1
PENGARUH PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN METODE TEAM GAMES TOURNAMENT TERHADAP KETERAMPILAN PASSING ATAS PERMAINAN BOLA VOLI (Eksperimen pada Siswa putri SMAN 5 Kota Tasikmalaya) Ika wahyuningsih 1) Iis Marwan 2) 1)Mahasiswa PJKR FKIP Universitas Siliwangi:
[email protected] 2)Dosen PJKR FKIP Universitas Siliwangi:
[email protected]
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pembelajaran mengunakan metode team games tournament terhadap keterampilan passing atas permainan bola voli pada siswa putri kelas X SMAN 5 Kota Tasikmalaya. Metode penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Kegiatan proses pembelajaran dilakukan selama 18 kali pertemuan. Populasi penelitian adalah siswa putri kelas X SMAN 5 Kota Tasikmalaya sebanyak 143 orang. Sampel ditetapkan sebanyak 30 orang diambil secara random. Instrumen penelitian menggunakan tes keterampilan passing atas permainan bola voli yang dilakukan pada tes awal dan tes akhir. Hasil penelitian menunjukkan pembelajaran dengan menggunakan metode team games tournament terhadap keterampilan passing atas permainan bola voli pada siswa putri kelas X SMAN 5 Kota Tasikmalaya. Untuk meningkatkan keterampilan keterampilan servis atas permainan bola voli siswa putri sekolah menengah atas disarankan menggunakan . metode team games tournament. kata kunci: pembelajaran , metode team games tournament , keterampilan passing atas permainan bola voli
1
2
EFFECT OF LEARNING USING TEAM TOURNAMENT GAMES OF SKILL PASSING THE VOLLEY BALL GAME ( Experiments on daughter Princess Class X students of SMAN 5 Tasikmalaya ) 1) Students PJKR FKIP Siliwangi University:
[email protected] 2) Lecturer PJKR FKIP Siliwangi University :
[email protected]
ABSTRACT
The purpose of this study was to determine the effect of the method of learning the skills of team passing tournament games over a game of volleyball on the class X students of SMAN 5 daughters Tasikmalaya . This research method using the experimental method . Learning activities conducted for 18 sessions . The study population was the daughter of the tenth grade students of SMAN 5 Tasikmalaya many as 143 people . Sample set as many as 30 people taken at random . Using research instruments passing skills tests over a game of volleyball on the initial tests conducted and final test . The results indicate the learning team using tournament games against top passing skills on the volleyball game princess class X students of SMAN 5 Tasikmalaya . To improve the skills of service skills over the women's volleyball game high school students are advised to use . method of team games tournament .
Key words : learning , method of team games tournament , skill passing over a game of volleyball
2
3
PENDAHULUAN Bola voli merupakan salah satu cabang olahraga permainan beregu yang populer dan digemari masyarakat Indonesia, hal ini terbukti di kota-kota besar maupun di desa, mulai dari anak-anak, remaja, orang tua, laki-laki maupun perempuan, mereka menyukai kegiatan olahraga bola voli. Pendirian klub-klub bola voli baik di masyarakat maupun sekolah, terjadwalnya penyelenggaraan turnamen yang dilakukan oleh lembaga, instansi pemerintah maupun swasta serta didukung peran dunia usaha dan industri yang menspronsori setiap penyelenggaraan turnamen bola voli antar klub, sekolah, maupun daerah. Sehingga setiap event turnamen bola voli segenap lapisan masyarakat turut serta baik sebagai penyelenggara maupun penonton, hal ini menandakan bahwa bola voli digemari oleh berbagai lapisan dan kalangan masyarakat. Mengenai teknik dasar bola voli Angga, Ade (2005:13) menjelaskan, ”Salah satu penunjang agar dapat bermain bola voli, ialah menguasai teknik dasar bermain sebagai berikut: 1. Sikap penjagaan dan pergerakan; 2. Pas dan umpan; 3. Serangan (spike - serangan tipuan); 4. Bendungan; dan 5. Servis”.
