Peningkatan Efektivitas Penanganan Kargo Impor Udara
PENINGKATAN EFEKTIVITAS PENANGANAN KARGO IMPOR UDARA Ricky P. Ricardianto STMT Trisakti
[email protected]
Hasrat Syaputra STMT Trisakti
[email protected]
ABSTRACT Internal Factors of SWOT analysis which is owned by PT. Birotika Universe / DHL Express consists of force among other warehouse clean, have adequate storage equipment, warehouse have the competitive rental rates, the maximum service to the customer, and have a professional management with a score of (1.800). PT. Birotika Universe / DHL Express is located in quadrant I. In this area the company has a favorable situation because the company has the opportunity and strength. This means that the company can use its power to take advantage of opportunities - opportunities that exist. The strategy used is to support aggressive growth policy. Keywords: strategy, effectiveness, handling, air cargo imports,
PENDAHULUAN PT. Birotika Semesta yang juga dikenal sebagai DHL Express, dan berpusat di Jerman, adalah salah satu perusahaan jasa pengiriman barang ekspor maupun impor dengan menggunakan moda transportasi laut dan udara. Selain itu, perusahaan ini juga melayani berbagai hal yang berhubungan dengan dokumentasi yang dibutuhkan dalam proses pengiriman barang, seperti pembuatan Air Way Bill, Sea WayBill, Bill of Lading, House Bill of Lading, dan juga melayani proses penanganan custom clearance (kegiatan yang berhubungan dengan Bea Cukai dalam proses penanganan barang) dari barang yang dikirim menggunakan jasanya atau pun pengiriman barang yang dilakukan oleh freight forwader lain. Selain melayani pengiriman barang dari shipper yang selalu menggunakan jasa PT. Birotika Semesta/ DHL Express, perusahaan ini juga melayani proyek maupun event tertentu baik dari luar negeri maupun ke luar negeri, seperti konser musik dan event olahraga. Untuk sektor udara, PT. Birotika Semesta/ DHL Express mempunyai gudang penyimpanan sementara (TPS) di wilayah Soekarno-Hatta International Airport, Cengkareng (Gateway). Dalam prosesnya, barang 9
Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi dan logistik, Vol.1.No1 September 2014
impor yang datang dari negara asal yang sudah berada di gudang groundhandling (gudang lini I), seperti PT. JAS (Jasa Angkasa Semesta) dan PT. Gapura Angkasa, umumnya, akan segera dipindahkan ke gudang PT. Birotika Semesta/ DHL Express. Proses penyimpanan sementara ini disebut Over-Brengen (OB). Akan tetapi, tidak semua barang impor dilakukan proses OB. Selanjutnya, barang- barang yang dipindahkan dari gudang disimpan di gudang impor udara (gudang lini II) milik PT. Birotika Semesta/ DHL Express. Dalam melakukan penyimpanan barang tersebut, letak gudang kargo impor sangat mempengaruhi tingkat efektivitas penanganan di gudang kargo impor udara. Permasalahan utama penelitian ini adalah faktor-faktor internal yang dimiliki dan dihadapi gudang impor PT. Birotika Semesta/ DHL Express pada 2011. Metode yang digunakan adalah metode survey atau eksplorasif, dengan teknik pendekatan manajemen strategi analisis SWOT (strength/ kekuatan, weaknesses/ kelemahan, opportunities/ peluang dan threat/ ancaman). Sementara, variabel penelitian meliputi faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi perusahaan dalam melaksanakan efektivitas penanganan kargo impor udara. Sementara, populasi penelitian ini adalah respon manajemen PT. Birotika Semesta/ DHL Express, dalam hal ini 4 atau 5 orang tingkat manajerial PT. Birotika Semesta/ DHL Express yang dipandang ahli di bidang kargo impor