2001 A
2157
H. B A D R U Z Z A M A N ISMA1L, SH H. SA1D MURTADHA A H M A D
INF8RMASÏ
PERPUSTAKAAN DAN M U S E U M Y A Y A S A N PENDD3IKAN A L I H A S J M Y
Jln. Jend. Sudinnan 20 Telp. 31415 Banda Aceh 23236 INDONESIA
YAYASAN PENDIDIKAN A. H A S M Y
SEKAPUR SIRIH
" MANUSIA TERBAIK A D A L A H Y A N G B A N Y A K M E M B E R J M A N F A A T K E P A D A O R A N G LAIN". (HADITS)
Prof. A . Hasjmy^céhtral individual kehidu'pannya dari muda sampai ke ujung umur keuzuran physiknya tak sepadipun lekang dengan masyarakat dan lingkungannya. Jiwa jihad sebagai motivasi pengangkat aspirasi harkat dan/martabat umat telah mampujmengantisipasi dirinya merekam keluhan/derita dan kebanggaan masyarakat sebagai pemeran khalifah umat di muka bumi. A . Hasjmy yang berpijak pada landasah kultural Islami untuk berkiprah bagi' kepentingan umum/umatan wahidah telah melanglang buana tidak hanya Indonesia, Wilayah Nusantara/Asia Raya, Jepang, Korea Timur Jauh, Erbpah dan Timur Tengah malah^n Agustus 1991, melawat ke Negara Glasriot dan Prestroika Uni Republik-Republik Islam dan Moskow dalam Wilayah Republik U R S S . Segala Idea, pemikiran, kreasi dan rekayasa konsepsinya dalam wujud ekpresi pujangga/sastrawan, Ulama, Negarawan dan Cendikiawan telah membuahkan berbagai hasil untuk kepentingan umum, kemanfaatan generasi bangsa dan umat manusia. Kini hampir segala yang dimilikinya disumbangkan bagi angkatan baru sepanjang masa. Itulah cermin ketauladanan kehidupannya^elah diabadikan sejak tanggal 29 Jumadil A k h i X l 4 1 1 Hjjriah-bertepatan dengan tanggal 15 Januari 1991 Masehi, dalam bentuk sebuah Perpustakaan dan Museum Yayasan Pendidikan Ali Hasjmy, dengan segala rumah,\anah, ribuan judul
buku, hasil karya dan segala koieksï kehidupannya masa dulu, kini dan menjangkau masa dapat telah di W A Ö A F kannya bagi kepentingan umat manusia, anak cucu generasi mendatang. Dalam kontek demikian wajarlah bagi kami untuk menyusun suatu brosur informasi tentang Perpustakaan dan Museum Yayasan Pendidikan A l i Hasjmy tersebut, dengan judul I N FORMASI
PERPUSTAKAAN DAN MUSEUM YAYASAN
PEN-
DIDIKAN ALI HASJMY. Scmoga akan mcmberi manfaal bagi masyarakat luas serta kami berkeyakinan bahwa banyak orang akan berkata : "kami akan lebih puas bila berkesempatan dalang dan menyaksikan sendiri Museum dimaksud". Kepada Allah jua kita berserah diri dan memohon ridha-Nya.
BandaAceh,
1 R a m a d h a n 1411 H . 6
M a r e t
1992 M .
Wassalam, An. P e n y u s u n
= H . Badnizzaman Ismail, SII. =
MS
ii
YAYASAN PENDIDIKAN ALI HASJMY BANDA ACEH
SEJARAH BERDIRINYA
_
. ... .
Yayasan Pendidikan A l i Hasjmy diresmikan pada tanggal 15 Januari 1991 oleh Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup RI, Bapak Prof. D R . Emil Salim di Banda Aceh dalam suatu upacara meriah dan khidmat. Perwujudan bentuk dan berdirinya Yayasan Pendidikan A l i Hasjmy di Banda Aceh, adalah suatu jawaban positif atas rintihan kalbu A l i Hasjmy yang dikenal sebagai salah seorang tokoh angkatan pujangga baru. Hal itu terungkap dalam pidatonya pada peresmian Yayasan ini sebagai berikut: "Pada saat usia saya telah senja, buku- buku, dokumen-dokumen dan benda-benda Budaya yang telah bersusah payah mengumpulkannya puluhan tahun, membuat saya menjadi gelisah, mengganggu ketenangan tubuh saya, merepotkari keheningan malam sunyi saya dan membuat saya kadang-kadang tidak bisa tidur. Ingatan; bagaimana nasibnya kekayaan saya itu setelah saya meninggal, akan dijualkah menjadi barang loak atau akan "dikilokan" untuk menjadi pembungkus barang barang dagangan ?. Keluhan batin seorang politikus, Ulama, Sastrawan, Jurnalis dan Pengarang dari Aceh ini, atas saran Gubernur Kepala Daerah Istimewa Aceh, Prof. D R . H . Ibrahim Hasan M B A , didirikanlah sebuah Yayasan dengan nama Yayasan Pendidikan A l i Hasjmy dengan program utama mengelola semua kekayaan milik Ali Hasjmy menjadi milik masyarakat Bangsa dan Umat manusia pada umumnya.
1
Upacara Peresmian YPAH, tanggal 15 Januari 1991, Prof. DR. Emü Salbn, Menteri KLH RI menerima BUNGONG JAROE dari Pendiri YPAH. (Foto dok. YPAH)
2
APA YANG DIWAQAFKANNYA ? Secara resmi pada tanggal 15 Januari 1991 A l i Hasjmy dengan penuh kerelaan dan keikhlasan, mengenakan pakaian Adat Aceh dihadapan +. 500 tamu undangan menyatakan: Setelah Yayasan ini diresmikan maka kami telah mewaqafkan kepada Yayasan berupa harta kekayaan kami sebagai berikut: 1.
Sepetak tanah hak milik seluas hampir 3.000 m2, yang terletak di Jalan Jenderal Sudirman 20 Banda Aceh.
2.
Sebuah rumah tempat tinggal yang besarnya lumayan.
3.
Kira-kira 15 ribu jilid buku, yang terdiri dari bahasa Aceh, bahasa Indonesia, bahasa Arab, bahasa Inggeris dan bahasa-bahasa lainnya.
4.
Sejumlah besar dokumen-dokumen, naskah-naskah tua, Benda-benda Budaya, Album-album foto dan berbagai makalah Seminar yang bernüai Sejarah/Budaya.
Selanjutnya A l i Hasjmy menjelaskan setelah berpuluh tahun buku- buku, dokumen-dokumen, naskah-naskah tua dan Benda-benda Budaya itu bermukim dalam Khazanah kamar pribadi saya (ada di antaranya yang telah berumur lebih 60 tahun), sekarang telah tiba saat yang amat berbahagia bagi keluarga kami, yaitu peresmian sebuah cita- cita kemanusiaan, peresmian Perpustakaan dan Museum Yayasan Pendidikan Ali Hasjmy. Dengan terjadinya momen yang bersejarah ini, berarti bahwa puluhan ribu buku-buku, dokumen-dokumen, naskah-naskah tua, Albumalbum foto bernilai Sejarah dan Benda-benda Budaya lainnya, yang selama ini menjadi milik pribadi kami, mulai saat ini berubah menjadi MILIK U M A T M A N U S I A , karena menurut pemahaman saya segala jenis sarana pendidikan adalah miliknya umat manusia. 3
Yayasan Pendidikan AJi Hasrany yang berasaskan PancaSila dan Undang-undang Dasar 1945 serta bersendikan akidah Islamiyah didirikan dengan Akte Notaris di bawah Nomor 54 tanggal 15 Februari 1989. Dalam Akte itu disebutkan maksud dan tujuan Yayasan, adalah membantu Pemerintah dalam rangka meningkatkan kecerdasan umat dalam arti yang luas. Sebagai pendiri Yayasan, A l i Hasjmy bertindak sebagai Direktur Perpustakaan dan Museum A l i Hasjmy. sedangkan Nyonya Hj. Zuriah A . Hasjmy sebagai Wakil Direktur.
USAHA DAN KEGIATAN
Untuk mencapai maksud dan tujuan, maka Yayasan ini antara lain berusaha: 1.
Mendirikan Perpustakaan untuk umum;
2.
Mendirikan Museum untuk kepentingan umum;
3.
Mendirikan Lembaga-lembaga Pendidikan;
4.
Mengadakan bea siswa bagi pelajar-pelajar yang cerdas, tetapi orang tua/walinya kurang mampu;
5.
Mengadakan Seminar-seminar, Simposium, Lokakarya, maupun Meudrah dan sebagainya;
6.
Dan usaha-usaha lain yang dapat mencerdaskan umat.
PEMBIAYAAN YAYASAN
Sebagai suatu Lembaga swasta yang bergerak dalam bidang sosial budaya/pendidikan, maka dana pemeliharaan pengembangan dan honor 4
karyawan diharapkan sumbangan, hadiah, warisan, hibah, bantuan organisasi/Perusahaan baik dari Pemerintah maupun swasta. Demikian pula dari bantuan-bantuan lainnya yang halal dan tidak mengikat, baik dari dalam maupun Luar Negeri.
ANEKA KOLEKSI PERPUSTAKAAN DAN MUSEUM
Sebagaimana dijelaskan, bahwa gedung Perpustakaan dan Museum A l i Hasjmy yang letaknya ± . 4 km dari Masjid Raya Baiturrahman, sebagai titik Pusat Ibu Kota Banda Aceh, sebelumnya sebagai rumah pribadi, kini telah ditata menjadi ruangan-ruangan Perpustakaan dan Museum dan berbagai koleksi lainnya. Penataannya terasa sempit bila dibandingkan dengan koleksi yang ada, karena itu Perpustakaan dan Museum Yayasan Pendidikan A l i Hasjmy difungsikan menjadi 4 ruangan utama:
I.
Khutubkhanah Teungku Chik Kutakarang
Dalam ruangan ini berisi kitab-kitab/buku-buku dari berbagai disiplin ilmu, baik bidang Agama, Sastra Budaya, Sejarah dan Ilmu Pengetahuan Umum lainnya. Antara lain terdapat buku-buku lama terbitan awal abad' X X , buku-buku tentang Aceh hampir termasuk lengkap dan pada sisi lain dilengkapi dengan berbagai karangan A l i Hasjmy sendiri. . Terdapat juga sejumiah Kitab suci A l Qur'an bertulisan tangan, naskah-naskah tua tulisan Arab berbahasa Melayu Aceh dan Arab serta sejumiah buku-buku Hikayat Aceh yang terkenal. Suatu hal yang unik, selain dari koleksi buku pada Perpustakaan ini terdapat pula hampir ratusan tas seminar yang lengkap dengan isinya berupa makalah-makalah yang pernah dihadiri oleh Prof. A l i Hasjmy baik dari dalam maupun Luar 3
Sebahagian koleksi buku dan tas seminar Perpustakaan Ali Hasjmy. (Foto dok. YPAH)
6
Negeri. Banyak sudah para Mahasiswa, Dosen dan Calon Doktor memanfaatkan Perpustakaan baik bidang Syariah, Sastra, Sejarah, Politik dan Agama, terutama bahan-bahan tas seminar yang menyangkut berbagai disiplin ilmu. Mereka selain yang berasal dari Aceh dan berbagai daerah lainnya (dalam Negeri) juga berdatangan dari peneliti-peneliti Luar Negeri seperti Malaysia, Brunei Darussalam. dan lain-lain.
II. Warisan Budaya i^nekrPuieh
Dalam ruangan ini ditata rapi berbagai benda Budaya terutama ytrng-bexaial dari Aceh yang terdiri dari pakaian Aceh, Jurai Aceh (kamar pengantin). dan ratusan benda-benda keramik dalam bentuk piring hias dan yang semuanya diperkirakan telah berusia ratusan tahun umurnya. Dalam lemari khusus yang dinamakan " A K H I R A T P A N G A B B A S " dan " P A N G H U S I N " terdapat pula alat senjata Aceh yang telah berusia lama yang terdiri dari berbagai jenis seperti Siwah, Bari, Rencong, Rucoh, Pedang, Meriam, Pistol dan sebagainya. D i antara pedang- pedang yang terdiri dari berbagai bentuk terdapat warisan Pahlavvan-pahlawan Aceh yang telah syahid seperti Pedang Habib Mustafa yang syahid melawan Belanda pada tahun 1926 di Klut/Bakongan Aceh Selatan.