Kutipan tersebut
menjelaskan tentang perlunya menguasai teknik dasar bola voli agar pemain dapat bermain bola voli dengan baik. Kelima teknik dasar di atas senantiasa terwujud dalam setiap permainan bola voli. Jika ditelusuri lebih lanjut tentang berlangsungnya permainan bola voli, maka permainan itu diawali dengan teknik servis, kemudian pihak lawan melakukan passing untuk menerima bola servis, mengumpan, spike dan melakukan bendungan. Sehingga semua pemain bola voli perlu menguasai dengan benar teknik bola voli. Teknik passing salah satu teknik yang sering dipergunakan oleh pemain bola voli terutama apabila terjadi permainan yang cukup seimbang. Hasil passing dapat dilanjutkan dengan spike atau melewatkan bola ke petak lapangan lawan. Passing atas merupakan teknik yang cukup esensial terhadap bola yang dilambungkan, karena 3
4
bola dikatakan baik apabila arahnya parabola sehingga memudahkan teman regunya dalam melaksanakan spike dan bola dapat diarahkan pada petak lawan yang sulit dijangkau lawan. Mengingat pada kenyataan pembelajaran bola voli di sekolah menengah atas (SMA) siswa masih banyak kesulitan melakukan teknik dasar bola voli termasuk keterampilan passing atas, maka guru harus mampu menciptakan dan membuat metode pembelajaran yang lebih efektif dan efisien. Lutan, (1988:397) menjelaskan bahwa, "Metode sebagai suatu cara untuk melangsungkan proses mengajar-belajar sehingga tujuan dapat dicapai." Kutipan tersebut menjelaskan bahwa metode pembelajaran adalah untuk berlangsungnya proses pembelajaran dalam mencapai tujuan pembelajaran. Karena itu memilih dan menentukan metode pembelajaran harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Merencanakan proses pembelajaran termasuk didalamnya memilih dan menentukan metode pembelajaran passing atas yang cocok atau sesuai. dengan karakteristik anak.
Metode pembelajaran passing atas permainan bola voli dari
masing-masing guru berbeda atau beragam, tergantung penguasaan dan pemahaman guru dalam menentukan metode pembelajaran atau latihan yang sekiranya efektif dan efisien untuk digunakan. Untuk mengatasi kesulitan dalam belajar passing atas penulis mencari solusi untuk mengatasinya dengan mencari alternatif teknik penyampaian materi passing atas. Dalam hal ini penulis menerapkan proses pembelajaran passing atas dengan cara melakukan passing atas menerapkan metode team games tournament (TGT). Pembelajaran kooperatif model TGT adalah salah satu tipe atau model pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan dan reinforcement. Aktivitas belajar dengan permainan yang dirancang dalam pembelajaran kooperatif model TGT memungkinkan siswa 4
5
dapat belajar lebih rileks disamping menumbuhkan tanggung jawab, kerjasama, persaingan sehat dan keterlibatan belajar. Ada lima komponen utama dalam komponen utama dalam TGT yaitu: 1). Penyajian kelas, 2). Kelompok (team), 3). Game, 4). Turnamen, 5). Team recognize (penghargaan kelompok). Dengan adanya cara sasaran pembelajaran passing atas tersebut, penulis bermaksud untuk menelitinya untuk mengetahui pengaruh dari model tersebut terhadap keterampilan passing atas bola voli. Penelitian ini penulis laksanakan pada siswa putri kelas X SMAN 5 Kota Tasikmalaya. Pemilihan pada sekolah tersebut didasari oleh kebutuhan bahwa para siswa masih lemah dalam menguasai teknik passing atas permainan bola voli sementara permainan bola voli termasuk salah satu cabang olahraga yang diunggulkan untuk dikembangkan, adanya rekomendasi dari Kepala Sekolah untuk diadakan penelitian pada sekolah yang dipimpinnya, adanya dukungan dari guru dan siswa untuk membantu kelancaran pelaksanaan penelitian, dan tersedianya lapangan bola voli. METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini penulis gunakan metode eksperimen. Metode ini dipergunakan atas dasar pertimbangan bahwa sifat penelitian ini adalah melakukan uji coba tentang sesuatu, yang dalam hal ini adalah pembelajaran passing menggunakan Metode Team Games Tournament terhadap hasil passing atas pada permainan bola voli. Surakhmad, (2010 : 159) menjelaskan mengenai metode eksperimen sebagai berikut : "Bereksperimen ialah mengadakan kegiatan percobaan untuk melihat sesuatu hasil." Nazir (2008:74) menjelaskan sebagai berikut, "Eksperimen adalah observasi di bawah kondisi buatan (artificial condition), di mana kondisi tersebut dibuat dan diatur oleh si peneliti. Dengan demikian, penelitian eksperimen adalah
