseroan yang akan datang dan memperkuat struktur modal. PT Ciptadana Securities bertindak sebagai pembeli siaga untuk saham dengan volume di bawah 1 lot, yang diikuti dengan reverse stock. Sebelum reverse stock, total ekuitas Lippo Securities sebanyak 2,22 miliar saham. Setelah realisasi reverse stock, ekuitas perseroan akan berkurang menjadi 1,11 miliar saham. Pacific Asia Holdings Ltd saat ini memiliki 51,16% saham Lippo Securites dan sisanya dimiliki oleh investor publik. (BISNIS/WIW)
Peringkat Berau naik JAKARTA: Moody’s Investors Service menaikkan peringkat PT Berau Coal menjadi B1 dari sebelumnya B2. Lembaga pemeringkat internasional itu juga menaikkan peringkat surat utang senior berjaminan senilai US$450 juta dan memiliki jangka waktu jatuh tempo 5 tahun, yang diterbitkan oleh Berau Capital Resources Pte Ltd. Seluruh saham Berau Capital Resources dimiliki oleh PT Berau Coal Energy, induk usaha Berau. Surat utang tersebut dijamin oleh Berau Coal Energy, termasuk Berau. Prospek untuk semua peringkat itu ditetapkan di level stabil. “Peningkatan peringkat itu merefleksikan kuatnya operasional perseroan dan kinerja keuangan yang meningkat, didorong terutama oleh utang yang lebih rendah, rasio utang terhadap EBITDA yang turun menjadi 2,2 kali pada akhir 2010,” ujar Simon Wang, Vice President dan Senior Analyst Moody’s dalam rilisnya kemarin. (BISNIS/15/YES)
Feb 14
Sumber: Bloomberg
Feb 28
Mar 15
Mar 31
2011
Apr 15
Apr 29
lalu. “Kontribusi pendapatan yang lebih rendah dari unit konstruksi, meskipun secara nilai bertambah, juga membuat tingkat beban bunga menurun,” tuturnya. Dengan adanya penjualan yang agresif dari kawasan industri Suryacipta City of Industry, pendapatan perseroan ikut terkerek 200,16% menjadi Rp976,75 miliar, dari pencapaian tahun lalu Rp325,40 miliar. Suryacipta City of Industry merupakan kawasan industri milik perseroan yang dikelola oleh anak usaha perseroan, PT Suryacipta Swadaya. Beberapa anchor tenant di sana pada kuartal I/2011 adalah PT Astra International Tbk, PT Astra Daihatsu Motor, PT Nestle Indonesia, PT Sumatera Hakarindo, dan PT Sanko Gosei Indonesia. Public Relation Surya Semesta Utari Sulistiowati menyebutkan kawasan industri Suryacipta City of Industry tengah dalam penyelesaian
Mei 16
Keterangan: *Prediksi, EPS: laba bersih per saham, PER: rasio harga saham terhadap laba bersih per saham, PBV: harga saham terhadap nilai buku, ROE: tingkat pengembalian ekuitas Sumber: PT OSK Nusadana Securities Indonesia, 2 Mei 2011
pengembangan tahap II yang ditargetkan selesai pada 2012. Saat ini juga tengah dikembangkan tahap III untuk lahan seluas 400 hektare yang akan selesai seluruhnya pada 2015, dengan total investasi Rp700 miliar. “Perseroan juga berminat untuk mengembangkan kawasan industri baru, dengan menambah persediaan lahan baru. Namun, ini masih dalam rencana,” ujarnya. Dia menambahkan petumbuhan pendapatan dan laba bersih pada kuartal I/2011 memang didorong oleh penjualan lahan industri perseroan yang mencapai Rp543 miliar atau berkontribusi 55% dari total pendapatan. Penjualan itu melesat dibandingkan dengan Rp20 miliar pada 3 bulan pertama tahun lalu, yang hanya berkontribusi 6,15% terhadap total pendapatan. Utari menyebutkan perseroan menargetkan penjualan lahan industri seluas 180 hektare. “Hasil penjualan lahan industri di Suryacipta
Dividen Wijaya Karya meningkat BISNIS INDONESIA
JAKARTA: PT Wijaya Karya Tbk akan bagikan dividen sebesar Rp16,2 per saham atau total senilai Rp99,72 miliar. Direktur Utama Wijaya Karya Bintang Perbowo mengatakan nilai dividen tersebut setara dengan 35% dari total laba bersih perseroan pada tahun lalu yang mencapai Rp284,92 miliar. Adapun, rasio dividen pada tahun ini meningkat 5% dibandingkan dengan tahun lalu. “Tahun lalu, kami bagikan dividen 30% dari laba bersih 2009. Sekarang kami bagikan 35%, jadi ada peningkatan,” ujarnya seusai rapat umum pemegang saham (RUPS) perseroan kemarin. Laba bersih perseroan yang mencapai Rp284,92 miliar pada tahun lalu, naik 50,58% dibandingkan dengan Rp189,22 miliar pada tahun sebelumnya. Namun, pendapatan perseroan menurun 8,62% menjadi Rp6,02 miliar dibandingkan dengan sebelumnya Rp6,59 miliar. Pada kuartal pertama tahun ini, perseroan mencatat peningkatan laba bersih sebesar 45,03% menjadi Rp92,36 miliar dibandingkan dengan Rp63,68 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Pendapatan naik 36,24% menjadi Rp1,54 triliun dibandingkan dengan sebelumnya Rp1,13 triliun. Direktur Keuangan Wijaya Karya Ganda Kusuma mengatakan jumlah kontrak baru yang diraih perseroan pada kuartal pertama tahun ini sebesar Rp2,35
triliun atau naik 58,77% dibandingkan dengan perolehan kontrak baru pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp1,48 triliun. “Target kontrak baru yang kami patok hingga akhir tahun ini sebesar Rp12,29 triliun,” katanya.
Naik 36,28% Ganda menyebutkan pada kuartal pertama tahun ini perseroan juga mengantongi Rp1,13 triliun dari penjualan non joint operation (JO), naik 36,28% dibandingkan dengan pencapaian pada periode yang sama 2010. Adapun, penjualan JO naik 157,74% menjadi Rp183,22 miliar dibandingkan dengan sebelumnya Rp71,06 miliar. Dia menambahkan pada tahun ini perseroan tengah menggarap sejumlah proyek pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) dengan total kapasitas 126 megawatt di Timor Leste. Proyek tersebut terdiri dari tujuh unit dengan kapasitas masing-masing 18 megawatt. General Manager Proyek Wijaya Karya Chusuf A.M. mengatakan total investasi untuk proyek PLTD tersebut sebesar US$16,2 juta. Dari tujuh unit, tuturnya, tiga di antaranya akan beroperasi pada akhir tahun ini, sedangkan sisanya pada tahun depan. Saat ini, perseroan juga membidik proyek PLTD lain di Bentano, dengan nilai investasi mencapai US$20 juta. Kapasitas PLTD tersebut sebesar 8x18 megawatt. (18)
Fajar Surya akan turunkan rasio utang OLEH ACHMAD ARIS Bisnis Indonesia
JAKARTA: Leverage PT Fajar Surya Wisesa Tbk diharapkan membaik, menyusul rencana perseroan untuk menerbitkan saham baru tanpa hak memesan efek terlebih dahulu. Rencana perseroan untuk melakukan penerbitan saham baru (rights issue) tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) sebanyak 247,79 juta saham atau 10% dari modal disetor, telah mendapatkan persetujuan dari rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang digelar kemarin. Direktur Fajar Surya Wisesa Hadi Rebowo Ongkowidjojo mengatakan dana hasil penerbitan saham baru itu akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan, di mana rasio utang terhadap ekuitas (DER) perseroan saat ini mencapai 143%. Penerbitan saham baru itu akan dilakukan secara bertahap dalam waktu 2 tahun, yang akan disesuaikan dengan kebutuhan pembiayaan ekspansi perseroan. “Selama 2 tahun ini kan kami melakukan ekspansi yang butuh modal besar, kalau kami meminjam lagi, berarti utang akan naik, sedangkan ekuitas naiknya pelan. Oleh sebab itu, kami perlu memperkuat struktur permodalan,” katanya kepada Bisnis kemarin. Merujuk pada prospektus ringkas yang telah diterbitkan perseroan sebelumnya, saham baru tersebut akan dilepas di harga Rp3.084. Dengan demikian, perseroan akan mendapatkan tambahan dana
2.372 2.304 2.708
segar sebesar Rp764,18 miliar dari penerbitan saham baru tersebut. Menurut Hadi, dilusi yang akan dialami pemegang saham atas aksi tersebut relatif kecil dan tidak akan merugikan pemegang saham. “Dilusi sebanyak-banyaknya 9,1%. Namun, jumlah saham yang dimiliki oleh pemegang saham sebelum dan sesudah penerbitan saham baru perseroan tidak mengalami perubahan,” terangnya.
Bagi dividen Adapun, dalam RUPS yang digelar kemarin, perseroan memutuskan untuk membagikan dividen sebesar Rp45 per saham atau senilai total Rp111,5 miliar, setara dengan 39,4% dari total laba bersih perseroan pada tahun lalu yang mencapai Rp283 miliar. Jumlah dividen itu naik signifikan yakni 95,7% dibandingkan dengan besaran dividen untuk tahun buku 2009 yang sebesar Rp23 per saham. Total dividen yang dibayarkan tahun lalu sebesar Rp56,99 miliar atau 20,6% dari total laba bersih perseroan pada 2009 sebesar Rp276,73 miliar. Tahun ini, Fajar Surya membutuhkan belanja modal sebesar US$60 juta untuk memodifikasi mesin kertas (paper machine/PM) 7 dan memasang dua incinerator. Sumber pendanaan sebagian besar berasal dari pinjaman. “Rabu lalu, kami baru saja menandatangani pinjaman ekspor kredit dari Austria dan Finlandia dengan Export Credit Agencies sebesar 21 juta euro bertenor 10 tahun,” ungkapnya.
BISNIS/RADITYO EKO
City of Industry mencapai 158 hektare pada kuartal pertama ini,” katanya.
Perlu diwaspadai Namun, Analis Batavia Prosperindo Sekuritas Billy Budiman menilai pertumbuhan pendapatan Surya Semesta yang mencapai 200% pada kuartal I tahun ini bukanlah suatu pencapaian yang luar biasa. Menurut dia, lonjakan pendapatan dari penjualan aset perlu diwaspadai karena kurang menjanjikan. “Belum tentu pada tahun depan perseroan bisa menjual lebih banyak lahan, jadi perlu hati-hati,” ungkapnya. Kendati demikian, Billy mengakui Surya Semesta menunjukkan efisiensi usaha yang baik karena peningkatan laba yang diraih perseroan signifikan dibandingkan dengan peningkatan pendapatan. “Ini menunjukkan kinerja perseroan juga patut diapresiasi.” Adapun, untuk kuartal II, Arief memprediksi kinerja perseroan akan
melambat, mengingat pembelian lahan industri sudah mencapai 158 hektare. Namun, dia menilai potensi pertumbuhan pendapatan dari industri perumahan perseroan masih besar. Masuknya dana investasi yang kuat sebesar US$61 miliar pada kuartal pertama tahun ini atau tumbuh 22% dibandingkan dengan posisi pada periode yang sama tahun lalu, menjadi salah satu faktor pendorongnya. “Faktor kedua adalah pertumbuhan angka penjualan industri perumahan yang hampir mencapai tujuh kali lipat menjadi 320 hektare pada kuartal pertama ini atau naik 150% dibandingkan dengan penjualan pada kuartal IV tahun lalu,” ungkapnya. Melihat kinerja perseroan pada kuartal pertama tahun ini, OSK Nusadana Securities merevisi target laba sebesar 8% menjadi Rp144 miliar. Untuk pendapatan juga naik 5% menjadi Rp2,37 triliun dengan ekspektasi pendapatan dari unit konstruksi dan industri perumahan lebih tinggi 6%-7%. Harga saham perseroan juga diprediksi mencapai level Rp1.520 dengan rekomendasi beli. Menurut Arief, posisi neraca perseroan juga semakin sehat dengan rasio utang bersih terhadap ekuitas (net debt to equity ratio) hanya 0,1 kali dan posisi laba ditahan juga positif hingga Maret tahun ini. “Ini kemungkinan adalah indikasi positif bahwa perseroan akan memulai pembagian dividen untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2011,” tuturnya. (
[email protected])
DATA EMITEN
f4
Bisnis Indonesia, Jumat, 13 Mei 2011
BURSA EFEK INDONESIA, 12 MEI 2011 Nama saham
Sbl.
Kurs Trd. Ttg.
Ptp.
▲/ ▼ (poin)
Transaksi Volume Nilai
PERTANIAN P
w
T n m nP n n
2P AA W O
A
w
A
m A
5 L nny
m m
m
m m
m
m
PERTAMBANGAN P
m n nB uB A O A A A O N m A M m AN WA m H w O M m O H M H m M m M A m A O 2P A N M
M
m
A m
m n n M ny
&G
Bum
m
A
M
M
3P AN M A
m n nL A m M Om
N O N 4P N O H M
m
m&Mn
N m m n nB u
nny
u n
INDUSTRI DASAR DAN KIMIA
A ON M H N O M 4Km
M m
W m m N
m A
N A WA
w A A
N A
N 5P A A A NA NA N A O A MA
M
m
wN m W
m
A m
A
m
&K m n A m A m A
w
w
w
m
m
M m m H m
7 K yu & P n m
m
h nny M
8 Pu & K AW N N
m W
A MA M
m
A
m
w m
ANEKA INDUSTRI O m
A A O AM
n K m n nny
A A
MA N N MA A N A M M
O
m M M N
2T A M A O N N
m
A
m A m m
&G m n m A m
H N A W M M M A
H
m
w m
A
O
H m
A M O
M
N N 3A AA MA MM 4K
N K m
A
m m MW
M O
M m m
M
m O 5E n N N 6 L nny A A A N M M OH M
M
mm
2R M HM M A 3F m A NA A A
Kurs Trd. Ttg.
Ptp.
▲/ ▼ (poin)
Transaksi Volume Nilai
PER
Jual
Minat Volume Beli
Volume
1.Properti & Real Estate APLN ........... Agung Podomoro Land Tbk .......................................... 365..................365 ..............355 ............. 360 ................-5..........14.349.500.................5.128.780.000 ............. 10,77.................360 .............6.113.000 ............ 355 .......... 486.500 ASRI ............ Alam Sutera Realty Tbk.................................................. 315..................325 ..............305 ...............315 ..................-.......159.498.000...............50.463.112.500 ............. 19,37..................315 .......... 9.098.500 ............. 310 .......11.988.500 BAPA ........... Bekasi Asri Pemula Tbk .................................................250........................- ....................- ............. 250 ..................-.............................-..........................................- ............23,84.................250 ...................2.500 .................. - ..........................BCIP............. Bumi Citra Permai Tbk .................................................. 230..................225 ..............220 ..............225 ................-5.............. 1.611.500...................362.305.000 .......... 521,32.................225 ...............154.000 ............ 220 ..........1.010.000 BIPP............. Bhuwanatala Indah Permai Tbk ..................................... 50........................- ....................- ................50 ..................-.............................-..........................................- ........... -12,49...................50 ...........7.363.000 .................. - ..........................BKDP ........... Bukit Darmo Property Tbk ............................................ 143...................143 ................141 .............. 142 .................-1............8.577.000.................1.214.505.500 ..........527,49..................142 .............7.173.000 .............. 141 ..........1.516.500 BKSL............ Sentul City Tbk ................................................................. 115....................118 ................113 ................115 ..................-..........117.195.500..............13.586.092.500 ..............22,3...................115 .......... 2.066.000 .............. 114 ........5.633.000 BSDE ........... Bumi Serpong Damai Tbk ..............................................930..................930 .............. 910 ............. 930 ..................-.........18.500.500...............17.026.425.000 ..............21,18.................930 .......... 2.242.500 ............ 920 ............612.000 CKRA ........... Citra Kebun Raya Agri Tbk .............................................275........................- ....................- ..............275 ..................-.............................-..........................................- ..........-638,5.......................- .............................- .................. - ..........................COWL........... Cowell Development Tbk ................................................ 120...................129 ................119 ...............124 .................4........ 54.859.500................6.936.829.000 ................ 11,11..................124 ................101.500 ..............123 ............410.500 CTRA ........... Ciputra Development Tbk...............................................410..................435 .............400 ............. 430 ...............20.........86.657.500..............36.899.937.500 ............26,28................ 430 ........... 1.096.500 ............ 425 ....... 5.958.000 CTRP ........... Ciputra Property Tbk .....................................................420................. 445 ...............415 ............. 435 ................15.........25.522.000................ 11.083.122.500 .............20,51.................435 ...............341.000 ............430 ............501.500 CTRS ........... Ciputra Surya Tbk ...........................................................630..................730 ..............630 ..............730 .............100......... 18.632.500............... 12.991.795.000 ..............10,19.................730 ...........2.972.000 .............720 ...........309.500 DART ........... Duta Anggada Realty Tbk ..............................................188...................197 .............. 188 ................191 .................3.......... 8.405.000.................1.626.687.500 ..............8,83...................191 ............... 172.000 ............. 190 ........... 375.500 DILD............. Intiland Development Tbk ............................................350..................365 ..............350 ............. 360 ................10.........35.047.000..................12.611.157.500 ..............10,16.................360 ............1.467.500 ............ 355 ....... 2.345.500 DUTI............. Duta Pertiwi Tbk ...........................................................1.900........................- ....................- ...........1.900 ..................-.............................-..........................................- ..............11,95.............. 1.990 ...................... 500 ..........1.850 .............. 10.000 ELTY ............ Bakrieland Development Tbk......................................... 156...................162 ...............154 .............. 158 .................2....1.030.072.500.............164.489.217.000 ............ 32,79..................158 ........25.040.500 ..............157 ......15.892.500 EMDE ........... Megapolitan Developments Tbk.....................................167...................173 ...............163 ...............169 .................2......... 48.319.500.................8.198.327.500 .....................-..................169 ............2.513.000 ............. 168 ........ 1.058.000 FMII .............. Fortune Mate Indonesia Tbk ..........................................100........................- ....................- .............. 100 ..................-.............................-..........................................- ..........-60,84.......................- .............................- .................. - ..........................GMTD........... Gowa Makassar Tourism Development Tbk. ..............660........................- ....................- ............. 660 ..................-.............................-..........................................- ..............2,03.......................- .............................- .................. - ..........................GPRA ........... Perdana Gapura Prima Tbk .............................................117...................123 ................117 ................119 .................2............1.543.500.....................186.371.000 ............... 12,2..................120 ................ 25.000 ...............119 .............. 21.000 JIHD............. Jakarta International Hotels & Developme Tbk........ 760..................780 ..............760 ............. 780 ...............20.............1.979.000................ 1.534.950.000 ............. 20,71.................790 ...............194.000 ............ 780 .............. 15.500 JRPT............ Jaya Real Property Tbk ...............................................1.500............... 1.560 ...........1.520 ...........1.560 .............. 60.................22.500.....................34.800.000 ...............14,3..............1.560 ...............100.000 ..........1.540 ................ 7.500 KIJA............. Kawasan Industri Jababeka Tbk ................................... 129...................129 ...............125 ...............126 ................-3.........42.926.500...............5.462.348.000 .............27,95..................126 ................131.000 ............. 125 .........2.126.500 KPIG ............ Global Land Development Tbk .................................... 570..................570 ............. 560 ..............570 ..................-................... 9.500........................5.335.000 ............... 16,5.................570 .............1.691.000 ............560 ................5.000 LAMI ............ Lamicitra Nusantara Tbk ................................................210...................210 ............. 200 ............. 205 ................-5............... 212.000......................43.047.500 ..............9,58..................210 ................. 15.500 ............205 .................1.500 LCGP............ Laguna Cipta Griya Tbk ................................................... 50....................50 ................50 ................50 ..................-.................50.000....................... 2.500.000 .........586,85...................50 .........10.558.000 .................. - ..........................LPCK ........... Lippo Cikarang Tbk ........................................................660..................670 ............. 650 ............. 650 .............. -10................413.000....................272.010.000 ................3,71................ 650 .................27.000 ............640 ........... 275.000 LPKR ........... Lippo Karawaci Tbk ....................................................... 760..................760 ..............740 ..............760 ..................-........ 25.062.500...............18.788.615.000 .............. 25,5.................760 .........23.212.000 ............ 750 ......10.332.500 MDLN........... Modernland Realty Ltd. Tbk.......................................... 255..................270 ............. 250 ..............265 ................10..........28.123.000................. 7.341.897.500 ...............7,35.................265 .......... 2.960.500 ............ 260 .............. 15.500 MKPI ............ Metropolitan Kentjana Tbk........................................ 2.500........................- ....................- ..........2.500 ..................-.............................-..........................................- ............... 8,16.......................- .............................- .........2.200 ................... 500 OMRE .......... Indonesia Prima Property Tbk .......................................175........................- ....................- ...............175 ..................-.............................-..........................................- ...............9,76..................195 ...................9.000 ..............177 ................2.500 PUDP ........... Pudjiadi Prestige Tbk. .................................................... 475..................475 ............. 465 ..............475 ..................-...............225.500................... 105.405.000 ..............45,2.................475 ...................8.000 ............ 470 ............192.000 PWON .......... Pakuwon Jati Tbk............................................................ 870..................870 ............. 850 ..............870 ..................-.............5.781.000...............5.004.045.000 ............. 17,36.................870 ............1.069.500 ............860 ......... 1.218.500 PWSI ............ Panca Wiratama Sakti Tbk ...............................................61........................- ....................- .................61 ..................-.............................-..........................................- ..............-1,43.......................- .............................- .................. - ..........................RBMS........... Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk. ................................ 90.................... 92 ................90 ................90 ..................-...............957.500...................... 86.817.500 ............ 62,74....................91 ...............160.000 ...............90 ..............37.500 RDTX ........... Roda Vivatex Tbk .........................................................3.200........................- ....................- ..........3.200 ..................-.............................-..........................................- .............. 5,03.......................- .............................- .........2.900 .................1.000 SIIP .............. Suryainti Permata Tbk .....................................................89........................- ....................- ................89 ..................-.............................-..........................................- ...........-72,38.......................- .............................- .................. - ..........................SMDM .......... Suryamas Dutamakmur Tbk .......................................... 126...................120 ...............120 .............. 120 ................-6..................13.000.........................1.560.000 .............. 12,17..................124 ................ 30.000 ............. 122 ................... 500 SMRA .......... Summarecon Agung Tbk. .............................................1.110................ 1.140 ..............1.110 ............ 1.120 ................10.......... 8.898.000...............9.998.845.000 ............33,04................1.120 ................98.000 ............ 1.110 ....... 2.099.500 2.Konstruksi Bangunan ADHI ............ Adhi Karya (Persero) Tbk ..............................................810...................810 .............800 .............800 .............. -10..............968.500...................775.660.000 .............144,6................. 810 ..............624.000 ............800 ...........407.000 DGIK ............ Duta Graha Indah Tbk ..................................................... 129...................127 ...............125 ...............127 ................-2...........2.936.500..................... 372.141.000 .............16,63..................127 ...............158.500 ..............126 ............. 45.500 JKON ........... Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk....................860................. 880 ..............870 ..............870 ................10............1.002.500................... 872.675.000 .......... 105,32................880 ................ 25.500 ............ 870 ............150.000 PTPP............ PP (Persero) Tbk .............................................................690..................690 ..............670 ............. 690 ..................-...........4.638.000.................3.152.320.000 ............34,55.................690 .............1.713.500 ............680 ......... 1.341.500 SCBD ........... Danayasa Arthatama Tbk..............................................500........................- ....................- .............500 ..................-.............................-..........................................- .....................-.................620 ...................... 500 .................. - ..........................SSIA............. Surya Semesta Internusa Tbk ...................................1.220............... 1.220 ...........1.200 ...........1.220 ..................-...........4.430.500..................5.351.145.000 ...............2,81.............. 1.220 ............1.255.000 ...........1.210 .............113.500 TOTL ............ Total Bangun Persada Tbk ............................................ 310...................310 ..............305 ............. 305 ................-5............5.027.500.................1.544.037.500 ..............8,63..................310 ........... 1.280.000 ............ 305 ........ 1.660.000 WIKA............ Wijaya Karya (Persero) Tbk........................................... 700..................700 ............. 680 ............. 690 .............. -10...........3.246.500................ 2.236.015.000 ...............11,21.................690 ..............464.500 ............680 .......3.648.500
m A M m M m
M M
A
N
N
M HM
m M
m
m
m
1.Energi LAPD ........... Leyand International Tbk. .............................................. 192...................192 ...............183 ...............192 ..................-...............336.500...................... 63.158.500 ............26,44..................192 ...............149.000 ............. 186 ............. 24.000 PGAS ........... Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. ................... 4.175............... 4.150 .......... 4.075 ...........4.125 .............-50..........14.780.000...............60.651.237.500 .............16,03.............. 4.125 ...........4.473.000 .........4.075 ........3.949.500 2.Jalan Tol, Pelabuhan, Bandara & Sejenisnya CMNP .......... Citra Marga Nusaphala Persada Tbk. .........................1.140................ 1.210 ............ 1.120 ...........1.200 .............. 60........ 139.077.500............. 164.177.665.000 .................7,8............... 1.210 ............7.041.500 ..........1.200 ........ 6.510.000 JSMR ........... Jasa Marga (Persero) Tbk .........................................3.475...............3.475 .......... 3.425 ..........3.450 ............. -25...........4.638.000...............16.003.412.500 ............. 15,78.............3.450 ...............413.000 .........3.425 ........7.565.500 META ........... Nusantara Infrastructure Tbk.......................................250..................255 ..............245 ..............255 .................5...........6.830.500.................1.708.952.500 ............-78,13.................255 .............1.412.000 ............ 245 ......... 1.108.500 3.Telekomunikasi BTEL ............ Bakrie Telecom Tbk .......................................................380..................380 ..............375 ............. 380 ..................-.........24.007.000................9.069.625.000 ........1085,09................ 380 ......... 10.339.500 .............375 ......14.830.000 EXCL............ XL Axiata Tbk .............................................................. 6.300..............6.400 ........... 6.150 ..........6.400 .............100............. 6.711.000............ 42.254.850.000 ..............18,01.............6.400 ..............635.000 .........6.350 ............. 38.000 FREN ........... Smartfren Telecom Tbk .................................................. 50....................50 ................50 ................50 ..................-..............486.500..................... 24.325.000 .............-5,27...................50 .........217.136.500 .................. - ..........................INVS............. Inovisi Infracom Tbk .................................................... 7.350...............7.350 ...........7.250 .......... 7.250 ............-100................251.000.................1.827.050.000 ..........104,62............. 7.400 ....................1.000 ......... 7.250 ................4.500 ISAT ............. Indosat Tbk ...................................................................5.300.............. 5.350 ..........5.200 ..........5.250 .............-50.............1.451.500................7.666.700.000 .............15,22.............5.300 ..............344.000 .........5.250 ............136.000 TLKM ........... Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. ...............7.600...............7.700 ...........7.550 ...........7.700 .............100...........15.123.500............115.040.450.000 ..............10,15..............7.700 .......... 2.634.500 ......... 7.650 ............. 50.000 4.Transportasi APOL ........... Arpeni Pratama Ocean Line Tbk ................................... 120........................- ....................- .............. 120 ..................-.............................-..........................................- .............-0,54.......................- .............................- .................. - ..........................BLTA ............ Berlian Laju Tanker Tbk .................................................425..................425 ...............415 ............. 420 ................-5..........21.203.000................8.891.862.500 .............-11,26................ 420 ............1.322.500 ............. 415 .......12.816.000 CMPP........... Centris Multipersada Pratama Tbk. ............................ 570..................570 ..............570 ..............570 ..................-.......................500...........................285.000 .............-9,65................ 560 ...................... 500 .................. - ..........................GIAA ............ Garuda Indonesia (Persero) Tbk .................................540................. 540 ..............530 .............540 ..................-............ 7.627.000...............4.042.490.000 ............-16,67................ 540 ..........31.786.000 ............ 530 .......6.864.500 HITS ............. Humpuss Intermoda Transportasi Tbk........................300........................- ....................- ............. 300 ..................-.............................-..........................................- ............-21,75.................305 ...................9.000 ............ 295 ................5.000 IATA ............. Indonesia Air Transport Tbk .......................................... 50........................- ....................- ................50 ..................-.............................-..........................................- ..............-6,91...................50 ............4.517.000 .................. - ..........................INDX............. Indoexchange Tbk ............................................................. 115........................- ....................- ................115 ..................-.............................-..........................................- ............28,34.......................- .............................- .................. - ..........................MBSS ........... Mitrabahtera Segara Sejati Tbk. ................................1.650................1.670 ...........1.620 ...........1.620 ............. -30...........2.465.000...............4.004.420.000 .....................-.............. 1.620 ................ 49.000 ...........1.610 ...........394.000 MIRA............ Mitra International Resources Tbk .............................. 187...................189 ...............185 ...............187 ..................-........ 78.088.500...............14.615.648.000 .............-0,62..................187 ................. 10.000 ............. 186 ....... 3.204.500 RAJA ........... Rukun Raharja Tbk ......................................................... 730..................720 ..............700 ............. 700 ............. -30.................171.000....................120.445.000 ..............6,64..................710 ....................1.000 ............ 700 ............. 35.000 RIGS............. Rig Tenders Indonesia Tbk. ...........................................680................. 680 ............. 660 .............680 ..................-................... 6.500.........................4.310.000 ............-26,18................ 680 ...................6.000 ............660 ............. 20.000 SAFE............ Steady Safe Tbk ............................................................... 115........................- ....................- ................115 ..................-.............................-..........................................- .............41,92...................110 ...................5.500 .................. - ..........................SMDR........... Samudera Indonesia Tbk ............................................4.075............... 4.150 ...........4.100 ...........4.150 ...............75..................10.000......................41.250.000 .............. 9,63...............4.175 ...................5.000 .........4.025 ................5.000 TMAS ........... Pelayaran Tempuran Emas Tbk ...................................280..................305 ..............260 ............. 280 ..................-............3.474.500...................992.302.500 .............. 4,92................ 280 .................74.000 .............275 ............. 50.000 TRAM........... Trada Maritime Tbk.........................................................590..................590 ..............570 ............. 590 ..................-.........54.397.500............... 31.503.195.000 ................17,8.................590 ..........5.540.500 ............580 ........3.689.000 WEHA .......... Panorama Transportasi Tbk ........................................... 195...................195 ...............193 .............. 195 ..................-...............725.500....................140.996.500 .............. 24,6..................195 ..............342.500 ..............193 ............. 26.000 WINS............ Wintermar Offshore Marine Tbk...................................340..................340 ..............330 ..............330 .............. -10.........24.663.500................8.215.622.500 .............. 4,93.................335 ............. 1.761.000 ............ 330 ....... 5.052.000 ZBRA ........... Zebra Nusantara Tbk........................................................ 50........................- ....................- ................50 ..................-.............................-..........................................- ..............-2,12...................50 .................33.500 .................. - ..........................5.Konstruksi non bangunan INDY ............ Indika Energy Tbk .........................................................4.125............... 4.100 ..........4.050 ..........4.075 .............-50........... 9.523.000............. 38.893.587.500 ............ 27,46............. 4.075 .............1.165.500 .........4.050 .........2.174.500 RINA ............ Katarina Utama Tbk ........................................................ 64........................- ....................- ................64 ..................-.............................-..........................................- ............ -4,54.......................- .............................- .................. - ..........................TBIG............. Tower Bersama Infrastructure Tbk...........................2.325.............. 2.325 .......... 2.275 ..........2.300 ............. -25............1.484.000...................3.411.912.500 .............22,18.............2.300 ...............391.000 .........2.275 ............261.500 TOWR........... Sarana Menara Nusantara Tbk ...............................10.200.............10.400 .........10.200 ........10.400 ............200................... 3.500.....................35.800.000 ............. 17,55........... 10.800 ....................1.500 .......10.500 .............. 10.000 TRUB ........... Truba Alam Manunggal Engineering Tbk.......................74.....................76 ................. 71 ................ 74 ..................-........ 519.210.000............38.546.846.500 .............. 33,2....................74 ............11.172.500 ...............73 ..... 35.788.500 1.Bank AGRO........... Bank Agroniaga Tbk. .......................................................180...................180 ...............179 ...............179 .................-1............1.422.000.................. 254.548.000 .............10,96................. 180 ...........1.840.500 ..............178 ..... 23.847.500 BABP ........... Bank ICB Bumiputera Tbk .............................................. 120...................120 ................119 .............. 120 ..................-...............108.000.......................12.959.500 ............69,57...................121 ...................2.000 ............. 120 .............. 10.000 BACA ........... Bank Capital Indonesia Tbk............................................ 130...................134 ...............125 ...............130 ..................-.............. 682.000..................... 88.742.500 .............15,86...................131 ................ 50.000 ............. 130 ...........392.500 BAEK ........... Bank Ekonomi Raharja Tbk. ........................................2.150............... 2.150 ........... 2.125 ...........2.150 ..................-............... 102.500....................220.312.500 ............... 19,2..............2.275 ...................... 500 ..........2.125 ................8.000 BBCA ........... Bank Central Asia Tbk ............................................... 7.350...............7.300 ...........7.200 .......... 7.200 ............-150...........4.278.500...............31.014.850.000 ............. 21,79..............7.250 ...................6.500 ......... 7.200 ...........525.500 BBKP ........... Bank Bukopin Tbk ........................................................... 730..................730 ...............710 ..............730 ..................-..........19.943.000..............14.358.650.000 .............. 9,22.................730 ...........9.065.000 .............720 ...........1.011.500 BBNI ............ Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. ...................3.950...............3.925 .......... 3.875 ..........3.900 .............-50.........23.622.000.................91.997.112.500 .............14,36.............3.900 .......... 2.396.500 ......... 3.875 .........4.737.000 BBNP ........... Bank Nusantara Parahyangan Tbk ...........................1.300........................- ....................- ...........1.300 ..................-.............................-..........................................- ................7,14.......................- .............................- .................. - ..........................BBRI ............ Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. ................... 6.300..............6.300 ...........6.100 ..........6.200 ............-100......... 34.106.000..............211.460.125.000 ...............11,61.............6.200 ...........1.468.000 ..........6.150 ......... 1.277.000 BBTN ........... Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk .......................1.710.................1.710 ............1.670 ...........1.680 ............. -30............ 6.163.000............... 10.417.300.000 .............14,94.............. 1.690 .............. 674.000 ..........1.680 ............184.000 BCIC............. Bank Mutiara Tbk .............................................................. 50........................- ....................- ................50 ..................-.............................-..........................................- ...............8,72.......................- .............................- .................. - ..........................BDMN .......... Bank Danamon Indonesia Tbk. ................................ 6.050............... 6.150 ..........6.050 ..........6.050 ..................-...........4.233.000.............. 25.813.750.000 .............15,98..............6.100 .................69.000 .........6.050 .........1.229.000 BEKS ........... Bank Pundi Indonesia Tbk. ............................................. 163................... 176 ...............163 ...............170 ................. 7..............1.137.500.....................191.086.000 ............-13,83..................170 ...................3.500 ............. 168 ............. 22.500 BJBR ........... Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan B Tbk1.260 .............. 1.260 ...........1.240 ...........1.240 ............. -20..........19.362.000.............24.206.270.000 ..............11,45.............. 1.250 ..........6.308.500 ..........1.240 .......8.666.000 BKSW........... Bank Kesawan Tbk .......................................................... 730..................730 ..............720 ..............730 ..................-...............276.500....................201.595.000 ............. 76,91.................730 ...............361.000 .............720 ...........264.500 BMRI ............ Bank Mandiri (Persero) Tbk ........................................ 7.150................7.150 .......... 7.000 .......... 7.050 ............-100.........22.839.000..............162.117.400.000 .............10,28..............7.050 ...............106.000 .........7.000 .........2.071.000 BNBA........... Bank Bumi Arta Tbk .......................................................154...................154 ...............149 .............. 149 ................-5..................31.000........................4.754.000 ..............11,27..................154 ..............225.000 ............. 149 ............. 26.500 BNGA........... Bank CIMB Niaga Tbk................................................... 1.750................1.750 .............1.710 ............1.720 ............. -30............ 2.193.500................3.786.520.000 ................14,7...............1.720 .................23.500 ........... 1.710 ...........496.000 BNII .............. Bank Internasional Indonesia Tbk. .............................. 610..................620 ............. 600 .............600 .............. -10............1.506.500.....................915.105.000 .............54,91..................610 ..............268.000 ............600 ....... 2.264.000 BNLI............. Bank Permata Tbk ........................................................ 1.720.................1.710 ............1.700 ............ 1.710 .............. -10.................65.000.....................110.600.000 ...............11,91................1.710 ................98.000 .......... 1.700 ...........250.000 BSIM ............ Bank Sinarmas Tbk.........................................................400................. 400 ..............395 .............400 ..................-..............506.000....................200.777.500 .............22,12................ 400 ................114.500 ............ 395 ............142.000 BSWD........... Bank Swadesi Tbk ...........................................................600........................- ....................- .............600 ..................-.............................-..........................................- .............. 13,12................ 600 ...............129.000 .................. - ..........................BTPN ........... Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk.................2.875...............2.925 ..........2.850 .......... 2.925 .............. 50............... 431.500...................1.251.512.500 .............15,08............. 2.925 ................ 32.500 .........2.900 ............148.500 BVIC............. Bank Victoria International Tbk. ...................................168...................170 ...............166 ...............170 .................2.............. 829.500................... 140.485.500 .....................-..................170 ...............109.000 ............. 169 .................1.500 INPC ............ Bank Artha Graha Internasional Tbk..............................97....................99 ................93 ................93 ................-4........... 2.097.500.....................197.929.500 .............10,27...................95 ................112.500 ...............93 ...........272.500 MAYA ........... Bank Mayapada Internasional Tbk...............................900........................- ....................- .............900 ..................-.............................-..........................................- ............29,44............... 1.100 ...................8.500 ............ 750 ............. 25.000 MCOR .......... Bank Windu Kentjana International Tbk. ..................... 139...................129 ...............123 ...............123 .............. -16.................... 1.000............................ 126.000 ............29,52...................151 ....................1.000 ..............123 ................3.000 MEGA........... Bank Mega Tbk .............................................................3.450.............. 3.625 ..........3.400 ..........3.625 ..............175.................53.500.....................183.812.500 ................ 11,8............. 3.625 ...................... 500 .........3.400 .................1.000 NISP............. Bank OCBC NISP Tbk ..................................................1.350...............1.340 ...........1.340 ...........1.340 .............. -10...................11.000.......................14.740.000 ..............15,91...............1.370 ....................1.000 ..........1.340 ................3.500 PNBN........... Bank Pan Indonesia Tbk ..............................................1.080..................1.110 ........... 1.070 ...........1.090 ................10...........2.528.000................2.753.940.000 ............20,94..............1.090 ...............105.500 ..........1.080 ............169.500 SDRA ........... Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk. ............................ 255..................255 ..............245 ............. 250 ................-5......... 14.294.000...................3.517.817.500 .............. 9,62.................250 .......... 6.985.500 ............ 245 ....... 2.282.500 2.Lembaga Pembiayaan ADMF........... Adira Dinamika Multi Finance Tbk. ........................12.800.............13.350 .........12.750 ........ 13.000 ............200................170.500................ 2.212.350.000 ..............8,38.............13.100 ....................1.000 ....... 13.000 ................ 7.500 BBLD ........... Buana Finance Tbk. .......................................................600................. 600 ............. 590 ............. 590 .............. -10............1.909.500..................1.144.700.000 ............... 9,51................ 600 ...............516.500 ............ 590 ...........384.000 BFIN............. BFI FinanceIndonesia Tbk ...........................................4.100............... 4.100 ..........4.050 ..........4.050 .............-50...............226.000....................919.362.500 ............... 2,13.............4.050 ................ 25.000 .........4.025 .............. 41.000 BPFI ............. Batavia Prosperindo Finance Tbk ................................205..................205 ............. 200 .............200 ................-5............... 196.000..................... 39.220.000 ..............8,45................ 200 ................. 91.500 ............. 199 ............150.500 CFIN............. Clipan Finance Indonesia Tbk ........................................770..................760 ..............740 ..............750 ............. -20............. 1.031.500....................771.855.000 ...............9,73.................760 ...............621.000 ............ 750 ...........295.500 DEFI ............. Danasupra Erapacific Tbk ............................................490........................- ....................- ............. 490 ..................-.............................-..........................................- ............22,92.......................- .............................- .................. - ..........................*HDFA ......... Hade Finance Tbk ...........................................................240..................240 ..............230 ..............235 ................-5........ 20.266.000................4.748.382.500 .....................-.................235 ........... 1.830.000 ............ 230 ........ 1.542.500 INCF............. Indocitra Finance Tbk. .................................................3.150........................- ....................- ........... 3.150 ..................-.............................-..........................................- .............41,29.......................- .............................- .................. - ..........................MFIN ............ Mandala Multifinance Tbk ............................................ 750..................760 ..............740 ..............760 ................10.............. 295.000....................221.305.000 ..............4,94.................760 .................70.000 ............ 750 ............. 25.000 TRUS ........... Trust Finance Indonesia Tbk ........................................360........................- ....................- ............. 360 ..................-.............................-..........................................- ..............6,08.......................- .............................- .................. - ..........................VRNA........... Verena Multi Finance Tbk .............................................. 133...................138 ...............132 ...............133 ..................-...........3.053.500....................412.332.500 ............... 6,16..................134 ................. 12.000 ..............133 ............. 49.500 WOMF .......... Wahana Ottomitra Multiartha Tbk. ..............................490................. 500 ............. 490 ............. 495 .................5............1.520.000....................751.860.000 ............ 57,63.................495 ..............295.000 ............490 ............. 94.500 3.Perusahaan Efek AKSI............. Majapahit Securities Tbk. ...............................................100........................- ....................- .............. 100 ..................-.............................-..........................................- .............67,77.......................- .............................- .................. - ..........................HADE ........... HD Capital Tbk................................................................... 50....................50 ................50 ................50 ..................-.................80.000....................... 4.000.000 ............ 14,44...................50 .......... 3.506.500 .................. - ..........................KREN ........... Kresna Graha Sekurindo Tbk ........................................840................. 860 ............. 820 .............850 ................10............6.019.000...............5.099.405.000 ............24,52................ 850 ...............192.000 ............840 ...........505.000 OCAP ........... Onix Capital Tbk .............................................................. 325........................- ....................- ..............325 ..................-.............................-..........................................- .....................-.......................- .............................- .................. - ..........................PANS ........... Panin Sekuritas Tbk......................................................1.280............... 1.290 ...........1.250 ...........1.280 ..................-.............1.601.000................ 2.042.715.000 .................5,7..............1.280 ................ 25.500 .......... 1.270 ............ 147.000 PEGE............ Panca Global Securities Tbk .........................................180...................190 ................171 .............. 190 ................10...............276.000.......................51.796.000 ................7,31.................220 ................. 12.500 ............. 190 ..............37.500 RELI ............. Reliance Securities Tbk .................................................520........................- ....................- ............. 520 ..................-.............................-..........................................- ............ 87,24.................520 ................44.500 ............500 ...........632.500 TRIM ............ Trimegah Securities Tbk.................................................109...................107 .............. 104 ...............107 ................-2.................115.500....................... 12.013.500 .............13,89..................107 ...................9.000 ............. 105 ................2.000 YULE ........... Yulie Sekurindo Tbk ...........................................................78........................- ....................- ................78 ..................-.............................-..........................................- ............22,94...................82 ...................... 500 ...............60 ..............27.500 4.Asuransi ABDA ........... Asuransi Bina Dana Arta Tbk. ...................................... 570..................590 ............. 540 ..............570 ..................-........... 2.607.000.................1.476.955.000 ....................2.................570 ................80.000 ............560 ...........209.000 AHAP........... Asuransi Harta Aman Pratama Tbk. ............................ 138...................138 ...............132 ...............135 ................-3...................8.000..........................1.081.500 ...............7,64..................137 ...................8.000 ..............135 .................1.000 AMAG .......... Asuransi Multi Artha Guna Tbk ..................................... 182...................199 .............. 180 .............. 195 ................13........... 14.317.500................ 2.746.587.500 .............. 3,22..................195 ..................13.000 ..............193 .............46.500 ASBI............. Asuransi Bintang Tbk ..................................................... 365..................390 ..............335 ............. 350 .............. -15..............458.000....................162.532.500 ..............6,42.................350 ...................5.000 ............340 ................... 500 ASDM........... Asuransi Dayin MitraTbk ...............................................560..................550 ............. 550 ............. 550 .............. -10.......................500........................... 275.000 ...............7,32.................690 ...................5.500 ............550 ................... 500 ASJT............ Asuransi Jasa Tania Tbk................................................420........................- ....................- ............. 420 ..................-.............................-..........................................- ..............2,42.......................- .............................- .................. - ..........................ASRM .......... Asuransi Ramayana Tbk .............................................1.300........................- ....................- ...........1.300 ..................-.............................-..........................................- ..............9,58..............1.400 ...................5.000 ...........1.010 ................5.000 LPGI ............. Lippo General Insurance Tbk ......................................1.710................1.720 .............1.710 ............1.720 ................10...............297.000.................. 508.905.000 ............... 2,91...............1.730 ...................5.000 .......... 1.720 ................2.000 MREI ............ Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk. ..........................550..................620 ............. 590 ............. 620 ...............70.................80.500.....................48.895.000 ..............10,14.................620 ................ 45.000 ............. 610 ................... 500 PNIN ............ Panin Insurance Tbk .......................................................580..................570 ............. 560 ............. 560 ............. -20...............676.000.................. 383.860.000 .............. 3,03.................570 ..............255.000 ............560 .............137.500 PNLF............ Panin Financial Tbk .........................................................190...................190 .............. 188 .............. 189 .................-1............4.619.000...................870.360.000 ..............8,25..................189 ..............920.500 .............188 ...........624.500 5.Lainnya APIC ............ Pan Pacific International Tbk ........................................ 215...................215 ............. 200 .............. 215 ..................-.............. 665.500.....................137.920.000 ..............2,38..................215 ................ 171.500 ............. 210 ............100.500 ARTA ........... Arthavest Tbk ..................................................................340........................- ....................- .............340 ..................-.............................-..........................................- ...........-243,9.......................- .............................- ............. 310 ................2.000 BCAP ........... Bhakti Capital Indonesia Tbk ........................................400........................- ....................- .............400 ..................-.............................-..........................................- ................1,97.................495 ...................4.000 ............450 ................... 500 GSMF ........... Equity Development Investment Tbk. ............................94........................- ....................- ................94 ..................-.............................-..........................................- ...............17,13...................96 ...................... 500 .............. 88 ................4.000 LPPF ............ Matahari Department Store Tbk ...............................2.550........................- ....................- ..........2.550 ..................-.............................-..........................................- ...............11,91.............2.550 ...................... 500 .................. - ..........................LPPS............ Lippo Securities Tbk .................................... M N m O A O m A MMA m M
PERDAGANGAN, JASA, DAN INVESTASI
n n & M num n A W
N M M O N O
M
Sbl.
