IMPLEMENTASI SMM ISO 9001:2008 DALAM MENINGKATKAN LAYANAN AKADEMIK DI SMK NEGERI 18 JAKARTA
Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Salah Satu Syarat Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh : Kholilur Rohman NIM. 1112018200034
JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2017
I
II
III
IV
V
ABSTRAK Kholilur Rohman. 1112018200046. Implementasi SMM ISO 9001:2008 dalam Meningkatkan Layanan Akademik di SMK Negeri 18 Jakarta. Skripsi. Jurusan Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2016. Kata Kunci: SMM ISO 9001:2008 dan Layanan Akademik Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 dalam meningkatan layanan akademik di SMK Negeri 18 Jakarta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dalam bentuk metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam skripsi ini dilakukan dengan cara: 1) Dokumentasi, 2) Wawancara, dan 3) Observasi. Wawancara dilakukan dengan Kepala Sekolah, Wakil Manajemen Mutu (WMM), Waka Kurikulum Kurikulum, Koordinator BK, wali kelas, dan peserta didik. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 pada layanan akademik di SMK Negeri 18 Jakarta berjalan dengan baik. Hal ini terbukti dengan telah diterapkannya prinsip dari ISO, adanya SOP, berjalannya program dan sasaran yang sudah ditetapkan, dan adanya evaluasi berkelanjutan. Data hasil penelitian ini, diharapkan bisa memberikan masukan kepada Kepala Sekolah untuk senantiasa menumbuhkan komitmen bersama kepada berbagai pihak di sekolah dalam penerapan SMM ISO 9001:2008 khususnya dalam layanan akademik. Kepada bidang Kurikulum dan bidang Bimbingan Konseling untuk lebih bersinergi serta saling bekerjasama dalam memberikan kegiatan pembelajaran maupun kegiatan bimbingan konseling kepada peserta didik dalam upaya meningkatkan layanan akademik.
VI
ABSTRACT Kholilur Rohman. 1112018200046. The implementation of QMS ISO 9001: 2008 in Improving Academic Services at SMK Negeri 18 Jakarta. Skripsi. Education Management Department. Faculty of Tarbiyah and Teaching Science, Islamic State University Syarif Hidayatullah Jakarta, 2016. Keywords: QMS ISO 9001: 2008 and Academic Services This study aimed to describe the implementation of Quality Management System ISO 9001: 2008 in improving Academic Services at SMK N 18 Jakarta. The method used in this study was qualitative approach in form of qualitative descriptive method. Data collection techniques in this skripsi was done by: 1) Documentation, 2) Interviews, 3) Observation. The researcher conducted interviews with school principal, Deputy of Quality Management (WMM), Deputy of Curriculum Coordinator BK, teachers, and students. This was to get the needed information. The results showed that the Quality Management System ISO 9001: 2008 in academic services at SMK N 18 Jakarta goes well. This, demonstrated by the application of the principles of ISO, SOP, the program and objectives were already set, and their ongoing evaluation. Based on this results, the researcher suggested to the school principal to always foster a shared commitment to the various parties at school in implementation of QMS ISO 9001: 2008 especially in the academic services. To the field of curriculum and BK for more synergy and work together to provide learning activities or guidance and counseling to students in order to improve academic service.
VII
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang senantiasa selalu penulis ucapkan sebagai ungkapan rasa syukur atas segala limpahan nikmat, rahmat dan anugrah-Nya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini sebagai persyaratan dalam mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd). Sebuah karya yang mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi diri penulis khususnya dan umumnya bagi seluruh pembaca karya ini. Shalawat dan salam semoga Allah selalu limpahkan kepada junjungan Muhammad saw yang telah membimbing umatnya untuk menuju kebahagaian dunia dan akhirat. Penulis sadar bahwa dalam proses penyelesaian skripsi ini banyak pihak yang telah memberikan bimbingan serta bantuan baik materil dan moral kepada penulis. Maka dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syaruf Hidayatullah Jakarta 2. Dr. Hasyim Asy’ari, M. Pd. Ketua Jurusan Manajemen Pendidikan, FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sekaligus Penguji Skripsi (1) dan Dr. Zahrudin, Lc., M.Pd Penguji Skripsi (2). Terimakasih telah meluangkan waktunya dalam menguji dan memberi nilai akademik terakhir saya. 3. Prof. Dr. Husni Rahim (Dosen Pembimbing Skripsi 1) dan Drs. Rusydy Zakaria, M.Ed, M.Phil (Dosen Pembimbing Skripsi 2) dalam penulisan skripsi. Terimakasih telah meluangkan banyak waktu, tenaga serta pikirannya dengan penuh kesabaran dalam membantu, membimbing, dan mendukung penulis sehingga terselesaikan skripsi ini dengan baik. 4. Mu’arif SAM M.Pd (Dosen Pembimbing Akademik) yang telah memberikan bimbingan akademik dan motivasi kepada penulis selama proses perkuliahan. 5. Seluruh dosen dan staf Jurusan Manajemen Pendidikan dan Fakultas Tarbiah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah memberikan
VIII
segenap ilmu dan keahlian kepada penulis dan turut melancarkan usaha pembuatan skripsi ini. 6. Segenap Karyawan Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan perpustakaan-perpustakaan fakultas. 7. Drs. Ramli selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 18 Jakarta yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di sekolah tersebut, sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan baik. Ibu Dra. Hj. Rose Agustin (Wakil Manajemen Mutu), Dra. Hj Maulis Taroh, M.M (Koordinator BK), Dra. Hj Martutik, MM (Waka Kurikulum dan segenap guru-guru semoga Allah memberikan keberkahan dan kesehatan. 8. Ayahanda tercinta Bapak Musyafa’, ibunda tersayang Istifaiyah, S.Pd yang selalu memberikan kasih saying dan senantiasa mendukung secara moril maupun materil, yang selalu mendoakan putranya di sela-sela sudutnya ketika sholat dan mendoakan disetiap waktu, sehingga penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan. Robbighfirli wa li waalidayya warhamhuma kamaa robbayani shoghiro. Aaamin. 9. Kakak pertama Siti Miftahur Rahma, S.S.I, kakak kedua Shohibul Fadhilah S.Pd.i dan adikku yang bungsu Muhammad Mish Baahul Muniir, yang selalu memotivasi penulis untuk segera menyelesaikan penelitian, agar pula menjadi orang yang sukses serta bermanfaat untuk orang banyak. 10. Keluarga besar Lembaga Tahfizh dan Ta’lim Al-Qur’an (LTTQ) Masjid Fathullah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, diantaranya Sulastri Rahayu S.Pd, Ahmad As’ad, Maisaroh S.E.Sy, Sherley Zulianawati, Iis Mawati S.Pd, Ina Nurhasanah, Nurul Hikmah, Ifah Affiah Amin Kitabi, Faiz Nashrullah Alhakim, Aldy Syarifullah, Yuli Herawati, An Ukhrija Yaumi dan tementeman yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Terimaksih yang selalu memberikan motivasi dan dukungan untuk segera menyelesaikan skripsi ini dengan baik. 11. Kepada Siti Alawiyah S.Pd, dan Fitriana S.Pd yang sudah menemani penelitian di SMK N 18 Jakarta. Kepada Siti Aisyah, S.Pd, Akbar, Vidi Septiyani , Abdul Basit, Sholahudin, Denti Ria Rianti, Abdillah yang menjadi
IX
patner selama proses menyelesaikan bimbingan skripsi. Dan teman-teman seperjuangan Manajemen Pendidikan angkatan 2012, kawan kawan Power Ranger (Kelas A dan B), Bunglon (Kelas A) dan Semut Ranger (Kelompok Manajemen Pendakian Gunung) yang selalu indah untuk dikenang, selalu berbaik hati dan saling support satu sama lain. 12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, baik secara langsung maupun tidak langsung, yang turut memberikan dukungan dan do’a dalam proses penulis laporan skripsi ini.
Jazakumullah Khoiron Katsiro. Hanya Allah swt yang dapat membalas jasa dan kebaikan Antum sekalian, semoga mendapat ganjaran kebaikan yang berlipat dari Allah swt. Aamin. Penulis berharap, semoga skripsi ini dapat menjadi sumbangan ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi penulis dan bagi pembaca. Wassalamu’alaikum Wr. Wb. Jakarta,
Desember 2016 Hormat saya,
Kholilur Rohman Penulis
X
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN ................................... Error! Bookmark not defined. LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ....... Error! Bookmark not defined. LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI ....... Error! Bookmark not defined. UJI REFERENSI ................................................... Error! Bookmark not defined. SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIYAH ..... Error! Bookmark not defined. ABSTRAK ............................................................................................................... I KATA PENGANTAR ........................................................................................ VIII DAFTAR ISI ......................................................................................................... XI DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... XIV BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah.......................... Error! Bookmark not defined. B. Identifikasi Masalah ................................ Error! Bookmark not defined. C. Pembatasan Masalah ............................... Error! Bookmark not defined. D. Rumusan Masalah ................................... Error! Bookmark not defined. E. Tujuan dan Manfaat Penelitian .............. Error! Bookmark not defined. F. Manfaat Penelitian .................................. Error! Bookmark not defined. BAB II KAJIAN TEORI A. SMM ISO 9001:2008 .............................. Error! Bookmark not defined. 1. Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO .......Error! Bookmark not defined. 2. Prinsip SMM ISO 9001:2008 ......................Error! Bookmark not defined. 3. Persyaratan SMM ISO 9001:2008 ..............Error! Bookmark not defined. 4. Manfaat Penerapan SMM ISO 9001:2008 Error! Bookmark not defined. 5. Metode Layanan Pembinaan Konsultan Manajemen SMM ISO 9001:2008 ......................................................Error! Bookmark not defined. 6. Hambatan Dalam Implementasi SMM ISO 9001:2008 Error! Bookmark not defined.
B. Layanan Akademik ................................. Error! Bookmark not defined. 1. Pengertian Layanan Akademik ..................Error! Bookmark not defined.
XI
2. Tujuan Layanan Akademik..........................Error! Bookmark not defined. 3. Standar layanan akademik ...........................Error! Bookmark not defined. 4. Fokus Konsep Layanan Akademik .............Error! Bookmark not defined. C. Penelitian yang Relafan .......................... Error! Bookmark not defined. D. Kerangka Berfikir ................................... Error! Bookmark not defined. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu .................................. Error! Bookmark not defined. B. Metodologi Penelitian ............................. Error! Bookmark not defined. C. Sumber Data ............................................ Error! Bookmark not defined. D. Teknik Pengumpulan Data ...................... Error! Bookmark not defined. E. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ... Error! Bookmark not defined. F. Instrumen Penelitian ............................... Error! Bookmark not defined. BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian ........ Error! Bookmark not defined. 1. Profil SMK Negeri 18 Jakarta ............ Error! Bookmark not defined. 2. Visi dan Misi SMK Negeri 18 Jakarta Error! Bookmark not defined. 3. Keadaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMK N 18 Jakarta ............................................................ Error! Bookmark not defined. 4. Keadaan Siswa.................................... Error! Bookmark not defined. 5. Sarana dan Prasarana SMK Negeri 18 Jakarta . Error! Bookmark not defined. 6. Akreditasi dan Sertifikat ISO 9001:2008 ......... Error! Bookmark not defined. B. Deskripsi Data ......................................... Error! Bookmark not defined. 1. Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 ................ Error! Bookmark not defined. 2. Pembahasan Layanan Akademik SMK Negeri 18 Jakarta ......... Error! Bookmark not defined. C. Analisa Data dalam Layanan Akademik . Error! Bookmark not defined. 1. Layanan Kurikulum Pembelajaran ..... Error! Bookmark not defined. 2. Layanan Bimbingan Konseling .......... Error! Bookmark not defined. D. Temuan Hasil Penelitian ......................... Error! Bookmark not defined.
XII
BAB V PENUTUP B. Kesimpulan ............................................. Error! Bookmark not defined. C. Saran ....................................................... Error! Bookmark not defined. DAFTAR PUSTAKA ............................................ Error! Bookmark not defined. LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1
Isi dan Kegunaan ISO .................................................................................. 11
Tabel 2.2
Alur Proses Setting SMM ISO 9001:2008 .................................................. 20
Tabel 3.1
Kisi-Kisi Instrumen Wawancara ................................................................ 48
Tabel 3.2
Daftar Ceklist Studi Dokumentasi .............................................................. 50
Tabel.3.3
Kisi-kisi Pedoman Observasi ...................................................................... 51
Tabel 4.1
Data Jumlah Guru ........................................................................................ 54
Tabel 4.2
Data Jumlah Siswa .................................................................................... 55
Tabel 4.3
Data Sarana dan Prasarana .......................................................................... 56
Tabel 4.4
Akreditasi Kompetensi Keahlian ................................................................. 57
Tabel 4.5
Data Prestasi ................................................................................................ 58
Tabel 4.6
Prosedur Peningkatan Kehadiran Guru ....................................................... 62
Tabel 4.7
Prosedur Memepertahankan Prosentase Kelulusan ..................................... 63
Tabel 4.8
Prosedur Peningkatan Nilai Rata-Rata Uji Kompetensi .............................. 64
Tabel 4.9
Program Kerja Waka Kurikulum Tahun Pelajaran 2015-2016 ................... 65
Tabel 4.10 Prosedur Instruksi Kerja Desain Kurikulum ............................................... 67 Tabel 4.11 Prosedur Pemantauan dan Pengukuran Proses KBM .................................. 71 Tabel 4.12 Prosedur Peningkatan Kehadiran Siswa ...................................................... 74 Tabel 4.13 Prosedur Mempertahankan Kehadiran Siswa .............................................. 75 Tabel 4.14 Program Kerja Bimbingan Konseling Tahun Pelajaran 2015-2016 ............ 76 Tabel 4.15 Prosedur Penanganan Siswa Bermasalah .................................................... 79 Tabel 4.16 Prosedur Siswa Terlambat Di Sekolah ........................................................ 80 Tabel 4.17 Prosedur Siswa Tidak Hadir Tanpa Keterangan ......................................... 81 Tabel 4.18 Keterlaksanaan Sasaram Peningkatan Nilai Rata-Rata Uji Kompetensi ..... 84
XIII
Tabel 4.19 Keterlaksanaan Sasaran Mempertahankan Prosentase Lulusa .................... 85 Tabel 4.20 Nilai Ujian Nasional (UN) dari 2011-2012 sampai 2015-2016 .................. 86 Tabel 4.21 Jadwal Mengajar Guru BK .......................................................................... 89
XIV
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Daftar Ceklis Studi Dokumentasi Lampiran 2 Pedoman Observasi Lampiran 3 Transkip dan Hasil Wawancara Kepala Madrasah Lampiran 4 Transkip dan Hasil Wawancara Wakil Manajemen Mutu Lampiran 5 Transkip dan Hasil Wawancara Waka Kurikulum Lampiran 6 Transkip dan Hasil Wawancara Koor Bimbingan Konseling Lampiran 7 Transkip dan Hasil Wawancara Wali Kelas Lampiran 8 Transkip dan Hasil Wawancara Siswa Lampiran 9 Data Guru SMK Negeri 18 Jakarta Lampiran 10 Sasaran dan Rencana Mutu Bidang Kurikulum Lampiran 11 Instruksi Kerja Bidang Kurikulum Lampiran 12 Program Kerja Bidang Kurikulum 2015-2016 Lampiran 13 Keterlaksanaan Sasaran Mutu Bidang Kurikulum Lampiran 14 Sasaran dan Rencana Mutu Bidang BK Lampiran 15 Instruksi Kerja Bidang BK Lampiran 16 Program Kerja Bidang BK 2015-2016 Lampiran 17 Keterlaksanaan Sasaran Mutu BK Lampiran 18 Daftar Referensi Lampiran 19 Surat Permohonan Pembimbing Lampiran 20 Surat Permohonan Izin Penelitian Lampiran 21 Surat Keterangan Penelitian Dari Sekolah
XV
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan menduduki posisi sentral dalam pembangunan negara karena sasarannya adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pendidikan sebagai kunci utama dalam meningkatkan dan mempersiapkan sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing tinggi. Maka dari itu perlunya upaya yang sistematik dan terencana untuk menciptakan sebuah pendidikan yang bermutu. UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dengan jelas menyatakan bahwa fungsi pendidikan nasional adalah dalam rangka mewujudkan amanat dalam Pembukaan UUD, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Tujuannya adalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, warga negara demokratis, serta tanggung jawab.1 Untuk memujudkan tujuan pendidikan tersebut dibutuhkan sistem pendidikan yang bermutu. Pendidikan bermutu lahir dari sistem perencanaan yang baik dengan materi dan sistem kelola yang baik, dan disampaikan oleh guru yang baik dengan komponen pendidikan yang bermutu. Oleh karena itu, harus melibatkan seluruh stakeholder seperti tenaga pendidik dan kependidikan, peserta didik, masyarakat serta pemerintah agar terjalin dan terbentuk sistem yang baik untuk menjadikan pendidikan yang bermutu. Hal ini sesuai dengan UU No. 20 Tahun 2003 tentang sisdiknas BAB III pasal 4 ayat 6 yang berbunyi: Pendidikan diselenggarakan dengan memperdayakan semua komponen masyarakat melalui peran serta dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu layanan pendidikan”.2 Dalam era modern ini, segala bentuk layanan kegiatan yang berhubungan untuk menjamin kepuasan pelanggan adalah sebuah keharusan 1 2
UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3 Ibid., Bab III Pasal 4 (Tanpa Nomor Halaman)
1
2
bagi suatu lembaga pendidikan baik pemerintahan maupun swasta. Begitu juga pada layanan akademik di sekolah, dimana pelaksanaannya harus melakukan penjaminan terhadap proses kegiatan belajar mengajar yang bertujuan untuk peningkatan kepuasan pelanggan. Salah satu upaya untuk melakukan penjaminan mutu pendidikan di sekolah adalah menerapkan Sistem
Manajemen
Mutu
(SMM)
International
Organization
for
Standardization (ISO) 9001:2008. Penerapan SMM ISO 9001:2008 diharapkan
dapat
mengembangkan
secara
berkelanjutan
(continual
improvement) terhadap layanan di sekolah yang memiliki prosedur kerja yang operasional dan terukur, memiliki acuan buku yang disepakati oleh semua warga sekolah, dan memiliki pengendalian pengarsipan, sehingga sekolah dipastikan memiliki kinerja yang terukur dan terencana dengan jelas. Organisasi ISO ini merupakan lembaga badan standar dunia yang dibentuk untuk meningkatkan mutu yang berkaitan dengan barang dan jasa serta
menerbitkan
standar-standar
pada
tingkat
Internasional
yang
berkedudukan di Genewa, Swiss. ISO sendiri terdiri dari beberapa jenis salah satunya ISO 9001:2008. Seri ISO 9001:2008 merupakan standar internasional untuk Sistem Manajemen Mutu (SMM), yang mencakup persyaratan dan rekomendasi untuk desain dan penilaian dari suatu sistem manajemen mutu. SMM ini bertujuan menjamin organisasi akan memberikan produk (brang/jasa) yang dihasilkan dari suatu proses sistem manajemen mutu yang memenuhi standar internasional. Untuk memperoleh sertifikat ISO, sekolah harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan dari pihak ISO karena adanya sertifikat akan memberikan manfaat keyakinan dan kepastian pelayanan kepada pelanggan sesuai standar pelayanan minimal, meningkatkan kepuasan, dan kepercayaan serta loyalitas kepada pelanggan. Penerapan SMM ISO 9001:2008 memberikan dampak positif dalam lembaga pendidikan. Menurut Purwadi dalam bukunya ISO 9001:2008 Document Development Compliance Manual menjelaskan bahwa; 1)
2
3
Memberikan sistem yang konsisten dalam menjalankan manajemen perencanaan dan proses pada setiap sub unit kerja di sekolah. 2) Memberikan sistem pengendalian pada dokumen dan pencegahan terhadap proses-proses manajemen yang tidak sesuai. 3) Memberikan sistem untuk meningkatkan secara berkelanjutan di sekolah tersebut”.3 Hal tersebut membuktikan bahwa penerapan SMM ISO 9001:2008 dapat memberikan dampak positif bagi lembaga pendidikan dan kinerja organisasi dalam upaya meningkatkan kepuasan pelanggan secara terus menerus serta menjamin kelancaran kegiatan dan memastikan siklus kegiatan yang ada di sekolah berjalan dengan baik. Penerapan SMM ISO 9001:2008 disekolah dikatakan penting karena memfokuskan pada peningkatan layanan pendidikan dari semua sektor yang ada di sekolah, diantaranya WMM (wakil manajemen mutu), kurikulum, BP/BK, sarana prasarana, humas, dan kesiswaan. Agar penerapan ISO tersebut berjalan lancar di sekolah perlu adanya pengendalian pengarsipan, memiliki prosedur kerja yang operasional dan terukur, memiliki acuan baku yang disepakati oleh semua warga sekolah, sehingga sekolah tersebut dipastikan memiliki kinerja yang terukur dengan jelas bahwa apapun yang dikerjakan pasti jelas hasilnya. Pemberian layanan tersebut tidak lain semata-mata untuk layanan akademik pada siswa, karena siswalah yang terkena langsung dampak dari sistem yang diterapkan oleh sekolah dan sekolah perlu memfasilitasi siswa dengan berbagai layanan dan kegiatan yang menunjang perkembangan akademik siswa. Berdasarkan penjelasan diatas, penulis memfokuskan pada layanan akademik pada aspek bidang kurikulum dan bidang Bimbingan Konseling (BK). Karena layanan akademik merupakan layanan bimbingan dan konseling yang memandirikan peserta didik dalam kegiatan belajar, meliputi
3
Purwadi, ISO 9001:2008 Document Development Compliance Manual, (Media Guru : 2012 ), h. 35
3
4
kegiatan pembelajaran dikelas, mengerjakan tugas terstruktur dari guru dan belajar secara mandiri.4 Bidang kurikulum merupakan “ruh” dari layanan akademik karena sarana untuk mencapai tujuan pendidikan. Andai kurikulum tidak dipersiapkan dan pelaksana kurikulum (guru) tidak searah jalan yang ditentukan maka dapat dipastikan pencapain tujuan pendidikan tidak berjalan dengan lancar saat proses kegatan belajar mengajar dan berdampak pada siswa dalam menyerap materi yang diajarkan apalagi tidak menjadikan mandiri siswa dalam kegaitan belajar. Sedangkan bidang bimbingan konseling merupakan layanan penunjang dari kegiatan belajar siswa agar memiliki kesiapan, keterampilan, dan kebiasaan belajar efektif sehingga memiliki kemandirian akademik yang kokoh.5 Layanan BK tersebut diberikan untuk memberikan motivasi siswa dalam proses belajar sehingga membantu mengembangkan potensi seoptimal mungkin. Berdasarkan hal tersebut, layanan akademik perlu disiapkan dan ditingkatkan sistemnya dalam memberikan layanan terbaik untuk siswa agar proses
kegaiatan
berlajar
berjalan
dangan
baik.
Maka
diperlukan
perencanaan, program, sasaran dan intruksi kerja yang jelas agar pelaksanaannya berjalan dengan baik dan terarah. Ini sejalan dengan hasil penelitian terdahulu mengenai layanan akademik yang dilakukan oleh Suaibatul Aslamiyah bahwa: ”tingkat kepuasan layanan akademik MAN 9 Jakarta Timur yang meliputi layanan bimbingan dan konseling, layanan kurikulum pembelajaran, dan layanan penunjang berada pada rata-rata cukup memuaskan. Hasil rata-rata tersebut berdasarkan kegiatan guru dikelas yang berkaitan dengan penjelasan materi, cara guru mengajar, dan metode yang digunakan guru pada saat memberikan
4
Ruang Lingkup Profe si Keguruan Layanan Bimbingan Akademik, diakses melalui http://jsy11.blogspot.co.id/2013/05/ yang diakses pada Tanggal 8 Agustus 2016 5 Panduan layanan akademik siswa, Pembina SMK, diakses melalui http://www.docstemplate.com/panduan-layanan-akademik-siswa ,pada tanggal 8 Agustus 2016
4
5
materi di sekolah”.6 Selain itu contoh lainnya adalah penelitian terdahulu yanag dilakukan oleh Eka Chandra bahwa: ” Dengan adanya upaya yang dilakukan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta dalam rangka meningkatkan mutu layanan akdemik maka akan terbentuk kepuasan mahasiswa sebagai penilaian terhadap layanan akademik yang diberikan mahasiswa dan juga akan merasa dihargai serta diberikan perhatian, bimbingan dan arahan terhadap kegiatan akademik yang mereka lakukan”.7 Dari hasil penelitian tersebut mengindikasikan bahwa cara kerja sistem layanan akademik dapat menjadikan kepuasan dan hasil yang baik pada siswa. Layanan akademik yang diberikan lembaga pendidikan atau sekolah dalam bentuk penyajian, tindakan, dan informasi serta akan lebih terasa pelaksanaannya apabila diuraikan dalam bentuk langkah-langkah prosedur berupa Standart Operational Procedure (SOP) yang baik dan sistematik. Layanan ini untuk meningkatkan kepercayaan yang diberikan kepada pengguna jasa seperti siswa, wali murid dan mayarakat, sekaligus meningkatkan
kinerja
pihak
penyelenggara
dalam
melaksanakan
kegiatannya, yang pada akhirnya dapat memberikan kepercayaan dan kepuasan kepada pengguna jasa pada layanan yang ada disekolah tersebut. Salah satu sekolah yang menerapkan SMM ISO 9001;2008 adalah SMK Negeri 18 Jakarta. Sekolah tersebut secara resmi menerapkan sejak Juni 2009 dengan nomor sertifikat QS 7040 dikeluarkan oleh World Quality Assurance (WQA).8 Berarti sudah menerapkan ISO 9001:2008 selama 7 tahun atau hingga sekarang. Selama penerapan SMM ISO tersebut mengalami perbaikan disetiap aspek dan sudah berjalan dengan baik, namun masih terdapat beberapa masalah diataranya 1) Belum optimalnya pencapaian sasaran mutu SMM ISO 6
Subiatul Aslamiyah, “Analisis Tingkat Kepuasan Siswa Terhadap Layanan Akademik di MAN 9 Jakarta Timur”, Program Studi Manajemen Pendidikan Jurusan Kependidikan Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2013 7 Eka Chandra, “ Tingkat kepuasan mahsiswa terhadap layanan akademik Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta”, Program Studi Manajemen Pendidikan Jurusan Kependidikan Islam Fakultas Ilmu Tarbyiah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakart 2005. 8 Profil SMK Negeri 18 Jakarta, Tahun Pelajaran 2015/2016
5
6
9001:2008 disekolah. 2) Kurang tertibnya administasi layanan KBM pada siswa. 3) Belum maksimalnya pelaksanaan SMM ISO 9001:2008 dalam pelayanan akademik. 4) Sebagian siswa tidak menggunakan kesempatan layaanan remedial yang diberikan oleh guru.9 Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik melalkukan penelitian skripsi dengan judul “Implementasi SMM ISO 9001:2008 Dalam Meningkatkan Layanan Akademik Di SMK Negeri 18 Jakarta” B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat diidentifikasi masalahmasalah sebagai berikut: 1. Belum optimalnya pencapaian sasaran mutu SMM ISO 9001:2008 disekolah. 2. Kurang tertibnya administasi layanan KBM pada siswa. 3. Belum maksimalnya pelaksanaan SMM ISO 9001:2008 dalam pelayanan akademik. 4. Sebagian siswa tidak menggunakan kesempatan layaanan remedial yang diberikan oleh guru. C. Pembatasan Masalah Dari identifikasi masalah yang telah dipaparkan diatas, tidak semua masalah diteliti karena keterbatasan waktu dan tenaga penulisan, serta penelitian
dapat
dilaksanakan
dengan
terarah,
tidak
meluas,
dan
mendapatkan hasil sesuai dengan yang diinginkan, maka penulis membatasi masalah pada pelaksanaan SMM ISO 9001:2008 dan layanan akademik. D. Rumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah “Bagaimana implementasi SMM ISO 9001:2008 dalam meningkatkan layanan akademik di SMK Negeri 18 Jakarta”. 9
Observasi peneliti di SMK Negeri 18 Jakarta.
6
7
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah maka penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan implementasi SMM ISO 9001:2008 dalam meningkatkan layanan akademik di SMK Negeri 18 Jakarta. F. Manfaat Penelitian Manfaaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Sebagai bahan untuk menarik minat penelitian lain agar meneliti tentang implementasi SMM ISO 9001:2008 dalam meningkatkan layanan akademik 2. Sebagai bahan kajian bagi peneliti lain dalam kajian penelitian mengenai implementasi SMM ISO 9001:2008 dalam meningkatkan layanan akademik 3. Sebagai masukan bagi sekolah dalam meningkatan layanan akademik
7
BAB II KAJIAN TEORI A. SMM ISO 9001:2008 1. Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO Sebelum membahas International for Standardization (ISO), akan dijelaskan terlebih dahulu mengenai pengertian mutu. Menurut Standar ISO 8402 Quality Management and Quality Assurance Vocabulary, mutu adalah keseluruhan gambaran dan karakteristik suatu produk atau jasa yang berkaitan dengan kemampuan untuk memenuhi kebutuhankebutuhan yang dinyatakan secara langsung/ tersurat maupun secara tidak langsung / tersirat.10 Definisi mutu menurut ISO, jika digunakan pada pendidikan maka penulis dapat menyimpulkan bahwa seluruh aspek yang terdapat di sekolah mampu memberikan fasilitas dan sistem dalam kegiatan belajar sehingga siswa merasakan dampak layanan tersebut baik baik berupa fisik maupun jasa. Adapun menurut beberapa pakar yang mendefinisikan mengenai pengertian mutu. Diantaranya adalah sebagai berikut: a) Goetsch dan Davis, menyebutkan mutu merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan. b) Joseph M. Juran, mendefinisikan mutu sebagai kecocokan untuk pemakainya atau sesuai dengan kegunaan. c) Philip B. Crosby berpendapat bahwa mutu adalah kesesuaian individual terhadap persyaratan atau tuntutan. d) K. Ishikawa bahwa “quality is custumer satisfaction”. Dengan kata demikian pengertian mutu tidak dapat dilepas dari kepuasan pelanggan.11 Dari definisi tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa mutu adalah keadaan yang sesuai dan melebihi harapan pelanggan hingga 10
Khaerul Umam, Manajemen Perkantoran: Refrensi Untuk Para Akademisi dan Praktisi, (Bandung: Pustaka Setia, 2014), h. 281 11 Engkoswara dan Aan Komariah, Administrasi Pendidikan (Bandung: Alfabeta, 2012), Cet. 3, h. 304-305
8
9
pelanggan memperoleh kepuasan. Apabila dikaitkan dalam sekolah maka pelayanan dan sistem yang ada disekolah memberi efek kepuasan pada siswa sebagai dampak langsung dan wali murid sebagai penerima jasa tersebut. Mutu pendidikan bersifat relatife karena tidak semua orang memiliki ukuran yang sama persis. Namun apabila mengacu pada pengertian mutu diatas secara umum dapat dinyatakan bahwa pendidikan yang bermutu adalah pendidikan yang seluruh komponennya memiliki persyaratan dan ketentuan yang diinginkan pelanggan dan menimbulkan kepuasan. Mutu pendidikan adalah baik, jika pendidikan tersebut dapat menyajikan jasa yang sesuai dengan kebutuhan para pelangan. Mutu pendidikan akan berjalan dengan apabila di barengani dengan manajemen yang baik. Adapun manajemen mutu adalah “kerangka kerja” bagi organisasi dan seperangkat prinsip-prinsip dasar dengan pendekatan manajemen secara nyata dalam aktifitas rutin organisasi untuk terciptanya konsistensi demi tercapainya kepuasan pelanggan. Secara singkat SMM merupakan sistem manajemen untuk mengarahkan dan mengendalikan organisasi agar mampu memenuhi harapan pelangan.12 Melihat definisi diatas manajemen mutu dilakukan mulai dari input, proses, output, dan outcame yang dilakukan secara berkelanjutan bahwa upaya mewujudkan mutu agar tercipta konsistensi menjalankannya dan terciptanya kepuasan pada pelanggan. Sedangakan cakupan sistem manajemen mutu meliputi sebagai berikut: 1) Mengatur semua kegiatan perusahaan. Mulai dari hal teknis, administrasi, sampai sumber daya manusia yang mengatur mutu produk atau jasa yang dihasilkan. 2) Memberikan kepuasan kepada pelanggan. 3) Menerapkan konsep penghematan biaya. 12
Kementrian Agama Direktoral Jendral Penyelenggaraan Haji dan Umroh, 100 Tanya Jawab Tentang Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001:2008 Penyelenggaraan Ibadah Haji, 2011, h. 6
10
4) Memberikan petunjuk tentang koordinasi antara manusia, mesin, dan informasi untuk mencapai tujuan standar. 5) Memberitahukan kepada supplier tentang cara mencapai mutu yang baik. 6) Memberikan keyakinan kepada pelanggan bahwa produk yang dibelinya telah melalui proses sistem manajemen mutu yang terkendali.13 Sehingga dapat disimpulkan sistem manajemen mutu adalah suatu aktivitas yang terkoordinasi untuk mengarahkan dan mengendalikan suatu organisasi dalam mencapai sasaran yang diharapkan berkenaan mutu dan memberikan kepuasan kepada pelanggan melalui jaminan mutu. ISO diartikan sebagai “The International Organization for Standarization” adalah badan federasi dunia yang berkenaan dengan standar.14 ISO tersebut merupakan suatu pedoman dan persyaratan yang digunakan suatu organisasi untuk menghasilkan produk yang bermutu dan sesuai dengan keinginan pelanggan. ISO bukanlah sebuah singkatan seperti yang selalu disebutkan oleh banyak orang. ISO adalah kata yang berasal dari bahasa Yunani yang berarti “sama” seperti istilah “Isoterm” yang berarti “suhu yang sama”, “Isometric” yang berarti “dimensi yang sama”, dan “Isobar” yang berarti “tekanan yang sama”.15 Kata
yang
dijadikan
standar
agar
mudah
diikuti
dan
mempermudah dalam penggunaan data. Artinya menyamakan standarstandar umum secara internasional agar lebih mudah digunakan dan dipahami. Pada saat ini ISO yang telah diakui lebih dari 175 negara dan berdiri pada tahun 1947 di Jenewa, Swiss. Pengguna ISO diseluruh dunia dan menjadi top 10 Countries yang mengimplikasikan ISO 9001:2008 certificate adalah China, Itali, Japan, Spain, India, Jermany, USA, UK, 13
Heri Jumardi dan Budi Djatmiko, Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 (Bandung:STEMBI-Bandung Business School, 2011), cet. 2, h. 6 14 Mulyono, Manajemen Administrasi & Organisasi Pendidikan ( Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2008), h. 308 15 Rudi Suardi, Sistem Manajemen Mutu ISO 9000:2000 Penerapannya untuk Mencapai TQM (Jakarta: Penerbit PPM, 2001) h. 21-22.