III. Khazanah A. Hasjmy
Seorang pengunjung pernah mengatakan ruangan ini akan lebih memperkenalkan sosok A . Hasjmy dalam lintasan sejarah hidupnya, lebihlebih büa tokoh ini telah tiada, entah bagaimanalah harunya hati menghayati isi ruangan khas ini. 7
Jurai Aceh. Ruangan ini, ialah kamar penganten baru, yang dihiasi dengan benda-benda budaya tradisional Aceh, Warisan Budaya Aceh bemilai tinggi
8
Ruang Khazanah A. Hasjmy
9
Naskah-naskah Hasjmy
tua tulïsan JawL Koleksi Perpustakaan A. (Foto dok. YPAH)
10
Margot Cohen, Wartawati News Week sedang menginterview Prof. A. Hasjmy, Direktur YPAH tentangAceh. (Foto dok. YPAH)
11
Direktur YPAH bersama Wartawan asal Belgia pada ruang warisan Budaya Nenek Puteh. (Foto dok. YPAH)
12
Memang beralasan apa yang diucapkannya itu, sebab dalam ruangan ini tersimpan rapi benda-benda dan dokumen-dokumen yang erat kaitannya dengan pribadi A . Hasjmy dari sejak muda sampai ke ujung senja kehidupannya. Dalam ruangan ini dipamerkan berbagai album foto yang bernilai sejarah, baik semasa A . Hasjmy sedang sekolah, waktu menjadi Gubernur Aceh maupun foto-foto masa pergerakan dulu pada saat-saat memperjuangkan Kemerdekaan menegakkan RI yang tercinta ini. Sebagai kenangan terdapat pula meja kerja, radio dan pakaian dinas yang pernah digunakan dalam masa jabatannya selaku Gubernur Aceh. Selain dari album, perangko Luar dan Dalam Negeri terdapat pula album berbagai mata uang. Barang kali tidak banyak ditemui pada pribadi yang lain, bahwa Ulama ini menyimpan pula koleksi kartu nama yang pernah dikenal sebagai guru, sahabat, teman, murid dari berbagai bangsa. Banyak pengunjung kagum atas ketelitian, kecermatan A . Hasjmy sebagai pujangga selalu dapat menangkap dan mencerna perkembangan lingkungan betapapun jarak jauh di samping mengemban tugas-tugas Daerah dan Nasional yang digelutinya sampai di hari tua. A . Hasjmy masih menyimpan berbagai paspor R I untuk perjalanan ke Luar Negeri. Tidak lengkap pula kalau tidak diinformasikan, bahwa di ruangan ini terdapat beberapa bundel pertinggal surat-surat pribadi yang pernah dikirim dan diterimanya. Prof. A . Hasjmy berkata "ini semua telah menjadi milik umum, tidak ada rahasia lagi". Amatlah bermanfaat, apakah sebagai seorang Pengarang, Penyair, Ulama, Politikus, atau Negarawan bila dapat membaca buku-buku karangan beliau yang pernah diterbitkan di dalam dan di Luar Negeri oleh Balai Pustaka maupun penerbit-penerbit besar lainnya, mulai dari tahun 1920 sampai dengan masa Orde Baru sekarang ini. Dalam etalase khusus dapat dinikmati pula berbagai jenis hadiah dan souvenir berupa penghargaan yang diterimanya baik dalam bentuk Piagam, Lukisan, Vandel, Senjata, Ukiran dan benda-benda berharga lain13
KunjunganIbuHaryatiSoebadio, MenteriSosialRJpada YPAH tanggal 18 September 1991 didampingi oleh Gubernur Aceh dan Direktur YPAH. (Foto dok. YPAH)
L4
Ibu Haryati Soebadio, Mensos RI menggoreskan pena menulis kesan dan pesan. "Dokumentasi yang cukup lengkap, sangat menarik dan penting guna pengetahuan sejarah nanti, semoga tetap dilestarikan dan masih bisa ditambah".
15
TEUMPEUNJAMEUN (Alat TenunAceh)
16
Sambutan Direktur YPAH atas kunjungan Ibu Umar Wïrahadikusuma (Ny. Mantan Wapres RI) pada tanggal 15 Agustus 1991. (Foto dok. YPAH)
17
ïou umar mranaaucusuma f/vy. Mantan wapres KI) didampingi oleh Direktur YPAH pada kunjungan dalam acara Pameran Warisan Budaya Uni Sovyet. (Foto dok. YPAH)
18
Prof. A. Hasjmy, Direktur YPAH memberi périerangan kepad L.E. Johnson Pres. Direktur Mobil OU Indonesia pada sala, satu sisi Ruang Tehnologi TradisionalAceh.
1Q
Ruang Warisan Budaya Nenek Puteh dengan latar belakang Jurai Aceh. (Foto dok. YPAH)
20
i t
nya. Penataan ruangan-ruangan itu sesuai dengan namanya "Khazanah Ali Hasjmy". sebab semua benda dan visualisasi yang diperlihatkan erat sekali bahkan melekat dengan diri pribadi dan perjuangannya dalam arti yang luas, dan historis. Masyarakat tak mungkin melupakan betapa konteknya A l i Hasjmy sebagai Gubernur dalam menjaga dan membuktikan persatuan keutuhan Wilayah Aceh dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia di bawah Pimpinan Presiden Soekarno pada saat itu, dalam Museum A Hasjmy dapat dibaca kembali sajaknya yang diabadikan di atas sebingkai papan lukisan " A K U S E R D A D U M U " .
IV. Ruangan Teknologi Tradisional Aceh
Dalam ruangan Teknologi Tradisional Aceh kita dapat menyaksikan Teumpeun Pande Meuh dan Teumpeun Pande Beusoe yang menggambarkan cara orang-orang Aceh dulu dalam menempa emas, perak. suasa untuk menjadi hiasan, serta cara membuat rencong dan senjata tajam lainnya. Selain dari dua pabrik mini tradisional tersebut, juga terdapat Teumpeun Tenunan Kain Sutera yang bermotifkan Aceh asli. Pada ruangan Teknologi dipamerkan pula berbagai hasil produksi peralatan yang digunakan sehari-hari pada setiap rumah tangga masyarakat Aceh.
KEGIATAN YANG TELAH DILAKSANAKAN
Patut diinformasikan bahwa sebagai sebuah Perpustakaan dan Museum yang baru tumbuh, terus membenah diri, dengan cara setiap han terbuka untuk umum, kecuali Hari Jum'at libur. Perpustakaan dan Museum ini telah ramai dikunjungi oleh masyarakat Aceh, Pejabat- pejabat dan Pusat maupun Daerah, para ilmuwan baik dari dalam maupun luar negeri: Kanada. Amerika, Jepang, Malaysia, Singapura dan lain-lain. Sesuai de2
ngan kiprahnya bidang sosial, sejarah, dakwah dan pendidikan karena itu telah pula dilaksanakan beberapa kegiatan Seminar, Ceramah tentang Perpustakaan, Pengajian, Sayembara Nasib/Hikayat dalam Bahasa Aceh, Bidang Sastra, Pembaca Puisi dan beberapa disiplin ilmu di bidang bahasa Inggeris, Arab dan Jepang. Untuk memotivasi minat baca dan mempersilahkan pengarang-pengarang muda telah pula diadakan sayembara karang mengarang untuk tingkat S L T A dan M A N dan sederajat lainnya.
K E S A N D A N PESAN
Kehadiran Perpustakaan A l i Hasjmy di tengah-tengah kemajuan pengembangan Ilmu Pengetahuan akan menjadi sarana bagi penimba ilmu, di lain pihak kehadian Museum itu akan mewariskan seni budaya orangorang tempo dulu bagigenerasi mendatang guna menjadi landasan perjuangan masa depan yang penuh harapan. Sambutan masyarakat dapat disaksikan melalui karangan bunga dan telegram yang diterima. Dalam buku-buku tamu terdapat ratusan pengunjung menurunkan tinta menggoreskan pesan dan kesan mereka sebagai tanda untuk berpartisipasi, antaralain berupa kesan dan pesan dapat kami kutip sebagai berikut: 1.
Menteri Negara K L H Prof. D r . E m i l Salim "Semoga Perpustakaan dan Museum Yayasan Pendidikan Ali Hasjmy ini menjadi pusat inspirasi pengembangan ilmu sains, teknologi dan agama Islam, sehingga dari sinilah berkobar api Islam untuk pengembangan Bangsa dan Negara berdasarkan Panca Sila". •»
2.
Menteri Sosial R I Prof. D r . Haryati Soebadio "Dokumentasi yang cukup lengkap, sangat menarik dan penting guna pengetahuan sejarah nanti. Semoga tetap dilestarikan dan masih bisa ditambah".
3.
Menteri Koperasi/Kabulog R I H . Bustanil Arifïn, S H 22
Bapak H. Bustanil Arifin SH, Menteri^ Koperasi/Kabulog RI memberipengarahan kepada rombongan dalam kiinjungannya pada Perpustakaan dan Museum YPAH tanggal 26 Agustus 1991. (Foto dok. YPAH)
23
BapakH. BustanilArifin, SH. MenteriKoperasi/KabulogRIdan rombongan didampingi Direktur YPAH menatap cerah foto Sultan Iskandar Muda koleksi YPAH. (Foto dok. YPAH)
24
Mr. Hardi mantan Wakil Perdana Menteri RI sedang melihat Dokumen- dokumen tua, dalam ruang khazanah A. Hasjmy. (Foto dok. YPAH)
25
*
"Perlu dijadikan tauladan bagi generasi muda seperti yang diciptakan oleh A l i Hasjmy dengan Perpustakaan dan Museum beliau ini. Suatu yang sangat mengagumkan dan sangat kita hargai karya besar ini. 4.
Ibu Umar Wirahadikusuma, (Ny. Mantan wakil Presiden RI). "Suatu sikap dan cara hidup yang patut dijadikan contoh".
5.
Kepala Kepolisian Negara RI. "Saya melihat. bahwa semua koleksi Bapak A l i Hasjmy yang tergelar dalam ruangan ini, mempunyai nilai Agama, Budaya yang tinggi".
6.
Gubernur Kepala Daerah Istimewa Aceh Prof. DR. H . Ibrahim Hasan, MBA. "Museum dan Perpustakaan Ali-Hasjmy menggambarkan sosok perjalanan hidup dan pengabdian A l i Hasjmy kepada Bangsa, Negara, Agama, Budaya dan Umat Manusia. A l i Hasjmy sosok manusia otodidaktikyang memiliki daya penalaran tinggi dan memiliki jiwa dan rasa kemanusiaan yang patut jadi contoh dan suri tauladan bagi kita bersama".
7.
Rektor Unsyiah, Prof. Dr. Abdullah A l i , MSC "Dedikasi Prof. A l i Hasjmy kepada masyarakat, Agama, Bangsa dan tanah Airnya merupakan suri tauladan yang beliau perlihatkan melalui Perpustakaan dan Museum ini yang patut dipanuti, drikuti oleh generasi sekarang dan yang akan datang".
8.
Inspektorat Jenderal Departemen Dalam Negeri, Didiat Erdianto. "Semua koleksi berupa peninggalan sejarah yang pelu dilestarikan'V
9.
