ISSN 1693-7945
Vol.VII No.4 Nov 2016
IMPLEMENTASI KURIKULUM PENDIDIKAN TINGGI MELALUI PENGEMBANGAN MODEL STUDENT MANUAL MATA KULIAH DASAR KEAHLIAN (MKK) DI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA CIREBON Oleh: Mumu Muzayyin Maq Universitas Nahdlatul Ulama Cirebon, Jawa Barat
ABSTRAK Penelitian ini dilatar belakangi oleh persalahan yang sering muncul pada setiap mata kuliah dalam proses implementasinya. Salah satu program yang harus dikembangkan ialah pengembangan student manual untuk setiap mata kuliah keahlian khusus. Program pengembangan ini bertujuan untuk mempersiapkan mahasiswa mengusai kompetensi yang dirumuskan dalam kurikulum. Kompetensi tersebut meliputi; (1) Memiliki persepsi dan sikap positif terhadap belajar dan berupaya untuk memperoleh kesuksesan, (2) Mampu memperoleh dan mengintegrasikan pengetahuan, ketrampilan dan sikapnya terhadap mata kuliah dan program studi yang diminatinya, (3) Mampu memperluas dan memperdalam pengetahuan, ketrampilan dan sikap dalam berkarya, (4) Mampu menerapkan pengetahuan, ketrampilan dan sikapnya secara bermakna, (5) Mampu membangun kebiasaan berpikir kritis dan inovatif, bersikap dan bekerja produktif, (6) Menguasai subtansi dan metodologi dasar keilmuan bidang studinya, (7) Menguasai materi ajar mata pelajaran dalam kurikulum sekolah sesuai dengan bidang studinya, (8) Memahami karakteristik, cara belajar dan bekal belajar awal.Pengembangan student manual mencakup beberapa pokok substansi dalam mata kuliah antara lain; waktu, lingkup materi, dan proses belajar, pengorganisasian materi pembelajaran, perkembangan dan kemajuan bidang ilmu, teknologi, dan seni. Agar materi yang diajarkan dapat menjamin mutu lulusan yang dihasilkan maka materi ajar yang dikembangkan harus benar-benar sistematis dan sesuai dengan kompetensi. Setidaknya ada lima hal penting yang harus diperhatikan dalam penataan materi ajar dan rumusan kompetensi pada program studi antara lain; (1) seimbang antara keluasan dan kedalaman dengan waktu yang tersedia, (2) sistematis dan kontekstual materi dan sistem evaluasi, (3) semaksimal mungkin dapat mengakomodasi partisipasi aktif mahasiswa, (4) dapat menarik manfaat optimal dari perkembangan dan kemajuan IPTEK dan seni, (5) sesuai dengan kompetensi yang diharapkan. Kata Kunci:Implementasi Kurikulum, Student Manual, Kompetensi Mata Kuliah PENDAHULUAN Pengembangan pendidikan dilakukan melalui berbagai macam pendekatan baik secara internal maupun eksternal. Berbagai pendekatan yang diterapkan semata-mata bertujuan untuk memberikan berbagai perubahan pada berbagai sektor pendidikan. Salah satu pendekatan yang digunakan ialah dengan pengembangan model implementasi kurikulum. Kurikulum memiliki kedudukan sentral yang bersifat sebuah rujukan dalam seluruh proses dan produk dari berbagai program pendidikan. Paradigma hubungan pendidikan dengan kurikulum adalah hubungan antara tujuan dengan isi pendidikan (hubungan antara sasaran dan isi). Kurikulum mengarahkan segala bentuk aktivitas pendidikan untuk tercapainya suatu tujuan pendidikan yang komprehensif. Fullan (1982: 25) mendefinisikan bahwa implementasi sebagai proses dilaksanakannya ide, program dan serangkaian aktivitas yang baru oleh 16
ISSN 1693-7945
Vol.VII No.4 Nov 2016
