BADAN PUSAT STATISTIK KOTA KEDIRI
No. 03/03/3571/Th.XVIII, 1 Maret 2017
PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA KEDIRI FEBRUARI TAHUN 2017 INFLASI 0,70 PERSEN Pada bulan Februari 2017 Kota Kediri mengalami inflasi sebesar 0,70 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 124,57 dibanding dengan IHK Januari 2017 sebesar 123,71. Dari 8 kota IHK di Jawa Timur, seluruhnya mengalami inflasi dengan kenaikan tertinggi di Madiun sebesar 0,82 persen. Inflasi terendah di Probolinggo sebesar 0,13 persen. Inflasi di Kota Kediri pada bulan Februari 2017 dipengaruhi oleh kenaikan dari seluruh kelompok pengeluaran. Kelompok Bahan Makanan mengalami kenaikan sebesar 0,83 persen; kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau naik sebesar 0,47 persen; kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar mengalami kenaikan sebesar 1,33 persen; kelompok Sandang naik sebesar 0,56 persen; kelompok Kesehatan naik sebesar 0,49 persen; kelompok Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga naik sebesar 0,35 persen; serta kelompok Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan naik sebesar 0,30 persen. Komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terhadap inflasi di Kota Kediri pada bulan Februari 2017 adalah Tarip Listrik, Bawang Merah, Pisang, Rokok Kretek Filter, Tarip Pulsa Ponsel, Bayam, Melon, Pepaya, Kopi Manis, dan Cabai Rawit. Komoditas yang memberikan tekanan terbesar terhadap inflasi di Kota Kediri pada bulan Februari 2017 adalah Daging Ayam Ras, Beras, Telur Ayam Ras, Cabai Merah, Semangka, Kol Putih/Kubis, Teri, Gula Pasir, Susu Kental Manis, dan Daging Ayam Kampung. Inflasi Kota Kediri pada bulan Februari 2017 sebesar 0,70 persen dan inflasi tahun kalender sebesar 1,64 persen sedangkan inflasi periode “year on year” (Februari 2017 – Februari 2016) mencapai 2,81 persen.
Berita Resmi Statistik No. 03/03/3571/Th.XVIII, 1 Maret 2017
Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan salah satu indikator ekonomi yang sering digunakan untuk mengukur tingkat perubahan harga (inflasi/deflasi) di tingkat konsumen, khususnya di daerah perkotaan. Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari paket komoditas yang dikonsumsi oleh rumah tangga. Di Indonesia, tingkat inflasi diukur dari persentase perubahan IHK dan diumumkan ke publik setiap awal bulan (hari kerja pertama) oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Mulai Januari 2014, pengukuran inflasi di Indonesia menggunakan IHK tahun dasar 2012=100. Ada beberapa perubahan yang mendasar dalam penghitungan IHK baru (2012=100) dibandingkan IHK lama (2007=100), khususnya mengenai cakupan kota, paket komoditas, dan diagram timbang. Perubahan tersebut didasarkan pada Survei Biaya Hidup (SBH) 2012 yang dilaksanakan oleh BPS, yang merupakan salah satu bahan dasar utama dalam penghitungan IHK. Hasil SBH 2012 sekaligus mencerminkan adanya perubahan pola konsumsi masyarakat dibandingkan dengan hasil SBH sebelumnya. Berdasarkan hasil pemantauan dan pencatatan BPS Kota Kediri pada pasar tradisional dan pasar modern dengan menggunakan penghitungan tahun dasar, tahun 2012 (2012=100), terjadi inflasi 0,70 persen atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 123,71 pada bulan Januari 2017 naik menjadi 124,57 pada bulan Februari 2017. Laju inflasi tahun kalender pada bulan Februari 2017 sebesar 1,64 persen, sedangkan inflasi ”year on year” (Februari 2017 terhadap Februari 2016 ) adalah 2,81 persen. Inflasi di Kota Kediri pada bulan Februari 2017 dipengaruhi oleh kenaikan dari seluruh kelompok pengeluaran. Kelompok Bahan Makanan mengalami kenaikan sebesar 0,83 persen; kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau naik sebesar 0,47 persen; kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar mengalami kenaikan sebesar 1,33 persen; kelompok Sandang naik sebesar 0,56 persen; kelompok Kesehatan naik sebesar 0,49 persen; kelompok Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga naik sebesar 0,35 persen; serta kelompok Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan naik sebesar 0,30 persen. Komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terhadap inflasi di Kota Kediri pada bulan Februari 2017 adalah Tarip Listrik, Bawang Merah, Pisang, Rokok Kretek Filter, Tarip Pulsa Ponsel, Bayam, Melon, Pepaya, Kopi Manis, dan Cabai Rawit. Komoditas yang memberikan tekanan terbesar terhadap inflasi di Kota Kediri pada bulan Februari 2017 adalah Daging Ayam Ras, Beras, Telur Ayam Ras, Cabai Merah, Semangka, Kol Putih/Kubis, Teri, Gula Pasir, Susu Kental Manis, dan Daging Ayam Kampung.