5
6
penelitian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap objek penelitian serta adanya kontrol." Dari kutipan tersebut, maka bereksperimen adalah cara mengadakan kegiatan percobaan yang bertujuan untuk menemukan hubungan sebab-akibat antara variabel-variabel yang diselidiki. Artinya, penelitian eksperimen dilakukan untuk meneliti hubungan sebab-akibat. Dalam hal ini yang dijadikan eksperimennya adalah pembelajaran passing atas dengan menggunakan metode Team Games Tournament yang dilakukan oleh siswa putri kelas X SMAN 5 Kota Tasikmalaya. PEMBAHASAN Dengan menggunakan prosedur pengolahan data sebagaimana diungkapkan pada Bab III, maka hasil pengolahan data dapat penulis uraikan pada bagian berikut. Hasil penghitungan nilai rata-rata, simpangan baku dan varians hasil pembelajaran passing atas bola voli menggunakan Metode Team Games Tournament dapat dilihat pada Tabel 4.1 di bawah ini. Tabel 1
Hasil Penghitungan Nilai Rata-rata, Simpangan Baku, dan Varians
Variabel Tes
Nilai Rata-rata
Simpangan Baku
Varians
Tes Awal
5,8
1,1
1,21
Tes Akhir
8,3
1,4
1,96
Pengujian normalitas tes ini menggunakan tes kecocokan chi-kuadrat. Hasil pengujian akan menentukan pendekatan mana yang akan dipergunakan dalam analisis data, apakah pendekatan parametrik atau non-parametrik. Pendekatan parametrik digunakan apabila hasil pengujian tes tersebut ternyata normal. Sedangkan 6
7
pendekatan non-parametrik digunakan apabila hasil pengujian tes tersebut ternyata tidak normal. Setelah dihitung diperoleh hasil sebagaimana dalam Tabel 4.2 di bawah ini. Tabel 2
Hasil Pengujian Distribusi Normal Latihan Passing Atas Bola voli
Nilai Chi-kuadrat
Batas Penolakan
hitung
Hipotesis *)
Tes Awal
1,17
9,49
Normal
Tes Akhir
3,30
11,1
Normal
Variabel Tes
Kesimpulan
*) α = 0,05 Untuk mengetahui homogen atau tidaknya sampel yang diteliti, maka perlu dihitung homogenitas sampel penelitian. Pengujian homogenitas ini juga merupakan salah satu syarat digunakannya uji t. Hasil penghitungan homogenitas sampel sebagaimana dalam Tabel 4.3 berikut ini. Tabel 3 Hasil Pengujian Homogenitas
F-tabel α = 0,05 Variabel Tes
Nilai F-hitung
Kesimpulan (30, 30)
Tes Awal 1,62
2,12
Homogen
Tes Akhir
Dari Tabel 4.3 di atas dapat dilihat hasilnya bahwa nilai F-hitung lebih kecil atau berada dalam F-tabel, dengan demikian hasilnya homogen. 7
8
Uji peningkatan hasil latihan passing atas menggunakan Metode Team Games Tournament.
Pengujian bertujuan untuk membuktikan apakah hipotesis yang
ditetapkan itu benar atau tidak. Untuk membuktikannya penulis menggunakan uji kesamaan dua rata-rata : uji satu pihak dengan menggunakan uji t’. Uji ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan yang signifikan (berarti) dari dua variabel yang diteliti. Hasil pengujian hipotesis adalah sebagaimana dalam Tabel 4 berikut ini. Tabel 4 Hasil Pengujian Hipotesis Latihan Passing Atas Bola voli
t1-tabel Variabel Tes
t1-hitung
α = 0,05
Kesimpulan
Tes Awal 6,25
1,73
Signifikan
Tes Akhir
Kriteria pengujian, terima hipotesis (Ho) jika –t1 (1- ) < t1 < (1- ), di mana t (1- ) di dapat dari distribusi t1 dengan derajat kebebasan (dk) = n 1 + n2 –2 dan peluang (1- ). Tarap nyata = 0,05 atau tingkat kepercayaan 95 % untuk harga lainnya hipotesis ditolak. Artinya hipotesis nol (H0) diterima apabila t hitung berada dalam daerah penerimaan yakni – 1,73 < t < 1,73 dan
tolak H0 jika t-hitung
mempunyai harga lain. Dari Tabel 4.5 tersebut terlihat nilai t-hitung sebesar 6,25 berada di luar daerah penerimaan nilai t-tabel sebesar 1,73 artinya latihan passing atas menggunakan Metode Team Games Tournament secara signifikan berpengaruh terhadap keterampilan passing atas pada permainan bola voli. Ini berarti “Terdapat pengaruh yang berarti pembelajaran passing atas menggunakan Metode Team Games Tournament terhadap keterampilan passing atas pada permainan bola voli pada siswa 8
