Laporan Kinerja Bappeda Kab. HSS Tahun 2015
IKHTISAR EKSEKUTIF Pada tahun 2015 Bappeda Kabupaten Hulu Sungai Selatan melaksanakan 11 program dan 49 kegiatan dengan alokasi anggaran sebesar
Rp.8.239.942.837,-meliputi
belanja
langsung
sebesar
Rp.
5.633.781.900,-dan belanja tidak langsung sebesar Rp.2.606.190.937,.Realisasi keuangan untuk belanja langsung sampai dengan akhir tahun anggaran sebesar Rp. 4.450.230.752,-. atau 79% dan realisasi fisik sebesar 99,8%. Realisasi anggaran yang tidak mencapai seratus persen tersebut disebabkan oleh faktor efisiensi penggunaan anggaran tanpa mengurangi efektifitas pencapaian sasaran strategis dan adanya kegiatan yang tidak terealisasikan anggaran dananya walaupun untuk realisasi fisik telah dilaksanakan. Dari hasil pengukuran kinerja, secara umum kinerja Bappeda Kabupaten Hulu Sungai Selatan dapat dikategorikan baik. Hal ini dibuktikan bahwa rata-rata capaian dari 5 (lima) indikator kinerja , dengan capaian 100% . Dalam pelaksanaan ketugasannya, Bappeda masih mengalami hambatan antara lain dikarenakan masih terbatasnya data dan informasi yang
akurat
sebagai
referensi
dalam
penyusunan
perencanaan
pembangunan daerah dan juga konsistensi antara perencanaan dan penganggaran, walaupun dalam capaiannya lebih dari 100%
karena
pelaksanaan penyusunan dokumen anggaran, KUA dan PPAS yang sudah 1
Laporan Kinerja Bappeda Kab. HSS Tahun 2015
konsisten, tetapi setelah sampai pada dokumen pelaksana anggaran pada dinas pengelola keuangan seringkali terjadi perbedaan. Sehingga tugas Bappeda kedepan perlu melaksanakan dan mengagendakan tahapan penyusunan perencanaan dan penganggaran yang konsisten dan tepat sasaran. Laporan akuntabilitas kinerja ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu bahan evaluasi dan analisis dalam peningkatan akuntabilitas dan perbaikan kinerja pemerintah daerah.
2
Laporan Kinerja Bappeda Kab. HSS Tahun 2015
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah kemudian berdasarkan Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, dalam Peraturan tersebut menjelaskan bahwa setiap Instansi Pemerintah sebagai unsur penyelengara negara wajib mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas, fungsi dan kebijakan serta peranannya dalam pengelolaan sumberdaya yang dipercayakan kepadanya berdasarkan perencanaan strategis yang ditetapkan.
Akuntabilitas
perwujudan
kewajiban
kinerja suatu
instansi instansi
pemerintah
merupakan
pemerintah
untuk
mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan melalui sistem pertanggungjawaban secara periodik. Pertanggungjawaban yang dimaksud adalah berupa suatu laporan yang kemudian diberi nama Laporan Kinerja. Secara umum kebijakan yang dilakukan oleh Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah
Kabupaten
Hulu
Sungai
Selatan
dalam 3
Laporan Kinerja Bappeda Kab. HSS Tahun 2015
melaksanakan seluruh kegiatan yang berkaitan koordinasi, baik yang bersifat administratif, keuangan dan organisasi mengacu pada dengan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kab. Hulu Sungai Selatan Nomor 30 Tahun 2007 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah dan Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Sesuai dengan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Nomor: XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme dan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun
1999
tentang
Akuntabilitas
Kinerja
Instansi
Pemerintah,
berkewajiban untuk mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas, fungsi dan peranannya dalam pengelolaan sumberdaya, dan sumber dana serta kewenangan yang ada yang dipercayakan kepada publik. Laporan Kinerja ini memberikan gambaran mengenai tingkat pencapaian
indikator
kinerja
sasaran
strategis,
indikator
kinerja
program/kegiatan serta keberhasilan maupun kegagalan yang telah dicapai pada periode tahun 2015 dan juga berperan sebagai alat kendali, alat penilai kinerja dan alat pendorong terwujudnya good governance. Kemudian dalam persepektif yang lebih luas, maka Laporan Kinerja berfungsi sebagai media pertanggungjawaban kepada publik. Untuk itulah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan membuat Laporan Kinerja Tahun 2015.
4
Laporan Kinerja Bappeda Kab. HSS Tahun 2015
1.2
TUJUAN PENYUSUNAN Tujuan penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
adalah untuk mewujudkan akuntabilitas seseorang atau pimpinan kolektif lembaga/instansi
kepada
pihak-pihak
yang
memberi
mandat
atau
amanah, sebagai perwujudan salah satu kewajiban tentang apa yang sudah diamanahkan kepada setiap pejabat publik dan juga bentuk pertanggungjawaban dari unit yang lebih rendah kepada unit yang lebih tinggi atau pertanggungjawaban dari bawahan kepada atasan. 1.3 DASAR HUKUM 1. Tap. MPR XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas KKN. 2. UU No. 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas KKN. 3. Inpres No. 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi 4. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. 5. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
5
Laporan Kinerja Bappeda Kab. HSS Tahun 2015
1.4
GAMBARAN UMUM SKPD Sejak Tahun 2014, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kab.