11
France, Netherlands.16 Hal ini menandakan implementasi ISO 9001:2008 sudah diterapkan dibanyak negera yang menjadikan standar mutunya. Standar ISO tersebut memiliki beberapa seri sesuai isi dan kegunaannya. Kelompok standar ISO 9000 versi tahun 2008 tidak berbeda dengan versi sebelumnya (versi tahun 2000) dimana terdiri dari empat seri yaitu ISO 9000:2005, ISO 9001:2008, ISO 9004:2009, dan ISO 19011:2002. Adapun isi dan kegunaan dari keempat seri tersebut adalah sebagai berikut: 17 Tabel 2.1 Isi dan Kegunaan ISO 9001:2005, ISO 9001:2008, ISO 9004:2009, ISO 19011:2002 NO 1.
2.
Versi ISO
Isi dan Kegunaan
ISO 9000:2005
Menguraikan
Quality
Management
manajemen mutu dan memerincikan
System Fundamentals
istilah-istilah yang digunakan dalam
and Vocabulary
sistem manajemen mutu
ISO 9001:2008
Merinci
Quality
manajemen mutu bila suatu organisasi
Manajemen
System Requirements
dasar-dasar
persyaratan
sistem
bagi
sistem
bermaksud memperagakan kemampuan untuk
menyediakan
produk
yang
memenuhi persyaratan pelanggan dan peraturan yang berlaku dan bertujuan meningkatkan kepuasan pelanggan dan pihak berkepentingan 3.
ISO 9001:2009 Managing
16
Menyediakan for
mendukung
panduan keberhasilan
untuk organisasi
Sustained Success of
meraih sukses berkelanjutan (sustained
Ard organizing - A
success)
dalam
lingkungan
Purwadi, op. cit., h. 31 Isaris Arwanti, Implementasi SMM ISO 9001:2008 Dalam Meningkatkan Mutu Pelayanan Pendidikan Bagi Anak Berkebutuhan Khusus di SLB Negeri B Pembina Tingkat Provinsi Jawa Barat, Program Pasca Sarjana UNINUS (Bandung, 2011), h. 3 17
yang
12
Quality
Management
Approach
komplek dan selalu berubah melalui quality menegement approach. Namun standar ini tidak dimaksudkan untuk tujuan sertifikasi, regulasi atau kontak
4.
ISO 19011:2002
Memberikan
Guidance on Auding
pengauditan sistem menejemen mutu
Quality
dan
and
Environmental
audit
panduan
sistem
tentang
manajemen
lingkungan
Management System
Keempat seri ISO diatas menunjukkan saling berkaitan dan melengkapi satu sama lain sehingga membentuk sutau seperangkat dari sistem manajemen mutu. SMM ISO 9001:2008 adalah standar sistem manajemen mutu, bukan standar dari suatu produk. SMM ISO 9001:2008 dapat dijadikan sebagai acuan dalam meninjau keefektifan sistem manajemen mutu yang bertujuan
untuk
memenuhi
kepuasan
pelanggan.
Tulisan
2008
menunjukkan tahun revisi.18 Pengertian tersebut jika dikaitkan dengan lembaga pendidikan dapat dipahami SMM ISO 9001:2008 suatu standar yang diterapkan pada lembaga pendidikan sebagai acuan memenuhi persyaratan yang bertujuan memenuhi kepuasan pelanggan. Ada beberapa standar SMM ISO 9001:2008 sebagai berikut: a. Kesepakatan Internasional dalam praktek Sistem Manajemen Mutu (SMM). b. Bersifat umum dan dapat diterapkan diberbagai bidang, jenis, ukuran, dan budaya industri/organisasi. c. Telah diadopsi oleh lebih dari 130 negara dan sertifikat SMM ISO 9000 telah ada di lebih 150 negara. d. Persyaratan minimal untuk menerapkan sistem manajemen mutu. e. Bersifat sukarela, bukan paksaan dan kewajiban. f. Merupakan standar sistem manajemen mutu bukan standar produk. 18
Kementrian Agama Direktoral Jendral Penyelenggaraan Haji dan Umroh, 100 Tanya Jawab, op. cit,. h.7
13
g. Sebagai acuan untuk meninjau keefektifan sistem manajemen mutu. h. Pemenuhan persyaratan pelanggan untuk mencapai kepuasan pelanggan. i. Dapat diterapkan untuk internal organisasi, dan memperoleh sertifikat.19 Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa SMM ISO merupakan bagian dari standar mutu internasional yang diakui untuk meningkatkan mutu sekolah, efektif dalam adminitrasinya dan efisien dalam pengeloalan sumber daya sekolah. 2. Prinsip SMM ISO 9001:2008 Gaspresz.V memberikan definisi “ISO 9001:2008 disusun berdasarkan pada delapan prinsip manajemen mutu”.20 Prinsip ini dapat digunakan oleh sekolah sebagai acuan dalam kerangka kerja untuk menuju meningkatkan layanan akademik. Delapan prinsip sistem manajemen mutu adalah sebagai landasan penyusuan ISO 90011:2008 sebagai berikut a. Perhatian pada pelanggan (Costumer focus), yang berarti bahwa semua aktivitas perencanaan dan implementasi sistem semata-mata untuk memuaskan pelanggan. b. Kepemimpinan (Leadership), dimana dalam prinsip ini top management berfungsi sebagai leader dalam mengawal implementasi sistem. c. Ketertlibatan orang (people involvement), semua elemen dalam organisasi terlibat dan concern dalam implementasi sistem manajemen mutu sesuai fungsi kerjanya masing-masing. d. Pendekatan proses ( process approach), aktifitas implementasi sistem yang selalu mengikuti alur proses yang terjadi dalam organsasi dan pendekatan pengelolaan proses dipetakan melalui business process. e. Pendekatan sistem ke manajemen (System Approach to management), implementasi sistem mengedepankan pendekatan pada cara pengolahan (manajemen) proses bukan sekedar menghilangkan masalah terjadi. f. Perbaikkan berkelanjutan (continual improvement), perbaikan berkelanjutan kinerja organisasi secara organisasi secara menyeluruh harus menjadi perhatian utama semua pihak mulai dari pemimpin 19 20
Ibid., h. 1-2 Isaris Arwanti, op.cit., h. 37
14
tertinggi sampai dapat semua staff dilapisan bawah dan hendaknya menjadi tujuan tetap organisasi. Poin ini adalah ruh dari implementasi ISO 9001:2008 g. Pendekatan fakta sebagai dasar pengambilan keputusan artinya setiap keputusan dalam implementasi sistem selalu didasarkan pada fakta dan data, tidak ada data (bukti implementasi) sama artinya dengan tidak dilaksanakannya sistem ISO 9001:2008 h. Kerjasama yang saling menguntungkan dengan pemasok, dalam prinsip ini supplier bukanlah pembantu, tetapi mitra usaha, karena itu harus terjadi pola hubungan saling menguntungkan.21 Dapat disimpulkan dari prinsip-prinsip yang disebutkan diatas semuanya mempunyai keterkaitan antara satu dengan lainnya sehingga peningkatan SMM ISO 9001:2008 dapat terealisasi dengan baik, produktif, dan efektif sehingga mencapai pada kepuasan pelanggan yang diharapkan. 3. Persyaratan SMM ISO 9001:2008 Tuntutan kualitas pada era global mengharuskan produk yang memenuhi persyaratan untuk dapat diterima oleh pelanggan. Salah satu persyaratan agar produk dapat diterima di masyarakat adalah memenuhi standar internasional ISO 9001. Standar ISO 9001 menuntut pemenuhan persayaratan pelanggan dan peraturan yang berlaku terpenuhi melalui penerapan sistem manajemen mutu yang efektif. Oleh sebab itulah, hasil produk diharapkan terjamin kualitasnya dan stabil, yaitu variasi produk hari ini, minggu depan, bulan depan, atau tahun depan relatif sama. Dalam penerapannya diwajibkan mengadakan perbaikan secara terus
menerus
untuk
meningkatkan
performa
perusahaan
dan
meningkatkan sistem manajemen mutu. Persyaratan standar sistem manjemen mutu sendiri bersifat umum. Tujuannya agar dapat diterapkan pada semua organisasi atau perusahaan, apapun jenis produk yang disediakan.
21
Kementrian Agama Direktoral Jendral Penyelenggaraan Haji dan Umroh, 100 Tanya Jawab, op. cit,. h. 8-9
15
Berikut uraian persyaratan sistem manajemen mutu ISO 9001: 2008. a. Sistem Manajemen Mutu Sebagai konsepsi dari sistem manajemen mutu diperlukan persyaratan masukan pelanggan yang harus dipenuhi dari rancangan produk yang akan dihasilkan, pengukuran analisis dan perbaikan sesuai prinsip-prinsip manajemen mutu, tanggung jawab manajemen, serta bagaimana mengelola sumber daya sehingga terealisasikan produk yang diharapkan menghasilkan kepuasan pelanggan. Persyaratan sistem manajemen mutu ini terbagi menjadi dua, yaitu: 1) Persyaratan Umum Perusahaan yang akan mengimplementasikan sistem manajemen
mutu
ISO
9001
harus
menerapkan,
mendokumentasikan, dan memelihara sistem menajaman mutu dan secara terus menerus memperbaiki kefektifannya. 2) Persyaratan Dokumentasi Dokumentasi sistem manajemen mutu harus mencakup : a) Persyaratan terdokumentasi mengenai kebijakan mutu dan sasaran mutu,
b)Pedoman
mutu,
c)Prosedur
terdokumentasi
yang
diperlukan oleh standar internasional ini, d)Dokumen-dokumen, termasuk catatan, yang ditentukan oleh organsisai yang diperlukan untuk memastikan perencanaan, operasi dan pengendalian proses yang efektif. b. Tanggung Jawab Manajemen Tanggung jawab manajemen ini terdiri dari komitmen manajemen, fokus pelanggan, kebijakan mutu, perencanaan sistem manajemen mutu, serta tanggung jawab, wewenang, tanggung jawab, dan tinjauan manajemen c. Pengelola Sumber daya Pengelolaan sumber daya ini terdiri dari penyediaan sumber
16
daya, sumber daya manusia, kompetensi, pelatihan, dan kesadaran, prasarana, lingkungan kerja d. Realisasi Produk Realisasi produk terdiri dari perencanaan realisasi produk, proses yang berkaitan dengan pelanggan, desain dan pelanggan, pembelian, produksi dan penyediaan jasa, pengendalian peralatan pemantauan dan pengukuran. e. Pengukuran, Analisi, dan Peningkatan Organisasi harus merencanakan dan mengimplementasikan proses pemantauan, pengukuran, analisis dan perbaikan yang diperlukan untuk; 1) Memperagakan kesesuaian terhadap persyaratan produk, 2) Memastikan kesesuaian sistem manajemen mutu, dan, 3) Terus-menerus memperbaiki keefektifan sistem manajemen mutu. 22 Dapat dipahami bahwa persyaratan penerapan SMM ISO 9001:2008 merupakan acuan dalam menerapkan yang terdiri dari sistem manajemen mutu, tanggung jawab manajemen, manajemen sumber daya, realisasi produk, pengukuran, analisis, dan peningkatan. 4. Manfaat Penerapan SMM ISO 9001:2008 ISO sendiri adalah suatu pedoman dan persyaratan yang digunakan suatu organisasi untuk menghasilkan produk yang bermutu dan sesuai dengan keinginan pelanggan. Berdasarkan hal itu, manfaat penerapan SMM ISO adalah sebagai berikut: a. Meningkatkan daya saing produk yang dihasilkan sehubungan dengan perdagangan bebas yang tidak mengenal batas wilayah hanya produk yang mempunyai daya saing tinggilah yang diterima di pasar. b. Dengan banyaknya persaingan di pasar, maka konsumen akan memilih produk dengan mutu baik dan konsisten. c. Penerapan ISO akan meningkatkan produktivitas, efektifitas operasional, efisiensi, dan mengurangi biaya yang ditimbulkan barang cacat (reject) atau barang bermutu rendah dan limbah. d. Penerapan ISO membuat sistem kerja dalam suatu perusahaan 22
Standar Nasional Indonesia, Sistem manajemen Mutu-Persyaratan¸ SNI ISO 9001:2008, h. 2-15
17
menjadi standar kerja yang terdokumentasi. e. Penerapan ISO dapat meningkatkan semangat dan moral karyawan karena adanya kejelasan tugas dan wewenang (jon description) serta hubungan antar bagian yang terkait. f. Nilai kompetisi dan image perusahaan semakin meningkat dengan sertifikat ISO. g. Penerapan ISO menjamin proses yang dilaksanakan sesuai dengan sistem manajemen mutu yang ditetapkan. h. Penerapan ISO memudahkan top management mencapai target karena sudah dipersiapkan target yang diukur dan rencana pencapaiannya.23 Manfaat yang diberikan dari penerapan SMM ISO mempermudah kegiatan lembaga kearah pada kemajuan, lebih efektif dan efisen serta penjamin mutu. Mulai dari awal perencanaan, selama proses pelaksanaan, dan sampai hasil yang didapat. Sedangkan manfaat penerapan didalam sekolah, maka sekolah akan secara konsisten dan berkelanjuta mendapatkan nilai tambah yang sangat besar. Manfaat tersebut ada dua yaitu secara internal dan eksternal. Adapun manfaatnya sebagai berikut: a. Manfaat eksternal sekolah yang fokus pada penerapan SMM ISO 9001:2008 adalah 1. Meningkatkan hubungan dengan positif dengan peserta didik. 2. Meningkatkan hubungan dengan pelanggan (kepuasan pelanggan). 3. Lebih kompetitif dibandingkan dengan sekolah lain atas produk yang sama. 4. Peningkatan kepuasan pelanggan. 5. Perbaikan dalam penanganan komplain dan keluhan pelanggan. b. Manfaat Internal (lebih banyak dibanding manfaat eksternal) di sekolah adalah: 1. Penurunan kerja ulang. 2. Penurunan dalam biaya jangka panjang. 3. Perbaikan dalam pengedalian dan pengukuran proses. 4. Perbaikan moral dan respon dari staff. 5. Perbaikan tanggung jawab individu, bagian, dan sistem manajemen. 6. Perbaikan kejelasan wewenang dan tanggung jawab. 7. Peningkatan efisiensi penggunaan sumber daya. 24 Hasil penjelasan diatas, dapat disimpulkan manfaat penerapan SMM ISO 9001:2008 disekolah mempunyai dampak positif baik didalam 23 24
Heri Jumaedi dan Budi Djatmiko, Op. Cit., h. 13-14 Purwadi, op. cit., h. 59
18
maupun diluar sekolah yang menjadikan sistem lebih bermutu dan membuat pelanggan menjadi puas. 5. Metode Layanan Pembinaan Konsultan Manajemen SMM ISO 9001 : 2008 Metode layanan pembinaan konsultan manajemen SMM ISO 9001:2008 terbagi menjadi 8 (delapan) tahapan program penting dengan steps sebagai berikut: a.
Pelatihan Pemahaman Penerapan SMM ISO 9001:2008. Kegiatan ini dilaksanakan untuk memberikan pemahaman SMM ISO 9001:2008 kepada seluruh personal kunci dari masing-masing kegiatan atau bagian. Topik yang di bahas di Step 1 ini adalah 1) Quality Awareness, 2) Persyaratan SMM ISO 9001:2008, 3) Penerapan SMM, 4) Dokumentasi SMM.
b. Perencanaan Penerapan SMM ISO 9001:2008. Pada langkah ke 2 ini, memberikan panduan, bimbingan, dan petunjuk kepada TIM ISO di sekolah dalam merancang tata waktu penerapan SMM ISO 9001:2008 serta penyiapan rancang bangun dokumentasi dan penanggungjawab pengembangan SMM ISO 9001:2008. c. Pengembangan
Dokumen
SMM
ISO
9001:2008.
Konsultan
memberikan pembinaan terhadap Tim Sukses ISO di sekolah untuk membuat sistem dokumentasi yang disesuaikan klausul standar ISO 9001:2008 yang terdiri dari: Kebijakan Mutu, Tujuan Mutu, Pedoman Mutu, Prosedur Kerja, dan Dokumen Pendukung Lainnya (dokumen terkait). d. Pengembangan, Penyelarasan Dan Bimbingan Penerapan SMM ISO 9001:2008. Konsultan memberikan bimbingan dan motivasi atas pentingnya kepada semua warga sekolah bahwa SMM yang telah dibuat dan disepakati oleh sekolah merupakan kunci untuk menerapkan SMM ISO 9001:2008, serta untuk menjaga konsistensi terhadap mutu yang dihasilkan.
19
e. Pelatihan Dan Praktek Audit Mutu Internal. Konsultan bersama dengan Tim Sukses akan benar-benar memastikan bahwa SMM telah diterapkan oleh sekolah dan telah memenuhi Standar SMM ISO 90012008. Audit Mutu Internal (AMI) bertujuan Training yang dilakukan di sekolah pada sesi ini adalah akan memberikan pemahaman tentang prinsip dan teknik yang fokus pada Audit yang benar-benar efektif melalui workshop, studi kasus, diskusi, dan praktikal Audit. f. Pelaksanaan Tinjauan Manajemen. Prima Edukasi Konsultan akan memberikan pendampingan dan memandu proses tinjuan manajemen untuk melihat aktifitas penerapan SMM ISO 9001:2008 di sekolah. g. Pemeriksanaan Kesiapan Penerapan SMM ISO 9001:2008 Dan Persiapan Pre-Audit (Pre Assessment). Pihak dari konsultan akan memeriksa secara komprehensif terkait dengan segala persiapan untuk penerapan SMM ISO 9001:2008. h. Perbaikan Hasil Per-Audit Dan Persiapan Final Audit Oleh Lembaga Eksternal Audit i. Pada langkah yang terakhir ini adalah yang sangat penting dimana sekolah bersama-sama dengan konsultan melakukan perbaikan hasil temuan ketidaksesuaian dari hasil pre-audit (Pre-Assessment) oleh Lembaga Sertifikasi Internasional. Setelah semua atas ketidaksesuaian tersebut diperbaiki dan dikirim ke Lembaga Sertifikasi Internasional, selanjutnya Lembaga Sertifikasi akan segara melakukan Final Audit (Final Assessment) sebagai syarat Sertifikasi SMM ISO 9001:2008 di sekolah Anda.25 Dapat disimpulkan adanya Metode layanan Pembinaan Konsultan manajemen SMM ISO 9001:2008 merupakan alur untuk kegiatan perbaikan secara terus menerus sekolah. hal ini bertujuan untuk meningkatkan dan terciptanya konsisten perbaikan secara terus menerus demi tercainya kepuasan pelanggan didalam lembaga pendidika 25
Ibid., h. 61-66
20
Tabel 2.2 Alur Proses Setting SMM ISO 9001:2008
Sumber: Purwadi, ISO 9001:2008 Dokument Development Compliance Manual, Standar Quality Service ISO 9001:2008 Proposal, 2012, hlm. 67)
21
6. Hambatan Dalam Implementasi SMM ISO 9001:2008 Inti
dari
penerapan
ISO
9001
adalah
perbaikan
yang
berkesinambungan sehingga dalam penerapannya setiap organisasi dituntut untuk melakukan perbaikan-perbaikan di semua lini secara bertahap sesuai dengan konsep PDCA (Plan – D0 – Check – Action). Dalam pelaksanaan ISO dalam organisasi tentunya didalamnya memiliki keterbatasan tersendiri yang menyebabkan organisasi tersebut mengalami hampatan dalam implementasi ISO. Adapun hambatan tersebut diantaranya: a. Kurang adanya komitmen manajemen b. Penerapan persyaratan SMM ISO 9001:2008 kurang tepat c. Adanya dualisme dalam sistem manajemen d. Struktur organisasi, tugas dan fungsi yang tidak berjalan. e. Tidak adanya dukungan sumber daya yang memadai. Menurut para ahli sumber daya yaitu 5-M (Man, Money, Method, Material, Management/Macine).26 Melihat penjelasan diatas, diketahui hambatan dapat terjadi pada penerapan SMM ISO 9001:2008 yang mengakibatkan tidak atau kurang optimalnya fungsi dari sistem manajemen mutunya sehingga menghambat proses pelaksanaan dari penerapan SMM ISO itu sendiri.
B. Layanan Akademik 1. Pengertian Layanan Akademik Definisi dari Gronroos bahwa “Pelayanan adalah suatu aktivitas atau serangkaian aktivitas yang bersifat tidak kasat mata (tidak dapat diraba) yang terjadi sebagai akibat adanya interaksi antara konsumen dan karyawan atau hal-hal lain yang disediakan oleh perusahaan pemberi
26
Kementrian Agama Direktoral Jendral Penyelenggaraan Haji dan Umroh, 100 Tanya Jawab., op. cit. h. 11-13
22
pelayanan
yang
dimaksudkan
konsumen/ pelanggan”.
untuk
memecahkan
permasalahan
27
Dari pendapat diatas dapat diketahui bahwa pelayanan merupakan aktifitas yang tidak kasat mata karena terjadinya interaksi antar manusia atau menggunakan peralatan untuk menyelesaikan permasalahan layanan tersebut. Definisi Jasa merupakan sama definisi pelayanan, sebagaimana definisi dari Kotler bahwa Jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkaan kepemilikan apa pun. Produksi jasa bisa berkaitan dengan produk fisik atau sebaliknya.28 Melihat dari definisi tersebut bahwa jasa atau pelayanan ini selalu ada aspek interaksi antara pihak konsumsi dan pihak produsen (jasa), meskipun pihak-pihak yang terlibat tidak selalu menyadari. Jasa bukan suatu barang, melainkan suatu proses atau aktivitas yang tidak berwujud. Sebagai aktivitas proses pelayanan di sekolah, diperlukan layanan secara rutin dan berkesinambungan yang dilakukan di dalam sekolah untuk memperoleh bantuan dalam segala hal sehingga terpenuhi kebutuhannya. Ada beberapa jenis layanan yang dapat diberikan oleh penyedia layanan kepada pihak yang membutuhkan layanan terdiri dari: a. Pemberian jasa-jasa saja, b. Layanan yang berkaitan dengan penyediaan dan distribusi barangbarang saja, atau c. Layanan ganda yang berkaitan dengan kedua-duanya.29
27
Ratminto dan Atik S.W, Manajemen Pelayanan:Pengembangan Model Konseptual, Penerapan Citizen’sCharter dan Standar Pelayanan Minimal, ( Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2006), h. .2 28 Rambat L dan A. Hamdani, Manajemen Pemasaran Jasa,( Jakarta: Salemba Empat, 2009), h. 6 29 Atep Adya Barata, Dasar-Dasar Pelayanan Prima, (Jakarta: PT Gramedia, 2003), h. 14
23
Dilihat dari pengertian dan jenis layanan ini sekolah dapat dikategorikan pemberi pelayanan atau jasa. Guru memberikan layanan pendidikan, tenaga administrasi memberikan layanan kepada seluruh warga sekolah salah satunya adalah siswa. Oleh karena itu, semua kegiatan yang berkaitan dengan kebutuhan siswa disebut layanan akademik. Sehingga perngertian dari layanan akademik merupakan: “Layanan bimbingan dan konseling yang memandirikan peserta didik dalam kegiatan belajar, meliputi kegiatan tatap muka (pembelajaran di kelas), pengerjaan tugas terstruktur dari guru dan belajar secara mandiri. Layanan akademik ini bersifat membantu guru dalam membentuk perilaku belajar peserta didik yang relevan dengan tuntutan pembelajaran agar guru lebih efisien dan efektif dalam menyelenggarakan pembelajaran. layanan akademik juga membantu guru dalam mengadaptasi proses pembelajaran agar lebih sesuai dengan karakterisistik peserta didik“.30 Dapat disimpulkan layanan akademik merupakan layanan yang diberikan kepada siswa dalam menunjang proses pembelajarannya dan memandirikan siswa dalam belajar yang diantaranya dari bimbingan dan konseling,
proses
pembelajaran,
fasilitas
sekolah,
dan
kegiatan
ekstrakulikuler 2. Tujuan Layanan Akademik Tujuan layanan akademik bagi peserta didik untuk memiliki sikap, keterampilan, kesiapan dan kebiasaan belajar yang mandiri dalam rangka mencapai standar kompetensi (SK) peserta didik melalui kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru bidang studi. Tujuan tersebut, dirinci sebagai berikut: a. Peserta didik memiliki kesadaran tentang potensi diri dalam aspek belajar, dan memahami berbagai hambatan yang mungkin muncul dalam proses belajar yang dialaminya; b. Sikap dan kebiasaan belajar yang positif, seperti kebiasaan membaca buku, disiplin dalam belajar, mempunyai perhatian terhadap semua pelajaran, aktif mengikuti semua kegiatan belajar yang diprogramkan; 30
Ruang Lingkup Profesi Keguruan Layanan Bimbingan Akademik, op.cit.
24
c. Motif yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat; d. Keterampilan atau teknik belajar yang efektif, seperti keterampilan membaca buku, menggunakan kamus, mencatat pelajaran, dan mempersiapkan diri menghadapi ujian; e. Keterampilan untuk menetapkan tujuan dan perencanaan pendidikan, seperti
membuat
jadwal
belajar,
mengerjakan
tugas-tugas,
memantapkan diri dalam memperdalam pelajaran tertentu, dan berusaha memperoleh informasi tentang berbagai hal dalam rangka mengembangkan wawasan yang lebih luas; dan f. Kesiapan mental dan kemampuan untuk menghadapi ujian.31 Melihat dari urain diatas, dapat disimpulkan tujuan layanan akademik untuk menjadikan peserta didik memiliki sikap, keterampilan, kesiapan dan kebiasaan belajar yang mandiri. Sehingga peserta didik mampu dengan sendiri memiliki kesadaran dan kebiasaan dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar.
3. Standar layanan akademik Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik bahwa seluruh penyelenggara pelayanan publik diwajibkan untuk menyusun, menetapkan dan menerapkan standar pelayanan. Hal ini dikuatkan dengan disahkannya Peraturan Menteri PANRB Nomor 36 Tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan, Penetapan dan Penerapan Standar Pelayanan.32 Standar Pelayanan adalah tolok ukur yang dipergunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pelayanan dan acuan penilaian kualitas pelayanan sebagai kewajiban dan janji penyelenggara kepada masyarakat dalam rangka pelayanan yang berkualitas, cepat, mudah, terjangkau, dan terukur. 31
Ibid., Peraturan Mentri PANRB Nomor 15 Tahun 2014 tentang Pedoman Standar Pelayanan, Pedomam Standar Pelayanan, BAB 1 Pendahuluan. 32
25
Dalam menyusun Standar Pelayanan perlu memperhatikan prinsip: a. Sederhana. Standar Pelayanan yang mudah dimengerti, mudah diikuti, mudah dilaksanakan, mudah diukur, dengan prosedur yang jelas dan biaya terjangkau bagi masyarakat maupun Penyelenggara. b. Konsistensi. Dalam penyusunan dan penerapan standar pelayanan harus memperhatikan ketetapan dalam mentaati waktu, prosedur, persyaratan, dan penetapan biaya pelayanan yang terjangkau. c. Partisipatif. Penyusunan Standar pelayanan dengan melibatkan masyarakat dan pihak terkait untuk membahas bersama dan mendapatkan keselarasan atas dasar komitmen atau hasil kesepakatan. d. Akuntabel. Hal-hal yang diatur dalam standar pelayanan harus dapat dilaksanakan dan dipertanggungjawabkan secara konsisten kepada pihak yang berkepentingan. e. Berkesinambungan. Standar pelayanan harus dapat berlaku sesuai perkembangan kebijakan dan kebutuhan peningkatan kualitas pelayanan. f. Transparansi. harus dapat dengan mudah diakses dan diketahui oleh seluruh masyarakat. g. Keadilan. Standar pelayanan harus menjamin bahwa pelayanan yang diberikan dapat menjangkau semua masyarakat yang berbeda status ekonomi, jarak lokasi geografis, dan perbedaan kapabilitas fisik dan mental.33 Standar pelayanan yang ada menjadi salah satu referensi utama dalam menyusun rencana standar pelayanan selanjutnya. Melalui standar pelayanan tersebut dapat diketahui faktor-faktor yang sudah tertata dengan baik dan permasalahan yang terjadi dalam penerapan Standar Pelayanan tersebut. Komponen Standar Pelayanan sebagaimana diatur UU No Tahun 2009, dalam peraturan ini dibedakan menjadi dua bagian: a. Komponen
Standar
Pelayanan
yang
terkait
dengan
proses
penyampaian pelayanan (service delivery) meliputi: 1) Persyaratan, 2) Sistem, mekanisme, dan prosedur, 3) Jangka waktu pelayanan, 4) Biaya/tarif, 5) Produk pelayanan, 6) Penanganan pengaduan, saran, dan masukan.