KICI .............. Kedaung Indah Can Tbk ................................................200........................- ....................- .............200 ..................-.............................-..........................................- ............ -8,82.................205 ...................... 500 ............. 130 .............. 10.000 LMPI ............ Langgeng Makmur Industri Tbk. ..................................260..................265 ..............260 ..............265 .................5.............. 266.000...................... 69.412.500 ..............28,5.................265 ...............105.000 ............ 260 ........... 789.500
P AM A A M
INDUSTRI BARANG KONSUMSI A A A A AO A
Nama saham Volume
KEUANGAN
m N
m
A 6P nT n N A MA N M
M
Minat Volume Beli
INFRASTRUKTUR, UTILITAS, DAN TRANSPORTASI M
S m n N m M H m M m 2K m P n&K AM A m A NA Aw m A m A m A m A M A M OO 3 L m & S n ny A A A AM A m M ON M N w NA A m m MA m W W
N O
Jual
PROPERTI DAN REAL ESTAT
un n A A W
O m MA m A N 3P n n W M A M 4P n n O
PER
m m m
m m m m m
m 4K m &B n K M O M M A M M m N 5P n Rum h T n w
u n Rum h T n
n nB B n P A M m m A M m
A M H MA N H A NA N A ON
H
A
M N M O A
M M A M
m
M A A M N WA O W O 2P A A A AM A O H O ON MA M M A M M
w m
A
M
A
u
M
m
A w
W M W O n nE n A H w A m A A H M M M M
A
m A m
m m
• Bersambung ke Hal. f5
DATA EMITEN & FINANSIAL
Bisnis Indonesia, Jumat, 13 Mei 2011
f5
BURSA EFEK INDONESIA, 12 MEI 2011 (SAMBUNGAN DARI HAL. F4) Nama saham
Kurs Trd. Ttg.
Sbl.
Ptp.
▲/ ▼ (poin)
Transaksi Volume Nilai
PER
Minat Volume Beli
Jual
Nama saham
RALS ........ Ramayana Lestari Sentosa Tbk.......................720 .............. 740 ...........720 ...........730 ......... 10..............924.500 ............. 674.270.000 ........42,43 .............730 ..........692.500 ..........720 ....3.480.500 RIMO......... Rimo Catur Lestari Tbk.......................................50 ................ 50 .............50 .............50 ............-................ 30.500 .................. 1.525.000 .......... -1,48 ............... 50 ................7.000 ................- ......................SKYB ........ Skybee Tbk ......................................................... 580 ..............570 ...........570 ...........570 ........-10..................17.500 ..................9.975.000 ..........17,54 .............580 ...............5.000 ..........570 ..........32.500 SONA........ Sona Topas Tourism Industry Tbk................3.375 ...........3.350 ....... 2.900 ........ 3.100 .....-275..............243.500 ..............739.637.500 ...........8,59 ...........3.150 .................. 500 ......3.000 ...........12.500 TKGA ........ Toko Gunung Agung Tbk ..................................250 ....................- .................- ...........250 ............-.............................- ................................... - ............-1,91 ...................- .........................- ..........250 ..........94.000 TRIO ......... Trikomsel Oke Tbk..............................................750 ..............750 ........... 740 ...........740 ........-10...................4.500 ..................3.335.000 ......... 14,69 ............. 740 ...........148.000 ..........730 ...........10.500 3.Restoran, Hotel & Pariwisata ANTA ........ Anta Express Tour & Travel Service Tbk. .....250 ....................- .................- ...........250 ............-.............................- ................................... - .......231,82 ...................- .........................- ................- ......................BAYU ........ Bayu Buana Tbk .................................................270 .............. 275 ...........270 ...........270 ............-................ 53.500 ................ 14.507.500 .........27,65 ............. 275 ............ 50.000 ..........265 ..........48.000 BUVA ........ Bukit Uluwatu Villa Tbk.................................... 540 ..............540 ...........520 ...........520 ....... -20...........4.676.000 ..........2.496.140.000 ........26,64 .............530 .........2.112.500 ..........520 ......1.437.000 FAST ......... Fast Food Indonesia Tbk ..............................10.500 .........10.000 ......10.000 ......10.000 .... -500................. 10.000 .............100.000.000 ........ 22,36 ........10.500 ..............10.000 ......8.500 ............ 5.000 GMCW ....... Grahamas Citrawisata Tbk. ............................. 860 ....................- .................- .......... 860 ............-.............................- ................................... - ..................- ...................- .........................- ................- ......................HOME ....... Hotel Mandarine Regency Tbk ........................100 ....................- .................- ............100 ............-.............................- ................................... - ...........-31,9 ..............107 ...............4.500 ................- ......................ICON ......... Island Concepts Indonesia Tbk........................470 ....................- .................- ...........470 ............-.............................- ................................... - .......-114,07 ...................- .........................- ................- ......................INPP ......... Indonesian Paradise Property Tbk. ................179 ....................- .................- ............179 ............-.............................- ................................... - .... -200,04 ..............180 ..........300.000 ................- ......................JSPT ......... Jakarta Setiabudi Internasional Tbk. ............590 ....................- .................- ...........590 ............-.............................- ................................... - ............8,12 ...................- .........................- ..........570 ............ 5.000 MAMI ........ Mas Murni Indonesia Tbk....................................50 ................ 50 .............50 .............50 ............-................ 50.000 .................2.500.000 .......105,53 ............... 50 .......15.187.500 ................- ......................MAMIP ..... Mas Murni Tbk (Preferen) ............................... 600 ....................- .................- .......... 600 ............-.............................- ................................... - ............0,19 ...................- .........................- ................- ......................PANR ........ Panorama Sentrawisata Tbk ..............................151 ...............154 ............149 ............150 ...........-1.............. 373.000 ...............55.798.000 ...............18 ..............150 ............. 37.500 ...........149 ............ 8.500 PDES......... Destinasi Tirta Nusantara Tbk..........................187 ...............187 ............187 ............187 ............-...................5.000 .....................935.000 ........ 25,39 .............205 ..........290.000 ...........187 ........265.000 PGLI .......... Pembangunan Graha Lestari Indah Tbk. ........ 78 .................79 ..............77 ..............77 ...........-1..............549.500 ...............42.465.000 ..................- ................78 ............ 82.500 .............76 ..........46.500 PJAA......... Pembangunan Jaya Ancol Tbk ........................790 .............. 760 ...........750 ...........760 ....... -30...................2.000 ................... 1.515.000 .......... 11,09 .............780 ..............16.500 ..........750 ...........37.500 PLIN.......... Plaza Indonesia Realty Tbk .......................... 3.200 ....................- .................- ....... 3.200 ............-.............................- ................................... - ........ 43,59 ...........3.150 ...............2.500 ......2.500 ............ 2.500 PNSE ........ Pudjiadi & Sons Tbk........................................2.375 ....................- .................- ........2.375 ............-.............................- ................................... - ............10,8 ...................- .........................- ................- ......................PSAB ........ Pelita Sejahtera Abadi Tbk. .............................450 ....................- .................- ...........450 ............-.............................- ................................... - ..................- ...................- .........................- ................- ......................PSKT......... Pusako Tarinka Tbk............................................700 ....................- .................- ...........700 ............-.............................- ................................... - ..................- ...................- .........................- ................- ......................PTSP......... Pioneerindo Gourmet International Tbk........650 ....................- .................- ...........650 ............-.............................- ................................... - ...............9,1 .............600 ..............15.000 ......... 560 .............9.500 SHID ......... Hotel Sahid Jaya International Tbk. ...............750 .............. 760 ........... 740 ...........740 ........-10..................13.500 .................10.180.000 ....... 270,15 ............. 740 ..............12.500 ..........730 ............ 8.000 SMMT ....... Eatertainment International Tbk ..................2.175 ....................- .................- .........2.175 ............-.............................- ................................... - ..................- ...................- .........................- ................- ......................4.Advertising, Printing & Media ABBA........ Mahaka Media Tbk. .............................................189 ...............192 ............186 ............187 ..........-2..............452.000 ...............85.589.500 ........ 520,6 ..............187 ............. 18.000 ...........186 ................500 EMTK ........ Elang Mahkota Teknologi Tbk ......................1.600 ............1.630 ........ 1.590 ........ 1.620 ........ 20........... 1.045.000 ..........1.666.030.000 ......... 12,95 ...........1.630 ................1.000 ....... 1.620 ............ 2.000 FORU ........ Fortune Indonesia Tbk .......................................112 ................112 .............110 .............110 ..........-2...............132.500 ................14.654.000 ...........12,13 ...............112 .............74.000 ............110 ................500 IDKM ......... Indosiar Karya Media Tbk ................................920 ..............930 ...........920 ...........930 ......... 10.............1.201.000 ............ 1.113.045.000 ....... -24,47 .............930 ..........430.500 ..........920 .........152.500 JTPE ......... Jasuindo Tiga Perkasa Tbk ............................1.780 ............1.790 .........1.750 .........1.760 ....... -20.............. 679.000 ............1.201.770.000 .........66,75 ...........1.760 .............74.500 ........1.750 ........ 190.500 LPLI .......... Star Pacific Tbk ..................................................245 ..............255 ...........245 ...........250 ...........5...........1.888.000 ............ 474.800.000 ...........2,27 .............255 ..........232.500 ..........250 .......1.811.000
INDEKS BISNIS-27 No.
Kode
Nama
Sebelum
Penutupan
Stock Prev Close Perubahan
%
Frekuensi
Volume
Nilai (Rp)
1 .........AALI .............Astra Agro Lestari Tbk ............................................ 24.050 .................23.500 .....................-550................... -2,29 ..................336 ...........................664.000 .................15.774.900.000 2 ........ADRO............Adaro Energy Tbk ........................................................2.325 ...................2.250 ........................-75................... -3,23 ...............1.445 ...................... 41.996.000 ................ 95.579.737.500 3 ........ANTM ...........Aneka Tambang (Persero) Tbk ..................................2.250 ................... 2.225 ....................... -25.......................-1,11 ..................1.115 ...................... 13.466.000 ...............29.676.062.500 4 ........ASII ...............Astra International Tbk ............................................59.250 ..................58.150 ....................-1.100....................-1,86 ...............1.338 ........................ 2.827.500 ..............165.782.250.000 5 ........BBCA ............Bank Central Asia Tbk ................................................ 7.350 ....................7.200 ......................-150...................-2,04 ............... 1.072 ........................4.278.500 ................ 31.014.850.000 6 ........BBNI .............Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk .....................3.950 ................... 3.900 .......................-50.................... -1,27 .................1.107 ......................23.622.000 ...................91.997.112.500 7 ........BBRI .............Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk......................6.300 ...................6.200 ......................-100.................... -1,59 ..............3.043 ...................... 34.106.000 ............... 211.460.125.000 8 ........BBTN ............Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk ....................... 1.710 ....................1.680 ....................... -30.....................-1,75 ................. 600 .........................6.163.000 .................10.417.300.000 9 ........BDMN ...........Bank Danamon Indonesia Tbk ...................................6.050 ...................6.050 ...........................0.......................... 0 ..................935 ........................4.233.000 ................25.813.750.000 10.......BMRI.............Bank Mandiri (Persero) Tbk .........................................7.150 ....................7.050 ......................-100.......................-1,4 ...............1.260 ......................22.839.000 ................162.117.400.000 11 ........BSDE ............Bumi Serpong Damai Tbk.............................................. 930 .......................930 ...........................0.......................... 0 ...................521 ......................18.500.500 ................ 17.026.425.000 12 .......CPIN .............Charoen Pokphand Indonesia Tbk ..............................1.910 ....................1.890 ....................... -20....................-1,05 ...............1.088 .........................10.511.000 .................19.957.025.000 13 .......EXCL.............XL Axiata Tbk ...............................................................6.300 ...................6.400 .......................100......................1,59 ................. 822 .......................... 6.711.000 ..............42.254.850.000 14.......HRUM ...........Harum Energy Tbk ......................................................9.350 ................... 9.250 ......................-100.................... -1,07 ..................529 ........................ 2.007.000 ................18.640.375.000 15 .......INCO .............International Nickel Indonesia Tbk ..........................4.925 ...................4.850 ........................-75.................... -1,52 ..................622 ....................... 4.886.000 ................23.706.312.500 16 .......INDF..............Indofood Sukses Makmur Tbk ...................................5.650 ................... 5.550 ......................-100.....................-1,77 ................. 638 ......................... 9.132.500 ................51.597.450.000 17 .......INTP..............Indocement Tunggal Prakasa Tbk ...........................17.000 ................. 16.800 .....................-200..................... -1,18 ................. 589 ..........................1.158.500 ................19.482.875.000 18.......ITMG .............Indo Tambangraya Megah Tbk ................................47.500 ................ 46.600 .................... -900....................-1,89 ...............1.090 .........................1.652.500 ................77.454.725.000 19 .......JSMR............Jasa Marga (Persero) Tbk .......................................... 3.475 ................... 3.450 ....................... -25....................-0,72 ..................329 ........................4.638.000 .................16.003.412.500 20......KLBF.............Kalbe Farma Tbk .......................................................... 3.475 ................... 3.425 .......................-50....................-1,44 ................. 862 ........................ 7.360.500 ............... 25.252.725.000 21 .......LPKR ............Lippo Karawaci Tbk .........................................................760 .......................760 ...........................0.......................... 0 ..................705 ..................... 25.062.500 .................18.788.615.000 22......LSIP ..............PP London Sumatra Indonesia Tbk ..........................2.450 ...................2.400 .......................-50...................-2,04 ................. 889 .......................32.152.500 ................77.236.700.000 23 ......PGAS ............Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk .................... 4.175 .....................4.125 .......................-50.......................-1,2 ..................920 .......................14.780.000 ................ 60.651.237.500 24 ......SMGR ...........Semen Gresik (Persero) Tbk ......................................9.350 ................... 9.300 .......................-50...................-0,53 ...................917 .........................4.201.500 ............... 39.144.800.000 25......TINS..............Timah (Persero) Tbk.................................................... 2.750 ....................2.700 .......................-50....................-1,82 ..................734 ........................11.275.500 ...............30.555.562.500 26 ......TLKM ............Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk................. 7.600 .................... 7.700 .......................100......................1,32 ..................963 ........................15.123.500 ..............115.040.450.000 27 ......UNTR ............United Tractors Tbk.................................................. 22.900 .................22.550 .....................-350.................... -1,53 ..................897 .........................2.742.500 ...............62.263.925.000
Kurs Ttg. Trd.
▲/ ▼ (poin)
Ptp.
Transaksi Volume Nilai
PER
Jenis transaksi
Volume
Jumlah
Frekuensi
Transaksi Perdagangan................................................. 9.751.249.000 ............4.257.564.801.500 .............. 144.216 Transaksi perdagangan saham non reguler ............... 950.480.562 ..................633.141.215.075 ......................412 Total Saham .............................................................10.701.729.562 ..........4.890.706.016.575 ............144.628 Transaksi perdagangan warrant reguler ..................... 997.995.500 ................. 47.766.690.000 ...................6.125 Transaksi perdagangan warrant non reguler...................15.661.235 ........................631.240.575 ........................ 12 Total perdagangan waran .........................................1.013.656.735 ............... 48.397.930.575 ................. 6.137 Total perdagangan (12 Mei 2011) ........................... 11.715.404.797 ............ 4.939.114.917.650 ............ 150.766
Volume
Value
20 SAHAM PENCETAK GAIN
20 SAHAM PENCETAK LOSS
20 PIALANG TERAKTIF
Stock Prev Close
Stock
Code Freq
Volume
Value
Prev Close
Volume
Value
10-05-11
11-05-11
12-05-11
Asia Tenggara Jakarta Composite Index (IHSG) ...........3,800.52 ...... 3,838.14 .....3,808.71 Kuala Lumpur Composite Index ...............1,523.37 .......1,536.03 .....1,532.29 Strait Times Index (Singapura) ................3,156.26 .........3,177.18 .....3,130.45 SET (Bangkok) ............................................1,085.56 .......1,100.48 .....1,086.27 PSEi (Manila)................................................4,303.13 .....4,335.04 ......4,312.01
Asia & Pasifik Nikkei-225 (Tokyo)......................................9,818.76 .....9,864.26 .....9,716.65 Hang Seng (Hong Kong) ................................. Libur .....23,291.80 .. 23,073.76 Kospi (Seoul)..................................................... Libur ....... 2,166.63 .....2,122.65 Shanghai.....................................................2,890.63 .....2,883.42 ...2,844.08 Taipei ............................................................9,023.28 .....9,020.40 ....9,033.68 BSE Sensex-30 (Mumbay) ....................... 18,512.77 ....18,584.96 ...18,335.79 All Ordinary................................................4,803.60 .....4,858.20 ....4,776.60 NZX 50 (Wellington)..................................3,528.75 ..... 3,558.87 .....3,540.31
Amerika DJIA............................................................ 12,760.36 ....12,630.03 ...................-
Indeks penutupan saham per sektor di BEI 12 Mei 2011.
Indeks
10-05-11
11-05-11
12-05-11
S&P 500 Index ............................................. 1,357.16 ......1,342.08 ...................Nasdaq Composite Index..........................2,871.89 .....2,845.06 ...................S&P/TSX Comp (Toronto) .......................13,642.06 ......13,419.74 ...................Meksiko Bolsa Index ............................... 35,678.92 ...35,380.53 ...................Brazil Bovespa Index ..............................64,876.88 ....63,775.82 ...................-
Eropa FTSE-100 (London) ....................................6,018.89 ......5,976.00 ...................CAC-40 (Paris) ...........................................4,052.51 .....4,058.08 ...................DAX Index (Frankfurt) ................................7,501.52 ......7,495.05 ...................IBEX-35 (Spanyol) ....................................10,474.40 .....10,531.50 ...................FTSE MIB Index (Milan)...........................21,984.32 ..... 22,031.16 ...................AEX-Index (Amsterdam) ...............................361.05 .........360.55 ...................OMX-30 (Stockholm) ................................... 1,167.53 .........1,173.79 ...................Micex Index (Moskow) .................................1,678.13 .......1,654.78 ...................-
Timur Tengah & Afrika DFM General Index (Dubai) .......................1,606.78 ......1,608.49 ...................FTSE/JSE Top-40 (Johannesburg).......28,845.18 ....28,810.24 ...................-
Sektor
10/05
11/05
RICY................185.........245 ......167,678,500 .....36,950,630,000
IGAR ...............510........450 ......25,948,500 ....... 12,222,677,500
CS ..........9,534 ............521,547,500 ..........629,002,107,500
BNBR...............80...........84 ...3,351,718,500 .....276,605,127,500
POOL.............770.........960 ..................2,000 ...................1,815,000
MCOR .............139..........123 ...................1,000 ......................126,000
YU............7,186 ...........670,295,858 ..........595,513,979,900
ELTY ...............156..........158 .1,030,072,500 .....164,489,217,000
INDS...........4,825.....5,700 ............836,500 .........4,907,025,000
SONA.........3,375......3,100 .............243,500 .............739,637,500
ZP ...........7,236 ...........573,409,500 ........545,548,335,500
ENRG..............190...........191 ....756,609,000 ....145,333,633,500
CTRS ............630.........730 .......18,632,500 ........12,991,795,000
SCMA ........4,675.....4,300 ............222,000 .............995,162,500
YP .......32,986 ...........1,389,475,170 ..........431,399,826,650
DEWA ............100..........104 .....747,050,000 .......76,477,245,500
UNIC .............1,710......1,980 ..................5,500 ...............10,860,000
VOKS ............640........600 ..................5,000 .................3,000,000
AK..........8,523 ...........104,038,648 ...........322,913,256,150
ADMG ...........540..........610 .......98,041,000 ........58,912,105,000
ADMG ...........540..........610 .......98,041,000 ........58,912,105,000
FISH ............1,450......1,360 ...................1,000 ..................1,360,000
DX ..........5,838 ...........250,698,490 .........321,654,948,000
CMNP ..........1,140......1,200 ......139,077,500 ......164,177,665,000
MREI .............550.........620 ...............80,500 ..............48,895,000
FAST ...........10,50.............10 ................10,000 ............100,000,000
PD .........21,467 ...........1,101,589,000 ..........313,988,774,500
COWL .............120..........124 ......54,859,500 ........6,936,829,000
RODA..............194..........215 .......10,526,000 ........2,234,409,500
PICO................210........200 ..................6,500 ..................1,300,000
DR ...........9,812 ...........949,399,500 ........308,682,289,500
UNSP............440........440 ...304,423,500 ......135,271,530,000
POLY.............300.........330 ......39,485,500 ......12,858,870,000
SMDM.............126..........120 .................13,000 ..................1,560,000
CC ...........6,773 ............573,769,500 .........279,985,524,500
BBRI .........6,300.....6,200 .......34,106,000 ......211,460,125,000
MBAI...........18,50....20,100 ...............53,000 .........1,044,950,000
TRST.............425........405 .........4,972,000 ........2,036,672,500
RX ..........2,637 ............155,869,600 ............279,301,173,500
TRUB................74............74 ......519,210,000 ....38,546,846,500
GJTL..........2,675.....2,875 ........31,263,500 .....88,600,587,500
MLIA .............430..........410 ..................3,500 ..................1,432,500
OD..........8,089 ..........450,046,544 ............229,611,680,100
AISA................710.........690 ......26,438,000 ..........18,511,740,000
ASGR............940.......1,010 .......27,650,500 ........27,947,415,000
LPPS................90...........86 ........8,438,000 ............742,824,500
DB ...........1,868 ...............99,176,000 .........220,667,059,000
GREN..............102..........102 .....155,576,000 ....... 16,016,986,500
SMAR .......5,600.....6,000 ..............130,500 .............775,275,000
SSTM ............240.........230 .............106,500 ................25,015,000
KZ ..........2,354 ..........246,898,500 ..........218,835,818,500
BUMI..........3,600.....3,550 ........53,017,000 ...188,048,362,500
AMAG.............182..........195 .........14,317,500 .........2,746,587,500
INPC.................97............93 .........2,097,500 ..............197,929,500
ML...........5,164 .............237,769,540 .........208,431,245,000
BMTR ............760.........770 .......16,800,000 ......12,648,525,000
PEGE..............180..........190 .............276,000 ................51,796,000
RAJA.............730.........700 ...............171,000 .............120,445,000
KI............5,452 ............651,573,000 .........206,427,259,500
BORN .........1,690......1,660 ......28,924,500 .....48,025,605,000
INAI...............360........ 380 .............235,000 ...............83,570,000
ASBI...............365.........350 ............458,000 .............162,532,500
NI............11,420 ..............614,114,500 ........205,476,496,500
GJTL..........2,675.....2,875 ........31,263,500 .....88,600,587,500
FASW ........2,850.....3,000 .........3,042,500 ........8,933,050,000
PJAA..............790.........760 ..................2,000 ................... 1,515,000
YJ .............7,216 ........1,095,293,000 .........198,856,349,500
ASGR............940.......1,010 .......27,650,500 ........27,947,415,000
CMNP ..........1,140......1,200 ......139,077,500 ......164,177,665,000
BUVA............540.........520 .........4,676,000 .........2,496,140,000
BW ...........1,578 .............. 117,976,500 ............191,521,047,000
ASRI................315..........315 .....159,498,000 ........50,463,112,500
MASA ...........390..........410 ........59,154,000 ......23,992,497,500
MTFN...........1,100......1,060 ..................2,500 .................2,650,000
CP ..........8,852 ............589,541,000 ..........191,458,809,500
ADRO ........2,325.....2,250 .......41,996,000 .......95,579,737,500
MEGA ........3,450.....3,625 ............53,5000 ..............183,812,500
PNIN .............580........560 .............676,000 ...........383,860,000
BK ..........2,229 ..............85,612,000 ..........188,474,782,500
K ed Ko po as
K ed R e 0 0 3 00 3 85 00 50 3 00 0 96 775 0 50 2 90 82 0 42 38 3 0 0 54
0 85 30 28 9 50 25 2 50 0 83 2 50 2 50 0 32 8 73 9 8 4 0 0 70
3 05 0 30 2 00 0 75 2 00
2 72 9 40 0 50 0 75 2 00
0 00 25 4 3 00 2 03 4 00 3 50 9 73 2 80 0 08 58 0 98 50 0 42
0 50 2 00 9 75 0 0 2 0 2 50 0 23 2 80 0 00 0 50
Mu a Be aku
Non KPR 0 85 5 00 2 99 0 05 50 9 72 2 75 2 50 2 0 2 82 8 87 38 4 0 0 83
2 00
0 93 2 50 0 75 2 75 0 75 9 3 25 3 60 4 50 0 23 2 80 4 02 5 70 5 00 0 42
3 Ma e 3 Ma e 3 Ma e 3 Ma e 3 Ma e 3 Ma e 3 Ma e 3 Ma e 27 Ap 3 M 3 Ma e 3 Ma e 3 Ma e 3 Ma e 3 Ma e 3 Ma e 3 Ma e 3 Ma e 29 Ap 3 Ma e 3 Ma e 30 Ap 2 Me 3 Ma e 29 Ap 3 Ma e 3 Ma e 29 Ap 3 Ma e 3 Ma e 3 Ma e 3 Ma e 3 Ma e 28 Ap 3 Ma e 3 Ma e
20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Keterangan: a. Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) ini belum memperhitungkan komponen premi risiko yang besarnya tergantung dari penilaian bank terhadap risiko masing-masing debitur. Dengan demikian, besarnya suku bunga kredit yang dikenakan kepada debitur belum tentu sama dengan SBDK (dicantumkan untuk publikasi yang dilakukan melalui papan pengumuman di setiap kantor Bank, halaman utama website dalam hal bank memiliki website, dan surat kabar). b. Dalam Kredit Konsumsi non KPR tidak termasuk penyediaan dana melalui kartu kredit dan kredit tanpa agunan (dicantumkan untuk publikasi yang dilakukan melalui papan pengumuman di setiap kantor Bank, halaman utama website dalam hal bank memiliki website, dan surat kabar). c. Informasi SBDK yang berlaku setiap saat dapat dilihat pada publikasi di setiap kantor Bank dan/atau website Bank dalam hal bank memiliki website (dicantumkan hanya untuk publikasi yang dilakukan melalui surat kabar). * Dihitung berdasarkan bunga efektif
Kurs transaksi dan kurs uang kertas asing Bank Indonesia pada 12 Mei 2011. Kurs Transaksi
Mata uang
Nilai
Beli Rp
Code
Kurs uang kertas asing
Jual Rp
Beli Rp
Jual Rp
Dolar Australia................................. 1 ..........9.008,53 .........9.109,18 ...........8.523,79 ....... 9.594,42 Dolar Brunei ..................................... 1 ...........6.867,47 ...... 6.942,62 ........... 6.497,94 .........7.312,45 Dolar Kanada ................................... 1 .......... 8.833,99 .......8.925,30 ..........8.358,64 ........9.400,75 Franc Swiss....................................... 1 ...........9.592,27 .......9.695,98 ............ 9.076,12 .......10.212,48 Yuan Cina .......................................... 1 ............ 1.306,51 ..........1.319,74 ..........................- .......................Kronor Denmark .............................. 1 ............1.620,77 ........ 1.637,28 ............1.533,56 ......... 1.724,49 Euro ................................................... 1 ..........12.082,14 ..... 12.209,63 ........... 11.432,01 ......12.860,04 Pound Inggris ................................... 1 ......... 13.904,74 .....14.048,97 .......... 13.156,54 ....... 14.797,35 Dolar Hongkong ............................... 1 ........... 1.092,45 .........1.103,65 ............1.033,66 ......... 1.162,44 Yen Jepang ..................................100 ........ 10.468,38 ...... 10.580,91 ...........9.905,09 ........ 11.144,55 Won Korea ........................................ 1 ...................7,84 ................7,92 ..........................- .......................Ringgit Malaysia .............................. 1 ...........2.831,00 ........2.861,57 ..........................- .......................Kronor Norwegia ............................. 1 ........... 1.542,47 ........ 1.559,76 ............1.459,47 ........ 1.642,85 Dolar Selandia Baru ........................ 1 ............6.707,77 .......6.782,56 .......... 6.346,83 .........7.143,86 Kina Papua Nugini ........................... 1 ..........3.456,65 ........3.757,60 ...........3.270,65 .........3.957,77 Peso Philipina .................................. 1 ................ 197,51 ...........199,60 ..........................- .......................Kronor Swedia ................................. 1 ........... 1.343,02 .........1.359,01 ............ 1.270,75 ......... 1.431,40 Dolar Singapura ............................... 1 ...........6.867,47 ...... 6.942,62 ........... 6.497,94 .........7.312,45 Baht Thailand ................................... 1 ............. 280,85 ..........284,36 ...............265,74 ...........299,50 Dolar AS ............................................ 1 ..........8.493,00 .......8.579,00 .......... 8.036,00 ....... 9.036,00
Date
** Dihitung berdasarkan bunga flat
Bagi bank yang ingin menampilkan SBDK dapat mengirimkan data ke : 1. Email:
[email protected],
[email protected], dan
[email protected]. 2. Fax: 021-5790 1025
Close ▲/ ▼
Value
Code
Close ▲/ ▼
Date
Value
AGRO-W...... 25/05/2011.........48 ........-1 ........ 62,892,500
INVS-W.......08/05/2015......... 6,1 ........0 ............................ 0
BACA-W ........11/07/2012.........69 .......10 .................34,500
IPOL-W .........10/07/2013......... 72 ........0 ........84,092,500
BAPA-W .........11/01/2013.........34 ........0 .............1,476,000
KBLV-W2 ... 03/05/2013.......435 ........0 ............................ 0
BCIP-W......... 10/12/2012.........131 ........4 ........... 3,930,000
KBRI-W ........02/07/2011............2 ........-1 ............4,180,000
BIPI-W .......... 11/02/2013.........47 .......-2 ... 1,035,468,000
KBRI-W2.....05/12/2013.........69 ........0 ............................ 0
BMSR-W ........15/11/2013.............1 ........0 ............................ 0
META-W ......26/07/2013........154 ......... 1 .........79,043,000
BRMS-W.......07/12/2012........130 ........-1 ........829,127,000
MIRA-W2 .......25/11/2011.............1 ........0 ............................ 0
BSIM-W ........14/12/2015...... 200 ........0 ...... 553,950,000
MLPL-W.......12/04/2013......... 79 ........-1 ........113,880,500
BUDI-W ........10/07/2012.........110 ........0 ............................ 0
PBRX-W ......02/01/2013...... 420 ........0 ............................ 0
BVIC-W ......... 21/06/2011.........69 ........0 ............................ 0
POOL-W.........11/07/2014.............1 ........0 ............................ 0
BVIC-W2 ......10/07/2013......... 79 ........ 7 ............3,273,500
RODA-W ...... 26/01/2013.........118 ......... 1 ........ 59,348,000
CKRA-W ...... 26/01/2013........175 ........0 ............................ 0
SMMA-W4 ..09/07/2013........2,5 ........0 ............................ 0
DILD-W........12/04/2012......... 73 ......... 1 ......423,032,500
TBLA-W......... 13/07/2011...... 450 ........0 ............7,650,000
ELTY-W........ 25/01/2012.........40 ........4 .. 21,190,459,000
TRAM-W ......09/09/2011...... 425 ........ 5 ............1,052,500
ENRG-W ....... 14/01/2013.........53 ........ 3 22,352,535,000
UNSP-W2 ... 12/02/2013........143 ........ 9 ......525,564,000
FREN-W ......05/01/2016......... 23 ........-1 ..............644,500
WEHA-W ....28/05/2012..........41 ........ 3 .............. 3,117,000
GREN-W .......15/07/2013.......... 17 ........ 2 .......339,992,500
WINS-W........ 30/11/2012.........58 ........-1 .......... 91,947,500
INDX-W ........ 15/06/2012.............1 ........0 ............................ 0
Total .........................................................47,766,690,000
SUKU BUNGA ANTARBANK Sukubunga antarbank di Jakarta (Jakarta Interbank Offered Rate) pada 12 Mei 2011.
