INFOGRAFI DAN PETA TEMATIK DATA SOSIAL EKONOMI
Sanksi Pelanggaran Pasal 72 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 1.
Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat (1) atau pasal 49 ayat (1) dan ayat (2) dipidana penjara paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp. 1.000.000,00- (satu juta rupiah) atau paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah)
2.
Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan dan barang hasil pelanggaran hak cipta atau hak terkait, sebagaimana dimaksud ayat (1) dipidana dengan pidana paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah)
INFOGRAFI DAN PETA TEMATIK DATA SOSIAL EKONOMI
Oleh, Dias Satria, SE., M.App.Ec., PhD.
2016
Infografi dan Peta Tematik Data Sosial Ekonomi Penulis: Dias Satria SE., M.App.Ec., PhD. ISBN: Editor: Tim UB Press Penyunting: Tim UB Press Desain Sampul dan Tata Letak: .....................& Dwi Andiyas K Penerbit:
UB Press Redaksi: Jl. Veteran 10-11 Malang 65145 Indonesia Gedung INBIS Lt.3 Telp: 0341-554357, Fax: 0341-554357 (call) e-mail:
[email protected]/
[email protected] http://www.ubpress.ub.ac.id Cetakan Pertama, November 2016 i – vii + 101 hlm, 15.5 cm x 23.5 cm Dicetak oleh:
UBMedia
Universitas Brawijaya, Malang Hak cipta dilindungi undang-undang Dilarang memperbanyak karya tulis ini dalam bentuk dan dengan cara apapun tanpa ijin tertulis dari penerbit
PENGANTAR PENULIS Dalam metode komunikasi, infografi dapat digunakan secara efektif untuk menjelaskan sebuah informasi melalui penggabungan katakata atau kalimat yang kuat serta dukungan gambar yang relevan. Dalam pengembangannya, infografi saat ini digunakan secara luas baik dalam mempromosikan sebuah produk, menjelaskan sebuah kebijakan hingga sebagai salah satu instrumen pengajaran yang efektif kepada mahasiswa. Infografi saat ini digunakan di banyak lembaga internasional dan nasional untuk menjelaskan isu-isu penting kepada masyarakat luas, melalui media sosial, seperti: facebook, instagram, twitter dan lain sebagainya. Hal ini tentu sejalan dengan perkembangan teknologi dan preferensi masyarakat yang sangat menyukai visualisasi yang menarik. Dalam buku ini akan dijelaskan prinsip-prinsip penting dalam pembuatan infografi agar dapat menjadi sebuah media visual yang menarik dan efektif dalam menyampaikan pesan atau informasi tertentu. Selanjutnya akan diberikan berbagai sumber data dan statistik yang valid untuk data-data sosial dan ekonomi yang up to date, seperti database Bank Dunia, International Monetary Fund, Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, Kementrian Keuangan, Badan Pusat Statistik dan lain sebagainya. Dalam mendukung infografi, akan dijelaskan pembuatan peta tematik dengan bantuan software QGIS. Software ini sangat userfriendly dan dapat diunduh gratis, sehingga mampu membantu pembuatan peta tematik yang berisikan data informasi yang dihubungkan dengan letak wilayah. Buku ini berisikan contoh-contoh infografi yang menarik, yang diharapkan dapat menjadi referensi bagi pembuatan media visual. Selain itu, untuk mendukung sebuah presentasi visual akan dijelaskan beberapa aplikasi online dan software yang dapat digunakan. Beberapa aplikasi tersebut memiliki fitur-fitur yang sangat user-friendly sehingga memudahkan pengguna, khususnya mereka yang tidak pernah mempelajari piranti lunak desain grafis seperti: adobe photoshop, corel draw, adobe after effect maupun piranti lunak lainnya.
i
Dari penjelasan pembuatan infografi dan peta tematik yang berbasis data sosial ekonomi diharapkan dapat memberikan sebuah penyegaran dalam menampilkan data sosial ekonomi yang rumit menjadi sebuah media informasi dan komunikasi yang efektif. Hal ini juga berarti bahwa data sosial ekonomi tidak hanya dapat disajikan dalam bentuk tabel dan grafik, namun lebih dari itu dapat divisualisasikan menjadi lebih powerful kedalam bentuk infografi dan peta tematik. Penulis berterima kasih pada seluruh pihak yang membantu terciptanya buku ini. Kepada Rektor Universitas Brawijaya, Prof. Dr. Ir Mohammad Bisri, MS., Prof. Candra Fajri Ananda selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya, Bapak Chomsin S. Widodo, PhD. dan Tim Program Hibah Kompetisi UB, Tim UB Press serta staf yang membantu buku ini, antara lain: Enggal Mukti, Brilian Akbar, Arty Darmawan dan Grebli Maliki.
ii Infografi dan Peta Tematik Data Sosial Ekonomi
DAFTAR ISI PENGANTAR PENULIS .......................................................... i DAFTAR ISI ........................................................................ iii BAB I PENDAHULUAN ....................................................... 1 Pendahuluan ....................................................................... 3 Infografi dan Aplikasinya ...................................................... 8 BAB II INFOGRAFI: PEDOMAN UMUM .............................. 11 Pokok-Pokok Dasar Design Infografi ..................................... 13 BAB III DATABASE DAN OLAH DATA STATISTIK SOSIAL EKONOMI ......................................................................... 19 Pendahuluan ..................................................................... 21 Database Perdagangan Internasional .................................... 24 Informasi Daya Saing Ekonomi ............................................ 27 Fundamental Makroekonomi ............................................... 28 Data Pasar Keuangan dan Moneter ...................................... 29 Informasi Logistik .............................................................. 30 Data Keuangan Daerah ....................................................... 31 Penutup ........................................................................... 33 BAB IV PETA TEMATIK DENGAN QGIS .............................. 39 Pendahuluan ..................................................................... 41 QGIS: Pendahuluan ........................................................... 43 Pembuatan Peta Tematik dengan QGIS ................................ 44 Mengunduh Peta ............................................................... 46 Install Plugins di QGIS ....................................................... 48 Memulai Bekerja dengan Peta ............................................. 55 Melihat Informasi pada Peta (Atribut) .................................. 60 Menggunakan Lokasi Tertentu pada Peta.............................. 62 Mengisikan Informasi (Atribut) pada Peta ............................. 68 Membuat Peta Tematik Lingkaran ....................................... 70 BAB V INFOGRAFI DAN PETA TEMATIK ............................ 75 Pendahuluan ..................................................................... 77 Contoh Infografi ................................................................ 77 BAB VI PIRANTI LUNAK PENDUKUNG .............................. 85 Prezi ................................................................................ 87 iii
Rawshorts ........................................................................ 88 Piktochart ........................................................................ 88 Tableau Public.................................................................. 89
BAB VII PENUTUP ........................................................... 95 DAFTAR PUSTAKA ............................................................ 99 BIOGRAFI PENULIS ........................................................ 101
iv Infografi dan Peta Tematik Data Sosial Ekonomi
DAFTAR GAMBAR Gambar 1
Infografi Bank Dunia terkait Financial inclusion ....... 4
Gambar 2
Infografi Bank Dunia terkait dengan kemiskinan dunia .................................................................. 5
Gambar 3
Infografi: Menanggulangi Kemiskinan, Mengurangi Ketimpangan...................................... 6
Gambar 4
Contoh Peta Tematik Kemiskinan Dunia.................. 7
Gambar 5
Infografi Ekonomi Indonesia .................................. 8
Gambar 6
Infografi: IPM di Jawa Timur................................ 17
Gambar 7
Infografi: Ekonomi AS ......................................... 18
Gambar 8
Website Bank Dunia (Data) .................................. 23
Gambar 9
Nilai ekspor negara-negara di dunia ...................... 24
Gambar 10
Tampilan website THE ATLAS.............................. 25
Gambar 11
Hasil Output THE ATLAS .................................... 26
Gambar 12
Asal negara yang mengekspor barangnya ke Indonesia .......................................................... 27
Gambar 13
Kondisi LPI di beberapa negara ........................... 31
Gambar 14
Peta Kemandirian Daerah dan Rasio Dana Transfer ............................................................ 33
Gambar 15
Posisi Produk Domestik Bruto AS (sumber Bank Dunia)............................................................... 34
Gambar 16
Posisi Indeks Harga Konsumen AS (Sumber IMF) ................................................................. 34
Gambar 17
Performa Logistik AS (Sumber Bank Dunia)........... 35
Gambar 18
Profil Ekonomi AS (Sumber Forum Ekonomi Dunia)............................................................... 35
Gambar 19
Pilar daya saing AS (Sumber Forum Ekonomi Dunia)............................................................... 36
Gambar 20
Komoditas yang di ekspor AS di tahun 2014 (Sumber Center for International Development, Harvard University) ............................................. 36
Gambar 21
Infografi: Ekonomi AS ......................................... 37
v
Gambar 22
Peta tematik sebaran proporsi PAD terhadap Pendapatan Daerah di Kabupaten dan Kota di Jawa Timur ....................................................... 45
Gambar 23
Tampilan website Indonesian Geospatial Portal ..... 47
Gambar 24
Tampilan peta yang akan diunduh ....................... 48
Gambar 25
Fitur open layers plugin ...................................... 49
Gambar 26
Tampilan sumber peta yang bisa diunduh dengan plugin Openlayers ................................... 50
Gambar 27
Toolbar OSM downloader .................................... 51
Gambar 28
Peta tematik dengan model titik centroid ............. 71
Gambar 29
Infografi: Daya Saing Daerah ............................... 78
Gambar 30
infografi: Masalah mendasar Banyuwangi ............. 79
Gambar 31
Infografi: Pengembangan Kawasan di Banyuwangi ...................................................... 80
Gambar 32
Infografi: Strategi Pembangunan Banyuwangi ....... 80
Gambar 33
Infografi: Pembangunan yang merata ................... 81
Gambar 34
Infografi: Banyuwangi Digital Society ................... 82
Gambar 35
Infografi: Produktivitas Modal di Banyuwangi ........ 82
Gambar 36
Infografi: Tingkat Kesenjangan Pendapatan .......... 83
Gambar 37
Infografi: Tujuh pilar pembangunan berkelanjutan .................................................... 83
Gambar 38
Tampilan Prezi .................................................. 87
Gambar 39
Tampilan Rawshorts ........................................... 88
Gambar 40
Tampilan Piktochart ........................................... 89
Gambar 41
Tampilan Tableau Public .................................... 89
Gambar 42
Tampilan output Tableau Public .......................... 91
Gambar 43
Informasi Data Statistik ...................................... 91
Gambar 44
Sheet 1 Public Tableau ...................................... 92
Gambar 45
Sheet 2 Tableau Public ...................................... 93
Gambar 46
Sheet 3 Tableau Public ...................................... 93
Gambar 47
Sheet 4 Tableau Public ...................................... 94
Gambar 48
Dashboard Tableau Public .................................. 94
vi Infografi dan Peta Tematik Data Sosial Ekonomi
DAFTAR TABEL Tabel 1
Belanja berdasarkan fungsi dibandingkan dengan total belanja di Kabupaten dan Kota di Jawa timur................................................................... 32
Tabel 2
Proporsi PAD terhadap Pendapatan Daerah di Kabupaten dan Kota di Jatim ................................. 45
Tabel 3
Indikator Makroekonomi ASEAN ............................. 90
vii
BAB I PENDAHULUAN
1
Pendahuluan Infografi saat ini marak digunakan di berbagai media internet dan media sosial untuk memvisualisasikan data-data statistik yang kompleks, serta berbagai informasi penting guna memperkuat bahasan atas topik yang spesifik. Dalam metode komunikasi, infografi dapat digunakan secara efektif untuk menjelaskan sebuah informasi melalui penggabungan katakata atau kalimat yang kuat serta dukungan gambar yang relevan. Dalam pengembangannya, infografi saat ini digunakan secara luas baik dalam mempromosikan sebuah produk, menjelaskan sebuah kebijakan hingga sebagai salah satu instrumen pengajaran yang efektif kepada mahasiswa. Dalam beberapa survey ditemukan hal-hal penting yang mempengaruhi kemenarikan sebuah infografi serta bagaimana isi yang ada didalamnya dapat diingat oleh pembaca. Dua hal yang mendasar yang mempengaruhinya, antara lain: pilihan warna dan kompleksitas visual. Dalam hal ini pemilihan warna dan desain yang menarik mampu meningkatkan minat pembaca pada sebuah media visual (seperti infografi). Namun pemilihan warna, desain dan kompleksitas visual tentu harus dikaitkan dengan memperhatikan bagaimana latar belakang pembaca baik dari segi pendidikan, umur dan jenis kelamin (Harrison et., al., 2015). Selanjutnya dijelaskan oleh Dunleavy (2015) bahwa prinsip penting dalam mengembangkan sebuah infografi, seperti bagaimana memberikan penekanan pada penyeleksian konteks, penggunaan konten kuantitatif (grafik dan angka statistik) dan bagaimana mensintesis sebuah informasi untuk kepentingan presentasi visual. Penjelasan diatas menegaskan pentingnya pengolahan sebuah informasi yang kompleks (data, statistik dan argumentasi) untuk dapat diubah menjadi sebuah media visual yang menarik dengan sentuhan desain artistik serta kemampuan dalam menciptakan komposisi yang tepat. Infografi saat ini digunakan di banyak lembaga internasional dan nasional untuk menjelaskan isu-isu penting kepada masyarakat luas, melalui media sosial, seperti: facebook, instagram, twitter dan lain sebagainya. Hal ini tentu sejalan dengan perkembangan teknologi dan preferensi masyarakat yang sangat menyukai visualisasi yang menarik. Sebagai contoh, Bank Dunia menggunakan infografi untuk menjelaskan isu penting terkait dengan akses keuangan inklusif
3
(financial inclusion) dan target yang diinginkan di tahun 2020. Gambar dibawah ini merupakan salah satu contoh infografi yang dirilis oleh Bank Dunia di salah satu tautan di websitenya.
