Journal of Management Vol.02 No.02 , Maret 2016
INFLUENCE STORE ATMOPSHERE AND QUALITY OF SERVICE FOR CUSTOMER SATISFACTION THAT INFLUENCE REPURCHASE ITENTION IN BOUTIQUE MOUNIRA SEMARANG Muhammad Azis Nirwana*1), Patricia Dhiana Paramita*2),Heru Sri Wulan*3) Mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Pandanaran Semarang 2), 3) Dosen Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Pandanaran Semarang
1)
Abstract Mounira Boutique is one that provides Muslim fashion boutique in the city of Semarang. In order to retain customers in order to remain faithful to use a variety of products available at the shop, Mounira Boutique had problems, where the sale of various items of products offered in the Boutique Mounira has decreased during the last 4 years.Anticipated reduction in repurchase intention of the product range Boutique Mounira motivated by lower customer satisfaction on store atmosphere in the Boutique Mounira and bad quality of services rendered by employees Boutique Mounira to customers. The formulation of the problem in this research is how the manager of Boutique Mounira improve customer satisfaction with a positive impact on customer repurchase intention to products supplied by Mounira Boutique. The population in this research are customers who make purchases directly in the Boutique Mounira totaling 360 people and the sampling technique used was simple random sampling, where the formula Slovin the sample in this research as many as 78 people. Analysis of the data used in this research is multiple linear regression method and a phase 2 test of goodness of fit, either partially or simultaneously. Results of hypothesis testing showed t value variable store atmosphere and quality of service respectively 3.504 and 7.293> t table 1.665151, the research hypothesis which states that the store atmosphere and service quality partially positive and significant impact on customer satisfaction can be accepted. F count 44.840 F count> F table 3.118642, then the hypothesis that store atmosphere and quality of service simultaneously positive and significant impact on customer satisfaction can be accepted. t value of customer satisfaction unstandardized predicted value of 7.779> t table 1.665151, then the hypothesis that customer satisfaction and significant positive effect on repurchase intention acceptable.
Keywords: store atmosphere, service quality, customer satisfaction and repurchase intention.
Journal of Management Vol.02 No.02 , Maret 2016
Abstrak
Butik Mounira adalah salah satu butik yang menyediakan busana muslim di Kota Semarang. Dalam rangka mempertahankan pelanggannya agar tetap setia menggunakan berbagai produk yang disediakan di butiknya, ternyata Butik Mounira mengalami permasalahan, dimana penjualan berbagai item produk yang ditawarkan di Butik Mounira mengalami penurunan selama 4 tahun terakhir ini. Diduga penurunan repurchase intention terhadap berbagai produk Butik Mounira dilatarbelakangi oleh rendahnya kepuasan pelanggan atas store atmosphere di Butik Mounira dan rendahnya kualitas pelayanan yang diberikan oleh karyawan Butik Mounira terhadap para pelanggannya.Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pengelola Butik Mounira meningkatkan kepuasan pelanggannya yang berdampak positif pada repurchase intention pelanggan atas berbagai produk yang disediakan oleh Butik Mounira. Populasi dalam penelitian ini adalah pelanggan yang melakukan pembelian secara langsung di Butik Mounira yang berjumlah 360 orang dan teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Simple Random Sampling, dimana dengan rumus Slovin maka sampel dalam penelitian ini sebanyak 78 orang. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode regresi linier berganda 2 tahap dan ujiGoodness of fit, baik secara parsial maupun simultan. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan nilai t hitung variabel store atmosphere dan kualitas pelayanan masingmasing sebesar 3,504 dan 7,293> t tabel 1,665151,maka hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa store atmospheredan kualitas pelayanan secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan dapat diterima. Nilai F hitungF hitung 44,840> F tabel 3,118642, maka hipotesis yang menyatakan bahwa store atmospheredan kualitas pelayanan secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan dapat diterima. Nilai t hitung dari unstandardized predicted value kepuasan pelanggan sebesar7,779 >t tabel 1.665151, maka hipotesis yang menyatakan bahwa kepuasan pelanggan berpengaruh positif dan signifikan terhadap repurchase intention dapat diterima.
Katakunci : store atmosphere, kualitas pelayanan, kepuasan pelanggan dan repurchase intention.
Journal of Management Vol.02 No.02 , Maret 2016
Minat
PENDAHULUAN Dewasa ini persaingan diantara
(repurchase
dunia usaha semakin berkembang
suatu
pesat,
terbentuk
hal
manajemen
tersebut
menuntut
perusahaan
beli
ulang
konsumen
intention)
komitmen
merupakan
konsumen
setelah
yang
konsumen
mampu
melakukan pembelian suatu produk
memahami perilaku konsumen pada
atau jasa. Komitmen ini timbul, karena
pasar sasarannya, karena kelangsungan
kesan positif konsumen terhadap suatu
hidup
merek, dan konsumen puas terhadap
perusahaan
tergantung
tersebut
pada
sangat perilaku
konsumennya. Perusahaan
tersebut
2002:125).
