BUDIDAYA IKAN MAS ( Cyprinus carpio ) KOLAM AIR DERAS DI PT. MN FISH FARM SUBANG BUDIDAYA IKAN MAS ( Cyprinus carpio ) KOLAM AIR DERAS DI PT. MN FISH FARM SUBANG
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN Diajukan Guna Melengkapi Salah Satu Persyaratan Penyelesaian Praktik Kerja Lapangan Bidang Agribisnis Perikanan
Oleh HAFIZ ZAY MUFTHY JUNAIDI TANPARI MELIANA MUHAMAD FAHROZI VISKA ALISYAH WULAN YULIANI YASINTA MAYDAH
SMKN. 36 JAKARTA 2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah serta petunjuk-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Praktik Kerja Lapangan di PT.MN Fish Farm Subang, sampai tersusunnya laporan ini. Dalam penyusunan laporan ini banyak pihak yang telah membantu sehingga, pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada semua pihak yang telah membantu, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Ahmad Yani, S.Pd. Selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 36 Jakarta 2. Edi Rachmat, S.Pd. Selaku Waka Bid. Humas/Hubin 3. Ismawati, S.Pi. Selaku Koordinator Prakerin 4. Ir. Bernadi Sugoro. Selaku Koordinator BKK 5. Zaenal Harmiyanto, S,Pi. Selaku Kepala Kompetensi Keahlian TBP 6. Suroso, S.Pi, Selaku Wali Kelas IX TBP 7. Ir. H. Giri Suryatmana. Selaku Direktur Utama CV.MN Fish Farm Subang 8. Drg. Chrysantrijani. Selaku Wakil Direktur Utama CV.MN Fish Farm Subang 9. Syahroni, S.Pi, Selaku Koordinator Perusahaan 10. Para Karyawan yang telah membantu kami untuk melakukan Praktik Kerja Lapangan di PT.MN Fish Farm
11.Ayahanda dan Ibunda tercinta serta sahabat-sahabat kami yang telah membantu demi tersusunnya laporan ini.
Kami menyadari sepenuhnya, bahwa penulisan laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca yang sifatnya membangun demi kesempurnaan laporan ini.
Subang,
November 2014
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ………………………………………………………………………………………….
i
KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………………………….
ii
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………………….
iii
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………………………………………..
.iv
DAFTAR TABEL ………………………………………………………………………………………….
I.
v
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG…………………………………………….
1
B. TUJUAN…………………………………………………………..
2
C. SASARAN…………………………………………………………
2
II.
TINJAUAN PUSTAKA A.
Klasifikasi Ikan Mas………………………………………………
3
B.
Strain Ikan Mas…………………………………………………..
6
C.
Morfologi Ikan Mas………………………………………………
7
D. Sistem Kolam Air Deras………………………………………….
8
E. Siklus Hidup Ikan Mas……………………………………………
11
F. Pemilihan Lokasi Kolam Air Deras……………………………….
11
G. Kualitas Air………………………………………………………..
13
H. Debit Air……………………………………………………………..
14
I.
Persiapan Kolam Dan Benih Ikan…………………………………… 17
J. Teknik Pemberian Pakan……………………………………………..
23
K. Hama Dan Penyakit……………………............................................. 23 L.
Panen………………………………………………………………… 23
M. Pascapanen……………………………………………………………. 24
III.
METODE PELAKSANAAN PKL A.
Tempat Dan Waktu Pelaksanaan PKL……………………………… 25
B.
Metode……………………………………………………………….. 26 1. Orientasi………………………………………………………….. 26 2. Observasi…………………………………………………………. 26 3. Adaptasi………………………………………………………….. 27 4. Pelaksanaan PKL………………………………………………… 27
IV.
HASIL PKL DAN PEMBAHASAN A.
Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah dan Perkembang…………………………………… ……
29
2. Struktur organisme MN.Fish Fram………….…………………… 29 a. kolam 1. kolam pemeliharan induk…………………………………… 30 2. kolam pemijahan…………………………………………….. 31 3. bak kultur pakan……………………………………………... 32 4. kolam pembesaran…………………………………………… 33 B.
Hasil Kegiatan PKL 1.
kegiatan pembesaran ikan mas a. persiapan kolam…………………………………………………. 37 b. penebaran benih…………………………………………………. 37 c. pembesaran pakan………………………………………………. 37 d. pengandalian hama dan penyakit……………………………….. 37 e. pemeliharan……………………………………………………... 38 f. pemanenan………………………………………………………. 39
C. Teknik pemijahan dan pembesaran benih ikan mas 1. Pemilaharan induk………………………………………………… 41 2. Pemijahan………………………………………………………….. 41 3. Penetasan ………………………………………………………….. 42 D. Pembahasan 1. Ulasan Hasil……………………………………………………….. 45
V.
Kesimpulan Dan Saran A. Kesimpulan…………………………………………………… 46 B. Saran………………………………………………………….. 46
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1. Struktur organisasi MN. Fish Fram…………………………………
29
Gambar 2. Kolam pemeliharaan induk…………………………………………
30
Gambar 3. Kolam pemijahan……………………………………………………
31
Gambar 4. Bak kultur pakan……………………………………………………
32
Gambar 5. Kolam pembesaran………………………………………………….
33
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
Tabel 1. Metode Pelaksanaan PKL……………………………………………
25
Tabel 2. Data Pembagian………………………………………………………
37
Tabel 3. Pakan habis selama pemeliharan……………………………………..
37
Tabel 4. Data ikan yang mati…………………………………………………..
38
Tabel 5. Data hasil panen ikan mas kolam air deras…………………………..
39
Tabel 6. Kondisi induk pilihan………………………………………………..
42
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1. Program kerja PKL di MN Fish farm………………………………
37
Lampiran 2. Foto kegiatan PKL…………………………………………………
60
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Melimpahnya sumber daya alam di negara kita baik dalam bidang perikanan maupun kelautan, mampu memberikan potensi bagi masyarakat. Akan tetapi kekayaan alam yang begitu melimpah tersebut, khususnya dalam bidang kelautan sudah berkurang karena adanya penangkapan ikan yang dilakukkan secara kontinu. Bahkan , hasil tangkapan ikan yang didapat dari laut sangat beragam karena penangkapan ikan terebut tidak dilakukkan secara selektif. Oleh karena itu, perlu adanya pelestarian kembali dengancara budidaya. Usaha budidaya ikan ini bisa dilakukkan pada perairan laut, darat, dan tambak. Untuk perairan tawar jenis ikan yang dapat dibudidayakan adalah ikan mas (Cyprinus carpio). Ikan mas merupakan jenis ikan konsumsi yang banyak diminati oleh kalangan masyarakat selain itu , upaya budidaya ikan mas ini dilakukkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat alam hal pemenuhan kebutuhan sehari hari yang dibilang mudah dijangkau oleh keampuan ekonomi masyarakat pada umumnya. Dibandingkan dengan harga daging yang cukup melambug harganya. Selain itu, jenis ikan konsumsi ikan air tawar ini banyak di gemari masyarakat karena rasa dagingnya gurih dan memiliki kadar protein yang tinggi. Kegiatan magang industri yang dilakukkan oleh SMK N 36 JAKARTA ini memberikan peningkatan sumber
daya
manusia
(SDM)
bagi
siswa
dan
meningkatankan kemampuan dan keterampilan siswa. Dengan demikian, lulusannya diharapkan mampu mengembangkan potensi alam yang ada menjadi lebih berkembang dalam bidang perikanan.
1
B. TUJUAN Adapun beberapa tujuan dari kegiatan magang yang diantaranya sebagai berikut : 1. Siswa dapat mengetahui bagaimana alur produksi dalam pembesaran ikan mas. 2. Siswa mampu melakukkan usaha budidaya pada pembesaran ikan mas dalam kolam air deras. 3. Menambah ilmu pengetahuan dan keterampilan siswa, dan praktik kerja Industri yang belum didapatkan selama proses belajar . 4. Meningkatkan keterampilan professional siswa yang nantinya dapat dijadikan bekal untuk memasuki dunia kerja
C. SASARAN Setelah melaksanakan magang, diharapkan siswa : 1. Berpengalaman dalam kegiatan pembelajaran di dunia industri 2. Dapat mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh selama belajar pada tahun pertama
2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Klasifikasi Ikan Mas Ikan mas mempunyai sifat yang adaptif terhadap lingkungan yang baru, menjadikan ikan mas dengan berbagai strainnya banyak tersebar diseluruh penjuru dunia. Jenis ikan mas ini mempunyai sebutan dalam bahasa inggris yaitu common carp. Klasifikasi ikan mas berdasarkan ilmu taksonomi hewan (sistem pengelompokkan hewan berdasarkan bentuk tubuh dan sifat sifatnya) sebagai berikut : Phyllum ( Filum )
: Chordata
Subphyllum ( Anak Filum )
: Vetebrata
Supercllas ( Induk Kelas )
: Pisces
Class ( Kelas )
: Osteichthyes
Subclass ( Anak Kelas )
: Actinopterygii
Ordo ( Bangsa )
: Cypriniformes
Subordo ( Anak Bangsa )
: Cyprinoidea
Family ( Suku )
: Cyprinidae
Subfamily ( Subsuku )
: Cyprinus
Species ( Jenis )
: Cyprinus carpio
3
B. Strain Ikan Mas Saat ini telah banyak ditemukan berbagai strain ikan mas yang memiliki cirri dan perbedaan masing-masing. Ada delapan strain ( ras ) ikan mas yang unggulan yang dikenal di Indonesia. Selain itu, strain-strain baru juga banyak dihasilkan dengan menggunakan sistem perkawinan silang. Beberapa jenis ikan mas yang dihasilkan dari perkawinan silang adalah ikan mas majalaya punten,sinyonya, Merah, Taiwan , kumpay, karper kaca, dan kancra domas.
