Analisis Pengaruh Perilaku Pengguna Busway Terhadap Kemacetan Lalu Lintas Dan Dampaknya Terhadap Moda Transportasi Lainnya dengan Menggunakan System Dynamics (Studi Kasus Pada Busway Transjakarta-Jakarta)
INFOMATEK Volume 6 Nomor 1 Maret 2004
ANALISIS PENGARUH PERILAKU PENGGUNA BUSWAY TERHADAP KEMACETAN LALU LINTAS DAN DAMPAKNYA TERHADAP MODA TRANSPORTASI LAINNYA DENGAN MENGGUNAKAN SYSTEM DYNAMICS (Studi Kasus Pada Busway Transjakarta- Jakarta) H.M. Yani Syafe’i Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik - Universitas Pasundan Bandung Abstrak : Permasalahan kemacetan yang sering terjadi di kota besar biasanya timbul karena kebutuhan akan transportasi lebih besar daripada prasaranan transportasi yang tersedia, atau prasarana tersebut tidak dapat berfungsi sebagai mana mestinya. Kemacetan timbul bukan hanya karena banyaknya kendaraan tetapi juga dipengaruhi oleh orang (penumpang) yang berada di jalanan. Pemecahan masalah dilakukan dengan pendekatan model System Dynamics dengan tujuan untuk membentuk hubungan kausalitas antar variabelvariabel. Pembentuk hubungan kausalitas tersebut akan menggambarkan keterkaitan antara pengguna busway dan kemacetan lalu lintas. Skenario yang dilakukan berdasarkan tiga kriteria, yaitu:berdasarkan waktu kedatangan penumpang ramai,waktu kedatangan sedang, dan waktu kedatangan penumpang sepi. Berdasarkan hasil simulasi, ternyata memberikan kemungkinan yang lebih baik, dimana pengaruh dari adanya Busway Transjakarta menurunkan kemacetan lalu lintas yang terjadi saat ini. Sehingga untuk peningkatan pelayanan Transjakarta, maka dilakukan penambahan koridor dari berbagai arah sehingga masyarakat yang berada di manapun dapat dengan mudah dan dapat menikmati busway.
Kata kunci : system dynamics, busway, transportasi
I.
PENDAHULUAN
mengenai elektronika dan peralatan komputer
Salah satu produk yang bersifat jasa ialah penyelengaraan
pelayanan
transportasi
dan
angkutan.
transportasi
dan
teknik
di
bidang
Permasalahan perencanaannya
mengalami revolusi yang pesat sejak tahun 1980-an. Pesatnya perkembangan pengetahuan
yang memungkinkan berkembangnya beberapa konsep
baru
mengenai
sistem
prasarana
transportasi, sistem pergerakan, dan peramalan kebutuhan akan transportasi. Ruang lingkup permasalahan transportasi telah bertambah
luas
dan
permasalahannya
Staf Pengajar Jurusan TMI FT-Unpas Bdg
13
Infomatek Volume 6 Nomor 1 Maret 2004 : 13-26
bertambah parah, baik di negara maju (industri)
meningkat,
maupun
berkembang.
angkutan Bus juga terus meningkat. Jakarta
Peningkatan arus lalu lintas serta kebutuhan
adalah salah satu kota metropolitan dengan
akan
penduduk
di
negara
sedang
transportasi
kemacetan,
telah
tundaan,
menghasilkan
kecelakaan,
maka
yang
permintaan
banyak
akan
sehingga
jasa
memiliki
dan
karakteristik yang beragam. Keberagaman ini
permasalahan lingkungan yang sudah berada di
telah menyebabkan adanya mobilitas yang
atas ambang batas. Transportasi merupakan
cukup tinggi mengingat penyebaran penduduk
suatu proses pergerakan pemindahan manusia
yang tidak hanya di dalam kota tetapi juga ke
atau barang dari suatu tempat ke tempat lain.
daerah-daerah pinggirannya, tentunya dengan
Pergerakan pemindahan manusia, dilakukan
keadaan
akibat aktivitas pada lokasi yang berbeda
transportasi menjadi tinggi dan kemungkinan
dengan asal keberadaanya. Hal ini berkaiatan
pengembangannya menjadi semakin terbuka.
tersebut
kebutuhan
akan
sarana
dengan keinginan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari, Morlok [1]. Dengan
bertambahnya
waktu
dan
Bus kota Transjakarta merupakan salah satu
jaman,
transportasi
mengalami
berbagai
perkembangan.
Perkembangan
tersebut
moda
transportasi
yang
modern seperti : mobil, motor, pesawat,
traveling dari satu tempat ke tempat lain.
sarana
dan
prasarana
transportasi yang memadai, seperti : jalan tol, jalan raya, rel kereta api, dan lain-
memungkinkan
para
Busway-Transjakarta pengemudi
kendaraan
pribadi akan menggunakan fasilitas tersebut
yang dapat menyebabkan antrian yang begitu panjang dan menyita waktu.
