Implementasi Fuzzy Quality Function Deployment (QFD) dalam Mengurangi Risiko Produk Baru Endah Pri Ariningsih Abstrak Inovasi menjadi kunci bagi perusahaan untuk dapat mencapai dan mempertahankan keunggulan kompetitif, namun tidak mudah bagi perusahaan untuk bisa menghasilkan produk inovatif yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Tingginya tingkat kegagalan produk baru di pasar membuat pemasar harus menemukan solusi agar produk yang dihasilkan bisa diterima pasar. Quality Function Deployment (QFD) menjadi salah satu cara yang dapat digunakan oleh pihak perusahaan untuk mengurangi risiko kegagalan karena dengan QFD bagian R&D perusahaan akan mengetahui apa yang sebenarnya dibutuhkan dan diinginkan perusahaan.
1. PENGANTAR
dapat mengembangkan produk baru
Persaingan global membuat
yang
merupakan
kunci
perusahaan menghadapi tidak hanya
persaingan
tantangan di tingkat nasional namun
Perusahaan yang ingin berhasil dalam
juga
tetap
melakukan pengembangan produk
persaingan,
baru agar mampu menciptakan nilai
mampu
bagi perusahaan harus melibatkan
global.
Agar
bertahan
dapat
dalam
perusahaan
harus
mengidentifikasi pelanggan
persyaratan
baru
interdisipliner
pasar.
termasuk
bisa
manajemen pemasaran, engineering
baru.
design dan manajemen operasi yang
Pengembangan produk baru berbasis
memerlukan kontribusi dari hampir
pasar yang pada saat ini mengandung
semua
risiko
Penelitian
Menganalisis suara pelanggan (VOC)
menunjukkan kegagalan produk baru
dan menganalisis kebutuhan mereka
bisa mencapai sepertiga dari produk
sangat penting dalam pengembangan
yang ada. Persyaratan pelanggan
produk. Oleh karena itu metode
yang semakin tinggi terhadap kinerja
Quality Function Deployment (QFD)
produk,
dapat digunakan sebagai salah satu
mengembangkan
yang
persaingan
dan
untuk
aktivitas
diberbagai
dari
produk
besar.
tingginya
menuntut
tingkat
perusahaan
harus selalu melakukan inovasi agar
cara
fungsi
dalam
pengembangan
perusahaan.
menjalankan produk.
proses Menurut
Endah Pri Ariningsih: Implementasi Fuzzy Quality Function Deployment (QFD) dalam Mengurangi Risiko Produk Baru
1
Cohen
(1995)
Deployment
Quality (QFD)
Function merupakan
metode terstruktur yang digunakan dalam
proses
perencanan
2. PEMBAHASAN 2.1. Tahapan QFD Menurut
Cohen
(1995)
dan
implementasi QFD terdiri dari tiga
untuk
tahap, masing-masing tahapan dapat
menetapkan spesifikasi kebutuhan
diterapkan seperti layaknya sebuah
dan
proyek,
pengembangan
produk
keinginan
mengevaluasi
konsumen, secara
serta
sistematis
dengan
terlebih
dahulu
dilakukan tahap perencanaan dan
kapabilitas suatu produk atau jasa
persiapan, ketiga tahapan itu adalah:
dalam memenuhi
1. Tahap pengumpulan Voice of
kebutuhan dan
keinginan
konsumen.
