IMPLEMENTASI STRATEGI KOMUNIKASI BIG DADDY ENTERTAINMENT GROUP PT. PRIMA JAVA KREASI DALAM PENGGUNAAN MEDIA MASSA DAN MEDIA LUAR RUANG Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Islam (S.Kom.I)
Oleh: AGUNG PRIOHANDOYO NIM: 208051000019
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYAIRAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1434H./2012M.
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan, bahwa : 1. Skripsi ini merupakan karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 (S1) di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sangsi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Ciputat, 02 November 2012
Agung Priohandoyo
ABSTRAK Agung Priohandoyo Implementasi Strategi Komunikasi Big Daddy Entertainment Group PT. Prima Java Kreasi Dalam penggunaan Media Massa dan Media Luar Ruang PT. Prima Java Kreasi adalah perusahaan yang menaungi Big Daddy Entertainment group, sebuah perusahaan yang bergeraak dalam bisnis hiburan yakni penyelenggara beberapa event pertunjukan hiburan baik hiburan untuk keluarga dan pentunjukan konser musik yang mendatangkan beberapa musisi internasional dalam menyelengarakan pertunjukan konser dan musisi lokal untuk dalam pertunjukan konser di luar dan dalam negri. Dan dalam setiap event yang akan digelar oleh Big Daddy maka dari itu perlu mempublikasikan event yang akan digelarnya. Maka disinilah strategi marketing komunikasi diperlukan agar dalam mempublikan sebuag event yang akan digelar dilakukan secara efektif dan tepat pada target sasaran khalayaknya. Adapun rumusan masalah dari penulisan skripsi ini, jenis media massa dan media luar ruang apa saja yang digunakan dalam melakukan strategi komunikasi yang dilakukan oleh pihak Big Daddy? dan apa saja yang dilakukan dalam menjalakan strategi marketing komunikasi oleh pihak Big Daddy? hasil penelitian diharapkan tidak hanya mememiliki kegunaan secara akademis akan tetapi kegunaan secara praktis yang dapat diterapkan secara profesional oleh lulusan jurusan komunikasi yang ingin bekerja sebagi merketing komunikasi, penelitian ini dilakukan untuk memberikan kontribusi untuk mengetahui mengetahui kinerja marketing komunikasi dan media relation. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif analisis, yakni penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian. Menjelaskan fenomena yang terjadi dengan sedalam-dalamnya melalui pengumpulan data. Teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui cara obsevasi, wawancara mendalam dan dokumentasi yang didapat. Hasil penelitian menunjukan bahwa Big Daddy menggunakan media massa sebagai sarana mempromosikan event yang akan diselenggarakan media masaa tersebut antara lain media cetak seperti koran, majalah dan tablod. Media elektronik televisi dan radio serta media baru atau internet. Dan untuk media luar ruang Big Daddy entertainment group mengunakan media seperti billboard, baliho, spanduk, flyers atau brosurr, roll baner, umbul-umbul dan back drop semua dilakukan dengan langkah-langkah yang sudah di rencanakan sebelumnya agar upaya promosi yang dilakukan tepat pada segmentase pasar yang telah menjadi target.
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan hanya bagi Allah SWT dengan segala nikmat rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan baik. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW. Dengan ini penuis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Strategi Marketing Komunikasi Big Daddy Entertainment group PT. Java Kreasi Prima dalam pengunan Media Massa dan Media Luar Ruang. Penulis mengucapkan banyak terimah kasih atas dukungan dan bimbingan dari semua pihak selama penulis menyusun skripsi ini, dan penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada: 1. Dr. Arief Subhan, MA, selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Pembantu Dekan I Bidang Akademik, Drs. Wahidin Saputra MA, Pembantu Dekan II Bidang Administrasi Umum, Drs. Mahmud Jalal, Ma, Pembantu Dekan III Bidang kemahasiswaan Drs. Study Rizal, L.K, MA. 2. Drs. Wahidin Saputra, MA, selaku dosen pembimbing skripsi ini yang telah banyak membantu skripsi ini hingga selesai. 3. Ketua Jurusan KPI Non Reguler Dra. Hj. Asriati jamil, M.Hum, beserta Sekertaris Jurusan Dra. Hj. Musrifah Nurlaily, M.A. 4. Tim Penguji Skripsi, Drs. Wahidin saputra , MA (ketua sidang sekaligus dosen pembimbing), Dra. Musfirah Nurlaily, MA (sekretaris), Drs. Sugiarto, MA (penguji 1), Dra. Umy Musyarofah, MA (penguji 2)
ii
5. Seluh Dosen dan Karyawan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang tidak dapat sebutkan satu per satu. 6. Kepada kedua orang tua, bapak Parni Setiahadi (Bapak) dan ibu Sumariatun (Ibu) atas doa yang diberikan dan seluruh keluaraga baik Adik dan Kakak yang telah banyak membantu dan mendukung. 7. Tim Marketing dan Media Relation Big Daddy Entertainment Group PT. Prima Java Kreasi terima kasih banyak atas waktu dan bantuan. 8. Seluruh teman-teman KPI angkatan 2008 terima kasih atas dukungannya. 9. Serta semua pihak yang membantu penulis dalam menyusun skripsi hingga skrisi ini dapat dirampungkan hingga selesai. Akhir kata, semoga skripsi ini memberi sumbangan manfaat bagi saya dan pihak yang lain
Jakarta 29 November 2012.
Agung Priohandoyo
iii
DAFTAR ISI
ABSTRAK .........................................................................................................
i
KATA PENGANTAR .......................................................................................
ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iv
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ........................................................
1
B. Pembatasan dan Rumusan Masalah .....................................
3
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .............................................
4
D. Metodologi Penelitian ...........................................................
5
E. Pedoman Penulisan ..............................................................
8
F. Sistematika Penulisan ...........................................................
9
KAJIAN TEORI A. Strategi Komunikasi .............................................................. 11 1. Pengertian Strategi .......................................................... 11 2. Tahapan-Tahapan Strategi .............................................. 13 3. Strategi Komunikasi ........................................................ 15 4. Strategi Pemasaran .......................................................... 17 5. Komponen Dasar Komunikasi ........................................ 22 B. Media Relations .................................................................... 25 C. Media Massa ......................................................................... 26 D. Media Luar Ruang................................................................. 28
iv
BAB III
GAMBARAN UMUM A. Sejarah dan perkembagan Big Daddy Entertainment Group 31 B. Program Kegiatan PJK Big Daddy Entertainment Goup ...... 33 1. Mengelola Pertunjukan Hiburan Keluarga...................... 33 2. Mengelola Pertunjukan Seni Musik ................................ 34 3. MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exibition) ....... 36 4. Pengelolaan sistem Tiketing (MyTiket Indonesia) ......... 37 C. Kemitraan ............................................................................. 38
BAB IV
TEMUAN DAN ANALISIS A. Implementasi
Strategi
Komunikasi
Big
Daddy
entertainment ......................................................................... 40 1.Implementasi
Strategi
Komunikasi
Big
Daddy
Entertainment Group Melalui Media Massa.................... 40 2.Implementasi Strategi Komunikasi Big Daddy Melalui Media Luar Ruang........................................................... 49 B. Langkah – Langkah Strategi Komunikasi Big Daddy entertainment ......................................................................... 54 1.Langkah Strategi Komunikasi Menurut Konsep AIDDA ...54 2.Langkah Rutin Strategi Komunikasi Promosi Big Daddy Entertainment Group............................................ ..60
BAB V
PENUTUP A. Kesimpulan ........................................................................... 62
v
B. Saran ...................................................................................... 64
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 65 LAMPIRAN
vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Maraknya penggunaan media luar ruang saat dalam melakukan pengenalan suatu produk barang atau jasa.1Beberapa acuan buku memasukkan poster, spanduk dan transit ad (misalnya iklan di bis/panel bis) di samping papan reklame sebagai bagian dari media luar ruang. Dalam bukunya Rhenald Kasali (Manajemen Periklanan, 1993: 133) menekankan media luar ruang adalah papan reklame.Pengaruh Kekuatan pesan iklan yang kreatif dengan tata letak yang fungsional dalam hal menjual dirinya kepada khalayak sasaran. Pesan harus singkat dan ditampilkan secara jelas.Harus dapat dibaca setidaknya dalam tujuh detik.Menggunakan huruf yang mudah terbaca dari jarak relative jauh.Menggunakan warna yang tepat sebagai pembantu. Pada dasarnya, banyak pilihan saluran komunikasi atau media yang bisa dipakai perusahaan dalam menyampaikan pesan. Dalam kajian komunikasi massa ada empat saluran komunikasi, yaitu media antarpribadi, media kelompok, media massa, dan media publik. Sebagai saluran komunikasi, media massa memiliki karakteristik tersendiri dibandingkan media lainnya. Hafied Cangara (2003: 134-135) memaparkan lima karakteristik media massa. 1
Kasali Rhenald, Manajemen Periklanan Konsep dan aplikasinya Di Indonesia. (Jakarta: Pustaka Utama Grafiti, 1993)h133
1
2
1. Bersifat melembaga, pihak yang mengelola media melibatkan banyak individu mulai dari pengumpulan, pengelolaan sampai pada penyajian informasi. 2. Bersifat satu arah. 3. Jangkauan yang luas, artinya media massa memiliki kemampuan untuk menghadapi jangkauan yang lebih luas dan kecepatan daris egi waktu. Juga, bergerak secara luas dan simultan di mana dalam waktu bersamaan informasi yang disebarkan dapat diterima oleh banyak individu. 4. Pesan yang disampaikan dapat diserap oleh siapa saja tanpa membedakan faktor demografi seperti jenis kelamin, usia, suku bangsa, dan bahkan tingkat pendidikan. 5. Dalam penyampaian pesan media massa memakai peralatan teknis dan mekanis. Dalam dunia pemasaran terdapat suatu istilah Komunikasi Pemasaran Terpadu (Integrated Marketing Communication/IMC).Apa yang dimaksud dengan
Komunikasi
Communication/IMC)?
Pemasaran
Terpadu
Komunikasi
Pemasaran
(Integrated
Marketing
Terpadu
(Integrated
Marketing Communication /IMC) dapat didefinisikan sebagai upaya perusahaan memadukan dan mengkoordinasikan semua saluran komunikasi untuk menyampaikan pesannya secara jelas, konsisten dan berpengaruh kuat tentang organisasi dan produk -produknya. Dari beberapa pemaparan yang terdapat dalam latarbelakang ini penulis tertarik untuk melakukan penelitian disebabkan pada saa tini media
3
berkembang sangat pesat serta adanya pengklasifikasian terhadap jenis media serta peniliti juga ingin mengetahui sejauh mana aktivitas marketing komunikasi dan strategi yang dilakukanya. Sehingga peneliti menjadikan paparan dalam landasan atau latar belakang masalah sebagai alasan mengapa harus
diangkat
dan
dijadikan
sebagai
penelitian
ilmiah
yang
berjudul:“ImplementasiStartegi Komunikasi Big Daddy Entertainmrnt Group PT. Prima Java Kreasi Dalam Penggunaan Media Massadan Media Luar Ruang”
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah 1. Pembatasa Maslah Berdasarkan latar belakang penulis
membatasi penelitian ini
dengan tujuan agar pokok permasalahan yang diteliti tidak terlalu luas dan melebar, dengan kata lain penulis dalam penilitian ini
terfokus pada
tujuan yang diteliti yaituMengenai Aktivitas Divisi Marketing komunikasi dan Media Relation pada PT.Big Daddy Production selaku Promotor dan Menejemen Konser Dalam penggunaan media massa dan ruang publik. 2. Perumusan Masalah Penulis menitik beratkan pembahasan pada marketing komunikasi sehingga penulis dapat merumuskan masalah : a. Bagaimana implementasi Strategi Komunikasi dalam penggunaan media massa dan media luar ruang ? b. Bagaimana langkah-langkah yang dilakukan selama menjalankan strategi komunikasi?