33
Ibid., BAB II Pengertian dan Prinsip Penyusunan Sandar Pelayanan (Tanpa Nomor
Halaman)
26
b. Komponen
Standar
Pelayanan
yang
terkait
dengan
prosses
pengeloalan pelayanan di internal organisai (manufacturing) meliputi: 1) Dasar hukum, 2) Sarana dan Prasarana, dan ataufasilitas, 3)Kompetensi pelaksana, 4) Pengawal internal, 5) Jumlah pelaksana, 6) Jaminan pelayanan, 7) Jaminan keamnan dan keselamatan pelayanan, 8) evaluasi kinerja pelaksana.34 Dalam peraturan ini yang menjadi fokus dalam pelayanan penyusunan Standar Pelayanan adalah komponen Standar Pelayanan yang terkait dengan penyampaian pelayanan. Bagian ini menjadai fokus perhatian dalam penyusunan dikarenakan pada komponen ini pihak penyelenggara pelayanan berhubungan dengan pengguna pelayanan. Standar pelayanan minimal dalam pendidikan adalah tolak ukur kinerja pelayanan pendidikan yang diselenggarakan Dearah. Hal ini akan dijelaskan Standar Pelayanan Minimal yang sesuai penulis teliti yaitu dalam Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Berikut Standar Pelayanan Minimal (SPM) pendidkan SMK terdiri atas: a. Angka Putus Sekolah (APS) tidak melebihi 1 persen dari jumlah siswa yang ber-sekolah. b. 90% sekolah memiliki sarana dan prasarana minimal sesuai dengan standar teknis yang di-tetapkan secara nasional. c. 80% sekolah memiliki tenaga kependidikan non guru untuk melaksanakan tugas administrasi dan kegiatan non mengajar lainnya. d. 90% dari jumlah guru SMK yang diperlukan ter-penuhi. e. 90% guru SMK memiliki kualifikasi sesuai dengan kompetensi yang ditetapkan secara nasional. f. 100% siswa memiliki buku pelajaran yang lengkap setiap mata pelajar. g. Jumlah siswa SMK perkelas antara 30 – 40 siswa. h. 20% dari lulusan SMK melanjutkan ke Perguruan Tinggi yang terakreditasi. i. 20%dari lulusan SMK diterima di dunia kerja sesuai dengan keahliannya. 35 34
Ibid., BAB III Penyusunan, Penetapan, Penerapan Standar Pelayanan (Tanpa Nomor
Halaman) 35
Keputusan Mentri Pendidikan Republik Indonesia Nomor 123a/U/2004 Tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pendidikan, BAB IV Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Menengah
27
Standar untuk SMK ini menjadi acuan untuk membuat sekolah kejuruan menjadi sekolah yang memiliki standar mutu yang diberikan oleh pemerintah.
4. Fokus Konsep Layanan Akademik Sesuai dari penjelasan sebelumnya, penulis membatasi fokus penelitian dalam layanan akademik yaitu pada layanan kurikulum pembelajaran dan layanan bimbingan konseling. a. Layanan Kurikulum Pembelajaran 1) Pengertian Kurikulum Pembelajaran Banyak pendapat ahli tentang pengertian kurikulum dan pembelajaran. Berikut ini akan di uraikan satu persatu beberapa pendapat ahli. Sholeh hidayat dalam bukunya pengembangan kurikulum baru mengemukakan: “Secara estimoni Curriculum berasal dari bahasa Yunani, yaitu curir yang artinya pelari dan curere yang artinya tempat berpacu. Jadi istlah kurikulum pada zaman romawi mengandung pengertian sebagai suatu jarak yang harus ditempuh oleh pelari dari garis start sampai garis finish. Baru pada tahun 1855, istilah kurikulum dipakai dalam bidang pendidikan yang mengandung arti sejumlah mata pelajaran pada perguruan tinggi”.36 Berdasrkan asal dan arti dari kurikulum mengandung arti secara tersirat bahwa dalam mencapai tujuan pembelajarn dibutuhkan persiapan awal (start) meliputi bahan ajar, metode mengajar dan cara penilaianny, sehingga di di akhit (finish) menghasilakan hasil dan capaian yang diinginkan. Sementara, Z. Arifin menggutip pendapat dari Saylor dan Alexander memaknai kurikulum sebagai sebagai usaha total sekolah untuk mencapai tujuan yang diinginkan, baik didalam
36
Sholeh hidayat, Pengembangan Kurikulum Baru (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013), cet. 2, h.19
28
maupun diluar sekolah.37 Pendapat ini lebih menekankan pada usaha yang dilakukan sekolah untuk mencapai tujuan baik melalui pendekatan intern maupun ekstern. Adapun menurut Oemar Hamalik yang dikuti oleh Z.Arifin, kurikulum adalah program pendidikan yang disediakan oleh lembaga pendidikan (sekolah) bagi peserta didik.38 Program pendidikan tersebut merupakan upaya melakukan kegiatan belajar untuk peserta didik, sehingga mampu mendorong pengembangan dan pertumbuhan mereka sesuai dengan tujuan pendidikan yang ditetapkan. Dari pendapat diatas dapat di tarik kesimpulan kurikulum merupakan usaha lembaga pendidikan (sekolah) dalam melakukan program pendidikan kepada peserta didik untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Dalam perseptif kebijakan pendidikan nasional pengertian kurikulum dapat dilihat dalam UU No 20 Tahun 2003 (sisdiknas) pasal 1 ayat (9) ialah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan
sebagai
pedoman
penyelenggaraan
kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.39 Seperangkat rencana tersebut merupakan segala aspek yang digunakan untuk mendukung dalam kegiatan belajar seperti fasilitas sekolah, pendidik dan kependidikan, sistem yang digunakan, dan bahan ajar yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut. Adapun pembelajaran pada dasarnya merupakan kegiatan guru/dosen menciptakan situasi agar siswa belajar. Tujuan utama dari 37
pembelajaran
adalah
agar
siswa
belajar.
Kegiatan
Zainal Arifin, Pengembangan Manajamen Mutu Kutikulum Pendidikan Islam, (Diva Press: Jogjakarta, 2012), h. 36 38 Ibid., h. 37 39 Sholeh hidayat,op.cit. h. 22
29
pembelajaran diarahkan pada pencapaian tujuan belajar. Tujuan memberikan arah terhadap semua kegiatan dan bahan yang akan disajikan. Setiap bahan dan pendekatan mengajar dirancang dan dilaksanakan dengan maksud pencapaian tujuan secara maksimal. Tujuan pembelajaran dirumuskan dalam bentuk perilaku atau performansi. Tujuan tersebut ada yang berkenaan dengan ranah kognitif, afektif ataupun psikomotorik.40 Maka kesimpulan dari kurikulum pembelajaran adalah seperangkat
alat
rencana
dan
pengaturan
selama
proses
pembelajaran untuk pencapaian tujuan yang sudah direncanakan karena kurikulum berhubungan dengan isi atau materi yang harus diajarkan
sedangkan
pembelajaran
berkaitan
dengan
cara
mempelajarinya.
2) Fungsi dan Peran Kurikulum Kurikulum
dipersiapkan
dan
dikembangkan
untuk
mencapai tujuan pendidikan, yakni mempersiapkan peserta didik agar mereka dapat hidup di masyarakat. Makna dapat hidup di masyarakat itu memiliki arti luas, yang bukan saja berhubungan dengan kemampuan peserta didik untuk menginternalisasi nilai atau hidup sesuai dengan norma-norma masyarakat, akan tetapi pendidikan juga harus berisi tentang pemberian pengalaman agar anak dapat mengembangkan kemampuannya sesuai minat dan bakat mereka. Menurut Hamalik ada tiga peran dari kurikulum yaitu peran konservatif, peran kreatif serta peran kritis dan evaluatif.41 Sehingga dapat disimpulkan fungsi dan peran kurikulum sangatlah penting, sebab didalamnya bukan hanya menyangkut 40
Nana Sy. Sukadinata dan Erliany Syaodih, Kurikulum dan Pembelajaran kompetensi, (Bandung: Refika Aditama, 2012), h.103-105 41 Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran: Teori dan Praktik Pengembangan Kurikulum KTSP,(Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2013), cet. 5, hlm 10
30
tujuan dan arah pendidikan saja akan tetapi juga pengalaman belajar yang harus dimiliki.
3) Strategi, Metode Pembelajaran, Dan Strategi Pelaksanaan Kurikulum Berikut ini akan dipaparkan beberapa pendapat ahli tentang strategi pemmbelajaran. Menurut JR. David mengartikan strategi pembelajaran sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.42 Adanya perencanaan pembelajaran untuk mendesain rangkaian kegiatan belajar dalam mencapai tujuan pembalajaran uang diajarkan. Pendapat
dari
Kemp
menjelaskan
bahwa
strategi
pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Sedangkan menurut T.Rakajoni sebagai pola dan urutan umum perbuatan guru-siswa dalam memujudkan kegiatan belajar dan pembelajaran untuk mencapai tujuan yang ditentukan.43 Dari pendapat ahli diatas, ada hal yang perlu dicermati yaitu pertama, stategi pembelajaran merupakan rencana tindakan termasuk penggunaan metode, dan pemanfaatan berbagai sumber daya/kekuatan dalam pembelajaran. Kedua, Strategi disusun untuk mencapai tujuan tertentu. Apabila strategi ini dihadapkan pada pendidikan, Maka dapat disimpulkan strategi merupakan langkah-langkah menyusun proses kegiatan mengajar yang menggunakan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam pembelajaran yang disusun untuk mencapai materi pembelajaran yang diinginkan. 42 43
Sholeh Hidayat, op.cit., hlm. 64 Wina Sanjaya, op.cit., h. 294
31
Adapun metode adalah upaya untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal. Metode juga digunakan untuk merealisasikan strategi yang telah ditetapkan. Dalam satu strategi pembelajaran digunakan beberapa metode. Jadi strategi berbeda dengan metode. Strategi menunjuk pada a plan of operation achieving something, sedangkan metode adalah a way in achieving something.44 Dapat dipahami motode berbeda dengan strategi, metode lebih menekankan pada penerapkan rencana yang sudah disusun, sehingga dalam pelaksanannya metode dapat tercapai dengan baik. Sedangkan strategi pelaksanaan kurikulum berhubungan dengan bagaimana kurikulum itu dilaksanakan di sekolah. Kurikulum merupakan ide, harapan, yang harus diwujudkan secara nyata di sekolah, sehingga mampu mengantarkan peserta didik mencapai tujuan pendidian. Kurikulum yang baik tidak akan mencapai hasil yang optimal, jika pelaksanaannya menghasilkan sesuai yang baik bagi peserta didik. Komponen strategi pelaksanaan kurikulum meliputi pedoman pembelajaran, penilaian bimbingan konseling, dan pengaturan serta pengelolaan kegiatan sekolah.45 Sehingga dapat disimpulkan bahwa strategi, motode pembelajaran dan pelaksanaan kurikulum merupakan saling keterkaitan dalam proses kegiatan belajar mengajar (KBM) untuk mencapai apa yang menjadi tujuan pembelajaran.
4) Faktor-Faktor
Yang
Pembelajaran
44 45
Sholeh Hidayat, op.cit., hlm. 66 Ibid., h. 67
Berpengaruh
Terhadap
Sistem
32
Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kegiatan proses sistem pembelajaran diantaranya faktor guru, faktor siswa, faktor sarana, alat dan media yang tersedia, serta faktor lingkungan. (a) Faktor Guru Guru adalah komponen yang sangat menentukan dalam implementasi suatu strategi pembelajaran. Tanpa guru, bagaiamanapun bagus dan idealnya suatu strategi itu tidak mungkin dapat diaplikasikan. Keberhasilan implementasi suatu strategi pembelajaran akan tergantung pada kepiawaian guru dalam menggunakan metode, taktik,
dan taktik
pembelajaran. (b) Faktor Siswa Siswa adalah organisme yang unik yang berkembang sesuai dengan tahap perkembangannya. Perkembangan anak adalah perkembangan seluruh aspek kepribadiannya, akan tetapi tempo dan irama perkembangan masing-masing anak pada setiap aspek tidak selalu sama. Proses perkembangan dapat dipengaruhi oleh perkembangan anak yang tidak sama itu, disamping karakteristik lain yang melekat pada diri anak. (c) Faktor Sarana dan Prasarana Terdapat beberapa keuntungan bagi sekolah yang memiliki
kelengkapan
sarana
prasarana.
Pertama,
kelengkapan sarana dan prasarana dapat menumbuhkan gairah dan motivasi guru mengajar. Kedua, kelengkapan sarana dan prasarana dapat memberikan berbagai pilihan pada siswa untuk belajar. (d) Faktor lingkungan Dilihat dari dimensi lingkungan ada dua faktor yang dapat memengaruhi proses pembelajaran yaitu: pertama, faktor organisasi kelas yang didalamnya meliputi jumlah siswa
33
dalam satu kelas merupakan aspek penting yang dapat memengaruhi proses pembelajaran. Kedua, faktor iklim sosialpsikologi maksudnya adalah keharmonisan hubungan antara orang yang terlibat dalam proses pembelajaran. Iklim sosial ini dapat terjadi secara internal dan eksternal. 46 Dapat disimpulkan bahwa dibutuhkan segala pihak untuk berkontribusi dan saling melengkapi dalam menciptakan sistem pembelajaran yang bermutu.
b. Layanan Bimbingan dan Konseling 1) Pengertian Bimbingan Konseling Istilah Bimbingan dan Konseling, sebagaimana digunakan dalam literature professional di Indonesia, merupkan terjemahan dari kata Guidance dan Counceling dalam bahasa Inggris. Dalam kamus bahasa inggris Guidance dikaitkan dengan kata asal guide, yang berartikan sebagai berikut: menunjukkan jalan, memimpin, menuntun,
memberikan
petunjuk,
mengatur,
mengarahkan,
memberikan nasihat. Sedangkan istilah Bimbingan dalam bahasa Indonesia diberi arti yang selaras dengan arti-arti yang disebutkan diatas, akan muncul dua pengertian yang agak mendasar, yaitu (a) Memberikan informasi, (b)Mengarahkan, menuntun kesuatu tujuan.47 Melihat dari definisi diatas, bila di hubungkan dengan siswa disekolah maka dapat diketahui bimbingan merupakan pemberian layanan berupa informasi dan mengarahkan kepada siswa agar memahami diri serta dalam kegiatan belajar. Sedangkan pendapat ahli Menurut Frank W. Miller dalam bukunya Guidance, Principle dan Services yang dikutip oleh Sofyan S. Wills, mengemukakan definisi bimbingan adalah “proses bantuan terhadap individu untuk mencapai pemahaman 46
Wina Sanjaya, op.cit., h. 197-201 W.S Winkel dan M.M Sri Hastuti, Bimbingan dan Konseling di Institut Pendidikan (Yogyakarta:Media Abadi, 2004), cet. Ketiga, h. 27 47
34
diri dan pengarahan diri yang dibutuhkan bagi penyesuaian diri secara
baik
dan
maksimum
di
sekolah,
keluarga,
dan
masyarakat”.48 Berbeda dengan Miller, menurut Peters dan Shertzer
mengemukakan
pengertian
bimbingan
merupakan
“proses bantuan terhadap individu agar ia memahami dirinya dan dunianya, sehingga dengan demikian ia dapat memanfaatkan potensi-potensiya”.49 Dari pendapat ahli diatas, dapat diketahui proses pemahaman individu terhadap diri dan dunianya sehingga dengan pemahaman tersebut dapat mempermudah untuk mengemukakan dan menggunakan potensi dirinya untuk kemaslahatan diri dan lingkungan. Adapun tujuan pemberian layanan bimbingan ialah agar dapat: (1) Merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karier, serta kehidupan pada masa yang akan datang. (2) Mengembangkan
seluruh
potensi
dan
kekuatan
yang
dimilikinya seoptimal mungkin. (3) Menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan, lingkungan masyarakat, serta lingkungan kerjanya. (4) Mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam studi, penyesuaian dangan lingkugan pendidkan, masyarakat, dan ataupun lingkungan kerja.50 Tujuan dari bimbingan tersebut memberikan dampak positif dalam perkembangan siswa
tersebut,
maka perlu
prenecanaan, program dan kegiatan yang baik dari sekolah agar tujuan dari bimbingan berjalan dengan baik.
48
Sofyan S. Willis, Konseling Individu: Teori dan Praktik, (Bandung: Alfabeta, 2013), cet. Ketujuh h. 13 49 Ibid., h. 14 50 Ahmad Juntika Nurihsan, Bimbingan dan Konseling dalam Berbagai Latar Kehidupan (Bandung: Refita Aditama, 2006) cet. Keempat, h. 8
35
Adapun fungsi dari bimbingan ada 7, yaitu sebagai: (a) Pemahaman, yaitu membantu peserta didik (siswa) agara memiliki pemahaman terhadap dirinya (potensinya) dan lingkungan (pendidikan, pekerjaan, dan norma agama). (b) Preventif,
yaitu
upaya
konselor
untuk
senantiasa
mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin terjadi dan berupaya untuk mencegahnya, supaya tidak dialami oleh peserta didik. (c) Pengembangan, yaitu konselor senantiasa berupaya untuk menciptakan
lingkungan
belajar
yang
kondusif,
yang
menfasilitasi perkembangan siswa. (d) Perbaikan (penyembuhan), yaitu upaya pemberian bantuan kepada siswa yang mengalamai maslah. (e) Penyaluran, fungsi bimbingan dalam membantu individu melilih kegiatan ekstrakulikuler, jurusan atau program studi, dan memantapkan penguasaan karir atau jabatan yang sesuai dengan minat, bakat, keahlian dan ciri-ciri kepribadian lainnya. (f) Adaptasi, yaitu fungsi membatu para pelaksana pendidikan khususnya konselor, guru atau dosen untuk mengadaptasikan program pendidikan terhadap latar belakang pendidikan, minat, kemampuan, dan kebutuhan individu (siswa). (g) Penyesuaian, yaitu fungsi bimbingan dalam membantu individu agar dapat menyesuaikan diri secara dinamis dan konstruktif terhadap program pendidika, peraturan sekolah atau norma agama.51 Melihat dari fungsi bimbingan terlihat menitikberatkan pada Guru BK untuk dapat melakukan kegiatan, membantu dan menyelesaikan permasalahan yang dihadapi siswa sebagai fasilitas 51
Syamsu Yusuf dan Juntika Nurihsan, Landasan Bimbingan dan Koseling (Bandung: Prgram Pascasarjana UPI dengan PT Remaja Rosdakarya, 2012) cet. Ketujuh, 16-17
36
dari sekolah untuk penunjang perkembanga siswa selain kegiatan belajar. Diatas telah dijelaskan aspek dari Bimbingan. Berikut akan dijelaskan mengenai pengertian, tujuan dari Konseling. Pendapat dari Robinson yang dikuti oleh Syamsu Yusuf dan Juntika N mengartikan konseling adalah “semua bentuk hubungan antara dua orang, dimana yang seseorang yaitu klien dibantu untuk lebih mampu menyesuaikan diri secara efektif terhadap dirinya sendiri dan lingkungan.52 Penjelasn ahli terebut bila dikaitkan dengan siswa disekolah maka interaksi guru BK dengan siswa untuk memecahkan masalah yang bertujuan memahami diri senidiri dan mampu berinteraksi di lingkungan masyarakat. Ada beberapa perbedaan definisi konseling para ahli yaitu mengenai membaginya dalam beberapa kategori. Diantaranya yaitu: “Moh. Djawad Dahlah mengklasifikasikan konseling berdasarkan fungsinya menjadi tiga kelompok yaitu suportif, redukatif, dan rekonstruktif. Konseling juga dibedakan berdasarkan metodenya yaitu metode direktif dan non direktif. Osipow, Walsh dan Tosi: mengelompokkan konseling berdasarkan penekanan masalah yang dipecahkan yaitu penyesuaian pribadi, pendidikan, dan karir. Shertzer dan Stone: mengelompokkan konseling didasarkan pada ranah perilaku yang merupakan kepedulian, yaitu yang berorientasi pada ranah kognitif dan ranah efektif. Patterson secara lebih rinci mengelompokkan pendekatan konseling menjadi lima kelompok yaitu: pendekatan rasional, teori belajar, psikoanalitik, perceptualfenomenologis, dan eksistensial.”53 Jadi dapat disimpulkan konseling merupakan salah satu bentuk hubungan yang bersifat membantu klien agar ia mampu
52 53
Ibid., h. 7 Ibid., h. 8-9
37
tumbuh kearah yang dipilihnya sendiri, mampu memecahkan masalah yang dihadapinya dan mampu menghadapi krisis-krisis yang dialami dalam kehidupannya. Adapun tujuan dari konseling menurut Shertzer dan Stone menyimpulkan, bahwa yang menjadi tujuan konseling adalah: (a) Mengadakan perubahan perilaku pada diri klien sehingga memungkinkan hidupnya lebih produktif dan memuaskan. (b) Memelihara dan mencapai kesehatan mental yang positif. (c) Penyelesaian masalah (d) Mencapai keefektifan pribadi. (e) Mendorong individu mampu mengambil keputusan yang penting bagi dirinya.54 Tujuan dari konseling terlihat sangatlah bagus apabila di terapkan dilingkungan sekolah karana sangat membantu siswa yang masih mengalami masa-masa perkembangan, sehingga mambantu perkembangan diri sendiri dan terhadap lingkungan.
2) Jenis-Jenis Layanan Bimbingan Dan Konseling Untuk mengembangkan potensi siswa dan membantu pemecahan masalah yang dihadapinya, perlu ada kegiatan layanan bimbingan dan konseling yang terorganisir, terprogram, dan terarah. Disamping itu dituntut keahlian dari guru pembimbing, dan tersedianya dana serta sarana yang memadai. Perhatian utama sekolah yang biasanya kepada siswa yang bermasalah, kini dipusatkan kepada siswa yang normal, tidak bermasalah, jumlahnya terbanyak dan potensial untuk dikembangkan. Dengan dikeluarnya Permendikbud No 111 tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. Layanan bimbingan dan konseling sebagai layanan profesional yang diselenggarakan pada satuan pendidikan 54
Ahmad Juntika Nurihsan, op. cit, h. 12
38
mencakup komponen program, bidang layanan, struktur dan program layanan, kegiatan dan alokasi waktu layanan. Komponen program meliputi layanan dasar, layanan peminatan dan perencanaan
individual, layanan responsive dukungan sistem,
sedangkan bidang layanan terdiri atas bidang layanan pribadi, sosial, belajar, dan karir. (a) Komponen
layanan dan bidang layanan bimbingan dan
konseling memiliki 4 (empat) program yang mencakup: (1) Layanan dasar. Layanan dasar diartikan sebagai proses pemberian bantuan kepada seluruh konseling melalui kegiatan penyiapan pengalaman terstruktur secara klasikal atau kelompok. (2) Layanan
peminatan
dan
perencanaan
individual.
Peminatan adalah program kurikuler yang disediakan untuk mengakomodasi pilihan minat, bakat dan/atau kemampuan peserta didik dengan orientasi pemusatan, perluasan, dan/atau pendalaman mata pelajaran dan/atau muatan kejuruan. (3) Layanan responsif. Adalah pemberian bantuan kepada peserta didik yang menghadapi masalah dan memerlukan pertolongan dengan segera. Strategi layanan responsif diantaranya konseling individual, konseling kelompok, konsultasi, kolaborasi, kunjungan rumah, dan alih tangan kasus (referral). (4) Layanan
dukungan
pelayanan infrastruktur
dan
sistem.
kegiatan
(misalnya
Merupakan manajemen,
Teknologi
komponen tata
Informasi
kerja, dan
Komunikasi), dan pengembangan kemampuan profesional konselor atau guru BK secara berkelanjutan, yang secara tidak langsung memberikan bantuan kepada peserta didik atau memfasilitasi kelancaran perkembangan peserta
39
didik
dan
mendukung
efektivitas
dan
efisiensi
pelaksanaan layanan BK. (b) Sedangkan
bidang
layanan
bimbingan
dan
konseling
mencakup: (1) Bidang layanan pribadi. Suatu proses pemberian bantuan dari guru BK kepada peserta didik untuk memahami, menerima, mengarahkan, mengambil keputusan, dan merealisasikan keputusannya secara bertanggung jawab tentang perkembangan aspek pribadinya. (2) Bidang layanan belajar. Proses pemberian bantuan guru BK kepada peserta didik dalam mengenali potensi diri untuk belajar, memiliki sikap dan keterampilan belajar, terampil merencanakan pendidikan, memiliki kesiapan menghadapi ujian, memiliki kebiasaan belajar teratur dan mencapai hasil belajar secara optimal. (3) Bidang layanan sosial. Suatu proses pemberian bantuan dari
BK
kepada
peserta
didik
untuk
memahami
lingkungannya dan dapat melakukan interaksi sosial secara positif, terampil berinteraksi sosial, mampu mengatasi masalah-masalah
sosial
yang
dialaminya,
mampu
menyesuaikan diri dan memiliki keserasian hubungan dengan lingkungan sosialnya. (4) Bidang layanan karir. Proses pemberian guru BK kepada peserta
didik
untuk
mengalami
pertumbuhan,
perkembangan, eksplorasi, aspirasi dan pengambilan keputusan karir sepanjang rentang hidupnya secara rasional dan realistis berdasar informasi potensi diri dan kesempatan yang tersedia di lingkungan hidupnya. 55
55
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 111 Tahun 2014 tentang bimbingan dan Konseling pada Pendidikan dasar dan Pendidikan Menengah
40
Dapat di pahami layanan bimbingan dan konseling menjadi layanan yang mesti ada di dalam lembaga pendidikan atau sekolah, karena layanan tersebut untum membantu siswa dalam memahami diri, kegiatan belajar dan mambantu perencaaan lanjutan siswa. Sehingga dapat disimpulkan layanan BK sangat diperlukan disekolah untuk membantu membentuk kepribadian dan rencana diri siswa.
3) Beberapa Kekeliruan Dalam Memaknai Bimbingan Dan Konseling Bimbingan dan konseling sering dipahami atau dimaknai secara tidak tepat oleh sebagaian orang bahkan oleh praktisi bimbingan dan konseling itu sendiri. Dengan perkataan lain, sering muncul persepsi negative tentang bimbingan dan konseling dari sebagaian kepala sekolah, pengawas, dan guru-guru, siswa, bahkan dari guru bimbingan itu sendiri. Menurut Prayitno dan Erman Amti dalam Tohirin, kesalahan dalam memahami bimbingan dan konseing antara lain: (a) BK disamakan saja dengan atau dipisahkan sama sekali dari pendidikan. (b) Guru pembimbing atau konselor disekolah dan madrasah dianggap sebagai polisi sekolah. (c) BK dianggap semata-mata sebagai proses pemberi nasihat. (d) Bimbingan dan konseling dibatasi pada hanya menangani masalah yang bersifa incidental. (e) BK dibatasi hanya untuk klien-klien tertentu saja. (f) BK melayanai orang sakit dan atau kurang normal. (g) BK bekerja sendiri. (h) Konselor harus aktif dan pihak lain pasif. (i) Pekerjaan BK dapat dilakukan oleh siapa saja. (j) Pelayanan BK berpusat pada keluhan pertama saja. (k) Menyamakan pekerjaan BK dengan pekerjaaan dokter atau psikiater. (l) Menganggap hasil pekerjaan BK harus segera dilihat. (m) Menyamaratakan cara pemecahan masalah bagi semua klien. (n) Pelayanan BK dibatasi pada hanya menangani masalah-masalah yang ringan saja.
41
(o) Memusatkan usaha BK hanya pada pengguna instrument BK.56 Dapat disimpulkan pandangan bimbingan dan konseling selama ini banyak terjadi kekeliruan atau beranggapan negative. Padahal maksud dan tujuan bimbingan dan konseling sangat bagus, keberadaan BK disekolahan sebagai wadah membantu siswa bukan sebagai polisi sekolah yang ditakuti.
C. Penelitian yang Relafan Berdasarkan penelusuran yang dilakukan penulis terhadap penelitian terdahulu, maka pembahasan yang berkaitan dengan penelitian yang penulis lakukan, referensi tersebut anatara lain: 1. Penelitian yang dilakukan oleh Lina Adhani yang berkaitan dengan SMM ISO 9001:2008 yang berjudul “Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 pada Layanan Administrasi Kesiswaan Di SMK Darunnajah Pabuaran Serang”, Jurusan Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu Tarbiah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, membahas tentang bentuk-bentuk layanan administrasi kesiswaan melalui penerapan Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001:2008. Dengan Penerapan SMM ISO 9001:2008 pada layanan Administrasi Kesiswaan dapat menjadikan layanan-layanan yang lebih efektif.57 Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Lina Andhani, disini penulis membahas tentang penerapan SMM ISO 9001:2008 pada layanan akademik yaitu memfokuskan pada Bidang Kurikulum dan Bidang Bimbingan Konseling melalui program-program dan sasaran yang ditetapkan.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Irma Riswanti yang berkaitan dengan SMM ISO 9001:2008 yang berjudul “Pengaruh Penerapan Sistem 56
Tohirin, Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah: Berbasis Integrasi (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), h. 26-35 57 Lina Adhani, “Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISo 9001:2008 pada Layanan Administrasi Kesiswaan Di SMK Darunnajah Pabuaran Serang” Skripsi Jurusan Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu Tarbyiah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2015.
42
Manajemen Mutu ISO 9001:2008 Terhadap Kualitas Kinerja Mengajar Widyaiswara Di Badan Pendidikan Dan Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat”, Jurusan Administrasi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia, membahas seberapa besar pengaruh sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 terhadap kualitas kinerja mengajar widyaiswara. Dalam penelitian ini untuk mengetahui gambaran yang actual dan jelas mengenai pengaruh penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 terhadap Kualitas Kinerja Mengajar Widyaiswara Di Badan Pendidikan Dan Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat58. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis, yaitu untuk mengetahui bagaiman meningkatnya layanan akademik setelah terjadinya penerapan SMM ISO 9001:2008 di sekolah. Hal ini untuk menjamin sistem manajemen yang diterapkan dapat menjadikan proses kegiatan belajar mengajar, bimbingan koseling lebih baik lagi. 3. Penelitian ini dilakukan oleh Suabatul Aslamiyah yang berkaitan dengan “Anaisis Tingkat Kepuasan Siswa terhadap LAyanan Akademik di MAN 9 Jakarta Timur” Prodi
Manajemen Pendidikan Jurusan Kependidikan
Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2013, pada penelitian tersebut membahas tentang kepuasan siswa terhadap layanan akademik seingga menciptakan lulusan yang berkualitas sehingga dapat diterima di berbagai perguruana tinggi dan dunia kerja.59 Berbeda dengan penelitian yang dilakukan penulis yaitu
membahas
tentang penerapan SMM ISO 9008:2008 pada layanan akademik sehingga akan mengetahui proses langkah-langkah yang sudah ditetapkan berjalan dengan baik dan hasil akhirnya sesuai yang di rencanakan.
Irma Riswanti, “Pengaruh Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 Terhadap Kualitas Kinerja Mengajar Widyaiswara Di Badan Pendidikan Dan Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat” Jurusan Administrasi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia, 2013 58
59
Subiatul Aslamiyah, “Analisis Tingkat Kepuasan Siswa Terhadap Layanan Akademik di MAN 9 Jakarta Timur”, Program Studi Manajemen Pendidikan Jurusan Kependidikan Islam Fakultas Ilmu Tarbyiah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2013
43
D. Kerangka Berfikir
Diagram Kerangka
Kondisi nyata 1. Belum optimalnya pencapaian sasaran mutu SMM ISO 9001: 2008 disekolah 2. Kurang tertibnya administasi layanan KBM pada siswa 3. Belum maksimalnya pelaksanaan SMM ISO 9001:2008 dalam pelayanan akademik. 4. Sebagian siswa tidak menggunakan kesempatan layaanan remedial yang diberikan oleh guru
Output
Proses
Input
Masalah
Strategi
Hasil
Belum maksimalnya pelaksanaan SMM ISO 9001:2008 dalam pelayanan akademik
1. Sosialisasi SMM ISO 9001:2008 2. Peningkatan Kualitas SDM 3. Penerapan SOP 4. Audit secara internal dan eksternal 5. Rapat Tinjauan Manajemen (RTM) di sekolah 6. Kebijakan, Sasaran, dan rencana mutu yang dilakukan sekolah 7. Program pelayanan akademik
Terlaksananya Penerapan SMM ISO 9001:2008
Feedback
Terdapat peningkatkan pelayanan akademik
44
Dari bagan di atas, tergambar
SMK Negeri 18 Jakarta pada
dasarnya sudah menerapkan ISO 9001:2008 yaitu tahun 2009, akan tetapi dalam perjalannya sempat terhenti dikarenakan beberapa hal masalah didalamnya sehingga terjadi masa habis waktu sertifikat ISO tersebut. Oleh sebab itu timbullah berbagai masalah diantaranya seperti belum optimalnya pencapaian sasaran mutu SMM ISO 9001:2008 disekolah, kurang tertipnya administrasi layanan KBM pada siswa, belum maksimalnya pelaksanaan SMM ISO 9001:2008 dalam layanan akademik, dan sebagian siswa tidak menggunakan kesempatan layanan remedial yang diberikan guru. Adanya penerapan SMM ISO 9001:2008 diharapkan sekolah secara konsisten akan mewujudkan peningkatan produktivitas & daya saing meliputi standar mutu, delivery times & services. Maka diharapkan terlaksananya penerapan SMM ISO 9001:2008 dan terdapat peningkatan layanan akademik pada siswa SMK Negeri 18 Jakarta. Membandingkan dari kondisi nyata disekolah dan hasil yang diinginkan, maka timbul permasalahan dalam upaya pelaksanaan perbaikan mutu pendidikan yaitu belum maksimalnya pelaksanaan SMM ISO 9001:2008 dalam meningkatkan layanan akademik. Oleh karena itu, maka perlu diberikan jalan solusinya melalui strategi
yaitu sosialisasi SMM ISO 9001:2008, peningkatan kualitas
SDM, penerapan SOP, audit secara internal dan eksternal, rapat tinjauan manajemen di sekolahan, kebijakan mutu, sasaran dan rencana mutu yang dilakukan sekolah, program pelayan akademiak dalam bimbingan dan konseling, Untuk itu melalui penerapan sistem manajemen mutu diharapkan akan dapat maningkatkan kepercayaan pelanggan, karena adanya jaminan kualitas terhadap produk dan jasa yang disediakan oleh SMK Negeri 18 Jakarta Selatan. Maka peneliti ingin mengetahui lebih dalam lagi sejauh mana peneranan SMM ISO 9001:2008 untuk meningkatkan layanan akademik di SMK Negeri 18 Jakarta Selatan.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 18 Jakarta yang beralamat Jl. Ciputat Raya Komplek Bank Mandiri Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan 12310 dengan pertimbangan bahwa SMK Negeri 18 Jakarta tersebut telah menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 dalam upaya meningkatkan layanan pendidikan, khususnya pada layanan akademik. Adapun waktu pengambilan
data penelitian dilaksanakan pada Februari
sampai Oktober 2016, dengan fokus data yang di kumpulkan adalah data tahun pelajaran 2015-2016
B. Metodologi Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dalam bentuk metode deskriptif kualitatif yaitu metode yang bertujuan untuk menggambarkan penerapan SMM ISO 9001:2008 dalam meningkatkan layanan akademik. Sesuai metode yang dipakai maka penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data utama yaitu dokumentasi dan dilengkapi dengan teknik wawancara dan teknik observasi untuk menggali data yang lebih dalam.