Sehingga
dengan
diterapkannya
Customer,
suara
pelanggan
QFD
dilakukan dengan survei yang
diharapkan tidak hanya bertujuan
ditulis sebagai atribut dari produk
untuk memenuhi sebanyak mungkin
atau service. Atribut ini biasanya
harapan
juga
disebut data pelanggan secara
berusaha melampaui harapan-harapan
kualitatif dan informasi numerik
pelanggan
tiap
pelanggan,
tapi
sebagai
berkometensi
cara
dengan
untuk
saingannya,
atribut
umum
menerima produk yang ditawarkan.
pembicaraan
QFD
dengan
terbukti
mampu
data
kuantitatif. Data kualitatif secara
sehingga diharapkan konsumen dapat
telah
sebagai
diperoleh
dari
dan
observasi
pelanggan
sedangkan
meningkatkan proses pengembangan
data kuantitatif diperoleh dari
produk dan menghasilkan produk
survei atau penarikan suara.
yang sangat terfokus dan responsif
2. Tahap
penyusunan
terhadap kebutuhan pelanggan. QFD
kualitas
juga
untuk
penerapan metode QFD dalam
pengembangan
proses perancangan produk dan
dapat
mengurangi produk,
membantu biaya
mempersingkat
(House
of
rumah Quality),
waktu
jasa diawali dengan pembentukan
mencapai pasar, dan meningkatkan
matrik perencanaan produk atau
kinerja tim dari berbagai disiplin
sering disebut sebagai House of
dalam
Quality.
usaha
pengembangan
untuk proses
melakukan produksi
(Cohen, 1995; Franceschini, 2002).
3. Tahap Analisa dan Implementasi, pada tahap ini data yang telah dimasukkan dalam
House of
Endah Pri Ariningsih: Implementasi Fuzzy Quality Function Deployment (QFD) dalam Mengurangi Risiko Produk Baru
2
Quality dianalisa agar nantinya
perencanaan;
dapat diimplementasikan dengan
proses dan produksi serta tahap
baik.
perencanaan operasi. Setiap fase ini
Sedangkan
Kannan
tahap
perencanaan
(2008)
diwujudkan oleh matriks yang terdiri
membagi sistem QFD menjadi empat
dari satu set input (disebut ‘whats’
tahapan,
dalam HOQ) dan output (dikenal
yaitu
tahap
perencana
produk, juga dikenal sebagai rumah kualitas
(HOQ);
bagian
sebagai
‘hows’
di
HOQ).
fase
Empat Fase QFD
Pada QFD tradisional, sebagian
perspektif yang berbeda dapat
besar variabel input diasumsikan
menentukan
tepat dan diperlakukan sebagai
individu
data numerik. Namun, dalam
hubungan interperspektif dan
kenyataannya
semua
intraperspektif, termasuk konflik
dapat
menggunakan HOQ. Alat ini
dinumerikkan sehingga sekarang
dialankan berdasarkan inferensi
sudah dikembangkan
logika mesin fuzzy, penggunaan
variabel
linguistik
tidak input
yang
variabel dinyatakan
alat
ini
persyaratan dan
menganalisis
dapat
membantu
dalam nomor fuzzy karena hal
mengidentifikasi
itu dipandang lebih tepat untuk
implisit dan ketidak konsistenan
menggambarkan masukan yang
antara persyaratan.
diperoleh
dari
QFD telah diterapkan diberbagai
konsumen
sehingga
keinginan dapat
industri
dengan
hubungan
tujuan
dijadikan input dalam sistem
meningkatkan
kepuasan
QFD. Pada sistem ini users dari
pelanggan, sehingga sebagian
Endah Pri Ariningsih: Implementasi Fuzzy Quality Function Deployment (QFD) dalam Mengurangi Risiko Produk Baru
3
besar
industri
telah
kualitas
dengan
menjadikannya sebagai prioritas
mengembangkan a new front
utama. Karakteristik, desain dan
fork
kualitas
mempengaruhi
menggunakan format matriks
kinerja produk diidentifikasi dan
untuk menangkap sejumlah isu
diperbaiki
yang
yang
untuk
memaksimalkan pelanggan
kepuasan
bagi
studi
assembly.
QFD
berhubungan
dengan
produk yang akan dibuat dan
kasus
penting
untuk
proses
tertentu yang dilakukan secara
perencanaan.