udara. Adapun, teknis analis data yang dipakai untuk menjawab pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan analisis SWOT J. David Hunger & Thomas L. Wheelen (2009); dengan cara: a) Menentukan daftar indicator IFAS dan EFAS (masing-masing 5 atau 10 dan seimbang), b) Mencari lingkup data Kekuatan atau Kelemahan (IFAS) dari dalam organisasi yang diteliti, sedangkan mencari lingkup data Peluang atau Ancaman (EFAS) dari lingkungan dan di luar organisasi. Kedua lingkup data tersebut diberikan nilai rating (Nilai Rating Sangat Baik = 5 sampai dengan Sangat Buruk = 1 atau dapat dijabarkan menurut Ridwan (2009) menjadi skala diferensial semantik dengan keadaan yang saling bertentangan, yakni; Sangat Baik (SB) = 5; Baik (B) = 4; Cukup Baik (CB) = 3; Tidak Baik (TB) = 2; Sangat Buruk (SBK) = 1, c) Memberikan bobot faktor pada masing- masing indikator IFAS dan EFAS. Bobot diberikan dengan nilai dari paling penting, jumlah seluruh bobot 10
Sangat Buruk (SBK) = 1, c) Memberikan bobot faktor pada masing- masing indikator IFAS dan EFAS. Bobot diberikan dengan nilai dari paling penting, jumlah seluruh Peningkatan Efektivitas Penanganan Kargo Impor Udara
bobot harus mencapai 1.0 tanpa memandang jumlah faktor strategis perusahaan, penjabarannya menurut J. David Hunger (2003), d) Sintetis Faktor IFAS dan EFAS,
harus mencapai 1.0 tanpa memandang jumlah faktor strategis perusahaan, e) Membuat Peta Kekuatan Perusahaan, Membuat Peta Kekuatan Perusahaan, g) penjabarannya menurut J. David Hunger f) (2003), d) Sintetis Faktor IFAS dan EFAS, e) Membuat Peta Kekuatan Perusahaan, Membuat Peta Internal - Eksternal Matriks (I - E Matriks), g) Perumusanf)Faktor Kunci Keberhasilan Kekuatan Perusahaan, g) Internal - Eksternal Matriks (I - E Matriks), g) danFaktor h) Formulasi Strategi SWOT. dan h) Formulasi Strategi SWOT. Perumusan Kunci Keberhasilan
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Dan Pembahasan TahapTahap pendekatan awal pendekatan awal Faktor Internal Perusahaan Faktor Internal Perusahaan
Alur Proses Pengiriman Kargo Udara (Drop off)
Customs Processing
Gambar 1. Alur proses pengiriman PT. Birotika BirotikaSemesta/ Semesta/DHL DHL Gambar 1. Alur proses pengirimanbarang barangmelalui melalui PT. Express.
Express.
11
Tabel 1. Faktor Strategis Internal PT. Birotika Semesta/ DHL Express Faktor-Faktor Strategis
Urut
Rating Bobot
Skor
Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi dan logistik, Vol.1.No1 September 2014
Tabel 1. Faktor Strategis Internal PT. Birotika Semesta/ DHL Express Faktor-Faktor Strategis Internal
Urut Rating Bobot Prioritas
1
KEKUATAN:
2
3
Skor Terbobot
4
5
1. Gudang yang bersih
5
3
0,167
0,501
2. Mempunyai peralatan gudang yang cukup memadai
3
4
0,100
0,400
3. Memiliki tarif sewa gudang yang kompetitif
4
3
0,133
0,399
4. Pelayanan yang maksimal terhadap customer
2
5
0,067
0,335
5. Memiliki manajemen yang professional
1
5
0,033
0,165
Sub total kekuatan
0,500
1,800
KELEMAHAN:
1. Karyawan pemegang sertifikat PPJK (Pengusaha Pengurusan Jasa Kepabeanan) masih sedikit
1
5
0,033
0,165
2. Gudang impor yang kecil
3
3
0,100
0,300
3. Kurangnya promosi dimedia elektronik dan dimedia cetak
4
3
0,133
0,399
4. Masih terjadi penyimpangan yang dilakukan pegawai lapangan
2
4
0,067
0,268
5. Penempatan kargo yang salah
5
1
0,167
0,167
0,500
1,299
1,000
3,099
Sub total kelemahan Total skor
30
Sumber: J.David Hunger ; Thomas L. Wheelen (2003); Z.Heflin Frinces (2004); Rangkuti Freddy (2000)-diolah penulis
12
Peningkatan Efektivitas Penanganan Kargo Impor Udara
