I'JAZ ALQURAN Oleh: Muhammad Aqsho Absttak Apabila seseorang mengatakan, IJjelaskan kepada kami apa yang ditantangkan? Apakah hurufyang terstmktur rapi? Atau kalima! yang berdiri sendiri? Atau selain itu?" Jawabannya: yang menantang mereta adalah: mendaiangkan seperti huruf yang telah tersusun dalam Alquran. Tersusun seperti susunannya yang rapi, berangkai seperti rangkaiannya, penyampaian seperti penyampaiannya; dan masih tidak cukupkah untuk membuat satu kalimat yang lama yang tidak mempunyai persamacn. Dengan demikian, tantangan terjadi pada pembuatan hum! yang sama-sama tersusun rapi, yang metupokan firman Allah swt. daiam penyusunan dan penggarapan, yakni dalam pengungkizpan terhadap firman-Nya, bukti-bukti-Nya yang semuanya sangat lembut dan saling mengukuhkan, bukan cerita tentang yang berasal dari nabi Muhammad saw.
Kata Kunci : l'jaz, Unsur-unsur Mukjizat, I'jaz al-Adad A. Pendahuluan Alquran yang secara harfiah berarti bacaan seinpurna merupakan suatu nama pilihan Allah yang sungguh tepat, karena tiada satu bacaanpun sejak manusia mengenal tulis-baca lima ribu tahun yang lalu yang dapat menandingi Alquran al-karim, bacaan sempurna lagi mulia itu. Tiada bacaan semacam Alquran yang dibaca ratusan juta orang yang tidak mengerti artinya dan atau bdak dapat menulis dengan aksaranya. Bahkan dihafal huruf derni huraf oleh orang dewasa, remaja dan anak-anak. Tiada bacaan rnelebihi Alquran dalam perhatian yang diperolehnya, bukan saja sejarahnya secara umum, tetapi ayat derni ayat, baik dari segi masa, musim. dan saat turunnya, sampai kepada sebab-sebab serta waktu turunnya
195
196 Tiada bacaan seperti Alquran yang dipelajari bukan hanya susunan redaksi dan pemilihan kosa katanya, tetapi juga kandungannya yang tersurat, tersirat bahkan sampai kepada kesan yang ditimbulkannya. Semuanya dituangkan dalam jutaan jilid buku, generasi demi generasi, Kemudian apa yang dituangkan dari sumber yang tak pernah kering itu, berbeda-beda sesuai dengan perbedaan kemampuan dan kecenderungan mereka, namun semua mengandung kebenaran, Alquran layaknya sebuah permata yang rnemancarkan cahaya nyang berbeda-bedasesuai dengan sudut pandang rnasingmasmg. Tidak ada bacaan sebanyak kosa kata Alquran yang berjumlah
77.439 (tujuh puluh tujuh ribu empat ratus tiga puluh sembilan) kata, dengan jumlah huruf 323.015 (tiga ratus dua puluh tiga ribu lima belas) huruf yang seirnbang jumlah kata-katanva, baik antara kata dengan padanannya, maupun kata dengan lawan kata dana dampaknya. (M.Quraish Shihab, 1996:3-4).