seorang yang mengusahakan dan mengharapkan perubahan. Konteks kurikulum pada perguruan tinggi merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi maupun bahan kajian dan pelajaran serta cara penyampaian dan penilaiannya yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar - mengajar di perguruan tinggi yang mempunyai unsur elemen kompetensi yang harus dikuasai oleh mahasiswanya. Elemen tersebut dirumuskan melalui SK MENDIKNAS No: 045/U/2002 adalah sebagai berikut: 1) Landasan Kepribadian (LK), landasan ini menjadi kelompok bahan kajian dan pelajaran untuk pengembangan manusia Indonesia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur. 2) Penguasan Ilmu dan Ketrampilan (PIK) ialah kelompok bahan kajian dan pelajaran yang ditujukan terutama untuk memberikan landasan penguasaan ilmu dan keterampilan tertentu. 3) Kemampuan Berkarya (KB) ialah kelompok bahan kajian dan pelajaran yang bertujuan menghasilkan tenaga ahli dengan kekaryaan berdasarkan ilmu dan keterampilan yang dikuasai. Mata kuliah KB pada kurikulum tahun 2002, terdiri dari Mata kuliah KB wajib dan MKB pilihan. Semua bahan kuliah dalam kelompok Mata KB dapat digunakan oleh mahasiswa sebagai matakuliah pendukung skripsi. 4) Sikap dan Perilaku dalam Berkarya (SPB) ialah kelompok bahan kajian dan pelajaran yang bertujuan untuk membentuk sikap dan perilaku yang diperlukan seseorang dalam berkarya menurut tingkat keahlian berdasarkan ilmu dan keterampilan yang dikuasai. Kurikulum yang diterapkan diharapkan mampu untuk meningkatkan mutu lulusan dalam rangka pencapaian kualitas secara berkelanjutan. Permasalahan yang berkaitan dengan relevansi dan mutu lulusan merupakan sebagai sebuah substansi terpenting oleh setiap lulusan perguruan tinggi. Permasalahan yang paling umum muncul dalam implementasi kurikulum di tingkat perguruan tinggi ialah kurang optimaslisasi sebuah panduan desain pelaksanaan implementasi kurikulum. Permasalahan ini berkenaan dengan pengembangan sistem yang memiliki nilai integrasi kepada berbagai unit teknis pelaksana program implementasi kurikulum. Student manual (panduan sistem) menjadi grand desain yang menjadi harga tawar kepada mahasiswa dan stakeholder untuk terus dikembangkan. Pola otonomi yang dimiliki oleh setiap kampus akan mengantarkan kepada pengembangan sebuah sistem yang terorganisir dalam satu kontrol kualitas sistem yang komprehensif. Pengembangan model student manual menjadi sebuah program yang terus dilakukan untuk mengubah sebuah sistem menjadi lebih efektif. Pengembangan model tersebut masih kurang mendapatkan dukungan penuh dari berbagai pemangku kebijakan sehingga dalam perjalanannya kurang optimal. Proses yang dilakukan ialah penyempurnaan dan penyederhanaan sistem terhadap student manual tersebut. Sistem evaluasi dan monitoring berskala internal masih kurang mendapat dukungan dan masih terlalu jarang dilakukan sehingga proses tersebut akan mengalami stagnasi dalam penyempurnaan produk model pengembangan. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). Pendapat Sukmadinata (2005:164) bahwa penelitian dan pengembangan ialah suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada yang dapat dipertanggungjawabkan. Melalui tinjauan secara metodologi, bahwa penelitian ini ialah penelitian pengembangan ( research and development) menggunakan pendekatan kualitatif. Borg dan Gall (1983 : 624) menyatakan “a process used to develop and validate educational product”. Langkah-langkah dalam penelitian ini dapat dituangkan dalam berbagai siklus yang berdasarkan kajian dan temuan penelitian, setelah itu dilakukan dan dikembangkan suatu produk yang didasarkan pada temuan kajian pendahuluan, diuji dalam suatu situasi dan dilakukan revisi terhadap hasil uji coba sampai pada akhirnya diperoleh suatu model 17
ISSN 1693-7945
Vol.VII No.4 Nov 2016