Maka perlu
dilakukan studi dan analisa terhadap permintaan jasa angkutan Transjakarta ini. Analisa ini dapat
lainnya.
berupa Sejalan
adanya
sehingga mengurangi kemacetan jalan raya
kapal laut, kereta api dan lain-lainnya. 2. Disediakannya
pelayanan kepada customer untuk melakukan
Dengan
diantaranya adalah : 1. Diciptakannya
alternatif kendaraan umum yang menawarkan
dengan
perkembangan
tingkat
dugaan
atau
perkiraan
atas
pola
permintaan di masa yang akan datang.
peradabannya, maka tingkat mobilitas manusia juga semakin meningkat pula. Salah satu sarana untuk menunjang mobilitas manusia dalam
kegiatan
hidupnya
adalah
sarana
angkutan darat yaitu Bus. Oleh karena kegiatan manusia
14
dari
waktu
ke waktu
cenderung
II. TUJUAN PENELITIAN Adapun tujuan penelitian ini adalah: a. Mengetahui
pengaruh
penumpang
bus
TransJakarta terhadap kemacetan lalu lintas
Analisis Pengaruh Perilaku Pengguna Busway Terhadap Kemacetan Lalu Lintas Dan Dampaknya Terhadap Moda Transportasi Lainnya dengan Menggunakan System Dynamics (Studi Kasus Pada Busway Transjakarta-Jakarta)
b. Mengetahui pengaruh dari penumpang bus Transjakarta
c.
terhadap
moda
transport
Metodologi dinamika sistem dibangun atas dasar
tiga
latar
belakang
disiplin,
yaitu
lainnya.
manajerial tradisional, cybernetics dan simulasi
Meningkatkan pelayanan jasa transportasi
computer, Sushil [3]. Prinsip dan konsep dari
Transjakarta.
ketiga disiplin ini dipadukan untuk membangun sebuah
permasalahan
III. MODEL PEMECAHAN MASALAH System dynamics merupakan metode untuk meningkatkan pemahaman dalam sistem yang komplek.
Seperti
suatu
metodologi
perusahaan
penerbangan menggunakan simulasi terbang untuk membantu pilotnya dalam belajar terbang.
untuk
manajerial
memecahkan
secara
holistic,
menghilangkan kelemahan dari masing-masing disiplin untuk membentuk suatu sinergi. Dasar metodologi dinamika sistem dan input yang diberikan terhadap model sistem dinamis dapat dilihat pada gambar berikut ini :
Sistem dinamis adalah sebuah model yang membantu kita dalam mempelajari kompleksitas yang berubah terhadap waktu. Memahami sumber pembuatan kebijakan, dan merancang kebijakan yang lebih efektif. System dynamics didasarkan pada teori tak linier dinamis, dan kendali umpan balik yang dikembangkan dalam matematis, fisik, dan rancang bangun. Karena kita menerapkan alat tersebut terhadap perilaku manusia seperti
Gambar 1
sistem teknis dan fisik. System dynamics
Dasar metodologi dinamika sistem
menggambarkan teori dan psikologi sosial,
Sumber :Sushil,System Dynamics:A Practical Approach for Managerial Problem
ekonomi, dan ilmu sosial lainnya. Karena kita membuat
model
sistem
untuk
Prinsip dasar yang harus dipenuhi dalam
menyelesaikan masalah dunia nyata, kita harus
penerapan metoda System dynamics bahwa
mempelajari bagaimana bekerja secara efektif
sistem yang dianalisa harus merupakan sistem
dengan kelompok dari pembuat kebijakan dan
yang mempunyai sifat dinamis dan mempunyai
bagaimana
struktur yang bisa dinyatakan dalam suatu
mengkatalisasi
dinamis
yang
didukung
perubahan dalam perusahaan, Sterman [2].
lingkaran umpan balik (feed back loop).
15
Infomatek Volume 6 Nomor 1 Maret 2004 : 13-26
Pemecahan masalahnya terdiri dari 2 subsistem,
memberikan gambaran luas atas struktur aliran
yaitu
dan
yang terjadi dalam suatu sistem dan usaha yang
Yang
dikeluarkan untuk membangunnya relatif mudah.
subsistem
subsistem
pengguna
kemacetan
kemudian
lalu
busway lintas.
subsistem-subsistem
tersebut
dibentuk dalam causal loop diagram .
