I N F OR MASI P ENTIN G!
PE RUBAHAN KETEN TUAN BILYET GI R O SE S UAI KEBIJAKAN BAN K IN DONES I A EFEKT IF 1 AP RIL 2 0 1 7 Untuk Informasi Lebih Lengkap Dapat Diakses Melalui www.danamon.co.id Atau Hello Danamon.
QUESTIONS & ANSWERS (Q & A) KETENTUAN BILYET GIRO DAN KETENTUAN TERKAIT LAINNYA 1. Apakah Bank Indonesia (BI) menerbitkan ketentuan Bilyet Giro (BG) yang baru? BI telah menerbitkan beberapa ketentuan baru antara lain: • PBI No 18/41/PBI/2016 tanggal 21 November 2016 tentang Bilyet Giro, • SEBI No 18/32/DPSP tanggal 29 November 2016 perihal Bilyet Giro, • SEBI No 18/40/DPSP tanggal 30 Desember 2016 perihal: Perubahan atas Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 18/7/DPSP tanggal 2 Mei 2016 perihal Penyelenggaraan Transfer Dana dan Kliring Berjadwal oleh Bank Indonesia. 2. Apakah yang mendasari penerbitan ketentuan baru tersebut? Dasar pertimbangannya adalah untuk: a. Meningkatkan perlindungan bagi pengguna BG, dan b. Meningkatkan integritas penggunaan BG dalam rangka memitigasi risiko penyalahgunaan dan menjamin keamanan serta kepastian penggunaan Bilyet Giro. 3. Apa sajakah hal-hal baru dan/atau penegasan pada ketentuan baru tersebut? Berikut adalah perubahan dan/atau penegasan secara umum yang diatur pada ketentuan baru tersebut: A.Istilah: 1) Penarik adalah pemilik Rekening Giro (Nasabah) yang menerbitkan BG. 2) Penerima adalah pemilik rekening yang disebutkan namanya dalam BG untuk menerima sejumlah dana.
Penjelasan lengkap lihat di
PT Bank Danamon Indonesia Tbk Terdaftar dan diawasi oleh OJK
SAATNYA PEGANG KENDALI
3) Bank Tertarik adalah Bank yang diperintahkan oleh Penarik untuk melakukan pemindahbukuan sejumlah dana dengan menggunakan BG. 4) Tanggal Penarikan adalah tanggal yang tercantum pada BG dan merupakan tanggal diterbitkannya BG. 5) Tanggal Efektif adalah tanggal yang tercantum pada BG dan merupakan tanggal mulai berlakunya perintah pemindahbukuan. 6) Tenggang Waktu Pengunjukan adalah jangka waktu berlakunya BG. 7) Tenggang Waktu Efektif adalah jangka waktu yang disediakan oleh Penarik kepada Penerima untuk meminta pelaksanaan perintah dalam BG kepada Bank Tertarik. B. BG merupakan: 1) Perintah pemindahbukuan sejumlah dana dari rekening Penarik kepada rekening Penerima yang namanya tercantum dalam BG; 2) Tidak dapat dipindahtangankan; 3) Titerbitkan dalam mata uang Rupiah; dan 4) Ditulis dalam Bahasa Indonesia. C.BG harus memenuhi syarat formal sebagai berikut: 1) Nama “Bilyet Giro” dan nomor BG; 2) Nama Bank Tertarik; 3) Perintah yang jelas dan tanpa syarat untuk memindahbukukan sejumlah dana atas beban Rekening Giro Penarik; 4) Nama dan nomor rekening Penerima; 5) Nama Bank Penerima; 6) Jumlah dana yang dipindahbukukan baik dalam angka maupun huruf secara lengkap; 7) Tanggal Penarikan; 8) Tanggal Efektif; 9) Nama jelas Penarik, dan: 10) Tanda tangan Penarik. D.BG yang tidak memenuhi ketentuan di atas tidak berlaku sebagai Bilyet Giro. E. Dalam penggunaan BG, Penarik: 1) Harus mengisi syarat formal BG berikut secara lengkap pada saat penerbitan BG: a. Nama dan nomor rekening Penerima; b. Nama Bank Penerima; c. Jumlah dana yang dipindahbukukan baik dalam angka maupun huruf secara lengkap; d. Tanggal Penarikan; e. Tanggal Efektif; f. Nama jelas Penarik, dengan memperhatikan sbb: • Nama jelas Penarik wajib dicantumkan dalam BG jika belum dilakukan personalisasi oleh Bank. Apabila Penarik adalah badan hukum dan/atau badan usaha dan belum dilakukan personalisasi, nama jelas Penarik adalah nama badan hukum dan/atau badan usaha pemilik Rekening Giro.