Hulu
Sungai
Selatan
mulai
menerapkan
Sistem
Perencanaan
Pembangunan Daerah berbasis website dengan 3 (tiga) sistem aplikasi yaitu E-Planning, E-Budgeting dan E-Monev, kemudian pada tahuh 2015 kembali membangun sistem aplikasi untuk mendukung pelaksanaan perencanaan pembangunan yaitu E-Database dan E-Lakip. Dengan diterapkannya 3 (tiga) sistem ini dan ditambahn dengan 2 (dua) sistem baru diharapkan sistem dan dokumen dari perencanaan sampai dengan evaluasi pelaporan dapat terencana dan tertata dengan baik. E- Planning yang digunakan saat ini adalah sistem informasi perencanaan yang memandu untuk melakukan proses perencanaan secarain teraktif. Interaktif yang dimaksud adalah proses penyampaian usulan dari kecamatan ke SKPD dilakukan melalui e-planning, Renja SKPD dengan lokasidi kecamatan akan dilihat secara realtime oleh admin kecamatan,
selain
itu
sistem
ini
juga
dapat
dimanfaatkan
saat
Musrenbang di Kecamatan maupun Musrenbang di Kabupaten karena berita acara terdapat dalam sistem. Sistem Informasi Penganggaran Pembangunan Daerah
(E-
Budgeting) KabupatenHulu Sungai Selatan adalah sistem yang dibangun dalam rangka penyusunan PRA-RKA dan PPAS secara online yang terkoneksi
langsung
dengan
Sistem
Informasi
Perencanaan
Pembangunan Daerah (E-Planning) KabupatenHulu Sungai Selatan. 6
Laporan Kinerja Bappeda Kab. HSS Tahun 2015
E-Monev adalah aplikasi yang dikembangkan untuk membantu mengetahui tingkat keberhasilan atau kegagalan dari setiap pelaksanaan program/kegiatan, yang semula dikerjakan secara manual beralih ke suatu proses menggunakan teknologi informasi untuk menghasilkan sistem monitoring dan evaluasi yang baik. E-Database
adalah
Sistem
informasi
database
perencanaan
pembangunan dirancang untuk membantu pemerintah daerah dalam melakukan
pengelolaan
pembangunan
melalui
(management) pemanfaatan
data
dan
teknologi
informasi
IT
dalam
data proses
penyelenggaraan pemerintahan. Dan terakhir E-Lakip/Lkj adalah sistem laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dirancang untuk memudahkan dalam penyusunan LAKIP yang nantinya dapat bertujuan dalam:
Mengukur kinerja SKPD
Mewujudkan akuntabilitas selaku SKPD.
Pelaporan
Dan berbagai tujuan lainnya.
Dengan Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah ini diharapkan proses perencanaan dari tingkat bawah (bouttom up) sampai dengan perencanaan strategis dari atas (top down) dapat
terekam dengan baik
dalam system dan proses perencanaan yang partisipatif, transparansi dan akuntabel sesuai dengan visi dan misi Bappeda Kab. Hulu Sungai Selatan dapat
terwujud
dan
juga
dapat
menjadi 7
Laporan Kinerja Bappeda Kab. HSS Tahun 2015
model/contohuntukSatuanKerjaPerangkat
Daerah
(SKPD)
lain
untuk
mulai menggunakan teknologi berbasis web untuk peningkatan kinerja di satuan kerja masing-masing. Berikut digambarkan 3 (tiga) sistem yang sekarang sudah diterapkan di BappedaKab.Hulu Sungai Selatan. Tabel 1.1 SistemPerencanaan Pembangunan Daerah (E-Planning)
8
Laporan Kinerja Bappeda Kab. HSS Tahun 2015
Tabel 1.2 SistemPenganggaran Pembangunan Daerah (E-Budgeting)
Tabel 1.3 Sistem Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Pembangunan Daerah (E-Monev)
9
Laporan Kinerja Bappeda Kab. HSS Tahun 2015
Tabel 1.4 Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah
1.5
STRUKTUR ORGANISASI Struktur Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Kabupaten Hulu Sungai Selatan sesuai dengan Peraturan
Daerah
Kabupaten
tentang
Hulu Sungai
Selatan
Nomor
30
Tahun
2007
Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah dan Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Hulu Sungai Selatan (Lembaran Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2008 Nomor 5, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Nomor 5) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Nomor 2 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan 10
Laporan Kinerja Bappeda Kab. HSS Tahun 2015
Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Nomor 30 Tahun 2007 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah dan Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Hulu Sungai Selatan (Lembaran Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Unsur-unsur
Organisasi
Badan
Perencanaan
Nomor 2). Pembangunan
Daerah terdiri dari : 1. Bagian Sekretariat, yang terdiridari : 1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian. 2) Sub Bagian Perencanaan. 3) Sub Bagian Keuangan. 2. Bidang Ekonomi. 1) Sub Bidang Pertanian, Sumber Daya Alam dan Energi; 2) Sub Bidang Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Penanaman Modal dan UKM. 3. Bidang Sosial dan Budaya. 1) Sub Bidang Sosial. 2) Sub Bidang Sumber Daya Manusia dan Budaya. 4. Bidang Fisik dan Prasarana. 1) Sub Bidang Sarana dan Prasarana. 2) Sub Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup. 5. Bidang Pengendalian, Pelaporan dan Penelitian Pengembangan. 1) Sub Bidang Pengendalian dan Pelaporan. 11
Laporan Kinerja Bappeda Kab. HSS Tahun 2015
2) Sub Bidang Penelitian dan Pengembangan. 1.6
SISTEMATIKA PENULISAN Laporan
Kinerja
Badan
Perencanaan
Pembangunan
Daerah
Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2014 ini disusun dengan sistematika sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN. Menyajikan
penjelasan
umum
tentang
organisasi
dengan
penekanan kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama (strategic isuued) yang dihadapi oleh Badan Perencanaan Pembangunan Kabupaten Hulu Sungai Selatan. BAB II : PERENCANAAN KINERJA. Menyajikan ringakasan/ikhtiar Perjanjian Kinerja Tahun 2015
BAB III : AKUNTABILITAS KINERJA. Menyajikan 2 sub bagian yang terdiri dari Capaian Kinerja dan Realisasi Anggaran Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2014. Pada sub bagian Capaian Kinerja Organisasi pada setiap pernyataan kinerja sasaran strategis organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja , yang dilakukan dengan analaisis membandingkan antara target realisasi kinerja Tahun 2014, membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja Tahun 2014 dengan tahun sebelumnnya, membandingkan realisasi kinerja sampai dengan Tahun 2014 dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis Bappeda Kab. HSS, membandingkan
