IndonesiaCHRP Monthly Workshop:
Talent Management 21 June 2014 Presented by: Arry Ekananta, CHRP, MDISCA (
[email protected])
Agenda Workshop •
Sesi 1: – Dari Strategic Intent Menjadi Capabilities & Culture – Manajemen Talenta (Talent Management) dan Langkah-langkah Manajemen Talenta
– Kompetensi Peran (Role Competency) – Exercise #1: People Attribute Kedai Kopi
•
Sesi 2: – Potential Review menggunakan Assessment Center – Potential Review menggunakan People Review – Human Asset Value (HAV) Map
•
Lunch Break
•
Sesi 3: – Replacement Table Chart (RTC) dan Individual Career Plan (ICP)
– Individual Development Plan (IDP) – Beragam Strategi untuk People Development 1
Membumikan Impian Organisasi Menjadi Kenyataan Penyelarasan organisasi dari tingkatan teratas sampai dengan terbawah mendorong terbentuknya kinerja yang tinggi
Strategic Intent
Tema pemersatu yang menyelaraskan seluruh pemangku kepentingan
Konsensus bersama mengenai apa yang akan dan tidak akan dilakukan
Penyelaras tujuan dengan budaya organisasi (“hardware”)
Fokus utama pembahasan dalam workshop ini
Keterampilan dan perilaku yang menjadi acuan dalam eksekusi (“software”)
Workshop Oktober 2013
Visi – Misi Strategi Nilai-nilai Organisasi
Business Plan Business Model Canvas Balanced Scorecard: Strategy Map, KPI, Activity Plan, Bujet
Penyelarasan tujuan, strategi, struktur, dan budaya organisasi
Operating Model Proses bisnis, kebijakan & prosedur Struktur organisasi Matriks otoritas
Wewenang & tanggung jawab Tata kelola Kebutuhan SDM
Capabilities & Culture Mentalitas Dasar Perilaku Organisasi Etika Kerja, Etika Bisnis
Pengetahuan & Keterampilan Remunerasi
Ukuran & Pengukuran Kinerja Kepemimpinan
2
Membumikan Impian Organisasi Menjadi Kenyataan Penyelarasan organisasi dari tingkatan teratas sampai dengan terbawah mendorong terbentuknya kinerja yang tinggi
Strategic Intent
Tema pemersatu yang menyelaraskan seluruh pemangku kepentingan
Konsensus bersama mengenai apa yang akan dan tidak akan dilakukan
Penyelaras tujuan dengan budaya organisasi (“hardware”)
Fokus utama pembahasan dalam workshop ini
Keterampilan dan perilaku yang menjadi acuan dalam eksekusi (“software”)
Workshop Oktober 2013
Visi – Misi Strategi Nilai-nilai Organisasi
Business Plan Business Model Canvas Balanced Scorecard: Strategy Map, KPI, Activity Plan, Bujet
Penyelarasan tujuan, strategi, struktur, dan budaya organisasi
Operating Model Proses bisnis, kebijakan & prosedur Struktur organisasi Matriks otoritas
Wewenang & tanggung jawab Tata kelola Kebutuhan SDM
Capabilities & Culture Mentalitas Dasar Perilaku Organisasi Etika Kerja, Etika Bisnis
Pengetahuan & Keterampilan Remunerasi
Ukuran & Pengukuran Kinerja Kepemimpinan
3
Contoh Strategic Intent Kedai Kopi WBAWI Penyedia Layanan Minuman Kopi dan Variannya serta Hidangan Pendamping
Visi Menjadi kedai kopi bonafide dengan pelayanan prima dan jaringan layanan terluas di Jabodetabek pada tahun 2020
Misi Senantiasa menciptakan lingkungan kehidupan sosial yang lebih baik melalui tempat kumpul berkualitas yang berunsur pelayanan sajian minuman kopi dan hidangan pendampingnya dalam rangka mewujudkan komunitas kehidupan masyarakat yang sehat dan kondusif
Strategi Besaran Sinergi bisnis dengan vendor untuk menghasilkan keunggulan kompetitif Mendorong kompetensi utama di sajian serta penyajian minuman kopi dan variannya sebagai basis untuk mengembangkan jaringan layanan Membangun keunggulan SDM untuk menghasilkan layanan memuaskan dan pengalaman spektakuler bagi pengunjung Klarifikasi segmentasi produk-market untuk setiap produk Diversifikasi ke bisnis yang berkaitan
Workshop Oktober 2013
Nilai - Nilai Di mata Karyawan:
Di mata Eksternal:
Integritas
Layanan yang memuaskan
Bertanggung jawab
Produk yang tepat
Belajar secara terus menerus Dapat diandalkan Peduli dengan yang lain
Warga usaha yang baik
4
Membumikan Impian Organisasi Menjadi Kenyataan Penyelarasan organisasi dari tingkatan teratas sampai dengan terbawah mendorong terbentuknya kinerja yang tinggi
Strategic Intent
Tema pemersatu yang menyelaraskan seluruh pemangku kepentingan
Konsensus bersama mengenai apa yang akan dan tidak akan dilakukan
Penyelaras tujuan dengan budaya organisasi (“hardware”)
Fokus utama pembahasan dalam workshop ini
Keterampilan dan perilaku yang menjadi acuan dalam eksekusi (“software”)
Workshop Oktober 2013
Visi – Misi Strategi Nilai-nilai Organisasi
Business Plan Business Model Canvas Balanced Scorecard: Strategy Map, KPI, Activity Plan, Bujet
Penyelarasan tujuan, strategi, struktur, dan budaya organisasi
Operating Model Proses bisnis, kebijakan & prosedur Struktur organisasi Matriks otoritas
Wewenang & tanggung jawab Tata kelola Kebutuhan SDM
Capabilities & Culture Mentalitas Dasar Perilaku Organisasi Etika Kerja, Etika Bisnis
Pengetahuan & Keterampilan Remunerasi
Ukuran & Pengukuran Kinerja Kepemimpinan
5
Contoh Business Model Canvas Kedai Kopi
• Vendor penyedia bahan baku • Vendor penyedia perangkat kerja • Instansi-instansi pemerintahan terkait • Pengelola bandara, hotel, pusat perbelanjaan, rumah sakit, kampus, gedung perkantoran • Perusahaan pemasang iklan
• • • • •
• Pengaturan bahan baku dan stok • Pelatihan-pelatihan • Operasional gerai dan booth • Operasional website
• • • •
Gerai Booth Karyawan Kendaraan operasional
• Minuman kopi dan variannya serta hidangan pendamping yang lezat dan nikmat • Tempat menyantap dan berkumpul yang bersih, nyaman, dan aman • Lokasi gerai yang mudah diakses • Biaya yang relatif terjangkau oleh para pengunjung/ pembeli
Mahasiswa Remaja Karyawan Eksekutif Masyarakat Umum Pemasang iklan
• Gerai • Booth di kampus dan gedung perkantoran • Situs website • Pembayaran sesuai makanan dan minuman yang dikonsumsi oleh pengunjung/pembeli • Keanggotaan (membership) • Pemasangan iklan
Gaji dan komisi karyawan Pembelian bahan baku Penggantian sparepart perangkat kerja Sewa lokasi gerai/booth Renovasi dan operasionalisasi gerai/booth
Workshop Oktober 2013
• Personal assistance melalui para frontliner • Self-service melalui mobile apps. & web untuk keperluan branding dan CRM
Mass Market
Multi-sided Platform
6
Contoh Strategy Map Kedai Kopi Kedai Kopi “Harman” (Harum-Nyaman)
Strategy
Internal Untuk memuaskan pelanggan, proses apa yang harus kita kelola? Learning & Growth Hal-hal pendukung apa saja yang harus disiapkan/ditingkatkan?
