Prosiding Seminar Nasional Biologi: Inovasi Biologi dan Pembelajaran Biologi untuk Membangun Karakter Bangsa, Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI
1-2 juli 2011 ISBN 978-602-95207-1-2
INOVASI PAKAN KOMPLIT TERHADAP PERTAMBAHAN BERAT BADAN HARIAN TERNAK SAPI PERANAKAN ONGOLE JANTAN Teguh Wahyono, Suharyono dan Irawan Sugoro Pusat Aplikasi Teknologi Isotop dan Radiasi
[email protected] ABSTRACT Research was conducted to determine the inovation of complete feed in daily weight gain of male ongole descendant cattle. The given complete feed consisted of Penisetum purpureum pellet, concentrate plus, field grass, cassava leaf pellet and biosuplement. Tweleve of male ongole descendant cattle were used in this research. Feed treatments were: T1 (60% field grass + 40% Penisetum purpureum pellet+concentrate plus); T2 (57.5% field grass + 42.5% Penisetum purpureum pellet+concentrate plus); T3 (60% field grass + 37.5% Penisetum purpureum pellet+concentrate plus + 2.5% cassava leaf pellet); T4 (60% field grass + 40% Penisetum purpureum pellet+concentrate plus + 0.1 kg Biosuplement). Parameters of feed analysis and daily weight gain for 3 months were observed. Result showed that feed treatment 3 had the highest average daily weight gain then followed by treatment 4, 1 and 2 which were 1.34 ± 0.13 ; 0.88 ± 0.19 ; 0.87 ± 0.24 and 0.74 ± 0.18 kg/cattle/day, respectively. This result suggests that complete feed supplemented with cassava leaf pellet gives the best daily weight gain. Keyword: complete feed, ongole crossbreed cattle, daily weight gain
ABSTRAK Telah dilakukan Penelitian Aplikasi Pakan Komplit terhadap Produktivitas Ternak Sapi Potong. Pakan komplit yang digunakan dalam penelitian merupakan kombinasi dari pelet rumput gajah dan konsentrat plus, rumput lapangan, pelet daun singkong dan biosuplemen. Bangsa sapi yang digunakan adalah sapi potong Peranakan Ongole (PO) jantan berjumlah 12 ekor. Pakan perlakuan pada sapi jantan dibagi menjadi empat macam yaitu : T1 (rumput lapangan 60% + pellet rumput gajah+konsentrat plus 40%); T2 (rumput lapangan 57,5% + pellet rumput gajah+konsentrat plus 42,5%); T3 (rumput lapangan 60%+ pellet rumput gajah+konsentrat plus 37,5%+ pellet daun singkong 2,5%); T4 (rumput lapangan 60%+ pellet rumput gajah+konsentrat plus 40% + Biosuplemen 0,1 kg). Parameter yang dianalisis adalah Pertambahan Berat Badan harian (PBBh). Hasil Perlakuan Pakan pada sapi jantan menunjukkan bahwa pakan perlakuan 3 memiliki PBBh yang paling tinggi, yaitu 1,34 ± 0,13 kg/ekor/hari disusul pakan 4, 1 dan 2 (0,88 ± 0,19 ; 0,87 ± 0,24 dan 0,74 ± 0,18 kg/ekor/hari). Pemberian pakan komplit dengan adanya kandungan pelet daun singkong memberikan hasil PBBh yang lebih tinggi. Kata kunci : Pakan komplit, sapi peranakan ongole, Pertambahan Berat Badan harian
445
Prosiding Seminar Nasional Biologi: Inovasi Biologi dan Pembelajaran Biologi untuk Membangun Karakter Bangsa, Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI
PENDAHULUAN
1-2 juli 2011 ISBN 978-602-95207-1-2
komplit dan nilai nutrisinya lebih lengkap, lebih tinggi kualitasnya serta lebih praktis
Produktivitas ternak dipengaruhi oleh
baik untuk ternak, pekerja kandang maupun
faktor pakan, manajemen dan pembibitan.
dari
Permasalahan
dihadapi
pengembangannya juga telah menghasilkan
pakan,
pakan komplit yang merupakan generasi
dimana pakan yang diberikan pada ternak
formula dari suplemen pakan hasil litbang
memiliki kandungan nutrisi yang rendah.
sebelumnya.
peternak
yang
adalah
sering
ketersediaan
waktu5.
segi
BATAN
dalam
Sebagai contoh adalah limbah hasil samping
Formula pakan komplit yang terpilih
pertanian, industri pertanian dan pangan.
telah diuji secara laboratorium dan mampu
Limbah
limbah
menghasilkan Pertambahan Berat Badan
tanaman pangan seperti jerami jagung,
harian (PBBh) domba jantan sebesar 0,205
jerami padi dan lain-lain1. Kandungan nutrisi
±
yang rendah akan mempengaruhi kecernaan
permasalahan
pakan dan ketersediaan nutrisi sehingga
penelitian
produktivitas ternak juga rendah.
pemberian
pertanian
berasal
dari
kg/ekor/hari6.