realisasi kinerja Tahun 2014
dengan standar Nasional (bila ada), menganalisis penyebab 12
Laporan Kinerja Bappeda Kab. HSS Tahun 2015
keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja serta alternative solusi yang telah dilakukan , menganalisis atas efesiensi
penggunaan
menganalisis
sumber
daya
dan
yang
terakhir
program/kegiatan yang menunjang keberhasilan
ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja. Sedangkan pada sub bagian Realisasi Anggaran menguraikan tentang realisasi anggaran yang digunakan dan
yang telah digunakan
untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan dokumen perjanjian kinerja BAB IV : PENUTUP. Pada bab ini menguraikan simpulan umum atas capaian kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan serta langkah dimasa mendatang yang akan dilakukan untuk meningkatkan kinerjanya. Lampiran 1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan SKPD 2. Perjanjian Kinerja 3. Lain-lain yang dianggap perlu
13
Laporan Kinerja Bappeda Kab. HSS Tahun 2015
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA 2.1 Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) Sebagai
salah
satu
upaya
untuk
meningkatkan
kinerja
BappedaKab. Hulu Sungai Selatan, telah ditetapkan indikator kinerja utamaBadanPerencanaan Pembangunan Daerah Kab. HSS sebagai dasar pengukuran keberhasilan pencapaian tujuan dan sasaran strategis yang telah ditetapkan.SasarandanIndikator kinerja utama Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan yaitu : SASARAN NO
1
Penjelasan
URAIAN
INDIKATOR
4
5
Kualitas Persentase kesesuaian Perencanaan Program RKPD dengan Pembangunan KUA PPAS Daeah dan konsistensi antara perencanaan dan penganggaran
Jumlah program RKPD yang sesuai dengan program prioritas pada KUA PPAS / Jumlah total program pada RKPD x 100%”
Penanggung Jawab
Sumber Data
11
12
Sekretariat dan Bidang2
Dokumen RKPD, Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan E-Budgeting
Sekretariat dan Bidang2
Dokumen RKPD, Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan EPlanning, Hasil Riviu
penjelasan : 1. Nama program sesuai ; 2. ukuran keberhasilan selaras/sesuai
persentase renstra dengan kualitas baik
Jumlah renstra SKPD dengan kualitas baik / Jumlah total renstra SKPD x 100% penjelasan : 1. Renstra yang sudah diriviu oleh Bappeda/Inspektorat
14
Laporan Kinerja Bappeda Kab. HSS Tahun 2015 penjelasan : 1. Nama program sesuai ; 2. ukuran keberhasilan selaras/sesuai Persentase wilayah yang sesuai dengan peruntukannya
2
Peningkatan kualitas data/informasi dan Pengendalian pembangunan daerah
Persentase program prioritas dengan capaian hasil kinerja minimal 80%
Persentase kelengkapan data yang tersedia
2.2
Jumlah Permohonan Rekomendasi Tata Ruang/Jumlah Penerbitan Rekomendasi Tata Ruang sesuai peruntukannya x 100% Jumlah program prioritas dengan capaian kerja minimal 80% / Jumlah program prioritas x 100%
Bidang Fisik Prasarana
Laporan BKPRD
Sekretariat dan Bidang2
Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan E-Monev
Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan E-Database
Jumlah indikator kinerja SKPD yang terdata /jumlah seluruh indikator kinerja SKPD x 100%
Rencana Strategis Bappeda Kab. HSS
2.2.1 Visi Visi merupakan pernyataan untuk mengubah kondisi yang kurang baik menjadi lebih baik di masa mendatang. Visi Bappeda Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2014-2018 adalah: “TERWUJUDNYA
PERENCANAAN
YANG
SINERGIS
DAN
BERKESINAMBUNGAN” Adapun makna yang terkandung pada visi tersebut adalah sebagai berikut: 1. Sinergi yaitu Suatu keadaan ketika semua sumber daya dapat bekerjasama secara harmonis, terarah dan tertuju pada sasaran yang 15
Laporan Kinerja Bappeda Kab. HSS Tahun 2015
akan dicapai dalam perencanaan pembangunan di masa yang akan datang. 2. Berkesinambungan yaitu Perencanaan sebagai satu mata rantai dari sistem yang berkelanjutan pada jenjang waktu yang direncanakan Visi diatas merupakan suatu gambaran masa depan yang ingin dicapai oleh Bappeda Kabupaten Hulu Sungai Selatan sebagai suatu lembaga perencanaan pembangunan daerah. Bappeda Kabupaten Hulu Sungai Selatan berkewajiban menyusun rencana pembangunan selalu mempertimbangkan pengalaman empiris masa lalu, kondisi saat ini sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan rumusan kebijaksanaan perencanaan untuk masa yang akan datang. 2.2.2. Misi Dalam rangka mewujudkan visi tersebut telah ditetapkan misiyang didalamnya mengandung tujuan dan sasaran organisasi yang akandicapai serta menggambarkan tugas pokok dan fungsi Bappeda. Sesuai dengan visi tersebut di atas, misi yang diemban oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Kabupaten Hulu Sungai Selatan selama periode 5 tahun mendatang adalah: 1. Peningkatan
kapasitas
kelembagaan
dan
sumber
daya
aparatur
perencana ; 2. Meningkatkan
koordinasi,
Integrasi
dan
Sinergi
Penyusunan
perencanaan pembangunan daerah;
16
Laporan Kinerja Bappeda Kab. HSS Tahun 2015
3. Menyediakan
Data/Informasi
dan
Pengendalian
Perencanaan
Pembangunan yang berkualitas dan berkesinambungandan 2.2.3. Tujuan Tujuan
adalah
suatu
(apa)
yang
akan
dicapaidandihasilkanpadajangka waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahunan
yang
merupakan
penjabaran/implementasidari
pernyataanmisi.Bappedadalamperencanaan5 mempunyai
orientasi
pada
upaya
(lima)
tahun
mendatang
peningkatandisegalaaspek
bidang
pendukung perencanaan pembangunanyaitu : 1) Meningkatkan
kualitas kelembagaan dan sumber daya aparatur
perencana; 2) Meningkatkan kualitas dan konsistensi perencanaan pembangunan daerah ; 3) Meningkatnya
kualitas
data/informasi
dan
Pengendalian
pembangunan daerah; 2.2.4. Sasaran Strategis dan Indikator Sasaran Sasaran Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan merupakan bagian integral dalam proses perencanaan strategik dan merupakan dasar yang kuat untuk mengendalikan dan memantau pencapaian kinerja.