Ketua Pusat Penelitian Sumber Daya Manusia dan Lingkungan U I , Mohammad Soeryani. "Sangat mengagumkan dan mendorong semangat perjuangan serta perhatian yang luar biasa bagi Negara, Bangsa dan Agama". 26
10. lij. Ummi Salamah (Atjeh Post). "Kami sangat gembira apa yang telah diusahakan oleh seorang Pcjuang dan juga Ulama yang belum ada di seluruh Indonesia". 11. I Ij. Syarifah Kosmala Mudhahar, (Ny. Said Mudhahar, Bupati Aceh Selatan). Ayahanda, Engkau sebagai contoh bagi anak cucumu generasi mendatang atas sumbangsihmu. 12. Khatiebin Abdullah, Kelantan Malaysia. "Tidak puas hanya sekali kunjung". 13. Hj. Sarifah Zahara. "Saya sebagai orang Aceh, salut atas inisiatif Bapak mantan Gubcnur Aceh Prof. H . A l i Hasjmy ini". 14. Drs. Mohammad Amin "Terima kasih untukmu yang telah banyak berbuat baik untuk kami penerus hidup". 15. Haryanto, Direktur Utama Lembaga Pendidikan dan Manajemcn Sistim Informatika dan Komputer. "Memang suatu hal yang baru ada, semoga bermanfaat bagi Nasional dan Internasional". 16. Johan Hendrik Meuleman (Jakarta). "Ini usaha memelihara budaya yang banyak dipuji, dilanjutkan". 17. Fam Derks, Eindhoven (Belanda) "We had a very nice visit, and are seeing for said to visit Banda Aceh again".
27
TEMPAT BERAMAL Perpustakaan dan Museum adalah merupakan wadah beramal menyemaikan berbagai benih bagi khazanah ilmu pengetahuan masa depan, karena itu untuk kelanjutan hidup, pemeliharaan dan pengembangan semacam Yayasan ini, sangat mengharapkan partisipasi dan bantuan para dermawan/Instansi Pemerintah/Swasta dan Organisasi lainnya tentu melekat kewajiban moral dan sejarah untuk selalu siap menyumbangkan pikiran, bantuan, dana, buku-buku dan berbagai perangkat lainnya untuk pengembangan Perpustakaan dan Museum Ali Hasjmy sebagai khazanah aset milik Nasional bagi kebanggaan masyarakat bangsa. Oleh karena itu Pengurus Yayasan Khususnya Perpustakaan dan Museum Ali Hasjmy membuka dan memberi kesempatan kepada semua pihak untuk: 1.
Hadir (tercatat) sebagai Donatur tetap;
_
2.
Memberi sumbangan/dana atau berupa lainnya;
3.
Memberi sumbangan/berupa buku-buku dan berbagai peralatan Perpustakaan;
4.
Mewaqafkan buku-buku warisan atau benda-benda koleksi sejarah.
28
A.
SUSUNAN P E N G U R U S YAYASAN PENDIDIKAN ALI H A S M \
I.
PERSONALIA 1.
Drs. Mahdi A . Hasjmy
(Kctua)
2.
Ir. Surya A . Hasjmy
(Wk. Kctua I)
3.
Ir. Ikramullah
(Wk. Kctua II)
4.
Ir. Darma A . Hasjmy
(Wk. Ketua III)
5.
dr. Mulya A . Hasjmy
(Sckretaris)
6.
Fahmi Hasjmy, S H
(Wk. Sckretaris I)
7.
Ny. Dahlia Ikramullah
(Bendahara)
S.
Drs. Kamal A . Hasjmy
(Wk. Bendahara)
9.
T. Rayuan Sukma
(Wk. Bendahara)
D E W A N KOMISARIS
1.
Asnawy Hasjmy, S H
(Ketua)
2.
H . Syahbuddin Hasjmy
(Anggota)
3.
Drs. T. Setia Budi
(Anggota)
4.
Ir. Andrian T. Madjid
(Anggota)
5.
Ny. Nasriati Raden
(Anggota)
6.
Drs. Hamdan A . Gani
(Anggota)
7.
Ir. Bastian T. Madjid
(Anggota)
29
II. D E W A N
B.
PEMBINA
1.
Gubernur Kepala Daerah Istimewa Aceh;
2.
Ketua D P R D Tingkat I Propinsi Daerah Istimewa Aceh;
3.
Rektor Unsyiah;
4.
Rektor I A I N Jami'ah Ar-Raniry;
5.
Walikotamadya Banda Aceh.
M A N A J E M E N PERPUSTAKAAN DAN M U S E U M ALI H A S J M Y
1. Prof. A . Hasjmy
(Direktur)
2. Ny. Zuriah Hasjmy
(Wk. Direktur)
3. H . Badruzzaman Ismaü, S H (Ass. Direktur Bidang Umum) 4. H . Said Murtadha Ahmad
(Ass. Direktur Bidang Dalam)
5. Ny. Zurma A . Muluk
(Ass. W k . Direktur)
6. Ny. Rosmiati Surya
(Ass. W k . Direktur)
7. A s m a d i
(Sekretaris;-
8. Dra. Marlina
(Kep. Bag. Pelayanan)
9. A f f a n
(Staf)
10. A z h a r
(Staf)
11. Warijan
(Staf)
12. U m a r
(Staf)
13. Rajiman
(Staf)
30
SOROTAN DAN T A N G G A P A N M A S S MEDIA tentang PERPUSTAKAAN DAN M U S E U M Y A Y A S A N PENDIDIKAN A. H A S J M Y
Yayasan Pendidikan Ali Hasjmy diiïhami oleh keresahan Serarnbi-Banda Aceh Perpustakaan dan M u seum Yayasan Pendidikan A l i H a s j m y (YPAH) d l r e n c a n a k a n 1 5 J a n u a r i 199 1 a k a n datang akan dlresmikan Menteri Negara Kcpendudukan dan Ü n g k u n g a n 1 l i d u p (KLIl) E m l ! S a t i m . Y a yasan yang sedang dalam tahap p e r a m p u n g a n i t u , telah m e n g h t m p u n s e k i t a r 15.000 l e b i h JÜid b u k u , d a n umumnya sudah berumur ratusan tahun yang dikarang oleh para l l m u a n Aceh masa lalu. D l s a m p i n g itu terdapat s e j u m i a h koleksi b e r n i l a j tinggi d a r i b e r b a g a i negara. B e n d a - b e n d a bernilai sejarah ini m e r u p a k a n koleksi Prof A Hasjmy, y a n g d l h l b a h k a n n y a untuk masyarakat Aceh. " J l k a ada y a n g menganggap. saya i n g i n j a d ! h e r u ( p a h l a w a n ) . Itu persotan. S c b a b y a y a s a n Ini a d a j a h h a r t a sayasendiri. hanya permintaan saya agar d l b e r l n a j n a Y a y a s a n P e n d i d i k a n .All H a s j m y . G a g a s a n m e n d i r i k a n m u s e u m d a n p e r p u s t a k a a n Ini k a rena saya resah. saya s u d a h tua, d a n Jika s a v a m c n l n g g a ! s l a pa y a n g a k a n mengurus d o k u m e n - d o k u m e n saya. S £ H , L : U I I ! U . i : „ i k d a n c u c u saya s e m u a s i b u k dcr.«;.ji k e g i a t a n m c r e k a s e n -
All Hasjmy d l muaeumnya dirt. S a y a t i d a k Lahu m a u d l a p a k a n s e m u a ini," papar pendlri yayasan tcrsebul kepada sejumiah wartawan dl Banda Aceh. Kamis (10/I). A l l Hajaniy, y a n g i a h l : 2 0 M a r e ; 1914 i t u m e n j a d i d i r e k t u r " s e u m u r hidup" yayasannya. Koleksi dan dokumen berupa kitab-kitab lama Itu d i k u m p u l k a n n y a sejak l a b e r u s i a 15 t a h u n . " S e m u a d o k u m e n Ini s u d a h pernah dliawarkan uich seorang l l m u : u i d a r i p r o p l n s l R l a u s e n l l a l Hp
P>imb€rontakai
33
8 M
Yayasan : Permherontakan 2 milyar lcbih. "J\ka tngln mcraih kekayaan. uang sebesar Itu akan dapat mcnghidupi tujuh kcturunan saya. Tapl kekayaan ttü tidak akan blsa saya bawa mcnlnggal. Karenanya gagasan mendirikan perpustakaan ini dapat dijadikan media pendidikan. dan perbandingan bagi generasi hart Ini." tuturnya, seraya menyebutkan gagasan itu tcmyala didukung sepenuh Gubernur Aceh Ibrahim Hasan, sckaligus membantu pcnyclcsaian. terutama menyangkut s.ir.ina fisik. Pcrpustak;ian dan museum Hu, kala AI iasjmy, dibagi dalam beberapa (cutub (bilik, Red), dianlaranya Kutubkhri/mh Tgk Chik Kuta Karang (gelar Syekh Abbas), seorang ahli' hukum, pengarang hikayat. penyair, ahli ilmu falak.
tua yang berumur 150-200 tahun. Selain itu terdapat juga buku UndangUndang Dasar Kerajaan Aceh Darussaiam serta struktur pemerintahannya yang dtsusun sekitar 160 tahun lalu. "Agaknya, generasi sekarang boleh contoh kelekunan dan ketelltian saya mengumpulkan benda-benda Itu," saran'orangtuayangjuga tokoh pujangga baru itu.
Kegiataa budaya Perpustakaan dan museum itu diharapkan dapat dikembangkan. menjadi pusat pendidikan dan kegiatan budaya. "Ini nanlinya akan dibuka mulal pukul 8.00 - 21.00 W1B, dan remaja sanibil membaca dapat Juga takblr raimpi. ahü farmasl (mujarabat) berdiskusf dlbajalTgkChikAzts (kakek y a.ngjadl pedorru 11 obat bagi orang Aceh, A Hasjmy), serta melakukan kegiatanse rta berbagai bidang ilmu yang bclum kegiatan budaya, seperti meunastb, ada tandlngannya dl dunia. Maktabah lawet. hlVayat." tambah H Abdul MuZu'amah (perpustakaan kecll. makta- luk. salah seorang pengurus harlan bah Sarakata Daerah Istimewa Aceh yayasan. yang juga scUku ketua pani(yang menyimpan semua dokumen tla peresmian. penting, terutama rncnyangkut pemDlkatakan. lokast yayasan seluas berontakan Aren), Maktabah Tgk Chik 3.000 meter persegi dengan luas baPante Kulu, seorang pengarang hikayat ngunan 3.00 meier Itu. pihaknya lelah Pcrang Sabil yang tlada tandingan nienghabis'.ur, «lana sekitar Hp 0.5 seantero dunia, kilab "Miralu Tullab" milyar lcbih untuk membangun sarana (ccrniln unluk para pencari ilmu) kar- fisik gedung. "Klla akan terus ramangan dari sekitar abad ke - 16olehSych pungkan, lerrnasuk menghimpun klAbdurrauf (Syiah Kuala), kilab "Syiratab-kitab," ujarnya. lal Muslacjim" karangan Nuruddln.ArA Hasjmy. mcngimi>au hendaknya Arniry, Warisan budaya Nek Pulch ada masva ra ka < Aren van g mat (ncnek A Hasjmy, Red), Hikayat Pang i m i ' i. »:hangkan dokumen dan kitabAbbas dan Ituscn (kakek A Hasjmy). ki'.^bla :". •. imtu k miisi-umdan perpusHlkayal Yu 1'aJlnggam (tokoh wanlta tak;ia:i lui. "Yayasan Ini cunia inedalam roman Aceh) yang sudah berusia makai n.mi say.i Lipf m.iik semua oran£ 120 tahun, serta berbagai koleksi kilab Aix'h.' katanya. lpuh/mec)pn 1
S A B T U . 12 J A N U A R I 1991.
