IMPLEMENTASI KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM STRATEGI KEPEMIMPINAN MANAJER DI PT. DRINITA SOLUTION
DESILIA Marketing Communication, School of Economic and Communication, Binus University. Jln. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta Barat, 11480. Telp. (62-21) 534 5830,
[email protected] Desilia, Bhernadetta Pravita Wahyuningtyas, S.Sos., M.Si.
ABSTRACT
Research Problem in this thesis emphasizes on how manager at PT. Drinita Solution implementing interpersonal communication in leadership strategy. Research Purpose is to determine the ability of manager’s interpersonal communication and determine the implementation of effective interpersonal communication in leadership strategy at PT. Drinita Solution. Research Method used is descriptive qualitative method where this method aims to describe the implementation of interpersonal communication in manager’s leadership strategy at PT. Drinita Solution which is obtained through in-depth interview technique, observation, and documents. Research Result is manager at PT. Drinita Solution implementing interpersonal communication in the leadership strategy. Conclusion states that managers have good interpersonal communication skills. Effective interpersonal communication implemented in leadership strategy accordance with the path-goal theory in the form of interpersonal communication. Keywords: Interpersonal Communication, Manager’s Interpersonal Communication, Leadership Strategy
ABSTRAK
Masalah Pokok Penelitian ini yaitubagaimana manajer di PT. Drinita Solution mengimplementasikan komunikasi interpersonal dalam strategi kepemimpinannya. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan komunikasi interpersonal manajer dan implementasi komunikasi interpersonal yang efektif oleh manajer di PT. Drinita Solution. Metode Penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dimana metode ini bertujuan mendeksripsikan implementasi komunikasi interpersonal dalam strategi kepemimpinan manajer di PT. Drinita Solution yang didapat melalui teknik wawancara mendalam, pengamatan, dan dokumen. Hasil Penelitian ini adalah manajer di PT. Drinita Solution mengimplementasi komunikasi interpersonal dalam strategi kepemimpinannya. Simpulan yang didapatkan adalah manajer memiliki kemampuan komunikasi interpersonal yang baik. Komunikasi interpersonal yang efektif diimplementasikan dalam strategi kepemimpinan sesuai dengan path-goal theory dalam bentuk komunikasi interpersonal. Kata Kunci: Komunikasi Interpersonal, Komunikasi Interpersonal Manajer, Strategi Kepemimpina
PENDAHULUAN Sebuah organisasi atau perusahaan tentunya terdiri dari orang-orang yang bekerja bersama untuk mencapai sebuah tujuan yang sama. Ada orang-orang yang berperan sebagai pimpinan atau manajer, dan ada pula yang berperan sebagai karyawan. Dalam perjalanan untuk mencapai tujuan perusahaan, tentunya orang-orang di dalam perusahaan harus saling berkomunikasi satu sama lain terutama dengan pihak-pihak yang berhubungan dengan perusahaan. Manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat dipisahkan dengan kegiatan komunikasi. Komunikasi hadir dan berperan besar dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan pribadi maupun di lingkungan bermasyarakat, termasuk dalam dunia pekerjaan. Salah satu konteks komunikasi yang sering berlangsung dalam perusahaan adalah komunikasi interpersonal atau komunikasi antarpribadi. Komunikasi interpersonal dalam perusahaan nyata terlihat dari komunikasi antara pimpinan dengan karyawan dan karyawan dengan karyawan. Dalam dunia kerja, individu tidak bekerja sendirian namun bekerja bersama dengan individuindividu lainnya yang berperan sebagai pemimpin maupun rekan kerja dalam mencapai tujuan perusahaan. Komunikasi interpersonal menjadi sesuatu yang penting untuk diteliti karena komunikasi interpersonal dapat mempengaruhi perilaku organisasi (Shulyn & Yazdanifard, 2013). Dapat dikatakan bahwa salah satu yang berpengaruh pada keberhasilan perusahaan adalah kemampuan komunikasi interpersonal setiap orang di dalamnya. Komunikasi interpersonal merujuk kepada komunikasi yang terjadi secara langsung antara dua orang (West & Turner, 2008). Komunikasi interpersonal yang biasa terjadi di dalam perusahaan adalah komunikasi secara tatap muka dan komunikasi tanpa tatap muka melalui penggunaan alat-alat komunikasi berbasis teknologi seperti telepon dan instant messenger. Dalam dunia kerja, komunikasi interpersonal sangat penting (Wood, 2015), hal ini didukung oleh beberapa survey antara lain: 1)
National Survey of Employers melaporkan bahwa 89% atasan merasa bahwa murid perguruan tinggi perlu fokus dalam mempelajari komunikasi secara lisan dan tertulis untuk menjadi seorang profesional (Rhodes, 2010).