Workshop November 2013
Customer
Customer Seperti apakah pelanggan melihat kita?
Internal
Seperti apakah sukses di mata para pemegang saham?
Learning & Growth
Financial
Financial
Strategic Objective
KPI
Pemasukan bulanan yang meningkat
Produk yang terjangkau & berkualitas
Pelayanan yang cepat dan ramah
Standar pelayanan yang baik
SDM yang tersedia dan mumpuni
Perangkat kerja yang memadai
Infrastruktur IT yang handal
Suplai bahan baku yang tersedia
Sarana dan prasarana yang baik
Target 2014
• Keuntungan kotor (revenue) • Keuntungan bersih (profit) • Jumlah kunjungan
• 150 juta rupiah
• Kepuasan pelanggan • Leadtime penyajian • Jumlah pengunjung loyal • Harga kompetitif
• Rata-rata 4/5 • Max 10 menit • 20% dari total per bulan • 90% kompetitor
• Sosialisasi SOP • Downtime perangkat • Stock fulfillment • Jumlah vendor
• Min 1x per bulan • Max 2 jam • 2 hari • 3 per kategori
• MPP fulfillment • Sertifikasi internal untuk frontliner • Koneksi cabang • Indeks kebersihan
• 100% • 100% untuk frontliner • 100% online • Rata-rata 4/5
• 15 juta rupiah per bulan • 15 per jam
7
Membumikan Impian Organisasi Menjadi Kenyataan Penyelarasan organisasi dari tingkatan teratas sampai dengan terbawah mendorong terbentuknya kinerja yang tinggi
Strategic Intent
Tema pemersatu yang menyelaraskan seluruh pemangku kepentingan
Konsensus bersama mengenai apa yang akan dan tidak akan dilakukan
Penyelaras tujuan dengan budaya organisasi (“hardware”)
Fokus utama pembahasan dalam workshop ini
Keterampilan dan perilaku yang menjadi acuan dalam eksekusi (“software”)
Workshop Februari 2014
Visi – Misi Strategi Nilai-nilai Organisasi
Business Plan Business Model Canvas Balanced Scorecard: Strategy Map, KPI, Activity Plan, Bujet
Penyelarasan tujuan, strategi, struktur, dan budaya organisasi
Operating Model Proses bisnis, kebijakan & prosedur Struktur organisasi Matriks otoritas
Wewenang & tanggung jawab Tata kelola Kebutuhan SDM
Capabilities & Culture Mentalitas Dasar Perilaku Organisasi Etika Kerja, Etika Bisnis
Pengetahuan & Keterampilan Remunerasi
Ukuran & Pengukuran Kinerja Kepemimpinan
8
Rancang Bangun dari Operating Model Operating Model didefinisikan oleh enam komponen utama yang saling terhubung dan saling bersinergi Keseluruhan struktur organisasi, mencakup juga “kotak dan garis” dalam organisasi Aktivitas operasional yang berjalan dan interaksinya, mencakup juga kebijakan dan prosedur
Kalkulasi kebutuhan sumber daya suatu unit organisasi
Proses Bisnis, Kebijakan & Prosedur
Kebutuhan SDM
Struktur Organisasi
Matriks Otoritas
Wewenang & Tanggung Jawab
Tata Kelola
Bagaimana dan oleh siapa suatu keputusan diambil
Kontrol dan batasan yang diberikan dalam mencapai sasaran serta prioritas bisnis
Tingkatan otoritas yang diberikan kepada manajemen dan pimpinan puncak organisasi
Workshop Februari 2014
9
Penyelarasan Struktur Organisasi dengan Proses Bisnis Langkah-langkah Penyusunan Struktur Organisasi 1
2
Define Internal Capabilities
3
Identify Organization Functions
4
Design Primary Structure
5
Develop Organization Structure
Elaborate Roles & Responsibilities
INPUT
Value Chain Mega Process Major Process Business Process
Internal Capabilities
Organization Functions Organization Structure Benchmark Target Operating Model
Primary Structure Organization Layer # of BOD
Organization Structure Position & Corporate Title RACI/RAIDN
Organization Structure Position & Corporate Title RACI/RAIDN
Job Description
OUTPUT Internal Capabilities
Workshop Februari 2014
Organization Functions
Primary Structure (Immediate & Transitions)
10
Contoh Struktur Organisasi Kedai Kopi Director
Sales & Marketing Manager
Sales & Customer Relation Supervisor
Marketing & Product Dev Supervisor
Finance & Accounting Manager
Branch Manager
Branch Supervisor
Administration Head
Finance Supervisor
Information Technology Manager
HR & GA Manager
Accounting Supervisor
HR Supervisor
GA Supervisor
IT Development Supervisor
IT Operations Supervisor
Sales
Marketing
Waiter
Administration
Treasury
Budget & Accounting
Recruitment & Training
Purchasing
Analyst
Data Center
Customer Relation
Product Development
Bariesta
Cashier
Finance Controller
Tax
Employee Admin & Payroll
Construction
Programmer
Infrastructure
BOD
Maintenance
Department Section Staff
Workshop Februari 2014
11
Pendekatan dalam Penentuan Kebutuhan SDM Kebutuhan SDM (manpower planning) dapat dilakukan melalui dua pendekatan: Analisis Produktivitas maupun Analisis Beban Kerja Estimasi Kebutuhan SDM Dua Pendekatan Umum
Analisis Produktivitas
Analisis Beban Kerja
Bersumber dari tujuan akhir yang hendak dicapai (misal: volume transaksi, target penjualan)
Bersumber dari uraian kegiatan yang bisa didapat dari job description
Umumnya sudah ada target produktivitas yang dituju berdasarkan data di masa lalu, studi banding, maupun kompetitor
Tantangannya terletak pada melakukan balancing dan mengestimasi buffer yang dibutuhkan untuk posisi tertentu
Workshop Maret 2014
Proses Kerja Tujuan Akhir
Cocok untuk posisi yang banyak melakukan kegiatan rutin
Mensyaratkan adanya elaborasi uraian kegiatan yang mencukupi serta durasi dan frekuensi pelaksanaannya Tantangannya terletak pada tingkat kedetailan uraian kegiatan dan ketepatan perhitungan durasinya
12
Membumikan Impian Organisasi Menjadi Kenyataan Penyelarasan organisasi dari tingkatan teratas sampai dengan terbawah mendorong terbentuknya kinerja yang tinggi
Strategic Intent
Tema pemersatu yang menyelaraskan seluruh pemangku kepentingan
Konsensus bersama mengenai apa yang akan dan tidak akan dilakukan
