IJMS – Indonesian Journal On Medical Science – Volume 3 No 1 - Januari 2016
Metode STAD dan Quantum Learning dalam Keterampilan Pencatatan Pelaporan Kader Posyandu (STAD and Quantum Learning Method in Writing Report Posyandu’s Cadre Skill) Politeknik Kesehatan Bhakti Mulia
[email protected] Abstract: Most of Posyandu cadres have not good behavior. They do not write yet all of Keluarga Berencana, Kesehatan Ibu dan Anak, and immunization datas. It can be occurred because they do
no effective developing skill method yet in Posyandu writing report. The objectives of this research is to analyze the difference effect between STAD method and Quantum Learning method toward writing report Posyandu’s Cadre skill.This research used quasi experimental research with nonequivalent control group design by using two learning methods. The research subject was all of Posyandu cadre in Gatak
method. The collecting data technique used observation data. The data analysis used ANCOVA.This research shows that there is higher effect in STAD method than Quantum Learning method toward
education level, and the period of being Posyandu cadres variables, there is no difference in STAD and Quantum Learning method’s effect toward writing report Posyandu’s cadre skill. Keyword : report Posyandu’s cadre skill.
Abstrak: Perilaku kader posyandu yang belum mencatatkan secara keseluruhan angka cakupan Keluarga Berencana , Kesehatan Ibu dan Anak, dan Imunisasi dapat terjadi karena belum adanya pembinaan yang dilakukan oleh petugas kesehatan secara rutin tiga kali dalam sebulan dan belum terciptanya metode yang tepat dalam pencatatan pelaporan posyandu. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis perbedaan pengaruh metode STAD dan metode Quantum Learning terhadap keterampilan pencatatan pelaporan kader posyandu. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian quasi experimental dengan desain nonequivalent control group design dengan dua kelompok pembelajaran. Subjek penelitian adalah seluruh kader posyandu yang ada di wilayah Desa Gatak dan Desa Geneng sejumlah
data dengan lembar observasi. Analisis data menggunakan ANCOVA. Penelitian ini menunjukkan hasil bahwa terdapat perbedaan pengaruh yang lebih besar pada metode STAD daripada metode Quantum
ISSN 2443-1249 (Print) 2355-1313 (On Line) - ijmsbm.org
67
IJMS – Indonesian Journal On Medical Science – Volume 3 No 1 - Januari 2016
lama menjadi kader posyandu; tidak terdapat perbedaan pengaruh metode STAD dengan metode Quantum Learning terhadap keterampilan kader posyandu dalam pencatatan pelaporan posyandu . Ada perbedaan pengaruh yang lebih besar pada metode STAD dibandingkan dengan metode Quantum Learning terhadap keterampilan pencatatan pelaporan kader posyandu. Kata Kunci : Keterampilan Pencatatan Pelaporan Posyandu. I.
PENDAHULUAN
pelayanan kesehatan kepada masyarakat secara
Posyandu merupakan salah satu bentuk
optimal. Selain latar belakang pendidikan dan
upaya kesehatan bersumber daya masyarakat
pengetahuan, kader posyandu juga diberikan pembinaan dari puskesmas melalui pembinaan
oleh, untuk, dan melibatkan masyarakat dalam
bidan desa secara rutin sebanyak tiga kali dalam
penyelenggaraan
satu bulan. (Kementerian Kesehatan Republik
pembangunan
kesehatan.
Upaya penyelenggaraan kesehatan ini dilakukan untuk
memberdayakan
masyarakat
dan
Pengetahuan
kader
posyandu
dan
memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam
memperoleh
pelayanan
kesehatan
merupakan salah satu faktor yang mendukung
dasar untuk menurunkan angka kematian ibu
terlaksananya
kegiatan
posyandu.