IV. PENGOLAHAN DATA Data-data yang diperlukan dalam menunjang penelitian yang dihadapi mengenai perilaku Gambar 2
konsumen busway terhadap kemacetan lalu lintas
dan
dampaknya
terhadap
moda
Diagram Subsistem Transjakarta Busway
transportasi lainnya, dikumpulkan meliputi : a. Data aktivitas : data aktivitas wisata, data aktivitas pemerintahan, data aktivitas
diantaranya, subsistem pengguna busway dan sub sistem kemacetan lalu lintas. Hubungan
ekonomi, data aktivitas pendidikan. b. Data kedatangan penumpang waktu sepi c.
Pada sub sistem ini terdapat dua subsistem
Data kedatangan penumpang waktu sedang
d. Data kedatangan penumpang waktu ramai.
kedua subsistem ini dari sub sistem pengguna busway terhadap sub sistem kemacetan lalu lintas berupa sumber daya manusia atau berupa orang.
Data tersebut diolah dan dimodelkan melalui System
dynamics,
yang
meliputi
tahapan
sebagai berikut :
b. Causal Loop Diagram Diagram
hubungan
sebab
akibat
sangat
membantu untuk memperoleh dan menangkap a. Diagram Sub Sistem
model
dari
pengambil
Wawancara
keputusan
Diagram subsistem ini memiliki tujuan yaitu
kualitatif.
menyajikan hubungan aliran antara sub sistem
orang-orang yang menjadi bagian dari sistem
yang saling berinteraksi dalam situasi masalah
merupakan
pada suatu tingkatan aggregate. Representasi
memodelkan
yang dilakukan meliputi struktur suatu sistem
permasalahan.
sumber struktur
dan yang
diskusi
secara dengan
penting
kausal
sistem
dalam atau
dalam bentuk sub sistem yang terlibat dan hubungan di dalam sistem berupa aliran sumber seperti material, tenaga kerja, order, uang, informasi dan sebagainya. Diagram sub sistem
16
Tujuan utama diagram hubungan kausal ialah untuk menggambarkan hipotesis kausal dalam
Analisis Pengaruh Perilaku Pengguna Busway Terhadap Kemacetan Lalu Lintas Dan Dampaknya Terhadap Moda Transportasi Lainnya dengan Menggunakan System Dynamics (Studi Kasus Pada Busway Transjakarta-Jakarta)
pengembangan model dimana struktur sistem
pembuat
direpresentasikan ke dalam bentuk agregat.
struktur umpan balik serta asumsi-asumsi yang
Diagram
mendasari pengembangan model.
ini
digunakan
untuk
membantu
model
dalam
mengkomunikasikan
Sub sistem pengguna busway
+
akt wis akt eko
+ ramai
+
+
+
+
sedang
kdt penum
penum
+
PB
R
+
mobilitas
+
+
penggunaan bus +
+
+ -
kemacetan LL
akt pend
+
+
+
-
sepi akt pemer
-
-
Pmp
- penggunaan mp
+
+ -
kmsk -
-
P_aul
-
penggunaan aul
+
-
Gambar 3 Diagram sebab akibat subsistem Pengguna Busway Keterangan : akt eko akt pemer akt pend akt wis kdt penum kemacetan LL kmsk PB P_ aul Pmp penggunaan aul penggunaan bus penggunaan mp penum
Diagram
sebab
berdasarkan
akibat
subsistem,
: aktivitas ekonomi : aktivitas pemerintahan : aktivitas pendidikan : aktivitas wisata : kedatangan penumpang : kemacetan lalu lintas : kendaraan masuk : pengguna busway : pengguna angkutan umum lain : pengguna mobil pribadi : penggunaan angkutan umum lain : penggunaan busway : penggunaan mobil pribadi : penumpang
ini
dibagi
yang
dua
pertama
subsistem pengguna busway. Pada diagram sebab
akibat
yang
pertama ini, mobilitas
17
Infomatek Volume 6 Nomor 1 Maret 2004 : 13-26
dibangun dan dipengaruhi oleh empat aktivitas,
Pengguna angkutan umum lain mempengaruhi
diantaranya: aktivitas wisata, aktivitas ekonomi,
penggunaan angkutan umum lain, dimana
aktivitas pendidikan dan aktivitas pemerintahan,
pengguna angkutan umum lain berupa orang
yang termasuk dalam aktivitas wisata seperti
sedangkan penggunaan angkutan umum lain
halnya
berupa
melakukan
jalan-jalan
ke
pusat
sarana
(kendaraan).