Penyelaras tujuan dengan budaya organisasi (“hardware”)
Fokus utama pembahasan dalam workshop ini
Keterampilan dan perilaku yang menjadi acuan dalam eksekusi (“software”)
Workshop April 2013 & Mei 2014
Visi – Misi Strategi Nilai-nilai Organisasi
Business Plan Business Model Canvas Balanced Scorecard: Strategy Map, KPI, Activity Plan, Bujet
Penyelarasan tujuan, strategi, struktur, dan budaya organisasi
Operating Model Proses bisnis, kebijakan & prosedur Struktur organisasi Matriks otoritas
Wewenang & tanggung jawab Tata kelola Kebutuhan SDM
Capabilities & Culture Mentalitas Dasar Perilaku Organisasi Etika Kerja, Etika Bisnis
Pengetahuan & Keterampilan Remunerasi
Ukuran & Pengukuran Kinerja Kepemimpinan
13
Faktor-faktor yang Berdampak terhadap Budaya Perusahaan Formal Levers Vision, values and strategy
Signal organization’s core commitments and aligns actions with a common view of the future
Capability system
Defines core knowledge, tools and processes and the corresponding behaviours crucial for execution
Reporting structures
Enable and constrain particular ways of working within the “lines and boxes”
Decision Rights
Shape feeling s of accountability and ownership and perceptions of org. cohesion, bureaucracy, etc.
Business processes and metrics
Determine the operating behaviours and outcomes that are most important and should be attended to
Performance management
Communicates what is valued in terms of individual contributions, exerting a strong influence on behaviour
Informal Levers Tone set by senior leaders
Establishes a “drum beat” and shapes perceptions about espoused behavioural priorities
Culture change proof points
Provide evidence that change is possible and/or gaining traction in the organization
Meaningful manager- Foster personal, credible relationships that can align employee connections cultural perceptions up and down the org Knowledge transfer
Transmit key culture messages within and beyond silos, spreading perceptions across the org
Informal networks
Sustain flows of trust, energy, information, etc. that strongly shape cultural beliefs and behaviours
Peer-to-peer interactions
Influence perceptions and behaviours through informal dialogue and collaboration
Compensation
Reinforces behaviours that are rewarded and shapes perceptions of fairness and levels of commitment
Training and leadership dev.
Imparts skills and ideas that enable behaviours, and helps determine feelings of reciprocal commitment
Communities
Reinforce common identity and interests and shape members’ perceptions about the larger culture
Recruitment and selection
Conveys aspects of organization’s “personality” and signals individual attributes that are valued
Pride builder initiatives
Engage front-line leaders in efforts to define, support, and drive cultural priorities / key behaviours
Internal communications
Call attention to events, priorities, etc., sending key messages through content and delivery choices
Exemplars and change Signal behaviours and ways of working that the agents organization values and help spread them locally
Source:
Booz & Company analysis
Workshop Mei 2014
= lever with higher potential impact on behaviour
14
Framework dan Siklus Daur Hidup Manajemen Kinerja Domain
Sasaran
Routine Operational Management (Profitability)
(1 tetap 1) Jangka Pendek (1-3 tahun)
Improvement (1 menjadi ~)
Plan
Do
Ordinary Control Point(s) / Checklist 1 bulan
Check & Action
Monthly Review
Monthly Review
Key Performance Indicator(s) Mid-Year Review
Strategic Management (Growth)
Year-End Review
Jangka Menengah (3-5 tahun)
Breakthrough
Milestone(s)
(0 menjadi 1)
Performance Management
3 bulan
Quarterly Review
Quarterly Review
Jangka Panjang (>5 tahun)
Menyeimbangkan antara ‘tantangan’ dengan ‘tentengan’
Individual Performance Plan (IPP)
Individual Performance Tracking (IPT)
Mid-Term Performance Review
Individual Performance Tracking (IPT)
Final Performance Evaluation
Performance Evaluation Performance Appraisal Workshop Mei 2014
15
Penerapan Kurva Normal dalam Performance Appraisal
-2σ
-1σ
x
+1σ
+2σ
D
C
B
A
A+
~3%
~13%
~68%
~13%
~3%
Penggunaan distribusi dan kurva normal pada saat performance appraisal memberikan hasil yang lebih adil dan proporsional sehingga lebih dapat diandalkan
Workshop Mei 2014
16
Hubungan Manajemen Kinerja dengan Remunerasi (1)
DAN
3P: Pay for Position, Pay for People, Pay for Performance
=
Workshop Mei 2014
17
Hubungan Manajemen Kinerja dengan Remunerasi (2)
DAN
3P: Pay for Position, Pay for People, Pay for Performance
=
Workshop Mei 2014
Salary Range 10,000,000 5 9,200,000 4 8,400,000 3 7,600,000 2 6,800,000 1 6,000,000
A+
A
B
C
D
X + 2%
X + 1%
X
0
0
X + 3%
X + 2%
X
0
0
X + 4%
X + 3%
X
0
0
X + 5%
X + 4%
X + 1%
0
0
X + 6%
X + 5%
X + 2%
0
0
Keterangan: X merupakan persentase kenaikan gaji pokok secara umum
18
PERFORMANCE
Hubungan Manajemen Kinerja dengan Manajemen Talenta
POTENTIAL Workshop Mei 2014
19
Manajemen Talenta (Talent Management) Manajemen talenta tersusun atas sejumlah pendekatan sistematis terhadap individu-individu yang berharga bagi perusahaan Training
Assignment
Pola & Jalur Karier HAV Map People Review
Individual Development Plan (IDP)
Assessment Center
Pengembangan Talenta
Rencana Pengembangan Talenta Identifikasi Talenta
Counseling
Tersedianya pengganti berkualitas untuk posisi-posisi kunci
Coaching Individual Career Plan (ICP) Talenta adalah individu-individu yang dapat memberikan perbedaan terhadap kinerja perusahaan – Baik melalui kontribusi secara langsung – Maupun melalui potensi-potensi yang bermanfaat di jangka panjang