4
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah: a. Untuk
mengetahui
implementasi
strategi
komunikasi
dalam
penggunaan media massa dan media luar ruang b. Untuk mengetahui langkah-langkah yang digunakan dalam melakukan strategi komunikasi 2. Manfaat Penelitian a. Manfaat Akademis Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi atau perbandingan bagi studi-studi yang akan datang, judul yang penulis angkat di harapkan dapat menambahkan jumlah studi mengenai strategi marketing komunikasi. b. Manfaat Praktis Penelitian yang penulis lakukan di harapkan agar menjadi motivasi
bagi
mahasiswa
lain
agar
dapat
memahami
dan
mempraktekkan bagaimana strategi marketing komunikasi yang baik dan efektif agar pesan yang kita sampaikan dapat diterima dengan baik oleh komunikan seperti yang dilakukan oleh Big Daddy Entertainment Group dalam mensosialisasikan program dalam penyelenggaran konser dengan menggunakan media massa dan media luar ruang.
5
D. Metodologi Penelitian 1. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif analisis, yakni penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain., secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah2. Menurut Crasswell, beberapa asumsi dalam pendekatan kualitatif yaitu pertama, peneliti kualitatif lebih memperhatikan proses daripada hasil. Kedua, peneliti kualitatif lebih memperhatikan interpretasi.Ketiga, peneliti kualitatif merupakan alat utama dalam pengumpulan data dan analisis data serta peneliti kualitatif harus terjun langsung ke lapangan, melakukan
observasi
di
lapangan.Keempat,
peneliti
kualitatif
menggambarkan bahwa peneliti terlibat dalam proses interpretasi data, dan pencapaian pemahaman melalui kata atau gambar3. 2. Teknik Pengumpulan Data Adapun
teknik
pengumpulan
data
dalam
penelitian
ini
menggunakan instrumen:
2
Lexy J. Moleong,Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya 2009) cet ke-26, hal 6 3 Agus Salim, Teori dan Paradigma Sosial dari Denzin Guba dan Penerapannya, (Yogyakarta: PT Tiara Wacana Yogya, 2001), cet ke-1 h.204
6
a. Observasi Sebagai metode ilmiah observasi adalah suatu cara penulisan untuk memperoleh data dalam bentuk pengamatan dengan sistematis fenomena yang diselidiki4. Dalam kegiatan observasi ini, penulis mengamati hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan strategi marketing komunikasi yang dilakukan oleh Big Daddy Entertainment group. Adapun tujuannya agar memperoleh gambaran tentang kegiatan strategi
marketing
komunikasi
Big
Daddy
Entertainment
Group(BDEG) dalam mensosialisasikan program dan produk atau artis yang akan menyelenggarakn konser dalam naungannya. b. Wawancara atau Interview Wawancara atau interview adalah sebuah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan tanya jawab sambil betatap muka antara pewawancara dengan orang yang diwawancarai5. Menurut Bogdan Taylor, penelitian kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati6. Oleh karena itu pada teknik pengumpulan data ini, penulis menggunakan metode wawancara. Dalam proses pencarian data ini, penulis mewawancarai bagian Marketing komunikai Big Daddy entertainment Group (BDEG) yaitu
4
Sutrisno Hadi, Metodologi Research, (Yogyakarta: Andi Offset, 1989), h.92 Moh. Nazin, Metode Penelitian, (Bandung: Ghalia Indonesia, 1999), h.234 6 Syamsir Salam dan Jaenal Arifin, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta: UIN Press, 2006), h.302 5
7
Bapak Arif Ramadhoni selaku pelaksana marketing komunikasi dan media relation Big daddy Entertainment group. c. Dokumentasi Pada proses dokumentasi, penulis mengumpulkan beberapa tulisan berbentuk catatan, arsip atau dokumen milik Big Daddy dan dari beberapa
media massa, mengenai hal-hal yang berhubungan
dengan objek penelitian. 3. Waktu dan Tempat Penelitian Adapun lokasi dan waktu penelitian bertempat di kantor Big Daddy PT.Prima Java Kreasi Gedung Senayan City, Panin Tower Lt.21 Jl.Asia Afrika Jakarta Pusat. 4. Data dan Analisis Data a. Data Adapun
data-data
yang
penulis
peroleh
dari
lokasi/subyek/objek penelitian, terbagi menjadi 27: 1) Data primer : Berupa hasil wawancara dan observasi penulis dengan Big Daddy EnterTainment Goup. Yaitu hasil dari dokumentasi penulis ke lapangan/subyek/objek penelitian.Dengan mengacu pada strategi marketing komunikasi yang dilakukan oleh BDEG dalam mensosialisasikan programnya melalui media massa.
7
Deddy Mulyana, Metode Penelitian Kualitatif: Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004) cet ke-4, h. 158.
8
2) Data sekunder : Berupa data-data yang mendukung objek penelitian,
seperti.
Data-data
yang
dimiliki
Big
Daddy
Entertainment Group (BDEG) dalam melakukan strategi marketing b. Analisis Data Data-data yang terkumpul melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi dikumpulkan dan di analisis dengan teori Media Relations yang akan penulis gunakan. Nantinya akan digunakan untuk menjadi acuan pada saat menganalisis data. Fase ini merupakan proses penyederhanaan bentuk data agar mudah dibaca dan dipahami. Setelah itu menganalisa data dengan menyusun kata-kata kedalam tulisan yang lebih luas. 5. Pedoman Penulisan Secara umum, teknik penelitian ini mengacu pada buku pedoman penulisan karya ilmiah CeQDA yang diterbitkan oleh UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
E. Tinjauan Pustaka Berdasarkan hasil tinjauan penulis terhadap tulisan maupun skripsi mengenai Strategi Komunikasi judul skripsi sejenis yaitu: Skripsi, Yudithia Ahmad NIM 20505151000478 ,mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi angkatan 2005 Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) dengan judul
“Strategi Komunikasi Marketing Public Relations Trans tv
9
(PT.Televisi Transformasi Indonesia) Dalam Meningkatkan Rating Program Extravaganza”. Skripsi, Putri Wulandari Tri Rizki Kusuma NIM 106051101935, mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikai angkatan 2006 Jurusan Komunikasi Penyiran Isla (KPI) dengan judul “Strategi Komunikasi Jurnalis Voice Of America Dalam pemberitaan Warga Muslim di Amerika”. Skripsi, Umi Nur Atiyah NIM 108051000146, mahasiswa Fakultas ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi angkatan 2008 Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) dengan judul “Strategi Komunikasi Public Relation Radio Gen fm Pada Minat Pemasang Iklan” . Ada kesamaan dan perbedaan penelitian dengan skripsi yang menjadi rujukan penulis, yakni sama-sama meneliti strategikomunikasi. Akan tetapi perbedaan yang penulis dan skripsi yang menjadi rujukan penulis yakni objek penelitian yang kami teliti,yang penulis teliti adalah Strategi Komunikasi Big Daddy Entertainment Group (BDEG) dalam penggunaan media masa dan media luar ruang.
F. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan ditujukan untuk memudahkan pemahaman tentang penelitian ini, maka penulis membagi skripsi ini menjadi lima bagian yang terdiri dari bab per bab, yang berkaitan dan merupakan satu kesatuan yang utuh dari skripsi ini. Adapun sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:
10
BAB I :
PENDAHULUAN Dalam bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, metodologi penelitian, tujuan dan kegunaan penelitian, serta sistematika penulisan.
BAB II :
KAJIAN TEORI Dalam bab ini diuraikan tentang teori-teori yang berhubungan dengan
penelitian
mengenai
pengertian
strategi,
strategi
komunikasi, media relations serta sosialisasi. BAB III :
GAMBARAN UMUM Dalam bab ini akan diuraikan tentang profil Big Daddy Entertainment Group, kegiatan, struktur perusahaan dan struktur organisasi.
BAB IV :
TEMUAN DAN ANALISIS Dalam penelitian ini akan diuraikan tentang strategi Marketing komunikasi Big Daddy dalam mensosialisasi dan mengenalkan program atau produk (artis) yang mereka datangkanmelalui media massa dan media luar ruang
BAB V :
PENUTUP Dalam penelitian ini penulis mencoba menarik kesimpulan dari pembahasan dan hasil penelitian, serta memberikan saran sebagai bahan pertimbangan.
BAB II KAJIAN TEORI
A. Strategi Komunikasi 1. Pengertian Strategi Strategi berasal dari bahasa Yunani yaitu “Srategos” (stratus yakni militer atau memimpin) yang berarti “generalship” atau sesuatu yang dikerjakan oleh para jendral perang dalam membuat rencana untuk memenangkan perang, konsep ini relevan dengan situasi pada zaman dahulu yang sering di warnai oleh peperangan yang mana jendral sangat dibutuhkan untuk memimpin suatu angkatan perang. 1 Henry Mintzberg, James Brian Quinn, dan John Voyer (1995). The Strategy Process. Prentice-Hall, Inc., mendefinisikan strategi sebagai 5P, yaitu: strategi sebagai PERSPECTIF, strategi sebagai POSISI, strategi sebagai PERENCANAAN, strategi sebagai POLA kegiatan, dan strategi sebagai “PENIPUAN” (Ploy) yaitu muslihat rahasia. Sebagai Perspektif, di mana strategi dalam membentuk misi, misi menggambarkan perspektif kepada semua aktivitas. Sebagai Posisi, di mana dicari pilihan untuk bersaing. Sebagai Perencanaan, dalam hal strategi menentukan tujuan performansi perusahaan. Sebagai Pola kegiatan, di mana dalam strategi dibentuk suatu pola, yaitu umpan balik dan penyesuaian.
1
Handrawan Supratikno, Advanced Strategic Management; (Jakarta: PT. Grafindo Utama, 2003), h.19
11
12
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa strategi adalah ilmu dan seni menggunakan semua sumber daya bangsa-bangsa untuk melaksanakan kebijakan tertentu di perang dan damai, atu rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus2. Menurut Lawrence R. Jauch strategi adalah rencana yang disatukan, menyeluruh dan terpadu yang mengaitkan keunggulan strategi perusahaan dengan tantangan lingkungan dan yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yan tepat oleh perusahaan3. Menurut pakar ilmu komunikasi Onong Uchjana Effendy. MA. Mengatakan bahwa strategi pada hakikatnya adalah perencanaan (Planning) dan manajemen untuk mencapai suatu tujuan. Tetapi untuk mencapai tujuan tersebut strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya mampu menunjukan bagaimana taktik operasionalnya 4. Strategi diartikan oleh para manajer adalah sebagai suatu rencana yang berskala besar dan berorientasi kepada masa depan untuk berinteraksi dengan lingkungan persaingan guna mencapai sasaran-sasaran perusahaan. Maksudnya, strategi akan mencerminkan kesadaran perusahaan mengenai bagaimana, kapan, dan di mana kita harus bersaing, melawan siapa, dan untuk maksud apa5.