Pendekatan
empiris dalam QFD. Sumber
pengukuran
kebutuhan
daya yang terbatas, persaingan
pelanggan
pasar
tujuan
yang
meningkat,
kompleksitas
dan
produk
memungkinkan perusahaan
dapat
disesuaikan
dengan
memerlukan lebih banyak data
karakteristik
akurat dan solusi optimal. Untuk
kualitas kerja seperti teknologi
mengatasi kesulitan yang timbul
atau kompleksitas organisasi.
karena
Pendekatan
ketidakpastian
data
kuantitatif
dan
kurangnya
peralatan,
maka
diusulkan
peningkatan
Penyelesaian
Masalah 1.
Membuat
pendekatan baru (metode fuzzy
seperti
triangular), yang melekat pada
konsumen.
analisis QFD. Adanya perhatian
2.
daftar
produk
yang
disuarakan
Evaluasi
kompetitif
pada objektifitas data asli dan
pelanggan
untuk
untuk memberikan lebih banyak
mendapatkan solusi (transfer
wawasan
dalam
persepsi
persyaratan
pelanggan
dan
desainer,
karakteristik
mutu pelanggan).
membuat analisis QFD lebih
Pemecahan masalah dapat
dapat diandalkan.
dilakukan
dengan
dua
pendekatan yang berbeda: - Tradisional QFD (crisp
2.2. Penggunaan QFD Metodologi untuk kebutuhan
QFD
digunakan
aproach) - Metode fuzzy triangular
menerjemahkan pelanggan
dan
persyaratan dalam karakteristik
2.3.
Proses
Quality
Function
Deployment (QFD)
Endah Pri Ariningsih: Implementasi Fuzzy Quality Function Deployment (QFD) dalam Mengurangi Risiko Produk Baru
4
Fondasi
dasar
QFD
adalah
kebutuhan
secara sistematis mentransfer
perusahaan
(Revelle et al. 1998).
keinginan pelanggan ke tingkat
Pendekatan ASI’s Four-Phase
operasi rinci. Dua proses QFD:
menerjemahkan
1.
kebutuhan
Pendekatan
American
pendekatan
pelanggan
ke
Supplier Institute's (ASI) Four-
persyaratan teknis selanjutnya
Phase
ke
2. Pendekatan Goal/QPC Matrix
langkah-langkah
diterima secara luas sebagai
langkah-langkah
proses yang efektif untuk
(Gambar 1). Setiap terjemahan
melaksanakan
menggunakan matriks, disebut
itu
bagi
karakteristik
komponen, proses,
dan
operasional
house of quality (HOQ).
Gambar 1
HOQ
adalah
matriks
yang
dapat
membantu
yang sangat kompleks yang
meningkatkan
menyediakan
organisasi dan mengelola efek.
sarana
untuk
perencanaan interfungsional dan
Secara
komunikasi
mengurangi
(Cohen,
1995).
teknis,
kualitas
QFD
akan waktu
QFD bukan hanya alat teknis
pengembangan produk, secara
tetapi juga
bersamaan
filsafat manajerial
meningkatkan
Endah Pri Ariningsih: Implementasi Fuzzy Quality Function Deployment (QFD) dalam Mengurangi Risiko Produk Baru
5
kualitas produk dan memberikan
pengembangan produk karena
biaya produk yang lebih rendah
kendala
waktu,
sehingga dapat berdampak pada
teknologi
yang
peningkatan pangsa pasar. QFD
sebagainya (Chen et al., 2004).
dapat
Tim yang baik harus mampu
juga
peningkatan
memfasilitasi produk
berkelanjutan
yang dengan
memilih
anggaran, layak,
solusi
memuaskan
dan
yang
konsumen
bisa tanpa
menekanka pada pembelajaran
mengorbankan
kepentingan
organisasi
bisnis.