Strain Punten Strain punten pertama kali dikembangkan pada tahun 1919 di Desa Punten, Malang, Jawa Timur. Nama punten dijadikan sebagi nama ikan mas karena untuk mengabadikan nama desa tempat kelahiran ikan mas itu sendiri. Ukuran panjang dan lebar badan kira-kira 2,30 : 1. Bagian punggungnya lebar dan tinggi dengan sisik menutupi badannya berwarna hijau gelap. Matanya agak menonjol dan gerakannya lambat. Menurut Anonim, “Mengenal Strain Ikan Mas”, Jakarta: Dokumentasi Trubus, 23 oktober 1991. Strain Majalaya Ikan mas strain majalaya merupakan hasil seleksi keturunan ikan mas berpunggung tinggi yang sudah lama berkembang didaerah majalaya, Jawa Barat. Ia memiliki tubuh berukuran relatif lebih pendek. Sisiknya berwarna keabu-abuan, dan bagian tepinya berwarna lebih gelap. Bagian bawah insang dan bagian sirip ekor berwarna kekuningan. Semakin kearah punggung, warna sisik semakin gelap. Punggung tinggi membungkuk dan tipis. Bungkuknya merupakan batas antara kepala dan punggung. Penampang badan tampak melancip kearah punggung. Bentuk moncong memipih. Gerakannya jinak. Jenis unggul majalaya inilah yang sampai sekarang banyak dicari-cari orang untuk dipelihara dikolam air deras karena
pertumbuhannya relatif cepat. Menurut Anonim, “Mengenal Strain Ikan Mas”, Jakarta: Dokumentasi Trubus, 23 oktober 1991. Strain Sinyonya Badan ikan mas si nyonya relatif panjang (long bodied from).perbandingan panjang dan tinggi badan antara 3,66 : 1. Sisik berwarna kuning muda (warna jeruk sitrus). Pada ikan yang masih muda matanya sedikit mononjol dan setelah berusia dewasa matanya menjadi sipit. Gerakannya jinak dan suka berkumpul dipermukaan air. Menurut Suseno, “Dokumentasi strain-strain ikan mas”, pusat penelitian dan pengembangan pertanian, Badan Litbang Pertanian ( Bogor: 1994)
Strain Merah Ukuran tubuh dari ikan mas strain merah relatif panjang. Pada bagian punggungnya berbentuk lancip. Sisiknya berwarna merah kekuningan. Mata agak menonjol. Gerakannya aktif dan tidak jinak. Menurut Suseno, “Dokumentasi strainstrain ikan mas”, Pusat Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Badan Litbang Pertanian (Bogor: 1994) Strain Taiwan Konon, nama Taiwan yang melekat pada ikan mas jenis ini digunakan untuk mengingatkan daerah asalnya di Negara cina daratan , Taiwan. Tubuhnya memanjang dan penampang punggung berbentuk busur agak membulat. Strain ini rata-rata bersisik hijau kekuningan. Dibagian tepi sirip dubur dan di bawah sirip ekor, umumnya terdapat warna kuning kemerahan. Strain Taiwan didatangkan tahun 1974 dan dicoba pemeliharaannya pertama sebagai ikan konsumsi. Menurut anonim, “mengenal strain ikan mas”,Jakarta: Dokumen Trubus,23 okteber 1991 Strain Kumpay Ikan mas Strain kumpay disebut juga Cyprinus carpio var. flavipinis. Tubuhnya bersisik penuh dengan warna yang sangat variatif, seperti putih, kuning,
merah, dan hijau. Ukuran sisik normal. Semua sirip yang ada pada bagian tubuhnya berukuran panjang-panjang. Pertumbuhannya lebih lambat dari pada strain yang lainnya. Di Indonesia, strain ikan mas ini dimanfaatkan sebagai ikan konsumsi. Menurut Anonim,”Mengenal Strain Ikan Mas”, Jakarta: Dokumentasi Trubus, 23 oktober 1991. Strain Karper Kaca Tubuhnya berebentuk memanjang dengan punggung yang relatif rendah. Pada bagian dada tidak sepenuhnya tertutup sisik, tepatnya disepanjang garis gurat sisi (linea lateralis) dan disekitar pangkal sirip. Ikan mas karper kaca memiliki sisik besarbesar, tetapi beberapa kerabatnya bersisik kecil-kecil. Warna sisik umumnya putih mengkilat seperti perak tidak beraturan dan kadang-kadang tidak penuh. Bagian tubuh yang tidak tertutupi sisik sepintas tampak seperti kaca bening. Kondisi ikan demikian menyebabkan ikan ini banyak dijuluki orang ikan mas kaca. Menurut Anonim,”Mengenal Strai Ikan Mas”, Jakarta: Dokumentasi Trubus, 23 oktober 1991. Strain Kancra Domas Ikan mas kancra domas ini masih memiliki kerabat dekat dengan jenis ikan mas karper kaca. Ukuran tubuhnya kecil- kecil tidak seragam dari ukuran normal. Bersisik penuh dengan warna yang cukup variatif, seperti biru, coklat, dan hijau. Semakin kearah perut warnanya semakin keperakan. Gerakannya mirip ikan mas strain Taiwan, selalu aktif dan kurang jinak. Di Indonesia, strain ikan mas ini juga banyak konsumsi. Menurut Anonim, “Mengenal Strain ikan mas”,Jakarta : Dokumen Trubus, 23 oktober 1991.
6
C. Morfologi Ikan Mas Ciri-ciri morfologi adalah yang menunjukkan bentuk dan struktur suatu organisme. Secara umum, karakteristik ikan mas memiliki bentuk tubuh yang agak memanjang dan sedikit memipih kesamping ( compresed ). Sebagian besar tubuh ikan mas ditutupi oleh sisik kecuali pada beberapa strain yang memiki sedikit sisik. Moncongnya terdapat di ujung tengah ( terminal ) dan dapat disembulkan ( protaktil ). Pada bibirnya yang lunak terdapat dua pasang sungut ( berbel ) dan tidak bergigi. Pada bagian dalam mulut terdapat gigi kerongkongan ( pharynreal teeth ) sebanyak tiga baris berbentuk geraham. Garis rusuk atau gurat sisi linea lateralis yang lengkap terletak di tengah tubuh dengan posisi melintang dari tutup insang sampai keujung belakang pangkal ekor. Sirip punggung ikan mas memanjang dan permukaannya terletak bersebrangan dengan sirip perut ( ventral ). Sirip punggungnya ( dorsal ) berjari-jari keras, sedangkan dibagian akhir bergerigi . seperti halnya sirip punggung, bagian belakang sirip dubur ( anal ) ikan mas inipun berjari-jari keras dan bergerigi pada ujungnya. Sirip ekornya menyerupai cagak memanjang simetris hingga kebelakang tutup insang .bagian dalam mulut terdapat gigi kerongkongan ( pharynreal teeth ) sebanyak tiga baris berbentuk geraham. Garis rusuk atau gurat sisi linea lateralis yang lengkap terletak di tengah tubuh dengan posisi melintang dari tutup insang sampai keujung belakang pangkal ekor. Sirip punggung ikan mas memanjang dan permukaannya terletak bersebrangan dengan sirip perut ( ventral ). Sirip punggungnya ( dorsal ) berjari-jari keras, sedangkan dibagian akhir bergerigi . seperti halnya sirip punggung, bagian belakang sirip dubur ( anal ) ikan mas inipun berjari-jari keras dan bergerigi pada ujungnya. Sirip ekornya menyerupai cagak memanjang simetris hingga kebelakang tutup insang .
7
D. Sistem Kolam Air Deras Kolam air deras merupakan kolam tempat pembesaran ikan yang airnya mengalir secara terus menerus dalam jumlah tertentu. Teknologi pembuatan kolam sistem air deras ini di adopsi dari negri sakura,jepang. Untuk pertama kalinya, teknologi ini mulai di perkenalkan di Indonesia pada awal tahun 80 an . di indonseia, konsep kolam air deras sebenarnya sudah ada sejak dulu, khususnya di daerah jawa barat sekitar tahun 1860 an. Ini bisa dibuktikan dengan adanya kolam keramba yang memanfaatkan aliran air sungai. Meski pada awalnya keramba digunakan petani hanya sebagi tempat penampungan sementara ikan-ikan yang ajkan dijual dipasar, dalam perkembangannya, keramba justru menjadi salah satu sistem media pembesaran ika yang cukup baik. Sayangnya, konsep pembesaran ikan pada keramba terhenti sampai situ saja dan tidak mengalamp perkembangan lagi Memilih sistem kolam air deras untuk pembesaran ikan mas memiliki alas an tersendiri. Karena pada prinsipnya, kegiatan pembesaran ikan mas dikolam air deras merupakan perbaikan dari sistem pemeliharaan ikan mas dimedia pembesaran tradisional. Perbaikkan ini tercemin pada karakteristik kolam air deras yaitu : Bagian dasar kolam lebih dalam, Saluran pemasukkan air dangkal, Arusnya deras, Dan Prmukaan airnya tenang Pada kolam air deras jarang sekali terjadi penumpukkan kotoran-kotoran yang berasal dari ekskresi dan sisa pakan ikan yang mengendap didasar kolam. Kotoran yang mengendap didasar kolam akan segera terkikis habis terbawa arus air keluar. Selain itu juga dengan arus air yang deras akan menambah kadar oksigen yang terlarut didalam kolam. Air akan senantiasa akan terus mengalir dan tidak terdiam disuatu tempat. Oleh karena itu, kolam air deras ini membutuhkan air yang tetap dan melimpah.
8
E. Siklus Hidup Ikan Mas Di daerah subtropis ikan mas jantan mencapai tingkat kematangan gonad untuk ikan mencapai dewasa kelamin pada umur 2-3 tahun atau panjang tubuhnya berkisar 2530 cm, sedangkan pada ikan mas betina mencapai matang kelamin pada umur 4-5 tahun atau panjang tubuhnya berkisar 30-40 cm. Diwilayah ikan tropis, ikan mas mencapai tingkat kematangan gonad pada usia muda, sekitar 1-2 tahun.
Siklus reproduksi ikan mas dimulai didalam gonad, yakni ovarium pada ikan betina dan testis pada ikan jantan. Ovarium ikan betina menghasilkan sel telur dan testis pada ikan jantan menghasilkan spermatozoa. Pemijahan ikan mas berlangsung sepanjang tahun dan tanpa dipengaruhi oleh musim. Pemijahan biasanya berlangsung ketika malam hari. Pada pemijahan ikan mas diperlukan substrat sebagai wadah menempelnya telur ikan mas, misalnya akar tanaman air, atau rumput rumput yang menutupi permukaan air. Siklus reproduksi ikan mas ketika dimulai didalam gonad yaitu ovarium dan testis. Pada ovarium akan menghasilkan sel telur, sedangkan pada testis menghasilkan spermatozoa. Biasanya pada pemijahan-pemijahan yang biasanya dilakukkan, substrat yang digunakan adalah kakaban.
