BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU No 147/12/21/Th. IV, 1 Desember 2009
PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA BATAM BULAN NOPEMBER 2009 DEFLASI 0,20 PERSEN Pada Bulan Nopember 2009 di Kota Batam terjadi deflasi sebesar 0,20 persen. Dari 16 kota IHK di Sumatera, lima kota diantaranya mengalami inflasi dengan inflasi tertinggi terjadi di Kota Banda Aceh sebesar 0,45 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Palembang sebesar 0,07 persen. Sebaliknya sebelas kota lainnya mengalami deflasi dengan deflasi tertinggi terjadi di Kota Bengkulu sebesar 0,83 persen dan deflasi terendah terjadi di Kota Pekanbaru sebesar 0,03 persen. Deflasi di Kota Batam disebabkan oleh turunnya indeks harga kelompok bahan makanan sebesar 1,72 persen. Sebaliknya kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau; kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar; kelompok sandang dan kelompok kesehatan justru mengalami kenaikan indeks masing-masing sebesar 0,38 persen; 0,09 persen; 1,73 persen dan 0,21 persen. Sedangkan indeks harga kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga serta kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan stabil dibanding keadaan pada bulan Oktober 2009. Laju inflasi tahun kalender (Januari - Nopember) 2009 di Kota Batam sebesar 2,01 persen dan laju inflasi 'year on year' Tahun 2009 (Nopember 2009 dibanding dengan Nopember 2008) di Kota Batam sebesar 1,87 persen. Gambar 1: Perkembangan Inflasi Kota Batam Bulan Nopember 2008 s.d Nopember 2009
1.5 1 0.5 0 Nop'08 Des'08 Jan'09 Peb'09 Mar'09 Apr'09 Mei'09 Jun'09
Jul'09
Ags'09 Sep'09 Okt'09 Nop'09
-0.5 -1
Berita Resmi Statistik No.147/12/21/Th. IV, 1 Desember 2009
1
Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Batam pada bulan ini mengalami penurunan dari dari 112,79 pada bulan Oktober 2009 menjadi 112,57 atau terjadi deflasi sebesar 0,20 persen. Deflasi pada bulan ini terutama dipicu oleh turunnya harga/tarif beberapa barang dan jasa kebutuhan masyarakat, antara lain : cabe merah, ikan tongkol, ikan selar, udang basah, kol putih/kubis, kangkung, kacang panjang, minyak goreng, apel, sawi hijau, ikan kembung/gembung, jeruk, besi beton dan kelapa. Namun tercatat beberapa komoditi yang mengalami kenaikan harga, antar lain : emas perhiasan, bawang putih, bawang merah, tomat sayur, mie kering instan, gula pasir, rokok kretek, kayu lapis, rokok putih, bayam, tas tangan wanita, telur ayam ras dan rokok kretek filter. Tabel 1: Inflasi 16 Kota IHK di Sumatera (%) Kota 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.
(1) Banda Aceh Lhokseumawe Sibolga Pematang Siantar Medan Padang Sidempuan Padang Pekanbaru Dumai Jambi Palembang Bengkulu Bandar Lampung Pangkal Pinang Batam Tanjung Pinang
Nopember 2008 2009 (2) (3) 0,64 0,45 1,12 0,08 0,89 -0,36 -0,03 -0,44 0,37 -0,57 0,52 0,14 0,85 -0,53 0,10 -0,03 -0,04 -0,23 -0,07 -0,34 -0,40 0,07 -0,40 -0,83 0,06 0,24 -0,93 -0,76 0,60 -0,20 1,51 -0,28
Januari-Nopember 2008 2009 (4) (5) 9,11 3,74 12,13 2,61 10,86 2,32 9,36 3,27 10,07 1,93 11,56 2,04 12,45 2,72 9,05 2,05 13,81 0,96 11,67 2,81 10,94 1,82 13,55 3,12 14,78 4,45 17,64 1,22 8,54 2,01 12,01 1,35
Inflasi Tahun ke Tahun *) (6) 4,84 4,12 3,70 4,03 2,46 2,75 2,94 2,02 1,40 2,71 2,01 3,02 4,48 1,87 1,87 1,25
Ket : *) Nopember 2009 terhadap Nopember 2008
Laju inflasi tahun kalender (Januari-Nopember) 2009 di Kota Batam tercatat sebesar 2,01 persen, jauh lebih rendah dibanding laju inflasi periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 8,54 persen. Sedangkan laju inflasi “year on year” (Nopember 2009 terhadap Nopember 2008) di Kota Batam tercatat sebesar 1,87 persen, juga lebih rendah dibanding tingkat inflasi pada periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai sebesar 8,74 persen.