17
Laporan Kinerja Bappeda Kab. HSS Tahun 2015
Adapun sasaran Jangka menengah Bappeda Kabupaten Hulu Sungai Selatan sebagai berikut : 1) Meningkatnya Kualitas Pelayanan ; 2) Kualitas Perencanaan Pembangunan Daeah dan konsistensi antara perencanaan dan penganggaran ; 3) Peningkatan kualitas data/informasi dan Pengendalian pembangunan daerah. Secara ringkas hubungan tujuan dan sasaran jangka menengah Bappeda Kabupaten Hulu Sungai Selatan dapat digambarkan seperti pada tabel berikut: Tabel 1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan SKPD (lihat lampiran 1) 2.3 Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Rencana Kinerja merupakan proses penetapan kegiatan tahunan danindikator kinerja berdasarkan program, kebijakan, dan sasaran yang telahditetapkan dalam Rencana Strategis. Hasil dari proses perjanjian tersebutberupa RKT. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara danReformasi
birokrasi
53
Tahun
2014
tentang
Petunjuk
Teknis
Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan
18
Laporan Kinerja Bappeda Kab. HSS Tahun 2015
Kinerja
Instansi
Pemerintah,maka
RKT
memuat
sasaran
strategis,
indikator kinerja dan target kinerja akandilaksanakan pada tahunan. RKT Bappeda sebagai penjabaran tahunan dari sasaran, indikator kinerja dantarget yang telah ditetapkan dalam Renstra Bappeda yang akan dicapai melaluikegiatan tahunan. Tabel 2 Rencana Kinerja Tahunan Tahun 2015 dan 2016 SASARAN NO 1
2
3
URAIAN 4 Kualitas Perencanaan Pembangunan Daeah dan konsistensi antara perencanaan dan penganggaran
Peningkatan kualitas data/informasi dan Pengendalian pembangunan daerah
Meningkatnya Kualitas Pelayanan
TARGET 2015 Target 6 85%
2016 Target 7 90%
60%
65%
Persentase wilayah yang sesuai dengan peruntukannya Persentase program prioritas dengan capaian hasil kinerja minimal 80%
80%
85%
75%
80%
Persentase kelengkapan data yang tersedia
75%
80%
Indeks Kepuasan Masyarakat
79%
80%
INDIKATOR 5 Persentase kesesuaian Program RKPD dengan KUA PPAS persentase renstra dengan kualitas baik
19
Laporan Kinerja Bappeda Kab. HSS Tahun 2015
2.4 Perjanjian Kinerja Penyusunan perjanjian kinerja tahun 2015 mengacu pada RKT Tahun 2015. Secara garis besar penetapan kinerja tahunan tahun 2015 meliputi 4 sasaran strategis, pengukuran pencapaian sejumlah sasaran tersebut dilakukan melalui 5 indikator dan 10 sub indikator kinerja beserta targetnya yang dituangkan sebagaimana lampiran 2.
20
Laporan Kinerja Bappeda Kab. HSS Tahun 2015
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 3.1
KERANGKA PENGUKURAN DAN EVALUASI KINERJA Evaluasi kinerja dimulai dengan pengukuran kinerja berdasarkan
dokumen perjanjian kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2015. Dokumen perjanjian kinerja digunakan
sebagai
dasar
pengukuran
kinerja
karena
telah
mempertimbangkan ketersediaan sumber daya yang dimiliki Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan tahun 2015, sehingga dapat menggambarkan kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan secara realistis dihubungkan dengan anggaran yang tersedia. Pengukuran kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan dilakukan dengan mengumpulkan data kinerja dari masing-masing Bidang dan Sekretariat Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Bandung yang ditunjuk sebagai penanggung jawab penyedia data kinerja berdasarkan sasaran-sasaran yang ingin dicapai. Pengukuran kinerja mencakup seluruh kinerja sasaran yang berdasarkan
dokumen
perjanjian
kinerja
Badan
Perencanaan
Pembangunan Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan tahun 2015 ditargetkan untuk dicapai. Hasil pengukuran kinerja tersebut dituangkan dalam form Pengukuran Kinerja yang mencerminkan kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Bandung tahun 2014, dan diuraikan secara rinci dalam sub bab berikutnya. Hasil Pengukuran Kinerja dapat dilihat pada lampiran 2.
21
Laporan Kinerja Bappeda Kab. HSS Tahun 2015
3.2 CAPAIAN KINERJA 3.2.1 PENCAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) Indikator kinerja utama merupakan dasar pengukuran keberhasilan pencapaian
tujuan
dan
sasaran
strategis
yang
telah
ditetapkan.