Proses pemijahan ikan mas terjadi karena dipengaruhi oleh adanya kelenjar pituitary atau kelenjar hipofisa. Kelenjar ini akan merangsang aliran hormon gonadtropin agar masuk kedalam aliran darah. Dengan demikian akan terjadi pembuahan telur ( fertilisasi ). Spermatozoa akan mempengaruhi sel telur dengan menciptakan kondisi psikologis atau disebut dengan spawning condition. Apabila sudah berada didalam air maka sperma akan bergerak aktif dan membuahi sel telur dan akan masuk kedalam lubang kecil pada chorion atau lubang mikrofil pada telur
Setelah sel telur dibuahi oleh sperma maka akan terjadi pembentukkan embrio yang akan tumbuh didalamnya. Kira-kira setelah 2-3 hari telur itu akan menetas dan tumbuh menjadi larva. Larva yang sudah menetas akan mendapatkan cadangan makanan dari kantung telur yang dinamakan dengan kuning telur ( yolk ). Kuning telur ini akan bertahan selama kurang lebih 3-4 hari untuk mempertahankan hidupnya. Dengan demikian, untuk selanjutnya larva harus diberikan asupan makanan agar larva dapat tumbuh dan berkembang menjadi ikan mas yang dewasa.
F. Pemilihan Lokasi Kolam Air Deras Pemilihan lokasi yang ideal merupakan faktor yang sangat penting bagi pembesaran ikan mas, karena akan mendukung kelangsungan selama pembesaran berlangsung. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih lokasi untuk kolam air deras. 1. Sumber Air Pemilihan lokasi untuk kolam air deras harus memiliki sumber air yang melimpah. Ketersediannya harus ada sepanjang tahun dan sumber airnya tetap. Biasanya sumber air yang digunakan untuk kolam air deras adalah sungai dan saluran irigasi. Akan tetapi penggunaan saluran irigasi yang ada tidak boleh merubah sistem irigasi yang ada. Selain itu, lokasi harus terhindar dari banjir. 2. Jenis Tanah Jenis tanah yang baik digunakkan untuk pembuatan kolam air deras adalah jenis tanah liat atau lempung dan tidak berporos. Jenis tanah ini dapat menahan beban massa air yang besar dibandingkan dengan tanah berpasir. Untuk pembuatan pondasi kolam pun akan kuat dan tidak mudah ambruk atau amblas. Kemiringan kolam air deras berkisar antara 3-5 % untuk memudahkan kolam secara gravitasi.
3. Ketinggian Lokasi Ketinggiannya berkisar 150-1.000 meter dpl. Akan tetapi ketinggian optimum untuk mendapatkan suhu air yang cocok untuk ikan mas berkisar 400-600 meter dpl. Apabila lokasi terlalu tinggi maka tingkat nafsu makan ikan mas akan menurun, karena semakin menurun suhunya maka laju metabolisme ikan pun akan menurun. Suhu yang diperlukan ikan mas berkisar 14-320 C. Namun, suhu optimum untuk pertumbuhan ikan mas didaerah tropis yaitu 22-280 C.
4. Aksesibilitasi Sarana pengangkutan dan pemasaran hasil harus dekat dengan lokasi kolam air deras. Semakin jauh daerah pemasaran maka biaya eksploitasi akan semakin tinggi. Selain itu juga sarana pengangkutan harus lancar mulus dan lancar. Dengan demikian, sarana saprodi yang baik akan mendukung proses pemasaran hasil produksi. 5. Pertimbangan Lingkungan Pemakaian air untuk kolam tidak boleh mengakibatkan perubahan pada sistem irigasi serta terjaminnya keamanan. Daerah yang digunakan untuk lokasi kolam air deras harus aman dari tangan para pencuri, sehingga kelangsungan proses budidaya akan lancar dan akan menciptakan kesenangan.
11
G. Kualitas Air Kualitas air merupakan salah satu media yang sangat penting yang harus diperhatikan dalam pembesaran ikan. Air yang digunakan harus memenuhi syarat terhadap kelangsungan hidup untuk organisme yang hidup didalamnya. Apabila melimpah ruah jika banyak mengandung unsure kimia, akan berakibat fatal bagi ikan. Menggunakan air sebagai media tumbuh yang baik memperhatikan beberapa faktor seperti kadar oksigen (O2), karbondioksida (CO2), Keasaman (pH), Kekeruhan dan suhu air 1. Oksigen Oksigen merupakan salah satu parameter air yang sangat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup ikan. Ketersediaannya oksigen disuatu perairan di pengaruhi oleh suhu, pH, dan Karbondioksida (CO2). Semakin tinggi suhu air maka semakin sedikit kadar oksigen terlarut didalam air karena ketika suhunya tinggi maka akan terjadi penguapan air sehingga kadar oksigen yang terlarut akan semakin berkurang karena terbawa oleh air yang menguap. Setiap kenaikan suhu 1 0C membutuhkan kenaikan oksigen sebanyak 10 %. Pada kolam air deras kadar osigen terlarut dapat ditingkatkan dengan beberapa cara yang dapat dilakukkan secara manual atau secara rekayasa. Seperti menciptakan riak-riak kecil dengan
cara membuat tanggul-tanggul kecil di saluran
distribusi air seperti pada kolam parit. 2. Karbondioksida Karbondioksida dengan kadar 50-100 ppm bersifat racun bagi ikan dan dapat mengakibatkan ikan mati. Batas kadar gas CO2 yang dapat diterima oleh ikan berkisar 5 ppm. Akan tetapi harus adanya keseimbangan dengan jumlah kardar oksigen yang terlarut didalam air untuk menghindari megap-megap padaikan karena kekurangan oksigen. Senyawa lain yang bersifat racun adalah ammonia. Kadar ammonia minimum yang dapat ditolerir oleh ikan adalah sebesar 0,1 ppm (gr/1). Senyawa timbul karena adanya kotoran dan ekskreasi ikan. Kepadatan populasi, kenaikan suhu dan hasil proses
pembusukkan sisa-sisa makanan di dasar kolam akan meningkatkan kadar ammonia. Salah satu cara menanggulangi kadar ammonia adalah dengan cara aerasi. Satu-satunya cara untuk mengurangi kadar ammonia adalah dengan cara mengangkat lumpur-lumpur yang ada didasar kolam.
3. Derajat Keasaman (pH) Derajat keasaman air dipengaruhi oleh konsentrasi ion H + yang dinyatakan dengan angka 1-14. Kadar pH dalam air sangat mempengaruhi kesuburan suatu perairan. pH ideal untuk memelihara ikan adalah 7,5 sampai 8,5. Air yang terlalu alkali atau basa dengan kadar pH 11 akan bersifat racun bagi ikan. Air dapat diukur dengan menggunakan kertas lakmus atau pH meter. 4. Kekeruhan Kekeruhan suatu perairan akan mempengaruhi kemampuan daya ikat air terhadap oksigen. Semakin keruh air yang digunakan maka ikan akan semakin sulit bernafas. Hal ini disebabkan oleh insang yang tertutup oleh lumpur atau ion partikel-partikel kecil yang terdapat pada suatu perairan. selain itu, juga nafsu ikan akan menurun.
13
H. Debit Air Debit air adalah kapasitas air yang mengalir per satuan waktu pada sungai, selokan atau pipa saluran pemasukkan air. Pembuatan kolam air deras harus memperhatikan sebit air yang masuk ke lokasi. Debit air juga dapat membantu ketersediaannya kadar oksigen yang terlarur didalam air. Semakin deras maka akan semakin banyak pula kadar oksigen yang terlarut didalam air. Jumlah debit air yang digunakan berkisar 50-100 liter perdetik. Jumlah debit air yang optimum untuk mengairi 3 buah kolam berukuran 50 m2 sekaligus. Banyaknya debit air yang digunakkan dapat dihitung dengan memakai perbandingan debit air 100 liter per detik untuk luasan kolam 100 meter persegi. Jumlah debit air 100 liter per detik pada saluran utama, dapat kita distribusikan untuk 10 buah kolam sekaligus dengan asumsi setiap kolam memiliki luas 10 m2. Dengan begitu, debit air yang dapat didistribusikan ke setiap kolam berjumlah 10 liter per dertik.