C. Sumber Data Adapun sumber data yang ada dalam penelitian ini sebagai: a. Dokumen 1) Dokumen berkenaan sekolah meliputi profil sekolah, data pendidik dan kependidikan, keadaan siswa, dan sarana prasarana. 2) Dokumen berkenaan ISO 900:2008 meliputi pedoman mutu, kebijakan dan sasaran mutu, Prosedur Operasional standar, Instruksi kerja, Tugas Pokok dan Fungsi (TUPOKSI), hasil audit dan rapat tinjauan manajemen (RTM).
45
46
3) Dokumen layanan akademik pada bidang Kurikulum dan bimbingan konseling yaitu sasaran dan program kerja. b. Wawancara 1) Kepala sekolah. 2) Wakil kepala sekolah bidang wakil manajemen mutu (WMM). 3) Wakil kepala sekolah bidang kurikulum. 4) Koordinator bidang bimbingan dan konseling. 5) 3 wali kelas guru sekolah sebagai pelaksana dari SMM ISO 9001:2008. 6) 3 murid sebagai dampak pelaksana SMM ISO 9001:2008. c. Observasi 1) Observasi dalam ISO yaitu bagaimana pelaksanaan SMM ISO, langkah-langkah SMM ISO, keterlaksnaan POS instruksi kerja, Form, hasil audit, dan rapat tinjauan manajemen (RTM). 2) Obeservasi dalam layanan akademik yaitu proses pembelajaran, program BK, dan konseling siswa D. Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian ini digunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut: 1. Studi Dokumen Studi dokumen dilakukan untuk mendapatkan data mengena profil sekolah, data pendidik dan kependidikan, keadaan siswa, dan
sarana
prasarana, dokumen berkenaan ISO 900:2008 meliputi pedoman mutu, kebijakan dan sasaran mutu, prosedur Operasional standar, instruksi kerja, tugas pokok dan fungsi (TUPOKSI) hasil audit dan RTM, sedangkan dokumen layanan akademik dalam Bidang Kurikulum dan Bimbingan Konseling meliputi sasaran dan program kerja. 2. Wawancara Teknik pengumpulan data ini dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh data informasi dari wawancara tentang persepsi atau
47
pandangan, latar belakang, dan tujuan penerapan SMM ISO 9001:2008 dan layanan akademik. Wawancara dilakukan dengan Kepala sekolah, waka bidang wakil manajemen mutu (WMM), Waka bidang kurikulum, Koordinator BK, 3 wali kelas guru sekolah sebagai pelaksana dari SMM ISO 9001:2008, dan 3 murid sebagai dampak pelaksana SMM ISO 9001:2008. 3. Observasi Teknik observasi digunakan untuk memperoleh data tentang pelaksanaan BK yang berlandaskan kepada SMM ISO 9001:2008, langkah-langkah SMM ISO, keterlaksnaan POS instruksi kerja, form, hasil audit, dan rapat tinajauan manajemen (RTM). Dan layanan akademik yaitu mengecek persiapan administrasi guru sebelum mengajar, program BK dan kurikulum, dan berapa kali konseling siswa. E. Teknik Pengolahan dan Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah klasifikasi, kategorisasi, dan interpretasi. 1. Klasifikasi data. Proses pengelompokan jawaban-jawaban sumber informasi berdasarkan kegiatan studi dokumentasi,
wawancara, dan
observasi yang dilakukan. 2. Kategorisasi. Proses pengelompokan jawaban jawaban sumber informasi beberapa aspek masalah. 3. Interpretasi data. Proses mencari perbedaan dan persamaan dari jawabanjawaban sumber informasi sehingga dapat dilakukan penafsiran data yang pada gilirannya melakukan kesimpulan. F. Instrumen Penelitian Pedoman wawancara yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini berbentuk pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan judul penelitian tentang implementasi ISO 9001:2008 dalam meningkatkan layanan akademik. Berikut ini adalah kisi-kisi pedoman wawancara:
48
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Instrumen Wawancara Implementasi ISO 9001:2008 dalam Meningkatkan Layanan Akademik No 1.
Variabel Aspek Variabel Sistem Manajemen Latar belakang penerapan Mutu ISO ISO 9001:2008 di SMK 9001:2008 Negeri18 Jakarta
Pedoman mutu SMK Negeri 18 Jakarta Kebijakan dan sasaran mutu : program kerja tiap unit atau sekolah SMK Negeri 18 Jakarta
Prosedur mutu dan layanan akademik Konsep dasar ISO: Planning, Do, Check, dan Act (PDCA).
2.
Layanan Akademik pada : 1. Bidang Kurikulum
Penerapan kurikulum berdasarkan ISO
Metode pembelajaran dan strategi pelaksanaan kurikulum berbasis ISO
Hambatan dan tantangan penerapan SMM ISO 9001:2008 dalam bidang
Indikator 1. Hal yang melatar belakangi sekolah menerapkan SMM ISO 9001:2008 2. Pengetahuan tentang SMM ISO 9001:2008 3. Isi dari pedoman mutu SMKN 18 Jakrta 4. Langkah merumuskan kebijakan dan sasaran mutu di SMKN 18 Jakarta 5. Waktu dalam merumuskan kebijakan dan sasaran mutu 6. Isi kebijakan dan sasran mutu di SMKN 18 Jakarta 7. Prosedur dalam layanan akademik 8. Audit mutu internal (AMI) dan Audit Mutu Eksternal (AME) 9. Rapat Tinjauan Manajemen (RTM) 10. Hambatan dalam menerapkan SMM ISO 1. Prosedur kegiatan pada bidang kurikulum 2. Program Bidang Kurikulum 3. Pelaksanaan Bidang Kurikulum 4. Pengawasan dan Supervisi pada Bidang Kurikulum 5. Report Bidang Kurikulum 6. Rencana metode pembelajaran pendidik yang sudah disusun 7. Pelaksanaan kurikulum berbasis ISO 8. Bentuk hambatan penerapan ISO dalam bidang kurikulum
49
kurikulum
2. Bimbingan dan Konseling (BK)
Persepsi tentang layanan BK
Penerapan BK berdasarkan SMM ISO 9001:2008
Metode dan teknik penerapan BK berbasis SMM ISO 9001:2008
Hambatan dan tantangan penerapan SMM ISO 9001:2008 dalam program BK
9. Jenis tantangan penerapan ISO dalam bidang kurikulum 10. Strategi menyelesaikan masalah dalam penerapan ISO dalam bidang kurikulum 1. Pengertian tentang layanan BK 2. Tujuan dari layanan BK 3. Ruang lingkup layanan BK 4. Strategi pelayanan BK 5. Prosedur layanan BK 6. Program-program Layanan BK 7. Pelaksanaan pelayanan BK 8. Pengawasan dan Supervisi pada layanan BK 9. Report atau laporan program layanan BK 10. Pendekatan dan teknik membeikan arahan, solusi pada masalah, motivasi, menemukan bakat/kemampuan siswa di SMK 18 jakarta. 11. Bentuk hambatan penerapan ISO pada BK 12. Jenis tantangan penerapan ISO pada BK 13. Strategi menyelesaikan masalah dalam penerapan ISO pada BK
50
Tabel 3.2 Daftar Ceklist Studi Dokumentasi
NO 1.
2.
3.
4.
Objek Pengamatan Data Sekolah a. Profil Sekolah b. Data karyawan c. Data guru d. Data siswa e. Sarana prasarana SMM ISO 9001:2008 a. Pedoman Mutu b. Kebijakan dan sasaran mutu c. Prosedur Operasional Standar d. Instruksi Kerja e. Tugas Pokok dan Fungsi (TUPOKSI) f. Hasil Audit internal dan eksternal g. Hasil Rapat Tinjauan Manajemen Layanan Akademik pada Bidang Kurikulum a. Program Waka Kurikulum b. Sasaran Kurikulum c. Instruksi Kerja Kurikulum a. Hasil Pengawasan dan Supervisi d. Report atau laporan program Layanan Akademik pada BK b. Dokumen konseling siswa c. Jadwal Konseling d. Tata tertip BK e. Prosedur Layanan BK f. Program Layanan BK g. Data siswa konseling h. Hasil Pengawasan dan Supervisi BK i. Report atau laporan program BK
Ada
Studi Tidak Ada
Keterangan
51
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Pedoman Observasi Variable Implementasi SMM ISO 9001:2008
Dimensi a. Prosedur
Sub dimensi a. Melihat pelaksanaan SOP pada layanan
Operasional Standar b. Instruksi Kerja c. Sasaran Mutu
bidang kurikulum dan BK b. Mengamati pelaksanaan instruksi kerja yang ditetapkan sekolah pada layanan akademik pada layanan BK dan bidang kurikulum
Layanan
a. Jadwal Konseling
a. Melihat proses kegiatan konsultasi
Akademik
b. Prosedur Layanan
b. Mengamati pelaksanaan program BK
pada: Bidang Bimbingan Konseling
BK
c. Mengamati kejadian diluar rencana BK
c. Program Layanan BK
seperti terjadinya kenakalan siswa, bolos sekolah, saat waktu pembelajaran siswa ada diluar sekolahan dll.
Layanan Akademik Pada: Bidang Kurikulum
a. Jadwal
Mengajar
Guru b. Prosedur
b. Mengamati Layanan
Kurikulum c. Program Kurikulum
a. Melihat proses KBM pelaksanaan
program
kurikulum c. Mengamati guru yang akan mengajar,
Layanan
apakah
melengkapi
administrasinya
seperti daftar hadir, RPP, dan catatan khusus dalam proses pembelajaran.
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Profil SMK Negeri 18 Jakarta Sejarah Berdirinya. Semula bernama SMEA N 9, berlokasi di Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Didirikan tanggal 1 Januari 1969 berdasarkan Surat Kepala D.P.E No. 063/DPE/IV/Sp/11 tanggal 12 Mei 1969. Pindah lokasi ke Komplek Bank Mandiri, Jl. Ciputat Raya Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan pada tahun 1970 dan menempati lahan seluas 3740 m2. Perubahan SMEA N 9 menjadi SMK Negeri 18 Jakarta pada tanggal 1 Maret 1997, berdasarkan keputusan Menteri Pendidikan No.036/O/1997. Kemudian gedung SMK N 18 direhabilitasi total mulai bulan Agustus 2002 dan diresmikan pada tanggal 6 Februari 2004 dipusatkan di SMUN 71 Duren Sawit, beserta 29 Gedung lainnya oleh Gubernur DKI Jakarta Dr. (HC) H. Sutioyoso, SH. Pada saat direhap total SMKN 18 menumpang di SMKN 28 di Jl. Maritime No. 26 Cilandak Jakarta selama kurang lebih 2 tahun dan menempati Gedung baru SMKN 18 pada tanggal 24 Februari 2004 bertepatan tanggal 3 Syura 1424 H.60 Adapun gambaran Profil SMK Negeri 18 Jakarta sebagai berikut: a. Nama Sekolah
: SMK Negeri 18 Jakarta
b. NPSN/NSS/NIS
: 20102589 / 341016305020 / 40073
c. Tanggal berdiri
: 1 Januari 1969
d. No. SK (Tanggal Ttd. SK): 96/UKK.3/1969 (Tgl. 02-06-1969 oleh Mendiknas) e. Bidang Studi Keahlian
: Bisnis dan Manajemen
f. Kompetensi Keahlian
:Akuntansi, Adm.Perkantoran, Pemasaran
(Akrditasi A) g. Waktu Belajar 60
: Pkl. 06.30 – 15.00 WIB
Dokumen Pedoman Mutu SMM ISO 9001:2008 SMK Negeri 18 Jakarta, h. 2
52
53
h. Alamat Sekolah
: Jln. Ciputat Raya Komp. Bank Mandiri,
Pondok Pinang, Kec. Kebayoran Lama, Kotamadya Jakarta Selatan, Provinsi DKI Jakarta Kode Pos
12310, Tlp 021-7513729, Faximail:
021-75901184,E-mail:
[email protected],
Website:
www.smkn18.sch.id.61 Secara geografis SMK Negeri 18 Jakarta terletak di lingkungan yang kondusif untuk proses pembelajaran sekolah. SMK Negeri 18 Jakarta berada dilingkungan jauh dari pemukiman penduduk. Jarak SMK Negeri 18 Jakarta sekitar ±200 meter dari jalan Ciputat Raya, sehingga dapat meminimalisir terganggunya proses KBM dari kebisingan/keramaian kendaraan atau gangguan lainnya dan membuat proses KBM menjadi lebih nyaman. Akses jalan menuju SMK Negeri 18 Jakarta cukup strategis dari arah terminal Lebak Bulus Jakarta Selatan menuju kearah jalur Pondok Pinang Kebayoran Lama. Apabila menggunakan akses angkutan mini berkode D01, sekolah ada disebelah kiri jalan dan masuk ±200 meter kedalam komplek Bank Mandiri Pondok Pinang Kebayoran Lama. 2. Visi dan Misi SMK Negeri 18 Jakarta Melihat dokumen pada Pedoman Mutu ISO 9000:2008 SMK N 18 Jakarta diperoleh data berupa visi dan misi SMK N 18 Jakarta yaitu: a. Visi yaitu Terwujudnya SMKN 18 Jakarta menjadi sekolah unggul dalam prestasi, berakhlaq mulia, terampil, mandiri dan berwawasan lingkungan. b. Adapun Misi dari sekolah SMK Negeri 18 Jakarta adalah: 1) Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama. 2) Menyelenggarakan pelajaran yang berbasis IT. 3) Meningkatkan kualitas layanan sarana dan prasarana pendidikan.
61
Profil SMK Negeri 18 Jakarta Tahun Pelajaran 2015-2016.
54
4) Meningkatkan
kualitas
tenaga
pendidikan
dan
tenaga
kependidikan. 5) Melestarikan karakter budaya bangsa dan menanamkan jiwa kewirausahaan. 6) Meningkatkan
penghijauan
dan
melestarikan
sekolah
dan
lingkungan.62 3. Keadaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMK Negeri 18 Jakarta Dalam melaksanakan proses pendidikan tentu dibutuhkan tenaga pendidik dan kependidikan yang kompeten agar tujuan-tujuan yang direncanakan lembaga pendidikan dapat tercapai. Selain itu, dengan guruguru yang memiliki kompetensi yang baik, diharapkan dapat menunjang keberhasilan pendidikan siswanya. SMK
Negeri
18
Jakarta
memiliki
tenaga
pendidik
dan
kependidikan dengan jumlah 57 orang terdiri dari guru dan tenaga administrasi, dengan rincian sebagai berikut: Tabel 4.1 Data Jumlah Guru SMK Negeri 18 Jakarta No
Jenis Ketenagaan
1.
Guru
2.
Administrasi
Status PNS/CPNS Honor PNS/CPNS Honor
Rincian Jumlah 31 9 4 13
Jumlah Keseluruhan
40
57 17
Sumber: Diolah dari Data Dokumen Tentang Pendidik dan Ketenagan Kependidikan SMKN 18 Jakarta Tahun Pelajaran 2015-2016.63
Dari total 40 guru, sebanyak 22 guru sudah berpendidikan S1 dan 18 guru lainnya sudah S2. Hasil observasi mengenai pendidikan guru di SMK Negeri 18 Jakarta hampir semua guru melanjutkan pendidikannya yang lebih tinggi. Hal ini menunjukkan guru di SMK negeri 18 Jakarta sudah sesuai dengan UU tentang profesi guru yang mengharuskan guru
62
63
Dokumen Pedoman Mutu, op. cit., h. 7 Profil SMKN 18 Jakarta, op.cit.
55
berpendidikan minimal S1. Sedangkan staf administrasi ada beberapa yang sudah S1 dan ada juga yang berpendidikan SMP atau SMA di SMK Negeri 18 Jakarta. Dengan banyaknya jumlah pendidik dan tenaga kependidikan diharapkan dapat mensukseskan kegiatan belajar mengajar dan dapat melancarkan sistem yang ada disekolah sehingga dapat meningkatkan layanan akademik maupun layanan administrasi. 4. Keadaan Siswa SMK Negeri 18 Jakarta merupakan salah satu sekolah di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, yang memiliki program Keahlian Kejuruan yaitu Adminitrasi Perkantoran, Akuntansi, dan Pemasaran. Adapun jumlah siswa pada tahun ajaran tahun 2015/2016 di SMK Negeri 18 Jakarta sebanyak 609 siswa.64 Adapun rincian jumlah siswa SMK Negeri 18 tahun ajaran 2015/2016 sebagai berikut:
Tabel 4.2 Data Jumlah Siswa SMK Negeri 18 Jakarta
No
Kompetensi Keahlian
Ruang Kelas
X P 30 30 60
Jumlah Siswa Tingkat (Kelas) XI Jml L P Jlm L 7 27 36 34 10 7 26 9 36 33 72 14 53 68 19
XII P Jlm 24 34 25 34 49 68
Total Jumlah
1.
Akuntansi
1 2 Jlm
L 6 6 12
2
Adm. Perkantoran
1 2 Jlm
13 14 28
19 22 44
32 36 68
9 8 17
25 25 51
35 33 68
14 13 27
20 21 41
34 34 668
101 103 204
Pemasaran
1 2 Jlm
21 22 43
15 14 29
36 36 72
12 13 25
20 20 40
32 33 65
15 15 30
16 15 31
31 30 62
99 99 198
82
130
212
56
144
200
76
121
197
609
3
Total Jumlah
Sumber: Diolah dari Data Dokumen Tentang Kesiswaan SMKN 18 Jakarta Tahun Pelajaran 2015-2016. 64
Ibid.
104 103 207
56
Keadaan siswa yang berjumlah 609 terlihat perempuan lebih banyak dibanding laki-laki disemua jurusan yang tersedia. Sedangkan hasil observasi rata-rata pendidikan siswa sebelumnya adalah pendidikan SMP dan latar belakang sosial ekonominya adalah menengah kebawah. 5. Sarana dan Prasarana SMK Negeri 18 Jakarta Pada dasarnya sekolah untuk mewujudkan tujuannya harus didukung dengan sarana dan prasarana yang memadai. Keberadaan sarana dan prasarana dapat menunjang kegiatan belajar mengajar siswa, sehingga mendukung belajar siswa dengan nyaman dan siswa dapat menyerap pelajaran dengan baik. Adapun sarana prasarana yang tersedia adalah sebagai berikut: Tabel 4.3 Data Sarana dan Prasarana SMK Negeri 18 Jakarta No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19 20. 21. 22.
Nama Fasilitas Gedung Ruang Kepala Sekolah R.Wakil Kepala Sekolah R.Ka. Kompetensi Keahlian Lap. Komputer (KKPI) Lab. Adm. Perkantoran Lab. Akuntansi Lab. Pemasaran Perpustakaan Digital Ruang Guru Ruang Mini Office Lapangan olarraga Ruang Tata Usaha Ruang Gedung Ruang Osis Ruang UKS Toilet/WC Ruang BK Ruang Rehat Ruang Kantin Kejujuran R.Unit Produksi dan WMM Ruang Jasa Perkantoran
Jumlah 3 Lantai 1 Lokal 1 Lokal 1 Lokal 1 Lokal 1 Lokal 1 Lokal 1 Lokal 1 Lokal 1 Lokal 1 Lokal 1 Lokal 1 Lokal 5 Lokal 1 Lokal 1 Lokal 8 Lokal 1 Lokal 1 Lokal 1 Lokal 1 Lokal 1 Lokal
Kondisi Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik
57
23 24. 25. 26 27. 28. 29. 30 31. 32. 33.
Ruang Bank Mini Mini Market Ruang Kesenian Pos Satpam Mushollah Ruang Kelas Ruang Fitnes Ruang Usaha Jasa Online Ruang Pertemuan/Aula Kantin Tempat Parkir
1 Lokal 1 Lokal 1 Lokal 1 Lokal 1 Lokal, 2 Lt 18 Lokal 1 Lokal 1 Lokal 1 Lokal 1 Lokal 1 Bidang
Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik
Sumber: Dokumen Pedoman Mutu tentang Sarana dan Prasarana SMKN 18 Jakarta Tahun Pelajaran 2015-2016.65
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa fasilitas yang tersedia cukup memadai dalam menunjang layanan akademik pada siswa. Semua sarana prasarana yang ada dapat digunakan secara baik dan dapat menunjang seluruh kegiatan pendidikan di SMK Negeri 18 Jakarta. 6. Akreditasi dan Sertifikat ISO 9001:2008
a. Akreditasi Pemberian Akreditasi A kepada kompetensi keahlian jurusan di SMK Negeri 18 Jakarta secara bersamaan oleh Badan Akreditasi Nasional, dan selama berkala di lakukan audit. Penetapan
Hasil
Akreditasi
BAP-S/M
Berdasarkan SK
Nomor:
268/BAP-
S/M/DKI/2014 sebagai berikut: Tabel 4.4 Akreditasi Komp. Keahlian SMK Negeri 18 Jakarta No 1. 2. 3.
Komp. Jml. Rombel Keahlian Akuntansi 6 Adm.Perkantoran 6 Pemasaran 6 Jumlah 18
Akreditasi A A A
Sumber: Diolah dari Dokumen Pedoman Mutu SMKN 18 Jakarta Tahun Pelajaran 2015-2016. 66 65 66
Dokumen Pedoman Mutu, op. cit., hlm 22 Profil SMK Negeri 18 Jakarta, op. cit
58
Melihat dari suluruh jurusan yang sudah berakreditasi A dan sekolah sudah menerapkan ISO 9001:2008 sejak tahun 2009 sampai sekarang (2016) maka terlihat hal positif pada SMK Negeri 18 Jakarta yaitu: 1) Jumlah siswa dan penerimaan siswa yang meningkat. 2) Tampilan Fisik sekolah menjadi lebih baik. Hal ini bisa dilihat pada sarana prasarana sekolah yang baik. 3) Suasana kerja dan pembelajaran yang nyaman. Hal ini didukung dengan sarana dan prasarana yang cukup lengkap dan sistem administrasi yang rapih pada guru. 4) Aktifitas akademik dan Non Akademik yang bagus. Hal ini ditandai dengan seringnya siswa diikutsertakan pada even lomba. Berikut data prestasi pada Akaemik dan Non akademik pada tahun 2011-2015. Tabel 4.5 Data Prestasi SMK Negeri 18 Jakarta Prestasi Akademik
Prestasi Non Akademik
1. LKS (Lomba Kompetensi Siswa) : 1. O2SN 2014 Tk. Jakarta Selatan a. 2014 Juara 1 Tk. Jak-Sel (Adm. a. Basket : Juara 1 (Putra) dan Juara 2 Perkantoran); (Putri) b. 2014 Juara 1 Tk. Jak-Sel b. Volley : Juara 3 (Putra) dan Juara 3 (Pemasaran); (Putri) c. 2014 Juara Harapan 1 Tk DKI Jakarta c. Futsal : Juara 3 (Putra) (Pemasaran) 2. FLS2N 2014 Juara 2 Band Tk. Jak-Sel d. 2014 Juara 1 Tk. DKI Jakarta a. Paskibra (Sekretaris) 2014 Juara 1 Tk. Jabodetabek (17 e. 2014 Juara 1 Tk. Nasional XXII Mei 2014) (Sekretaris); 2014 Juara I Tk. Jabodetabek di f. 2015 Juara 1 Tk. Jak-Sel (Akuntansi) SMA 4 Tang-Sel g. 2015 Juara 3 Tk. Jak-Sel (Adm. 2015 Juara III Tk. Jabodetabek di Perkantoran) SMA 66 Jakarta h. 2015 Juara 1 Tk. Jak-Sel (Pemasaran) 2015 Juara II Tk. Jabodetabek di 2. Lomba Bahasa Jepang SMK 8 Jakarta a. 2013 Juara 2 Debat B. Jepang Tk. b. Basket Jak-Sel 2012 Juara 1 (Putra) dan Juara 2 b. 2014 Juara 2 Debat B. Jepang Tk. (Putri) O2SN Jak-Sel Jak-Sel 2014 Juara 2 Basket Putri
59
3. Lomba Bahasa Mandarin a. 2014: Juara Harapan I Debat B. Mandarin b. 2015 :Juara 2 Debat B. Mandarin Tk. Jak-Sel 4. Lomba Bahasa Perancis a. 2013 Juara 1 dan 3 Debat B. Perancis Tk. Jak-Sel b. 2014 Juara Harapan 1 B. Perancis Tk. Nasional 5. Guru Berprestasi a. Juara 3 tahun 2014 Ibu Dra. Hj. Khadariyah 6. Ujian Nasional a. TP 2012/2013 LULUS 100% b. TP 2013/2014 LULUS 100% c. TP 2014/2015 LULUS 100% d. TP 2015/2016 LULUS 100%
Nusantara Cup Jak-Sel c. Futsal 2014 Juara 1 Kompetisi SMA-SMK se-DKI Jakarta 2014 Juara 1 Rohis Cup. 2014 Juara 2 Back Bulls Competition d. Pencak Silat 2015 Juara 1, 2 dan 3 Putra Tk. Prov. DKI e. PMR 2013 Juara 1 Tandu Wira Putri Annajah Competition 2013 Juara 3 Tandu Darurat Panca Lomba DKI Jakarta 2013 Juara 2 Perawatan Keluarga 2013 Juara 2 Kepalangmerahan 2013 Juara Harapan 1 LOKASITandu Darurat Putri 2013 Juara Harapan 2 Tandu Darurat Campuran 2014 Juara Harapan 2 Lomba Tandu Cepat se-DKI 2014 Juara Harapan 2 Lomba Kepalang Merahan se-DKI
Sumber: Data dari Dokumen Profil SMKN 18 Jakarta T.P 2015-2016.67
b. Sertifikat ISO 9001:2008 Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 di SMK Negeri 18 Jakarta secara resmi diterapkan sejak Juni 2009 dengan nomor sertifikat: QS 7040 yang dikeluarkan oleh Worldwide Quality Assurance (WQA). Penerapan SMM ISO 9001:2008 ini diharapkan dapat lebih meningkatkan kinerja sekolah SMK Negeri 18 Jakarta sehingga dalam beberapa tahun ke depan mampu mempertahankan dan meningkatkan kualitas sebagai sekolah yang menghasilkan peserta didik dan tamatan yang berkualitas dalam kompetensi, selalu mampu meraih prestasi, unggul dalam berbagai kompetisi dan peluang yang
67
Ibid.
60
dibutuhkan sesuai dengan perkembangan zaman, pribadi yang berakhlak mulia, terampil, mandiri dan berwawasan lingkungan. 68
B. Deskripsi Data 1. Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 Latar belakang penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 menurut kepala sekolah dan Wakil Manajemen Mutu (WMM) adalah pada tahun 2008 Kepala bidang SMK di Dinas Pendidikan DKI yang bernama Ibu Rita mempunyai kebijakan yang mewajibkan seluruh SMK di DKI untuk bersertifikat ISO yang bertujuan untuk merapihkan sistem adminitrasi dan tata tertip di SMK DKI. Akan tetapi setelah terjadinya pergantian
pemimpin
dan
dihapusnya
rintisan
sekolah
bertaraf
internasional (RSBI) maka kebijakan ini berakibat tidak adanya bantuan dana dari pemerintah DKI kepada sekolah-sekolah untuk pengembangan SMM ISO, alhasil banyak sekolah yang tidak lagi menggunakan ISO karena biaya yang sangat mahal. Untuk saat ini SMK Negeri 18 Jakarta masih menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 dan masih tetap melakukan perbaikan secara berkelanjutan. Secara berkala sering diadakan audit satu tahun sekali dari pihak ISO dan tim manajemen sekolah. Ini menunjukan komitmen sekolah dalam memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh masyarakat sekolah khusunya dalam layanan akademik yang hasilnya menjadikan mutu sekolah menjadi baik. Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 di SMK Negeri 18 Jakarta dimulai dari pembuatan pedoman mutu, kebijakan dan sasaran mutu, prosedur mutu, intsruksi kerja, tugas pokok dan fungsi (TUPOSI) dan dokumen lain yang diperlukan untuk merencanakan dan menjalankan dan mengendaikan proses seperti: distribusi tugas, program kerja, spesifikasi kompetensi, perangkat pembelajaran, jadwal pelatihan, format isian, dan lain-lain yang terakhir dokumen rekaman. 68
Ibid.
61
Penerapan sistem manajemen mutu ISO dalam rangka merapihkan sistem administrasi disekolah dan untuk meningkatkan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan agar merasa puas.
2. Pembahasan Layanan Akademik SMK Negeri 18 Jakarta Uraian berikut ini memfokuskan pembahasan layanan akademik melihat dari aspek Kurikulum dan Bimbingan Konseling. Pembahasan ini meliputi sasaran yang ditetapkan, program kerja, instruksi kerja, sekaligus SOP tiap bidang. a. Sasaran Mutu dan Program Kerja Bidang Kurikulum 1. Sasaran Mutu Bidang Kurikulum Sasaran mutu merupakan penentuan arah tujuan dan target yang jelas dan relavan untuk menghasilkan aktifitas pembelajaran yang terarah. SMK Negeri 18 Jakarta menetapkan setiap bidangnya mempunyai sasaran dan rencana mutu dalam rangka perbaikan secara terus menerus disetiap bidangnya, tidak terlepas dari Bidang Kurikulum mempunyai sasaran dan rencana mutu yang ingin dicapainya. Berikut sasaran dan rencana mutu bidang kurikulum: Pertama,
menetapkan
kehadiran
guru
dikelas
dalam
pembelajaran dari 96% menjadi 96,5%. Sasaran kehadiran guru dikelas dalam pembelajaran bertujuan untuk proses kegiatan belajar mengajar berjalan dengan lancar dan target setiap pertemuan dapat terealisasikan, sehingga siswa dapat menyerap materi yang diajarkan guru secara utuh. Adapun untuk mencapai sasaran ini dibuatlah langkah-langkah dalam mencapainya yaitu memulai dengan penyusunan program kerja bidang kurikulum yang didalamnya membahas kegiatan belajar mengajar (KBM), bimbingan konseling, peningkatan mutu guru, dan pendataan kehadiran guru. Kemudian guru melaksanakan KBM di kelas/tatap muka dengan siswa dan membuat daftar hadir guru untuk menentukan tingkat kehadiran guru dikelas dalam
62
pembelajaran. Berikut prosedur rencana dalam meningkatkan kehadiran guru dikelas dalam pembelajaran: Tabel 4.6 Prosedur Peningkatan Kehadiran Guru SMK N 18 Jakarta Proses
Dokumen
Program kerja kurikulum
1. KBM 2. B/K 3. Peningkatan Mutu Guru 4. Pendataan kehadiran guru
PIC
Proker bid. Kurikulum Restra bidang
Kepala sekolah
Kurikulum Bahan ajar Daftar hadir & nilai Agenda piket
Guru piket Kabid. Kurikulum
TDK
Tatap Muka
Kabid. Kurikulum
YA Tatap muka minimal di kelas 96,5%
Data kehadiran
Sumber: Dokumen Rencana Mutu Bidang Kurikulum SMM ISO 9001:2008 SMK Negeri 18 Jakarta T.P 2015-2016.