2
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga, (Jakarta: Balai Pustaka, 2005), h.1092 3 Lawrence R. Jauch & William F. Glueck, Manajemen Strategis dan Kebijakan Perusahaan, (Jakarta: PT. Erlangga, 1988), cet.ke-3, h.12 4 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek, (Bandung, PT. Remaja Rosdakarya 1992) cet ke-4, h.32 5 Pearce and Robinson, Manajemen Strategik, (Jakarta, Binarupa Aksara 1997), h.20
13
Adapun menurut Stainer dan Mineer, strategi adalah penempatan misi perusahaan, penempatan sasaran organisasi dalam mengikat kekuatan ekstenal dan internal, perumusan kebijakan dan strategi tertentu untuk mencapai sasaran dan memastikan implementasinya secara tepat, sehingga sasaran organisasi akan tercapai6. langkah-langkah yang dapat diambil dalam rangka bergerak menuju tujuan itu7. Dari pertanyaan yang dikemukakan oleh beberapa ahli komunikasi, dapat diambil kesimpulan, strategi adalah sutu proses perencanaan untuk mencapai tujuan dengan menggunakan langkah-langkah yang jitu dan diharapkan dapat fokus dengan kekuatan-kekuatan yang ada dalam sebuah bidang tertentu, dan diharapkan untuk tujuan di jangka panjang. 2. Tahapan-Tahapan Strategi Strategi juga melalui tahapan dalam prosesnya, secara garis besar strategi melalui tiga tahapan, yaitu8: a. Rumusan Strategi Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah merumuskan strategi yang akan dilakukan. Sudah termasuk didalamnya adalah mengembangkan tujuan, mengenai peluang ancaman eksternal, menetapkan kekuatan kelemahan secara internal, menetapkan suatu objektifitas, menghasilkan strategi alternative dan memilih strategi untuk dilaksanakan. Dalam perumusan strategi juga ditentukan suatu
6
George Steiner & John Mineer, Manajemen Strategik, (Jakarta: Erlangga, 1988), h.20 Ali Mortopolo, Strategi Kebudayaan, (Jakarta:Esiter For Strategic End International Study), cet ke-1, h.8 8 Fred R. David, Manajemen Strategi Konsep, (Jakarta: Prenhalindo, 2002), h.30 7
14
sikap untuk menentukan, memperluas, menghindari atau melakukan suatu keputusan dalam proses kegiatan. b. Implementasi Strategi Setelah kita merumuskan dan memilih strategi yang telah ditetapkan, maka langkah berikutnya adalah melaksanakan strategi yang telah ditetapkan tersebut. Dalam tahapan pelaksanaan strategi yang telah dipilih sangat membutuhkan komitmen dan kerja sama dari seluruh unit, tingkat, dan anggota organisasi. Tanpa adanya komitmen dan kerja sama dalam melaksanakan strategi, maka proses formulasi dan analisis strategi hanya akan menjadi impian yang jauh dari kenyataan. Implementasi strategi bertumpu pada alokasi dan pengorganisasian sumber daya yang akan ditampakkan melalui penetapan struktur organisasi dan mekanisme kepemimpinan yang dijalankan bersama budaya perusahaan dan organisasi. c. Evaluasi Strategi Tahapan akhir dari strategi adalah evaluasi implementasi strategi. Evaluasi strategi diperlukan karena keberhasilan yang telah dicapai dapat diukur kembali untuk menetapkan tujuan berikutnya. Evaluasi menjadi tolak ukur untuk strategi yang akan dilaksanakan kembali oleh suatu organisasi dan evaluasi sangat diperlukan untuk memastikan sasaran yang dinyatakan telah dicapai. Ada tiga macam kegiatan mendasar untuk mengevaluasi strategi, yakni:
15
1) Meninjau faktor-faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar strategi. Adanya perubahan yang ada, akan menjadi satu hambatan dalam pencapaian tujuan, begitu pula dengan faktor internalyang diantaranya strategi tidak efektif atau hasil imlpementasi yang buruk dapat berakibat buruk pula bagi hasil akan dicapai. 2) Mengukur prestasi (membandingkan hasil yang diharapkan dengan kenyataan). Prosesnya dapat dilakukan dengan menyalidiki penyimpangan dari rencana, mengevaluasi prestasi individual, dan menyimak kemajuan yang dibuat ke arah pencapaian sasaran yang dinyatakan. Kriteria untuk mengevaluasi strategi harus dapat diukur dan mudah dibuktikan, kriteria yang meramalkan hasil lebih penting dari pada kriteria yang mengungkapkan apa yang terjadi. 3) Mengambil tindakan korektif untuk memastikan bahwa prestasi sesuai dengan rencana. Dalam hal ini tidak harus berarti bahwa strategi yang ada ditinggakan atau harus merumuskan strategi yang baru. Tindakan korektif diperlukan bila tindakan atau hasil tidak sesuai dengan yang dibayangkan semula atau yang diharapkan. 3. Strategi Komunikasi Proses komunikasi manusia telah mengalami perubahan-perubahan yang signifikan. Komunikasi saat ini tidak hanya sebatas kegiatan percakapan antara dua orang secara beratap muka, namun telah berubah menjadi suatu proses komunikasi yang kompleks dan mampu menghalangi tapal batas ruang dan waktu. Dengan perkembangannya yang begitu cepat,
16
maka peran public relations untuk membuat strategi komunikasi haruslah ikut serta dalam memanfatkan teknologi komunikasi tersebut. Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan (planning) dan manajemen (management) untuk mencapai tujuan. Tetapi untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukan arah saja, melainkan harus menunjukan bagaimana taktik operasionalnya9. Demikian pula strategi komunikasi merupakan paduan dari perencanaan komunikasi (communication planning) dan manajemen komunikasi (communication management) untuk mencapai suatu tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut strategi komunikasi harus dapat menunjukan bagaimana operasionalnya secara taktis harus dilakukan, dalam arti kata bahwa pendekatan (approach) bisa berbeda sewaktu-waktu bergantung dari situasi dan kondisi10. Dimulainya komunikasi dengan membangkitkan perhatian akan menjadikan suksesnya komunikasi. Setelah perhatian muncul kemudian diikuti dengan upaya menumbuhkan minat yang merupakan tingkatan lebih tinggi dari perhatian. Maka, dalam melaksanakan strategi komunikasi peran sebuah komunikasi sangatlah penting. Strategi komunikasi haruslah bersifat dinamis,
sehingga
komunikator
sebagai
pelaksana
dapat
segera
mengadakan perubahan apabila ada suatu faktor yang mempengaruhi. 9
Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi,(Bandung:PT.Citra Aditya Bakti, 1993) cet ke-1, h.300 10 Ibid h.301
17
Suatu pengaruh yang menghambat komunikasi dapat datang sewaktuwaktu, terlebih jika komunikasi langsung melalui media massa. Faktorfaktor yang berpengaruh bisa terdapat pada komponen media atau komponen komunikasi, sehingga efek yang diharapkan tak kunjung tercapai. Seorang komunikan akan mempunyai kemampuan dan strategi untuk melakukan perubahan sikap, pendapat, dan tingkah laku komunikasi melalui mekanisme daya tarik, jika pihak komunikan merasa bahwa komunikator ikut serta dengannya, sehingga komunikan bersedia taat pada pesan yang dikomunikasikan oleh komunikator. Sikap komunikator yang berusaha menyamakan diri dengan komunikan ini akan menimbulkan simpati komunikan pada komunikator. 4. Strategi Pemasaran Menurut Armstrong dan Kotler (2000:5), marketing adalah “A societal process by which individuals and groups obtain what they need and want through creating, offering and freely exchanging products and services of value with others”. Sedangkan pengertian Marketing strategy menurut Armstrong dan Kotler (2000:37), yaitu “The marketing logic by which the business unit hopes to achieve its marketing objective”. Menurut Guiltinan dan Paul (1992), definisi strategi pemasaran adalah pernyataan pokok tentang dampak yang diharapkan akan dicapai dalam hal permintaan pada target pasar yang ditentukan.
18
a. Segmentasi (Segmentation) Menurut Solomon dan Elnora (2003:221), segmentasi adalah ”The process of dividing a larger market into smaller pieces based on one or more meaningful, shared characteristic”. Dengan melaksanakan segmentasi pasar, kegiatan pemasaran dapat dilakukan lebih terarah dan sumber daya yang dimiliki perusahaan dapat digunakan secara lebih efektif dan efisien dalam rangka memberikan kepuasan bagi konsumen. Selain itu perusahaan dapat melakukan program-program pemasaran yang terpisah untuk memenuhi kebutuhan khas masingmasing segmen. Ada beberapa variabel segmentasi yaitu: 1) Demografis Segmentasi ini dilakukan dengan membagi pasar ke dalam kelompok-kelompok berdasarkan variabel demografis sepert: Usia, jenis kelamin, besarnya keluarga, pendapatan, ras, pendidikan, pekerjaan, geografis. 2) Psikografis Segmentasi ini dilakukan dengan membagi pasar ke dalam kelompok-kelompok yang berlainan menurut kelas sosial, gaya hidup, kepribadian, dan lain-lain. Informasi demografis sangat berguna, tetapi tidak selalu menyediakan informasi yang cukup untuk membagi konsumen ke dalam segmen-segmen, sehingga diperlukan segmen berdasarkan psychografis untuk lebih memahami karakteristik konsumen.
19
3) Perilaku Segmentasi ini dilakukan dengan membagi konsumen ke dalam segmen-segmen berdasarkan bagaimana tingkah laku, perasaan, dan cara konsumen menggunakan barang/situasi pemakaian, dan loyalitas merek. Cara untuk membuat segmen ini yaitu dengan membagi pasar ke dalam pengguna dan nonpengguna produk. Agar segmen pasar dapat bermanfaat maka harus memenuhi beberapa karakteristik: 1) Measurable : Ukuran, daya beli, dan profil segmen harus dapat diukur meskipun ada beberapa variabel yang sulit diukur. 2) Accessible : Segmen pasar harus dapat dijangkau dan dilayani secara efektif. 3) Substantial : Segmen pasar harus cukup besar dan menguntungkan untuk dilayani 4) Differentiable
:
Segmen-segmen
dapat
dipisahkan
secara
konseptual dan memberikan tanggapan yang berbeda terhadap elemen-elemen dan bauran pemasaran yang berbeda. 5) Actionable : Program yang efektif dapat dibuat untuk menarik dan melayani segmen segmen yang bersangkutan. b. Target Menurut Solomon dan Elnora (2003:232), Target market ialah ”Group that a firm selects to turn into customers as a result of segmentation and targeting”. Setelah pasar dibagi-bagi dalam segmen-
20
segmen, maka perusahaan harus memutuskan suatu strategi target market. Perusahaan dapat memilih dari empat strategi peliputan pasar: 1) Undifferentiated targeting strategy, strategi ini menganggap suatu pasar sebagai satu pasar besar dengan kebutuhan yang serupa, sehingga hanya ada satu bauran pemasaran yang digunakan untuk melayani semua pasar. 2) Perusahaan mengandalkan produksi, distribusi, dan periklanan massa guna menciptakan citra superior di mata sebagian besar konsumen. 3) Differentiated
targeting
strategy,
perusahaan
menghasilkan
beberapa produk yang memiliki karakteritik yang berbeda. Konsumen
membutuhkan
variasi
dan
perubahan
sehingga
perusahaan berusaha untuk menawarkan berbagai macam produk yang bisa memenuhi variasi kebutuhan tersebut. 4) Concentrated targeting strategy, perusahaan lebih memfokuskan menawarkan beberapa produk pada satu segmen yang dianggap paling potensial. 5) Custom targeting strategy, lebih mengarah kepada pendekatan terhadap konsumen secara individual. c. Positioning Menurut Solomon, dan Elnora (2003:235), Positioning ialah “Developing a marketing strategy aimed at influencing how a
21
particular market segment perceives a good or service in comparison to the competition”. Penentuan posisi pasar menunjukkan bagaimana suatu produk dapat dibedakan dari para pesaingnya. Ada beberapa positioning yang dapat dilakukan: 1) Positioning berdasarkan perbedaan produk. Pendekatan ini dapat dilakukan jika produk suatu perusahaan mempunyai kekuatan yang lebih dibandingkan dengan pesaing dan konsumen harus merasakan benar adanya perbedaan dan manfaatnya. 2) Positioning berdasarkan atribut produk atau keuntungan dari produk tersebut. Pendekatan ini berusaha mengidentifikasikan atribut apa yang dimiliki suatu produk dan manfaat yang dirasakan oleh kosumen atas produk tersebut. 3) Positioning berdasarkan pengguna produk. Pendekatan ini hampir sama dengan targeting dimana lebih menekankan pada siapa pengguna produk. 4) Positioning berdasarkan pemakaian produk. Pendekatan ini digunakan dengan membedakan pada saat apa produk tersebut dikonsumsi. 5) Positioning berdasarkan pesaing. Pendekatan ini digunakan dengan membandingkan keunggulan-keunggulan yang dimiliki oleh pesaing sehingga konsumen dapat memilih produk mana yang lebih baik.
22
6) Positioning
berdasarkan
kategori
produk.
