pe ka
nb
ar
uk
ot
a.
bp
s.
go
.id
I SBN:9794486481
BADANPUS ATS TATI S TI K KOTAPEKANBARU
INFO EKSEKUTIF KOTA PEKANBARU 2014
: 21 x 29.7 cm
JumlahHalaman
: 28 + iv
Naskah
: Badan Pusat Statistik Kota Pekanbaru
DiterbitkanOleh
: Badan Pusat Statistik Kota Pekanbaru
go .
id
UkuranBuku
pe
ka
nb
ar
uk
ot
a.
bp
s.
BOLEH DIKUTIP DENGAN MENYEBUTKAN SUMBERNYA
i
BADAN PUSAT STATISTIK KOTA PEKANBARU Jl. Penghijauan No. 20 Telepon 34220 Fax 34220 Pekanbaru 28282 E-mail : bps1471@ bps.go.id
KATA PENGANTAR
Publikasi Info Eksekutif Kota Pekanbaru 2014 menyajikan informasi terkini yang
.id
mencakup berbagai perkembangan pembangunan Kota Pekanbaru dengan menampilkan
go
perkembangan mbangan ekonomi, baik tinjauan perkembangan sektor riil maupun kemajuan
s.
kemajuan kinerja sektor moneter. Juga disajikan aspek ekonomi makro lainnya seperti
bp
kondisi inflasi, ekspor impor termasuk pendapatan perkapita penduduk. Semua ini
a.
diharapkan dapat menjadi jadi informasi yang berguna bagi arah kinerja ekonomi dan sosial
ot
Kota Pekanbaru. Selanjutnya informasi ini dapat menjadi bahan perencanaan pembangunan
uk
daerah dalam rangka mengevaluasi kebijakan pembangunan sekaligus sebagai bahan tolok
ar
ukur kemajuan pembangunan gunan daerah.
nb
Akhirnya, kami berharap semoga penerbitan publikasi ini bisa memberi manfaat
pe
ka
bagi para pemerhati data dan informasi.
Pekanbaru, November 2014 Badan Pusat Statistik Kota Pekanbaru Kepala,
Dewi Kristiani, SE NIP. 19620324 198212 2001
“Info Eksekutif Kota Pekanbaru Tahun 2014”
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA KOTA PEKANBARU..............................................
i
KATA PENGANTAR KEPALA BPS KOTA PEKANBARU...................................................
ii
DAFTAR ISI................................................................................................
iii
DAFTAR TABEL............................................................................................
iv
.id
KEADAAN EKONOMI PEKANBARU TAHUN 2013.................................................. ..................
2
1.2
Struktur Ekonomi Pekanbaru Menurut Lapangan Usaha.............. Usaha.............................
4
go
Pertumbuhan Ekonomi Pekanbaru Menurut Lapangan Usaha Tahun 20 20112013......................................................................................... ........................................................................ .................................................................. ..................... ...............
a.
INFLASI KOTA PEKANBARU ......................................... ...................................................................... Perkembangan IHK Kota Pekanbaru..................................................... ..................................................
2.2
Perbandingan andingan Inflasi Kota Pekanbaru...................................................
2.3
Perbandingan IHK dan Inflasi antar Kota di Sumatera Sumatera...............................
ar
uk
ot
2.1
KEMISKINAN
5 7 9 10 11 13
Perkembangan Tingkat Kemiskinan dI Pekanbaru, Tahun 201 2012 dan 2013........
15
3.2
Perbandingan Kemiskinan Kabupaten/Kota di Provinsi Ria Riau Tahun 2013 .........
17
nb
3.1
ka
III.
bp
1.3 PDRB dan Pendapatan Per Kapita Pekanbaru.......................................... .......................................... II.
1
1.1
s.
I.
pe
IV. PERDAGANGAN ANGAN LUAR NEGERI PEKANBARU 2013............................ 2013..............................................
19
VI. KETENAGAKERJAAN ENAGAKERJAAN KOTA PEKANBARU 2013..................................................
23
Angkatan Kerja di Pekanbaru Tahun 201 2012 dan 2013..................................
25
5.1
“Info Eksekutif Kota Pekanbaru Tahun 2014”
iii
DAFTAR TABEL Tabel
PDRB dan Pendapatan Per Kapita Pekanbaru 2011-2013 (Juta Rp)…………………………….
5
2.1
Andil Inflasi menurut Kelompok Pengeluaran di Kota Pekanbaru Bulan Oktober 2042……………………………………………………………………………………………………………………………..
10
2.2
Inflasi Bulanan, Tahun kalender, Year on Year Kota Pekanbaru Tahun 2008 – 2013 (%)
10
2.3
Perbandingan IHK dan Inflasi Oktober 2014 Kota-Kota di Pulau Sumatera Sumatera………….…… Sumatera…… ……
11
3.1
Karakteristik Kemiskinan Kota Pekanbaru, September 2012 dan September 201 2013….
16
3.2
Karakteristik Kemiskinan Menurut Kabupaten/Kota, abupaten/Kota, September 2013 2013………………………
17
4.1
Perkembangan Ekspor dan Impor Kota Pekanbaru (Juta US $), Tahun 1 1999 – 2013...
20
4.2
Perdagangan Luar Negeri Pekanbaru, 2011-2013 2013 201 3 (Juta US $) $).............................
21
4.3
Berat dan Nilai Ekspor Impor Pekanbaru Per Bulan Tahun 201 2013 (Juta Ton, Juta US$)
22
5.1
Penduduk Berumur 15 Tahun Keatas Menurut Jenis kegi kegiatan Utama di Kota Pekanbaru, 2012 dan 2013………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………
25
5.2
Penduduk Berumur 15 Tahun Keatas Menurut Jenis Kegiatan Utama dan Jenis Kelamin di Kota Pekanbaru, Tahun 201 2013…………………………………………………………………….
27
5.3
Penduduk Berumur 15 Tahun Tahun Keatas Menurut Jenis Kegiatan Utama dan Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan Di Kota Pekanbaru, 201 2013………………………………………………….
28
pe
ka
nb
ar
uk
a.
bp
s.
go
.id
1.2
ot
1.1
Halaman Laju Pertumbuhan dan Kontribusi PDRB Menurut Lapangan Usaha Tahun 2011-2013 (persen)………………………………………………………………………………………………………………………. 2
“Info Eksekutif Kota Pekanbaru Tahun 2014”
“Keadaan Ekonomi Pekanbaru Tahun 2013”
I. KEADAAN EKONOMI PEKANBARU TAHUN 2013
P
ertumbuhan
ekonomi
Pekanbaru
tahun
2013
merupakan
pertumbuhan produksi barang dan jasa di Pekanbaru pada tahun 2013. Produksi tersebut diukur dalam nilai tambah (value added) yang
diciptakan
oleh
sektor-sektor
ekonomi
di
wilayah
bersangkutan yang secara total dikenal sebagai Produk Domestik Regional Bruto (PBRD). Oleh karena itu, pertumbuhan ekonomi Kota
Pengukuran
pertumbuhan
.id
Pekanbaru adalah sama dengan pertumbuhan PDRBnya. ekonomi
suatu
daerah
go
Nilai tambah merupakan nilai yang ditambahkan atas nilai barang dan jasa sebagai biaya antara agar menjadi output.
bp
terhadap PDRB tahun sebelumya. PDRB disajikan dalam dua konsep harga, yaitu harga berlaku dan harga konstan, dan penghitungan
a.