9
Putri Ekstrakurikuler Bola Voli SMAN 5 Kota Tasikmalaya Tahun Ajaran 2013/2014.” Hipotesis
penelitian
yang
diajukan
adalah
“Pembelajaran
passing
menggunakan Metode Team Games Tournament secara signifikan berpengaruh terhadap keterampilan passing atas pada permainan bola voli siswa Putri Ekstrakurikuler Bola Voli SMAN 5 Kota Tasikmalaya Tahun Ajaran 2013/2014.””. Hipotesis tersebut diterima, karena terbukti dari hasil penelitian bahwa pembelajaran passing atas menggunakan Metode Team Games Tournament secara signifikan berpengaruh terhadap keterampilan passing atas pada permainan bola voli siswa Putri Ekstrakurikuler Bola Voli SMAN 5 Kota Tasikmalaya Tahun Ajaran 2013/2014.”. Dalam pembahasan hasil penelitian ini, penulis mengadakan pencocokan terhadap hipotesis penelitian yang diajukan.
Adapun hipotesis penelitian yang
penulis ajukan sebagaimana dalam Bab II penelitian ini adalah sebagai berikut: “Pembelajaran passing menggunakan Metode Team Games Tournament secara signifikan berpengaruh terhadap hasil passing atas bola voli siswa Putri Ekstrakurikuler Bola Voli SMAN 5 Kota Tasikmalaya Tahun Ajaran 2013/2014.” Hipotesis tersebut hasilnya diterima, karena terbukti dari pengujian hipotesis secara statistika dengan perolehan hasil t-hitung sebesar 6,25 berada di luar daerah penerimaan t-tabel 1,73 yang berarti bahwa pembelajaran passing atas menggunakan Metode Team Games Tournament secara signifikan berpengaruh terhadap keterampilan passing atas pada permainan bola voli untuk siswa Putri Ekstrakurikuler Bola Voli SMAN 5 Kota Tasikmalaya Tahun Ajaran 2013/2014.”. Permainan bola voli berperan dalam meningkatkan jumlah pemain aktif dan merupakan wahana pembinaan usia dini. Olahragawan muda akan lebih mudah mempelajari keterampilan bola voli, sebab agak sulit mengembangkan keterampilan tersebut pada usia dewasa. Permainan bola voli memberikan kesempatan kepada anak 9
10
untuk mengembangkan berbagai kemampuan, fisik, mental, dan sosial sebagai dasar dalam pengembangan prestasi bola voli sebenarnya. Hal ini selaras pula dengan teori kepembelajaran bahwa permainan bola voli dimulai pada usia 11 – 12 tahun yang diharapkan mencapai puncaknya pada usia 20 – 25 tahun. Permainan bola voli merupakan salah satu bentuk pencapaian tujuan pendidikan jasmani disekolah dasar sebagaimana dikemukakan Ateng, Abdul Kadir (1992:23) yaitu peningkatan kemampuan dan keterampilan jasmani, pertumbuhan kecerdasan dan pembentukan
watak.
terkait dengan
itu,
analisis berikut
menggambarkan nilai-nilai pendidikan yang terkandung dalam permainan bola voli, yaitu: (1) nilai-nilai sosial seperti kerjasama dan toleransi; (2) nilai-nilai kompetitif seperti sikap pantang menyerah, berusaha merebut peluang; (3) nilai-nilai sportivitas seperti mau mengakui keunggulan lawan dan mengakui keterbatasan diri; (4) keterampilan berfikir dan kreativitas seperti penerapan taktik dalam situasi permainan yang komplek untuk memenangkan suatu permainan; (5) taat pada aturan karena dalam permainan di batasi oleh aturan-aturan yang disepakati bersama. Permainan bola voli termasuk aktivitas permainan kompetitif Werner (1979) yang pendapatnya dikutip oleh Yudiana,(2008:3) menyatakan bahwa “aktivitas permainan adalah aktivitas kompetitif yang dilakukan secara individual atau kelompok dengan menerapkan aturan dan penilaian yang objektif terhadap penampilan kemampuan keterampilan gerak yang dimiliki strategi dengan maksud untuk mencapai kemenangan”. Begitu juga yang dinyatakan oleh Saunders (1999) dan Stanley (1977) yang dikutip oleh Wall dan Murray (1994) dalam buku Yudiana, Yuyun (2008:3) bahwa “permainan adalah aktivitas kompetitif secara individual atau kelompok dengan maksud untuk menang, dengan menggunakan strategi dan keterampilan untuk menjaga lawan secara individu atau kelompok dari kemenangan.” Bahkan menurut Lutan (1988 : 123) bahwa, ”aktivitas permainan lebih mengarah kepada kegiatan bermain.