Gambar 1 Infografi Bank Dunia terkait Financial inclusion Sumber: http://www.worldbank.org/en/topic/financialinclusion/brief/achievinguniversal-financial-access-by-2020
Dengan infografi, maka data statistik diatas dapat disampaikan dengan lebih menarik dan mudah untuk difahami. Infografi tersebut menjelaskan sebaran capaian akses keuangan di berbagai Negara yang masih rendah dan bagaimana kedepan Bank Dunia ingin mendorong akses keuangan dapat lebih maksimal di tahun 2020. Beberapa elemen penting yang digunakan dalam infografi tersebut, antara lain adalah: Peta tematik (peta yang berisikan informasi atau atribut), data statistik, statement atau informasi umum yang menguatkan dan yang lebih terpenting, sumber data. Selanjutnya, contoh dibawah ini merupakan salah infografi yang dibuat oleh Bank Dunia terkait dengan kebijakan mengurangi tingkat kemiskinan dunia. Secara umum infografi tersebut menjelaskan bagaimana perkembangan penurunan tingkat kemiskinan dari tahun 1990 hingga saat ini, serta bagaimana target penurunan tingkat kemiskinan di masa depan. Infografi tersebut juga menjelaskan Negara-negara dengan tingkat kemiskinan tertinggi, serta bagaimana kebijakan yang harus dilakukan untuk mendorong kesejahteraan bersama.
4 Infografi dan Peta Tematik Data Sosial Ekonomi
Gambar 2 Infografi Bank Dunia terkait dengan kemiskinan dunia Sumber: http://siteresources.worldbank.org/INTPROSPECTS/Images/3349331271876733261/69927441397074444678/prosperity_for_all_infographic_2014.jpg
Infografi merupakan salah satu media yang efektif dalam mengkomunikasikan dan memvisualisasikan data dan informasi yang kompleks. Dalam hal ini pembuatan infografi dilakukan dengan mengkombinasikan elemen-elemen dalam visualisasi data dan desain yang menarik. Beberapa lembaga internasional dan nasional, seperti: Bank Dunia (World Bank), Asian Development Bank (ADB), International Monetary Fund (IMF) dan Kementrian Komunikasi dan Informatika, menggunakan infografi untuk mendiseminasikan hasil kebijakan maupun informasi umum kepada masyarakat. Penggunaan infografi seperti pada contoh diatas memiliki kekuatan visual yang sangat baik, sehingga secara kognifitif dapat mempengaruhi pembaca untuk mau menelaah secara lebih detail maksud infografi tersebut. Contoh infografi lain yang menarik dapat ditemukan di beberapa infografi yang dikeluarkan oleh Kementrian Komunikasi dan Informatika. Salah satunya yang berjudul “Menanggulangi Pendahuluan 5
kemiskinan, mengurangi ketimpangan”. Pesan yang disampaikan dalam infografi tersebut sangat lengkap menjelaskan profil masyarakat miskin di Indonesia, seperti jumlah masyarakat miskin, anggaran penanggulangan kemiskinan dan lain sebagainya. Visualisasi ini tentu sangat menarik menjadi salah satu media informasi untuk menjelaskan bagaimana kondisi kemiskinan di Indonesia secara umum. Selain itu, pesan yang ditampilkan begitu penting khususnya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat atas kondisi kemiskinan dan kesenjangan pendapatan di Indonesia.
Gambar 3 Infografi: Menanggulangi Kemiskinan, Mengurangi Ketimpangan Sumber: https://web.kominfo.go.id/sites/default/files/Infografi%20RPJMN%20Final26_1.jpg
Selanjutnya, penggunaan infografi dapat dikombinasikan dengan elemen peta tematik, yaitu peta yang memiliki warna yang interaktif yang mampu merepresentasikan atribut atau informasi tertentu di suatu wilayah. Sebagai
contoh,
kita
dapat
membuat
peta
6 Infografi dan Peta Tematik Data Sosial Ekonomi
tematik
untuk
menjelaskan kondisi fiskal (keuangan daerah) di kabupaten dan kota yang ada di Jawa Timur. Dalam hal ini maka beberapa wilayah dengan warna tertentu akan merepresentasikan kondisi yang baik atas kondisi fiskal, sedangkan warna lainnya merepresentasikan kondisi yang buruk. Gambar dibawah ini merupakan contoh peta tematik yang dirilis oleh Bank Dunia untuk menginformasikan sebaran penduduk miskin yang ada di berbagai Negara di dunia. Secara sederhana, peta tematik tersebut memudahkan pembaca untuk mengidentifikasi wilayah-wilayah dengan jumlah masyarakat miskin terbanyak.
Gambar 4 Contoh Peta Tematik Kemiskinan Dunia
Dalam bidang sosial ekonomi ada banyak data informasi spasial yang dapat dikembangkan menjadi peta tematik yang menarik, seperti: Data sebaran kemiskinan di Indonesia, data keuangan daerah (fiskal) di kabupaten dan kota di Jawa Timur dan data demografi di level kecamatan di Kabupaten Banyuwangi. Selanjutnya, jika dikombinasikan dengan peta dan informasi umum maka akan dihasilkan sebuah infografi yang menarik. Gambar dibawah ini merupakan salah satu contoh infografi yang pop-up dalam website Badan Pusat Statistik yang menjelaskan kondisi pertembuhan ekonomi di beberapa kawasan di Indonesia. Infografi tersebut memiliki beberapa elemen penting yang dapat dicermati, antara lain: judul infografi yang jelas dan informatif, Pendahuluan 7
dukungan data statistik, kalimat (kata-kata) yang menjadi penekanan informasi serta komposisi dan warna yang baik. Visualisasi ini tentu sangat baik digunakan karena mampu menyampaikan pesan yang informatif dengan dukungan visualisasi yang baik.
Gambar 5 Infografi Ekonomi Indonesia
Dalam pembuatan peta tematik seperti diatas, dapat menggunakan software QGIS untuk menggabungkan data berupa peta dengan informasi atribut yang bermacam-macam (semisal data kemiskinan, data populasi dan lain-lain). QGIS merupakan salah satu software untuk mengelola sistem informasi geografi. Pilihan atas software ini dikarenakan gratis (opensource) dan sangat user friendly atau mudah digunakan. Dalam buku ini juga akan diinformasikan berbagai sumber peta interaktif dan uptodate dari berbagai sumber, seperti: openstreetmap, googlemap dan lain-lain, untuk dikolaborasikan dalam QGIS.
Infografi dan Aplikasinya
Penggunaan infografi dapat menjadi salah satu pilihan media yang efektif untuk menyampaikan informasi maupun pengetahuan dalam berbagai kegiatan, seperti pengajaran, presentasi maupun diseminasi informasi via media internet dan sosial. Di dunia perguruan tinggi misalnya, infografi dapat digunakan untuk menjelaskan sebuah hasil survey yang biasanya hanya
8 Infografi dan Peta Tematik Data Sosial Ekonomi
diselesaikan dalam bentuk laporan buku yang monoton. Sehingga dengan penggunaan infografi yang baik, dengan mengkombinasikan hasil data survey, peta dan informasi umum (penekanan hasil) maka hasil survey penelitian tersebut dapat lebih bermanfaat dan menarik untuk dibaca oleh publik. Selanjutnya, penggunaan infografi secara luas dapat dilakukan oleh pemerintah daerah dan institusi lain untuk menginformasi sebuah informasi data tentang kependudukan, tingkat pendidikan, tingkat kesehatan dan informasi lainnya. Hal ini dapat dilakukan sebagai salah satu media informasi bagi masyarakat agar lebih menarik dan efektif. Saat ini buku yang beredar lebih banyak menginformasikan sisi “geographical information system” yang dikhususkan pada pengguna di bidang sains, sehingga sangat sulit untuk difahami oleh pembaca yang tidak memiliki latar belakang geografi. Keistimewaan yang dikedepankan oleh buku ini, antara lain: • Pertama, buku ini memiliki fokus pada pengguna (user) dengan background sosial dan ekonomi sehingga contohcontoh yang digunakan akan disesuaikan dengan kebutuhan data dan informasi yang sering digunakan sehari-hari. • Kedua, buku ini selain memberikan secara detail tahapan pembuatan peta tematik yang menarik dan informatif, juga diarahkan untuk mengkombinasikan peta tersebut menjadi sebuah infografi yang lengkap. • Ketiga, buku ini akan disajikan secara menarik, ringkas dan informatif disertai dengan gambar-gambar tampilan aplikasi (screenshot) agar pembaca betul-betul dapat termotivasi pentingnya sebuah visualisasi data dan informasi. Tujuan buku ini antara lain: a) Menghasilkan pedoman penggunaan software QGIS bagi kebutuhan pembuatan peta tematik yang efektif, menarik dan informatif, khususnya dalam eksplorasi data sosial dan ekonomi; b) Menghasilkan pedoman untuk membuat infografi yang menarik dan informatif bagi kebutuhan pengguna (user). Target pembaca bagi buku “Infografi dan Peta Tematik Data Sosial Ekonomi”, antara lain: a) Peneliti, untuk membantu memvisualisasikan hasil-hasil penelitian maupun data dari laporan penelitian agar lebih menarik dan informatif bagi pengguna (user); b) Pendidik, untuk membantu memvisualisasikan teori maupun data kepada mahasiswa; c) Pemerintah, untuk membantu memvisualisasikan database (data statistik sosial dan ekonomi) agar mampu memberikan informasi yang tepat untuk pengambilan Pendahuluan 9
keputusan; dan d) Mahasiswa, untuk membantu memvisualisasikan tugas-tugas agar lebih menarik dan informatif. Tujuan buku ini antara lain: a) Menghasilkan pedoman penggunaan software QGIS bagi kebutuhan pembuatan peta tematik yang efektif, menarik dan informatif, khususnya dalam eksplorasi data sosial dan ekonomi; b) Menghasilkan pedoman untuk membuat infografi yang menarik dan informatif bagi kebutuhan pengguna (user).