14
I. Persiapan Kolam Dan Benih Ikan Beberapa faktor yang sangat menentukkan keberhasilan pembesaran ikan mas ini diantaranya persiapan kolam, seleksi benih unggul, jenis pakan, dan teknik pemberian pakan. 1. Persiapan Kolam Pembesaran Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyiapkan media pembesaran ikan mas kolam air deras adalah pengeringan dan pembersihan kolam. a. Pengeringan Kolam tujuan pengeringan kolam adalah agar kolam lebih higenis, bersih, dan terawatt. Ketika panen total telah dilakukkan maka harus dilakukkan proses pengeringan sebelum benih ikan mas ditanam (Restocking). Caranya dapat dilakukkan dengan pengeringan dan dijemur selama 2-3 hari. Hal ini dilakukkan agar dapat mengurangi kelembaban kolam fdan untuk mematikan lumut-lumut yang tumbuh didasar atau pada dinding-dinding kolam. Biasanya lumut-lumut ini akan menjadi sarang penyakit yang dapat merugikan ikan. Telur-telur pathogen biasanya masih tetinggal di lumut. Setelah dilakukkan pengeringan kolam maka dilanjutkan dengan melakukkan perendaman dengan PK (KmnO4) 2 g/m2. Tujuan perendaman adalah agar kolam lebih steril dari bibit penyakit. b. Pembersihan Kolam pembersihan kolam dapat dilakukkan dengan cara menyikat dasar dan dinding kolam. Tujuannya adalah untuk membersihkan sisa-sisa lumut yang kemungkinan besar belum mati pada proses penjemuran. 2. Seleksi Benih Unggul
Benih unggul merupakan sifat-sifat yang menonjol pada ikan seperti pertumbuhnnya cepat, daya tahan terhadap penyakit, dan mampu menyesuaikan terhadap lingkungan. Biasanya ikan yang unggul pertumbuhannya lebih cepat yaitu sekitar 3-4 bulan. Selain itu, benih ikan yang unggul sangat responsive terhadap pakan. Jenis ikan yang unggul sering digunakan untuk dipelihara dikolam air deras, terutama jenis ikan mas strain majalaya. Hali ini dikarenkan pertumbuhannya cepat, responsive terhadap pakan dan toleran terhadap suhu yang berfluktuatif (22-280C), serta rasa dagimgmya pun gurih dan ,ezat. a. Kepastian Sumber Benih Hal yang paling utama yang seharusnya dilakukkan adalah memastikan sumber benih terlebih dahulu agar nantinya tidak tertipu. Hal ini mengingat karena sulit diperolehnya benih majalaya yang terdapat dipasaran sehingga banyak benih palsu yang beredar. Untuk memastikan benih itu asli kualitasnya maka dapat dicari di Balai Benih Ikan Air Tawar (BBIAT). b. Ciri Fisik Kriteria fisik benih yang baik adalah dari mulut sampai ujung sirip ekor tampak mulus dan sehat. Ukuran kepala relative kecil dan lurus kebagian moncong, badan lebar, pangkal ekor besar, punggung tinggi, serta gerakannya lincah dan kuat. Tubuh ikan bulat pipih, sisik tersusun rapi dengan warna cerah dan tidak kusam. c. Ukuran Benih Ukuran benih yang ditebar sebaiknya disesuaikan dengan tujuan pemasaran. Penanaman ikan yang direncanakan untuk dipanen sekaligus harus menggunakan ukuran individu benih yang seragam. Penanaman ikan yang direncanakan
untuk
dipanen sebagai
(skimming)
dengan
pertimbangan
pemasaran, penebaran awal dapat dilakukkan dengan ukuran individu yang bervariasi. Berat awal benih ikan yang akan dipelihara dalam kolam air deras
sebaiknya lebih besar dari 60 gram atau berkisar 75-100 gram per ekor. Dengan berat tersebut, benih ikan sudah memiliki kemampuan untuk beradaptasi dalam lingkungan air yang mengalir deras. Biasanya, para petani menggunakan benih yang berumur sekitar 2 bulan setelah masa panen benih atau 4-6 bulan dari telur, dengan ukuran 8-12 cm atau rata-rata 10 cm, atau 10-16 ekor per kilogram. Benih ini biasanya disebut dengan nama benih kepalang atau benih gelondong. d. Padat Benih Padat penebaran adalah bobot populasi ikan yang harus dtanam untuk menghasilkan bobot ikan tertentu setelah masa pemeliharaan tertentu. Padat penebaran benih ikan mas yang akan dipelihara harus disesuaikan dengan luas dan tipe kolam serta debit air. Padat penebaran optimumuntuk kolam air deras tipe segitiga sekitar 6 kg/ padat penebaran untuk kolam air deras tipe segi empat atau parit sekitar 3 kg/m2. Penebaran benih juga harus dilakukkan saat suhu relative rendah. Dalam suhu rendah benih tidak akan mengalami stress dengan perubahan suhu dan nafsu makan akan meningkat. Biasanya penebaran benih dilakukkan pada pagi atau sore hari. Sebagai gambaran, kolam dengan luasan 50 m2, padat penebaran benih idealnya 6-7 kg/m2, dan dalam satu kilogram rata-rata terdapat 10-20 ekor. Namun, ukuran tersebut bukanlah suatu patokan, mengingat jumlah padat penebaran tergantung pada debit air. Semakin besar debit air, maka semakin besar pula daya dukung kolam air deras tersebut.
17
J. Teknik Pemberia Pakan Dalam usaha pembesaran ikan mas pemberian pakan harus dilakukkan secara tepat mutu, jumlah, ukuran, dan sifat pakan, teknik serta waktu. Hal-hal ini perlu diperhatikan karena dapat menentukan keberhasilan pembesaran ikan mas. 1. Tepat Menu Ikan mas akan tumbuh lebih cepat apabila kandungan nilai kadar protein dalam suatu pakan hewani tinggi. Ikan mas dapat tumbuh lebih cepat jika diberi pakan yang mengandung 35-40 % protein dengan kandungan 3,4-3,8 kkal/gram. Kebutuhan protein ada ikan mas tergolong tinggi, melebihi kebutuhan protein untuk burung dan mamalia. Pakan yang diberikan kepada ikan mas apabila nilai protein nya melebihi 40% maka akan memacu pertumbuhan berat, efisiensi makanan, retensi atau pengikatan protein, dan retensi atau pengikatan lemak yang lebih baik dibandingkan dengan pemberian ransumransum lain. 2. Tepat Jumlah Pemberian pakan dapat diatur sebanyak 2-5% dari bobot total populasi ikaan yang dipelihara pada bulan pertama 3,5% pada bulan kedua 3% pada bulan kedua dan keempat. Kemudian menjadi 2,5% dari berat total ikan, seterusnya akan turun sesuai dengan penurunan kecepatan tumbuh ikan. 3. Karakteristik Pakan Sifat-sifat pakan harus disesuaikan dengan kebiasaan makan ikan mas. Pakan yang tidak mudah hancur dalam air, minimum tahan dalam air sekitar 10 menit. Pakan yang tidak cepat tenggelam antara lain pakan buatan berbentuk butiran dengan diameter 2-5 mm yang populer disebut dengan pellet. Pakan yang melayang dalam air dan tidak hancur selama 2-3 menit akan lebih baik. Selain harus memiliki aroma yang dapat menarik dan merangsang nafsu makan ikan, misalnya dengan menambahkan minyak ikan
sebagai bahan campuran pelet. Pakan yang baik apabila disimpan maksimum 2 bulan tanpa berubah kualitasnya. 4. Tepat Teknik dan Waktu Teknik dan waktu pemberian pakan pada koam air deras sebenarnya relative, tergantung pada pertimbangan dan selera para petani. Untuk teknik dan waktu pemberian pakan dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu : Manual, Semiotomatis, dan Otomatis. a. Manual Pemberian pakan secara manual yaitu pemberian pakannya dilakukkan dengan memakai tangan secara langsung, diberikan 2-3 kali per hari (pagi,siang,sore). Pakan ditebarkan secara merata diatas ikan yang sedang bergerombol dengan jumlah sedikit demi sedikit agar pakan tidak mubazir. Dengan demikian, pemebrian pakan akan lebih efisien dan pertumbuhan ikan akan relative merata. Apabila sudah kenyang, dengan sendirinya ikan akan meninggalkan makanan. Kelemahan pemberian secara manual akan lebih membutuhkan energy dari para petani atau tenaganya untuk member pakan ikan sehari 2-3 kali. b. Semiotomatis Pada pemberian secara semiotomatis dilakukkan dengan menggunakan alat yamg dinamakan dengan pepakan. Alat ini hamper mirip dengan dandang nasi yang alasnya menyerupai corong berlubang. Prinsip kerja alat ini didasarkan pada sentuhan tenaga ikan. Alat ini pepakan disebut dengan self feeder. Self feeder ditempatkan di atas permukaan ir kolam. Jika bagian tongkat pengumpil disenggol ikan, celah pepakan akan melebar sehingga butiran pelet keluar dengan sendirinya. Keuntungannya adalah ikan akan mendapatkan makanannya kapanpun mau dan dapat mengurangi waktu kerja petani. Kelemahannya adalah pembagian butiran akan selalui dikuasai oleh ikan-ikan yang besar sehingga terjadi perbedaan pertumbuhan, sehingga pada saat pemanenan akan mendapatkan ikan yang bervariasi. Kelemahan ini dapat diatasi dengan memperbanyak pepakan.
Pelet yang keluar dari lubang kadang-kadang terhalang karena adanaya gumpalan dilubang tempat keluarnya pelet. Penggumpalan ini terjadi akibat terpeciknya pelet yang ada didalam pepakan oleh air kolam atau air hujan yang menetes melalui celah dinding pepakan. Oleh karena itu pepakan harus sering dikontrol dan dibersihkan setiap hari c. Otomatis Pemberian pakan secara otomatis ini dilakukan dengan menggunakan pepakam bertenaga listrik. Melalui alat ini pakan dapat diatur jumlah maupun frekuensinya atau waktu pemberiannya sesuai dengan kehendak kita melalui timer (pengatur waktu otomatis) yang terdapat pada alat tersebut. Alat ini disebut dengan outomatic feeder yang dapat ditempatkan di atas permukaan air kolam. Idealnya pemberian pakan pada ikan mas dilakukan secara tepat mutu, jumlah, ukuran dan sifat pakan teknik serta waktu. Hal terpenting adalah sebarapa sering pemberian pakan itu dilakukan. Semakin sering pemberian pakan semakin baik pula untuk kecepatan pertumbuhan ikan. Tentunya pemberian pakan tidak mubazir. K. Hama dan Penyakit 1.Hama Menurut M.Ghufron H.kordi K., hama adalah serangan organisme pengggngu yang dapat mengakibatkan kerugian atau kerusakan pada suatu budidaya. Serangan hama atau organisme pengganggu pada ikan mas bentuknya sangat beragam, dari benih sampai individu-individu ikan yang telah dewasa.Hama digolongkan menjadi 3, yaitu pemangsa,pesaing,pengganggu. Pemangsa merupakan organisme yang dapat memangsa ikan atau juga bisa menjadi pesaing dalam memperoleh makanan. Yang termaksud ke dalam golongan ini adalah ular ,kepiting dan lain-lain. Pesaing merupakan organisme kompetitor atau hewan-heawan yang menyaingi ikan dalam hidupnya. Misalnya, ikan nila dan lain-lain. Pengganggu merupakan organisme penganggu yang sering
menimbulkan
gangguan
pada
kolam.