B. Pengertian I'jaz Alquran Secara bahasa, kata I'[az berasal dari kata 'ajz yang berari kelemahan atau ketidak rnarnpuan. Kata I'jaz adalah bentuk nomina verbal dati kata 'ajaza yang berarti mendahului. Dengan dernikian istilah al-l'jaz al-Tmi (kemukjizatan ilmiah) Alquran atau al-Hadis misalnya mengandung makna bahwa kedua sumber ajaran agama itu telah mengabarkan kepada kita tentang fakta-fakta ilmiah yang kelak diternukan dan dibuktikan oleh eksperiment sains umat manusia, dan terbukti tidak dapat dicapai atau diketahui dengan sarana kehidupan yang ada pada zaman Rasulallah saw. Hal itu membuktikan kebenaran yang disampaikan oleh Rasulallah saw. (Ahmad Fuad Pasya, 2004: 23)
1. Pengertian Mukjizat Alquran [ika kita berkata "mukjizat Alquran" maka ini berarti bahwa mukjizat (bukti kebenaran) tersebut adalah mukjizat yang dimiliki atau yang terdapat di dalam Alquran. bukannya bukti kebenaran yang datang dari luar AIquran atau faktor Iuar. Alquran bisa didefinisikan
197 firman-firman Allah yang disampaikan oleh malaikat [ibril sesuai redaksi-Nya kepada nabi Muhammad saw., dan diterima umat Islam secara tawatur." Para ulama menegaskan bahwa "Alquran" dapat dipahami sebagai nama dan keseluruhan firman Allah tersebut, tetapi juga dapat bermakna "sepenggal dari ayat-ayat-Nya", Karena itu kata mereka, "jika anda berkata, saya hafal Alquran, padahal yang anda hafal hanya satu ayat, maka ucapan anda itu tidak salah, kecuali jika anda berkata, "saya hafal seluruh Alquran". Dalam konteks uraian tentang kemukjizatan Alquran, maka yang dimaksud dengan Alquran" adalah satu surah walau pendek, atau tiga ayat atu satu ayat yang panjang seperti ayat "al-Kursi" dalam surah al-Baqarah [2]:255, II
11
Artinya:
Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan dia yang hidup kekal lagi terns menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. tiada yang dapat memberi syafa1at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan meteka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apaapa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah melipuii langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Mnha Tinggi lagi Maha besar.
Pembatasan minimal ini di pahami dari tahapan-tahapan tantangan Allah kepada setiap orang yang meragukan kebenaran Alquran sebagai firmannya. Pertama kali Allah menantang untuk
198 membuat semacam "kse1uruhan Alquran", sebagaimana dipahami dati surah Ath-Thur [52]: 33-34,
r
J~ i;t 0J ~~ 'f~# i)lli ;).h}; ~ ~ ~)~Ji5;))~ f Artinya:
Ataukah mereka mengatakan: Dia (Muhammad) membuatbuatnya. Sebenarnya mereka tidak beriman. Maka hendaklah mereka mendatangkan kalimat yang sernisal Alquran itu jika mereka orang-orang yang benar( dalam tuduhan mereka).
Selanjutnya, karena tantangan tersebut tidak dapat mereka layani, antara lain dengan dalih bahwa "kami tidak mengetahui sejarah umat terdahulu" (yang merupakan sebagian kandungan Alquran) maka untuk tahap kedua Allah meringankan tantangan itu dengan firmanNya di dalamsurahHuud [11]: 13, ~J
J
,
J,' ...
""
....
J,,'"
'" ",'
J
,..
~I ~J.:l ~ ~10"' IY.:llj 'i.!..J,J.A-- ~~ ,
J
/
".
.
JJ'
~ J
/r ~ 1ft; J.i
J
L''',......
}
J ... ,
t
-.JjJl.....:-J}~ i l
,
'·~f
~~~01
Artinya:
Bahkan mereka mengatakan: Muhammad Telalz membuai-buai Alquran itu Katakanlall: (Kalau demikian), Maka datangkanlalz sepuluh surol: sura yang dibuat buai yang menyamainya, dan panggillall orang-orang yang kamu sanggup (memanggilnua) selain Allah, jika kamu memang orang-orang yang benaridalam tuduhan kamu).
Kata muftarayat, yang diterjemahkan dengan "dibuai-buat" bukan saja berarti ayat-ayat tersebut dinisbahkan kepada Allah secara bohong, tetapi juga dalam arti walaupun kandungannya salah atau bohong-asal saja redaksinya tersusun seindah dan seteliti Alquran, maka hal yang demikian sudah cukup untuk mengakui kebenaran dugaan kalian, Dalam satu riwayat dinyatakan bahwa ayat ini turun dikarenakan ketika rnereka ditantang untuk membuat semacam Alquran pada tahap pertama, ada diantara mereka berkata,"bagaimana mungkin kami
199 membuat semacam Alquran padahal kami tidak mengetahui sejarah umat terdahulu yang dipaparkan oleh Alquran?" Setelah tanta:ngan tahap kedua ini pun tak mampu mereka layani sedangkanmereka tetap berkeras untuk tetap tidak mengikuti kebenaran Alquran, maka untuk ketiga kalinya datang tantangan yang kali ini lebih ringan dari pada tantangan-tantangan sebelumnya. Kali ini Allah berfirman di dalam surah Yunus flO]: 38,
p 0J ~\ S'J~ ;
-,.~:1: ..J
i
.