pertumbuhan ekonomi menggunakan konsep harga konstan
ot
(constant prices) dengan tahun dasar te tertentu, untuk mengeliminasi
uk
faktor kenaikan harga. Saat ini BPS menggunakan tahun dasar 2000. Pertumbuhan
ar
Nilai tambah juga merupakan balas jasa faktor produksi – tenaga kerja, tanah, modal, dan entre preneurship yang digunakan untuk memproduksi barang dan jasa
s.
merupakan persentase pertambahan PDRB pada tahun tertentu
ekonomi
nb
mempertimbangkan
yang
domestik,
dihitung yang
dari tidak
PDRB
hanya
mempedulikan
pe
ka
kepemilkan faktor produksi. Secara rumus pertumbuhan ekonomi adalah:
PE t t-1
= pertumbuhan ekonomi = tahun tertentu = tahun sebelumnya
Nilai tambah merupakan nilai yang ditambahkan atas nilai barang dan jasa sebagai biaya antara agar menjadi output. Nilai tambah juga merupakan balas jasa faktor produksi – tenaga kerja, “Info Eksekutif Kota Pekanbaru Tahun 2014”
1
“Keadaan Ekonomi Pekanbaru Tahun 2013”
tanah, modal, dan entrepreneurship yang digunakan untuk memproduksi barang dan jasa. Secara matematis nilai tersebut dapat dihitung dengan menggunakan formula sederhana berikut ini: NTB
= nilai tambah bruto
1.1 Pertumbuhan Ekonomi Kontribusi PDRB Kota Pekanbaru Tahun 2011-2013 Kondisi ekonomi Pekanbaru pada tahun 2013 secara umum mengalami penurunan
.id
bila dibandingkan dengan tahun 2012. Pada tahun 2012 pertumbuhan ekonomi tumbuh
go
57 persen, sedangkan pada tahun 2013 mengalami perlambatan cukup besar yakni 10,57
bp
s.
menjadi 9,01 persen (tabel 1.1).
ot
a.
1.1 Tabel 1.1 Laju Pertumbuhan dan Kontribusi PDRB Menurut Lapangan Usaha Tahun 2011-2013 (persen (persen)
uk
Laju Pertumbuhan
Sektor
ar
2011
(1)
2012
Kontribusi
2013*)
2011
2012
2013*)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
3,74
3,66
3,68
0,68
0,61
0,58
3,88
3,94
3,69
0,02
0,01
0,01
5,46
4,76
6,93
17,20
14,69
13,82
5,31
6,09
6,12
0,82
0,75
0,71
5. Bangunan
10,36
9,26
9,18
27,72
31,72
32,13
6. Perdagangan
10,08
12,61
9,76
25,65
25,69
26,48
7. Angkutan & Komunikasi
12,11
14,24
10,01
6,58
6,20
6,23
8. Keuangan
10,50
11,16
9,06
13,46
12,88
12,71
9. Jasa-Jasa
8,32
8,52
8,13
7,88
7,44
7,32
9,56
10,57
9,01
100,00
100,00
100,00
1. Pertanian
ka
2. Pertambangan
nb
(2)
pe
3. Industri Pengolahan 4. Listrik dan Air
Pekanbaru Keterangan: *) Angka sementara Sumber: BPS Kota Pekanbaru
“Info Eksekutif Kota Pekanbaru Tahun 2014”
2
“Keadaan Ekonomi Pekanbaru Tahun 2013”
Pertumbuhan ekonomi Kota Pekanbaru pada tahun 2013 merupakan
yang
tertinggi
jika
dibandingkan
dengan
pertumbuhan ekonomi kabupaten dan kota yang ada di Provinsi Riau, bahkan jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi Provinsi Riau sekalipun. Jika Provinsi Riau pada tahun 2013 hanya tumbuh 6,13 persen maka Kota Pekanbaru tumbuh sebesar 9,01 persen. Hal ini mengindikasikan bahwa kesejahteraan masyarakat Kota Pekanbaru secara umum juga
menunjukkan penurunan
go
Hampir semua sektor
.id
mulai menunjukkan adanya peningkatan.
namun demikian masih ada
s.
dibanding tahun sebelumnya,
bp
beberapa sektor mengalami peningkatan seperti sektor
a.
industri, listrik dan pertanian. Sektor angkutan yang selalu
ot
memiliki pertumbuhan tertinggi selama tahun 2001-2013,
uk
yaitu sebesar 12,11 persen pada tahun 2011 dan 14,24 persen
ar
tahun 2012 serta 10,01 persen pada tahun 2013. Jika kita lihat kontribusinya terhadap total pembentukan PDRB Kota
pe
ka
nb
Pertumbuhan ekonomi Kota Pekanbaru pada tahun 2013 merupakan yang tertinggi jika Kota Pekanbaru dibandingkan pada tahun 2013 dengan didominasi oleh pertumbuhan empat sektor ekonomi utama yaitu kabupaten dan sektor bangunan, kota yang adasektor di Provinsi Riau, perdagangan, bahkanindustri jika sektor dibandingkan pengolahan, dan dengan sektor keuangan. pertumbuhan Keempat sektor ekonomi Provinsi tersebut Riau memberikan sekalipun kontribusi dalam pembentukan PDRB Kota Pekanbaru sebesar 85,14 persen
Pekanbaru, maka sektor yang paling dominan adalah sekto sektor bangunan yaitu pada tahun 2011 sebesar 27,72 persen, tahun 2012 sebesar 31,72 persen dan tahun 2013 sebesar 32,13 persen. Pertumbuhan tertinggi kedua terjadi di sektor perdagangan, selama kurun waktu tiga tahun terakhir selalu meningkat dan pada tahun 2013 tumbuh sebesar 9,76 persen. Namun demikian jika dilihat dari tabel 1.1, sektor-sektor yang memiliki
pertumbuhan
tertinggi
ternyata
kontribusinya
bukanlah yang tertinggi. Ini dapat dilihat pada tahun 2013 jika “Info Eksekutif Kota Pekanbaru Tahun 2014”
3
“Keadaan Ekonomi Pekanbaru Tahun 2013”
pertumbuhan tertinggi adalah sektor angkutan yaitu sebesar 10,01 persen maka kontribusi tertinggi justru pada sektor bangunan yaitu 32,13 persen. Hal ini memberikan gambaran bahwa sektor-sektor yang memiliki pertumbuhan tinggi ternyata nilai barang dan jasa yang dihasilkan relatif masih kecil (nominal nilai PDRBya masih rendah). 1.2. Struktur Ekonomi Pekanbaru Menurut Lapangan Usaha Untuk melihat struktur ekonomi Pekanbaru menurut lapangan usaha dapat menggunakan kontribusi atau peran masing-masing sektor terhadap pembentukan total
.id
PDRB Pekanbaru. Dari kontribusi ini dapat dilihat kemampuan setiap sektor ekonomi dalam
go
menghasilkan barang dan jasa, dimana informasi ini penting bagi pemakai ((user) untuk
s.
mengetahui daya ungkit (leverage)) setiap sektor ekonomi tersebut dalam medukung
bp
perekonomian Pekanbaru.
a.
Masih pada tabel 1.1 terlihat bahwa struktur ekonomi Kota Pekanbaru pada tahun
ot
3 didominasi oleh empat sektor utama yaitu sektor bangunan, sektor perdagangan, 2013
uk
sektor industri pengolahan, dan sektor keuangan. Keempat sektor tersebut memberikan
ar
ntribusi dalam pembentukan PDRB Kota Pekanbaru sebesar 85,14 persen, sedangkan 5 kontribusi
nb
sektor lain kontribusinya hanya sebesar 14,86 persen. Dengan demikian keempat sektor
ka
tersebut merupakan sektor andalan bagi perekonomian Kota Pekanbaru.
pe
Pada tahun 2013 kontribusi tertinggi adalah sektor bangunan yaitu sebesar 32,13 persen, tertinggi kedua sektor perdagangan sebesar 26,48 persen, tertinggi ketiga sektor industri pengolahan sebesar 13,82 persen, dan tertinggi keempat sektor keuangan sebesar 12,71 persen. Sedangkan tiga sektor yang memiliki kontribusi di bawah satu persen adalah sektor pertambangan hanya 0,01 persen, sektor pertanian hanya 0,58 persen, dan sektor listrik, gas dan air hanya 0,71 persen.