Dengan
dan bayi. (Kementerian Kesehatan Republik
pengetahuan tentang kesehatan masyarakat dan pembinaan yang diadakan bidan desa secara
dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada
rutin, akan memberikan dampak positif bagi
masyarakat, petugas kesehatan dibantu oleh
kader posyandu dalam memberikan pelayanan
beberapa kader posyandu yang diambil dari
kesehatan serta pada pencatatan dan pelaporan
masyarakat, dengan sukarela bersedia membantu
di
memberikan pelayanan kesehatan dasar. Secara
pencatatan dan pelaporan yang baik, dapat
umum kader posyandu mempunyai tiga peran
membantu petugas kesehatan untuk melakukan
yaitu pelaksana, pengelola, dan pemakai atau
pemantauan kesehatan masyarakat termasuk ibu,
pengguna.
bayi, dan balita secara optimal.
Sebagai seorang kader posyandu harus
buku
register
dengan
lengkap.
Dengan
Student Teams – Achievement Divisions
mempunyai latar belakang pendidikan yang baik (dapat membaca, menulis, dan menghitung
pembelajaran kooperatif yang paling sederhana dan merupakan model pembelajaran yang paling
kesehatan ibu dan anak sehingga dapat melakukan
68
baik sebagai awal bagi para pengajar yang baru
ISSN 2443-1249 (Print) 2355-1313 (On Line) - ijmsbm.org
IJMS – Indonesian Journal On Medical Science – Volume 3 No 1 - Januari 2016 menggunakan pendekatan kooperatif. (Slavin,
mempelajari atau menghadapi setiap situasi
Metode pembelajaran Student Teams
atau materi pembelajaran yang berbeda. (de
– Achievement Divisions beberapa komponen, seperti yang diungkapkan
otak kiri dan otak kanan juga harus ada dalam diri seorang kader posyandu; yang telah secara
pembentukan tim, tes individu, perhitungan skor
sukarela meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran
perkembangan individu, dan penghargaan tim.
mereka untuk menjadi seorang kader yang
Sebelum memulai metode pembelajaran Student
membantu petugas kesehatan dalam melakukan
Teams – Achievement Divisions
upaya kesehatan.
akan lebih baik jika memulai dengan satu atau
ini perlu didukung oleh berbagai cara, seperti
lebih latihan pembentukan tim untuk memberi
pada cara penyampaian materi kesehatan ketika
kesempatan kepada anggota tim untuk mengenal
dilakukan pembinaan oleh petugas kesehatan
satu sama lain antar anggota tim agar tercipta
yaitu dengan menumbuhkan minat pada kader
suasana dalam tim yang menyenangkan. (Slavin,
posyandu.
Metode
Pemikiran yang seimbang
Pembelajaran
Quantum
Learning tujuan untuk mempercepat proses pembelajaran prinsip dari Quantum Learning “suggestology”
atau
yang
kemampuan otak dengan kebutuhan otak yaitu
menganggap bahwa sugesti dapat dan pasti
dengan menciptakan lingkungan belajar yang
mempengaruhi hasil situasi belajar, baik itu
menyenangkan. Dalam Quantum Learning
sugesti positif maupun negatif. Secara umum
pengajar hendaknya memberikan kebebasan
seorang manusia atau disini dapat dikatakan
dalam belajar pada peserta didik dan tidak
pembelajar mempunyai rasa ingin tahu yang
terpaku pada satu gaya belajar saja. Belajar akan
tinggi dan terus menerus. Untuk memenuhi rasa
benar-benar dipahami sebagai aktivitas kreasi
ingin tahu ini, maka si pembelajar melakukan
ketika peserta didik tidak hanya bisa menerima,
pembelajaran secara menyeluruh atau global
melainkan bisa mengungkapkan kembali apa
learning.
cara
yang didapatkan menggunakan bahasa hidup
efektif dan alamiah untuk mempelajari bahwa
dengan cara dan ungkapan sesuai gaya belajar
otak mampu menyerap berbagai kejadian atau
peserta
Global
“suggesto-pedia”
(accelerate learning
learning
merupakan
didik
itu
sendiri.
