No. 10/02/91 Th. VI, 6 Februari 2012
INDEKS TENDENSI KONSUMEN A. Penjelasan Umum Indeks Tendensi Konsumen (ITK) adalah indikator perkembangan ekonomi terkini yang dihasilkan Badan Pusat Statistik melalui Survei Tendensi Konsumen (STK). ITK merupakan indeks yang menggambarkan kondisi ekonomi konsumen pada triwulan berjalan dan perkiraan pada triwulan mendatang. Sebelum Triwulan I-2011, BPS hanya melaksanakan STK di wilayah Jabodetabek, tetapi sejak Triwulan I-2011 pelaksanaan STK diperluas di seluruh provinsi dengan jumlah sampel 10.865 rumah tangga. Di Provinsi Papua Barat Pelaksanaan STK dilakukan di 3 Kabupaten/Kota yaitu Kabupaten Fakfak, Kabupaten Manokwari, dan Kota Sorong, dengan jumlah sampel sebanyak 160 rumahtangga. Responden STK merupakan sub-sampel dari Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) khusus di daerah perkotaan. Pemilihan sampel dilakukan secara panel antar triwulan untuk memperoleh gambaran yang lebih akurat mengenai perubahan persepsi konsumen antar waktu. Dengan adanya perluasan sampel, nilai ITK dapat disajikan sampai level provinsi.
B. Kondisi Ekonomi Konsumen Triwulan IV-2011
Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Papua Barat pada Triwulan IV-2011 sebesar 109,95, artinya kondisi ekonomi konsumen meningkat dari triwulan sebelumnya. Membaiknya kondisi ekonomi konsumen terutama didorong oleh peningkatan pendapatan rumah tangga (nilai indeks 111,54).
Perbaikan kondisi ekonomi konsumen secara nasional terjadi di seluruh provinsi (33 provinsi) dan 13 provinsi diantaranya (39,39 persen) memiliki nilai ITK diatas rata-rata ITK nasional (nilai ITK sebesar 108,44). Provinsi yang memiliki nilai ITK tertinggi adalah Provinsi Sulawesi Utara (nilai ITK sebesar 113,07). Sebaliknya, Provinsi Nangroe Aceh Darussalam (NAD) tercatat memiliki nilai ITK terendah, yaitu sebesar 105,34.
C. Perkiraan Ekonomi Konsumen Triwulan I-2012
Nilai ITK Papua Barat pada Triwulan I-2012 diperkirakan sebesar 106,21, artinya kondisi ekonomi konsumen diperkirakan masih akan membaik. Namun tingkat optimisme konsumen diperkirakan akan lebih rendah dibandingkan Triwulan IV-2011 (nilai ITK sebesar 109,95).
Perkiraan membaiknya kondisi ekonomi konsumen terjadi di seluruh provinsi di Indonesia (33 provinsi). Prediksi tersebut didukung oleh optimisme konsumen bahwa pendapatan mendatang akan meningkat di semua provinsi dan rencana pembelian barang tahan lama konsumen akan meningkat di seluruh provinsi (33 provinsi).
Berita Resmi Statistik No. 10/02/91 Th. VI, 6 Februari 2012
1
1.
Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Triwulan IV-2011
Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Papua Barat pada Triwulan IV-2011 sebesar 109,95, artinya kondisi ekonomi konsumen meningkat dari triwulan sebelumnya. Membaiknya kondisi ekonomi konsumen terutama didorong oleh pendapatan rumah tangga (nilai indeks 111,54), meskipun tingkat optimisme konsumen terhadap pendapatan rumah tangga ini menurun dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (nilai indeks sebesar 116,21). Terjadinya deflasi bulan Oktober-November 2011, dan inflasi yang terjadi di bulan Desember 2011 relatif tidak mempengaruhi persepsi konsumen, terlihat dari tingginya indeks kaitan inflasi dengan konsumsi makanan sehari-hari (nilai indeks sebesar 112,21). Hal ini memberikan pengaruh peningkatan konsumsi makanan dan non makanan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (nilai indeks sebesar 101,08). Tingkat optimisme konsumsi komoditi makanan dan non makanan rumah tangga tetap terjaga (nilai indeks 103,15).