Yayasan Pendidikan Dan Museum Ali HasjmyB x j d * A c e h , ( Ainduu» ).Scbuoii yuyason pendidikan don museum bcrdiri dengnn megah dl Uando A c e h . Perpustakoaii don museum nu didinkun 3 . L X X J meier perscgi don dibcri tuina "Yayasan l'cudidikuu Jaa Museum A i i H a s j m y " . Kekayaan yayasan ini dipcrkirakuu mencupoi Rp 2.5 milyar IcbLh. Prof. H. A l i ' Hasjmy mengatokaa. pcudiriaa yayasan pendidikan d i a aiuscunj itu sebagai tcinpat berhimpunnya sejumiah dokumen yang berscrakan da.la.ni masyarakat. Banyak benda berhorga di mojyorakal hing&a kiui masih diiemukon. dan itu sangat bermonfoat ba^i generasi muda. ANTIK Perpustakaan don museum yang menurut rcucoua akan diresnukan Menteri Kcpcndudukau dan Liiigkuugoa Hidup ( K L H ) . E m ü Salim memiliki banyak koleksi aicuorik, baixkaa suia yang a n ü k . Dan s e m u a i t u sudah d i l a i a sedemikian rupa, sehin&ga oienarik untuk d i ü h a t . . Bcïitu penguujung mclangkoh kc dalam akan dijumpai ninng b a a i . . Kuiuo Khazanah Tuk. Chik Kutakarang (kiri), Lurus kc depon ben cm u ruang MakLabah Sarakata Daerah Istimewa A c e h , dan K u u a maktabah mi ictap bcrada di tangan saya". kam A . Hasjmy kepada wartowau. Kornis (10/1). Mcujawab pertanyaan waruwan A . Hasjmy mcuyU'ilcau. Maklobah ini m c n y ü n p o n dokumen lengkap lentaox kaaerdekaaa, perbliwa DI T i l . Orang lain juga memilikinya, u p i tidak seicagkap di sLni, ujar in.miaa Gubernur Aceh periode perLama itu. D i ruang."itu Juga dijumpai w _ r
-r.-L.
/->\-:t.
(•»
pengarang " H i k a y a t Prang S a b i " , maktabali uaskaii uaskah tua. Di sim Icrscdiu J u a üuah AJ-Qur'jui tkjtoO suci uuut Islam • red) yang sudati berumur letiih 2UÜ (.iliun, di sainpuig Undong Undaiig ICcrajaaii Aceh Tempo doclue. Sebciab kanon puilu masuk dijumpai seOual) ruong yang diben nomo " W a a s a n Dudaya Ncnck P u l c h " , guru pertoriia A . Hasjmy. D i daiamnya dijumpai pula sejumiah koleksi oi.narik seperti "Akborat P i n g Abbos don Pang H u s i n " , fciin sorung motif Aceh lama yang usianya lebih scracus lohun. LfclMAKl B E S A K D i somping ruaug baco terdapat sebuah Icmari bciar yang dibcri ruuua " W a r i s a n Budaya D u n i a " . Sedikit kc depan (kanon) ada sebuah ruang "KhazanaJi A . H a s j m y " . Da sini akan dileniukan sejumiah koleksi don dokumcmosi berhorga yang disiiupou sccora rapt, scjak lorna sampai sckorong. Pcrpusukaau don museum akan dilcngkapi dengan berbagai sarona lainnya sepcru folocopy video don kebutuhon Lain yang ccrkoil. " K i t a mcugharapkou siapa soja yang dataug membaca dan uicnj e n g u k u y a , dapat oienikaiaci deugou sontoi", k o u Hasjmy. Buku soja 15 ribu j i l i d . Scmcutara p a n i i i a pcrsiapau peresmian yayasan pendidikan dau museum .Mi Hasjmy, ir A b d . VluJuk nw:"!; "'' ""' «eg-' ** «riuatu yang bcrkaitan peresmian Lni sudah rampung. Hanya koleksi koleksi soja yang scüong disusun. Fisiknya iudoh bagus. Dan perpustakaan iai i k i u i dibuka ïuu&go pukul 21.IX) ,
......
._
1
,
t
1
i . : />. L i \
WASPADA
SENIN 14 Januari 1991
Menteri KLH Besok Resmikan Museum Dan Perpustakaan YPAH P..nv;li( Aceh i.Waspnda) M e n t e r i Negara Kepend t i d u k a n dan L i n g k u n g a n Hidup ( K L H ) . Kmil Salim menurut reneana besok (Selasn-red) m e r e s m i k a n museum dan perpustakaan Yayasan Pendidikan A l i Hasjmy ili Banda Aceh. Museum dan perpustakaan dalam tahap peranipungan ini menyimpan sekitar 15 ribu jilid buku umumnya sudah berumur ratusan tahun dan dtknrnhg ilmuv/an Aceh masa lampan. Selain itu. terdapat juga sejumiah koleksi benda-benda bersejnrah yang bernilai tinggi koleksi dari Prof. A. Hasjmy dan d i h i bahkannya untuk masyarakat Aceh! Gagasan mendirikan yayasan, menurut pendirian A l i Hasjmy kepada sejumiah wartawan di B a n d a A c e h , K a m i s . disebahkan karena merasa resah melihat bukubuku dan k o l e k s i serta dokumen m i i i k n v a . " S a y a sudah tua, k a l a u saya meninggal siapa pula yang akan nieinelihara semua dokumen ini," katanya. Persetan kalau ada orang yang monganggap aku ingin jadi hero (pahlawan) karena mendirikan yayasan dengan namaku sendiri. Koleksi ini semua merupakan m i l i k k u , jadi apa salahnya kalau aku memakai n a m a k u sendiri," tegas A. Hasjmv.
36
Koleksi begilu banyak ini tidak tahu mau diapakan lagi. Semua anak cucunya sibuk dengan kesibukannya sendiri. A l a n g k a h sayangnya k a l a u dokumen pentingini akhirnya jadi benda loak. la mengumpulkan semua buku-buku ini sejak berumur 15 tafiun. Bahkan. menurut Ali 1 Iasjmyyanglahir20Maret 1'JI4 ini, seseorang ü m u w a n dari Riau pernah mennwnrkan koleksinva ini dengan harga Hp.'i milyar. '*Kalau saya memang menginginkan uang ti-ntu a k a n m a m p u menghidupi tujuli keturunan saya. Tapi kekayaan itu tidak akan kekal, dan lebih baik saya mendirikan yayasan ini untuk dapat dijadikan sebagai media pendidikan dan per-
bandirrgan bagi generasi »e.-.arang, lulurnya aeraya me.iambahkan, gagasannya ini mendapatdukungan sepenuhnya dari Gubernur Aceh, Ihrahim Hasan. Perpustakaan ini dibagi dalam beberapa kutub (biükredK masing-masing Kutub khanah Teungku Chik Kuta K a r a n g yang d i a m b i l dari naina seorang ulama Aceh yang ahli berbagai jenis ilmu. Kutub ini terbagi atas Maktabah Zu'ainah, perpustakaan k p c i l / S u r a k a t a Daerah Istimewa Aceh yang menyimpan semua dokumen penting, terutama menyangkul pemh e n m l a k a n di A c e h dan penyelesaiannya, Maktabah
Teungku G i i k Panty K u l u . pengurang h i k a y a t Peramg Sahil yang menyimpan kitab k u n o S y i r a t t a l ï M u s t a q i m kar-, angan N u r u d d i n Ar-raniry dan kitab Mira'ath thullab karya Syech Abdurraufi Syiah Kuala). Selalu itu terdapat j u g a bi l i k W a r i s a n N e n e k P u t e h (nenek A . Hasjmy) y a n g menyimpan Akhirat Pang Abbas dan Pang Hijsen. Dalam museum ilujuga terdapat beberapa koleksi lain y a n g t e l a h b e r u m u r 100 t a h u n , d i antaranya Hikayat Y u Pal i n g g a m (seorang tokoh dalam roman Aceh), kitab U n dang-Undang Dasar Kerajaan Aceh Darussalam dan lain sebagainya.
Kegiatan Budaya
Perpustakaan dan museum itu diharap dapat d i k e m b a n g k a n menjadi pusat kebudayaan dan pendidikan. Setiap harinya akan dibuka sejak p u k u l 0 8 . 0 0 - 2 1 . 0 0 W i b . Sehingga para remaja d a n nnak-anak nantinya dapat m e h i k u k a n berbagai kegiatan p e n d i d i k a n dan b u d a y a di sini. .Menurut salah seorang p e n g u r u s Y P A H , Ir. H A . M u l u k , l o k a s i s e l u a s .1000 m 2 dengan laas bangunan 300 ni2 i a i i<-lah m e n ^ h a h i s k a n d m i a s e k i t a r Kp.O.b m i l y a r iebih d a l a m p e m b a n g u n a n sarana fisiknya. " i n i a k a n l e i us k i t a r a m p u n g k a n , termasuk penambahan kitabkitabnya," tambahnya. tCZaO.
37
rVASPADA
JUM'AT, 18 Januari 1991
Menteri K L H „ Kagumi Prof. A.Hasj my Banda Aceh iWaspada) Menteri Kependudukan dan Lingkungan H i d u p ( K L H ) , E m i l S a l i m . merasa kagum terhadap Prof'. A.Hasjmy karena inisiatif dan keikhlasan hatins'a mewakalkan hartanya u n t u k kepentingan masyarakat Aceh. E m i l S a l i m mengemukakan ketika meresmikan M u s e u m dan Perpustakaan Yayasan Pendidikan A l i Hasjmy di Banda Aceh, Selasa (15/1). Harta milik Hasjmy yang diwakafkan melalui M u s e u m dan Perpustakaan Yayasan Pendidikan Ali Hajmy berupa tempat tinggal dan sepetak tanah serta 15.000 j u d u l b u k u menjadi m i l i k masyarakat Aceh. ''Saya kagum dalam usianya yang ke 78. Hasjmy menyerahkan dan melepaskan hak pribadinya untuk kepentingan masyarakat," ujar Êmil Salim haru. Menurutnya, perpustakaan dan museum m e n y i m p a n l i t e r a t u r dan benda-benda bewejarah yu::g sudah berumur puluiian bahkan ratusan tahun. Hal ini sangatbermanfaatbagi kelancaran studi tentang masa lalu Aceh. Dimana dalam babakan sejarahnya A . Hasjmy t i r u t tampik sebagai pclaku sejarah, budayawan, agamawan dan juga sebagai itmuwun."Sei >iü nyata, saat Tahun Kunjungan Indonesia i n i , sudah bertambah pula satu obyek wisata di kota Banda Aceh," tutur Emil yang mengaku mcngenal A. Hasjmy tahun 1946 sebagai tokoh mudu yang vokal dan
teras komitmennya. 'Terus terang saia, sosok Pak Hasjmy sejak dulu jadi idola saya," jelas E m i l Salim sembari mengenang masa kecilnya yang pernah bercita:ita i n g i n mengadakan ''.em a m p u a n i l m u , s e n i dan audaya pada d i r i n y a sebagaimana yang telah dilakukan A. Hasjmy. G u b e r n u r Aceh Ibrahim K a s a n mefiyebutka.i peresmian perpustakaan dan must'imi ini -ebagai perisuivn peresmian sebuali cita-eita yang sangat langka ierjadi
38
Selasa, 22 Januari 1991 MELXAINDONESLA
A. Hasjmy: Bertambah Tua Semakin Gelisah Tokoh pujangga baru yang kini menjadi Ketua Umum MUI Aceh, ProlA. Hxsjmv, 77, liba-tiba dengan sangat mengejutkan menyerahkan seluruh harta dan kekayaannya kepada masyarakat Aceh. Seluruh harta itu-yang terdiri dari rumah, puluhan ribu judul buku yang menjadi dokumen sejarah. dan benda-benda bernilai sejarah— diterima Gubernur Ibrahim Hasan pekan la'.u dalam suatu acara khusus yang juga dihadiri Menteri KLH Emil Salim. Ada spa di balik penyerahan harta-harta berhorga mantan Gubernur Acch iiu? Berikut pelikan wawancara Asu«7 k'tmtr dari Meiët dengan A. Hjtsjmy di sela-sela kesibukan peresmian Yayasan Pendidikan Ali Hasjmy. nama badan yang menge'ola harta itu 15 januari di Banda Aceh. Kpt T«ntroetnpeojtmJiiAudi hingj» menycrtiikju semut iai pada naS T i n k a t Aceh? Usia saya sudah senja. Saya kira hampir semua orang bercita-cita bisa hidup tenang di hari tuanya. dengan is- • tri dar. anak-anak. Tapi scbaliknya saya tidak bisa. Saya tidak. Bahkan selalu dihantui perasaan gelisah, hingga kalau malam sulit tidur pulas. Gelisah. GefKih klrroj ipt? Bukan karena memikirkan masa depaa saya. istri (Ny. Nuriyah Hasjmy red) dan anak-anak. Tapi saya berpikii tentar.g buku-buku dan dokumen-dokumen bernilai sejarah yang saya miliki. Siau dikemanakan ini semua. bagain.irihnvn
ierikr. sava tt'lah. liadü
39
naixti. Ferasaan Uulah yang merv.buat sayt, gelisah. tidak tenteram. Kem.udiar saya sadari kaicu terus-terusan begin, tidak baik bagi kesehatan saya. Akhirnya tagak lama terdiami sa^J T.embrranikan diri membicarakannyc dengar Sdr. Ibrahim Hasan untuk dicarikar jalan keluarn^a. Setelah dibicanluui dengan Pik Gu bernar, tinggipannyt? Tanggapannya baik sckali. Di; meoganjurkan sup.i> a saya memberituk satu yayasan yang rnengums semua bu ku. kitab-kitab tua. dokumen. al bum-album foio berse;arah Jan be'ba gai koleksi lainnya yang jur-ilahnya pu luhan nbu buah itu Nar., ketika ituiah timbul kcinginar saya untuk menyerahkan semua ir.- ke pada masyarakat A c e h . Ka; ini pun kenudian mendapa; sambutan yang sa ngat posi'.if dan saudara gibemur. Lalu seteiah diadakan pe~iaikan dar dbesuaikan intenornya untuk perpus takaandan museum, terhitungsejak hari ini (IJ Januari ! W i r u m a h yang lerie tak di atas lanah seluas 3000 meter per segi (terietai di jalan Jend. Sudirmar no. 20 Banda Acehi menjadi milik u mum. Stapa yang meitfetol» perpustakaan dan nsiseim itu sekaranjt? Yah, karena saya masih hidup. gubernur seiaku pembina yayasan menyerahkan pengelolaannva pada saya.