Kedua, mempertahankan prosentase kelulusan 100% dengan rata-rata nilai; Bahasa Indonesia dari 7,72% menjadi 8,00%, Bahasa Inggris dari 8,21% menjadi 8,22%, Matematika dari 8,35% menjadi 8,36%. Mempertahankan kelulusan 100% dan meningkatkan nilai rata-rata ujian adalah idaman setiap sekolah dalam tamatannya. Tak terkecuali di SMK Negeri 18 Jakarta membuat rencana mempertahankan lulusan dan meningkatkan rata-rata ujiannya, hal ini bisa menjadi tolak ukur dalam kesuksesan selama proses kegiatan belajar mengajar (KBM) disekolah. Dalam mewujudkan
63
hal ini, SMK Negeri 18 Jakarta membuat sasaran yang dijabarkan dalam prosedur untuk mencapai target tersebut. Prosedur
dimulai
dari
merumuskan
program
kerja
kurikulum yang didalamnya membahas Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), bimbingan karir, peningkatan mutu guru, jawal remedial, dan waktu ujian/test. Setelah tahap tersebut di rumuskan maka siswa mendapatkan nilai ujian Kompetesi. Prosedur ini dapat dilihat sebagai berikut : Tabel 4.7 Prosedur Mempertahankan Prosentase Kelulusan 100% SMK Negeri 18 Jakarta Proses
Dokumen
Program kerja kurikulum
1. 2. 3. 4.
KBM B/K Peningkatan Mutu Guru Pendataan kehadiran guru
Ujian
L Kelulusan 100%
TL
PIC
Proker bid. Kurikulum Restra Sekolah
Kepala sekolah
Kurikulum Bahan ajar Daftar hadir & nilai Proposal Kehadiran
Wk. Bid. Kurikulum
Soal Ujian
Ijazah
Wk. Bid. Kurikulum Kepala Sekolah
Sumber: Dokumen Rencana Mutu Bidang Kurikulum SMM ISO 9001:2008 SMK Negeri 18 Jakarta T.P 2015-2016.
Ketiga, meningkatkan nilai rata-rata dalam uji kompetensi, teori 7, 36% menjadi 7, 40%. Praktek dari 8, 17% menjadi 8, 97%. Peningkatan nilai dalam uji kompetensi siswa SMK Negeri 18 Jakarta bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa secara teori maupun praktik disetiap masing-masing kompetensi jurusan. Hal ini akan berdampak pada spesfikasi kemampuan lulusan siswa dalam menghadapi dunia kerja. Untuk mencapai sasaran ini SMK
64
Negeri membuat rencana mutu untuk mencapai ini, adapun prosedurnya sebagai berikut: Tabel 4.8 Prosedur Peningkatan Nilai Rata-rata Uji Kompetensi SMK Negeri 18 Jakarta Proses Program kerja kurikulum 1. 2. 3. 4.
KBM B/K Peningkatan Mutu Guru Remedial
Tes/ Ujian
TL
Kelulusan 100% dalam Uji
Dokumen
PIC
Program Kerja
Ka. Komp. Keahlian
Kurikulum Bahan ajar Daftar hadir & nilai Proposal Kehadiran
Wk. Kurikulum
Soal Ujian Wk. Kurikulum
Sertifikat
Kompetensi
Kepala Sekolah
Sumber: Dokumen Rencana Mutu Bidang Kurikulum SMM ISO 9001:2008 SMK Negeri 18 Jakarta T.P 2015-2016.
Melihat tabel diatas alur sasaran rencana seperti sebelumnya, namun yang membedakan yaitu pada tahap remedial bagi siswa yang mendapatkan nilai kurang dari KKM. Sedangkan bagi siswa yang lulus saat test atau ujian maka akan mendapatkan sertifikat nilai ujian kompetensi sesuai jurusannya. 2. Program Kerja Bidang Kurikulum Segala kegiatan pembelajaran yang diselenggarakan di sekolah diawali dari dan bermuara pada komponen pembelajaran yang tersurat dalam kurikulum. Dalam menyelenggarakan KBM oleh guru diperlukan pedoman dalam proses berjalannya pembelajaran yang baik. Dalam rangka terselenggaranya proses
65
pembelajaran yang baik dan terarah, SMK Negeri 18 Jakarta berupaya meningkatkan mutu layanan akademik yang berkaitan dengan kurikulum pembelajaran, berupa program kerja kurikulum yang meliputi desain kurikulum, kegiatan belajar mengajar, pemantauan dan pengukuran proses KBM, dan penilaian hasil belajar. Dalam merumuskan kegiatan di bidang kurikulum, Menurut Waka Kurikulum bahwa: “Kami merumuskan kebijakan, sasaran, dan prosedur di bidang Kurikulum pada awal tahun ajaran baru dan kami merumuskan dalam waktu 1 bulan. Pembahasan ini meliputi surat tugas mengajar, kalender pendidikan, menyusun jadwal pembelajaran, menyusun silabus, rpp, prota prosem, menetapkan KKM,dan buku nilai”. 69 Melihat pernyataan diatas menunjukkan rencana yang dilakukan bidang kurikulum untuk menjamin kelancaran KBM yang akan berjalan dalam satu tahun ajaran kedepan, maka SMK Negeri 18 Jakarta membuat rencana mutu dan menyusun program kerja. Adapun program kerja waka kurikulum adalah:70 Tabel 4.9 Program Kerja Waka Kurikulum Tahun Pelajaran 2015-2016 SMK Negeri 18 Jakarta No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 69
Program dan kegiatan Menyusun program Kerja Mengkoordinasikan penyusunan KTSP Mengkoordinasikan validitas kurikulum Mengkoordinasikan penyusunan program PBM Membantu pelaksanaan supervise kelas Pengayaan persiapan UN
Waktu Juli Juli dan Agustus
Keterangan Terlaksana Terlaksana
Agustus
Terlaksana
Juli - juni 2016
Terlaksana
Sep. dan Feb. 2016
Terlaksana
Okt. - maret 2016
Terlaksana
Hasil wawancara dengan ibu Dra. Hj Martutik, M.M (Waka Kurikulum SMK 18 Jakarta), pada 30 September 2016 70 Dokumen Program Kerja Waka Kurikulum 2015-2016 SMK Negeri 18 Jakarta.
66
7.
Mengkoordinasikan uji kompetensi 8. Ujian sekolah dan UN 9. Remedial 10. Pelatihan IT untuk guru 11. Menyusun laporan secara berkala Sumber:
Jan. dan Feb. 2016
Terlaksana
Feb - maret 2016 Setiap akhir bulan Juni 2016 Akhir bln Agust, Sept, feb, Maret, April, Juni 2016
Terlaksana Terlaksana Tidakterlaksana Terlaksana
Diolah dari dokumen laporan program kerja Waka Kurikulum SMK Negeri 18 Jakarta tahun pelajaran 2015-2016.
Melihat tabel diatas dapat diketahui bahwa program kerja Waka Kurikulum tahun ajaran 2015-2016 semuanya terlaksana sesuai dengan jadwal yang berikan. Akan tetapi ada satu program yang tidak terlaksana yaitu pelatihan IT. Saat penulis melakukan wawancara dengan Waka Kurikulum mengenai tidak terlaksananya pelatihan IT oleh guru karena sebagian guru sudah mendapat kesempatan pelatihan IT baik di Dinas maupun oleh Internal sekolah, sehingga kami memandang tidak perlu lagi mengadakan pelatihan IT untuk guru. Terlaksananya program Waka Kurikulum ini tidak terlepas dari manajemen dan pengelolaan jadwal yang sudah ditetapkan, ditambah komitmen dari semua pihak yang mengikuti aturan yang sudah ditetapkan. Keterlaksanaan program ini didukung dari Instruksi Kerja yang tertuang dalam pedoman SMM ISO 9001:2008 SMK Negeri 18 Jakarta. Adapun instruksi kerja desain kurikulum sebagai berikut: a) Desain Kurikulum Desain Kurikulum
kurikulum
dilakukan
oleh
Tim
penyusun
SMK Negeri 18 Jakarta yang dilanjutkan pada
penyusunan program kerja, pembentukan POKJA tiap program, kemudian penyusunan kurikulum di sinkronisasikan dengan dunia kerja maupun dunia industri, setelah langkah-langkah tersebut dilakukan kemudian di finalisasi dan verivikasi
67
mengenai validitasnya untuk disahkan oleh kepala Dinas dan akhirnya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sudah bisa digunakan.71 KTSP yang digunakan berdasarkan Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005 tantang standar Nasional Pendidikan
mewajibkan
tiap
sekolah/madrasah
mengembangkan KTSP secara mandiri. Penyusunan dan langkah-langkah desain kurikulum dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 4.10 Prosedur Instruksi Kerja Desain Kurikulum SMK Negeri 18 Jakarta Proses
Dokumen
Penerimaan kebij. pemerintah Pembentukan TIM Penyusun Kurikulum Penyusunan Rencana Kerja
Kebijakan diterima oleh sekolah. Tim dibentuk sebelum Raker oleh KepSek. Rencana Kerja disusun sebelum Tahun ajaran baru Pokja disusun sesuai kepala kompe. Keahlian Dilaksanakan sinkronisasi dan validasi kurikulum dengan DU/DI
Mendiknas
Kurikulum direvisi
Ketua TIM
KTSP disahkan oleh ketua komite, Ketua TIM Kepsek, Pengawas, Kep.
Pemb. POKJA tiap Program
Penyusunan Kurikulum
Masukan DU/DI Komite Sek. Finalisasi
PIC
KepSek
Ketua TIM
Ketua TIM
Ketua TIM
Tidak Ujian
Pengesahan Kepala Dinas 71
Dokumen Intruksi Kerja Desain Kurikulum Waka Kurikulum ISO 9001:2008 SMK Negeri 18 Jakarta
68
Pengesahan Kepala Dinas
Bidang. Kepala Kurikulum sebagai pedoman Sekolah dan acuan selama tahun ajaran
Sumber: Dokumen Instruksi Kerja Desain Kurikulum SMM ISO 9001:2008 SMK Negeri 18 Jakarta Tahun Pelajaran 2015-2016.
b) Kegiatan Belajar Mengajar Penyususan program pembelajaran Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) akan berjalan dengan baik bila dilakukan terlebih dahulu penyusunan program pembelajaran untuk menyukseskan berjalannya kegiatan belajar di sekolah, maka perlu
setiap
guru
melakukan
penyusunan
program
pembelajaran. Menurut Moh. Yaser S.Pd wali kelas 10 Adm. Perkantoran 2 bahwa “Kami sudah melakukan penyusunan program pembelajaran. Penyusunan Program pembelajaran ini kami (guru) buat sendiri dan menyesuaikan program dari sekolah jadi kami dituntut kreatif untuk dapat menyesuaian perkembangan zaman sekarang ini”.72 Selanjutnya dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran yang lebih terkontrol diperlukan setiap guru untuk melangkapi administrasi saat mengajar seperti daftar hadir siswa, jurnal pembelajaran, dan catatan khusus dalam proses pembelajran. Menurut salah satu guru wali kelas bahwa “iya sudah menyiapkan adminstrasinya seperti daftar hadir, dan lainlain”.73 Melihat
penyataan diatas,
guru sudah melakukan
penyusunan program pembelajaran yang ditentukan oleh bidang kurikulum dalam rangka terciptanya KBM berjalan
72
Hasil wawancara dengan bapak Yaser S.Pd (wali kelas 10 Adm. Perkantoran 2) pada 03 Oktober 2016 73 Hasil wawancara dengan bapak Sentot Aryo Nugroho, S.Kom (wali kelas 12 Pemasaran 2) pada 03 Oktober 2016
69
dengan lancar serta menyiapkan hal-hal yang mendukung dalam proses pembelajaran. Kegiatan belajar mengajar di sekolah dapat dikatakan kegiatan inti dari seluruh akhtifitas dalam sekolah. Hal ini yang dirancang
SMK
merencanakan
Negeri
18
langkah-langkah
Jakarta proses
untuk
mengatur,
kegiatan
belajar
mengajar yang di tuangkan pedoman mutu sekolah pada intruksi kerja. Pada tahap awal dilakukan penyusunan jadwal kegiatan belajar mengajar pada tahun ajaran baru, pemberian surat tugas mengajar pada guru, kemudian guru menyusun program pengajaran selama satu tahun yang nanti akan disahkan oleh kepala sekolah. Setelah penyusunan sudah dilakukan, maka proses kegiatan belajar mengajar sudah bisa dimulai sesuai dengan RPP
yang telah disusun. Dalam setiap akhir proses
pembelajaran satu standar kompetensi dasar, guru memberikan evaluasi dan memberikan penilaian kepada siswa sedangkan siswa yang tidak lulus dilakukan perbaikan /remedial. Setelah satu standar selesai kemudian guru melanjutkan pembelajaran berikutnya sesuai RPP. Langkah selanjutnya dilakukan evaluasi belajar akhir semester
(EBAS),
untuk
menentukan
kenaikan
kelas,
sedangkan untuk kelas 12 menentukan kelulusan. Selanjutnya langkah terakhir untuk kelas 12 melanjutkan kejenjang berikutnya yaitu bekerja. berwirausaha atau melanjutnya keperguruan tinggi.74 Berikut ini merupakan langkah-langkah dalam Instruksi Kerja Kegiatan Belajar Mengajar SMK Negeri 18 Jakarta.
74
Dokumen Intruksi Kerja Kegiatan Belajar Mengajar Desain Kurikulum Waka Kurikulum ISO 9001:2008 SMK Negeri 18 Jakarta
70
c) Pemantauan dan Pengukuran Proses KBM Kegiatan pemantauan dan pengukuran proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) merupakan sebuah keharusan dalam setiap instansi untuk mengetahui proses KBM di sekolah tersebut berjalan dengan lancar atau tidak yang bertujuan untuk mengevaluasi setiap temuan yang kurang baik agar segera langsung diperbaiki sehingga proses KBM akan berjalan lancar. Menurut Waka Kurikulm bahwa: “iya, kami melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap proses KBM melalui cara mengajar guru, proses kegiatan belajar mengajar, guru sering masuk kelas atau tidak, absensi guru, dan pastinya kami lihat dari hasil nilai siswanya. Itu sebagai bahan evaluasi kinerja guru dan progres belajar siswa”.75 Sedangkan menurut Witria siswi kelas 12 Perkantoran bahwa “Saya perhatikan selama ini guru-guru sudah melakukan proses pengajaran dengan baik, tersruktur dari awal sampai akhir pembelajaran walaupun ada beberapa guru yang beda”.76 Dari pemaparan diatas, diketahui proses pemantauan proses KBM di SMK Negeri 18 Jakarta berjalan sesuai yang sudah ditetapkan dan siswa/siswi sebagai dampak penerima proses pembelajaran merasa proses KBM berjalan dengan baik. Dalam konteks ini sesuai dengan tugas Waka Kurikulum dalam pemantauan dan pengukuran proses KBM yang tercantum dalam instruksi kerja Waka Kurikulum. Adapun langkah-langkah
dalam
kegiatan
ini
diawali
dengan
pemantauan kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan sesuai jadwal, kemudian temuan-temuan ini diadakan evaluasi setiap akhir tahun ajaran dilakukan, ulangan/tes/ujian akhir semester untuk menentukan kenaikan kelas sedangkan kelas 12 75
Hasil wawancara dengan ibu Dra. Hj Martutik, M.M (Waka Kurikulum SMK 18 Jakarta), pada 30 September 2016 76 Hasil Wawanara dengan Witria (siswi kelas 12 Perkantoran 1) pada 27 September 2016
71
untuk kelulusan. Pemantauan dan pengukuran proses KBM dilanjutkan kegiatan KBM selanjutnya, dan akhir seluruh kegiatan ini siswa dapat melanjutkan kejenjang berikutnya. SOP pemantauan dan pengukuran proses KBM dapat dilihat ssebagai berikut:77 Tabel 4.11 Prosedur Pemantauan dan Pengukuran Proses KBM SMK Negeri 18 Jakarta Proses
Uraian KBM dilaksanakan sesuai jadwal
KBM
TL
Evalu asi
KBM Berikutnya
TL
Evalu asi
L Ke Jenjang Berikutnya atau Lulus
Sumber:
PIC Waka Kurikulum
Setiap akhir tahun ajaran dilakukan Ulangan/Tes/Ujian akhir semester, untuk menentukan Guru Mata kenaikan kelas. Untuk kelas 12 Pelajaran dilakukan UN menentukan kelulusan. Guru melaksanakan proses pembelajaran selanjutnya sesuai Guru Mata dengan RPP yang sudah disusun. Pelajaran Setiap akhir semester dan akhir tahun ajaran dilakukan evaluasi belajar akhir semester (EBAS) untukl menentukan kenaikan kelas. Untuk kelas 12 dilakukan US dan UN untuk menentukan lulusan
Guru Mata Pelajaran dan panitia
Kepala sekolah Kelas 11, kelas 12 bekerja/ dan wali berwirausaha/, perguruan tinggi kelas
Dokumen Instruksi Kerja Waka Kurikulum SMM ISO 9001:2008 SMK Negeri 18 Jakarta T.P 2015-2016.
d) Penilaian Hasil Belajar Penilaian hasil belajar merupakan cara mengetahui hasil dan sejauh mana penyerapan materi yang didapat siswa setelah 77
Dokumen Intruksi Kerja Pemantauan dan Pengukuran Proses KBM Waka Kurikulum ISO 9001:2008 SMK Negeri 18 Jakarta
72
melalui proses kegiatan belajar mengajar disekolah. Pemberian nilai ini tidak sembarangan diberikan akan tetapi ada SOP yang sudah dibuat untuk memudahkan guru dalam pemberian nilai hasil belajar siswa. Penggunaan dokumen kurikulum merupakan dasar penyusunan perangkat penilaian dan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), adapun KKM ditentukan berdasarkan oleh kompleksitas, daya dukung dan intaks siswa. Selanjutnya guru dapat memulai pembelajaran dan memberikan nilai hasil belajar peserta didik yang sesuai dengan silabus dan RPP, Bagi siswa yang belum kompeten dapat mengikuti remedial dan kegiatan ini di laksanakan oleh guru yang bersangkutan. Setelah hasil nilai belajar sudah didapat maka dilakukan verifikasi internal oleh ketua program keahlian dan kepala sekolah, Kemudian hasilnya dilakukan verifikasi pihak eksternal oleh Pengawas dan atau Assesor dari lembaga Independen. Setelah diverifikasi selanjutnya
pemberian
internal maupun eksternal
sertifikasi
kepada
berkompenten dari Assesor kepada sekolah.
siswa
yang
78
b. Sasaran Mutu dan Program Kerja Bimbingan Konseling 1) Sasaran Mutu Bimbingan Konseling SMK Negeri 18 Jakarta berupaya untuk melakukan perbaikan secara terus menerus dalam memujudkan layanan yang terbaik serta memuaskan siswa dalam layanan akademik, sehingga dibutuhkan kerjasama pada seluruh jajaran dan tingkat sekolah salah satunya Bidang Bimbingan Konseling (BK), dimana BK memiliki sasaran dan program untuk dapat menunjang siswa dalam kegiatan belajar mengajar. 78
Dokumen Intruksi Kerja Penilaian Hasil Belajar Waka Kurikulum ISO 9001:2008 SMK Negeri 18 Jakarta
73
Menurut Koordinator BK bahwa semua program atau sasaran punya target/capain sendiri-sendiri. Khusus sasaran mutu BK ada dua yaitu kehadiran siswa sekitar 96% dan siswa harus hadir tepat waktu disekolah sekitar 98%, nanti bisa dilihat ke dokumen BK untuk lebih jelas.79 Dengan demikian, maka penulis menguraikan sasaransasaran mutu didalam dokumen sasaran mutu BK sebagai berikut: Pertama, meningkatkan kehadiran siswa dari 96,5% menjadi 96,65%. Untuk mencapai sasaran mutu BK dalam meningkatkan kehadiran siswa maka diperlukan rencana atau langkah-langah dalam mencapai target tersebut. Dalam meningkatkan kehadiran siswa disekolah, BK merumuskan program kerja pada awal tahun pelajaran yang berisi dokumen tata tertip siswa dan kartu poin kesalahan siswa. Selanjutnya tahap layanan konseling berupa asbsensi kelas dan catatan konseling siswa, kemudian siswa harus menandatangani kesanggupan dan membuat surat pernyataan untuk kesepakatan antara BK dan siswa jika sewaktu-waktu siswa melanggar. Setelah kesepakatan terjalan kemudian BK melakukan pengecekan melalui observasi dan kartu poin siswa untuk merekapitulasi data siswa tidak hadir. Maka akan terlihat jumlah kehadiran siswa di akhir tahun ajaran. Adapun prosedur rencana mutu sebagai berikut:
79
Hasil wawancara dengan ibu Dra. Hj Maulis Taroh, M.M (Guru Bimbingan Konseling SMK 18 Jakarta) pada 30 September 2016
74
Tabel 4.12 Prosedur Peningkatan Kehadiran Siswa SMK Negeri 18 Jakarta Proses
Dokumen
Program Kerja Guru BK
Tata tertip siswa Kartu Poin
Layanan Konseling
Absensi kelas Catatan Konseling
Kesepakatan
Surat pernyataan Penandatanganan kesanggupan
Kartu poin Observasi
Pengece kan
T
Jumlah Kehadiran Siswa 96,6%
PIC
Guru piket, guru kelas, dan BK
Guru kelas, dan BK
BK
Rekapitulasi data (siswa tidak hadir)
BK
Sumber: Dokumen Rencana Sasaran Mutu Guru BK SMM ISO 9001:2008 SMK Negeri 18 Jakarta T.P 2015-2016
Kedua, mempertahakan kehadiran siswa tepat waktu 98,7%. Melihat dari salah satu tugas pokok dan fungsi (TUPOKSI) dari bimbingan konseling adalah “memberikan layanan bimbingan konseling kepada siswa agar lebih berprestasi dalam kegiatan belajar”.80
Agar siswa berprestasi dalam
kegiatan mengajar maka siswa tersebut harus hadir dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah untuk dapat menyerap materi yang diajarkan oleh guru dan BK bisa berjalan sebagaimana fungsinya di sekolah. Hal ini yang menjadi salah satu sasaran dari BK dalam kehadiran siswa tepat waktu sebagai bentuk mengajarkan
80
Dokumen TUPOKSI Guru BK SMM ISO 9001:2008 SMK Negeri 18 Jakarta.
75
kedisiplinan bersekolah. Dalam mencapai sasaran tersebut dibuatlah SOP atau rencana mutu sebagai berikut: Tabel 4.13 Prosedur Mempertahankan Kehadiran Siswa SMK Negeri 18 Jakarta Proses
Dokumen
Program Kerja Guru BK
Tata tertip siswa Kartu Poin
Layanan Konseling
Absensi kelas Catatan Konseling
Kesepakatan
Surat pernyataan Penandatanganan kesanggupan
Kartu poin Observasi
T
Pengece kan
Y Jumlah Kehadiran Tepat Waktu 95,7% 5
PIC
Guru piket, guru kelas, dan BK
Guru kelas, dan BK
BK
Rekapitulasi data (siswa tidak terlambat)
BK
Sumber: Dokumen Rencana Sasaran Mutu Guru BK SMM ISO 9001:2008 SMK Negeri 18 Jakarta Tahun Pelajaran 2015-2016.
Melihat tabel diatas bahwa hampir sama dengan SOP peningkatan kehadiran siswa, akan tetapi SOP ini kehadiran siswa tepat waktu di sekolah atau tidak terlambat datang bersekolah. Hal ini diperlukan untuk mengajarkan kedisiplinan tepat waktu, siswa-siswa rajin berangkat sekolah dan akan berdampak pada penyerapan materi pembelajaran yang diajarkan oleh guru. 2) Program Kerja Bimbingan Konseling Dalam rangka memenuhi kebutuhan dan meningkatkan layanan kepada siswa, SMK Negeri 18 Jakarta berupaya meningkatkan mutu layanan akademik yang berkaitan dengan
76
Bimbingan dan Konseling (BK) seperti layanan pribadi, layanan belajar, layanan sosial, dan layanan karir, sehingga perlu adanya perencanaan penyusunan program, dan jadwal konsultasi program bimbingan konseling. Menurut Ibu Dra. Hj. Maulis Taroh Koor. BK memberikan layanan pribadi siswa bahwa: “Ada beberapa cara memberikan arahan pada siswa yaitu melalui layanan konseling, layanan individu/pribadi, layanan kelompok, dan layanan klasikal. Dengan beberapa layanan ini diharapkan pelayanan pribadi siswa dapat membantu mengatasi persoalan yang dihadapi tiap siswa“. Selain itu ada program dari BK bahwa “kita punya Pusat Layanan Informasi dan Konsultasi Kesehatan Reproduksi Remaja (PIK-KRR). Layanan ini untuk memberikan motivasi siswa tentang bergaul pada teman, di rumah, dan lingkungan”.81 Melihat hasil wawancara diatas, terdapat macammacam
program dari Bimbingan Konseling. Maka SMK
Negeri 18 Jakarta menyusun tiap tahunnya program, dan jadwal konsultasi program bimbingan konseling. Adapun riciannya sebagai berikut:82 Tabel 4.14 Program Kerja Bimbingan Konseling (BK) Tahun Pelajaran 2015-2016 SMK Negeri 18 Jakarta No 1. 2. 3. 4. 5. 81
Kegiatan
Waktu Jenis Layanan BK Layanan orientasi Awal tahun ajaran Layanan informasi Minggu efektif Layanan penempatan dan Awal tahun dan penyaluran semester dua Layanan penguatan konten Minggu efektif Layanan komseling perorangan Minggu efektif
Keterangan Terlaksana Terlaksana Terlaksana Terlaksana Terlaksana
Hasil wawancara dengan ibu Dra. Hj Maulis Taroh, M.M (Guru Bimbingan Konseling SMK 18 Jakarta) pada 30 September 2016 82 Dokumen Program Kerja BK 2015-2016 SMK Negeri 18 Jakarta
77
6. 7. 8. 9. 10. 1. 2. 3. 4. 5. 6.
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Layanan bimbingan kelompok Minggu efektif Layanan konseling kelompok Minggu efektif Layanan konsultasi Minggu efektif Layanan mediasi Minggu efektif Layanan advokasi Minggu efektif Kegiatan Pendukung BK Aplikasi Instrumen Awal tahun ajaran dan minggu efektif Himpunan Data Awal tahun dan selalu di Up date. Konferensi kasus Berdasarkan kasus yang ada Kunjungan rumah Minggu efektif Tampilan kepustakaan Minggu efektif Alih tangan kasus Berdasarkan kasus yang ada Format Layanan Individu Minggu efektif Kelompok Minggu efektif Klasikal Minggu efektif Lapangan Minggu efektif Pendekatan khusus Minggu efektif Jarah jauh Minggu efektif
Terlaksana Terlaksana Terlaksana Bila diperlukan Bila diperlukan Terlaksana Terlaksana Terlaksana Bila diperlukan Bila diperlukan Terlaksana
Terlaksana Terlaksana Terlaksana Terlaksana Terlaksana Terlaksana
Sumber: Diolah dari Dokumen Program Tahunan, Semesteran, dan Bulanan BK SMK Negeri18 Jakarta T.P 2015-2016
Berdasarkan
tabel
diatas,
program
BK
banyak
dilaksanakan pada minggu efektif karena kejadian BK tidak dapat ditentukan seperti terjadinya siswa bermasalah atau siswa yang ingin berkonsultasi sehingga BK dapat langsung menjalankan sebagaimana fungsinya, dan program tersebut terlaksana sesuai jadwal yang sudah ditetapkan. Namun ada beberapa program yang bersifat insidental yang belum terlaksana. Progam layanan BK ini tidak berjalan sendiri akan tetapi bekerjasama dengan Wali Kelas, Waka Kurikulum, Waka Kesiswaan, Kepala Sekolah dan orang tua murid. Hal ini diharapkan siswa merasakan kepuasan terhadap layanan akademik pada BK.
78
Selain pelaksanaan kegiatan Bimbingan Konseling diatas, ada Instruksi kerja BK yang berlaku di SMK Negeri 18 Jakarta yaitu: a) Penanganan Siswa Bermasalah Menurut siswa, cara BK menangani siswa yang bermasalah yaitu: Siswa di panggil dulu ke BK untuk diajak ngomong baik-baik, kalau tidak bisa baru dipanggil orang tua siswa datang ke sekolah, dan BK juga menggunakan poin untuk siswa kalau melanggar tata tertib.83 Sedangkan menurut salah satu wali kelas bahwa: “kita bekerjasama dengan BK dalam hal ini ibu maulis. Sebenarnya yang bisa mendeteksi itu adalah BK, guru bisa deteksi lewat absensi siswa seperti sering tidak masuk kemudian saya datangin BK mengenai masalah ini. Selanjutnya baru menganai tindakan yaitu pemanggilan orang tua atau visit home siswa”.84 Berdasarkan informasi hasil wawancara diatas bahwa cara menangani siswa bermasalah sesuai dalam dokumen SMM ISO 9001:2008 pada Intruksi Kerja BK yang sudah ditetapkan yaitu: Penanganan siswa bermasalah SMK Negeri 18 Jakarta dilakukan apabila ada siswa yang bermasalah maka langkahnya adalah pemanggilan siswa tersebut untuk di bimbing dan dikonseling, Hal ini dilakukan oleh wali kelas, guru BK, guru bidang studi. Kemudian dilakukan tindakan untuk menyelesaikan masalah mulai dari pemberian poin pelanggaran sampai sanksi berupa hukuman. Setelah ini dilakukan mentoring /pengawasan selama 2 minggu sampai 83
Hasil Wawanara dengan Witria (siswi kelas 12 Perkantoran 1) pada 27 September 2016 Hasil wawancara dengan bapak Sentot Aryo Nugroho S. Kom (wali kelas 12 Pemasaran 2) pada 03 Oktober 2016 84
79
1 bulan lamanya, bila siswa tersebut tidak melakukan permasalahan lagi selama mentoring maka siswa tersebut dinyatakan bebas dari masalah. Tabel 4.15 Prosedur Penanganan Siswa Bermasalah SMK Negeri 18 Jakarta Proses
Dokumen
Siswa Bermasalah
Daftar hadir siswa Buku kasus siswa Buku konsultasi siswa
Buku Panggilan
Pemanggilan
Bimbingan Konseling
T
Monitoring 2 minggu - 1 Bulan
PJ Kepala Sekolah, Guru BK, dan wali kelas, Guru bid. Studi
Kepala Sekolah, Guru BK, dan wali kelas, Guru Kartu konseling Buku penghubung bid. Studi. Guru BK, wali kelas, dan guru Buku informasi dan mentoring bid. Studi. kasus siswa Guru BK
Y Siswa Bebas Masalah Sumber: Dokumen Guru BK Instruksi Kerja ISO 9001:2008 SMK Negeri 18 Jakarta.
b) Siswa Terlambat di Sekolah Peraturan yang dibuat oleh SMK Negeri 18 Jakarta untuk semua masyarakat sekolah khususnya siswa adalah dalam rangka membuat siswa disiplin belajar dan bersekolah. Hal ini sudah dimulai dari awal siswa masuk sekolah yaitu di pagi hari. Adapun siswa yang terlambat bersekolah makan akan dikenakan sanksi berupa poin pelanggaran. Hasi observasi penulis saat siswa terlambat di sekolah yaitu
ada beberapa guru yang berdiri didepan
80
sekolah untuk menyalami siswa, menanyakan sebab terlambat, kemudian dicatat dibuku terlambat, kemudian di hukum seperti membersihkan sampah. Hal ini sesuai dengan Instruksi Kerja bagi siswa yang terlambat bersekolah. Bagi siswa yang terlambat langsung di tangani oleh guru piket dan diberikan poin kepada siswa yang terlambat. Kemudian guru piket memberikan data siswa terlambat kepada BK, dari hasil itu guru BK dapat segera memberikan konseling kepada siswa untuk mengetahui permasalahan yang terjadi dengan harap siswa datang ke sekolah sesuai dengan tata tertip yang berlaku. Tabel 4.16 Prosedur Siswa Terlambat Di Sekolah SMK Negeri 18 Jakarta Proses
Uraian
PJ
Tata Tertip Sekolah Siswa yang terlambat Guru ditangani oleh guru piket. Piket
Siswa Terlambat
Tata Tertip Kartu Poin
Guru piket member poin pada siswa yang GBK terlambat.