Tingkat suku bunga deposito berjangka Rp/US$ pada 12 Mei 2011 (% per tahun).
% pe ahun
K ed Konsums KPR
Ban Tabungan Nega a Tb 0 0 Ban A ha G aha Tb 2 00 Ban Bu op n Tb 0 48 Ban Cen a A a Tb 9 00 Ban C MB N aga Tb 25 Ban Danamon Tb 00 Ban n e na ona ndone a Tb 0 09 Ban Mega Tb 75 Ban OCBC N SP Tb 9 50 B T P N T Ban DK 9 82 Ban BJB Tb 9 20 Ban Ja m 9 8 Ban Naga 2 35 Ban Sum e Babe 25 Ban Sum omo M u ndone a 8 00 Ban Nega a ndone a Tb 0 75 S anda d Cha e ed Ban ndone a 0 80 Ban CBC ndone a 00 Ban E onom Raha a Tb 0 75 Raboban 00 Ban M uho ndone a 748 ANZ Pan n Ban 9 75 Ban Pe ma a Tb 0 75 Ban Pan n Tb 4 Ban Mand Tb 25 Ban UOB Buana 32 Ban Mayapada n e na ona Tb 2 00 Ban Mu a a Tb 3 00 Ban Ka m 9 23 Ban R au Kep 2 80 Ban Ja eng 9 90 Ban Sumu 0 50 Ban DBS ndone a 9 97 Commonwea h Ban 0 75 Ban S na ma Tb 0 42
TRANSAKSI WARAN 12 MEI 2011
SUKU BUNGA DEPOSITO
P me Lend ng Ra e bebe apa bank d ndone a pada 2 Me 20
Bank
KURS VALUTA
Sumber: Bank Indonesia
SUKU BUNGA DASAR KREDIT Suku Bunga Da a K ed
12/05
Gabungan ..............3.800,520 .....3.838,142.....3.808,710 Pertanian...............2.240,399 ....2.272,074.....2.267,222 Pertambangan.....3.283,343 ...3.306,886......3.257,014 Industri Dasar ........... 396,713 .......399,545........397,300 Aneka Industri ......1.028,940 ......1.067,359.....1.055,887 Ind Konsumsi............. 1.110,331 .......1.118,547.......1.108,592 Properti.......................207,937 ........210,028..........211,423 Infrastruktur.............794,442 .........210,533........799,050 Keuangan .................498,002 ........797,950........497,443 Perdagangan............503,597 ........ 502,317.........501,326 Manufaktur ............... 849,743 .......504,933.......856,546 LQ 45.............................677,110 .......686,420..........678,193 JII..................................524,314 ........533,093..........527,961 MBX............................1.077,874 ......1.089,774.....1.080,283 DBX .............................589,728 .........591,027.........590,681 Kompas 100..............874,299 .......884,958...........876,011 BISNIS-27...................329,796 ........334,637........330,529 Pefindo25 Index.......409,271 .........410,737.........413,556 Sri-Kehati Index.........197,797 .........200,571..........198,341
Sumber: BEI
Sumber: Bloomberg
2 3 4 5 6 7 8 9 20 2 22 23 24 25 26 27 28 29 30 3 32 33 34 35 36
Value
RICY................185.........245 ......167,678,500 .....36,950,630,000
INDEKS SAHAM
Perkembangan indeks bursa global hingga 12 Mei 2011.
2 3 4 5 6 7 8 9 0
Volume
Sumber: BEI
INDEKS BURSA GLOBAL
No
Volume
Sumber: Data dari PT BEI diolah kembali oleh Stock Watch * Saham yang IPO
Sumber: BEI
Indeks
Minat Volume Beli
Jual
MNCN ....... Media Nusantara Citra Tbk ............................. 860 ..............860 .......... 840 .......... 860 ............-...........3.073.000 ...........2.611.990.000 .......... 12,18 .............860 .......4.746.500 ......... 850 .......800.500 SCMA........ Surya Citra Media Tbk ...................................4.675 .......... 4.650 .......4.000 .......4.300 ..... -375..............222.000 ..............995.162.500 ...........13,18 .........4.600 ...............2.500 ...... 4.275 ............ 6.000 TMPO........ Tempo Intimedia Tbk. .........................................108 ...............108 ............105 ............106 ..........-2..............303.500 ................32.188.500 ........... 9,77 ..............107 ...............3.000 ...........106 ........293.000 5.Kesehatan SRAJ ........ Sejahteraraya Anugerahjaya Tbk ...................395 ..............425 ...........405 ............415 ........ 20........... 2.481.000 ..........1.024.095.000 ..................- .............420 ...........183.000 ...........415 ....... 560.000 6.Jasa Komputer & Perangkatnya ASGR ........ Astra Graphia Tbk ..............................................940 ........... 1.060 ...........940 ......... 1.010 .........70.........27.650.500 .........27.947.415.000 .......... 15,81 ............1.010 ........... 219.000 .......1.000 ....... 209.500 CENT ........ Centrin Online Tbk. .............................................190 ....................- .................- ............190 ............-.............................- ................................... - ........-16,38 ..............185 ..............10.500 ...........124 ..........25.500 DNET ........ Dyviacom Intrabumi Tbk...................................320 ....................- .................- ...........320 ............-.............................- ................................... - .... -624,02 ...................- .........................- ................- ......................ITTG .......... Leo Investments Tbk ............................................ 91 ....................- .................- .............. 91 ............-.............................- ................................... - ........... 4,74 ...................- .........................- ................- ......................LMAS ........ Limas Centric Indonesia Tbk ............................50 ....................- .................- .............50 ............-.............................- ................................... - ...........11,94 ............... 50 .......... 479.000 ................- ......................MTDL ........ Metrodata Electronics Tbk. ...............................124 ...............129 ............123 ............124 ............-.........16.232.500 ........ 2.044.264.500 ............5,13 ..............124 .............89.500 ...........123 .....1.645.000 7.Perusahaan Investasi BHIT.......... Bhakti Investama Tbk.........................................165 ...............165 ............163 ............164 ...........-1.........19.054.000 .......... 3.126.043.500 ...........3,57 ..............164 ...........461.000 ...........163 ....3.645.500 BMTR........ Global Mediacom Tbk. .......................................760 .............. 770 ...........730 ...........770 ......... 10.........16.800.000 ....... 12.648.525.000 ............9,41 ............. 770 .......2.992.000 ..........760 ........470.500 BNBR........ Bakrie & Brothers Tbk .......................................80 ................ 86 ..............78 .............84 ...........4.....3.351.718.500 ...... 276.605.127.500 ...........-1,03 ...............84 ..... 61.693.000 ............83 .127.843.000 BRMS........ Bumi Resources Minerals Tbk ........................690 ..............690 ...........680 ...........690 ............-...........3.696.500 ...........2.513.720.000 .......-310,01 .............690 .......2.287.500 ......... 680 ........755.000 MLPL ........ Multipolar Tbk. ...................................................265 ..............265 ...........255 ...........260 ..........-5..........16.021.500 .......... 4.132.435.000 ............0,71 .............260 .......9.503.500 ..........255 ....3.806.000 PLAS ........ Polaris Investama Tbk .................................... 1.180 .............1.160 ..........1.160 ..........1.160 ....... -20...............106.500 ............. 123.540.000 ......268,22 ............1.160 ............174.500 ........ 1.150 ......... 118.000 POOL ........ Pool Advista Indonesia Tbk..............................770 ..............960 ............810 ...........960 .......190...................2.000 ................... 1.815.000 ........... 9,75 ...................- .........................- ..........960 ................500 8.Lainnya MFMI......... Multifiling Mitra Indonesia Tbk. .......................305 ...............315 ...........305 ............310 ...........5.............. 437.000 ............. 136.825.000 ............21,4 .............320 ..........342.000 ...........310 .........136.500
20 SAHAM TERAKTIF
Perdagangan saham anggota Indeks BISNIS-27, 12 Mei 2011.
Sbl.
Volume
Nama bank
1 Bulan
3 Bulan
6 Bulan
12 Bulan
Berlaku
Bank BNI Tbk ..........................................................................5,50/1,25 ...................5,50/1,25 ................6,00/1,25 ..................6,25/1,25 ................ 27/01/10 Bank Bukopin..........................................................................6,00/1,50 ...................6,25/1,50 ................6,50/1,50 .................. 6,75/1,50 ............... 21/05/10 Bank Bumi Arta ...................................................................... 7,00/1,00 ................... 7,00/1,00 ................ 7,00/1,00 .................. 7,00/1,00 ................ 14/07/10 Bank Central Asia Tbk .........................................................5,00/0,20 ..................5,25/0,20 ...............5,50/0,20 ..................5,75/0,35 ............... 01/09/10 Bank Century ......................................................................... 7,00/2,00 .................. 7,00/2,00 ............... 7,00/2,00 ................. 7,00/2,00 ............... 13/07/09 Bank Chinatrust Indonesia...................................................5,00/1,00 ...................5,00/1,00 ................5,00/1,00 ..................5,00/1,00 ............... 14/04/10 Bank CIMB Niaga Tbk............................................................5,50/1,00 ................... 5,75/1,25 ................6,00/1,25 ..................6,25/1,50 ................22/02/11 Bank Danamon Tbk .............................................................. 5,25/0,25 ..................5,50/0,25 ...............6,00/0,25 .................6,00/0,25 ............... 05/04/11 Bank DKI ..................................................................................6,50/1,50 ...................6,50/1,50 ................ 6,75/1,50 .................. 6,75/1,50 ............... 28/01/10 Bank ICB Bumiputera............................................................ 7,00/1,00 ................... 7,00/1,25 ................ 7,00/1,50 ................. 7,00/2,00 ................25/04/11 Bank Int'l Indonesia Tbk ....................................................... 5,75/0,75 ...................5,75/0,75 ................ 5,75/0,75 ..................5,75/0,75 .............. 22/02/10 Bank bjb Tbk ...........................................................................6,50/1,50 ...................6,50/1,50 ................6,50/1,50 .................. 6,75/1,50 ............... 01/09/10 Bank Jasa Jakarta.......................................................................... 7,00 ............................ 7,00 ......................... 7,00 ........................... 7,00 .............. 07/09/09 Bank Jateng.....................................................................................6,25 ............................6,50 ......................... 6,75 ........................... 7,00 ................23/02/11 Bank Kesawan ........................................................................ 5,75/0,75 ...................5,75/0,75 ................ 5,75/0,75 ..................5,75/0,75 ................ 17/06/10 Bank Mandiri .......................................................................... 5,25/0,25 ..................5,25/0,25 ................5,75/0,25 .................6,00/0,50 ................ 01/10/10 Bank Maspion .........................................................................7,25/5,50 .................. 7,25/5,50 ................7,25/5,50 ................. 7,25/5,50 .................16/02/11 Bank Mayapada Tbk .......................................................................6,50 ............................6,50 ......................... 6,75 ........................... 6,75 ............... 02/05/11 Bank Mayora ....................................................................................6,00 ........................... 6,00 .........................6,00 ...........................6,00 ................22/02/11 Bank Multiarta Sentosa .................................................................6,00 ........................... 6,00 .........................6,00 ........................... 5,75 ................23/03/11 Bank Mutiara ..........................................................................6,50/0,75 .................. 6,50/0,75 ................6,50/0,75 ................. 6,50/0,75 ...............29/09/10 Bank OCBC NISP...................................................................5,50/0,60 ..................5,50/0,40 ...............5,50/0,40 .................5,50/0,20 ............... 28/10/10 Bank Panin Tbk .....................................................................6,00/0,25 ..................6,00/0,50 ................6,00/0,75 ..................6,00/1,00 .............. 26/08/10 Bank Permata .......... R w Y M
m N
Bank
O/N
7 Hari
1 Bln
3 Bln
6 Bln
12 Bln
B.P.D. Jawa Barat Banten................................6,30000 ......6,50000 ..... 6,90000 .......7,10000 .......7,25000 ..... 7,50000 B.P.D. Jawa Timur .............................................6,25000 ......6,45000 ......6,75000 ..... 7,00000 .......7,25000 ..... 7,50000 B.P.D. Riau ..........................................................6,40000 ...... 6,55000 ..... 6,85000 ..... 7,00000 ........ 7,15000 ..... 7,25000 B.P.D. SUMSEL Dan BABEL ............................6,30000 ......6,50000 ......6,95000 ..... 7,20000 .......7,40000 ..... 7,50000 Bank ANZ Panin ................................................6,35000 ...... 6,55000 ..... 6,90000 .......7,15000 .......7,35000 ..... 7,60000 Bank Bukopin.....................................................6,35000 ...... 6,55000 ......6,95000 .......7,15000 .......7,50000 ..... 7,60000 Bank Central Asia Tbk .....................................6,30000 ......6,50000 ..... 6,90000 .......7,15000 .......7,40000 ..... 7,50000 Bank CIMB Niaga ..............................................6,20000 ......6,50000 ..... 6,85000 .......7,10000 .......7,25000 .....7,40000 Bank Commonwealth .......................................6,25000 ......6,50000 ......6,95000 .......7,10000 .......7,30000 ..... 7,50000 Bank Danamon Indonesia................................6,30000 ......6,50000 ..... 6,90000 .......7,15000 .......7,40000 ..... 7,50000 Bank DBS Indonesia .........................................6,30000 ......6,50000 ......7,00000 ..... 7,20000 .......7,30000 ..... 7,50000 Bank HSBC .........................................................6,35000 ......6,60000 ..... 6,90000 ..... 7,25000 .......7,50000 ......7,75000 Bank Internasional Indonesia .........................6,25000 ...... 6,55000 ..... 6,90000 ..... 7,00000 .......7,25000 .....7,40000 Bank Mandiri......................................................6,30000 ...... 6,55000 ......7,00000 ..... 7,25000 .......7,50000 ......7,75000 Bank Mega .........................................................6,25000 ...... 6,55000 ......6,75000 ..... 7,00000 .......7,20000 ..... 7,30000 Bank Mizuho Indonesia....................................6,30000 ......6,50000 ..... 6,90000 ..... 7,20000 .......7,45000 ......7,70000 Bank Negara Indonesia 1946..........................6,25000 ...... 6,55000 ......6,95000 ..... 7,30000 .......7,35000 ..... 7,45000 Bank OCBC NISP, Tbk ......................................6,30000 ......6,45000 ..... 6,90000 .......7,15000 .......7,25000 .....7,40000 Bank Of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd, ...............6,35000 ...... 6,55000 ......7,00000 ..... 7,25000 .......7,50000 ......7,75000 Bank Panin Indonesia .....................................6,30000 ......6,50000 ......6,95000 ..... 7,00000 .......7,00000 ..... 7,00000 Bank Permata Tbk ............................................6,30000 ......6,50000 ..... 6,90000 .......7,10000 .......7,35000 ..... 7,45000 Bank Rakyat Indonesia ....................................6,35000 ......6,50000 ..... 6,90000 ..... 7,00000 .......7,50000 ......7,75000 Bank Tabungan Negara.................................... 6,70000 ...... 6,65000 ......6,95000 ..... 7,25000 .......7,30000 .....7,40000 Bank UOB Buana ..............................................6,25000 ......6,50000 ..... 6,90000 ..... 7,20000 .......7,40000 ..... 7,60000 Deutsche Bank AG............................................6,35000 ...... 6,55000 ......7,00000 ..... 7,25000 .......7,35000 ..... 7,50000 JP Morgan Chase Bank ...................................6,40000 ......6,60000 ..... 6,90000 ..... 7,00000 .......7,25000 ..... 7,50000 Standard Chartered Bank ...............................6,30000 ......6,50000 ......6,95000 .......7,10000 .......7,30000 ..... 7,50000 JIBOR Jibor Rp Suku Bunga Terendah(%) ...............................6,25000 ......6,45000 ......6,75000 ..... 7,00000 ........ 7,15000 ..... 7,25000 Suku Bunga Tertinggi(%) ................................6,40000 ......6,60000 ......7,00000 ..... 7,25000 .......7,50000 ......7,75000 Suku Bunga Rata-rata(%) ...............................6,30800 ...... 6,52400 .......6,91600 ....... 7,13200 .......7,34000 .......7,51200
Suku Bunga Depos to Bu an 6 00
3 Bu an
6 Bu an
2 Bu an
6 00
6 00
6 00
Be aku 0
0 20 0
Jibor US$ Suku Bunga Terendah(%) ................................ 0,12000 ....... 0,21000 ......0,29000 .....0,36000 ...... 0,52000 .... 0,80000 Suku Bunga Tertinggi(%) ................................0,25000 ...... 0,35000 ..... 0,40000 .....0,65000 ....... 1,00000 ..... 1,40000 Suku Bunga Rata(%) ..........................................0,17889 .......0,26667 ...... 0,33389 ..... 0,47000 .......0,65667 ..... 0,99333 PENJAMINAN LPS 15 Februari 2011-14 Mei 2011 (dalam %)
Nama bank
Valas
1 Bulan
3 Bulan
6 Bulan
12 Bulan
Amro Bank ............................................................................ Yen .......................... 0,01....................... 0,02.....................0,05 .........................0,05 Pound ......................3,12........................3,37.....................3,50 .........................3,50 Aus$ ......................2,50........................2,75.....................2,87 .........................3,00 Sin$........................0,50........................0,75.....................0,87 .........................0,87 EUR ..........................1,75.........................1,75...................... 1,75 ...........................1,75 EUR ........................4,00.......................4,00.....................4,00 .........................4,00 Bank Chinatrust .................................................................. EUR ........................2,00.......................2,00...................... 1,75 ...........................1,75 Bank BRI ............................................................................... EUR .........................0,75........................ 1,00......................1,00 ..........................1,00 Bank Kesawan ...................................................................... Sin$........................0,50.......................0,50.....................0,50 .........................0,50 Bank Mestika........................................................................ Sin$.........................0,75........................0,75..................... 0,75 ......................... 0,75 Bank CIMB Niaga................................................................. Sin$........................0,05........................ 0,10.....................0,25 .........................0,25 EUR ........................ 0,25....................... 0,25.....................0,35 .........................0,45 Aus$ ...................... 3,00....................... 3,00.....................3,00 .........................3,00 Bank Central Asia................................................................ SGD ......................... 1,25........................ 1,25......................1,25 .......................... 1,25 EUR ......................... 1,00........................ 1,00......................1,00 ..........................1,00 JPY ........................0,00.......................0,00.....................0,00 .........................0,00 AUD........................2,50.......................2,50.....................2,50 .........................2,50 GBP ......................... 1,50........................ 1,50......................1,50 ..........................1,50 Bank Int’l Indonesia ............................................................ Yen .......................... 0,10........................ 0,10......................0,10 .......................... 0,10 Pound ..................... 1,00........................ 1,00......................1,00 ..........................1,00 Aus$ ......................2,50........................2,75.....................2,50 .........................2,50 Sin$........................ 0,25....................... 0,25.....................0,25 .........................0,25 EUR ........................ 0,25.......................0,50.....................0,50 .........................0,50 Bank Mutiara ........................................................................ Sin$........................ 0,25....................... 0,25.....................0,25 .........................0,25
Rupiah .......................................................................................................................................................................................... 7,25 Dolar AS ......................................................................................................................................................................................2,75 BPR (Rp) .................................................................................................................................................................................... 10,25 SIBOR US$ (11 Mei'11) .................................................... 0,20639 ....... 0,24144 ...... 0,27250 .....0,42906 ........0,58417 .......0,75133 SIN$ (11 Mei'11).................................................... 0,31250 .......0,37500 ...... 0,43750 ..... 0,56250 ...... 0,68250 .......0,75831 SWAP (Sin$, 11 Mei'11).........................................0,23127 ...... 0,25842 ...... 0,27660 .....0,39484 .......0,54369 ......0,70067 Libor ($ 11 Mei'11).................................................0,19875 .......0,23200 ...... 0,26225 .....0,42050 ....... 0,57875 ......0,74250 EURO
3 MG
1 Bln
2 Bln
3 Bln
5 Bln
6 Bln
8 Bln
9 Bln
10 Bln
12 Bln
Euribor (19 Apr'11)........... 1,157.......1,172 .......1,216 ....... 1,343 .......1,538........1,639 ......1,791 ...... 1,883 ........1,955 .........2,108 Euribor (20 Apr'11) .......... 1,171...... 1,183 ......1,225 ....... 1,349 .......1,547....... 1,649 ..... 1,801 ....... 1,891 ........1,965 .......... 2,118 Euribor (21 Apr'11)...........1,184........1,191 ......1,233 ....... 1,356 ....... 1,553....... 1,655 .... 1,807 .......1,897 ........ 1,972 ......... 2,126 Euribor (26 Apr'11)..........1,195.....1,200 ......1,238 .........1,361 .......1,555........1,657 .... 1,807 .......1,893 ........1,968 .......... 2,118 Euribor (27 Apr'11) .........1,206....... 1,211 ......1,247 ....... 1,365 .......1,556.........1,661 ....1,809 ...... 1,894 ........ 1,967 .......... 2,118 Euribor (28 Apr'11).........1,224..... 1,227 .......1,261 ........1,375 .......1,566....... 1,669 ..... 1,817 .......1,902 ........ 1,977 ......... 2,128 Euribor (29 Apr'11).........1,233......1,237 ......1,270 ....... 1,385 ....... 1,573........1,675 .... 1,822 ...... 1,909 ........1,983 ......... 2,132 Euribor (02 Mei'11) .........1,240..... 1,244 ......1,279 ....... 1,395 ....... 1,579....... 1,682 .... 1,829 ........1,914 ........1,989 ......... 2,139 Euribor (03 Mei'11) .........1,248...... 1,251 ......1,285 ....... 1,402 .......1,585....... 1,688 .... 1,833 ........1,919 ........1,993 ......... 2,143 Euribor (04 Mei'11).........1,240..... 1,250 .......1,291 ........ 1,415 .......1,598........1,700 ....1,846 .......1,930 ...... 2,006 ......... 2,157 Euribor (05 Mei'11).........1,243..... 1,254 ......1,299 ....... 1,424 .......1,609.........1,713 ..... 1,861 ...... 1,944 ....... 2,019 ..........2,173 Euribor (06 Mei'11).........1,244..... 1,250 ......1,294 ........ 1,419 .......1,598........1,703 ....1,848 .......1,929 ...... 2,003 ......... 2,152 Euribor (09 Mei'11).........1,248..... 1,252 ......1,296 ....... 1,423 .......1,599........1,705 ....1,846 .......1,929 ...... 2,004 .......... 2,151 Euribor (10 Mei'11) ..........1,250..... 1,253 ......1,296 ....... 1,426 .......1,599........1,706 .... 1,847 .......1,929 ...... 2,002 ......... 2,150 Euribor (11 Mei'11) ...........1,227..... 1,245 ......1,287 ....... 1,420 ....... 1,593.........1,701 .... 1,839 .......1,924 ........1,994 .......... 2,141 Euribor (12 Mei'11) ...........1,214...... 1,241 ..... 1,286 ....... 1,420 ....... 1,593....... 1,699 .... 1,836 .......1,923 ........1,990 ......... 2,136
DATA OBLIGASI & UNITLINKED
Bisnis Indonesia, Jumat, 13 Mei 2011
INDONESIA BOND PRICING AGENCY (IBPA) - IGSYC
f7
PERHIMPUNAN PEDAGANG SURAT UTANG NEGARA (HIMDASUN) Informasi perdagangan Surat Utang Negara (SUN) oleh anggota Himdasun pada 12 Mei 2011
INDONESIA GOVERNMENT SECURITIES YIELD CURVE BPA GB T
R
BPA GB C
40 0795
P
BPA GB E
8 56
+0 2423
Y
M
Seri
0 0329
% 10
% M
M
M
%
9 85
Y ELD
8 75 7 65 6
B n hm
un %
M %
%
50
M
M
Ob g %
m
N g
R
H
M
W
M
& u u N g
R
%
M %
M
M
M
%
p
O O O O O
M p Ag Ag b b b
Sumber: www.ibpa.co.id
TRANSAKSI HARIAN OBLIGASI KORPORASI Daftar seluruh transaksi Obligasi Korporasi yang dilaporkan melalui BEI pada 12 Mei 2011 Bond Name
Trade Date
Price Vol. (Bio) Value *) IDR
Yield
Coupon Rating
(Bio) IDR
Obligasi Aneka Gas Industri I Tahun 2008 .........................................12-Mei-11......103,500 ..........2,00.........2,0700 ....12,6045 ......14,5000 ......BBB(idn) Obligasi Astra Sedaya Finance XI Tahun 2010 Seri E .......................12-Mei-11......105,000 ...........1,00......... 1,0500 ......8,3700 .......10,7500 .............idAA Obligasi Astra Sedaya Finance XII Tahun 2011 Seri A ......................12-Mei-11......100,000 ..........3,00........ 3,0000 ...... 7,9500 ........ 7,9500 .............idAA Bank BTN XII Tahun 2006 .....................................................................12-Mei-11....... 113,000 ..........2,00........ 2,2600 ........9,6114 .......12,7500 .............idAA Obligasi Indonesia Eximbank I Tahun 2010 Seri A ............................12-Mei-11......100,000 ...........1,00......... 1,0000 ..... 0,0000 ........ 7,5500 .......... idAAA Obligasi VII Bank Jabar Banten Tahun 2011 Seri B ...........................12-Mei-11......102,400 ..........3,00.........3,0720 ..... 9,5600 ...... 10,2000 ............idAAObligasi Berlian Laju Tanker IV Tahun 2009 Seri B ..........................12-Mei-11....... 90,450 ...........7,00..........6,3315 ... 26,2552 ...... 15,5000 ...............idAObligasi Subordinasi Rupiah Bank Mandiri I Tahun 2009 ................12-Mei-11......105,680 .........10,00.......10,5680 .... 10,5303 ....... 11,8500 ...........idAA+ Obligasi Subordinasi II Bank CIMB Niaga Tahun 2010 ......................12-Mei-11...... 103,030 ..........3,00.........3,0909 .... 10,3469 ...... 10,8500 ........ AA(idn) Obligasi Bank Sulselbar I Tahun 2011 Seri A .......................................12-Mei-11......100,000 ..........5,00........ 5,0000 ...22,5000 ........9,5000 ................idA Obligasi Bank Sulselbar I Tahun 2011 Seri B .......................................12-Mei-11......100,350 ...........1,00..........1,0035 ....10,3088 ......10,4000 ................idA Federal International Finance IX Tahun 2009 Seri C ........................12-Mei-11......106,000 ..........5,00........ 5,3000 ..... 8,0450 ......14,6000 .............idAA Federal International Finance X Tahun 2010 Seri D ..........................12-Mei-11......102,820 ..........5,00...........5,1410 ......9,5200 ...... 10,5500 .............idAA Federal International Finance XI Tahun 2011 Seri C ..........................12-Mei-11......100,500 ...........1,00......... 1,0050 .......9,4017 ........9,6000 .............idAA Obligasi Mitra Adiperkasa I Tahun 2009 Seri B ................................12-Mei-11......104,000 ..........5,00........ 5,2000 .......11,6871 ...... 13,0000 ..............idA+ Medco Energi Internasional II Tahun 2009 Seri A ............................12-Mei-11....... 104,100 ..........5,00........ 5,2050 ......9,3526 .......13,3750 ............idAAObligasi PLN XII Tahun 2010 Seri A .....................................................12-Mei-11......102,800 .........10,00.......10,2800 .......8,9210 ........ 9,7000 ...........idAA+ Sukuk Ijarah Mitra Adiperkasa I Tahun 2009 Seri B .........................12-Mei-11...... 105,980 ..........5,00.........5,2990 ..... 0,0000 ........0,0000 .......idA+(sy) Sukuk Ijarah Matahari Putra Prima II Tahun 2009 Seri B ...............12-Mei-11......104,000 ..........5,00........ 5,2000 ..... 0,0000 ........0,0000 .......idA+(sy) Obligasi Sarana Multigriya Finansial III Tahun 2010 Seri A .............12-Mei-11.......101,000 ..........5,00........ 5,0500 ..... 8,3200 ........9,2500 ........ AA(idn)
TRANSAKSI HARIAN OBLIGASI PEMERINTAH Daftar seluruh transaksi Obligasi Pemerintah yang dilaporkan melalui BEI pada 12 Mei 2011 Bond Name
Trade Date
Price
Volume
Value *)
Yield
Coupon
(Bio) IDR (Bio) IDR
Obligasi Negara Th. 2003 Seri FR0022 ................................................12-Mei-11 .........102,000 ..........9,00 ................. 9,1800..............5,7365 .........12,0000 Obligasi Negara Th. 2003 Seri FR0023 ................................................12-Mei-11 ..........107,500 ..........9,00 .................9,6750.............5,9600 ..........11,0000 Obligasi Negara Th. 2004 Seri FR0026 ...............................................12-Mei-11 ............113,150 ........ 10,00 .................11,3150.............6,9364 ..........11,0000 Obligasi Negara Th. 2005 Seri FR0027 ................................................12-Mei-11 ...........109,100 ...........1,00 .................. 1,0910..............6,9010 ..........9,5000 Obligasi Negara Th. 2005 Seri FR0028 ...............................................12-Mei-11 .......... 113,880 ........ 10,00 ................11,3880............. 7,0862 .........10,0000 Obligasi Negara Th.2005 Seri FR0030 ................................................12-Mei-11 .......... 115,850 ........ 10,00 ................11,5850..............7,2069 ......... 10,7500 Obligasi Negara Th.2005 Seri FR0031 ..................................................12-Mei-11 ......... 122,500 ......100,00 ............122,5000............ 0,0000 ..........11,0000 Obligasi Negara Th.2006 Seri FR0034 ................................................12-Mei-11 .........134,500 ....... 20,00 ..............26,9000............ 0,0000 ........ 12,8000 Obligasi Negara Th. 2006 Seri FR0036 ...............................................12-Mei-11 ......... 124,000 ...........1,43 .................. 1,7732............ 0,0000 ..........11,5000 Obligasi Negara Th. 2006 Seri FR0040 ...............................................12-Mei-11 ......... 122,000 ..........3,00 ................3,6600............ 0,0000 ..........11,0000 Obligasi Negara Th. 2007 Seri FR0042 ...............................................12-Mei-11 .......... 113,500 ............1,01 ...................1,1554............. 8,6783 .........10,2500 Obligasi Negara Th. 2007 Seri FR0044 ...............................................12-Mei-11 ............113,310 ........ 10,06 ................11,4092.............8,3252 .........10,0000 Obligasi Negara Th. 2007 Seri FR0046 ...............................................12-Mei-11 ......... 109,250 ....... 70,00 .............. 76,4750............. 8,2770 ..........9,5000 Obligasi Negara Th. 2007 Seri FR0047 ................................................12-Mei-11 ...........110,750 ...........3,41 .................3,7832............ 0,0000 .........10,0000 Obligasi Negara Th. 2007 Seri FR0048 ...............................................12-Mei-11 .......... 107,750 ...........1,00 ..................1,0775............ 0,0000 ..........9,0000 Obligasi Negara RI Seri FR0049 ............................................................12-Mei-11 ......... 105,950 ........ 14,83 .................15,7219..............6,2122 ..........9,0000 Obligasi Negara RI Seri FR0050 ............................................................12-Mei-11 .......... 112,000 ...........1,34 .................1,5098............ 0,0000 .........10,5000 Obligasi Negara RI Seri FR0052 ............................................................12-Mei-11 ...........113,750 ..........0,25 ................0,2844.............8,9800 .........10,5000 Obligasi Negara RI Seri FR0053 ............................................................12-Mei-11 .........104,000 ........ 10,00 .............. 10,4000............ 0,0000 ..........8,2500 Obligasi Negara RI Seri FR0054 ............................................................12-Mei-11 ......... 105,950 ..........10,12 .................10,7221.............8,8593 ..........9,5000 Obligasi Negara RI Seri FR0056 ............................................................12-Mei-11 .........100,000 ..........0,25 ................0,2540.............8,3600 ...........8,3750 Obligasi Negara RI Seri FR0057 ............................................................12-Mei-11 .........102,000 ........ 10,00 ...............10,2000.............9,3009 ..........9,5000 Obligasi Pem. Th. 2002 Seri FR0018 ....................................................12-Mei-11 .........108,400 ........49,03 ...............53,1550.............. 5,6221 ...........13,1750 SBSN RI Seri IFR-0001 .............................................................................12-Mei-11 .......... 115,850 ..........5,00 .................5,7925............. 7,3900 ..........0,0000 SBSN RI Seri IFR-0003 ............................................................................12-Mei-11 ..........107,000 ........ 14,00 ...............14,9800............ 0,0000 ..........0,0000 Obligasi Negara Republik Indonesia Seri ORI003 ...............................12-Mei-11 .........100,850 ..........0,40 ................0,4034............. 6,7280 ..........9,4000 Obligasi Negara Republik Indonesia Seri ORI004 ..............................12-Mei-11 .......... 101,250 ..........0,05 ................0,0506..............7,9249 ..........9,5000 Obligasi Negara Republik Indonesia Seri ORI006 ...............................12-Mei-11 .........104,250 ........ 21,00 ...............21,8925..............5,8100 .......... 9,3500 Obligasi Negara Republik Indonesia Seri ORI007 ...............................12-Mei-11 ...........101,750 ...........0,12 ...................0,1221................7,1051 ...........7,9500 Surat Perbendaharaan Negara Seri SPN20110706 .............................12-Mei-11 ...........99,263 ........ 43,01 ..............42,7000..............5,3130 ..........0,0000 Sukuk Negara Ritel Seri SR-001 .............................................................12-Mei-11 ......... 103,000 ..........0,50 ................. 0,5150...............7,9941 ..........0,0000 Sukuk Negara Ritel Seri SR-002 ............................................................12-Mei-11 .........102,850 ........ 10,00 ...............10,2850............ 0,0000 ..........0,0000 Sukuk Negara Ritel Seri SR-003 ............................................................12-Mei-11 .........102,000 ..........0,50 .................0,5100..............7,3342 ..........0,0000 Obligasi Negara Th.2006 Seri FR0033 ..................................................11-Mei-11 .......... 110,850 ..........2,00 ..................2,2170............ 0,0000 .........12,5000 Obligasi Negara Th.2006 Seri FR0035 ..................................................11-Mei-11 .........134,600 ........ 14,00 ..............18,8440..............8,1069 .........12,9000 Obligasi Negara RI Seri FR0051 ..............................................................11-Mei-11 .......... 113,000 ........ 41,00 ............. 46,3300............ 0,0000 ..........11,2500 Obligasi Negara RI Seri FR0055 .............................................................11-Mei-11 .......... 101,950 ..........2,00 ................ 2,0390............ 0,0000 ........... 7,3750 Surat Perbendaharaan Negara Seri SPN20110811 ............................. 10-Mei-11 ...........98,782 ..........6,00 .................5,9269............ 0,0000 ..........0,0000 Surat Perbendaharaan Negara Seri SPN20120309 .......................... 10-Mei-11 ............96,231 ......100,00 ..............96,2305............ 0,0000 ..........0,0000 Surat Perbendaharaan Negara Seri SPN20110707 ........................... 09-Mei-11 ...........99,329 ..........0,90 ................0,8940............ 0,0000 ..........0,0000 Obligasi Negara Th. 2004 Seri FR0025 .............................................................- .......... 102,150 .................- ............................ -.........................- .........10,0000 Obligasi Negara Th. 2005 Seri FR0032 .............................................................- .........143,000 .................- ............................ -.........................- .........15,0000 Obligasi Negara Th. 2006 Seri FR0037 ..............................................................- ......... 132,000 .................- ............................ -.........................- .........12,0000 Obligasi Negara Th. 2006 Seri FR0038 .............................................................- ......... 124,000 .................- ............................ -.........................- ..........11,6000 Obligasi Negara Th. 2006 Seri FR0039 .............................................................- ......... 126,250 .................- ............................ -.........................- .......... 11,7500 Obligasi Negara Th. 2007 Seri FR0043 .............................................................- .......... 115,500 .................- ............................ -.........................- .........10,2500
M
INSURANCE LINKED
Kupon
Jatuh Tempo
Beli
Bond Name
Trade Date
Price
/05/
Be
0/05/
Jua
Be
Jua
mm mm mm
05 Be
Jua
Jual
Beli
/05/
Jual
Beli
m m m m m
M
M
Bond ID
Maturity
M
Value
IDR
(Bio) IDR
Yield
Coupon
Rating
.... 11,0000 .................idA...14,6000 .............idAA+ ... 13,5500 .............idAA+ ...14,6000 .............idAA+ .....7,6000 .............idAA+ .....8,2500 .............idAA+ .....8,7000 .............idAA+ .....9,0000 .............idAA+ .....9,2500 .............idAA+ ...12,5000 ............. A(idn) ....13,2500 ............. A(idn) ....13,9000 .................. idA ... 15,0000 .................. idA ...12,0000 .................. idD
High
Low
Last
Freq.
Tot. Vol.