Tabel 1 Indeks Tendensi Konsumen Papua Barat Triwulan IV-2011 Menurut Variabel Pembentuknya Variabel Pembentuk
ITK TW III 2011
ITK TW IV 2011
(2)
(3)
(1)
Pendapatan rumah tangga
116,21
111,54
Kaitan inflasi dengan konsumsi makanan sehari-hari
101,51
112,21
Tingkat konsumsi beberapa komoditi makanan (daging, ikan, susu, buah-buahan, dll.) dan bukan makanan (pakaian, perumahan, pendidikan, transportasi, kesehatan, rekreasi)
101,08
103,15
Indeks Tendensi Konsumen
109,22
109,95
Perbaikan kondisi ekonomi konsumen secara nasional terjadi di seluruh provinsi (33 provinsi), dan 13 provinsi diantaranya (42,42 persen) memiliki nilai indeks diatas nilai indeks nasional. Provinsi yang memiliki nilai ITK tertinggi adalah Provinsi Sulawesi Utara (nilai ITK sebesar 113,07). Sebaliknya, Provinsi Nangroe Aceh Darussalam tercatat memiliki nilai ITK terendah, yaitu sebesar 105,34. Konsumen di seluruh provinsi mengalami peningkatan pendapatan rumah tangga dan peningkatan konsumsi makanan dan non makanan dan tidak ada pengaruh inflasi terhadap konsumsi makanan seharihari (33 provinsi). Jika dibandingkan dengan angka indeks nasional tercatat konsumen di 20 provinsi memiliki indeks pendapatan rumah tangga yang lebih tinggi. Namun demikian, indeks tingkat konsumsi
2
Berita Resmi Statistik No. 10/02/91 Th. VI, 6 Februari 2012
rumah tangga yang berada diatas indeks konsumsi makanan dan non makanan nasional hanya terjadi di 14 dari 33 provinsi. Nilai ITK pada seluruh provinsi di kawasan Sulawesi, Maluku dan Papua (Sulampua) diindikasikan mengalami perbaikan kondisi ekonomi konsumen. Provinsi Sulawesi Utara memiliki nilai ITK tertinggi baik di Sulampua maupun secara nasional (nilai indeks sebesar 113,07). Sebaliknya, Provinsi Gorontalo tercatat memiliki nilai ITK terendah di kawasan Sulampua dan terendah ketiga peringkat nasional (nilai indeks sebesar 106,44). Konsumen dari seluruh provinsi di kawasan Sulampua mengalami peningkatan pada seluruh komponen indeks, yaitu peningkatan pendapatan rumah tangga, tidak ada pengaruh inflasi terhadap konsumsi makanan dan non makanan sehari-hari, dan peningkatan tingkat konsumsi makanan dan non makanan. Namun demikian, hanya lima dari sepuluh provinsi di kawasan Sulampua yang nilai ITK-nya berada diatas nilai ITK nasional. Perbandingan ITK Triwulan IV-2011 tingkat nasional dan provinsi dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1 Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Triwulan IV-2011 Tingkat Nasional dan Provinsi
110
108.44
109.95
115
105
100
95
Aceh NTB Gorontalo Bengkulu Malut Jambi Kalsel Sultra Sumsel Sulteng Sulbar Jateng NTT Sumbar Lampung Sumut Jabar Babel Jatim Riau Kaltim Banten Papua Kalteng Kepri Papua Barat Kalbar DI Yogya Maluku Sulsel DKI Bali Sulut Indonesia
90
Perkiraan Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Triwulan I-2012 Nilai ITK Papua Barat pada Triwulan I-2012 diperkirakan sebesar 106,21, artinya kondisi ekonomi konsumen diperkirakan masih dalam kondisi yang baik. Namun, tingkat optimisme konsumen diperkirakan akan lebih rendah dibandingkan Triwulan IV-2011 (nilai ITK sebesar 109,95). Perkiraan masih baiknya kondisi ekonomi konsumen pada Triwulan I-2012 didorong oleh peningkatan pendapatan rumah tangga (nilai indeks sebesar 105,81) dan rencana pembelian barang tahan lama (nilai indeks sebesar 107,04).