Sekarang, siapa saja yang berminat melihat berbagai koleksi perangkat kebudayaan alau yang ingin meneliti sejarah Aceh bofeh datang keman. Perpustakaan dan nwseum buka setiap han dari jam 08.00 hingga 21.00 W!B. Graris. tidak bayar.
Kalaa boteh Uh«. tp> koleksi >»n» t^rsedii dia «pa kin-kin moorxsiiiyi melaitakao ini semu»? Meski koieksinya tidak terlalu banyak. yai'.u sekitar 15 ribu jüid buku namun saya rasa cukup penting. Sebab sebagian besar di antaranya merupakan naskah-naskah tua dan dokumen-dokumen bersejarah peninggalan Kerajaan Aceh Darussalam. Di samptng itu terdapat pula kitab-kitab karangan Syeh Abdarnuf Syiah Kuala dan Syeh Nuruddin kr-Raniry. Sedaigkan koleksi di museum, terdapat benda-benda purbakaia dan benda-ben^a khas Aceh lainnya yang di antaranya sudah bentmur ratusan tahun. Perlu saya tambahkan. semua harta kekayaan saya itu. ketika berlangsung Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke-3 tahun 198S, pernah ditawarkan seorang tlmuwar dari Riau sebesar Rp ü miiyar. Sebab menurut saya harta vajjg saya miliki itu tidak bisa diniiai dengan uang , lagi pula yang saya cari dalan: hidup ini bukan uang, tapi ilmu. ketenangan batin dan ridho Allah. Karenanya. motivasi saya adalah agar generasi yang ak;in datang memahami dan mempelajari berbagai rekaman sejarah dari sumber-sumber yang benai dan pasti. Kalau boleh saya paparfcan. ini sumber-sumber yang bisa dipercaya dan menjadi garis perjalanan sejarah khususnya sejarah Aceh - bagi generasi yang ingin meneliti sejarah Aceh (sambil menunjuk ke rak buku yang ada di dekatnya)
Mengiogit ttuaat (Mca B u S Y i n i u f in% men «rat pengaaui tjxk resdaJ), lungkinkali rau kotatsi iai terwamin pada geoens meadataar? Yah. hal itu juga merupakan sajah itu motivasi yang saya maxsudkan bii membangkilkan dan meningkatkan linal baca di kalangan masyarakat Ath.
Lain bagaimaoa pensais setelah meverahkto ini pada ausyinJut? Saya sudah agak tenasr. tidak lagi elisah. Saya berterima kasih kepada ;mua pihak dan syukur kepada Nya ang telah mencrima keinginar. dan ka-
A. Hasjmy a hati nurani saya. Saya bahagia se kali lari ini. apaiagi Pak Emil (Emil Saüm ' naksudnya - red) bersedia meresmiannya. Sungguh. Rupanya rahir.a: teih berubah menjadi nikmat. " ' "
S A B T U . 23 P ' E B R U A R I 1991
WASPAD^
Museum A. Hasjmy, Sarana Komunikas Oleh : Muhammad T W H B E B E 5 A P A hari lalu, kami nu'norima surat dari Yayasan Pendidikan A l i Hasjmy. Isinya memberitahukan Perpustakaan dan Museum Yayasan Pendidikan Ali Hasjmy telah dire.-mikan oleh Menteri Emil S a l m i . Surat itu ditandatangani Prof. A . Hasjmy yang inenghnrnpkan kepada kami mengirimkan buku yang pernah kami tulis dan gambargambar bernilai sejarah.
Hari Kemarin K a m i t e r p a n a sejenak membaca surat tersebut, sebagai m a n a k a m i terpana ketika pertama kalinya mendengar Prof.A. Hasjmy mewakafkan rumahnya yang eukup luas dan tanah tidak kurang dari 3000 m2 untuk perpustakaan dan museum. Dan tidak kurang dari 15.000 jilidhuku,serta berbagai benda budaya dan berbagai dokumen berharga sebagai isi museum tersebut. Kami terpana bukan karena apa-apa, sarana telah tersedia menampung semua karya yang punyai nilai sejarah. sekecil apapun tctap dihargai dan diberi jaminan untuk •lilestarikan. M a k i n l a m a u m u r satu !i-.-t:da makin berharga. Melalui :>.-iiin«iiial;in itu. kita mence-
tahui situasi dan kundisijalar sejarah. Adanya hari ini ka retiaadanva hari kemarin. Har kemarinpun tidak berdir s e n d i r i . tetapi m e r u p a k a r mata rantai yang saling sam bung im-nvabung. Adalah ke l i r u . k a l a u ada orang-oranj yang tidak m e m p e r d u l i k a t hari kema-rin, padahal har k e m a r i n atau p e n g a l a m a i masa laiu itu memberi aral dan tuntunan bagi kita yanj hidup hari ini. Keberhasilan memelihar; sekian banvak buku sekiat banyak benda b u d a y a me nuniukan kemampuan sese orang itu "memanage" waktt dengan baikdi teugahberbaga kesibukan. Apalah sangat bcr manfaat kalau seseorang bis< menjadi manager yang bail bagi dirinyn sendiri. Berart suatu ma-nagement yang di bawahinya akan memberi hasi yang prima. Menurut M a r i Parker Kollet, "managemeni sebagai seni dalam menyele saikan suatu pekerjaan."
Monumen Bersejarah Di masa lalu ribuan bukubuku milik pribadi ProCA.Hasjmy tidak ada yang berani menjamah atau meminta p i n j a m . b u k a n takut tak dikasih. tetam karena beliau
adalah scoranu tokoh. seorang >airu, seorang ayah yang sangat disegani. Pada hal hatinva rendah j i w a n y a sangat dekat dengan rakyat. Kalau di masa lalu orang enggan masuk ke rumahnya maka k i m telah leluasa. K a r e n a rumahnya ttu telah menjadi perpustakaan dan museum, milik yayasan yangberarti milik masyarakat.
Opinion Leader K a l a u seseorang i n g i n m e l a k u k a n penelitian dan mencari data dan fakta maka dengan mengunjungi Perpustakaan dan Museum A . Hasjmy ini mungkin segera a k a n terjawab. Sarana
tui b e l u m
»i:i«-
purna karena dunia ini tidak ada vang senipurna. Tetapi bersyukurlah kiui. ada seorang Keberadaan Perpustakaan anak manusia bernama dan Museum A . Hasjmy ini, A Hasjmy, 78 tahun, yang teberarti keberadaan suatu lah ditaksirkan Allah untuic monumen bersejarah, sarana berjalan di depan guna memkomunikasi dan edukasi yang , beri arah kepada masyarakat. sangat diperlukan pada saat Sehingga dengan tidak dimasyarakat sedang berpacu s a d a r i b e l i a u s e l a l u saja dengan i l m u p e n g e t a h u a n menjadi "opinion leader yang dunia dan i l m u pengetahuan pesan-pesannya didengar. akhirat. baik oleh pemerintah maupun oleh masyarakat Miss» yang Prof.A. H a s j m y sebagai s e l a m a i n i diemhan I Tri seorang komunikator dan staA.Hasjmy secara pisik adalah bilator, beliau telah berbuat memberi pengaluiian kepada apa vang bisa. tetapi secuia masyarakat dalam urti yang langsung pesan-pesan yang luas. samuaikan oleh Perpustakaan dan M u s e u m A.Hasj-my itu Ilmu Yang Bermanfaat adalah; "pekerjaan belum selesai, belum apa-apa." Tetapi, Karena belum ?empurna dan belum lengkap sarana komunikasi i n i maka i-'rn..berdasarkan penilaian orang. A.Hasjmv m«ngharapkan apa y a n g d i l a k u k a n oleh kepada sahabat. kerabat dan seorang tokoh yang namanya A. Hasjmy sudah maksima! h a i K Ï a i tau'ati ttfcar m«;ngii*« dan pantas untuk diteladani. buku-bukll d a n benda-benda Bagaimana tidak, pada saat vang bernilai sejarah yang mesementara orang mengejar lengkapi monumen bersejaia.i materi untuk diwariskan keitu. Sebaeaimanabeliau ruenirpada keluarganya. maka Profharapkan kepada k a m i . dan A.Hasjmy mewakafkan tanah akan kam, penuhi ! h a l a u l a » dan r u m a h n y a yang cukup tidak diilhamkan idc oleh A l besar serta mewariskan bukul a h , tidak d i d u k u n g sanak buku milik pribadinya untuk keluarga. dan support yang masyarakat.
42
besar d a r i G u b e r n u r A c e h Prof.Ibrahim Hasan maka perpustakaan dan museum itu belum menjelina. A k i b a t n v a y a n g p a l i n g d i t a k u ü oleh Prol.A.Hasjmy dan pernah diungkapkan: "Pada saai usia telah senja, buku-buku dokumen dan benda budaya, bagaimuna nasi bnya setelah saya tiada.akan dijunl menjadi barang loakandan pembunt'kus barang dagangau?" Dengan berdirinya "Perpustakaan dan Museum' itu. maka apa \ ang i l i K h a w a t i r k a n lid.'ik akan lerjadi.