(product) yang dapat digunakan untuk meningkatkan hasil. Dasar pertimbangan dalam pemakaian desain penelitian ini “Research and Development”, adalah bahwa pendekatan ini dapat mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan dan merupakan strategi untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Prosedur penelitian ini mengemukakan tentang teknik penelitian dengan pengembangan (Research and Development). Prinsip metode ini adalah mengembangkan suatu produk pendidikan, mengujicobakan produk di lapangan, dan menyempurnakan produk berdasarkan data dari lapangan. Dalam penelitian ini, Borg dan Gall (1983 : 626) mengemukakan beberapa langkah yang harus ditempuh antara lain : 1. Research and information collecting (penelitian dan pengumpulan informasi). 2. Planning (perencanaan). 3. Develop Preliminary form of Product (mengembangkan bentuk produk pendahuluan). 4. Preliminary field testing (melakukan pengujian lapangan awal) 5. Main field testing (melakukan pengujian lapangan utama) 6. Main product revision (melakukan revisi produk utama). Populasi dalam penelitian ini ialah seluruh dosen tetap Universitas Nahdlatul Ulama Cirebon sejumlah 90 orang. Adapun sampel yang digunakan dalam penelitian ini ialah seluruh dosen tetap pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Nahdlatul Ulama Cirebon sebanyak 24 orang dosen. PEMBAHASAN Amanat dari Undang-Undang RI No. 23 tahun 2005 tentang system pendidikan nasional menyatakan bahwa pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doktor yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi dimana penyelenggaraan pendidikan dan pengembangan ilmu pengetahuannya diberikan kebebasan akademik dan kebebasan mimbar akademik serta otonomi keilmuan. Pokok dasar hukum Pengembangan & Implementasi Kurikulum di Perguruan Tinggi adalah (1) UU RI no. 23 tahun 2005 tentang Sistem Pendidikan Nasional,(2) Kepmendiknas no. 232 tahun 2000 tentang Kurikulum di Perguruan Tinggi, (3) Kepmendiknas no. 45 tahun 2002 tentang pedoman penyusunan kurikulum pendidikan tinggi dan penilaian hasil belajar mahasiswa, (4) PP no. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan dan (5) Higher Education Long Term Strategy (HELTS) 2003-2010. Berdasarkan dari berbagai dasar hukum tersebut, bahwa perguruan tinggi memiliki otonomi untuk mengelola sendiri lembaganya sebagai pusat penyelenggaraan pendidikan tinggi, penelitian ilmiah, dan pengabdian kepada masyarakat. Hal ini mengisyaratkan bahwa perguruan tinggi diberikan tanggung jawab untuk mengembangkan kerangka dasar dan struktur kurikulumnya secara mandiri dengan mengacu pada standar nasional pendidikan yang telah ditetapkan untuk setiap program studi. Kurikulum pendidikan tinggi yang menjadi dasar penyelenggaraan program studi terdiri dari kurikulum inti dan kurikulum institusional. Kurikulum inti merupakan kelompok bahan kajian dan pelajaran yang harus dicakup dalam suatu program studi yang dirumuskan dalam kurikulum yang berlaku secara nasional. Implementasi kurikulum melalui pengembangan model student manual untuk menggali dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan ketrampilan, keahlian berkarya, sikap berperilaku dalam berkarya dan cara berkehidupan bermasyarakat, sebagai persyaratan minimal yang harus dicapai peserta didik dalam penyelesaian suatu program studi. Konsep dari Student manual ialah memberikan sebuah gambaran ringkas dari suatu materi setiap mata kuliah yang diambil oleh mahasiswa sehingga dapat membantu mahasiswa dalam menentukan materi-materi yang penting dalam perjalanan perkuliahan selama satu semester mata kuliah yang dikontraknya. Student manual dapat memberikan informasi penting berkenaan dengan sistem perkuliahan yang akan dilaksanakan bersama. Konsep ini memiliki kemiripan rasionalitas. Manual memberikan bagi semua sebuah rencana dan rujukan umum. Keputusan akhir mengenai bentuk dan isi dari Student manual harus 18