10 Infografi dan Peta Tematik Data Sosial Ekonomi
BAB II INFOGRAFI: PEDOMAN UMUM
11
Pokok-Pokok Dasar Design Infografi Dalam membuat sebuah infografi ada beberapa pedoman umum yang harus dilakukan agar infografi yang dibuat mampu secara efektif menyampaikan pesan atau informasi yang diinginkan. Namun, hal utama yang harus dilakukan adalah bagaimana membuat first impression atas visual yang ditayangkan. Selanjutnya, jika tertarik pembaca terus membaca dan memahami pesan atau informasi yang berikan. Borkin et. al (2013) menjelaskan pentingnya sebuah desain untuk memperkuat pembaca dalam mengingat sebuah pesan yang disampaikan dalam media visual. Dalam hal ini ditemukan bahwa visualisasi yang unik lebih mudah untuk diingat dibandingkan dengan grafik umum yang biasa digunakan. Dalam konteks ini, desain sebuah media visual (infografi) memegang peranan yang penting khususnya dalam mengelola sebuah informasi yang rumit (data, statistik dan kalimat-kalimat) agar mengalir dan mudah untuk difahami oleh pembaca. Selanjutnya, Dur (2014) menegaskan pentingnya sebuah desain dalam visualisasi data dan infografi di era digital seperti saat ini. Desain visual tidak hanya penting dalam meningkatkan pemahaman pembaca terhadap hasil infografi, namun lebih dari itu bertujuan untuk menyederhanakan sebuah informasi yang rumit (kompleks) serta bertujuan secara persuasive untuk tujuan atau pesan tertentu. Dalam survey yang dilakukan, Harrison et., al. (2015) menjelaskan hal-hal penting yang mempengaruhi sebuah infografi dapat diingat dan menarik pembaca. Temuan tersebut dihasilkan dari penelitian yang dilakukan pada 1278 peserta survey. Hal penting pertama yang mendorong pembaca untuk melihat sebuah infografi adalah warna dan kompleksitas visual. Selanjutnya, tingkat pendidikan, umur dan jenis kelamin mempengaruhi preferensi warna yang dipilih. Dunleavy (2015) menjelaskan prinsip penting dalam mengembangkan sebuah infografi, seperti bagaimana memberikan penekanan pada penyeleksian konteks, penggunaan konten kuantitatif (grafik dan angka statistik) dan bagaimana mensintesis sebuah informasi untuk kepentingan presentasi visual. Krum (2013) menjelaskan beberapa tips penting untuk mendesain sebuah infografi, sehingga mampu menarik pembaca dan menjadi viral di media sosial. Pertama, adalah masalah akurasi dalam penyampaian informasi. Kedua, adalah masalah visualisasi dan
13
komposisi grafik, khususnya dalam menyampaikan data dan statistik yang rumit. Ketiga, pemilihan topik yang baik, yang bisa menjadi sebuah trending ataupun kontroversial. Keempat, fokus pada pesan penting yang ingin disampaikan. Kelima, modifikasi grafik dan tabel yang tradisional agar menjadi lebih menarik. Keenam, perlunya sumber data yang valid. Terakhir, dicetak dengan resolusi yang sangat baik. Lankow, et., al. (2012) menjelaskan tiga elemen penting dalam pembuatan sebuah infografi, antara lain: pengunaannya (utility), kekuatan manfaatnya (soundness) dan tampilan artistic atau kecantikannya (beauty). Dalam konteks utility maksudnya adalah sejauh mana infografi mampu mencapai tujuannya. Atau dengan kata lain, bagaimana pesan yang disampaikan dapat efektif difahami oleh target pembacanya. Kedua, dalam konteks kemanfaatan berarti sejauh mana pesan yang disampaikan bermanfaat dan bernilai. Terakhir, tampilan desain menjadi elemen terakhir yang penting dalam sebuah infografi. Smiciklas (2012), menjelaskan bagaimana membuat sebuah media visual yang mampu mentransformasikan data dan informasi yang rumit menjadi sebuah media informasi yang mampu diterima baik oleh pembaca. Dalam bukunya juga dijelaskan bagaimana pentingnya dalam mensintesis sebuah informasi dan mendiseminasinya dengan efektif. Smiciklas juga mendiskusikan bagaimana sebuah media visual menjadi lebih menarik dan efektif dibandingkan dengan kalimat-kalimat yang panjang. Intinya adalah bagaimana mengkomunikasikan sebuah informasi dengan lebih kreatif dan kreatif untuk menarik lebih banyak lagi pembaca atas sebuah pesan atau topik yang ingin disampaikan. Berikut ini adalah rangkuman yang dapat dilakukan untuk membantu membuat sebuah infografi yang baik, antara lain: Pertama, Infografi harus memiliki topik yang menarik, dan spesifik. Ada banyak tema dibidang sosial dan ekonomi yang menarik untuk digunakan sebagai bahan untuk membuat infografi, seperti: kemiskinan, kesenjangan pendapatan, keuangan daerah (fiskal), pertumbuhan ekonomi dan performa ekspor-impor. Namun dari tema yang besar tersebut, harus lebih dispesifikkan agar pesan dan informasi yang disampaikan dapat efektif tersampaikan. Sebagai contoh, infografi yang dibuat dapat menggunakan topik performa ekspor di Indonesia dan masalah daya saing. Dalam konteks ini, anda dapat menggunakan data statistik ekspor, peta administrasi provinsi untuk membandingkan nilai ekspornya serta informasi umum terkait dengan masalah mendasar daya saing internasional.
14 Infografi dan Peta Tematik Data Sosial Ekonomi
Selain itu, infografi dengan topik yang menarik dan spesifik dapat menggunakan informasi data indeks ketahanan fiskal di Kabupaten dan Kota di Jawa Timur. Data yang digunakan dapat di akses di website kementerian keuangan, yang dikombinasikan dengan peta administrasi di tingkat Kabupaten dan Kota. Terakhir, infografi tersebut dapat ditambah dengan informasi umum terkait kondisi ketahanan fiskal daerah di Jawa Timur. Kemenarikan sebuah topik dalam infografi sangat menentukan efektivitas pesan yang ingin disampaikan. Oleh karena itu, pemilihan topik yang menarik dan spesifik harus disesuaikan dengan target readers (pembaca) yang ingin dituju. Bahkan akan lebih baik jika sebelum membuat infografi, dilakukan survey atas profil pembaca. Seperti: kelompok umur, jenis kelamin, asal wilayah, pendidikan dan lain sebagainya. Dengan informasi tersebut, diharapkan infografi yang dibuat akan disesuaikan dengan karakteristik pembacanya. Sehingga topik yang diangkat akan lebih sesuai dengan kebutuhan mereka. Kedua, infografi harus memiliki pesan yang jelas, fokus serta mudah untuk difahami. Dalam konteks ini, infografi harus mampu mengolah data statistik yang digunakan agar lebih efektif dan mudah difahami. Dalam hal ini data statistik harus mampu menjelaskan sebuah fenomena dengan lebih baik sebagai kekuatan empiris. Terakhir, informasi umum atau penjelasan dalam infografi juga harus ditulis dengan baik agar dapat menjadi informasi yang penting bagi pembaca. Dalam hal ini, diperlukan sebuah kecermatan dalam mengolah data statistik menjadi sebuah informasi yang penting. Khususnya dalam mengarahkan data-data empiris guna mendukung sebuah informasi dalam infografi. Ketiga, data dan informasi yang divisualisasikan harus up-to-date dan berasal dari sumber yang kredibel. Kredibilitas data menjadi sangat penting karena data tersebut diharapkan mampu memperkuat informasi yang disampaikan. Ada banyak sumber-sumber data yang dapat digunakan dalam infografi, yang sebagian besar diambil dari Badan Pusat Statistik serta lembaga-lembaga official pemerintah. Dalam bab selanjutnya akan dieksplorasi beberapa database yang kredibel dan dapat digunakan menjadi bahan infografi. Keempat, secara visual infografi tersebut menarik dengan komposisi gambar yang baik dan pilihan warna yang tepat. Dalam Infografi: Pedoman Umum 15
konteks ini, kemampuan desain grafik menjadi salah satu faktor penting untuk dapat merealisasikan infografi yang baik. Sebagai contoh, judul infografi harus terlihat jelas dan padat sehingga mampu memberikan pesan yang singkat atas apa yang ingin disampaikan oleh pembuatnya. Selanjutnya, komposisi infografi juga harus menyesuaikan penekanan-penekanan informasi yang penting, sehingga ada prioritas dalam ukuran yang merefleksikan keutamaan informasi serta penunjangnya. Disisi lain, komposisi gambar sebagai penguat pesan harus dikomposisikan dengan baik agar tidak terlalu mendominasi atau bahkan tidak terlihat sama sekali. Terakhir, pilihan warna merupakan strategi yang tepat untuk menarik pembaca. Hal ini tentu saja sangat erat kaitannya dengan siapa pembaca anda, bagaimana mood dan emosinya, serta bagaimana respon yang akan ditimbulkan dengan pilihan warna tersebut. Gambar dibawah ini merupakan contoh infografi yang menjelaskan tentang kondisi indeks pembangunan manusia (IPM) di 38 Kota dan Kabupaten di provinsi Jawa Timur tahun 2014. Elemen yang ada dalam infografi tersebut diolah dari peta tematik hasil output software QGIS, dengan data yang uptodate dari Badan Pusat Statistik. Ada beberapa poin penting dari infografi tersebut, antara lain: a) topik yang diusung dalam infografi ini adalah kondisi IPM di Provinsi Jatim pada tahun 2014, b) peta tematik menjelaskan sebaran IPM dengan visual yang mudah untuk difahami, c) data dan informasi bersumber dari BPS (Badan Pusat Statistik) dan d) infografi tersebut memiliki warna dan komposisi yang baik.
16 Infografi dan Peta Tematik Data Sosial Ekonomi
Gambar 6 Infografi: IPM di Jawa Timur
Selanjutnya, ditampilkan infografi tentang kondisi ekonomi Amerika Serikat. Data-data yang digunakan berasal dari beberapa sumber yang berbeda, antara lain: Bank Dunia (World Bank) dan World Economic Forum. Secara umum, infografi tersebut menjelaskan tentang beberapa indikator fundamental makroenomi AS, serta posisi daya saing dan logistik. Beberapa sumber yang diambil dapat diunduh dari halaman berikut ini: http://lpi.worldbank.org/international/global http://reports.weforum.org/global-competitiveness-report-20152016/economies/#economy=USA
Infografi: Pedoman Umum 17
Gambar 7 Infografi: Ekonomi AS
Dapat dijelaskan bahwa gambar tersebut memiliki judul yang spesifik dan menarik, yaitu ekonomi Amerika Serikat. Pembaca akan semakin mudah untuk memahami beberapa hal terkait dengan ekonomi, seperti: peringkat daya saing, jumlah penduduk, peringkat performa logistik, kondisi ekspor, PDB (produk domestik bruto) dan pertumbuhan ekonomi. Hal ini dapat dijelaskan dengan mudah dengan gambar visual (icon) yang relevan. Selanjutnya, angka dan statistik yang ada di dalam infografi tersebut juga sangat akurat karena dirilis oleh data yang berasal lembaga yang kredibel seperti: Bank Dunia dan World Economic Forum. Terakhir, komposisi peletakan gambar, judul dan data statistik sudah cukup proporsional sehingga memberikan tampilan yang menarik untuk pembaca.
18 Infografi dan Peta Tematik Data Sosial Ekonomi
BAB III DATABASE DAN OLAH DATA STATISTIK SOSIAL EKONOMI
19
Pendahuluan Dalam bab ini akan dijelaskan beberapa sumber yang menarik untuk dijadikan bahan pembuatan infografi. Seperti yang telah dijelaskan dalam bab sebelumnya bahwa infografi yang baik harus memiliki sumber yang valid dan kredibel. Hal ini menjadi sangat penting untuk mendukung pesan yang disampaikan agar tidak menjadi bisa dimengerti oleh pembaca. Data menjadi sangat penting dalam mendukung sebuah argumen dan opini. Oleh karena itu dalam merencanakan sebuah infografi diperlukan sumber-sumber data yang relevan, kredibel, dan up-todate agar pesan yang disampaikan dapat sempurna tersampaikan pada pembaca. Berikut ini adalah beberapa tautan database yang dapat digunakan sebagai referensi dalam pencarian data sosial dan ekonomi, antara lain: 1. Badan Pusat Statistik (www.bps.go.id) • BPS merupakan lembaga pemerintah Indonesia non kementrian yang betugas untuk menyediakan kebutuhan data bagi pemerintah dan masyarakat. Berbagai data yang disediakan dalam tautan tersebut berdasar dari hasil survey dan sensus dengan tahapan penelitian dan metode statistik yang tepat. • BPS memiliki berbagai data-data statistik, baik data terkait sosial dan kependudukan, ekonomi dan perdagangan serta pertanian dan pertambangan. 2. Statistik Ekonomi dan Keuangan Daerah (http://www.bi.go.id/id/statistik/sekda/Default.aspx) • Statistik Ekonomi dan Keuangan Daerah (SEKDA) yang dirilis oleh Bank Indonesia memiliki informasi ekonomi yang up-to-date terkait dengan perkembangan ekonomi, harga, perdagangan maupun aktivitas perbankan. • Dalam SEKDA, indikator yang dikembangkan dipilah berdasarkan provinsi sehingga memudahkan bagi analisis ekonomi di tingkat regional. 3. Statistik Perbankan (http://www.ojk.go.id/id/kanal/perbankan/data-danstatistik/statistik-perbankan-indonesia/Default.aspx) • Statistik Perbankan Indonesia merupakan salah satu database perbankan yang lengkap yang dirilis oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
21
•
Data dan statistik di dalam tautan tersebut memuat banyak informasi terkait dengan: statistik perbankan Indonesia, statistik perbankan syariah, statistic BPR konvensional, laporan publikasi perbankan, laporan profil industri perbankan, booklet perbankan Indonesia, direktori perbankan Indonesia maupun alamat kantor bank. Keuangan Daerah 4. Data (http://www.djpk.depkeu.go.id/?page_id=316) • Data keuangan daerah yang dirilis oleh direktorat jenderal perimbangan keuangan kementrian keuangan berisikan ringkasan APBD provinsi, maupun kabupaten dan kota di Indonesia. • Informasi dan data ini menjadi sangat penting ketika diperlukan untuk menganalisis kondisi fiskal daerah. • Informasi anggaran yang disampaikan dalam tautan tersebut dikategorikan menjadi tiga bagian, antara lain: ringkasan, berdasarkan fungsi dan berdasarkan urusan. 5. Data Bank Dunia (http://data.worldbank.org) • Data yang dirilis oleh Bank Dunia berisikan indikatorindikator penting pembangunan di hampir seluruh dunia. Data-data yang dirilis, dapat dikategorikan menjadi beberapa hal, antara lain: o Pertanian dan pembangunan desa o Efektivitas bantuan o Perubahan iklim o Ekonomi dan pertumbuhan o Pendidikan o Energi dan pertambangan o Lingkungan o Hutang eksternal o Sektor keuangan o Jenis kelamin o Kesehatan o Infrastruktur o Kemiskinan o Sektor swasta o Sektor publik o Keilmuan dan teknologi o Pembangunan sosial o Ketenagakerjaan dan perlindungan sosial o Perdagangan o Pembangunan perkotaan 6. Data IMF (http://www.imf.org/en/Data)
22 Infografi dan Peta Tematik Data Sosial Ekonomi
•
International Monetary Fund merupakan organisasi 189 negara yang bertugas melaksanakan kerjasaman moneter untuk mendorong stabilitas sistem keuangan, memfasilitasi perdagangan internasional guna mendukung pertumbuhan ekonomi yang tinggi, penyerapan tenaga kerja dan mengurangi kemiskinan. • Di dalam database IMF dapat diunduh berbagai data keuangan, seperti kondisi fiskal, kondisi moneter maupun kondisi pasar keuangan (saham dan obligasi) di hampir seluruh Negara di Dunia. • Beberapa data yang dirilis oleh IMF dapat dikategorikan menjadi beberapa sub, antara lain: o Statistik keuangan internasional o Neraca pembayaran dan posisi investasi internasional o Statistik keuangan dan moneter o Keuangan pemerintah (kondisi fiskal) 7. Data Pasar Keuangan (https://finance.yahoo.com) 8. Data perkembangan harga saham Indonesia (http://www.idx.co.id/id-id/beranda/publikasi/statistik.aspx) Berikut ini adalah tampilan layout website bank dunia untuk open data. Dalam hal ini, anda dapat mencari data dan statistik berdasarkan Negara maupun indikator, serta pencarian berdasarkan kata kunci (keywords) seperti yang lazim anda lakukan di mesin pencarian (search engine) seperti google, yahoo dan lain sebagainya.