43
serambi Indonesia
SELASA, 12 Maret 1992
Yayasan A Hasjmy Terima Pedang Habib Mustafa Serambi-Baad» Aceh Prof A Hasjmy menerima p e n g h a r g a a h berupa Pena J u a n g dan Pedang Pejuang Habib Mustafadari Panitia Hari Pers'-tVasionai (H?N) ke-7, dan Bupati Aceh Selatan. Penghargaan pena Juang berblngkal ernaa itu diterlma A Hasjmy atas Jasa-jasanya terhadap pembinaan dan pengembangan pers di Aceh. Sedangkan pedang peJuangHablb Mustafa diserahkan kepada Yayasan Pendidikan A Hasjmy untuk d l m u s e u m k a n . Pcnyerahannya d l l a k u k a n Bupati Aceh Selatan Sayed Mudhahar Ahmad, Senin sore (11/3) dl kantor yayasan A Hasjmy. Sayed M u d h a h a r , dalaxr s a m b u t a n n y a mengatakan penghargaan kepada A Hasjmj itu sebagai saiah satu haat kesepakatan panitia seminar sehari HPN ke-7 di Tapakruan (25/2) laiu. yang diikuti tokoh pers Aceh dan Sumut. Seminar yang membahas "Peningkatan Fungsl dan Peranan Pers PancasÜa Dalam M c n s u k s e s k a n Pembangunan" Itu, kata n u p a ü . Juga dislnggung tentang riwayat per-
Juangan tokoh-tokoh pers di Aceh dan S u m u t "Dart seklan banyak tokoh pers Aceh-Sumu t yang lay ak menerima pe ng hargaan itu, peserta seminar sepakat memberikan penghargaan pena juang berbingkal emas Itu kepada Ayahanda Prof A. Hasjmy," ujar Sayed. A Hasjmy, tambah Bupati yang dikenal kontroveslal i t u , menurut kaca mata peserta serninar adalah satu-satunya w a r t a w a n atau b u d a y a w a n Aceh yang dlnilai terus-menerus bcrada pada Jalur "benang merah* pejuangan pers Aceh selama hldupmrya. *A Hasjmy, tokoh paling komplck. Sebagai pejabat pernah menjadi gubern u r , rektor IAIN A r - R a n l r y , ketua MUI. tokoh adat. dan s a s t r a w i i , serta berbagai Jabatan laipnya. Namun ia tctap aktif mel^ksanakan profestnya sebagai j i m a l l s . Peserta seminar sang»t terkesima dengan riwayat Ini." papar Supaü Aceh Se la tan yang cinta lingkungan Itu. Pedang pejuang Habib M u sa tafa, yang d i terima A H asj my, untuk cftrouseumkan dl yayas-
44
a n n y a . m e r u p a k a n pedang p u s a k a dart seorang pejuang Aceh yang perkasa almaxhum Habib Mustafa. yang sahld k e t i k a melawan penjajahan Belandadalam "PerangBakongan". Selaln Habib Mustafa, j u g a sahldrtya tujuh pahlawan p e r k a a a l a i n n y a , termasuk T e u k u C u t AU. yang klrü nam a n y a d l a ö a d l k a n sebagai n a m a B a n d a i a d l Aceh Sela tan. Prof A Hajjmy. ketika mcnerirna kenapg-kenangan Itu. tam pak t ^ h i r u . Dan dengan mata berkica-kaca, mengatakan bahwapc^ighargaan yang dltertroanyajnierupakan beban morai yang! cnesü dlpertanggungjawabkan pada T u h a n , umat dan *e,arah. "Penghargaan yang <^b^rtkan tnl membert ctororujph: scbongkah semangat bajj s i y a untuk Udak berhenti rn
memiliki benda yang bemlla. sejarah tinggi untuk dapat dlmuseumkan dl tempat sendlr atau dl simpan bersama d tempat tnl. Sehingga gencras muda dapat melihat dan mem pclajart latar belakang sejaral perjuangaji orang-orang ter dahulu , tambahnya. Pad. baglan laln, sesepuh Aceh yanj dikenal glgih Itu. roenylnggunj tentang pembangunan harg: diri. Unruk membangun harg: dtrl itu. dllakukan antara lair menghargal pahlawan dengar cara men)aga hasll karya dar perjuangan mereka. Scpert menyimpan benda-benda ber sejarah. "otarlah orang mencemool saya. karena dlanggap ingti tenar. Sudah tua, tapt mast! m e n a w a r k a n fde scpert p e n d ü i a n yayasan Int. Tap rncrekaharustahu, bahwa say; b u k a n pedagang yang ingtJ mencart keuntungan pribad' dan apayar.g saya lakukan saa lnl akan saya persem'oahkaj u n t u k generasi berikutnya Saya tidak akan bawa apa-ap jtka meninggai nairtl. semua tr tcrtinggal di dunia," ujamy dengan nada haru. (ruift? n
45
TERIMA PEDANG, Bupati Aceh Selatan Drs. S a y e d Mudhahar, Senin (12/3) menyerahkan pedang pusaka Habib Mustafa untuk Yayasan Pendidikan Ali Hasjrny. Prof. A. Hasjmy sedang m e n g a m a t i p e d a n g tanpa sarung itu setelah m e n e r i m a n y a dari tangan Sayed Mudhahar di Y a y a s a n Ali Hasjmy, Jalan Sudirm a n 20 B a n d a Aceh
46
S U M B A N G A N - PT Arun N G L yang diwakili T. S y a m s u l Banri menyerahka sebuah mesin tik IBM kepada Yayasan Pendidikan Ali H a s m y . Penyerahan it diterima langsung oleh Direktur Y a y a s a n Prof. A. H a s m y .
47
RIWAYAT HIDUP SINGKAT PROF. A. HASJMY
A . Hasjmy yang lahir tanggal 28 Maret 1914, nama kecilnya Muhammad A l i Hasjim. Dalam tahun tigapuluhan dan empatpuluhan sering memakai beberapa nama samaran dalam karangan-karangan puisi dan cerpen, yaitu A l Hariry, Aria Hadiningsun dan Asmara Hakiki. Pendidikan yang telah ditempuhnya, yaitu Government Inlansche School Montasie Banda Aceh, Thawalib School Tingkat Menengah Padang Panjang, A l Jami'ah A l Qism Adaabul Lughah wa Taarikh al Islamiyah (Perguruan Tinggi Islam jurusan Sastra dan Kebudayaan Islam) di Padang dan dalam tahun limapuluhan mengikuti kuliah pada Fakultas Hukum Universitas Islam Sumatera Utara Medan. Hidup dengan seorang isteri yang mempunyai 7 orang anak, enam laki-laki dan seorang perempuan, yaitu : Isteri: Zuriah Aziz. Lahir Agustus 1926. Nikah/kawin tanggal 14 Agustus 1941. Masih hidup sampai sekarang. Putera / Puteri: 1.
Mahdi A . Hasjmy, 15 Desember 1942, Sarjana Ekonomi (Drs.) lulusan * Department of Commerce Hitotsubashi University Tokyo. Sekarang Kepala Dinas P M D (Pemasaran Dalam Negeri) P E R T A M I N A Pusat. Telah punya anak 6 orang.
2.
Surya A . Hasjmy, 11 Februari 1945, Ir. Sipil Fakultas Teknik Gajah Mada Yogyakarta. Sekarang Kepala Proyek Pembinaan jalan Tapaktuan - perbatasan Sumatera Utara (Karyawan Bina Marga P U ) , telah punya dua naak.
51
3
Darma A Hasjmy, 9 Juni 1947, Ir. (Arsitek) Fakultas Tekntk Jurusan Arsitektur Universitas Gajah Mada Yogyakarta. Sekarang bekerja pada Dinas Tatakota D K I Jakarta. Telah punya t.ga anak.
4.
Gunawan A . Hasjmy, 5 September 1949 (meninggal 12 September 1949).
5
Mulya A . Hasjmy, 23 Maret 1951, dr. lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Medan. Setelah melakukan tugas loeres" selama tiga tahun di Kairatu. Seram (Maluku) mulat Januan 198,
'
1 « ^ Universitas Sumatera Utara Medan. Sekarang telahmenjad A h h Bedah dan ditempatkan di kota industri Lho'seumawe Aceh Utara. Telah mempunyai tiga orang anak. 6
Dahlia A . Hasjmy. 14 M e i 1953. Jurusan Bahasa Inggens Fakultas '
Keo-uruan Universitas Sytah Kuala Darussalam Banda Aceh. Suamtnya Ir Ikramullah (Ir. Sipil Fakultas Teknik Universitas gajah Mada Yogyakarta), telah punya tiga orang anak. Sekarang Kepala Subd.t Pengairan Departemen P U Jakarta.
7
Kamal A . Hasjmy, 21 Juni 1955, Drs. lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Jayabaya, Jakarta. Sudah kawin, mempunyat seorang anak. Karyawan Bank Niaga Jakarta.
PEN GALAMAN PERGERAKAN Sejak muda A . Hasjmy telah aktif bergerak dalam berbaga. Peraerakan, di antaranya tahun 1932 s/d 1935 menjadi Anggota Himpunan Pemuda Islam Indonesia (HPII) dan dari tahun 1933-1935 menjadi Sekretaris HPII Cabang Padang Panjang. H P I I merupakan onderbow dan Partai Politik P E R M I (Persatuan Muslimin Indonesia), suatu parta. radikal yang menganut sistem non kooperast terhadap Pemerintahan Hind.a 52
Belanda. Akibatnya, tahun 1934 dipenjarakan 4 bulan di Padang Panjang dengan tuduhan melanggar Undang-Undang larangan rapat. Tahun 1935 bersama-sama beberapa pemuda yang baru kembaii dari Padang Panjang mendirikan S E P I A (Serikat Pemuda Islam Aceh) dan kemudian terpilih menjadi Sekretaris Umum Pengurus Besar S E P I A . Setelah S E P I A dirobah menjadi P E R A M I N D O
(Pergerakan
Angkatan Muda Islam Indonesia), menjadi salah seorang anggota Pengurus Besarnya. P E R A M I N D O merupakan suatu Gerakan Pemuda radikal yang giat melakukan Gerakan Politik Menentang Penjajahan Belanda. Sejak tahun 1939 menjadi Anggota Pengurus Pemuda P U S A (Persatuan Ulama Seluruh Aceh), Aceh Besar serta menjadi Wakil Kwartis Kepanduan K.I. (Kasyafatul Islam) Aceh Besar. P U S A meskipun bukan Partai Politik, tetapi kegiatannya merupakan gerakan politik menentang penjajahan Belanda. Kemudian tahun 1941 bersama beberapa orang teman dari Pemuda P U S A mendirikan suatu gerakan rahasia (gerakan bawah tanah) dengan nama "Gerakan Fajar", dengan tujuan mengorganisir pemberontakan terhadap kekuasaan Belanda. Gerakan ini dengan cepat menjalar ke seluruh Daerah Aceh. Sejak awal tahun 1942 gerakan ini aktif melakukan sabotase di seluruh Aceh sampai meningkat kepada perlawanan fisik, di antaranya
minggu ketiga Februari 1942 sejumiah
Pemuda
Kasyafatul Islam yang terlatih menyerbu kota Seulimuem dan membunuh Kontroleur Tinggelmen dan terjadi pula pertempuran di Keumirue. Selanjutnya pertempuran menjalar ke seluruh Daerah Aceh. Karena A . Hasjmy memimpin pemberontakan itu pula ayahnya Tgk. Hasjim ditangkap Belanda dan baru bebas setelah Belanda lari dari Aceh. Pada awal tahun 1945 bersama-sama sejumiah Pemuda yang bekerja pada Kantor Aceh Simbun dan Domai, mendirikan suatu gerakan rahasia IPI (Ikatan Pemuda Indonesia) yang bertujuan mengadakan persiapan perlawanan terhadap kekuasaan Belanda kalau Belanda kembaii setelah kalahnya Jepang yang memang waktu itu telah diperkirakan kekalahannya. 53
Setelah Jepang menyerah pada tanggal 14 Agustus 1945, IPI bergcrakatófsecaraterang-teranganterut™ dekaanlTAg^s^ untuk mempertahankan Proklamasi itu. IPI Kkemudian berobah menjadi B P I (Barisan Pemuda Indonesia), berobah lagi menjadi PR1 (Pemuda Republik Indonesta) dan akhirnya menjadi P E S 1 N D O (Pemuda Sosialis Indonesta). P E S I N D O Aceh memisahkan diri dari D P P P E S I N D O setelah Pusat dipengaruhi PK1 dan berdiri sendiri dengan mengambü Islam menjadi asasnya. P E S I N D O Aceh yang telah mengambil Islam memad,^dasar nva
mendirikan sebuah dipisi lasykar rakyat yang bernama DIPISI
R E N C O N G . Sejak dari IPI sampai kepada DIPISI R E N C O N G , terus berada di bawah Pimpinan A l i Hasjmy. Dipisi Rencong, bersama-sama dengan dipisi Gajah (kemudian menjadi Dipisi X ) , Dipisi Teungku Chik Payabakong dan D i p » Tgk. Chik mL beijuang dengan heroik mempertahankan Kemerdekaan Indonesta. Partai Politik yang pernah dimasukinya yaitu PSII (Partai Syarikat IslamIndonesia).WaktudiAcehmenjadiKetuaDewanPim inanW la ah P
1
y
Setelah pindah ke Jakarta, terpilih menjadi Ketua De artemen Sostai P
LajnahTaufiziyah D P P PSII. Demikianlahsecarakontiniudanterusmenerusaktifdalamsetiap .. keoiatan baik sebelum kemerdekaan maupun sesudahnya. Pada awal September 1945 dengan menghadapi ancaman Jepang yang masih berkuasa ói Aceh, dalam suatu upacara yang penuh khtdmat dinaikkanlah sang saka Merah Putih di depan Kantor IPI (bekas Kantor Aceh Smbun) yang disakstkan oleh ribuah Pemuda dan masyarakat umum. Inilah Benderu Merah Putih yang pertama dikibarkan di angkasa banda Aceh vang kemudiannya baru disusul oleh tempat-tempat lam.