Tot. Val.*)
(Bio) IDR
(Bio) IDR
AGII01 ......................................................................08-Jul-13 ...........103,500 ...........101,000 ......... 103,500 ............. 2 ....................4,00 ......................4,0900 ASDF11E ..................................................................18-Sep-13 ...........105,000 ..........103,250 .........105,000 ............. 4 .................... 3,50 ...................... 3,6388 ASDF12A ................................................................ 01-Mar-12 ...........100,000 ..........100,000 .........100,000 ...............1 .................... 3,00 ......................3,0000 BBTN12 ...................................................................19-Sep-16 ............ 113,000 ...........113,000 .......... 113,000 ...............1 ....................2,00 ......................2,2600 BDMN01B ...............................................................19-Apr-12 ...........100,000 ..........100,000 .........100,000 ............. 2 ....................0,50 ......................0,5000 BEXI05A ................................................................... 13-Jul-11 ...........100,000 ..........100,000 .........100,000 ...............1 ..................... 1,00 .......................1,0000 BFIN03B ................................................................... 15-Jul-11 ..............101,120 ..........100,000 .........100,000 ............. 2 ..................... 1,40 ..........................1,4112 BJBR07B ..............................................................09-Feb-16 ............102,750 ..........102,400 .........102,400 ............. 5 ...................15,00 ......................15,3912 BLTA04B ...............................................................28-Mei-12 ............101,450 ...........90,000 ...........90,450 ............. 5 ..................24,00 ......................21,7420 BMRI01 .....................................................................11-Des-16 ...........105,680 ..........105,650 .........105,680 ............. 3 ..................20,00 ...................... 21,1330 BNGA02SB ..........................................................23-Des-20 ........... 103,030 ..........103,000 ..........103,030 ............. 2 ....................6,00 ....................... 6,1809 BSSB01A ................................................................12-Mei-14 ...........100,000 ..........100,000 .........100,000 ...............1 .................... 5,00 ......................5,0000 BSSB01B .................................................................12-Mei-16 ...........100,000 ..........100,000 .........100,000 ...............1 ..................... 1,00 .......................1,0000 BSSB01B .................................................................12-Mei-16 ...........100,350 ..........100,350 ......... 100,350 ...............1 ..................... 1,00 ....................... 1,0035 FIFA09C .................................................................29-Apr-12 ...........106,050 ..........106,000 .........106,000 ............. 2 ...................10,00 .....................10,6025 FIFA10D ..................................................................29-Apr-14 ...........102,850 ..........102,550 ......... 102,820 ............. 9 ..................45,00 ....................46,2475 FIFA11C ...................................................................26-Apr-14 ...........100,500 ..........100,000 .........100,500 ............. 6 ................ 201,50 ...................201,5475 FR0022 ...................................................................15-Sep-11 ...........102,500 ........... 101,750 .........102,000 ............10 ...............688,89 ..................705,6459 FR0023 ..................................................................15-Des-12 ............107,550 .......... 107,300 ..........107,500 ............. 9 ..................112,70 .....................121,1606 FR0026 ..................................................................15-Okt-14 ............ 113,250 ...........112,000 ............113,150 ............. 4 ...................31,00 ....................35,0800 FR0027 ........................ R R M R N R M R R R R R R R R R R R R M R A R R R R R R
/05/
m M
W
/05/
20/0 /
9/0 /
/05/
0/05/
2/05/
/05/
/05/
0/05/
m
M m M
0/05/ M M M
m
PT Asu ans J wa Recap a
M
/05/
Jua
0/05/
Be
m m
Be
Has nves as %
/05/
Equ ty L e ndones a m
PT AJ Sequ s L e 0/05/
Jua
m m m
M
/05/
Jua
Be
30 Ha e akh
Tahun e akh
0/05/
M
m m
M
Vol. (Bio)
PT Asu ans Taka u Ke ua ga
m
M
m
W W W W W
Price
PT Asu ans Mega L e
m
/05/ 2/05/
Terendah
Daftar ringkasan transaksi obligasi yang dilaporkan melalui BEI pada 12 Mei 2011
2/05/
K m m
Tertinggi
RINGKASAN TRANSAKSI HARIAN OBLIGASI
M M
Be
m
M
AJ Manu e ndones a
...14,5000 ........BBB(idn) ....10,7500 ............... idAA ..... 7,9500 ............... idAA ....12,7500 ............... idAA ..... 7,5500 .............idAAA ... 10,2000 .............. idAA... 15,5000 .................idA.... 11,8500 .............idAA+ ... 10,8500 .......... AA(idn) .....9,5000 .................. idA ...10,4000 .................. idA ...14,6000 ............... idAA ... 10,5500 ............... idAA .....9,6000 ............... idAA ...12,0000 ........................... 11,0000 ........................... 11,0000 ............................9,5000 ..........................10,0000 ...........................10,7500 ........................... 11,0000 ..........................12,8000 ........................... 11,5000 ........................... 11,0000 .......................... 10,2500 ..........................10,0000 ............................9,5000 ..........................10,0000 ............................9,0000 ............................9,0000 .......................... 10,5000 .......................... 10,5000 ............................8,2500 ............................9,5000 ............................8,3750 ............................9,5000 ............................ 13,1750 ........................... 0,0000 ........................... 0,0000 .......................... 13,0000 ................idA+ ....13,3750 .............. idAA.....9,4000 ............................9,5000 ............................9,3500 ............................ 7,9500 ............................ 9,7000 .............idAA+ .... 0,0000 ......... idA+(sy) .... 0,0000 ......... idA+(sy) .....9,2500 .......... AA(idn) .... 0,0000 ........................... 0,0000 ........................... 0,0000 ........................... 0,0000 .......................... 10,2000 .............idAAA ... 10,6000 .............idAA+ ....12,7500 .................idA...12,5000 .......................... 12,9000 ............................11,2500 .............................7,3750 .......................... 10,5000 .............. idAA......11,1000 ............... idAA .... 0,0000 ........................... 0,0000 ........................... 0,0000 .......................-
M
0 05
Jua
m
0/05/
M M M M M
m
M
Harga
Total volume terakhir
Obligasi IV Adhi Tahun 2007 ............................................................................- ..... 102,500 ............... - ......................- .................. Adira Dinamika Multi Finance II Thn 2006 Seri C ........................................- ........101,134 ............... - ......................- .................. Adira Dinamika Multi Finance III Thn 2009 Seri B .......................................- .......104,150 ............... - ......................- .................. Adira Dinamika Multi Finance III Thn 2009 Seri C .......................................- .......99,000 ............... - ......................- .................. Adira Dinamika Multi Finance IV Tahun 2010 Seri A ...................................- ..... 100,060 ............... - ......................- .................. Adira Dinamika Multi Finance IV Tahun 2010 Seri B ....................................- ..... 100,000 ............... - ......................- .................. Adira Dinamika Multi Finance IV Tahun 2010 Seri C ....................................- .......100,012 ............... - ......................- .................. Adira Dinamika Multi Finance IV Tahun 2010 Seri D ....................................- ..... 100,200 ............... - ......................- .................. Adira Dinamika Multi Finance IV Tahun 2010 Seri E ....................................- ..... 100,200 ............... - ......................- .................. Obligasi TPJ I Tahun 2008 Seri B ...................................................................- ......100,287 ............... - ......................- .................. Obligasi TPJ I Tahun 2008 Seri C ....................................................................- .......107,750 ............... - ......................- .................. Apexindo Pratama Duta II Tahun 2009 Seri A .............................................- ...... 102,770 ............... - ......................- .................. Apexindo Pratama Duta II Tahun 2009 Seri B ..............................................- ..... 105,500 ............... - ......................- .................. Obligasi APOL II Tahun 2008 Seri A ..............................................................- ........41,000 ............... - ......................- .................. -
Rating
M
m m m m m m m
/05/
(Bio) IDR
Coupon
Sun L e F nanc a ndones a
A anz L e ndones a
M
IDR
Yield
PT MAA L e Assu ance
m
m
Value
M M M M
0/05/
m
0/05/
Trade Date
M
m
m
Vol. (Bio)
M
/05/
/05/
Volume transaksi terakhir
Bond Name
Obligasi Aneka Gas Industri I Tahun 2008 ......................................12-Mei-11 .... 103,500 ........ 2,00 ..........2,0700 .....12,6045 Obligasi Astra Sedaya Finance XI Tahun 2010 Seri E ....................12-Mei-11 .... 105,000 ......... 1,00 ...........1,0500 ...... 8,3700 Obligasi Astra Sedaya Finance XII Tahun 2011 Seri A ...................12-Mei-11 .... 100,000 ........ 3,00 ..........3,0000 .......7,9500 Bank BTN XII Tahun 2006 ..................................................................12-Mei-11 ......113,000 ........ 2,00 ..........2,2600 .........9,6114 Obligasi Indonesia Eximbank I Tahun 2010 Seri A .........................12-Mei-11 .... 100,000 ......... 1,00 .......... 1,0000 ......0,0000 Obligasi VII Bank Jabar Banten Tahun 2011 Seri B ........................12-Mei-11 .... 102,400 ........ 3,00 .......... 3,0720 ...... 9,5600 Obligasi Berlian Laju Tanker IV Tahun 2009 Seri B .......................12-Mei-11 ......90,450 .........7,00 ...........6,3315 ....26,2552 Obligasi Subordinasi Rupiah Bank Mandiri I Tahun 2009 .............12-Mei-11 .... 105,680 .......10,00 ........10,5680 .....10,5303 Obligasi Subordinasi II Bank CIMB Niaga Tahun 2010 ...................12-Mei-11 .....103,030 ........ 3,00 ..........3,0909 .....10,3469 Obligasi Bank Sulselbar I Tahun 2011 Seri A ....................................12-Mei-11 .... 100,000 ........ 5,00 ......... 5,0000 ....22,5000 Obligasi Bank Sulselbar I Tahun 2011 Seri B ....................................12-Mei-11 .....100,350 ......... 1,00 ...........1,0035 .....10,3088 Federal International Finance IX Tahun 2009 Seri C .....................12-Mei-11 .... 106,000 ........ 5,00 ..........5,3000 ......8,0450 Federal International Finance X Tahun 2010 Seri D .......................12-Mei-11 .... 102,820 ........ 5,00 ............5,1410 ...... 9,5200 Federal International Finance XI Tahun 2011 Seri C .......................12-Mei-11 .... 100,500 ......... 1,00 ...........1,0050 ........9,4017 Obligasi Negara Th. 2003 Seri FR0022 ...........................................12-Mei-11 .... 102,000 ........ 9,00 ...........9,1800 .......5,7365 Obligasi Negara Th. 2003 Seri FR0023 ...........................................12-Mei-11 .....107,500 ........ 9,00 .......... 9,6750 ...... 5,9600 Obligasi Negara Th. 2004 Seri FR0026 ..........................................12-Mei-11 .......113,150 .......10,00 ...........11,3150 .......6,9364 Obligasi Negara Th. 2005 Seri FR0027 ...........................................12-Mei-11 ......109,100 ......... 1,00 ............1,0910 ....... 6,9010 Obligasi Negara Th. 2005 Seri FR0028 ..........................................12-Mei-11 ......113,880 .......10,00 ......... 11,3880 .......7,0862 Obligasi Negara Th.2005 Seri FR0030 ...........................................12-Mei-11 ......115,850 .......10,00 ......... 11,5850 .......7,2069 Obligasi Negara Th.2005 Seri FR0031 .............................................12-Mei-11 .... 122,500 .... 100,00 ......122,5000 ......0,0000 Obligasi Negara Th.2006 Seri FR0034 ...........................................12-Mei-11 .... 134,500 ......20,00 ....... 26,9000 ......0,0000 Obligasi Negara Th. 2006 Seri FR0036 ..........................................12-Mei-11 .....124,000 ..........1,43 ............1,7732 ......0,0000 Obligasi Negara Th. 2006 Seri FR0040 ..........................................12-Mei-11 .... 122,000 ........ 3,00 ..........3,6600 ......0,0000 Obligasi Negara Th. 2007 Seri FR0042 ..........................................12-Mei-11 ......113,500 ...........1,01 ............1,1554 .......8,6783 Obligasi Negara Th. 2007 Seri FR0044 ..........................................12-Mei-11 .......113,310 .......10,06 ......... 11,4092 ...... 8,3252 Obligasi Negara Th. 2007 Seri FR0046 ..........................................12-Mei-11 .....109,250 ......70,00 ........76,4750 .......8,2770 Obligasi Negara Th. 2007 Seri FR0047 ...........................................12-Mei-11 ...... 110,750 ..........3,41 ...........3,7832 ......0,0000 Obligasi Negara Th. 2007 Seri FR0048 ..........................................12-Mei-11 ......107,750 ......... 1,00 ........... 1,0775 ......0,0000 Obligasi Negara RI Seri FR0049 .......................................................12-Mei-11 .....105,950 .......14,83 ..........15,7219 ....... 6,2122 Obligasi Negara RI Seri FR0050 .......................................................12-Mei-11 ......112,000 ......... 1,34 ...........1,5098 ......0,0000 Obligasi Negara RI Seri FR0052 .......................................................12-Mei-11 ...... 113,750 ........ 0,25 ......... 0,2844 ......8,9800 Obligasi Negara RI Seri FR0053 .......................................................12-Mei-11 .... 104,000 .......10,00 ........10,4000 ......0,0000 Obligasi Negara RI Seri FR0054 .......................................................12-Mei-11 .....105,950 ........ 10,12 .......... 10,7221 ...... 8,8593 Obligasi Negara RI Seri FR0056 .......................................................12-Mei-11 .... 100,000 ........ 0,25 ..........0,2540 ......8,3600 Obligasi Negara RI Seri FR0057 .......................................................12-Mei-11 .... 102,000 .......10,00 ........10,2000 ...... 9,3009 Obligasi Pem. Th. 2002 Seri FR0018 ...............................................12-Mei-11 ....108,400 ...... 49,03 .........53,1550 ........5,6221 SBSN RI Seri IFR-0001 ........................................................................12-Mei-11 ......115,850 ........ 5,00 ...........5,7925 .......7,3900 SBSN RI Seri IFR-0003 .......................................................................12-Mei-11 .....107,000 .......14,00 ........14,9800 ......0,0000 Obligasi Mitra Adiperkasa I Tahun 2009 Seri B .............................12-Mei-11 .... 104,000 ........ 5,00 ..........5,2000 ....... 11,6871 Medco Energi Internasional II Tahun 2009 Seri A .........................12-Mei-11 ......104,100 ........ 5,00 ..........5,2050 .......9,3526 Obligasi Negara Republik Indonesia Seri ORI003 ..........................12-Mei-11 .... 100,850 ........ 0,40 ......... 0,4034 .......6,7280 Obligasi Negara Republik Indonesia Seri ORI004 .........................12-Mei-11 ......101,250 ........ 0,05 ..........0,0506 ........7,9249 Obligasi Negara Republik Indonesia Seri ORI006 ..........................12-Mei-11 .... 104,250 .......21,00 .........21,8925 .......5,8100 Obligasi Negara Republik Indonesia Seri ORI007 ..........................12-Mei-11 ......101,750 ..........0,12 ............ 0,1221 ......... 7,1051 Obligasi PLN XII Tahun 2010 Seri A ..................................................12-Mei-11 .... 102,800 .......10,00 ........10,2800 ....... 8,9210 Sukuk Ijarah Mitra Adiperkasa I Tahun 2009 Seri B ......................12-Mei-11 .....105,980 ........ 5,00 ..........5,2990 ......0,0000 Sukuk Ijarah Matahari Putra Prima II Tahun 2009 Seri B ............12-Mei-11 .... 104,000 ........ 5,00 ..........5,2000 ......0,0000 Obligasi Sarana Multigriya Finansial III Tahun 2010 Seri A ..........12-Mei-11 ..... 101,000 ........ 5,00 ..........5,0500 ......8,3200 Surat Perbendaharaan Negara Seri SPN20110706 ........................12-Mei-11 ...... 99,263 .......43,01 ....... 42,7000 ........5,3130 Sukuk Negara Ritel Seri SR-001 ........................................................12-Mei-11 .... 103,000 ........ 0,50 ...........0,5150 ........ 7,9941 Sukuk Negara Ritel Seri SR-002 .......................................................12-Mei-11 .... 102,850 .......10,00 ........ 10,2850 ......0,0000 Sukuk Negara Ritel Seri SR-003 .......................................................12-Mei-11 .... 102,000 ........ 0,50 ...........0,5100 .......7,3342 Obligasi II Telkom Tahun 2010 Seri B ................................................12-Mei-11 .....105,700 ........ 5,00 ..........5,2850 .......9,2832 Bank Danamon I Tahun 2007 Seri B ..................................................11-Mei-11 .... 100,000 ........ 0,40 ......... 0,4000 ......0,0000 Obligasi BFI Finance Indonesia II Tahun 2009 Seri B ....................11-Mei-11 .... 100,000 ........ 0,40 ......... 0,4000 ..... 12,7440 Obligasi Negara Th.2006 Seri FR0033 .............................................11-Mei-11 ......110,850 ........ 2,00 ...........2,2170 ......0,0000 Obligasi Negara Th.2006 Seri FR0035 .............................................11-Mei-11 .... 134,600 .......14,00 ........18,8440 ....... 8,1069 Obligasi Negara RI Seri FR0051 .........................................................11-Mei-11 ......113,000 .......41,00 .......46,3300 ......0,0000 Obligasi Negara RI Seri FR0055 ........................................................11-Mei-11 ......101,950 ........ 2,00 ..........2,0390 ......0,0000 Obligasi Subordinasi Bank Panin III Tahun 2010 ..............................11-Mei-11 .... 100,000 ..........0,10 ...........0,1000 .....10,4998 Obligasi Subordinasi II Bank NISP Th. 2008 ...................................10-Mei-11 .....103,650 .........0,94 .......... 0,9795 ......0,0000 Surat Perbendaharaan Negara Seri SPN20110811 .........................10-Mei-11 ...... 98,782 ........ 6,00 .......... 5,9269 ......0,0000 Surat Perbendaharaan Negara Seri SPN20120309 ......................10-Mei-11 ....... 96,231 .... 100,00 ....... 96,2305 ......0,0000 Surat Perbendaharaan Negara Seri SPN20110707 ...................... 09-Mei-11 ...... 99,329 ........ 0,90 ......... 0,8940 ......0,0000
PT AXA L e ndones a
Commonwea h L e
Transaksi terakhir
Daftar seluruh transaksi obligasi yang dilaporkan melalui BEI pada 12 Mei 2011
Ha ga pe un
M
Harga transaksi terakhir
TRANSAKSI HARIAN OBLIGASI
PT P uden a L e Assu ance M M
Yield penutupan
Sumber: HIMDASUN
/05/
2/05/
Harga penutupan
Jual
ZC3........................................ 0 ..................... 20/11/2012 .............. 89,587............. 89,714 .............89,650 ............................7,464 .................................64,50 .............................29-Feb-08 ............................ 105....................................140 ............................ 64,50 ............... 64,50 ZC5........................................ 0 ................... 20/02/2013 ................88,761........... 88,906 .............88,833 ............................ 6,919 ....................................0,00 ................................#VALUE! ................................. -.........................................- ............................... 0,00 ..................0,00 FR16 ............................... 13,45 ..................... 15/08/2011 ............. 102,337.......... 102,363 ........... 102,350 ...........................3,880 ..................................93,94 ..............................31-Okt-08 ................................ 5...................................... 10 ............................. 93,94 ................ 93,75 FR17 .................................13,15 ..................... 15/01/2012 ..............105,154........... 105,221 ............ 105,188 ............................ 5,100 ..................................94,97 ............................26-Nop-08 ................................8........................................8 ............................. 94,97 ............... 94,00 FR18 .............................. 13,175 .....................15/07/2012 ..............108,143.......... 108,260 ............ 108,201 ............................5,780 ................................104,90 ...............................2-Sep-08 ................................ 9........................................9 ........................... 104,90 .............. 104,90 FR19 ................................141/4 .................... 15/06/2013 .............. 115,324............115,524 .............115,424 ........................... 6,230 .................................115,05 ................................1-Sep-09 ...............................10..................................... 20 .............................115,05 ............... 115,00 FR20 ............................14,275 ..................... 15/12/2013 ..............118,308........... 118,508 ............ 118,408 ........................... 6,420 .................................119,80 .................................7-Apr-10 ...............................10..................................... 20 ............................ 119,80 ................ 119,75 FR22 .................................... 12 ..................... 15/09/2011 .............. 101,969.......... 102,003 .............101,986 ............................5,779 ................................106,35 ............................... 19-Apr-10 ................................ 3........................................6 ........................... 106,35 .............. 106,00 FR23 ..................................... 11 ..................... 15/12/2012 .............. 107,341........... 107,497 ............. 107,419 ........................... 6,007 ............................... 108,50 ............................... 19-Apr-10 ................................ 7...................................... 14 ...........................108,50 ..............108,45 FR25 ....................................10 ...................... 15/10/2011 ..............101,649........... 101,690 .............101,669 ........................... 5,834 .................................104,10 ...............................21-Jun-10 ................................ 2........................................4 ............................ 104,10 ..............104,00 FR26 ..................................... 11 ..................... 15/10/2014 ..............113,034........... 113,284 .............. 113,159 ........................... 6,627 ................................. 93,60 .............................. 11-Mar-09 ................................ 3........................................6 .............................93,60 ................ 93,57 FR27 ................................91/2 .................... 15/06/2015 .............109,447...........109,697 ............109,572 ............................ 6,774 ................................104,45 ................................3-Mar-10 ................................4........................................9 ........................... 104,45 ..............104,40 FR28 ....................................10 ..................... 15/07/2017 .............. 113,902........... 114,402 ..............114,152 ............................. 7,120 ................................106,25 ................................5-Mar-10 ...............................10..................................... 20 ........................... 106,25 .............. 106,20 FR30 ..............................103/4 .................... 15/05/2016 .............. 115,784............ 116,184 .............115,984 ............................ 6,913 .................................110,28 .................................7-Jan-10 ...............................10..................................... 20 .............................110,28 ............... 110,20 FR31 ...................................... 11 ..................... 15/11/2020 .............. 121,907............122,157 ............122,032 ............................7,689 .................................112,85 ................................ 6-Apr-10 ...............................10..................................... 20 ............................ 112,85 ............... 112,80 FR32 .................................... 15 .....................15/07/2018 ............... 141,217............. 141,717 .............141,467 ............................7,427 ................................ 135,25 ............................. 25-Mar-10 ................................ 5...................................... 10 ............................135,25 .............. 135,20 FR33 ...............................121/2 .................... 15/03/2013 ..............110,822............ 111,005 ..............110,913 ............................ 6,100 ...................................111,78 ................................ 9-Jun-10 ................................ 9..................................... 20 .............................. 111,78 ................. 111,75 FR34 ................................ 12,8 .................... 15/06/2021 .............134,896...........135,396 .............135,146 ............................. 7,718 ................................ 126,25 ................................ 8-Apr-10 ............................. 50....................................100 ............................126,25 .............. 126,00 FR35 .................................12,9 ................... 15/06/2022 .............134,208...........134,708 ........... 134,458 .............................8,123 ................................. 90,50 ...............................3-Mar-09 ..............................20..................................... 80 .............................90,50 ............... 90,40 FR36 ................................111/2 .................... 15/09/2019 ............. 123,459........... 123,709 ............123,584 ............................7,620 ................................103,80 ............................ 27-May-09 ...............................10..................................... 20 ........................... 103,80 ...............103,75 FR37..................................... 12 ................... 15/09/2026 ............. 130,573............131,073 ............130,823 ........................... 8,387 ................................. 114,70 ..............................14-Sep-07 ...............................10...................................... 10 .............................114,70 ................114,70 FR38 ............................... 11,60 ....................15/08/2018 ............. 122,768............123,018 ............122,893 ............................7,452 .................................115,00 ............................... 12-Jan-10 ..............................20..................................... 20 ............................ 115,00 ............... 115,00 FR39 ............................... 113/4 ................... 15/08/2023 ............. 127,340...........127,840 ............ 127,590 ............................ 8,145 ................................. 95,00 ...............................4-Sep-08 ................................ 2........................................4 .............................95,00 ................94,90 FR40 ..................................... 11 ................... 15/09/2025 .............. 121,790.......... 122,290 ........... 122,040 ........................... 8,334 ................................103,45 .............................23-Oct-09 ..............................20..................................... 40 ........................... 103,45 .............. 103,40 FR42 ...............................101/4 .................... 15/07/2027 ..............113,980........... 114,480 .............114,230 ...........................8,602 ................................103,65 ............................... 12-Apr-10 ...............................10...................................... 10 ........................... 103,65 .............. 103,65 FR43 ...............................101/4 ....................15/07/2022 ............... 115,194............115,694 ............ 115,444 ..............................8,117 ................................ 107,05 .................................7-Apr-10 ...............................15..................................... 30 ............................107,05 ...............107,00 FR44 ....................................10 ................... 15/09/2024 ..............113,306........... 113,806 .............113,556 ........................... 8,297 ................................100,05 ................................9-Mar-10 ...............................15..................................... 50 ........................... 100,05 ................ 99,75 FR45 ............................... 93/4 ................... 15/05/2037 ..............104,917............105,417 ............. 105,167 ............................9,223 ..................................97,50 ............................... 13-Apr-10 ...............................10......................................35 ............................107,50 ................ 97,50 FR46 ................................91/2 .................... 15/07/2023 ...............110,180........... 110,680 .............110,430 ..............................8,131 .................................82,00 ..............................24-Jul-08 ...............................10..................................... 20 ............................ 82,00 .................81,50 FR47 ....................................10 ................... 15/02/2028 ..............110,803.............111,303 ..............111,053 ............................8,729 ................................ 103,95 ...............................21-Jun-10 ................................4........................................8 ............................103,95 ...............103,92 FR48 ..................................... 9 .................... 15/09/2018 ..............108,123.......... 108,623 ............108,373 ............................7,492 .................................101,00 .................................7-Apr-10 ................................. 1........................................3 ............................ 101,00 .............. 100,90 FR49 ..................................... 9 .................... 15/09/2013 .............105,550...........105,750 ........... 105,650 ........................... 6,347 .................................95,80 ..............................18-Jun-09 ...............................10..................................... 20 .............................95,80 ................ 95,75 FR50 ...............................101/2 ....................15/07/2038 .............. 112,229............ 112,729 .............112,479 ............................9,236 ..................................97,05 .............................. 22-Feb-10 ............................. 50....................................100 ............................. 97,05 ................ 97,00 FR51 .................................111/4 .................... 15/05/2014 ..............112,486............ 112,773 .............112,630 ............................ 6,541 ................................. 94,50 .............................26-Feb-09 ................................8.......................................12 .............................94,50 ................ 93,70 FR52 ...............................101/2 ...................15/08/2030 .............. 114,370............114,870 .............114,620 ........................... 8,897 ................................102,50 ............................... 5-May-10 ...............................10..................................... 40 ...........................104,80 .............. 102,45 FR53 ................................ 81/4 ..................... 15/07/2021 ..............104,186..........104,686 ........... 104,436 ............................. 7,613 ................................................................................................................................................................................................................................................ FR54 ................................91/2 ..................... 15/07/2031 ............ 105,584.......... 105,834 ............105,709 ...........................8,884 ................................................................................................................................................................................................................................................ FR55 ............................... 73/8 .................... 15/09/2016 ............... 101,931.............102,181 ........... 102,056 ........................... 6,904 ................................................................................................................................................................................................................................................ FR56 ...............................83/8 ................... 15/09/2026 ............. 100,728............101,078 ............100,903 ...........................8,268 ................................106,85 ................................ 11-Oct-10 ................................ 5...................................... 10 ........................... 106,85 ...............106,75 FR57 ................................91/2 .................... 15/05/2041 .............102,320.......... 102,820 ............102,570 ............................9,245 ................................................................................................................................................................................................................................................ VR17 ........................................- .................... 25/06/2011 ...............99,740.............100,116 ............. 99,928 ............................6,374 ................................. 99,87 ..............................17-Mar-08 ..............................39......................................39 .............................99,87 ................99,87 VR18 ........................................- .................... 25/10/2012 ............... 99,775........... 100,144 ............. 99,960 .............................5,195 ................................. 99,00 ......................... 22-Agust-07 ..............................30..................................... 30 .............................99,00 ................99,00 VR19 ........................................- ....................25/12/2014 .............. 99,586............99,839 ...............99,713 ...........................6,388 ................................. 99,80 ............................. 14-Mar-08 ...............................91...................................... 91 .............................99,80 ................99,80 VR20.......................................- ...................25/04/2015 ...............99,936.......... 100,039 .............99,988 .............................5,193 ..................................99,33 ..............................18-Feb-08 ............................ 198................................... 396 ............................. 99,33 ................ 99,27 VR21 ........................................- ..................... 25/11/2015 .............100,007..........100,409 ........... 100,208 ........................... 6,356 ...........................................- ...............................................- ................................. -.........................................- ...................................... - ......................... VR22 .......................................- ................... 25/03/2016 .............. 98,287............98,463 ............. 98,375 ........................... 6,475 ...........................................- ...............................................- ................................. -.........................................- ...................................... - ......................... VR23 .......................................- .................... 25/10/2016 .............. 98,287............98,463 ............. 98,375 ............................5,279 ...........................................- ...............................................- ................................. -.........................................- ...................................... - ......................... VR24 .......................................- ................... 25/02/2017 .............. 98,363........... 98,554 .............98,459 ........................... 6,469 ...........................................- ...............................................- ................................. -.........................................- ...................................... - ......................... VR25 .......................................- ................... 25/09/2017 .............. 98,287............98,463 ............. 98,375 ........................... 6,475 ...........................................- ...............................................- ................................. -.........................................- ...................................... - ......................... VR26 .......................................- ....................25/01/2018 .............. 98,287............98,463 ............. 98,375 ............................5,279 ...........................................- ...............................................- ................................. -.........................................- ...................................... - ......................... VR27 .......................................- ....................25/07/2018 ..............98,250............98,250 .............98,250 ........................... 5,285 ...........................................- ...............................................- ................................. -.........................................- ...................................... - ......................... VR28 .......................................- ...................25/08/2018 ..............98,250............98,250 .............98,250 ........................... 6,483 ...........................................- ...............................................- ................................. -.........................................- ...................................... - ......................... VR29 .......................................- ...................25/08/2019 ..............98,250............98,250 .............98,250 ........................... 6,483 ...........................................- ...............................................- ................................. -.........................................- ...................................... - ......................... VR30 .......................................- .................... 25/12/2019 ..............98,250............98,250 .............98,250 ........................... 6,483 ...........................................- ...............................................- ................................. -.........................................- ...................................... - ......................... -
95
55
Post Trade
Kuotasi
7 694
+0 797
Pre Trade
PT Asu ans J wa John Hancock
M m
/05/
PT BN L e nsu ance
2/05/
Jua
Be
/05/
Jua
Be
0/05/
m
PT A J Cen a As a Raya
M m m m
m
/05/
0/05/
/05/
0/05/
/05/
0/05/
PT Asu ans C GNA
/05/
0/05/
PT ACE L e Assu ance
/05/
0/05/
/05/
0/05/
/05/
0/05/
M
m
PT Av s Assu ance
/05/
0/05/
PT AXA F nanc a ndones a Ma
L n Ma m m
/05/
0/05/
M m
Ln Pu m m M
m M M M M
m m
M
M
m
PT AJ Bum As h Jaya
m
M
JS L NK J WASRAYA /05/
AXA Mand F nanc a Se v ces
Be
Jua
/05/
0/05/
0/05/
Be
m
Jua
/05/
Jua
0/05/
Be
Jua
Be
M m
m m m m m m
m
m
PT Asu ans J wa S na mas m
WM m m m m m m
PT G ea Eas e n L e ndones a
WM
/05/
mm m
m
m
A A F NANC AL d/h A G L FE
2/05/
/05/
/05/
M M
m m
PT Pan n L e
0/05/
m
Gene a
m
m
0/05/
09/05/
/05/
0/05/
ndones a
M
M
M
M
M
M
m m m
C MB Sun L e
M M m M
.
0/05/
m
0/05/
m
m m
/05/
WM
m
m
DATA REKSA DANA
f6 Nm R
n n
Nilai aktiva Hasil investasi dalam bersih per unit 30 hari 1 tahun Riil 1 th terakhir terakhir terakhir
(Rp)
(%)
(%)
Nm R
n n
(%)
Bisnis Indonesia, Jumat, 13 Mei 2011
Nilai aktiva Hasil investasi dalam bersih per unit 30 hari 1 tahun Riil 1 th terakhir terakhir terakhir
(Rp)
(%)
(%)
Nm R
n n
Nilai aktiva bersih per unit
(Rp)
(%)
Hasil investasi dalam 30 hari 1 tahun Riil 1 th terakhir terakhir terakhir
(%)
Reksa Dana Grow-2-Prosper...............................................................................................................2.163,69..........................4,15....................31,01 .................25,85 Reksa Dana Osk Nusadana Alpha Sector Rotation.....................................................................1.048,78........................2,22..........................-- ..........................-Rencana Cerdas......................................................................................................................................10.126,41.........................1,49....................27,31 .................22,37 Schroder Dana Prestasi Plus............................................................................................................21.250,73........................2,53..................24,75 ...................21,70 Syailendra Equity Opportunity Fund ................................................................................................2.572,91..........................3,19.................34,52 .................30,53 Trim Syariah Saham ................................................................................................................................1.123,69........................3,43..................20,79 ..................20,79
Campuran Nilai aktiva bersih dan hasil investasi berbagai reksa dana hingga 12 Mei 2011. Nm R
n n
Nilai aktiva Hasil investasi dalam bersih per unit 30 hari 1 tahun Riil 1 th terakhir terakhir terakhir
•• KUSTODIAN BANK CIMB NIAGA Pendapatan Tetap
(Rp)
(%)
(%)
(%)
AAA Bond Fund 2....................................................................................................................................1.295,19........................0,83...................10,53 .....................7,25 Bahana Dana Arjuna .............................................................................................................................1.839,38........................0,50.....................11,72 .....................9,51 BNI Dana Syariah ...................................................................................................................................1.954,00........................0,62..................10,58 ....................9,49 Brent Dana Tetap.....................................................................................................................................1.671,24.........................0,74....................9,49 .....................8,41 Danamas Pasti ........................................................................................................................................2.327,75........................0,55.....................8,31 .....................6,15 Danamas Stabil ........................................................................................................................................1.932,70.........................0,74.....................9,79 .....................7,07 Danareksa Pendapatan Prima Plus...................................................................................................1.086,81........................0,67..........................-- ..........................-I - Hajj Syariah Fund...............................................................................................................................1.994,35........................0,48....................9,47 ....................7,85 Jisawi Pendapatan Tetap.....................................................................................................................1.294,66........................0,80....................11,40 ..................10,29 Lautandhana Fixed Income.................................................................................................................1.795,55..........................1,63....................8,33 ....................6,72 Mega Dana Ori Dua...............................................................................................................................1.402,00........................0,54....................8,92 .....................6,76 Pacific Fixed Fund .....................................................................................................................................1.147,73........................0,92.....................11,21 .....................7,94 Prospera Obligasi ...................................................................................................................................2.102,34........................0,99....................11,27 ....................9,07 Prospera Obligasi Plus..........................................................................................................................2.621,28..........................1,59...................16,97 ..................12,38 Reksa Dana Mega Dana Pendapatan Tetap ...................................................................................1.262,34........................0,63....................11,29 ....................8,02 Reksa Pg Sejahtera..................................................................................................................................1.917,96........................0,88....................8,02 ...................5,88 Reksadana Dana Berbunga Tiga .......................................................................................................1.383,87............................1,11...................10,47 ....................9,37 Reksadana Ori .........................................................................................................................................1.470,58........................0,50..................10,60 .....................8,41 Reksadana Rido Dua ................................................................................................................................1.951,15........................0,64..................12,68 ..................10,45 Reksadana Syariah Batasa Sukuk......................................................................................................1.183,83........................0,89.....................5,70 .....................4,13 Riau Income Fund......................................................................................................................................1.551,19........................0,45....................5,96 ....................3,86 Sam Sukuk Syariah Sejahtera ..............................................................................................................1.140,77........................4,02....................10,61 ....................10,61 Simas Danamas Instrumen Negara...................................................................................................1.316,37........................0,58.....................7,56 ....................7,56 Simas Danamas Mantap Plus.............................................................................................................1.468,92.........................0,78...................10,49 ...................8,30 Tiga Pilar Dana Tetap ............................................................................................................................2.147,04........................0,23....................11,90 ..................10,24 Trim Dana Tetap 2 ..................................................................................................................................1.386,94.........................0,72......................9,31 ....................8,23
Saham AAA Blue Chip Value Fund ..................................................................................................................1.528,94..........................-1,15...................17,28 ...................15,53 AAA Equity Fund .......................................................................................................................................777,00......................-0,60..........................-- ..........................-BNI Dana Berkembang ........................................................................................................................2.140,39........................0,35..................23,20 ..................21,98 Dana Ekuitas Andalan..........................................................................................................................3.465,53.........................1,58..................24,37 .....................9,74 Jisawi Saham............................................................................................................................................1.774,79...........................1,13..................27,08 ..................22,10 Lautandhana Equity ...............................................................................................................................1.477,55..........................1,98...................12,95 ....................11,28 Lautandhana Equity Progresif .............................................................................................................644,89..........................3,15................-34,28 ................-35,26 Makinta Growth Fund ............................................................................................................................1.063,24..........................5,21.................24,46 .................24,46 Makinta Mantap ....................................................................................................................................4.858,93........................11,29.................39,08 ..................35,67 Mega Dana Saham Syariah ...............................................................................................................2.056,50.......................-0,83....................14,18 ...................8,64 Reksa Dana Bahana Equity Smart....................................................................................................1.326,86..........................2,16..................25,70 .................23,83 Reksa Dana Mega Dana Ekuitas ..........................................................................................................849,08........................0,32...................-2,67 ..................-5,53 Reksa Dana Millenium Equity ..............................................................................................................1.541,78........................2,03..................-4,09 ..................-4,09 Reksa Dana Pratama Equity ..............................................................................................................1.348,80........................3,90..........................-- ..........................-Simas Danamas Saham........................................................................................................................1.683,94........................4,05..................23,75 ..................23,75 Trim Kapital ..............................................................................................................................................6.492,13.........................3,79...................31,78 ..................27,23 Trim Kapital Plus...................................................................................................................................2.558,98.........................5,72...................36,21 ....................31,51
Campuran AAA Amanah Syariah Fund.................................................................................................................1.938,50........................-1,38....................11,56 ....................9,90 AAA Balanced Fund...............................................................................................................................3.210,32........................0,02....................17,93 ..................15,60 Bahana Kombinasi Arjuna ..................................................................................................................