Konsumen
(Ferdinand, yang
puas
selalu
terhadap merk atau produk tertentu
melakukan inovasi agar dapat tetap
cenderung untuk membeli kembali
eksis dalam persaingan, dimana syarat
pada
utamanya adalah berusaha mencapai
muncul di kemudian hari. Hal ini
tujuan
dan
menunjukkan bahwa ukuran kepuasan
(Levit,
konsumen merupakan faktor kunci
mempertahankan
dalam melakukan pembelian ulang
pelanggan agar dalam jangka waktu
(Tjiptono,2004:366). Pelanggan yang
tertentu melakukan pembelian ulang
merasa puas dengan produk atau jasa
terhadap produk perusahaan, maka
yang telah dibeli akan melakukan
pelanggan harus mendapatkan prioritas
pembelian kembali (Griffin, 2003:33-
yang lebih besar dibandingkan untuk
34).
untuk
mempertahankan 2007:83).
Untuk
harus
pembelian
menciptakan pelanggan
mendapatkan pelanggan baru (Smith
saat
kebutuhan
Kepuasan
yang
pelanggan
sama
adalah
dan Wright, 2004:89). Repurchase
keseluruhan sikap yang ditunjukkan
intention
konsumen atas barang dan jasa setelah
(minat
pembelianulang)
adalah pembelian yang dilakukan lebih
mereka
memperoleh
dan
dari satu kali oleh konsumen, karena
menggunakannya (Mowen dan Minor,
konsumen merasa puas dengan produk
2001:92). Kepuasan pelanggan adalah
(Peter dan Olson, 2000:315).
hasil akumulasi dari konsumen atau
Journal of Management Vol.02 No.02 , Maret 2016
pelanggan produk
dalam atau
menggunakan
jasa.
Terciptanya
produk butik tersebut. Pengelola Butik Mounira
selama
ini
berupaya
kepuasan
pelanggan
dapat
menciptakan store atmosphere yang
memberikan
beberapa
manfaat,
nyaman sebagai tempat berbelanja dan
diantaranya
hubungan
antara
memberikan kualitas pelayanan yang
perusahaan dan pelanggan menjadi
baik
harmonis, memberikan dasar yang
meningkatkan
baik bagi konsumen untuk melakukan
produknya. Diharapkan dengan store
pembelian
atmosphere yang nyaman sebagai
ulang
dan
terciptanya
untuk
memperkenalkan volume
berbelanja
dan
penjualan
loyalitas pelanggan, dan membentuk
tempat
dan
pemberian
suatu rekomendasi dari mulut ke mulut
pelayanan yang baik, maka minat beli
yang menguntungkan bagi perusahaan
konsumen atas produk busana muslim
(Tjiptono, 2004:103).
di butik tersebut akan meningkat, yang
Butik Mounira Semarang yang
akan memberikan dampak positif yaitu
menjadi obyek penelitian dan terletak
menumbuhkan minat pembelian ulang
di
dari
Jalan
Sidodadi
Timur
No.28
konsumen
setelah
mereka
Semarang adalah butik yang menjual
menggunakan berbagai item produk
pakaian dan accessories khusus bagi
busana muslimah yang dibeli di Butik
kaum
Mounira.
wanita
saja,
muslimah,
dimana
ditawarkan
oleh
ditujukan
bagi
yaitu
busana
produk butik segmen
yang
Store
tersebut
mendesain
pasar
atmosphere suatu
melalui
adalah
lingkungan
komunikasi
visual,
menengah ke atas. Dalam rangka
pencahayaan,
memenuhi
komitmennya
kepada
penciuman untuk merangsang persepsi
konsumen,
maka
Mounira
dan emosi dari pelanggan dan pada
berusaha
akhirnya
Semarang
Butik
senantiasa
memperhatikan
kebutuhan,
warna,
toko
untuk
musik,
dan
mempengaruhi
dan
perilaku pembelanjaan mereka (Levy
keinginan konsumen, sehingga dapat
dan Weitz, 2001:576). Penataan store
memuaskan
atmosphere yang sudah dilakukan oleh
konsumen
pemakai
Journal of Management Vol.02 No.02 , Maret 2016
pengelola Butik Mounira Semarang
pendekatan
scara
ersonal
antara lain meliputi desain ruang butik
karyawan
terhadap
terkesan simple dan apa adanya, tata
(empathy).
dari
konsumen
letak rak dan etalase barang kurang rapi dan membuat ruangan terasa
TINJAUAN PUSTAKA
sempit, pencahayaan ruangan tertalu
a. Store Atmosphere
redup, pemilihan musik yang diputar
Store
atmosphere
adalah
terkadang kurang sesuai dan lahan
penataan ruang dalam (instore) dan
parkir kurang memadai.
