BTIDIDAYA IKAN LELE DI KOLAM TERPAL Oleh:
Dra. Sri Sukmaningrum' MSi
I.Pendahuluan
Di Indonesia ikan lole termasuk ikan yang paling mudah diterima masyarakat karena memiliki banyak kelebihan, diantaranya pertumbuhannya yang cepat' memiliki adaptasai per satuan luas terhadap lingkungan yang tinggi seperti dapat ditebar dengan kepadatan tinggi kandungan kolam dan bisa hidup di air dengan kadar oksigen yang rendah, rasanya enak dan giziny a (Soetomo, I 989).
Budidaya umumnya dilakukan di kolam kolam galian konvesional. Namun kendala kolam dari yang sering dihadapi adalah ketika kolam ikan dilanda banjir, dengan pembuatan dengan terpal ini kemungkinan tersebut bisa dihindari. Karena kolam terpal ini bisa dibuat posisi berada di atas tanah dengan dinding dari kayu kemudian dilapis terpal.
II. Budidaya Ikan tele di Kolam Terpal a.Pertimbangan Teknis Kolam terpal
Kolam terpal ini bisa dilakukan
di medan yang tidak memungkinkan untuk
membudidayakan ikan. Misalnya tanah dengan medan propos, tanah pasir, ruang sempit, dan
lainlain. b.Keunggulan budidaya ikan lele di kolam terpal: pembuatan kolam terpal dapat dilakukan di pekarangan ataupun di halaman rumah.
Lahan yang drgunakan berupa lahan yang belum dimanfaatkan atau lahan yang telah dimanfaatkan, tetapi lebih produktif. Keuntungan dari kolam terpal antara lain. terhindar dari hewan pemangsa ikan, hewan plaraan?
ikan
terlihat lebih
cerah, dan
ular
sawatq
dilengkapi pengatur volume air yang bermanfaat untuk pemanenan dan dapat mempermudah penyesuaian ketinggian air sesuai usia ikan, dapat dijadikan peluang usaha skala kecil dan
besar, lele yang dihasilkan lebih berkualitas, lele terlihat tampak bersih, dan seragam. Lahan yang digunakan regular tidak berubah karena bukan kolam galian. c. Cara Budidaya ikan lele di kolam terpal 1,.
Konstrulai kolam Bagian dalam kolam terpal dicuci dengan sabun untuk menghilangkan bau lem atau
bahan kimia yang dapat membunuh benih ikan. Bagian dalam terpal dibilas bersih dan
dikeringkan selama satu hari, kemudian kolam
diisi
dengan
air
hingga
20
cm.
Setelah kolam sudah terisi air didiamkan selama kurang lebih satu minggu untuk proses pembentukan lumut dan untuk pertumbuhan fitoplankton.
2. Pemilihan bibit unggul Benih unggul dapat kita lihat dengan cara memperhatikan Ciri-ciri Sebagai berikut: benih terlihat aktif melakukan oksigenasi, gesit, agresif dan cerah, ukuran terlihat sama rata, warna sedikit lebih terang.
3. Penebaran Benih
Disiapkan benih 1000 ikan lele ukuran 1,5-2 inci" untuk ukuran kolam 2m x 1m x
lm. Jika budidaya yang dilakukan
dalam kuota yang besar maka penebaran benih
diakumulasikan dengan perbandingan sesuai ketentuan di atas. Bibit yang baru dibeli jangan segera dimasukkan ke dalam kolam terpal wadah atau kolam untuk budiday4 tapi harus
melalui tahap peredaman agar benih ikan dapat menyesuaikan diri dengan air di kolam terpal. Tahap prendaman adalah sebagai berikut:
-
Diapkan Bak / Ember
Air kolam terpal yang akan dijadikan budidaya ikan dimasukkan ke dalam ember/bak
-
Benih Lele yang akan ditebar dimasukkan ke dalam ember
Benih didiamkan selama kurang lebih selama 30 Menit (tujuan agar benih ikan melakukan penyesuain dengan air kolam terpal) dan untuk menghilang stres ikan setelah dipindatrkan dari habitat penangkaran dan akan masuk ke habitat baru, setelah
30 menit benih dapat ditebar ke dalam kolam terpal. Penebaran benih baik lakukan pada pagi atau malam hari karena di waktu pagi atau malam
hari kondisi air relatip stabil.Ikan lele yang berumur lebih dari 2A hari,lele perlu disortir dengan menggunakan bak penyortir berukuran
9 -12 cm. Alasannya dilakukan sortir karenq
ikan lele yang lebih kecil akan sulit untuk mendapatkan makanan karena kalah cepat dengan yang lebih besar dan dapat memperlambat laju pertumbuhan ikan sebagian. Oleh karena itu, sejak awal harus menyiapkan dua kolam ukuran yang sama dengan tujuan untuk memisahkan
ikan yang sudah yang sudah disortir
4. Pengaturan Kualitas air
berkurang karena proses penguapan maka perlu ditambahkan air
Air kolam akan
sampai tingkat air kembali ke posisi normal. Pada tingkat air 20 cm (bulan pertama), 40 cm
(bulan kedua), dan 80 cm (bulan ketiga).