Bahana Dana Infrastruktur................................................................................................................6.438,44..........................1,87..................14,68 ....................11,29 Bahana Dana Selaras ...........................................................................................................................5.535,52..........................1,37..................20,74 .....................17,17 BNP Paribas Dana Investa (D/H Fortis Dana Investa).................................................................2.447,72..........................1,35.................22,05 ..................19,06 BNP Paribas Equitra ( D/H Fortis Equitra )....................................................................................2.969,07........................0,65......................7,81 ....................3,58 BNP Paribas Pesona (D/H Fortis Pesona) ...................................................................................18.948,55.........................2,75..................25,55 ..................21,55 Batavia Dana Dinamis..........................................................................................................................4.870,59..........................0,91...................16,05 ...................15,47 Cipta Balance.............................................................................................................................................1.270,51........................0,94...................19,36 ...................14,73 Cipta Syariah Balance............................................................................................................................1.347,67........................2,02...................18,87 ..................18,87 Citragold....................................................................................................................................................1.922,89..........................1,27...................15,35 ....................11,95 Dana Selaras Dinamis .........................................................................................................................2.698,02..........................1,07....................16,81 ...................13,93 First State Ind. Balanced Fund ..........................................................................................................2.035,65.........................1,00....................9,57 ....................5,28 Garuda Satu ...........................................................................................................................................4.893,55..........................1,25.....................6,76 ....................3,08 Mandiri Investa Aktif ...........................................................................................................................2.804,54.........................1,48....................15,61 ...................13,32 Mandiri Investa Syariah Berimbang ................................................................................................2.408,74..........................1,25...................10,56 ....................8,37 Manulife Dana Campuran II ..................................................................................................................1.966,74........................0,66..................15,80 ..................14,35 Pratama Berimbang ( D/H Platinum Berimbang ) .......................................................................2.788,13........................3,28...................25,17 ...................23,31 Premier Citra Optima..........................................................................................................................2.282,63..........................3,15....................15,31 ...................10,79 Rd BNP Paribas Pro Balance.............................................................................................................1.066,82.........................0,93..........................-- ..........................-Rd BNP Paribas Spektra (D/H Fortis Spektra)...............................................................................1.186,37........................2,67....................19,01 ..................15,50 Reksa Dana Batavia Prima Ekspektasi............................................................................................2.671,69........................0,99.................22,48 .................22,48 Reksa Dana CIMB-Principal Balanced Growth............................................................................2.494,43.........................1,49..................14,43 ....................11,89 Reksa Dana GMT Dana Fleksi.............................................................................................................1.963,46..........................2,31..................24,02 ..................21,56 Reksa Dana Guru.....................................................................................................................................1.315,24........................0,44....................5,36 ....................3,79 Reksa Dana Maestroberimbang ........................................................................................................3.631,44.........................1,44...................16,93 ..................15,49 Reksa Dana Osk Nusadana Kombinasi Maxima ............................................................................1.554,51...........................1,14...................14,78 ...................13,07 Reksa Dana Panin Dana Bersama...................................................................................................4.389,28..........................4,16...................51,75 .................48,05 Reksa Dana PNM Syariah .....................................................................................................................3.191,07........................0,68....................9,95 ....................6,75 Reksa Dana Prima..................................................................................................................................1.009,32.........................2,76...................12,59 ....................11,47 Reksa Dana Si Dana Batavia Cpi .......................................................................................................1.350,90..........................1,24....................21,81 ....................10,21 Reksa Dana Syariah Batasa Kombinasi.............................................................................................728,86..........................0,17.....................0,21 .....................0,21 Schroder Dana Terpadu II ..................................................................................................................2.435,00...........................1,91..................14,50 ....................11,69 Schroder Providence Fund ..................................................................................................................2.551,96........................2,32...................21,82 ..................21,82 Schroder Syariah Balanced Fund .........................................................................................................1.514,17...........................1,19....................11,90 ....................9,69 Semesta Dana Maxima.........................................................................................................................5.056,71........................4,45..................35,55 .................32,86 Syailendra Balance Opportunity Fund ............................................................................................1.608,33........................2,49.................25,34 .................25,34 Trim Kombinasi 2...................................................................................................................................1.354,88.........................0,93....................14,91 ....................14,91 Trim Syariah Berimbang........................................................................................................................1.641,52........................3,24...................21,98 ..................21,98
Pasar Uang Bahana Dana Likuid..............................................................................................................................1.000,00..........................0,10....................3,58 ....................3,58 Mandiri Investa Pasar Uang ...............................................................................................................1.000,00........................0,49....................5,97 ....................5,97 Manulife Dana Kas II.............................................................................................................................1.000,00........................0,33....................3,68 ....................3,68 Mrs Cash Kresna....................................................................................................................................1.000,00........................0,42.....................4,79 ....................4,79 Nisp Dana Siaga.....................................................................................................................................1.000,00.........................0,41....................5,33 ....................5,33 Reksa Dana PNM Puas ........................................................................................................................1.000,00........................0,49....................5,00 ....................5,00 Schroder Dana Likuid...........................................................................................................................1.000,00........................0,39....................4,92 ....................4,92
Pendapatan Tetap
Terproteksi
BNP Paribas Obligasi Plus (d/h Fortis Obligasi Plus) .........................................................................1.285,21 ...................1,45...................15,70 ...................4,68 BNP Paribas Prima Asia USD.....................................................................................................................0,9895 ..................0,52..........................-- ..........................-BNP Paribas Prima II (d/h Fortis Prima II)............................................................................................1.527,23 .....................1,10...................14,22 ....................11,98 BNP Paribas Prima USD .............................................................................................................................0,9854 ...................1,30..........................-- ..........................-BNP Paribas Rupiah Plus II (d/h Fortis Rupiah Plus II).....................................................................1.247,03 ..................0,92....................9,04 .....................7,96 CIMB-Principal Income Fund A ................................................................................................................1.758,59 ..................0,66....................9,02 .....................7,93 Danareksa Melati Dollar (US$).....................................................................................................0,1563078772 ...................1,50....................3,29 ......................1,75 Danareksa Melati Dollar (Rp)...................................................................................................................1.334,24 ........................--..........................-- ..........................-Danareksa Melati Pendapatan Tetap ....................................................................................................1.065,43 ..................0,42..........................-- ..........................-Danareksa Melati Pendapatan Tetap II....................................................................................................1.104,31 .....................1,16..........................-- ..........................-Danareksa Melati Platinum Dollar AS (US$) .........................................................................0,9902425537 ....................1,76..........................-- ..........................-Danareksa Melati Platinum Dollar AS (Rp) .........................................................................................8.452,71 ........................--..........................-- ..........................-Danareksa Melati Platinum Rupiah ........................................................................................................1.304,81 ..................0,84...................10,98 ....................8,79 Danareksa Melati Premium Dollar (US$)...................................................................................1,1364332459 ...................1,42.....................4,74 .....................1,66 Danareksa Melati Premium Dollar (Rp)................................................................................................9.700,59 ........................--..........................-- ..........................-MRS BOND KRESNA..................................................................................................................................1.335,86 ....................0,71....................14,61 ....................10,12 Mandiri Investa Dana Pendapatan Optimal 2........................................................................................1.011,35 ....................0,12..........................-- ..........................-BNP Paribas Infrastruktur Plus (d/h Fortis Infrastruktur Plus) ....................................................2.315,99 ..................2,04..................26,03 ..................22,01 BNP Paribas Solaris (d/h Fortis Solaris) ...............................................................................................1.733,63 ....................3,31..................27,37 .................22,38 Dana Ekuitas Prima ...................................................................................................................................3.400,90 ..................2,25..................27,40 ...................19,24 Danareksa Mawar.......................................................................................................................................6.640,24 ..................0,64...................25,51 .................23,64 Danareksa Mawar Agresif.........................................................................................................................1.050,24 ..................0,35...................17,87 ..................13,86 Danareksa Mawar Fokus 10 .......................................................................................................................1.387,92 ..................-1,60.................28,95 .................25,08 Danareksa Mawar Komoditas 10 ............................................................................................................1.038,28 ..................0,46..........................-- ..........................-Danareksa Mawar Konsumer 10 .............................................................................................................1.083,23 ..................0,57..........................-- ..........................-First State IndoEquity Peka Fund...........................................................................................................1.262,85 ..................2,20.................22,39 ...................17,59 NISP Indeks Saham Progresif .................................................................................................................1.602,65 ...................1,08....................21,14 ...................18,74 Schroder 90 Plus Equity Fund ..................................................................................................................1.365,21 ..................3,02...................38,17 ...................38,17 Bahana Quant Strategy.............................................................................................................................1.094,82 ..................0,63....................8,22 ....................5,04 Danareksa Anggrek ...................................................................................................................................4.668,22 ..................0,94...................15,30 ...................13,59 Danareksa Anggrek Fleksibel..................................................................................................................3.061,20 ...................0,75...................19,96 ...................17,59 Danareksa Syariah Berimbang...............................................................................................................4.685,77 ..................0,48...................14,63 ...................12,93 MRS FLEX KRESNA ....................................................................................................................................1.614,06 ....................1,99....................17,99 ...................13,37 NISP Dana Handal........................................................................................................................................1.947,55 ..................0,47..................13,88 ...................13,03 Schroder Dana Prestasi ...........................................................................................................................21.761,05 ..................2,82...................27,18 .................24,35
Pasar Uang Danareksa Seruni Pasar Uang II .............................................................................................................1.000,00 ..................0,42....................5,89 ....................5,89 Danareksa Seruni Pasar Uang III............................................................................................................1.000,00 ...................0,41....................5,47 ....................5,47
• KUSTODIAN DEUTSCHE BANK Pendapatan Tetap
Campuran Terproteksi Pasar Uang Terproteksi
Penyertaan Terbatas
• KUSTODIAN BRI
Pendapatan Tetap
Saham
Campuran
Pasar Uang
• KUSTODIAN HSBC Pendapatan Tetap Saham
Campuran
Indeks Penyertaan Terbatas
Pasar Uang
• KUSTODIAN BANK DANAMON Saham
Exchange Traded Fund (ETF) Campuran Terproteksi Terproteksi
• KUSTODIAN DBS INDONESIA Pasar Uang
Saham
Campuran
Penyertaan Terbatas
Saham
Pendapatan Tetap
Terproteksi BNP Paribas Kapital II (D/H Fortis Kapital II) (29/04/11)............................................................1.075,95..........................1,03.....................7,90 ....................5,78 BNP Paribas Kapital V (D/H Fortis Kapital V) (29/04/11) ...........................................................1.185,23.........................2,74...................12,35 ....................11,52 BNP Paribas Kapital VI (D/H Fortis Kapital VI) (29/04/11) ............................................................1.177,19........................3,02...................12,79 ..................10,54 BNP Paribas Kapital VIII (D/H Fortis Kapital VIII) (29/04/11) ....................................................1.022,15..............................--....................6,34 ....................4,76 CIMB Islamic Sukuk I Syariah (25/04/11) ........................................................................................1.046,90...........................1,01....................6,96 ....................5,37 CIMB Islamic Sukuk II Syariah (10/05/11) .........................................................................................1.027,76...........................1,10..........................-- ..........................-CIMB- Principal CPF Cb I (18/04/11)...................................................................................................1.021,52........................0,69..........................-- ..........................-CIMB-Principal CPF IX (12/05/11)(*) .................................................................................................1.030,87........................0,86....................8,23 ......................7,16 CIMB-Principal CPF VI (12/05/11)(*) ..................................................................................................1.032,41........................0,86....................8,38 .....................7,29 CIMB-Principal CPF VIII (15/04/11)....................................................................................................1.042,62...........................1,31....................8,95 ...................6,80 CIMB-Principal CPF X (09/05/11) ........................................................................................................1.010,21........................0,94..........................-- ..........................-CIMB-Principal CPF XI (28/04/11).......................................................................................................993,52........................0,65..........................-- ..........................-Danareksa Proteksi Melati Optima XIII (25/04/11) .....................................................................1.008,34.........................0,77......................9,21 .....................7,03 Danareksa Proteksi Melati Optima XV (09/05/11) .......................................................................1.000,62.........................0,81....................9,33 ......................7,15 Mandiri Capital Protected Income Fund 6 (12/05/11)(*) ...............................................................1.021,76........................0,02....................5,59 ....................5,06 Mandiri Capital Protected Income Fund 7 (12/05/11)(*) ..............................................................1.010,80..........................0,13....................6,92 ....................6,39 Mandiri Investa Terproteksi Pendapatan Berkala 3 (09/05/11).................................................1.018,08..........................0,91..........................-- ..........................-Mandiri Investa Terproteksi Pendapatan Berkala 6 (10/05/11)..................................................1.001,53........................0,67..........................-- ..........................-Mandiri Investasi Terproteksi Seri 2 (29/04/11)..............................................................................984,92.........................0,78..........................-- ..........................-Mandiri Protected Income Fund Dollar (USD) (29/04/11) ...............................................................1,1202........................0,57....................6,87 ....................6,87 Mandiri Terproteksi Dana Pendapatan Berkala 16 (29/04/11) ....................................................1.011,23........................0,45.....................7,35 ......................1,72 Mandiri Terproteksi Dana Pendapatan Berkala 19 (10/05/11) ...................................................1.029,65..........................1,03.....................7,54 .......................1,91 Mandiri Terproteksi Dana Pendapatan Berkala 2 (29/04/11).....................................................1.016,68........................0,86....................11,06 ..................10,50 Mandiri Terproteksi Dana Pendapatan Berkala 4 (29/04/11) ....................................................1.023,10........................0,85....................9,46 ....................9,46 Mandiri Terproteksi Dana Pendapatan Berkala 8 (29/04/11) .....................................................995,55........................0,86.....................9,70 ....................9,70 RDT Mandiri Terpro Dana Pdpt Bk Seri 18 (29/04/11)...................................................................1.021,72........................0,68..........................-- ..........................-RDT Nikko Terproteksi I (29/04/11)...................................................................................................1.002,30..............................--..........................-- ..........................-RDT Osk Nusadana Capital Protected Fund II (09/05/11)...........................................................1.022,91.........................0,77....................9,36 .....................8,81 Syailendra Capital Protected Fund 1 (29/04/11) .............................................................................1.300,21........................0,82....................11,27 ....................11,27 Syailendra Capital Protected Fund 2 (29/04/11)...........................................................................1.044,75..........................1,69....................10,13 ....................10,13 Trim Terproteksi Lestari 3 (29/04/11) ..............................................................................................1.229,52.........................0,79...................12,98 ..................12,98
• KUSTODIAN CITIBANK
Pasar Uang
• KUSTODIAN BNI
Terproteksi Bahana B Optima Protected Fund 28 (29/04/11).................................................................................998,57 ..................0,68..........................-- ..........................-Bahana B Optima Protected Fund 29 (29/04/11)...............................................................................1.014,84 .....................1,15.....................7,54 ....................2,42 Bahana B Optima Protected Fund 31 (02/05/11) .................................................................................988,22 ...................0,77..........................-- ..........................-Bahana B Optima Protected Fund 33 (03/05/11)...............................................................................1.024,95 ...................0,78..........................-- ..........................-Bahana B Optima Protected Fund 34 (29/04/11)...............................................................................1.002,12 ..................2,48..........................-- ..........................-Bahana B Optima Protected Fund 36 (29/04/11)..................................................................................989,19 ...................0,73..........................-- ..........................-Bahana B Optima Protected Fund USD 1 (29/04/11) ................................................................1,00428096 ..................0,47.......................6,11 .....................1,06 Bahana Optima Protected Fund 8 (12/05/11)...........................................................................................1.117,31 ..................-1,29......................9,19 ....................0,87 Bahana Reksa Panin Terproteksi IX (29/04/11)...................................................................................1.128,82 .....................1,17.................20,22 ....................11,06 Bahana Reksa Panin Terproteksi VI (29/04/11)....................................................................................1.180,94 .....................1,19...................12,62 ...................4,04 Bahana Reksa Panin Terproteksi VII (29/04/11) ...................................................................................1.185,41 .....................1,18.................20,25 ....................11,09 Bahana Reksa Panin Terproteksi VIII (29/04/11) ..................................................................................1.151,08 ..................0,87......................9,61 .....................1,25 Bahana Reksa Panin Terproteksi XI (29/04/11)...................................................................................1.104,45 .....................1,21..................12,60 ....................4,02 Bahana Reksa Panin Terproteksi XII (29/04/11).................................................................................1.082,43 ...................0,79..........................-- ..........................-Bahana Reksa Panin Terproteksi XIII (29/04/11) ...............................................................................1.062,46 ...................1,09..........................-- ..........................-Bahana Reksa Panin Terproteksi XIV (09/05/11)...............................................................................1.020,34 ...................1,45..........................-- ..........................-Bahana Reksa Panin Terproteksi XV (09/05/11).................................................................................1.038,79 ...................1,49..........................-- ..........................-Brent Dana Terproteksi I (12/05/11) ........................................................................................................1.239,97 ...................0,81...................10,49 ..................10,49 Danareksa Proteksi II (18/04/11) .............................................................................................................1.007,44 ...................0,73..........................-- ..........................-Danareka Proteksi Melati III (05/05/11)..................................................................................................1.051,32 ...................1,09....................6,83 ....................6,83 Danareksa Proteksi Melati Optima (28/04/11)....................................................................................1.077,88 ..................0,58.....................7,66 ....................7,66 Danareksa Proteksi Melati Optima Dollar Amerika Serikat (21/04/11)..............................1,1123477859 ..................0,36....................5,25 ....................5,25 Danareksa Proteksi Melati Optima Dollar Amerika Serikat (Rp) (21/04/11) ............................9.598,44 ........................--..........................-- ..........................-Danareksa Proteksi Melati Optima IV (11/05/11) ...................................................................................1.031,14 ...................0,73....................10,17 ....................10,17 Danareksa Proteksi Melati Optima Syariah (11/05/11)........................................................................1.031,52 ....................1,73....................9,04 ....................9,04 Danareksa Proteksi Melati Optima V (25/04/11)..................................................................................1.115,20 ....................3,17....................9,05 ....................9,05 Danareksa Proteksi Melati Optima VIII (27/04/11) .............................................................................1.001,42 ..................0,87.....................11,15 .....................11,15 Danareksa Proteksi Melati Optima X (13/04/11) ................................................................................1.046,23 .....................1,17....................8,62 ....................8,62 Danareksa Proteksi Melati Optima XI (03/05/11)..............................................................................1.003,50 ..................0,36....................2,95 ....................2,95 Mandiri Dana Protected Berkala (12/05/11).........................................................................................1.075,80 ...................0,81....................14,91 ..................14,33 Mandiri Investa Terproteksi 2010 Seri I (29/04/11)............................................................................1.078,97 ..................0,67..........................-- ..........................-Schroder Regular Income Plan IV (12/05/11) ......................................................................................1.048,86 ...................1,42....................8,07 .....................7,53 Schroder Regular Income Plan IX (15/04/11) .......................................................................................1.037,97 ....................1,94...................10,63 ..................10,63 Schroder Regular Income Plan VII (15/04/11)........................................................................................1.171,28 ..................5,27...................14,63 ..................14,06 Schroder Regular Income Plan VIII (15/04/11).......................................................................................1.171,27 ...................4,81...................15,38 ..................15,38 Trim Terproteksi Lestari 4 (29/04/11) ...................................................................................................1.055,96 ..................2,84..........................-- ..........................--
Terproteksi
• KUSTODIAN BII
Pendapatan Tetap
Campuran
Terproteksi
• KUSTODIAN BANK PERMATA
• KUSTODIAN BANK MEGA
Saham
Saham
Campuran
Campuran Terproteksi
Terproteksi
• KUSTODIAN BANK MANDIRI Pendapatan Tetap Saham Penyertaan Terbatas
Campuran
Exchange Traded Fund (ETF) Premier ETF LQ-45 ...........................................................................................................................675,7312842 ...................1,89...................24,19 ...................24,19
Terproteksi
Indeks Danareksa Indeks Syariah .........................................................................................................................2.167,43 ....................1,36...................13,30 ..................10,00
• KUSTODIAN BCA Pendapatan Tetap
Saham
Dana Obligasi Stabil ..............................................................................................................................2.192,49.........................0,75..................10,48 ...................8,38 Danareksa Gebyar Indonesia II ..........................................................................................................1.451,59........................0,69....................6,40 ....................5,40 Net Dana Gemilang .................................................................................................................................1.134,92.........................0,77....................9,57 ....................8,57 Nikko Gebyar Indonesia Dua .............................................................................................................1.456,68.........................1,06.....................11,15 .....................9,79 Nikko Indah Nusantara Dua ..............................................................................................................1.438,82........................0,49....................14,18 .....................13,11 Nikko Tron Dua ........................................................................................................................................1.344,51.........................0,70.....................9,77 ....................9,22 Panin Gebyar Indonesia II ..................................................................................................................1.488,23.........................1,08...................10,32 ....................8,97 Prestasi Gebyar Indonesia II ..............................................................................................................1.583,73........................0,89...................12,99 ..................10,86
Saham Panin Dana Prima ..................................................................................................................................2.461,05........................3,38.................42,25 .................38,83
• KUSTOD AN STANDARD CHARTERED BANK Pendapatan Tetap
Rp
%
%
%
CaMPURAN Panin Dana Unggulan ..........................................................................................................................4.541,28........................3,45.................45,96 .................43,50 Optima Fleksi .................................................................................................................................................0,00..................-100,00..............-100,00 ...............-101,00 Net Dana Flexi .........................................................................................................................................1.182,68.......................-0,69....................11,92 ...................10,92 Optima Seimbang (03/06/2010)...........................................................................................................136,63........................0,00................-60,54 ................-62,33
Pasa Uang Mnc Dana Lancar (D/H Big Dana Lancar) .....................................................................................1.000,00........................0,55......................7,81 ......................7,81 Danareksa Gebyar Dana Likuid ........................................................................................................1.000,00........................0,45.....................5,74 .....................5,74
Te p o eks Danareksa Proteksi Dinamis Fleksibel (29/04/11)........................................................................1.287,66........................0,38......................9,21 .....................9,21
Keterangan: (*) Pembagian dividen untuk: CIMB Principal CPF IX per tanggal 12/05/2011 adalah sebesar IDR 7,0000000000,-/Unit. CIMB Principal CPF VI iper tanggal 12/05/2011 adalah sebesar IDR 6,2876712329,-/Unit. Mandiri Capital Protected Income Fund 6 per tanggal 12/05/2011 adalah sebesar IDR 8,-/Unit. Mandiri Capital Protected Income Fund 7 per tanggal 12/05/2011 adalah sebesar IDR 8,3333333333/Unit. Mandiri Investa Dana Obligasi II per tanggal 12/05/2011 adalah sebesar IDR 0,6838952747074/Unit. Mandiri Protected Reguler Income Fund 3 per tanggal 12/05/2011, IDR 6,7917,-/Unit. Tanggal Pembayaran 13/05/2011. Mandiri Protected Reguler Income Fund 5 per tanggal 12/05/2011, IDR 6,9167,-/Unit. Tanggal Pembayaran 13/05/2011. Mandiri Protected Regular Income Fund 7 per tanggal 12/05/2011, IDR 6,9167,-/Unit. Tanggal Pembayaran 13/05/2011. Mandiri Protected Regular Income Fund 6 per tanggal 12/05/2011, IDR 6,8333,-/Unit. Tanggal Pembayaran 13/05/2011. Mandiri Capital Protected Income Fund 4 per tanggal 12/05/2011, IDR 6,87916666,-. Tanggal Pembayaran 13 Mei 2011. (**) Penawaran Perdana Hari Pertama per tanggal 12 Mei 2011.
Data dapat dikirim ke
[email protected],
[email protected] dan fax No. 021-57901025. Bisnis Indonesia tidak memungut biaya apa pun untuk publikasi data Insurance dan Reksa Dana. .
(%)
(%)
INFRASTRUKTUR Bisnis Indonesia, Jumat, 13 Mei 2011
ASGR
MTDL
1.010
TLKM
124
EXCL 7.700
70 840 6/5
9/5
100 118
10/5
11/5
12/5
ISAT 6.400
6/5
100
7.550 9/5
10/5
11/5
PONDASI Jaya Konstruksi gaet proyek JAKARTA: PT Jaya Konstruksi, anak usaha PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk, menargetkan dapat membukukan kontrak proyek selama 2011 sebesar Rp1,8 triliun. Dari target tersebut, sepanjang kuartal I/2011 perusahaan sudah merealisasikan nilai kontrak sekitar Rp500 miliar. Direktur PT Jaya Konstruksi IB Rajendra mengatakan proyek yang sedang digarap perusahaan yakni a.l. pembangunan jalan nasional di Kalimantan dan perbaikan jalan tol Tangerang–Merak. Dia mengatakan selama kuartal I/2011 ini, proyek yang dominan didapat perusahaan adalah proyek yang digarap oleh pemerintah. Karena itu, untuk rencana pemenuhan proyek tahun ini perusahaannya mulai menargetkan proyek-proyek yang digarap oleh swasta. (BISNIS/MCD)
Wika Realty garap apartemen JAKARTA: PT Wijaya Karya Tbk bersama dengan anak usahanya PT Wijaya Karya Realty membangun apartemen di daerah Cawang, Jakarta Timur pada tahun ini dengan investasi sebesar Rp280 miliar. Direktur Keuangan PT Wijaya Karya Ganda Kusuma mengatakan investasi tersebut di luar pembebasan tanah karena dibangun masih di lahan perseroan. Menurutnya pembangunan apartemen akan dilakukan pada Juli atau Agustus tahun ini di atas lahan seluas 6.000 m2 dan diharapkan dapat selesai pada akhir tahun depan. “Rencananya apartemen tersebut terdiri dari satu tower dengan 550 unit kamar. Kami akan menawarkan dengan harga Rp300 jutaan. Konsep bangunannya nanti mix-use, yaitu apartemen, kondotel, ruang rapat, dan restoran,” tuturnya kemarin. (BISNIS/SND)
12/5
6/5
9/5
6.250 10/5
11/5
12/5
INVS 5.250
-50 5.400
24/ 6/512 26/ 9/512 30/ 10/512
5/11/5 1
6/ 1 12/5
BNBR 7.250
6/5
9/5
11/5
12/5
164
-100 7.300
10/5
BHIT 84
6/5
9/5
4 73
10/5
11/5
12/5
Tol Sulut dapat bantuan pembebasan lahan
6/5
9/5
10/5
11/5
12/5
OLEH MIA CHITRA DINISARI Bisnis Indonesia
JAKARTA: Pemerintah akan memberikan dukungan anggaran untuk pelaksanaan pembangunan proyek jalan tol Manado–Bitung sebesar Rp963 miliar, guna meningkatkan kelayakan ruas sepanjang 46 km. Kepala Badan Pengatur Jalan Tol Ahmad Ghani Gazali mengatakan alokasi dana tersebut dianggarkan untuk biaya pembebasan lahan dan sebagian biaya konstruksi yang pelaksanaanya akan dilakukan secara bertahap. Menurut dia, dukungan dana itu merupakan bagian dari kebutuhan investasi proyek yang mencapai Rp3,18 triliun, sedangkan sisanya yakni sekitar Rp2,21 triliun akan ditawarkan pada swasta melalui proses lelang terbuka. “Dari hasil evaluasi diputuskan proyek ini tetap memerlukan dukungan dari pemerintah agar layak dilanjutkan, untuk itu kami akan memberikan dukungan anggaran untuk pembebasan lahan dan sebagian konstruksi ini,” ujar Ghani ke-
pada Bisnis kemarin. Dia menjelaskan progres pembebasan lahan tengah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara, setelah itu pelaksanaan lelangnya baru dilakukan pusat. Adapun evaluasi yang dituntaskan sejak akhir April lalu, yakni terkait dengan masalah finansial, seperti kebutuhan investasi, pengadaan lahan, dan nilai tarif yang akan dikenakan. Evaluasi sendiri dilaksanakan karena adanya kendala investasi dan perhitungan keuangan proyek yang tidak memenuhi syarat minimal, karena nilai financial internal rate of return hanya 7%.
Lebih rendah Itu artinya, tingkat pengembalian yang akan diperoleh investor dari pembangunan jalan tol tersebut masih lebih rendah dibandingkan dengan tingkat pengembalian deposito perbankan. Untuk dianggap layak tingkat pengembalian investasi proyek jalan tol minimal sebesar 16%. Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum berencana membangun ruas jalan tol Manado–Bitung sepanjang 46 km dengan kebutuhan anggaran investasi sekitar Rp5,6 triliun dan biaya pembebasan lahan Rp765 miliar.
Semula, proyek ini akan mulai dibangun 2011. Kebutuhan jalan tol dianggap mendesak karena Manado dan Bitung sudah ditetapkan sebagai kawasan ekonomi khusus oleh pemerintah pusat. Menteri PU Djoko Kirmanto menyatakan pembangunan jalan tol Manado–Bitung sudah menjadi program nasional yang diagendakan khusus bersama dengan pembangunan jalan tol lainnya di beberapa daerah di Indonesia. Tol tersebut, katanya, merupakan bagian dari lima ruas jalan tol yang akan ditawarkan kepada investor dengan skema kerja sama pemerintah swasta, dengan total nilai investasi sebesar Rp15,93 triliun. Bahkan, empat ruas di antaranya siap ditenderkan tahun ini. Kelima ruas jalan tol itu adalah Medan-Kuala Namu–Tebing Tinggi sepanjang 60 km dengan nilai investasi Rp4,93 triliun dan PandaanMalang sepanjang 37,2 km senilai Rp2,5 triliun. Selanjutnya ruas Cileunyi–Sumedang–Dawuan sepanjang 58.5 km dengan nilai investasi Rp4,3 triliun, ruas Pasirkoja–Soreang sepanjang 15 km dengan investasi Rp1,02 triliun, dan Manado–Bitung sepanjang 46 km dengan investasi Rp3,18 triliun. (
[email protected])
6/5
9/5
10/5
11/5
12/5
Baru 57% pekerja konstruksi dapat perlindungan BISNIS INDONESIA
Tingkat pengembalian investor rendah
-1 165
JAKARTA: Hanya 3,4 juta jiwa atau 57% dari total 6 juta tenaga kerja konstruksi di Indonesia telah mendapatkan jaminan perlindungan jiwa, padahal risiko kecelakaan di lingkungan konstruksi terbilang cukup besar dibandingkan dengan lingkungan kerja lainnya. Ketua Umum Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia Soeharsojo mengatakan minimnya jumlah tenaga kerja yang mendapatkan perlindungan kecelakaan karena kurangnya kesadaran perusahaan untuk mengikat dirinya pada perusahaan asuransi. Sehingga hanya tenaga kerja dari proyek pemerintah sajalah yang terikat atau mendapatkan jaminan keselamatan. “Memang masuk akal jika masih sedikit badan usaha konstruksi yang peduli dengan keselamatan kerja karyawan. Pasalnya 85%-90% badan usaha konstruksi masuk dalam skala kecil,” terang mantan anggota Komisi V DPR RI ini, kemarin. Kepala Divisi Operasi PT Jamsostek Tjipto Rahadi
mengingatkan agar seluruh kontraktor atau pelaksana proyek pekerjaan konstruksi wajib mengikutsertakan tenaga kerjanya dalam program Jamsostek. “Setiap perusahan konstruksi yang memenangkan tender akan mendapatkan potongan rata-rata 0,35% dari nilai proyek setelah dikurangi pajak untuk meng-cover seluruh pekerja yang mengerjakan proyek tersebut, dan itu diatur dalam UU Tenaga Kerja dan Jasa Konstruksi,” katanya. Menurutnya, hal tersebut penting untuk menjamin tenaga kerja konstruksi yang sangat rawan terhadap kecelakaan. Jamsostek sendiri akan memberi santunan sebesar 48 kali gaji dari upah per bulan. “Kalau tukang batu sehari Rp60.000 dikali 30 hari yaitu Rp1,8 juta. Maka santunan yang mereka dapat Rp1,8 juta dikali 48.” Adapun, santunan kecelakaan kerja seperti biaya pengobatan dan perawatan mendapat bantuan maksimal Rp20 juta. Bila mengalami cacat tetap total, dana santunan maksimal 70% dari 48 bulan gaji. (12)
ENERGI
i2 EKSPLORASI
TDL 2012 diusulkan naik 10%-15%
Elang siap dieksplorasi JAKARTA: PT Newmont Nusa Tenggara dan Pemerintah Kabupaten Sumbawa telah meneken kesepakatan bersama untuk memulai eksplorasi proyek tambang Elang di Kabupaten Sumbawa. General Manager Operasi NNT David Lilley berharap alat-alat pengeboran akan dapat dioperasikan pada triwulan III/2011. Dia juga menyatakan sangat senang atas besarnya dukungan pemerintah dan masyarakat Sumbawa atas rencana NNT memulai eksplorasi proyek Elang. “Kami akan segera memulai kegiatan eksplorasi dan berharap dapat mengoperasikan alat pengeboran pada triwulan III tahun ini,” ujar David dalam siaran pers kemarin. NNT, lanjutnya, akan melakukan sejumlah program pengembangan kapasitas dan pembangunan infrastruktur masyarakat setempat melalui kemitraan dengan Pemerintah Kabupaten Sumbawa dan para camat. Bupati Sumbawa Jamaluddin Malik mengatakan penandatanganan ini merupakan awal yang baik karena dengan ini NNT dapat bekerja dengan aman dan tenang. (BISNIS/14)
OTOMOTIF
Bisnis Indonesia, Jumat, 13 Mei 2011
Produksi listrik PLN tumbuh 11,3% OLEH NURBAITI, IRSAD SATI & LINDA T. SILITONGA Bisnis Indonesia
JAKARTA: Pemerintah merencanakan penaikan tarif dasar listrik 10%-15% pada 2012 dan menurunkan margin atas distribusi listrik bersubsidi PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) dari 8% menjadi 3%. Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan penaikan tarif listrik itu akan bisa membantu menurunkan beban subsidi yang harus ditanggung pemerintah dalam perhitungan APBN 2012. “Kami mengharapkan ada penyesuaian harga listrik 10% sam-
pai 15% dan penurunan margin PLN jadi 3%,” ujarnya di Istana Presiden, kemarin. Hanya saja, Agus tidak menjelaskan berapa perhitungan penurunan angka subsidi anggaran yang bisa diraih dengan formula penaikan tarif listrik sebesar 10%-15% tersebut. Berdasarkan mekanisme rutin pembahasan APBN, rencana kerja pemerintah dalam suatu tahun diajukan dalam Nota Keuangan dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang diajukan kepada DPR, bersamaan dengan pidato kenegaraan presiden setiap Agustus. Dengan begitu, RAPBN 2012 akan diajukan pemerintah ke DPR pada Agustus 2011. Dalam kesempatan terpisah, PLN mencatat produksi listrik pada kuartal I pada tahun ini mencapai 36,4 terrawatt hours (TWh), naik 11,3% dibanding-
kan dengan periode yang sama 2010 sebesar 32,7 TWh. Direktur Energi Primer PLN Nur Pamudji mengatakan semakin tingginya pertumbuhan produksi listrik pada kuartal pertama tahun ini sejalan dengan semakin besarnya kebutuhan listrik masyarakat. “Pencapaian produksi listrik kuartal I tahun ini 19,4% terhadap 2011,” kata dia. Menurut dia, produksi listrik paling besar dihasilkan dari pembangkit berbahan bakar batu bara yang mencapai 14 TWh atau 38% dari keseluruhan. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan produksi yang sama pada tahun lalu yang hanya 13 TWh (39,8%). Sementara itu, produksi listrik dari pembangkit BBM pada kuartal pertama ini hanya 9,3 TWh (25,5%), turun dibandingkan dengan periode yang sama tahun
lalu mencapai 10,4 TWh (31,8%). Berdasarkan data PLN, kontribusi PLTA terhadap produksi listrik pada kuartal pertama itu hanya mencapai 2,7 TWh (7%), turun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 4,1 TWh (12,5%). Penurunan itu, disebabkan oleh turunnya debit air Sungai Saguling dan Cirata pada awal tahun sehingga PLN kehilangan produksi 1.000 MW.
Pasokan industri Pada bagian lain, Asosiasi Pertekstilan Indonesia mendesak pemerintah segera membuat kebijakan energi yang jelas terutama terkait pasokan gas dan listrik untuk industri. Ketua Umum API Ade Sudrajat mengatakan industri di Indonesia tidak akan berkembang selama tidak ada dukungan pemerintah dalam menyediakan kebutuhan gas dan listrik untuk kalangan
industri. “Industri majunya akan sangat lambat kalau kebijakan energi masih tambal sulam seperti ini yang tidak memberikan penjelasan,” ujarnya dalam acara diskusi bertema Blak-blakan soal BBM. Menurut dia, sejak subsidi diesel untuk industri dicabut pada 2005, industri hingga saat ini tidak menerima subsidi dalam bentuk apa pun. Akibatnya, industri kini harus membeli listrik dari PLN dengan harga keekonomian. Ade mengatakan negara lain saja, seperti misalnya Korsel, memiliki ketahanan energi nasional yang jelas meski negara itu tidak memiliki sumber daya energi yang melimpah. Salah satu hasilnya yakni biaya listrik yang bisa lebih murah dibandingkan dengan di Indonesia. (14) (
[email protected]/irsad.
[email protected]/
[email protected])
PROPERTI
BISNIS/RAHMATULLAH
MAFIA BBM: Ekonom Rizal Ramli (kiri) bersama Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia Ade Sudrajat memberikan penjelasan kepada peserta diskusi di Jakarta, kemarin.
Rizal Ramli dalam kesempatan itu menilai adanya mafia yang mengambil keuntungan dari impor BBM.
DPR minta divestasi Newmont diundur lagi OLEH NURBAITI & JOHN ANDHI OKTAVERI Bisnis Indonesia
OTOMOTIF
RUPA-RUPA
JAKARTA: Komisi VII dan XI DPR sepakat meminta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Darwin Zahedy Saleh memperpanjang proses penyelesaian transaksi pembelian 7% saham divestasi 2010 PT Newmont Nusa Tenggara yang seharusnya tuntas pada 18 Mei 2011. Anggota Komisi VII DPR dari fraksi Partai Keadilan Sejahtera Zulkiflimansyah mengatakan kesepakatan itu diambil setelah rapat gabungan Komisi VII dan XI DPR yang dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi XI DPR Harry Azhar Azis. Rapat gabungan tersebut juga dihadiri oleh Dirjen Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM Thamrin Sihite dan Gubernur Nusa Tenggara Barat Zainul Majdi. “Kami [Komisi VII dan XI] minta perpanjangan waktu sampai ada penjelasan dari Menteri Keuangan Agus Martowardojo soal keinginan
pembelian saham divestasi Newmont oleh PIP [Pusat Investasi Pemerintah],” kata dia, kemarin. Rapat gabungan Komisi VII dan XI DPR, lanjut dia, juga menyepakati bahwa menkeu tidak boleh mengambil keputusan apa pun soal pembelian saham divestasi itu sebelum ada penjelasan dan pembahasan lebih lanjut. Dia mengkhawatirkan adanya peluang bagi Newmont untuk menjual saham divestasi itu kepada pihak lain secara business to business (b to b) bila transaksi tersebut belum juga tuntas sampai waktu yang ditetapkan, yakni 18 Mei 2011. Zulkiflimansyah mengungkapkan usulan perpanjangan waktu itu memang untuk mengakomodasi keinginan daerah yang disampaikan oleh Gubernur NTB. Selain itu, DPR tetap tidak menyetujui pembelian saham divestasi Newmont oleh PIP. Komisi VII dan Komisi XI DPR bahkan menilai menkeu dan menteri ESDM telah melakukan pe-
lecehan terhadap parlemen karena tidak menghadiri rapat gabungan komisi saat membahas divestasi sisa saham Newmont. Penilaian tersebut disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi XI DPR dan Anggota Komisi VII DPR Satya W Yudha serta sejumlah anggota lain. Kendati kedua pejabat pemerintah itu tidak menghadiri undangan DPR, rapat gabungan akhirnya dilanjutkan dengan pimpinan unsur gabungan komisi, yaitu Harry Azhar Azis (Golkar), Effendi MS Simbolon (PDIP) dan Ketua Komisi VII DPR Teuku Riefky Harsya (Demokrat). Zainul Majdi menambahkan daerah tetap berkeinginan mendapatkan 7% saham divestasi itu, kendati pemerintah pusat melalui PIP sudah menandatangani kesepakatan jual beli saham tersebut. Seperti diketahui, pemerintah pusat pada 6 Mei 2011 melalui PIP resmi membeli 7% saham NNT senilai US$246,8 juta, lebih rendah dibandingkan dengan tawaran semula US$271 juta.