PT. Birotika Semesta/ DHL Express sangat andal dalam menangani proses pengiriman barang ekspor maupun impor, sehingga, perusahaan memiliki kekuatan yang dapat menguntungkan perusahaan maupun konsumen. Kekuatan yang dimiliki PT. Birotika Semesta/ DHL Express antara lain adalah gudang yang bersih, sehingga karyawan bisa bekerja dengan secara maksimal dan dapat menarik banyak konsumen. Kekuatan kedua adalah, mempunyai peralatan gudang yang cukup memadai. Bagi dunia jasa pengiriman barang, kebutuhan akan alat pengangkut untuk memindahkan barang dari satu tempat ketempat yang lain, seperti; forklift, conveyer, trolly, palet dan lain–lain adalah menjadi salah satu kebutuhan yang utama. Kekuatan selanjutnya adalah memiliki tarif sewa gudang yang kompetitif, banyak konsumen yang memperhatikan besaran tarif sewa gudang, mengingat, hal ini menjadi salah satu pertimbangan konsumen. Pada hal ini, PT. Birotika Semesta/ DHL Express memasang tarif sewa yang kompetitif dan menjanjikan untuk memberikan pelayanan yang baik dan memuaskan. Kekuatan selanjutnya adalah pelayanan yang maksimal terhadap customer. Pelayanan yang memuaskan memang sangat diharapkan oleh konsumen. Oleh karena itu, PT. Birotika Semesta/ DHL Express sangat mementingkan pelayanan sehingga konsumen merasa puas dan akan menjadi pelanggan atau mitra bisnis yang baik untuk selamanya.
Kemudian, kekuatan selanjutnya adalah memiliki manajemen yang profesional, mengingat, SDM (human resources) adalah merupakan inti sukses atau gagalnya sistem operasi. Oleh karena itu, kompetensi manajemen operasi terletak pada SDM-nya. Bertaut dengan ini, PT. Birotika Semesta/ DHL Express memiliki SDM yang profesional dalam menangani proses pengiriman barang, seperti divisi clearance, network control dan operation.
13
Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi dan logistik, Vol.1.No1 September 2014
Tahap Pendekatan kedua Faktor Eksternal Perusahaan Tabel 2. Faktor Strategis Eksternal PT. Birotika Semesta/ DHL Express Faktor-Faktor Strategis Eksternal 1
Urut Rating Bobot Skor Prioritas Terbobot 2
3
4
5
Peluang:
1. Kepercayaan pelanggan meningkat
5
4
0,172
0,690
2. Perkembangan industri yang meningkat
1
5
0,034
0,172
3. Pertumbuhan ekonomi yang meningkat
2
5
0,069
0,345
4. Perkembangan teknologi dan informasi
3
3
0,103
0,310
5. Airline yang loyal pada PT. DHL Express
4
4
0,138
0,552
Sub total peluang
0,517
2,069
Ancaman:
1. Persaingan perusahaan kargo semakin yang meningkat
1
5
0,034
0,172
2 . Gudang pesaing jauh lebih besar
4
4
0,138
0,552
3. Peralatan gudang yang semakin mahal
3
3
0,103
0,310
4. Birokrasi Pengurusan Dokumen
2
2
0,069
0,138
5. Harga minyak dunia
4
1
0,138
0,138
0.483
1,310
1,000
3,379
Sub total ancaman Total skor
29
Sumber Data : J.David Hunger ; Thomas L. Wheelen (2003); Z.Heflin Frinces (2004); Rangkuti Freddy (2000)-diolah penulis 14
Peningkatan Efektivitas Penanganan Kargo Impor Udara
Berikut Faktor Strategis Peluang berdasarkan Tabel 2:
Kepercayaan Pelanggan yang Meningkat 1. Perkembangan Industri yang Meningkat
Hasil penelitian memberikan bobot sebesar (0,034) dan rating sebesar (5,0), sehingga skor yang diperoleh sebesar (0,172). Pada 2011, pertumbuhan industri nasional diproyeksikan akan mencapai angka 5,2 sampai 6,1 persen yang bertumpu pada enam kelompok perusahaan yang bergerak di dalam bidang industri yang diprioritaskan. Perkembangan industri yang meningkat, adalah merupakan peluang bagi PT. Birotika Semesta/ DHL Express yang andal dalam menangani pengiriman barang eksporimpor, sehingga dapat meraup keuntungan yang lebih dibanding sebelumnya.