Seseorang yang telah menyelesaikan proses dikenali dengan cara yang menyenangkan. (de
pembelajaran, maka ia akan menjalani proses
menyeimbangkan pemikiran kedua belahan otak ini, akan mempunyai pemikiran bahwa belajar
yang dievaluasi oleh pendidik, yaitu ranah kognitif
itu sangat mudah. Pemikiran bahwa belajar itu sangat mudah karena mereka mengetahui akan menggunakan bagian otak yang mana untuk
dapat dikuasai apabila dipelajari atau dilatihkan
ISSN 2443-1249 (Print) 2355-1313 (On Line) - ijmsbm.org
69
IJMS – Indonesian Journal On Medical Science – Volume 3 No 1 - Januari 2016 dengan persyaratan tertentu, salah satunya
Tahun 2014.
adalah dengan proses belajar mengajar atau latihan keterampilan tersebut dilakukan secara
perbedaan pengaruh metode STAD (Student
terus menerus dalam jangka waktu tertentu yang
Teams - Achievement Divisions
memadai.
Quantum
Learning
terhadap
keterampilan
pencatatan pelaporan kader posyandu. merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan II. dilaksanakan oleh, dari, dan bersama masyarakat untuk
memberdayakan
Penelitian ini dilakukan pada kader posyandu
memberikan
Desa Gatak dan Desa Geneng Kabupaten
kemudahan kepada masyarakat guna memperoleh
Sukoharjo. Jenis penelitian quasi experimental
pelayanan kesehatan bagi ibu, bayi, dan anak
dengan desain nonequivalent control group
balita.
design dengan dua kelompok pembelajaran yaitu
(Kementerian
dan
METODE PENELITIAN
Kesehatan
Republik
STAD dan Quantum Learning. Populasi dalam kader posyandu adalah pengisian KMS (Kartu
penelitian ini adalah seluruh kader posyandu yang ada di wilayah Desa Gatak dan Desa Geneng
kegiatan posyandu yang menghasilkan data dan
menggunakan total sampling. Teknik pengumpulan
informasi tentang pelayanan terhadap proses
data dengan lembar observasi. Teknik analisis data
tumbuh kembang anak dan pelayanan kesehatan
menggunakan analisis univariat pada karakteristik
dasar ibu dan anak yang meliputi cakupan program,
responden meliputi umur, pendidikan, dan lama
pencapaian program, kontinuitas penimbangan,
menajdi kader. Analisis bivariat diuji dengan uji
hasil penimbangan, dan partisipasi masyarakat.
t test independent
(Kementerian Kesehatan Republik Indonesia,
dengan nilai p. Pengaruh ketiga variabel bebas
yang hasilnya ditunjukkan
menggunakan analisis multivariat yaitu ANCOVA.
yaitu catatan dasar sasaran posyandu, registrasi bayi dan balita, register WUS dan PUS, register ibu hamil dan nifas, data posyandu, dan data hasil kegiatan posyandu Tujuan
penelitian
ini
adalah
untuk
menganalisis perbedaan pengaruh metode STAD (Student Teams - Achievement Divisions metode Quantum Learning terhadap keterampilan pencatatan pelaporan kader posyandu di Desa Gatak dan Desa Geneng Kabupaten Sukoharjo
70
ISSN 2443-1249 (Print) 2355-1313 (On Line) - ijmsbm.org
IJMS – Indonesian Journal On Medical Science – Volume 3 No 1 - Januari 2016 III.
