SUMBERDAYA
PENGERTIAN SUMBER DAYA MERUPAKAN UNSUR LINGKUNGAN HIDUP YANG TERDIRI DARI SUMBERDAYA MANUSIA, SUMBERDAYA HAYATI, SUMBERDAYA NON HAYATI DAN SUMBERDAYA BUATAN. (UU RI NOMOR 4 TAHUN 1982) SEHINGGA SESUATU YANG DAPAT MEMBERIKAN MANFAAT DAN MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MANUSIA DISEBUT SEBAGAI SUMBER DAYA.
TANAH
DISEBUT SEBAGAI SUMBERDAYA TERPULIHKAN KARENA PROSES REGENERASI TEGAKAN HUTAN HUTAN, BAIK SECARA ALAMI MAUPUN BUATAN DAPAT TERJADI DALAM PERIODE YANG TIDAK TERLALU LAMA SEHINGGA BERPREDIKAT SEBAGAI RENEWABLE RESOURCES
• INDONESIA DIJULUKI NEGARA RING OF FIRE KARENA DIKELILINGI GUNUNG BERAPI YANG AKTIF. • MEMILIKI BANYAK DEPOSIT MINERAL UNTUK MEMPERTAHANKAN KESUBURAN TANAH. • SELANJUTNYA MEMILIKI HUTAN TROPIS YANG MERUPAKAN SUMBER ORGANIK UTAMA PENTING UNTUK KESUBURAN TANAH
• PELESTARIAN TANAH YANG ADA DI INDONESIA SAAT INI PERLU DIGALAKKAN KARENA PENGGUNAAN TANAH SUDAH DALAM TARAF YANG INTENSIF (PERTANIAN DAN PERKOTAAN). • PENGELOLAAN TANAH TIAP DAERAH BERBEDA (EKOFARMING). • PADA UMUMNYA TANAH YANG TERDAPAT DI INDONESIA MEMENUHI KRITERIA SEBAGAI TANAH YANG SUBUR SECARA FISIK, KIMIA MAUPUN BIOLOGI.
1. LITOSFIR
• MEMEGANG PERANAN DALAM KEHIDUPAN TUMBUHAN • TANAH TERBENTUK OLEH PROSES DEGRADASI BATUAN BAIK SECARA FISIK, KIMIA MAUPUN BIOLOGI. • BAGIAN TERSEBUT BERCAMPUR DENGAN HASIL PEMASUKAN KOMPONEN ORGANIK MAKHLUK HIDUP MEMBENTUK TANAH YANG DAPAT DIPERGUNAKAN SEBAGAI TEMPAT HIDUP ORGANISME • TANAH MERUPAKAN SUMBER MINERAL BAGI MAKHLUK HIDUP. MINERAL INI DALAM WUJUD BATUAN YANG TERLETAK BERLAPIS DIBUMI.
2. SIKLUS POSPAT
• POSPAT MERUPAKAN MINERAL YANG BERASAL DARI BATUAN LITOSFIR • SIMPLIKASI SIKLUS POSPAT DI BIOSFIR Batuan mengandung phosphat Endapan phosphat di laut
Phosphat terlarut
Bakteri phosphat
Tumbuhan
Hewan
AIR • SUBSTANSI MELIMPAH DI PERMUKAAN BUMI • KOMPONEN PENTING KEHIDUPAN • TIDAK PERNAH DIKONSUMSI SECARA SAMA SEPERTI HALNYA MINYAK BUMI YANG DIGUNAKAN DENGAN CARA DIBAKAR
1. SIKLUS HIDROLOGI
•
KOMPONEN UTAMA PERGERAKAN AIR DI BUMI: PENGUAPAN AIR BERBENTUK UAP. SEBAGIAN BESAR DIHASILKAN OLEH PENGUAPAN KENTAL PERMUKAAN LAUT
•
AIR HUJAN
AIR JATUH DARI KETINGGIAN. BERHUBUNGAN DENGAN AIR, PENGUAPAN BERARTI TURUNNYA KELEMBABAN ATMORFIR KE BUMI DALAM BERBEAGAI BENTUK : HUJAN, SALJU, DLL
•
ALIRAN AIR
PENGALIRAN KEMBALI AIR KELAUTAN DI MANA AIR TERSEBUT BERASAL DARIPENGUAPAN DAN TURUN KE TANAH. KESEIMBANGAN AIR DI BUMI DAPAT DIUNGKAPKAN DENGAN HUBUNGAN SEDERHANA YAITU AIR YANG BERKURANG SAMA DENGAN AIR YANG BERTAMBAH.