2. Pertumbuhan Ekonomi yang Meningkat Hasil penelitian memberikan bobot sebesar (0,069) dan rating sebesar (5,0), sehingga skor yang diperoleh sebesar (0,345). Untuk itu, Indonesia yang telah dapat meningkatkan pertumbuhan ekonominya selama dua tahun kedepan, yaitu dari 6,1 persen pada 2010 menjadi 6,4 persen pada 2011 dan meningkat lagi menjadi 6,7 persen pada 2012. Dari pernyataan di atas dapat dilihat bahwa perekonomian Indonesia telah meningkat dari tahun sebelumnya, dan terlihat dari perkembangan ekspor-impor. Sudah tentu, hal tersebut sangat berkaitan dengan perusahaan jasa pengirman barang ekspor- impor, sekaligus merupakan peluang bagi PT. Birotika Semesta/ DHL Express. 3. Perkembangan Teknologi dan Informasi
Hasil penelitian memberikan bobot sebesar (0,103) dan rating sebesar (3,0), sehingga skor yang diperoleh sebesar (0,310). Pengurusan dokumen ke instansi pemerintah lebih efisien, misalnya pengurusan kedatangan dan keberangkatan pesawat yang membawa barang-barang PT. Birotika Semesta/ DHL Express, pengurusan dokumen Clearance in dan Clearance out, B.C 1.1, B.C 1.2 di instansi Bea dan Cukai. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Dirjen Bea dan Cukai telah menerapkan sistem Electronic Data Interchange (EDI) dalam pelayanan 15
Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi dan logistik, Vol.1.No1 September 2014
kepabeanan. EDI akan sangat membantu pelayanan jasa dokumen ekspor impor; seperti jasa Pemberitahuan Impor Barang (PIB) dan Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB). Kini, administrasi pabean dapat memproses pemberitahuan pabean dalam sistem komputer pengguna jasa kepabeanan; antara lain perusahaan kargo, importir, eksportir, dan Pengusaha Pengurusan Jasa Kepabeanan (PPJK), dan kemudian ditransmit secara elektronik, sehingga data yang sama akan segera masuk ke sistem komputer Direktorat Jendaral Bea dan Cukai tanpa melalui proses re-entry --- mengingat, dalam proses re-entry, bukan tidak mungkin terjadi human error sehingga dapat menambah waktu pengerjaan. 4. Airline yang Loyal pada PT. DHL Express
Hasil penelitian memberikan bobot sebesar (0,138) dan rating sebesar (4,0), sehingga skor yang diperoleh sebesar (0,552). Airline adalah salah satu elemen penting dalam proses pengangkutan kargo, oleh karena itu ,PT. Birotika semesta/ DHL Express terus berupaya untuk memberikan pelayanan terbaiknya kepada perusahaan-perusahaan penerbangan agar perusahaan penerbangan tersebut tetap setia membantu. Dengan terjalinnya hubungan kerjasama yang baik dengan perusahaan penerbangan, maka, hal tersebut dapat memotivasi perusahaan untuk berkembang ke arah yang lebih baik.
Berikut Faktor Strategis Ancaman berdasarkan Tabel 2 : 1. Persaingan Perusahaan Kargo yang Semakin Meningkat
Hasil penelitian memberikan bobot sebesar (0,034) dan rating sebesar (5,0), sehingga skor yang diperoleh sebesar (0,172). Di era globalisasi, pesaing atau competitor menjadi faktor yang paling penting dalam dunia usaha. Kenyataan ini menjadi ancaman bagi PT. Birotika Semesta/ DHL Express. Mereka harus bersaing dengan perusahaan pengiriman kargo asing maupun domestik. Perusahaan kargo yang menjadi pesaing di antaranya adalah PT. TNT, PT. Fedex dan PT. UPS.