HASIL PENELITIAN
Tabel 1 Distribusi Data Responden. Karakteristik
Metode Pembelajaran
Jumlah
STAD QL 0
1
1
1,8
6
2
8
14,2
3
8
14,2
14 Lama Menjadi
39
69,8
1-3
6
11
17
26,8
4–6
10
14
24
42,9
7–9
9
6
10 - 12
0
0
0
1
13
14
17
14
31
7
4
11
Pendidikan
30,3 0
19,6
Sumber : Data Primer, 2014 Pada
kedua
kelompok
pembelajaran
SMP atau SMA. dan paling sedikit kader posyandu yang mempunyai pendidikan terakhir diploma atau
kelompok
kader
posyandu
dengan
metode
sarjana
pembelajaran STAD dan kelompok pembelajaran kader
posyandu
dengan
metode
Quantum
Learning, sama – sama mempunyai hasil data
Posttest Kedua Pada Kelompok Pembelajaran
responden yang sama sesuai kriteria. Seperti pada
Dengan
variabel umur, kedua kelompok kader posyandu
–
Metode
Achievement
STAD
(Student
Teams
Divisions
Pembelajaran Dengan Metode Quantum learning Kader posyandu yang berada pada rentang umur
terhadap keterampilan pencatatan pelaporan posyandu
variabel lama menjadi kader posyandu, rata – rata kader posyandu mempunyai masa kerja antara 4 – 6 tahun, dan tidak ada kader posyandu yang mempunyai masa kerja antara 10 – 12 tahun. Untuk latar belakang pendidikan kader posyandu pada kedua kelompok pembelajaran mempunyai hasil terbanyak pada pendidikan menengah yaitu
ISSN 2443-1249 (Print) 2355-1313 (On Line) - ijmsbm.org
71
IJMS – Indonesian Journal On Medical Science – Volume 3 No 1 - Januari 2016
Metode Pembelajaran STAD QL
Nilai p
Pretest Mean ± SD
76,44 7,79
71,81 10,04
Posttest Pertama Mean
90,40
76,29
± SD
8,23
8,49
Min - Max
74 - 106
0,06
Min – Max
Selisih nilai mean pretest dengan posttest pertama
4,48±4,47
0,00
Posttest Kedua Mean ± SD Min - Max
76 - 131
Selisih nilai mean posttest pertama dengan posttest kedua Sumber : Data Primer, 2014
Selisih nilai rata – rata (mean
pretest
7,64 60 - 92 -1,06±8,09
0,11
lama menjadi kader dalam analisisnya dilakukan
ke posttest pertama untuk kelompok pembelajaran STAD (Student Teams – Achievement Divisions
variabel umur yaitu 0,11; variabel pendidikan yaitu
adalah
0,34; dan variabel lama menjadi kader yaitu 0,89;
13,96
dan
4,48
untuk
kelompok
pembelajaran Quantum Learning dengan nilai p 0,00 yang menunjukkan adanya pengaruh kedua
ketiga variabel tersebut tidak mempengaruhi hasil
metode pembelajaran terhadap keterampilan
keterampilan pencatatan pelaporan posyandu
pencatatan pelaporan posyandu. Sedangkan
pada kelompok pembelajaran STAD (Student
selisih nilai rata – rata (mean
Teams – Achievement Divisions
posttest pertama
ke posttest kedua pada kelompok pembelajaran
pembelajaran Quantum Learning. Tetapi, untuk
STAD (Student Teams – Achievement Divisions
nilai p pada kedua kelompok pembelajaran yang
yaitu 3,12 dan kelompok pembelajaran Quantum Learning yaitu 1,06 dengan nilai p 0,11 yang
kelompok yaitu kelompok pembelajaran STAD
berarti bahwa kedua kelompok pembelajaran tidak
(Student Teams – Achievement Divisions kelompok
pembelajaran
Quantum
Learning
dengan hasil keterampilan pencatatan pelaporan
mempunyai pengaruh pada hasil keterampilan
posyandu pada posttest pertama .
pencatatan pelaporan posyandu.
Selain metode pembelajaran STAD dan Quantum Learning, variabel bebas yang dianalisis
IV.