Produksi 6 lapangan minyak Pertamina EP di atas target FURNITUR
OLEH NURBAITI & APRILIAN HERMAWAN Bisnis Indonesia
JAKARTA: PT Pertamina EP menyatakan rerata produksi minyak dari enam lapangan yang dikelola perusahaan itu mencapai di atas 100% atau melampaui target produksi pada bulan ini. Manajer Humas Pertamina EP Agus Amperianto mengatakan kondisi ini semakin memperkuat pencapaian target produksi 2011 sekitar 132.000 barel minyak per hari. Keenam lapangan minyak Pertamina EP yang melampaui target produksi minyak pada Mei ini, terdiri dari Lapangan Rantau, Lirik, Bunyu, Sangasanga, Tarakan, dan Tambun. “Pencapaian ini dapat memperkuat optimisme karena mampu mengelola dan meningkatkan produksi lapangan-lapangan yang kami kelola,” jelas dia melalui siaran pers, kemarin. Pada awal Mei, jelas dia, produksi Lapangan Rantau berhasil mencapai 2.861 bph atau 117% terhadap target, Lapangan Lirik 2.375 bph atau 106% terhadap target, Lapangan Bunyu mencatat 6.249 bph atau
135% terhadap target. Selain itu, Lapangan Sangasanga mencapai 6.442 bph atau 118% terhadap target, Lapangan Tarakan 830 bph atau 121% target, dan Lapangan Tambun 8.808 bph atau 101% terhadap target. Berdasarkan surat BP Migas No. 0147/BPB0000/2011/S1 tanggal 8 Februari 2011 atas monitoring produksi 2010, Deputi Pengendalian Operasi Budi Indianto mencatat produksi minyak Pertamina EP ratarata mencapai 128.882 barel per hari (bph) atau 100,69% terhadap target produksi APBN sebesar 128.000 bph. Jumlah ini juga lebih tinggi 2,8% terhadap rata-rata 2009 sebesar 125.385 bph. Untuk 2011, BP Migas berharap Pertamina EP dapat mempertahankan kinerja dengan target produksi APBN sebesar 132.000 BOPD untuk minyak dan target produksi gas BP&B sebesar 1.105 MMscfd.
Blok Angola Pada bagian lain, Anggota Komisi VII DPR Dito Ganinduto menilai upaya Pertamina mencari sumber
minyak di luar negeri—seperti rencana akuisisi 25% saham Blok 31 milik Exxon Mobil Corp di Angola, Afrika—perlu digencarkan. Langkah ini harus dilakukan agar tidak melulu bergantung kepada cadangan migas lokal. Adapun pembiayaan aksi ini dapat didukung perusahaan melalui penerbitan obligasi internasional. Secara prinsip, katanya, kerja sama pemanfaatan ladang minyak di luar negeri merupakan langkah anorganik Pertamina yang dapat meningkatkan lifting minyak. Cara ini diyakini dapat mendorong produksi nasional yang cenderung menurun dalam 5 tahun terakhir. Strategi ini diharapkan dapat menjadi jalan pintas, selain juga dilakukan optimalisasi ladang minyak di dalam negeri yang membutuhkan waktu lebih lama. Kendati begitu, dia menekankan agar rencana pembelian blok migas itu dilakukan due diligence sehingga harga didapat secara wajar dan tidak kemahalan. “Untuk masalah harga itu bisa dilakukan negosiasi sehingga tercapai harga wajar.”
TEKNOLOGI INFORMASI
Bisnis Indonesia, Jumat, 13 Mei 2011
i3
Grup Telkom kembali raih Service Quality Award JAKARTA: Plasa Telkom, pusat layanan pelanggan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, meraih penghargaan Service Quality Award 2011. Penghargaan yang sama juga diraih oleh Grapari Telkomsel.
Cakupan Plasa Telkom di Tanah Air Provinsi
33 Kota
91 Kabupaten
349 Kecamatan
5.263
Service Quality Award adalah sebuah penghargaan bergengsi yang diberikan kepada pusat layanan yang berhasil memberikan kepuasan tertinggi kepada pelanggan. Penilaian Service Quality Award berdasarkan Indonesian Service Satisfaction Index, yakni survei langsung terhadap lebih dari 500 perusahaan di Jabodetabek, Surabaya, Semarang dan Medan. ”Penghargaan ini tentu saja merupakan pengakuan terhadap usaha terus-menerus kami dalam menyediakan layanan terbaik dalam industri dengan cara bersikap responsif dan kreatif dalam menjawab kebutuhan dan masalah yang menjadi perhatian pelanggan,” tutur Operation Vice President Public Relations Telkom Agina Siti Fatimah kemarin.
Sumber: Telkom
MENYAPA PELANGGAN:
Pemain legendaris NBA Ron Harpers (kiri) bersama Executive Vice President PT Bakrie Telecom Tbk Ridzki Kramadibrata memperlihatkan hape esia Qwerty Games dan AHA Touch saat Meet and Greet Ron Harper di Jakarta, kemarin. Dalam acara itu PT Bakrie Telecom dan PT Bakrie Connectivity memberikan kesempatan kepada para pelanggan untuk bertemu langsung dan berfoto bersama pebasket internasional tersebut. BISNIS/DEDI GUNAWAN
Opsi 3G tunggu Permenkominfo
BISNIS/JHA/ILHAM NESABANA
KLIK
Beban biaya pindah kanal diprediksi Rp34 miliar OLEH RONI YUNIANTO Bisnis Indonesia
Telkomsel jual iPhone 4 putih JAKARTA: PT Telkomsel menawarkan iPhone 4 edisi putih dengan berbagai pilihan paket harga yang memungkinkan pelanggan menikmati gratis layanan data tanpa batas serta gratis waktu bicara dan SMS yang lebih banyak selama 12 bulan. VP Channel Management Telkomsel Gideon Edie Purnomo mengatakan iPhone 4 edisi putih itu mulai tersedia pada 13 Mei pada 15 Grapari di Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Medan, Pekanbaru, Palembang, Balikpapan, Manado, dan Makassar. Dia memaparkan paket iPhone 4 berwarna putih itu juga bisa diperoleh di seluruh gerai resmi Apple Premium Reseller (iBox, eStore, EMAX, PCMax, Infinite), Oke Shop, Sarindo, Telesindo Shop, Global Teleshop, dan Selular Shop. “iPhone 4 kini hadir dengan warna baru yang elegan, dilengkapi berbagai kemanfaatan yang lebih bernilai tambah, di mana pelanggan bisa menikmati unlimited data, waktu bicara, dan SMS yang lebih banyak secara gratis tanpa dibatasi kuota harian dengan tetap didukung jaringan broadband berkualitas terbaik,” ujarnya kemarin. Gideon mengklaim saat ini Telkomsel memiliki komunitas pelanggan iPhone terbesar di Indonesia dengan 150.000 pelanggan. “Setiap saat kami terus berupaya menyediakan solusi layanan mobile lifestyle yang lebih baik lagi untuk masyarakat,” tegasnya. (BISNIS/JHA)
JAKARTA: Penambahan kanal 3G ketiga bagi operator seluler bergantung pada kebijakan pemerintah, menyusul opsi penataan frekuensi yang disampaikan oleh Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia. Anggota Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) M. Ridwan Effendi mengatakan opsi itu akan bergantung pada kebijakan pemerintah melalui Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika yang merevisi peraturan menteri tentang layanan generasi ketiga (3G) pada 2006. “Opsi [penambahan kanal 3G ketiga] ini baru dapat dijalankan jika sudah ada Peraturan Menkominfo yang merevisi peraturan 2006, karena kanal ketiga 3G belum diatur,” ujarnya kepada Bisnis di sela-sela seminar bertema Broadband sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi yang digelar oleh Wireless Network, kemarin. Menurut Ridwan, lembaganya
telah menyampaikan rekomendasi kepada pemerintah terkait dengan opsi penataan frekuensi yang memungkinkan operator seluler mendapatkan tambahan kanal 3G. Dia menegaskan jika kebijakan pemerintah mengizinkan pemberian kanal 3G ketiga, satu kanal tersisa dapat ditawarkan atau dilelang pada saat yang bersamaan dengan pemberian kanal 3G kedua bagi PT Hutchison CP Telecommunciation (Tri) dan PT Natrindo Telepon Seluler (Axis). BRTI, paparnya, memiliki lima opsi dalam penataan frekuensi tersebut, tetapi yang paling ideal adalah opsi pertama yaitu Telkomsel diminta untuk menggeser sebagian kanal 3G-nya yang semula pada kanal 1935 MHz— 1940 MHz dengan lebar 5 MHz ke kanal 1945 MHz—1950 MHz. Perpindahan sebagian kanal 3G Telkomsel itu akan mendukung frekuensi yang berdampingan bagi masing-masing operator karena operator yang mengajukan tambahan kanal 3G yaitu Hutchison dapat menggunakan kanal di sebelahnya yang semula kosong yaitu pada 1925 MHz—1930 MHz. Adapun, Natrindo dapat menggunakan kanal yang semula ditempati oleh Telkomsel pada kanal 1935 MHz—1940 MHz.
Skenario ideal penataan frekuensi 3G Pengguna
Posisi kanal (MHz)
Keterangan
Hutchison
1920—1925 & 1925—1930
10 MHz 3G
Natrindo
1930—1935 & 1935—1940
10 MHz 3G
Telkomsel
1940—1945 & 1945—1950
10 MHz 3G
Indosat
1950—1955 & 1955—1960
10 MHz 3G
XL Axiata
1960—1965 & 1965—1970
10 MHz 3G
Kanal kosong
1970—1975*
Kanal kosong
1975—1980**
Smart Telecom
1980—1990
Ket: *) 5MHz kanal ketiga 3G, dapat dilelang jika peminat banyak setelah Permenkominfo direvisi **) sebagai guard band Sumber: BRTI, diolah
BISNIS/ILHAM NESABANA
Secara teknis, skenario penataan dengan posisi kanal 3G kedua dalam posisi berdampingan ini bertujuan untuk mengoptimalkan kapasitas frekuensi yang diberikan oleh pemerintah. Sarwoto Atmostarno, Direktur Utama PT Telkomsel, mengatakan pada dasarnya pihaknya siap mematuhi sistem pengaturan yang akan diterapkan oleh pemerintah yang akan mengedepankan evaluasi sebagai pertimbangan. “Ini baik juga karena ada evaluasi terhadap yang existing apakah ini mengganggu atau tidak, jadi jangan sampai ada satu [kanal] yang masih kosong. Selain itu juga evaluasi terhadap pema-
kaian [kanal 3G]-nya,” ujarnya saat dikonfirmasi. Menurut Sarwoto, kebutuhan tambahan kanal 3G ketiga bagi Telkomsel sudah mendesak karena perusahaannya mulai berat memenuhi pertumbuhan Internet pelanggan. Dia memaparkan penggunaan broadband pada operator tersebut telah tumbuh 182% dibandingkan dengan kondisi tahun lalu baik dari sisi basis pengguna maupun kapasitas.
Beban Rp34 miliar Secara terperinci, Ridwan mengatakan meskipun secara teknis perpindahan melewati dua kanal
OLEH ARIEF NOVIANTO Bisnis Indonesia
BISNIS/KELIK TARYONO
LOGO BARU:
Presiden Direktur PT Dimension Data Indonesia Bambang Pratrap Yakin (tengah) dan Direktur Husni Chan (kanan) berbincang dengan Direktur Hendra Lesmana saat memperkenalkan logo baru yang sebelumnya bernama
DataCraft di Jakarta, Rabu. Perusahaan penyedia jasa dan solusi teknologi informasi ini beroperasi di 49 negara dengan nilai aset US$4,7 miliar.
Broadband Indonesia butuh kombinasi sistem jaringan OLEH ARIEF NOVIANTO Bisnis Indonesia
KUALA LUMPUR: Indonesia membutuhkan solusi kombinasi sistem jaringan untuk mendorong penetrasi broadband hingga 30% pada 2014 karena kondisi geografisnya sebagai negara kepulauan. Wakil Sekjen Masyarakat Telekomunikasi Indonesia (Mastel) Teguh Anantawikrama mengatakan Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan teknologi informasi dan komunikasi (ICT) mengingat jumlah penduduk yang besar dan tersebar di berbagai pulau. Namun, menurut dia, potensi pasar ICT yang besar itu membutuhkan dukungan broadband (pita lebar) yang tersedia di seluruh pulau, di mana tidak semua-
(
[email protected])
Pembajakan software masih sulit ditekan
Mandawani pasarkan FlexPod JAKARTA: Perusahaan penyedia solusi infrastruktur teknologi informasi PT Mandawani Mandiri segera memasarkan perangkat teknologi komputasi awan FlexPod untuk perusahaan sebagai produk bundling dari tiga vendor yaitu Cisco, NetApp, dan VMware. Presiden Direktur Mandawani Mandiri Husein Heyder mengatakan berdasarkan sejumlah riset, kebutuhan teknologi bagi perusahaan dalam beberapa tahun ke depan akan beralih pada penggunaan cloud computing (komputasi awan). Menurut dia, tingginya proyeksi terhadap kebutuhan penggunaan cloud itu mendorong kerja sama tiga vendor teknologi yang memiliki spesialisasi masing-masing untuk membuat bundling (pemaketan) produk bagi konsumen perusahaan melalui FlexPod. ”FlexPod merupakan gabungan sistem operasi dan jaringan dari Cisco, storage dari NetApp, dan sistem virtualisasi dari VMware. Produk ini merupakan terobosan bagi perusahaan yang membutuhkan solusi cloud computing,” ujarnya kemarin. Husein mengatakan FlexPod membidik perusahaan yang memiliki banyak data dan membutuhkan pengelolaan maksimal, yakni perusahaan yang memiliki banyak cabang di berbagai daerah. (BISNIS/ARN)
frekuensi masih dimungkinkan, tetapi opsi itu juga membebani operator yang berpindah. “Biaya untuk pindah kanal menurut taksiran Telkomsel, setidaknya dapat mencapai Rp34 miliar. Ini untuk setting ulang base transceiver station yang jumahnya banyak. Belum lagi ketika harus mematikan kanal dapat berisiko mempengaruhi kualitas layanan selama masa transisi,” tegasnya. Sementara itu, Sidarta Sidik, Direktur Government Relations PT Hutchison CP Telecommunication (Tri), mengatakan pihaknya berharap dalam 1—2 bulan ke depan sudah ada kepastian dari pemerintah terkait dengan kanal 3G kedua. Menurut dia, Tri sudah mengirim surat kesanggupan bayar kepada pemerintah baik untuk skema pembayaran di muka (upfront fee) yang besarnya lebih dari US$170 miliar maupun biaya tahunan dengan jumlah yang sama. Sebelumnya, Syakieb Ahmad Sungkar, Vice President Sales and Distribution Axis, mengatakan penambahan kanal 3G itu akan digunakan untuk meningkatkan kapasitas layanan Internet mobile dan akses layanan data.
nya dapat dijangkau oleh jaringan kabel termasuk serta optik, bahkan nirkabel. ”Penyediaan broadband di Indonesia tidak dapat disamakan dengan negara lain seperti Singapura yang seluruhnya menggunakan fiber optic karena kondisi geografisnya yang merupakan satu pulau kecil,” ujarnya di selasela Broadband World Forum Asia 2011, di Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu. Dalam hal ini, paparnya, tidak mungkin pada satu pulau kecil di Indonesia dengan jumlah penduduk yang sedikit menggunakan jaringan serat optik yang kebutuhan pembangunan infrastrukturnya sangat besar, karena tidak efektif dan menghabiskan banyak biaya. “Untuk penetrasi broadband di Indonesia harus ada perlakuan
khusus, yakni harus ada kombinasi sistem jaringan meliputi satelit, wireline [kabel], dan wireless [nirkabel]. Tidak bisa disamakan dengan negara lain,” tegasnya. Head of Strategy & Marketing Division South Pacific Region Huawei Lim Chee Siong menjelaskan secara umum jaringan nirkabel microwave merupakan solusi yang diterapkan dalam pengembangan ICT pada banyak negara.
Kondisi berbeda Namun, menurut dia, kondisi di Indonesia sangat berbeda dengan kebanyakan negara lain sehingga membutuhkan perlakuan khusus sesuai dengan karakteristik kepulauan dan kebutuhan masyarakat terhadap broadband. Dalam hal ini, papar Lim, kombinasi jaringan kabel dan nirka-
bel paling tepat diterapkan di Indonesia karena dapat disesuaikan dengan kebutuhan, jumlah penduduk, dan kondisi geografis. “Indonesia butuh kombinasi jaringan kabel dan nirkabel, jadi itu yang harus dilakukan untuk mendukung akses broadband yang nantinya akan digunakan dalam berbagai aktivitas masyarakat dan perkembangan teknologi,” ujarnya. Saat ini, hampir semua operator telekomunikasi di dunia memang berlomba untuk memperkuat infrastruktur broadband, tidak hanya untuk jaringan nirkabel, tetapi juga saluran berbasis kabel. Langkah strategis itu terus dijalankan oleh Telekom Malaysia, China Telecom, Telekom Brunei Berhad, Telefonica Germany, dan sejumlah operator lainnya.
Ketua Bidang Teknologi Mastel Taufik Hasan menjelaskan jaringan kabel akan tetap menjadi penunjang utama dalam pengembangan broadband meski ada kecenderungan mulai ditinggalkan seiring dengan maraknya penggunaan perangkat mobile. Menurut dia, layanan komunikasi data terus tumbuh signifikan tidak hanya secara mobile, sedangkan penggunaan layanan telekomunikasi konvensional seperti panggilan telepon dan pesan singkat (SMS) justru menurun. ”Masa depan broadband tetap ada pada jaringan wireline sehingga Indonesia harus berani membangun jika tak mau ketinggalan dari negara lain. Pembangunan proyek Palapa Ring sebagai infrastruktur broadband dengan jaringan fiber optic sudah tepat,” tegas Taufik.
JAKARTA: Pembajakan peranti lunak di Indonesia diperkirakan terus meningkat seiring dengan pertumbuhan permintaan terhadap komputer untuk berbagai kalangan. Menurut hasil studi Business Software Alliance (BSA) dan IDC, pembajakan peranti lunak (software) di Indonesia pada 2010 mencapai rekor sebesar 87% dengan nilai US$1,32 miliar. Jumlah itu lebih tinggi dibandingkan dengan posisi pada 2009 sebesar US$886 juta atau 86%, sekaligus menempatkan Indonesia pada peringkat 11 negara dengan tingkat pembajakan software tertinggi di dunia. Adapun, total nilai pembajakan software secara global mencapai US$59 miliar dengan nilai pembajakan tertinggi di Amerika Serikat yang mencapai US$9,5 miliar. Kepala Perwakilan dan juru bicara BSA Indonesia Donny Sheyoputra mengatakan tantangan terbesar dalam menekan tingkat pembajakan itu adalah kesadaran dan pengetahuan masyarakat yang sangat terbatas terhadap penggunaan software legal. Dia memaparkan penggunaan software secara ilegal hingga kini juga belum disadari sepenuhnya oleh semua kalangan, baik individu, perusahaan maupun pemerintahan, mengingat penye-
diaannya secara luas melalui Internet. Bahkan, menurut Donny, pemilik personal computer (PC) juga cenderung tidak menyadari software aplikasi yang diperoleh ketika melakukan pembelian apakah legal atau ilegal meski sudah banyak kampanye yang dilakukan dalam upaya meminimalisasi penggunaan software ilegal. “Fenomena tumbuhnya permintaan terhadap PC bersamaan dengan peningkatan kebutuhan masyarakat masih akan memicu tren kenaikan pembajakan software di Indonesia,” ujarnya kemarin. Donny menuturkan hasil studi BSA dan IDC itu menunjukkan perlunya upaya pemberantasan pembajakan software secara lebih agresif, terutama melalui edukasi dan represif (penegakan hukum). Untuk edukasi, paparnya, pihaknya telah melakukan berbagai sosialisasi mulai dari perguruan tinggi hingga pondok pesantren, guna menanamkan kesadaran penggunaan software ilegal dan pentingnya menghargai hak kekayaan intelektual (HaKI). Dalam penegakan hukum, pada Maret lalu telah dibentuk Direktorat Penyidikan pada Kementerian Hukum dan Ham yang bisa melakukan penegakan hukum terhadap pelanggaran HaKI, meski statusnya sebagai penyidik pegawai negeri sipil (PPNS).
TRANSPORTASI & LOGISTIK
i4
Bisnis Indonesia, Jumat, 13 Mei 2011
Load factor Merpati turun 10%
MULTIMODA Penerbangan di Riau normal
Kerugian Merpati kuartal I/2011 capai Rp60 miliar
PEKANBARU: Administrator Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru menyatakan kabut asap yang melanda daerah itu dalam beberapa hari terakhir belum sampai mengganggu operasional penerbangan maskapai komersial. “Dampak kabut asap bagi penerbangan komersial di Pekanbaru sejauh ini hanya mengurangi jarak pandang seperti yang terjadi pada hari ini,” kata Taslim, Kepala Dinas Pelayanan Lalu Lintas Udara Bandara Sultan Syarif Kasim II, kemarin. Pihaknya mencacat, jarak pandang terburuk hanya mencapai 500 meter yang berlangsung pada kisaran pukul 08.00 WIB hingga 08.30 WIB sebelum kemudian normal kembali di atas 1.000 meter. (ANTARA)
OLEH BERLIANA ELISABETH S Bisnis Indonesia
JAKARTA: Tingkat isian penumpang Merpati Airlines diperkirakan turun 10%, menyusul tidak beroperasinya dua dari 13 unit pesawat jenis MA60, yang sebagian besar dioperasikan untuk rute penerbangan perintis. Tonny Aulia Achmad, Direktur Niaga Merpati Nusantara Airlines, mengatakan salah satu dari dua pesawat itu adalah pesawat bernomor registrasi PK-MZK yang jatuh di perairan Kaimana, Papua Barat, Sabtu pekan lalu dengan menewaskan 19 penumpang dan enam awak pesawat. Adapun, satu unit MA-60 lainnya saat ini tengah menjalani perawatan rutin, sehingga Merpati hanya mengoperasikan 11 unit pesawat MA-60 buatan Xian Aircraft Industry dari China tersebut. “Ada penurunan load factor [tingkat isian] penumpang secara total sekitar 10% akibat tidak beroperasinya dua pesawat itu,” ujarnya kepada Bisnis kemarin. Dia menambahkan pesawat
Pelabuhan Sampit lumpuh SAMPIT: Kegiatan bongkar muat di Pelabuhan Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, lumpuh total dalam 2 hari terakhir. Abdul Rafiq Fanany, General Manager Cabang Sampit PT Pelabuhan Indonesia III, mengatakan kondisi itu sebetulnya sudah berlangsung sejak Senin lalu, namun puncak penghentian aktivitas bongkar muat terjadi pada Rabu. “Terhentinya aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Sampit karena truk angkutan tidak beroperasi akibat tidak mendapatkan bahan bakar,” katanya kemarin. Tidak beroperasinya truk angkutan itu, pendistribusian bahan pokok dan sejumlah bahan bangunan tersendat. (ANTARA)
Blue Bird raih penghargaan
baling—baling berkapasitas 56 kursi tersebut sebagian besar dialokasikan untuk rute penerbangan perintis (bersubsidi), yang tidak dilayani penerbangan komersial. Tonny mengungkapkan tingkat isian penumpang penerbangan perintis pesawat MA-60 itu cukup bagus, yakni rata-rata 60% selama periode Januari—Mei tahun ini. “Bahkan di rute Nabire—Jayapura load factor-nya mencapai 80%—85%,” tuturnya. Menurut dia, load factor penerbangan MA-60 sebesar 60% tersebut cukup bagus, mengingat tidak adanya maskapai lain yang melayani rute-rute perintis di wilayah timur Indonesia, seperti Kaimana—Sorong—Nabire yang dijalani pesawat Merpati MA-60 yang nahas tersebut. “Belum ada maskapai lain yang melayani rute ini. Merpati yang merintis, sehingga membantu pertumbuhan ekonomi masyarakat di daerah tersebut,” katanya. Tonny menuturkan secara umum kinerja pengangkutan penumpang Merpati selama 5 bulan pertama tahun ini cukup bagus, yang ditandai dengan pencapaian tingkat isian penumpang 78%— 81% per bulan. “Load factor kami dalam kondisi normal, rata-rata mencapai
Kinerja Merpati 2011 Indikator
Jumlah
Kerugian kuartal I/2011 Tingkat isian penumpang Tingkat isian penumpang armada MA-60
Rp60 miliar 81% per bulan*) 60%*)
Sumber: Merpati, diolah Ket: *) dalam 5 bulan pertama 2011. Merpati juga mengoperasikan tujuh pesawat jet untuk penerbangan komersial
78%—81% per hari atau 230.000 penumpang per bulan,” ujar Direktur Niaga Merpati tersebut. Dia menambahkan maskapai pelat merah itu juga melayani rute komersial dengan dukungan armada jet sebanyak tujuh pesawat. “Saat ini kami mengoperasikan tujuh pesawat jenis jet. Namun, mungkin pada Juni sudah dapat operasikan 10 jet untuk mengatasi permintaan ketika memasuki peak season,” katanya. Tonny mengalkulasikan satu pesawat jet mampu menampung 110 orang dan dalam sehari ada enam rute yang dilayani.
Dukungan finansial Kendati memiliki load factor bagus, Merpati mencatat kerugian sebesar Rp60 miliar pada kuartal I/2011. Oleh karena itu, Menteri Badan
Usaha Milik Negara Mustafa Abubakar menegaskan inilah saatnya bagi Merpati untuk mendapat perhatian khusus sama seperti Garuda Indonesia. “Saat ini gilirannya Merpati, Garuda sudah lebih dahulu dapat giliran sampai dapat kesempatan IPO [initial public offering],” katanya kemarin. Dia menambahkan berdasarkan rencana bisnis Merpati, maskapai ini akan dipertahankan dan tidak akan dilikuidasi. Merpati juga akan mendapatkan dana talangan sebesar Rp561 miliar. “Rencana bisnis Merpati sudah dibicarakan dan disetujui untuk dikucurkan dana melalui Perusahaan Pengelola Aset. Nanti akan dibawa ke Menteri Keuangan dan dilanjutkan ke DPR,” tutur dia. Sementara itu, Menteri Per-
hubungan Freddy Numberi menegaskan keputusan pembelian pesawat MA-60 dilakukan setelah melakukan perbandingan persyaratan dengan produk sekelas, seperti Fokker dan CN 235 buatan PT Dirgantara Indonesia. “Kami lihat MA-60 ini memenuhi syarat, terlihat saat validasi awal Mei 2006. Setelah validasi baru tanda tangan kontrak. Dari aspek teknis memenuhi syarat karena beberapa kelebihan dibandingkan dengan Fokker dan CN 235 waktu itu,” katanya seusai menghadiri sidang kabinet di Istana Presiden kemarin. Beberapa waktu lalu, Corporate Secretary Merpati Imam Turydi mengungkapkan selama tahun pembukuan 2010 Merpati sempat membukukan laba sebesar Rp243 miliar. Tipisnya keuntungan ini karena tergerus untuk mengoperasikan 13 pesawat baru jenis MA 60 dari China. “Seharusnya kami mendapat suntikan dana Rp310 miliar pada tahun lalu untuk mengoperasikan pesawat baru ini, namun dana itu hingga kini tidak kunjung cair, akhirnya kami harus merogoh kantong sendiri untuk mengoperasikan 13 pesawat baru ini,” tuturnya. (IRSAD SATI/LINDA T. SILITONGA) (berliana.elisabeth@bisnis.
co.id)
Mandala berencana beroperasi lagi Juni
JAKARTA: Grup Blue Bird kembali meraih penghargaan kualitas layanan terbaik Service Quality Award 2011 untuk taksi Blue Bird dan rental mobil Golden Bird. Penghargaan yang digelar oleh Center Customer for Satisfaction & Loyalty (Carre-CCSL) dan majalah Service Excellence itu merupakan yang keempat secara berturut-turut diperoleh Blue Bird sejak diselenggarakan pertama kali pada 2008. “Service Quality Award diberikan berdasarkan survei Indonesian Service Satisfaction Index (ISSI) 2011 yang dilakukan di empat kota besar, yakni Jabodetabek, Surabaya, Semarang, dan Medan,” ujar Yuliana Agung, CEO Carre-CCSL, dalam siaran persnya kemarin. (BISNIS/HL)
OLEH BERLIANA ELISABETH S Bisnis Indonesia
JAKARTA: Setelah tidak beroperasi sejak 13 Januari 2011, Mandala Airlines dikabarkan akan terbang lagi pada Juni ini. Namun, hingga kini belum ada tanda-tanda mengenai investor baru yang akan menyuntik dana segar. Informasi mengenai rencana terbang Mandala tesebut berasal dari Direktur Utama PT Angkasa Pura II Tri S. Sunoko yang mengaku telah mendapat laporan dari manajemen PT Mandala Airlines bahwa maskapai itu berencana
terbang lagi pada Juni 2011. “Katanya mereka akan terbang lagi pada Juni ini,” ujarnya kemarin. Tri menambahkan nantinya pesawat Mandala menempati kembali terminal 3 di Bandara Soekarno—Hatta. Menurut Tri, semenjak Januari lalu, ketika Mandala berhenti beroperasi, terminal 3 belum ada yang menggantikan dan hanya diisi AirAsia. Namun Tri mengaku belum tahu jenis pesawat yang akan dioperasikan Mandala. “Saya belum tahu pesawat apa yang akan
dioperasikan, yang jelas kita tinggal mempersiapkan bandara untuk kedatangan pesawat Mandala.” Yurlis Hasibuan, Direktur Kelaikan Udara dan Pengoperasian Pesawat Udara Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub, mengatakan telah siap dengan usulan Mandala untuk terbang lagi. “Kami belum mendapat usulan dari Mandala untuk pendaftaran pesawat,” ujarnya. Menurut dia, kesempatan Mandala untuk terbang masih sangat besar. “SIUP [surat izin usaha penerbangan] masih berlaku selama
1 tahun terhitung sejak tidak lagi beroperasi. Tinggal urus rute baru dan siapkan pesawat saja untuk terbang lagi,” tegasnya. Yurlis menambahkan jika Mandala akan terbang lagi, pihaknya akan mengevaluasi air operation certificate (AOC) yang sudah diserahkan pihak Mandala sejak berhenti beroperasi pada Januari lalu. “AOC-nya nanti kemungkinan akan berubah, karena rute dan pesawat harus diuji dulu kelaikannya. Setelah uji coba tersebut selesai, Mandala baru bisa terbang secara komersial,” katanya.
Yurlis menegaskan belum ada laporan dari Mandala soal keberadaan investor baru. “Soal investor baru, itu urusan bisnis mereka, tetapi memang mereka belum lapor,” katanya. Mandala berhenti terbang sejak 13 Januari 2011 karena maskapai ini mengalami kesulitan finansial sehingga seluruh pesawatnya ditarik oleh lessor (perusahaan penyewaan pesawat). Mandala Airlines akhirnya memberhentikan 50% karyawan non inti per 1 April 2011 untuk tindakan efisiensi dan menarik investor baru yang akan masuk.
DATA KAPAL PENETAPAN RENCANA ALOKASI TAMBAT KAPAL DAN KEGIATAN BONGKAR MUAT PELABUHAN TANJUNG PRIOK PERIODE 12-13 MEI 2011
RENCANA SANDAR KAPAL Vessel
Pelayaran/Agen
ETA
ETD
Jakarta International Container Terminal (JICT) STX QINGDAO.................................STX PAN OCEAN .............9-Mei ...............10-Mei PRINCESS OF LUCK ......................WHL....................................9-Mei ...............10-Mei UNI PACIFIC ....................................EVER ..................................10-Mei .............11-Mei LINTAS MAHAKAM........................WSP ....................................10-Mei .............11-Mei LINTAS NUSANTARA ....................IFL ......................................10-Mei .............11-Mei TMS JADE .......................................TMS ....................................10-Mei .............11-Mei CATENA ...........................................SDL.....................................10-Mei .............11-Mei CAPE FRANKLIN ...........................CMA....................................11-Mei...............12-Mei CARAKA JNIII-25 ..........................CTP.....................................11-Mei...............12-Mei WARNOW MASTER ........................MSL ....................................11-Mei...............12-Mei CAPE FORBY ..................................MSL ....................................11-Mei...............12-Mei KOTA HARTA ..................................PIL ......................................11-Mei...............12-Mei SINAR SUMBA................................SI.........................................11-Mei...............12-Mei YM IMAGE .......................................YML ....................................11-Mei...............12-Mei APL MINNEAPOLIS .......................APL ....................................12-Mei..............13-Mei EMPRESS HEAVEN........................COSCO ...............................12-Mei..............13-Mei GUAYAQUIL BRIDGE .....................K’LINE ................................12-Mei..............13-Mei MCC SANDIGAN .............................MSL ....................................12-Mei..............13-Mei FE YUN HE ......................................COSCO ...............................13-Mei..............14-Mei CAPE FRIO ......................................IAL ......................................13-Mei..............14-Mei SANTA FELICITA ............................K’LINE ................................13-Mei..............14-Mei TMS JADE .......................................TMS ....................................13-Mei..............14-Mei HENRY SCHULTE ...........................WHL....................................13-Mei..............14-Mei HANSA CENTURY..........................WHL....................................13-Mei..............14-Mei APL SEATTLE .................................APL ....................................14-Mei .............15-Mei WESTERDIEK ..................................MSL ....................................14-Mei .............15-Mei ACX CRYSTAL ................................NYK ....................................14-Mei .............15-Mei KOTA RANCAK ...............................PIL ......................................14-Mei .............15-Mei AMAZON RIVER .............................RCL.....................................14-Mei .............15-Mei SINAR SABANG .............................SI.........................................14-Mei .............15-Mei MEDCORAL .....................................CMA....................................15-Mei .............16-Mei CMA CGM AEGEAN........................CMA....................................15-Mei .............16-Mei STADT ROSTOCK ...........................CMA....................................15-Mei .............16-Mei CAPE NORMAN ..............................CSCL ..................................15-Mei .............16-Mei CAPE FLORES ................................OOCL..................................15-Mei .............16-Mei
Nama kapal
Pelayaran
bendera
agen
PBM
Rencana
No
Sandar Tgl/Jam-Mnt
KADE
Pelabuhan Asal
Rencana Tujuan
keluar Tgl/Jam-Mnt
Luar Negeri OMBILIN 3001. BG .....................................SURI ADIDAYA KAPUAS.PT ..................................... SUP .....................12/05/11-17:30......................... KADE 005 ...................................THA SALA ................................................. PALEMBANG ............................................14/05/11 17:00 GRAND PESCADORES.MV .......................GESURI LLOYD PT ..................................................... DMS ....................13/05/11-11:00 ......................... KADE 202....................................YAWATA/JEPANG .................................... SINGAPORE .............................................13/05/11 23:59 SANTA ELENA 1. MV .................................OCEAN GLOBAL SHIPPING PT. ............................... - .........................13/05/11-22:00 ....................... UTPK.I.UTARA ............................MANILA ..................................................... SHANGHAI/PRC ......................................14/05/11 18:00 ASIAN GYRO. MV* .....................................NYK LINE INDONESIA .PT ........................................ - .........................12/05/11-10:00 ........................ KADE UTPK III ............................SINGAPORE .............................................. HO CHI MINH CITY/VTN ........................13/05/11 15:00
Dalam Negeri: AKK 08. TK.................................................SURI ADIDAYA KAPUAS.PT ..................................... ANTA ..................12/05/11-17:00......................... KADE 003/004 ..........................MARUNDA/JKT ........................................ BATAM.......................................................13/05/11 23:00 CARAKA JAYA NIAGA III/25 ...................CARAKA TIRTA PERKASA.PT ................................. PNP .....................12/05/11-20:00 ....................... DERMAGA 004.PNP ..................PADANG .................................................... PADANG....................................................13/05/11 07:00 SIL EXPRESS.MT .......................................GURITA LINTAS SAMUDERA PT. ............................. TO01 ....................12/05/11-07:00 ....................... KADE 004U ................................BENGKULU ............................................... BENGKULU ...............................................13/05/11 09:00 CAHAYA 1. KM ............................................SURI ADIDAYA KAPUAS.PT ..................................... TO01 ....................12/05/11-18:30 ........................ KADE 004U ................................PALEMBANG ............................................ PALEMBANG ............................................13/05/11 09:00 PROGRESS SABANG. TK..........................PANDE ANUGERAH DEWATA. PT............................ WCS ....................12/05/11-14:30 ........................ KADE WALIJAYA ........................BANJARMASIN/KALSEL ....................... BANJARMASIN/KALSEL ......................14/05/11 08:00 KELUD.KM ...................................................PELNI PT ...................................................................... - .........................12/05/11-21:00 ........................ KADE TP/106 ..............................BATAM ....................................................... BATAM.......................................................13/05/11 11:00 SRIKANDI LINE. MV*. ...............................BUKIT MERAPIN NUSANTARA LINES. PT ............ TO02 ...................12/05/11-23:59........................ KADE 107 .....................................PANGKAL BALAM ................................... PANGKAL BALAM ..................................13/05/11 06:00 BJL-I.KM=Ex.SEN8= ..................................PELNI PT ...................................................................... TO02 ...................13/05/11-04:00 ....................... KADE 107 .....................................PANGKAL BALAM ................................... PANGKAL BALAM ..................................13/05/11 16:00 SAMUDERA MAS. KM* .............................TEMPURAN EMAS PT. ............................................... OJA .....................12/05/11-13:00 ........................ KADE 302....................................PAKAN BARU ........................................... PAKAN BARU ..........................................13/05/11 13:00 SUNGAI MAS.KM Eks . XPPM..................TEMPURAN EMAS PT. ............................................... - .........................13/05/11-08:00 ....................... UTPK I BARAT ............................PALEMBANG ............................................ PALEMBANG ............................................13/05/11 13:00 SINAR LANCAR 108.TK* ..........................PANDE ANUGERAH DEWATA. PT............................ TABP ...................12/05/11-14:00 ........................ CURAH KERING KALI JAPAT ........TANJUNG PANDAN ................................. TANJUNG PANDAN ................................13/05/11 07:00 LAYAR EMAS-2518.TK/Ex.MP08 ............BANGUN PUTRA REMAJA PT.................................. SIHO ....................12/05/11-12:00 ........................ SINDULANG HONDOT P. ...........PANJANG .................................................. PANJANG .................................................13/05/11 14:00 ALKEN PADMA. MV*.................................ALKAN ABADI PELAYARAN .................................... TO02 ...................12/05/11-18:00 ........................ KADE 101 ......................................PONTIANAK ............................................. SAMARINDA ............................................13/05/11 16:00
Pindah Sandar: FINACIA 65. TK..........................................WASAKA SUDARMA PUTERA.PT............................ ESS ......................12/05/11-11:00 ......................... KADE 001 ....................................BANJARMASIN/KALSEL ....................... BANJARMASIN/KALSEL ......................14/05/11 10:00 F G A-8.MV^^ .............................................SRI INDERA PURA PT ............................................... SUP .....................12/05/11-11:00 ......................... KADE 005 ...................................SUNGAI GUNTUNG.................................. SUNGAI GUNTUNG .................................13/05/11 03:00 SIAK BAHAGIA.TK .....................................JASATAMA KEMASINDO.PT..................................... MTIN ...................12/05/11-15:00 ........................ KADE 009 ...................................PAKAN BARU ........................................... PAKAN BARU ..........................................13/05/11 17:00 HIJAU SEMANGAT. KM EKS SKY TREASURE ..........SALAM PACIFIC INDONESIA LINES.................................. DIP ...........................12/05/11-12:00 ............................... KADE 103/104....................................SURABAYA...........................................................SORONG/PAPUA..............................................14/05/11 23:59 KYOTO TOWER. MV ...................................BAHARI EKA NUSANTARA.PT ................................ - .........................13/05/11-01:00 ........................ UTPK.I.UTARA ............................CHIWAN/CHINA ....................................... SURABAYA ...............................................14/05/11 02:00 AS POWER 6. TK .......................................TIRTA SAMUDERA CARAKA PT. ............................. AKR .....................12/05/11-15:30 ........................ JAKARTA TANK TERMINAL 2 .......PANJANG .................................................. PANJANG .................................................13/05/11 21:00 (K1)
f8
Keuangan
Jumat, 13 Mei 2011
5,8
IEA pangkas proyeksi konsumsi minyak
5,6
Indonesia perlu gunakan energi nuklir
Penguatan mata uang berlangsung di sejumlah negara Malaysia
JAKARTA: Hasil riset PT Bank Mandiri Tbk dan PT Mandiri Sekuritas yang dipublikasikan kemarin menunjukkan penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS bergerak seiring dengan sejumlah negara peer.