Pendekatan
ini
digunakan untuk bersaing secara langsung dalam kategori produk, terutama ditujukan untuk pemecahan masalah yang sering dihadapi oleh pelanggan. 7) Positioning berdasarkan asosiasi. Pendekatan ini mengasosiasikan produk yang dihasilkan dengan asosiasi yang dimiliki oleh produk lain. Harapannya adalah sebagian asosiasi
tersebut dapat
memberikan kesan positif terhadap produk yang dihasilkan oleh perusahaan. 8) Positioning berdasarkan masalah. Pendekatan ini digunakan untuk menunjukkan kepada konsumen bahwa produk yang ditawarkan memiliki positioning untuk dapat memecahkan 5. Komponen Dasar Komunikasi Strategi
komunikasi
sangatlah
diperlukan
dalam
proses
komunikasi, karena berhasil tidaknya kegiatan komunikasi secara efektif banyak ditentukan oleh strategi komunikasi. Terlebih lagi dalam kegiatan komunikasi massa, tanpa strategi komunikasi yang semakin modern yang kini banyak dipergunakan di Negara-negara yang sedang berkembang karena mudahnya diperoleh dan relatif mudahnya dioperasionalkan, bukan tidak mungkin akan menimbulkan pengaruh negatif. Karena komunikasi merupakan proses dua arah atau timbale balik maka komponen balikan perlu ada dalam proses komunikasi. Dengan demikian, komponen dasar komunikasi ada lima yaitu: pengirim pesan,
23
pesan, saluran, penerima pesan dan balikan. Masing-masing komponen tersebut yaitu11: a. Pengirim pesan (Sender) Pengirim pesan adalah individu yang mengirim pesan. Pesan atau informasi yang akan dikirim berasal dari otak pengirim pesan. Oleh sebab itu sebelum pengirim mengirimkan pesan, pengirim harus menciptakan terlebih dahulu pesan yang akan dikirimkannya. Menciptakan pesan adalah menentukan arti apa yang dikirimkan kemudian menyandikan/encode arti tersebut ke dalam satu pesan. Sesudah itu baru dikirim melalui saluran. b. Pesan (Message) Pesan adalah informasi yang akan dikirimkan kepada penerima. Pesan ini dapat berupa verbal maupun non verbal. Pesan secara verbal dapat tertulis seperti surat, buku, majalah, memo, sedangkan pesan yang secara lisan dapat berupa, percakapan tatap muka, percakapan melalui telepon, radio, dan sebagainya. Pesan non verbal dapat berupa isyarat, gerakan badan, ekspresi muka, dan nada suara. c. Saluran (Channel) Saluran adalah jalan yang dilalui pesan dari pengirim dengan penerima. Channel yang biasa digunakan dalam komunikasi adalah gelombang cahaya dan suara yang dapat kita lihat dan dengar. Akan tetapi alat dengan cahaya atau suara itu berpindah mungkin berbeda-
11
Muhammad Arni, Komunikasi Organisasi, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2007), h. 17
24
beda. Misalnya bila dua orang berbicara tatap muka maka gelombang suara dan cahaya di udara berfungsi sebagai saluran. Tetapi jika pembicaraan itu melalui surat yang dikirimkan, maka gelombang cahaya sebagai saluranyang memungkinkan kita dapat melihat huruf pada surat tersebut. Kertas dan tulisan itu sendiri adalah sebagai alat untuk menyampaikan pesan seperti buku, radio, film, televisi, surat kabar. d. Penerima Pesan (Recieved) Penerima pesan adalah seseorang yang menganalisis dan menginterpretasikan isi pesan yang diterimanya dari pengirim. e. Balikan (Feedback) Balikan adalah respons terhadap pesan yang diterima dan dikirimkan kepada pengirim pesan. Dengan diberikannya reaksi ini kepada pengirim, pengirim akan dapat mengetahui apakah pesan yang dikirimkan tersebut
diinterpretasikan sama
dengan
apa
yang
dimaksudkan oleh pengirim. Bila arti pesan yang dimaksudkan pengirim diinterpretasikan sama oleh penerima berarti komunikasi tersebut efektif. Seringkali
respons
yang diberikan
tidak
seperti
yang
diharapkan oleh pengirim karena penerima kurang tepat dalam menginterpretasikan pesan. Hal ini disebabkan oleh adanya faktorfaktor dalam diri penerima yang mempengaruhi dalam pemberian arti pesan.
25
B. Media Relations Membina hubungan media dengan pers (media & press relations) merupakan bagian dari fungsi Humas atau Public Relations, khususnya sebagai alat, pendukung atau media kerja sama untuk kepentingan proses publikasi tentang berbagai kegiatan program kerja atau demi kelancaran aktivitas komunikasi public relations dengan pihak publik sebagai sasarannya. William F.Arens (1999:310) mendefinisikan public relations sebagai sebuah
fungsi
manajemen
yang
memfokuskan
diri
pada
membangun/mengembangkan relasi serta komunikasi yang dilakukan individual maupun organisasi terhadap publik guna menciptakan hubungan yang saling menguntungkan. Dari pengertian tersebut tampak bahwa aktifitas public relations berada pada kata manajemen relasi dan komunikasi yang berujung pada terciptanya hubungan baik dengan berbagai pihak untuk meningkatkan pencitraan individu atau perusahaan. Pencitraan yang terbentuk dengan baik akan memberikan dampak yang baik untuk mencapai tujuan-tujuan yang ditetapkan individu ataupun organisasi12. Philip Lesly (1991:7) memberikan definisi media relations sebagai hubungan dengan media komunikasi untuk melakukan publisitas atau merespon kepentingan media terhadap kepentingan organisasi. Adapun menurut Yosal Iriantara (2005:32) mengartikan media relations merupakan bagian public relations eksternal yang membina dan 12
Wahidin Saputra & Rulli Nasrullah, Public Relations 2.0 Teori dan Praktik Public Relations di Era Cyber, (Jakarta: Gramata Publishing, 2011), h. 125-126.
26
mengembangkan hubungan baik dengan media masa sebagai sarana komunikasi antara organisasi dengan publik untuk mencapai tujuan organisasi13. Jadi, pada dasarnya banyak pilihan saluran komunikasi atau media yang bisa dipakai oleh para perusahaan dalam menyampaikan pesan. Dalam kajian komunikasi massa ada empat saluran komunikasi yang dapat digunakan, yaitu: media komunikasi antar pribadi, media kelompok, media massa, dan media publik. Marshal McLuhan juga mengatakan dalam bukunya yang berjudul Understanding Media, bahwa media itu The Existention of Man (media itu perluasan manusia). Maksudnya adalah apa yang menjadi keinginan, cita-cita, dan tujuan seseorang dapat diperluas oleh media. Sebab dengan jangkauan yang dimilikinya akan meluaskan banyak hal pada diri manusia, dan menerobos ruang dan waktu14. Rosady Ruslan (2002:202-206) menjelaskan tentang Jenis dan Media Relations15:
C. Media Massa Media adalah alat yang digunakan sebagai penyampai suatu pesan dari komunikator kepada khalayak. Dalam menyampaikan sebuah informasi, atau berita yang ada tentunya sangat perlu mengetahui media apa yang akan 13
Ibid,h.129-130 Nuridin, Hubungan Media Konsep dan Aplikasi, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2008), h.51. 15 Rosady Ruslan, Manajemen Humas & Komunikasi Knsepsi & Aplikasi.( Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. 2002) , h. 202-206. 14
27
digunakan. Meskipun begitu, media yang cocok menjadi alat atau sarana dalam menyampaikan informasi yaitu media massa. Penggunaan media berkaitan dengan sasaran dari pesan, apakah pesan itu ditujukan pada personal, kelompok, atau massa. Massa adalah sejumlah pasar dalam batasan-batasan jangkauan komunikasi yang berkaitan dengan geografis tertentu16. Syarat-syarat yang membuat suatu media dimasukan dalam kelompok media massa: 1. Menjangkau lebih banyak komunikan 2. Menyajikan informasi sesuai dengan kemajemukan khalayak 3. Pada umumnya menggunakan model komunikasi satu arah 4. Informasi yang disampaikan dibatasi oleh ruang dan waktu 5. Pada umumnya, respon dari komunikan terjadi secara lambat17 Media massa terbagi ke dalam media elektronik, media cetak, dan media online. Media elektronik mewakili radio, televisi, maupun film. Media cetak maliputi Koran, majalah, tabloid, dan lain-lain. Artinya suatu pesan melalui media massa tersebut dapat diterima oleh komunikan, baik sebagai pembaca, audiensi maupun pemirsa dalam jumlah yang relatif banyak18. Media massa dapat di maksudkan sebagai proses penyampaian berita melalui sarana teknis untuk kepentingan umum dan kelompok besar yang tidak dikenal, dimana penerima dapat menjawab secara langsung pada berita 16
John E. Kennedy, R. Dermawan, Marketing Communication: Taktik & Strategi, (Jakarta: PT. Bhuana Ilmu Populer, 2006), h.46 17 Ibid. h.47 18 Rosady Ruslan, Manajemen Publuc Relations dan Media Komunikasi, (Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 1998), h.202-203
28
dan dapat mengakses segala informasi-informasi yang ada. Media massa hanyalah alat untuk menyampaikan berita yang dapat bernilai atau tidak sebagai seni komunikasi19. Pada dasarnya bias berita terjadi karena media massa tidak berada diruang vakum. Media sesungguhnya berada ditengah relitas sosial yang sarat dengan berbagai kepentingan, konflik, dan fakta yang kompleks dan beragam. Sebagaimana diungkapkan oleh Eriyanto, “Media mempunyai peran besar dalam mendafinisikan realitas media bukanlah saluran yang bebas, ia juga sebyek yang mengkonstruksi realitas, lengkap dengan pandangan, bias, dan pemihakkannya”20. Media massa adalah merupakan dasar dari media diskusi publik yang menggambarkan suatu masalah yang melibatkan tiga pihak yaitu wartawan, sumber berita, dan khalayak. Media massa dilihat sebagai forum bertemunya pihak-pihak dengan kepentingan, latar belakang, dan sudut pandang yang berbeda-beda.
D. Media Luar Ruang Dalam bukunya Rhenald Kasali (Manajemen Periklanan, 1993: 133) menekankan media luar ruang adalah papan reklame. Beberapa acuan buku memasukkan poster, spanduk dan transit ad (misalnya iklan di bis/panel bis) di samping papan reklame sebagai bagian dari media luar ruang.21 19
Tondowijojo, Media Massa dan Pendidikan, (Yogyakarta: Kanisius, 1895), h.11 Hoet Soehoet, Media Komunikasi, (Jakarta: Yayasan Kampus Tercinta IISIP, 2003), h.52 21 Kasali Rhenald, Manajemen Periklanan,(Jakarta: Pustaka Utama Graffiti, 1993) Cetakan Ketiga. 20
29
Papan Reklame berarti poster dalam ukuran besar dan didesain untuk dilihat oleh orang yang melakukan perjalanan dengan tingkat mobilitas cukup tinggi. Papan reklame atau billboard mempunyai jenis-jenis yang biasa dipakai dalam kampanye periklanan, yaitu: 1. Poster Panels: Lembaran kertas besar yang dicetak sesuai dengan keinginan pemesan. Dicetak dalam jumlah yang banyak untuk menghemat biaya kemudian ditempelkan pada panel besar yang dilengkapi kerangka dan bantuan cahaya lampu. Lembaran kertas ini tahan dengan perubahan cuaca dan gangguan cuaca, misalnya hujan. Jenis ini sekarang popular dengan bantuan digital printing. 2.
Painted Bulletins: Langsung didesain dan digambar oleh artist dari agency di atas panel yang telah disediakan. Bisa juga dikerjakan terlebih dahulu di studio kemudian dipindahkan ke panel tersebut. Butuh kejelian mata seorang seniman lukis untuk menimbulkan detail sehingga benar-benar artistic. Jenis ini masih tetap bertahan di bioskop-bioskop untuk mempromosikan film yang sedang diputar. Evefektivitas Media Luar Ruang:
1. Jangkauan: Kemampuan media menjangkau khalayak sasaran. Pada media luar ruang, factor ini bersifat local, artinya hanya mampu menjangkau daerah di sekitarnya saja. Hal ini terjadi karena dalam hal bepergian, ternayata manusia sering hanya menggunakan satu jalan dan tidak pernah berganti rute kecuali jika ada gangguan.
30
2. Frekuensi: Kemampuan media mengulang pesan iklan yang sama terhadap khalayak sasaran saat mulai dilupakan. 3. Kontinuitas: Kesinambungan media menyampaikan pesan iklan sesuai dengan tuntutan strategi periklanan. 4. Ukuran:Kemampuan media memberikan ukuran yang dituntut oleh pesan iklannya. Memiliki kemampuan tampil dengan mencolok dan tiba-tiba. 5. Warna: Kemampuan media menyajikan tata warna yang dituntut oleh suasana yang dikehendaki pada saat pesan iklan disampaikan. 6. Pengaruh: Kekuatan pesan iklan yang kreatif dengan tata letak yang fungsional dalam hal menjual dirinya kepada khalayak sasaran. Pesan harus singkat dan ditampilkan secara jelas. Harus dapat dibaca setidaknya dalam tujuh detik. Menggunakan huruf yang mudah terbaca dari jarak relative jauh. Menggunakan warna yang tepat sebagai pembantu .