PEMBAHASAN
adalah variabel umur, pendidikan, dan lama menjadi
Penelitian ini membuktikan bahwa kedua
kader posyandu. Variabel umur, pendidikan, dan
metode pembelajaran yaitu STAD (Student Teams
72
ISSN 2443-1249 (Print) 2355-1313 (On Line) - ijmsbm.org
IJMS – Indonesian Journal On Medical Science – Volume 3 No 1 - Januari 2016 – Achievement Divisions
Quantum Learning
halnya
dengan
kesiapan
menerima
materi,
dapat mempengaruhi rerata hasil keterampilan
pemilihan metode pembelajaran yang dilakukan
pencatatan pelaporan posyandu pada posttest
oleh pemberi informasi juga perlu diperhatikan.
pertama yaitu segera setelah pembelajaran.
Karena tidak semua metode pembelajaran dapat
Sedangkan pada posttest kedua yang dilakukan
diterapkan pada semua pembelajar, sehingga
kurang
posttest
ada kelemahan dan kekurangan dari masing
pertama, rerata hasil keterampilan pencatatan
– masing metode pembelajaran tersebut yang
pelaporan posyandu sama dengan hasil posttest
perlu disesuaikan dengan kondisi pembelajar
pertama . Penelitian ini sesuai dengan yang
dalam hal ini adalah kader posyandu. Selain dari
lebih
tiga
minggu
setelah
kedua faktor diatas, adanya kerjasama antar metode pembelajaran STAD (Student Teams
anggota kelompok pada kader posyandu dengan
– Achievement Divisions
metode pembelajaran STAD (Student Teams –
matematika dalam pembelajaran kimia kinetik
Achievement Divisions
pada siswa sekolah menengah atas tingkat dua.
nilai
Pada penelitian tersebut memperoleh hasil bahwa
pelaporan posyandu mereka menjadi meningkat.
rata
–
rata
keterampilan
pencatatan
metode pembelajaran STAD (Student Teams – Achievement Divisions kooperatif seperti STAD (Student Teams – Achievement Divisions proses kerjasama antar anggota kelompok dalam positif terhadap diri sendiri, teman, dan orang
memahami sebuah informasi baru sehingga tujuan
dewasa dalam pembelajaran secara umum.
dari pemberian informasi tersebut tercapai yaitu
Perbedaan
hasil
penelitian
antara
keterampilan pencatatan pelaporan posyandu.
metode pembelajaran STAD (Student Teams – Achievement Divisions
Quantum Learning
antar kelompok ini terjadi ketika pemberi materi
ini dapat terjadi, oleh karena beberapa faktor baik
selesai memberikan materi sebelum dilakukan
dari pemilihan metode pembelajaran dan kesiapan
pengamatan
menerima materi untuk setiap kelompok kader
Kerjasama antar anggota kelompok ini dilakukan
pada
tes
secara
individual.
untuk mempersipakan setiap anggota kelompok benar – benar belajar atau memahami tugas yang penelitian ini adalah kader posyandu, apabila tidak
akan diselesaikan. Lembar tugas tersebut akan
mempunyai kesiapan untuk belajar menerima
dibahas oleh anggota kelompok bagaimana cara
informasi
mempengaruhi
menyelesaikannya nanti, menyatukan pemahaman
perhatian mereka ketika proses pembelajaran
materi antar anggota, dan mengoreksi setiap
berlangsung yang berdampak pada keaktifan
pemahaman yang kurang. Dengan terlebih dahulu
kader posyandu untuk mencari atau mengalami
membahas tugas yang akan diselesaikan dalam
sendiri informasi yang telah disampaikan. Sama
hal ini adalah keterampilan pencatatan pelaporan
baru,
maka
akan
ISSN 2443-1249 (Print) 2355-1313 (On Line) - ijmsbm.org
73
IJMS – Indonesian Journal On Medical Science – Volume 3 No 1 - Januari 2016 posyandu,
akan
membuat
kader
posyandu
Quantum Learning kader posyandu ini dituntut
mempunyai rasa penghargaan dan menerima
untuk menyelesaikan tugasnya secara individual tanpa adanya kerjasama.