ruang luar (outstore) yang dapat
Kualitas pelayanan adalah upaya
menciptakan
kenyamanan
yang dilakukan oleh perusahaan dalam
pelanggan.
rangka
kebutuhan
mengatakan bahwa identitas sebuah
konsumen untuk mencapai kepuasan
toko dapat dikomunikasikan kepada
(Rangkuti, 2002:202). Pelayanan yang
konsumen melalui dekorasi toko atau
telah diberikan oleh karyawan Butik
secara lebih luas dari atmosfernya,
Mounira
ditunjukkan
sehingga menurut Kotler (2007:275),
dengan adanya karyawan sering tidak
hal ini dapat dijadikan sebagai alat
cekatan dalam memberikan pelayanan
untuk
kepada
menggunakan
memenuhi
Semarang
konsumen
(reliability),
karyawan butik kadang kala bersikap
Kotler
bagi
(2007:271)
membujuk jasa
konsumen atau
membeli
barang yang di jual di toko tersebut.
kurang ramah dan kurang sopan dalam
Konsep store atmosphere juga
memberikan pelayanan kepada para
erat kaitannya dengan store image.
konsumen
Sutisna
kurang
(tangibles), mampu
karyawan
menumbuhkan
dan
mengatakan
Pawitra store
(2001:58) atmosphere
kepercayaan dari konsumen terhadap
merupakan salah satu komponen dari
Butik Mounira Semarang (assurance),
store image. Berbagai faktor yang
karyawan
dikombinasikan
butik
kurang
mampu
dalam
rangka
merespons permintaan dari konsumen
membentuk store atmosphere adalah
(responsiveness), dan kurang adanya
produk yang dijual, pelayanan dalam
Journal of Management Vol.02 No.02 , Maret 2016
toko, pelanggan, toko sebagai tempat
konsumen dengan pelayanan yang
untuk menikmati kesenangan hidup,
diberikan oleh perusahaan. Menurut
aktivitas promosi toko, dan suasana
Wyckof (dalam Nursya’bani Purnama,
toko (store atmosphere).
2006:62) pengertian kualitas layanan sebagai tingkat kesempurnaan suatu pelayanan untuk memenuhi keinginan
b. Kualitas Pelayanan Kualitas pelayanan adalah upaya
konsumen,
yang dilakukan oleh perusahaan dalam
merupakan
rangka
kebutuhan
layanan yang dirasakan (persepsi)
konsumen untuk mencapai kepuasan
konsumen dengan kualitas layanan
(Rangkuti, 2002:202). Kualitas yang
yang diharapkan konsumen.
memenuhi
dirasakan
pada
didefinisikan
terhadap
keunggulan kualitas
perbandingan
antara
Dari beberapa definisi tentang
penilaian
kualitas pelayanan seperti yang telah
keseluruhan
produk,
pelayanan
prinsipnya
sebagai
konsumen
kualitas
disebutkan
terdahulu,
maka
dapat
sedangkan
diambil kesimpulan bahwa kualitas
telah
pelayanan adalah penilaian subyektif
pelayananyang
dirasakanoleh konsumen merupakan
pelanggan,
pertimbangan
yang
ditentukan oleh persepsi pelanggan
berhubungan dengan superioritas dari
terhadap jasa, persepsi tersebut dapat
pelayanan.
berubah karena pengaruh sesuatu hal.
global
Menurut Zeithaml, Parasuraman, Berry
dalam
kualitas
Prasetyo
pelayanan
yang
Dimensi
dimana
penilaian
kualitas
ini
pelayanan
(2008:56)
menurut Tjiptono (2004:73) adalah:
diterima
a. Keandalan (Reliability)
konsumen dinyatakan dalam ukuran
b. Keresponsifan (responsiveness)
besarnya
c. Kepercayaan diri (Confidence)
ketidaksesuaian
harapan
dan
keinginan
dengan
tingkat
persepsi
antara konsumen mereka.
Kualitas pelayanan merupakan ukuran selisih antar perbedaan antara harapan
d. Kepedulian (Empathy) e. Berwujud (Tangible)
Journal of Management Vol.02 No.02 , Maret 2016
c.
pelanggan dalam menggunakan suatu
Kepuasan Pelanggan Menurut
Mowen
dan
Minor
produk atau jasa.
(2001:92), kepuasan pelanggan adalah
Berdasarkan
pendapat
keseluruhan sikap yang ditunjukkan
(2007:72)
oleh konsumen atas barang dan jasa
satisfaction
setelah
dimensi service quality, yaitu :
mereka
memperoleh
menggunakannya. pelanggan
dan
Kepuasan
merupakan
terhadap
evaluasi
ketidaksesuaian
atau
hubungan
kehandalan
responsive
c. Kepuasan
keyakinan
(assurance) Kepuasan
Terciptanya kepuasan pelanggan
diantaranya
dari
(responsiveness),
d.
dapat memberikan beberapa manfaat,
diturunkan
b. Kepuasan
yang dirasakan setelah pemakaiannya (Tjiptono, 2004:100).
consumer
(reliability)
terjadinya diskonfirmasi
dapat
dari
a. Kepuasan
keseluruhan
respon yang muncul dari pelanggan
dimensi
Kotler
empati
(emphaty) e.