Berita Resmi Statistik No.147/12/21/Th. IV, 1 Desember 2009
2
Dari 16 kota IHK di Sumatera, lima kota diantaranya mengalami inflasi pada bulan ini dengan inflasi tertinggi terjadi di Kota Banda Aceh sebesar 0,45 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Palembang sebesar 0,07 persen. Sebaliknya sebelas kota IHK lainnya mengalami deflasi dengan deflasi tertinggi terjadi di Kota Bengkulu sebesar 0,83 persen dan deflasi terendah terjadi di Kota Pekanbaru sebesar 0,03 persen. Selanjutnya bila dilihat dari 66 kota IHK di Indonesia tercatat 40 kota mengalami inflasi dengan inflasi tertinggi terjadi di Kota Manado sebesar 1,27 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Cirebon dan Kota Cilegon dengan inflasi masing-masing sebesar 0,01 persen. Sebaliknya 26 kota IHK lainnya mengalami deflasi dengan deflasi tertinggi terjadi di Kota Singkawang sebesar 1,41 persen dan deflasi terendah di Kota Sukabumi sebesar 0,01 persen. Tabel 2: IHK, Inflasi dan Andil Inflasi Kota Batam Menurut Kelompok Pengeluaran Bulan Nopember 2009
Kelompok Pengeluaran [1]
Indeks Nopember 2009
Inflasi Nopember 2009
Andil Inflasi
[2]
[3]
[4]
Umum
112,57
-0,20
-0,20
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
121,44 114,81 110,60 129,63 112,22 107,79 100,14
-1,72 0,38 0,09 1,73 0,21 0,00 0,00
-0,41 0,06 0,02 0,12 0,01 0,00 0,00
Bahan Makanan Makanan jadi, minuman, rokok & tembakau Perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar Sandang Kesehatan Pendidikan, rekreasi dan olahraga Transpor, komunikasi dan jasa keuangan
Perkembangan IHK Menurut Kelompok Pengeluaran Dari tujuh kelompok pengeluaran barang dan jasa yang menyusun Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Batam Bulan Nopember 2009, tercatat hanya kelompok bahan makanan yang mengalami penurunan indeks, yaitu sebesar 1,72 persen. Sebaliknya empat kelompok lainnya mengalami kenaikan indeks yaitu: kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,38 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,09 persen; kelompok sandang sebesar 1,73 persen dan kelompok kesehatan sebesar 0,21 persen. Sedangkan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga serta kelompok
Berita Resmi Statistik No.147/12/21/Th. IV, 1 Desember 2009
3
transpor, komunikasi dan jasa keuangan pada bulan ini indeksnya stabil dibanding keadaan pada bulan Oktober 2009. 1.
Bahan Makanan Indeks harga kelompok bahan makanan pada bulan ini mengalami penurunan sebesar 1,72 persen atau turun dari 123,56 pada bulan Oktober 2009 menjadi 121,44. Dengan penurunan indeks sebesar 1,72 persen pada bulan ini berarti kelompok bahan makanan memberikan andil sebesar 0,41 persen terhadap pembentukan deflasi Kota Batam. Dari sebelas subkelompok yang menyusun kelompok bahan makanan tercatat enam subkelompok diantaranya mengalami penurunan indeks, yaitu subkelompok daging dan hasil-hasilnya sebesar 0,07 persen; subkelompok ikan segar sebesar 5,39 persen; subkelompok sayur-sayuran sebesar 2,86 persen; subkelompok buah-buahan sebesar 1,91 persen; subkelompok bumbu-bumbuan sebesar 4,03 persen dan subkelompok lemak dan minyak sebesar 1,79 persen. Sebaliknya tiga subkelompok lainnya mengalami kenaikan indeks, yaitu : subkelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya sebesar 0,54 persen; subkelompok ikan diawetkan sebesar 0,14 persen; dan
subkelompok telur, susu dan hasil-hasilnya sebesar 0,24 persen. Sedangkan
subkelompok kacang-kacangan dan subkelompok bahan makanan lainnya pada bulan ini indeksnya stabil dibanding keadaan pada bulan Oktober 2009. 2.
Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau Indeks harga kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau
pada
bulan ini mengalami kenaikan sebesar 0,38 persen atau naik dari 114,37 pada bulan Oktober 2009 menjadi 114,81. Naiknya indeks kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau pada bulan ini disebabkan naiknya indeks ketiga subkelompok yang menyusun kelompok ini, yaitu : subkelompok makanan jadi sebesar 0,04 persen; subkelompok minuman yang tidak beralkohol sebesar 0,68 persen dan subkelompok tembakau dan minuman beralkohol sebesar 0,90 persen. Dengan naiknya indeks sebesar 0,38 persen berarti kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau pada bulan ini sedikit memperlambat laju deflasi Batam dengan memberikan andil sebesar -0,06 persen.