Gambar 8 Website Bank Dunia (Data) sumber: http://data.worldbank.org
Data-data dari berbagai sumber inilah yang selanjutnya akan digunakan sebagai bahan dalam pembuatan infografi. Tugas yang Database & Olah Data Statistik Sosial Ekonomi 23
diarahkan kali ini adalah untuk mencari data profil ekonomi negaranegara dunia, yang menyangkut: performa perdagangan internasional, daya saing ekonomi, fundamental makroekonomi dan informasi pasar keuangan dan moneter.
Database Perdagangan Internasional Salah satu database yang memiliki data perdagangan internasional yang lengkap adalah UNCOMTRADE (United Nation Commercial trade) dengan tautan http://comtrade.un.org. Website ini selain memberikan informasi data yang lengkap atas komoditas yang diperdagangkan di dunia, juga memberikan informasi visual yang menarik berbasis peta (maps). Gambar dibawah ini merupakan salah satu fitur yang dimiliki oleh website tersebut, dimana kita dapat mengetahui nilai ekspor masin-masing Negara di dunia (http://www.trademap.org/countrymap/).
Gambar 9 Nilai ekspor negara-negara di dunia
Berdasarkan gambar diatas dapat dijelaskan bahwa Negara-negara dengan warna tertentu mengindikasikan level nilai ekspor yang dilakukan. Dalam konteks ini, Amerika Serikat dan China merupakan contoh Negara dengan nilai ekspor yang sangat tinggi dengan nilai ekspor diatas Seribu Triliun US$, selanjutnya Indonesia berada pada level sedang (moderate). Peta diatas juga dapat dikategorikan sebagai peta tematik karena berisikan informasi (atribut) tertentu, dalam konteks ini Peta dunia tersebut berisikan informasi atribut terkait dengan nilai ekspor (dalam seribu US$).
24 Infografi dan Peta Tematik Data Sosial Ekonomi
Selain website UNCOMTRADE, website interaktif yang memiliki visualisasi data yang menarik untuk data perdagangan internasional adalah THE ATLAS yang dikembangkan oleh Harvard University dengan tautan http://atlas.cid.harvard.edu. Berikut ini adalah tampilan website THE ATLAS dan beberapa fitur yang dapat digunakan, antara lain: negara asal, ekspor dan impor, komoditas dan tujuan ekspor. Selain itu di website ini juga dijelaskan beberapa model visualisasi data yang menarik, yang disesuaikan dengan preferensi pengguna (user).
Gambar 10 Tampilan website THE ATLAS
Dengan informasi yang ada di website tersebut dapat diketahui komoditas apa yang diekspor oleh Indonesia, dan Negara lainnnya di dunia. Sebagai contoh, berikut ini merupakan visualisasi data ekspor komoditas yang perdagangkan oleh Indonesia di tahun 2014. Dapat dijelaskan bahwa, komoditas utama yang diekspor adalah Batubara (Coal), Minyak (Petroleum) dan Minyak sawit (Palm oil) dengan proporsi masing-masing 11%, 8% dan 9%. Secara visual, gambar tersebut sangat efektif menjelaskan proporsi ekspor komoditas tertentu dengan luasan yang berbeda. Hal ini secara efektif dapat menjelaskan pada pembaca, komoditaskomoditas mana saja yang menjadi unggulan.
Database & Olah Data Statistik Sosial Ekonomi 25
Gambar 11 Hasil Output THE ATLAS
Selanjutnya fitur lain yang dapat digunakan di dalam website tersebut adalah untuk menemukan informasi dari Negara manakah impor barang di Indonesia berasal. Dalam hal ini dapat dijelaskan bahwa 13 persen impor yang ada di Indonesia berasal dari China (Tiongkok) dengan nilai sebesar $23 Billion. Model gambar dibawah ini merupakan salah satu contoh model peta tematik yang dihasilkan dari website THE ATLAS.
26 Infografi dan Peta Tematik Data Sosial Ekonomi
Gambar 12 Asal negara yang mengekspor barangnya ke Indonesia
Informasi Daya Saing Ekonomi Salah satu website yang menarik yang menginformasikan daya saing ekonomi adalah World Economic Forum (WEF) dengan tautan http://reports.weforum.org Data yang disampaikan dalam website tersebut menarik untuk diolah menjadi infografi dan peta tematik karena memiliki informasi spesifik tentang daya saing ekonomi Negara-negara di dunia. Sehingga ketika data informasi daya saing Negara-negara dikombinasikan dengan peta dan informasi umum terkait pilar daya saing maka akan dihasilkan sebuah informasi yang menarik. Berikut ini adalah laporan informasi daya saing ekonomi Indonesia dari World Economic Forum dengan tautan sebagai berikut: http://reports.weforum.org/global-competitiveness-report-20152016/economies/#economy=IDN Secara umum penghitungan yang dirilis oleh WEF memiliki 12 pilar yang digunakan untuk mengukur daya saing ekonomi, antara lain: kelembagaan (institutions), infrastruktur (infrastructure), kondisi makroekonomi (macroeconomic environment), kesehatan dan pendidikan (health and educations), efisiensi pasar barang, pembangunan pasar keuangan, kesiapan teknologi, ukuran pasar, inovasi (innovation) dan Business sophistication. Grafik dibawah ini Database & Olah Data Statistik Sosial Ekonomi 27
secara sederhana menjelaskan ukuran daya saing dalam setiap pilar, dimana tiga hal utama yang memiliki performa yang baik di Indonesia antara lain: kondisi makroekonomi, kondisi kesehatan dan pendidikan serta ukuran pasar. Berdasarkan kondisi pilar tersebut, saat ini Indonesia berada di urutan 37 sedangkan Malaysia di urutan 18 dan Singapura di urutan ke 2.
Grafik 1 Daya saing Ekonomi Indonesia
Fundamental Makroekonomi Bank dunia (worldbank) memiliki data-data sosial ekonomi yang lengkap untuk Negara-negara di dunia yang dapat di akses di tautan: http://data.worldbank.org. Sebagai contoh untuk informasi data sosial ekonomi Indonesia dapat diakses dengan tautan sebagai berikut: http://data.worldbank.org/country/indonesia?view=chart. Grafik dibawah ini merupakan informasi perkembangan Gross Domestic Product (GDP), populasi, emisi karbondioksida, dan rasio enrollment sekolah dasar di Indonesia. Dapat dijelaskan bahwa GDP Indonesia pada tahun 2015 adalah sebesar US$861.934 Billion, dengan populasi 257.563.815 orang dan emisi karbon sebesar 2.304 metriks ton perkapita.
28 Infografi dan Peta Tematik Data Sosial Ekonomi
Grafik 2 Data statistik perkembangan GDP, Populasi, Emisi CO2 dan GER Selain itu, Bank Dunia juga merilis database khusus Indonesia dengan nama INDO-DAPOER (Indonesia Database for Policy and di tautan Economic) http://databank.worldbank.org/data/reports.aspx?source=indo~dapo er-(indonesia-database-for-policy-and-economic-research). Dengan data ini anda bisa bereksplorasi untuk menjelaskan berbagai aspek penting tentang Indonesia, semisal pendidikan, kesehatan, kemiskinan dan lain sebagainya.
Data Pasar Keuangan dan Moneter
Data pasar keuangan dan moneter secara lengkap diinformasikan melalui website Yahoo finance yaitu http://finance.yahoo.com seperti yang dapat dilihat visualisasinya pada gambar dibawah ini.
Database & Olah Data Statistik Sosial Ekonomi 29
Grafik 3 Perkembangan beberapa indikator keuangan di Indonesia Sumber: https://finance.yahoo.com/chart/%5EJKLQ45
Selain sumber diatas, jika kita ingin mencari informasi terkait dengan data keuangan perbankan, perekonomian dan pasar keuangan di Indonesia maka kita dapat mengakses di website www.ojk.go.id untuk website otoritas jasa keuangan, website www.bi.go.id untuk website Bank Indonesia dan website www.idx.co.id untuk pasar saham di Indonesia
Informasi Logistik Informasi terkait dengan performa logistik dan transportasi di beberapa Negara di dunia dapat diakses di website LOGISTICS PERFORMANCE INDEX yang dirilis oleh Bank Dunia, dengan tautan: http://lpi.worldbank.org/international/global. Informasi yang disampaikan sangat menarik untuk melihat enam pilar penting yang menjadi masalah logistik atau infrastruktur di suatu Negara. Sebagai contoh, jika dilihat maka LPI Indonesia ada di urutan 63, bandingkan dengan Malaysia yang ada di urutan 32 dan Singapura di urutan 5. Gambar dibawah ini merupakan peta tematik seluruh dunia yang menjelaskan tentang kondisi LPI di beberapa Negara. Berdasarkan peta tersebut, kepekatan warna (semakin gelap) dari sebuah Negara menjelaskan semakin baiknya performa LPI.
30 Infografi dan Peta Tematik Data Sosial Ekonomi
Gambar 13 Kondisi LPI di beberapa negara
Data Keuangan Daerah Informasi keuangan daerah di level provinsi dan kabupaten/kota dapat diakses di website http://www.djpk.depkeu.go.id/. Informasi yang disampaikan dalam website tersebut mencakup kondisi pendapatan, belanja dan pembiayaan di seluruh wilayah administrasi di Indonesia. Data spasial ini sangat menarik untuk digunakan jika ingin melihat disparitas anggaran di beberapa wilayah, serta menghubungkannya dengan data-data kinerja pembangunan (semisal Indeks Pembangunan Manusia, tingkat kemiskinan dan lain sebagainya). Tabel dibawah ini menjelaskan tiga indikator utama belanja berdasarkan fungsi (pelayanan umum, kesehatan dan pendidikan). Secara umum rata-rata Belanja di Kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa Timur untuk pelayanan umum, kesehatan dan pendidikan terhadap total belanja antara lain sejumlah: 22.8%, 13.5% dan 38.0%.