Vol.VII No.4 Nov 2016
ISSN 1693-7945
berdasarkan pada struktur aktual dari mata kuliah, jumlah mahasiswa siswa yang terlibat, jenis perkuliahan (pengajaran di kelas, laboratorium, pengalaman lapangan, diskusi, dan seterusnya), tujuan pembelajaran, apa yang diharapkan dilakukan oleh mahasiswa, dan seberapa banyak arahan yang diinginkan fakultas agar dimiliki mahasiswa selama mengikuti proses perkuliahan dalam satu semeter tersebut. Beberapa hasil analisis data lapangan bahwa ada beberapa kelebihan dalam desain student manual antara lain: 1. Jika mahasiswa membaca dan memahami dengan jelas apa yang harus mereka selesaikan dan waktu yang diberikan untuk menyelesaikannya, mereka kemungkinan menyelesaikan tugas tepat waktu dan mempersiapkan diri dengan baik untuk ujian. 2. Sebuah manual yang dibuat dengan memperhatikan berbagai kepentingan pengembangan dalam implementasi kurikulu, maka akan dapat mencakup kerangka informasi yang harus diberikan secara terperinci, reproduksi diagram dan tabel yang penting juga harus dimasukan kedalam manual tersebut. 3. Manual akan dapat memberikan sebuah contoh soal dalam manual memiliki dampak positif dengan hasil yang maksimal dalam pembelajaran sekaligus mengurangi kegelisahan ketika ujian. Semakin mahasiswa tahu akan prioritas pembelajaran, maka mereka akan semakin efektif dan efisien dalam belajar. 4. Sebuah manual memperkenalkan mahasiswa dengan logistik yang dibutuhkan. Sebuah manual merinci hal ini sehingga mahasiswa tahu apa yang akan dihadapi dalam setiap pertemuan. 5. Manual harus menggambarkan perkualiahan, sasaran dan tujuannya secara terperinci dan jelas. 6. Manual diberikan diawal perkuliahan dan diberikan penjelasan dengan lengkap. Tabel 1.1 Hasil Prosentase Unsur dalam Manual(dalam %) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Unsur Manual Kalender Akademik Batasan Waktu Pembayaran Akademik Identitas Mata Kuliah Status Mata Kuliah Tujuan Manual dan Cara Penggunaan Tujuan Mata Kuliah Deskripsi kompetensi mata kuliah Ketersediaan modul perkuliahan Deskripsi program kuliah perpertemuan Deskripsi tugas kuliah perpertemuan Deskripsi materi perpertemuan Metode yang bervariasi Sistem alokasi waktu pertemuan Media yang digunakan Prosedur evaluasi dan penilaian Buku rujukan perkuliahan Sistem Evaluasi Mata Kuliah Program Remedial Mata Kuliah Evaluasi Remedial Mata Kuliah Evaluasi Standar Mata Kuliah
Tidak Penting
Penting
Sangat Penting 100 100
100 80 100 100 100 95 100 95 100 100 80 90 100 100 50 60 80 19
Vol.VII No.4 Nov 2016
ISSN 1693-7945
Tabel 1.2 Hasil Pengembangan Model No
Sebelum Pengembangan
1
Kalender Akademik
2
Batasan Waktu Pembayaran Akademik Identitas Mata Kuliah Status Mata Kuliah Tujuan Manual dan Cara Penggunaan Tujuan Mata Kuliah Deskripsi kompetensi mata kuliah
3 4 5 6 7 8 9
11 12 13 14 15
Ketersediaan modul perkuliahan Deskripsi program kuliah perpertemuan Deskripsi tugas kuliah perpertemuan Deskripsi materi perpertemuan Metode yang bervariasi Sistem alokasi waktu pertemuan Media yang digunakan Prosedur evaluasi dan penilaian
16 17 18 19 20
Buku rujukan perkuliahan Sistem Evaluasi Mata Kuliah Program Remedial Mata Kuliah Evaluasi Remedial Mata Kuliah Evaluasi Standar Mata Kuliah
10