Kepuasan
antara
berwujud
(tangible)
perusahaan dan pelanggan menjadi harmonis, memberikan dasar yang baik
bagi
pembelian
ulang
dan
(Tjiptono,
pengukuran
membentuk suatu rekomendasi dari
antara lain :
bagi perusahaan (Tjiptono, 2004:103). Dari beberapa pengertian tentang
terdapat
enam kesamaan konsep inti mengenai
terciptanya loyalitas pelanggan, dan
mulut ke mulut yang menguntungkan
2004:89),
kepuasan
pelanggan,
a. Kepuasan
Pelanggan
Keseluruhan
(Overall
Customer Satisfaction)
kepuasan pelanggan di atas, maka
b. Dimensi Kepuasan Pelanggan
dapat disimpulkan bahwa kepuasan
c. Konfirmasi
pelanggan adalah perbandingan antara pelayanan atau hasil yang diterima oleh
pelanggan
dengan
harapan
Harapan
(Confirmation of Expectation) d. Minat
Pembelian
(Repucharge Intention)
Ulang
Journal of Management Vol.02 No.02 , Maret 2016
e. Kesediaan
untuk
Merekomendasi (Willingness to Recommend)
ulang. Menurut Kotler (2007:145), ada beberapa faktor utama yang dapat
f. Ketidakpuasan
Pelanggan
(Customer Dissatisfaction)
mempengaruhi minat dari konsumen untuk melakukan pembelian ulang, yaitu: a. Faktor Psikologis
d. Repurchase Itention Menurut
Anoraga
(2007:288)
Meliputi
pengalaman
belajar
repurchase intention (minat beli ulang)
individu tentang kejadian di
merupakan suatu proses pengambilan
masa lalu, serta pengaruh sikap
keputusan
dan keyakinan individu.
yang
dilakukan
konsumen
sesudah
pembelian
atas
oleh
mengadakan produk
b. Faktor Pribadi
yang
Faktor pribadi ini termasuk di
ditawarkan atau yang dibutuhkan oleh
dalamnya konsep diri. Konsep
konsumen
Konsumen
diri dapat didefinisikan sebagai
melakukan pembelian ulang terhadap
cara kita melihat diri sendiri dan
produk, karena adanya dorongan serta
dalam waktu tertentu sebagai
perilaku membeli secara berulang yang
gambaran tentang upah yang kita
dapat menumbuhkan suatu loyalitas
pikirkan.
terhadap apa yang dirasakan sesuai
dengan
untuk dirinya ( Peter dan Olson,
produsen
2000:110). Jadi,
situasi yang diharapkan oleh
tersebut.
dapat disimpulkan
bahwa minat beli ulang sebagai suatu kecenderungan
untuk
melakukan
Dalam minat perlu
hubungan beli
ulang,
menciptakan
konsumen. c. Faktor Sosial
pembelian ulang serta memperoleh
Mencakup
faktor
kelompok
respon positif atas tindakan masa lalu.
anutan (small reference group).
Terdapat perbedaan antara pembelian
Kelompok anutan didefinisikan
aktual yang benar- benar dilakukan
sebagai suatu kelompok orang
oleh konsumen dengan minat beli
yang
mempengaruhi
sikap,
Journal of Management Vol.02 No.02 , Maret 2016
pendapat
dan
perilaku
konsumen.
H4 : Kepuasan pelanggan berpengaruh positif dan signifikan terhadap repurchase itention pelanggan di
Gambar 1 : Kerangka Pemikiran Teoritis
Butik Mounitra. METODE PENELITIAN
H1
Store Atmopshere (X1)
Variabel Penelitian H4
Kepuasan Pelanggan (Y1)
H3
Variabel Repurchas e Itention (Y2)
penelitian
dibedakan
menjadi 2 (dua) yaitu : 1. Variabel independen atau variabel
Kualitas Pelayanan (X2) H2
bebas yaitu store atmosphere (X1), kualitas pelayanan (X2).
Sumber : Fethi Calisir, Cigdem Altin Gummusoy (2012),Selvi Normasari dkk. (2013) dan ElBachir Sabrina(2014)
2. Variabel dependen atau variabel terikat, yaitu kepuasan pelanggan (Y1) , repurchase itention (Y2).
Hipotesis Penelitian H1 : Store Atmosphere berpengaruh
positif dan signifikan terhadao
Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah berkenaan dengan
kepuasan pelanggan di Butik
data, bukan orang atau bendanya
Mounira.