54
PEN GALAMAN KEPEGAWAIAN Setelah Indonesia merdeka, aktif sebagai Pegawai Negeri, dan menduduki berbagai jabatan, di antaranya; menjadi Kepala Jawatan Sosial Daerah Aceh, Kutaraja (Banda Aceh) (1946-1947); menjadi Kepala Jawatan Sosial Keresidenan Aceh dengan pangkat Bupati (1949); Wakil Kepala Jawatan Sosial Sumatera Utara (1949); menjadi Inspektur Kepala Jawatan Sosial Sumatera Utara (1949); menjadi Inspektur Kepala Jawatan Sosial Propinsi aceh (1950); Kepala Bagian Umum pada Jawatan Bimbingan dan Perbaikan Sosial dari Kementerian Sosial di jakarta (1955); diangkat menjadi Gubernur Kepala Daerah Propinsi Aceh (1957); dipilih dan diangkat menjadi Gubernur Kepala Daerah Propinsi Daerah Istimewa Aceh (1960-1964); menjadi anggota Kabinet Menteri Dalam negeri (19641966) di Jakarta, dan dipensiunkan sebagai Pegawai Negeri sebelum masanya (dalam usia 52 tahun) atas permintaan sendiri (1966); diangkat kembaii sebagai tenaga sukarela menjadi Dekan Fakultas Dakwah/Publisistik I A I N Ar-Raniry Banda Aceh (1968); diangkat dan dikukuhkan sebagai Guru Besar (Professor) dalam Ilmu Dakwah (1976) dan kemudiannya diangkat sebagai pegawai bulanan organik menjadi Rektor I A I N Ar-Raniry Darussalam Banda Aceh (1977 sampai November 1982). Selain aktif sebagai pegawai negeri, juga bergerak dalam berbagai bidang kegiatan kemasyarakatan, di antaranya menjadi Anggota Badan Pekerja Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (1946-1947); Anggota Staf Gubernur Militer Aceh, Langkat dan tanah Karo (1947); Anggota Komite Nasional Pusat (1949); P I M P I N A N K U R S U S K A R A N G
MENGA-
R A N G di Kutaraja dan menjadi Staf Pengajar (1947-1948 dan 1950-1951); Menjadi Ketua II Panitia Persiapan Universitas Sumatera Utara ( U S U ) Medan (1957); Wakil Ketua Umum Panitia Persiapan Fakultas ekonomi Negeri Kutaraja (1958); Ketua Umum Panitia Persiapan Pendirian Fakultas Agama Islam Negeri Kutaraja (1959); Anggota Pengurus Besar Front Nasional (1960); Ketua Umum Panitia Persiapan Fakultas T A R B I Y A H 55
I A I N Ar-Raniry (1960); Ketua Umum Panitia Persiapan Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) (1960); Ketua D P R - G R Daerah Istimewa A c e h (1961); Ketua Dewan Kurator Universitas Negeri Syiah Kuala (1962-1964); Rektor I A I N Ar-Raniry (1963); Pimpinan Umum Harian Nusa Putra dan Staf Redaksi Harian Karya Bhakti di Jakarta (1964-1965); Anggota M P R S Golongan B (Wakil Daerah Istimewa Aceh) tahun 1967; dan sejak itu pula menjadi Dosen dalam mata kuliah Sejarah Kebudayaan Islam, Ilmu Dakwah dan Publisistik, pada beberapa Fakultas di K O P E L M A Darussalam. Kemudian dipilih menjadi Wakil ketua Majelis Ulama Propinsi Daerah Istimewa Aceh sejak tahun 1969, akhir tahun 1982 dipilih menjadi Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Propinsi Daerah Istimewa A c e h sampai sekarang dan sejak berdirinya terus menjadi anggota Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia Pusat Jakarta. Khususnya dengan Daerah Istimewa Aceh dan Kota Pelajar dan Mahasiswa Darussalam, A . Hasjmy mempunyai andil yang cukup besar. Pengangkatannya sebagai Gubernur Aceh tidak terlepas dari usaha pemulihan keamanan Daerah Aceh yang sedang diamuk Perang Saudara sehingga Daerah Aceh bisa berobah dari Darul Harb menjadi Darussalam. Demikian pula dalam rangka mengejar ketinggalan Daerah Aceh dari daerah-daerah
lainnya akibat perang yang terus menerus, sejak
diangkat menjadi Gubernur Aceh, A Hasjmy bersama beberapa orang „ kawan seperjuarigan lainnya mulai memikirkan dan memusatkan pikirannya untuk membangun Pusat-Pusat Pendidikan di seluruh Daerah Aceh. Sebagai hasilnya, kini telah dapat kita saksikan Kota Pelajar dan Mahasiswa ( K O P E L M A ) Darussalam dan dua Perguruan Tinggi di dalamnya, I A I N Ar-Raniry, dan Universitas Syiah Kuala. Kopelma
Darussalam merupakan
(Pusat
Pendidikan untuk
tingkat Propinsi). D i samping itu telah berdiri pula beberapa perkampungan Pelajar di beberapa Kabupaten dan beberapa Taman Pelajar pada 56
beberapa Kecamatan di seluruh Daerah Aceh, dan kini telah meningkat menjadi Pusat Pendidikan Tinggi Darussalam Mini. Telah puluhan kali A . Hasjmy menghadiri dan menyampaikan makalah dalam berbagai Seminar, Lokakarya, Simposium, Konperensi dan Muktamar, baik dalam negeri (Indonesia) maupun di Luar Negeri. Akhirnya dapat dijelaskan bahwa A . Hasjmy telah tiga kali menunaikan ibadah Haji, beberapa kali melaksanakan ibadah Umrah dan telah beberapa kali melakukan perlawatan ke Timur Tengah (Mesir, Saudi Arabia, Kuwait, Bahrain), Pakistan, Muangthai, Singapura, Malaysia. Philipina, Hongkong, Taiwan, Jepang dan Korea Selatan.
Perlawatan ke Luar Negeri yang pernah dilakukan, antara lam : 1.
Tahun 1949 menjalankan tugas negara R I sebagai Anggota Missi Haji RI II ke Saudi Arabia dan Mesir, selama 3 bulan.
2.
Dalam tahun enampuluhan beberapa kali ke Malaysia dan Singapura untuk menyertai berbagai Seminar dan pertemuan Sastra.
3.
Dalam tahun 1979 berkunjung ke Sabah, memenuhi undangan Kerajaan Negara Bahagian dan Yayasan Sabah untuk memberi serangkaian Dakwah Islamiyah dan menghadiri beberapa diskusi tentang Islam.
4.
Dalam tahun 1979 juga berkunjung ke Ipoh dan Kuala Lumpur, untuk Hari Sastra Malaysia, dan memberi sebuah prasaran yang berjudul Bahasa dan Sastra Melayu di Aceh.
5.
Bersama dengan isteri, dalam tahun 1978 menunaikan ibadah Haji.
6. Dalam tahun 1979, bersama Menteri Agama R I mengunjungi Bahrain, Saudi Arabia dan Kuwait. 57
7. Dalam tahun 1980 berkunjung ke Korea Selatan, memenuhi undangan untuk meninjau pembangunan masyarakat desa dan pembangunan pendidikan. Dalam perjalanan pulang singgah di Tokyo, Taiwan, Hongkong dan Singapura. 8. Selain dari itu, juga pernah berkunjung ke Thailand, India dan Pakistan. 9. Dalam tahun 1981: berkunjung ke Jepang (Tokyo, Kyoto. Osaka. Kobe, Hiroshima dan lain-lain) memenuhi undangan untuk mempelajari adat istiadat dan kebudayaan Jepang. 10. Dalam tahun 1981, berkunjung lagi ke Philipina memenuhi undangan Imam Besar Masjid Jami' Maharlika Manila, untuk mempelajari P e n - ' didikan dan Kebudayaan Islam di sana. 11. D a l a m tahun 1981, juga mengunjungi Penang, Kuala Lumpur. Trengganu dan Kelantan, memenuhi undangan, untuk menghadiri Hari Sastra dan Seminar. 12. Akhir tahun 1982, berkunjung ke Thailand (Muangthai) atas undangan Organisasi Islam disana, dan menyampaikan makalah dalamsimposium Internasional tentang Kesusastraan Melayu Tradisional di Kuala Lumpur. 13. Dalam tahun 1985, 1986 dan 1987, mengunjungi kota-kota (Penang." Kuala Lumpur, Ipoh, Kuantan. Johor Baru, Perlis, Alor Star, dan lain-lain) di Malaysia, untuk menyampaikan makalah dalam berbagai Seminar. 14. Juli 1988 menunaikan ibadah Haji sebagai Naib Amirul Hajj: Amirul Hajjnya : Ismail Saleh, S H . Menteri Kehakiman. 15. November - Desember 1989, bersama isteri menunaikan ibadah Umrah, dan selanjutnya melakukan safari Budaya ke Mesir, Turkey, Spanyol, Negeri Belanda dan Singapura.
16. November 1990, berkunjung ke Kuala Lumpur untuk menyampaikan makalah dalam Seminar Islam dan Kesenian. Kemudian dilanjutkan perjalanan ke Singapura dan Brunei Darussalam. 17. 9 - 24 Agustus 1991. Melakukan Safari Budaya ke U n i Sovyet (Tasykent, Samarkent, Bukhara. Urgent, Chiva, Leningrad, Moscow dan ke Denmark).
Buku-buku yang telah dikarang : Sejak umur 20 tahun sampai sekarang sudah lebih 50 buah buku yang telah dikarang dalam berbagai disiplin ilmu, sejarah kebudayaan, 'agama. pendidikan moral dan sebagainya dan telah diterbitkan oleh berbagai penerbit baik dalam maupun Luar Negeri, yaitu : 1.
Kisah Seorang Pengembara (sajak). Pustaka Islam, Medan, 1936.
2.
Sayap Terkulai (roman perjuangan), 1983, tidak terbit, naskahnya hilang di balai Pustaka waktu pendudukan Jepang.
3.
Dewan Sajak (puisi), Centrale Courant. Medan, 1938.
4.
Bermandi Cahaya Bulan (roman pergerakan), Indische Drukkrij, Medan, 1939. (edisi Jakarta diterbitkan oleh PT. Bulan Bintang tahun 197S).
5.
Melalui Jalan Raya Dunia (roman masyarakat), Indische Drukkrij, Medan, 1939. (edisi Jakarta diterbitkan oleh PT. Bulan Bintang tahun 197S).
6.
Suara Azan dan Lonceng Gereja (roman antar Agama), N V . Syarikat Tapanuli, Medan, 1940. (edisi Jakarta diterbitkan oleh PT. Bulan Bintang 1978. edisi Singapura diterbitkan oleh Pustaka Nasional tahun 1982). 59
7. Oma Mendaki (roman filsafat/perjuangan), naskahnya hilang pada Balai Pustaka Jakarta waktu pendudukan Jepang. 8.
Dewi Fajar (roman Politik), diterbitkanoleh Aceh Sinbun, Banda Acegh, 1943.