Meskipun
keberadaannya
tidak
terlalumerugikan, perlu juga dilakukan pemberantasan dengan melakukan pengeringan kolam. 2. Penyakit Penyakit adalah suatu gangguan pada organisme yang disebabkan oeh parasit,kekurangan giizi,atau fakor fisika-kimia dalam lingkungan. Tanda-tanda ikan yang terserang penyakit secara umum dapat dilihat dari gejala-gejalanya. Antara lain ikan selalu berenang ke arah sumber air masuk (inlet), tidak mau makan, hilang keseimbangan,gerakannya lamban,megap-megap dipermukaan air dan apabila dipegang akan mudah terkejut dan bergerak menghindar. Secara penampilan fisik terdapat gejala permukaan tubuh ikan menjadi merah berdarah terutama pada bagian perut, dada, dan pangkal sirip. Insang ,sirip, dan kulit menjadi rusak.sisik akan rusak dan tubuh tidak mengeluarkan lender. Penyakit dapat menular dengan dua cara, yaitu kontak badan akibat kepadatan populasi yang terlalu tinggi dan melalui air akibat penyakit yang diidap ikan mas lain. Penyebab ikan mas dapat dibedakan menjadi dua, penyakit parasiter dan nonparasiter. Penyakit parasiter adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit seperti protozoa,virus,bakteri,jamur,dan cacing. Penyakit nonparasiter adalah penyakit yang disebabkan oleh faktor kimia, fisika atau pakan yang kurang baik. Penyakit yang dimaksud antara lain disebabkan oleh kandungan oksigen yang kurang, derajat keasaman (Ph) yang terlalu asam, perubahan suhu yang terlalu mendadak,kekurangan vitamin dan mineral, serta pakan yang terlalu membusuk. Secara umum hal-hal yang dapat dilakukan untuk mencegah timbulnya hama dan penyakit pada budidaya ikan mas sebagai berikut 1.Mengeringkan dasar kolam secara teratur setelah selesai panen 2. Memelihara ikan yang benar-benar bebas penyakit.
3. Menghindari padat penebaran benih ikan yang melebihi kapasitas. 4. Menggunakan sistem pemasukan air yang ideal seperti paralel dan setiap kolam diberi satu pintu pemasukan air. 5. Memberikan pakan yang memiliki kualitas dan kuantitas yang cukup baik. 6. Menangani panen atau memindahkan benih hendsknya dilakukan secara hatihati dan benar. 7. Tidak membiarkan binatang seperti burung,siput,ikan seribu ( Lebistus reticulates peters ) sebagai pembawa penyakit ke areal kolam.
L. Panen Panen adalah pemumgutan hasil ikan yang dipelihara. Jika pemeliharaan kita berhasil dengan cukup baik, pemanenan ikan mas hasil pembesaran dapat dilakukan setelah berumur 3-4 bulan terhitung sejak benih mulai ditebar di kolam pembesaran.
1. Waktu Panen Pemanenan sebaiknya dilakukan saat hari tidak panas, misalnya pada malam hari atau menjelang subuh. ini dimaksudkan agar ikan tidak mengalami stres akibat suhu siang hari yang panas. Bila ikan dipanen pada malam hari, kondisi ikan akan tetap segar sampai ke tempat tujuan pemasaran. 2. Alat Panen Pemanenan ikan mas air deras dapat dilakukan dengan menggunakan alat serok bulat dengan tali jaring yang agak tebal. Apabila tali jaring terlalu tipis, resiko terkelupasnya sisik ikan yang akan terjadi. Cara yang dapat menggunakan drum bekas berkapasitas 25 kg yang dimodifikasi untuk penyerokan ikan dalam jumlah yang lebih besar. Selain itu juga dapat menggunakan tong yang diberi lubang.
3. Cara Panen Panen pada kolam air deras dapt dilakukan dengan dua cara, yaitu panen secara s ekaligus, atau total dan panen sebagian (skimming ). a. Panen Total panen total dapat dilakukan dengan mengeringkan kolam hingga ketinggian air tinggi 20-30 cm dari dasar kolam yang terendah. Ketinggian air ini tetap dijaga dengan menutup pintu pemasukan air sebagian supaya kolam tidak kekeringan yang dapat mengakibatkan kematian pada ikan. b.Panen Sebagian atau penjarangan (skimming) pemanenan secara sebagian dianggap sebagai alternatif terbaik untuk mengatasi anjloknya harga ikan mas saat dilempar kepasaran. Dalam skimming biasnaya ikan-ikan kecil dulu yang dipanen untuk dijual. Alasannya untuk menghindari kerugian. Sementara itu,ikan yang besar-besar tetap dibiarkan di kolam untuk dipelihara agar bisa menghasilkan bobot lebih berat lagi. Namum, cara ini tidaklah sama dengan para petani. Justru pada saat pemanenan para petani menjual ikan yang besar-besar dulu kemudian ikan-ikan yang masih kecil tetap dipelihara sampai ukuran yang layak jual. Keuntungan lain menggunakan metode skimming adalah perputaran modal pemilik kolam akan lebih pendek sehingga kebutuhan lain dapat terpenuh.
23
M. Pascapanen
Pascapanen adalah kegiatan yang dilakukan setelah pemungutan hasil ikan (panen). Penanganan ikan mas ini meliiputi cara penenangan ikan hidup dan ikan segar. Hal-hal yang diperhatikan agar ikan samapai ke tangan konsumen tetap dalam keadaan hidup,segar,dan sehat sebagai berikut.
1. Pengangkutan Pengangkutan merupakan salah satu kegiatan pascapanen yang besat pengaruhnya terhadap ikan. Bila teknik pengangkutan tidak kita kuasai, kondisi ikan yang diterima konsumen kurang baik. Kan akan lemah, mudah terserang penyakit,mati,bahkan menjadi rusak atau busuk sehingga akan terpengaruh terhadap harga yang akan dierima petani.
2. Suhu Air Optimum Suhu air optimum yang dibutuhkan oleh ikan berkisar 15-200C.apabila suhu terlalu tinggi maka oksigen akan berkurang. Suhu yang terlalu tinggi akan membuat ikan menjadi lemas karena aktivitas yang terlalu tinggi. Banyaknya aktivitas ikan yang terlalu tinggi akan menyebabkan pengeluaran kotoran (ekskresi) ikan lebih banyak. Akibatnya, kadar
ammonia
(NH4)
akan
meningkat
dan
oksigen
menjadi
berkurang.
Mengantisipasinya dapat dilakukan dengan cara menambahkan es curai (serpihan batu es) pada air pengangkutan ikan.
3. Alat Angkut Alat
Angkut
yang
biasa
digunakan
bermacam-macam,
sesuai
dengan
ukuran,jenis,dan jumlah ikan yang diangkut serta jarak atau lamanya pengangkutan. Misalnya, dengan menggunakan kantung plastik bening. Kantung plastic bening atau transparan yang baik digunakan untuk pengangkutan biasanya berukuran tebal 0,3-0,5 mm,panjang 50-60 cm, tinggi 80-90 cm. dengan pengemasan yang baik, ikan akan dapat bertahan hidup selama di perjalanan 6-8 jam. Tentunta dengan asumsi,plastik yang digunakan tidak bocor selama di jalan. Kantung plastik tersebut dapat dilapisi dua atau lebih, disesuaikan dengan kondisi yang ada. Pemberian air dalam kantung plastik tidak perlu banyak, kira-kira 20 liter saja. Air yang diberikan sebatas ikan tenggelam, sementara sisa ruang diisi dengan oksigenhingga ,mengembung. Setelah pengisian oksigen , kantung platik diikat ujungnya dengan karet gelang.
24
BAB III
METODE PELAKSANAAN PKL A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan PKL Adapun tempat dan waktu pelaksanaan PKL, serta jadwal pelaksanaan PKL yang telah dilaksanakan di Industri atau Perusahaan yang telah ditentukan. Nama industry
: PT . MN.Fish Farm
Alamat
: Kp. Sukajaya, Desa Cijambe, Kab. Subang, Jawa Barat
Waktu pelaksanaan PKL
: 10 Agustus 2014 s.d 10 November 2014
Jadwal kegiatan PKL
:
Tabel 1. Metode pelaksanaan PKL Kegiatan
Agustus 1
Orientasi
*
Observasi
*
Adaptasi Pelaksanaan
*
2
3
September
Oktober
4
1
2
3
4
1
2
3
4
*
*
*
*
*
*
*
*
*
* *
*
*
*
PKL
25
B. Metode
1. Orientasi Kegiatan orientasi merupakan salah satu tahap yang harus dilakukan sebelum kegiatan PKL dilaksanakan. Pada awalnya siswa mendatangi perusahaan yang ditunjuk. Ketika sampai di perusahaan tersebut, kita langsung menemui pegawai sekaligus orang yang akan menjadi pembimbing di lapangan. Pembimbing langsung mengarahkan kita bagaimana proses kegiatan di perusahaan MN. Fish Farm. Setelah itu, dijelaskan pula tentang apa-apa saja yang menjadi ruang lingkup kegiatan yang dilakukan di perusahaan tersebut. Dengan demikian, ditentukan kegiatan apa saja yang akan kita laksanakan selama PKL sesuai dengan bidang peminatan. Setelah kegiatan PKL kita ditentukan oleh pihak Industri, kita langsung mencari tempat tinggal berupa rumah kos untuk siswa. Kita mencari dan mensurvei lokasi diberbagai tempat, yang sesuai dengan criteria seorang siswa. Lokasi kos ini berasa di pemukiman masyarakat.
2. Observasi
Pertama kali pelaksanaan PKL, masih belum mencari dan memperoleh data dan informasi mengenai lokasi, situasi dan kondisi perusahaan/industri. Kita hanya mengikuti saja apa yang ditugaskan oleh pembimbing. Sambil berjalannya waktu, kita memulai mencari data tentang informasi industri serta data tentang kegiatan PKL yang kita lakukan. Setelah kita mendapatkan data tersebut, langsung kita masukkan kedalam laporan yang dibuat oleh siswa secara individual.
26
3. Adaptasi Adaptasi merupakan suatu upaya penyesuaian diri terhadap lingkungan yang baru. Masing-masing orang akan memiliki perbedaan kemampuan dalam melakukan adaptasi terhadap lingkungan yang baru. Ada yang mudah melakukannya, ada pula yang sulit untuk melakukannya. Hal ini wajar saja, karena kita merupakan manusia yang harus bersosialisasi dan saling interaksi dengan sesame untuk berkerja sama dalam kehidupan, terutama dalam berkerja. Tentunya dengan adanya komunikasi, akan terjalin ikatan antara anak magang dengan karyawan di industri. Selain dengan sesama manusia, juga dengan tempat lingkungan yang baru. Pada awalnya belum bisa menyesuaikan dengan lingkungan yang baru, akan tetapi dengan berjalannya
waktu,
maka
kita
pun
dapat
beradaptasi
dengan
baik
di
tempat
perusahaan/industri. 4. Pelaksanaan PKL Waktu pelaksanaan magang industri dilakukan dari tanggal 10 Agustus 2014. Praktek magang industri ini dilaksanakan di PT. MN. Fish Farm yang berlokasi di Desa Cijambe Kabupaten Subang-Jawa Barat. Pelaksanaan kegiatan magang industri ini sekita 3 bulan dalam kegiatan pembesaran ikan mas. Kegiatan PKL yang dilaksanakan di Perusahaan budidaya ikan mas pada kolam air deras, merupakan kegiatan pembesaran ikan mas. Kegiatan ini merupakan pembesaran ikan yang out put nya sebagai konsumsi yang akan dipasarkan ke kolam pemancingan, restoran, dan petani ikan lainnya. Kita langsung mengikuti kegiatan tersebut dan ikut terlibat dengan sekaligus membantu kegiatan di lapangan secara langsung.
