IMPLEMENTASI METODE SAW UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BANTUAN BERAS MISKIN DI KELURAHAN PANGGUNG KECAMATAN TEGAL TIMUR KOTA TEGAL Ebtananda Purwo Rahansunu Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro Email :
[email protected] ABSTRACT Rice program for poor families or commonly known as Raskin is one of the government's efforts to reduce the burden on families miskin.Untuk expenditure to determine the criteria for poor families needed a good information system to prevent errors and fraud conducted by the certain people, so as to assist in determining the recipients raskin. Decision support systems can overcome this problem, the system can support decision making Raskin recipients based on the criteria specified. Decision support systems are made here with Simple Additive Weighting method (SAW) to evaluate alternatives Raskin acceptance criteria based decision making. Keywords : Raskin, SAW, Decision Support Systems, Family, Recipient ABSTRAK Program beras untuk keluaga miskin atau yang biasa dikenal dengan istilah raskin merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mengurangi beban pengeluaraan keluarga miskin.Untuk menentukan kriteria-kriteria keluarga miskin diperlukan sebuah sistem informasi yang baik untuk mencegah kesalahan-kesalahan dan kecurangan-kecurangan yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu, sehingga dapat membantu dalam menentukan calon penerima raskin. Sistem pendukung keputusan dapat mengatasi masalah ini, sistem ini dapat mendukung pengambilan keputusan calon penerima raskin berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditentukan. Sistem pendukung keputusan yang dibuat disini dengan metode Simple Additive Weighting (SAW)untuk mengevaluasi alternatif penerimaan raskin berdasarkan kriteriakriteria pengambilan keputusan. Kata Kunci : Raskin, SAW, Sistem Pendukung Keputusan, Keluarga, Penerima
1
I.
II.
Sistem Penddukung Keeputusan S atau Decision Support System secaraa umum diddefinisikan sebagai sebuaah sistem m yang mampu membberikan kam mampuan pemeecahan maaupun penaanganan masallah dengaan kondisi semi terstruuktur dan tidak terrstruktur dimanna 2 tak seorangpu un tahu secaraa pasti baggaimana keeputusan itu seharusnya s dibuat (Kusrini, ( 2007)).
Pendahulu uan Dewasa ini perkembangan teknologi komputer k t telah mamppu menggantikkan pekerjaan manusia.Seebagaimana diketahuui, komputer pada p awal diciptakanny d ya, mempunyaai fungsi sebagai allat hitung sajaa. Akan teetapi, seirinng dengan kebutuhan manusiia, komputer dituntut unntuk mamppu melakukan tugas-tugass seperti yanng dilakukan manusia. Di sisi laain teknologi komputerissasi semakkin berkembanng dari wakktu ke wakttu, hingga bisaa menjadi suuatu alat yanng sangat beerguna baagi manussia seperti sistem pendukunng keputusan (SPK) ( dan lain-lain. l Pada saat s memassuki abad 21, 2 terjadi peruubahan besaar bagaimanna para maanager m menggunak an dukungan komputerrisasi dalaam pengambilaan keputuusan dengan menggunakkan sistem m pendukunng keputusan (SPK). Konsep ini i diperkenalkkan pertam ma kali oleh Michael S. S Scoott Morton M pada tahun 19770-an denngan istilah Management Decisiion Systeem (Sprague,19982).SPK dirancanng untuk menndukung seeluruh tahap pengambilaan keputusaan mulai daari mengidentiifikasi masaalah, memillih data yang relevan, r dann menentukan pendekatann yang diguunakan dalaam proses peengambilan keputusaan, sampai mengevaluas m si pemilihan alternatif. Pada prinsipnyya keberadaann SPK haanya sebaggai sistem pendukunng untuuk pengambilaan keputuusan, bukan menggantikkannya. Termasuuk pengambilaan keputusan di dalaam pemilihan penerima raskin r (berras miskin) yanng tepat sasaran.
B. B Simple Additive A Weeighting Metode SAW merrupakan sallah satu metode m darri Multi-A Attribute Decision D Making. M Meetode ini juuga sering dikenal deengan isttilah metoode penju umlahan teerbobot. Konsep K dassar metodee SAW ad dalah menccari penjumlahan terbo obot dari raating kinerja pada setiap alternatiive pada seemua atribuut (Kusumaadewi, dkk, 2006). Langkah pennyelesaian m metode SAW W: 1.. Menentuukan kriterria yang dijadikan d acuan peengambilan keputusan. 2.. Menentuukan ratingg kecocokan n setiap alternatif pada setiaap kriteria. 3.. Membuaat matrriks keeputusan berdasarrkan kritteria, keemudian matriks melakukkan norm malisasi berdasarrkan peersamaan yang disesuaikkan dengan jenis atribut matriks sehinggaa dipeeroleh ternormaalisasi R.
Landasan Teori A. Decisioon Support System
2
4.
Hasil akhir diperoleh dari prosses perrangkingan yaitu penjuumlahan daari perrkalian maatriks ternoormalisasi R denngan vekktor boboot sehingga dipperoleh nilaai terbesar yang dipillih sebbagai alterrnatif terbbaik sebaggai soluusi.