Kenapa Talenta? Penggerak organisasi adalah talenta yang ada Kualitas karyawan membedakan kita dengan kompetitor
Talenta mendorong tercapainya kinerja 20
Karier dan Pengembangan Membantu Mempertahankan Talenta What Attract People vs. Why People Leave Pull Factors vs. Push Factors
Better remuneration package and benefit
Better opportunity Internationally exposure/mobility Company/industry growth
Brand, image, reputation
Clear career path and development program
Not happy with the remuneration package and benefit No opportunity to grow and develop Can’t get ahead in career Too difficult to work here Never did fit in here Poor management Can’t seem to do anything right
Corporate culture – perceived to support work life balance, caring, relationship based
Good management – strategy, values, mission, vision 21
Manajemen Talenta Harus Selaras dengan Strategic Intent Langkah-langkah Manajemen Talenta 1
2
Identifikasi Kompetensi Peran (Role Competency)
3
Lakukan Potential Review
4
Susun Individual Career Plan
5
Susun Individual Development Plan
Eksekusi People Development
INPUT What Business Are We In (WBAWI) Visi Misi Strategi Besaran Nilai-Nilai
Hasil penilaian kinerja selama 3 tahun terakhir Kompetensi Peran
HAV map per level Pola & jalur karier
HAV map per level Individual Career Plan (ICP)
Individual Development Plan (IDP)
Individual Development Plan (IDP)
Training Need Analysis (TNA) Individual Performance Plan (IPP)
OUTPUT Kompetensi Peran (Role Competency) / People Attribute
Human Asset Value (HAV) map per level
Replacement Table Chart (RTC) Individual Career Plan (ICP)
22
TERLIHAT (Kompetensi Dasar)
= KECAKAPAN
TAK TERLIHAT
KOMPETENSI FUNGSIONAL
KOMPETENSI PERILAKU
(Kompetensi Pembeda)
• Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk melakukan suatu pekerjaan
• Karakteristik yang dibutuhkan untuk ‘menyempurnakan’ suatu pekerjaan
= KARAKTER
KOMPETENSI PERAN
KOMPETENSI INTI
• Peran yang harus dijalankan anggota tim • Pembeda mendasar antara satu organisasi dengan organisasi lainnya
Sumber: Competency Management – A Practitioner’s Guide (R. Palan Ph.D.)
Workshop April 2013
23
Kompetensi Fungsional (functional competency/technical competency) menjabarkan apa yang harus dipahami dan apa yang harus mampu dilakukan seseorang dalam menjalankan perannya secara efektif PENGETAHUAN ■ Proses Bisnis Utama, meliputi: – Produk/keluaran, yaitu tujuan dari dilakukannya proses bisnis terkait – Alur kerja proses terkait – Kebijakan, prosedur, dan dokumen internal yang relevan – Risiko dan pengendalian terkait – Aplikasi terkait ■ Pengetahuan Terkait, yaitu pemahaman terhadap suatu topik pengetahuan yang menunjang seseorang dalam memahami proses bisnis utama
Workshop April 2013
KETERAMPILAN ■ Mengacu kepada Proses Bisnis Utama perusahaan/organisasi ■ Dapat menggunakan Taksonomi Bloom dalam menentukan proficiency level-nya ■ Sebaiknya mengacu kepada standar profesi dan etika masing-masing pekerjaan (misal: Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia – SKKNI, IIA: C-BOK, PMI: PMBOK, dll) ■ Dapat juga mengacu kepada sertifikasi profesi yang ada (misal: CMA, CISA, QIA, CIA, PMP, CHRP, dll)
24
Kompetensi Perilaku (behavioural competency) menjabarkan perilaku-perilaku yang dibutuhkan seseorang dalam menyelesaikan suatu pekerjaan dengan “sempurna” Business
People Impact & Influence
Initiative
Strategic Decision Making
Leadership Skills
Business Insight Customer Service Orientation
Organizational Commitment Decision Making
Meeting Leadership
Developing Others Change Leadership
Team Leadership
Leading through Visions and Values
Directiveness Continuous Improvement
Managerial Skills
Relationship Building
Judgement
Teamwork Coaching
Flexibility
Interpersonal Understanding Developing Others
Personal Mastery Skills Achievement Orientation
Workshop April 2013
Analytical Thinking
Conceptual Thinking
Integrity Information Seeking
Self Control
Self-Confidence Risk Taking
Concern for Order
Written Communication
25
Kompetensi Peran (role competency) menjabarkan karakter utama dan atribut yang melekat pada setiap individu sesuai perannya di masing-masing level/layer organisasi Strategic Intent Vision
DEVELOPMENT THEME
Mission
Strategy
Values
EXECUTIVE
MANAGER
FRONTLINER
PEMAIN GLOBAL
MANAJER BISNIS
UJUNG-TOMBAK KELAS DUNIA
CONSIDERATION
Tantangan dan stamina jangka panjang Potensi jejaring global Meningkatnya pengaruh skala ukuran dan kecepatan Prinsip “business-SDM-berimbang”
Antisipasi terhadap peluang & tantangan global Tuntutan pergeseran paradigma sebagai entrepreneur Lingkungan kerja yang multi-kultural Tekanan pasar yang semakin kompetitif
Profesionalisme dan keahlian Tuntutan standar kelas dunia Kepatuhan dan kepatutan terhadap aturanaturan
KEY PERFORMANCE AREA
Keuntungan dan pertumbuhan berkesinambungan Ketersediaan kader-kader kepemimpinan Citra perusahaan Jejaring kemitraan strategis dunia
Penjualan & Profit Utilisasi sumberdaya perusahaan Nilai tambah bagi pelanggan Kemampuan organisasi
Pengembangan keterampilan Gugus kendali mutu Kinerja standar
MEMBERI DAMPAK DAN PENGARUH WAWASAN BISNIS KEPEMIMPINAN KELOMPOK KOMITMEN ORGANISASIONAL
PEOPLE ATTRIBUTE / ROLE COMPETENCY
VISI BERDAYA PIKAT KEBERANIAN KETEKADAN TINDAK LANJUT MENUMBUHKAN KADER KEPEMIMPINAN WORLDWIDE NETWORK
KEPEDULIAN AKAN MUTU DAN AKURASI KETEKADAN DALAM BEKERJA KEPERCAYAAN DIRI PENGENDALIAN DIRI
26
Exercise #1: People Attribute Kedai Kopi Saatnya mendefinisikan apa saja yang menjadi people attribute kedai kopi Anda!