2)
Survey sejenis yang dilakukan pada tahun 2012 melaporkan bahwa atasan berpendapat bahwa kunci kualitas dari para pelamar pekerjaan adalah kemampuan interpersonal, kemampuan komunikasi lisan, dan kemampuan beradaptasi (Selingo, 2012).
3)
Survey terbaru pada tahun 2013 menemukan bahwa 93% atasan merasa kemampuan berpikir kritis dan komunikasi yang jelas dari para kandidat pekerja lebih penting dari gelar sarjana yang dimilikinya (Hart Research, 2013).
Dalam sebuah perusahaan atau organisasi, manajer yang merupakan atasan adalah orang yang memimpin perusahaan dan karyawan dalam meningkatkan kinerja untuk mencapai keberhasilan perusahaan. Sebagai orang yang memimpin sebuah divisi dalam perusahaan dan bertugas membimbing, mengarahkan, dan memiliki tanggung jawab dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawa tertentu, manajer dituntut untuk memiliki kemampuan komunikasi interpersonal yang baik. Nantinya kemampuan komunikasi interpersonal yang dimiliki oleh manajer dapat diterapkan dalam strategi kepemimpinannya dalam divisi yang dipimpin. Apapun strategi kepemimpinan yang diterapkan dalam organisasi, komunikasi interpersonal antara manajer dengan karyawan harus tetap terjaga (Purwanto, 2006). Kepemimpinan adalah proses
pengaruh sosial dalam hubungan interpersonal, penetapan keputusan, dan pencapaian tujuan (Soekarso & Putong, 2015). Berdasarkan pendapat dari Soekarso dan Putong, dapat dipahami bahwa strategi kepemimpinan memiliki kaitan erat dengan hubungan interpersonal yang dijalin melalui komunikasi interpersonal. Strategi kepimpinan menjadi sesuatu hal yang penting seiring dengan ketatnya persaingan di dunia bisnis. Untuk tetap bertahan dalam persaingan bisnis, perlu ada strategi kepemimpinan yang baik yang tentunya melibatkan komunikasi interpersonal yang baik. Hal ini yang menjadi salah satu latar belakang peneliti untuk mengangkat penelitian mengenai penerapan komunikasi interpersonal dalam strategi kepemimpinan. Ketatnya persaingan di dunia bisnis salah satunya dirasakan oleh PT. Drinita Solution. PT. Drinita Solution adalah salah satu perusahaan baru yang bergerak di bidang distribusi aksesoris smartphone dan PC tablet dengan merek CAPDASE, AHHA dan Celly di Indonesia. PT. Drinita Solution merupakan salah satu dari dua distributor resmi (authorized distributor) merek aksesoris smartphone dan PC tablet CAPDASE di Indonesia. Mengawali bisnis di bidang aksesoris smartphone dan PC tablet sejak tahun 2000, PT. Drinita Solution resmi berbentuk badan hukum pada tahun 2009 dan siap memasuki bisnis modern channel. Bisnis aksesoris smartphone dan PC tablet di Indonesia cukup menawarkan masa depan yang cerah seiring dengan jumlah penggunanya yang semakin banyak. CAPDASE Ltd. sendiri mencatat perkembangan industri digital di Indonesia