BAB III GAMBARAN UMUM
A. Sejarah dan perkembagan Big Daddy Entertainment Group Berdiri pada tahun 2009, PT Prima Java Kreasi (PJK) mereupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang hiburan di Indonesia yang bertumbuh sangat cepat dan bergerak secara dinamis. Berawal dengan bisnis dibidang hiburan pertunjukana keluarga dipertengahan tahun 2010, dan semakin memperluas usaha dibidang hiburan pertunjukan konser musik atau live concert di kuartal ketiga pada tahun 2011. Semakin bergerak maju PJK meningkatkan sinergi usahanya, akan terus mengembangkan usahanya dalam sektor hiburan, pendidikan non formal, komunikasi pemasaran, dan pembangunan prasarana. Merupakan bagian dari mitra Terra Capital Partner Ltd yang berada di Singapura yang berbasis private equity group yang merupakan pemgang saham di Indonesia di sektor pertambangan batu bara, minyak bumu dan gas, infrastruktur, finansial dan properti. Beberapa bidang usaha yang berada dibawah naungan Big Daddy Entertainment Group dinataranya: 1. Big Daddy entertainment – promotor acara pertunjukan keluarga yang terdiiri dari Disney on Ice dan Disney Live. 2. Big Daddy Live conser – promotor pertujukan musikal baik mendatangkan artis internasional dan dalam negri.
31
32
3. Big Daddy Production – penggegas atau yang mengatur sebuah pertunjukan dan event organizer, seperti Belawan tour to the U.S. 4. BD Next – promotor berbagai jenis event, seperti Highland Gathering (2012). 5. Big Daddy Media – pemilik dari promosi media luar ruang yakni Media Across Jakarta (e.g. Billboard). 6. Big Daddy Veneu Management – membangun dan mengelola beberapa infrastruktur di Jakarta. 7. MyTicket Indonesia – sistem akses kendali atau kontrol berbasis tiket. 8. Liverpool Football Club nternational Academi – menjalankan kontrak sebagai mitra sekolah sepak bola Liverpoll Academy. Beberapa bidang usahBig Daddy entertainment group yang berafiliasi dan bersertifikat diantaranya sebagai berikut: 1. Show / Concert promotor 2. MICE 3. Production House 4. Licensee of SABO ticketing system 5. Mitra agensi 600 Billboard di jakarta 6. Pemagang lisensi eksklusif sebagai promotor Disney on Ice dan Disney Live (2011-2017) 7. Aliansi strategis dengan Emperor Entertainment Hongkong & Live Nation.
33
B. Program Kegiatan PJK Big Daddy Entertainment Goup 1. Mengelola Pertunjukan Hiburan Keluarga Usaha yang dilakukan dalam mengelola bisinis di dunia yang diawali pada tahun 2010, dimulai dengan membawa pertunjukan hiburan untuk keluarga. Big daday mendapatkan 7 ahun kontrak eksklisif dengan Feld Entertainmen sebagai promotor Disney Show di Indonesia. Pada April 2010 Big Daddy memulainya dengan pertunjukan Disney n Ice – Disney Land Adventure di Jakarat. Kemusian di ikuti dengan Disney Live – Winnie The Pooh di Jakarta, Medan, dan Surabaya pada Oktober 2010. Setelah itu dilanjutkan dengan Disney on Ice (World of Fantasy) pertunjukan diadakan di Jakarta dan Surabaya. Dan Lalu di lanjutkan dengn Disney Live (Mickey’s Music Festival) di bulan November sampai bulan Desember 2011 di kota yang sama. Disney Family show sangat direspon positif oleh masyarakat, terbukti dengan penjualan tike yang hampir mencapai 100%. Dapat dicontoh drngn pertunjukan Disney on Ice , total penonton atau pengunjung yang menyaksikan pertunjukan terebut mencapai 55.000 disetiap minggunya. Kesusksesnya dari setiap pertunjukan tersebut aalah hasil upaya kerja keras yang terbaik dari sebuah manajemen dalam bentuk strategi promosi dan pemasangan iklan yang unik sehinnga masayarakat tertarik untuk menonton prtunjukan tersebut.
34
Disamping menejemen yang baik serta promosi dan pemasangan iklan dengan konsep yang unik, pihak Big Daddy pun menjalin kerjasama yang baik dengan pihak media dan para sponsor yang mendukung dalam kegiatan yang Big daddy lakukan. 2. Mengelola Pertunjukan Seni Musik Februari 2011 Big Daddy membuatkan promo tur yang digelar di Amerika Serikat deangan seorang gitaris dari Bali Indonesia yakni Balawan dengan tajuk “Balawan TOUR USA 2011”
dengan tujuan
memeperkenalkan indonesia, musik tradisinal bali serta kebudayaanya. Kali ini Big daddy selaku event oergenizer untuk sebuah pertunjukan seni musik artis indonesia yang berhasil melakukan perjalan tur di luar negri yakni di Amerika serikat. Pertujukan digelar di 11 kota di Amerika serikat. Pada kuartal ketiga pada tahun 2011 Big Daddy memulai usaha nya dibidang pertunjukan seni musik dengan membawa group musik atau band rock yang berskala internasional yakni Linkin Park sebuah group musik yang berasal dari negara Amerika serikat yang sedang melakukan promo tur-nya yang bertajuk “A Thousand Sun”. Yang digelar pada 21 September 2011 bertempat di Gelora Bung Karno jakarta. Konser musik Linkin Park yang terbilang sukses yakni mencapai 20.000 petonton yang hadir dalam pertujukan musik tersebut. Penonton dimanjakan dengan sistem pengeras suara atau sound system dengan kekeutan 121 db serentak memacu adrenalin para penonton. Seperangakat
35
alat tersebut sengaja didatangkan oleh Big Daddy yang bekerja sama dengan sebuah perusahaan sound system yaki Adam Sound dari Kanada. Sehari sebelum pertunjukan konser musik Linkin Park yang bertajuk “A Thousand Sun” Big Daddy menggelar pertunjukan konser musik yang bertajuk “Big Wave” yang mendatangkan tiga Group musik berskal internasional yakni Yellow Card dari Florida Amerika Serikat, Bad Religion Shoutern California Amerika Serikat dan Panic at the Disco Nevada, Las Vegas Ameriak. Dipenghujung tahun 2011 Big Daddy menggelar konser promo tur salah satu penyanyi solon internasional yaitu Richard Marx yang berasal dari Chicago Amerika serikat pada tanggal 10 desember 2011. Dalam konser tersebut pihak promotor yakni Big Daddy mengkolaborasikan dnegan penyanyi salah satu penyanyi solo Indonesia yaitu Ari Lasso. Pertunjukan tersebut digelar Skeno Hall-Gandaria City Jakarta dengan total penonton sebanyak 2.500 orang. Memasukin awal tahun 2012 Big Daddy menggelar konser promo tur group musik asal kanada Simple Plan yang bertajuk “Get Your Heart On” pada tanggal 17 Januari 2012 di Jakarta dan 18 Januari 2012 di surabaya. Dan pertunjukan ini berkolaborasi dengan group musik Indonrsi yakni Kotak dengan total penonton sebanyak 4.000 orang. 31 Januari 2012 Big dady berhasil membawa seorang penyanyi solo pria yang berkiprah di tahun 1980-an yakni Rod Stewart yang berkebangsaan Inggris. Pertunjukan tersebut digelar di Jakarat Convention Center (JCC) jakarta dengan jumlah penonton sebanyak 3.000 orang.
36
Di tanggal 25 Februari 2012 Big Daddy mengelar konser untuk klompok musik latin yang berasal dari negara Italia di Ritz Cartlton Pasific Place Jakarta, dengan penonton sebanyak 3.000 orang. Group legendaris asal swedia pun berhasil mengelar konsernya di Jakarta yakni group musik Roxette, pada tanggal 3 Maret 2012 bertempat di Mata Elang Intenational stadium (MEIS) Ancol jakarta dengan penonton sebanyak 4.500 orang. Serta pada tanggal 12 Maret 2012 gilran musisi asal asia yang berasal dari Filipina menngelar promo tur konsernya di indonesia. Bertempat di Tennis Indoor Senayan Jakarta dengan jumlah penonton 3.000 orang. Tanggal 9 May 2012 Big Daddy membuat pagelaran untuk seniman Indonesia Denny Malik yang telah berkiprah di dunia seni selama 32 tahun. Pagelaran dilaksanakan di Jakarta Theatre jakarata. 3. MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exibition) Di tanggal 25 – 27 Juni 2011 memfasilitasi dan melayanin semua keburtuhan Richard Gere’s seorang aktor Hollywod pada saat melakukan kunjungan ke Indonesia. Kegitan ini dibawah nanguan departemen kebudayaan Indonesia, yang sedang mempromosikan tendang tempat – tempat wisata dan budaya untuk para turis yang berkunjung ke Indonesia. Kegitan yang dilakukan adalah mengatur jadwal kunjungan Richard Gere’s selama berkunjung di indonesia mulai dari akomodasi, persipan tempat yang akan di kunjungi, pengawalan khusus sebagai tamu
37
kenegaraan serta mendokumentasikan seluruh kegiatan selama perjalanan di Indonesia. 4. Pengelolaan sistem Tiketing (MyTiket Indonesia) Pentingnya sisstem pengelolaan tiket untuk suatu pertunjukan, dikarenakan untuk mempermudah para prngunjung untuk membayar harga suatu pertunjukan maka digunakan lah sistem tiketing. Namun umumnya sistem tiketing di indonesia masih menggunakan sistem manual sepeti contoh untuk mendapatkan tiket dengan melalui pembayaran di tiket box, sisitem vocer atau menukaran bukti pembelian tiket sehari sebelum pertujukan atau digelarnya suatu acara. Hal tersebut rentan dengan adanya kesalahan atau human erorr bahkan penipuan. Melihat kendala tersebut Big Daady mencoba membaca peluang tersebut didalan ranah bisnis, maka diperkenalkan sistem penjulan tiket berbasis onlin yang canggih yang berasal dari amerika serikat yang di beri nama dengan MyTicket Indonesia. Sistem ini bekerja dengan cara komputerisasi jadi meminimalisir human erorr bahkan terhindar dari penipuan karan sistem yang berjalan semuanya berbasis data yang tersimpan dalam sistem kumputerisasi. Semua dapat mulai dari waktu pembelian secara online terhitung hari dan jam transaksi pembelian stelah itu mendapat kode tiket yang dibeli sesuai dengn kategori pertujukan.
38
Secara otomatis dapat melihat kuota tiket yang terjual dan kategorinya. Sitem tiketing oleh MyTiket Indonesia ini sudah tersebar luas dengan jumlah 90 titik yang tersebar di Indonesia.
C. Kemitraan PJK selaku perusahaan yang menaungi Big Daddy Entertainment Group menjalin kemitraan dengan beberapa pihak: 1. Menjalin kejasama dengan Feld Entertainment a. Secara ekslusif sebagai promotor Disney on Ice dan Disney Live Show di Indonesia selama 7 tahun. 2. Menjalin kerjasama dengan Liverpool Footbal Club Academi di Indonesia selama 9 tahun. 3. Menjalin kerjsama dengan Creative Indigo production (rumah produksi) dalam bidang promosi dan produksi
39
Aset dan pelayanan yang saling mendukung dan terintergrasi - Family entertanment - Concert & live event promoter - MICE -Liverpool Footbal Academy
-Public relation Consulting
- Ticketing company
-Intra corporate comunication program -Marketing &
Advertising agency
Entertainment
-Creative & Production Hose Education Marketing
Comunication
Infrastructure
-Billboard in Jakarta -Venue Management
-Audio equpment for event
-Venue Ownership (conventio/exibision) (2012)
-Radio (2012)
-Resort / them park (2013)
-Magazine & Newspapers (2012)
BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS
A. Implementasi Strategi Komunikasi Big Daddy Entertainment 1. Impelentasi Strategi Komunikasi Big Daddy Entertainment Group Melalui Media massa Media massa atau Pers adalah suatu istilah yang mulai digunakan pada tahun 1920-an untuk mengistilahkan jenis media yang secara khusus didesain
untuk
mencapai
masyarakat
yang
sangat
luas.