Database & Olah Data Statistik Sosial Ekonomi 31
Tabel 1
Belanja berdasarkan fungsi dibandingkan dengan total belanja di Kabupaten dan Kota di Jawa timur
No
Nama Daerah
Pelayanan Umum
Kesehatan
Pendidikan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
Kabupaten Bangkalan Kabupaten Blitar Kabupaten Bojonegoro Kabupaten Bondowoso Kabupaten Gresik Kabupaten Jember Kabupaten Jombang Kabupaten Kediri Kabupaten Lamongan Kabupaten Lumajang Kabupaten Madiun Kabupaten Magetan Kabupaten Malang Kabupaten Mojokerto Kabupaten Nganjuk Kabupaten Ngawi Kabupaten Pacitan Kabupaten Pamekasan Kabupaten Pasuruan Kabupaten Ponorogo Kabupaten Probolinggo Kabupaten Sampang Kabupaten Sidoarjo Kabupaten Situbondo Kabupaten Trenggalek Kabupaten Tuban Kabupaten Tulungagung Kota Blitar Kota Kediri Kota Madiun Kota Mojokerto Kota Pasuruan Kota Probolinggo Kota Surabaya Kota Batu Rata-rata
22.6% 22.2% 21.4% 21.5% 29.5% 24.0% 22.4% 25.4% 33.2% 24.3% 21.0% 21.2% 23.3% 22.6% 17.4% 21.2% 26.1% 19.7% 23.0% 21.6% 24.9% 19.1% 21.9% 23.2% 18.5% 21.4% 21.8% 18.3% 19.9% 24.7% 22.8% 28.2% 28.8% 16.7% 25.6% 22.8%
16.1% 8.8% 14.0% 12.7% 15.1% 16.2% 15.1% 12.4% 23.4% 12.1% 12.8% 11.4% 9.7% 12.1% 14.7% 10.8% 11.5% 13.3% 12.4% 13.4% 12.8% 12.7% 16.7% 14.7% 11.6% 12.6% 11.5% 16.8% 18.0% 11.2% 21.8% 15.5% 14.8% 12.3% 3.5% 13.5%
37.4% 48.2% 35.8% 39.6% 27.4% 40.8% 42.0% 42.2% 12.6% 42.2% 43.7% 48.0% 38.5% 38.0% 43.6% 46.3% 48.4% 40.0% 38.8% 46.6% 36.3% 38.5% 35.8% 39.7% 47.6% 43.2% 44.6% 36.8% 28.5% 45.3% 25.2% 26.4% 34.8% 25.4% 23.4% 38.0%
Sumber: APBD Kabupaten/Kota di Jawa Timur, 2016
Melalui tabel diatas terlihat bahwa rata – rata Kabupaten dan Kota di Jawa Timur memiliki perhatian khusus pada sektor pendidikan. Hal ini mengingat IPM di Provinsi Jawa Timur khususnya aspek
32 Infografi dan Peta Tematik Data Sosial Ekonomi
pendidikan tertinggal dengan IPM pada level nasional sehingga Daerah perlu mendorong sektor tersebut agar meningkatkan kualitas pendidikan. Tidak hanya itu, pendidikan merupakan aspek vital pada pembangunan manusia sebab berperan sebagai manpower yang melakukan proses pembangunan secara aktif. Berdasarkan data spasial yang didapat dari berbagai sumber dapat kita olah menjadi sebuah peta tematik yang lebih interaktif. Peta dibawah ini menjelaskan tentang distribusi rasio kemandirian Daerah dan rasio dana transfer. Rasio kemandirian Daerah dalam peta disimbolkan dengan warna putih hingga biru tua, sedangkan rasio dana transfer disimbolkan dengan lingkaran hijau, dimana semakin lebar lingkaran menunjukan nilai prosentase yang tinggi.
Gambar 14 Peta Kemandirian Daerah dan Rasio Dana Transfer
Rasio kemandirian Daerah tertinggi dicapai oleh wilayah Kota Kediri (61.07%), sedangkan wilayah dengan rasio kemandirian terendah adalah Kabupaten Madiun. Rata-rata rasio kemandirian Daerah untuk Kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa Timur adalah sebesar 14.4%. Selanjutnya wilayah dengan dana transfer tertinggi adalah wilayah Kabupaten Situbondo, sedangkan wilayah dengan dana transfer terendah adalah wilayah Kota Probolinggo. Rata-rata Rasio dana transfer Kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa Timur adalah sebesar 54.5%.
Penutup Data dan statistik yang disajikan diatas merupakan sumber-sumber yang sangat penting dan relevan untuk dikembangkan menjadi Database & Olah Data Statistik Sosial Ekonomi 33
sebuah infografi yang menarik. Hal ini tentu membutuhkan sebuah keahlian bagaimana menggunakan data dan statistik yang sangat lengkap tersebut menjadi sesuatu yang informatif. Selanjutnya, kemampuan untuk mengkolaborasi sumber-sumber yang berbeda juga dapat disinergikan kedalam sebuah topik tertentu yang menarik. Hal ini tentu membutuhkan sebuah pemahaman dan keilmuan yang tajam untuk mengolahnya menjadi sebuah bahan informasi infografi yang menarik. Berikut ini adalah informasi-informasi terkait dengan perekonomian Amerika Serikat (AS) yang didapat dari berbagai sumber yang berbeda, antara lain:
Gambar 15 Posisi Produk Domestik Bruto AS (sumber Bank Dunia)
Gambar 16 Posisi Indeks Harga Konsumen AS (Sumber IMF)
34 Infografi dan Peta Tematik Data Sosial Ekonomi
Gambar 17 Performa Logistik AS (Sumber Bank Dunia)
Gambar 18 Profil Ekonomi AS (Sumber Forum Ekonomi Dunia)
Database & Olah Data Statistik Sosial Ekonomi 35
Gambar 19 Pilar daya saing AS (Sumber Forum Ekonomi Dunia)
Gambar 20 Komoditas yang di ekspor AS di tahun 2014 (Sumber Center for International Development, Harvard University)
Berikut ini adalah gambar rangkuman indikator-indikator ekonomi
36 Infografi dan Peta Tematik Data Sosial Ekonomi
AS yang dibuatkan dalam bentuk infografi. Ada beberapa indikator yang dirangkum dan divisualisasikan, antara lain: pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi, produk domestik bruto, jumlah penduduk, produk ekspor, ranking daya saing dan ranking logistics performance index. Hal ini tentu saja akan memudahkan dalam menjelaskan informasi AS dengan lebih interaktif dan menarik.
Gambar 21 Infografi: Ekonomi AS
Database & Olah Data Statistik Sosial Ekonomi 37
BAB IV PETA TEMATIK DENGAN QGIS
39
Pendahuluan Secara umum peta tematik adalah peta yang digunakan untuk menganalisa data atau informasi yang dikombinasikan dengan area geografi tertentu. Peta tematik biasanya digunakan untuk menggambarkan kondisi demografi, tingkat indeks pembangunan manusia (IPM), tingkat kemiskinan, tingkat kesenjangan pendapatan dan tingkat inflasi secara spasial baik di level kabupaten/kota, provinsi, negara maupun dunia. Tujuan dari pembuatan peta tematik adalah untuk mengkombinasikan data (informasi statistik) dan peta untuk tujuantujuan tertentu yang spesifik, seperti: menjelaskan secara visual sebaran penduduk di suatu wilayah serta distribusi pendapatan antar wilayah. Dalam konteks ini maka pembuatan peta tematik erat kaitannya dengan pemetaan dalam model GIS (Geographical Information System). Dapat dijelaskan bahwa GIS adalah adalah sistem informasi geografi yang digunakan untuk mengelola data informasi keruangan, atau dengan kata lain unsur penting dalam GIS adalah sebuah informasi geografi (Kharistiani, 2013). Efektivitas penggunaan GIS sangat ditentukan oleh empat komponen utama, antara lain: a) perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), manejerial dan pemakai (user). Komponen-komponen inilah yang memegang peranan yang sangat penting dalam menentukan kesuksesan pengembangan sistem informasi geografis. Selanjutnya, tujuan utama pengoperasian GIS adalah untuk memudahkan informasi geografi yang diperoleh, diolah dan disimpan sebagai sebuah data yang mampu menggambarkan sebuah lokasi ataupun obyek tertentu. Salah satu ciri utama data yang bisa dimanfaatkan dalam GIS adalah data yang terikat dengan lokasi dan merupakan data dasar yang belum dispesifikasi (Samudra, 2008). Secara umum ada dua jenis data yang digunakan dalam GIS, yaitu: data spasial dan data atribut. Data spasial adalah data yang berhubungan dengan lokasi keruangan yang secara umum dikenal dengan peta. Selanjutnya, data atribut merupakan informasi (data kuantitatif dan data kualitatif) yang berfungsi menjelaskan karakteristik sebuah obyek spasial. Dalam penyajiannya, data spasial mempunyai bentuk yang dapat
41
digunakan yaitu: titik, garis dan area (polygon). • Bentuk titik menggambarkan daerah tunggal dari sepasang koordinat x dan y yang menunjukkan daerah suatu obyek berupa ketinggian, lokasi kota, lokasi pengambilan sample dan lain-lain. • Bentuk garis merupakan sekumpulan titik-titik yang membentuk sesuatu yang memanjang seperti sungai, jalan, kontus dan lain-lain. • Area adalah suatu daerah yang dibatasi oleh garis yang nantinya membentuk bidang yang sejenis, misalnya: batas daerah, batas penggunaan lahan, pulau dan lain sebagainya. Selanjutnya, struktur dalam data spasial dapat dibagi menjadi dua model, yaitu: model data raster dan model data vektor. Data raster adalah data yang disimpan kedalam bentuk grid atau sel, atau bisa disebut dalam bentuk kotak segi empat sehingga terbentuk suatu bidang yang teratur. Selanjutnya, data vektor adalah data yang disimpan dalam bentuk koordinat yang ditampilkan, ditempatkan dan disimpan data spasial dengan menggunakan titik, garis atau area polygon (Barus dan Wiradisastra, 2000). GIS dapat berfungsi sebagai database untuk menghimpun data spasial dan non spasial yang secara umum dapat dimanfaatkan untuk mengevaluasi potensi daerah dan perencaan wilayah. Dalam pengoperasiannya, GIS dapat diuraikan menjadi beberapa subsistem antara lain: • Data Input: Mengumpulkan dan mempersiapkan data spasial dan atribut. • Data output: Memvisualisasikan hasil analisis data input menjadi bentuk tabel, grafik dan peta. • Data Management: Mengorganisasikan data spasial dan data atribut ke dalam sebuah database. • Data Manipulation & Analysis: Melakukan manipulasi serta pemodelan data untuk menghasilkan informasi yang diharapkan. Dalam pengaplikasiannya, GIS dapat digunakan menjadi berbagai fungsi penting yang informatif, antara lain: a) sistem informasi lahan, b) pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan, c) pengelolaan fasilitas, d) perencanaan dan rekayasa, dan e) jaringan jalan. Terakhir, GIS dapat sangat bermanfaat dalam proses pengambilan
42 Infografi dan Peta Tematik Data Sosial Ekonomi
keputusan (kebijakan) untuk mendukung pembangunan yang berkelanjutan. Hal ini disebabkan karena hasil output dan analisis GIS dapat digunakan dalam memberikan visualisasi yang informatif (peta tematik) bagi pemerintah dalam pengambilan keputusan
QGIS: Pendahuluan Salah satu aplikasi yang berbasis GIS yang akan dibahas dalam buku ini adalah Quantum GIS (QGIS). QGIS sendiri dipromotori oleh beberapa komunitas relawan dalam pembuatannya. Software ini sangat tepat untuk digunakan karena sangat user-friendly dengan lisensi terbuka, sehingga anda tidak perlu membayar untuk mengunduh software ini. Fungsi-fungsi inti dan plugins yang ada di software ini terus dikembangkan dengan baik sesuai dengan masukan dan preferensi pengguna. Oleh karena itu, untuk membantu mengembangkan software ini maka anda diharapkan untuk ikut melakukan donasi untuk perkembang software ini di masa depan. Gambar dibawah ini merupakan tampilan utama pada QGIS di tautan http://www.qgis.org.
Selanjutnya, jika anda sudah men-download QGIS didalam computer dan menginstalnya. Maka jika diaktifkan anda akan masuk ke tampilan seperti sebagai berikut:
Peta Tematik Dengan QGIS 43
Pembuatan Peta Tematik dengan QGIS Saat ini akan dijelaskan tahapan untuk membuat sebuah peta tematik yang berisikan informasi-informasi statistik antar wilayah (spasial). Sebagai contoh, jika kita memiliki peta dunia dan ingin memvisualisasikan wilayah mana yang memiliki jumlah masyarakat miskin terbanyak maka kita akan memiliki peta tematik tentang kemiskinan dunia. Selain itu, dalam contoh kali ini akan dibuat peta tematik jawa timur yang menjelaskan sebaran indeks kapasitas fiskal (IKF) yang ada di Kabupaten dan Kota di Jawa Timur. Kita juga dapat mengisikan beberapa informasi statistik (atribut) lain yang relevan dengan jawa timur, dan membuat peta tematik yang sesuai dengan kebutuhan. Gambar dibawah ini merupakan contoh sederhana hasil olah QGIS untuk menjelaskan peta tematik sebaran proporsi PAD terhadap pendapatan daerah di Jawa Timur. Data PAD dan Pendapatan Daerah didapat dari informasi APBD di Kabupaten dan Kota di Jawa Timur. Wilayah dengan warna yang pekat (biru tua) menjelaskan wilayah dengan proporsi PAD terhadap pendapatan daerah tertinggi, sedangkan warna putih menjelaskan wilayah dengan proporsi terkecil.