(Nazir, 2003 : 372). Populasi dalam penelitian ini adalah pelanggan yang
H2 : Kualitas Pelayanan berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan di Butik Mounira. H3 : Store Atmopshere dan Kualitas Pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan di Butik Mounira.
melakukan pembelian berbagai item produk yang disediakan oleh Butik Mounira
Semarang
dari
tanggal
15Agustus 2015 sampai dengan 15 November 2015 yang berjumlah 360 orang. Jumlah
sampel
yang
diambil
dalam penelitian ini ditentukan melalui
Journal of Management Vol.02 No.02 , Maret 2016
metode Simple Random Sampling, dimana
semua
populasi
memiliki
Metode Analisis Data Metode
analisis
digunakan
menjadi
meliputi uji instrumen (validitas dan
(Sutrisno
Hadi,
2003:84).
reliabilitas),
penelitian
yang
kesempatan yang sama untuk dipilih sampel
dalam
data
uji
asumsi
ini
klasik
(multikolonieritas, heteroskedastisitas dan normalitas), analisis regresi linier
Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan adalah
berganda, pengujian goodness of fit
data subyek, yaitu jenis data penelitian
(uji t dan uji F) serta koefisien
yang berupa opini, sikap, pengalaman
determinasi.
atau karakteristik dari seseorang atau sekelompok
orang
yang
menjadi
subyek penelitian (Ferdinand, 2006: 34). Sumber data adalah tempat atau asal data yang diperoleh (Marzuki, 2005:55). Sumber data yang penulis pergunakan dalam penelitian ini adalah
HASIL DAN PEMBAHASAN Uji Instrumen Uji
instrumen
yang
dilakukan
berupa : a. Uji Validitas Uji
validitas mana
menunjukkan
sumber data primer dan sumber data
sejauh
sekunder.
kecermatan suatu alat ukur untuk melakukan
Metode Pengumpulan Data
ketepatan
fungsinya.
dan
(Ghozali,
2011:44). Uji validitas dilakukan
Metode pengumpulan data dalam
dengan membandingkan nilai r
penelitian ini menggunakan beberapa
hitung (untuk setiap butir dapat
cara antara lain adalah
kuesioner,
dilihat pada kolom corrected item-
wawancara dan observasi (Husein
total correlations) dengan “r” tabel
Umar, 2003:52).
untuk degree of freedom (df) = n 2, dalam hal ini n adalah jumlah sampel. Jika r hitung > r tabel, maka
Journal of Management Vol.02 No.02 , Maret 2016
pertanyaan tersebut dikatakan valid (Ghozali, 2011:44).
b. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner
merupakan indikator dari variabel.
Tabel 1: Pengujian Validitas Variabel Penelitian Variabel
Indikat or
r hitung
r tabel
Store atmosphere (X1)
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 Y1.1 Y1.2 Y1.3 Y1.4 Y1.5 Y2.1 Y2.2 Y2.3 Y2.4 Y2.5
0,691 0,680 0,847 0,635 0,593 0,495 0,641 0,740 0,747 0,559 0,725 0,759 0,713 0,813 0,717 0,495 0,639 0,726 0,745 0,554
0,1876 0,1876 0,1876 0,1876 0,1876 0,1876 0,1876 0,1876 0,1876 0,1876 0,1876 0,1876 0,1876 0,1876 0,1876 0,1876 0,1876 0,1876 0,1876 0,1876
Kualitas Pelayanan (X2)
Kepuasan Pelanggan (Y1)
Repurchase Intention (Y2)
yang
Tabel 2: Hasil Uji Reliabilitas
Keteran gan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Variabel
Cronbach Alpha
Keterangan
Store Atmosphere(X1) Kualitas Pelayanan(X2) Kepuasan Pelanggan(Y1) Repurchase Intention(Y2)
0,866> 0,60 0,833> 0,60 0,893> 0,60 0,831> 0,60
Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel
Sumber : Data primer yang diolah, 2016 Pada pengujian reliabilitas pada tabel 2, tampak bahwa semua variabel penelitian
yang
digunakan,
yaitu
variabel store atmosphere, kualitas pelayanan, kepuasan pelanggan dan repurchase itention, semuanya reliabel
Sumber : Data primer yang diolah, 2016 Pengujian validitas pada semua
atau handal dan layak digunakan untuk pengujian hipotesis selanjutnya, karena nilai Cronbach Alpha > 0.6.
variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y) di atas karena angka r hitung > r
Uji Asumsi Klasik
tabel 0,1876 (one tailed), maka semua
a. Uji Normalitas
instrumen
(item
digunakan
dalam
indikator) penelitian
yang ini
Uji normalitas bertujuan menguji apakah
dalam
model
regresi,
dinyatakan valid, sehingga layak untuk
variabel terikat dan variabel bebas
digunakan sebagai instrument dalam
keduanya
penelitian ini.
normal ataukah tidak (Ghozali, 2011:147).
mempunyai
distribusi
Journal of Management Vol.02 No.02 , Maret 2016
Gambar 1 : Grafik Normal Plot Part One (Uji Asumsi Normalitas)
b. Uji Multikolonieritas Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas (independen).Uji multikolinearitas dapat
dilihat
Inflation
dari
Factor
masing-masing
Variance
(VIF)
variabel
dari yang
diamati.