Penjelasan lengkap lihat di
PT Bank Danamon Indonesia Tbk Terdaftar dan diawasi oleh OJK
SAATNYA PEGANG KENDALI
• Nama jelas Penarik tidak wajib dicantumkan dalam BG jika personalisasi telah dilakukan oleh Bank. g. Tanda tangan Penarik wajib dengan menggunakan tanda tangan basah yang sesuai dengan specimen yang ditatausahakan oleh Bank Tertarik. 2) Wajib menyediakan dana yang cukup selama Tenggang Waktu Efektif. 3) Harus menginformasikan kepada Bank Tertarik mengenai BG yang diblokir pembayarannya. 4) Penarik bertanggung jawab atas kerugian yang timbul akibat tidak dipenuhinya syarat formal BG secara lengkap pada saat penerbitan BG. F. Dalam penggunaan BG, Penerima harus: 1) Memastikan pemenuhan syarat formal BG yang diterima dari Penarik. 2) Menolak BG yang tidak memenuhi: i) Syarat formal BG dan ii) Tanggal Efektif tidak berada dalam Tenggang Waktu Pengunjukan. 3) Meminta Penarik untuk melakukan pemblokiran atas BG yang diterima, antara lain dalam hal BG yang telah diterima oleh Penerima hilang, dicuri, atau rusak. G.BG berlaku selama Tenggang Waktu Pengunjukan (jangka waktu berlakunya BG), yaitu 70 (tujuh puluh) hari kalender sejak Tanggal Penarikan, dimana pada masa tersebut: 1) Penarik tidak dapat membatalkan BG, dan 2) Penarik wajib menyediakan dana yang cukup untuk terhindar dari sanksi sebagai Penarik BG kosong yang dapat menyebabkan nama nasabah masuk dalam Daftar Hitam Bank Indonesia. Tenggang Waktu Pengunjukan (70 hari) Tenggang Waktu Efektif/ kewajiban penyedia dana 1 Desember 2016
Tgl Penarikan
15 Desember 2016
Tgl Efektif
Bilyet Giro tidak berlaku lagi/ kewajiban penyediaan dana menjadi hapus
8 Februari 2017
Berakhirnya Tenggang Waktu Pengunjukan/ Tenggang Waktu Efektif
H. Setelah berakhirnya Tenggang Waktu Pengunjukan: 1) BG menjadi tidak berlaku, dan 2) Kewajiban Penarik untuk menyediakan dana atas penarikan BG menjadi hapus. I. Ketentuan koreksi dalam BG: 1) Dalam hal terdapat kesalahan penulisan dalam BG, Penarik harus melakukan koreksi. 2) Tata cara koreksi kesalahan penulisan diatur sebagai berikut: a. Koreksi kesalahan penulisan dalam BG harus dilakukan dalam hal terdapat kesalahan penulisan pada:
Penjelasan lengkap lihat di
PT Bank Danamon Indonesia Tbk Terdaftar dan diawasi oleh OJK
SAATNYA PEGANG KENDALI
• Nama Penerima; • Nomor rekening Penerima; • Nama Bank Penerima; • Jumlah dana yang dipindahbukukan dalam angka; • Jumlah dana yang dipindahbukukan dalam huruf; • Tanggal Penarikan; • Tanggal Efektif; dan/atau • Nama jelas Penarik. b. Koreksi kesalahan penulisan di atas, masing-masing dianggap sebagai 1 (satu) kali koreksi. c. Dalam hal terdapat koreksi kembali pada koreksi kesalahan penulisan, dianggap sebagai penambahan jumlah koreksi. d. Koreksi kesalahan penulisan dilakukan dengan cara mencoret tulisan yang salah dan melakukan perbaikan penulisan apabila diperlukan. e. Perbaikan penulisan harus dilakukan oleh Penarik di tempat kosong yang terdekat dengan tulisan yang dikoreksi. f. Setiap koreksi kesalahan penulisan harus ditandatangani oleh Penarik di tempat kosong yang terdekat dengan tulisan yang dikoreksi. g. Batas maksimum koreksi kesalahan penulisan adalah paling banyak 3 (tiga) kali dengan memenuhi ketentuan di atas. J. Penolakan Bilyet Giro dilakukan dengan alasan yang terdiri atas: 1) Tidak memenuhi syarat formal BG; 2) Pencantuman Tanggal Efektif