7,8
Jepang 6,9
Brasil Singapura
Penguatan nilai tukar terhadap dolar AS juga terjadi di Malaysia, Singapura, Jepang, Thailand, Filipina, China, Hong Kong. Bahkan penguatan ini justru membantu Bank Indonesia dan pemerintah dalam mengatasi tekanan inflasi. Kepala Biro Humas Bank Indonesia Difi Ahmad Johansyah mengakui bank sentral sudah memperkirakan penguatan nilai tukar rupiah dan menilai positif karena membantu mengatasi tekanan inflasi.
Thailand
OLEH M. MUNIR HAIKAL Bisnis Indonesia
4,3
Indonesia 2,7 Filipina 2,0 India 1,5
(% deviasi mulai tahun dasar 2009)
Pergerakan nilai tukar 9 negara (%)
China 0,7
Korea Selatan 0,2 Hong Kong
-5.3 BISNIS/MMH/RADITYO EKO Sumber: Riset PT Bank Mandiri Tbk & Mandiri Sekuritas
Harga komoditas dongkrak ekspor OLEH ANGGI OKTARINDA Bisnis Indonesia
JAKARTA: Tingginya harga komoditas dunia mendorong kenaikan kinerja ekspor di tengah penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Destry Damayanti, Kepala Ekonom PT Mandiri Sekuritas, mengatakan penguatan nilai tukar saat ini tidak berpengaruh dominan terhadap kinerja ekspor triwulan I/2011. Dia menilai tingginya harga komoditas dunia telah mengimbangi dampak negatif penguatan nilai tukar rupiah terhadap kinerja ekspor. Menurut Destry, sepanjang 2011 nilai tukar rupiah menguat sekitar 5%, dibandingkan dengan penguatan sepanjang 2010 yang sebesar 4,4%. “Banyak yang khawatir kalau rupiah menguat terlalu tajam akan memengaruhi ekspor. Tapi sejauh ini ekspor masih ba-
gus. Ternyata ada faktor lain yang juga berpengaruh,” katanya, kemarin. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS kemarin melemah 0,4% menjadi Rp8.565 dibandingkan dengan hari sebelumnya sebesar Rp8.531. Data Badan Pusat Statistik menunjukkan total ekspor Indonesia pada kuartal pertama tahun ini naik 27,51% dari US$35,53 miliar (Januari-Maret 2010) menjadi US$45,31 miliar pada Januari-Maret 2011. Ekspor migas naik 22,54% dari US$6,68 miliar menjadi US$8,19 miliar dan ekspor non migas naik 28,66% dari US$28,84 miliar menjadi US$37,11 miliar. Aldian Taloputra, ekonom PT Mandiri Sekuritas, mengatakan tekanan terhadap kenaikan harga komoditas. Tekanan terutama berasal dari pelemahan dolar AS dan gangguan pasokan minyak.
nami.” Dia membandingkan negara Malaysia sudah mulai memproses pembangunan reaktor nuklir. “Jangan sampai kita membeli energi dari negara jiran padahal kita bisa mempersiapkan pembangunan reaktor nuklir sejak saat ini.” Dia menuturkan penggunaan energi nuklir menyebabkan penghematan penggunaan minyak bumi dan batu bara. “Biaya logistik nasional juga mengalami penghematan karena menurunnya penggunaan batu bara. Saya tidak bisa bayangkan berapa biaya logistik yang harus dikeluarkan untuk mengangkut batu bara yang diperuntukkan bagi kepentingan pembangkit listrik.” Sementara itu, impor batu bara India dari Afrika Selatan turun 29% pada April dari tahun sebelumnya, sedangkan pembelian Cina naik. “Afrika Selatan memasok 1,21 juta metrik ton bahan bakar bulan lalu ke India dari tahun sebelumnya,” ungkap seorang pedagang melalui surat elektronik kepada Bloomberg. Laporan itu juga menyebutkan pasokan 18% lebih rendah dari posisi Maret yang sebesar 1,48 juta ton. Padahal pembelian China meningkat 12% menjadi 504.000 ton pada April dari bulan sebelumnya. Data Petersfield, peneliti IHS McCloskey, menunjukkan harga batu bara di Richards Bay Terminal, fasilitas terbesar untuk ekspor bahan bakar Afrika, naik ke level tertinggi dalam sebulan, menguat 0,3% menjadi US$123,93 per ton. Pengiriman batu bara dari terminal Richards Bay turun sampai 4,81 juta ton bulan lalu dari 5,36 juta ton pada Maret. India menyumbang seperempat dari ekspor. Impor batu bara Asia dari Afrika Selatan turun 15% pada April dari Maret sampai 3,13 juta ton. (23) (munir.haikal@
JAKARTA: Harga minyak turun setelah International Energy Agency (IEA) memangkas proyeksi permintaan minyak global 2011 untuk pertama kali semenjak reli harga tahun ini membebani tingkat konsumsi. “Permintaan bensin di AS akan turun tahun ini karena harga tinggi memaksa pengendara mengurangi pemakaian pada puncak musim panas,” ungkap IEA, kemarin. Tingginya harga minyak, papar lembaga tersebut, mulai menyurutkan permintaan.”Harga minyak sebesar US$4 per galon cenderung membuat konsumen enggan menggemudi di AS. Ini adalah dasar utama kami meramalkan profil konsumsi yang lemah pada 2011,” paparnya. Harga minyak untuk kontrak pengiriman Juni di New York Mercantile Exchange kemarin melemah sebanyak US$1,53 atau 1,6% menjadi US$96,68 per barel dan berada di US$97,23 pukul 9:29 waktu London. Selain itu, harga minyak brent untuk kontrak pengiriman Juni turun 67 sen pada US$111,90 per barel di bursa ICE Futures Eropa di London. Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia Muhammad Said Didu menjelaskan salah satu opsi untuk mengurangi konsumsi batu bara dan minyak bumi adalah memanfaatkan energi nuklir. “Kejadian gempa dan tsunami di Jepang menyadarkan mengenai keamanan reaktor nuklir. Bangunan reaktor nuklir tahan terhadap gempa tetapi tidak terhadap tsu-
bisnis.co.id)
113.93 95.83
83.37
Pergerakan harga minyak dunia (US$ per barel) Nov 30
2010
Des 15
Des 31
Jan 14
Jan 31
Feb 14
Feb 28
Mar 15
2011
Mar 31
Apr 15
Sumber: Bloomberg
Apr 29
Mei 16
BISNIS/RADITYO EKO
BLOOMBERG/FRANTZESCO KANGARIS
PERMINTAAN TINGGI:
Seorang karyawan memegang koin emas di galeri Gold Investments, di London, Inggris, belum lama ini. Kepala riset komoditas Commerzbank AG Eugen Weinberg mengatakan logam mulia saat ini dalam permintaan yang tinggi akibat inflasi global dan krisis utang Eropa. Penurunan harga, telah dimanfaatkan oleh investor untuk pembelian fisik yang lebih banyak.
Pan Pacific incar premi penjaminan Rp20 miliar OLEH IRVIN AVRIANO A. Bisnis Indonesia
JAKARTA: PT Pan Pacific Insurance incar premi dari segmen usaha bonding atau penjaminan sebesar Rp20 miliar tahun ini, di tengah optimisme potensi pertumbuhan infrastruktur di dalam negeri. Direktur Utama Pan Pacific Marcel Colondam mengatakan perusahaan optimistis dapat menjual tiga jenis produk dari dua segmen tersebut tahun ini, yaitu surety bond konstruksi dan nonkonstruksi serta kontra bank garansi. “Pertumbuhan segmen itu sangat besar, dan beberapa perusahaan dari total 39 perusahaan yang sudah mendapatkan izin untuk menggarap segmen surety bond kurang intensif,” ujarnya kemarin Dia mengatakan perusahaan sudah membuat satu divisi baru yang khusus membawahi segmen bonding untuk mendiversifikasi produk yang dijual. Perusahaan tuturnya, baru mendapatkan izin sebagai salah satu perusahaan yang dapat menjual surety bond dari Bapepam-LK belum lama ini, sehingga belum masuk ke dalam daftar perusahaan yang baru terbit pada 29 April. Dalam daftar tersebut, hanya terdapat 39 perusahaan yang tercatat dapat menjual surety bond dan 21 perusahaan yang dapat memasarkan produk customs bond. Peraturan itu juga memuat informasi bahwa perusahaan yang belum terdapat di daftar tetapi sudah tercatat dapat memasarkan produk surety bond kemungkinan karena belum memenuhi tuntutan tingkat solvabilitas, rasio perimbangan, atau rasio likuiditas sesuai ketentuan. Untuk bersaing dengan perusahaan asuransi yang menggarap segmen bonding dan perusahaan penjaminan, Marcel
mengatakan perusahaan tidak berniat mengadu harga dan tarif dengan pelaku industri lainnya. Langkah ini ditempuh supaya tidak mengganggu pangsa pasar yang sudah ada dan hanya akan mengedepankan kualitas pelayanan jasanya. Wakil Direktur Utama Pan Pacific Junaidi mengatakan tahun ini perusahaan menargetkan premi dari segmen bonding dapat berkontribusi sebesar 10% dari seluruh produk asuransi perusahaan, yang dipatok sebesar Rp200 miliar hingga akhir tahun. Target itu meningkat sebesar 181,69% dari perolehan premi tahun lalu sebesar Rp71 miliar. Menurut dia, perusahaan saat ini memiliki segmen lain yaitu asuransi kesehatan yang tahun lalu mengontribusi premi sebesar 18%, asuransi properti dan kargo kelautan sebesar 14%, dan asuransi otomotif sebesar 68%. “Dengan masuknya segmen baru, maka target premi akan bertambah dan sama-sama tumbuh, hanya porsinya saja yang akan mengurangi sedikit dari premi otomotif dan segmen lainnya.” Dia memprediksi dengan masuknya segmen baru itu paling tidak porsi premi otomotif akan berkurang menjadi 65%, meskipun jumlahnya tetap tumbuh. Junaidi juga memprediksi target itu akan tercapai karena segmen infrastruktur, salah satunya pembangunan perumahan dan apartemen, akan membeludak tahun ini dengan potensi yang sangat besar. Menurut dia, optimisme perusahaan juga disebabkan oleh telah tercapainya premi perusahaan sebesar Rp38 miliar hingga Rp40 miliar pada akhir April, dan memprediksi pertengahan tahun ini sudah dapat meraup premi sebesar Rp80 miliar.
KOMODITAS KUALA LUMPUR
NEW YORK
Harga crude palm oil (CPO) di Kuala Lumpur Commodity Exchange (KLCE) pada penutupan 12 Mei 2011 (beli/jual): Bln
Ttp
Prb
Ttg
Trd
Vol.
Pntp Sbl
CPO (RM/ton):
Bln
Ttp
Prb (%)
Ttg
Trd
Vol.
Pntp Sbl
Crude Oil (US$/barel):
Mei11...................3.400,00............. -37,00............3.350,00 ......... 3.420,00..............166 .......3.437,00 Jun11 ................... 3.310,00............-60,00............3.305,00 ...........3.312,00.........2.050 ...... 3.370,00 Jul11....................3.226,00............-43,00............3.224,00 ..........3.230,00......... 13.513 ...... 3.269,00 Ags11 ..................3.205,00............-43,00........... 3.200,00 ...........3.212,00.........5.892 ......3.248,00 Sep11 ..................3.200,00............-40,00.............3.196,00 ......... 3.209,00......... 3.425 ......3.240,00
SINGAPURA Prb
Ttg
Heating Oil Futr (US$/galon):
Natural Gas Futr (US$/MMBtu):
Harga karet di Singapore Commodity Exchange (Sicom) pada penutupan 12 Mei 2011 sebagai berikut: Ttp
Jun11 ..................98,21 ............. -5,67 .......... 98,59 ........... 98,59 ......488.320 ........... 103,88 Jul11 .................. 98,77 ..............-5,70 ...........99,02 ........... 99,25 .......... 175.121 ........... 104,47 Ags11 .................. 99,12 ..............-5,75 .......... 99,09 ........... 99,83 .......... 60.124 ........... 104,87 Sep11 ................. 99,37 .............. -5,81 ...........99,59 ......... 100,00 ........ 42.899 ............ 105,18 Jun11 ...............289,83 ............-10,29 ........290,34 .........292,05 .........56.678 ........... 300,12 Jul11 .................291,23 ............-10,22 .........290,73 .........293,50 ......... 27.288 ........... 301,45 Ags11 ...............292,62 ............. -10,18 ........292,00 .........326,40 ......... 10.868 ..........302,80 Sep11 ...............294,26 .............. -10,11 .........293,70 .....................- ........... 6.459 .......... 304,37
Sumber: Bloomberg
Bln
Harga berbagai komoditas energi pada penutupan 11 Mei 2011 di New York Mercantile Exchange (NYMEX) dan New York Board of Trade (NYBOT), sebagai berikut:
Trd
Vol.
Pntp Sbl
RSS3 (US$cent/kg):
TSR20 (US$cent/kg):
Sumber: Bloomberg
Jun11 ................... 4,181 ...........-0,065 .............4,181 ............ 4,190 ........ 112.808 .............4,246 Jul11 ................... 4,241 ...........-0,062 ........... 4,215 ...........4,290 .........53.690 .............4,303 Ags11 .................4,284 ............-0,061 .......... 4,250 ........... 4,299 ......... 23.870 ............ 4,345 Sep11 .................4,308 .......... -0,058 .......... 4,285 ............4,377 ............17.201 .............4,366 Mei11 .............. 1.501,10 ............-15,50 ..... 1.460,00 .....................- ................. 30 .........1.516,60 Jun11 .............1.501,40 ............-15,50 ......1.499,20 ...... 1.499,20 ..........189.114 .........1.516,90 Jul11 .............1.502,00 ............-15,50 ..... 1.488,00 .....................- ...............233 ......... 1.517,50 Ags11 ............ 1.502,70 ............-15,50 ..... 1.500,00 ......1.500,00 ..........10.430 .........1.518,20
PT Aneka Tambang Emas Murni (12 Mei).........Rp422.000/gram Perak Murni (12 Mei) ...........Rp9.910.000/kg
ASIA Harga lada di pasar Asia pada 11 Mei 2011 sebagai berikut:
Prb
Ttg
Ttp
Prb
Ttg
Trd
Vol.
Pntp Sbl
BBJ Informasi Perdagangan Bursa Berjangka Jakarta, pada 12 Mei 2011
Kontrak Berjangka Harian di BBJ
Trd
Vol.
Pntp Sbl
Sumber: Bloomberg
Jagung (US$c/bushel): Mei11.....................668,75 ............-37,25 ............ 657,50 ..............768,00 .................. 2.941 ........706,00 Jul11...................... 677,25 ...........-30,00 .............677,25 ...............677,25 ..............139.218 .........707,25 Sep11 .....................651,25 ...........-30,00 .............651,25 ...............651,50 ................35.419 .........681,25 Des11 ...................626,00 ........... -26,75 ............626,00 ............. 626,00 ............... 110.189 ........ 652,75
Kedelai (US$c/bushel): Mei11...................1333,50 .............-6,50 .........1.240,00 ...........1.405,00 ..................... 674 .....1.340,00 Jul11......................1331,75 .............-6,25 ........... 1.331,75 .............1.331,75 ............... 90.061 .....1.338,00 Ags11 ....................1331,25 ..............-5,75 ......... 1.328,25 ............ 1.361,00 .................11.529 ......1.337,00 Sep11 .................. 1325,25 .............-4,50 .........................- ............1.323,25 ...................3.761 ...... 1.329,75
Bungkil Kedelai (US$/ton): Mei11..................... 344,10 ............. -2,20 ............338,50 ...........................- ....................460 ....... 346,30 Jul11......................347,60 ..............-2,70 ............ 347,60 ..............347,60 ............... 34.281 ........350,30 Ags11 .....................349,10 .............-2,60 ............345,00 ..............365,20 .................4.630 ..........351,70 Sep11 ....................347,60 .............-2,40 ........... 342,00 ...........................- ...................3.193 ........350,00
Harga Penyelesaian
Bulan
Volume
Bulan
Prb
Ttg
Trd
Vol
Pntp Sbl
Kakao (Pound/ton): Mei11...................1.883,00 ...............+4,00....... 1.879,00 ........ 1.883,00 ..............3.472.......... 1.879,00 Jul11..................... 1.912,00 ...............+3,00........ 1.910,00 ..........1.912,00 ................6.741.......... 1.909,00 Sep11 ....................1.931,00 ...............+3,00........1.929,00 .......... 1.931,00 .............2.540.......... 1.928,00 Des11 .................. 1.953,00 ...............+4,00........ 1.951,00 .........1.953,00 .................849...........1.949,00
Gula Putih (US$/ton): Ags11 .................... 594,40 .............. -18,20..........593,90 ...........594,40 ..............2.983..............612,60 Okt11......................567,40 ...............-19,30......... 566,50 ............567,40 ...............1.093.............586,70 Des11 ......................576,70 ............... -19,70........... 575,10 ............577,20 ...................172............ 596,40 Mar12....................572,90 ............. -20,00...........571,30 ............574,50 ....................116.............592,90
Sumber: Bloomberg
Mei11............................... 8.682,25 ..................... -209,00 Jun11 .............................. 8.689,50 ......................-209,75 Jul11................................ 8.695,50 .......................-210,00 Ags11 ................................8.701,00 .......................-210,50 Sep11 ...............................8.708,00 ........................-211,00 Okt11.................................8.713,50 ........................-211,50
Bulan
Pntp
Vol.
Sumber: ICDX Keterangan: *Harga tidak termasuk PPn
Trd
Vol
Pntp Sbl
Emas (yen/kg):
Alumunium (US$/metric ton): Mei11..................................2.621,75 .........................-33,25 Jun11 ............................... 2.596,75 .........................-39,25 Jul11.................................2.605,75 ........................-40,00 Ags11 ................................2.613,25 ........................-40,50 Sep11 ...............................2.622,50 ........................-40,50
Jun11 ....................93,00............-8,50 ..........................- ...............93,00.....................2 ................ 101,50 Ags11 .....................91,40...........-10,40 ............... 78,00 ................91,40...................26 ................101,80 Okt11....................90,00............-11,20 ..........................- ...............90,90.................. 28 ................ 101,20
Alumunium Alloy (US$/metric ton):
Perak (yen/kg):
Sumber: Bloomberg
Mei11...............................2.442,50 ........................-25,00 Jun11 ...............................2.435,50 ........................-25,00 Jul11.................................2.427,50 ........................-25,00 Ags11 ...............................2.425,00 ........................-25,00 Sep11 ...............................2.423,50 ........................-25,00 Okt11................................2.422,00 ........................-25,00 Nov11 ................................2.421,00 ........................-25,00
Bln
Ttp
Prb
Nikel (US$/metric ton):
Seng (US$/metric ton): Mei11.................................2.145,00 ..........................-13,25 Jun11 .................................2.149,75 ..........................-13,25 Jul11..................................2.156,25 ..........................-13,25 Ags11 .................................2.160,75 ..........................-13,25 Sep11 ................................2.168,50 ......................... -13,00 Okt11................................. 2.172,50 ......................... -13,00
Bln
Ttp
Prb
Jul11.................................2.296,00 .........................-39,50 Ags11 ...............................2.294,50 .........................-39,50 Sep11 ...............................2.294,50 .........................-39,50
Mei11.............................24.549,00 ......................-299,00 Jun11 ............................24.552,00 ......................-299,00 Jul11...............................24.557,00 ......................-299,00 Ags11 ............................24.548,00 .....................-298,00 Sep11 ............................24.540,00 .....................-298,00
Timah (US$/metric ton):
Timah Hitam (US$/metric ton): Mei11............................... 2.305,00 .........................-41,50 Jun11 ...............................2.290,00 .........................-39,50
Mei11..............................29.070,00 .....................-478,00 Jun11 .............................29.091,00 ......................-477,00 Jul11.................................29.110,00 ......................-477,00 Ags11 ..............................29.125,00 .....................-480,00 Sumber: Bloomberg
TENDER CPO Penjual
CPO - CPOTR (Rp/Kg), 12 Mei 2011 Mei, 2011 ...................................9.555 ..................... Juni, 2011................................. 9.585 ...................12 Juli, 2011 .................................. 9.345 ............1.660 August, 2011 ............................9.295 ...............770 September, 2011 .....................9.295 ..................... Emas - GOLDGR (Rp/gr), 11 Mei 2011 Mei, 2011 ..............................416.200 ..................... Juni, 2011.............................418.600 ..................... Juli, 2011 ..............................421.000 ....................4 Agustus, 2011 ....................423.600 .................... 3 September, 2011 ................426.100 ................. 20 Oktober, 2011 .....................428.700 ..................... -
Ttg
Jun11 ..............3.897,00.........-60,00 .........3.892,00 ........3.902,00..................64 ...........3.957,00 Ags11 .............3.902,00.........-56,00 .........3.892,00 ........3.902,00.................105 .......... 3.958,00 Okt11..............3.902,00.........-60,00 .........3.898,00 ........3.905,00................. 371 ...........3.962,00
PALN= Penyaluran Amanat Luar Negeri SPA= Sistem Perdagangan Alternatif
ICDX
Prb (%)
Karet (yen/kg) :
TSBJFX .............................DES 11 ..................................... -
Harga beberapa komoditas di ICDX pada penutupan 12 Mei 2011
Ttp
Mei11..................396,00...........-18,00 .............395,00 ............399,80...................53 ...............414,00 Jun11 ................. 397,80...........-18,20 .............396,60 .............401,40...................74 ...............416,00 Jul11....................392,70...........-19,30 .............392,50 ............396,80.................102 ...............412,00
• Astra Agro Lestari 12 Mei 2011
LONDON
Ttp
Bln
Prb
Volume
Harga berbagai komoditas kelompok soft commodity dan energi pertambangan pada penutupan 11 Mei 2011 di London International Financial Futures Exchange (LIFFE) dan International Petroleum Exchange (IPE) sebagai berikut: Bln
Ttp
Transaksi PALN
Sumber: BBJ
Gandum (US$c/bushel): Mei11......................727,75 ............-41,25 ............695,25 ............. 822,00 .......................80 ........ 769,00 Jul11......................759,00 ............-39,75 ............755,00 ..............755,00 ...............58.779 ........ 798,75 Sep11 ...................805,00 ...........-36,50 ............796,00 ...............815,25 ................18.276 ........ 841,50 Des11 ....................856,75 ............-31,00 .............847,75 .............865,00 ................19.652 .........887,75
Bulan
OLE ....................................MAY 11 ............................8330 OLE ....................................JUN 11 ............................8035 OLE .....................................JUL 11 ............................7865 OLE ....................................AUG 11 ............................. 7815 OLE .....................................SEP 11 ............................7800 OLE ....................................OCT 11 .............................7775 OLE10 ...............................MAY 11 ............................8330 OLE10 ...............................JUN 11 ............................8035
Produk
Spot ..............29.146,65 .......... -296,20........................-............................-......................-.......29.442,85 Mei11............30.548,00 .........+368,00.... 30.603,00..........30.612,00............6.995........ 30.180,00 Jun11 ............30.557,00 ............+80,00....30.440,00........ 30.450,00............ 9.957........30.477,00 Jul11.............30.863,00 ............+32,00.....30.705,00.........30.794,00.................691........ 30.831,00
Bln
Tembaga (US$/metric ton):
Sumber: Antam
HKJ50 ..............................MAY 11 ..............................1792 HKJ5U .............................MAY 11 ................................104 KRJ35 ..............................JUN 11 .............................1064 KRJ5U ..............................JUN 11 ................................158 HKK50 .........................................- ..............................1746
Lada (Rupee India/Kuintal):
Transaksi futures berbagai komoditas kelompok soft commodity pada penutupan 11 Mei 2011 di Chicago Board of Trade (CBoT) sebagai berikut:
Sumber: Bloomberg
Harga beberapa komoditas di bursa berjangka Tokyo pada penutupan 12 Mei 2011 sebagai berikut:
Transaksi OTC Melalui SPA
Sumber: Bloomberg
Bln
CHICAGO
Ttp
TOKYO
Harga jual logam mulia di Jakarta, belum termasuk PPN 10% dan ongkos pembuatan:
Produk
Jun11 ........................436,00.................-16,00 ............435,00 ...........436,00 ............. 167 ......... 452,00 Jul11..........................436,00.................-15,80 ............435,00 ...........436,00 .............. 54 ...........451,80 Ags11 ........................436,30.................-15,00 ........... 436,00 ............ 441,00 .............. 56 ...........451,30 Sep11 ........................435,00..................-17,30 .........................- ...........436,00 .............. 56 ......... 452,30
Bln
LONDON Harga berbagai komoditas logam pada penutupan 11 Mei 2011 di London Metal Exchange (LME), sebagai berikut:
Komoditas
Gold 100 oz Futr (US$/Troy oz): Jun11 ....................... 498,80................. -12,70 ........... 490,00 ...........498,80 ................10 ............511,50 Jul11..........................493,30..................-13,70 ........... 485,00 ........... 495,00 .............. 20 ..........507,00 Ags11 ........................ 483,70.................-13,60 ............476,00 .........................- .................. - .......... 497,30 Sep11 ........................478,00..................-11,20 ........... 462,00 ........... 478,00 .............. 56 ..........489,20
HARGA EMAS & PERAK
Lokasi pabrik
Kualitas barang
Volume (ton)
Nama barang
Pembeli
Harga
Lokasi penyerahan
Tanggal penyerahan
Paket Medan Belawan.................Medan .................................FFA Max 5% ........1.500................ CPO .................. Withdrawn ...8.875,00..................FOB Belawan.................................20 Mei 2011 Total Paket Medan ...................................................................... 1.500 Paket Jambi SAL-1.......................Bangko................................FFA Max 5% ........1.000................ CPO .................. Withdrawn .. 8.580,00..................Fr. Tangki Timbun.........................23 Mei 2011 .......................................................................................................................................................................................................................................Teluk Bayur SAL-2......................Bungo Tebo........................FFA Max 5% ........1.000................ CPO .................. Withdrawn .. 8.580,00..................Fr. Tangki Timbun..........................19 Mei 2011 Total Paket Jambi ....................................................................... 2.000................................................................................................Teluk Bayur Paket Timur TG.Bakau ..............Mamuju ...............................FFA Max 5% ........2.000 .............. CPO .................. SMART .........8.375,00..................FOB Cenoki....................................20 Mei 2011 Kumai.....................Kotawaringin.....................FFA Max 5% ........2.000 .............. CPO .................. PNP ...............8.450,00..................FOB Bumiharjo..............................19 Mei 2011 Total Paket Timur ....................................................................... 4.000 Grand Total CPO.......................................................................... 7.500
• KPB Nusantara 12 Mei 2011 Produsen
Volume (ton)
Mutu
Penyerahan
Pembeli
Harga (Rp/kg)
PTPN I.........................1.000 .........................Max 5% ..................... Franco PP Medan..............................WD ..............................8.703,00 PTPN II ......................... 500 .........................Max 5% ..................... Fr PP Mdn/Fr SU Blwn ....................WD ..............................8.703,00 PTPN III .................... 2.000 .........................Max 5% ..................... Franco PT SAN Blwn........................VAL .............................8.703,00 PTPN IV......................1.500 .........................Max 5% ..................... Franco PT SAN Blwn........................WD ..............................8.703,00 PTPN IV........................ 500 .........................Max 5% ..................... Fr PP Sktr Mdn/Blwn/KT................WD ..............................8.703,00
AGRIBISNIS & WIRAUSAHA
i6
Pemanfaatan hutan dikaji
Bulog serap berbagai kualitas gabah petani JAKARTA: Perum Bulog siap melakukan pembelian gabah petani dengan berbagai macam kualitas untuk meningkatkan pengadaan beras dalam negeri. Dirut Perum Bulog Sutarto Alimoeso, seperti dikutip Antara, menjelaskan selama ini perusahaan pangan BUMN itu mensyaratkan kualitas tertentu terhadap gabah petani yang akan dibeli dengan harga pembelian pemerintah (HPP). “Namun, kondisi anomali iklim dan cuaca ekstrem seperti saat ini, persyaratan itu sulit dicapai petani dan dampaknya Bulog terkendala melakukan pengadaan beras dalam negeri. Oleh karena itu, Bulog tak akan menolak beras dengan kualitas apa pun,” katanya kemarin.
Pembelian gabah kering panen oleh Bulog 25%
Kadar air maksimum tingkat petani Kadar hampa/kotoran maksimum tingkat petani Kadar air maksimum di penggilingan Kadar hampa/kotoran maksimum di penggilingan Sumber: Inpres No.7/2002 tentang Kebijakan Perberasan
10% 14% 3%
BISNIS/BAS/HUSIN PARAPAT
BERDIKARI Kredit tanpa agunan diberikan JAKARTA: Kadin menggandeng Usaha Sosial Produktif Indonesia menyalurkan pinjaman tanpa bunga dan tanpa agunan maksimum Rp24 juta per tahun kepada produsen, pedagang, pekerja, dan konsumen. Mudito Samsunarto, Ketua Umum Usaha Sosial Produktif Indonesia (USPI), penyaluran bantuan, bekerja sama dengan beberapa bank di antaranya Bukopin dan Bank Mega. Kadin berperan sebagai payung dan fasilitator kegiatan. USPI sebagai wadah koperasi berperan aktif sebagai ujung tombak. “Dengan konsep bekerja saling menguntungkan dan format Indonesia Financial for Social Engineering Action (IFSEA). Produsen dan pedagang tidak perlu bingung dalam memproduksi barang dan memasarkan produk, karena hasil dari produksi akan dibeli 100% oleh USPI,” ujarnya dalam siaran pers kemarin. Hilman M. Sulaiman, ketua komite tetap Kadin bidang hubungan lembaga swasta, mengungkapkan pinjaman itu diharapkan mampu mendukung peningkatan kinerja usaha mikro kecil menengah. (BISNIS/BAS)
Tak ada pemutihan pelanggaran tata ruang OLEH ERWIN TAMBUNAN Bisnis Indonesia
Tipologi penggunaan
Sementara itu, Dirjen Planologi Kehutanan Bambang Soepijanto menambahkan dunia usaha memang belum dilibatkan dalam PP yang mengatur ketelanjuran investasi di kawasan hutan tersebut. Karena, ungkapnya, dalam tingkat internal Kementerian Kehutanan akan melihat tipologi penggunaannya. ”Nanti akan dilihat lagi tipologinya, seperti ada penggunaan kawasan hutan produksi atau hutan produksi yang bisa di“Belum perlu dunia usaha dilibatkan konversi (HPK). Sudah telanjur ditanami karena kami masih bahas internal, terma- kebun kalau bisa mengganti lahan di suk soal tipologi penggunaannya,” ungkap tempat lain, maka di perbolehkan,” tegasMenteri Kehutanan Zulkifli Hasan kema- nya. Namun, sambungnya, jika terkait derin. Sebelumnya, Sekjen Gabungan Peng- ngan keterlanjuran itu di hutan lindung usaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) atau konservasi yang tidak boleh, itu tipoJoko Supriyono meminta pengusaha dili- loginya. Bambang mengatakan revisi PP itu juga batkan dalam penggodokan aturan tentang ketelanjuran investasi perusahaan disebutkan tidak adanya pemutihan atas perkebunan dan pertambangan di kawasan pelangaran ruang, terutama kawasan hutan yang dilakukan siapa hutan. Hal itu, sambungnya, ka...jika ketelanjur- pun. Sebaliknya, jelasnya, harus ada solusi menyelerena Gapki khawatir aturan an itu di hutan saikan persoalan itu. tentang ketelanjuran in“Namun, yang jelas buvestasi itu akan memberatlindung atau kan pemutihan atas pekan atau memaksa pengukonservasi yang langgaran kawasan hutan saha melaksanakan kewatidak boleh, itu yang dilakukan pengusajiban yang diatur pemerinha selama ini,” ungkaptah, karena merugikan ti po loginya... nya. pengusaha. Berdasarkan data di Ke“Jadi, sebaiknya pengusaha dilibatkan jangan mengeluarkan ke- menhut, ribuan pengusaha perkebunan putusan yang memaksa atau menekan ataupun tambang yang diduga menyalahgunakan kawasan hutan agar mengganti pengusaha.” Dia menjelaskan peraturan pemerintah lahan yang disalahgunakan tersebut. itu nantinya bisa menjadi solusi atau jalan ”Yang jelas pengusaha itu melanggar Untengah atas penyelesaian masalah tata dang-Undang No.41/1999 tentang kehuruang sebagaimana diatur UU No. 26/2007 tanan sebagaimana diatur dalam Pasal tentang Tata Ruang dan kebutuhan ka- 50,” kata Bambang. Bahkan, jika peraturan pemerintah yang wasan kehutanan untuk kegiatan non kesedang digodok mempersyaratkan pencahutanan. Dengan demikian, sambungnya, masa- rian lahan pengganti kebun sawit, di Kalah itu dapat dicarikan solusi yang saling limantan Tengah saja ada sekitar 300.000 hektare kebun sawit yang harus dipindahmenguntungkan. Dengan kata lain, masalah itu perlu di- kan. Hal itu dinilai mengkhawatirkan karena carikan jalan tengah bagaimana menyelesaikan penggunaan kawasan untuk kebun akan berpengaruh pada investasi, potensi dan tambang di kawasan hutan yang ter- kredit macet, dan penyerapan tenaga jadi sebelum ada UU Tata Ruang, atau kerja. (
[email protected])
OLEH HILDA SABRI SULISTYO Bisnis Indonesia
JAKARTA: Partai Golkar menargetkan untuk melahirkan 100.000 usaha mikro setiap tahunnya melalui pelatihan kewirausahaan. Pelatihan digelar sejak 2 bulan lalu bagi masyarakat lewat program Bersama Bangkitkan Usaha Kecil dari Aceh hingga Papua di 33 provinsi. Pelatihan dan penyuluhan sangat dibutuhkan untuk usaha
Reflector Panas s/d 95% AL-FOIL, tdk mdh robek, cck utk : sport stadiun, gudang, aula, real estate, bhn insulasi, sedia baja ringan. Hub kntr : 021-5850911 / 0857.1435.8080, http://trim-alumuniumfoil.blogspot.com
DEKORASI BACKDROP
mikro apalagi 90% perekonomian memang digerakkan oleh mereka,” kata Aburizal Bakrie, Ketua Umum Partai Golkar usai peluncuran program itu di gedung Sucofindo, kemarin. Program yang melibatkan Bakrie Micro Finance (BMF) itu menerapkan konsep Grameen Bank yaitu program nyata untuk pemberdayaan masyarakat bawah seperti loper koran, pedagang sayur, petani, tukang las, dan lainnya. “Bukan hanya membantu pendanaan, yang lebih penting ada-
(OI/261/02/2011)
AHLI WC AHLINYAUnt:SedotWC,Airkotor,Lumpur,Limbah cair, Pelncrn, Salurn air/Wastafel/Cucian piring dll; Prs cpt, Armada sndri 9262 8844 - 93665266 - 081310949979/ SE-JABODETABEK (OI/414/03/2011)
ANTENA “ANTENA SOLUTION” 4675 3000 – 5618 1977 - 8601188 Antena 100rb, Parabola+300ch 1.5jt oke/ Telkom/ indovision, yes/ top TV Bs prll 2-10Tv Lbr Bk Se Jabodetabek.
ASURANSI PRUDENTIAL. Perlindungan+Investasi TERBAIK utk Anda+Keluarga. RS/ICU/Bedah, Penyakit Kritis, Kecelakaan, Meninggal, Pendidikan Anak, Pensiun, T: 021 - 68883393 / 0817 728882
Bila Mobil Anda Boros, Kurang Tenaga, Carbon Clean & Tune di NAWILIS Jl. Radio Dalam Raya No. 3A; Jl. Tanah Abang I/17 Hub : 021 7227330 / 31, 3518627, 3850025 / 26 (OI/257/04/2011) Bila Setir Mobil Anda GETAR Saat di REM. Segera BUBUT DISC BRAKE Anda di NAWILIS Jl.Radio Dlm Ry No.3A, Jl.Tanah Abang I/17 Hub: 7227330 / 31, 3518627, 3850025 / 26
Dari Styrofoam & Digital Printing, utk: Acara RUPS, P.Expose, MOU, Seminar,Dll. Hub: 021-7035 1045, 0812 8 55555 1. Terima Kerjasama u/EO, Banquet, Sales Htl (OI/986/05/2011)
ELEKTRONIK Anda Ingin Memonitor Mobil, Anak, Dll Dari HP Anda (Lokasi&Peta) Rp.950.000 atau Memonitor HP Anak (SMS&Pembicaraan) Tersedia Produk Canggih Lainnya!!! Hub: 021 - 6320870.