atap
yang
akan
dapat
meningkatkan inovasi. Diagram
Analisis
sangat
QFD
penting
HOQ dalam
atau
membangun trade-off agar bisa
house of quality (HOQ) adalah
dikenali pada awal proses desain
metode sistematis dan grafis
sehingga mudah untuk membuat
yang
menyoroti
perubahan. Ketidakjelasan dan
mutu
/quality
karakteristik characteristics
ketidaktepatan
QCs
(QCs) yang digunakan untuk
menyebabkan tantangan khusus,
melihat kebutuhan pelanggan/
hal itu dapat terjadi karena: (1)
customer needs (CNs). Sebuah
proses
HOQ biasanya berisi informasi
berbagai masukan dalam bentuk
tentang
data
''apa
yang
harus
QFD
melibatkan
linguistik,
misalnya,
dilakukan'' (CNs), ''bagaimana
persepsi
caranya'' (QCs), dan hubungan
evolusi pada pentingnya CNs
langkah antara CNs dan QCs
atau kekuatan hubungan antara
serta korelasi langkah antara
CNs dan QCs, yang sangat
QCs dan data benchmarking
subyektif dan kabur (Bai dan
dibandingkan pesaing (Tan et
Kwong, 2003), (2) sedikitnya
al.,
mekanisme
2004).
pengembangan
Di
proyek
produk,
tim
manusia,
penilaian,
formal
menerjemahkan
CNs
untuk (yang
perlu mempertimbangkan desain
umumnya kualitatif) ke QCs
produk
(yang
dengan
memasukkan
biasanya
kuantitatif).
QCs dalam proses perencanaan
Biasanya ada banyak CNs untuk
QFD. Namun, tidak mungkin
suatu produk, masing-masing
untuk
CR dapat
semua
mempertimbangkan QCs
selama
dalam
diterjemahkan
beberapa
QCs,
ke dan
Endah Pri Ariningsih: Implementasi Fuzzy Quality Function Deployment (QFD) dalam Mengurangi Risiko Produk Baru
6
sebaliknya EC tertentu dapat
2006).
mempengaruhi beberapa CNs.
kuantitatif,
Secara
ini
hierarki analitis (Armacost et
ke
al., 1994), jaringan saraf tiruan,
dalam QCs subyektif, kualitatif,
dan logika fuzzy digabungkan
dan cara nonteknis, yang harus
dengan QFD dan mengusulkan
dinyatakan
metode yang lebih objektif dan
umum,
cenderung
CNs
diterjemahkan
dalam
ketentuan
Berbagai seperti
yang lebih kuantitatif dan teknis.
pendekatan
Oleh
pelaksanaannya
karena
itu,
hubungan
metode
tepat
proses
untuk dengan
antara SSP dan QCs sering
memodifikasi dan membuatnya
kabur atau tidak tepat (Kim et
lebih representatif seperti QFD
al. 2000), (3) Karena adanya
cerdas
ketidakpastian
informasi.
dalam
proses
berbasis
sistem
desain, data yang tersedia untuk
Model Kano
desain produk sering terbatas
Selain menggunakan house of
dan
quality (HOQ) kebutuhan dan
mungkin
tidak
akurat,
terutama ketika sebuah produk
tingkat
baru dikembangkan, dan sering
dapat juga dianalisis dengan
terjadi
menggunakan
Model
Kano
sebagaimana
disajikan
pada
ketidakjelasan
melakukan
dalam
langkah-langkah
korelasi antar QCs (Fung et al.
kepuasan
pelanggan,
gambar berikut.
Endah Pri Ariningsih: Implementasi Fuzzy Quality Function Deployment (QFD) dalam Mengurangi Risiko Produk Baru
7
Berbagai penelitian melaporkan bahwa pelanggan lebih puas saat
6. Trade-offs:
Kemampuan
terucapkan
menjawab
yang
teknis
potensi trade-off?
mereka memiliki tuntutan tak (non-voice)
Apa
tim
dalam
pertanyaan-
dipenuhi dari sebuah produk
pertanyaan di atas akan semakin
atau layanan khas. Konsep QFD
meningkatkan kemampuan dari
adalah
pelaksanaan metode QFD.