Pencatatan Data Siswa T
GBK mencatat nama GBK siswa yang terlambat
T
Layanan Konseling
Y
GBK member konseling GBK pada siswa yang terlambat.
Diharapkan siswa datang Guru disekolah sesuai dengan Piket tata tertip yang berlaku
Siswa Bebas Masalah Sumber: Dokumen Guru BK Instruksi Kerja ISO 9001:2008 SMK Negeri 18 Jakarta.
81
c) Siswa Tidak Hadir Tanpa Keterangan Kehadiran siswa siswi di sekolah merupakan hal yang sangat penting dalam proses pendidikan dan pembelajaran di SMK Negeri 18 Jakarta, karena siswa wajib untuk selalu aktif dalam pembelajaran. Apabila siswa tidak hadir bersekolah tanpa keterangan maka wali kelas/ guru BK khususnya mempunyai peran penting untuk menelusuri kenapa dan apa sebabnya siswa tidak hadir tanpa keterangan. Sehingga kemudian akan ditindak lanjuti dan diberikan solusi terbaik kepada siswa. Hal ini tercantum dan dapat dilihat instruksi kerja pada “siswa tidak hadir tanda keterangan”. Tabel 4.17 Siswa Tidak Hadir Tanpa Keterangan SMK N 18 Jakarta Proses
Uraian
Siswa Tidak Hadir TanpaKeterangan
Dicatat oleh guru piket
Tata Tertip Buku Piket Kartu Poin
Pencatatan Data Siswa
T
Layanan Konseling
PJ
Guru piket/wali mencatat poin
Guru Piket
kelas GBK
GBK merekap data pertiap-tiap siswa yang GBK alpa GBK memberi layanan GBK konseling kepada siswa
Y Kehadiran Siswa Menenuhi Target
Diharapkan siswa hadir Guru disekolah sesuai tata tertip Piket yang berlaku
82
Sumber: Dokumen Guru BK Instruksi Kerja ISO 9001:2008 SMK Negeri 18 Jakarta.
Alur tabel diatas dapat jelaskan bahwa siswa yang tidak hadir tanpa keterangan akan mendapat poin pelanggaran yang tertuang dalam tata tertib buku piket poin yang dilakukan oleh gutu piket/wali kelas. Guru BK merekap data tiap-tiap siswa yang alpha untuk mengetahui siswa yang segera diberi layanan konseling. Melihat ada buku poin untuk siswa diharapkan siswa siswa hadir di sekolah sesuai tata tertip yang berlaku, kemudian target kehadiran siswa terpenuhi.
C. Analisa Data dalam Layanan Akademik 1. Layanan Kurikulum Pembelajaran Kurikulum yang digunakan SMK Negeri 18 Jakarta mengacu pada KTSP sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran. SMK Negeri 18 Jakarta memiliki tiga (3) kurikulum yaitu kurikulum akuntansi,
kurikulum
administrasi
perkantoran
dan
kurikulum
pemasaran. Pengembangan kurikulum disesuaikan dengan tuntutan dunia kerja dan potensi daerah dimana sekolah tetap mengacu pada Standar Nasional Pendidikan. Untuk penyusunan dan pengembangan silabus, pendapat Waka Kurikulum Dra. Hj Martutik, M.M bahwa “untuk silabus sudah ada dari pemerintah, kami tinggal menggunakan dan menjabarkan kedalam RPP. Kemudian melakukan sasaran mutu kurikulum, format-format, instruksi kerja dari kurikulum”85 Sedangkan pendapat bapak Suwarno wali kelas 12 Akuntansi 1 yaitu: “iya, saya sudah melakukan penyusunan progam pembelajaran. Biasanya dikerjakan pada awal tahun palajaran baru, disitu diadakan rapat kerja dan mulai penyusunan program pembelajaran. Kegiatan ini 85
Hasil wawancara dengan ibu Dra. Hj Martutik, M.M (Waka Kurikulum SMK 18 Jakarta), pada 30 September 2016
83
diselenggarkan oleh bidang kurikulum dan kemudian saya mengikuti jadwal yang sudah ditetapkan”.86 Berdasarkan pendapat di atas dapat dikemukakan bahwa penyusunan program pembelajaraan SMK Negeri 18 Jakarta dilakukan pada awal tahun ajaran baru dengan tujuan saat proses kegiatan belajar mengajar dimulai semua persiapan dari perangkat pembelajaran, media pembelajaran, dan form pembelajaran sudah rapih untuk digunakan. Hal ini yang terlihat dari program kerja waka kurikulum yang berjumlah 11 butir tahun 2015-2016 adalah 10 butir terlaksana dan hanya 1 butir yang tidak terlaksana. Ini menunjukkan prosedur dan jadwal kegiatan program yang berikan bidang kurikulum dilaksanakan dengan baik oleh semua pihak yang membantu menyukseskannya. Seperti contoh program yang terlaksana, pada hasil wawancara dengan Bapak Yaser S.Pd wali kelas 10 Adm. Perkantoran 2 mengenai program pengayaan / remedial bahwa “kami melakukan dan melaksanakan program pengayaan / remedial setelah ulangan harian, ujian tengah semester, dan ujian akhir semester, ini saya lakukan apa bila ada siswa yang mendapatkan nilai kurangdari KKM”. 87 Dari observasi yang peneliti lakukan bahwa setiap guru yang mengajar sudah melengkapi administrasinya seperti daftar hadir, RPP, dan catatan khusus dalam proses pembelajaran. Adapun 1 butir yang tidak terlaksana adalah pelatihan IT untuk guru SMK Negeri 18 Jakarta. Menurut Waka Kurikulum ini disebabkan karena sebagain guru mendapatkan kesempatan pelatihan IT dari Dinas maupun oleh internal sekolah. karena perkembangan IT selalu berkembang maka pelatihan IT segera diadakan untuk guru terampil IT sehingga dapat meningkatkan mutu pembelajaran.
86
Hasil wawancara dengan bapak Suwarno, S.E, M.M (wali kelas 12 Akuntansi 1) pada 03 Oktober 2016 87 Hasil wawancara dengan bapak Yaser S.Pd (wali kelas 10 Adm. Perkantoran 2) pada 03 Oktober 2016
84
Sedangkan sasaran mutu dari Waka Kurikulum ada tiga poin, dan dapat dianalisa bahwa: pertama, Menetapkan kehadiran guru dikelas dalam pembelajaran dari 96% menjadi 96,5%. Dalam laporan keterlaksanaan sasaran mutu bidang kurikulum terdapat 100%. Hal ini menunjukkan
kehadiran
guru
dikelas
dalam
membuktikan proses kegiatan belajar mengajar dengan
lancar
dan
penyampaian
materi
pembelajaran
(KBM) berjalan
pembelajran
sudah
tersampaikan. Kedua, meningkatkan nilai rata-rata dalam uji kompetensi, teori 7,36% menjadi 7,40%. Praktek dari 8,17% menjadi 8,97%. Realisasi ketercapaian sasaran ini dilihat dari masing-masing jurusan dengan asumsi Teori (30%) + praktek (40%), untuk keterlaksanan tiap jurusan sebagai berikut: Tabel 4.18 Keterlaksanaan Sasaran Peningkatan Nilai Rata-Rata Uji Kompetensi Bidang Kurikulum SMK Negeri 18 Jakarta No 1.
2.
3.
Jenis Sasaran
Keterlaksanan Terlaksanan Belum terlaksanan
Akuntansi: teori 73,5 Praktik 94 Teori(30%) + Praktik (70%) = 87,8
81,4
-6,4
Adm Perkantoran: Teori 82 Praktik 86 Teori(30%) + Praktik (70%) = 84,8
83,1
-1,7
Pemasaran: Teori 75,6 Praktik 93,1 Teori(30%) + Praktik (70%) = 87,8
75,5
-12,3
Sumber: Diolah dari Dokumen Laporan Keterlaksanaan Sasaran Bidang Kurikulum SMK Negeri18 Jakarta Tahun Pelajaran 2015-2016.
Menurut Ibu Dra. Hj Martutik, MM selaku waka Kurikulum penyebab belum keterlaksanaannya yaitu 1) strategi dalam kegiatan belajar mengajar belum maksimal, 2) kondisi setiap anak/tiap tahun berbeda-beda, 3) motivasi yang diberikan anak. Maka tindak lanjutnya
85
memaksinalkan strategi kegiatan belajar mengajar (KBM ) agar giat belajar. Strategi ini meliputi metode pembelajaran oleh guru, media pembelajaran yang digunakan, motivasi guru terhadap peserta didik, dan mengadakan pendalaman materi tiap kompetensi jurusan. Ketiga, mempertahankan prosentase kelulusan 100% dengan rata-rata nilai; Bahasa Indonesia dari 7,72% menjadi 8,00%. Bahasa Inggris dari 8,21% menjadi 8,22%. Matematika dari 8,35% menjadi 8,36%.
Realisasi dari keterlaksanaan sasaran bidang kurikulum
sebagai berikut: Tabel 4.19 Keterlaksanaan Sasaran Mempertahankan Prosentase Lulusan Bidang Kurikulum SMK Negeri 18 Jakarta No 1. 2. 3.
Jenis Sasaran Bahasa Indonesia 77,2 Bahasa Inggris 82,1 Matematika 80
Keterlaksanan Terlaksanan Belum terlaksanan 78,61 1,41 78,29 -3,81 73,31 -6,69
Sumber: Diolah dari Dokumen Laporan Keterlaksanaan Sasaran Bidang Kurikulum SMK Negeri18 Jakarta Tahun Pelajaran 2015-2016.
Menurut Waka Kurikulum SMK Negeri 18 Jakarta penyebab belum terlaksananya sasaran ini dipengaruhi oleh kurangnya kemampuan daya serap dan daya juang belajar siswa karena hasil ujian nasional tidak berpengaruh terhadap lulusan. Walaupun tidak berpengaruh terhadap lulusan, tetapi berdampak pada citra baik atau buruk terhadap lulusah SMK Negeri 18 Jakarta. Maka tindak lanjutnya adalah mengadakan pendalaman materi pembelajaran yang lebih intensif dan memberikan motivasi kepada siswa agar lebih bersemangat dalam belajar. Hal ini terlihat dari data nilai rata-rata Ujian Nasional (UN) yang mengalami flukuatif di SMK Negeri 18 Jakarta dari tahun 20112012 sampai 2015-2016.
86
Tabel 4.20 Nilai Ujian Nasional (UN) dari 2011-2012 sampai 2015-2016 SMK Negeri 18 Jakarta 9 8 7 6 5 4
B.Indonesia B. Inggris
3
Matematika
2 1 0
Sumber: Data diambil dari Pokumen Profil SMKN 18 Jakarta T.P 20152016.88
Hasil tabel diatas melihatkan pada bidang kurikulum berupaya untuk mencapai sasaran untuk sudah ditetentukan. Akan tetapi keterlaksanan program dan sasaran tersebut tidak terlepas dari sistem yang digunakan untuk membantu memudahkan kegiatan-kegiatan yang sudah ditetapkan berupa Pedoman, SOP, Instruksi Kerja, dan Tupoksi yang tertuang di Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 SMK Negeri 18 Jakarta.
2. Layanan Bimbingan Konseling Guru bimbingan konseling di SMK Negeri 18 Jakarta berpendapat layanan BK bertujuan membantu siswa untuk bisa berhasil dalam belajar, mengatasi hambatan-hambatan yang dimiliki 88
Profil SMK Negeri 18 Jakarta, op. cit.
87
setiap individu, dan mencapai prestasi maksimal melalu bimbingan konseling. Beliau juga menanbahkan ruang lingkup BK meliputi layanan pribadi, belajar, sosial, dan karir.89 Seperti contoh menurut M. Rizki Fadil siswa kelas 11 pemasaran 2 menganai layanan karir di sekolah ini benar ada, seperti seminar dari perguruan tinggi atau swasta dan perusahan datang ke sekolah untuk memberikan informasi kepada kami (siswa) agar bisa menentukan pilihan kedepannya.90 Pendapat tersebut selaras dengan ibu Dra. Hj Maulis Taroh selaku koord. BK di SMK Negeri 18 Jakarta, yang berpendapat dalam menunjang karir siswa kami memfasilitasi dengan: “Untuk menemukan bakat dan kemampuan siswa kami adakan kegiatan yaitu: form peminatan dilakukan awal tahun ajaran atau untuk kelas 3 mau melanjutkan kuliah atau kerja. Sedangkan untuk melanjutkan jenjang selanjutnya yaitu: 1) Ada try out dari berbagai perguruan tinggi negri maupun swasta, 2) seminar dan informasi dari perguruan tinggi, 3) kegiatan-kegiatan rekrutmen dari peruahan besar, 4) Job Fair. Dan biasnya informasi perguruan tinggi kami (sekolah) undang ke sekolah atau datang sendiri. Biasanya dari alumnialumni kami yang sudah kuliah itu bisa menjadi sumber informasi atau diundang ke perguruan tinggi. Kegiatan ini biasanya di laksanakan 1 tahun sekali. Dan hanya kelas 3 yang dikasih informasi”91 Kegiatan layanan karir tersebut sesuai dengan program BK yaitu “Layanan Penempatan dan Penyaluran”. Kegiatan ini dimulai dari: 1) identifikasi setiap peserta didik, 2) kolaborasi dengan wali kelas untuk penempatan duduk peserta dikelas dan menentukan BK sebaya, 3) kolaborasi dengan guru mapel untuk belajar kelompok dan menentuka tutur sebaya, 4) kolaborasi dengan kesiswaan, untuk kegiatan OSIS, dan 5) kolaborasi denan guru ekskul untuk menentukan 89
Hasil wawancara dengan ibu Dra. Hj Maulis Taroh, M.M (Guru Bimbingan Konseling SMK 18 Jakarta) pada 30 September 2016 90 Hasil Wawanara dengan M. Rizki Fadil (siswa kelas 11 Pemasaran 2) pada 27 September 2016 91 Hasil wawancara dengan ibu Dra. Hj Maulis Taroh, M.M (Guru Bimbingan Konseling SMK 18 Jakarta) pada 30 September 2016
88
pilihan ekskul. Layanan ini dilakukan pada awal tahun dan semester kedua.92 Hal tersebut merupakan salah satu kegiatan program kerja BK dari 22 jumlah program kerja bimbingan BK, sehingga dapat dianalisis bahwa program tahunan, semesteran, dan bulanan BK terlaksana. Hal ini karena SOP yang meliputi langkah demi langkah, penanggung jawab, dan jenis dokumen yang sudah jelas membuat program yang ditetapkan dapat terealisasi dengan baik, dan menunjukkan bidang BK di SMK Negeri 18 Jakarta berjalan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang sudah ditetapkan seperti: 1) menyusun program dan melaksanakan BK atau bimbingan karir, minggu, bulan, semester, dan tahun,
2)
berkoordinasi
dengan
wali
kelas
delam
rangka
mengidentifikasi dan menangani masalah-masalah yang dihadapi siswa tentang kesilitan belajar pendataan, peta siswa, dan kejadian penting lainnya, 3) memberikan layanan bimbingan konseling kepada siswa agar lebih berprestasi.93 Jadwal layanan BK diadakan tiap hari atau minggu efektif dan diberikan jadwal jam di kelas, dengan maksud guru BK dapat memberikan informasi layanan BK pada siswa. Menurut Witria siswi 12 Perkantoran 1 jadwal bimbingan konseling dilakukan pada: BK sudah terjadwal didalam mengajar dikelas, dan untuk keseharian siswa bisa datang langsung ke BK.94 Adapun menurut coordinator BK Ibu Dra Hj Maulis Taroh, M.M bahwa, jadwal layanan BK setiap hari atau minggu efektif dan BK juga mendapat jam mengajar dikelas. Berikut jadwal mengajar BK dikelas sebagai berikut:
92
Dokumen Program Kerja Tahunan, Semsteran, dan Bulanan BK 2015-2016 SMK Negeri 18 Jakarta 93 Dokumen TUPOKSI Guru Bimbingan Konseling SMM ISO 9001:2008 SMK Negeri 18 Jakarta 94 Hasil Wawanara dengan Witria (siswi kelas 12 Perkantoran 1) pada 27 September 2016
89
Tabel 4.21 Jadwal Mengajar Guru BK SMK Negeri 18 Jakarta Hari
Hari/Waktu 11.20-12.00 Senin 13.15-1350 14.25-15.00 08.10-08.55 Selasa 11.20-12.00 08.10-08.55 10.20-10.55 10.20-10.55 Rabu 10.55-11.30 11.30-12.05 08.55-09.40 14.15-15.00 Kamis 12.45-13.30 08.55-09.40 06.40-07.25 09.50-10.30 Jum’at 11.10-11.50 12.45-13.30
Kelas dan Jurusan 10 Akuntansi 1 11 Akuntansi 1 12 Akuntansi 2 10 Pemasaran 1 11 Pemasaran 1 10 Adm.Perkantoran 2 11 Adm.Perkantoran 1 12 Pemasaran 2 12 Adm.Perkantoran 2 11 Pemasaran 2 12 Pemasaran 1 12 Akuntansi 1 10 Akuntansi 2 10 Pemasaran 2 11 Akuntansi 2 12 Adm.Perkantoran 1 10 Adm.Perkantoran 1 11 Adm.Perkantoran 2
GBK Ratu Aryumi C, S. Pd Dra. Hj. Maulis Taroh, M.M Ratu Aryumi C, S. Pd Dra. Hj. Maulis Taroh, M.M Ratu Aryumi C, S. Pd Dra. Hj. Maulis Taroh, M.M
Ratu Aryumi C, S. Pd Dra. Hj. Maulis Taroh, M.M
Ratu Aryumi C, S. Pd Dra. Hj. Maulis Taroh, M.M
Sumber: Data diolah dari Jadwal Pembelajaran 2016-2017 SMK Negeri 18 Jakarta Tahun Pelajaran 2016-2017. 95
Melihat tabel diatas terlihat terdapat dua Guru BK yaitu Dra. Hj. Maulis Taroh, M.M dan Ratu Aryumi C, S. Pd. Tenaga BK yang terdapat 2 untuk menangani siswa dengan jumlah siswa SMK Negeri 18 Jakarta berjumlah 609 pasti kurang efektif, karena perbandingan 1 GBK : 150-160 siswa.96 Maka akan lebih efektif pelayanan BK ditambah minimal 1 atau 2 tenaga BK sehingga akan meningkatkan pelayanan akademik pada BK. Selanjutnya terdapat 2 poin sasaran mutu dari bidang BK, hal ini dapat dianalisis bahwa: pertama, meningkatkan kehadiran siswa dari 96,5% menjadi 96,65%. Dalam ketercapaian kehadiran siswa pada
95
Hasil wawancara dengan ibu Dra. Hj Maulis Taroh, M.M (Guru Bimbingan Konseling SMK 18 Jakarta) pada 30 September 2016 96 PERMENDKBUD No. 111 Th. 2014 tantang Bimbingan Konseling Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
90
2015-2016 terdapat 95,85% atau kurang dari 0, 75%, hal ini menunjukkan sasaran yang direncanakan belum bisa terpenuhi dengan tepat. Realisasinya kurang tercapai dengan sebab faktor eksternal atau kondisi anak diluar sekolah hal ini yang kurang bisa terkontrol oleh BK karena siswa tidak hadir tanpa keterangan, Oleh karena itu perlu mengadakan sosialisasi kepada wali murid mengenai pentingnya kahadiran siswa disekolah. Kedua, mempertahankan kehadiran siswa tepat waktu 98,7%. Realisasi keterlaksanaannya mencapai 97.93% atau kurang dari 0,77%, hal ini menunjukkan tingkat kehadiran cukup baik karena prosentase yang didapat tidak terlalu signifikan. Menurut guru BK penyebab siswa tidak hadir tepat disekolah, karena konsisi siswa sebelum berangkat sekolah terjadi kejadian seperti hujan, banjir didaerahnya. Dari hasil analisis diatas pada layanan akademik pada layanan bimbingan konseling bahwa, SMK Negeri 18 Jakarta selalu berupaya memperbaiki hal-hal yang belum tercapai sesuai rencana yang sudah ditetapkan pada layanan akademik serta berupaya meningkatkan target sasarannya walaupun tahun 2015-2016 banyak yang kurang tepat. Akan tetapi pada program kerja masing-masing bidang terlihat terlaksana dengan baik.
D. Temuan Hasil Penelitian Dari hasil penelitian tentang sistem manajemen mutu masih terdapat temuan-temuan yang perlu dilakukan perbaikan seperti prinsip dari ISO yang menghendaki adanya perbaikan berkelanjutan. Penulis melakukan studi dokumentasi, observasi dan wawancara kepada sejumlah pihak terkait seperti kepala sekolah, kepada bidang kurikulum, kepada bidang wakil manajemen mutu (WMM), kordinator bimbingan konseling (BK), beberapa wali kelas dan murid SMK Negeri 18 Jakarta bahwasannya penggunaan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 ada beberapa keuntungan atau peningkatan dalam layanan akademik, artinya
91
semua sistem sudah dibuat dengan sistem yang baik dan memiliki mutu yang dijamin oleh SMM ISO 9001:2008 yang lebih terarah. Dan ada juga hambatan dalam penerapan SMM ISO 9001:2008 di SMK Negeri 18 Jakarta yang berkaitan dengan akademik. Berikut temuan-temuannya sebagai berikut: 1. Perubahan sikap dan perilaku warga sekolah pada layanan akademik yang berbasis ISO. Ditemukan perubahan sikap dan perilaku warga sekolah setelah penerapan ISO. Hal ini terbukti daya juang warga sekolah dalam menjalankan tugas, siswa lebih disiplin berangkat sekolah, disiplin dalam kerja dan administrasi. Hasil ini sesuai dengan pernyataan kepala sekolah SMK Negeri 18 Jakarta bahwa: “perubahan cukup banyak seperti daya juang karyawan dan guru, siswa meningkat serta menjadikan disiplin kerja dan administrasi. Dan prinsip yang saya beri arahan kemeraka yaitu jangan pernah menunggu informasi akan tetapi cari dan jemput informasi itu karena sekarang zaman sudah canggih dan janga sampai ketinggalan mengenai informasi”.97 Sedangkan Menurut wakil manajemen mutu (WMM) bahwa “Peraturan lebih tertib, anak-anak lebih tertip, berpakaian yang rapih, sopan.98 Sedangkan pendapat dari salah satu siswa yang sebagai dampak dari penerapan ISO yaitu: segala bentuk peraturan yang ditetapkan sekolah membuat terkontrol perilaku siswa seperti tata tertip berpakaian. 2. Keuntungan dari penerapan SMM ISO 9001:2008 dalam layanan akademik. Penerapan SMM ISO 9001:2008 memberikan dampak positif dalam sistem yang ada di SMK Negeri 18 Jakarta yaitu sekolah lebih 97
Hasil wawancara dengan bapak Drs. Ramli (Kepala sekolah SMK 18 Jakarta) pada 3 Oktober 2016 98 Hasil wawancara dengan ibu Dra. Rose Agustin (Wakil Manajemen Mutu SMK 18 Jakarta) pada 30 September 2016
92
tertib dalam administrasi dan lebih mudah dalam mencari dokumen. Jika nantinya ada evaluasi dari tim manajemen sekolah maupun badan akreditasi sekolah sudah siap segala hal adminitrasi yang diperlukan. Sesuai dengan salah satu prinsip dari SMM ISO 9001:2008 yaitu kerjasama yang saling menguntungkan dengan pemasok. Hal ini menunjukkan sebagai mitra usaha untuk hubungan yang saling menguntungkan.
Disisi
sekolah
dengan
pihak
ISO
saling
menuutungkan dan disisi lain sekolah diuntungkan apabila ada audit dari pihak lain karena segala yang diperukan sudah rapih. 3. Hambatan atau kendala dalam penerapan SMM ISO 9001:2008. Di SMK Negeri 18 Jakarta penulis menemukan hambatan dalam penerapan
ISO
diantaranya
kurangnya
komitmen
manajemen
dibeberapa pihak. Seperti contoh bidang WMM memberikan instruksi untuk mengerjakan dan menyelesaikan mengenai ISO, namun instruksi tersebut tidak langsung dikerjakan. Oleh karena itu, apa yang menjadi kesepakatan bersama maka harus komitmen menjalankan dan berjuang bersama untuk menyukseskan apa yang sudah /disepakati. Sedangkan hambatan lainnya yaitu tidak adanya dukungan sumber daya yang memadai yaitu dalam hal dana. Setelah di Dinas DKI kebijakan ISO dihapuskan pihak sekolah kebingungan untuk bisa terus menerapkan ISO yang bersertifikat ditahun yang akan datang karena membutuhkan dana yang sangat tinggi. Berdasarkan
pemaparan
diatas.
hambatan
yang
dialami
diantaranya tentang komitmen semua pihak dan tidak adanya dukungan
sumber
dana.
Maka
diperlukan
menguatkan
dan
menumbuhkan komitmen semua pihak tertutama puncak pimpinan kepala
sekolah
untuk
segera
dicarikan
jalan
keluar
dalam
keberlangsungan ISO di sekolah, agara sistem manajemen bermutu yang ada dapat bermanfaat bagi seluruh masyarakat sekolah.
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Penelitian ini menyimpulkan bahwa penerapan SMM ISO 9001:2008 pada layanan akademik berjalan dengan baik yang dibuktikan oleh: 1) penerapanya prinsip dari ISO diantaranya kepemimpinan, perhatian pada pelanggan, dan perbaikan berkelanjutan. 2) adanya SOP pada setiap kegiatan atau langkah kerja. 3) berjalannya program dan sasaran yang sudah ditetapkan, dan 4) adanya evaluasi berkelanjutan. Adanya langkah-langkah SOP seperti instruksi kerja, sasaran mutu dan rencana mutu yang berkaitan dengan layanan akademik di Bidang Kurikulum dan Bidang Bimbingan Konseling sebagai landasan dalam mencapai targettarget yang sudah ditentukan. Dengan penerapan SMM ISO 9001:2008 menjadikan kegiatan layanan akademik mudah diterapkan dan lebih lancar. B. Saran Dari seluruh pembahasan dalam penelitian ini, ada beberapa saran yang kiranya penting dikemukakan, semoga bermanfaat untuk perbaikan dimasa yang akan datang, diantaranya ialah: 1. Kepala Sekolah sebagai penanggung jawab sekaligus pengambil kebijakan, penelitian ini dapat menjadikan hasil studi sebagai alat untuk menumbuhkan komitmen bersama kepada berbagai pihak di sekolah dalam penerapan SMM ISO 9001:2008 pada layanan akadamik di sekolah
2. Kepada Bidang Kurikulum dan Bidang Bimbingan Konseling (BK) sebagai
bidang yang memberikan layanan akademik pada siswa,
penelitian ini dapat menjadi masukan untuk lebih bersinergi dan saling bekerjasama untuk memberikan fasilitas terbaik kepada siswa melalui
93
94
kegiatan pembelajaran maupun kegiatan bimbingan dan konseling, sehingga menjadikan layanan yang saling membutuhkan dan tidak terpisahkan. 3. Kepada Bidang Wakil Manajeman Mutu, dalam penerapan SMM ISO 9001:2008 perlu untuk membertimbangkan saran dari berbagai pihak mulai siswa wali murid dan masyarakat sebagai penerima jasa adalah penting untuk masukan dan dukungan terhadap sistem ISO yang sudah diterapkan di sekolah agar menjadi lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta, 2013 Barata, Atep Adya. Dasar-Dasar Pelayanan Prima. Jakarta: PT Gramedia, 2003. Eka Chandra, “ Tingkat kepuasan mahsiswa terhadap layanan akademik Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta”, Program Studi Manajemen Pendidikan Jurusan Kependidikan Islam
Fakultas Ilmu
Tarbyiah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakart 2005. Engkoswara dan Aan Komariah. Administrasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta, 2012. Hidayat, Sholeh. Pengembangan Kurikulum Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya, Cet. II, 2013. Irma Riswanti, “Pengaruh Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 Terhadap Kualitas Kinerja Mengajar Widyaiswara Di Badan Pendidikan Dan Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat”. Skripsi Jurusan Administrasi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia: 2013 Isaris Arwanti, “Implementasi SMM ISO 9001:2008 Dalam Meningkatkan Mutu Pelayanan Pendidikan Bagi Anak Berkebutuhan Khusus Di SLB Negeri B Pembina Tingkat Provinsi Jawa Barat”. Tesis Pada Program Pasca Sarjana UNINUS Bandung: 2011. Tidak Dipublikasikan Jumardi, Heri dan Budi Djatmiko. Sistem Manajemen Mutu ISO 9001. Bandung:STEMBI-Bandung Business School, Cet. II, 2011.
95
96
Kementrian Agama Direktoral Jendral Penyelenggaraan Haji dan Umroh. 100 Tanya Jawab Tentang Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001:2008 Penyelenggaraan Ibadah Haji. 2011. Keputusan Mentri Pendidikan Republik Indonesia Nomor 123a/U/2004 Tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pendidikan Lina Adhani, “Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISo 9001:2008 pada Layanan Administrasi Kesiswaan Di SMK Darunnajah Pabuaran Serang”. Skripsi Jurusan Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu Tarbiah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: 2015. Lupiyoadi, Rambat dan A. Hamdani. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: Salemba Empat, 2009 Mulyono. Manajemen Administrasi & Organisasi Pendidikan. Jogjakarta: ArRuzz Media, 2008. Nurihsan, Ahmad Juntika. Bimbingan dan Konseling dalam Berbagai Latar Kehidupan. Bandung: Refita Aditama, Cet. IV, 2006. Peraturan Mentri PANRB Nomor 15 Tahun 2014 tentang Pedoman Standar Pelayanan, Pedomam Standar Pelayanan. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 111 Tahun 2014 Tentang Bimbingan Dan Konseling Pada Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah Purwadi. ISO 9001:2008 Document Development Compliance Manual. Media Guru, 2012. Ratminto dan Atik
S.W.
Manajemen Pelayanan:Pengembangan
Model
Konseptual, Penerapan Citizen’sCharter dan Standar Pelayanan Minimal. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, Cet. II, 2006.
97
Standar Nasional Indonesia ISO 9001:2008. Sistem Manajemen MutuPersyaratan. Parantapa:Management Syistem Conculting. Sofyan S. Willis, Konseling Individu: Teori dan Praktik. Bandung: Alfabeta, cet. VII. 2013. Suardi, Rudi. Sistem Manajemen Mutu ISO 9000:2000:Penerapannya Untuk Mencapai TQM. Jakarta: PPM, 2001. Subiatul Aslamiyah, “Analisis Tingkat Kepuasan Siswa Terhadap Layanan Akademik di MAN 9 Jakarta Timur”. Skripsi Program Studi Manajemen Pendidikan Jurusan Kependidikan Islam Fakultas Ilmu Tarbiah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: 2013. Sy. Sukadinata, Nana dan Erliany Syaodih, Kurikulum dan Pembelajaran kompetensi. Bandung: Refika Aditama. 2012. Tim dosen Adminitrasai Pendidikan UPI. Manajemen Pendidikan. Bandung: Alfabeta, 2010. Tohirin. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah: Berbasis Integrasi. Jakarta: Rajawali Pers, 2009. Umam, Khaerul. Manajemen Perkantoran: Refrensi Untuk Para Akademisidan Praktisi. Bandung: Pustaka Setia, 2014. Wina sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran: Teori dan Praktik Pengembangan Kurikulum KTSP. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, Cet. V, 2013. Winkel, W.S dan M.M Sri Hastuti. Bimbingan dan Konseling di Institut Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi, Cet. IV 2004. Yusuf, Syamsu dan Juntika Nurihsan. Landasan Bimbingan dan Koseling. Bandung: Program Pascasarjana UPI dengan PT Remaja Rosdakarya, Cet. VI, 2012.