DEVELOPMENT THEME
EXECUTIVE (DIRECTOR & MANAGER)
FIRST LINE MANAGER (SUPERVISOR)
FRONTLINER (STAFF)
PEMIMPIN TELADAN
MANAJER BISNIS TANGGUH
EKSEKUTOR HANDAL
CONSIDERATION
KEY PERFORMANCE AREA
PEOPLE ATTRIBUTE / ROLE COMPETENCY
Exercise #1 Berdasarkan strategic intent (hal. 4), business model canvas (hal. 6), dan struktur organisasi (hal. 11) pada slide-slide sebelumnya, definisikan people attribute / role competencies kedai kopi Anda!
27
Kompetensi Inti (core competency) menjabarkan perilaku organisasi yang memberinya keunggulan kompetitif serta membuatnya unik dan berbeda dari organisasi lain yang sejenis SHAREHOLDERS
Corporate Identity Management Philosophy Defined as a set of guiding principles encompassing individual members of a corporation seen in the eyes of external stakeholders.
Communication Strategy
CUSTOMERS
Management Philosophy
TALENT MARKET
Internal Communication
feedback
Core Values
Employees’ View of Personal Embassy Identity
Work Output Basic Mentality Defined as a set critical mental attitudes required to ensure that each individual members of the corporation are able to flexibly behave in accordance to the core value framework.
LOCAL AUTHORITIES
Public Relation
IMAGE INTERFACE
Core Values Defined as a set of motives serving as the spirit of the work and business activities performed by individuals in the organizations.
feedback
BANKS PRESS & MEDIA SUPPLIERS LOCAL COMMUNITIES
feedback
Basic Mentality
AGENTS & DISTRIBUTORS
Products and Services
Marketing Relation EQUITY & DEBT MARKETS
INTERNATIONAL COMMUNITY
28
Potential Review merupakan proses untuk mendapatkan kualifikasi potensi seorang individu melalui (1) Assessment Center atau (2) People Review
Assessment Center
1
Bertujuan untuk mendapatkan: – People attribute: apa yang dapat dilakukan oleh seseorang (what people can do) – Personal attribute: bagaimana sesungguhnya diri seseorang (who people are) Contoh tools yang umum digunakan: in-basket exercise, analysis exercise, subordinate interaction, partner interaction, competency based interview, group simulation, presentation simulation
People Review
2
Mengutamakan perbandingan relatif antar individu dan bukan semata-mata nilai potensinya Menggunakan bukti yang relevan dan valid Bertujuan untuk mendapatkan: – People attribute: apa yang dapat dilakukan oleh seseorang (what people can do) – Career type: spesialis atau manajerial – Work type orientation: breakthrough-improvement-routine
29
Keluaran dari Potential Review adalah HAV map yang memetakan antara individu ‘tak ternilai’ dengan individu ‘tak bernilai’ berdasarkan kinerja masa lalu serta potensi masa depan PERFORMANCE Menggambarkan kondisi saat ini (aktualitas) dan retrospektif (kilas balik) Penilaian (scoring) memakai data kinerja selama 3 tahun terakhir seorang individu pada jabatan yang sama
4
2
1
3
1
STAR (A Type)
2
STAR CANDIDATE (B1 Type)
3
STAR CANDIDATE (B2 Type)
4
CAREER PERSON (C Type)
5
PROBLEM EMPLOYEE (D Type)
6
DEADWOOD (E Type)
Perhatian: 6
5
POTENTIAL Menggambarkan kapabilitas yang dimiliki (potensialitas) dan prospektif (mungkin dapat terjadi/ada harapan baik) Penilaian (scoring) memakai data pemotretan individu terhadap kompetensi peran di level jabatannya saat ini
HAV BUKAN digunakan untuk
penilaian kinerja (performance appraisal) melainkan untuk perencanaan talenta jangka panjang (talent mapping)
30
Assessment Center merupakan suatu metode pengamatan perilaku terintegrasi yang didesain untuk menilai tingkatan kompetensi seorang individu berdasar standar kompetensi tertentu yang telah disepakati Contoh skenario simulasi pada Assessment Center: 1
2
Peserta memainkan peran pada suatu perusahaan bayangan. Peserta diminta untuk menganalisis, merencanakan, dan mengambil tindakan terkait permasalahan yang dihadapi.
Asesor memberi penilaian berdasar pengamatan atas keseluruhan proses.