2. Gudang Pesaing jauh Lebih Besar 16
Hasil penelitian memberikan bobot sebesar (0,138) dan rating
Peningkatan Efektivitas Penanganan Kargo Impor Udara
sebesar (4,0), sehingga skor yang diperoleh sebesar (0,552). Saat ini, gudang atau TPS (Tempat Penimbunan Sementara) PT. Birotika Semesta/DHL Express tidak seluas gudang yang dimiliki PT. RPX. Untuk itu, seyogianya, dalam hal ini dapat dijadikan pertimbangan PT. Birotika Semesta/ DHL Express segera mempertimbangkan untuk memperluas gudangnya. 3. Peralatan Gudang Yang Semakin Mahal Hasil penelitian memberikan bobot sebesar (0,103) dan rating sebesar (3,0), sehingga skor yang diperoleh sebesar (0,310). Dalam menangani proses pengeluaran dan pengiriman barang, maka, perusahan sangat membutuhkan alat- alat penunjang seperti forklift, conveyer, trolly, scanner, dan mesin x-ray, yang memiliki peranan sangat penting dalam dunia jasa pengiriman barang. 4. Birokrasi Pengurusan Dokumen
Hasil penelitian memberikan bobot sebesar (0,069) dan rating sebesar (2,0), sehingga skor yang diperoleh sebesar (0,138). Sebagai gambaran, untuk mengurus bea masuk dan keluar, SPPB (Surat Persetujuan Pengeluaran Barang), PLP (Pindah Lokasi Penimbunan) --- pemindahan barang dari gudang lini I ke gudang lini II (TPS) dan lain-lain harus melalui Bea dan Cukai. Di dalam proses pengurusan dokumen, kadang masih sering terjadi kesalahan atau penyimpangan- penyimpangan; seperti data tidak sesuai dengan kondisi fisik barang. Keadaan ini pasti akan memperlambat proses pengeluaran barang. Oleh sebab itu, PT. Birotika Semesta/ DHL Express harus jeli dan teliti dalam penulisan dokumen, sehingga proses pengeluaran barang-barang dapat sesuai dengan waktu yang dijanjikan.
5. Harga Minyak Dunia
Hasil penelitian memberikan bobot sebesar (0,138) dan rating sebesar (1,0), sehingga skor yang diperoleh sebesar (0,138). Saat ini, harga minyak mentah dunia melonjak 1% ke level US$ 118 per barel pada perdagangan Jum’at (22/7/2011) akibat adanya persetujuan Eropa untuk mem-bail out Yunani serta peningkatan pembelian akibat semakin lebarnya selisih harga antara minyak London dan Amerika Serikat.
17
Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi dan logistik, Vol.1.No1 September 2014
Kenaikan harga minyak ini dapat menjadi ancaman bagi setiap perusahaan jasa pengiriman barang seperti PT. Birotika Semesta/ DHL Express, karena armada operasionalnya menggunakan bahan bakar minyak.