Berita Resmi Statistik No. 03/03/3571/Th.XVIII, 1 Maret 2017
Tabel 1
Gambar 1
IHK dan Tingkat Inflasi Kota Kediri Februari 2017, Tahun Kalender 2017, dan Tahun ke Tahun Menurut Kelompok Pengeluaran (2012 = 100)
Laju Inflasi Kota Kediri Februari 2016 sampai dengan Februari 2017
Berita Resmi Statistik No. 03/03/3571/Th.XVIII, 1 Maret 2017
Gambar 2
Inflasi Bulanan Kota Kediri 2012-2017
Gambar 3
Inflasi Kota Kediri Bulan Februari 2017 Menurut Kelompok Pengeluaran
Berita Resmi Statistik No. 03/03/3571/Th.XVIII, 1 Maret 2017
URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN 1.
Bahan Makanan Kelompok Bahan Makanan pada bulan Februari 2017 mengalami inflasi sebesar 0,83 persen atau
terjadi kenaikan indeks dari 121,12 pada bulan Januari 2017 menjadi 122,12 pada bulan Februari 2017. Dari sebelas sub kelompok yang ada, enam diantaranya mengalami kenaikan harga dengan kenaikan tertinggi pada sub kelompok Buah-buahan yaitu sebesar 5,12 persen. Sementara lima sub kelompok lainnya mengalami penurunan dengan penurunan terbesar pada sub kelompok Daging dan Hasil-hasilnya sebesar 3,71 persen.
2.
Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau pada bulan Februari 2017 mengalami
inflasi sebesar 0,47 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 130,69 pada bulan Januari 2017 menjadi 131,31 pada bulan Februari 2017. Tiga sub kelompok pada kelompok ini seluruhnya mengalami kenaikan. Kenaikan tertinggi pada kelompok ini terjadi pada sub kelompok Tembakau dan Minuman Beralkohol sebesar 1,21 persen.
3.
Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar pada bulan Februari 2017 mengalami
inflasi sebesar 1,33 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 123,87 pada bulan Januari 2017 menjadi 125,52 pada bulan Februari 2017. Dari empat sub kelompok pada kelompok ini, semuanya mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok Bahan Bakar, Penerangan dan Air 4,25 persen, sedangkan inflasi terendah terjadi pada sub kelompok Perlengkapan Rumah Tangga sebesar 0,13 persen.
4.
Sandang Kelompok Sandang pada bulan Februari 2017 mengalami inflasi sebesar 0,56 persen atau terjadi
kenaikan indeks dari 111,96 pada bulan Januari 2017 menjadi 112,59 pada bulan Februari 2017. Dari keempat sub kelompok, yang ada seluruhnya mengalami inflasi dengan kenaikan tertinggi pada sub kelompok Barang Pribadi dan Sandang lain sebesar 1,80 persen dan kenaikan terendah pada sub kelompok sandang laki-laki sebesar 0,02 persen.
5. K e s e h a t a n Kelompok Kesehatan pada bulan Februari 2017 mengalami kenaikan sebesar 0,49 persen, dengan indeks harga konsumen sebesar 121,36 pada bulan Januari 2017 naik menjadi 121,95 pada Februari 2017.