WHAT IS NOT AN ASSESSMENT CENTER? To further help you in understanding the assessment center concept, here are a list of things that often get mixed‐ up with assessment centers:
Panel interview A single assessment technique A set of paper‐and‐pencil tests Assessment by a single assessor No pooling of observations A physical location labeled “an assessment center” Guidelines and Ethical Considerations for Assessment Center Operations, International Task Force on Assessment Center Guidelines, 2000
31
Assessment Center menggunakan sejumlah alat bantu dalam ‘menangkap’ contoh-contoh perilaku peserta berdasarkan kompetensi-kompetensi yang disepakati In Basket Exercise – Terdiri dari sejumlah memo yang berisi permasalahan-permasalahan dimana setiap peserta diminta untuk menindaklanjutinya – Bertujuan untuk melihat bagaimana keahlian peserta dalam mengelola pekerjaan sehari-hari
Analysis Exercises – Peserta diberikan sejumlah informasi lalu diminta untuk mengambil tindakan atau memberikan rekomendasi atas permasalahan yang dihadapi tersebut
Alat-alat Bantu Penilaian pada Assessment Center
Subordinate Interaction – Peserta diminta bertemu ‘bawahan’-nya untuk membahas kinerja dan permasalahannya Partner Interaction – Peserta diminta mendiskusikan suatu permasalahan dengan ‘rekan’ dari unit kerja lain dan mencari kesepakatan bersama
Target-Selection Interview: Competency-Based Interview – Peserta diminta untuk menceritakan mengenai tindakan nyata yang pernah dilakukannya terkait dengan suatu kompetensi tertentu – Dapat menggunakan pendekatan STAR (SituationTask-Action-Result) interview
32
People Review berawal dari suatu pemikiran dan keyakinan bahwa yang paling memahami bawahan adalah atasan(-atasan)nya 1 People Attribute
0.0
1.0 Low Potential 0.00 – 1.59
2
Career Type
Spesialis (Specialist)
• Berperan dalam memberikan keahlian khusus, pengembangan metodologi ataupun perbaikan-perbaikan • Lebih berfokus kepada konten dan solusi Manajerial (Managerial) • Berperan dalam mengkoordinasikan proses-proses bisnis dan mengalokasikan sumber daya yang dibutuhkan • Lebih berfokus kepada produktivitas , efektivitas, dan efisiensi
2.0
3.0
Moderate 1.60 – 2.49
High Potential 2.50 – 3.49
3
4.0 Very High Potential 3.50 – 4.00
Work Type Orientation
Breakthrough
• Terus-menerus berupaya mencari ‘lompatan kuantum’ dan inovasi-inovasi bernilai tambah Improvement • Terus-menerus dan rajin berupaya meningkatkan standar kinerja saat ini Routine • Bagus dalam menjalankan kegiatan operasional rutin dan patuh terhadap standar/aturan yang berlaku
33
34
STAR (A Type) - Rencanakan sejumlah opsi penempatan - Berikan penugasan pada proyek-proyek khusus
High
1
STAR CANDIDATE (B1 Type) - Identifikasi pengembangan berikutnya - Berikan tantangan yang lebih menantang
PERFORMANCE
2
STAR CANDIDATE (B2 Type) - Identifikasi pengembangan berikutnya - Berikan coaching ekstra
3
CAREER PERSON (C Type) - Pertahankan pada tempatnya
4
PROBLEM EMPLOYEE (D Type) - Beri peringatan - Pertimbangkan apabila ybs. berada di penempatan yang salah DEADWOOD (E Type) - Persiapkan terminasi kepada ybs.
5
6
Low
POTENTIAL
High
35
No.
Questions
Answer
1
Apakah setiap reviewer harus memberikan penilaian terhadap reviewee terutama bila dia tidak mengenal reviewee tersebut?
Reviewer tidak perlu memberi penilaian
2
Apakah setiap penilaian bersifat objektif karena penilaian reviewer terhadap reviewee dapat dipengaruhi oleh unsur ‘suka’ dan ‘tidak suka’?
Reviewer yang memberi penilaian perlu digali pendapatnya (lengkap dengan fakta yang relevan dan valid)
3
Apakah data tetap valid bila hanya beberapa reviewer yang mengenal reviewee?
Persepsi 1 orang terhadap orang lain adalah sesuatu yang valid, selama didasari oleh fakta yang relevan
4
Bagaimana mengatasi reviewer yang tidak merasa memiliki kepentingan terhadap seluruh reviewee – Reviewer merasa cukup me-review bawahan langsungnya saja – Reviewer merasa membuang waktu terlalu banyak untuk mendengarkan hasil review seluruh reviewee
Dengan proses people review yang seperti ini, kita akan semakin mengenal orang yang tidak kita kenal. Ini dapat memudahkan kita dalam hal: – Penempatan/ penugasan orang – Berinteraksi dengan orang tersebut
5
Bagaimana menanggapi reviewer yang tidak memahami kegunaan dari hasil people review?
Diberikan pemahaman mengenai people review. Pemahaman dapat diperkuat dengan mengundang peserta people review yang sudah merasakan manfaat people review tsb.
6
Apa yang akan dilakukan jika ternyata mayoritas reviewee atau tidak ada satu pun reviewee yang masuk dalam kategori star?
Tujuan dari review adalah 1. Membuat reviewer mengetahui peta kekuatan reviewee (SDM) 2. Apa yang dilakukan selanjutnya terhadap reviewee yang paling berpotensi dari seluruh reviewee
7
Apakah kita memiliki kemampuan untuk menilai potensi seseorang? Bukankah people review ini lebih baik dilaksanakan oleh orang yang ahli di bidang assessment?
Kekuatan utama metode ini, terjadi alignment persepsi antar reviewer mengenai reviewee. Assessment di tempat lain bisa dilakukan untuk memvalidasi penilaian star employee.
8
Siapa yang akan menjadi reviewer? Berapa jumlah reviewer yang ideal?
Atasan langsung dan yang terkait pekerjaannya dengan reviewee.
36
Penyusunan Individual Career Plan (ICP) mensyaratkan adanya jalur karier (career path) yang menggambarkan urutan karier sesuai dengan jenis dan urutan yang tersedia Level
1
2
Gol.