Pencapaian IKU Bappeda tahun 2015 adalah sebagai berikut : Tabel 3 Capaian IKU Tahun 2015 SASARAN NO
1
URAIAN
Penjelasan
Target
Realisasi
11
12
Jumlah program RKPD yang sesuai dengan program prioritas pada KUA PPAS / Jumlah total program pada RKPD x 100%”
85%
100%
60%
100%
80%
91,66%
INDIKATOR
4
5
Kualitas Perencanaan Pembangunan Daeah dan konsistensi antara perencanaan dan penganggaran
Persentase kesesuaian Program RKPD dengan KUA PPAS
penjelasan : 1. Nama program sesuai ; 2. ukuran keberhasilan selaras/sesuai
persentase renstra dengan kualitas baik
Persentase wilayah yang sesuai dengan peruntukannya
Jumlah renstra SKPD dengan kualitas baik / Jumlah total renstra SKPD x 100% penjelasan : 1. Renstra yang sudah diriviu oleh Bappeda/Inspektorat/Bag Organisasi Jumlah Permohonan Rekomendasi Tata Ruang sesuai peruntukannya/Jumlah Penerbitan Rekomendasi Tata Ruang x100% Penjelasan : sesuai
22
Laporan Kinerja Bappeda Kab. HSS Tahun 2015 peruntukannya yaitu sesuai dengan pola ruang dan alih fungsi lahan yang dapat dilakukan dgn memenuhi catatan teknis rekomendasi BKPRD dan mengurus perizinan ke SKPD dan Instansi Terkait 2
Peningkatan kualitas data/informasi dan Pengendalian pembangunan daerah
Persentase program prioritas dengan capaian hasil kinerja minimal 80%
Jumlah program prioritas dengan capaian kerja minimal 80% / Jumlah program prioritas x 100%
Persentase kelengkapan data yang tersedia
Jumlah indikator kinerja SKPD yang terdata /jumlah seluruh indikator kinerja SKPD x 100%
75%
83,67%
75%
49%
Pencapaian Indikator Kinerja Utama pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan
tahun 2015
ditandai dengan meningkatnya kualitas perencanaan pembangunan daerah yang berjenjang baik itu dari top down maupun bottom up, dimana sistem perencanaan dapat terdata dengan baik dan terpadu dengan menggunakan sistem E-Planning pada perencanaan, Sistem E-Budgeting pada penganggaran dan Sistem E-Monev pada monitoring dan evaluasi pelaporan . Hasil capaian ini dimana salah satunya Bappeda sebagai salah satu SKPD penangung jawab untuk perencanaan pembangunan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Diharapkan dengan sistem informasi pengelolaan
23
Laporan Kinerja Bappeda Kab. HSS Tahun 2015
perencanaan dan data terpadu berbasis website dapat meningkatkan kualitas dari perencanaan Kabupaten Hulu Sungai Selatan Diharapkan dengan capaian ini juga perencanaan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan semakin maksimal seiring dengan diterapkannya Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah berbasis website. 3.1.2 PENCAPAIAN INDIKATOR KINERJA TAHUN SEBELUMNYA
Dengan adanya Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2014-2018 yang baru, maka untuk melakukan perbandingan capaian indikator kinerja pada Rencana Strategis masih belum bias dilakukan karena terdapat perbedaan antara sasaran strategis bersama indikatornya pada Rencana Strategis Tahun 2009-2013 dengan Rencana Strategis Tahun 2014-2018, sehingga untuk indicator kinerja utamanya pun berbeda.
3.1.3 PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS Capaian kinerja sasaran diperoleh berdasarkan indikator kinerja sasaran. Perumusan indikator kinerja sasaran lebih difokuskan pada indikator kinerja makro serta indikator kinerja strategis. Secara rinci capaian masing-masing indikator kinerja sasaran tahun 2015 adalah sebagai berikut :
24
Laporan Kinerja Bappeda Kab. HSS Tahun 2015
Tabel 4 Capaian Sasaran Strategis Tahun 2015 NO
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
TARGET
CAPAIAN SASARAN STRATEGIS
1 1
2 Kualitas Perencanaan Pembangunan Daerah dan konsistensi antara perencanaan dan penganggaran
3 Persentase kesesuaian Program RKPD dengan KUA PPAS
4 85%
5 100%
persentase renstra dengan kualitas baik Persentase wilayah yang sesuai dengan peruntukannya Peningkatan kualitas Persentase program data/informasi dan prioritas dengan Pengendalian capaian hasil pembangunan kinerja minimal daerah 80% Persentase kelengkapan data yang tersedia
60%
100%
80%
91,66%
75%
83,67%
75%
49%
2
3.1.3. Evaluasi Capaian Sasaran Strategis Sasaran 1 : “Kualitas Perencanaan Pembangunan Daerah dan konsistensi antara perencanaan dan penganggaran” Hasil evaluasi capaian sasaran srategis “Kualitas Perencanaan Pembangunan
Daerah
dan
Penganggaran
dengan
3
meningkatkan
kualitas
Konsistensi
(tiga)
indikator
Perencanaan
antara
Perencanaan
kinerja,
Pembangunan
dimana Daerah
dan untuk dan
25
Laporan Kinerja Bappeda Kab. HSS Tahun 2015
Konsistensi antara Perencanaan dan Penganggarandi Kabupaten Hulu Sungai Selatan yaitu : 1. Persentase kesesuaian Program RKPD dengan KUA PPAS ; Berdasarkan
hasil
evaluasi
kesesuaian
program
RKPD
dengan
program yang disepakati pada KUA PPAS maka didapatkan hasil ada 145 program RKPD berkesesuaian dengan program pada KUA PPAS dibagi dengan 145 program keseluruhan dari RKPD yang telah ditetapkan dengan Peraturan Bupati x 100, maka didapatkan realisasi sebesar 100% dengan nilai capaian sebesar 117%. Didapatkan hasil 100% berasal dari sumber dokumen RKPD dan data dari sistem informasi perencanaan pembangunan berbasis website. Diharapkan sasaran 1 (satu) ini yang ditunjang oleh indikator sasaran dan beberapa program wajib perencanaan maka dapat meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan daerah beserta konsistensi antara perencanaan dan penganggaran dengan terpenuhinya kesesuaian program pada RKPD dengan program kegiatan yang sudah ditetapkan pada KUA PPAS. Kemudian dibandingkan dengan target pada 2018 yang sebesar 100%, maka diharapkan capaian yang sudah didapat pada tahun 2015 ini dapat