dengan jumlah pengguna perangkat mobile sebanyak 72 juta orang di Indonesia (Jose, 2015). Tingginya angka pengguna smartphone di Indonesia menyebabkan meningkatnya permintaan pasar akan aksesoris smartphone, yang membuat PT. Drinita Solution sebagai perusahaan yang sedang berkembang di Indonesia. Sebagai distributor, PT. Drinita Solution menerima dan mendistribusikan permintaan berbagai produk merek CAPDASE, AHHA dan Celly dari seluruh Indonesia. Selain sebagai distributor, PT. Drinita Solution juga memiliki beberapa gerai atau toko yang menjual produk merek CAPDASE, AHHA dan Celly serta bekerja sama dengan berbagai pihak terkait penjualan produk. Kantor PT. Drinita Solution terdiri dari beberapa divisi yang dipimpin oleh manajer-manajer. Manajer adalah orang yang bertanggung jawab atas hasil kerja satu orang atau lebih dalam suatu organisasi dimana manajer adalah orang yang menerima laporan dari pihak lain (Suprapto, 2009). Pada awal berdiri, PT. Drinita Solution memiliki permasalahan dimana beberapa karyawan merasa tidak nyaman untuk melalukan komunikasi terlebih dahulu kepada atasan mereka. Padahal dalam sebuah perusahaan, perlu ada komunikasi yang baik antara manajer dengan karyawan dan begitu pula sebaliknya. Untuk mengatasi permasalahan ini, manajer PT. Drinita Solution menerapkan atau mengimplementasikan komunikasi interpersonal ke dalam strategi kepemimpinannya sehingga tercipta lingkungan kerja yang nyaman dan akrab sehingga tidak ada lagi keragu-raguan dari karyawan untuk melakukan komunikasi dengan manajer. Kinerja sebuah organisasi bergantung pada kemampuan komunikasi interpersonal pemimpinnya (Singh, 2014). Maka dari itu perlu ada implementasi komunikasi interpersonal dalam strategi kepemimpinannya.
METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif disebut sebagai sebuah struktur yang mengutamakan penjabaran secara mendalam berdasarkan sampel kecil yang bertujuan untuk memberikan wawasan dan pemahaman (Maholtra & Birks, 2007). Menurut Bogdan dan Taylor, metode kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deksriptif kualitatif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku-perilaku yang diamati (Moleong, 2010). Penelitian deskriptif kualitatif menitikberatkan pada observasi dan suasana alamiah (natural setting) dimana peneliti terjun langsung ke lapangan, bertindak sebagai pengamat, kemudia peneliti membuat kategori perilaku, mengamati gejala, dan mencatatnya dalam buku observasi dan tidak berusaha untuk memanipulasi variabel (Ardianto, 2010). Metode penelitian kualitatif deskriptif dipilih sebagai metode penelitian karena dalam penelitian ini, peneliti akan memberikan gambaran atau deskripsi secara mendalam mengenai penerapan komunikasi interpersonal dalam strategi kepemimpinan PT. Drinita Solution.