44 Infografi dan Peta Tematik Data Sosial Ekonomi
Gambar 22 Peta tematik sebaran proporsi PAD terhadap Pendapatan Daerah di Kabupaten dan Kota di Jawa Timur
Berikut ini adalah contoh data dalam bentuk tabel terkait dengan proporsi PAD terhadap pendapatan daerah di Kabupaten dan Kota di Jawa timur. Dalam hal ini ada dua informasi penting yang wajib disediakan dalam membuat sebuah peta tematik, yaitu posisi wilayah dan informasi statistik. Dengan kombinasi ini maka akan dapat dikembangkan untuk membuat sebuah peta tematik. Tabel 2
Proporsi PAD terhadap Pendapatan Kabupaten dan Kota di Jatim Kabupaten dan Kota
PAD
KAB. BANGKALAN
9.82%
KAB. BANYUWANGI
8.46%
KAB. BLITAR
10.19%
KAB. BOJONEGORO
11.65%
KAB. BONDOWOSO
8.83%
KAB. GRESIK
34.03%
KAB. JEMBER
14.82%
KAB. JOMBANG
16.92%
KAB. KEDIRI
13.63%
KOTA BATU
14.36%
KOTA BLITAR
13.01%
KOTA MADIUM
16.93%
KOTA MALANG
6.00%
KOTA MOJOKERTO
Daerah
di
18.02%
Peta Tematik Dengan QGIS 45
KOTA PASURUAN
15.46%
KOTA PROBOLINGGO
16.70%
KOTA SURABAYA
61.07%
KAB. LAMONGAN
13.20%
KAB. LUMAJANG
12.45%
KAB. MADIUN
5.61%
KAB. MAGETAN
6.11%
KAB. MALANG
23.23%
KAB. NGANJUK
13.54%
KAB. NGAWI
10.09%
KAB. PAMEKASAN
10.12%
KAB. PASURUAN
18.99%
KAB. PONOROGO
11.29%
KAB. SAMPANG
8.21%
KAB. SIDOARJO
35.72%
KAB. SITUBONDO
9.76%
KAB. TUBAN
0.17%
KAB. TULUNGAGUNG
1.31%
KAB. PACITAN
8.94%
KAB. SUMENEP
9.03%
KAB. PROBOLINGGO
11.33%
KAB. MOJOKERTO
24.00%
KOTA KEDIRI
17.02%
KAB. TRENGGALEK
10.04%
Mengunduh Peta Hal utama yang dilakukan untuk membuat peta tematik adalah dengan mencari peta. Ada banyak peta yang beredar di dunia maya, namun sebaiknya kita menggunakan peta dari sumber-sumber yang valid sehingga informasi administrasi wilayah yang dimunculkan dapat dipercaya. Salah satu sumber yang valid untuk mencari peta adalah Indonesian Geospatial Portal dengan tautan http://portal.ina-
46 Infografi dan Peta Tematik Data Sosial Ekonomi
sdi.or.id/. Sebelum anda dapat mengunduh peta, anda harus melakukan registrasi awal agar dapat mengakses peta tersebut.
Gambar 23 Tampilan website Indonesian Geospatial Portal
Gambar dibawah ini menginformasikan dialog box yang keluar ketika mengklik informasi di atas (di sini). Selanjutnya, untuk mengunduh peta dari Indonesian Geospatial Portal, ada beberapa fitur yang dapat dipilih sebagai option sebelum memulai download. Pertanyaan fitur pertama adalah: pilih area mana yang akan di download, menggunakan tools? Dalam hal ini anda dapat memilih beberapa options antara lain: Polygon, freehand dan rectangle. Jika anda ingin menghapus bagian yang sudah diseleksi maka klik clear selection. Selanjutnya, pertanyaan fitur kedua adalah: pilih apakah menggunakan batas wilayah RI atau tidak. Terakhir, jika sudah memilih tools dan layers, maka klik proses data untuk mengunduh peta. Dalam hal ini format yang digunakan adalah shapefile atau SHP.
Peta Tematik Dengan QGIS 47
Gambar 24 Tampilan peta yang akan diunduh
Install Plugins di QGIS Ada beberapa plugins yang dapat di-install untuk menambahkan beberapa fitur penting dalam QGIS. Untuk mendapatkannya anda bisa klik Plugins > Manage and install plugins…
jika sudah diklik, maka akan muncul dialog box seperti dibawah ini yang merupakan pilihan-pilihan plugins yang bisa di download untuk kebutuhan-kebutuhan tertentu. Salah satu plugins yang sering digunakan adalah open layers plugin. Plugins ini sangat bermanfaat untuk mengunduh data dari Openstreetmap, googlemaps, bing maps, map quest layers dan lain sebagainya. Berikut ini adalah pilihan-pilihan dalam dialog box yang dapat dipilih terkait dengan plugins.
48 Infografi dan Peta Tematik Data Sosial Ekonomi
Salah satu plugins yang sering dipakai adalah OpenLayers Plugin. Plugin ini sangat penting untuk diunduh jika ingin melakukan download peta dari berbagai sumber, seperti: Google Maps, Bing Maps, OpenStreetMap layers dan lain sebagainya. Gambar dibawah ini merupakan dialog box untuk mendownload plugins diatas.
Gambar 25 Fitur open layers plugin
Setelah mengunduh openlayers plugin, maka fitur dalam QGIS anda akan bertambah. Untuk mencobanya anda bisa mengklik web > openlayers plugin, maka akan tampil beberapa pilihan seperti dalam dialog box berikut ini. Peta Tematik Dengan QGIS 49
Ada beberapa pilihan sumber yang dapat anda pilih untuk menentukan dari website mana anda akan mengunduh peta, seperti: openstreetmap, google maps, bing maps, mapquest, OSM, dan apple maps.
Gambar 26 Tampilan sumber peta yang bisa diunduh dengan plugin Openlayers
Selanjutnya, plugins lainnya yang penting untuk diunduh adalah OSMDownloader. Plugins ini dibutuhkan untuk menyeleksi peta tertentu ketika anda mendownload dengan plugin openlayers. Gambar dibawah ini merupakan dialog box yang menjelaskan tentang profil OSMDownloader.
Jika anda sudah mengunduh plugin OSMDownloader, maka akan muncul toolbar seperti dibawah ini.
50 Infografi dan Peta Tematik Data Sosial Ekonomi
Gambar 27 Toolbar OSM downloader
Untuk mengunduh peta dari openstreetmap Anda bisa klik web > Open layers plugin > Openstreet Map. Selanjutnya, ketika sudah di wilayah yang diinginkan anda bisa mendekatkan lokasi sesuai dengan keinginan yang kemudian akan menyeleksinya.
Berikut ini adalah contoh gambar ketika anda melakukan pendekatan (zoom) ke wilayah Malang.
Peta Tematik Dengan QGIS 51
untuk mengunduh wilayah yang sudah diinginkan, maka klik openstreetmap Vector > Openstreetmap > Download data.
Selanjutnya akan muncul dialog box yang menginformasikan bahwa anda sudah mengunduh data, seperti yang ada pada gambar dibawah ini.
Langkah selanjutnya adalah Vector > Openstreetmap > Import topology from XML, kemudian klik Vector > Openstreetmap > Export topology to spatial lite. Untuk memudahkan tahapan ini, ikuti beberapa langkah seperti pada contoh-contoh dibawah ini.
52 Infografi dan Peta Tematik Data Sosial Ekonomi
Peta Tematik Dengan QGIS 53
54 Infografi dan Peta Tematik Data Sosial Ekonomi
Memulai Bekerja dengan Peta Saat ini kita akan memulai membuat peta tematik dengan peta Indonesia, dengan level pembagian administrasi desa yang bersumber dari Badan Pertanahan Nasional (BPN). Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa kita dapat mengunduh peta dari berbagai sumber yang kredibel. Untuk menampilkan peta yang sudah diunduh tersebut, dapat di klik Layer > Add Layer > Add vector layer.
Peta Tematik Dengan QGIS 55
Selanjutnya akan muncul dialog box seperti tampilan dibawah ini, kemudian klik browse dan pilih file yang telah ada dengan filetype *shp. Dalam contoh ini nama file saya adalah Indonesia_by_desa_BPN.shp, yang artinya file ini berisikan tentang peta Indonesia dengan pembagian administrasi tingkat desa yang dikeluarkan oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN).
56 Infografi dan Peta Tematik Data Sosial Ekonomi
Setelah dipilih file yang digunakan maka akan muncul gambar peta seperti pada gambar dibawah ini. Selanjutnya jika anda ingin mengubah warna atau mengedit atribut peta maka dapat di klik kanan bagian kotak bawah kiri dengan nama “Indonesia_by_desa_BPN”. Ikuti perintah seperti gambar dibawah ini:
Peta Tematik Dengan QGIS 57
Jika di klik kanan di nama file, kemudian dipilih styles maka anda dapat mengubah-ubah warna peta sesuai dengan yang anda inginkan.
Selanjutnya jika anda ingin memilih lokasi tertentu di peta maka dapat diklik toolbar seperti dibawah ini, dalam hal ini anda dapat memilih select feature, atau select features by polygon, freehand dan radius.
58 Infografi dan Peta Tematik Data Sosial Ekonomi
Gambar dibawah ini merupakan contoh bahwa kita sudah melakukan seleksi atas wilayah tertentu di peta.
Selanjutnya, jika kita ingin melihat informasi spesifik atas wilayah yang dipilih tersebut maka yang dilakukan adalah klik toolbar bertanda i dan anak panah seperti pada gambar dibawah ini.
Toolbar tersebut berfungsi untuk memberikan informasi spesifik untuk wilayah yang dipilih, dengan informasi sebagai berikut.
Peta Tematik Dengan QGIS 59
Selanjutnya jika anda ingin melihat informasi data atribut apa saja yang ada pada peta, maka bisa diklik kanan di nama file (kotak kiri bawah) “Indonesia_by_desa_BPN” kemudian klik open attribute table.
Melihat Informasi pada Peta (Atribut) Jika anda sudah memiliki peta yang lengkap dengan batas administrasi yang diinginkan (level provinsi, kabupaten/kota, kecamatan maupun desa) maka yang dilakukan selanjutnya adalah mengisikan data informasi atau atribut didalamnya, atau anda dapat memerge atau menggabungkan data yang berasal dari tabel excel. Untuk memulainya, kita akan membuka data peta SHP yang dimiliki dengan langkah-langkah klik Layer > Add Layer > Add vector layer.. Untuk contoh dalam bagian ini akan dipilih peta Indonesia dengan level Kabupaten dan Kota untuk memudahkan pengisian maupun edit informasi (atribut) di dalamnya. Dalam hal ini kita akan
60 Infografi dan Peta Tematik Data Sosial Ekonomi
menggunakan peta dengan nama file Indonesia_by_desa_BPN_Kabupaten. Berikut adalah tampilan attribute table yang ada di peta, dimana ada empat informasi umum yang ditampilkan, antara lain: nama provinsi, kode nomer provinsi, kode nomer kabupaten dan nama kabupaten.
Jika di klik atau di seleksi salah satu bagian dalam tabel maka secara otomatis akan merubah warna pada peta (warna kuning), yang artinya wilayah ini sedang diseleksi. Contoh pada gambar dibawah ini menjelaskan bahwa wilayah yang dipilih adalah wilayah Tabanan (Bali).
Peta Tematik Dengan QGIS 61
Menggunakan Lokasi Tertentu pada Peta Jika anda sudah memiliki peta yang lengkap, adakalanya anda akan memfokuskan pekerjaan pada lokasi atau wilayah tertentu saja. Semisal dengan peta Indonesia, anda hanya akan menggunakan peta wilayah provinsi Jawa Timur. Oleh karena itu anda akan menyeleksi wilayah ini saja sebagai obyek peta tematik dan menghilangkan lokasi lain selain Jawa Timur. Untuk melakukan hal ini yang dilakukan adalah klik kanan > open attribute table, kemudian akan muncul tabel atribut anda. Selanjutnya didalam attribute table klik icon dibawah ini yaitu expression.