98
“Ruang
Lingkup
Profesi
Keguruan
Layanan
Bimbingan
Akademik”
http://jsy11.blogspot.co.id/2013/05/ yang diakses pada Tanggal 8 Agustus 2016 Panduan
layanan
akademik
siswa,
Pembina
SMA,
diakses
melalui
http://www.docstemplate.com/panduan-layanan-akademik-siswa
pada
tanggal 8 Agustus 2016
Zainal Arifin. Pengembangan Menajamen Mutu Kurikulum Pendidikan Islam. Jogjakarta: Diva Press, 2012.
103
LAMPIRAN-LAMPIRAN Lampiran 1
Daftar Ceklist Studi Dokumentasi No 1.
2.
3.
4.
Dokumen Data Sekolah a. Profil Sekolah b. Data karyawan c. Data guru d. Data siswa e. Sarana prasarana SMM ISO 9001:2008 a. Pedoman Mutu b. Kebijakan dan sasaran mutu c. Prosedur Operasional Standar d. Instruksi Kerja e. Tugas Pokok dan Fungsi (TUPOKSI) f. Hasil Audit internal dan eksternal g. Hasil Rapat Tinjauan Manajemen Layanan Akademik pada Bidang Kurikulum a. Program Waka Kurikulum b. Sasaran Kurikulum c. Instruksi Kerja Kurikulum d. Hasil Pengawasan dan Supervisi e. Report atau laporan program Layanan Akademik pada BK a. Dokumen konseling siswa b. Tata tertip BK c. Program Layanan BK d. Instruksi Kerja BK e. Sasaran dan Rencana Mutu BK f. Tugas Pokok dan Fungsi BK g. Report atau laporan program BK
104
Lampiran 2
Pedoman Observasi
Variable Implementasi SMM ISO 9001:2008
Dimensi a. Prosedur
Sub dimensi a. Melihat pelaksanaan SOP pada layanan
Operasional Standar b. Instruksi Kerja c. Sasaran Mutu
bidang kurikulum dan BK b. Mengamati pelaksanaan instruksi kerja yang ditetapkan sekolah pada layanan akademik pada layanan BK dan bidang kurikulum
Layanan
a. Jadwal Konseling
a. Melihat proses kegiatan konsultasi
Akademik
b. Prosedur Layanan
b. Mengamati pelaksanaan program BK
pada: Bidang Bimbingan Konseling
BK
c. Mengamati kejadian diluar rencana BK
c. Program Layanan BK
seperti terjadinya kenakalan siswa, bolos sekolah, saat waktu pembelajaran siswa ada diluar sekolahan dll.
Layanan Akademik Pada: Bidang Kurikulum
a. Jadwal
Mengajar
Guru b. Prosedur
b. Mengamati Layanan
Kurikulum c. Program Kurikulum
a. Melihat proses KBM pelaksanaan
program
kurikulum c. Mengamati guru yang akan mengajar,
Layanan
apakah
melengkapi
administrasinya
seperti daftar hadir, RPP, dan catatan khusus dalam proses pembelajaran.
105
Lampiran 3
Transkrip Wawancara dan Hasil Wawancara Nama Responden
: Drs. Ramli
Jabatan
: Kepala Sekolah SMKN 18 Jakarta
Tempat Wawancara
: Kantor Kepala Sekolah
Hari/Tanggal
: Senin, 03 Oktober 2016
1. Apa yang melatar belakangi sekolah menerapkan SMM ISO 9001:2008? Jawab: Sebenarnya dulu penerapan ISO ini sudah menjadi kebijakan PERDA DKI untuk sekolah kejuruana pada tahun 2009 dan SMK diseluruh DKI mendapat suntikan dana pada ISO
tersebut, pada tahun 2013 kebijakan
tersebut dihapuskan dan tidak ada lagi bantuan dana dari pemerintah untuk ISO. Al hasil sekarang banyak sekolah yang tidak menggunakan ISO karena biaya untuk ISO sangat mahal. Akan tetapi sekolah ini tetep menggunakan ISO walaupun nanti tidak tau mau diteruskan atau tidak, yang pasti sekolah ini tetep terus menerapkan sistem ISO nya. 2. Bapak dapat menjelaskan SMM ISO 9001:2008 yang diterakan sekolah ini? Jawab: Sebenarnya sama dengan sekolah lain yaitu dalam merapihkan adminitrasi, tata tertip. 3. Apa yang Bapak ketahui tentang prinsip (kualitas, efisiensi, efektifitas, ketuntasan tidak setengah-setengah dari awalsampai akhir) SMM ISO 9001:2008? Jawab: Apa yang kita kerjakan kita tulis, apa yang kita tulis kita kerjakan. Kesimpulannya kita harus berkomitmen apa yang kita kerjakan dan berkomitmen apa yang kita tulis. 4. Menurut Bapak apa konsep dasar SMM ISO 9001:2008? Jawab: Plan- Do-Chek-Action
106
5. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk merumuskan kebijakan, sasaran, prosedur mutu? Jawab: Kami membuat tim, selanjutnya kita atur kegiatan raker 2 hari dan kita tentukan targernya. 6. Bagaimana langkah sekolah dalam merumuskan kebijakan, sasaran, dan prosedur mutu? Jawab: Langkah merumuskan itu kita berdasarkan kerja tim dan disitu meraka buat langkah-langkah yang sudah digariskan. 7. Apa saja kebijakan mutu yang ada di SMKN 18 Jakarta? Jawab: peningkatan nilai UN yang sebelumnya 78% menjadi 80%. Dengan adanya peningkatan ini biasanya perda memberikan rewort sekolah yang berhasil meingkatkan nilai UN dan kami (SMKN 18 Jakarta) sering dapat rewort itu. 8. Apa saja sasaran mutu bidang BK di SMKN 18 Jakarta? Jawab: Sasaran itu sudah ada seperti siswa dapat melanjutkan bekerja dan keperguruan tinggi. Makanya kami mengirimkan siswa ikut lomba FIKSI (Festifal Inovasi Kewirausahaan Siswa Indonesia) dalam lomba ini dibutuhkan siswa yang kreatif dan inovatif juara 2 dari 403 peserta di Bandung. Dari kegiatan itu dimaksudkan untuk menghasilkan lulusan sekolah ini yang bermutu. 9. Apa yang dihasilkan audit mutu internal (AMI) dan audit mutu eksternal (AME) di sekolah dan khusunya tentang layanan akademik pada BK? Jawab: Hasil Auditnya cukup baik 10. Bagaimana hasil rapat tinjauan manajemin (RTM) pada sekolah dan khususnya tentang layanan akademik pada BK? Jawab: Biasnya kami setiap hari senin ada News Informasi atau dua minggu sekali dan tanggpanya cukup positif.
107
11. Perubahan apa yang terjadi dalam layanan akademik selama ISO 9001:2008 diterapkan seperti : 1) perilaku siswa, 2) cara menangani BK dalam menangaini masalah, 3) perubahanny sistem ?? Jawab: perubahan cukup banyak, daya juang karyawan, guru siswa meningkat. Dan prinsip yang saya beri arahan kemeraka yaitu jangan nunggu informasi tap cari dan jemput informasi karena zaman sekarang sudah canggih dan itu jangan sampai ketinggalan mengenai informasi. 12. Hambatan atau kendala apa saja yang terjadi dalam penerapan SMM ISO 9001:2008 disekolah ini? Jawab: sebelumnya kami mendapatkan suntikan dana dari diknas, setelah kebijakan dari diknas yang menghapuskan sekolah kejuruan menggunakan ISO maka dana untuk ISO pun di hapuskan. Jadi kami kebingungan untuk bisa terus menerapkan ISO bersertifikat karena dana yang dibutuhkan sangat tinggi. Oeh karenaya kami akan musyawarah kepada stakeholder di sekolah ini (SMK Negeri18 Jakata). Tapi untuk sistemnya kami tetap melanjutkan dan menggunakannya. 13. Kapan dilakukan Report atau laporan program layanan BK? Jawab: Sudah ada jadwal reporrtnya kadang 1 bulan sekali. 14. Apa saja Jenis atau bentuk tantangan penerapan ISO ? Jawab: Tantangan penerapan ISO ini mengenai biaya karena post post ini banyak bagian lomba dibanding kegiatan lainnya. 15. Bagaimana Strategi menyelesaikan masalah dalam penerapan ISO? Jawab: Sebernya itu sedah ada semua stateginya, kami tinggal menjalankan itu semua 16. Apa saja dampak penerapan SMM ISO 9001:2008 terhadap layanan Akademik? Jawab: Yang pasti dampak pada orang-orangnya, adminitrasinya, dan alur kegiatannya lebih baik.
108
17. Bagaimana solusi sekolah dalam menghadapi hambatan dan kendala pada layanan akademik berdasarkan ISO yang diterapkan? Jawab: Jika masalah itu ada, saya panggil orang-orang yang mengenai ha tersebut kemudian
kami bermusyawarah bersama untuk menyelesaikan
masalah tersebut. 18. Apa saja keuntungan dari penerapan SMM ISO bagi peningkatan layanan akademik? Jawab: keuntungannya dari penerapan dari ISO pasti ada, dalam layanan akademik juga pasti ada. dan kami bisa merasakan keuntungan dari penerapan ISO tersebut salah satunya dalamhal administrasi 19. Apa saja kerugian sekolah setelah menerapkan SMM ISO 9001:2008 terhadap layanan akademik disekolah? Jawab: yang nama program itu pasti ada untung ruginya. Karena kita dibatasi pada point-point maka gerak kami juga terbatas akhirnya
109
Lampiran 4
Transkrip Wawancara dan Hasil Wawancara Nama Responden
: Dra. Hj. Rose Agustin
Jabatan
: Wakil Manajemen Mutu SMKN 18 Jakarta
Tempat Wawancara
: Ruang Unit Produksi dan WMM
Hari/Tanggal
: Jum’at, 30 September 2016
1. Apa yang melatarbelakangi sekolah menerapkan SMM ISO 9001:2008? Jawab: Sebenernya awalnya kepala bidang SMK di Dinas pendidikan yang bernama Ibu Rita (Pejabat waktu itu) mempunyai kebijakan yang mewajibkan seluruh SMK di DKI untuk ISO dimulai dari tahun 2008. Kemudian saat Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional ( RSBI) dihapuskan dan muncul kurikulum 2013 maka kebiajakan ini dihapuskan. Dan dana untuk ISO ini tidak ada lagi, kalaupun sekolah SMK Negeri 18 Jakarta ada dana untuk ISO bunyi untuk biaya ini belum di tetapkan. Akhirnya kelanjutan ISO ini sepenuhnya punya nnti ada pada kepala sekolah dan stakeholder SMK Negeri 18 Jakarta 2. Dapatkah Ibu menjelaskan SMM ISO 9001:2008 yang diterapkan di Sekolah ini? Jawab: ISO itu bagus, apa yang kita lakukan harus di tulis, apa yang kita tulis kita lakukan. Sebenernya itu memaksa kita semua untuk tertir secara administrasi, cara kebersihannya dan lain-lain. Biasanya saat audit itu yang dilihat berkas dokumennya dan bentuk fisiknya dalam hal ini pengecekan dilapangan. Jadi untuk sekolah ini saya kurang tau karena saya disini baru sebentar. Cuma di sekolah ini saya belum melihat pengecekan dilapangan tapi hanya diadministrasinya.
110
3. Apa yang Ibu ketahui tentang prinsip (kualitas, efisiensi, efektifitas, ketuntasan tidak setengah-setengah dari awalsampai akhir) SMM ISO 9001:2008? Jawab : Prinsip ISO bisa berjalan apabila semua warga sekolah ini komitmen yang sama, kalau berjalan sendiri akan susah dan capek sendiri karen sekolah ini punya pemerintah kalau ingin memajukan ayoo bareng-bareng komitmen untuk itu. 4. Menurut Ibu apa konsep dasar SMM ISO 9001:2008? Jawab: Apa yang kamu tulis dikerjakan dan apa yang kerjakan itu yang ditulis dan itu sampai bentuk fisiknya. 5. Apasaja isi dari pedoman mutu SMKN 18 Jakarta? Jawaban: Pedoman mutu bisa dilihat didokumennya karena banyak 6. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk merumuskan kebijakan, sasaran, prosedur mutu? Jawab: Awalnya 1 semester di audit eksternal, karena biaya tinggi waktu merumuskannya itu satu tahun sekali. 7. Apa saja isi kebijakan mutu di SMKN 18 Jakarta? Jawab: SMK N 18 bertekat untuk selalu mengikatkan keimanan, ketaqwaan, pengetahuan dan teknologi serta menumbuhkan sikap professional untuk meingktkan daya saing dalam memasuki dunia kerja dan berwirausaha. Untuk mencapai tekat tersebut maka diterapkan SMM ISO 9001:2008 serta melakukan perbaikan sistem secara berkelanjutan 8. Apa sasaran mutu layanan akademik Jawab: a. Menerapkan kehadiran guru/karyawan sekolah minimal 98% b. Menetapkan kehadiran guru dalam proses pembelajaran minimal 96% c. Mempertahankan tingkat kelulusan siswa 100% d. Mempertahankan prosentasi kelulusan siswa 100%
111
9. Kapan dilaksanakan audit internal dan eksternal dan siapa saja yang melakukan audit tersebut? Jawab: a. Audit ekternal: Untuk tahun lalu pada tanggal 5 desember 2015 sedangkan sekarang nnti bulan 4 November diadakan audit ekternal. b. Audit internal : ada 4 tim sebagai auditornya yaitu waka kurikulum, waka kesiswaan, waka humas, WMM atau siapa saja yang sudah mempuyai sertifikat. Hal ini dilakukan satu tahun sekali 10. Apa yang dihasilkan audit mutu internal (AMI) dan audit mutu eksternal (AME) di sekolah dan khusunya tentang layanan akademik? Jawab: Hasil audit seperti temuan-temuan permasalahan yang berupa observasi atau mayor. 11. Dalam bentuk apa melaporkan hasil pelaksanaan audit? Jawab: Temuan audit, laporan tindakan koreksi, dan laporan tindakan pencegahan 12. Kapan dan apa yang dibahas dalam menyusun program kerja tahunan WMM? Jawab: Pada saat rapat kerja. Jadi tiap bidang membuat dan menyususn program kerjanya salah satu dari WMM. WMM membahas tentang TUPOKSI 13. Apa saja bentuk pembinaan serta koordinasi pelaksanaan SMM terhadap masyarakat sekolah seperti para wakil kepala sekolah, guru, dan pegawai? Jawab: Tidak ada, karena meraka sudah tau saat tadi pembentukan audit. 14. Kapan dan bagaimana berkoordinasi menyusunan dokumen SMM ISO? Jawab: biasanya setelah adanya audit ekternal diberikan dokumen yang berupa form-form kemudian di bagian kepada bidang-bidang untuk memperbaki kemudian dalam penyusunan dokumen ini kami tinggal meminta kepada bidang-bidang yang membuat. 15. Upaya apa yang dilakukaan dalam pemeliharaan dokumen / rekaman.?
112
Jawab: Dikumpulkan didalam lemari sesuai kategori, didalam outner, kemudian ada backupnya di komputer. 16. Kapan dan Apa hasil dari kegiatan tinjauan manajemen.? Jawab: Setiap bidang melaporkan masalah-masalahnya kemudian sudah ditindaklanjuti apa belum, kalo sudah berrti sudah di closed, kalau masalah tersebut belum selesai diberi waktu untuk meyelesaikan. 17. Perubahan apa yang terjadi sekolah setelah menerapkan SMM ISO 9001:2008? Jawab: Yang jelas administrasi lebih tertip 18. Apa saja dampak penerapan SMM ISO 9001:2008 terhadap layanan Akademik ? Jawab: Sesuai ada pada sasaran mutu yaitu ada pendalaman materi untuk mencapai sasaran itu. Dan sekolah bekerjasama dengan BIMBEL 19. Apa saja hambatan dan kendala penerapan SMM ISO 9001:2008 terhadap layanan Akademik? Jawab: Hambatanya adalah perlu komitmennya disemua bidang, karena kita disini (Sekolah) adalah individual yang terbentuk dalam tim kerja, oleh karena itu apa yang menjadi kesepakatan bersama kita harus komitmen menjalankan dan berjuang bersama. 20. Bagaimana solusi sekolah dalam menghadapi hambatan dan kendala pada layanan akademik berdasarkan ISO yang diterapkan? Jawab: Kepala sekolah harus lebih tegas untuk penekanan menyelasaikan masalah 21. Apa saja perubahan sikap dan perilaku warga sekolah dalam peningkatan layanan akademik yang berbasis ISO 9001:2008? Jawab: anak-anak lebih tertip berpakaian yang rapih, sopan. Peraturan lebih tertip.
113
22. Apa saja keuntungan dari penerapan SMM ISO bagi peningkatan layanan Akademik? Jawab: Yang pasti lebih mempermudah administrasi, gampang dicari dokumennya
23.Apa saja kerugian sekolah setelah menerapkan SMM ISO 9001:2008 terhadap layanan akademik disekolah? Jawab: Dana yang sangat tinggi. Karena jujur setelah adanya K13 kebijakan seluruh SMK di DKI yang tadinya diwajibkan ISO sekarang kebijakannya di hapus. Dan untuk dana kami belum ada posny khusus untuk ISO, dan sekarang untuk pembayaran harus transfer dan bunyi pengeluarannya apa karena kebijana tersebut sudah dihapus oleh PERDA.
114
Lampiran 5
Transkrip Wawancara dan Hasil Wawancara Nama Responden
: Dra. Hj. Martutik, MM
Jabatan
: Waka Kurikulum
Tempat Wawancara
: Kantor Wakil Kepala Sekolah
Hari/Tanggal
: Selasa, 27 September 2016
Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 1. Apa yang melatarbelakangi sekolah menerapkan SMM ISO 9001:2008? Jawab:Tertip Administrasi. 2. Apa yang Ibu ketahui tentang prinsip (kualitas, efisiensi, efektifitas, ketuntasan tidak setengah-setengah dari awalsampai akhir) SMM ISO 9001:2008? Jawab: Plan, Do, Chek, Action 3. Menurut Ibu apa konsep dasar SMM ISO 9001:2008? Jawab: Apa yang kau kerjakan kau tulis, apa yang kau tulis kau kerjakan 4. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk merumuskan kebijakan, sasaran, prosedur mutu? Jawab: Saat pertama kali penerapan ISO merumuskan kebijakan, sasasaran, dan prosedur cukup lama. Namun setelah berjalan biasanya 1 bulan selesai. 5. Apa sasaran mutu layanan akademik ? Jawab: Targetkan sesuai yang ditetapkan. 6. Kapan dilaksanakan audit internal dan eksternal dan siapa saja yang melakukan audit tersebut? Jawab: Sekarusnya bulan September, mungkin nanti setelah ujian. Sedangkan audit ekternal nanti belun November 2016. 7. Dalam bentuk apa melaporkan hasil pelaksanaan audit? Jawab:Dalam bentuk tulisan, soft copy, dan CD.
115
8. Kapan dan Apa hasil dari kegiatan tinjauan manajemen.? Jawab: Dulu dilakukan 1 tahun dua kali sedangkan sekarang dilaksanakan 1 tahun seklai dan biasnya setelah akhir tahun pelajaran. Hal ini bertujuan merekfleksi sasaran, program yang belum terlaksana dan terlaksana, penyebabnya apa dan solusinya sepertia ap untuk ditindaklanjuti 9. Apa Hambatan atau kendala-kendala yang terjadi dalam penerapan SMM ISO 9001:2008 disekolah ini? Jawab: tidak ada
Layanan Akademik 10. Apa saja isi dan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk merumuskan kebijakan, sasaran, prosedur di bidang kurikulum? Jawab: Kami
merumuskan
kebijakan, sasaran, dan prosedur di Bidang
Kurikulum pada awal tahun ajaran baru dan kami merumuskan dalam waktu 1 bulan. Pembahasan ini meliputi surat tugas mengajar, kalender pendidikan, menyusun jadwal pembelajaran, menyusun silabus, RPP, Prota Prosem, menetapkan KKM,dan buku nilai 11. Apa saja yang dibahas dalam merumuskan tersebut? Jawab: Menentukan sasaran mutu kurikulum, format-format , instruksi kerja dari kurikulum 12. Bagaimana menyusun pembagian tugas guru dan jadwal pembelajaran? Jawab: Penyusunan ini dilakukan oleh guru 13. Apakah sudah melakukan koordinasi dan menggerakkan kegiatan Penyusunan dan pengembangan silabus? Jawab: Untuk silabus sudah dari pemerintah, kami tinggal menggunakan dan menjabarkan kedalam RPP 14. Apa yang dilakukan dalam penyusunan dan pengembangan bahan ajar / modul mata pelajaran?
116
Jawab: Melakukan musyawarah guru mata pelajaran 15. Apa yang dilakukan dalam penyusunan program pembelajaran ( tahunan dan semester) dan rencana pembelajaran? Jawab: Oleh masing-masing guru 16. Terdapat dan program seperti apakah membina pembelajaran guru sekolah dalam pelaksanaan pembelajaran? Jawab: Melalui supervise kelas. 17. Apakah di Bidang Kurikulum ada pemantaun atau pengawasan pada proses KBM? Jawab: Iya, kami melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap proses KBM melalui cara mengajar guru, proses kegiatan belajar mengajar, guru sering masuk kelas atau tidak, absensi guru, dan pastinya kami lihat dari hasil nilai siswanya. Itu sebagai bahan evaluasi kinerja guru dan progres belajar siswa. 18. Kapan dan apa hasil dari kegiatan evaluasi bidang kurikulum? Jawab: Setiap ualangan harian, tugas harian, pertengah semester, akhir semester. Sedangkan penilaian sikap melalui observasi
Keterkaitann penerapan SMM ISO 9001:2008 dengan layanan akademik 19. Perubahan apa yang terjadi dalam layanan akademik pada bidang kurikulum setelah terjadi penerapan ISO 9001:2008? Jawab: Prestasinya meningkatkan. Alhmadulillah SMK 18 prestasiny terus meningkat 20. Hambatan atau kendala apa saja yang terjadi dalam penerapan SMM ISO 9001:2008 pada bidang kurikulum? Jawab: Kadang-kadang sasaran yang sudah ditetapkan tidak tercapai. Karena strategi KMB yang kurang tepat, atau dari siswa motivasinya kurang
117
21. Bagaimana solusi bidang kurikulum dalam menghadapi hambatan dan kendala dalam penerapan ISO 9001:2008 ini? Jawab: Terus memberikan motivasi dan pengawasan 22. Apa saja program-program aksi dalam layanan akademik pada bidang kurikulum yang berbasis ISO 9001:2008? Jawab: Pelakukan pendalaman materi untuk kelas12, mengadakan remedial atau pengayaan 23. Apa saja dampak penerapan SMM ISO 9001:2008 terhadap layanan Akademik pada bidang kurikulum? Jawab: Meningkatkan prestasi, administrasi menjadi rapih, dan guru dapat mengikuti dengan baik sesuai jadwal yang ditetapkan 24. Apa saja perubahan sikap dan perilaku warga sekolah dalam peningkatan layanan akademik pada bidang kurikulum yang berbasis ISO 9001:2008? Jawab: Tertip administrasi misalnya kami kurikulum sudah menetapkan daftar rekaman, daftar induk untuk guru dan itu harus dipenuhi. Jadi kurikulum mempunyai dua dikumen yaitu daftar rekaman dan daftar induk. Misalknya daftar rekaman surat tugas menganjar, kalender pendidikan, jadwal pembelajaran, menyusun silabus, rpp, prota prosem, menetapkan KKM, buku nilai, dan setiap awal tahun sudah harus selesai semua itu dan nanti di tanda tangani oleh kepala sekolah. sedangkan untuk siswa meningkatkan prestasi. 25. Apa saja keuntungan dari penerapan SMM ISO bagi peningkatan layanan Akademik pada bidang kurikulum? Jawab : Tertip administrasi 26. Apa saja kerugian dari penerapan SMM ISO bagi peningkatan layanan Akademik pada bidang kurikulum? Jawab: Tidak ada.
118
Lampiran 6
Transkrip Wawancara dan Hasil Wawancara Nama Responden
: Dra. Hj Maulis Taroh, M.M
Jabatan
: Koor. Bimbingan dan Konseling
Tempat Wawancara
: Kantor BK
Hari/Tanggal
: Rabu, 28 September 2016
SMM ISO 9001:2008 1. Apa yang melatar belakangi sekolah menerapkan SMM ISO 9001:2008? Jawab: Supaya semua adminitrasi disekolah tertip, tidak jauh mlengceng, apa yang sudah kita rencanakan dan programkan biar terlaksana dengan baik. Dan segala yang kita kerjakan semua tercatat 2. Ibu dapat menjelaskan SMM ISO 9001:2008 yang diterakan sekolah ini? Jawab: Semua program punya target/capain sendiri-sendiri. Khusus sasaran mutu BK ada dua yaitu kehadiran siswa sekitar 96 % dan siswa harus hadir tepat waktu disekolah sekitar 98%, nanti bisa dilihat ke dokumen BK untuk lebih jelas. 3. Apa yang Ibu ketahui tentang prinsip (kualitas, efisiensi, efektifitas, ketuntasan tidak setengah-setengah dari awalsampai akhir) SMM ISO 9001:2008? Jawab: Kalau kita sudah membuat program direncanakan itu efektif dan efisien juga, kalau kita (BK) kekelas atau memberikan layanan ke siswa sesuai program, tidak aneh-aneh, asal-asalan ketemu. 4. Menurut Ibu apa konsep dasar SMM ISO 9001:2008? Jawab : Yang dicatat dikerjakan, yang dikerjakan harus tercatat. Jadi yang ditulis/diadmistrasikan harus dilaksanakan, setiap yang dilaksanakan harus di catat, jadi tidak terlepas nyari-nyari dokumen karena kita ngerjakan yang sudah diprogramkan, apa yang dikerjakan ada bukti fisiknya.
119
5. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk merumuskan kebijakan, sasaran, prosedur mutu? Jawab: Kalau untuk BK tidak terlalu lama. Karena atasan (kepala sekolah, WMM) aatau manajemen yang mempunyai dan membuat kebijakan. BK hanya mengerjakan bagian BK dan kamu semua statusnya garis koordinasi seperti yang lain 6. Bagaimana hasil rapat tinjauan manajemin (RTM) pada sekolah dan khususnya tentang layanan akademik pada BK? Jawab: Hasil rapat tinjauan manajemen BK bagus. 7. Perubahan apa yang terjadi dalam layanan akademik pada BK selama ISO 9001:2008 diterapkan seperti : 1) perilaku siswa, 2) cara menangani BK dalam menangaini masalah, 3) perubahanny sistem ?? Jawab: Catatannya makin banyak, administrasinya harus lengkap, sekarang makin banyak dokumennya. Layanan ke siswa tergantung siswanya banyak bermasalah atau tidak walaupun semua siswa berhak menerima layanan BK kalau siswa aman-aman saja BK jalan terus, bukan tergantung pada manajemen tp lihat kondisi anak-anak. Cara menangani siswa : kita (BK) mempunyai teknik konselingnya tinggal menerapkan kesiswa.
Layanan Akademik 8. Apa yang Ibu pahami tentang layanan akademik pada BK? Jawab : layanan akadeik dalam mengajar ada materi tentang kepribadian, kemandirian, sesuai RPL 9. Apa yang Ibu ketahui Tujuan dari penerapan layanan BK Jawab: membantu siswa untuk bisa berhasil dalam belajar, mengatasi hambatan-hambatan yang dimiliki setiap individu, dan mencapai prestasi maksimal melalu bimbingan konseling. 10. Apa saja ruang lingkup layanan BK?
120
Jawab : pribadi, belajar, sosial,dan karir. 11. Bagaimana strategi pelayanan BK pada siswa? Jawab : Sesuai jadwal, tapi tidak melayani dimana aja,
terlalu kaku bisa fleexsibel, bk bisa
diluar jadwal bk masih bisa memberikan layanan
kepada siswa. 12. Bagaimana prosedur layanan BK terhadap siswa yang bekenaan SMM ISO 9001:2008? Jawab : Sesuai Instruksi kerja 13. Apa saja progam guru BK di SMKN 18 Jakarta? Jawab: Programnya banyak ada tahunan, semester. 14. Bagaimana cara guru BK memberikan arahan terhadap perkembangan pribadi siswa? Jawab: Ada beberapa cara memberikan arahan pada siswa yaitu lewat layanan konseling, layanan individu/pribadi, layanan kelompok, layanan klasikal. Dengan beberapa layanan ini diharapkan pelayanan pribadi siswa dapat membantu mengatasi persoalan yang dihadapi tiap siswa. 15. Bagaimana cara guru BK memberikan solusi terhadap masalsh siswa yang dihadapi sehari-hari? Jawab: Disesuaikan dengan kondisi siswa, semua keputusan konseling/ada disiswa, BK hanya memberikan alternative, resiko-resiko, jadi BK tidak memberikan doktrinasi kepada siswa. 16. Apa upaya guru BK memberikan motivasi siswa tentang hal bergaul dengan lingkungan, teman dan rumah? Jawab: Kita punya pusat layanan informasi dan konsultasi kesehatan reproduksi remaja (PIK-KRR) 17. Bagaimana cara BK menemukan bakat dan kemampuan siswa?
121
Jawab: Untuk menemukan bakat dan kemampuan siswa kami adakan kegiatan yaitu: form peminatan dilakukan awal tahun ajaran atau untuk kelas 3 mau melanjutkan kuliah atau kerja. 18. Apa saja yang diberikan sekolah dalam memfasilitasi siswa dalam menunjang karier? Jawab: 1) ada Try out dari berbagai perguruan tinggi negeri maupun swasta, 2) seminar, informasi dari perguruan tinggi, 3) kegiatan-kegiatan rekrutmen dari peruahan besar, 4) Job Fair. 19. Program apa yang diberikan siswa dalam menginformasikan program studi lanjutan? Jawab: informasi perguruan tinggi kami (sekolah) undang ke sekolah atau datang sendiri. Biasanya dari alumni-alumni kami yang sudah kuliah itu bisa menjadi sumber informasi atau diundang ke perguruan tinggi. Kegiatan ini biasanya di laksanakan 1 tahun sekali. Dan hanya kelas 3 yang dikasih informasi. 20. Kapan jadwal layanan bimbingan kepada siswa? Jawab: setiap hari atau minggu efektif dan BK juga mendapat jam mengajar dikelas 21. Bagaimana upaya menjalin komunikasi yang baik terhadap siswa? Jawab: pendekatan individual 22. Bagaimana upaya mencegah timbulnya perilaku menyimbang siswa? Jawab: dalam mencegah perilaku yang menyimpang biasanya diberikan informasi-inforamasi lewat layanan klasikal, atau kami mengirim beberapa siswa ke instransi seperti ke BNN kalau sedang ada seminar-seminar untuk pemahaman dan pengetahuan dini siswa. 23. Bagaimana cara menangani siswa yang mendapati perilaku menyimpang?
122
Jawab: selama ini (siswa) tidak mendapati perilaku menyimpang, biasanya tidak patuh tata tertip, kalau perilaku menyimpang itu kelas inclusive, tapi kami tidak ada. 24. Adakah Pengawasan dan Supervisi pada layanan BK? Jawab : iya ada. Langsung dari kepala sekolah 25. Kapan dan Apa hasil dari pengawasan dan supervise pada layanan BK? Jawab: Pengawasan ini dilaksanakan menjelang ISO, atau menjelang akreditasi, 1 tahun bisa 2 kali. Hasilnya bagus bagus saja 26. Kapan dilakukan Report atau laporan program layanan BK? Jawab: Satu semester sekali 27. Apa saja Jenis atau bentuk tantangan penerapan ISO pada BK? Jawab: Tantangannya yaitu ingatannya harus tajam. Karena kita layanian individual siswa gk cumin kelas. Jadi kita langsung layanan dulu baru kemudian di catat permaslahannya. 28. Bagaimana Strategi menyelesaikan masalah dalam penerapan ISO pada BK? Jawab: Bisa berkolabirasi dangan pihak lain, guru bidang studi, wali kelas, orang tua, ketua program, wakil kepada sekola, atau tenaga ahli yang lain.