Begitu
juga
perbelanjaan, olah raga, beribadah dan lain
pengguna
sebagainya, yang termasuk dalam aktivitas
penggunaan mobil pribadi menjadi turun. Yang
ekonomi seperti halnya perdagangan, yang
membentuk causal loop pada penumpang
termasuk aktivitas pendidikan seperti halnya
dengan pengguna busway dengan membentuk
melakukan aktivitas belajar di sekolah dan yang
loop positif
termasuk aktivitas pemerintahaan seperti halnya
Penggunaan bus, penggunaan mobil pribadi
akivitas perkantoran yang bergerak diberbagai
dan penggunaan mobil angkutan umum lain
departemen
pemerintahan.
mempengaruhi
mempengaruhi
pengguna
Mobilitas
mobil
pribadi,
mobil
pribadi
mempengaruhi
dengan tanda R (reinforcing).
kendaraaan
yang
masuk
sepanjang jalur busway dimana kendaraan
pengguna angkutan umum lain dan kedatangan
masuk
penumpang yang dibagi berdasarkan waktu
meningkatnya jumlah kendaraan. Kemacetan
ramai, waktu sedang dan waktu sepi, dimana
lalu
mobilitas meningkat maka pengguna mobil
kendaraan
pribadi, pengguna angkutan umum lain dan
mendadak maupun perlahan-lahan hal ini dapat
kedatangan
penumpang
meningkat
juga.
disebabkan oleh kendaraannya sendiri maupun
Penumpang
dipengaruhi
oleh
kedatangan
pengguna kendaraan (orang). Dalam hal ini
penumpang,
dimana
kedatangan
kemacetan lalu lintas pada subsistem pengguna
penumpang
mengalami
jika
peningkatan
maka
mengalami lintas
busway
peningkatan
dipengaruhi yang
oleh
berhenti
dipengaruhi
banyaknya
baik itu
oleh
seiring
secara
kedatangan
penumpang pun meningkat. Penumpang ini
penumpang,
mempengaruhi pengguna busway, pengguna
pengguna mobil pribadi maupun pengguna
mobil pribadi dan pengguna angkutan umum
angkutan umum lain. Pengguna busway dan
lain, penumpang meningkat maka pengguna
kedatangan
busway meningkat sedangkan penguna mobil
kemacetan lalu lintas, sedangkan pengguna
pribadi dan pengguna angkutan umum lain
mobil pribadi dan pengguna angkutan umum
menurun karena sebagian penumpang beralih
lain menurunkan kemacetan lalu lintas.
menjadi pengguna busway.
18
baik
itu
penumpang
penguna
busway,
meningkatkan
Analisis Pengaruh Perilaku Pengguna Busway Terhadap Kemacetan Lalu Lintas Dan Dampaknya Terhadap Moda Transportasi Lainnya dengan Menggunakan System Dynamics (Studi Kasus Pada Busway Transjakarta-Jakarta)
Sub sistem kemacetan lalu lintas kdt penum PB
Kcpt kend
penggunaan bus + -
+ +
kemacetan LL -
Pmp
-
+
+
+
+
R
+
Arus LL akselerasi
R
-
penggunaan mp
B
+
-
P_aul
-
kmsk
penggunaan aul
kklr
KSJB
-
-
-
-
+
+
TQ
+ +
+
+
vll +
C
To +
Kec arus bbs
Gambar 4 Diagram sebab akibat subsistem Kemacetan Lalu lintas Keterangan : Arus LL C Kcpt kend kdt penum kec arus bbs kemacetan LL kklr kmsk KSJB PB penggunaan aul penggunaan bus penggunaan mp To TQ vll
: arus lalu lintas : kapasitas ruas jalan : kecepatan kendaraan : kedatangan penumpang : kecepatan arus bebas : kemacetan lalu lintas : kendaraan keluar : kendaraan masuk : kendaraan sepanjang jalur busway : pengguna busway : penggunaan angkutan umum lain : penggunaan busway : penggunaan mobil pribadi : waktu tempuh pada saat arus = 0 : waktu tempuh : volume lalu lintas
Diagram sebab akibat pada subsistem yang
mempengaruhi
kedua, yaitu subsistem kemacetan lalu lintas,
busway
kendaraan masuk dipengaruhi oleh penggunaan
kendaraan. Kemacetan lalu lintas dibentuk dan
bus (busway), penggunaan mobil pribadi dan
dipengaruhi oleh banyaknya kendaraan yang
angkutan umum lain, dimana kendaraan masuk
berhenti baik itu secara mendadak maupun
mengalami
peningkatan
perlahan-lahan
penggunaan
kendaraan.
