BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Jumlah penduduk yang semakin banyak mengakibatkan semakin banyaknya peluang usaha. Semakin banyaknya penduduk semakin banyak pula kebutuhan yang perlu dipenuhi. Industri-industri semakin meningkatkan aktivitas produksi untuk memenuhi permintaan pasar. Peningkatan aktivitas industri yang meningkat tercermin dalam indeks produksi industri. Gambar 1.1 menunjukkan peningkatan indeks produksi industri besar sedang dari tahun 2010 sampai 2013 berdasarkan data Badan Pusat Statistik.
Indeks Produksi Industri Sedang Besar 2010‐2013 120 115 Rataan
110
Triwulan I
105
Triwulan II
100
Triwulan III
95
Triwulan IV
90 85
Tahunan 2010
2011
2012
2103
Tahun
Gambar 1.1 Indeks Produksi Industri Sedang Besar 2010-2013 (BPS, 2014)
1
Semakin tinggi tingkat produksi suatu industri, diperlukan pengelolaan yang tepat untuk dapat terus memenuhi kebutuhan konsumen tepat pada waktunya. Perlu dilakukan peningkatan efisiensi seiring peningkatan produksi sehingga perusahaan dapat meningkatkan keuntungan tanpa mengesampingkan kebutuhan konsumen. Efisiensi waktu merupakan hal yang penting bagi perusahaan seperti ketepatan waktu bahan baku tersedia bagi perusahaan dan ketepatan produk bagi konsumen. Oleh karena itu dibutuhkan penjadwalan rantai pasok yang baik agar bahan baku tersedia di saat yang tepat dan sesuai dengan kualitas yang telah ditentukan. Penjadwalan rantai pasok terbagi menjadi dua berdasarkan waktu yaitu jangka panjang dan jangka pendek. Penjadwalan rantai pasok jangka panjang melibatkan pihak eksternal perusahaan yaitu supplier dan konsumen, sedangkan penjadwalan rantai pasok jangka pendek ini hanya melibatkan internal perusahaan. Dengan melakukan penjadwalan rantai pasok jangka pendek, perusahaan dapat melakukan efisensi dalam penggunaan fasilitas industri seperti mesin dan peralatan yang berkaitan dengan penjadwalan produksi yang berorientasi untuk meminimalkan waktu penyelesaian. Kesalahan dalam menentukan jadwal produksi akan mengurangi keuntungan perusahaan. Adanya penjadwalan produksi yang tidak tepat juga akan menambah biaya produksi, menambah waktu menganggur mesin, dan mengakibatkan keterlambatan pekerjaan dalam proses produksi karena batas 2
waktu penyelesaiaan pekerjaan terlampaui. Terlebih lagi untuk agroindustri penjadwalan harus dibuat dengan tepat karena bahan baku yang digunakan tidak tahan lama. Selain itu penjadwalan yang dibuat perlu mempertimbangkan segi penanganan bahannya yang mudah rusak. Untuk mengatasi semua kerugian yang timbul, maka perusahaan harus membuat jadwal produksi yang tepat sesuai waktu dan urutan produksi. UKM Roti Bangkit merupakan produsen roti dengan berbagai variasi rasa. Tingkat produksinya cukup terbilang tinggi yaitu sekitar 14.000-15.000 buah/hari. Pesanan akan meningkat pada akhir pekanmenjadi 15.000-17.000 buah. Penjadwalan merupakan hal yang penting bagi UKM ini karena produksinya didasarkan pada permintaan sales. Akan tetapi penjadwalan yang diterapkan belum optimal karena sering terjadi keterlambatan pemenuhan order pada batas pengerjaan produk. Oleh karena itu diperlukan usulan penjadwalan produksi dengan harapan dapat mempersingkat waktu penyelesaian produk sehingga keterlambatan pengiriman dapat dikurangi. Usulan penjadwalan yang digunakan adalah penjadwalan produksi dengan Mixed Integer Programming (MIP). Mixed Integer Programming (MIP) termasuk dalam program optimasi yang dapat diaplikasikan untuk beberapa jenis permasalahan. Selain itu, dalam penelitian ini digunakan metode pembanding yaitu metode penjadwalan mesin seri. Metode penjadwalan mesin seri yang digunakan adalah algoritma Campbell, Dudek, and Smith (CDS) yang juga termasuk metode heuristik di mana hasil yang diperoleh mendekati optimal. 3