“Info Eksekutif Kota Pekanbaru Tahun 2014”
4
“Keadaan Ekonomi Pekanbaru Tahun 2013”
1.3. PDRB dan Pendapatan Per Kapita Pekanbaru PDRB dan Pendapatan Per Kapita secara tidak langsung dapat mencerminkan seberapa tinggi dan rendahnya tingkat kemakmuran yang telah dicapai oleh penduduk suatu daerah pada tahun tertentu. Apabila data ini disajikan secara berkala, akan tampak adanya perubahan kemakmuran yang terjadi di daerah tersebut, sehingga dapat diinterpretasikan apakah perubahannya menunjukkan kemakmuran yang semakin membaik atau sebaliknya.
(1)
bp
(2)
10,67 11,44 12,14
44,52 53,44 61,38
9,75 10,46 11,09
ot
uk
ar
nb
2011 2012 2013
(3)
48,70 58,45 67,14
a.
1. PDRB Per Kapita 2011 2012 2013 2. Pendapatan Per Kapita
s.
go
.id
Tabel 1.2 PDRB dan Pendapatan Per Kapita Pekanbaru 2011-2013 (Juta Rp) Atas Dasar Harga Rincian Berlaku Konstan 2000
pe
ka
Sumber: BPS Kota Pekanbaru
Seperti dijelaskan sebelumnya, angka PDRB per kapita atau Pendapatan per kapita diperoleh dengan cara membagi total nilai PDRB atau total Pendapatan dengan jumlah penduduk pertengahan tahun. Dengan demikian besar kecilnya jumlah penduduk ini akan sangat berpengaruh terhadap besar kecilnya nilai PDRB atau Pendapatan per Kapita tersebut.
“Info Eksekutif Kota Pekanbaru Tahun 2014”
5
“Keadaan Ekonomi Pekanbaru Tahun 2013”
PDRB per kapita maupun pendapatan per kapita Pekanbaru selama periode 2011-2013 terus mengalami peningkatan baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar
harga
konstan,
ini
mengindikasikan
tingkat
kemakmuran penduduk Kota Pekanbaru terus mengalami peningkatan. Jika pada tahun 2011 PDRB per kapita pekanbaru atas dasar harga berlaku hanya 48,72
rupiah, maka pada tahun 2012 meningkat menjadi 58,45
.id
juta rupiah dan tahun 2013 meningkat menjadi 67,14 juta
go
rupiah, atau secara riil meningkat masing-masing dari 10,67
s.
11 menjadi 11,44 juta rupiah pada juta rupiah pada tahun 2011
bp
tahun 2012 dan meningkat lagi menjadi 12,14 juta rupiah
a.
pada tahun 2013.
Demikian juga halnya dengan pendapatan per
ot
PDRB per kapita maupun pendapatan per kapita Pekanbaru selama periode 2011-2013 terus mengalami peningkatan baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan
juta
uk
kapita Pekanbaru, jika pada tahun 2012 pendapatan per
ar
kapita atas dasar harga berlaku hanya 53,44 juta rupiah
nb
maka pada tahun 2013 meningkat menjadi 61,38 juta
pe
ka
rupiah, atau secara riil pada tahun 2011 hanya sebesar 10,46 juta rupiah maka pada tahun 2011 dan meningkat menjadi 11,09 juta rupiah. Dari informasi di atas dapat disimpulkan bahwa nilai barang atau jasa yang dihasilkan di Pekanbaru secara umum selama periode 2009 – 2011 terus mengalami peningkatan. Peningkatan nilai barang dan jasa pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan per kapita penduduk Pekanbaru, ini mengindikasikan adanya peningkatan kesejahteraan masyarakat Pekanbaru selama periode 2009 - 2011. “Info Eksekutif Kota Pekanbaru Tahun 2014”
6
“Inflasi Kota Pekanbaru”
II. INFLASI KOTA PEKANBARU
I
nflasi adalah persentase tingkat kenaikan harga sejumlah barang dan jasa yang secara umum dikomsumsi rumahtangga. Ada barang yang harganya naik dan ada yang tetap. Namun, tidak jarang ada barang / jasa yang harganya justru turun. Resultante (rata-rata tertimbang) dari perubahan harga bermacam barang dan jasa tersebut, pada suatu selang waktu (bulanan) disebut inflasi (apabila
go
Secara umum, hitungan perubahan harga tersebut tercakup
s.
dalam suatu indeks harga yang dikenal dengan Indeks Harga
bp
Konsumen (IHK) atau Consumer Price Index (CPI). Persentase kenaikan IHK dikenal dengan inflasi, sedangkan penurunannya
ot
disebut deflasi.
a.
Persentase kenaikan IHK dikenal dengan inflasi, sedangkan penurunannya disebut deflasi.
.id
naik) dan deflasi (apabila turun).
pe
ka
nb
ar
uk
Rumus Inflasi dari IHK
INF IHK t
= inflasi atau deflasi pada waktu = Indeks Harga Konsumen = bulan atau tahun tertentu
Inflasi dihitung berdasarkan IHK dengan menggunakan rumus Laspeyers yang dimodifikasi (Modified Laspeyers). Rumus tersebut
mengacu
pada
manual
Organisasi
Buruh
Dunia
(international Labour Organisation/ILO). Pengelompokkan IHK didasarkan pada klasifikasi internasional baku yang tertuang dalam Classification of Individual Consumtion According to Purpose
“Info Eksekutif Kota Pekanbaru Tahun 2014”
7
“Inflasi Kota Pekanbaru”
(COICOP) yang diadaptasi untuk kasus Indonesia menjadi Klasifikasi Baku Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga. Rumus IHK (modifikasi Laspeyers)
= Indeks periode ke-n = Harga jenis barang i, periode ke-n = Nilai konsumsi jenis barang i, periode ke-(n-1)
go
= Nilai konsumsi jenis barang i pada tahun dasar
bp
s.
= Jumlah jenis barang paket komoditas
a.
Tujuan penyusunan inflasi adalah untuk memperoleh indikator yang menggambarkan kecenderungan umum tentang
ot
Tujuan penyusunan inflasi adalah untuk memperoleh indikator yang menggambarkan kecenderungan umum tentang perkembangan harga.
.id
= Harga jenis barang i, periode keke-(n-1)
uk
perkembangan harga. Tujuan tersebut penting dicapai karena indikator tersebut dapat dipakai sebagai informasi dasar untuk
ar
pengambilan keputusan baik tingkat ekonomi mikro atau
pe
ka
nb
makro, baik fiskal maupun moneter. Pada tingkat mikro, rumahtangga/masyarakat misalnya, dapat memamfaatkan untuk dasar penyesuaian nilai pengeluaran kebutuhan seharihari dengan pendapatan mereka yang relatif tetap. Pada tingkat korporasi angka inflasi dapat dipkai untuk perencanaan pembelanjaan dan kontrak bisnis. Dalam lingkup yang lebih luas (makro) angka inflasi menggambarkan kondisi/stabilitas moneter dan perekonomian. Secara spesifik kegunaan angka inflasi antara lain untuk :
“Info Eksekutif Kota Pekanbaru Tahun 2014”
8
“Inflasi Kota Pekanbaru”
a. Indeksasi upah dan tunjangan gaji pegawai (wage in desation) b. Penyesuaian nilai kontrak (contractual payment) c. Eskalasi nilai proyek (project escalation) d. Penentuan target inflasi (inflation targeting) e. Indeksasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (budget indexation) F. Sebagai pembagi PDB, PDRB (GDP deflator) g. Sebagai proksi perubahan biaya hidup (proxy of cost of living)
.id
h. Indikator dini tingkat bunga, valas, dan indeks harga saham
go
2.1. Perkembangan IHK Kota Pekanbaru
s.