pengaruh Kendaraan
dari masuk
yang
kendaraan
sepanjang
mengalami
yang
jalur
peningkatan
disebabkan
oleh
kendaraannya sendiri maupun dipengaruhi oleh
19
Infomatek Volume 6 Nomor 1 Maret 2004 : 13-26
pengguna kendaraan (orang). Dalam hal ini
(waktu tempuh pada kondisi arus = 0) untuk
kemacetan lalu lintas pada subsistem pengguna
suatu
busway
membagi panjang ruas jalan dengan kecepatan
dipengaruhi
penumpang,
baik
oleh
itu
kedatangan
penguna
ruas
jalan
dapat
dihitung
dengan
busway,
arus bebas. Volume lalu lintas di[engaruhi oleh
pengguna mobil pribadi maupun pengguna
To (waktu tempuh pada kondisi arus = 0) dan
angkutan umum lain, kendaraan sepanjang jalur
kendaraan sepanjang jalur busway. Kecepatan
busway dan kendaraan keluar. Kedatangan
kendaraan
penumpang, kendaraan sepanjang jalur busway
dipengaruhi
dan kendaraan keluar meningkatkan kemacetan
kecepatan). Sehingga pada diagram sebab
lalu lintas, sedangkan pengguna mobil pribadi
akibat pada sub sistem kemacetan lalu lintas ini
dan pengguna angkutan umum lain menurunkan
membentuk tiga causal loop . yaitu:
kemacetan lalu lintas. Kemudian arus lalu lintas
a. Causal loop pertama
mengalami oleh
akselerasi
positif
yang
(meninggikan
dipengaruhi oleh kemacetan lalu lintas, volume
Causal
lalu lintas dan kecepatan kendaraan. Arus lalu
(reinforcing) yang membentuknya adalah
lintas mengalami penurunan karena terjadinya
kendaraan keluar, kemacetan lalu lintas,
peningkatan kemacetan lalu lintas. Kendaraan
arus lalu lintas masuk lagi ke kendaraan
keluar dipengaruhi oleh kendaraan sepanjang
keluar.
jalur busway, arus lalu lintas, dan waktu tempuh,
loop
peningkatan
dengan
tanda
R
b. Causal loop kedua
karena arus lalu lintas mengalami penurunan
Causal
sehingga kendaraan keluar dari sepanjang jalur
(balancing) yang membentuknya adalah
busway mengalami penurunan juga disebabkan
kendaraan keluar, kemacetan lalu lintas,
adanya hambatan kemacetan lalu lintas. Waktu
arus lalu lintas, waktu tempuh masuk lagi ke
tempuh dipengaruhi
kendaraan keluar.
oleh arus lalu lintas,
kapasitas ruas jalan, kecepatan arus bebas
c.
loop
negatif
dengan
tanda
B
Causal loop ketiga
(tanpa hambatan) dan oleh waktu tempuh pada
Causal
saat arus = 0. Besarnya waktu tempuh pada
(reinforcing) yang membentuknya adalah
ruas jalan sangat tergantung dari besarnya arus
kecepatan kendaraan dengan akselerasi
dan kapasitas ruas jalan tersebut. Sedangkan
yang saling membangun diri sendiri.
kecepatan arus bebas mempengaruhi terhadap waktu tempuh pada saat arus = 0. Nilai To
20
loop
positif
dengan
tanda
R
Analisis Pengaruh Perilaku Pengguna Busway Terhadap Kemacetan Lalu Lintas Dan Dampaknya Terhadap Moda Transportasi Lainnya dengan Menggunakan System Dynamics (Studi Kasus Pada Busway Transjakarta-Jakarta)
+
akt wis akt eko
+ +
akt pend
+
Kcpt kend
PB + ramai
+
+ +
mobilitas +
+
sedang
+
+
-
penum
kdt penum
-
-
sepi
penggunaan mp
Arus LL +
+
akselerasi B
+
-
-
kmsk -
pengguna aul
+
+
kklr
KSJB
penggunaan aul
-
+
-
-
+
TQ
+
-
+
R
+
R
+ -
+
kemacetan LL
-
penguna mp
akt pemer
-
+
-
+
+
+
penggunaan PB
R
+
+
+
+
vll +
C
To +
Kec arus bbs
Gambar 5 Diagram sebab akibat subsistem Pengguna Busway & Kemacetan Lalu lintas
c. Stock and Flow Diagram Tujuan
utama
diagram
menyusun
alir
adalah
model
matematis.
Diagram
ini
untuk
memiliki tingkat ketelitian yang paling tinggi
merepresentasikan struktur aliran secara rinci
dibandingkan dengan jenis diagram-diagram
dari sistem dalam bentuk struktur kebijakan
yang lain.