Dan karakteristik kegiatan bermainnya 10
11
dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan peragaan ketangkasan fisik, yang bentuknya meliputi aktivitas keterampilan, kesegaran jasmani, atau kombinasi dari keduanya.” Menurut para ahli (Sutoto, Mukholid, dan Aminah, 1991:129) bahwa ”permainan merupakan aktivitas yang sangat digemari oleh anak-anak, para remaja, dan bahkan para orang tua.” Ada yang berpendapat bahwa permainan atau bermain berguna bagi perkembangan pribadi, yang positif dan menyenangkan. Ada pula yang berpendapat bahwa permainan bermanfaat bagi perkembangan biologis dan juga pendidikan. Melalui permainan dapat dikembangkan kestabilan dan pengendalian emosi yang sangat penting bagi keseimbangan mental. Melalui permainan juga dapat dikembangkan kecepatan proses hubungan hidup antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, kelompok dengan kelompok, bahkan antara negara dan bangsa sedunia. Permainan merupakan bagian dari bidang kajian pendidikan jasmani yang mempunyai banyak sekali kegiatannya. Karena permainan dapat mengembangkan kemampuan-kemampuan yang bersifat jasmani, koordinasi gerak, kejiwaan, dan sosial. Melalui permainan akan terkondisikan dan mempersiapkan anak untuk mampu melakukan aktivitas-aktivitas olahraga lainnya, seperti: atletik, sepakbola, bola voli, bolabasket, senam, dan berenang (Sutoto, Mukholid, dan Aminah, 1991:128). Menurut Ateng (1992:2) bahwa ”dunia anak adalah dunia bermain sehingga penyajian dalam pembelajaran pendidikan jasmaninya haruslah dalam bentuk permainan”. Permainan berperan sebagai kendaraan pertama untuk mempelajari diri sendiri dan dunia sekitarnya. Melalui permainan, indivual atau kelompok, aktif atau diam, anak-anak mengembangkan pemahaman dasar dari dunia tempat mereka hidup. Kesempatan untuk bermain yang berarti melatih diri adalah syarat mutlak bagi anak untuk pertumbuhannya. Bermain sama pentingnya dengan makan, minum dan pakaian.
Bahkan orang yang melarang anak bermain sebenarnya berbuat suatu
kejahatan yang besar terhadap anak.
Bermain dikalangan manusia, di dalam 11
12
kehidupan bermasyarakat merupakan latihan untuk dapat hidup sebagai manusia. Makin banyak kesempatan bermain, makin sempurnalah penyesuaian anak terhadap kebutuhan hidup dalam masyarakatnya dikemudian kelak. Dalam menerapkan bentuk pembelajaran bola voli kepada anak-anak sekolah dasar perlu ditumbuhkan motivasi-motivasi latihan.