27
BAB IV HASIL PKL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum MN. Fish Farm 1. Sejarah dan Perkembangan MN. Fish Farm Subang adalah usaha milik bapak Ir. H. Giri Suryatmana yang bergerak dalam bidang perikanan khususnya budidaya ikan air tawar. Nama MN. Adalah singkatan dari nama putri bapak Giri yang bernama Risty Virgianti yang biasa dipanggil Meny dan Risfania Swardita yang dipanggil Neno jadi nama MN. Adalah singkatan dari Menny dan Neno. Pada mulanya, kegiatan budidaya hanya dilakukan untuk sekedar hoby akan tetapi semakin lama kegiatan budidaya tersebut semakin luas dan unit perkolaman bertambah. Lokasi perkolaman MN. Fish Farm berada di 3 tempat yaitu :
a. Kampung Sukajaya, Rt. 04, Rw. 02, Desa Cijambe, Kecamatan Cijambe, kabupaten Subang, Jawa Barat. b. Kampung Lempar, Desa Cijambe, Kecamatan Cijambe, Kabupaten Subang, Jawa Barat. c. Kampung Pintu, Desa Cijambe, Kecamatan Cijambe, Kabupaten Subang. Pembuatan kolam air deras tidak dilakukan sekaligus tetapi dibangun secara bertahap. Yang pertama dibangun 4 jalur kolam air deras di kampung Pintu, Desa Cijambe pada tahun 1986. Karena dianggap berhasil maka pada tahun 1990 ditempat yang sama dibangun kembali 20 jalur kolam air deras untuk produksi dan 3 kolam pendederan. Dari hasil analisa, usaha budidaya kolam air deras menjanjikan dan menguntungkan, maka pada tahun 1995 dibangun kolam air deras sebanyak 13 buah kolam produksi dan 3 buah kolam pendederan. Yang terletak di Kampung Lempar,
Desa Cijambe. Pada tahgun 1999
dibangun lagi kolam air deras di Kampung Sukajaya, desa Cijambe sebanyak 23 kolam produksi. Pada tahun 2006,
MN.Fish Farm membangun unit Hachteri di Kampung
Sukajaya, sebagai sarana untuk mengembangkan kegiatan pembenihan. Pada saat ini total kolam produksi pembesaranya ada 70 kolam.
2. Struktur Organisasi MN. Fish Farm
Direktur Utama Ir. H. Giri Suryatmana
Wadirut Drg. Trisantri Jani
Kord. Perusahaan Syahroni, S.Pi. Bend. Perusahaan
Pemasaran
Bpk. Dedi Lesmana
Syahroni, S.Pi Bpk. Dedi Lesmana
Unit Cibacang
Unit Lempar
Unit Pintu
Unit Pendidikan
Bpk. Nonoh
Bpk. Kiki Riski
Bpk. Moch. Furqon
Syahroni, S.Pi
Opan
Surya Lesmana
Unit D2 Perikanan
Unit SMK
Unit TPA.
Unit Paud
Syahroni, S.Pi.
Syahroni, S.Pi.
Ibu Tika Julianti
Ibu Novi
Gambar 1. Struktur Organisasi MN. Fish Farm Subang.
29
A. kolam 1). Kolam pemeliharan induk Pemeliharaan induk-induk ikan mas dilakukan di kolam induk yang berjumlah 3 buah. Kolam induk jantan berjumlah 2 buah dan induk betina 1 buah, tepi kolam induk betina merupakan kolam air deras yang di alih fungsikan menjadi kolam pemeliharaan induk jantan betina adalah 17,5 m2 dan kolam induk betina 25 m2.. jumlah induk yang dimiliki sebanyak 50 ekor dengan berat rata-rata 3 kg, sedangkan jumlah induk jantan sebanyak 300 ekor dengan berat rata-rata 400 gram.
Gambar 4.1. kolam pemeliharaan induk
30
2). Kolam pemijahan Kegiatan pemijahan ikan mas dilakukan di dalam happa yang dipasang di kolam air deras kosong. Hal ini dilakukan karena kolam pemijahan tidak berfungsi dengan baik. Kolam pemijahan yang dimiliki berukuran 6 m2, tetapi terbuat dari beton sehingga telurtelur yang menempel di dinding kolam tidak dapat di pindahkan ke bak penetasan di hatcheri. Jika pemijahan di lakukan happa maka telur-telur yang menempel di dinding happa dapat dengan mudah di pindahkan ke bak penetasan.
Gambar 4.2 kolam pemijahan
31
3). Bak kultur pakan Bak kultur pakan alami yang di miliki MN Fish Farm subang adalah 4 buah dengan luas masing-masing 21 m2. Bak kultur pakan terbuat dari bahan beton dinaungi atap plastik sehingga sinar matahari tidak langsung mengenai bak kultur pakan alami.
Gambar 4.3 Bak kultur pakan
32
4). Kolam pembesaran Jumlah kolam pembesaran yang ada di MN Fish Fram adalah sebanyak 70 buah dan semuanya terbuat dari beton. Luas kolam pembesaran tersebut tidak sama karena bentuk kolam di sesuaikan dengan kondisi tanah yang tidak rata walaupun demekian luas rata-rata kolam yang di ambil adalah 21 m2 dengan volume 25 m2
Gambar 4.4 kolam pembesaran
33
B. Hasil Kegiatan PKL 1. kegiatan pembesaran ikan mas Selama melaksanakan kegiatan PKL di MN Fish Farm, dipeoleh data-data mengenai kegiatan pembesaran ikan mas dari tahap persiapan sampai pemanenan sebagai berikut : a. persiapan kolam kolam yang digunakan berjumlah 4 buah, yaitu kolam 1,2,3, dengan ukuran kolam 7 x 3 x 1,2 m3 dan volume air 25,2 m3. Sebelum digunakan, kolam mendapatkan perlakuan sebagai berikut : 1. Pembersihan sampah dan lumpur 2. Perbaikan dan pemasangan saringan 3. Pengeringan selama 1 hari 4. Pengisian air dengan ketinggian 5. Penyesuaian debit air masuk
b. Penebaran benih Benih ikan mas yang akan di tebar berasal dari
desa sumur Gintung, kec.
Pagaden, kab. Subang. Penebaran ikan mas dilalukan pada tanggal 28 Oktober 2014. Dan data mengenai benih ikan adalah sebagai berikut : Jumlah benih ikan
: 700 kg
Sampling benih
: 1 kg
= 100 ekor
Jumlah total
= 70000ekor
Ukuran
= 10 gr/ekor
Tabel 2. Pembagian Benih Padat Tebar
Jumalah Tebar
No.
Nomor Kolam
Kg/m2
Ekor/m2
Kg
Ekor
1.
Kolam 1
1
100
100
10000
2.
Kolam 2
1
100
100
10000
3
Kolam 3
1
100
100
10000
4.
Kolam 12
1
100
100
10000
5.
Kolam 13
1
100
100
10000
6.
Kolam 24
1
100
100
10000
7.
Kolam 25
1
100
100
10000
c. Pemberian Pakan Jenis pakan yang digunakan adalah pakan tenggelam dengan merk “Mabar” dan ukuran diameter butiran pelet 2 mm. Pemberian pakan awal dilakukan 5 hari setelah penebaran. Kandungan nutrisi dari pakan berdasarkan rekomendasi dari perusahaan adalah sebagai berikut : Protein kasar
: min, 30%
Lemak
: min, 5%
Serat Kasar
: maks, 6%
Abu
: maks, 10%
Kadar Air
: maks, 12%
Pemberian pakan dilakukan sebanyak 5% dari biomassa ikan perhari. Untuk menentukan jumlah pemberian pakan harian, maka dapat dilihat pada contoh dibawah ini : Kolam 1 Biomassa ikan
: 100 kg
FR
: 5%
Jumlah
: 5% x 100 kg = 5 kg
Kolam 2
: 103 kg
FR
: 5%
Jumlah
: 5% x100 kg = 5 kg
Kolam 3
: 110 kg
FR
: 5%
Jumlah
: 5% x 100 = 5 kg
Kolam 12
: 100 kg
FR
:5%
Jumlah
: 5% x 100 = 5 kg
Kolam 13
: 100 kg
FR
: 5%
Jumlah
: 5% x 100 = 5 kg
Kolam 24
: 100
FR
: 5%
Jumlah
: 5% x 100 = 5 kg
Kolam 25
: 100
FR
: 5%
Jumlah
: 5% x 100 = 5 kg
Pakan yang akan diberikan sebelumnya harus dicampur dengan air garam, perbandingan antara dengan garam yaitu 1 : 10. Untuk mempermudah proses pemberian pakan, maka pakan yang telah ditimbang kemudian dimasukkan dalam ember dan dicampur dengan air garam sedikit demi sedikit sampai terlihat pakan mengembang. Pakan siap diberikan ke ikan dengan jadwal pemberian pakan setiap 1 jam sekali dari pukul 06.00 – 16.00 wib. Takaran pemberian pakan disesuaikan dengan tingkat kekenyangan ikan. Pemberian pakan dengan cara dicampur garam, hanya dilakukan untuk 25 kg pakan pertama dan selanjutnya pakan diberikan secara langsung. Data jumlah pakan yang habis selama masa pemeliharaan pada masing-masing kolam dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
No.
Nomor Kolam
Jumlah Pakan (kg)
1.
1
700
2.
2
700
3.
3
700
4.
12
700
5.
13
700
6.
24
700
7.