suatu
menerjemahkan
cara kebutuhan
pelanggan ke dalam teknis yang
2.4. Kebutuhan Pelanggan.
sesuai persyaratan untuk setiap tahap
pengembangan
produk
Identifikasi
kebutuhan
pelanggan merupakan langkah
atau jasa dan produksi.
awal dan paling penting dari
Pendekatan ini mencari jawaban
proses QFD. Prioritas kebutuhan
atas enam pertanyaan, yaitu:
harus dipenuhi secara sistematis
1. Suara dari nasabah: Apa
dalam suatu siklus perencanaan.
yang pelaggan kita butuhkan
Urutan penting untuk a new
dan inginkan?
front
2. Analisis kompetitif: Dalam hal
kepuasan
fork
assembly
dinilai
berdasar permintaan pelanggan
pelanggan,
pada skala 1 sampai 5. Pada
seberapa baik kita melakukan
skala ini, 5 menunjukkan paling
tindakan
penting dan 1 menunjukkan
relatif
terhadap
pesaing kita?
relatif rendah. Preferensi hanya
3. Suara dari tim teknis: Apa
diberikan
kepada
pelanggan
langkah-langkah teknis yang
untuk menetapkan peringkat.
berhubungan
Dalam rangka mencari rasio
dengan
kebutuhan pelanggan kita? 4. Korelasi:
Apa
hubungan
sifat hubungan antara kebutuhan pelanggan
dan
antara suara pelanggan dan
mutu,
suara tim teknis?
mengembangkan
5. Perbandingan Bagaimana kinerja
teknis: produk
layanan
Burke et al.
(2002)
seperangkat
aturan sebagai pedoman untuk
atau
membangun
kita
penilaian dari matriks QFD:
dibandingkan dengan pesaing ?
karakteristik
dan
melakukan
1. Pastikan nilai penting ada pada skala rasio.
Endah Pri Ariningsih: Implementasi Fuzzy Quality Function Deployment (QFD) dalam Mengurangi Risiko Produk Baru
8
2. Menormalkan nilai sejumlah 1
atau
100
dan
dapat
digunakan sebagai bobot.
menimbulkan ketika
ketidakpastian
mencoba
untuk
mengkuantifikasi informasi.
3. Pastikan hubungan nilai pada
Teori
skala rasio, jika mungkin,
diperkenalkan
untuk memastikan interval.
(1965)
untuk
Hitung nilai kolom.
masalah
pendefinisian
4. Skor dari satu HOQ tidak boleh
digunakan
bobot
HOQ
fuzzy oleh
Zadeh
menangani yang
buruk ditandai ketidakpastian
sebagai
dan ketidakjelasan. Keuntungan
karena
utama penggunaan logika fuzzy
lain
metode untuk menghasilkan
adalah
kesempatan
skor tidak dapat menjamin
mengekspresikan penilaian yang
nilai skala rasio.
tidak
jelas.
untuk
Selain
itu,
Misalnya, variabel ditetapkan
penggunaan
pada
menjadi sangat penting dalam
tiga
tingkat:
rendah,
angka
fuzzy
menengah, dan tinggi. Dengan
pengambilan
keputusan
mendefinisikan l = (rendah), m
masalah,
= (medium), h = (tinggi) sesuai
linguistik diadopsi dan di mana
nomor yang ditetapkan untuk
panel
setiap tingkat. Semua hubungan
keputusan/decision-makers
dikategorikan seperti juga kuat,
(DMs)
menengah, atau lemah yang,
proses penilaian. Nomor fuzzy
mengikuti tiga titik skala ordinal
memungkinkan
properti (Roberts, 1979).
mereproduksi cara berpikir khas
di
mana
skala
mengambil
yang
terlibat
dalam
untuk
subjektif manusia. Logika Fuzzy 2.5.