62 Infografi dan Peta Tematik Data Sosial Ekonomi
Jika sudah keluar dialog box (expression) seperti dibawah ini maka yang dilakukan adalah sebagai berikut: klik field, kemudian ketikkan seperti contoh: “Provinsi” = ‘Jawa Timur’. Artinya kita hanya memilih peta untuk wilayah Jawa Timur, sedangkan peta diluar itu akan dihilangkan. Selanjutnya dapat diikuti beberapa tahapan seperti pada instruksi dibawah ini.
Peta Tematik Dengan QGIS 63
Kemudian, klik select > Add to selection. jika anda memilih add to selection, maka tampilan pada peta akan berubah menjadi warna seperti dibawah ini (warna kuning), yang artinya bahwa wilayah ini merupakan wilayah yang akan digunakan dalam pembuatan peta tematik.
64 Infografi dan Peta Tematik Data Sosial Ekonomi
Lanjutkan dengan menyimpan file baru untuk wilayah Jawa Timur dengan langkah-langkah seperti dibawah ini. Klik kanan di nama file (kotak kiri) > Save as Selanjunya, akan muncul dialog box seperti dibawah ini. Klik dan isikan sesuai ketentuan dibawah ini. Format: ESRI shapefile Save as: isikan sesuai nama yang diinginkan CRS (coordinate reference system): Selected CRS (EPSG:4326, WGS 84) Kemudian klik di beberapa pilihan (save only selected features)
Peta Tematik Dengan QGIS 65
Kemudian diikuti dengan memilih beberapa fitur, seperti pada contoh dibawah ini.
66 Infografi dan Peta Tematik Data Sosial Ekonomi
Kemudian jika anda sudah memilih beberapa fitur diatas, maka selanjutnya adalah menyimpan file yang dipilih dengan klik informasi dibawah ini: save only selected features dan add saved file to map.
Terakhir anda akan mendapatkan file baru diatas file yang nama dengan nama baru, semisal “jatim_kab_kota” seperti tertera pada gambar dibawah ini.
Peta Tematik Dengan QGIS 67
Mengisikan Informasi (Atribut) pada Peta Untuk memulai mengisikan informasi (atribut) pada peta, maka hal pertama yang dilakukan adalah membuka file peta dengan klik Layer > Add Layer > Add vector layer, kemudian browse. Untuk memudahkan, latihan kali ini menggunakan nama file ADMINK_JATIM.shp.
untuk mengisikan peta ADMINK_JATIM dengan informasi atribut yang diinginkan, maka disiapkan tabel data dengan formal excel, yang khusus berisikan informasi-informasi yang diinginkan. Hal yang harus diperhatikan untuk menggabungkan data peta SHP dengan excel adalah kesamaan nama atribut semisal kabupaten dan kota, jika kedua data yang ada di dalam file tersebut. File excel yang digunakan dalam latihan kali ini memiliki nama file FIS. Langkah selanjutnya adalah drag and drop file excel yang berisikan informasi atribut untuk peta tersebut kedalam layers panel diatas informasi ADMINK_JATIM. Ketika anda pindahkan file tersebut ke kolom kiri (dibawah ADMINK_JATIM), maka akan muncul dialog box seperti sebagai berikut.
68 Infografi dan Peta Tematik Data Sosial Ekonomi
Pilih vector layers to add yang paling bawah, dalam hal ini adalah “sheet 6”, kemudian klik OK. Di bagian kiri kolom akan muncul layers baru diatas ADMINK_JATIM yaitu FIS Sheet6 any. Maka langkah selanjutnya adalah klik kanan file ADMINK_JATIM > properties > Joins > tanda +. Dialog box yang akan muncul kemudian adalah seperti sebagai berikut.
isikan dialog box tersebut dengan informasi sebagai berikut: Join layer : FIS Sheet6 any Join field : Kabupaten dan Kota Target field : WA Jika ingin mengetahui apakah peta yang diinginkan sudah berisi informasi atribut dari file FIS, maka yang dilakukan adalah klik kanan di ADMINK_JATIM > Open attribute table. Anda akan melihat tabel informasi yang ada sudah penuh dengan informasiinformasi baru. Kemudian langkah selanjutnya untuk membuat peta tematik, adalah: klik kanan di ADMINK_JATIM > Properties > Styles Kemudian dilanjutkan dengan memilih beberapa fitur seperti contoh dibawah ini:
Peta Tematik Dengan QGIS 69
kemudian klik classify.
Membuat Peta Tematik Lingkaran Anda dapat membuat peta tematik dengan model lingkaran seperti pada gambar dibawah ini, dimana besaran titik centroid (lingkaran berwarna hijau) menjelaskan besaran nilai sebuah indikator. Sebagai contoh kita ingin melihat jumlah kepadatan penduduk yang ada di Jawa Timur, maka semakin besar titik centroid (lingkaran berwarna hijau) maka semakin padat wilayah tersebut.
70 Infografi dan Peta Tematik Data Sosial Ekonomi
Gambar 28 Peta tematik dengan model titik centroid
Cara melakukannya adalah dengan klik Vector > Geometry tools > Polygon centroids (contoh di gambar dibawah ini).
Kemudian save output file ditempat yang diinginkan. Selanjutnya, cek point-point yang ada didalam peta apakah sesuai dengan lokasinya, jika ada yang tidak sesuai point tersebut bisa digeser dengan klik kanan toggle editing > node tool (toolbar contoh dibawah ini).
Peta Tematik Dengan QGIS 71
Kemudian pindah point yang akan digeser ke lokasi yang diinginkan. Selanjutnya akan muncul peta dengan dot-dot point seperti dalam gambar dibawah ini.
terakhir, bagaimana menggabungkan beberapa file (fungsi Joins) dalam Peta? Caranya adalah dengan cek di layers panel bahwa sudah ada 3 file yang akan digabungkan, antara lain: FIS (data fiskal) dalam bentuk excel, file CT (file centroid) dan ADMINK_JATIM (Peta Jawa Timur). Berikut ini adalah tahapan yang dapat dilakukan. Pertama kita akan menggabungkan data FIS (excel) Dan CT (file centroid), dengan pemilihan informasi seperti dibawah ini:
72 Infografi dan Peta Tematik Data Sosial Ekonomi
jika sudah digabungkan maka yang dilakukan adalah klik kanan di CT properties, kemudian di bagian size ada lambang “sama dengan” di klik dan akan muncul dialog box seperti dibawah ini. Kemudian klik Size Assistant…
Kemudian anda bisa mengikuti beberapa pilihan fitur seperti gambar dibawah ini.
Peta Tematik Dengan QGIS 73
Gambar dibawah ini merupakan output peta tematik dengan model lingkaran centroid, dimana semakin besar lingkaran maka semakin besar nilai atribut dalam wilayah peta tersebut.
74 Infografi dan Peta Tematik Data Sosial Ekonomi
BAB V INFOGRAFI DAN PETA TEMATIK
75
Pendahuluan Dalam bab ini akan diberikan beberapa contoh sederhana infografi dengan tema dan topik yang menarik, sehingga diharapkan dapat menjadi contoh bagaimana membuat sebuah infografi yang baik. Jika kita kembali pada bab sebelumnya yang menjelaskan tentang pedoman pembuatan infografi, maka empat hal dasar yang harus ada antara lain: 1. Infografi harus memiliki topik yang menarik dan spesifik. 2. Infografi memiliki pesan yang jelas, fokus serta mudah untuk difahami. 3. Data dan informasi yang divisualisasikan up-to-date dan sumber yang kredibel 4. Secara visual, infografi tersebut menarik dengan komposisi gambar yang baik dan pilihan warna yang tepat.
Contoh Infografi Berikut ini akan diberikan beberapa contoh infografi yang dapat dijadikan sebagai referensi. Ada beberapa infografi yang dikembangkan disini, yang secara umum bertujuan untuk mendiseminasikan informasi dari pemerintah terkait dengan daya saing daerah, pembangunan inklusif, masalah mendasar kabupaten Banyuwangi, pengembangan kawasan, strategi pembangunan dan pemerataan pembangunan. Pertama, infografi yang berjudul empat elemen penunjang daya saing daerah. Dalam mengembangkan sebuah framework atau konsep pembangunan diperlukan sebuah gagasan yang sederhana dan jelas agar mampu diterima oleh seluruh SKPD (Satuan Kerja Pemerintah Daerah), sehingga dapat diimplementasikan dengan baik. Salah satunya adalah ketika sebuah wilayah ingin mendorong daya saing daerah maka kepala daerah perlu untuk menjelaskan konsep yang sederhana dan jelas, agar mampu diterima oleh seluruh staf dan kepala dinas dibawahnya. Contoh dibawah ini merupakan infografi yang menjelaskan tentang empat elemen penunjang daya saing daerah Kabupaten Banyuwangi, antara lain: institusi atau kelembagaan yang kuat, modal sosial, regulasi mendukung lingkungan bisnis yang sehat serta infrastruktur. Sehingga dengan infografi tersebut, maka pembaca akan selalu mengingat ada empat poin besar yang ingin disampaikan terkait faktor penunjang daya saing daerah. Dalam infografi tersebut dilengkapi dengan judul yang jelas, serta
77
dukungan icon (gambar) visual yang menarik. Dukungan visualisasi gambar dan pewarnaan yang menarik akan mampu menarik pembaca untuk memahami pesan yang disampaikan. Terakhir, kreatifitas dalam infografi secara umum dapat juga membangun sebuah images yang lebih segar dan tidak kaku. Sehingga jangkauan sebuah informasi dapat lebih luas lagi diterima oleh publik.
Gambar 29 Infografi: Daya Saing Daerah
Kedua, infografi yang menjelaskan tentang masalah mendasar yang dihadapi oleh Kabupaten Banyuwangi dalam pembangunan sebelum tahun 2010. Dalam hal ini masalah yang dihadapi dalam pembangunan, antara lain: a) masalah konektivitas, b) rendahnya pendapatan masyarakat, c) sektor pariwisata yang belum tergarap maksimal, d) lambatnya pembangunan daerah, e) birokrasi pemerintah yang buruk, f) tingkat kemiskinan yang tinggi, g) rendahnya produktifitas, dan h) keterbatasan fiskal (APBD). Dengan infografi tersebut maka pemerintah daerah Kabupaten Banyuwangi dapat dengan mudah mengidentifikasi permasalahan yang ada, sehingga dalam memformulasikan kebijakan pembangunan akan lebih efektif tertuju pada masalah tersebut
78 Infografi dan Peta Tematik Data Sosial Ekonomi
Gambar 30 infografi: Masalah mendasar Banyuwangi
Ketiga, infografi yang menjelaskan tentang kondisi pengembangan kawasan yang ada di kabupaten banyuwangi. Terdapat 8 kawasan yang sedang dikembangkan oleh Kabupaten Banyuwangi mulai dari segi ekonomi, pariwisata hingga industri, diantaranya adalah: a) Kawasan Pengembangan Agrowisata yang terdapat di daerah Kawah Ijen, b) Kawasan Pengembangan Industri yang sedang berkembang di daerah Wongsorejo, c) Kawasan Pengembangan pelabuhan yang terdapat di Kalipuro, d) untuk pengembangan dalam transportasi udara berada di daerah Rogojampi, e) Pengembangan perikanan berada di daerah muncar, f) di Taman Nasional Alas Purwo digunakan sebagai Kawasan Startegi Penyelematan Lingkungan, g) Di Bangorejo dijelaskan bahwa terdapat pengembangan dari segi agropolitan, dan h) di TN. Meru Betiri digunakan sebagai kawasan strategi Penyelamatan Lingkungan.
Infografi & Peta Tematik 79
Gambar 31 Infografi: Pengembangan Kawasan di Banyuwangi
Keempat, infografi yang menjelaskan tentang strategi pembangunan banyuwangi. Strategi yang dikembangkan untuk mendukung pembangunan di Banyuwangi, antara lain: daya saing, inklusif dan konektivitas. Dalam hal ini, daya saing merupakan strategi mendorong daya saing (produktivitas) ekonomi untuk meningkatkan nilai tambah. Selanjutnya, konektivitas merupakan strategi mendorong pembangunan infrastruktur untuk mengurangi biaya logistik. Terakhir, inklusif merupakan strategi pembangunan yang berpihak pada masyarakat miskin.
Gambar 32 Infografi: Strategi Pembangunan Banyuwangi
80 Infografi dan Peta Tematik Data Sosial Ekonomi
Kelima, merupakan infografi yang menjelaskan tentang kondisi sosial-ekonomi yang berada di Kabupaten Banyuwangi, yang diukur dari indikator pertumbuhan ekonomi, tingkat kemiskinan, indeks pembangunan manusia, rasio gini dan tingkat inflasi. Indikatorindikator yang ada didalam infografi dihasilkan dari data Badan Pusat Statistik, yang dirangkum dengan argumentasi bahwa pertumbuhan ekonomi yang tinggi di wilayah ini diikuti dengan perbaikan kualitas kesejahteraan yang diukur dengan tingkat kemiskinan, indeks pembangunan manusia dan rasio gini.