25
700
Tabel 3. Data pakan habis selama masa pemeliharan d. Pengendalian hama dan penyakit Upaya yang di di lakukan dalam rangka mengendalikan hama dan penyakit ikan adalah sebagai berikut: 1) Pengendalian hama Hama yang biasa nya menyerang ikan berupa predator dan jenis burung dan ular. Jenis burung yang biasanya menyerang adalah burung pemakan ikan. Serangan dari burung ini sangat cepat,sehingga akan membahayakan binih ikan. Jenis ular yang suka menyerang adalah ular air biasanya masuk dari saluran pemasukan air.untuk meminimalisir serangan hama,maka di lakukan penampakan secara manual atau dengan memasang perangkap yg di pasang di lokasi perkolaman.
2) Pengendalian penyakit ikan Penyakit yang biasa menyerang ikan adalah dari jenis virus yaitu KHV (Koi Herpes Virus). Untuk mencegah dan mengobati ikan yang sakit, maka digunakan antibiotik berupa “Toxim” (dosis 0,036/l air) atau 900 ml/kolam selain penggunaan obat komersil, pengobatan juga dilakukan dengan menggunakan garam ( dosis 15 kg/kolam gd volume air 25.200 liter ). Kegiatan penggaraman dilakukan pada masa awal pemeliharan atau pada saat kolam di isi air pada saat kegiatan persiapan kolam.
3 e. Pemeliharaan kegiatan pemeliharaan yang rutin dilakukan setiap hari adalah sebagai berikut : - Membersihkan saringan pemasukan utama dan input kolam. - Membersihkan kotoran pada output monik. - Membersihkan sampah yang ada di kolam pemeliharaan. - Mengambil dan mendata ikan-ikan yang mati. - Mengisi tong-tong pakan apabila tersisa sedikit. - Mencabuti rumput-rumput yang ada pada dinding kolam. Selain kegiatan tersebut, kegiatan pemeliharaan meliputi pendataan ikanikan yang mati dan kegiatan sampling bobot ikan setiap 10 hari. Data tentang ikan yang mati dapat dilihat pada tabel berikut ini : Jumlah Ikan Mati No.
Nomor Kolam
Ekor
Kg
1.
Kolam 1
600
6
2.
Kolam 2
600
6
3.
Kolam 3
600
6
4.
Kolam 12
600
6
5.
Kolam 13
600
6
6.
Kolam 24
600
6
7.
Kolam 25
600
6
Tabel 4 . Data Ikan yang Mati
38
f. Pemanenan Pemannenan dilakukan setelah ikan dipelihara selama 50 hari, yaitu pada tanggal 25 Oktober 2014. Data mengenai hasil panen ikan pada kolam 1, 2 dan 3 dapat dilihat pada tabel berikut ini : No.
Nomor Kolam
Konsumen
Waktu Panen
Ukuran Ikan
Jumlah Ikan
1.
Kolam 24
Bpk. H. Apit
25 Okt 2014
400-500 gr/ekor
200 kg
2.
Kolam 25
Bpk. H. Apit
25 Okt 2014
400-500 gr/ekor
200 kg
Kolam 17
Bpk. Acun
25 Okt 2014
300-400 gr/ekor
100 kg
Tabel 5. Data Hasil Panen Ikan Mas Kolam Air Deras Pada saat panen, ikan disampling dengan tujuan untuk mngetahui pertumbuhan bobot ikan setelah dipelihara selama 50 hari. Penyamplingan dilakukan dengan cara menimbang ikan sebanyak 1 kg kemudian dihitung jumlahnya. sampling diulang sebnyak 3 kali dan data yang diperoleh adalah : Sampling 1 ( 1 kg )
= 3 ekor
Sampling 2 ( 1 kg )
= 3 ekor
Sampling 3 ( 1 kg )
= 3ekor
Total
= 9 ekor
Rata-rata jumlah ikan dalam 1 kg
:9/3
= 3 ekor
Rata-rata bobot 1 ekor ikan
: 1000 / 3
= 333,3 gram
39
C. Teknik Pemijahan dan Pembesaran Benih Ikan Mas 1. Pemeliharaan Indukan Induk jantan dan betina dipelihara secara terpisah dalam kolam dengan kedalaman air 80-150cm dengan aliran air mengalir seperti dalam kolam tanah.suhu ideal untuk kolam indukan sekitar 25-30 derajat dengan derajat keasaman Ph 6,5-8,5. sementara itu, pakan diberikan sebanyak 2 kali yakni setelah pukul 8 pagi dan 4 sore hari sebanyak 2,5% bobot tubuh.misalnya dalam kolam terdapat 12 indukan dengan berat rata-rata 2 kg (24kg/kolam) maka pakan yang diberikan sekitar 480-1200 gram tiap hari. 2. Pemijahan Untuk kolam pemijahan , siapkan kolam tanah berukuran 500 meter persegi yang telah dikeringkan sebelumnya. Taburkan 5kg kapur , Tkh pupuk urea, dan 2kg TSP serta 5 karung kotoran bebek pada dasar kolam. Isi air dan diamkan selama 2-3hari agar tumbuh mikroorganisme agar phyto plankton sebagai pakan alami dalam kolam. Keadaan air yang cocok untuk pemijahan dan penetasan telur yakni bersuhu antara 25-30 derajat , Ph 6,5-8,5 , debit air kolam 0,5 liter perdetik , dan ketinggian air sekitar 50-70 cm . usahakan air yang digunakan cukup jernih dan tidak terlalu keruh seperti aliran air sungai atau irigasi sawah. Dalam kolam berukuran 500 meter persegi dapat dipijahkan 3 indukan betina dan 9 indukan jantan . Untuk memudahkan proses pemijahan buat hapa(jarring tempat pemijahan) dibagian tengah kolam ukuran 2 x 6 x 1 meter. Agar hapa tidak mengapung , maka diberi pemberat seperti bambu. Hapa sengaja dibuat dengan jarring yang tidak rapat agar larva yang telah menetas dalam hapa dapat menyebar keseluruh bagian kolam.
Didalam hapa juga disediakan kakaban yang menutupi permukaan air dalam hapa sebagian tempat menempelnya telur ikan mas. Kakaban terbuat dari injuk yang dijepit dengan kayu atau bambu ukuran 4 x 150 cm. Indukan yang bagus digunakan untuk betina yang siap dipijah memiliki ciri bersih tidak ada cacat atau bekas luka dibadan , dan insang nya bersih serta utuh. Sementara tanda-tanda indukan yang sudah matang gonad pergerakan lamban, sering melompat pada malam hari, perut gendut/membesar kearah belakang, jika diraba terasa lembek, lubang anus membengkak kemerahan. Sedangkan induk jantan apabila dilakukan pengurutan perut kearah kelamin akan mengeluarkan sperma berwarna putih susu. Induk yang akan dipijah dimsukan ke dalam hapa. Pemijahan dilakukan dalam kolam dengan memasukan induk betina terlebih dahulu yanh kemudian disusul dengan memasukan induk jantan secara bertahap. Hal ini bertujuan agar induk betina menelurkan telur lebih banyak. Adapun perbandingan induk yang dimasukan 1 induk betina dan 3 induk jantan. Beri pakan sebanyak 2-5% bobot tubuh induk pada sore hari. Proses perkawinan di mulai pukul 4 sore dan induk betina akan bertelur pukul 12 malam. Keesokan paginya induk jantan dan induk betina dipisahkan dan dimasukkan kedalam kolam penampungan. Tiap ekor induk betina bisa menghasilkan 10 liter telur yang berisi 15-20 butir/liter.
41 3. Penetasan Kondisi Induk Pilihan Betina
Jantan
Catatan
1.
Induk tidak cacat dan sehat
1. Tidak cacat dan sehat
2.
Gerakan Lincah
2. Gerakan Agresif
3.
Berat 2Kg
3. Umur 4-6 Bulan
4.
Umur 6-12 Bulan
4. Alat kelamin berwarna
kemerahan 5.
Matang Gonad
5. Pada bagian perut , jika di
urut keluar cairan putih susu / sperma 6.
Perut Buncit
7.
Alat kelamin berwarna kemerahan Tabel 6. Kondisi induk pilihan Telur menetas setelah 4 hari pada suhu 28-30 derajat. Setelah telur, menetas
angkat kakaban dan, pembesaran larva menjadi benih masih dalam kolam yang sama. Larva/benih yang tadinya berada dalam hapa bisa menyebar keseluruh bagian kolam. 4 hari setelah menetas tidak diberi pakan, karna masih mempunyai cadangan makanan dari kantung telur. Pakan pertama diberikan pada larva pada umur 5 hari berupa kuning telur bebek sebanyak 5 kali dalam sehari untuk 1kolam berisi 15 ribu ekor atau benih yang berasal dari indukan. Sekali makan sebanyak 1 butir kuning telur bebek yang sudah direbus, artinya sebanyak 5 butir kuning telur untuk benih dari 1 indukan. Setelah 5 hari,benih bisa memakan pakan alami berupa kutu air dan plankton yang tumbuh akibat adanya pupuk didasar kolam. Barulah setelah umur 2 minggu sejak menetas dengan ukuran 3 cm benih siap dijual.