Head Office
Cabang Besar
Cabang Menengah
Cabang Kecil
1A
Start
Waiter / Bariesta
Waiter / Bariesta
Waiter / Bariesta
1B
Finance Controller
Cashier
Cashier
Cashier
1C
Finance Controller
Cashier
Cashier
Administration
1D
Finance Controller/Treasury
Cashier
Administration
Administration
1E
Finance Controller/Treasury
Administration
Administration
Junior ADH
2A
Finance Section Head
Administration
ADH
ADH
2B
Finance Section Head
ADH
ADH / Branch Supervisor
Branch Supervisor
2C
Accounting Section Head
ADH / Branch Supervisor
Branch Supervisor
Junior Branch Manager
3A
Fin & Acct Manager
Senior Branch Supervisor
Branch Manager
3B
Fin & Acct Manager
Branch Manager
4*
BOD
Start
3 4
37
Urutan karier individu mengelaborasi rangkaian jabatan yang akan diemban seseorang berdasarkan hasil potential review dan struktur organisasi yang tersedia
Nama Imelda Ryan Miko Pauline Mahmud Ester Rahman Dedi Suryanto Danu
Head Office
Kategori
Sales & Customer Relation Supervisor Star Marketing & Product Dev Supervisor Normal Branch Supervisor Normal Administration Head Normal Finance Supervisor Normal Accounting Supervisor Star Candidate HR Supervisor Normal GA Supervisor Star Candidate IT Development Supervisor Normal IT Operations Supervisor Normal
Sales & Marketing Manager 1 1
Branch Manager
Finance & Accountin g Manager
2
HR & GA Manager
Informatio n Technolog y Manager
3
1 1
1 1
2 1 1 1 1
Keterangan Angka 1-3 menunjukkan urutan karier yang menjadi prioritas dalam waktu terdekat hingga berikutnya dengan melihat posisi saat ini dan riwayat individu Urutan karier sangat ditentukan oleh jalur karier yang tersedia 38
Replacement Table Chart (RTC)/peta karier bertujuan untuk melihat secara lebih jelas mengenai urutan karier, calon pengisi suatu jabatan tertentu, serta kapan penggantian dilakukan Nama
Imelda Ryan
Miko Pauline Mahmud Ester Rahman Dedi Suryanto Danu
Head Office Sales & Customer Relation Supervisor Marketing & Product Dev Supervisor Branch Supervisor Administration Head Finance Supervisor Accounting Supervisor HR Supervisor GA Supervisor IT Development Supervisor IT Operations Supervisor
Kategori
Jabatan
Star Normal
Normal Normal Normal Star Candidate Normal Star Candidate Normal Normal
TAHUN 2014
Sales & Marketing Mgr Mkt & Product Dev Spv Sales & Cust Relation Spv
2015
2016
Toni Ryan
2017
2018
Imelda Imelda
Imelda
Danang Ryan
Finance & Acct Mgr
Eko
Ester
Accounting Spv
Ester
Rahmi
Keterangan ‘Star’: mampu naik dua level dalam jangka waktu kurang dari 3 tahun ‘Star Candidate’: mampu naik dua level namun paling cepat 3-5 tahun ‘Normal’: hanya mampu naik satu level 39
Individual Career Plan (ICP) berisikan peluang dan rencana jenjang karier seseorang dari waktu ke waktu berikut ukuran keberhasilannya INDIVIDUAL CAREER PLAN (ICP) NAMA
:
IMELDA SETYAWATI SITOMPUL (IMELDA)
TANGGAL
:
10 Juni 2014
JABATAN
:
Sales & Customer Relation Supervisor
USIA
:
29 tahun
GOLONGAN
:
2B
MENTOR
:
TONI HERDIYANTO
PEOPLE ATTRIBUTE Strive for Excellence
:
3.1
Problem Solving
:
3.2
Networking
:
3.3
Continuous Improvement
:
3.4
KEKUATAN 1. Memiliki inisiatif yang bagus: Dalam menangani kasus cukup informatif terhadap pihak-pihak terkait 2. Sigap dalam menyiapkan tugas yang diberikan 3. Mampu mengembangkan orang lain, contohnya Ybs. mau mendatangi orang untuk mengubah paradigma orang tsb.
WORK TYPE
KELEMAHAN / AREA PENGEMBANGAN
Career Type
:
Managerial
Work Type Orientation
:
Improvement
1. Agak terkesan memaksa pada waktu bertukar pikiran/menyampaikan ide-ide 2. Kurang menunjukkan empati kepada tim/bawahan CAREER DESTINATION
TAHUN
GOLONGAN
JABATAN
KETERANGAN PROMOSI
UKURAN KEBERHASILAN
2016 – ………
3A
Sales & Marketing Mgr
Peningkatan sales dan efisiensi biaya marketing
2015 – 2016
2C
Marketing & Product Dev Supervisor
ROTASI
Optimalisasi sosial media untuk retain pengunjung
2014 – 2015
2C
Sales & Customer Relation Supervisor
TETAP
Menurunnya tingkat komplain pengunjung
40
Individual Development Plan (IDP) berisi rencana program-program pengembangan yang sesuai dengan objektif/sasaran pengembangan individu INDIVIDUAL DEVELOPMENT PLAN (IDP) NAMA
:
IMELDA SETYAWATI SITOMPUL (IMELDA)
TANGGAL
:
10 Juni 2014
JABATAN
:
Sales & Customer Relation Supervisor
USIA
:
29 tahun
GOLONGAN
:
2B
MENTOR
:
TONI HERDIYANTO
KELEMAHAN / AREA PENGEMBANGAN
KEKUATAN 1. Memiliki inisiatif yang bagus: Dalam menangani kasus cukup informatif terhadap pihakpihak terkait 2. Sigap dalam menyiapkan tugas yang diberikan 3. Mampu mengembangkan orang lain, contohnya Ybs. mau mendatangi orang untuk mengubah paradigma orang tsb. SASARAN PENGEMBANGAN
PENUGASAN MENANTANG
1. Agak terkesan memaksa pada waktu bertukar pikiran/menyampaikan ide-ide 2. Kurang menunjukkan empati kepada tim/bawahan
AKTIVITAS PEMBELAJARAN
WAKTU
Peningkatan sales dan efisiensi biaya
Proyek Online Cross Selling (2017) Proyek Reduce OPEX (2016)
Crowd Sourcing Finance for Non Finance Manager Development Program
Semester 1 2017 Semester 2 2016 Semester 2 2016
Optimalisasi Sosial Media
Pengelolaan akun sosial media: twitter, FB, instagram (2015)
Online Marketing Pengukuran Efektivitas Social Media
Semester 1 2015 Semester 1 2016
Penanganan pelanggan dan tindak lanjut keluhan pelanggan
Proyek Reduce Cust. Complaints (2014)
Training In-Depth Interview (IDI) Training Problem Solving & Decision Making
Semester 1 2014 Semester 2 2014
41
HAV map, RTC, ICP, dan IDP merupakan bagian dari retention program organisasi yang bertujuan menjaga dan menjamin ketersediaan pemimpin masa depan Pemimpin-pemimpin Potensial Masa Depan
1. Identifikasi
2. Rencana Pengembangan
3. Pengembangan
Selaraskan dengan tujuan dan sasaran jangka panjang organisasi (strategic intent) Pastikan kerahasian dokumen untuk mencegah demoralisasi organisasi apabila diketahui oleh pihak-pihak yang tidak berkepentingan Terintegrasi dengan Individual Performance Plan (IPP) dan Training Need Analysis (TNA), lakukan review setiap dua bulan sekali (bi-monthly)
Pool of Talents (Ketersediaan Talenta)
42
Efektivitas pengembangan talenta sangat dipengaruhi oleh sejumlah faktor krusial: training, mentoring, coaching, serta penempatan/penugasan 100
Job Assignments 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Job Assignments
75
5
Bagaimana Organisasi Memfasilitasinya
2
6 4
50 3
Training
8
7
12 9
10
Coaching, Feedback
11 Mentoring
0
Coaching, feedback 1
14
50
Promote hi-performers quickly Build skills to boost career prospects Fast rotation and advancement Roles with P&L responsibility Special project opportunities 0n-the-job training
Penting bagi Pengembangan Saya
Told my strength and weakness 360 degree feedback Candid, insightful feedback Informal coaching from boss
Mentoring
13 75
7. 8. 9. 10.