Gambar 33 Infografi: Pembangunan yang merata
Keenam, berikut ini adalah beberapa infografi-infografi yang dibuat untuk Kabupaten Banyuwangi. Tujuan infografi tersebut untuk menjelaskan beberapa indikator dan kebijakan yang dilakukan, antara lain: Banyuwangi digital society, produktivitas modal, tingkat kesenjangan pendapatan dan informasi pilar pembangunan berkelanjutan.
Infografi & Peta Tematik 81
Gambar 34 Infografi: Banyuwangi Digital Society
Gambar 35 Infografi: Produktivitas Modal di Banyuwangi
82 Infografi dan Peta Tematik Data Sosial Ekonomi
Gambar 36 Infografi: Tingkat Kesenjangan Pendapatan
Gambar 37 Infografi: Tujuh pilar pembangunan berkelanjutan
Infografi & Peta Tematik 83
BAB VI PIRANTI LUNAK PENDUKUNG
85
Saat ini banyak tersedia aplikasi online maupun software yang dapat membantu visualisasi presentasi, infografi dan video menjadi lebih menarik. Beberapa aplikasi tersebut memiliki fitur-fitur yang sangat user-friendly sehingga memudahkan pengguna, khususnya mereka yang tidak pernah mempelajari piranti lunak desain grafis seperti: adobe photoshop, corel draw, adobe after effect maupun piranti lunak lainnya. Beberapa aplikasi online maupun software yang diinformasikan dibawah ini tentu memiliki keterbatasan jika digunakan sebagai media visual yang rumit. Namun aplikasi tersebut tetap sangat bermanfaat jika digunakan maksimal dalam peruntukannya. Selain itu, aplikasi dan software tersebut di desain sederhana agar dapat digunakan bagi pengguna yang minim kemampuan alat.
Prezi Dalam pembuatan presentasi dengan visualisasi yang menarik, anda dapat menggunakan aplikasi Prezi yang dapat diunduh di tautan https://prezi.com Dengan menggunakan aplikasi ini maka presentasi anda akan semakin interaktif karena menggunakan template yang tidak biasanya digunakan, seperti dalam software Microsoft office word atau keynote. Dalam pembuatan slides presentasi menggunakan Prezi juga sederhana dan user-friendly namun interaktif khususnya dalam memberikan nuansa gambar-gambar yang bergerak (animasi). Sehingga tampilan presentasi dalam Prezi terasa lebih hidup dan dinamis. Berikut ini adalah gambar tampilan awal Prezi dalam website officialnya.
Gambar 38 Tampilan Prezi
87
Rawshorts Jika anda ingin membuat video animasi yang sederhana maka anda dapat menggunakan aplikasi online pembuatan video via rawshorts dengan tautan https://www.rawshorts.com Rawshorts memiliki beberapa template dan icon yang langsung dapat digunakan sebagai bahan video. Sehingga sebelum memulai pembuatan video animasi, anda harus merencanakan konsep video yang dibuat serta merinci masing-masing bagian yang akan ditampilkan. Sebagai contoh dalam 7 scene yang anda siapkan, maka masingmasing scene akan berisikan informasi apa. Selanjutnya, perlu diberikan tampilan visual yang menarik dengan menggunakan gambar-gambar visual yang mendukung.
Gambar 39 Tampilan Rawshorts
Piktochart
Saat ini membuat sebuah infografi menjadi sangat sederhana dengan menggunakan aplikasi online Piktochart dengan tautan https://piktochart.com Sama seperti aplikasi online lainnya, Piktochart memiliki template yang dapat digunakan sehingga dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengguna. Selain itu, kita dapat mengkombinasikan template yang ada dengan gambar yang dimiliki. Sehingga tampilannya secara visual akan semakin menarik dan informatif.
88 Infografi dan Peta Tematik Data Sosial Ekonomi
Gambar 40 Tampilan Piktochart
Tableau Public Tableau Public merupakan software yang sangat powerfull dan bermanfaat dalam memvisualisasikan data dan statistik, yang juga dapat dikombinasikan dengan fitur peta tematik yang dimiliki oleh software ini. Untuk bisa mengunduh software gratis dapat di klik https://public.tableau.com/ Selanjutnya dengan Tableau Public anda dimudahkan untuk melihat visualisasi data yang anda miliki secara real time. Bahkan, dalam software ini anda dapat mengkolaborasikan visualisasi data dari berbagai database untuk dijadikan menjadi satu kesatuan tampilan informasi yang menarik.
Gambar 41 Tampilan Tableau Public Piranti Lunak Pendukung 89
Berikut ini akan diberikan contoh tampilan hasil dari olahan Tableau Public yang menjelaskan indikator-indikator makroekonomi di ASEAN pada tahun 2015, dengan data yang berasal dari website ASEAN (www.asean.org). Data-data statistik yang akan dibuat kedalam bentuk grafik dan visualisasi dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 3 Negara
Brunei Cambodia Indonesia Lao PDR Malaysia Myanmar Philippines Singapore Thailand VietNam
Indikator Makroekonomi ASEAN Produk Domestik Bruto at current prices
Perdagangan Internasional
PMA
Exports
Imports
Total trade
US$ million
US$ million
US$ million
US$ million
12,909
6,350
3,042
9,392
171
18,463
8,839
10,838
19,676
1,701
857,603
150,282
142,695
292,977
16,073
12,639
3,714
3,049
6,763
1,079
294,390
199,869
175,961
375,830
11,290
65,392
11,432
16,844
28,275
2,824
289,503
58,648
70,295
128,944
5,724
291,938
366,344
296,765
663,109
61,285
395,726
214,396
202,751
417,147
8,027
193,407
162,014
165,730
327,744
11,800
US$ million
Berdasarkan tabel diatas dibuat empat jenis visualisasi, antara lain: total nilai perdagangan, penanaman modal asing (PMA), produk domestik bruto (PDB) dan Nilai ekspor impor. Dalam gambar total nilai perdagangan dapat dijelaskan informasi terkait dengan lokasi wilayah, data statistik dan perbedaan warna yang menunjukan tingginya nilai perdagangan. Selanjutnya untuk gambar PMA dan PDB dijelaskan dengan ukuran Negara, dimana makin besar gambar merefleksikan ukuran indikator yang semakin besar. Terakhir, nilai ekspor dan impor menggunakan model visual grafik tradisional untuk membedakan tingginya nilai indikator tersebut.
90 Infografi dan Peta Tematik Data Sosial Ekonomi
Gambar 42 Tampilan output Tableau Public
Sebagai langkah awal di Tableau Public, anda bisa mengimpor data excel yang berisikan data yang akan digunakan sebagai bahan infografi. Dalam hal ini kita menggunakan data indikator fundamental makroekonomi ASEAN.
Gambar 43 Informasi Data Statistik
Jika dilihat pada data diatas, Tableau Public mendeteksi data berdasarkan jenisnya dan mengidentifikasi nama Negara-negara sebagai Country. Hal inilah yang selanjutnya dapat digunakan sebagai bahan dalam pembuatan peta tematik dengan Public Tableau. Piranti Lunak Pendukung 91
Selanjutnya untuk gambar yang pertama kita akan menggunakan dua indikator, yaitu: PDB ASEAN dan letak geografi (Negara). Caranya adalah dengan memindahkan Country (di bagian panel dimensions) dan GDP (di bagian panel measures) ke bagian sheet kosong dengan tulisan ‘drop field here’. Selanjutnya, di bagian kanan untuk grafik yang dipilih di klik jenis ‘treemaps’ sehingga hasil visual akan dapat dilihat dari gambar dibawah ini.
Gambar 44 Sheet 1 Public Tableau
Untuk model visual dengan contoh dibawah ini dapat dilakukan dengan cara yang sama, yaitu memilih dimensions dan measures yang sesuai dengan keinginan, yang selanjutnya di klik pilihan grafik disebelah kanan seperti: filled maps, packed bubles dan side-by-side bars.
92 Infografi dan Peta Tematik Data Sosial Ekonomi
Gambar 45 Sheet 2 Tableau Public
Gambar 46 Sheet 3 Tableau Public
Piranti Lunak Pendukung 93
Gambar 47 Sheet 4 Tableau Public
Gambar 48 Dashboard Tableau Public
94 Infografi dan Peta Tematik Data Sosial Ekonomi
BAB VII PENUTUP
95
Infografi sangatlah diperlukan dalam era globalisasi yang menuntut keefektifan dalam penyampaian informasi. Menggunakan infografi dianggap memiliki kekuatan komunikasi visual yang sangat baik serta memudahkan pembaca dalam menerima informasi yang disampaikan. Dalam pembuatan infografi dibutuhkan data yang kredibel, yang dikombinasikan dengan penekanan kalimat (pesan) untuk menyampaikan informasi dengan topik tertentu. Pembuatan infografi sangatlah bervariasi, salah satunya dengan mengkombinasikannya dengan peta tematik. Peta tematik ini diharapkan mampu menjadi alat bantu pihak-pihak yang berkepentingan seperti pemerintah, pebisnis, maupun ekonom dalam memutuskan sebuah kebijakan yang berhubungan dengan masalah regional, daerah, dan juga Negara. Juga dapat digunakan untuk pelajar dan mahasiswa dalam mempresentasikan hasil diskusi dan/atau tugas-tugas yang diberikan dalam sekolah atau perkuliahan. Salah satu software yang mampu mendukung pembuatan peta tematik adalah dengan bantuan software QGIS. Software ini sangat user-friendly untuk dikembangkan menjadi sebuah tampilan visual yang menarik. Sehingga perbandingan antar daerah atas dasar indikator-indikator yang dikembangkan dapat tervisualisasikan dengan baik. Dari penjelasan pembuatan infografi dan peta tematik yang berbasis data sosial ekonomi diharapkan dapat memberikan sebuah penyegaran dalam menampilkan data sosial ekonomi yang rumit menjadi sebuah media informasi dan komunikasi yang efektif. Hal ini juga berarti bahwa data sosial ekonomi tidak hanya dapat disajikan dalam bentuk tabel dan grafik, namun lebih dari itu dapat divisualisasikan menjadi lebih powerful kedalam bentuk infografi dan peta tematik.
97
DAFTAR PUSTAKA Borkin, M. A., Vo, A. A., Bylinskii, Z., Isola, P., Sunkavalli, S., Oliva, A., & Pfister, H. (2013). What makes a visualization memorable?. IEEE Transactions on Visualization and Computer Graphics, 19(12), 23062315. Cagnacci, F., & Urbano, F. (2008). Managing wildlife: a spatial information system for GPS collars data. Environmental Modelling & Software, 23(7), 957-959. Dunleavy, D. (2015). Data Visualization and Infographics. Visual Communication Quarterly, 22(1), 68-68. Dur, B. I. U. (2014). Data Visualization and Infographics in Visual Communication Design Education at the Age of Information. Journal of Arts and Humanities, 3(5), 39. Graser, A. (2013). Learning QGIS 2.0. Packt Publishing Ltd. Harrison, L., Reinecke, K., & Chang, R. (2015, April). Infographic aesthetics: Designing for the first impression. In Proceedings of the 33rd Annual ACM Conference on Human Factors in Computing Systems (pp. 11871190). ACM. Krum, R. (2013). Cool infographics: Effective communication with data visualization and design. John Wiley & Sons. Lankow, J., Ritchie, J., & Crooks, R. (2012). Infographics: The power of visual storytelling. John Wiley & Sons. Otten, J. J., Cheng, K., & Drewnowski, A. (2015). Infographics and public policy: using data visualization to convey complex information. Health Affairs, 34(11), 19011907. Siricharoen, W. V. (2015). Infographic Role in Helping Communication for Promoting health and well-being. In Proceedings of the Second International Conference on Computer Science. Smiciklas, M. (2012). The power of infographics: Using pictures to communicate and connect with your audiences. Que Publishing.
99
BIOGRAFI PENULIS Penulis adalah staf pengajar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya. Penulis menyelesaikan studi S1 di Jurusan Ilmu Ekonomi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, dan kemudian melanjutkan studi S2 dan S3 di University of Adelaide. Saat ini penulis aktif menjadi penulis artikel, buku dan pembicara di bidang ekonomi. Penulis juga merupakan founder dari UMKM Jagoan, salah satu website bagi UMKM di seluruh Indonesia (www.umkmjagoan.com). Di Tahun 2015, Penulis mendapatkan penghargaan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia sebagai Ekonom Muda (Young Economist Award). Beberapa buku yang telah dipublikasikan, antara lain: keuangan internasional, skripsi dalam 30 hari dan ekonomi uang dan bank. Seluruh artikel dan publikasi yang telah dilakukan secara lengkap di unggah di website penulis yaitu: www.diassatria.com
101