HASIL DAN BAHASAN Berdasarkan wawancara dan observasi yang telah diilakukan, didapatkan hasil bahwa manajer di PT. Drinita Solution memiliki kemampuan komunikasi interpersonal yang baik. Komunikasi interpersonal dengan intensitas tinggi terjadi antara manajer dan karyawan PT. Drinita Solution dimana terdapat elemen-elemen komunikasi interpersonal di dalamnya yaitu tterdapat sumber dan penerima, encoding dan decoding, pesan, channel, noise, context, etika (DeVito, 2013). Kinerja organisasi bergantung pada kemampuan komunikasi interpersonal pemimpinnya dalam pelaksanaan perubahan atas efektivitas organisasi (Singh, 2014). Dalam komunikasi interpersonal, manajer berkomunikasi dengan komunikasi verbal dan komunikasi non verbal. Komunikasi verbal yang paling sering dilakukan adalah komunikasi lisan melalui metode komunikasi tatap muka dan komunikasi tertulis melalui instant messenger. Dalam komunikasi verbal, manajer lebih sering menggunakan gaya bahasa yang santai. Gaya bahasa yang formal digunakan dalam konteks komunikasi yang lebih formal seperti pada saat presentasi program kerja dan rapat. Dalam komunikasi interpersonalnya, manajer menggunakan pakaian yang rapi an sopan serta berpenampilan rapi. Pada saat berkomunikasi dengan karyawan, manajer melibatkan intonasi dan volume suara yang disesuaikan dengan pesan, serta menggunakan gerakan tubuh, ekspresi wajah dan kontak mata yang sesuai. Dalam komunikasi interpersonalnya juga terdapat sentuhan dan jarak komunikasi yang sesuai dengan kebutuhan komunikasi Sesuai dengan kualitas efektivitas komunikasi interpersonal yang dikemukakan oleh DeVito berkaitan erat dengan kemampuan interpersonal (interpersonal skill) (DeVito, 2013). Komunikasi interpersonal yang berlangsung antar manajer dan karyawan melibatkan kemampuan interpersonal yang berpengaruh pada kualitas efektivitas komunikasi interpersonal. Hal ini didukung oleh hasil penelitian dalam jurnal yang berjudul Analisis Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi Interpersonal Terhadap Kinerja Karyawan UKM dimana hasilnya menunjukkan bahwa dengan komunikasi interpersonal, melalui empati, motivasi, dan pemikiran yang positif diharapkan dapat
meningkatkan efektivitas komunikasi antar karyawan sehingga akhirnya meningkatkan kinerja karyawan UKM (Sukwandi & Yonathan, 2014). Kualitas efektivitas komunikasi interpersonal yang sebaiknya dimiliki oleh seorang manajer adalah equality, openness, supportiveness, dan empathy (DeVito, 2013). Menurut DeVito, keseteraan atau equality mengacu pada sikap atau pendekatan yang memperlakukan orang lain sebagai bagian yang penting dalam interaksi (DeVito, 2013). Dalam situasi apapun mungkin ada ketidak setaraan, ada orang yang berada dalam posisi yang lebih tinggi, namun sikap ini perlu dihindari dalam komunikasi interpersonal. Dalam komunikasi interpersonal di PT. Drinita Solution, semua orang memiliki kedudukan yang sama, entah itu manajer maupun karyawan. Dalam komunikasi interpersonal, manajer dan karyawan dianggap sama, tidak ada yang lebih tinggi atau lebih rendah. Aspek lainnya adalah aspek keterbukaan yang mengacu pada kesediaan individu untuk membuka diri, untuk memberikan informan tentang dirinya dengan pantas. Keterbukaan juga berkaitan dengan kesediaan untuk mendengar secara terbuka dan bereaksi dengan jujur (DeVito, 2013), artinya adalah individu yang terlibat dalam komunikasi bersedia membuka diri dalam komunikasi. Selain itu juga dalam komunikasi interpersonal, pimpinan perlu menempatkan dirinya dengan baik, salah satunya adalah dengan komunikasi yang memberi makna mendukung (supportiveness). Pimpinan yang memiliki kemampuan interpersonal dan menerapkannya dalam komunikasi interpersonal akan mencapai komunikasi interpersonal yang efektif dan berkualitas. Dengan adanya kemampuan interpersonal maka tentunya komunikasi interpersonal akan berlangsung dengan baik dan efektif. Komunikasi interpersonal yang baik dapat membantu perusahaan dalam mencapai tujuan dan komitmen perusahaan. Dalam perjalanan