Dalam
pembicaraan sehari-hari, istilah ini sering disingkat menjadi media. Dan salah satu fungsi media massa adalah untuk mamberikan suatu informasi. Maka dalam hal ini media sebagai saluran (chanel) yang memberikan informasi dan meberikana pengaruh terhadap khalayak mdia sangat berperan. Adapun fungsi menginformasikan (to inform) yang dapat memberikan upaya peningkatan pengenalan (awarness). Efek yang ditimbulkan media antaranya adalah keserempakan, efek dramatisir, atau efek publisitas tinggi memang memiliki pengaruh yang luar biasa besarnya terhadap pembentukan opini publik dalam waktu yang relatif singkat, sehubungan dengan jumlah audiens yang tersebar di berbagai tempat dalam waktu yang bersamaan. Dalam hal ini Big Daddy Entertainment Group melakukan hubungan dengan media (Media Realtionship) untuk melakukan pnyebaran informasi dan promosi sehubungan acara yang akan digelar, media massa tersebut terdiri dari:
40
41
a. Media Cetak 1) Surat Kabar Surat kabar merupakan media cetak yang terbit setiap hari secara teratur. Tulisannya dalam entuk berita, artikel, feature (cerita human interest atau profil), tajuk. Informasi yang disajikan lengkap menjawab pertanyaan rumusan 5 W + 1 H. Isi informasi ditujukan untuk mempengaruhi atau mempersuasikan secara rasional/pikiran. Kelebihan
surat
kabar
adalah
harganya
murah,
informasinya lengkap dan selalu actual (baru), mudah dan cepat menjangkau khalayak yang diinginkan, mudah dibawa dan disimpan. Sementara kekurangannya adalah isi pesan singkat, penyajian gambar/foto kurang menarik, pesan hanya bisa disampaikan bagi public yang memiliki kemampuan membaca. 2) Majalah Majalah adalah media yang digunakan untuk menghasilkan gagasan feature dan publisitas bergambar untuk bahan referensi di masa mendatang. Majalah biasanya terbit seminggu sekali dan dapat dibaa pada saat senggang atau santai. Kelebihan majalah adalah menyajikan informasi yang tidak hanya menjawab secara lengkap pertanyaan 5 W + 1 H, tetapi juga tuntas dengan bahasan dari berbagai sisi, dicetak dengan kertas yang menarik dan berkualitas, sehingga mampu menampilkan gambar-gambar yang lebih menarik, publiknya khusus, bisa
42
disimpan dalam waktu yang lama sebagai bahan referensi. Sementara kelemahannya ialah pesan tidak bisa segera diperoleh public, harganya relative mahal, serta biaya produksi lebih mahal dari surat kabar. Oleh karena masih-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan maka Big Daddy menggunakan kedua media cetak tersebut untuk saling melengkapi satu sama lainnya untuk kebutukan promo melalui media cetak. Media cetak yang menjadi partner promo yakni berupa barter promo atau barter syndication antara lain: Kompas Gramedia group Harian Kompas Tabloid Intisari DigiCam Magazine Kawanku Magazine Hai Magazine
MRA Goup
Esquaire Magazine FHM Magazine Traxx Magazine
Femina Group
Berita satu Media Hold
Majalah Gadis
Investor Dayli
Tabloid Cita Cinta MensHealt Magazine Cleo
Jakarta Globe
Grazia
Kampus Indonesia Kemang Buzz
Suara Pembaruan Straits Time
Motor Trend Magazine, EVE Magazine, Tabloid Wanita Indonesia, F1 Magazine dan Rolling Stone Magazine. Promo print ad atau hasil cetak berupa gambar atau tulisan biasanya berdasarkan besar kecilnya gambar promo serta peletakan gambar promo atau pun berupa tulisan artikel promo serta banyaknya halaman tulisan untuk artikel promo tersebut.
43
Kemudian biasanya dihitung pula banyaknya produksi cetak majalah atau koran tersebut dilihat eksemplar untuk koran haraian sedangkan
untuk
majalah
dan
tabloid
peredisinya.
untuk
mengetahui jumlah pembaca pada masing-masing media cetak tersebut. b. Media Elektronik 1) Radio Radio adalah media yang menyampaikan pesan melalui stimuli indera pendengaran. Kelebihan radio ialah isi pesan bisa cepat/langsung diterima publiknya, pesannya mempunyai kekuatan mempersuasi secara emosional, proses produksinya sederhana dan fleksibel, khalayaknya khusus, harga pesawatnya tidak mahal dan mudah dibawa-bawa, siarannya bisa diterima di mana saja, biaya produksi rendah, bisa menjangkau wilayah yang sulit (pelosok) bahkan melalui batas negara, isi pesan bisa dipahami siapapun juga termasuk yang tidak mampu membaca. Sementara kekurangannya ialah isi pesan cepat berlalu dan tidak bisa diulang kembali, bila tidak digarap dengan baik, maka dengan mudah pendengar bisa langsung memindahkan gelombang radionya, umpan balik membutuhkan waktu, sehingga sulit untuk melakukan evaluasi. Namun pada saat ini perkembangan tenknologi informasi yang sangat berkembang pesat, radio pun dapat diakses melalui telephon seluler yang sekarang sudah menjadi kebutuhan sehari
44
masyarakat yang bermobilitas tingggi. Cara mengakses radio pun sekarang menjadi mudah ada psawat telphon yang memang menyediakan akses radio secara pabrikan atau dengan siaran streaming melalui hanphone pintar atau smart phone. Dari situlah radio dapat dijadikan alat promosi, dan Big daddy
eintertainment
Group
melakukan
promosi
dengan
melakukan kerjasama melalui program barter promosi atau biasa disebut
barter
syndication
yaitu
pemasangan
iklan
yang
menempatkan iklannya pada program popular milik sindikator yang mempunyai time slot untuk dijual sendiri.30 Bentuk promosi yang disepakati pihak Big Daddy Entertainment group dengan pihak radio yang menjadi media partner adalah berupa 75-150 spot dalam bentuk
Run of the
schedule (ROS) sesuai kesepakan masing-masing radio. Lalu dalam bentuk adlibs atau pengucapan secra langsung oleh penyiar radio dalam program siaran masing-masing radio tersebut banyak adlibs 75-150 spot tergantung kesepakan pihak Big Daddy dengan masing-masing radio Partner. Serta ada yang melakukan
wawancara
dengan
pihak
Big
daddy
sebagai
penyelengara event dan membuat kuis berhadiah tiket even tersebut. Semua dilakukan sesuai dengan kesepakan dimasingmasing perjanjian kerjasama denagn radio partner. Radio partner untuk kerjasama dengan Big Daddy entertainment group anta lain: MNC NETWORKS (Trijaya FM 30
Hasil wawancara denan Arif Ramadhoni, Media Relation & Sponsorship pada tanggal
45
dan Global Radio), Radio Ardhan, KISS fm, Mustang fm, OZ fm Bandung, Music City, Prambors, GEN fm, Indika fm, MRA Media Broadcast (Hardrock FM dan Trax FM), U-fm dan Woman Radio. 2) Televisi (TV) Televisi merupakan salah satu media massa yang tepat untuk mempromosikan sebuah produk barang atau pun jasa. Jadi, televisi tidak hanya memberikan hiburan dan informasi saja untuk audiens namun televisi dapat juga digunakan sebagai alat untuk mempromosikan suatu produk barang dan jasa. Sebab, televisi memiliki keunggulan sebagai sebuah media yang sangat cocok jika dijadikan partner dalam berpromosi. Televisi adalah media yang mampu menyajikan pesan dalam bentuk suara, gerak, pandangan dan warna secara bersamaan, sehingga mampu menstimuli indera pendengaran dan penglihatan. Kelebihan televise ialah mampu menampilkan hal menarikyang ditangkap oleh indera pendengaran dan penglihatan, mampu menampilkan secara detil suatu peristiwa/kejadian, suatu produk dan pembiara, karena mempengaruhi dua indera sekaligus, maka efek persuasinya lebih kuat ketimbang media lainnya, jumlah pemirsanya lebih banyak, sehingga ia merupakan media yang paling populer.
46
Sedangkan kekurangannya adalah biaya produksi mahal, waktu yang dibutuhkan untuk proses produksi sampai selesai sangat lama: khalayaknya sangat heterogen, sehingga sulit menjangkau
public
sasaran
yang
diinginkan,
peralatan
peliputannya sangat mahal dan rumit penggunaannya, bila tidak dipersiapkan dengan matang, maka pesan visual itu justru akan menciptakan image buruk. Oleh karena itu piak Big daddy Melakukan kerja sama dengan rumah produksi (production house) yakni dengan Indigo Production sebuah rumah produksi yang memproduksi beberapa program infotainment yang ada di televisi swasta nasional, dengan cara mereka dengan melakukan kerjasama melalui program barter promosi atau biasa disebut barter syndication yaitu pemasangan iklan yang menempatkan iklannya pada program populer milik indikator yang mempunyai time slot untuk dijual sendiri. Program tersebut diantaranya adalah Was-was (SCTV), Go Spot (RCTI), Halo selebriti (RCTI), Selebrita (Trans7) dan lain sebagainya dan juga bekerja sama dengan stasiun televisi nasional yakni RCTI berbeda dengan infotainmen peromo on air televisi merupakan sebuah spot iklan yang dihitung durasi/waktu tayang dan banyaknya iklan tersebut tayang di televisi tersebut. Selain itu tidak pula pemasangan promo iklan di sebuah stasiun televisi lokal yaitu Ochannel stasiun telivisi lokal di jakarta
47
yang satu ini merupakan stasiun televisi lokal pertama. Maka dari itu stasiun televisi lokal pun mempunyai target pasarnya tersendiri dan
Ochannel
merupakan
televisi
lokal
yang
cenderung
menayangan program lifestyle atau gaya hidup kota jakarta dan program hiburan. Oleh karna itu mereka mempunyai segmentasi audience yang sesuai untuk target pasar Big Daddy. Menurut pihak Big Daddy melakukan kerja sama dengan rumah produksi (Production house) infotainment untuk melakukan sebuah promosi untuk acara yang akan mereka selengarakan lebih mengena terhadap target pasar mereka. Dikarenakan acara yng mereka selengarakan adalah semua cara hiburan. Sedangkan infotainment menurut mereka adalah sebuah siaran yang konten isi dari informasi yang mereka siarkan lebih mengedepankan atau lebih banyak mengankat berita hiburn atau informasi berita ringan (soft news). Dengan cara mereka membuat suatu promosi yang dibungkus dalam subauh informasi berita ringan (blocking) dalam suatu segment tayangan yang akan di beritakan terhadap pemirsanya. c. Media On Line (Internet) Sebagian kalangan mengkategorikan internet ke dalam media massa, karena pesannya bisa diterima oleh banyak orang. Namun ada pihak yang tidak sependapat dikarenakan karakteristik media internet
48
sangat berlawanan dengan media massa. Informasi melalui media online, hanya dapat dibaca, jika khalayak aktif mencari. Hal itulah yang menunjukkan perbedaannya dengan media massa seperti televisi yang kini makin banyak dipilih masyarakat dalam memperoleh berita terkini. Media internet memiliki beberapa karakteristik, yakni sifat komunikasinya dua arah (interaktif), komunikatornya bisa lembaga dan personal, isi pesannya lebih personal/individual, informasi diterima publiknya tidak serentak namun sesuai dengan kebutuhan komunikannya, serta publiknya homogen. Dalam mengunakan media online dalam melakukan promo acara yang akan di selanggarakan Big daddy entertainmen group berkerjasama dengan beberapa media online yang ada dintaranya Okezone.com, Detik.com, Yahoo.com, Vivanews.com dan Kaskus. Promo yang dilakukan di situs media online yakni dengan memasang
web banner atau banner ad adalah bentuk iklan yang
dipakai di jaringan Internet. Bentuk iklan daring ini biasanya merupakan bagian dari suatu halaman web yang dipakai untuk menarik perhatian penjelajah supaya mengunjungi situs web yang dimaksud. Spanduk ini biasanya dibuat menggunakan format gambar (JPG, GIF, PNG), skrip Java, dan objek multimedia lainnya. Spanduk modern bahkan sudah disertai suara dan animasi sehingga terlihat lebih menarik. Ada berbagai ukuran yang dipakai, mulai dari yang sangat kecil, melebar, memanjang, hingga yang melintang.