100
11. Great mentor 12. Great senior role models 13. Mentoring advice on development
Training 14. Traditional classroom training
Sumber: Michaels, Handfield-Jones and Axelrod
43
Survey lainnya memperkuat hal tersebut, bahkan mengkorelasikannya dengan alasan kenapa seseorang mau bergabung ataupun bertahan dalam organisasi
Sumber: Survey McKinsey & Co
44
Disimpulkan bahwa terdapat 3 hal yang mempengaruhi keberhasilan pengelolaan talenta dimana masing-masing memberi dampak kontribusi yang berbeda
(In) Formal Training Self-Development: read books, higher education, surf the Internet Technical-Development: technical training, certification
Management-Development: supervisory development program, manager development program, executive development program
Management-Improvement: Task assignment, improvement projects
Coaching (Learning from others)
10%
20% 1
2
Executive Mentorship: Coaching, Tutoring, Counseling, Alignment
3
70%
On-The-Job (Learning from Experience)
Real Job Assignment: Apprenticeship, acting, rotation, promotion
Sumber: Development Dimensions International (DDI)
45
Astra International dan anak-anak perusahaannya merupakan salah satu institusi yang memberi teladan dalam membentuk pemimpin-pemimpin masa depan
46
WHAT IS MENTORSHIP? • Is about championing the growth of others in addition to modeling a specific set of characters and competences • It provides a nurturing relationship while focusing on meeting the mentee’s developmental needs PURPOSE: • Fostering accelerated development process of highly potential talents to encourage optimum contribution of each individual talent and satisfying the need for future leadership talents. GUIDELINE: • Mentorship process is non-promising by nature, the pre-defined career plan is not intended to become the basis for promotion or whatsoever. Promotions and other kinds of rewards are subject to company’s HR policies MENTORSHIP
Coaching
Tutoring
Counseling
Alignment
• • • • • • • • • • •
DESCRIPTION
DEVELOPMENTAL ACTION
AREA OF CONCERN
REFERENCE
• Works on performance, focuses on skills and a systems approach to on-the-field training • It directs, instructs, and trains mentees by precepts, example, and experience
• Assignment • Feedback
Performance Job
Vision
• It provides special & often intense help as teacher of the standard curriculum • It provides support for mentees from others resource person who has specific expertise
• Benchmarking visit • In-class/on-the-job Training • Internship
Competence Skills
Strategy
• Focuses on personal motivation and perception • It advises and assists in the personal decision making process
• Probing • Sharing
Character Attitude
Values
• Focuses on individual’s aims and particulars that make him/her believe in going along with company’s intent to achieve desired-end goals • Harmonizes and synchronizes company policy with individual’s personal plan (vision, values and strategy)
• Dialogue • Discussion • Elaboration
Mindset Paradigm
Principles
DOs: To provide information, suggestion & idea at the right time, but no sense of inferiority To provide comfortable forum for frank discussion and finding possible solution for particular problem and concern To give guidance and warning at the right time and right context as partner To delegate some authority to mentee To give and receive constructive feedback and be gentle with corrections, do not point out every little mistake To listen to grievance and problem initiated by mentee DON’Ts: Get involved too far, so mentees become dependent & passive Give huge or complicated assignments to people who do not have the time or experience to handle them Give unreasonable critic Avoid questions and problems proposed/initiated by mentees View mentee on the basis of assumption, stereotypes, or past history
MENTORSHIP SUCCESS CRITERIA: FOR MENTOR: • No doubt from others about the eligibility of mentee FOR MENTEE: • He/She got ascending progress on performance result • Ready for new challenging assignment which’s already have equipped him/herself with required capabilities
47
Penutup Mari kita cek pemahaman kita apakah yang sudah kita pelajari dapat mengantisipasi Tujuh Penghalang Berjalannya Manajemen Talenta berikut ini
Manajer senior tidak meluangkan waktu yang cukup terhadap talent management
Organisasi bersifat silo sehingga tidak mendorong kolaborasi yang konstruktif dan terjadinya sharing sumberdaya
1
7 Manajer lini tidak bersedia mengkategorikan anak buahnya menjadi top, average, maupun underperformers
3 Kurangnya komitmen manajer lini untuk mengembangkan kemampuan dan karier karyawan
2
Tujuh Penghalang Berjalannya Manajemen Talenta (McKinsey & Co 2008)
CEO maupun pemimpinpemimpin senior di perusahaan 6 tidak cukup terlibat dalam pembentukan strategi talent management
4 Manajer lini tidak memperhatikan underperformers employee secara efektif bahkan ketika sudah dalam kondisi kritis
Pemimpin senior tidak 5 menyelaraskan antara strategi talent management dengan strategi bisnisnya
48