untuk mencapai tujuan tentunya akan ada hal-hal seperti perbedaan pendapat, atau keputusan dan kebijakan yang harus diambil. Dengan adanya komunikasi interpersonal yang melibatkan keempat aspek efektivitas komunikasi intepersonal, maka akan memudahkan perusahaan dalam pengambilan keputusan atau penetapan kebijakan. Bahasan ini didukung oleh hasil dalam jurnal penelitian yang berjudul Role of Interpersonal Communication in Organizational Effectiveness dimana kinerja sebuah organisasi berhubungan dengan komunikasi interpersonal pemimpinnya (Singh, 2014). Lingkungan kerja yang nyaman adalah salah satu aspek yang mendukung keberlangsungan sebuah perusahaan. Apabila lingkungan kerjanya
kurang nyaman bagi karyawan maka
keberlangsungan perusahaan akan terganggu. Penting bagi seorang pimpinan untuk menciptakan lingkungan kerja yang nyaman bagi para karyawannya. Untuk menciptakan lingkungan pekerjaan yang nyaman, pimpinan menempatkan diri sebagai teman atau keluarga bagi para karyawan sehingga komunikasi yang terjalin adalah komunikasi yang friendly. Ini sesuai dengan teori kepimpinanan pathgoal yang berbicara mengenai hubungan antara pimpinan dan karyawan (Northouse, 2015). Pemilihan komunikasi intepersonal yang lebih ramah seperti teman dan keluarga disesuaikan dengan karakteristik motivasi karyawan. Gaya kepemimpinan yang sesuai dengan teori ini adalah gaya directive (mengarahkan), mendukung, melibatkan diri, dan berorientasi pada pencapaian. Pemilihan gaya kepemimpinan akan bergantung pada karakteristik karyawan dan karakteristik pekerjaan. Gaya
kepemimpinan yang merupakan strategi kepemimpinan manajer ini mengandung komunikasi interpersonal yang efektif di dalamnya.
SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan analisis data dan pembahasan pada bab 4 dan bab-bab sebelumnya, bahwa tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan komunikasi interpersonal manajer dan mengetahui implementasi komunikasi interpersonal yang efektif dalam strategi kepemimpina manajer di PT. Drinita Solution, maka dapat disimpulkan bahwa : 1.
Melihat kemampuan komunikasi interpersonal, disimpulkan bahwa manajer di PT. Drinita memiliki kemampuan komunikasi interpersonal yang baik. Hal ini dilihat dari penggunaan pesan verbal dan pesan non verbal dalam komunikasi interpersonal antara pimpinan dan karyawan. Komunikasi antara
manajer dengan karyawan terditri dari komunikasi verbal
dalam bentuk komunikasi lisan pada saat komunikasi tatap muka dan komunikasi tertulis pada saat menggunakan instant messenger dan e-mail. Dalam komunikasi interpersonal juga terdapat komunikasi non verbal yang berinteraksi bersama dengan komunikasi verbal pada saat berkomunikasi. Sesuai dengan prinsip pesan verbal dan non verbal, dalam komunikasi interpersonal dengan karyawan, pimpinan mengemas pesan verbal bersamaan dengan pesan non verbal untuk membangun hubungan yang baik dengan karyawannya dan untuk mengekspresikan emosi. Komunikasi interpersonal non verbal yang terlibat dalam komunikasi interpersonal antara manajer dan karyawan antara lain adalah intonasi dan volume suara, gerakan tubuh, ekpresi wajah, kontak mata, sentuhan, dan jarak komunikasi. Dalam komunikasi interpersonal, pimpinan memilih kata-kata yang sopan dan menunjukkan sikap respect melalui pesan verbal dan non verbal. Dalam komunikasi interpersonal dengan karyawan, pimpinan berupaya untuk menghindari stereotype dan memperlakukan karyawan wanita dan karyawan pria dengan dengan perlakuan yang sama, termasuk dalam hal komunikasi, hal ini dilakukan untuk meminimalkan praktek bias gender di PT. Drinita Solution. Kemampuan komunikasi interpersonal manajer PT. Drinita Solution dinilai baik terlihat dari kepekaan dan kemampuan pimpinan dalam menerima dan memahami pesan verbal dan non verbal yang diterimanya dari karyawan. Dalam komunikasi interpersonal, manajer tidak hanya mampu mengemas dan mengirimkan pesan verbal dan non verbal dengan baik namun juga dapat menerima dan memaknai pesan verbal dan non verbal dengan baik.