dipertahankan
dan
terus
ditingkatkan
kualitasnya
agar
persentase kesesuaian Program RKPD dengan KUA PPAS dapat terus bersinergi khususnya koordinasi antar SKPD pengampu kepentingan. Dan apabila dibandingkan dengan capaian pada tahun 2014, maka 26
Laporan Kinerja Bappeda Kab. HSS Tahun 2015
target Persentase kesesuaian Program RKPD dengan KUA PPAS tetap sebesar 100% juga. Adapun kendala yang dihadapi dalam pencapaian indikator sasaran ini adalah : 1. Adanya
penyesuaian
program
yang
mengakomodir
terhadap
kebijakan nasional 2. Perencanaan yang diolah di Bappeda kadang tidak sesuai dengan pelaksanaan yang di eksekusi oleh SKPD 3. Konsistensi antara perencanaan dan penganggaran Dan solusi yang dalam rangka perbaikan untuk pencapaian indikator sasaran ini adalah : 1. Perbaikan dan penyempurnaan dokumen perencanaan 2. Implementasi pelaksanaan dan penerapan rencana kerja SKPD ke dalam KUA PPAS 3. Merencanakan anggaran berdasarkan pada rencana tingkat capaian kinerja yang telah direncanakan dalam rencana jangka menengah dan tahunan (RPJMD, Renstra SKPD, dan RKPD) secara efektif dan efisien 4. Koordinasi antara Perencanaan di Bappeda dan Penganggaran di DPPKAD 2. Persentase renstra dengan kualitas baik Berdasarkan evaluasi terhadap Persentase Renstra SKPD dengan kualitas baik yaitu sesuai dengan ketentuan Permendagri dan telah direviunya Renstra SKPD baik itu direviu oleh Inspektorat Kabupaten 27
Laporan Kinerja Bappeda Kab. HSS Tahun 2015
ataupun hasil Reviu Bappeda , maka diperoleh realisasi sebesar 100% dari target 166,7%. Seluruh Renstra SKPD telah direviu dan dibuat berdasarkan aturan dalam Permendagri No.54 Tahun 2010, sehingga didapat angka 49SKPD dengan kualitas baik dibagi jumlah SKPD sebanyak 49 SKPD x 100, maka didapat realisasi 100% dengan nilai capaian 166,7% Adapun yang menjadi pertimbangan adalah dilaksanakannya reviu renstra oleh Tim penyempurnaan Renstra Kabupaten yang terdiri dari Bappeda, DPPKAD , Bagian Hukum dan Bagian Organisasi Setda Kab. Hulu Sungai Selatan terhadap seluruh SKPD lingkup Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
Dibandingkan dengan target tahun
2018 yang sebesar 75%, maka diharapkan dengan realisasi sebesar 100% ini deapat memacu SKPD dalam melaksanakan program kegiatan dan pencapaian indikator sasaran strategis SKPD nya masing-masing dan terus berusaha mencari indikator baru yang berbasis outcome kegiatan , pada tahun 2018 yang akan datang kualitas Renstra SKPD diharapkan terus mengalami peningkatan dan diharapkan dapat mempertahankan kualitas renstra dan selalu melaksanakan reviu renstra SKPD untuk mencapai sasaran dan indikator sasaran yang lebih baik., mengingat Kabupaten Hulu Sungai Selatan terus melakukan pembenahan pada sistem perencanaan pembangunan
daerah
yang
diharapkan
dokumen
pelaksanaan
perencanaannya pun terus dievaluasi dan diperbaiki. Kemudian apailan target persentase renstra dalam kualitas baik ini dibandingkan
dengan
target
2014/tahun
sebelumnya
maka
mengalami kenaikan, karena pada akhir tahun 2015, Bappeda bersama
bagian
organisasi
dan
tatalaksana
Setda
Kab.
HSS
melaksnakan reviu renstra skpd untuk penyempurnaan, walaupun apabila hasil yang didapatkan belum sempurna akan tetapi akan terus melaksanakan penyempurnaan dan perbaikan tiap tahunnya. 28
Laporan Kinerja Bappeda Kab. HSS Tahun 2015
Realisasi
ini
sesuai
hasil
pengendalian
dan
evaluasi
terhadap
kebijakan Renstra SKPD yang berpedoman pada formulir VII. G.7 Lampiran VII Permendagri Nomor 54 Tahun 2010. Tidak adanya SKPD yang tingkat kesesuainnya mencapai 100% dikarenakan 3 hal yaitu : 1. Belum adanya pentahapan pelaksanaan program 2. Kurangnya SDM yang mampu membuat perencanaan secara akuntabel. 3. Masih ada beberapa SKPD yang belum menetapkan ukuran keberhasilan unit kerjanya pada indikator outcome ataupun hasil. Walaupun pada pelaksanaannya renstra dalam kualitas baik masih belum maksimal untuk indikator outcome dan sasaran strategisnya tetapi sudah cukup memadai untuk dijadikan dokumen pelaksanaan SKPD 5 (lima) tahun kedepan. Dan diharapkan pada tahun yang akan datang kualitas renstra SKPD akan terus meningkat seiring dengan terus diadakannya penyempurnaan Renstra SKPD pada tahun 2015. Diharapkan dengan adanya perbaikan Renstra SKPD dengan telah direviunya dokumen Renstra sebagai arah kebijakan SKPD selama pelaksanaan pembangunan 5 (lima) tahun kedepan, maka kualitas perencanaan pembangun daerah dapat lebih terarah dan terukur. Adapun kendala yang dihadapi dalam pencapaian indikator sasaran ini adalah : 1. Dokumen perencanaan strategis masih ada yang belum berorientasi outcome dan terukur 2. Pemahaman oleh SKPD bahwa dokumen RPJMD dan Renstra SKPD adalah dokumen yang harus diacu pada pelaksanaan 5 (lima) tahun perencanaan pembangunan 3. Kualitas SDM Perencana
29
Laporan Kinerja Bappeda Kab. HSS Tahun 2015