BIRO BANGUNAN Terima Renovasi,Bangun Baru,Perbaikan Bocor,Desain Gbr Interior,Konstruksi Baja,Kitchen Set,Teralis,Gysum,Pengecatan,Baja Ringan. Hub: 021 - 87740824, 0812-88185229. (OI/237/04/2011)
BIRO JASA
AL-AMIEN AQIQAH Sdia kambing Mlai 600Rb msk aneka menu, grts krm ptng & 50 buku Risalah aqiqah. 021 7509991 - 68434577 - 97734850 (OI/487/04/2011) AR-RAHMAN AQIQAH 021 - 32049426 / 89589393 / 7535062 Sdia Kbg-Sapi Mlai 600Rb-6Jt Msk Aneka Menu, Grts Krm Ptng, 50Buku Aqiqah & Souvenir (OI/488/04/2011)
PT.METROPOLITAN 6348072-6348859 Pendirian Perusahaan PT/CV/PD/UD/Toko-Domisili Perusahaan, SIUP-TDP-NPWP-PKP-UUG-IzinIndustri/Pariwisata, Sertifikat-API-SIUJPT, Komplek Duta MerlinB/32
KAMERA INTERNET
(OI/490/04/2011)
CHANGLIN WHEEL LOADER 100% Baru Kapasitas 1,7M3 PT. SUMBER MESIN RAYA JL. Gajah Mada No.176-177 Jakarta 11130 Tlp. 6291408 Fax. 6291962 E-mail:
[email protected] (OI/580/04/2010)
Perusahaan Korsel minati pengolahan limbah OLEH ERWIN TAMBUNAN Bisnis Indonesia
JAKARTA: Sedikitnya 75 unit perusahaan pengelola jasa lingkungan dan industri pengolahan limbah Korea Selatan menyatakan minatnya untuk berinvestasi di Indonesia. Namun, Sangil Kim, Presiden Korea Environmental Industry ang Technologi Institute (Keiti), belum dapat mengungkapkan nilai investasi perusahaan Korsel tersebut. Sebaliknya, rencana investasi perusahaan Korsel itu masih dipelajari bergantung pada berapa besar potensi yang akan ditangani. “Kami tidak bisa menjelaskan berapa besar investasi yang ditanamkan di sini. Segala sesuatunya perlu dilakukan kajian untuk mengetahui potensi yang ada,” ungkapnya, dalam dalam kegiatan pertemuan hari kedua Forum Indonesia- Korea Green Parnership kemarin. Hanya saja, sambungnya, pada prinsipnya banyak perusahaan multinasional Korea telah menyatakan minat mengembangkan investasi di Indonesia. Kerja
sama itu di antaranya mengolah jasa lingkungan dan limbah. “Industri pengolahan jasa lingkungan dan limbah Korsel memiliki teknologi yang canggih yang mampu mengubah limbah menjadi energi terbarukan, berupa gas metana atau energi lainnya,” ujarnya. Dia mencontohkan dalam kerja sama pengelolaan jasa lingkungan membangun daerah aliran sungai (DAS) Ciliwung harus terlebih dahulu dilakukan kajian yang mendalam sebelum dilakukan langkah kerja sama yang konkret. Sementara itu, Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Sentra Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) Ade Komaruddin sebagai fasilitator pertemuan itu mengatakan melalui forum ini telah dilakukan penandatanganan nota kesepahaman antara PTPN III dan PTPN VIII dengan Eco Frontier. Kedua badan usaha milik negara sektor perkebunan itu telah menjalin kontrak, misalnya PT Perkebunan Nusantara (PTPN VIII) yang nilainya US$10 juta dan PTPN III senilai US$65 juta.
Sidik Jari Standalone Termrh: Fingerprint Tym.neT A82, tggl letakkan jari utk membuka Pnt Ruangan Anda, 1 Paket dgn Kunci Elektronik & Instalasi Hanya Rp.2,5Jt, dari Rp 3Jt, Tdk perlu Investasi Kartu! 54360008 / 54360107 / 021- 68575763 / 97713093 /
[email protected]
KURSUS Kursus Ba Zi TK Mahir 1 & 2. Mulai Tgl 7 Mei. Info HP: 0817 9188168, 0818 916173 www.qualife-fengshui.com (OI/596/04/2011)
CANOPY
(OI/263/02/2011)
KERJASAMA A BEST DEAL 6,25%/Th, Tkr BPKB Lsg Cair sd 100M, Undur 50hr, Lns Awal Bng Hlng, Free 5jt, Laptop, Tdk Trbkti 100jt, METRO PLATINUM Mnra Kuningan LG. 45851381 - 83 / 30015924 - 25 (OI/167/04/2011)
menunjang pemerintah dalam gerakan wirausaha nasional. Eksistensi partai utamanya juga untuk menyejahterakan masyarakat bukan memperebutkan bangku di lingkungan eksekutif dan legislatif saja. Karena itu pihaknya mengimbau semua partai juga mendukung gerakan nasional wirausaha dengan program nyata. “Sekarang bukan saatnya untuk terus berwacana tentang berbagai masalah yang tidak menyentuh langsung kepentingan
LOWONGAN BTH BANYAK, D3-S1, Sales/Mrktng, Lgs Kerja Komp: Komisi, Insentif, Travelling, Dll. Lm rn + CV via Email:
[email protected]
KEMENANGAN MOTOR Berani Beli Mobil Secondhand Anda Dengan Harga Pantas, SEJABODETABEK (Mobil Jepang) Hub: 021-6833 6806 / 0816 93 2247 Karawaci, TGR OI/381/04/2011)
BERANI BELI MOBIL Dgn Hrg Bagus CASH & OVER KREDIT Semua Merk & Type Jepang Eropa Korea Sedan Minibus Jeep. 32561795 - 0817 6555348 (OI/507/04/2011)
PAKAIAN
KUNCI OTOMATIS CUMMINS STAMFORD DIESEL GENERATING SET 25-2000 KVA Harga Sangat Murah PT. SUMBER MESIN RAYA JL. Gajah Mada No.176-177 Jakarta 11130 Tlp. 6291408 Fax. 6291962 E-mail:
[email protected] (OI/277/03/2010)
T-SHIRT Rp15.000 / POLO SHIRT Rp20.000. Trm Psnn Dg Bordir & Sablon Kemeja, Jaket, Topi, celana. Tlp/Fax: 6017381 96244441 Mangga2 Gdg ITC Lt.2 Blk A12 (OI/138/04/2011)
Tory Burch Handbags Sale! Rp.999,900 (Biasa Rp3Jt-Rp8Jt) Beli 3, Gratis 1! To r y B u r c h K a t a l o g 2 0 1 0 ! D i : Fashionmar t / Tory Burch (Hotel Prapanca), Jl.Prapanca Raya 28-31, Kby Baru, Jak Sel. Buka 10-20WIB. (OI/230/04/2011)
(OI/262/02/2011)
(OI/343/04/2009)
MAJU JAYA Special Pintu Folding Gate, Rolling Door, One sheet+Canopy Poly Carbonate, Pintu Lipat/Dorong, Pagar Tralis Besi, Kusen Aluminium, Pintu Kasa Nyamuk, Krey Aluminium, Vertical Blind, Folding Door penyekat ruang. Terima Service Hub: 5415131, 98712238, 33074692. Fax: 5415131 (OI/303/06/2009)
"KULIT ASLI" Furniture,Car,Fashion,Promotion,Walet,Bag,Shoes, etc Harco Elektronik Mangga Dua, Ruko Blok B No. 2 Jakarta Tlp: 612 8888 / www.dhenigleather.com
HEWAN QURBAN
Kamera Internet Dpt Digerakkan Darimana Saja!: Tym.neT NV88 - Hrg Promo: Rp.2.350.000,- bisa merekam dr SDCard lsg sebesar maks. 32GB & dipantau dr Internet Lsg via IE, Mozilla, BlackBerry, iPhone, iPad. 54360008 / 54360107 / 021- 685 75763 / 97713093 /
[email protected] PT.GUDANG GAJAH LESTARI Plafon, Partisi, Gypsum & Aluminium Composite Panel. Harga ekonomis, Mutu bagus, Jual bahan & Terpasang Tlp.021-329 88801 – 02 Fax.021-624 9004
Kendal, Jawa Tengah, belum lama ini. Produksi padi di desa tersebut mengalami penurunan, semula mencapai 21 ton beras pada musim panen lalu kini hanya mencapai 20 ton disebabkan oleh banyaknya hama tikus dalam beberapa bulan terakhir.
MOBIL DICARI
(OI/136/04/2011)
(OI/258/04/2011)
(OI/887/05/2011)
BAHAN BANGUNAN
PRODUKSI MENURUN: Beberapa petani memanen padi di Desa Kliwonan, Kec Boja,
lah pelatihan menyiapkan masyarakat yang benar-benar berjiwa entrepreneur,” kata Ketum Golkar yang akrab disapa Ical tersebut. Program Golkar mengajak para pengusaha besar untuk menyisa kan dana dan peduli pada usaha mikro sementara untuk BMF yang melibatkan dana pribadi, keluarga besar dan grup usaha Bakrie. Ical menegaskan kegiatan membangkitkan usaha kecil ini murni pemberdayaan masyarakat dan tidak dalam ranah politik. Justru Golkar ingin semua partai
KULIT
BENGKEL
Msn Absensi Sidik Jari Offline Termrh Saat Ini: Fingerprint Tym.neT D1: Rp 1.5Jt Memiliki Buffer data 30rb Log&dpt merekam jari 500 Template. Juga memiliki Battery Back Up serta Koneksi USB ke Komputer.Hub:54360008/54360107/021-685 75763/97713093/
[email protected]
BISNIS / WAHYU SULISTIYAWAN
Golkar gelar pemberdayaan usaha mikro
JAKARTA: Kemenkop dan UKM akan merevitalisasi pedagang kaki lima di kawasan Pondok Gede, Bekasi guna meningkatkan omzet yang kini Rp200 juta per hari. Neddy Rafinaldy Halim, Deputi bidang Pemasaran dan Jaringan Usaha Kemenkop mengatakan revitaliasi perlu dilakukan karena dari kapasitas tampung 700 PKL saat ini hanya dihuni 259 pelaku usaha. “Masih ada peluang menambah kapasitas PKL sekaligus meningkatkan peranan pasar yang didirikan Ikatan Warga Pedagang Kaki Lima Pondok Gede, Bekasi dan Himpunan Pengusaha Kosgoro itu. Dari total lahan pasar 6.000 m2, yang dimanfaatkan baru 4.000 m2,” ujar Neddy kemarin. (BISNIS/MGM)
ABSENSI SIDIK JARI
sebelum disahkannya revisi tata ruang wilayah terkait.
JAKARTA: Pemerintah belum akan melibatkan pengusaha terkait dengan pembuatan peraturan pemerintah yang akan menjadi acuan soal ketelanjuran investasi perusahaan perkebunan dan pertambangan di kawasan hutan.
PKL Bekasi direvitalisasi
JAKARTA
Bisnis Indonesia, Jumat, 13 Mei 2011
CUMMINS STAMFORD DIESEL GENERATING SET 25-2000 KVA Harga Sangat Murah PT. SUMBER MESIN RAYA JL. Gajah Mada No.176-177 Jakarta 11130 Tlp. 6291408 Fax. 6291962 E-mail:
[email protected] (OI/278/03/2010)
OTOMOTIF
Birkin Handbags Rp.2,999,900! De Mademoiselle: Made In France/100% Genuine Calf Leather/100% Authentic/ 12 Warna/Katalog 2010 (Pricelist US$2,789.00)! Di Lokasi Super Mewah: Pro-Fashion-Line (Cabang Dari Italy), Jl.Barito II/15A, Kby Baru, Jak Sel. B u k a 1 0 -2 0 W I B . Te l p .72 7 9 6 1 0 1 . (OI/231/04/2011)
(OI/963/05/2011)
MESIN-MESIN
MOBIL DISEWAKAN
PELUANG BISNIS
Khusus menyewakan/ Beli/ Jual murah DieselGenset, 50 - 2000 Kva, Hub. 5551292, 55961607, 0813 1134 3338
Abadikan perjalanan anda VMM RENT CAR, Innova '08, Avanza, Kj Kapsul, Panther, Pick Up, Hrg ekonomis Hub: 70111137, 5383191, (OI/521/03/2011) 0812 10111137
Anda Mau Usaha Bakmi Resto MGM? Ikuti Paket Lengkap Pelatihannya 2 Hari! Hub : 02 1 - 6 8 6 8 . 3676 INFO Klik : (OI/413/04/2011) www.RestoMGM.com
(OI/029/10/2010)
rakyat,” kata Ical. Program Golkar maupun program pribadi yang dilancarkan hanya mampu meringankan beban pemerintah dalam pengentasan kemiskinan karena itu pola-pola pemberdayaan masyarakat lewat dana bergulir misalnya, efektif menolong usaha mikro. “Usaha yang kami bantu tidak lebih dari Rp1 juta per orang tetapi ada juga insentif untuk memperbesar usaha dan mereka juga di dorong melakukan usaha bersama dalam kelompok 3-5 orang.”
Dijual Izin Produksi Minuman : gol. A.b.c.Berikut Hak Paten & Hak Cipta. Di Daerah NTT, Kupang. Hbg : 0817 6654911 (OI/134/04/2011) / 0858 13661377. 3 Bln balik modal!!! Solusi: Buka Usaha Futsal!!! Modal 60jt - 160jt Hubungi: 0821 44857158 / 0818 (OI/168/04/2011) 05135758.
APARTEMEN Dijual 1 unit APARTEMEN SOLO PARAGON, tipe Bronze Blok A 20, Lt. 3. Luas 28,7m, Kosong, Harga Rp.435 JT (Nego), Hub: Shinta (0812 8101479), Senja ( 0856 7083852 ) (OI/299/04/2011)
Dijual 1 unit APARTEMEN GRAND SUDIRMAN, Balikpapan, Tower A, Lt. 7. Luas 68m, Kosong, Harga Rp.1,2 M ( Nego), Hub. Shinta (0812 8101479), Senja ( 0856 7083852 ) (OI/301/04/2011)
Trading FOREX Spread 2 Acc. Mini & Mikro Min Rp.100.000/Lot, Indeks HangSeng, Kospi Nikei, Gold, Oil dll, Platform MT4, NO SWAP Express Withdrawal & Instant D e p os i t H o t l i n e : 02 1 - 9 8 6 89 677, (OI/170/04/2011) 021-36015866
Kost LAGUNA RESIDENCE, Pria/Wanita Daan Mogot Km.1 Rp.1.650Rb - 2.150Rb/bln, Cuci, Indvsn, Internt, Shower panas & dingin, Fitness, Parkir & Taman luas. Ph. 5672265
PENERJEMAH
RUANG USAHA
Karsa: Pnrjmh Tersumpah 7 Bhs. Leg: Dep. Keh/Lu, Not, Kdtaan. Jl.Petojo Binatu Ry 29A (Jl.Kaji) Jakpus (dkt Harmoni) Ph. 6322273 / 6320826 / 63869501 (Atr-Jpt Free)
Kantor siap pakai Rp. 925.000/bln, fa s i l i ta s l e n g ka p, se g i t i g a e m a s, Hub : (021) 515 2363, 528 98099
PENGEMUDI Menyediakan Driver, Handal & Loyal, dr Jawa, Data &Dom Jls , Phm Jln DKI, Siap Lmbr, hr/ bl PersonlG.Terjamin & Trprcy Sjk 97. 02153653841 / 32037623 - 0812 10907510 (OI/438/04/2011)
PERHIASAN Le l a n g A r l o j i M ewa h ! L . Pa c i o tt i Rp.1,999,900 (Biasa Rp12Jt+) Beli 3, Gratis 1! Agen Resmi/Made In Swiss/Ex Lelang/+Sertifikat/Lihat Website Di: www.lucianopaciotti.com. Di: Italia Auctions, Hotel Sahid Jaya-Jakarta. Lo b by Leve l . Bu ka 1 0 -20 W I B.
INDEKOS
(OI/959/05/2011)
RUMAH DIJUAL Dijual rumah di PERUMAHAN PONDOK JATI Blok BU No.7, Pager Wojo, Sidoarjo. LT/LB. 85/36m, Harga Rp. 150 JT (Nego), Hub. Shinta (0812 8101479), Senja (0856 7083852) (OI/300/04/2011)
DIJUAL RUMAH Jl.Raya Bogor Gg.Mukri No.1 SHM+IMB, Lt. 599 / Lb.134, Sebrang RS.Pusdikkes AD Kramat Jati Jak-Tim. Hub: 0816 787451 / 0817 169286 (OI/689/04/2011)
TANAH DIJUAL Jual Tnh Jaksel: JUAL TNH Ls+/-680m2, SHM, Link + Lok bagus/Bbs banjir Jl. Praja Raya Alteri Pondok Indah dekat Gandaria City Hub. 0815 84797511 TP (OI/394/04/2011)
(OI/232/04/2011)
RESTORAN
PROPERTI Century21Pertiwi ** Daan Mogot Raya ** LT.960m2 & 3395m2, Lokasi bagus, jarang ada* July ** 0815.882.1715 / 566.7272 **
Take Over Resto di Kebayoran Baru Brand Sdh dikenal di area Jaksel.Sdh standard recipe&sop. Tnp prantara pminat serius sms ke 0816740721 scptnya akan kami hubungi
(OI/987/05/2011)
(OI/233/04/2011)
i7
Bisnis Indonesia, Jumat, 13 Mei 2011
BAHAN BANGUNAN
SEMINAR & WORKSHOP
TEKNIK
FURNITUR
PERJALANAN
PERANTI KERJA
PERANTI KERJA
REGIONAL Bisnis Indonesia, Jumat, 13 Mei 2011
ELTY
ASRI
158
BKSL 315
CTRA 115
TRUB 430
2 290 9/5
10/5
11/5
MIRA
1.200
20
147 6/5
CMNP 74
12/5
6/5
106 9/5
10/5
11/5
12/5
6/5
370 9/5
10/5
11/5
12/5
5/ 1 11/5
6/ 1 12/5
590
60 66
24/ 30/ 12 6/512 26/ 9/512 10/5
TRAM 187
6/5
1.150 9/5
10/5
11/5
12/5
6/5
9/5
187 10/5
11/5
12/5
6/5
9/5
580 10/5
11/5
12/5
6/5
Kepala Dinas PU DK I Jakarta Eri Basworo mengatakan saat ini pihaknya mulai menyiapkan proses lelang paket perbaikan drainase yang akan dimulai pekan depan. Menurut dia, lelang proyek perbaikan drainase di lima wilayah DKI Jakarta itu diperkirakan membutuhkan waktu 2 bulan ke depan. “Dengan begitu diharapkan masalah genangan air bisa diselesaikan pada tahun ini, lebih baik 1 tahun dari rencana awal yang ditargetkan rampung 2012,” ujarnya tulis beritajakarta.com kemarin. Jakarta Barat 18 4
2011* 2010
Jakarta Selatan
24 13 Jakarta Timur
11/5
12/5
18
TANPA CUKAI:
Seorang petugas Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Cukai memeriksa barang bukti minuman keras ilegal di Malang, kemarin. Selain mengamankan miras tanpa pita cukai, petugas juga berhasil membongkar sindikat produsen miras ilegal tersebut. BISNIS/MOHAMMAD SOFI`I
8 Jakarta Utara 15 6 Jakarta Pusat 9
Perbaikan drainase di DKI Jakarta 2011 Keterangan: *) Target Sumber: Dinas PU DKI Jakarta, 2011
Organda rugi Rp3 miliar per hari Dishub DKI lanjutkan uji coba pembatasan angkutan berat
BISNIS/HWI/HUSIN PARAPAT
NUSANTARA Bank BJB tanam 41.000 pohon BANDUNG: PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk akan menanam 41.000 pohon yang merupakan bagian program penghijauan sekaligus dalam rangka memperingati ulang tahun ke-50. Toto Susanto, Sekretaris Perusahaan Bank BJB, mengatakan program itu sebagai bentuk kepedulian sekaligus membentuk citra bank di mata masyarakat. “Kami memilih tema penghijauan untuk ulang tahun emas perusahaan. Tema ulang tahun ini akan terus kami usung karena merupakan bentuk kepedulian terhadap masyarakat,” katanya kemarin. Dia mengatakan penanaman 41.000 pohon itu akan disebar ke 41 kantor cabang secara nasional yang dilakukan secara serentak pada 21 Mei. Sementara itu, outstanding penyaluran kredit mikro utama PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Banten Tbk per November 2010 mencapai Rp1,02 triliun bagi 41.635 debitur. Realisasi tersebut tumbuh 26,7% dibandingkan dengan posisi Desember 2009 yang tercatat sebesar Rp805,52 miliar. (BISNIS/K35)
10/5
JAKARTA: Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menargetkan pembenahan 84 lokasi genangan air di lima wilayah Ibu Kota pada tahun ini dengan anggaran sebesar Rp130 miliar.
Perbaikan 84 drainase di DKI telan Rp130 miliar
8
9/5
OLEH TH. D. WULANDARI & HENDRA WIBAWA Bisnis Indonesia
JAKARTA: Pengusaha angkutan berat mengalami kerugian sebesar Rp3 milliar per hari sejak uji coba pembatasan truk barang melintas di jalan tol dalam kota hingga 10 Juni. Ketua Organda Angkutan Khusus Pelabuhan (Angsuspel) DKI Jakarta Gemilang Tarigan mengatakan kerugian itu dipicu oleh berkurangnya pelayanan angkutan barang dari dan menuju pelabuhan yang biasanya sehari melayani satu rit menjadi 2 hari melayani satu rit. “Berarti ada potensial loss separuhnya dari pendapatan setiap hari, atau rata-rata Rp1 juta per truk. Berarti kami rugi Rp3 miliar per hari,” ujarnya kemarin. Awalnya, menurut dia, pihaknya tidak mempersoalkan pelarangan armada pelabuhan masuk jalan tol dalam kota selama pelaksanaan KTT ke-18 Asean dengan alasan kepentingan nasional.
Namun, Gemilang meharus dipangkas hanya 7 negaskan pihaknya tidak jam? Padahal instruksi Armada pengangkut peti kemas menerima kebijakan pelaPresiden mengatakan di Pelabuhan Tanjung Priok (Unit) rangan itu dengan alasan operasional pelabuhan mengurangi kemacetan di harus selama 24 jam Milik anggota Ibu Kota. penuh,” ujar Sudirman. Organda “Kalau KTT Asean-nya 9.187 Sementara itu, Kepala Angsuspel DKI sudah selesai, kenapa keDinas Perhubungan DKI Bukan anggota bijakan itu dilanjutkan? Udar Pristono menyataOrganda Ini tidak ada payung hukan pihaknya tetap men5.419 Angsuspel DKI kumnya,” katanya. jalankan uji coba pemUntuk itu, dia menyatabatasan operasional truk Total 14.606 kan pihaknya memutus- Sumber: DPD Organda bermuatan berat melalui BISNIS/HUSIN PARAPAT kan melakukan aksi mo- Angsuspel DKI Jakarta, 2011 jalan tol dalam kota gok operasi mulai 20 Mei hingga sebulan ke depan. kut barang ke Pelabuhan Tanjung guna mengurangi keruPembatasan itu tak haPriok. gian operasional. nya berlaku di jalan tol CawangSudirman mengatakan pihak- Tomang tetapi beberapa ruas tol Gemilang juga mengungkapkan Menko Perekonomian Hatta nya sudah mengirimkan surat lain seperti ruas Cawang-Pluit, Rajasa secara mendadak telah edaran kepada 9.000 anggota Cawang-Tanjung Priok, Cawangmengundang Organda Angsuspel Organda DKI terkait dengan ren- Pasar Rebo, dan Cawang-Cicana aksi mogok massal itu. kemarin. kunir. “[Namun], kami tetap akan seMenurut dia, perpanjangan top operasi jika kebijakan itu ti- Tinjau ulang waktu pelaksanaan kebijakan itu dak diubah,” tegasnya. Aksi itu juga mendapatkan du- sudah dikoordinasikan dengan Ketua Organda DKI Jakarta Su- kungan dari pengurus Koperasi instansi lain di tingkat pusat. dirman mengungkapkan sekitar Wahana Kalpika (KWK), Organda “Jadi kebijakan tersebut akan 9.000 anggotanya siap mogok Jawa Barat, dan Organda Banten. terus dilaksanakan selama sebumassal mulai 20 Mei sebagai proSudirman mendesak pemba- lan dan akan dievaluasi hasilnya. tes pembatasan truk angkutan tasan truk bermuatan berat dan Ini merupakan solusi terbaik berat dan peti kemas melalui ja- kontainer melalui jalan tol dalam bagi kelancaran lalu lintas,” ujarlan tol dalam kota. kota ditinjau ulang. Dia mengu- nya. Dia memperkirakan sebanyak sulkan pembatasan jam operaPristono menolak pendapat ke16.000 armada angkutan berat sional berdasarkan pembagian bijakan itu mematikan pengusadan peti kemas tidak akan bero- waktu yang proporsional. ha angkutan berat karena penerperasi di jalanan guna mengang“Kami ini kerja 24 jam masak tiban operasional truk dan ang-
kutan berat bertujuan memperlancar arus lalu lintas kota. “Apalagi banyak warga Jakarta yang mendukung dan merasa senang dengan pelaksanaan kebijakan tersebut karena jalan tol dalam kota menjadi longgar, kecepatan kendaraan pun bertambah menjadi 19,4 km per jam,” kata dia. Direktur Namarin Jakarta, Siswanto Rusdi, menyatakan pihaknya siap membantu Organda Angsuspel DKI melakukan class action kepada Pemprov DKI atas kebijakan pembatasan angkutan di jalan tol. “Saya prihatin dengan pengusaha angkutan yang saat ini kondisinya terus terjepit, kalau mau class action akan kami dorong,” kata Siswanto. Kepala Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok,Sahat Simatupang mengimbau pengusaha angkutan pelabuhan tidak melakukan stop operasi dalam menyikapi aturan pembatasan angkutan pelabuhan di jalan tol Ibu Kota. “Semua pihak untuk berkomitmen mendukung layanan 24 Jam sehari. Kalau mogok maka pelabuhan terancam kongesti, perekonomian nasional terganggu,” ujarnya. (K1) (
[email protected]. id/
[email protected])
Wisman independen ke Jabar diprediksi naik 40% BISNIS INDONESIA
BANDUNG: Kunjungan wisatawan mancanegara independen ke Jawa Barat pada tahun ini diprediksi sebanyak 622.224 orang atau naik 40% dibandingkan dengan tahun lalu. Sekretaris Jenderal Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Jabar Nicolaus Lumanauw mengatakan pihaknya memproyeksikan jumlah wisman independen atau free independent travelers (FIT) mencapai lebih dari 600.000 orang. Menurut dia, proyeksi kenaikan jumlah wisman independen itu mengacu gencarnya promosi yang dilakukan swasta maupun pemerintah daerah melalui dunia maya. “Kami memprediksi FIT ini akan terus diminati dari tahun ke tahun,” katanya kemarin. Sepanjang tahun lalu, Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan Jabar mencatat jumlah FIT yang berkunjung ke destinasi wisata di provinsi itu mencapai 444.446 orang. Gencarnya promosi wisata melalui dunia maya, tegas dia, memudahkan wisman memperoleh informasi mengenai potensi wisata di Jabar secara seketika atau real time. Nicolaus mencontohkan Jabar memiliki beberapa potensi wisata yang telah terkenal di dunia internasional yakni wisata alam Gunung Tangkuban Parahu, wisata sejarah, wisata belanja, hingga kuliner. “Banyak informasi mengenai potensi wisata di Jawa Barat diperoleh wisatawan mancanegara dari promosi yang dilakukan travel agent, pengelola objek wisata, pemerintah, dan pihak-pihak lainnya,” ujarnya. Tren peningkatan perjalanan wisman independen, tutur Ni-
colaus, dikhawatirkan menggerus keuntungan biro perjalanan wisata karena berkurangnya pemesanan perjalanan wisata. “Bisa jadi bisnis biro perjalanan wisata akan bangkrut, jika jumlah peminat FIT ini terus meningkat,” tegasnya.
Tren meningkat Data yang dihimpun Bisnis, rata-rata jumlah wisman yang berkunjung melalui Bandara Husein Sastranegara Bandung mencapai 350 orang per hari. Jumlah itu berpotensi meningkat jika bandara di Kota Kembang membuka rute penerbangan langsung ke sejumlah negara seiring dengan selesainya penebalan landas pacu bandara itu pada pertengahan 2011. Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jabar Herdiwan Iing Suranta mengungkapkan kunjungan
wisman independen yang mencapai 444.446 orang pada tahun lalu berkontribusi hingga sepertiga kunjungan wisman ke Jabar yang mencapai 1,2 juta orang. “Berdasarkan data passenger exit survey 2010 yang diolah Pusat Pengelolaan Data dan Sistem Jaringan Kemenbudpar, jumlah FIT ke Jawa Barat berkontribusi 6,35% dari kunjungan wisman secara nasional,” kata Herdiwan. Sekretaris Direktorat Jenderal Pengembangan Destinasi Wisata Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata (Kemenbudpar) Winarno Sudjas menuturkan peminat FIT tumbuh secara luar biasa dari tahun ke tahun. Menurut dia, layanan Internet dan promosi sejumlah wilayah melalui website berperan penting dalam meningkatkan jumlah wisman tanpa menggunakan jasa biro perjalanan wisata. (K30/K29)
Bisnis Indonesia, Jumat, 13 Mei 2011
Bongkar muat beras di Priok melonjak Bongkar muat beras di Priok* (ton)
2010 2011
JAKARTA: Realisasi bongkar muat kapal pengangkut beras melalui Pelabuhan Tanjung Priok sepanjang Januari-April 2011 mencapai 501.516 ton.
3.770 501.516
Keterangan: * periode Januari-April Sumber: PT Pelindo II Cabang Tanjung Priok
TRANSPORTASI & LOGISTIK
75% Operator berskala kecil Pelayaran butuh insentif fiskal OLEH TULARJI Bisnis Indonesia
Angka itu melonjak signifikan dibandingkan dengan periode yang sama pada 2010 yang tercatat hanya 3.770 ton. Peningkatan itu disebabkan oleh bertambahnya arus kapal pengangkut beras impor ke pelabuhan tersibuk di Indonesia ini. Kepala Humas Pelabuhan Tanjung Priok Sofyan Gumelar mengatakan kapal pengangkut beras impor cukup banyak yang dilayani selama periode tersebut. “Selama 4 bulan pertama tahun ini volume angkutan beras sebanyak 501.516 ton,” katanya kepada Bisnis.
BISNIS/K1/ARH/HUSIN PARAPAT
TRANSIT Organda ungkap pungli JAKARTA: Kendati pencanangan program anti pungutan liar terus digalakkan, Organda angkutan khusus pelabuhan masih menemukan praktik pungli. Gemilang Tarigan, Ketua Organda Angkutan Khusus Pelabuhan (Angsuspel) DKI Jakarta, mengatakan pungli di Tanjung Priok masih cukup tinggi, a.l. dengan alasan mempercepat pelayanan bongkar, kebiasan, muatan berlebih, ataupun memperlancar pelayanan dokumen. “Survei kami lakukan dengan menanyakan langsung melalui form tertulis kepada seluruh perusahaan anggota Organda Angsuspel DKI Jakarta,” ujar belum lama ini. Organda Angsuspel juga melaporkan praktik pungli dan kemacetan di jalan raya merupakan faktor dominan tergerusnya pendapatan usaha angkutan pelabuhan, padahal tarif angkut terus anjlok karena cukup banyak truk bodong yang beroperasi tanpa izin. Gemilang mencontohkan dampak kemacetan di jalan raya itu menyebabkan tambahan penggunaan bahan bakar solar (BBM) terhadap angkutan peti kemas ekspor impor dari dan ke Priok. (BISNIS/K1)
i5
JAKARTA: Kamar Dagang dan Industri memperkirakan sekitar 75% usaha pelayaran nasional tergolong usaha kecil dan menengah, terutama dari jenis kapal yang dioperasikan.
Dia menjelaskan khusus pasal 57, pemerintah diwajibkan memberdayakan industri pelayaran dengan memberikan kebijakan fiskal dan perpajakan, pembiayaan, kontrak jangka panjang dan jaminan pasokan BBM. Menurut dia, kebijakan di bidang fisikal dan perpajakan seperti bea masuk impor kapal dan PPN masih diperlukan mengingat banyak jenis kapal canggih yang pengadaannya mengandalkan produksi luar negeri.
Carmelita Hartoto, Ketua Komite Tetap Perhubungan Laut Kamar Dagang dan Masih berpeluang Industri (Kadin) mengatakan berdasarkan Carmelita menambahkan sektor angkutdata Kadin, jumlah perusahaan pelayaran an laut makin besar peluangnya ke depan nasional pada 2009 mencapai 1.758 unit. mengingat permintaan sektor ini akan “Dari jumlah itu, sekitar 75% tergolong terus meningkat seiring dengan pertumperusahaan kecil yang menggunakan buhan perekonomian nasional. kapal yang relatif kecil untuk melayani “Permintaan atas jasa transportasi laut jasa transportasi laut dengan jarak dekat,” memerlukan tambahan sejumlah armada katanya kepada Bisnis di kapal-kapal nasional.” Jakarta kemarin. 2009, tambahnya, “Industri pelayar- totalPada Untuk mengembangkan angkutan barang dalam an nasional industri pelayaran nasional, negeri mencapai 286,4 juta kebijakan fiskal perlu disiapton dan pada 2014 diperkiharus ada kan pemerintah mengingat rakan akan mencapai 361,6 dukungan selama ini beban fiskal di juta ton. sektor pelayaran masih perlu tambahan pemeDia menjelaskan perkiraan diperkecil. “Termasuk kontersebut makin diperkuat rintah berupa lagi dengan adanya tekad trak angkutan jangka panjang,” tegasnya. kebijakan fiskal.” pemerintah untuk memperDi sisi lain, katanya, kapal cepat dan memperluas pemnasional banyak yang sudah bangunan ekonomi Indonetua yang seharusnya sudah diganti dengan sia (PPPEI) secara bertahap sampai pada kapal baru atau relatif lebih baru. “Sekitar 2025. 35% kapal di Indonesia sudah berusia di Kebijakan melalui tiga strategi utama atas 30 tahun,” tegasnya. yaitu penetapan enam koridor ekonomi, Dia mencontohkan, pada 2009 jumlah peningkatan national connectivity, dan pekapal niaga nasional dengan berbagai tipe ningkatan kualitas sumber daya manusia mencapai 9.884 unit. Dari jumlah tersebut serta ilmu pengetahuan dan teknologi yang berusia antara 25-29 tahun tercatat akan berpengaruh signifikan terhadap bissebanyak 897 unit, yang berusia 30-34 nis transportasi laut. tahun sebanyak 589 unit, sedangkan yang Di sisi lain, operator pelayaran nasional berusia 35 tahun ke atas sebanyak 513 unit. optimistis pelaksanaan asas cabotage atas “Kalau kapal yang berusia 30-34 tahun kapal yang tidak mengangkut penumpang dijumlahkan dengan kapal-kapal yang dan barang antarpelabuhan paling lambat berusia lebih dari 35 tahun ke atas, maka 2015 sesuai dengan Permenhub No. akan mencapai angka 1.102 kapal. Artinya, 48/2011 akan tercapai jika ada kebijakan ada potensi pergantian armada yang cukup fiskal dari pemerintah. signifikan.” Peraturan itu mengatur secara ketat Ketua Umum Indonesian National penggunaan kapal asing untuk kegiatan Shipowners’ Association (INSA) Johnson servei, kontruksi dan pengeboran lepas W. Sutjipto mengatakan kebijakan fiskal pantai baik mengenai jangka waktu pengdiamanatkan di dalam UU Pelayaran dan gunaannya, proses perizinannya serta diberikan dalam rangka pemberdayaan mekanisme pengoperasiannya. industri pelayaran. Menurut ketentuan itu, kegiatan survei “Industri pelayaran nasional harus ada minyak dan gas bumi dengan penggunaan dukungan tambahan pemerintah berupa kapal jenis survei seismik 2D/3D, survei kebijakan fiskal sesuai dengan UU geofisika dan survei geoteknis berbendera No.17/2008 tentang Pelayaran Pasal 56 kapal asing diberi kelonggaran hingga dan 57.” akhir Desember 2014. (
[email protected])
BISNIS/ENDANG MUCHTAR
PENGUKUHAN AWAK KABIN: Direktur Niaga PT Garuda Indonesia Tbk Agus Prijanto (kiri) bersama Senior General Manager Area Korea Selatan-Jepang Faik Fahmi (kanan) berbincang dengan dua pramugari asal Korea Selatan dan Jepang selepas pengukuhannya di Jakarta, Rabu. Garuda mengangkat 28 awak kabin asal Korea Selatan, Jepang, dan China untuk peningkatan pelayanan khususnya di wilayah penerbangan tersebut.
PT Pos tunda pemisahan unit logistik BISNIS INDONESIA
JAKARTA: PT Pos Indonesia akhirnya menunda rencana pemisahan unit logistik hingga tahun depan dan memprioritaskan perbaikan sistem teknologi informasi untuk mendukung operasional. Wakil Presiden Direktur PT Pos Indonesia Sukatmo Padmosukarso mengatakan PT Pos masih mencari perusahaan logistik potensial yang bakal diakuisisi. Dia mengakui unit ini merupakan core bisnis yang bakal terus dibenahi agar mampu memenuhi kebutuhan dan tuntutan pasar. Salah satunya dengan pembangunan warehouse management system atau sistem manajemen penyimpanan. “Di sektor logistik, kami terus membenahi diri. Kami sudah membangun gudang lintas di Bandara Soekarno-Hatta, dan sedang mengembangkan gudang-gudang lintas lainnya di Makassar, Surabaya, Semarang, dan Medan,” paparnya kemarin. Bisnis logistik, lanjut dia, berkontribusi menaikkan pendapatan hingga 10% pada 2011 dibandingkan dengan tahun lalu. Meski hingga kuartal tahun ini unit logistik belum berkontribusi besar bagi omzet PT Pos. “Sepanjang Maret 2011, pendapatan dari unit logistik sebesar Rp235 miliar atau 6% dari total pendapatan PT Pos.” Karena itu, PT Pos lebih menguta-
makan perbaikan sektor teknologi informasi pada tahun ini. “Kami memilih untuk fokus dulu pada modernisasi sistem pelayanan dan operasional. Nantinya teknologi itu bakal efektif dalam membenahi bisnis logistik,” ujarnya.
Perbaikan kinerja Aplikasi teknologi baru yang disasar PT Pos untuk perbaikan kinerja operasi itu a.l. tracking management system, freight management system (FMS), dan warehouse management system. Menurut dia, dengan pengembangan sistem teknologi informasi diharapkan distribusi barang dari dan ke seluruh Indonesia dapat dilakukan secara profesional dan modern. Pengembangan teknologi yang lain, lanjutnya, adalah FMS atau sistem manajemen angkutan yang akan mengandalkan sarana transportasi berbasis IT, serta tracking management system yang berguna untuk melacak keberadaan barang saat dikirim. “Kami juga sedang mengembangkan freight management system yang dapat mengatur alokasi transportasi pengiriman, mengawasi perjalanannya, dan penambahan armada baru,” ungkapnya. Rencana PT Pos Indonesia untuk melakukan pemisahan unit logistiknya menjadi anak usaha diketahui dikaji juga oleh perusahaan konsultan, Booz & Company. (25)