2.
Manajer di PT. Drinita Solution mengimplementasikan atau menerapkan komunikasi interpersonal yang efektif dalam strategi kepemimpinan di unit kerjanya di PT. Drinita Solution. Strategi kepemimpinan yang dimiliki oleh pimpinan di PT. Drinita Solution berhubungan erat dengan hubungan antara pimpinan dan karyawan berkaitan dengan karakter karyawan dalam pemberian motivasi untuk meningkatkan kinerja karyawan yang dapat membawa perusahaan mencapai target. Dalam strategi kepemimpinannya, manajer mengimplementasikan atau menerapkan komunikasi yang berkaitan dengan equality,
empathy, supportiveness, dan openness. Komunikasi interpersonal berhubungan erat dengan strategi manajer dalam menciptakan hubungan kerja sama yang baik dengan karyawan. Implementasi komunikasi interpersonal dalam strategi kepemimpinan di PT. Drinita Solution terlihat dari gaya kepemimpinan yang diterapkan yaitu gaya kepemimpinan directive, supportive, participate, dan achievement oriented. Komunikasi interpersonal yang efektif diimplementasikan dalam strategi kepemimpinan atau manajer agar dapat membawa perusahaan mencapai tujuan atau target perusahaan.
Saran Akademis Peneliti berharap di kemudian hari akan lebih banyak dilakukan penelitian berkaitan dengan komunikasi interpersonal di dalam lingkungan perusahaan agar lebih banyak orang mengetahui dan menyadari pentingnya penerapan komunikasi interpersonal dalam strategi kepemimpinan dan komunikasi organisasi untuk menunjang kinerja perusahaan. Saran akademis lainnya terkait dengan penelitian mengenai implementasi komunikasi interpersonal dalam strategi kepemimpinan agar dapat dikembangkan kembali dengan fokus yang berbeda contohnya adalah kepemimpinan dalam lembaga pemerintahan. Hal-hal yang dapat diteliti dalam komunikasi organisasi antara lain adalah masalah pemberian motivasi, peningkatan kinerja kerja, dan relasi antara setiap individu.
Saran Praktis Saran yang ingin diberikan peneliti kepada pihak perusahaan PT. Drinita Solution adalah agar setiap orang yang ada di PT. Drinita Solution entah itu pimpinan maupun karyawan, haruslah bertanggung jawab atas apa yang sebaiknya ia bicarakan atau tidak sepantasnya untuk dibicarakan. Maka dari itu, setiap orang di perusahaan sebaiknya memperhatikan komunikasi interpersonal yang efektif. Komunikasi interpersonal di PT. Drinita Solution sebaiknya adalah komunikasi interpersonal yang melibatkan keterbukaan yang berkaitan dengan kejujuran, sikap mau berbagi, dan sikap mau menyadari diri dari setiap pihak yang terlibat dalam komunikasi. Saran Umum Saran yang dapat peneliti berikan kepada masyarakat umum adalah bahwa setiap orang sebaiknya menyadari pentingnya komunikasi interpersonal dalam strategi kepemimpinan. Seorang pemimpin yang baik sebaiknya memperhatikan kaidah komunikasi interpersonal Komunikasi interpersonal dan strategi kepemimpinan dapat kita temukan di mana saja. Dalam masyarakat, kepemimpinan sering kita temui di dalam lingkungan keluarga, sekolah, pekerjaan, maupun kehidupan bertetangga atau bermasyarakat, untuk itu penting bagi masyarakat untuk memiliki kemampuan komunikasi interpersonal yang baik.