i;~\j '-~ J5H i;ij
Ji
~
r
~fi\ 0)~ f
AtatJ (patutkah). mereka mengatakan Muhammad membuatbuatnya. Kntakanlah: (Ktzlau benar ymtg kamu katakan itu), Maka cobalah datangkan sebuah surat seumpamanya dan panggillah siapa-siapa yang dapat kamu panggil (untuk memouamua) selain Allah, jika kamu orang yang benar (dalam tuduhan kamu).
Artinya:
Tiga tahapan tantangan di atas, yang keseluruhannya disampaikan ketika nabi Muhammad saw. masih berada di Makkah, masih ditambah lagi dengan tantangan tahap keempat yang kali ini dikemukakan ketika nabi rnuhammada saw. telah berhijrah ke Madinah, yaitu yang diabadikan di dalamsurah al-Baqarah [2]: 23, .... ('. -r ;
",J
•
J..,J
t...;
~ r;l~ Iy)\j '-~
J ' Ji}.,
!Xj5H
,
,,"
"~,,
~'"
".
..
~~
Artinya:
J r:·f.-;, uJ~ J
lyU b~~ WJ ~~j ,
,.
rs --:,.)1 ~\ ~J) J
J
~J
J
Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Alquran yang kami wahyukan kepada hamba kami (Muhammad), buatlalt satu surah (saja) yang semisal Alquran itu dan ajakJah penolongpenolongmu selain Allah, jim kamu orang-orang yang benar.(dalam keraguan kamu).
Ayat al-Baqarah ini mirip redaksinya dengan ayat Yunus 38 yang dikutip sebelumnya perbedaanya antara lain pada kalimat fa'tu
200 bisuraiin mitslih dan Ja'tu bisuratin mim mitslih. Kata min diartikan disini sebagai "lebil: kurang", sehingga dengan demikian tantangan ini lebih rendah dari tantangan sebelumnya yang menuntut membuat satu surah tanpamenggunakan kata min atau ulebih kurang" Memang sejak semula Alquran telah menegaskan di dalam surah al-Isra' [17]: 88, ... '.1'
,
.. I....
.u - Nt' "I ..YJ '--~ Uy ~ ]
"?
"'''''' ~.r- .J.l.A
1'"~111"
11_.
_ ,;...
1. 1"
t... t TI-;".
~ Y~ U
J
'J
'_1\'
Lr..:.r-- J
J.oJ
.",\
~I
,
,J
-:
", I ... 1
.,;:. .• <~ '-!'t
..
I: U"
.I,-~" , ~, - ,/ .;; I(~ . 10 ", " I~4'" . ..........., ;
Artinya:
Katakanlah: Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Alquran ini, niscaya mereka tidak a/am dapat membuat yang serupa dengan Dia, sekalipun sebagian mereka menjadi pembaniu bagi sebagian yang lain."
Karena itu pula, tantangan tahap terakhir ditutup dengan pernyataan yang sangat jelas dan tegas dan yang tidak hanya ditujukan kepada mereka yang hidup pada masa turunnya Alquran, tetapi juga yang ditujukan kepada setiap orang yang ragu, kapan dan dimanapun mereka berada. Firman Allah di dalam surah al-Baqarah [2]: 24, ~
(r.~ Q~ f ~JWfj :.".8f Li~)j Jf jhJi i~U i~ Jj i);jj (J u~ Artinya:
~
Mnka jikn kamu tidak dapat membuat(nya) dan pasti kamu tidak akan dapat membuat(nya), peliharalah dirimu dati neraka yang bahan bakamya manusia dan baiu, yang disediakan bagi orangorang kafir.