Tahap Pendekatan Ketiga Langkah Strategis SWOT PT. Birotika Semesta/ DHL Express pada 2011 1. SWOT Menurut Diagram (Y) Opportunity (+) II
I
(Turn Around)
(Agresif)
0,759 Weaknesses (-)
0,501 IV
Strength (+)
III
(Defensif)
(Diversifikasi)
Threats (-) Gambar 2. Diagram Analisis SWOT PT. DHL Express Gambar 2. Diagram Analisis SWOT PT. DHL Express Sumber: J.J.David DavidHunger; Hunger;Thomas ThomasL.L.Wheelen Wheelen(2003); (2003); Heflin Frinces (2004); Sumber: Z. Z. Heflin Frinces (2004); Rangkuti Rangkuti Freddy (2000) diolah penulis Freddy (2000) - diolah penulis
Keterangan gambar : Keterangan gambar : Letak posisi PT. Birotika Semesta/DHL Express berdasarkan analisis Letak posisi PT. Birotika Semesta/DHL Express berdasarkan analisis SWOT menurut diagram yang dilakukan oleh penulis, berada di SWOT menurut diagram yang dilakukan olehskor penulis, berada kuadran I, yaitu kuadran I, yaitu faktor internal dengan (0,501) dandi faktor eksternal faktor internal dengan skorPada (0,501) dan faktor eksternal dengan skor (0,759). Pada dengan skor (0,759). daerah ini, perusahaan mempunyai situasi yang ini, menguntungkan, sebab perusahaan tersebut memiliki peluang daerah perusahaan mempunyai situasi yang menguntungkan, sebab dan kekuatan. Hal ini berarti, perusahaan dapat menggunakan perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan. Hal ini berarti, perusahaan kekuatannya untuk memanfaatkan berbagai peluang yang ada. dapat menggunakan kekuatannya untuk memanfaatkan berbagai peluang yang 18ada.
Strategi yang digunakan adalah mendukung kebijakan pertumbuhan
Peningkatan Efektivitas Penanganan Kargo Impor Udara
Strategi yang digunakan adalah mendukung kebijakan pertumbuhan agresif. 1. Analisis SWOT dengan I-E Matrix Analisis dengan IE Matrix merupakan cara yang digunakan perusahaan untuk memformulasikan strategi yang disusun berdasarkan analisis yang diperoleh dari penerapan model SWOT, diperoleh modeldapat SWOT, sehingga, hasil dari analisis dapat sehingga,dari hasilpenerapan dari analisis melihat posisi perusahaan dalam matriksposisi tersebut. melihat perusahaan dalam matriks tersebut.
Total Skor Faktor Strategis Internal KUAT
Total Skor Faktor Strategis Ekstenal
4.0
RATA-RATA 3,099
3.0
LEMAH 2.0
1.0
I
II
III
PERTUMBUHAN
PERTUMBUHAN
PENGURANGAN
TINGGI
Konsentrasi Via
Konsentrasi Via
Berputar
3,379
Integrasi Vertikal
Integrasi
3.0
SEDANG
Horizontal IV
V
VI
STABILITAS
PERTUMBUHAN
PENGURANGAN
Berhenti Sejenak
Konsentrasi Via
Perusahaan terkait
atau Berlanjut
Integrasi
atau jasa jual habis
dengan
Horizontal
kewaspadaan
STABILITAS Strategi Laba 2.0 RENDAH 1.0
VII
VIII
IX
PERTUMBUHAN
PERTUMBUHAN
PENGURANGAN
Diversifikasi
Diversifikasi
Kebangkrutan atau
Konsentris
Konglomerast
Likuidasi
Sumber Data : J.David Hunger ; Thomas L. Wheelen (2003); Z.Heflin Sumber Frinces Data : J.David Thomas(2000) L. Wheelen (2004); Hunger Rangkuti; Freddy - diolah(2003); penulisZ.Heflin Frinces (2004); Rangkuti Freddy (2000) - diolah penulis
Gambar 3. IE3.(Internal-Eksternal) Matrix Gambar IE (Internal-Eksternal) Matrix
Berdasarkan IE Matrix di atas, maka, dapat disimpulkan bahwa
perusahaan berada pada posisi pertumbuhan (Kotak I). Untuk itu strategi yang 19 akan diterapkan, adalah strategi konsentrasi melalui integrasi vertikal. Strategi ini didesain untuk mencapai pertumbuhan, baik dalam penjualan, aset, profit,
Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi dan logistik, Vol.1.No1 September 2014
Berdasarkan IE Matrix di atas, maka, dapat disimpulkan bahwa perusahaan berada pada posisi pertumbuhan (Kotak I). Untuk itu strategi yang akan diterapkan, adalah strategi konsentrasi melalui integrasi vertikal. Strategi ini didesain untuk mencapai pertumbuhan, baik dalam penjualan, aset, profit, atau kombinasi dari ketiganya. Hal ini dapat dicapai dengan cara menurunkan tarif, mengembangkan usaha, menambah kualitas jasa, atau meningkatkan akses ke pasar yang lebih luas. Cara ini merupakan strategi terpenting bila perusahaan berada dalam kondisi adanya kecenderungan pesaing melakukan perang harga dalam usaha untuk meningkatkan pangsa pasar.