REFRENSI Ardianto, E. (2010). Metode Penelitian untuk Public Relations Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. Ardiyani, L., & Sulistyaningtyas, I. D. (2013). Pengaruh Kualitas Komunikasi Interpersonal Pemimpin terhadap Tingkat Pengetahuan Karyawan tentang Nilai-Nilai. E-Journal Universitas Atma Jaya Yogyakarta, 1-13. Bertocci, D. I. (2009). Leadership in Organizations: There is a Difference Between Leaders and Managers. Maryland: University Press of America. Daymon, C., & Holloway, I. (2007). Metode-Metode Riset Kualitatif dalam Public Relations dan Marketing Communications. Yogyakarta: Bentang Pustaka. DeVito, J. (2013). The Interpersonal Communication Book, 13th Edition. New Jersey: Pearson Education. Endraswara, S. (2006). Metode, Teori, Teknik Penelitian Kebudayaan: Ideologi, Epistemologi, dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Widyatama. Goodall, H. L., Goodall, S., & Schiefelbein, J. (2010). Business and Professional Communication in the Global Workplace. Boston: Cengage Learning. Gulo, W. (2010). Metodologi Penelitian. Jakarta: Grasindo. Herdiansyah, H. (2013). Wawancara Observasi dan Fokus Groups Sebagai Instrumen Penggalian Data Kualitatif. Jakarta: Rajawali Press. Jose, A. (2015, Maret 4). Okezone Techno. Dipetik Maret 11, 2015, dari Okezone: http://techno.okezone.com/read/2015/03/04/207/1113727/tergiur-72-juta-pengguna-smartphonecapdase-buka-toko-di-indonesia Kriyantono, R. (2014). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Prenada. Miller, K. (2012). Organizational Communication: Approaches and Processes. Boston: Cengage Learning. Moleong, L. J. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif, Edisi Revisi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset. Northouse, P. G. (2015). Leadership: Theory and Practice. Los Angeles: SAGE Publication. Pawito. (2007). Penelitian Komunikasi Kualitatif. Yogyakarta: LKiS Pelangi Aksara. Purwanto, D. (2006). Komunikasi Bisnis, Edisi 3. Jakarta: Erlangga. Semiawan, C. R. (2008). Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Grasindo. Setyono, F. (2013). Pengaruh Kualitas Komunikasi Interpersonal Pemimpin Kelompok Sel terhadap Komitmen Organisasi Anggota Kelompok Sel di Satelit Holy Gereja Mawar Sharon Surabaya. Jurnal E-Komunikasi, 190-199. Shulyn, T., & Yazdanifard, R. (2013). The Review of Changes in Organizational Behavior, Human Relations, and Performance through Interpersonal Communication in New Millennium. Research gate, 1-9.
Singh, A. K. (2014). Role of Interpersonal Communication in Organizational Effectiveness. International Journal of Research in Management & Business Studies, 36-39. Soekarso, & Putong, I. (2015). Kepemimpinan: Kajian Teoritis dan Praktis . Solomon, D., & Theiss, J. (2013). Interpersonal Communication: Putting Theory into Practice. Taylor & Francis: New York. Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Suharsono, & Dwiantara, L. (2013). Komunikasi Bisnis: Peran Komunikasi Interpersonal dalam Aktivitas Bisnis. Jakarta: CAPS (Center of Academic Publishing Service). Sukwandi, R., & Yonathan. (2014). Analisis Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi Interpersonal Terhadap Kinerja Karyawan UKM. Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer Vol. 03 No. 11, 243-251. Suprapto, T. (2009). Pengantar Teori & Manajemen Komunikasi. Yogyakarta: Media Pressindo. West, R., & Turner, L. (2008). Pengantar Teori Komunikasi 1. Jakarta: Salemba. Wiryanto. (2006). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Grasindo. Wood, J. T. (2015). Interpersonal Communication: Everyday Encouters, 8th Edition. Boston: Cengage Learning.
RIWAYAT PENULIS Winelli Cendana lahir di kota Pangkal Pinang pada 30 Desember 1992. Penulis menyelesaikan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Ilmu Komunikasi Pemasaran peminatan Public Relations pada tahun 2015. Saat ini berprofesi sebagai guru Bahasa Mandarin.