Sungguh pernyataan di atas tidak dapat disampaikan kecuali seorang yang amat yakin akan kebenaran Alquran; atau kalau tidak, maka dia adalah seorang gila. Betapa tidak demikian? Pernyataan di atas bukan saja menantang mereka yang hidup semasanya tetapi menantang dan menegaskan bahwa manusia sepanjang masa tidak mungkin akan mampu membuat semacam Alquran, walaupun mereka Bantu-rnembantu dengan mahluk lain. (M. Qurash Shihab, 1997: 4-47)
201 Mukjizat yang dalam bahasa Inggrisnya disebut Miracle adalah sebuah kata yang sudah tidak asing lagi bagi umat Islam. Mukjizat adalah kejadian (peristiwa) ajaib yang sukar dijangkau oleh kemampuan akal manusia. (Dedikbud Kamus Bahasa Indonesi, 1995: 670) Suatu hal atau peristiwa luar biasa yang terjadi melalui seseorang yang mengaku nabi, sebagai bukti kenabiannya yang ditantangkan kepada yang ragu, untuk melakukan atau mendatangkan hal serupa, namun mereka tidak mampu melayani tantangan itu.
2. Unsur-unsur Mukjizat Bertolak dari definisi di atas tampak bahwa untuk mengatakan sesuatu itu mukjizat terdapat beberapa unsur yang harus diperhatikan yaitu ; Mukjizat harus berupa peristiwa luar biasa Terdapat hal yang luar biasa tetapi tidak dikatakan sebagai Mukjiiiit karena kejadianya merupakan sesuatu yang biasa. Haltini sebagaimana peristiwa alam yang terjadi setiap hari. Kejadian luar biasa seperti halnya sihir yang tampak ajaib atau mungkin sangat ajaib tidaklah dikatakan Mukjizat karena hal tersebut dapat dipelajari. Setiap yang dikatakan mukjizat adalah menunjukkan sesuatu yang luar biasa dan keadaanya tidak dapat dipelajari. Peristiwa atau kejadian itu dikatakan Mukjizat adalah harus berupa sesuatu yang tidak disanggupi oleh selain Allah. (Said Agil Husain al-Munawwar dan Masyhur, 1994: 1) Mukjizat harus disampaikan oleh para Nabi Kejadian yang luar biasa mungkin terjadi kepada Nabi atau kepada orang yang taat beribadah kepada Allah dan bahkan mungkin terjadi kepada orang yang durhaka kepada Allah. Dari semua ini, yang terjadi kepada yang mengaku Nabi saja yang dikatakan sebagai Mukjizat. Adapun kejadian-kejadian luar biasa yang terjadi kepada seseorang yang kelak menjadi Nabi dikatakan sebagai Irhash, kepada seseorang taat kepada Allah swt. dikatakan sebagai Karamah, dan kepada seseorang yang durhaka kepada Allah swt, dikatakan sebagai lhanah (penghinaan) atau Istidraj (rangsangan
202 untuk lebih durhaka). Sesuatu hal yang penting untuk diketahui bahwa nabi Muhammad adalah Nabi terakhir. Dengan demikian tidak mungkin lagi ada mukjizat begitu juga dengan IrJuzsh. Akan tetapi KJrmmah dan Ihanah (Istidraj) mungkin saja terjadi kapanpun dan dirnanapun di Dunia mi. Mukjizat harus mengandung tantangan terhadap yang meragukan kenabian Tantangan yang dikemukakan seseorang mungkin saja dilakukan saat menjadi Nabi atau sebelum menjadi Nabi. Dalam kaitanya dengan mukjizat hanyalah tantangan yang dikemukakan saat seseorang menjadi Nabi dengan demikian, tantangan tersebut berbarengan dengan pengakuannya sebagai Nabi. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah kandungan tantangan tersebut harus sejalan dengan ucapan Nabi. Mukjizatharus merupakan tantangan yang tidak dapat Dilayaru Antara penantang dengan yang ditantang harus saling memahami. Dengan demikian dapat diperhatikan bahwa mukjizat para Nabi adalah hal-hal yang bersesuaian dengan situasi pada masanya. Untuk mendapatkan pengertian pada hal ini, lihat kembali sejarah nabi Shaleh yaitu keluarnya seekor unta yang benar-benar hidup dari batu karang dan merekapun meminum air susu unla tersebut. Dengan demikian ketertarikan mereka dengan