Gambar 2 : Grafik Normal Plot Part Two (Uji Asumsi Normalitas)
Tabel 3: Hasil Uji Multikolonieritas No
Variabel Penelitian
Tolerance
VIF
Keteran gan
1. 2. 3.
X1 X2 Y1
0,905 0,905 1,000
1,104 1,104 1,000
Bebas multikol
Sumber : Data primer yang diolah, 2016 Tabel 3 menunjukkan bahwa Dalam gambar grafik normal P-
nilai VIF semua variabel bebas (store
Plot Part One dan Part Two terlihat
atmosphere dan kualitas pelayanan)
bahwa data menyebar berhimpit di
jauh dibawah angka 10 dan hasil
sekitar garis diagonal, maka data
perhitungan
penelitian
normal,
menunjukkan semua variabel bebas
sehingga layak untuk menggunakan
memiliki nilai tolerance lebih besar
model
dari 0.10, dengan demikian maka
berdistribusi
regresi
hipotesisnya.
dalam
pengujian
dapat
nilai
disimpulkan
tolerance
tidak
ada
multikolonieritas antar variabel bebas yang digunakan dalam model regresi.
Bebas multikol Bebas multikol
Journal of Management Vol.02 No.02 , Maret 2016
c. Uji Heteroskedastisitas
tidak
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji
apakah
dalam
model
regresi
terjadi
ketidaksamaan
varians
dari
residual
terjadi
gangguan
heteroskedastisitas, penelitian
ini
asumsi sehingga
dapat
dibuktikan
kebenarannya secara ilmiah.
satu
pengamatan ke pengamatan yang
Analisis Regresi Linier Berganda
lain (Ghozali, 2011:125).
Analisis regresi linear berganda
Gambar 4 :
dalam penelitian ini dilakukan dengan
Scaterplot Regression Part One
Two Stage Least Square (2SLS) yang terdiri
dari
2011:99).
2
model
Model
pertama
(Ghozali, sebagai
variabel dependennya adalah kepuasan pelanggan dan variabel independennya adalah store atmosphere dan kualitas Gambar 5 :
pelayanan, sedangkan pada model
Scaterplot Regression Part One
kedua yaitu meregresikan nilai dari unstandardized
predicted
value
variabel kepuasan pelanggan (Y1) terhadap variabel repurchase intention (Y2) Tabel 3: Pengujian Regresi Linier Berganda Berdasarkan
gambar
4
&
5
Model
Unstandardized Coefficients
menunjukkan tidak ada pola yang B
jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka
tidak
heteroskedastisitas.
terjadi Hal
asumsi ini
mengindikasikan bahwa penelitian ini
(Constant) 1
X1 X2
1,193
Std. Error 1,944
,287 ,643
,082 ,088
Standardi zed Coefficien ts Beta
,287 ,597
a. Dependen Variable : Y1 Sumber: Data primer yang diolah, 2016
Journal of Management Vol.02 No.02 , Maret 2016
Persamaan
garis
linier
berganda
didapatkan sebagai berikut :
PENGUJIAN HIPOTESIS PENELITIAN
Y1 = 1,193+ 0,287 X1 + 0,643 X2 + e - Pengujian Hipotesis Pertama (H1) Tabel 5 : Hasil Uji Parsial Regression Part One
Variabel store atmosphere dan kualitas pelayanan memiliki koefisien
Model
Standardized Coefficients Beta
regresi bertanda positif, hal ini berarti kedua
variabel
penelitian
tersebut
1
(Consta nt) X1 X2
t
Sig.
,614 ,541 ,287 ,597
3,504 ,001 7,293 ,000
mempunyai pengaruh positif terhadap Sumber : Data primer yang diolah, 2016
kepuasan pelanggan. Variabel Store Atmosphere (X1) Tabel 4: Estimasi dari Regression Part Two Model
Standardized Coefficients
Unstandardized Coefficients B
1
Std. Error 7,505 1,543
(Constant) Y1
,617
memiliki nilai t hitung sebesar 3,504
Beta
,079
,666
a. Dependen Variable : Y2 Sumber: Data primer yang diolah, 2016
< t tabel 1,665151, dengan tingkat signifikansi
0,001
>
tingkat
signifikansi α tabel 0,05 (one taile) dan bertanda positif, maka hipotesis pertama
(H1)
penelitian
yang
menyatakan bahwa store atmosphere Persamaan garis linier berganda
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan di
didapatkan sebagai berikut : Y2 = 7,505+ 0,617Y1+ e
Butik
Mounira
Semarang
dapat
diterima. Variabel
kepuasan
pelanggan
memiliki koefisien regresi bertanda positif,
hal
penelitian
ini
berarti
tersebut
variabel
berpengaruh
positif terhadap repurchase intention.