yang baik sehingga dapat digunakaan untuk
Sub sistem pengguna busway R a ta 2 _ o r g _ P B
k d t_ p e n u m
P B
k d t_ p e n u m
P m p
P _ a ul
P B p e n gg u n a an_ bu s
p en u m
R a ta 2 _ o rg _ m p P e rs e n _ P m p
P m p
K e m a c e ta n _ L L
P e n g gu n a an_ m p
R k m sk
R a ta 2 _ o r g _ a u l
M o b i l it a s P B
P e n g gu n a a n_ a u l jr k
P _a u l
p e nu m
P e rs e n _ P _ a u l
a k t_ w is
a k t_ e k o
M o b i l it a s
a k t_ p e m e r
a k t_ p e n d
P e r g a n tia n _ K o n d is i k d t_ p e n u m
R a m a i S e p i
S e d an g
M o b i l it a s
Gambar 6 Stock and Flow Diagram subsistem pengguna busway
21
Infomatek Volume 6 Nomor 1 Maret 2004 : 13-26
Subsistem Kemacetan Lalu Lintas
k d t_ p e n u m
K S JB
P _aul
Pm p
PB
To
v ll
K c p t_ k e n d A ru s _ L L p e n g g u n aa n_ b u s
K e m a c e ta n _ L L
R
R B
A k s e le r a s i
P e n g gu n a a n_ m p wpk K S JB km sk
tk
k k lr
P e ng g u n a a n_ a u l
TQ jr k Co
FC sp
FC cs
A ru s _ L L
FC sf
TQ
a
C FCw To k e c _ a ru s_ b b s
jrk
FF V cs
FVw FVo
F FV sf
Gambar 7 Stock and Flow Diagram subsistem kemacetan lalu lintas Keterangan : a akt eko akt pemer akt pend akt wis Arus LL C Co FCcs FCsf samping FCsp FCw FFVcs ukuran kota FFVsf gangguan samping FVo FVw jalan jrk Kcpt kend kdt penum kec arus bbs
22
: ITP ( indeks tingkat pelayanan) : aktivitas ekonomi : aktivitas pemerintahan : aktivitas pendidikan : aktivitas wisata : arus lalu lintas : kapasitas ruas jalan : kapasitas dasar : faktor koreksi kapasitas akibat ukuran kota : faktor koreksi kapasitas akibat gangguan : faktor koreksi kapasitas akibat pembagian arah : faktor koreksi kapasitas untuk lebar jalan : faktor koreksi kecepatan arus bebas akibat : faktor koreksi kecepatan arus bebas akibat : faktor koreksi kecepatan arus bebas dasar : faktor koreksi kecepatan arus bebas akibat lebar : jarak : kecepatan kendaraan : kedatangan penumpang : kecepatan arus bebas
kemacetan LL kklr kmsk KSJB PB pengguna aul pengguna mp penggunaan aul penggunaan bus penggunaan mp penum Rata2 org aul Rata2 org mp Rata2 org PB tk To TQ wpk vll
: kemacetan lalu lintas : kendaraan keluar : kendaraan masuk : kendaraan sepanjang jalur busway : pengguna busway : pengguna angkutan umum lain : pengguna mobil pribadi : penggunaan angkutan umum lain : penggunaan busway : penggunaan mobil pribadi : penumpang : rata-rata orang dalam angkutan umum lain : rata-rata orang dalam mobil pribadi : rata-rata orang dalam penggunaan bus : target kecepatan : waktu tempuh pada saat arus = 0 : waktu tempuh : waktu penyesuaian kecepatan : volume lalu lintas
Analisis Pengaruh Perilaku Pengguna Busway Terhadap Kemacetan Lalu Lintas Dan Dampaknya Terhadap Moda Transportasi Lainnya dengan Menggunakan System Dynamics (Studi Kasus Pada Busway Transjakarta-Jakarta)
Seperti halnya diagram sebab akibat pada
bagian, yaitu validasi struktur model dan validasi
diagram stock and flow juga dibagi dalam dua
perilaku model. Validasi struktur merupakan
subsistem. Pada model yang telah dibuat
penilaian terhadap keserupaan struktur model
kedatangan penumpang dipengaruhi oleh tiga
dengan sistem nyata, validasi perilaku model
skenario yaitu waktu ramai, sedang dan sepi,
merupakan penilaian terhadap hasil output
selain itu dipengaruhi oleh mobilitas yang
perilaku dari suatu model.
merupakan
Validasi
variabel
dari
empat
aktivitas
struktur
model
berkaitan
dengan
(aktivitas wisata, aktivitas ekonomi, aktivitas
batasan sistem, variabel-variabel pembentuk
pemerintahan dan aktivitas pendidikan). Di
sistem dan asumsi mengenai interaksi yang
dalam stock and flow diagram ini kita sudah bisa
terjadi
menjalankan model yang telah dibuat dengan
perancangan,
menggunakan persamaan matematis. Model
dituntut
yang dibuat dimasukan dalam variabel, seperti
sebanyak
level, rate, auxiliary maupun sebagai konstanta.
menjadi objek penelitian.
dalam
sistem.