2. PENGGUNAAN AIR OLEH MANUSIA
• PENGGUNAAN AIR OLEH MANUSIA SANGAT BERAGAM UNTUK KEPERLUAN HIDUPNYA • PENGGUNAAN AIR UNTUK INDUSTRI DAN PERTANIAN SANGAT BESAR PENGARUHNYA BAGI KETERSEDIAAN AIR DI PERMUKAAN BUMI. • PENGGUNAAN AIR DIUKUR SEHUBUNGAN DENGAN PENARIKAN ULANG DAN AIR KONSUMSI • PENARIKAN ULANG : SEHUBUNGAN DENGAN PERPINDAHAN AIR DARI SUMBER KE TITIK PENGGUNAAN. • AIR KONSUMSI : AIR HASIL PENARIKAN ULANG YANG TIDAK KEMBALI KE SUMBER PEMASOK.
3. AIR TANAH
• ZONA PENJENUHAN (SATURATION) : KEADAAN BASAH LENGKAP YAITU KEADAAN BILA AIR DI TANAH SUDAH TIDAK DAPAT BERGERAK LAGI MAKA SELANJUTNYA AKAN MENGISI PORI-PORI BATUAN DI ATASNYA. • MEJA AIR (WARTEL AIR) MERUPAKAN IKATAN DIATAS SATURATION DIMANA DAPAT BERHUBUNGAN DENGAN BAGIAN TANAH YANG LAINNYA. • AIR YANG BERTAHAN DALAM PERSEDIAN BAWAH TANAH DISEBUT SEBAGAI AIR TANAH. • AQUIFER MERUPAKAN PERSEDIAAN AIR TANAH YANG TERDAPAT DALAM CERUKAN BATUAN YANG TIDAK DAPAT KELUAR.
4. BENDUNGAN
MANFAAT BENDUNGAN • • • •
ENERGI HIDROELEKTRIK PENGENDALIAN AIR REKREASI OLAHRAGA
RESIKO BENDUNGAN • • • • •
HILANGNYA AIR PENGENDAPAN AIR EROSI RESIKO BENCANA BANJIR GANGGUAN EKOLOGI
UDARA
• TANPA UDARA SUHU BERFLUKTUASI, 110 C PADA SIANG HARI DAN -185 C PADA MALAM HARI • ADA SEKITAR 5,8 MILIAR TON UDARA, MAKIN JAUH DARI BUMI KERAPATAN UDARA MENGECIL. • MAKHLUK HIDUP BERGANTUNG KEPADA SELAPIS UDARA SETEBAL 900 KM • SEBANYAK 95% MAKHLUK HIDUP DI BUMI DIDUKUNG OLEH LAPISAN UDARA SETEBAL 3 KM DARI PERMUKAAN BUMI.
1. ATMOSFIR • MASA UDARA DALAM ATMOSFIR MENGALAMI PERGERAKAN • GERAKAN TERSEBUT DIPENGARUHI OLEH PEMANASAN SINAR MATAHARI DAN PERPUTARAN BUMI. • DAERAH TROPIS YANG PANAS CENDERUNG BERGERAK KE ATAS DAN UDARA DINGIN CENDERUNG BERGERAK KE BAWAH SEPERTI DAERAH KUTUB. • AKIBAT LANJUT PERBEDAAN TERSEBUT ADANYA PERBEDAAN TEKANAN UDARA DI BERBAGAI TEMPAT DI DALAM ATMOSFIR SEHINGGA DAPAT MENIMBULKAN ARUS ANGIN • KOMPOSISI GAS DI UDARA : OKSIGEN 20%, KARBONDIOKSIDA 0,03%, NITROGEN 79%, AIR (BERGANTUNG KONDISI DAERAHNYA) SERTA SEDIKIT GAS MULIA (HELIUM).
2. SIKLUS OKSIGEN DAN KARBON
HUTAN • HUTAN DISEBUT SEBAGAI SUMBERDAYA YANG DAPAT DIPULIHKAN KARENA PROSES REGENERASI TEGAKAN HUTAN, BAIK ALAMIAH ATAU BUATAN DAPAT TERJADI DAPLAM WAKTU YANG TIDAK TERLALU LAMA. • DIKATEGORIKAN SEBAGAI RENEWABLE RESOURCES • KELESTARIAN BERGANTUNG PADA TINGKAT EKSPLOITASI YANG DILAKUKAN MANUSIA.
1. HASIL HUTAN
• AWALNYA HUTAN DIEKSPLOITASI HANYA UNTUK PERDAGANGAN • KEMUDIAN MELUAS UNTUK PEMUKIMAN DAN PERTANIAN • AKIBAT JANGKA PANJANG ADALAH HUTAN HABIS SEHINGGA AKAN MENYENGSARAKAN MANUSIA KARENA HUTAN BERFUNGSI SEBAGAI PENYEIMBANG ALAM
2. STRATEGI EKONOMI • ADANYA STAGNASI DALAM EKONOMI SEHINGGA HARUS ADA PEMACU UNTUK MENINGKATKAN SEKTOR TERSEBUT. • TEORI KEMUKA DAN KEBELAKANG (CHENERY DAN WATANABE, 1958) : DERAJAT KETERGANTUNGAN INDUSTRI DITENTUKAN KAITAN MATA RANTAINYA YANG SATU DENGAN YANG LAINNYA.