- Pengujian Hipotesis Kedua (H2)
Journal of Management Vol.02 No.02 , Maret 2016
Variabel
Kualitas Pelayanan
atmosphere dan kualitas pelayanan
(X2) memiliki nilai t hitung sebesar
secara simultan berpengaruh positif
7,293 > t tabel 1,665151, dengan
dan signifikan terhadap kepuasan
tingkat signifikansi 0,000 < tingkat
pelanggan
signifikansi α tabel 0,05 (one taile),
Semarang dapat diterima.
di
Butik
Mounira
maka hipotesis kedua (H2) penelitian yang menyatakan bahwa kualitas
-
pelayanan berpengaruh positif dan signifikan pelanggan
terhadap di
Pengujian (H4)
Keempat
Tabel 7 Hasil Uji Parsial Regression Part Two
kepuasan
Butik
Hipotesis
Mounira
Model
Standardized Coefficients
Semarang dapat diterima.
t
Sig.
Beta 1
- Pengujian Hipotesis Ketiga (H3)
Regressio n
df
Mean Square
638,611
2
319,305
1 Residual
534,069
75
7,121
Total
1172,679
77
,666
4,863
,000
7,779
,000
Tabel 7 menunjukkan bahwa nilai t
ANOVAa
Sum of Squares
Y1
Sumber : Data primer yang diolah, 2016
Tabel 6 : Uji F (Uji Simultan) Regression Part One Model
(Constant)
F 44,840
Sig.
hitung dari unstandardized predicted
,000
value variabel kepuasan pelanggan
b
(Y1) sebesar 7,779 > nilai t tabel
Sumber : Data primer yang diolah, 2016
1,665151 dengan tingkat signifikansi t hitung 0,000 < tingkat signifikansi α
Variabel store atmosphere (X1)
tabel 0,05, maka hipotesis keempat
dan kualitas pelayanan (X2) memiliki
(H4)penelitian
nilai F hitung sebesar 44,840 > F
bahwa
tabel
tingkat
berpengaruh positif dan signifikan
tingkat
terhadap repurchase itention di Butik
3,118642,
signifikansi
dengan
0,000
<
signifikansi α tabel 0,05 (one taile),
yang
menyatakan
kepuasan
pelanggan
Mounira Semarang dapat diterima.
maka hipotesis ketiga (H3) penelitian ini yang menyatakan bahwa store
Koefisien Determinasi (R Square)
Journal of Management Vol.02 No.02 , Maret 2016
Koefisien determinasi (R Square)
kualitas produk, customer perceived
pada intinya mengukur seberapa jauh
value, price dan trust (Kotler, 2007:317).
kemampuan
model
dalam
menerangkan
variasi
variabel
dependen
atau
variabel
Tabel 9: Hasil Uji Koefisien Determinasi Regression Part Two
terikat
b
(Ghozali, 2011:112).
Nilai
Model Summary
koefisien
determinasi
Mo del
R
R Square
adalah antara nol (0) dan satu (1). Nilai
1
R² yang kecil berarti kemampuan
a. Predictors: (Constant), Y1 b. Dependent Variable: Y2
,666a
,443
,436
Std. Error of the Estimate 2,71638
DurbinWatson
1,561
variabel-variabel independen (bebas)
Sumber : Data yang diolah, 2016
dalam menjelaskan variasi variabel
Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai Adjusted R2regression part twoa
dependen amat terbatas
dalah 0,436
yang artinya variasi
Tabel 8:
variabel repurchase intention pada
Hasil Uji Koefisien Determinasi Regression Part One
regression part two dapat diterangkan oleh variabel kepuasan pelanggan
b
Model Summary Mod el 1
Adjusted R Square
R ,738a
R Square
Adjusted R Square
,545
,532
Std. Error of the Estimate 2,66850
DurbinWatson 1,155
a. Predictors: (Constant), X2, X1 b. Dependent Variable: Y1
sebesar
0,436
sedangkan
atau
sisanya
43,6
persen,
56,4
persen
dipengaruhi oleh variabel lain di luar
Sumber : Data yang diolah, 2016
model
persamaan
regresi,
seperti
2
Nilai Adjusted R part one sebesar 0 532
yang
artinya
variasi
variabel
brand image, service quality, price dan trust (Basu Swasta, 2003:58).
kepuasan pelanggan dapat dijelaskan oleh variabel store atmosphere dan
PENUTUP
kualitas pelayanan sebesar 0,532 atau
Kesimpulan
53,2 persen, sedangkan sisanya sebesar
1. Hipotesis
pertama
(H1)
yang
46,8 persen dipengaruhi oleh variabel-
menyatakan
variabel lain di luar model, seperti
atmosphere berpengaruh positif dan signifikan
bahwa
terhadap
store
kepuasan
Journal of Management Vol.02 No.02 , Maret 2016
pelanggan
di
Butik
Mounira
4. Hipotesis
keempat
(H4)
Semarang dapat diterima, karena
menyatakan
memiliki nilai t hitung sebesar
pelanggan berpengaruh positif dan
3,504> t tabel 1,665151 dan tingkat
signifikan
signifikansi t hitung 0,001< α =
intentiondi
0,05 (one taile) dan bertanda positif.