Berdasarkan hasil pemantauan di beberapa pasar tradisional serta pasar modern/swalayan,
bp
perkembangan harga eceran beberapa komoditas pada bulan Oktober 2014 secara umum menunjukkan adanya peningkatan dibanding bulan September 2014. Pada Oktober 2014 terjadi
a.
inflasi sebesar 0,56 persen, atau terjadi peningkatan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 108,54 pada
uk
ot
September 2014 menjadi 115,15 pada Oktober 2014.
Andil inflasi tertinggi pada Oktober 2014 di Kota Pekanbaru disumbang oleh kelompok
ar
perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,27 persen, diikuti oleh kelompok bahan
nb
0,08 makanan sebesar 0,24 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,
ka
persen, serta kelompok kesehatan dan kelompok sandang masing-masing sebesar 0,01 persen. Sedangkan komoditas yang menyumbang deflasi adalah kelompok transport, komunikasi dan jasa
stabil.
pe
keuangan yaitu sebesar 0,01 persen, sedangkan kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga relative
Komoditas utama penyumbang inflasi di Kota Pekanbaru antara lain: cabe merah sebesar 0,42 persen, tariff listrik sebesar 0,18 persen, bahan bakar rumah tangga sebesar 0,08 persen, rokok kretek filter sebesar 0,06 persen, buncis dan cabe hijau masing-masing sebesar 0,05 persen, tomat sayur sebesar 0,03 persen, serta ikan lele, telur puyuh, cumu-cumi, kol putih/kubis masing-masing sebesar 0,02 persen.
“Info Eksekutif Kota Pekanbaru Tahun 2014”
9
“Inflasi Kota Pekanbaru”
Tabel 2.2. Andil Inflasi menurut Kelompok Pengeluaran di Kota Pekanbaru Bulan Oktober 2014 Kelompok Pengeluaran
Andil Inflasi Oktober 2014
(1)
(2)
0.56
1. Bahan Makanan
0,24
2. Makanan Jadi, Minuman Rokok dan Tembakau
0,08
3. Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar
0,27
4. Sandang
0,01
.id
Umum
5. Kesehatan
0,01 0 ,01
go
6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga
0,00
a.
bp
Sumber : BPS Provinsi Riau
s.
7. Transpor dan Komunikasi dan Jasa Keuangan
0,00
2.2. Perbandingan Inflasi Kota Pekanbaru
ot
Selama 6 tahun terakhir pada bulan yang sama (Oktober), inflasi di Kota Pekanbaru relatif
uk
stabil di bawah 1 persen, kecuali pada tahun 2010 mengalami deflasi. Laju inflasi tahun kalender rata-
ar
rata di bawah 5 persen kecuali tahun 2008 dan tahun 2013 mendekati 9 persen. Demikian juga
nb
dengan inflasi year on year tertinggi pada tahun 2008 yang mencapai 11,17 persen dan tahun 2013 sebesar 8,33 persen . Laju inflasi pada bulan Oktober selama enam tahun terakhir, yang terendah
pe
2012.
ka
pada tahun 2009 karena imbas melemahnya perekonomian dunia, dan terendah kedua pada tahun
Tabel 2.3. Inflasi Bulanan, Tahun kalender, Year on Year Kota Pekanbaru Tahun 2008 – 2013 (%) Inflasi 2008 2009 2010 2011 2012
2013
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
1. Oktober 2. Tahun Kalender (Okt 2012 thd Des 2011) 3. Inflasi year on year (Okt. 2012 thd Okt 2011)
0,48 8,95
0,43 2,07
-0,02 4,38
0,54 4,09
0,29 2,97
0,29 2,97
4,25
6,70
3,95
3,95
11,17
2,15
Sumber : BPS Provinsi Riau
“Info Eksekutif Kota Pekanbaru Tahun 2014”
10
“Inflasi Kota Pekanbaru”
2.3. Perbandingan IHK dan Inflasi antar Kota di Sumatera
Tabel 2.4. Perbandingan IHK dan Inflasi Oktober 2014 Kota-Kota di Pulau Sumatera
IHK Oktober 2014
Inflasi (%)
(1)
(2)
(3)
117,89 110,96 111,50 114,57 116,51 115,69 113,36 118,68 113,77 120,77 115,15 115,50 114,03 114,49 111,49 110,76 118,39 114,07 122,46 120,95 114,04 112,28 115,30
0,82 0,38 0,53 0,69 0,28 0,71 0,38 1,18 0,49 0,55 0,56 0,42 0,80 0,51 0,80 0,64 0,39 0,83 0,18 -0,12 -0,68 0,29 0,66
go
s. bp a. ot uk ar
pe
ka
nb
1. Meulaboh 2. Banda Aceh 3. Lhokseumawe 4. Sibolga 5. Pematang Siantar 6. Medan 7. Padang Sidempuan 8. Padang 9. Bukittinggi 10.Tembilahan 11.Pekanbaru 12.Dumai 13.Bungo 14.Jambi 15.Palembang 16.Lubuk Linggau 17.Bengkulu 18.Bandar Lampung 19.Metro 20.Tanjung Pandan 21.Pangkal Pinang 22.Batam 23.Tanjung Tanjung Pinang
.id
Kota
Sumber mber : BPS Provinsi Riau
“Info Eksekutif Kota Pekanbaru Tahun 2014”
11
“Inflasi Kota Pekanbaru”
Pada bulan Oktober 2014, dua puluh tiga kota di Pulau Sumatera yang menghitung IHK dengan tahun dasar 2012 = 100, yang mengalami inflasi sebanyak dua puluh satu kota, dan dua kota mengalami deflasi. Sedangkan Pekanbaru termasuk kota dengan tingkat inflasi sedang dengan menempati posisi pada urutan kesepuluh. Di Pulau Sumatera, enam kota dengan inflasi tertinggi terjadi di Kota Padang sebesar 1,18 persen, diikuti Kota Bandar Lampung sebesar 0,83 persen, Meulaboh 0,82 persen, Bungo dan Palembang masing-masing sebesar 0,80 persen dan Medan sebesar 0,71 persen.
.id
Pekanbaru termasuk kota dengan tingkat inflasi sedang dengan menempati posisi pada urutan kesepuluh, dengan tingkat inflasi sebesar 0,56 persen.
go
Sedangkan deflasi terjadi di Kota Tanjung Pandan dan
pe
ka
nb
ar
uk
ot
a.
bp
(pada Tabel 2. 4).
s.
Pangkal Pinang masing- masing sebesar 0,12 dan 0,68 persen
“Info Eksekutif Kota Pekanbaru Tahun 2014”
12
“Kemiskinan”
III. KEMISKINAN
M
asalah kemiskinan merupakan salah satu persoalan mendasar yang menjadi pusat perhatian pemerintah
di Negara manapun. Salah satu aspek penting untuk mendukung strategi penanggulangan kemiskinan adalah tersedianya data kemiskinan yang akurat dan tepat sasaran. Data kemiskinan yang baik dapat digunakan untuk mengevaluasi kebijakan pemerintah terhadap kemiskinan, membandingakan kemiskinan
.id
Kemiskinan dipandang sebagai ketidak mampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran
go
antar waktu dan daerah, serta menentukan target penduduk miskin dengan tujuan untuk memperbaiki kondisi mereka.
s.