0,05
di
untuk
atas
Berdasarkan
maka
dilakukan
mempelajari
pengaruh
pakan
komplit
terhadap
Peningkatan kualitas pakan dapat
produktivitas khususnya PBBh sapi potong
dilaksanakan dengan cara memformulasikan
jantan. Bangsa sapi potong yang digunakan
bahan-bahan
industri
dalam penelitian merupakan bangsa sapi
pertanian dan pangan menjadi formula
potong Peranakan Ongole (PO) jantan. Sapi
dalam bentuk pelet pakan komplit, dimana
PO banyak dipelihara masyarakat terutama
kandungan nutrisinya mampu mencukupi
pada
kebutuhan ternak ruminansia Hasil litbang
produktivitasnya perlu ditingkatkan dengan
BATAN dengan menggunakan teknik nuklir
pemberian pakan yang optimal.
limbah
pertanian,
peternakan
rakyat,
sehingga
perunut P32 sebelumnya dilaporkan bahwa dengan formulasi dari limbah/hasil samping bahan-bahan
tersebut
telah
MATERI DAN METODE
diperoleh
suplemen pakan untuk ternak ruminansia yaitu
Urea
(UMMB),
Molases
Suplemen
Multinutrien Pakan
Blok
Multinutien
Penelitian ini dilakukan bekerja sama dengan Peternakan milik Pesantren Nurul Ihsan,
Momongor,
Kecamatan
Setu,
(SPM) dan Suplemen Pakan Multinutrien
Tangerang Selatan selama 3 bulan. Sapi
Tanpa Molases (SPMTM)2 3 4
yang
Pemberian
sapi potong
Peranakan Ongole (PO) jantan sebanyak 12
bentuk pellet dapat diberikan sekaligus
ekor dengan rerata berat badan awal 160,38
bersamaan dengan hijauan yang dikemas
kg dan rerata umur 1,5 tahun.
rupa
komplit
adalah
dalam
sedemikian
pakan
digunakan
menjadi
pakan
yang
446
Prosiding Seminar Nasional Biologi: Inovasi Biologi dan Pembelajaran Biologi untuk Membangun Karakter Bangsa, Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI
1-2 juli 2011 ISBN 978-602-95207-1-2
Metode perlakuan pakan yang digunakan
(%LK), Serat Kasar (%SK), Kalsium (%Ca),
adalah sebagai berikut :
Phospor (%P) dan Gross Energy (kkal/kg).
Pakan perlakuan I (T1): rumput lapangan
Penimbangan berat badan sapi dilakukan
60% + pellet rumput gajah+konsentrat
setiap 2 minggu sekali. Data PBBh diperoleh
plus 40%
dari selisih antara berat penimbangan awal
Pakan perlakuan II (T2): rumput lapangan
dengan
akhir
dibagi
dengan
lama
57,5% + pellet rumput gajah+konsentrat
pengamatan (14 hari). Data PBBh dianalisis
plus 42,5%
menggunakan analisis variansi dan apabila
Pakan
perlakuan
lapangan
60%
(T3):
rumput
terdapat
pellet
rumput
dilanjutkan dengan uji Duncan pada taraf 1-
III +
gajah+konsentrat plus 37,5% + pellet
perbedaan
antar
perlakuan
5% (P<0,01 – P<0,05).
daun ubi kayu 2,5% Pakan
perlakuan
lapangan
60%
gajah+konsentrat
IV +
(T4):
rumput
pellet
rumput
plus
40%
+
HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis pakan Hasil analisa pakan yang meliputi
Biosuplemen 0,1 kg Masing-masing
perlakuan
yang
kandungan
Bahan
Kering
(BK),
Bahan
diberikan di ulang tiga kali. Data yang
Organik (BO) ditampikan pada Gambar 1
diambil adalah data hasil analisa pakan yang
dan Protein Kasar (PK) disajikan pada
diberikan dan data Pertambahan Berat
Gambar 2. Dalam penyusunan ransum,
Badan
selama
komponen yang harus diketahui adalah
perlakuan (3 bulan). Analisa pakan dilakukan
kandungan BK, BO dan PK yang terdapat
di Balai Pengujian Mutu Pakan Ternak
pada
(BPMPT) Bekasi Jawa Barat yang meliputi
diformulasikan. Hal ini berkaitan dengan
analisa Bahan Kering (%BK), Bahan Organik
kandungan air dan protein yang berbeda
(%BO), Protein Kasar (%PK), Lemak Kasar
pada tiap bahan pakan7.