Dalam
seseorang
untuk
melakukan
pembuat
mengumpulkan
mungkin mengenai
model informasi
sistem
yang
1. Uji kesesuaian struktur Uji
kesesuaian
struktur
dilakukan
untuk
menjawab pertanyaan berikut: “Apakah struktur model yang dibangun tidak berlawanan dengan pengetahuan yang ada tentang struktur dari sistem nyata dan apakah struktur-struktur utama dari sistem nyata telah dimodelkan?” Jawaban positif atas pertanyaan di atas akan meningkatkan tingkat kepercayaan atas model. 2. Uji konsistensi dimensi Gambar 8 Diagram System dynamics terhadap Busway Transjakarta
Uji ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan” apakah dimensi satuan-satuan dalam setiap persamaan menunjukkan keseimbangan pada kedua sisi persamaan?”
V. Validasi Model Proses validasi yang akan dilakukan pada model yang dibangun akan dibagi menjadi dua
Uji konsistensi ini dilakukan dengan melakukan pemeriksaan atas dimensi seluruh persamaan di
23
Infomatek Volume 6 Nomor 1 Maret 2004 : 13-26
dalam model untuk memastikan terjadinya
perilaku yang dihasilkan oleh struktur model.
konsistensi dimensi yang digunakan. Seluruh
Pada validasi perilaku model ini dilakukan
dimensi
dengan melakukan uji reproduksi perilaku.
yang dilibatkan dalam
persamaan
mengacu pada sistem nyata, telah sesuai dan a.
tidak bertentangan dengan konsep yang ada
Uji reproduksi perilaku.
Uji reproduksi model dilakukan dengan cara
pada sistem nyata. Dimensi variabel model yang
membandingkan output model terhadap nilai
dibangun pada penelitian ini telah diperiksa
nyata dari variabel yang penting dalam model
konsistensinya bahwa dimensi seluruh variabel
(reference model). Alat statistik yang dipakai
pada kedua sisi persamaan telah seimbang.
dalam menguji validasi perilaku model pada
Oleh karena itu, model dikatakan memenuhi
penelitian ini adalah Theil Inequality (U-Theil).
syarat validitas konsistensi dimensi.
Statistik Theil Inequality ini digunakan untuk Validasi perilaku model ini dilakukan dengan
mengetahui apakah perbedaan output yang
mengamati apakah perilaku model menyerupai
dihasilkan oleh model terhadap data aktual
perilaku sistem nyata secara statistik?
disebabkan oleh kesalahan sistematis atau
Syarat kecukupan struktur dari suatu model
karena efek random.
dapat diperoleh dengan melakukan validasi atas Formulasi statistik Theil Inequality adalah sebagai berikut: U
M
U
S
U
c
U
M
1 n
r = X
=
s = MSE
24
− X d )2 MSE (s m − s d )2 = MSE 2 (1 − r )s m s d = MSE + U S + U C = 1 =
(X
m
∑ (X s − X )(X 1 ∑ X n 1 ∑ (X − X ) n 1 = ∑ (X − X n d
U
d
m
d
− X sm
2
m
m
)
M
U
S
U
c
:
: Unequal : Unequal
r
:
Correlatio
X
:
Mean
s d
)2
Bias
:
s tan
MSE
:
Mean
n m d
: data : index : index
dard Square
Variation Co
var
iation
n coefficien
deviation Error
size for Model Output for Data Series
t
Analisis Pengaruh Perilaku Pengguna Busway Terhadap Kemacetan Lalu Lintas Dan Dampaknya Terhadap Moda Transportasi Lainnya dengan Menggunakan System Dynamics (Studi Kasus Pada Busway Transjakarta-Jakarta)
b. Uji Kesalahan Pemilihan Metode Integrasi
aktivitas, jam 06.00 – 09.00 dan jam 15.00 – 18.00.
Metode integrasi yang akan dibandingkan dalam uji ini ialah metode Euler dan Runge-Kutta
b. Waktu kedatangan penumpang sedang Kedatangan penumpang sedang yaitu dari
dengan Fixed step. Metode integrasi Euler
jam 12.00 – 15.00, dimana pada saat
merupakan metode integrasi yang sederhana
tersebut dalam waktu istirahat.
dan cukup memadai untuk diterapkan pada berbagai model. Metode Euler mengasumsikan
c.
Waktu kedatangan penumpang sepi Kedatangan penumpang sepi pada jam
bahwa rate selama t hingga t + dt konstan,
09.00 – 12.00.
yang berarti bahwa rata-rata rate selama selang waktu tersebut sama dengan rate pada saat t. Sedangkan metode Runge-Kutta memberikan
VII.