Berita Resmi Statistik No. 10/02/91 Th. VI, 6 Februari 2012
3
Tabel 2 Perkiraan Indeks Tendensi Konsumen Papua Barat Triwulan I-2012 Menurut Variabel Pembentuknya Variabel Pembentuk
ITK Triwulan I-20121)
(1)
(2)
Perkiraan pendapatan rumah tangga mendatang
105,81
Rencana pembelian barang-barang tahan lama (TV, VCD/DVD player, Radio, Tape/Compo, komputer, HP, mebelair, kompor/tabung gas, kulkas, mesin cuci, oven/microwave, AC, perhiasan berharga, kendaraan bermotor)
107,04
Indeks Tendensi Konsumen
106,21
1)
Angka perkiraan ITK Triwulan I-2012
Perkiraan membaiknya kondisi ekonomi konsumen terjadi di seluruh provinsi di Indonesia (33 provinsi). Tiga provinsi yang memiliki perkiraan nilai ITK tertinggi pada Triwulan I-2012 adalah Provinsi Sulawesi Selatan (nilai ITK sebesar 112,00), Provinsi Kalimantan Timur (nilai ITK sebesar 111,12), dan Provinsi DKI Jakarta (nilai ITK sebesar 110,68), sedangkan tiga provinsi yang diperkirakan memiliki nilai ITK terendah adalah Provinsi Bengkulu (nilai ITK sebesar 104,46), Provinsi NTT (nilai ITK sebesar 104,56), dan Provinsi Jambi (nilai ITK sebesar 105,15). Perkiraan membaiknya kondisi ekonomi konsumen terjadi di seluruh provinsi di kawasan Sulampua. Lain halnya pada nilai ITK Triwulan IV-2011, perkiraan nilai ITK Triwulan I-2012 tertinggi adalah Provinsi Sulawesi Selatan (nilai indeks sebesar 112,00) dan perkiraan terendah di Provinsi Papua Barat (nilai indeks sebesar 106,21). Perbandingan perkiraan nilai ITK Triwulan I-2012 tingkat nasional dan provinsi dapat dilihat pada Gambar 2 dan Tabel 3. Gambar 2 Perkiraan Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Triwulan I-2012 Tingkat Nasional dan Provinsi
108
106.21
112
108.08
116
104 100 96
Bengkulu NTT Jambi NTB Aceh Papua Barat Gorontalo Sultra Lampung Malut Banten Riau Sulbar Sumbar Kalsel Jatim Sumut Kepri DI Yogya Sumsel Maluku Jateng Kalteng Kalbar Papua Babel Bali Jabar Sulteng Sulut DKI Kaltim Sulsel Indonesia
92
4
Berita Resmi Statistik No. 10/02/91 Th. VI, 6 Februari 2012
Tabel 3 Indeks Tendensi Konsumen1) Triwulan I, II, III dan IV-2011 dan Perkiraan Indeks Tendensi Konsumen Triwulan I-20122) Tingkat Nasional dan Provinsi No. (1) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33.
Provinsi (2) NAD Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kep. Bangka Belitung Kep. R i a u DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah D.I. Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua Indonesia
Triwulan I-2011 (3) 101,06 102,69 100,22 100,10 102,22 102,77 97,70 100,24 103,89 99,41 105,55 101,12 100,06 102,79 102,58 101,66 103,18 101,21 99,70 101,40 106,00 105,12 108,75 101,17 100,23 112,31 106,51 103,39 105,59 100,46 100,89 101,47 98,47 102,42
Triwulan II-2011
Triwulan III-2011
Triwulan IV-2011
(4) 105.04 106.26 104.17 106.39 105.11 105.35 104.48 104.60 107.47 104.77 109.90 106.46 105.53 105.64 107.33 107.40 107.07 104.15 103.55 105.15 107.42 106.62 110.07 106.87 105.90 114.57 107.58 107.01 106.69 104.10 105.30 106.31 105.53 106.36
(5) 107.44 109.57 108.70 112.28 110.15 108.96 109.60 109.69 110.69 108.43 113.46 109.33 110.86 111.91 110.55 111.01 111.96 110.26 105.78 112.63 109.84 111.47 114.44 110.10 110.09 113.46 111.16 108.60 109.58 109.23 110.35 109.22 107.26 110.24
(6) 105.34 107.92 107.48 108.44 106.96 107.31 106.48 107.84 108.32 109.39 111.27 108.07 107.40 110.02 108.42 108.96 111.38 106.33 107.40 109.98 109.03 107.09 108.77 113.07 107.36 111.24 107.24 106.44 107.37 110.68 106.63 109.95 109.02 108.44
Triwulan I20122) (7) 105.96 108.05 107.75 107.60 105.15 108.48 104.46 106.89 109.61 108.20 110.68 109.66 108.92 108.46 107.78 107.36 109.64 105.80 104.56 109.06 108.96 107.75 111.12 110.40 110.20 112.00 106.72 106.56 107.72 108.58 107.14 106.21 109.54 108.08
Keterangan: 1) ITK berkisar antara 0 sampai dengan 200, dengan indikasi sebagai berikut: a. Nilai ITK < 100, menunjukkan bahwa kondisi ekonomi konsumen pada triwulan berjalan menurun dibanding triwulan sebelumnya. b. Nilai ITK = 100, menunjukkan bahwa kondisi ekonomi konsumen pada triwulan berjalan tidak mengalami perubahan (stagnan) dibanding triwulan sebelumnya. c. Nilai ITK > 100, menunjukkan bahwa kondisi ekonomi konsumen pada triwulan berjalan meningkat dibanding triwulan sebelumnya. 2)
Angka Perkiraan ITK Triwulan I-2012
Berita Resmi Statistik No. 10/02/91 Th. VI, 6 Februari 2012
5
BPS PROVINSI PAPUA BARAT
Informasi lebih lanjut hubungi: La Ode Marwan Hakim Hasan, MA Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik BPS Provinsi Papua Barat Telepon/Fax: (0986) 214119/ (0986) 214119 Email: bps9100@ bps.go.id Homepage: http://irjabar.bps.go.id/
6
Berita Resmi Statistik No. 10/02/91 Th. VI, 6 Februari 2012