Semarang dapat diterima, karena
2. Hipotesis
Kedua
menyatakan
(H2)
bahwa
yang kualitas
memiliki
bahwa
yang
kepuasan
terhadap
repurchase
Butik
Mounira
nilai
sebesarsebesar
t
7,779
>t
tabel
pelayanan berpengaruh positif dan
1,665151
signifikan
terhadap
kepuasan
signifikansi 0.000 < α = 0.05 (one
pelanggan
di
Mounira
taile) dan bertanda positif.
Butik
dengan
hitung
tingkat
Semarang dapat diterima, karena memiliki nilai t hitung sebesar
Saran
sebesar 7,293 > t tabel 1,665151
1. Pengelola Butik Mounira Semarang
dan tingkat signifikansi t hitung
sebaiknya tetap berupaya meningkatkan
0,000 < α = 0,05 (one taile) dan
store atmosphere di butiknya, meskipun
bertanda positif.
variabel store atmosphere memberikan
3. Hipotesis
ketiga
menyatakan
(H3)
bahwa
yang
pengaruh lebih kecil terhadap kepuasan
store
pelanggannya.
atmosphere dan kualitas pelayanan
2. Pengelola Butik Mounira Semarang
secara simultan berpengaruh positif
sebaiknya
dan signifikan terhadap kepuasan
meningkatkan kualitas pelayanan
pelanggan
yang
di
Butik
Mounira
berupaya
diberikan
untuk
kepada
Semarang dapat diterima, karena
konsumennya, karena variabel ini
memiliki nilai F hitung F hitung
memberikan
44,840 > F tabel 3,118642 dengan
terhadap kepuasan pelanggan.
signifikansi 0.000 < α = 0,05 serta
Adapun cara meningkatkan kualitas
bertanda positif.
pengaruh
dominan
pelayanan yang dapat dilakukan antara lain :
Journal of Management Vol.02 No.02 , Maret 2016
a. Karyawan butik sebaiknya berupaya meningkatkan
orientasi
pada
pelayanan yang dapat memberikan kepuasan pada konsumen (consumer
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi, 2001. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: PT. Rineka Cipta
service orientation) serta berupaya untuk dapat memahami perilaku dan karakteristik dari
pelanggannya
(interpersonal understanding). b. Memberikan respon positif apabila ada complain dari konsumen dan meningkatkan
nilai
dari
jasa
pelayanan yang diberikan kepada pelanggan.yang diterima (expected services) ternyata sesuai dengan yang diharapkan (expected service). c. Karyawan Butik Mounira Semarang bersikap lebih ramah, sopan cepat tanggap
dalam
memberikan
pelayanan serta mengerti apa yang diinginkan oleh konsumennya. d. Pihak Butik Mounira Semarang sebaiknya
berupaya
melayani
Ferdinand, Augusty, 2006. Manajemen Pemasaran : Sebuah Pendekatan Strategic, Semarang: BP. Undip Ghozali, Imam, 2011. Aplikasi Analisa Multivariate dengan Program SPSS, Semarang:Badan Penerbit Undip Griffin, Jill, 2003. Customer Loyalty : How to Earn It, How to Keep It, Lexington Books, The Free Press, Singapore J. Paul Peter dan Jerry C. Olson, 2007. Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran, Jakarta : Salemba Kotler, 2007.Manajemen Pemasaran, Vol.1, Edisi 10, Jakarta:Fakultas Ekonomi, UI Kotler dan Keller, 2009. Prinsipprinsip Pemasaran, Jakarta: Erlangga
konsumen pengguna jasanya sesuai dengan
yang
dijanjikan,
agar
konsumen menjadi puas dan tidak
Levy
dan Weitz, 200.Store Atmosphere, Jilid I, Jakarta: Erlangga
berpindah menggunakan jasa dari butik lainnya
Marzuki, 2005. Metode Penelitian, Jakarta:Ghalia
Journal of Management Vol.02 No.02 , Maret 2016
Moh. Nazir, 2003. Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia Mowen, JC. dan M. Minor, 2001. Perilaku Konsumen, Jilid I, Jakarta:Erlangga Sugiyono, 2008. Metode Penelitian Bisnis, Bandung : CV Alvabeta Sutisna dan Pawitra, 2001. Pelayanan Jasa, Jakarta : Erlangga Swasta, Basu, 2003. Manajemen Pemasaran, Yogyakarta: Liberty Tjiptono, Fandy, 2004. Manajemen Jasa, Yogyakarta:Andi Offset. Zeithaml et.all, 2001. Service Marketing Integrating Customer across the Firm 2nd ed. Boston : Mc Graw Hill