Dan solusi yang dalam rangka perbaikan untuk pencapaian indikator sasaran ini adalah : 1. Menerapkan perencanaan kinerja jangka menengah dan tahunan yang berorientasi outcome dengan menggunakan indikator kinerja yang terukur 2. Reviu Renstra SKPD dan Renja SKPD secara periodik. 3. Pembinaan dan Diklat untuk SDM Perencana 3. Persentase wilayah yang sesuai dengan peruntukannya Kemudian untuk perencanaan tata ruang wilayah, kabupaten Hulu Sungai Selatan sudah menerapkan proses pemberian rekomendasi tata ruang wilaayah sesuai dengan peruntukannya yang telah dtetapkan dengan Perda RTRW Kabupaten HSS. Adapun
hasil
evaluasi
capaian
dimana
jumlah
permohonan
rekomendasi tata ruang sesuai peruntukannya didapat hasil sebesar 12 permohonan tata ruang dibagi jumlah penerbitan rekomendasi tata ruang sesuai peruntukannya yang telah diterbitkan sebanyak 11 rekomendasi tata ruang sesuai peruntukannya x 100 maka didapat nilai evaluasi 91,66%. Rekomendasi
sesuai
peruntukannya
yang
dimaksud
adalah
rekomendasi yang sesuai dengan pola ruang dan alih fungsi lahan yang dapat dilakukan dgn memenuhi catatan teknis rekomendasi BKPRD dan mengurus perizinan ke SKPD dan Instansi Terkait. Kemudian apabila dibandingkan target
realisasi yang telah tercapai
pada tahun 2015 sebesar 100%, dimana proses realisasi persentase 30
Laporan Kinerja Bappeda Kab. HSS Tahun 2015
wilayah yang sesuai dengan peruntukannya atas usulan permohonan rekomendasi
penataan
ruang
dibandingkan
dengan
penerbitan
rekomendasi penataan ruang yang sesuai dengan peruntukaanya, diharapkan pada tahun 2018 Kabupataen Hulu Sungai Selatan terus berkomitmen dan konsisten dalam pelaksanaan penataan ruang sesuai dengan wilayah peruntukannya sehingga indikator kinerja ini pada tahun 2018 akan dapat mencapai target yang telah ditetapkan pada Rencana Strategis bappeda Kab. HSS. Dan apabila dibandingkan dengan capaian tahun 2014 maka mengalami sedikit penurunan karena ada 1(satu) permohonan yang tidak mendapatkan rekomendasi tata ruang dikarenakan ada persyaratan yang tidak trepenuhi terkait dengan peruntukan tata ruangnya sehingga targetnya mengalami penurunan. Adapun kendala yang dihadapi dalam pencapaian indikator sasaran ini adalah : Masih kurangnya pemahaman masyarakat tentang pemanfaatan tata ruang Dan solusi yang dalam rangka perbaikan untuk pencapaian indikator sasaran ini adalah : Sosialisasi pemanfaatan tata ruang terhadap masyarakat Adapun program yang menunjang ke tiga indikator pada sasaran strategis 1 (satu) ini adalah : 1. Program Perencanaan Pembangunan Daerah, 2. Program Perencanaan Bidang Ekonomi, 31
Laporan Kinerja Bappeda Kab. HSS Tahun 2015
3. Program Perencanaan Bidang Sosial Budaya, 4. Program Kerjasama Pembangunan, 5. Program Pengembangan Kota Menengah dan Besar 6. Program Tata Ruang Diharapkan sasaran 1 (satu) ini yang ditunjang oleh 3 (tiga) indikator sasaran
dan
meningkatkan
beberapa kualitas
program
wajib
perencanaan
perencanaan
pembangunan
maka
daerah
dapat beserta
konsistensi antara perencanaan dan penganggaran . Adapun hasil pengukuran capaian kinerja sasaran tahun 2015 adalah sebagai berikut : NO 1 1
SASARAN STRATEGIS 2 Kualitas Perencanaan Pembangunan Daerah dan konsistensi antara perencanaan dan penganggaran
INDIKATOR KINERJA 3 Persentase kesesuaian Program RKPD dengan KUA PPAS
TARGET 2015 4 85%
REALISASI Semester I 5 100%
REALISASI Semester II 100%
TARGET 2018 7 100%
persentase renstra dengan kualitas baik
60%
69,4%
100%
75%
Persentase wilayah yang sesuai dengan peruntukannya
80%
50%
91,66%
95%
32
Laporan Kinerja Bappeda Kab. HSS Tahun 2015
Sasaran 2 : “Peningkatan kualitas data/informasi dan Pengendalian pembangunan daerah” Hasil evaluasi capaian sasaran srategis Peningkatan kualitas data/informasi dan pengendalian pembangunan daerah dengan 2 (dua) indikator kinerja, mendapatkan angka capaian kinerja sasaran sebesar 100% dengan predikat sangat berhasil. Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran tahun 2014 adalah sebagai berikut :
NO
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
TARGET 2015
REALISASI Semester 2 2015
4 75%
REALISASI Semester 1 2015 5 4,10%%
1 1
2 Peningkatan kualitas data/informasi dan Pengendalian pembangunan daerah
3 Persentase program prioritas dengan capaian hasil kinerja minimal 80%
Persentase kelengkapan data yang tersedia
REALISASI 2014
TARGET 2018
83,67%
6 81,63%
95%
75%
40%
49%
48,15%
65,34%
Berdasarkan hasil evaluasi dalam renstra Bappeda Kab. HSS bahwa ditargetkan
dalam
pelaksanaan
optimalisasi
sistem
pengendalian,
pelaporan dan capaian kinerja di Bappeda Kab. HSS didukung oleh Proram
Pengembangan
Data/Informasi
dengan
beberapa
kegiatan
penunjang. 33
Laporan Kinerja Bappeda Kab. HSS Tahun 2015
Adapun 2 (dua) indikator penunjang keberhasilan sasaran 2 (dua) yaitu : 1. Persentase SKPD dengan capaian kerja minimal 80% Dari hasil perhitungan yang bersumber dari Laporan fisik keuangan yang
terakomodir
dalam
Sistem
Informasi
Perencanaan
Pembangunan Daerah e-monev maka didapatkan data jumlah SKPD dengan capaian kerja minimal 80% adalah sebayak 41 SKPD dibagi jumlah total SKPD sebanyak 49 SKPD x 100 maka didapat realisasi sebesar 83,67% dengan hasil capaian 133,40%. Dibandingkan dengan target 2018 yang sebesar 95% maka persentase SKPD dengan capaian kerja dengan minimal 80% sudah terlampaui, dan diharapkan capaian tersebut dapat dipertahankan dan ditingkatkan terus seetiap tahunnya. Adapun 9 (sembilan SKPD) yang dalam capaian kerjanya tidak mencapai 80% adalah Bagian Organisasi dan Tata Laksana, Bagian Umum, Bagian Hukum, Bagian Ekonomi Pembangunan, Bagian Tata Pemerintahan , Sekretariat Daerah, Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu, Dinas Lingkungan Hidup, Tata Kota dan Perdesaan, Kecamatan Simpur. Adapun kendala yang dihadapi dalam pencapaian indikator sasaran ini adalah : 1. Masih adanya penyerapan anggaran yang belum maksimal oleh SKPD ; 2. Ketidaktepatan waktu pelaksanaan pelaporan