Berita Resmi Statistik No.147/12/21/Th. IV, 1 Desember 2009
4
3.
Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar Indeks harga kelompok pengeluaran perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar pada bulan ini mengalami kenaikan sebesar 0,09 persen atau naik dari 110,50 menjadi 110,60. Dengan kenaikan indeks sebesar 0,09 persen berarti kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar pada bulan ini sedikit memperlambat laju deflasi Kota Batam dengan memberikan andil sebesar -0,02 persen. Naiknya indeks kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar pada bulan ini disebabkan oleh naiknya indeks keempat subkelompok yang menyusun kelompok ini, yaitu : subkelompok biaya tempat tinggal sebesar 0,07 persen; subkelompok bahan bakar, penerangan dan air sebesar 0,04 persen; subkelompok perlengkapan rumah tangga sebesar 0,43 persen dan subkelompok penyelenggaraan rumahtangga sebesar 0,14 persen.
4.
Kelompok Sandang Tiga dari empat subkelompok yang menyusun kelompok sandang pada bulan ini mengalami kenaikan indeks, yaitu : subkelompok sandang wanita sebesar 0,11 persen; subkelompok sandang anak-anak sebesar 0,10 persen dan subkelompok barang pribadi dan sandang lainnya sebesar 5,27 persen Sedangkan indeks
harga subkelompok
sandang laki-laki tidak mengalami perubahan indeks (stabil) dibanding dengan keadaan pada bulan Oktober 2009. Dengan perubahan indeks harga subkelompok di atas mengakibatkan indeks harga kelompok sandang pada bulan ini mengalami kenaikan sebesar 1,73 persen atau naik dari 127,42 menjadi 129,63. Dengan kenaikan indeks sebesar 1,73 persen berarti kelompok sandang pada bulan ini sedikit memperlambat laju deflasi Kota Batam dengan memberikan andil sebesar -0,12 persen. 5.
Kelompok Kesehatan Dengan naiknya indeks harga subkelompok obat-obatan sebesar 0,08 persen dan
subkelompok perawatan jasmani dan kosmetika sebesar 0,43 persen serta
stabilnya indeks harga subkelompok jasa kesehatan dan subkelompok jasa perawatan jasmani mengakibatkan indeks harga kelompok kesehatan mengalami kenaikan sebesar 0,21 persen atau naik dari 111,99 menjadi 112,22.
Berita Resmi Statistik No.147/12/21/Th. IV, 1 Desember 2009
5
Dengan kenaikan indeks yang sebesar 0,21 persen pada bulan ini berarti kelompok kesehatan sedikit memperlambat laju deflasi Kota Batam dengan memberikan andil sebesar -0,01 persen. 6.
Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga Indeks harga kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga pada bulan ini tidak mengalami perubahan (stabil) dibanding keadaan pada bulan Oktober 2009.
7.
Kelompok Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan Seperti halnya kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga, indeks harga kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan pada bulan ini stabil dibanding keadaan pada bulan Oktober 2009.
Berita Resmi Statistik No.147/12/21/Th. IV, 1 Desember 2009
6
Tabel 3: Indeks Harga Konsumen dan Inflasi 66 Kota di Indonesia Bulan Nopember 2009 (Tahun 2007 = 100)
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44.
Kota
IHK
Inflasi
(1)
(2)
(3)
117,85 118,28 118,23 116,81 115,96 117,91 119,19 115,16 119,37 117,90 118,03 120,28 123,55 120,52 112,57 118,30 115,14 117,92 118,00 114,83 121,40 114,69 115,23 119,58 116,37 110,98 115,94 118,32 116,36 117,72 113,71 115,52 116,45 119,36 120,78 114,49 122,44 118,87 118,76 115,67 118,74 123,47 127,06 119,41
0,45 0,08 -0,36 -0,44 -0,57 0,14 -0,53 -0,03 -0,23 -0,34 0,07 -0,83 0,24 -0,76 -0,20 -0,28 -0,05 -0,14 -0,01 -0,02 0,01 0,02 -0,23 0,50 0,04 -0,29 -0,27 0,08 0,09 0,14 0,53 -0,13 -0,15 0,19 0,60 0,05 -0,08 0,31 0,01 0,10 -0,52 0,21 0,40 0,12
Banda Aceh Lhokseumawe Sibolga Pematang Siantar Medan Padang Sidempuan Padang Pekan Baru Dumai Jambi Palembang Bengkulu Bandar lampung Pangkal Pinang Batam Tanjung Pinang Jakarta Bogor Sukabumi Bandung Cirebon Bekasi Depok Tasikmalaya Purwokerto Surakarta Semarang Tegal Yogyakarta Jember Sumenep Kediri Malang Probolinggo Madiun Surabaya Serang Tangerang Cilegon Denpasar Mataram Bima Maumere Kupang
Berita Resmi Statistik No.147/12/21/Th. IV, 1 Desember 2009
7
45. 46. 47. 48. 49. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59. 60. 61. 62. 63. 64. 65. 66.