Pengukuran kemiskinan yang terpecaya ((reliable) dapat
bp
menjadi instrument tangguh bagi pengambil kebijakan dalam
ot
a.
memfokuskan perhatian pada kondisi hidup orang miskin. kemiskinan
yang
dilakukan
BPS
uk
Pengukuran
menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar
ar
basic needs approach (basic approach). Konsep ini tidak hanya digunakan oleh
nb
BPS tetapi juga oleh negara-negara lain seperti: Armenia,
pe
ka
Senegal, Pakistan, Banglades , Vietnam, sierra, Leone, dan Gambia. Dengan pendekatan ini, kemiskinan dipandang sebagai ketidak mampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran. Dengan kata lain, kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan maupun non makanan yang bersifat mendasar. Menurut pendekatan ini penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah
“Info Eksekutif Kota Pekanbaru Tahun 2014”
13
“Kemiskinan”
garis kemiskinan (GK). Secara teknis GK dibangun dari dua komponen yaitu garis kemiskinan makanan (GKM) dan garis kemiskinan non makanan (GKNM). GKM merupakan nilai pengeluaran
kebutuhan
minimum
makanan
yang
disetarakan dengan 2.100 kilo kalori per kapita per hari.
GKM merupakan nilai pengeluaran kebutuhan minimum makanan yang disetarakan dengan 2.100 kilo kalori per kapita per hari
Patokan ini mengacu pada hasil Widyakarya Pangan dan
.id
Gizi 1978. Paket komoditi kebutuhan dasar makanan diwakili oleh 52 jenis komoditi (padi-padian, umbi-
go
umbian, ikan, daging, telur dan susu, sayuran, kacang-
Sedangkan GKNM merupakan kebutuhan minimum untuk perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan
s.
kacangan, buah-buahan, minyak dan lemak, dll). Ke 52
bp
komoditi ini merupakan komoditi-komoditi yang paling dikonsumsi
oleh
orang
miskin.
Jumlah
a.
banyak
ot
pengeluaran untuk 52 komoditi ini sekitar 70 persen dari
uk
total pengeluaran orang miskin. GKNM
merupakan
kebutuhan
ar
Sedangkan
pe
ka
nb
minimum untuk perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan. Paket komoditi kebutuhan dasar nonmakanan diwakili oleh 51 jenis komoditi di perkotaan dan 47 jenis komoditi di perdesaan. Rumus Garis Kemiskinan:
GK
= garis kemiskinan
GKM
= garis kemiskinan makanan
GKNM = garis kemiskinan non makanan
“Info Eksekutif Kota Pekanbaru Tahun 2014”
14
“Kemiskinan”
Indikator Kemiskinan Berdasarkan pendekatan kebutuhan dasar, ada 3 indikator kemiskinan yang digunakan: 1. Head Count Index (PO), yaitu persentase penduduk yang berada di bawah Garis Kemiskinan (GK) 2. Poverty Gap Index (P1) atau Indeks Kedalaman Kemiskinan, yang merupakan ukuran rata-rata kesenjangan pengeluaran
Semakin
tinggi
.id
masing-masing penduduk miskin terhadap garis kemiskinan. nilai
indeks,
semakin
jauh
(semakin
s.
garis kemiskinannya.
go
dalam/senjang) rata-rata pengeluaran penduduk miskin dari
bp
Persoalan kemiskinan bukan hanya sekedar mengetahui seberapa besar atau kecilnya jumlah dan persentase penduduk miskin, namun hal lain yang tidak kalah pentingnya adalah mengetahui tingkat kedalam dan keparahan kemiskinan
3. Poverty Severity Index (P2 ((P2) P2)) atau Indeks Keparahan Kemiskinan, memberikan
gambaran
a.
yang
mengenai
penyebaran
ot
pengeluaran di antara penduduk miskin. Semakin tinggi nilai
uk
ideks, semakin tinggi ketimpangan (keparahan) pengeluaran di
nb
ar
antara penduduk miskin.
pe
ka
3.1. Perkembangan Tingkat Kemiskinan dI Pekanbaru, Tahun 2012 dan 2013 Persoalan kemiskinan bukan hanya sekedar mengetahui seberapa besar atau kecilnya jumlah dan persentase penduduk miskin, namun hal lain yang tidak kalah pentingnya adalah mengetahui tingkat kedalam dan keparahan kemiskinan. Pemerintah selain harus mampu memperkecil jumlah penduduk miskin, kebijakan pengentasan kemiskinan juga sekaligus harus dapat mengurangi tingkat kedalam dan keparahan kemiskinan.
“Info Eksekutif Kota Pekanbaru Tahun 2014”
15
“Kemiskinan”
Perkembangan jumlah dan persentase penduduk miskin pada periode 2012 dan 2013 ada kecenderungan menurun, jumlah penduduk miskin tahun 2012 sebanyak 32.655 orang sedangkan pada tahun 2013 menurun menjadi 32.459 orang, atau berkurang sebanyak 196 orang. Secara relatif juga terjadi penurunan persentase penduduk miskin, jika pada tahun 2012 sebesar 3,38 persen maka pada tahun 2013 menurun menjadi 3,27 persen atau turun sekitar 0,11 persen.
.id
Tabel 3.1 Karakteristik Kemiskinan Kota Pekanbaru, September 2012 dan September 2013 September 2012
(1)
(2)
(3)
32.655
32.459
go
Rincian
bp
s.
Jumlah Penduduk Miskin
3,27
0,50
0,37
0,10
0,07
357.200
381.287
ot
Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1)
3,38
a.
Persentase Penduduk Miskin (PO)
ar
nb
Sumber : BPS Susenas
uk
Indeks Keparahan Kemiskinan (P2)) Garis Kemiskinan
September 201 2013
ka
Pada periode 2012 dan 2013, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks
pe
Keparahan Kemiskinan (P2) menunjukkan kecenderungan menurun. Indeks Kedalaman Kemiskinan turun dari 0,50 pada tahun 2012 menjadi 0,37 0, pada tahun 2013. Demikian pula 0, pada tahun 2012 menjadi 0,07 pada dengan Indeks Keparahan Kemiskinan turun dari 0,10 tahun 2013. Penurunan kedua indeks ini mengindikasikan bahwa rata-rata pengeluaran penduduk miskin cenderung semakin mendekati garis kemiskinan dan ketimpangan pengeluaran penduduk miskin juga semakin menyempit. Selama September 2012 – September 2013 garis kemiskinan naik sebesar 6,74 persen, yaitu dari Rp 357.200 per kapita per bulan pada September 2012 meningkat menjadi
“Info Eksekutif Kota Pekanbaru Tahun 2014”
16
“Kemiskinan”
Rp 382.287 per kapita per bulan. Walaupun garis kemiskinan terjadi peningkatan namun persentase penduduk miskin mengalami penurunan, hal ini mengindikasikan bahwa tingkat kesejahteraan penduduk miskin di Pekanbaru mulai menunjukkan perbaikan. 3.2. Perbandingan Kemiskinan Kabupaten/Kota di Provinsi Riau Tahun 2013
Tabel 3.2 Karakteristik Kemiskinan Menurut Kabupaten/Kota, September 2013 Pendu duk Miskin (%)
Indeks Kedalam Kemiskinan
Indeks Keparahan Kemiski nan
Garis Kemiki nan
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
1,89 1,89 1,00 1,19 1, 2,16 0,69 0,86 1,42 0,82 1,14 6,14 0,37 0,76 1,18
0,51 0,23 0,29 0,61 0,14 0,15 0,34 0,15 0,26 1,51 0,07 0,16 0,24
ot
go
s.