Keterkaitan Penerapan SMM ISO 9001:2008 dengan Layanan Akademik 29. Apa saja program-program aksi dalam layanan akademik pada BK yang berbasis ISO 9001:2008? Jawab : Programnya sama seperti biasanya 30. Apa saja dampak penerapan SMM ISO 9001:2008 terhadap layanan Akademik pada BK? Jawab: lebih tersusun rapih dokumentasinya 31. Apa saja hambatan dan kendala penerapan SMM ISO 9001:2008 terhadap layanan Akademik pada BK?
123
Jawab: hambatannya kadang sampai tidak tertulis atau tercatat. Contoh kadang saat siswa banyak konseling jadi harus di urusin konselingnya baru dicatat, dan dicatat ini yang sering terlupakan. 32. Bagaimana solusi sekolah dalam menghadapi hambatan dan kendala pada layanan akademik berdasarkan ISO yang diterapkan? Jawab: tidak ada 33. Apa saja perubahan sikap dan perilaku warga sekolah dalam peningkatan layanan akademik pada BK yang berbasis ISO 9001:2008? Jawab: klo kita adalah tim jadi menanggapinya dengan hal positif 34. Apa saja keuntungan dari penerapan SMM ISO bagi peningkatan layanan Akademik pada BK Jawab: lebih mudah cari informasi dan data 35. Apa saja kerugian sekolah setelah menerapkan SMM ISO 9001:2008 terhadap layanan akademik pada BK disekolah? Jawab: tidak ada.
124
Lampiran 7
Transkrip Wawancara dan Hasil Wawancara Nama Responden
: Moh. Yaser S.Pd
Jabatan
: Wali Kelas 10 Administrasi Perkantoran 2
Tempat Wawancara
: disekolah
Hari/Tanggal
: Jum’at, 30 September 2016
1. Apakah Bapak sudah melakukan penyusunan program pembelajaran seperti Tahunan, semester dan RPP? Jawab: Kami sudah melakukan penyusunan program pembelajaran. Penyusunan Program pembelajaran ini kami (guru) buat sendiri dan menyesuaikan program dari sekolah jadi kami dituntut kreatif untuk dapat menyesuaian perkembangan zaman sekarang ini. 2. Apakah Bapak melaksanakan program pembelajaran dengan dilengkapi administrasi, seperti daftar hadir siswa, jurnal pembelajaran, dan catatan khusus dalam proses pembelajaran? Jawab: Iya betul kami melengkapi administrasi pembelajaran itu. Ini sudah disiapkan sama manajemen sekolah yang berupa kertas tapi sy juga membuat sendiri dalam bentuk soft file supaya lebih flexible dan gampang diakses. 3. Apakah Bapak
melaksanakan evaluasi pembelajaran dan kapan
dilaksanakannya? Jawab :Biasanya saya lakukan evaluasi pembelajaran setelah pemberian materi misalkan K1 atau K2 setelah itu langsung dievaluasi. Hal ini bertujuan untuk sejauh mana siswa mamahami materi yang saya ajarkan. 4. Apakah Bapak melaksanakan analisa hasil evaluasi? Jawab: Iya kami melakukan analisa hasil evaluasi. Biasanya kami menggunakan software Exel kemudian di input jawaban nilai atau
125
jawaban siswa, dengan sendirinya sy bisa analisa yang didapatkan. Kemudian hasil analisa tersebut kami laporkan ke bidang kurikulum supaya bisa ketahuan siswa yang kompeten atau tidak. 5. Apakah Bapak/Ibu menyusun dan melaksanakan Program Perbaikan / Pengayaan? Jawab: Kami melakukan dan melaksanakan program pengayaan/remedial setelah ulangan harian, ujian tengah semester, dan ujian akhir semester, ini sya lakukan apa bila ada siswa yang mendapatkan nilai kurangdari KKM. 6. Bagaimana Bapak membantu pengembangan potensi siswa? Jawab: Untuk kelas yang saya pengang, mayoritas meraka (siswa) mempunyai ekskul pilihan yang lebih besar ketimbang jurusan-jurusan yang lainnya 7. Bagaimana cara Bapak membantu menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi siswa? Jawab: Ada beberapa masalah yang pernah terjadi, biasanya kita membuat ring 1, 2, 3. Contoh ring 1: permasalahan terjadi didalam kelas, apabila ketua kelas dan teman-teman bisa menyelesaikan maka diselesaikan seperti uang kas dll. Ring 2: Saya (wali kelas) dan siswa bekerja sama seperti adanya hal yang kehilangan jadi bisa menyelesaikan bersama. Ring 3: bianya dalam hal ketidak hadiran, keterlambatan, itu langsung ke BK untuk menyelesaikan. 8. Apakah lebih mudah atau susah melaksanakan kegiatan pembelajaran setelah terjadinya penerapan ISO? Jawab : sebenarnya sekolah sudah cukup lama penerapan ISO, tapi dengan adanya ISO bisa lebih tertip administrasi. Kita (sekolah) mempunyai 3 evaluasi yaitu 1) MONEF yaitu yang dilakukan oleh tim manajemen sekolah, 2) Badan Akreditasi yaitu yang dilakukan oleh pemerintah, 3) dari pihak ISO.
126
9. Perubahan apa yang terjadi setelah terjadi penerapan ISO 9001:2008? Jawab: Dalam penyusunan pembelajaranlebih terkontrol 10. Apa dampak terjadinya SMM ISO 9001:2008 setelah diterapkan? Jawab: Saat saya masuk di sekolah ini sudah menerapkan SMM ISO, jadi saat kesini sudah tertata rapih adminitrasi dan alurnya. 11. Apa saja keuntungan terjadinya SMM ISO 9001:2008 setelah diterapkan? Jawab: adanya beberapa tingkat evalusi, jadi keuntungannya kami menjadi disiplin karena seandainya ada evaluasi dari lain kami sudah siap. 12. Hambatan atau kendala apa saja saat melaksanakan penerapan SMM ISO 9001:2008? Jawab: sejauh ini saya belum lihat hambatan dari penerapan SMM ISO
13. Apa solusi dalam menghadapi hambatan dan kendala saat melaksanakan penerapan ISO 9001:2008 ini? Jawab: yang jelas setiap evaluasi punya titik fokus antara ISO, badan akreditasi, dan MONEF untuk sinergi supaya tidak memakan waktu banyak. Karena kami sebagai guru tugasnya cukup banyak untuk mengajar jadi jangan samapi kami
tapi dminta ini dan itu mengenai
administrasi karana kami bukan TU tapi guru yang mengajarkan siswa.
127
Transkrip Wawancara dan Hasil Wawancara Nama Responden
: Suwarno, SE, MM
Jabatan
: Wali Kelas 12 Akuntansi 1
Tempat Wawancara
: Ruang Guru
Hari/Tanggal
: Senin, 03 Oktober 2016
1. Apakah Bapak sudah melakukan penyusunan program pembelajaran seperti Tahunan, semester dan RPP? Jawab: Iya, saya sudah melakukan penyusunan progam pembelajaran. Biasanya dikerjakan pada awal tahun palajaran baru, disitu didakan rapat kerja dan mulai penyusunan program pembelajaran. Kegiatan ini diselenggarkan oleh bidang kurikulum dan kemudian saya mengikuti jadwal yang sudah ditetapkan. 2. Apakah Bapak melaksanakan program pembelajaran dengan dilengkapi administrasi, seperti daftar hadir siswa, jurnal pembelajaran, dan catatan khusus dalam proses pembelajaran? Jawab: Iya sudah, itu disiapkan dari pihak sekolah 3. Apakah Bapak melaksanakan evaluasi pembelajaran dan kapan dilaksanakannya? Jawab : Setiap kompetensi yang diajarkan biasanya langsung dievaluasi istilahnya ulangan harian, kemudian setelah UTS dan UAS 4. Apakah Bapak melaksanakan analisa hasil evaluasi? Jawab: iyaa, saya melaksanakan analisis evaluasi 5. Apakah Bapak menyusun dan melaksanakan Program Perbaikan / Pengayaan? Jawab: Iya mengadakan perbaikan, biasanya kalau siswa tidak menenuhi KKM kami mengadakan program remedial/pengayaan. Setiap evaluasi diadakan remedial bila itu ada 6. Bagaimana Bapak membantu pengembangan potensi siswa?
128
Jawab: Berhubung saya wali kelasa di Akuntansi maka pengembangannya melalui praktek manual atau komputer materi akuntansi dengan hal itu nnti saat di kelas 12 anak disiapkan untuk mengikuti Ujian UN, produktif dan teori produktif. 7. Apakah lebih mudah atau susah melaksanakan kegiatan pembelajaran setelah terjadinya penerapan ISO? Jawab : Lebih mudah. Akan tetapi saat pembuat adminitrasi tugas guru menjadi banyak karena tupoksi guru tidak hanya membuat administrasi tapi menyiapkan perangkat pembelarjan seperti prota, promes dll. 8. Perubahan apa yang terjadi setelah terjadi penerapan ISO 9001:2008? Jawab: administrasi lebih rapi 9. Apa dampak terjadinya SMM ISO 9001:2008 setelah diterapkan? Jawab: secara umum saya tidak terlalu mengerti karena itu ranah pimpinan, untuk guru merasa mutunya sudah bagus. 10. Apa saja keuntungan terjadinya SMM ISO 9001:2008 setelah diterapkan? Jawab: kami merasa mutu lebih baik lagi dan kualitas tidak diragukan lagi 11. Hambatan atau kendala apa saja saat melaksanakan penerapan SMM ISO 9001:2008? Jawab: administri lebih banyak, dan tidak semua guru bisa membuat adminitrasi apalagi ini dikaitkan dengan Kurikulum 2013 yang berubah-ubah 12. Apa solusi dalam menghadapi hambatan dan kendala saat melaksanakan penerapan ISO 9001:2008 ini? Jawab: kita mengikuti apa yang menjadi kebijakan dari sekolah, pemerintah. Seperti mengikuti pelatian yang diberikan.
129
Transkrip Wawancara dan Hasil Wawancara Nama Responden
: Sentot Aryo Nugroho S.Kom
Jabatan
: Wali Kelas 12 Pemasaran 2
Tempat Wawancara
: Ruang Guru
Hari/Tanggal
: Senin, 03 Oktober 2016
1. Apakah Bapak sudah melakukan penyusunan program pembelajaran seperti Tahunan, semester dan RPP? Jawab: Sudah menyusun program pembelajaran. 2. Apakah Bapak
melaksanakan program pembelajaran dengan dilengkapi
administrasi, seperti daftar hadir siswa, jurnal pembelajaran, dan catatan khusus dalam proses pembelajaran? Jawab: Iyaa sudah menyiapkan administrasinya kaya daftar hadir, dan lain lain. 3. Apakah
Bapak
melaksanakan
evaluasi
pembelajaran
dan
kapan
dilaksanakannya? Jawab : Berhubung saya guru mandarin, saya melakukan evaluasi setiap selesai tema materi pembelajaran 4. Apakah Bapak melaksanakan analisa hasil evaluasi? Jawab: Biasanya mengadakan analisa setelah UTS, UAS 5. Apakah Bapak menyusun dan melaksanakan Program Perbaikan / Pengayaan? Jawab: iya betul, saya melaksanakan pengayaan ini apabila terdapat siswa yang mendapat nilai kurang dari KKM 6. Bagaimana Bapak membantu pengembangan potensi siswa? Jawab: 1) member motivasi, 2) siswa yang memiliki bakat, kesenangan atau kemaudan di bidang yang disenangi saya bantu itu dan apabila kegiatan itu baik saya beri poin positif
130
7. Bagaimana cara Bapak membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi siswa? Jawab: kita bekerjasama dengan BK dlam hal ini ibu maulis. Sebenernya yang bisa mendeteksi itu adalah BK, guru bisa deteksi lewat absendi siswa seperti sering tidak masuk kemudian saya datangin BK mengenai maslah ini. Selanjutnya baru menganai tindakan yaitu pemanggilan orang tua atau visit home siswa. 8. Apakah lebih mudah atau susah melaksanakan KBM setelah terjadinya penerapan ISO? Jawab : Sebenernya bagi kami (guru) penerapan iso tidak terlalu signifikan karena ISO berhubungan dengan manajemen mutu, tatatertp administrasi, penomoran dll. 9. Perubahan apa yang terjadi setelah terjadi penerapan ISO 9001:2008? Jawab: Saya kira SMK 18 Jakarta sebenernya evaluasinya banyak yaitu dari ISO, monitoring sekolah, dinas. Dengan banyak nya evaluasi itu mengacu peningkatan kualitas pengajaran bagi guru, karena kita dituntut dengan administrasi yang lengkap itu diawali dari monitoring awal pembelajaran sampai pada tahap evaluasi data dokumen. Sebenernya ISO itu hanyalah salah satu dari evaluasi tapi saling melengkapi 10. Apa dampak terjadinya SMM ISO 9001:2008 setelah diterapkan? Jawab: Bagi saya penerapan ISO ini tidak signifkan, tapi yang signifikan itu pada bagian TU, kurikulum, kesiswaan karena bagaian itu akan ditanya menganai dokumen-dokumennya ada atau tidak dan itu akan berujung pada kerapihan adminstrasi, penomoran dll 11. Apa saja keuntungan terjadinya SMM ISO 9001:2008 setelah diterapkan? Jawab: Sekolah lebih tertip lagi dalam administrasi, jika nantinya ada evaluasi dari tim manajemen sekolah maupun badan akreditasi, sekolah sudah siap segala hal adminitrasi yang diperlukan
131
12. Hambatan atau kendala apa saja saat melaksanakan penerapan SMM ISO 9001:2008? Jawab: 1. Biaya besar karena ISO itu berbadan swasta menjadikan biaya besar, 2) merapihkan dokumen meningkat terus, karena setiap yang sudah baik dipertahankan terus dan apabila ada temuan maslah harus di berbaiki secepatnya 13. Apa solusi dalam menghadapi kendala saat melaksanakan penerapan ISO 9001:2008 ini? Jawab: Setelah pihak ISO memberikan monitoring sealam 2 hari, pihak ISo memawancari tiap bidang-bidang dan mengecek dokumentasinya. Kemudian setelah itu mereka memberikan temuan-temuanyang kemudian diberikan solusi untuk kepada sekolah.
132
Lampiran 8
Transkrip Wawancara dan Hasil Wawancara Nama Responden
: Witriani
Kelas dan Jurusan
:12 - Perkantoran
Jabatan
: Siswa SMKN 18 Jakarta
Tempat Wawancara
: Sekolah
Hari/Tanggal
: Selasa, 27 September 2016
1. Apakah setiap di mulai dan akhir pembelajaran guru menyampaikan materinya? Jawab: Tidak juga, tergantung gurunya ada yang menyampaikan materi pembelajar di awal dan diakhir. 2. Apakah dalam proses pembelajaran dikelas, anda lebih mudah memahami dan mempelajari materi yang diajarkan oleh guru? Kenapa? Jawab: Iya lebih mudah memahami materi yang diajarkan oleh guru, tapi kadang juga kurang memahami karena gurunya yang kurang jelas dan matapelajarannya seperti matematika. 3. Apakah Selama proses pembelajaran guru sudah mengajrakan dengan baik, tersuktur dari awal sampai akhir pembelajaran? Jawab : Saya perhatikan selama ini guru-guru sudah melakukan proses pengajaran dengan baik, terstruktur dari awal sampai akhir pembelajaran walaupun ada beberapa guru yang beda. 4. Apakah peraturan tata tertip yang sudah diterapkan sekolah membuat kontrol perilaku siswa disekolah? Jawab: Iya benar, Seperti contoh tata tertip berpakaian 5. Apakah peraturan sekolah yang sudah ditetapkan membuat Anda menjadi disiplin belajar dan bersekolah? Jawab: Iya disiplin untuk berlajar dan bersekolah.
133
6. Apa yang Anda ketahui tentang layanan BK? Jawab :Dia yag ngarahin kita (siswa) pekerjaan, kuliah, motivasi gitu. 7. Kapan saja Jadwal untuk bimbingan dan konseling? Jawab: BK sudah terjadwal didalam untuk ngajar dikelas, dan untuk keseharian siswa bisa datang langsung ke BK . 8. Apa saja program atau kegiatan dari BK? Jawab: Tidak tahu. 9. Bagaimana prosedur layanan BK disekolah ini? Jawab: Untuk jadwal pelajaran BK biasanya siswa ada yang punya keluhan itu terkadang ditampung dulu, kemudian saat pertemuan selanjutanya baru dijelasin 10. Bagaimana cara BK menangani siswa yang bermasalah? Jawab : Siswa di panggil dulu ke BK untuk diajak ngomong baik-baik, kalau tidak bisa baru dipanggil orang tua siswa datang ke sekolah, dan BK juga menggunakan poin untuk siswa kalau melanggar tata tertip. 11. Apakah BK sering memberikan motivasi terhadap siswa dalam hal pribadi, bergaul dengan lingkungan, teman dan dirumah? Jawab: iyaa sering memberikan motivasi 12. Bagaimana cara BK menemukan bakat dan kemampuan siswa? Jawab: iyaa ada, dulu saat kelas 10 ada kuesioner mengenai bakat atau keahlian yang dimiliki. 13. Bagaimana upaya BK dalam mencegah timbulnya perilaku menyimpang siswa? Jawab: kadang ada razia di kelas kelas dan kegiatannya mendadak. 14. Apakah sistem BK disekolah saat ini sudah baik? Kenapa? Jawab: iya sudah baik.
134
Transkrip Wawancara dan Hasil Wawancara Nama Responden
: Bagas
Kelas dan Jurusan
:12 - Akuntansi
Jabatan
: Siswa SMKN 18 Jakarta
Tempat Wawancara
: Sekolah
Hari/Tanggal
: Selasa, 27 September 2016
1. Apakah setiap di mulai dan akhir pembelajaran guru menyampaikan materinya? Jawab: Untuk itu ada, guru menyampaikan materi diawal dan di akhir 2. Apakah dalam proses pembelajaran dikelas, anda lebih mudah memahami dan mempelajari materi yang diajarkan oleh guru? Kenapa? Jawab: Tergantung setiap guru. Kadang ada yang enak mengajarnya, ada yang bikin bosen 3. Apakah Selama proses pembelajaran guru sudah mengajrakan dengan baik, tersuktur dari awal sampai akhir pembelajaran? Jawab : Iya sudah baik. 4. Apakah peraturan sekolah ini sudah baik, aman, nyaman pada siswa dalam belajar dan menjalankan aktifitas selama disekolah? Jawab: iya sudah baik peraturan di sekolah ini, tapi ada juga siswa yang tetap melanggar. 5. Apakah peraturan tata tertip yang sudah diterapkan sekolah membuat kontrol perilaku siswa disekolah? Jawab: Untuk itu kembali lagi pada siswanya, peraturan seketat apapun tetap ada yang melanggar. Akan tetapi kebanyakan siswa yang mengikuti siswa. 6. Apakah peraturan sekolah yang sudah ditetapkan membuat Anda menjadi disiplin belajar dan bersekolah?
135
Jawab: Iyamembuat di siplin belajar dan bersekolah, karena disini (SMK) mengarahnya ke dunia kerja jadi peraturan disekolah membuat belajar disiplin 7. Apa yang Anda ketahui tentang layanan BK? Jawab : Tempat berkeluh kesah siswa soal pribadi, pelajaran, karir, melanjutkan kuliah datang ke BK. 8. Kapan saja Jadwal untuk bimbingan dan konseling? Jawab: Jadwal pelajaran BK sudah terjadwal, tetapi klo siswa mau ke BK tidak terjadwal 9. Apa saja program atau kegiatan dari BK? Jawab: Setau saya program BK itu, siswa diminta menelurusi kaka kelas yang sudah lulus sekolah, seperti kuliah dimana, kerja dimana 10. Bagaimana prosedur layanan BK disekolah ini? Jawab: Muridnya nanya dulu untuk konsultasi ke BK, klo seandainya kosong (konsultasi) baru dilayananin 11. Bagaimana cara BK menangani siswa yang bermaslah? Jawab : 1)teguran dulu, 2) tindakan, 3) panggilan keorang tua 12. Apakah BK sering memberikan motivasi terhadap siswa dalam hal pribadi, bergaul dengan lingkungan, teman dan dirumah? Jawab: Untuk ini masuk ke materi kelas 13. Bagaimana cara BK menemukan bakat dan kemampuan siswa? Jawab: Setiap siswa diminta menulis kelebihan bakatnya kemudian disortir, terus kemudian siapa-siapa saja yang bisa dibimbing 14. Kegiatan apa yang diberikan siswa dalam menginformasikan program studi lanjutan? Jawab : Biasanya disiapkan wadah informasi studi lanjutan kaya kuliah dan kerja, kemudain siswa yang memilih
136
15. Bagaimana upaya BK dalam mencegah timbulnya perilaku menyimpang siswa? Jawab: Klo cara mencegah BK menggunakan sistem poin untuk mengurangi perilaku penyimpangan. 16. Apakah sistem BK disekolah saat ini sudah baik? Kenapa? Jawab: iya sudah baik.
137
Transkrip Wawancara dan Hasil Wawancara Nama Responden
: M. Rizki Fadil
Kelas dan Jurusan
:11 – Pemasaran 2
Jabatan
: Siswa SMKN 18 Jakarta
Tempat Wawancara
: Sekolahan
Hari/Tanggal
: Selasa, 27 September 2016
1. Apakah setiap di mulai dan akhir pembelajaran guru menyampaikan materinya? Jawab: Iya, menyampaikan materinya diawal kemudian saat selesai matarinya di bahas lgi 2. Apakah dalam proses pembelajaran dikelas, anda lebih mudah memahami dan mempelajari materi yang diajarkan oleh guru? Kenapa? Jawab: Iya mudah dipahami namun tergantung meterinya, ada yang mudah ada yang susah 3. Apakah Selama proses pembelajaran guru sudah mengajrakan dengan baik, tersuktur dari awal sampai akhir pembelajaran? Jawab :Ada guru mengajarkan proses pembelajarannya dengan baik, namun ada juga guru yang kurang baik menyampaikan proses pembelajarananya. 4. Apakah peraturan sekolah ini sudah baik, aman, nyaman pada siswa dalam belajar dan menjalankan aktifitas selama disekolah? Jawab: Sebenernya peraturan sudah bagus, namun ada siswa sendiri yang sering pembelajaran, kalau dalam proses pembelajaran biasanya yang sedang kelas kosong jadi siswanya pada keluar kelas 5. Apakah peraturan tata tertip yang sudah diterapkan sekolah membuat kontrol perilaku siswa disekolah? Jawab: Iya menjadikan terkontrol perilakunya.
138
6. Apakah peraturan sekolah yang sudah ditetapkan membuat Anda menjadi disiplin belajar dan bersekolah? Jawab: Mungin sekitar 70% siswa menjadi disiplin 7. Apa yang Anda ketahui tentang layanan BK? Jawab :Seringnya siswa curhat,guru juga kadang menyelesaikan masalah ke BK 8. Kapan saja Jadwal untuk bimbingan dan konseling? Jawab: Bebas aja sekagi jam sekolah 9. Apa saja program atau kegiatan dari BK? Jawab: Penelurusan tamanan/alumni sekolah itu kerja dan kuliah dimana, wawasan wiyatamandala itu mengetahui profil dan sejarah sekolah ini. 10. Bagaimana prosedur layanan BK disekolah ini? Jawab: Setahu saya tidak ada, tapi klo sedanng ada masalah langsung saja ke BK. 11. Bagaimana cara BK menangani siswa yang bermaslah? Jawab : 1) Peringatan sampai 3 kali secara teguran , 2) Pemanggilan ke BK, 3) surat panggilan keorang tua 12. Apakah BK sering memberikan motivasi terhadap siswa dalam hal pribadi, bergaul dengan lingkungan, teman dan dirumah? Jawab: 1 jam dalam seminggu ada jam mata pelajaran BK kemudian disitu diajarkan materi mengenai motivasi, akan tetapi saat diluar jam kelas pemberian motivasi saat bertemu. 13. Bagaimana cara BK menemukan bakat dan kemampuan siswa? Jawab: 1) untuk kemampuan bisa dibicarakan dengan wali kelas kemudian baru di sampaikan ke BK, atau 2) setiap siswa bisa langsung bicarakan ke BK, 3) mengisi angket/form bakat dan kemampuan yang dimiliki siswa 14. Kegiatan apa yang diberikan siswa dalam menginformasikan program studi lanjutan?
139
Jawab : iya ada, seperti seminar dari perguruan tinggi atau swasta dan perusahan datang ke sekolah untuk memberikan informasi kepada kami (siswa) agar bisa mementukan pilihan kedepannya. 15. Bagaimana upaya BK dalam mencegah timbulnya perilaku menyimpang siswa? Jawab: BK masuk kekelas-kelas 16. Apakah sistem BK disekolah saat ini sudah baik? Kenapa? Jawab: iya cukup baik. Kurangnya acara atau program BKnya
140
Lampiran 9
Data Pendidik Dan Tenaga Kependidikan SMK Negeri 18 Jakarta A. Tenaga Pendidik No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30
Nama Drs. Ramli Dra. Hj. Rose Dra. Hj. Sri Coni Astuty Dra. Maria Theresia Ami A., Mm Dra. Hj. Martutik, Mm Drs. Subar Dra. Hj. Maulis Taroh Drs. Ramli Drs. Husni Drs. Sayuthi Hilmi, S.Ag Drs. Rahmat Drs. Zaenudin Idris, M.Ag Drs. Amin Drs. Ahmad Dra. Dede Urianti, M.Pd Suwarno, Se., Mm Dra. Anna Atyana Karta Atmadja Jayanih, S.Pd Dra. Hj. Khadariyah Wardah Hayati, S.Pd Wiyono, S.Pd Seniwati, S.Pd Siti Maisaroh, S.Pd Erwin Victor Parulian, S.Kom Hotmida Sinaga, S.Pd Hartati Istiqomah, S.Pd Dian Indrayani, S.Pd Noor Rahmah Yuni Astuti, S.Pd Nurchayati, S.Pd
Jabatan Kepala Sekolah Produktif AP Kewirausahaan Bp/Bk Produktif AK Produktif AK Bp/Bk Penjasor Produktif AP Agama Islam Agama Islam Pkn Matematika Bhs. Indonesia Produktif AP Produktif AP Produktif AK Produktif PM Matematika Produktif AK Bhs. Indonesia Ps-Sejarah Bhs. Inggris Matematika Simulasi Digital Produktif AK Produktif PM Matematika Bhs. Inggris Bhs. Inggris
Pendidikan S2 S2 S2 S2 S2 S2 S2 S2 S2 S2 S2 S2 S2 S2 S2 S2 S2 S2 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1
141
31 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40.
Siti Mathoyah, S.Pd Supriyanto, S.Pd Agustina Obadiri, S.Pak Mulyakin, S.Kom Nugroho, S.Pd Sentot Ario Nugroho, S.Kom Sulaiman Rachim, S.Pd Nur Ainih, S.S Hj. Marliani Herlina, S.Pd Mohamad Yaser, S.Pd
Produktif AP Penjasor Agama Kristen Simulasidigital Seni dan Budaya Bhs. Mandarin Seni dan Budaya Bhs. Jepang Produktif AK Produktif PM
S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1
B. Staf Administrasi No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17.
Nama Hasdiana Banjaransyah, S.Sos Tiswati W. Aminah Edy Syamsudarmadji Ilman Lailan Nasohi, S.Kom Lukman Hari Sandi Witnasari Mursidi Lissa Oktavia, S.Kom Fauzi, S.Si Ponadi Nurdin Achmat Subagiyo Septi Susanti Purbayu Hamdani Rudi Sutarno
Jabatan Kasubag TU Staf TU Staf TU Staf TU Staf TU Staf TU Staf TU Staf TU Staf TU Staf TU Caraka Caraka Caraka Caraka Caraka Keamanan Keamanan
Sumber : Data Pendidik dan Kependidikan SMK Negeri 18 Jakarta 20152016.
142
Lampiran 10 Sasaran Mutu dan Rencana Mutu Bidang Kurikulum SMK Negeri 18 Jakarta A. Sasaran Mutu
143
B. Rencana Mutu
144
145
146
Lampiran 11
Instruksi Kerja Bidang Kurikulum
147
148
149
150
Lampiran 12
Jadwal dan Program Kerja Bidang Kurikulum 2015-2016
151
152
153
154
Lampiran 13
Keterlaksanaan Sasaran Mutu Bidang Kurikulum
155
Lampiran 14
Sasaran dan Rencana Mutu Bidang BK A. Sasaran Mutu BK
156
B. Rencana Mutu BK
157
158
Lampiran 15
Instruksi Kerja Bidang BK
159
160
161
Lampiran 16
Jadwal dan Program Kerja Bidang BK 2015-2016
162
163
164
165
166
167
Lampiran 17 Keterlaksanaan Sasaran BK
168
169
Lampiran 18 Daftar Referensi
170
171
172
173
174
175
176
177
178
Lampiran 19 Surat Permohonan Pembimbing
179
Lampiran 20 Surat Permohonan Izin Penelitian
180
Lampiran 21 Surat Keterangan Penelitian Dari Sekolah
181
TENTANG PENULIS
Pada hari senin pukul 11.00 WIB 23 Tahun yang lalu, tepatnya 29 November 1993, telah lahir seorang putra dari pasangan Musyafa dan Istifaiyah di Dukuh Tulis Desa Gondosari Kecamatan Gebag Kabupaten Kudus. Suatu wilayah yang terkenal dengan sebutan kota santri dan kota kretek serta identik dengan icon Menara Sunan Kudusnya yang berada di Provinsi Jawa Tengah. Putra tersebut diberi nama Kholilur Rohman dan biasa dipanggil Kholil, Anak ke-3 dari 4 bersaudara. Kakak pertama Siti Miftahur Rohmah, kakak kedua Shohibul Fadhilah dan si bungsu Muhammad Mish baa hul Muniir. Dimasa kecilnya, Kholil menghabiskan waktunya di desa Gondosari dengan bermain dengan teman-temannya, dididik dalam keluarga dan lingkungan yang religius. Pendidikan pertama kholil yaitu di TK Islam Al-Furqon pada umur 4 tahun, kemudian di umur 7 tahun baru mengikuti pendidikan formal di MI NU Stamrotul Wadhon Gobog dan pada saat bersamaan di sore hari Kholil juga belajar agama di Madrasah Diniyah yang di kepalai abah sendiri yaitu Bapak Musyafa. Setelah di Madrasah Ibtidaiah (MI) pada tahun 2006, Kholil melanjutkan di MTs NU Manba’ul Ulum Gebog yang mana Kakak-kakaknya juga pernah menempuh pendidikan disitu. Selama 3 tahun Kholil selalu masuk peringkat 3 besar dari jumlah 40 siswa serta dipercaya menjadi ketua OSIS 1 periode di MTs Manba’ul Ulum Gebog. Akhirnya menamatkan pendidikan MTsnya pada tahun 2008-2009. Pada tahun 2010, kemudian Kholil meminta izin untuk bersekolah didaerah Pusat Kota Kudus yaitu di MAN 2 Kudus, alhasil diterima dengan beasiswa Tahfizh. Di situ Kholil lebih aktif mengikuti kegiatan ektrakulikuler Tahfizh, OSIS, dan mengikuti kumpulan siswa MA tingkat Kudus. Jurusan Bahasa yang Kholil ambil di MAN 2 Kudus dan menyelaikan sekolah pada tahun 2011-2012.
Pada tahun 2012, Kholil melanjutkan pendidikam formalnya di perkuliahan. Pernah diterima di UIN Walisongo Semarang lewat jalur undangan (nilai rapot), namun Kholil tidak mengambilnya karena keinginannya yang keras kuliah di UIN Syarif Hidayatulllah Jakarta. Alhasil melalui Ujian Mandiri (UM) Kholil diterima sebagai mahasiswa Manajemen Pendidikan, Fakultas Tarbiah dan Keguruan UIN syarif Hidayatullah Jakarta. Selama menjadi mahasiswa Kholil juga katif di berbagai organisasi, seperti Himpunan Mahasiswa Jurusan Manajemen Pendidikan (HMI-MP), Himpunan Mahsisiwa Islam (HMI), Himpunan Mahsisiwa Kudus (Himmahku), Ikantan Mahasiswa Man 2 Kudus (IKAMANDA), Lembaga Tahfizh dan Ta’lim Al-Qur’an (LTTQ) masjid Fathullah UIN Jakarta sempat lembaga ini Kholil menjadi Ketua Umum.