melukis dan memahat dikalahkan oleh Mukjizat tersebut. Manakala peristiwa yang paling menakjubkan bagi kaum Firaun adalah sihir dan tidak ada tukang sihir yang lebih mumpuni dari pada yang ada pada zamannya, Allah mengutus nabi Musa as. Untuk menggugurkannya, merendahkannya, mengungkap kelemahannya, dan mencabut akarnya, sehingga orang-orang bodoh dari kaum itu serta orang-orang hina dan bodoh lain yang tumbuh dalam keadaan seperti itu pun terbungkam. [ika dia datang kepada mereka dengan membawa segala sesuatu tetapi bukan untuk melawan sihir sehingga dapat terbedakan antara argumen dan tipudaya, niscaya [iwa mereka akan berkeinginan untuk menyaksikan hal itu, akan dijadikan alsan oleh orang-orang yang berkepentingan dan hati
203 orang-orang yang lemah akan tersibukkan. Akan tetapi, Allah swt, berkehendak untuk menghentikan penyakit dan mencabut akamya, agar para pengkritik tidak mendapatkan sandaran dan jalan untuk menipu orang-orang yang lemah. ltu semua ill samping bukti-bukti dan berbagai macam tanda yang diberikan Allah kepada nabi Musa as. Demikian juga pada zaman nabi Isa as. yang paling dominan pada sanak saudara dan elit ulamanya adalah kedokteran. Sementara golongan awamnya sangat menghormati kelompok elit itu. Maka Allah swt mengutus nabi Isa as. dengan berbekalkan mukjizat kemampuan menghidupkan orang mati, sementara puncak kemampuan mereka adalah mengobati orang sakit, Juga menyembuhkan orang yang buta sejak dari lahir sementara puncak kemampuan mereka adalah menyernbuhkan sakit katarak. ltu semua di samping tanda-tanda dan berbagai macarn mukjizat lain yang diberikan Allah swt. kepadanya. [ika golongan elit saja sudah berhasil ditundukkan dengan ketaatan, hujjah (argumentasi akurat), dikenalkan letak-letak kelemahan, kekuatan dan perbedaan antara mukjizat dan tipudaya, maka lebih layak bagi golongan awamnya untuk tidak menyisakan timbunan keyakinan yang ada di dalam hatinya. Hal yang sarna juga terjadi pada masa nabi Muhammadsaw. hal yang mendominasi dan menduduki tempat teragung dalam hati adalah seni ungkap dan merangkai berbagai macam tutur kata. Pengetahuan mereka dalam hal itu tidak ada yang menandingi, Maka, ketika bahasa mereka menjadi kuat, retorika tersebar di kalangan mereka. para penyair mereka menjadi banyak dan para orator mereka mengungguli orang-orang, Allah azza lOa jalla mengutus nabi Muhammad saw. lalu menantang mereka dengan apa yang mereka tidak ragu melakuakan lebih dari apa yang dibawanya. Akan tetapi, mereka terns menerus dipukul mundur, sehingga terlihat orang-orang lemah dan awam dari kalangan mereka, sebagairnana juga tampak jelas bagi orang-orang yang kuat dan kelompok elitnya. Dernikianlah, apa yang diberikan oleh Allah kepada nabi Muhammad saw. itu merupakan hal paling menakjubkan yang pernah dikaruniakan Allah kepada seorang Nabi. Di samping itu, dia I
204 masih diberi tanda-tanda dan berbagai macam tanda bukti. segala sesuatu memiliki pintu, jalan masuk, jalan pintas, dan jalur terdekat. Di antara kebijaksanaan yang paling bijaksana adalah pengutusan setiap Nabi dengan membawa perkara yang rnampu meruntuhkan perkara yamg paling menakjubkan bagi rnereka dan merobohkan segala sesuatu yang mereka anggap paling kuat. (Issa J. Boullata, 2008, 40-42)
3. Dimensi IJaz Alquran Ada 3 segi I'jaz Alquran yaitu : Pertama, terkandungnya penggabaran tentang hal-hal gaib yang tidak mampu dilakukan oleh manusia dan tidak bisa ditandinginya misalnya, janji Allah kepada nabi Muhammad saw. Bahwa Dia akan mengunggulkan agama-Nya atas agama-agama lain. Firman Allah di dalam surah at-Taubah [9]: 33 ....