a.
bp
11,28 7,50 7,88 88 12,00 5,54 5, 54 9,04 10,86 10, 7,57 7,73 35,74 3,27 4,98 8,42
ar
uk
34.709 29.597 54.177 43.551 23.213 68.581 59.852 9.852 40.113 47.474 4 7.474 64.017 32.459 32. 459 13.724 511.468
nb
Kuantan Singingi Indragiri Hulu Indragiri Hilir Pelalawan Siak Kampar Rokan Hulu Bengkalis Rokan Hilir Kepulauan Meranti Kota Pekanbaru Kota Dumai Riau
.id
Jumlah Penduduk Miskin
ka
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
Kabupaten/Kota
400.655 369.210 282.361 429.452 336.671 336.681 358.295 388.671 292.770 386.745 381.287 328.158 350.129
pe
Sumber : BPS (Susenas September 2013)
“Info Eksekutif Kota Pekanbaru Tahun 2014”
17
“Kemiskinan”
Persentase penduduk miskin Pekanbaru tahun 2013 merupakan yang paling rendah jika dibandingkan dengan kabupaten/kota lainnya yang ada di Provinsi Riau, yaitu hanya 3,27 persen. Kemudian terendah ke dua adalah Dumai dengan persentase penduduk miskin sebesar 4,98 persen, dan terendah ke tiga adalah Kabupaten Siak dengan tingkat persentase penduduk miskin yang hampir sama dengan Kota Dumai yaitu 5,54 persen. Sedangkan yang tertinggi adalah
.id
Kabupaten Kepulauan Meranti yaitu sebesar 35,74 persen, kemudian tertinggi kedua adalah Kabupaten Pelalawan yaitu
go
Persentase penduduk miskin Pekanbaru tahun 2013 merupakan yang paling rendah jika dibandingkan dengan kabupaten/kota lainnya yang ada di Provinsi Riau, yaitu hanya 3,27 persen
s.
sebesar 12,00 persen, dan tertinggi ke tiga adalah Kabupaten
bp
Kuantan Singingi sebesar yaitu sebesar 11,28 persen.
Kemiskinan
Pekanbaru
pada
tahun
2013
ot
Keparahan
a.
Sedangkan Indeks Kedalaman Kemiskinan dan Indeks
uk
merupakan yang paling kecil di Provinsi Riau jika dibandingkan
ar
dengan Kabupaten/Kota lainnya yaitu Indeks Kedalaman Kemiskinan hanya 0, 0,37 dan Indeks Keparahan Kemiskinan
penduduk miskin di Pekanbaru berada di sekitar garis kemiskinan atau ketimpangannya lebih menyempit.
pe
ka
nb
hanya 0, 0,07, ini memberikan gambaran bahwa pengeluaran
“Info Eksekutif Kota Pekanbaru Tahun 2014”
18
“Perdagangan Luar Negeri Pekanbaru 2013”
IV. PERDAGANGAN LUAR NEGERI PEKANBARU 2013 Data perkembangan perdagangan luar negeri Pekanbaru adalah hasil dari pemanfaatan dokumen pemberitahuan ekspor atau impor barang yang diperoleh dari Kantor Pelayanan Bea dan Cukai (KPBC). Data ini berguna bagi pemerintah, swasta dan perorangan. Bagi pemerintah, data tersebut dapat membantu proses perumusan
.id
kebijakan maupun untuk memantau kinerja perekonomian. Disamping itu, data tersebut dipakai pula untuk menyusun Produk
go
Domestik Bruto (PDB) dan Neraca Pembayara Pembayaran (Balance of
s.
Payment/BOP). Bagi swasta dan perorangan, statistik ekspor ekspor-impor
bp
dapat dipakai untuk berbagai analisis ekonomi dan sosial.
a.
Sistem pencatatan statistik ekspor dan impor barang
ot
dilakukan menggunakan sistem perdagangan umum (general trade
uk
system). Semua barang yang ke luar dan masuk termasuk di
ar
kawasan khusus (kawasan berikat) dicatat sebagai ekspor atau
nb
impor. Metode pencatatan nilai ekspor adalah pada harga FOB (Free on Board) Board), sedangkan nilai impor dicatat dalam harga CIF (Coast,
ka
Sistem pencatatan statistik ekspor dan impor barang dilakukan menggunakan sistem perdagangan umum (general trade system). Semua barang yang ke luar dan masuk termasuk di kawasan khusus (kawasan berikat) dicatat sebagai ekspor atau impor. Metode pencatatan nilai ekspor adalah pada harga FOB (Free on Board), sedangkan nilai impor dicatat dalam harga CIF (Coast, Insurance and Freight)
pe
Insurance and Freight). Berikut adalah statistik Perdagangan Luar Negeri Pekanbaru, yang memberikan gambaran mengenai transaksi ekonomi berupa komoditas yang masuk ke dalam dan ke luar dari wilayah Pekanbaru dari atau menuju negara lain. Apabila nilai ekspor Pekanbaru lebih besar dari nilai impornya maka neraca perdagangannya dikatakan surplus, sedangkan apabila terjadi kebalikannya maka neraca perdagangannya dikatakan defisit.
“Info Eksekutif Kota Pekanbaru Tahun 2014”
19
“Perdagangan Luar Negeri Pekanbaru 2013”
Pada tabel 4.1. ditampilkan perkembangan nilai ekspor dan nilai impor Pekanbaru selama periode 1999 – 2013, terlihat bahwa perkembangan nilai ekspor dan nilai impor sangat berfluktuatif. Namun demikian perkembangan nilai ekspor selama tiga tahun terakhir terlihat terus mengalami penurunan, jika pada tahun 2012 penurunan nilai ekspor sudah mencapai 58,52 persen, walaupun pada tahun 2013
terus mengalami penurunan, tetapi tingkat
penurunan hanya sebesar 38,11 masih lebih rendah dibandingkan tahun 2012. Perkembangan nilai ekspor ternyata belum dapat menekan nilai impor, terlihat bahwa
.id
pada tahun 2012 perkembangan nilai impor meningkat sebesar 4,93 persen, walaupun pada tahun 2013 mengalami penurunan sebesar 5,40 persen. Perkembangan nilai impor selama
go
kurun waktu 15 tahun terakhir yang tertinggi terjadi pada tahun 2005 yang mencapai 206,45
bp
s.
persen.
Ekspor FOB (2)
71,41 45,6 42,45 93,51 59,46 49,86 64,75 59,95 43,11 36,97 39,77 107,61 132,41 54,92 33,99
pe
ka
nb
ar
(1)
1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
Perkembangan (%)
uk
Tahun
ot
a.