Berita Resmi Statistik No. 03/03/3571/Th.XVIII, 1 Maret 2017
Dari empat sub kelompok pada kelompok ini, tiga sub kelompok mengalami kenaikan dengan kenaikan tertinggi pada sub kelompok Perawatan Jasmani dan Kosmetika sebesar 0,70 persen. Sedangkan
sub
kelompok
Jasa
Kesehatan
cenderung
stabil
atau
tidak
mengalami
kenaikan/penurunan.
6.
Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga pada bulan Februari 2017 mengalami kenaikan
sebesar 0,35 persen. Indeks harga konsumen pada bulan bulan Januari 2017 sebesar 119,88 naik menjadi 120,30 pada bulan Februari 2017. Dari lima sub kelompok yang ada pada kelompok ini, tiga sub kelompok mengalami kenaikan dan dua sub kelompok lainnya cenderung stabil. Kenaikan tertinggi pada kelompok ini terjadi pada sub kelompok Rekreasi sebesar 1,20 persen. Sedangkan dua sub kelompok yang tidak mengalami perubahan atau relatif stabil yaitu sub kelompok Pendidikan dan sub kelompok Kursus-kursus/Pelatihan.
7.
Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan Kelompok Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan mengalami kenaikan indeks sebesar 0,30
persen, dari 125,25 pada bulan Januari 2017 menjadi 125,63 pada bulan Februari 2017. Dari empat sub kelompok pada kelompok ini tiga sub kelompok mengalami kenaikan dan satu sub kelompok relatif stabil. Sub kelompok yang mengalami kenaikan tertinggi pada sub kelompok Komunikasi dan Pengiriman yaitu sebesar 0,98 persen. Sedangkan pada Sub Kelompok Jasa Keuangan Cenderung Stabil.
Berita Resmi Statistik No. 03/03/3571/Th.XVIII, 1 Maret 2017
PERBANDINGAN INFLASI TAHUNAN Selama kurun waktu tahun 2012-2017, empat periode mengalami inflasi dan dua periode mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi pada periode Februari 2013 sebesar 0,94 persen. Pada Februari 2015 dan 2016 mengalami deflsai dengan penurunan terbesar pada periode Februari 2015 yaitu sebesar 0,83 persen. Pada kurun waktu yang sama, inflasi periode year on year, tertinggi sebesar 7,68 persen terjadi pada bulan Februari 2014. Sementara inflasi year on year terendah terjadi pada periode Februari 2017 sebesar 2,81 persen. Tabel 3
Gambar 3
Inflasi Bulanan, Tahun Kalender, year on year Kota Kediri Tahun 2012-2017
Perbandingan Inflasi Tahun 2012-2017 Kota Kediri
Berita Resmi Statistik No. 03/03/3571/Th.XVIII, 1 Maret 2017
PERBANDINGAN INFLASI 8 KOTA DI JAWA TIMUR Dari 8 kota IHK di Jawa Timur, seluruhnya mengalami inflasi dengan kenaikan tertinggi di Madiun yaitu sebesar 0,82 persen, sedangkan inflasi terendah di Probolinggo sebesar 0,13 persen. Inflasi yoy pada bulan Februari 2017 tertinggi terjadi di Surabaya sebesar 4,55 persen, sedangkan inflasi yoy terendah terjadi di Banyuwangi sebesar 2,14 persen.
Tabel 4
Inflasi Bulanan, Tahun Kalender dan year on year 8 Kota di Jawa Timur (persen) Kota
Februari 2017
Tahun Kalender
year on year
[1]
[2]
[3]
[4]
MADIUN
0,82
2,22
3,97
KEDIRI
0,70
1,64
2,81
SUMENEP
0,65
1,32
2,89
BANYUWANGI
0,35
1,01
2,14
MALANG
0,24
1,69
3,91
JEMBER
0,22
1,68
3,07
SURABAYA
0,16
1,92
4,55
PROBOLINGGO
0,13
1,28
2,48
Jawa Timur
0,25
1,78
3,99
Nasional
0,23
1,21
3,83
Kediri, 1 Maret 2017 Kepala BPS Kota Kediri
ELLYN T. BRAHMANA,SE.,M.Si NIP.19621018 199003 2 002
Berita Resmi Statistik No. 03/03/3571/Th.XVIII, 1 Maret 2017