Cara yang dapat dilakukan
adalah dengan variasi-variasi model latihan, sehingga tidak membosankan. Dilakukannya dalam bentuk kompetitif adalah salah satu cara yang dapat diberikan, seperti apabila siswa mampu membuat skor tertinggi dengan cara hasil servis masuk pada petak nilai baik maka diberi pujian. Dengan menggunakan proses pembelajaran passing atas menggunakan Metode Team Games Tournament dapat memotivasi anak untuk giat berlatih karena unsur variasi-variasi gerak dapat diperoleh dengan bentuk pembelajaran ini, selain itu kekerapan dalam melakukan gerak lebih sering dilakukan dibandingkan dengan bentuk permainan bola voli yang sebenarnya. PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian hipotesis dengan menggunakan pendekatan statistika, penulis dapat menyimpulkan hasil penelitian sebagai berikut : Terdapat pengaruh yang signifikan latihan passing atas dengan menggunakan Metode Team Games Tournament terhadap hasil passing atas pada permainan bola voli siswa Putri Ekstrakurikuler Bola Voli SMAN 5 Kota Tasikmalaya Tahun Ajaran 2013/2014.” Hal ini berarti bahwa belajar servis dengan menggunakan Metode Team Games Tournament efektif terhadap hasil passing atas dalam permainan bola voli. Mengacu pada hasil yang telah diperoleh penelitian ini, maka penulis menyarankan beberapa hal sebagai berikut : 1. Untuk meningkatkan penguasaan teknik dasar bola voli khususnya teknik passing, penulis menyarankan kepada para guru Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, pembina olahraga maupun pelatih bola voli dapat dijadikan tolok ukur untuk 12
13
melakukan teknik passing atas dengan menggunakan Metode Team Games Tournament karena hasilnya efektif terhadap hasil passing atas dalam permainan bola voli.
2. Karena ruang lingkup penelitian ini terbatas, penulis menyarankan kepada berbagai pihak yang tertarik untuk membahas dan meneliti mengenai masalah yang sama, agar melakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan ruang lingkup penelitian yang lebih luas sehingga diperoleh hasil yang lebih empirik, misalnya dengan menggunakan sampel yang lebih banyak atau pada sampel atlet yang sudah profesional. DAFTAR PUSTAKA Abdoellah, Arma, 2007, Olahraga Untuk Perguruan Tinggi, Yogyakarta, Sastra Hudaya, Angga, Ade, 2005, ”Teknik Dasar dan Kombinasi Permainan Bola Voli”, Diktat, Bandung, FPOK-IKIP. Arikunto, Suharsimi, 2007, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, Yogyakarta, Rineka-Cipta Ateng, Abdul Kadir, 1992, Asas dan Landasan Pendidikan Jasmani, Jakarta, Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan, Dirjendikti, Depdikbud. Beutelstahl, Dieter, 2006, Belajar Bermain Bola Volley, Bandung, Pioner Jaya. Dewitt, 2006, Teaching Individual and Team Sport, New Jersey, Englewood Clift. Harsono, 1988, Coaching dan Aspek-Aspek Psikologis dalam Coaching, Jakarta, Tambak Kusuma. Kosasih, Engkos, 1993, Pendidikan Jasmani: Teori dan Praktek, Jakarta, Gelira Aksara. Lutan, Rusli, 1988, Belajar Keterampilan Motorik: Pengantar Teori dan Metode, Jakarta, P2LPTK Depdikbud. 13
14
Matakupan, 2006, Teori Bermain, Modul 1-6, Proyek PGSD D-II, Jakarta, Depdikbud. Marwan, Iis, 2007, “Pembinaan Olahraga Presztasi”, Makalah, Tasikmalaya, PJKR FKIP Universitas Siliwangi. Marwan, Iis, 2008, “Metodologi Penelitian”, Diktat, Tasikmalaya, PJKR FKIP Universitas Siliwangi. Nasution, 2005, Didaktik Asas-Asas Mengajar, Bandung, Tarsito. Nurhasan, 2006, "Tes dan Pengukuran Pendidikan Olahraga", Diktat, Bandung, FPOK UPI. Poerwadarminta, WJS., 2005, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta, Balai Pustaka. Singgih, Gunarsa, 2002, Psikologi Olahraga, Jakarta, Rineka-Cipta. Sudjana, 2003, Metoda Statistika, Bandung, Tarsito. Suharto, 1997, Informasi Kesehatan & Olahraga, Jakarta, Pusat Komunikasi Pemuda, Kantor Menpora. Sukmana, Engkos, 2002, Belajar TeknikDasar Bola Voli Mini: Untuk Siswa SD, Jakarta, Depdikbud, Proyek DII-PGSD. Surakhmad, Winarno, 2007, Pengantar Penelitian Ilmiah: Dasar, Metode dan Teknik, Bandung, Tarsito. ________, 2006, Peraturan Permainan Bola Voli, Jakarta, PBVSI. ________, 2006, KTSP: GBPP Penjasorkes untuk SD, Jakarta, Depdiknas. ________, 2000, ”Bola”, Tabloid, Edisi hari Selasa, 13 Juni 2000, hal 15, kolom 5. ________, 1999, Sportsfun: Level I & II, Volley Ball Mini, New York, Englewood Clift. 14
15
15