Kota
IHK
Inflasi
(1)
(2)
(3)
119,75 116,39 116,22 117,40 119,09 118,18 121,29 129,12 117,42 119,90 128,65 116,84 121,70 126,84 122,71 119,30 120,36 113,89 119,26 129,96 133,37 117,17
-1,04 -1,41 0,82 0,58 0,49 0,17 -0,09 0,64 1,27 1,16 0,39 0,29 0,37 0,40 -0,77 0,91 0,07 0,50 0,42 0,09 0,05 1,12
Pontianak Singkawang Sampit Palangkaraya Banjarmasin Balikpapan Samarinda Tarakan Manado Palu Watampone Makassar Pare-pare Palopo Kendari Gorontalo Mamuju Ambon Ternate Manokwari Sorong Jayapura
Berita Resmi Statistik No.147/12/21/Th. IV, 1 Desember 2009
8
Tabel 4: Perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Batam Bulan Oktober dan Nopember 2009 (Tahun 2007 = 100) Kelompok/Sub Kelompok (1) UMUM I. BAHAN MAKANAN Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasilnya Daging dan Hasil-hasilnya Ikan segar Ikan diawetkan Telur, susu dan hasil-hasilnya Sayuran Kacang-kacangan Buah-buahan Bumbu-bumbuan Lemak dan minyak Bahan makanan lainnya II. MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU Makanan jadi Minuman yang tidak beralkohol Tembakau dan minuman beralkohol III. PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS & BAHAN BAKAR Biaya tempat tinggal Bahan bakar, penerangan dan air Perlengkapan rumah tangga Penyelenggaraan rumah tangga IV. SANDANG Sandang laki-laki Sandang wanita Sandang anak-anak Sandang pribadi dan sandang lainnya V. KESEHATAN Jasa kesehatan Obat-obatan Jasa Perawatan jasmani Perawatan jasmani dan kosmetik VI. PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAHRAGA Jasa pendidikan Kursus-kursus/Pelatihan Perlengkapan / peralatan pendidikan Rekreasi Olah raga VII. TRANSPOR, KOMUNIKASI DAN JASA KEUANGAN Transpor Komunikasi dan pengiriman Sarana dan penunjang transport Jasa keuangan
IHK Oktober 2009 (2)
% Perub thd September 2009 (3)
IHK Nopember 2009 (4)
% Perub thd Oktober 2009 (5)
112,79 123,56 111,50 121,59 123,35 135,41 116,13 118,21 138,91 131,89 147,11 134,97 110,20 114,37
0,23 0,96 0,53 0,25 -3,57 -0,50 0,05 1,35 0,00 -1,72 16,55 -0,98 0,00 -0,20
112,57 121,44 112,10 121,51 116,70 135,60 116,41 114,83 138,91 129,37 141,18 132,55 110,20 114,81
-0,20 -1,72 0,54 -0,07 -5,39 0,14 0,24 -2,86 0,00 -1,91 -4,03 -1,79 0,00 0,38
111,65 116,45 119,48 110,50
0,06 -1,46 0,26 0,02
111,70 117,24 120,55 110,60
0,04 0,68 0,90 0,09
106,85 117,00 109,09 114,76 127,42 117,69 120,70 123,82 144,82 111,99 115,19 104,68 117,35 111,75 107,79
-0,04 0,00 0,47 0,10 0,16 0,00 0,68 0,00 -0,03 0,13 0,00 0,00 0,00 0,30 0,18
106,93 117,05 109,56 114,92 129,63 117,69 120,83 123,95 152,45 112,22 115,19 104,76 117,35 112,23 107,79
0,07 0,04 0,43 0,14 1,73 0,00 0,11 0,10 5,27 0,21 0,00 0,08 0,00 0,43 0,00
113,61 100,00 108,98 103,23 100,00 100,14
0,00 0,00 0,00 0,52 0,00 0,00
113,61 100,00 108,98 103,23 100,00 100,14
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
106,58 81,75 100,53 109,28
0,00 0,00 0,00 0,00
106,58 81,75 100,53 109,28
0,00 0,00 0,00 0,00
Berita Resmi Statistik No.147/12/21/Th. IV, 1 Desember 2009
9