Q? ...
...
~ J
...
J....
J
J
j."'"
"J
J'
J.
....
t
-:..,
~j '-~ (f.~1 ~ )O~ ~I Ii-?J l>.l..&J~'" JAJJ-) j.:jl 0~1 ....,..... "'''' ~
J
J.A
,::.)J). ~jT Artinya:
Dialall yang Telall mengutus Rasul-Nua (dengan membawa) petunjuk (Alquran) dan agama yang benar untuk dimenangkanNya atas segala agama, ioalaupun orang-orang musyrikin tidak menyukai.
Abu Bakar Ash-Shiddik ra. setiap kali memberangkatkan pasukannya selalu mernberi tahu janji Allah itu yakni mengunggulkan agama-Nya, agar mereka berteguh hati dengan pertolongan dan yakin dengan kernenangan. Begitu pula Umar bin Khattab ra. dia berbuat serupa setiap kali para panglima perangnya rnenghadap kepadanya, seperti Sa'ad bin Abu Waqash dan para panglirna yang lain. Kedua, pemberitahuan tentang kondisi Nabi saw. sebagi seorang yang ummi, tidak dapat membaca dan menulis. Ketiga, I'jaz adalah segi yang struktur yang indah, menakjubkan dan luar biasa dalam aspek balaghah. (Issa J. Boullata, 2008, 114-117)
205 Adapun penjelasan yang mula-mula kita sebut di sini adalah pengabaran mengenai persoalan gaib dan kebenaran dari kabar tersebut yaitu seperti firman Allah di dalam surah aI-Fath [48]: 16, J.. I • "',j. ,,1,,''''' .. I , ... _J, .... (;-' , ' ... ,-"
up u~J\ (4~ ~f1-. ,~~4 ~Ii"jl
UJ ~~J.:- y1r'i l ~ ~ Jj
...
Ui~I.lP·~·lZ'l.i .: r";J;~i·k; 'r 1~';"I""f~r't~"·'i.~L~ -,. ~.' ~ ~ Y .Y ~ 01-' 'ft" ~~y. ~ Artinya:
Kata1a:znlah kepadn orang-orang Badwi yang tertinggal: "Kamu akan diajak untuk (memerangi) ksum yang mempunyai kekuatan yang besar, kamu akan memerangi mereka atau mereka menyerah (masuk: Islam), Maka jika kamu patulti (aja1a:zn itu) niscaya Allah a1a:zn memberi1a:zn kepadnmu pa1lllla yang baik dan jika kamu berpaling sebagaimana kamu Telah berpaling sebelumnya, niscaya dia akan mengazab kamu dengan azab yang pedih.
Abu Bakar dan Umar selalu mengutip janji ini untuk membakar semangat pasukannya saat berperang melawan orang Arab, Persia dan Romawi. Firman Allah di dalam surah ar-Ruurn [30]: 1-4,
.. /
~
• / 'I~' '(", r ", t.4 ~ ~~: ,'. ~ ~ <:» r-'J ~j~1 J)\ J . . {:J
'" J
,
l( . 'I~'-
iJ.J'1 R- ;J\
/ ' j~iI'~ -v- ~'" t.~ r ,'I·i ,·t.ji.& ~ ~ J':!J . ~J r.fr' ~ .r . ~
~.r1
Artinya:
Aliflaam Miim, Telah di1a:zlah1a:zn bangsa Rumaun, Di negeri yang terde1a:zt, dan mereka sesudah dikalnhkan itu akan menang, dalam beberapa tahun lagi, bagi Allah-lab urusan sebelum dan sesudah (mereka menang), dan di hari (kemenangan bangsa Rumawi) itu bergembiralah orang-orang yang beriman.
[anji ini dipegang kuat oleh Abu Bakar, dan Allah pun memenuhinya. Juga firman-Nya tentang para pahlawan perang badar, surah al-Anfal [8]: 7,
206
_'V'
,;,,(-'i......... "."....