Tabel 4.1. Perkembangan Ekspor dan Impor Kota Pekanbaru (Juta US $), Tahun 1999 – 2013 Impor CIF
Perkembangan (%)
(3)
(4)
(5)
59,99 -36,15 -6,99 120,25 -36,41 -16,15 29,87 -7,41 -0,28 -14,25 0,08 170,55 18,73 -58,52 -38,11
357,35 301,03 220,89 172,18 41,1 16,78 51,43 70,29 69,91 81,76 66,07 107,94 144,74 151,87 143,67
-18,92 -15,76 -26,62 -22,05 -76,13 -59,17 206,45 36,69 -0,01 16,95 -0,19 63,38 25,42 4,93 -5,40
Sumber : BPS Kota Pekanbaru
“Info Eksekutif Kota Pekanbaru Tahun 2014”
20
“Perdagangan Luar Negeri Pekanbaru 2013”
Neraca Perdagangan Luar Negeri Pekanbaru selama periode 2011-2013 terus mengalami defisit. Pada tahun 2011 defisit sebesar 12,33 juta US$, kemudian pada tahun 2012 naik menjadi 96,95 juta US$, kemudian pada tahun 2013 meningkat kembali sebesar 109,68 juta US$. Hal ini memberikan gambaran bahwa Pekanbaru masih dibanjiri oleh barang-barang impor dari luar negeri. Kemudian jika dilihat neraca perdagangan luar negeri Pekanbaru selama 15 tahun terakhir yaitu selama periode 1999 – 2013, ternyata yang mengalami surplus hanya 3 tahun saja yaitu pada tahun 2003 surplus sebesar 18,36 juta US$, tahun 2004 surplus sebesar 33,08 juta US$, dan pada tahun 2005 surplus sebesar 13,32 juta US$, sedangkan selebihnya
.id
selama 12 tahun mengalami defisit.
2011
2013
(1)
(2)
(3)
(4)
132,41
54,92
33,99
144,74
151,87
143,67
12,33
96,95
109,68
a.
bp
2012
ot
Tahun
s.
go
Tabel 4.2 2011--201 2011 2013 3 Perdagangan Luar Negeri Pekanbaru, 2011-2013 (Juta US $)
1. Ekspor 3. Defisit
nb
ar
Sumber : BPS Kota Pekanbaru
uk
2. Impor
ka
2013. Nilai Tabel 4.3 memperlihatkan ekspor-impor Pekanbaru per bulan selama tahun 2013
pe
ekspor terbesar terjadi pada bulan Pebruari dengan nilai mencapai 8,50 juta US$, sedangkan ekspor spor terendah terjadi pada bulan Agustus, yaitu hanya 1,51 juta US$. Kemudian nilai impor terbesar juga terjadi pada bulan Pebruari dengan nilai 16,08 juta US$, sedangkan nilai impor terendah terjadi pada bulan Januari dengan nilai hanya 4,82 juta US$.
“Info Eksekutif Kota Pekanbaru Tahun 2014”
21
“Perdagangan Luar Negeri Pekanbaru 2013”
(2)
(3)
Januari Pebruari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember Jumlah
(4)
7,68 8,50 9,50 7,77 2,09 3,47 1,74 1,51 1,54 1,86 1,77 8,14 55,57
(5)
(6)
4,41 6,80 4,59 5,88 9,08 7,69 10,33 6,78 6,69 4,51 5,00 7,82 79,60
4,82 16,08 12,89 17,01 12,13 13,51 11,98 8,58 10,82 13,43 9,73 12,68 143,67
pe
ka
nb
ar
uk
ot
a.
bp
Sumber : BPS Kota Pekanbaru
1,07 2,92 5,62 2,90 4,80 4,21 2,83 1,87 2,02 1,86 2,10 1,79 33,99
.id
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
go
(1)
s.
No.
Tabel 4.3 Berat dan Nilai Ekspor Impor Pekanbaru Per Bulan Tahun 2013 (Juta Ton, Juta US$) Bulan Ekspor Impor Berat Nilai Berat Nilai
“Info Eksekutif Kota Pekanbaru Tahun 2014”
22
“Ketenagakerjaan Kota Pekanbaru 2013”
V. KETENAGAKERJAAN KOTA PEKANBARU 2013
S
alah satu isu penting dalam ketenagakerjaan, di samping keadaan angkatan kerja (economically active population)
dan struktur ketenagakerjaan, adalah isu pengangguran. Dari sisi ekonomi, pengangguran merupakan produk dari ketidakmampuan pasar kerja dalam menyerap angkatan kerja yang tersedia. Ketersediaan lapangan kerja yang relatif terbatas, tidak mampu menyerap para pencari kerja yang senantiasa bertambah setiap
.id
Dari sisi ekonomi, pengangguran merupakan produk dari ketidakmampuan pasar kerja dalam menyerap angkatan kerja yang tersedia
tahun seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk. Tingginya
s.
bidang ekonomi, melainkan juga menimbulkan berbagai masalah di
bp
bidang sosial, seperti kemiskinan dan kerawanan sosial.
a.
Data tentang situasi ketenagakerjaan merupakan salah satu
ot
data pokok yang dapat menggambarkan kondisi perekonomian,
uk
sosial, bahkan tingkat kesjahteraan penduduk di suatu wilayah dan dalam suatu/kurun waktu tertentu.
ar
Tingginya angka pengangguran tidak hanya menimbulkan masalah-masalah di bidang ekonomi, melainkan juga menimbulkan berbagai masalah di bidang sosial, seperti kemiskinan dan kerawanan sosial
go
angka pengangguran tidak hanya menimbulkan masalah-masalah di
nb
Untuk memenuhi kebutuhan data tersebut, Badan Pusat
ka
Statistik (BPS) telah melaksanakan pengumpulan dan penyajian data
pe
kependudukan dan ketenagakerjaan melalui berbagai kegiatan sensus dan survei, antara lain : Sensus Penduduk (SP), Survei Penduduk Antar Sensus (Supas), Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) dan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas). Sakernas merupakan survei yang dirancang khusus untuk mengumpulkan data ketenagakerjaan dengan pendekatan rumah tangga.
“Info Eksekutif Kota Pekanbaru Tahun 2014”
23
“Ketenagakerjaan Kota Pekanbaru 2013”
Dalam melaksanakan Sakernas, BPS merujuk pada konsep/defenisi ketenagakerjaan yang direkomendasikan oleh International Labour Organization (ILO) sebagaimana tercantum dalam buku “Surveys of Economically Active Population. Employment, Unemployment and Underemployment” An ILO Manual on Concepts and Methods, ILO 1992. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) memberikan gambaran besarnya penduduk usia kerja yang aktif secara
.id
Dari sisi ekonomi, pengangguran merupakan produk dari ketidakmampuan pasar kerja dalam menyerap angkatan kerja yang tersedia
ekonomi di suatu wilayah. Secara rumus TPAK diukur sebagai
s.
kerja. Indikator ini menunjukkan besaran relatif dari pasokan
bp
tenaga kerja (labour supply) yang tersedia untuk memproduksi
ar
uk
ot
TPAK adalah:
a.
barang dan jasa dalam suatu perekonomian. Cara penghitungan
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) memberikan
nb
Tingginya angka pengangguran tidak hanya menimbulkan masalah-masalah di bidang ekonomi, melainkan juga menimbulkan berbagai masalah di bidang sosial, seperti kemiskinan dan kerawanan sosial
go
persentase jumlah angkatan kerja terhadap jumlah penduduk usia
indikasi tentang penduduk usia kerja yang termasuk dalam
pe
ka
kelompok pengangguran. TPT diukur sebagai persentase jumlah penganggur terhadap jumlah angkatan kerja. Cara penghitungan TPT adalah:
“Info Eksekutif Kota Pekanbaru Tahun 2014”
24
“Ketenagakerjaan Kota Pekanbaru 2013”
5.1. Angkatan Kerja di Pekanbaru Tahun 2012 dan 2013 Tenaga kerja adalah modal bagi geraknya roda pembangunan. Jumlah dan komposisi tenaga kerja akan terus mengalami perubahan seiring dengan berlangsungnya proses demografi. Penduduk usia kerja pada tahun 2013 di Pekanbaru mengalami peningkatan sebesar 6,59 persen atau ada penambahan penduduk yang masuk ke dalam usia kerja sebanyak 44.053 orang. Jika pada tahun 2012 jumlah penduduk usia kerja sebesar 668.204 orang, maka pada tahun 2013 meningkat menjadi 712.257 orang.