KESIMPULAN
taksiran yang lebih baik terhadap rate selama
Berdasarkan
selang waktu
telah dijelaskan sebelumnya serta
metode
t
hingga t + dt. Akan tetapi
Runge-Kutta
memerlukan
permasalahan
penelitian
yang sesuai
waktu
dengan tujuan penelitian yang dicapai, maka
komputasi yang lebih lama daripada metode
dapat diambil beberapa kesimpulan, sebagai
Euler pada time step yang sama.
berikut : 1. Permasalahan
VI. SKENARIO SIMULASI
kemacetan
yang
sering
terjadi di kota besar biasanya timbul karena
Untuk melihat perilaku model sistem dinamis,
kebutuhan akan transportasi lebih besar
maka dibuatlah suatu scenario, dimana skenario
daripada
lebih merupakan pemetaan masa depan yang
tersedia, atau prasarana tersebut tidak
lebih
dapat berfungsi sebagai mana mestinya.
heuristic,
bukan
merupakan
suatu
peramalan. Dengan demikian System dynamics
prasaranan
transportasi
yang
a. Waktu kedatangan penumpang ramai
lebih menjawab pertanyaan, “Apa yang akan
Bila dilihat hubungan kemacetan lalu lintas
terjadi jika…..?”
dengan pengguna busway, adanya busway ternyata mengurangi kemacetan lalu lintas
Waktu pergerakan sangat tergantung pada kapan
seseorang
melakukan
sehari-hari. Berdasarkan
aktivitasnya
model yang telah
dibuat, maka dibuat 3 skenario, yaitu: penumpang
dilihat
waktu
dari
disebut
mereka
dimana pengguna busway meningkat yang menyebabkan pengguna kendaraan lain menurun.
a. Waktu kedatangan penumpang ramai Kedatangan
yang terjadi di sepanjang jalur busway,
Sehingga
perjalanan
yang
ditempuh dapat direncanakan. ramai
b. Waktu kedatangan penumpang sedang
melakukan
25
Infomatek Volume 6 Nomor 1 Maret 2004 : 13-26
c.
Begitu juga pada saat waktu kedatangan
berbagai arah sehingga masyarakat yang
penumpang sedang. Kendaraan sepanjang
berada di manapun dapat dengan mudah
jalur
dan dapat menikmati busway.
busway
mengalami
penurunan
Rencana
sehingga arus lalu lintas bergerak dengan
pembuatan koridor yaitu: 2004 (Blok M-
cepat.
Kota),
Hal
ini
memperlihatkan
bahwa
2005
(Pulogadung-Harmoni,
berkurangnya kendaraan lain dan beralih ke
Kalideres-Harmoni),
busway sehingga kemacetan dapat dihindari.
Kebon Jeruk, Kampung Rambutan-Tanjung
Waktu kedatangan penumpang sepi
Priok, Pulogebang-Bundaran HI, Cililitan-
Walaupun
Grogol), 2010 (Cililitan-Tanjung Priok, Pasar
pada
waktu
kedatangan
2007
(Pasar
Baru-
penumpang sepi, kendaraan mobil pribadi
Minggu-Manggarai,
meningkat sehingga mengakibatkan arus
Melayu, Ciledug-Blok M, Warung Jati-Imam
lalu lintas sedikitnya terhambat, tetapi tidak
Bonjol, Kalimalang-Blok M, Lebak Bulus-
menyebabkan
parah.
Kebayoran Lama, Senayan-Tanah Abang).
Kendaraan dapat melaju dengan kecepatan
Dengan penambahan prasarana tersebut
yang rendah dibandingkan dengan keadaan
dapat meningkatkan kinerja Transjakarta.
kemacetan
yang
Pulogebang-Kampung
waktu ramai dan waktu sepi. 2. Pengaruh pengguna busway Transjakarta terhadap moda transportasi lainnya dapat mengurangi penggunaan kendaraan pribadi.
Morlok, E.K., (1978), Pengantar Teknik dan Perencanaan Transportasi, Jakarta,
melakukan
Penerbit Erlangga
perjalanan
dengan [2]
Sterman, D., (2000), Business Dynamics :
mempertimbangkan berbagai faktor, yaitu
Systems Thinking and Modeling for a
perjalanan, jarak tempuh, biaya dan tingkat
Complex World, United States of America,
keamanan, maka busway Transjakarta telah
McGraw-Hill Higher Education.
menjembatani faktor yang dianggap sangat
[3]
Sushil,
(1993),
System
Approach
for
Dynamics:A
dominant oleh masyarakat sehingga orang
Practical
beralih menggunakan busway.
Problem, New Delhi India, Wiley Estern
Dalam peningkatan pelayanan Transjakarta,
Limited.
maka dilakukan penambahan koridor dari
26
[1]
Kemacetan lalu lintas disebabkan orang
menggunakan mobil pribadi, karena orang
3.
VIII. DAFTAR RUJUKAN
Managerial