49
Atau pun promo tersebut ditaruh di kolom program situs media online tersebut yang sesuai dengan katergori yang situs media online tersebut buat. Promo ini dilihat dari besar kecilnya gambar promo dan berapa lama web banner atau banner ad tersebut dipasang disitus tersebut alam hitungan hari. Tidak hanya itu Big Daddy juga membuat situs online sendiri untuk memperkenalkan usaha yang dibentuknya atau mempromosikan program-program yang akan di gelarnya yakni bigdaddy.co.id dan myticket.co.id untuk sistem pembelian tiket event atau acara yang akan diseelenggarakan. Serta Big daddy juga memanfaatkan situs sosial media online untuk mempromosikan acara dengan akun twitter @bigdadydid dan memantau fan page facebook para penggemar artis baik mancanegara ataupun lokal untuk target pasar event yang akan diselenggarakan. 2. Implementasi Strategi Komunikasi Big Daddy Entertainment Group Melalui Media Luar ruang Media luar ruang adalah media untuk melakukan promosi, dengan karakter visualisasi yang menarik perhatian memudahkan orang untuk mengenal suatu produk dan mudah dalam mengingatnya karena biasa ditempatkan di tempat-tempat strategis dan mudah dilihat orang. Media luar ruang digunakan untuk melakukan promosi dikarena media luar ruang mempunyai beberapa keunggulan diantara sebagai attention graber atau menarik perhatian orang sekitar yang melintas dan melihat visualisasi dari produk atau jasa yang di promosikan tersebut.
50
Sehingga menimbulkan awerness di tengah-tengah masyarakat akan produk atau jasa yang dipromosikan tersebut. Namun untuk menimbulkan itu semua tidak lah mudah, untuk itu dibutuh kan kreatifitas baik dari segi gambar, warna, tulisan, pencahayan dan tata letak yang baik dan strategis agar orang-orang dapat melihat dan membaca apa isi pesan atau maksud dari pemasangan promo tersebut. Media luar ruang pun memiliki beberapa jenis dan yang digunakan Big Daddy dalam melakukan promosi adalah: a. Billboard Billboard adalah bentuk poster dengan ukuran yang lebih besar yang diletakkan tinggi di tempat tertentu yang ramai dilalui orang. Billboard itu sendiri berasal dari kata bill yang artinya poster, karena poster-poster iklan tersebut kemudian ditempel di papan agar lebih menarik maka kemudian dinamakan billboard. Billboard termasuk model iklan luar ruang (outdoor advertising) yang paling banyak digunakan. Perkembangannya pun cukup
pesat.
Sekarang
di
jaman
digital,
billboard
pun
menggunakan teknologi baru sehingga munculah digital billboard. Big Daddy dalam menggunakan billdoard yang tersebar dititik strategis yakni di kawasan Ckung Jakarta utara dan Jalan Plamerah yang berbentuk Megatron atau Bilboard dengan motion pictur atau gambar bergerak b. Baliho
51
Pengertian
Baliho
adalah suatu
sarana
atau
media
berpromosi yang mempunyai unsur memberitakan informasi event atau kegiatan yang berhubungan dengan masyarakat luas, selain itu baliho juga digunakan untuk mengiklankan suatu produk baru. Dikenalnya
baliho
merupakan
hasil
dari
kemajuan
ilmu
pengetahuan dan teknologi khususnya mesin cetak digital yang semakin canggih. Tidak jauh berbeda fungsi baliho sama dengan billboard yakni media promosi luar ruang atau outdor advertising namun baliho bentuknya lebih sederhana dibandingkan billboard. Dan ukuran baliho biasa lebih kecil dibandingkan bilboard. Dikarenakan bentuknya sederhana baliho biasa ditaruh dipinggir-pinggir jalan yang strategis yakni jalan yang biasanya volume kendaraan atau orang banyak melewati tempat tersebut namun baliho dipasang tidak permanen. Seperti yang kita ketahui promosi dengan baliho dilihat dari segi ukuran dan lamanya baliho tersebut terpasang dititik yang sudah ditentukan. Ukuran baliho promo event yang akan digelar Big daddy dalam berpromosi adalah 4m x 6m yang berjumlah 6 buah dengan izin pemasanga selama dua minggu yang tersebar dititik strategis diantaranya :
Jl. Asia Afrika Jakarta Pusat.
Jl. Radio Dalam Jakarta Selatan.
Jl. Kelapa Gading Jakartaa Utara.
52
Jl. Panjang Kebun Jeruk Jakarta Barat.
c. Spanduk Spanduk sendiri adalah kain rentang yang berisikan selogan, propaganda dan berita. Biasanya spanduk juga digunakan sebagai media promosi luar ruang dengan ditaruh atau dipasang di sisi pinggi jalan untuk menarik perhatihan sipengguna jalan tersebut. si dengan menggunakan sepanduk Big daddy biasanya membuat dengan ukuran 1m x 5m sebanyak 6 buah, yang berisikan tentang informasi event yang akan diselaenggarakannya. Media ini digunakan untuk mendukung aktivitas promo media luar ruang sebelumnya seperti billboard dan baliho dengan harga yang relatif lebih murah. d. Umbul – umbul Umbul-umbul merupakan media promosi luar ruang yang berbentuk seperti bendera namun bentuknya memanjang kebawah dan pemasangannya pun menggunkan bambu panjang yang di tancapkan ke tanah. Ukuran umbul-umbul antara 5 meter sampai 10 meter kebawah dengan lebar kira-kira 50cm. Media ini juga berisikan selogan, berita atu informasi akan suatu event yang akan diselenggarakan. Big Daddy menggunakan umbul-umbul dengan ukuran 0.9 x 4m dengan jumlah sebanyak 180 buah. Biasanya dipasang ditempat srategis dan di sekitar venet atau acara tersebut diselenggarakan.
53
e. Roll Banner Media promosi seperti poster yang berukuran sedang namun roll banner ini dipasang menggunakan penyanggah yang sudah terpasang dengan posternya dan terlihat praktis. Biasa dipsang ditempat-tempat yang ruangnya agak lebih kecil. Roll banner yang digunaka big Daddy biasanya berukuran 60cm x 160cm sebanyak 6 buah dan dipasang diarea penjulan tiket atau ticket box acara yang akan diselanggarakannya. Seperti di Rolling stone cafe indonesia, ruko area permata hijau, sing star kelapa gading. f. Flyers (brosur) Brosur biasanya memuat informasi atau penjelasan tentang suatu produ atau lainya dengan maksud untuk memperkenalkan produk dan sarana beriklan. Informasi dalam flyers brosur ditulis dalam bahasa yang ringkas, dan dimaksudkan mudah dipahami dalam waktu singkat. Bila terdiri dari satu halaman. Flyer atau brosur umumnya dicetak pada kedua sisi, dan dilipat dengan pola lipatan tertentu hingga membentuk sejumlah panel yang terpisah, sementara jika lebih dari satu lembar biasanya dijilid dengan benang, kawat,atau sekedar disusun tanpa dijilid. Flyer atau brosur yang Big daddy gunakan berjumlah 60.000 buah yang akan disebarkan di titik-titik strategis untuk menarik konsumen atau target pasarnya. Dan bsalah satu titiknya
54
adalah tiket box atau tempat penjulan tiket event yang akan diselenggarakan. g. Back Drop Fungsi backdrop adalah sebagai latar suatu panggung, dimana latar tersebut berisikan gambar , informasi, dan tema atau maksud dari sebuah event yang sesuai dengan tema acara atau event yang berlangsung. Media yang digunakan dapat berupa styrofoam atau digital printing dan backdrop ada yang berbentuk motion picture atau gambar bergerak. Dengan alat bantu berupa layar monitor dan perangkat elektronik untuk memutar gambar tersebut atau player. Backdrop digunakan Big Daddy sebagai latar pada event press conference. Yang bertujuan sebagai informasiyang makasud dan tujuan dalam press conference tersebut. B. Langkah – langkah Strategi Komunikasi Big Daddy Entertainment group 1. Langkah Strategi Komunikasi menurut Konsep AIDDA Dalam strategi komunikasi peranan komunikator sangatlah penting, itulah sebabnya strategi komunikasi harus luwes supaya komunikator sebagai pelaksana dapat segera mengadakan perubahan bila dalam pelaksanaan menemui hambatan. Salah satu upaya untuk melancarkan komunikasi yang lebih baik mempergunakan pendekatan A-A Procedure (from Attention to Action Procedure) dengan lima langkah
55
yang disingkat AIDDA. A Attention (perhatian), I Interest (minat), D Desire (hasrat), D Decision (keputusan), A Action (kegiatan). Dalam komunikasi pemasaran perlu dirumuskan tujuan yang ingin dicapai dari proses komunikasi pemasaran yang akan dilakukan. Setelah menentukan khalayak sasaran dengan persepsinya, pemasar harus memutuskan respon yang terjadi. Respon khalayak tersebut dapat berupa cognitive (tahap kesadaran), affective (tahap pengaruh) behavioral / conative (tahap tindakan pembelian). Model AIDDA adalah salah satu model hirarki respon yang cukup popular bagi pemasar sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan pemasaran. Menurut model ini, alat promosi harus menarik perhatian, mendapatkan dan mendorong minat, membangkitkan keinginan, keputusan menghasilkan tindakan. Dalam membangun program komunikasi yang efektif, aspek terpenting adalah memahami proses terjadinya respon dari konsumen, misalnya dalam hal konsumen melakukan pembelian suatu produk, maka diperlukan pemahaman mengenai usaha promosi yang dapat mempengaruhi respon konsumen tersebut. AIDDA menyatakan bahwa pengambilan keputusan pembelian adalah suatu proses psikologis yang dilalui oleh Konsumen atau pembeli, prosesnya yang diawali dengan tahap menaruh perhatian (Attention) terhadap barang atau jasa yang kemudian jika berkesan dia akan melangkah ke tahap ketertarikan (Interest) untuk mengetahui lebih jauh tentang keistimewaan produk atau jasa tersebut yang jika intensitas
56
ketertarikannya kuat berlanjut ke tahap berhasrat/berminat (Desire) karena barang atau jasa yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhan-kebutuhannya. Lalu ketahap pengambilan keputusan (Decision) akan ketertarikan akan suatu barang/jasa yang ditawarkan Jika hasrat dan minatnya begitu kuat baik karena dorongan dari dalam atau rangsangan persuasif dari luar maka konsumen atau pembeli tersebut akan mengambil keputusan membeli (Action to buy) barang atau jasa yang di tawarkan. Langkah-langkah yang lakukan Big Daddy Entertainmen Group jika dilihat dari model AIDDA yakni: a. Perhatian (Attention) Dalam hal menaruh perhatian terhadap segmen pasar mereka Big Daddy mencoba dengan berbagaicara diantaranya mereka membuat Akun di media sosial yang sedang populer saat ini. Memelalui jejaring sosial tersebut mencoba melempepar isu mengenai event atau pun acara yang akan diselenggarankanya atau pun melemparkan pertanyaan mengenai artis baik penyanyi atau pun group band yang masyarakat ingin lihat aksi panggung/konsernya baik artis dalam maupun luar negri. Melalui jejaring sosial pihak Big Daddy dapat berkomunikasi dengan segmen atau target pasar yang akan mereka bidik dan mereka juga dapat melihat tingkatan selera pasar yang ada ditengah masyarakat. Tahapan ini Big Daddy juga dapat melihat perhatian masyarakat atau segmen pasar terhadap Big Daddy tentang event atau
57
acara yang sudah terselenggara ataupun yang akan diselenggaran. Dengan kata lain, pihak Management Big Daddy mendapatkan respon perhatian dari masyarakat tentang event atau acara yang sudah terselenggara ataupun yang akan terselenggara nantinya. Yang nantinya akan menjadi bahan evaluasi pihak menejemen Big Daddy ataupun dengan tahapan ini juga dapat membaca peluang pasar dan dapat melihat segmentase sesuai dengan umur, status sosial dan ekeonomi ditengah-tengah masyarakat. b. Menarik Minat (Interest) Setelah
melalui
tahapan
perhatian
(Attension)
dengan
melempar perhatian terhadap masyarakat atau target pasar dan mendapat respon perhatain dari masyarakat atau target pasar. Pihak Big Daddy dapat membaca minat mayarakat dan dengan tahapan ini lah menjadi pertimbangan untuk pihak Big Daddy dalam membuat suatu acara atau event yang sesuai dengan minat masyarakat atau target pasar yang dilihat dari segi umur, status sosial dan ekonomi untuk membuat suatu konser atau pertunjukan. Dan pihak Big Daddy juga melakukan hal membangun minat masyarakat dengan cara membuat membuat iklan dengan konsep yang mencuri perhatain masyarakat atau target pasar agar menarik minat masyarakat atau target pasar. Dalam bentuk TVC atau iklan televisi biasanya konsep yang digunakan adalah dengan warna-warna yang cerah dan menampilkan dokumentasi gambar aksi panggung sang artis
58
atau penyayi dalam melakukan konser sebelumnya atau pada saat melakukan konser di negara-negara sebelumnya. Serta dengan penempatan Billboard yang strategis dengan warna dan tulisan yang menarik dengan pemasangan secara berkelanjutan hingga sampai menjelang hari event tersebut akan diselenggarakan. c. Hasrat (Desire) Tahap ini untuk untuk menarik hasrat target pasar agar lebih tertarik akan setiap event atau pun pertunjukan yang diselenggarakan oleh Big Daddy, upanya untuk menarik hasrat masyarakat atau target pasar Big Daddy bekerjasam dengan Indigo Production sebuah rumah produksi (production house) yang memproduksi beberapa acara infotainment di televisi Dalam kerjasama ini Big Daddy melakukan promo dengan cara membuat suatu paket berita entertainmen yang ditayangan dalam salah satu segemen acara infotaiment tersebut dibukus oleh tim rumah produksi yang berisikan berita tentang artis yakni baik penyanyi maupun gruop band yang akan menggelar konser di Indonesia yang ditangani oleh pihak Big Daddy. Berita tersebut di siarkan atau ditayangan sesuai dengan perjanjian kerjasama yang dilakukan Big Daddy dengan Indigo Production selaku rumah produksi dan yang menyiarkan berita tersebut. ditayangkan secara berkesinambungan hingga mendekati hari event konser tersebut diselenggarakan.