tidak dalam Tenggang Waktu Pengunjukan; 3) Terdapat koreksi yang tidak sesuai ketentuan BI yang berlaku; 4) Diunjukkan tidak dalam Tenggang Waktu Efektif, yaitu sebelum Tanggal Efektif atau setelah berakhirnya Tenggang Waktu Pengunjukan; 5) Syarat formal BG diduga diisi oleh pihak lain selain Penarik; 6) BG diblokir pembayarannya; 7) Tanda tangan tidak sesuai dengan spesimen tanda tangan yang ditatausahakan oleh Bank Tertarik; 8) BG diduga palsu atau dimanipulasi; 9) Rekening Giro Penarik telah ditutup; dan/atau 10)Tidak tersedia dana yang cukup pada Rekening Giro Penarik. Daftar alasan penolakan lainnya untuk warkat debit (Cek dan/atau BG) dan sanksi kewajiban membayar atas penolakan warkat debit mengacu ketentuan BI yang berlaku. K. Ketentuan penahanan BG: 1) Bank Tertarik wajib menahan dan menunda pembayaran BG yang diduga palsu atau isi BG diduga manipulasi, untuk ditindaklanjuti dengan verifikasi paling lama sampai dengan 1 (satu) hari kerja berikutnya. 2) Jika hasil verifikasi menunjukkan bahwa indikasi pemalsuan tidak terbukti, BG akan diproses sesuai ketentuan.
Penjelasan lengkap lihat di
PT Bank Danamon Indonesia Tbk Terdaftar dan diawasi oleh OJK
SAATNYA PEGANG KENDALI
3) Jika hasil verifikasi menunjukkan bahwa indikasi pemalsuan terbukti, Bank Tertarik akan menindaklanjuti dengan: a. Menginformasikan kepada Penarik, Pemegang (jika transaksi melalui loket Bank Tertarik), dan Bank Penagih (jika transaksi melalui kliring) secara tertulis; b. Melaporkan kepada pihak yang berwenang sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan, c. Melaporkan kepada BI sesuai ketentuan BI yang berlaku. L. Penarik dapat melakukan pemblokiran pembayaran BG dengan alasan antara lain: 1) Hilang atau dicuri, disertai dengan surat keterangan dari kepolisian. 2) BG tidak dapat digunakan antara lain karena rusak, disertai dengan BG yang tidak dapat digunakan. M. Bank Penerima wajib melakukan verifikasi atas BG yang diterima dari Penerima, dimana salah satunya adalah kewajiban memastikan pihak yang mengunjukkan BG merupakan Penerima atau pihak yang memperoleh kuasa dari Penerima. N. Batas maksimum nominal setiap Cek dan/atau BG yang dapat dikliringkan melalui SKNBI adalah Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah). O. Perintah pemindahbukuan dalam BG tetap berlaku apabila Penarik meninggal dunia atau menjadi tidak cakap menurut hukum. 4. Kapan ketentuan baru ini berlaku? Mulai berlaku sejak tanggal 1 April 2017. 5. Apakah terdapat ketentuan peralihan? Pada saat ketentuan baru ini berlaku: a. BG yang telah diterbitkan sebelum tanggal 1 April 2017 tetap diakui sebagai BG dan tunduk pada ketentuan dalam Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor 28/32/KEP/DIR tanggal 4 Juli 1995 tentang Bilyet Giro dan ketentuan pelaksanaannya, serta tetap dapat dibayarkan sampai dengan berakhirnya masa berlaku BG. b. BG yang telah dicetak sesuai dengan ketentuan saat ini, masih dapat digunakan sampai dengan tanggal 31 Desember 2017. c. BG yang diterbitkan sejak tanggal 1 April 2017 dan setelahnya mengacu pada ketentuan-ketentuan baru tersebut di atas. d. Bank Danamon akan segera menerbitkan buku Cek & BG dengan format sesuai ketentuan baru dari BI sebelum tanggal 31 Desember 2017.
Penjelasan lengkap lihat di
PT Bank Danamon Indonesia Tbk Terdaftar dan diawasi oleh OJK
SAATNYA PEGANG KENDALI