BPS PROVINSI JAWA BARAT
No. 28/05/32/Th.XIX, 5 Mei 2017
INDEKS TENDENSI KONSUMEN INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) TRIWULAN I-2017 SEBESAR 104,50
Indeks Tendensi Konsumen (ITK) adalah indikator perkembangan ekonomi terkini yang dihasilkan Badan Pusat Statistik melalui Survei Tendensi Konsumen (STK). ITK merupakan indeks yang menggambarkan kondisi ekonomi konsumen pada triwulan berjalan dan perkiraan triwulan mendatang. Banyaknya sampel STK Provinsi Jawa Barat sebanyak 2.560 rumah tangga setiap triwulan pada tahun 2017 ini, dengan pemilihan sampel yang dilakukan secara panel setiap triwulan untuk memperoleh gambaran yang lebih akurat mengenai perubahan persepsi konsumen antar waktu.
Indeks Tendensi Konsumen (ITK) di Jawa Barat pada triwulan I-2017 sebesar 104,50 artinya kondisi ekonomi konsumen pada triwulan I-2017 ini meningkat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Tingkat optimisme konsumen pada triwulan I-2017 ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan triwulan IV-2016 yang lalu (nilai ITK sebesar 101,59).
Kondisi ekonomi konsumen triwulan I-2017 meningkat didorong oleh peningkatan pendapatan rumah tangga (nilai indeks sebesar 104,30), pengaruh inflasi terhadap konsumsi (nilai indeks sebesar 100,18), serta adanya peningkatan volume/frekuensi konsumsi barang/jasa triwulan I2017 (nilai indeks sebesar 110,45) dibandingkan triwulan IV-2016.
Nilai ITK di Jawa Barat pada triwulan II-2017 diperkirakan sebesar 116,05 artinya kondisi ekonomi konsumen diperkirakan akan meningkat dengan tingkat optimisme konsumen yang diperkirakan lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan I-2017
1. INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN I-2017 ITK di Jawa Barat pada triwulan I-2017 sebesar 104,50 artinya kondisi ekonomi konsumen meningkat dengan tingkat optimisme yang lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan IV-2016. Berdasarkan variabel pembentuknya, kondisi ekonomi konsumen pada triwulan I-2017 meningkat terutama didorong oleh pendapatan rumah tangga dengan indeks sebesar 104,30, adanya pengaruh inflasi terhadap konsumsi (nilai indeks sebesar 100,18), serta adanya peningkatan volume/frekuensi konsumsi barang/jasa triwulan I-2017 (nilai indeks sebesar 110,45) dibandingkan triwulan IV-2016.
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Jawa Barat No.28/05/32/Th.XIX, 5 Mei 2017
1
Variabel Pembentuknya
Triwulan I-2017
[1]
[2]
Pendapatan rumah tangga kini
104,30
Pengaruh Inflasi terhadap total pengeluaran Rumah Tangga
100,18
Volume konsumsi barang/jasa
110,45
Indeks Tendensi Konsumen
104,50
Jika komponen volume konsumsi barang/jasa dirinci menurut kelompok barang dan jasa, maka pada triwulan I-2017 kedua jenis komoditas konsumsi menunjukkan peningkatan dibandingkan triwulan IV-2016. Peningkatan konsumsi komoditas makanan lebih tinggi daripada komoditas non makanan, dimana indeks komponen makanan sebesar 129,85 dan indeks komponen non makanan sebesar 104,91. Hampir seluruh volume konsumsi barang/jasa mengalami peningkatan dibandingkan triwulan IV-2016, kecuali komoditas hiburan dan akomodasi. Volume konsumsi komoditas makanan, yaitu bahan makanan dan makanan jadi pada triwulan I-2017 ini mengalami peningkatan dibandingkan triwulan IV-2016. Volume konsumsi komoditas bahan makanan mengalami peningkatan yaitu dengan angka indeks mencapai 135,39, dan komoditas makanan jadi meningkat dengan angka indeks sebesar 124,30. Volume/frekuensi konsumsi komoditas non makanan sebagian besar mengalami peningkatan, kecuali komoditas hiburan dan komodasi dibandingkan triwulan IV-2016. Komponen komoditas non makanan, konsumsi transportasi pada triwulan I-2017 ini mengalami peningkatan tertinggi dibandingkan komponen non makanan lainnya.
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Jawa Barat No.28/05/32/Th.XIX, 5 Mei 2017
2
Pada triwulan I-2017 hampir semua provinsi di wilayah Jawa Bali dan Nusa Tenggara (Jabalnusra) memiliki Indeks Tendensi Konsumen di atas 100, kecuali Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur. Nilai Indeks Tendensi Konsumen di atas 100 artinya kondisi ekonomi konsumen di wilayah Jabalnusra meningkat dari triwulan sebelumnya. Grafik 2 menunjukkan, 5 (lima) provinsi di Jabalnusra termasuk Jawa Barat memiliki ITK di atas angka ITK nasional, dan 4 (empat) Provinsi memiliki ITK di bawah angka ITK nasional, yaitu Jawa Tengah, DKI jakarta, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.
Pada wilayah Jabalnusra, pada triwulan I-2017 ITK tertinggi dimiliki oleh Provinsi Banten dengan indeks sebesar 108,42, dengan tingkat optimisme lebih tinggi dibandingkan triwulan IV2016 (angka ITK 104,65). Sedangkan ITK Provinsi Nusa Tenggara Timur pada triwulan I-2017 ini Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Jawa Barat No.28/05/32/Th.XIX, 5 Mei 2017
3
berada pada posisi terendah yaitu sebesar 97,03 dengan tingkat optimisme yang lebih rendah dibandingkan dengan Triwulan IV-2016 (angka ITK 103,16).
2. PERKIRAAN INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) TRIWULAN II-2017 Nilai ITK di Jawa Barat pada triwulan II-2017 diperkirakan sebesar 116,05 artinya kondisi ekonomi konsumen diprediksi lebih baik dari triwulan I-2017. Adapun tingkat kepercayaan atau optimisme konsumen diperkirakan lebih tinggi jika dibandingkan dengan triwulan I-2017. Peningkatan kondisi ekonomi konsumen didorong oleh meningkatnya perkiraan pendapatan rumah tangga mendatang dan rencana pembelian barang-barang tahan lama. Indeks pendapatan rumah tangga mendatang diprediksi mencapai 123,01 dan rencana pembelian barang-barang tahan lama mencapai indeks 103,84, yang berarti rencana responden untuk membeli barang-barang tahan lama pada triwulan II-2017 meningkat dibandingkan triwulan I-2017.
Variabel Pembentuknya [1]
Triwulan II-2017 [2]
Perkiraan pendapatan rumah tangga mendatang
123,01
Rencana pembelian barang-barang tahan lama
103,84
Indeks Tendensi Konsumen
116,05
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Jawa Barat No.28/05/32/Th.XIX, 5 Mei 2017
4
BPS PROVINSI JAWA BARAT Home Page: http://jabar.bps.go.id Informasi lebih lanjut hubungi: Ir. Hj. Ade Rika Agus, MT Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik Telepon: 022-7272595, 7215797
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Jawa Barat No.28/05/32/Th.XIX, 5 Mei 2017
5