realisasi fisik
keuangan ; 34
Laporan Kinerja Bappeda Kab. HSS Tahun 2015
Dan solusi yang dalam rangka perbaikan untuk pencapaian indikator sasaran ini adalah : 1. Mengukur capaian kinerja sesuai dengan yang direncanakan secara konsisten, berkala dan tahunan serta melaporkan hasil pengukuran kinerjanya secara jujur
dan tepat waktu dalam
laporan akuntabilitas kinerja ; 2. Melakukan evaluasi kinerja untuk memberikan umpan balik (feedback) kinerja
perbaikan
dan
perencanaan,
peningkatan
penerapan
akuntabilitas
manajemen
kinerja
secara
berkesinambungan. 2. Persentase kelengkapan data yang tersedia. Dari perhitungan pada Sistem Informasi e-database Pembangunan Kabupaten Hulu Sungai Selatan , maka didapatkan Jumlah indikator kinerja SKPD yang terdata sebanyak 689 indikator kinerja dibagi dengan jumlah seluruh indikator kinerja yang ada pada database pembangunan yaitu sebesar 1417 indikator kinerja x 100 maka didapatkan hasil realisasi sebesar 49% dengan capaian 65,34% . Kemudian apabila dibandingkan persentase kelengkapan data yang tersedia pada tahun 2018 yang ditargetkan sebesar 95%, maka data yang tersedia memang belum dapat mencapai target begitupula pada tahun 2015 ini belum dapat melampaui target sebesar 75%. Masih rendahnya kualitas indikator kinerja pada kelengakapan data yang tersedia pada Sistem Informasi data Pembangunan berbasis website karena pelaksanaan dan pembangunan sistem data terpadu 35
Laporan Kinerja Bappeda Kab. HSS Tahun 2015
ini baru saja dilaksanakan sehingga indikator kinerja SKPD masih banyak
yang
belum
dilengkapi
oleh
masing-masing
SKPD,
diharapkan pada tahun yang akan datang ada peningkatan yang signifikan
pada
kualitas
dan
kuantitas
ketersediaan
data
pembangunan khususnya indikator kinerja SKPD sebagai acuan dan bahan perencanaan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Adapun kendala yang dihadapi dalam pencapaian indikator sasaran ini adalah : Masih belum lengkapnya data pembangunan yang terakomodir pada database pembangunan Kab. HSS Dan solusi yang dalam rangka perbaikan untuk pencapaian indikator sasaran ini adalah : 1. Data pembangunan yang masih perlu ditingkatkan ; 2. Pemanfaatan Sistem Informasi Database Pembangunan. 3.2 AKUNTABILITAS KEUANGAN Pada Tahun anggaran 2015 Bappeda mengelola anggaran sebesar Rp. 8.239.942.837,- yang terdiri dari Belanja Tidak Langsung sebesar Rp. 2.606.190.937,-dan Belanja Langsung sebesar RP. 5.633.781.900,-Belanja Tidak Langsung digunakan untuk belanja pegawai yaitu belanja gaji dan tunjangan, sedangkan Belanja Langsung tersebut digunakan untuk membiayai kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh Bappeda Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Program dan Kegiatan yang dilaksanakan Bappeda terdiri dari 11 program dan 49 kegiatan. Perkembangan pelaksanaan program dan 36
Laporan Kinerja Bappeda Kab. HSS Tahun 2015
kegiatan sampai akhir tahun 2015 adalah realisasi fisik rata-rata sebesar 99,9% dan realisasi keuangan untuk belanja langsung sebesar sebesar 99,8% sedangkan penyerapan dana sebesar Rp.4.450.230.7522,-. (lihat lampiran). Pada tahun ini, Kabupaten Hulu Sungai Selatan sudah mulai menerapkan Sistem Akuntabilitas Kinerja Secara Pemerintah online, dimana masingmasing SKPD sudah merekam jejak seluruh kegiatan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja SKPD sehingga tercipta seluruh rangkaian akuntabilitas kinerja secara baik dan berkesinambungan.
Tabel 3.1 Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Online
37
Laporan Kinerja Bappeda Kab. HSS Tahun 2015
38
Laporan Kinerja Bappeda Kab. HSS Tahun 2015
BAB IV PENUTUP Dalam rangka penyampaian pertanggung jawaban pelaksanaan tugas dan fungsi selama tahun 2015, Bappeda Kabupaten Hulu Sungai Selatan menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Tahun 2015
sebagai cerminan dari hasil kinerja Bappeda selama satu tahun, yang diukur melalui pencapaian target kinerja yangditetapkan dalam dokumen perjanjian kinerja. Pengukuran kinerja Bappeda Kabupaten Hulu Sungai Selatan tahun 2015, mencakup penilaian tingkat pencapaian target indikator kinerja sasaran dari masing-masing indikator kinerja sasaran yang ditetapkan dalam
dokumen
Rencana
Kegiatan
Tahunan
(RKT)
yang
telah
ditindaklanjuti dengan dokumen perjanjian kinerja Tahun 2016. Dalam pencapaian tersebut tentu tidak terlepas dari kendalakendala teknis yang dihadapi. Namun demikian telah diupayakan seoptimal
mungkin
untuk
menghadapi
kendala
tersebut
dengan
melakukan koordinasi dan asistensi dengan pihak-pihak yang kompeten. Semoga Lakip ini dapat memberikan informasi sebagai parameter untuk lebih memacu peningkatan kinerja aparatur Bappeda pada tahuntahun berikutnya. Kandangan, 10 Januari 2016 Kepala Bappeda,
Drs. H. Iwan Friady, M.AP Pembina Utama Muda NIP. 19740808 199311 1 002
39
Laporan Kinerja Bappeda Kab. HSS Tahun 2015
40