Untuk menyelesaikan penjadwalan dengan MIP cukup rumit sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama. Akan tetapi, dengan menggunakan MIP untuk penjadwalan produksi, dapat diperoleh output selain penjadwalan dengan makespan yang minimal yaitu jumlah lot yang optimal dalam melaksanakan proses produksi. Selain itu, solusi yang dihasilkan merupakan bilangan integer (bilangan bulat) sehingga mudah untuk diterapkan. Algoritma CDS merupakan salah satu algoritma dalam metode penjadwalan untuk mesin seri. Algoritma CDS digunakan untuk melakukan penjadwalan produksi dengan mesin lebih dari dua yang disusun secara seri. Dibandingkan dengan algoritma yang lain seperti algoritma Johnson, algoritma CDS memiliki keunggulan karena dapat diaplikasikan lebih luas ditinjau dari jumlah mesin yang bisa dijadwalkan. Dengan mempertimbangkan kelebihan dari penjadwalan menggunakan MIP dan algoritma CDS, maka kedua penjadwalan ini digunakan sebagai penjadwalan usulan. Kedua penjadwalan ini berorientasi pada waktu penyelesaian proses produksi. Dengan usulan penjadwalan ini diharapkan dapat memenuhi batas akhir pemenuhan pesanan sesuai dengan kualitas produk yang ditetapkan.
1.2 Rumusan Masalah UKM Roti Bangkit setiap harinya memproduksi lima variasi rasa roti dengan jumlah yang tidak sedikit. Namun, penjadwalan produksi pada UKM Roti Bangkit belum menunjukkan hasil yang optimal karena lamanya waktu proses 4
produk. Belum optimalnya penjadwalan produksi dapat menyebabkan lamanya waktu pemenuhan order dan dapat terjadi keterlambatan pemenuhan yang dipesan oleh sales. Oleh karena itu diperlukan usulan perbaikan penjadwalan produksi sehingga waktu proses pengerjaan produk dapat minimal.
1.3 Batasan Masalah 1. Sistem produksi yang diteliti memiliki tipe flow shop dengan sifat make to order. 2. Penelitian dilakukan di UKM Roti Bangkit dari Maret 2014 sampai Juni 2014. 3. Penjadwalan dilakukan pada seluruh tahapan proses produksi. 4. Pada saat penjadwalan, kondisi fasilitas produksi seperti mesin dan peralatan, serta tenaga kerja dalam kondisi siap dan tidak ada permasalahan. 5. Ketersediaan bahan baku selalu terpenuhi pada saat akan produksi. 6. Proses produksi berjalan lancar. 7. Metode Penjadwalan dengan MIP diselesaikan dengan metode Branch and Bound 8. Penjadwalan mesin seri yang digunakan adalah algoritma CDS. 9. Simulasi penjadwalan dilakukan berdasarkan lot optimal yang diperoleh melalui newsvendor problem
5
1.4 Tujuan Penelitian 1. Menentukan waktu minimal proses produksi produk Roti Bangkit dengan Mixed Integer Programming dan CDS. 2. Membandingkan nilai makespan yang dihasilkan dari simulasi penjadwalan Mixed Integer Programming dan CDS dengan penjadwalan yang ada pada UKM Roti Bangkit. 3. Menentukan hasil penjadwalan ditinjau dari nilai makespan yang paling minimal.
1.5 Manfaat Penelitian 1. Bagi perusahaan, dapat dijadikan masukan dalam menentukan penjadwalan produksi perusahaan. 2. Bagi penulis, menambah wawasan dan pengetahuan mengenai penjadwalan produksi. 3. Bagi pihak lain, dapat menjadi referensi dan masukan bagi peneliti yang ingin melakukan penelitian lanjutan dan pembahasan terhadap masalah yang sama di masa yang akan datang.
6