Setelah Pengembangan Kalender Akademik per prodi lebih jelas SOP Pembayaran Akademik Rumpun Mata Kuliah dijelaskan Status dan Penempatan Mata Kuliah SOP Penggunaan Manual Deskripsi Perkompetensi lebih Jelas Unsur Pembentukan Kompetensi Jelas Modul Mata Kuliah diperbaharui Adanya Penjelasan Tugas Kuliah Manual Tugas lebih terperinci Materi terperinci dan jelas Penggunaan variasi metode jelas Prekwensi waktu harus tertulis Media Bervariasi Kejelasan teknik dan prosedur evaluasi Buku harus uptodate Prosedur dan sistem evaluasi jelas Data dan nilai mata kuliah Dukungan sistem evaluasi Review mata kuliah
KESIMPULAN Pengembangan program student manual dalam pengembangan sistem implementasi mata kuliah mendapatkan dukungan sistem dari berbagai pihak. Hal ini ditunjukan dengan ketersediaannya perangkat-perangkat pembelajaran untuk setiap mata kuliah yang diperlukan oleh setiap mahasiswa. Penerapan students manual dikhususkan pada mata kuliah dasar keahlian pada setiap mata kuliah yang terdapat di program studi pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Nahdlatul Ulama Cirebon. Mata kuliah dasar keahlian diberikan kepada mahasiswa sesuai dengan jurusan dan program studinya untuk mempermudah proses pembelajaran dan evaluasinya. 20
ISSN 1693-7945
Vol.VII No.4 Nov 2016
Berdasarkan hasil pengembangan program student manual ada beberapa hasil yang diperoleh sebagai upaya penyempurnaan model implementasi mata kuliah secara maksimal. implementasi student manual sebagai proses dilaksanakannya ide, program dan serangkaian aktivitas yang baru sebagai usaha dan harapan terhadap perubahan sistem. Pengembangan model student manual pada sektor implementasi kurikulum yang diterapkan diharapkan mampu untuk meningkatkan mutu lulusan dalam rangka pencapaian kualitas secara berkelanjutan. Kenyataannya, tak sedikit para stakeholder yang meragukan akan mutu lulusan perguruan tinggi yang dianggap tidak mampu bersaing untuk bekerja di sektor modern. Hal tersebut ditandai dengan adanya kemampuan untuk bersaing di era global, memiliki subtansi dan criteria kualitas yang terus berkembang, berkaitan dengan pengguna/stakeholder, memiliki prinsip keadilan dan tanggung jawab social, serta memiliki keunggulan. Dengan demikian program pengembangan student manual sangat diperlukan untuk mempersiapkan lulusan yang siap bersaing pada sektor modern. DAFTAR RUJUKAN Akker, J.V. 2006. Principles and Methods of Development Research : Educational Design Research. Arizona : Rotledge. Creswell, John W. 2008. Educational Research: Planning, Conducting and Evaluating Quantitative and Qualitative Research. Third Edition. New Jersay : Pearson, Merril Prenticel Hall. Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, 2006, Jakarta. Ditjen Dikti. (1996). Kerangka Pengembangan Pendidikan Tinggi Jangka Panjang. Jakarta:Dikti Ditjen Dikti. 2003. Higher Education Long Term Strategy. Jakarta: Ditjen Dikti E Mulyasa. 2014.Kurikulum Berbasis Kompetensi . Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Nana Syaodih Sumadinata. 2006.Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosdakarya.
PT. Remaja
Rodgers, C.A., dan Burnett, R.E. 1981. Student Manual : The Rationale and Design. (Revision Edition) Syracuse. New York: Center for Instructional Development, Syracuse University. Rusman .2008. Manajemen Kurikulum.Bandung: SPS Universitas Pendidikan Indonesia. Russell, James D. 1984. Modular Instruction: A guide to Design, Selection, Utilization and Evaluation of Modular Materials. Minneapolis: Burgess Publishing Company. Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alfabeta.
21