2. Formulasi Strategi Matriks SWOT (TOWS)
20
Setelah mengidentifikasi strategi-strategi berdasarkan faktor-faktor yang paling dominan hingga yang kecil pengaruhnya, maka, dapat diformulasikan dalam bentuk TOWS matrix. Berdasarkan TOWS Matriks juga dapat disusun empat strategi utama, yaitu: S-O, W-O, S-T dan W-T, dengan masing -masing strategi memiliki karakteristik dan penyelesaian tersendiri dan dalam implementasinya strategi dapat dilaksanakan secara bersama-sama, kooperatif serta saling menunjang satu sama lain. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Peningkatan Efektivitas Penanganan Kargo Impor Udara
Tabel 3 TOWS Matrix PT. Birotika Semesta/ DHL Express Internal
Strength/ Kekuatan Gudang yang bersih
Eksternal
Mempunyai peralatan gudang yang cukup memadai Memiliki tarif sewa gudang yang kompetitif
Kelemahan Kurangnya promosi di media elektronik dan cetak Gudang impor yang kecil
Masih terjadi penyimpangan yang dilakukan pegawai lapangan Pelayanan yang maksimal Penempatan kargo yang terhadap customer salah Memiliki manajemen Karyawan pemegang yang profesional sertifikat PPJK masih sedikit Opportunity/Peluang Strategi SO Strategi WO Kepercayaan pelanggan Menjalin hubungan dan Mengadakan kerja sama meningkat bekerja sama dengan dengan perusahaan perusahaan kebersihan di media cetak fsn (cleaning service) elektronik untuk memasarkan produk perusahaan Airline yang loyal pada PT Menambahkan fasilitas dan Menjalin kerja sama DHL Express alat penunujang gudang dengan perusahaan kargo serta merawatnya dengan lain untuk menyewa baik gudang Pertumbuhan ekonomi Menangani pengiriman Put the man on the right yang meningkat dan penerimaan barang place dengan andal, cepat dan tepat Perkembangan teknologi Menjaga hubungan baik Mengadakan pelatihan dan informasi dan komunikasi dengan yang lebih kepada pelanggan domestik karyawan yang bertugas maupun luar negeri menempatkan barang (shorter)
21
Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi dan logistik, Vol.1.No1 September 2014
Perkembangan industri yang meningkat
Bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan industri Threat/Ancaman Strategi ST Gudang pesaing jauh lebih Menjaga dan besar meningkatkan kualitas dan kuantitas gudang (TPS) Peralatan gudang yang semakin mahal Persaingan Perusahaan kargo yang semakin meningkat
Merekrut SDM yang telah memilki sertifikat PPJK
Strategi WT Memasang iklan di media elektronik atau online dan cetak untuk menjaga eksistensi perusahaan Mengoptimalkan Memperluas kapasitas pemakaian alat-alat gudang menjadi lebih gudang dengan saksama besar Bekerja sama dengan Mengadakan pelatihan perusahaan logistik lokal SDM dan merekrut SDM untuk memperkuat posisi sesuai dengan bidang bersaing pekerjaanya
Birokrasi pengurusan dokumen
Komunikasi secara berkala mengenai pelayanan perusahaan
Harga minyak dunia
Service 24 hours penanganan keluhan dengan cepat dan tepat
Mengadakan briefing setiap hari kepada karyawan yang bersangkutan Mengirim sejumlah karyawan untuk untuk mengikuti diklat PPJK
Sumber Data : J.David Hunger; Thomas L. Wheelen (2003); Z.Heflin Frinces (2004); Rangkuti Freddy (2000)-diolah penulis