.id
Sejalan dengan peningkatan penduduk usia kerja, TPAK pada tahun 2013 juga
go
mengalami peningkatan dari 61,19 persen pada tahun 2012 menjadi 62,01 persen pada tahun 2013. Namun demikian, walaupun TPAK mengalami peningkatan, tetapi jumlah pnduduk yang
bp
s.
bekerja tumbuh lebih lambat dibandingkan pertumbuhan tingkat pengangguran. Pada angkatan kerja, penduduk yang bekerja hanya mengalami penambahan sebanyak 22.333 penduduk (5,7 (5,73
a.
persen), sedangkan penambahan penduduk yang menganggur jauh lebih besar yaitu 10.474
ot
penduduk (55,22 persen).
ar
uk
Tabel 5.1. Penduduk Berumur 15 Tahun Keatas Menurut Jenis kegiatan Utama di Kota Pekanbaru, 2012 dan 2013 2012
2013
(1)
(2) 408.871 389.921 18.950 259.333 112.302 128.537 18.494 668.204 61,19 4,63
(3) 441.678 412.254 29.424 270.579 123.040 126.489 21.050 712.257 62,01 6,66
ka
nb
Jenis Kegiatan Utama
pe
I. Angkatan Kerja 1. Bekerja 2. Pengangguran II. Bukan Angkatan Kerja 1. Sekolah 2. Mengurus Rumah Tangga 3. Lainnya Jumlah Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) (%) Tingkat Pengangguran (%) Sumber : BPS Kota Pekanbaru
“Info Eksekutif Kota Pekanbaru Tahun 2014”
25
“Ketenagakerjaan Kota Pekanbaru 2013”
Isu penting yang sangat menjadi perhatian adalah isu pengangguran. Konsep pengangguran yang digunakan adalah mereka yang sedang mencari pekerjaan, yang mempersiapkan usaha, yang tidak mencari pekerjaan karena merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan dan yang sudah punya pekerjaan tetapi belum mulai bkerja dan pada waktu yang bersamaan mereka tak bekerja (jobless), atau biasa disebut pengangguran terbuka (open unemployment).
.id
Secara persentase tingkat pengangguran Pekanbaru mengalami kenaikan dari 4,63 persen pada tahun 2012 menjadi 6,66 persen
Jumlah penganggur pada tahun 2013 mengalami
s.
dengan tahun 2012. Secara persentase tingkat pengangguran
bp
Pekanbaru naik dari 4,63 persen pada tahun 2012 menjadi 6,66
ot
a.
persen.
uk
Pada tabel 5.2 jika dilihat pada tahun 2013 secara nominal angkatan kerja lebih didominasi oleh kaum laki-laki,
ar
sedangkan bukan angkatan kerja didominasi oleh perempuan. Demikian juga dengan TPAK tahun 2013 bahwa kaum perempuan
nb
Tingkat pengangguran pada tahun 2013 kaum perempuan lebih banyak yang menganggur dibandingkan dengan kaum laki-laki, yaitu 6,57 persen perempuan dan 6,72 persen laki-laki
go
peningkatan sebanyak 10.474 penduduk jika dibandingkan
ka
yang aktif secara ekonomi hanya sekitar setengah dari kaum laki-
pe
laki, yaitu perempuan hanya 47,60 persen sedangkan laki-laki mencapai 75,82 persen. Tingkat
pengangguran
pada
tahun
2013
kaum
perempuan lebih banyak yang menganggur dibandingkan dengan kaum laki-laki, yaitu 6,57 persen perempuan dan 6,72 persen lakilaki. Hal ini memberikan gambaran bahwa kaum laki-laki masih menjadi tulang punggung untuk mencari nafkah dalam keluarga.
“Info Eksekutif Kota Pekanbaru Tahun 2014”
26
“Ketenagakerjaan Kota Pekanbaru 2013”
Kemudian jika dilihat berdasarkan tingkat pendidikan yang ditamatkan, pada tahun 2013 TPAK atau penduduk usia kerja yang aktif secara ekonomi dapat dilihat pada tabel, penduduk dengan tingkat pendidikan yang ditamatkan SLTA ke atas lebih tinggi yaitu sebesar 64,08 persen, kemudian diikuti oleh tingkat pendidikan SD ke bawah yaitu sebesar 63,16 persen, sedangkan tingkat pendidikan SLTP hanya 53,26 persn. Hal ini mengindikasikan bahwa bursa lowongan pekerjaan mulai mempertimbangkan keahlian yang dimiliki oleh pencari kerja.
bp
a. ot uk
ar
(1) I. Angkatan Kerja 1. Bekerja 2. Pengangguran II. Bukan Angkatan Kerja 1. Sekolah 2. Mengurus Rumah Tangga 3. Lainnya
Laki-Laki (2) 275.773 257.245 18.528 87.952 64.244 11.321 12.387
Tahun 2013 Perempuan (3) 165.905 155.009 10.896 182.627 58.796 115.168 8.663
s.
Jenis Kegiatan Utama
go
.id
Tabel 5.2 Penduduk Berumur 15 Tahun Keatas Menurut Jenis Kegiatan Utama dan Jenis Kelamin di Kota Pekanbaru, Tahun 2013
363.725
348.532
712.257
75,82
47,60
62,01
6,72
6,57
6,66
pe
ka
nb
Jumlah Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) (%) Tingkat Pengangguran (%)
Jumlah (4) 441.678 412.254 29.424 270.579 123.040 126.489 21.050
Sumber : BPS Kota Pekanbaru
Tingkat pengangguran berdasarkan tingkat pendidikan yang ditamatkan terlihat pada table 5.3 bahwa tamatan SLTA ke atas merupakan penduduk yang paling banyak menganggur dengan tingkat pengangguran sebesar 7,90 persen, sedangkan tamatan SLTP 5,94 persen, dan tamatan SD ke bawah sebesar 2,59 persen.
“Info Eksekutif Kota Pekanbaru Tahun 2014”
27
“Ketenagakerjaan Kota Pekanbaru 2013”
Tabel 5.3 Penduduk Berumur 15 Tahun Keatas Menurut Jenis Kegiatan Utama dan Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan Di Kota Pekanbaru, 2013 Pendidikan yg ditamatkan
63,16
(3) 66.853 62.883 3.970 58.679 27.376 26.660 4.643 125.532
(4) 296.313 272.893 23.420 166.097 87.595 71.915 6.587 462.410
441.678 412.254 29.424 270.579 123.040 126.489 21.050 712.257
53,26
64,08
62,01
5,94
7,90
6,66
s.
a.
2,59
SLTA Ke atas
bp
(1) I. Angkatan Kerja 1. Bekerja 2. Pengangguran II. Bukan Angkatan Kerja 1. Sekolah 2. Mengurus Rumah Tangga 3. Lainnya Jumlah Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) (%) Tingkat Pengangguran (%)
SLTP
go
SD ke bawah (2) 78.512 76.478 2.034 45.803 8.069 27.914 9.820 124.315
Jumlah
pe
ka
nb
ar
uk
ot
Sumber : BPS Kota Pekanbaru
.id
Jenis Kegiatan Utama
“Info Eksekutif Kota Pekanbaru Tahun 2014”
28
.id go s. bp a. ot uk ar nb pe ka BADANPUS ATS TATI S TI KKOTAPEKANBARU J LRAWAI NDAH, PEKANBARU, RI AU Ema i l : bps 1471@bps . g o. i d