Fuzzy
Quality
Function
Deployment (FQFD)
beberapa
fitur
yang berguna untuk eksploitasi
Berbagai
masukan,
dalam bentuk penilaian dan evaluasi,
menunjukkan
diperlukan
dalam
di QFD, termasuk: Menggunakan linguistik
istilah
manusia
untuk
grafik QFD. Biasanya, masukan
mengungkapkan
ini
pengetahuan tentang sistem.
dikumpulkan
melalui
kuesioner,
wawancara,
kelompok
fokus.
Hal
dan ini
Memungkinkan
pembuatan
keputusan dengan nilai-nilai
Endah Pri Ariningsih: Implementasi Fuzzy Quality Function Deployment (QFD) dalam Mengurangi Risiko Produk Baru
9
estimasi di bawah informasi
oleh
Zadeh
(1965),
yang tidak lengkap atau tidak
dikembangkan
pasti.
memecahkan masalah di mana
untuk
Cocok untuk sesuatu yang
deskripsi
tidak pasti atau penalaran yang
pengamatan,
tepat.
bersifat subjektif, tidak jelas,
Interpretasi dari aturan yang
dan tidak tepat. Istilah fuzzy
sederhana dan mudah dipahami.
umumnya
Berkaitan dengan multi-input
situasi di mana tidak ada batas
dan multi-output sistem.
untuk kegiatan atau penilaian yang
2.6. Perkembangan Teori Fuzzy Teori himpunan fuzzy, pertama
kali
kegiatan, dan
penilaian
mengacu
dapat
pada
didefinisikan
dengan baik.
diperkenalkan
Fuzzy number
Customer Crisp (Direct) Ratings Dalam pemasaran dan
biasanya
dinyatakan
praktik psikologis, ada banyak
istilah-istilah
skala
penting’ dan ’sangat penting’
untuk
menghitung
atribut
atribut
dan
’tidak
kualitatif
dan
Penilaian
nomor, yang sering digunakan
mengenai
pentingnya
adalah skala 9-point berikut
adalah
linguistik,
(Bearden, orang
mengukur
seperti
dalam
1993).
kemudian ditransfer
ke
skala:
Endah Pri Ariningsih: Implementasi Fuzzy Quality Function Deployment (QFD) dalam Mengurangi Risiko Produk Baru
10
Mengadopsi
pernyataan
adalah
interval
untuk
islitah
linguistik
linguistik dalam sebuah angka
menetapkan
pasti sangat tidak masuk akal.
yang
Pendekatan yang lebih rasional
ketidakjelasan dapat ditangkap.
tidak
jelas,
agar
Fuzzy Set Theory oleh Zadeh (1965) Teori himpunan fuzzy,
Perusahaan
yang
ingin
pertama kali diperkenalkan oleh
meraih keunggulan kompetitif harus
Zadeh (1965), dikembangkan
menghasilkan produk, baik berupa
untuk memecahkan masalah di
barang maupun jasa yang berkualitas
mana
kegiatan,
tinggi sesuai dengan kebutuhan dan
penilaian
keinginan
konsumen.
Quality
bersifat subjektif, tidak jelas,
Function
Deployment
(QFD)
dan tidak tepat. Istilah fuzzy
merupakan
suatu
umumnya mengacu pada situasi
mampu menghubungkan kebutuhan
di mana tidak ada batas untuk
konsumen dengan fungsi desain,
kegiatan atau penilaian yang
pengembangan, rekayasa produksi,
dapat
dengan
dan pelayanan dalam perusahaan.
baik. Kelas-kelas dan objek
Penggunaan QFD dalam menentukan
yang lain tidak dapat dijelaskan
kebutuhan dan keinginan konsumen
dengan
teori
akan banyak memberikan dampak
himpunan tradisional di mana
positif bagi perusahaan, seperti yang
sebuah objek baik atau tidak
dikemukakan oleh Dale (1990) yang
dalam mengatur dan tidak bisa
menyatakan dengan tegas bahwa
hanya memiliki sebagian saja
manfaat
untuk satu set, tetapi mereka
meningkatkan
dapat
meningkatkan performa perusahaan,
deskripsi
pengamatan,
dan
didefinisikan
baik
diwakili
oleh
dengan
baik
metode
QFD
adalah: kualitas,
meningkatkan
yang
1. 2.