harian
(PBBh)
ternak
bahan
pakan
yang
akan
447
Prosiding Seminar Nasional Biologi: Inovasi Biologi dan Pembelajaran Biologi untuk Membangun Karakter Bangsa, Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI
1-2 juli 2011 ISBN 978-602-95207-1-2
biosuplemen
Gambar 1. Kandungan BK dan BO Pakan Ternak yang Diberikan
Gambar 2. Kandungan PK Pakan Ternak yang Diberikan
Hasil analisis pakan menunjukkan bahwa
pelet
daun
ubi
kayu
memiliki
kandungan protein yang paling tinggi disusul pelet
rumput
gajah+konsentrat
dan
6,20%. Daun ubi kayu merupakan
sumber protein yang sangat baik yang dapat diberikan pada ternak ruminansia.
plus,
Kendala dari bahan pakan daun ubi
biosuplemen dan rumput lapangan dengan
kayu
adalah
adanya
kandungan
Asam
nilai berturut turut 15,13%; 13,77%; 10,31%
Sianida (HCN). Hal ini dapat diatasi dengan
448
Prosiding Seminar Nasional Biologi: Inovasi Biologi dan Pembelajaran Biologi untuk Membangun Karakter Bangsa, Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI
dikering-anginkan daun ubi kayu setelah 8
dipanen selama 24 jam . Pemberian daun
1-2 juli 2011 ISBN 978-602-95207-1-2
kandungan HCN pada pelet daun ubi kayu telah berkurang atau dihilangkan.
ubi kayu dalam perlakuan dilakukan dalam bentuk
pelet.
penemuan
Hal
ini
dengan
Data PBBh sapi selama perlakuan
bentuk pelet dalam pembuatannya harus
disajikan pada Gambar 3. Perlakuan pakan
dalam kondisi kering atau dikering-anginkan
3 memiliki perbedaan yang sangat nyata
lebih
yaitu menghasilkan PBBh yang paling tinggi
24
jam.
dimana
Pertambahan Berat Badan harian (PBBh)
pakan
dari
sebelumnya
sesuai
Dengan
demikian
dibandingkan ketiga perlakuan lainnya. a
b
b b
Gambar 3. Grafik Pertambahan Berat Badan Sapi Potong Jantan a,b
Huruf superskrip berbeda menunjukkan perbedaan yang sangat nyata (P<0,01)
Pada
penelitian
sebelumnya,
pakan 4, 1 dan 2 (0,88 ± 0,19 ; 0,87 ± 0,24
pemberian pakan tambahan berupa daun ubi
dan 0,74 ± 0,18 kg/ekor/hari). Hal ini
kayu sebanyak 0,5 kg dan ubi kayu 0,2 kg
disebabkan karena dalam formula pakan
dapat meningkatkan PBBh domba 0,13
perlakuan 3 terdapat pelet daun ubi kayu
9
kg/ekor /hari . Sementara pada pemberian
yang memiliki kandungan protein kasar (PK)
pakan komplit yang mengandung pellet daun
tinggi
ubi kayu dapat meningkatkan PBBh domba
tambahan yang dapat dimanfaatkan untuk
(15,13
%),
sehingga
zat
nutrisi
6
sintesis protein mikroba akan lebih banyak
Hasil perlakuan pakan pada sapi
diperoleh pada ternak yang diberikan pakan
jantan menunjukkan bahwa pakan perlakuan
perlakuan 3. Konsumsi protein dan energi
3 memiliki PBBh yang paling tinggi, yaitu
yang lebih tinggi akan menghasilkan laju
1,34 ± 0,13 kg/ekor/hari disusul kemudian
pertumbuhan yang lebih cepat10.
0,205 ± 0,05 kg/ekor/hari .
449
Prosiding Seminar Nasional Biologi: Inovasi Biologi dan Pembelajaran Biologi untuk Membangun Karakter Bangsa, Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI
KESIMPULAN
1-2 juli 2011 ISBN 978-602-95207-1-2
Febrina,
D.
dan
M.