Berdasarkan perhitungan pada analisis penilaian SWOT, maka, terlihat bahwa faktor internal lebih besar daripada faktor eksternal. Selanjutnya, dalam analisis SWOT menurut diagram PT. Birotika Semesta/DHL Express berada pada kuadran I di antara Strength (kekuatan) pada sumbu X dan Opportunity (peluang) pada sumbu Y, sehingga, strategi yang digunakan pada TOWS Matrix adalah strategi SO (Strength-Opportunity). Strategi ini adalah strategi yang diprioritaskan jika dibanding dengan yang lain. Beberapa strategi pengembangan usaha yang dapat dilakukan selama perusahaan tersebut berada dalam masa pertumbuhan, adalah sebagai berikut: 22
Peningkatan Efektivitas Penanganan Kargo Impor Udara
1. Menjalin Hubungan dan Bekerja Sama dengan Perusahaan Kebersihan (cleaning service) 2. Menambahkan Fasilitas dan Alat Penunjang Gudang serta Merawatnya dengan baik 3. Menangani Pengiriman dan Penerimaan Barang Dengan Andal, Cepat dan Tepat. 4. Menjaga Hubungan naik dan Komunikasi dengan Pelanggan baik Domestik maupun Luar Negeri 5. Bekerjasama dengan Perusahaan-Perusahaan Industri Menjalin kerja sama merupakan hal yang penting dalam menjalankan setiap bisnis agar bisa meraup keuntungan. Melalui kerja sama dengan perusahaan industri, maka, PT. Birotika Semesta/DHL Express bisa mendapatkan keuntungan dan kepercayaan karena andal dan cepat dalam memproses dan menangani pekerjaannya. Mengingat, seluruh perusahaan industri ingin barangnya cepat, tepat, dan aman sampai di tujuan.
SIMPULAN Letak posisi PT. Birotika Semesta/ DHL Express berdasarkan analisis SWOT menurut diagram berada di Kuadran I, yaitu faktor internal dengan skor (0,501) dan faktor eksternal dengan skor (0,759). Pada daerah ini, perusahaan mempunyai situasi yang menguntungkan karena memiliki peluang dan kekuatan. Hal ini berarti, perusahaan dapat menggunakan kekuatannya untuk memanfaatkan peluang-peluang yang ada. Strategi yang digunakan adalah mendukung kebijakan pertumbuhan agresif. Strategi yang digunakan adalah strategi S-O, W-O, S-T dan W-T. Adapun, strategi S-O yang dapat dilakukan adalah: menjalin hubungan dan bekerjasama dengan perusahaan kebersihan (cleaning service), menambah fasilitas dan alat penunjang gudang serta merawatnya dengan baik, menangani pengiriman dan penerimaan barang dengan andal, cepat dan tepat, menjaga hubungan baik dan komunikasi dengan pelanggan domestik maupun luar negeri dan bekerjasama dengan perusahaanperusahaan industri.
23
Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi dan logistik, Vol.1.No1 September 2014
DAFTAR PUSTAKA Hasibuan, Malayu S.P. 2007. Manajemen Dasar Pengertian dan Masalah, Jakarta, PT Bumi Akasara. Hunger, J. David dan Thomas L.Wheelen. 2003. Manajemen Strategis, Jakarta: Perpustakaan Nasional. Ma’arif, M. Syamsul dan Hendri Tanjung. 2006. Jakarta : PT Grasindo.
Manajemen Operasi,
Madjid, Suharto Abdul dan Eko Probo D. Warpani. 2009. Ground Handling Manajemen Pelayanan Darat Perusahaan Penerbangan, Jakarta : PT RajaGrafindo Persada. Rangkuti, Freddy. 2006. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama,. ------------2011. SWOT Balanced Scorecard Teknik Menyusun Strategi Korporat yang Efektif plus Cara Mengelola Kinerja dan Risiko, Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama. Riduwan dan H. Sunarto. 2009. Pengantar Statistik untuk Penelitian Pendidikan, Sosial, Ekonomi Komunikasi dan Bisnis, Bandung : Alfabeta. Terry, George R. dan Leslie W. Rue. 2005. Dasar-Dasar Manajemen, , Jakarta : PT Bumi Aksara. Undang - undang Kepabeanan nomor 17 tahun 2006, Jakarta.
24