penerapan
model
pembelajaran
Quantum
Quantum Learning lebih efektif untuk meningkatkan
Learning untuk meningkatkan hasil pembelajaran
kompetensi siswa sekolah menengah atas pada
siswa pada mata pelajaran teknologi informasi dan oleh adanya jalinan komunikasi yang tercipta bahwa model pembelajaran Quantum Learning
antara
pengajar
dan
pembelajar,
sehingga
dapat meningkatkan hasil belajar TIK (teknologi
hubungan dalam pembelajaran menjadi lebih dekat. Seperti yang diungkapkan oleh de Porter
oleh kompleksitas gaya belajar yang ditimbulkan dalam model pembelajaran Quantum Learning.
lebih dekat antara pembelajar dengan pengajar
Peningkatan
pencatatan
akan menyebabkan pembelajar mudah dalam hal
pelaporan posyandu pada kader posyandu dengan
menerima pengetahuan dan keterampilan yang
kelompok pembelajaran Quantum Learning dapat
baru. Sehingga tujuan dari pembelajaran tersebut
terjadi karena penciptaan lingkungan belajar yang
dapat tercapai dengan tepat seperti keterampilan
nyaman dan adanya peningkatan motivasi belajar
pencatatan pelaporan kader posyandu.
nilai
keterampilan
dalam diri pembelajar atau kader posyandu, seperti
Pada
variabel
umur,
pendidikan,
dan
lama menjadi kader posyandu tidak terdapat lingkungan belajar yang nyaman dengan suasana
perbedaan pada hasil keterampilan pencatatan
yang
pemutaran
pelaporan posyandu antara kelompok kader
instrumen audio, memungkinkan kader posyandu
posyandu dengan pembelajaran STAD (Student
memperoleh
Teams – Achievement Divisions
menggembirakan
informasi
melalui
yang
disampaikan
sehingga berpengaruh pada hasil keterampilan
kader posyandu dengan pembelajaran Quantum
pencatatan pelaporan posyandu. Peningkatan
Learning. Faktor umur, pendidikan, dan lama
motivasi belajar yang dilakukan pada Quantum
menjadi kader posyandu bukan merupakan
Learning dengan menanamkan pemikiran positif
faktor yang dapat mempengaruhi hasil suatu
sehingga kader posyandu mempunyai tanggung
pembelajaran
jawab terhadap tindakan yang akan dilakukan
pelaporan posyandu. Meskipun menurut Covey
yaitu
keterampilan
pencatatan
dan bersikap terbuka menerima materi serta dapat mengkreasikan sendiri pengetahuan yang
posyandu dapat mempengaruhi hasil keterampilan
didapatkan. Kader posyandu dalam kelompok
pencatatan
pelaporan
posyandu;
faktor
ini
Quantum Learning ini tidak menyatukan pendapat atau membahas secara bersama tugas yang akan diberikan antar kader posyandu, karena dalam
74
mengemukakan
bahwa
keterampilan
dapat
ISSN 2443-1249 (Print) 2355-1313 (On Line) - ijmsbm.org
IJMS – Indonesian Journal On Medical Science – Volume 3 No 1 - Januari 2016 dikuasai apabila dilatihkan melalui proses belajar
posyandu yang sudah lelah karena lamanya
mengajar secara terus menerus dengan didukung
waktu penelitian dan pengukuran keterampilan
faktor pribadi dari diri pembelajar dan faktor
pencatatan
pelaporan
posyandu
ini
yang
merupakan pengukuran keterampilan psikomotor belajar yang terus menerus ini bisa didapatkan
memerlukan beberapa kali pengukuran sampai
dari pelatihan – pelatihan yang diwajibkan
kader posyandu terampil tidak cukup sekali atau
untuk diikuti oleh seorang kader posyandu. Dari
dua kali pengukuran.
pelatihan tersebut, para kader posyandu akan membantu petugas kesehatan khususnya bidan
V.
SIMPULAN
desa untuk mengubah dan mengamati perilaku
1.