59
d. Keputusan (Decision) Dalam tahap keputusan biasanya Pihak Big Daddy melakukan konfirmasi antar divisi dalam menjalankan promosi. Divisi yang terkait antara lain
Asset & Media Placeent, Media Ticketing &
Sponsorship, Sponsorship PR & Markting dan Finance. Melakukan Konfirmasi dalam mengambil keputusan tersebut untuk menghindari noise atau kendala saat melakukan promosi dikarenakan divisi-divisi tersebut satu sama lain saling berhubungan atau berkaitan. Dalam keputusan kerjasama dengan pihak sponsor biasanya mereka melakukan agreement atau persetujuan diantara pihak Big Daddy dengan pihak sponsor guna menghindari hal yang tidak diinginkan oleh satu sama lain. Begitu juga dengan dengan media sebagai Partner promo terlebih dahulu melakukan agreement guana melakukan kerja sama dalam melakukan promo. Menimbang
keputusan
dilakukan
Big
Daddy
guna
menghindari hal seperti kurang efektifnya promosi, biayaa produksi promosi yang mahal atau over budget. e. Tindakan (Action) Kegiatan yang dilakukan Big Daddy dalam hal melakukan promosi yakni melakukan membuat iklan mengenai pertunjukan atau event yang akan diselengagarakan, menjalin kerjasama dengan pihak media massa guna memeperlancar aktivitas promosi
60
2. Langkah
Rutin
Strategi
Komunikasi
Promosi
Big
Daddy
Entertainment Group Maka, sebelum melancarkan strategi tersebut, Big Daady Entertaiment selaku komunikator melakukan langkah-langkah dalam menginformasikan produk - produknya dalam jasa hiburan:31 a. Mengadakan press conference, yang dibuat sebagai sarana untuk mengumumkan, menjelaskan, mempertahankan atau mempromosikan kebijaksanaan dengan maksud untuk mengukuhkan pengertian dan penerimaan publik pada pemrakarsa acara. Tujuan utama dari Press conference adalah untuk membrikan informasi kepada masyarakat dengan mengundang para wartawan dengan harapan informasi yang disebarkan dapat dipublikasi melalui media. b. Mengajukan surat kerja sama, terhadap pihak media dalam hal kerjasama sebagai media partner yang akan mempromosikan atau menginformasikan acara yang akan diselenggarakan oleh Big Daddy Entertainment dengan cara melakukan kesepakatan-kesepakan tertentu. c. Proposal sponsorship, guna untuk pengajuan atau menawarkan kerjasama dengan pihak lain baik itu perusahaan, organisasi atau individu dalam mendukung acara yang akan digelar oleh Bid Daddy Entertaiment, hal ini dilakukan guna mendapat dukungan baik berupa materil maupun produk yang akan mendukung acara yang akan digelr nantinya.
31
2012
Hasil wawancara dengan Arif Ramadhoni, Media Relation & Sponorship 3 September
61
d. Media plan promo, melakukan perincian kebutukan produksi promosi melalui media massa baik cetak, elektoronik, on line, dan media luar ruang. Hal ini dilakukan untuk mengetahui seberapa banyak produksi yang dibutuhkan untuk setiap promosi yang dilakukan dan untuk mengetahui berapa biaya yang harus dikeluar untuk setiap promosinya. e. Progres report, membuat tabel kerjasama dengan pihak media yang akan menjadi media partner dalam acara yang akan digelar nantinya. Hal ini dilakukan setelah terjadinya kesepakatan dari pihak Big Daddy Entertainment dengan pihak media yang akan menjadi partner dalam acara yang akan digelar. f. Dateline media promo, membuat jadwal promosi media massa baik media cetak, elektronik, on line dan media luar ruang. Menyangkut tentang kapan dan sebarapa banyak durasi yang di tayangkan untuk promo media elektronik. Dan kapan, seberapa besar ukuran serta seberapa banyak yang akan diproduksi untuk media cetak dan media luar ruang.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang di terangkan pada isi bab-bab sebelumnya mengenai implementasi strategi komunikasi Big Daddy dalam penggunaan media massa dan media luar ruang maka dapat disimpulkan: 1. Dalam melakukan strategi komunikasi guna untuk melakukan promosi atau sosialisasi atas acara-acara yang akan digelar maka Big Daddy menggunakan
media
massa
untuk
menyebarkan
informasi
dan
promosinya. Media massa yang digunakan adalah media cetak antara lain koran, majalah dan tabloid. Sedangkan untuk media elektronik seperti yakni bekerja sama dengan rumah produksi yang mempunyai program di televisi swasta seperti SCTV, Trans7,
dan RCTI serta stasiun-stasiun
radio sebagai partner media dan media baru atau internet dalam penggunaan
akun
media
sosial
dan
akun
domain
pribadi
perusahaan.Dalam penggunakan media luar ruang Big Daddy melakukan pemasangan billboard, baliho, spanduk, umbul-umbul, dibeberapa titik strategis untuk menjangkau pengguna jalan yang melalui jalan tersebut. Serta penyebaran flyers atau brosur dan roll banner di tempat pembelian tiket event yang akan di selengarakan. Dan pemasangan back drop pada saat press confrence dilakukan.
62
63
2. Dalam melakukan strategi komunikasi guna untuk mempromosikan acara yang akan diselenggarakan oleh Big Daddy Entertainmen group melakukan langkah-langkah:
Mengadakan press conference, yang dibuat sebagai sarana untuk mengumumkan, menjelaskan, mempertahankan atau mempromosikan kebijaksanaan dengan maksud untuk mengukuhkan pengertian dan penerimaan publik pada pemrakarsa acara. Tujuan utama dari Press conference adalah untuk memberikan informasi kepada masyarakat dengan mengundang para wartawan dengan harapan informasi yang disebarkan dapat dipublikasi melalui media.
Mengajukan surat kerja sama, terhadap pihak media dalam hal kerjasama sebagai media partner yang akan mempromosikan atau menginformasikan acara yang akan diselenggarakan oleh Big Daddy Entertainment dengan cara melakukan kesepakatan-kesepakan tertentu.
Proposal sponsorship, guna untuk pengajuan atau menawarkan kerjasama dengan pihak lain baik itu perusahaan, organisasi atau individu dalam mendukung acara yang akan digelar oleh Bid Daddy Entertaiment, hal ini dilakukan guna mendapat dukungan baik berupa materil maupun produk yang akan mendukung acara yang akan digelr nantinya.
Media plan promo, melakukan perincian kebutukan produksi promosi melalui media massa baik cetak, elektoronik, on line, dan media luar ruang. Hal ini dilakukan untuk mengetahui seberapa banyak produksi
64
yang dibutuhkan untuk setiap promosi yang dilakukan dan untuk mengetahui berapa biaya yang harus dikeluar untuk setiap promosinya.
Progres report, membuat tabel kerjasama dengan pihak media yang akan menjadi media partner dalam acara yang akan digelar nantinya. Hal ini dilakukan setelah terjadinya kesepakatan dari pihak Big Daddy Entertainment dengan pihak media yang akan menjadi partner dalam acara yang akan digelar.
Dateline media promo, membuat jadwal promosi media massa baik media cetak, elektronik, on line dan media luar ruang. Menyangkut tentang kapan dan sebarapa banyak durasi yang di tayangkan untuk promo media elektronik. Dan kapan, seberapa besar ukuran serta seberapa banyak yang akan diproduksi untuk media cetak dan media luar ruang
B. Saran Berdasarkan beberapa pemaparan yang ada di kesimpulan diatas, maka penulis mencoba memberikn saran kepada Big Daddy Entertainment group, semoga bermanfaat dan dapat dijadikan pertimbangan. 1. Dalam melakukan hal promosi disarankan membuat isu sebelumnya untuk event yang akan digelar tanpa harus menyebutkan event tersebut agar menjadi penasaran ditengah masyarakat. 2. Mengemas informasi yang akan di tayangankan, siarkan dan di cetak semenarik mungkin agar masyarakat tergugah.
DAFTAR PUSTAKA Arni, Muhammad, Komunikasi Organisasi, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2007 David, Fred R., Manajemen Strategi Konsep, Jakarta: Prenhalindo, 2002 Effendy, Onong Uchjana, Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek, Bandung, PT. Remaja Rosdakarya 1992, cet ke-4 ____________________, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, Bandung:PT.Citra Aditya Bakti, 1993, cet ke-1 Hadi, Sutrisno, Metodologi Research, jilid ke-3 Yogyakarta: Andi Offset, 1989 Jauch, Lawrence R. & Glueck, William F., Manajemen Strategis dan Kebijakan Perusahaan, Jakarta: PT. Erlangga, 1988, cet.ke-3 Kennedy John E., R. Dermawan, Marketing Communication: Taktik & Strategi, Jakarta: PT. Bhuana Ilmu Populer, 2006 Moleong, Lexy J., Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosdakarya 2009, cet ke-26 Mortopolo, Ali, Strategi Kebudayaan, Jakarta: Esiter For Strategic End International Study, terjemahan cet ke-1 Mulyana, Deddy, Metlit Kualitatif: Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004, cet ke-4 Nazin, Moh., Metode Penelitian, Bandung: Ghalia Indonesia, 1999 Nuridin, Hubungan Media Konsep dan Aplikasi, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2008 Pearce and Robinson, Manajemen Strategik, terjamahan Jakarta, Binarupa Aksara 1997 Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga, Jakarta: Balai Pustaka, 2005 Rhenald, Kasali , Manajemen Periklanan Konsep dan aplikasinya Di Indonesia. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti 1993 Rusla, Rosady, Manajemen Publuc Relations dan Media Komunikasi, Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 1998
65
66
______________, Manajemen Humas & Komunikasi Knsepsi & Aplikasi, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. 2002 Salam, Syamsir dan Arifin, Jaenal, Metodologi Penelitian Sosial, Jakarta: UIN Press, 2006 Salim, Agus, Teori dan Paradigma Sosial dari Denzin Guba dan Penerapannya, Yogyakarta: PT Tiara Wacana Yogya, 2001, cet ke-1 Saputra, Wahidin & Nasrullah, Rulli, Public Relations 2.0 Teori dan Praktik Public Relations di Era Cyber, Jakarta: Gramata Publishing, 2011 Soehoet, Hoet, Media Komunikasi, Jakarta: Yayasan Kampus Tercinta IISIP, 2003 Steiner, George & Mineer, John, Manajemen Strategik, Jakarta: Erlangga Supratikno, Handrawan, Advanced Strategic Management; Back To Basic Approach, Jakarta: PT. Grafindo Utama, 2003 Tondowijojo, Media Massa dan Pendidikan, Yogyakarta: Kanisius, 1895
WAWANCARA Hasil wawancara dengan Arif Ramadhoni, Media Relation & Sponorship pada 3 September 2012
Kantor Big Daddy Entertainment Grouop Jalan Asia Afrika Gedung Senayan City Pannin Tower Lantai 21
Big Wave Konser Glora Bung Karno Senayan Jakarta,Senin 20 September 2012
Linkin Park A Thousand Suns World Tour Glora Bung Karno Senayan Jakarta, Selasa 21 September 2012