Pemanfaatan Berdasarkan hasil penelitian dapat
Liana.
Limbah
2008.
Pertanian
Sebagai Pakan Ruminansia pada
disimpulkan bahwa pada perlakuan pakan
Peternak
komplit dengan adanya kandungan pelet
Rengat Barat Kabupaten Indragiri
daun ubi kayu memberikan hasil PBBh sapi
Hulu. Jurnal Peternakan, 5 (1) : 28-37
PO yang paling tinggi. Pertambahan Berat
Kamal,
M.
Rakyat
1998.
Badan harian sapi PO mencapai 1,34 ± 0,13
Ransum
kg/ekor/hari
Laboratorium
setelah
pemberian
pakan
komplit selama 3 bulan.
di
Bahan
Kecamatan
Pakan
Ternak.
Fakultas
dan
Yogyakarta:
Makanan
Peternakan
Ternak
Universitas
Gadjah Mada. UCAPAN TERIMA KASIH
Risalah
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Crhisterra Ellen K, S.Pt dan para teknisi
nutrisi
ternak
Bidang
Pertanian
Lokarya.
Pemanfaatan
Litbang Iptek Nuklir IPTEKDA
tahun
Hasil
pada program
1999
–
2004.
Yogyakarta.
BATAN atas bantuan yang diberikan selama berlangsungnya proses penelitian. Penulis juga mengucapkan apresiasi kepada para santri di Pondok Pesantren Nurul Ihsan Momongor,
Serpong
atas
perkenannya
untuk menggunakan sapi dan membantu segala
kegiatan
di
lapangan
selama
Rusdiana. S. dan D. Priyanto. 2009. Analisis Ternak
Ekonomi Domba
Penggemukan
Jantan
Berbasis
Tanaman Ubi Kayu di Pedesaan. http://pse.litbang.deptan.go.id/ind/pdff iles/MP_Pros_A9_2009.pdf. diakses 11 Februari 2011.
penelitian.
Soeparno.
2005.
Daging.
DAFTAR PUSTAKA
Ilmu
dan
Teknologi
Cetakan
Keempat.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Budiono, R.S., R.S. Wahyuni, dan R. Bijanti. 2003. Kajian kualitas dan potensi
formula
vetunair
pakan
terhadap
komplit
pertumbuhan
Press. Suharyono.
2009.
Suplemen
Pakan
Ruminansia
dan
Pengembangan Untuk
Ternak
Pengenalannya
Seminar
Kepada Peternak. Presentai Ilmiah.
Nasional Aplikasi Biologi Molekuler Di
Jakarta, 16 Februari 2009: Pusat
Bidang Veteriner dalam Menunjang
Aplikasi
Teknologi
Pembangunan Nasional, Surabaya, 1
Radiasi,
Badan
Mei 2003.
Nasional.
pedet.
Prosiding
dalam
Isotop Tenaga
dan Nuklir
450
Prosiding Seminar Nasional Biologi: Inovasi Biologi dan Pembelajaran Biologi untuk Membangun Karakter Bangsa, Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI
Suharyono,
C.E.
Wahyono Inovasi
Kusumaningrum,
dan
D.
Pakan
Ansori.
Komplit
1-2 juli 2011 ISBN 978-602-95207-1-2
T.
2010.
Terhadap
Fermentasi Rumen, Kecernaan dan Pertambahan Ternak
Berat
Domba.
Badan
Laporan
Pada Teknis,
Pusat Aplikasi Teknologi Isotop dan Radiasi.
Jakarta:
Badan
Tenaga
Nuklir Nasional. Wahyono, T., C.E. Kusumaningrum dan Suharyono.
2010.
Pemberian
Pengaruh
Suplemen
Multinutrien
Tanpa
Pakan Molasses
Terhadap Pertambahan Berat Badan Harian Sapi Potong Dara. Prosiding dalam
Simposium
Teknologi Radiasi.
dan
Aplikasi Jakarta,
Pameran
Isotop 27-28
dan
Oktober
2010: Pusat Aplikasi Teknologi Isotop dan Radiasi, Badan Tenaga Nuklir Nasional. Wargiono. J dan B. Sudaryanto. 2005. Cassava Leaves and Forage Crops for
Ruminants
Estabilishment Cassava
Feed of
Farming
in
The
Sustainable System
In
Indonesia .http://webapp.ciat.cgiar.org/asia_cas sava/pdf/ proceedings_workshop_02/496.pdf. diakses 13 Januari 2010.
451