Warna air yang terbaik bagi ikan lele berwarna hijau yang menunjukkan bahwa kualitas air yang baik untuk ikan lele. Lele tidak suka air jernih. 5. Kedalaman
air
Kslam jangan terlalu dangkal karena penguapan akan membuat ikan menjadi terlalu panas. Tentunya
ini
akan membuat ikan menjadi kelelahan dan mati. Solusinya adalah
dengan menambahkan air telah surut kembali ke posisi yang telah ditentukan. Selain itu perlu
untuk menambahkan tanaman air seperti kangkung, daun talas
/
talas, dan eceng gondok.
Fungsinya adalah sebagai tanaman penedulr, selain itu juga dapat menyerap racun yang terkandung dalam air kolam. tingkat air kolam 20 cm (bulan pertama), 40 cm (bulan kedua), dan 80 cm (bulan ketiga).
6. Tingkat Kejernihan
Air
Pada dasarnya lele tidak suka air jernih. Hal
ini dapat dilihat dari sifat
dan bentuk
tubuhnya. Pakan alam lele di malam hari menyebabkan lele tidak perlu penglihatan yang
baik. Hal ini juga didukung dari bentuk tubuh memiliki kumis berfungsi untuk meraba makanan" selain
di sekitar mulut,
itu sistem pernapasan ikan lele
yang
menggunakan
labirin, yang berarti lele bernafasnya tidak bergantung pada oksigen terlarut dalam air. Oleh karena
itu
dengan kondisi oksigen minimal lele dapat bertahan hidup
tersebut. Meskipun ikan lele tidak suka air
jernih, tidak bisa memasukan
air
berlumpur
sembarangan air ke
dalam kolam. Bisa jadi air yang dimasukkan mengandung bakteri dan parasit yang dapat menyebabkan penyakit,sebagai penangkalnya yaitu dengan memberikan daun seperti yang disebutkan di atas sehingga air berwarna hijau.
7. Pakan Pakan diberikan tiga kali sehari yaitu pukul 07:00 pagi, 17:00 dan 22:0A. Makanan
tidak selalu harus 3 kali sehari, bisa jadi 4 kali, tergantung pada kebutuhan ikan akan makan. Dalam proses pakan budidaya ikan diberikan dengan menggunakan jenis sentrat ikan
781-l karena di dalamnya mengandung nutrisi yang di butuhkan ikan protein
minimal3504, lemak 70-l6o/a, karbohidrat l5-25yo, vitamin dan mineral.
.
Pemberian pakan tidak boleh terlalu berlebihan karena akan menimbulkan berbagai macam jenis penyakit akibat pakan yang mengendap yang tidak termakan oleh ikan. akan menyebabkan amonia beracun. 8. Pengendalian Hama dan Penyakit
Hama dan penyakit tidak bisa dianggap remeh karena sangat mempengaruhi baik
volume produksi. maupun tingkat keberhasilan dalam budidaya ikan. Hama biasanya binatang yang berang-berang, burung pemakan ikan, kucing, dll Adapun penyakit seperti virus dan bakteri. Pcneegahan adalah dengan menggunakan sclnaeam penghalang Sehing$a tidak ada hewan liar yang masuk ke kolam dan makan benih lele. Untuk penyakit dapat diberikan obat-
obatan yang banyak tersedia
di toko perikanan,
tergantung pada jenis penyakit yang
menjangkit ikan lele. 9. Panen
Ikan yang dipelihara lebih selama 90 hari, ikan akan dipanen. Pemanenan dilakukan dengan menyortir dengan memilih ikan yang layak untuk dikonsumsi (dijual) ukuran biasanya 4 sampai 7 ekor per kg atau sesuai dengan keinginan pembeli, maka ukuran yang
lebih kecil dipelihara kembali.
m. Kdsifipulan Cara Budidaya ikan lele
di kolam terpal meliputi:
pembuatan konstruksi kolam,
penebaran benih, pengaturan kualitas air, pengaturan kedalaman air, tingkat kejernihan air, pemberian pakan, pengendalian hama dan penyakit serta panen
DAFTARPUSTAKA Harland, E. 2015. Cara Budidaya Lele di Kolam Terpal Untuk Pemula.www. mulaiusaharumahan.blogspot.com . Diakses tanggal 8 Juni 2015 S6etomo,
M.
1989. Teknik Buditlaya Ikan Lele. Sinar Baru Algensindo. Bandung.