A. D DFD 1 Diagram 1. m Konteks
Gambbar 1. Diagrram Kontek ks
C. Raskin n (Beras Miskin) M Raskinn adalah bagian daari Proogram penaanggulangann kemiskinan yanng berada pada klusster I, yaiitu keggiatan perlindungan soosial berbassis kelluarga dalam m pemenuhan kebutuhan panngan pokokk bagi mayaarakat kuranng maampu. Raskkin memppunyai muulti funngsi, yaitu memperkuuat ketahanan panngan keluuarga miskkin, sebaggai penndukung baagi peningkkatan kualittas Sum mber Dayya Manussia (SDM M), penndukung usaha tani paadi dan sekttor lainnnya dan peningkatan pem mberdayaann ekonom mi daeraah. Dissamping ittu Raskinn berdampak lanngsung padaa stabilisasii harga beraas, yanng akhirnyaa juga berrperan dalaam meenjaga stabillitas ekonomi nasionall.
2 2.
Metodologgi Metode pennelitian yanng digunakan dalam penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah peenelitian tiindakan atau sering disebut acttion researcch. Langkaahlangkahh pokok yaang ada daalam metode penelitiian action reesearch adallah : 1. Meengidentifikkasi Masalaah
DFD Leevel 0
III.
2.
Meemahami Keerja Sistem m yang Ada
3.
Meenganalisis Sistem
4.
Meembuat Laporan Hasil Analisis A
Gaambar 2. DF FD level 0 3 3.
3
DFD L Level 1 (peendataan warga)
B. ERD
Gambar 7. Entity Relationship Diagram IV.
Hasil dan Pembahasan A. Implementasi 1. Form Menu Utama
Gambar 3. DFD level 1 4.
DFD Level 1 Penilaian Skor)
(Proses
Gambar 8. Form Menu Utama 2.
Form Pendataan Warga
Gambar 9. Form Pendataan Warga 3. Gambar 4. DFD level 1
4
Form Pembobot Nilai Per Aspek
Gambar 10. Form Pembobot Nilai Per Aspek
4.
Form Penilaian Warga
V.
Kesimpulan dan Saran A. Kesimpulan 1. Dengan adanya sistem pendukung keputusan pembagian raskin, dapat membantu proses pembagian raskin yang tepat sasaran dan sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan, sehingga dapat meminimalisir kecurangan. 2. Penggunaan metode SAW dalam penelitian ini mampu memberikan keputusan siapa saja yang berhak dan tidak berhak menerima raskin sesuai dengan kriteria yang ada, hal ini membuktikan bahwa metode SAW yang diterapkan dalam sistem berhasil diimplementasikan dan telah dibuktikan pada tahap pengujian penelitian. B. Saran Untuk meningkatkan kinerja dan menyempurnakan sistem pendukung keputusan yang telah dibuat, peneliti memberikan saran sebagai berikut : 1. Pada sistem ini tampilan aplikasi masih sederhana. Untuk pengembangan selanjutnya bisa dibuat lebih menarik agar para user bisa lebih tertarik menggunakan aplikasi ini. 2. Untuk pengembangan aplikasi ini lebih lanjut dapat digunakan metode yang lain sebagai pembanding terhadap hasil yang diharapkan. 3. Dapat mengembangkan sistem ini dengan menggunakan bahasa pemrograman lainnya, seperti mengembangkan aplikasi ini dalam bentuk website agar aplikasi ini dapat diakses lewat internet atau tidak bersifat lokal. 4. Untuk pengembangan selanjutnya aplikasi ini dapat ditambah jumlah matriks perbandingan dan juga kriteria untuk perhitungannya.
Gambar 11. Form Penilaian Warga 5.
Form Hasil Penilaian
Gambar 12. Form Proses Penilaian 6. Form Cetak Hasil Rekap
Gambar 13. Form Cetak Hasil Rekap 5
ketujuh jilid 1. Yogjakarta : Andi Offset.
DAFTAR PUSTAKA [1] [2]
[3]
[4]
[5]
[6]
[7]
[8]
[9]
[10]
Fathansyah. (2003). Basis Data. Bandung : Informatika. Jogiyanto, HM. (2004). Analisis dan Desain Sistem Informasi (Pendekatan Terstruktur). Yogyakarta : Andi Offset. Jogiyanto, HM. (2004). Analisis dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan dan Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta : Andi. Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. 2011). Pedoman Umum Raskin. Kusrini, M.Kom. (2007). Kosep dan Aplikasi Pendukung Keputusan. Yogyakarta : Andi Publisher. Kusumadewi, S., Hartati, S., Harjoko, A., dan Wardoyo, R. (2006). Fuzzy Multi-Atribute Decision Making (FUZZY MADM). Yogyakarta: PenerbitGraha Ilmu. Kusumadewi, S.(2010).Aplikasi Logika Fuzzy untuk Pendukung Keputusan. Yogyakarta : Graha Ilmu. Didik Pambudi (2013). Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan Siswa Baru Di SMA Negeri 2 Pemalang dengan Metode SAW (Simple Additive Weighting). Tugas Akhir Program Studi Tehnik Informatika Universitas Dian Nuswantoro. Sudrajat, Dadang. (2005). Tuntunan Praktis Membuat Aplikasi Cash RegistrasiDengan Visual Foxpro.Bandung : Yrama widya. Turban, Efraim, Jay E.Aronson, dan Ting Peng Liang (2005). Decision Support Systems and Intelligent Systems (Sistem Pendukung Keputusan danSistem Cerdas) edisi 6