menggunakan teori himpunan
3.
kepuasan
fuzzy.
pelanggan, 4. meningkatkan time to market, 5. biaya rendah dalam desain
3. KESIMPULAN
dan manufaktur, 6. meningkatkan
Endah Pri Ariningsih: Implementasi Fuzzy Quality Function Deployment (QFD) dalam Mengurangi Risiko Produk Baru
11
reliabilitas produk, 7. mengurangi
QFD merupakan alat yang
waktu perencanaan, 8. mengurangi
efektif dan mudah untuk mengadopsi.
komplain garansi atau jaminan, 9.
Setelah tahap survei pendahuluan
meningkatkan peluang pasar, 10.
mengenai
meningkatkan profitabilitas.
dipastikan benar, hasil dengan mudah
Menurut
pendekatan
kebutuhan
pelanggan
QFD
diproses dalam usulan HOQ, agar
tradisional, fleksibilitas merupakan
diperoleh karakteristik mutu yang
faktor yang paling penting dalam
paling efisien untuk meningkatkan a
menentukan kebutuhan pelanggan,
new front fork assembly. Penilaian
kedua kebugaran dan aerodinamik,
pribadi
dan yang ketiga adalah kepekaan
membangun kebutuhan pelanggan
penyesuaian. Menurut
pendekatan
HOQ, logika fuzzy telah diadopsi
fuzzy, kisaran penilaian dari tuntutan
sebagai alat yang berguna. Melalui
yang berasal dari rating dihitung dan
logika
ditentukan nilai ketidakpastiannya.
diberi bobot, hubungan, dan korelasi
Berdasar diskusi para ahli, pada
telah tepat diterjemahkan ke dalam
penelitian yang dilakukan oleh Kanna
sebuah nomor fuzzy triangle. Selain
(2008) nilai ketidakpastian ditetapkan
itu, logika fuzzy berhubungan baik
sebesar ± 0,1. Fleksibilitas memiliki
dengan
kisaran 9,9-10,1 yang memiliki batas
pemahaman hubungan yang tidak
atas
lengkap antara ‘hows’ dan 'whats’.
tertinggi,
sensitivitas
penyesuaian berkisar antara 9,5-9,7
dibutuhkan
ketika
fuzzy linguistik
penilaian
ketidakpastian
dan
Konsep dasar QFD adalah
berikutnya kebugaran, yang memiliki
membuat
kisaran 8,9-9,1.
mendesain
produk
memenuhi
kebutuhan
ke dalam lima karakteristik mutu
Konsep
ini
(kinerja, kesesuaian, servis, estetika,
didiperkenalkan oleh Yoji Akao,
dan
Professor
QFD biasanya diterjemahkan
fitur).
Setelah
menentukan
pendekatan
untuk
agar
konsumen.
pertama
of
dapat
kali
Management
hubungan antara hows dan whats,
Engineering
bobot masing-masing karakteristik
University.
kualitas
Berdasar
digunakan oleh Mitsubishi tahun
perhitungan ini, rencana kualitas a
1972 dan dikembangkan oleh Toyota
new front fork assembly ditentukan.
dan perusahaan lainnya. Menurut
dihitung.
dari Konsep
Tanagawa ini
pertama
Oakland (1995), Quality Function Endah Pri Ariningsih: Implementasi Fuzzy Quality Function Deployment (QFD) dalam Mengurangi Risiko Produk Baru
12
Deployment (QFD) adalah suatu
pelanggan
sistem
untuk
kompetisi. Namun, yang perlu kita
produk
atau
permintaan
mendesain jasa
sebuah
berdasarkan
pelanggan,
jawab
adalah
kunci
adalah
sukses
bagaimana
dengan
menggabungkan yang diucapkan, tak
melibatkan partisipasi semua fungsi
terucapkan, sekarang, dan kebutuhan
yang
masa
terdapat
Metode
dalam
organisasi.