42 D. Pembahasan
1. Ulasan Hasil Kegiatan pembesaran ikan mas di kolam air deras sangan jauh berbeda dengan pembesaran ikan di kolam air tenang. Hal ini disebabkan daya dukung dari kedua kolam tersebut tidak sama. Jikia kolam air tenang mempunyai kelimpahan plankton dan siklus hidup plankton dapat terjadi, kolam air
deras sama sekali tidak dapat
menyediakan ruang untuk pertumbuhan dan pertembangan plankton. Hal ini dapat di ketahui karena kolam air deras memiliki frekwensi pergantiaan air yang sangat cepat yang debit air yang tinggi. Oleh sebab itu dalam kegiatan pembesaran ikan di kolam air deras, tidak memperhatikan pakan alami. Sumber energi yang dibutuhkan oleh ikan sepenuhnya berasal dari pakan buatan yang di berikan sehingga pertumbuhan ikan tergantung pada pakan buatan. Sesuai dengan data mortalitas, survival rate, konversi dan efisiensi pakan yang di peroleh selama masa pemeliharan ikan, nilainya sebagian besar tidak sesuai dengan harapan dan jauh dari angka yang direkomendasikan oleh produsen pakan. Berdasarkan hasil analisa sementara yang penulis lakukan selama kegiatan pemeliharan, tingkat pertumbuhan yang lambat dan mortalitas tinggi lebih dari pengaruhi oleh faktor benih, lingkungan, penyakit. Pengaruh dari faktor-faktor tersebut secara lebih luas akan di jelaskan pada pembasahan berikut ini. 1. Lingkungan Lingkungan budidaya ikan kolam air deras di MN Fish Farm tergolong lingkungan yang sangat cocok untuk budidaya ikan mas. Air yang yang di gunakan untuk budidaya ikan berasal dari sungai yang airnya bersih dan tidak tercemar serta debit airnya besar sehingga dapat mencukupi kebutuhan pengairan kolam. Hal ini dikarenakan, kolam air deras terletak di daerah perbukitan dengan ketinggian tempat 700 mdpl. Dengan demikian, ketersediaan air tidak menjadi masalah bagi kegiata
buudidaya ikan. Akan tetapi, ada beberapa hal yang diduga ikut mempengaruhi pertyumbuhan ikan : a. Suhu Suhu udara di lingkungan kolam air deras pada siang hari mencapai angka 29oC, namun pada malam hari suhunya turun
menjadi 25 oC, sehingga terjadi
perbedaan suhu 4oC. Angka fluktuasi suhu 4 oC tidak terlalu berpengaruh terhadap ikan-ikan kecil. Apabila angka perbedaan suhu mencapai angka lebih dari 5 oC, maka kondisi terseburt tidak menguntungkan bagi kegiatan pembesaran ikan. Perbedaan suhu udara secara otomatis akan mempengaruhi suhu air. Kolam selalu berganti setiap detiknya,
sehingga kondisi airnya ikut berubah. Sebagai
buktinya , dilakukan pengukuran suhu air kolam pada siang hari mencapai 27 oC, sedangkan pada malam hari suhu air berkisar antara 23 - 24oC, faktor suhu air yang rtelatif rendah sepertinya tidak menjadi masalah lagi dalam kegiatan budidaya ikan kolam air deras di MN Fish Farm, hal ini sesuai resiko karena letakny di daerah perbukitan. Walaupun demikian, suhu yang rendah sangat menjadi penghambat bagi usaha pembenihan sekarang ini sedang dilakukan MN Fish Farm. Kegiatan pemijahan ikan dapat berlangsung dengan baik, akan tetapi proses penetasan telur menjadi lebih lama dan prosentase penetasannya kecil, pada kolam kondisi normal, telur ikan mas seharusnya menetas setelah 2 hari, namun lama penetasan telur menjadi 3 hari karena suhu air di hatcheri MN Fish Farm cukup rendah. Ketika benih ikan ukuran kebul ditebarkan di kolam pendederan sebagian besar tidak dapat bertahan hidup, sehingga kebanyakan usaha pembenihan yang telah dilakukan mengalami kegagalan Contoh kasus tersebut terjadi pada benih ikan yang akan dibesarkan di kolam air deras. Sesuai dengan data kematian ikan pada kegiatan pembesaran, yang angkanya mencapai 40%, membuktikan bahwa fluktuasi suhu ikut mempengaruhi benih ikan banyak yang mati. Suhu yang rendah akan mengurangi nafsu makan ikan, sehingga kondisi ikan jadi menjadi lemah sehingga ikan mudah terserang penyakit.
b. Curah hujan Kegiatan pembesaran ikan mas dilaksanakan pada bulan Agustus sampai November sehingga sedang berlangsung 2 musim , yaitu musim pancaroba dan musim penghujan. Frekuensi turunnya hujan sangat tinggi hampir setiap hari kawasan ini di guyur hujan. Kondisi seperti ini sangat mempengaruhi lingkungan budidaya karena iklim lingkungan budidaya menjadi tidak konstan. Air hujan menyebabkan air sungai menjadi keruh, sehingga terbawa masuk ke kolam. Akibatnya, benih-benih ikan banyak yang mengalami stress dan mudah terserang penyakit. Pengaruh dari faktor lingkungan yang mendukung mengakibatkan jumlah ikan yang mati semakin banyak dan mencapai puncaknya pada minggu ke 4 dan ke 5 setelah penebaran.
45
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Kesimpulan yang dapat diperoleh dari kegiatan pembesaran ikan mas dikolam air deras yaitu : 1. Siswa mampu mengelola kegiatan pembesaran ikan mas secara mandiri, hal ini dibuktikan dengan pembagian wilayah kerja untuk masing-masing siswa dan harus bertanggung jawab penuh terhadap kolam air deras yang dikelolanya. 2. Kegiatan rutin yang dilakukan setiah hari adalah mengontrol kolam, pemberian pakan, dan pengelolaan kualitan air. 3. Hasil panen ikan setelah pemeliharaan selama 4 bulan menunjukan bahwa nilai efesiensi pakan sangat minimal 49 % dan 52 %.
B. Saran Saran yang penulis sampaikan setelah melaksanakan kegiatan pemeliharaan ikan mas dikolam air deras yaitu : 1. Pembimbing harus tetap mengontrol kenerja siswa-siswi walapun tugas dan tanggung jaawab telah diserahkan sepenuhnya kepada siswa-siswi. 2. Kegiatan pemberian pakan sebaiknya dilakukan secara maksimal karena titik berat keberhasilan pemeliharaan ikan dikolam air deras adalah manajemen pembiarian pakan yang baik.
46
Gambar . Meratakan Emulsi Kuning Telur yang telah diberikan kepada Larva
Gambar . Mengaduk Emulsi Kuning Telur yang telah diberikan kepada Larva
Gambar . Pemberian Emulsi Kuning Telur kepada Larva Gambar . Pemberian Emulsi Kuning Telur kepada Larva
Gambar . Pemberian Emulsi Kuning Telur pada Larva
Gambar . Pemberian Emulsi Kuning Telur kepada Larva
Gambar . Meratakan Emulsi Kuning Telur yang telah di berikan kepada Larva di dalam Bak Penetasan
Gambar . Emulsi Kuning Telur
Gambar . Pemberian Emulsi Kuning Telur Pada Larva
Gambar . Telur yang Menempel Di Kakaban
Gambar . Pembuatan Kakaban
Gambar . Pembuatan Kakaban
Gambar . Pembuatan Penjebit Kakaban
Gambar . Pembuatan Penjepit Kakaban
Gambar . Pembuatan Penjepit Kakaban
Gambar . Pembuatan Penjepit Kakaban
Gambar . Pemotongan Bambu
Gambar . Penakaran Pakan
Gambar . Membersihkan Inlet
Gambar . Penuangan Pakan
Gambar . Pemberian Pakan
Gambar . Membersihkan Inlet
Gambar . Membersihkan Inlet
Gambar . Proses Pengobatan Ikan
Gambar . Proses Pengobatan Ikan
Gambar . Proses Pengobatan Ikan
Gambar . Alat Pembedahan Ikan
Gambar . Hipofisasi
Gambar . Jantung pada Ikan Mas
Gambar . Jantung Pada Ikan Mas
Gambar . Sperma pada Ikan Mas
Gambar . Sperma Pada Ikan Mas
Gambar . Pembedahan Ikan Mas
Gambar . Sperma Ikan Mas
Gambar . Saringan Dalam Kolam
Gambar . Pembersihan Dasar Kolam
Gambar . Pembersihan Dasar Kolam
Gambar . Membuat Saringan Inlet
Gambar . Penyaringan Sampah
Gambar . Pemberian Pakan
Gambar . Pemberian Pakan
Gambar . Pembersihan Pinggir Kolam
Gambar . Perbedaan Jenis Kelamin Pada Ikan Mas
Gambar . Induk Betina
Gambar . Kolam Pemijahan
Gambar . Memindahkan Induk Betina Ke Dalam Bak Fiber
Gambar . Mengontrol Pemijahan Ikan Mas
A
B
Gambar . A : Kakaban Dan Gambar . B : Injuk
Gambar . Pemotongan Injuk
Gambar . Pembuatan Kakaban
Gambar . Pembuatan Kakaban
Gambar . Pembuatan Kakaban
Gambar . Bak Pemijahan Dan Penetasan Ikan Mas
Gambar . NB
Gambar . NB
Gambar . Pemberian Pakan Ikan Mas
Gambar . Bibit Ikan Mas yang Mati
Gambar . Pengangkutan Pakan
Gambar . Pembersihan Dasar Kolam
Gambar . P-K yang sudah di Larutkan
Gambar . P-K
Gambar . Melarutkan P-K
Gambar . Melakukan Penelitian Penyakit Pada Sisik Ikan
Gambar . Penelitian Penyakit Pada Sisik Ikan
Gambar . Bibit Ikan Mas
Gambar . Pemberian Pakan
Gambar . Pemberian Pakan Ikan
Gambar. Menimbang Berat Bibit Ikan Mas
Gambar . Memasukkan Bibit Ikan Ke Dalam Tong Penimbangan
Gambar . Memasukkan Bibit Ikan Ke Dalam Tong Penimbangan
Gambar . Memasukkan Bibit Ikan Ke Dalam Tong Penimbangan
Gambar . Memasukkan Bibit Ikan Ke Dalam Tong Penimbangan
Gambar . Membuka Ikatan Kantong Benih Ikan
Gambar . Membuka Ikatan Kantong Benih Ikan
Gambar . Menimbang Bibit Ikan Mas
Gambar . Memegang Kantong Bibit Ikan Mas
Gambar . Memasukkan Bibit Ikan Ke Dalam Tong Penimbangan
Gambar . Kolam Pembesaran Ikan Mas
Gambar . Ekspedisi Pakan
Gambar . Inlet
Gambar . Pintu Pemasukan Air Utama
Gambar . Outlet
Gambar . Saluran Air
Gambar . Kolam Filter
Gambar . Pengambilan Kakaban
Gambar . Pengambilan Kakaban
Gambar . Butiran Pakan
Gambar . Pengambilan Kakaban
Gambar . Pemberian Pakan
Gambar . Pengambilan Kakaban Gambar . Pengambilan Kakaban Gambar . Pengambilan Kakaban
Gambar . Mengontrol Salinitas Air Untuk Penetasan Artemia
Gambar . Melakukan Penetasan Artemia
Gambar . Ekspedisi Pakan
Gambar . Pengambilan Kakaban
Gambar.Garam kasar
Gambar.Melarukan Garam Kasar
Gambar. Timbangan
Gambar.Gudang pakan
Gambar.merek pakan
Gambar.Penyaringan Larva Ikan Mas
Gambar.Larva Ikan Mas