Ada
perbedaan
nilai
keterampilan
kesehatan masyarakat di wilayahnya. Peran dan
pencatatan pelaporan kader posyandu
fungsi kader posyandu tersebut telah ditetapkan
sebelum dan setelah dilakukan perlakuan
oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
dengan metode STAD (Student Teams Achievement Divisions 2.
Ada
perbedaan
nilai
keterampilan
pengaruh
pencatatan pelaporan kader posyandu
pelatihan metode konvesional dengan metode
sebelum dan setelah dilakukan perlakuan
belajar berbasis masalah terhadap pengetahuan
dengan metode Quantum Learning.
dan keterampilan kader gizi dalam kegiatan
3.
Ada perbedaan pengaruh keterampilan
posyandu; yang mendapatkan hasil bahwa metode
pencatatan
pelaporan
konvensional tidak meningkatkan rerata skor
lebih besar dengan metode STAD (Student
hasil keterampilan kader gizi sedangkan metode
Teams - Achievement Divisions
belajar berbasis masalah mampu meningkatkan
keterampilan pencatatan pelaporan kader
rerata hasil keterampilan kader gizi pada posttest
posyandu
pertama dan posttest kedua. Perbedaan penelitian
Learning.
dengan
posyandu
metode
yang
Quantum
ini dengan penelitian yang telah peneliti lakukan terdapat pada adanya perlakuan setelah posttest
DAFTAR PUSTAKA
pertama yaitu dua bulan untuk menuju posttest
Adesoji.
2009.
Effect
of
Student
Team-
kedua dilakukan tutorial pada setiap kelompok
Achievement
Division
kader gizi setiap dua minggu sekali dan selang
Mathematics
Knowledge
waktu yang digunakan untuk pengukuran posttest
Outcomes in Chemical Kinetics. The Journal
kedua adalah dua bulan setelah posttest pertama.
of International Social Research Volume 2/6
Sedangkan pada penelitian yang peneliti telah
Winter 2009.
lakukan, setelah posttest pertama tidak diberikan
Covey,S.
perlakuan kembali. Dalam
penelitian
Strategy on
and
Learning
2008.
Effective People. Jakarta: Binarupa Aksara. ini
juga
didapatkan
de Porter. 2012. Quantum Learning : Membiasakan Belajar
ISSN 2443-1249 (Print) 2355-1313 (On Line) - ijmsbm.org
Nyaman
dan
Menyenangkan:
IJMS – Indonesian Journal On Medical Science – Volume 3 No 1 - Januari 2016 Bandung: PT Mizan Pustaka.
Sukiarko,E. 2007. Pengaruh Pelatihan Metode
Dikrullah. 2009. Penerapan Model Pembelajaran Quantum Learning Untuk Meningkatkan
Konvensional
Dengan
Metode
Belajar
Berbasis Masalah Terhadap Pengetahuan dan
Keterampilan
Kegiatan
Kader
Posyandu.
Gizi
Dalam
Pascasarjana
Universitas Diponegoro. Abstr 30
Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia. Isjoni. 2013. Pembelajaran
Kelompok.
Bandung:
Alfabeta. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2011. Buku Panduan Kader Posyandu Menuju Keluarga Sadar Gizi. Jakarta: Direktorat Bina Gizi. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2012. Buku Panduan Kader Posyandu Menuju Keluarga Sadar Gizi. Jakarta: Direktorat Bina Gizi. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2013. Buku Panduan Kader Posyandu Menuju Keluarga Sadar Gizi. Jakarta: Direktorat Bina Gizi. Kurniasih,N. .
2002. Jakarta:
Departemen Kesehatan
Republik Indonesia. Cooperative Learning : Teori, Riset, dan Praktik. Bandung: Nuha Medika. Suryani, N.
2013.
Improvement of Students’
School in Karanganyar Regency, Solo, Central Java Province, Indonesia. Journal of Education and Practice Volume 4 Nomor 14.
76
ISSN 2443-1249 (Print) 2355-1313 (On Line) - ijmsbm.org