3. PENGARUH HUTAN TERHADAP PERADABAN BANGSA • DALAM SEJARAH HUTAN SANGAT BERPENGARUH SEMISAL DITUNJUKKAN OLEH BANGSA ATHENA DAN SPARTA • WHESTOBY (1963) : APABILA NEGARA BERKEMBANG TIDAK SEGERA MEMPERBARUI CARA PENGELOLAAN INDUSTRI HUTANNYA, MAKA KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN INTERNASIONAL AKAN TERPENGARUH.
4. HUTAN DAN LINGKUNGAN • ADA KAITAN DILEMATIS ANTARA IKLIM, TANAH DAN PENGADAAN AIR • HUBUNGAN TERSEBUT DITELITI OLEH NICHOLSON (1930), PATERSON (1956), CHANG (1968), LOWDERMILK (1930)
5. TATAGUNA TANAH YANG DIPENGARUHI HUTAN • HUBUNGAN ANTARAVEGETASI DENGAN IKLIM TERTUANG DALAM TEORI EKOLOGI ZONA KEHIDUPAN. • REAMUR (1735), MERRIAM (1889), THORNTHWAIRE (1948), PATERSON (1956) DAN HOLDRIDGE (1967)
6. WILAYAH KEHIDUPAN • • • • •
PENENTUAN ZONA KEHIDUPAN TERBAIK (HOLDRIDGE) HUBUNGAN TUMBUHAN YANG DIJUMPAI DIMANAPUN AKAN DIPENGARUHI OLEH SUHU, CURAH HUJAN DAN KELEMBABAN EKIVALENSI ANTARA BESARAN IKLIM DENGAN SUATU JENIS TUMBUHAN TERTENTU DAPAT DINYATAKAN DENGAN SUHU, CURAH HUJAN DAN KELEMBABAN PENGARUH SUHU, CURAH HUJAN DAN EVAPOTRANSPIRASI TUMBUHAN BERHUBUNGAN DENGAN NILAI BESARAN DIATAS DAERAH LINTANG MEMPUNYAI EKIVALENSI DENGAN JALUR KETINGGIAN TEMPAT (PERBEDAAN VEGETASI TIAP KETINGGIAN) KELOMPOK TUMBUHAN YANG TUMBUH DALAM SATU KAWASAN TIDAKLAH SECARA UNIK DITENTUKAN OLEH ZONA KEHIDUPAN
PADANG RUMPUT • KOMPONEN PENDUKUNG ADALAH BIOTIK DAN ABIOTIK • TERBENTUK PADA DAERAH TROFIK MAUPUN SUBTROFIK DENGAN CURAH HUJAN 25-30 CM/TAHUN. • DI INDONESIA DAPAT DITEMUKAN DI PULAU NUSA TENGGARA KHUSUSNYA BAGIAN TIMUR.
1. HUBUNGAN ANTARA MANUSIA, HEWAN DAN TUMBUHAN • SPESIES HEWAN PEMAMAH BIAK YANG DIHIDUP DITEMPAT YANG SAMA MEMPUNYAI PILIHAN BERBEDA AKAN TUMBUHAN SEBAGAI BAHAN MAKANANNYA • PILIHAN TERSEBUT MEMBUAT PERUBAHAN KOMPOSISITUMBUHAN DITEMPAT TERSEBUT • ADANYA PERUBAHAN KERAPATAN RELATIF SPESIES TUMBUHAN YANG BERLAINAN AKAN MENGAKIBATKAN TIMBULNYA PERUBAHAN SPESIES HEWAN YANG MENCARI MAKANAN DI DAERAH TERSEBUT.
2. PENGARUH DISTRIBUSI UMUR HEWAN TERNAK TERHADAP KOMPOSISI PADANG RUMPUT • RAWES (1961) MENGAMBIL CONTOH JENIS RUMPUT MATGRASS (JENIS INI HANYA TUMBUH PADA DAERAH YANG MISKIN HARA) • AKIBAT MATGRASS ADALAH MENDESAK JENIS RUMPUT LAIN SEHINGGA RUMPUT LAIN DENGAN KADAR ZAT MAKANAN TINGGI AKAN TERHIMPIT SEHINGGA MATGRASS AKAN TERUS BERKEMBANG. • MASALAH INI DIATASI DENGAN PEMBERIAN PUPUK PADA PADANG RUMPUT TERSEBUT. • PEMUPUKAN BUKAN USAHA YANG BAGUS UNTUK JANGKA WAKTU YANG PANJANG BAGI PADANG RUMPUT TERSEBUT.