9.
Kerajaan Saudi Arabia (riwayat perjalanan)PT. Bulan Bintang, Jakarta, 1957.
10 Pahlawan-Pahlamn Islam yang Gugur (saduran dari bahasa Arab) ' PT.BulanBintan Jakart^ IU tahun 1974, cetakan ke IV tahun 1981 (edisi Singapura oleh Pustaka Nasional tahun 1971, cetakan kedua edisi Singapura tahun 1982). g )
11. Rindu Bahagia (kumpulan sajak dan cerpen), Pustaka Putro Cande, Banda Aceh, 1963. 12. Jalan Kembaii (sajak bernafaskan Islam), Pustaka Putro Cande Banda Aceh, 1963, telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggens oleh Hahz Arif (Harry Afeling). 13. SemangatKemerdekaanDalamSajaklndonesiaBaru (Analisa Sastra), Pustaka Putro Cande, Banda Aceh, 1963. 14. Dimana Letaknya Negara Islam (Karya Ilmiah tentang ^ a n e g a r a a a Islam), Pustaka Nasional Singapura, 1970. (edisi Indonesta PT. Bina Ilmu Surabaya). '15. Sejarah Kebudayaan dan Tamaddun Islam, Lembaga Penerbit IAIN Jami'ah Ar-Raniry, Banda Aceh, 1969. 16. Yahudi Bangsa Terkutuk, Pustaka Faraby, Banda Aceh, 1970. 17. Sejarah Hukum Islam, Majelis Ulama Daerah Istimewa Aceh, Banda Aceh, 1970. 18. Hikayat Prang Sabi Menjiwai Perang Aceh Lawan Belanda, Pustaka 60
Faraby, Banda Aceh, 1971. 19. /i7«m dan Ilmu Pengetahuan Moderen (lerjemahan dari Bahasa Arab), Pustaka Nasional, Singapura, 1972. 20. Pemimpin dan Akhlaknya, Majelis Ulama Indonesia Daerah Istimewa Aceh, Banda Aceh, 1973. " 21. Rubai' Hamzah Fansury Karya Sastra SufiAbadXVIl,
Dewan Bahasa
dan Pustaka, Kuala Lumpur, 1974. 22. DusturDakwah Menurut Al-Qur'an, PT. Bulan Bintang, Jakarta, 1974 (tahun 1982 dicetak ulang). '23. Sejarah Kebudayaan Islam, PT. Bulan Bintang, Jakarta, 1975, cetakan ke II tahun 1978, cetakan ke III tahun 1982, dan cetakan ke I V dalam tahun 1987. 24. Cahaya Kebenaran (terjemahan Al-Qur'an Juz Amma), PT. Bulan Bintang, Jakarta, 1979 (edisi Singapura Pustaka Nasional). 25. Sumbangan Kesusastraan Aceh dalam Pembinaan Kesusastraan Indonesia, P T . Bulan Bintang, Jakarta, 1978. 26. IskandarMuda Meukuta Alam (sejarah hidup Sulthan Iskandar Muda, Sulthan Aceh terbesar), PT. Bulan Bintang, Jakarta, 1977. ' 27. Tanah Merah (roman Perjuangan), PT. Bulan Bintang, jakartya, 1977. 28. Meurah Johan (roman sejarah Islam di Aceh), P T . Bulan Bintang, Jakarta, 1950. 29. RisalahAkhlak, P T . Bulan Bintang, Jakarta, 1977. 30. Surat-siirat dari Penjara (catatan waktu dalam penjara bcrupa suratsural kepada anak tahun 1953 - 1954), PT. Bulan Bintang, Jakarta, 1978. 61
31. Peranan Islam dalam Perang Aceh, PT. Bulan Bintang, Jakarta, 1978. '32. 59 Tahun Aceh Merdeka di bawah Pemerintahan Ratu, PT. Bulan Bintang, jakarta, 1978.
33. Apa Sebab Rakyat Aceh Sanggup Berperang Puluhan Tahun Melawan Agressi Belanda (berasal dari buku Hikayat Perang Sabi menjiwai Perang Aceh lawan Belanda, setelah ditambah dan disempurnakan) PT. Bulan Bintang, Jakarta, 1979. 34. Bunga Rampai Revolusi dari tanahAceh, PT. Bulan Bintang, Jakarta, 1980. 35. Langit dan Para Penghuninya (terjemahan dari bahasa Arab) PT. Bulan Bintang, Jakarta, 1978. 36. Apa Sebab Al-Qur'an Tidak Bertentangan Dengan Akal (terjemahan dari bahasa Arab), PT. Bulan Bintang, Jakarta, 1978. 37. Mengapa Ibadah Puasa Diwaj'ibkan (terjemahan dari bahasa Arab) PT. Bulan Bintang, Jakarta, 1978. 38. Mengapa Ummat Islam Mempertahankan Pendidikan Agama Dalam Sistem Pendidikan Nasional, PT. Bulan Bintang, Jakarta, 1979. 39. Nabi Muhammad Sebagai Panglima Perang PT. Mutiara, Jakarta,^ 1978.
40. Dakwah Islamiyah dan Kaitannya Dengan Pembangunan Manusia, PT Mutiara, Jakarta, 1978. 41. Sastra dan Agama, B H A Majelis Ulama Daerah Istimewa Aceh, Banda Aceh, 1980.
42. Perang Gerilya dan Pergerakan Politik diAceh Untuk Merebut Kemer dekaan Kembaii, Majelis Ulama Daerah Istimewa Aceh, Banda Aceh. 1980. 62 .
42. Pokok Pikiran Sekitar Dakwah Islamiyah, Majelis Ulama Daerah Istimewa Aceh, Banda Aceh, 1981. 44. Sejarah Masuk dan Berkembangnya Islam di Indonesia, P T . A l Ma'arif, Bandung, 1981. 45. Mengenang Kembaii Perjuangan Missi Haji RI ke II, PT. Al-Maaril', Bandung, 1983. 46. Syiah dan Ahlussunnah Saling Rebut Pengaruh di Nusantara, PT. Bina Ilmu, Surabaya, 1984. 47. Benarkah Dakwah Islamiyah Bertugas Membangun Manusia, PT. A l Maarif, Bandung, 1983. 48. Apa Tugas Sastrawan Sebagai KJialifah Allah, PT. Bina Ilmu, Surabaya, 1984. 49. Kebudayaan Aceh Dalam Sejarah, Penerbit Beuna, Jakarta, 1983. 50. Hikayah Pocut Muhammad Dalam Analisa, Penerbit Beuna, Jakarta, 1983. 51. Kesusastraan Indonesia dari Zaman ke Zaman, Penerbit Beuna, Jakarta, 1983. 52. Sejarah Kesusastraan Islam/Arab, masih naskah. 53. Publisistik Dalam Islam, Penerbit Beuna, Jakarta, 1983. 54. Sejarah Kebudayaan Islam di Indonesia, PT. Bulan Bintang, Jakarta, 1990. 55. Beberapa naskah/'terjemahan lagi yang sudah dan sedang disiapkan. 56. Mengarang dalam beberapa majalah dan harian yang terbit di Jawa, Sumatera dan Singapura/Malaysia.
63
(Sebdum Perang Dunia II): a.
Pujangga Baru (Jakarta),
b.
Angkatan Baru (Surabaya),
c.
Pahlawan Muda (Padang),
d.
Kewajiban (Padang Panjang),
e.
Raya (Padang),
f.
Panji Islam (Medan),
g.
Pedoman Masyarakat (Medan),
h.
Gubahan Kaya (Medan),
i.
Suluh Islam (Medan),
j.
Fajar Islam (Singapura),
k.
Miami (Medan), Matahari Islam, Pemimpin Redaksi (Padang).
(Setelah Perang Dunia I I ) : a.
Dharma, Banda Aceh
b.
Pahlawan, Banda Aceh
c.
Wijaya, Banda Aceh
d.
Bebas, Banda Aceh
e.
Sinar Darussalam, Pemimpin Umum, Banda Aceh-
f.
Nusa Putera, Jakarta
g.
Karya Bakti, Jakarta
h.
Majalah Amanah, Jakarta
i.
Panji Masyarakat, Jakarta
j.
Harmonis, Jakarta
k.
Mimbar Ulama, Jakarta
64
L
Majalah Puwan, Banda Aceh
m. Gema Ar-Raniry, Banda A c e h n.
Harian Waspada, Medan.
Dalam awal tahun 1989, A . Hasjmy telah mendirikan Yayasan Pendidikan A l i Hasjmy. Dalam tahun 1990, dengan persetujuan isteri dan semua putera puterinya, A . Hasjmy telah mewakafkan kepada Yayasan tersebut tanah miliknya seluas hampir 3000 m, rumahnya, kitab-kitab/bukubuku lebih 15.000 jilid, naskah-naskah tua, album-album foto bernilai sejarah dan budaya serta banyak sekali benda budaya, untuk dijadikan Perpustakaan dan Museum. Tanggal 15 Januari 1991, Perpustakaan dan Museum Yayasan Pendidikan A l i Hasjmy, telah diresmikan oleh Prof. D R . Emil Salim, Menteri Negara Urusan Kependudukan dan Lingkungan Hidup. Demikianlah riwayat hidup singkat P R O F H A J I M U H A M M A D A L I H A S J M Y (A. H A S J M Y ) , yang sekarang menjadi Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Propinsi Daerah Istimewa Aceh, Ketua Dewan Masjid Indonesia Propinsi Daerah Istimewa Aceh, Ketua Umum L A K A (Lembaga Adat dan Kebudayaan Aceh) dan Anggota Dewan Penasehat I C M I (Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia) Pusat.
65
Prof. A. Hasjmy saai mengguntingpita pada acara peresmian jembatan Arakundo Aceh Timur tanggal 15 Mei'1991, disaksikan oleh Gubernur 'KDH Istimewa Aceh, Kanwil dan Dinas PU, serta Menteri Koperasi/KabulogRI.
(tidak kelihatan dalam
foto). (Foto dok. YPAH)
66
Dan Rem T. llmar 112, Kolonel Mond. Chan saat mengalungkan Medali Veteran Pejuang Kemerdekaan RI kepada A. Hasjmy pada tanggal 11 Juni 1991.
67
Prof. A. Hasjmy dan Nyonya di kota Moskow dengan seorang pemandufPenterjemah, Ny. elena tanggal 22 Agustus 1991.
68
Prof. A. Hasjmy dalam komplek ma kam Imam Bukhan di Kota Samarkan tanggal 11 Agustus 1991.
Prof. A. Hasjmy dan Nyonya bersantai dl Taman Kota Leningrat dengan latar belakang Museum Hersitas tanggal 19 Agustus 1991.
70
Prof. A. Hasjmy dan Nyonya di kota Moskow 22 Agustus 1991.
71
Mempeiingati 70 tahun A. HASJMY di Hotel Sari Pasifik Jakarta, tanggal 28 Maret 1981. Dalam acara tersebut A. Hasjmy menyerahkan naskah buku SEMANGAT
MERDEKA.
A.
Hasjmy 70 tahun Menempuh jalan Pergolakan dan Perjuangan Kemerdekaan.
72
Prof. A. Hasjmy dan Nyonya dalamperjalanan ke Uni Sovyet di Bandara Subang Kuala Lumpur tanggal 5 Agustus 1991.
73
.Arakan Sunatan Rasul, riann Abdul Kahar icucunda A. Hasjmy) kelding kota .Banda Ace/i/Masjid Raya Baiturrahman pada tanggal 20 Descmber 1991. didampingi oleh Ananda Ir. Ikramullah, Dahlia A. Hasjmy, Ir. HA. Muluk dan Cucunda Luütji
74
Prof. A. Hasjmy dan Nyonya pada salah satu ruangan Hotel Hüton Kuala Lumpur, menginap dalam perjalanan ke Uni So\yet tanggal 3 Agustus 1991.
75
fttl 0111149 Code 1-93-942159 02 CORNELL UNIVERSITY LIBRARIES