QFD
bertujuan
depan
pelanggan
menjadi
produk atau jasa perusahaan. Banyak
mengembangkan produk yang dapat
organisasi
memuaskan
dengan
jawabannya bila mereka menerapkan
keinginan
QFD dengan menggunakan metode
konsumen
menterjemahkan
komsumen dalam karakteristik mutu yang
akan
menjadi
telah
menemukan
HOQ.
acuan
Menggabungkan model HOQ
pengendalian mutu di seluruh proses
dan Model Kano diharapkan dapat
produksi.
mendefinisikan informasi tentang apa
QFD bukan merupakan suatu pemecahan
masalah
(problem
yang
diinginkan
konsumen
dan
dibutuhkan
sehingga
dapat
solving) dan bukan pula tim yang
menghasilkan
bermaksud
kesukaran-
berkualitas seperti yang dibutuhkan
kesukaran terhadap pemecahan suatu
oleh konsumen dengan lebih baik
masalah,
mencari
sehingga bisa menghasilkan produk
peluang-peluang (opportunities) yang
baik berupa barang ataupun jasa yang
dapat dikembangkan secara efektif
dapat memberikan kepuasan bagi
untuk memenuhi kepuasan pelanggan
konsumen.
Terpenuhinya
harapan
(Dale, 1990).
konsumen
diharapkan
dapat
mencari
melainkan
Untuk memulai proses desain dalam
QFD,
mendengarkan pelanggan,
tim suara
karena
desain dari
para
kepuasan
REFERENSI Aaker, A.D.; Kumar, V. and Day, G.S. (2007), Marketing Research. 8th
meningkatkan terhadap
produk
loyalitas
produk
sustainability
dari
dan
yang
konsumen menjaga
usaha
yang
dijalankan.
ed., River Street, Hoboken: John Wiley & Sons Inc. Bai, H. and Kwong, C.K. (2003), “ Inexact genetic algorithm
Endah Pri Ariningsih: Implementasi Fuzzy Quality Function Deployment (QFD) dalam Mengurangi Risiko Produk Baru
13
approach to target values setting of engineering requirements in QFD”, International Journal of Production Research, Vol. 41, No. 16, pp. 3861-3881 Chen, Y.; Tang, J.; Fung, R. Y. K. and Ren, Z. (2004), “Fuzzy regression-based mathematical programming model for quality function deployment,” International Journal of Production Research, Vol. 42, No. 5, pp. 1009-1027 Cohen, L. (1995), “Quality Function Deployment-How to Make QFD Work for You, Reading,” MA: Addison-Wesley Publishing Fung, R. Y. K.; Chen, Y. and Tang, J. (2006), “Estimating functional relationship for product planning under uncertainties,”
Fuzzy Set and Systems, Vol. 157, pp. 98-120 Kim, K.J.; Moskowitz, H.; Dhingra, A. and Evans, G. (2000), “Fuzzy multicriteria models for quality function deployment,” European Journal of Operational Research, Vol. 121, pp. 504-518 Revelle, J.B.; Moran, J. W. and Cox, C.A. (1998), The QFD Handbook, New York: John Wiley and Sons. Tan, B.L.; Tang, N.K.H. and Forrester, P.L. (2004), “Applicatin of QFD for e Business Planning,” Production Planning and Control, Vol. 15, No. 8, pp. 802-818 Zadeh, L.A. (1965), “Fuzzy sets,” Information and Control, Vol. 8, pp. 338-353
Endah Pri Ariningsih: Implementasi Fuzzy Quality Function Deployment (QFD) dalam Mengurangi Risiko Produk Baru
14