~
..
''''-s
J
1,,,..1
J
J.}"
t:r.~l)jb~j <-~j;.JIJt:'uI4Jl1--4.r,j~
""
I
~
Artinya:
Dan (ingatlah), ketika Allah menjanjikan kepadamu bahwa salah satu dari dua golongan (yang kamu hadapi) adalall untukmu, sedang kamu menginginkan bahwa yang tidak mempunyai kekekuatan senjatalah yang untukmu, dan Allah menghendaki untuk membenarkan yang benar dengan ayat-ayat~Nya dan memusnahkan orang-orang kaftr.
Adapun segi kedua yang telah karni sebutkan, yaitu kabar tentang kisah-kisah dan sejarah-sejarah orang-orang terdahulu, yang menakjubkan bahwa hal itu berasal dari orang-orang yang menggeluti persoalan tersebut dan tidak pemah berkonsentrasi dengan dunia periwayatan. Alquran menyebut hal itu sebagai cerita dari orang yang menyaksikan dan hadir ketika peristiwa itu terjadi, sebagian dengan ini Allah berfirman di dalam Alquran surah al-Ankabut [29]: 48, }
J
.~
... ,"" ". """.
~
J J .... J ..
""
....,
} ...
}
,--:'J)b>Jlyljj":J Ijl '1'1>,':J J~ ')Jj'y ,:~ IX <-~~ IpdL:j ~
Artinya:
Dan kamu tidak pernah membaca sebelumnya (Alquran) sesuatu Kitabpun dan kamu tidak (pernah) menulis suatu Kitab dengan tangan kananmu; Andaikata (kamu pemah membaca dan menulis), benar-benar ragulah orang yang mengingkari(mu)."
Juga firman-Nya di dalam surah al-Qashash [28]: 44, -:
-I
J
.,
t ..~
J'"
_ ,
... " ,
... 'oJ
J
J~':rd~j:r~I~yJl~jl~YJI~t$d~j Artinya:
Dan tidaklah kamu (Muhammad) berada di sisi yang sebelah barai, ketika kami menyampaikan perintah kepada Musa, dan iiada pula kamu termasuk orang-orang yang menyaksikan.
Adapun kalimat dalam segi ketiga adalah yang kami jelaskan dari bentuk mukjizat yang terjadi dalam struktur syair, karangan, dan
207 tulisan. Kami telah menjelaskan segi ini dengan berbagai cara. Diantaranya kami katakan bahwa Alquran merupakan struktur yang berada di luar segi-segi struktur kalimat biasa dan bertentangan dengan gaya bahasa orasi mereka. Orang yang beranggapan demikian sarna sekali tidak membenarkan jika dirinya menerima aspek syair tidak bersajak. Juga tidak menerima kalimat yang teratur tanpa qafiyah. Hal ini karena sekelompok orang quraisy menganggap sebagai syair. Orang-orang mulhid (ateis) juga menganggap sebagai syair. Sekelompok penganut mazhab pemikiran mengatakan bahwa Alquran adalah kalimat bersajak. Bedanya hanya lebih fasih dari sajak-sajak yang biasa digunakkan oleh orang-orang Arab. Kelompok lain lagi menyebutnya sebagai kalimat yang benvaZln (berirama; mantra). (Issa J. Boullata, 2008, 119-124)
C. Arah Pengkajian I'jaz Alquran Tidak selayaknya ada yang berprasangka macam-macam ketika kami katakan bahwa Alquran merupakan mukjizat dan menantang manusia untuk membuat yang semisalnya yang kami kehendaki bukan tafsir kami tentang ungkapan dalam kalam kadim yang berdiri pada zat-Nya. Kami telah menielaskan pada pembahasan lain bahwa kalam kadim tersebut bukan mukjizat karena keberadaanya sebagai kalam kadim, karena Taurat dan Injil. sebenamya juga ungkapan dari kalam kadim. Semua ini bukan bentuk mukjizat dalam susunan dan perangkaian. Begitu pula yang lebih kecil dari ayat seperti lafal-sebagai ungkapan-ungkapan firman-Nya dan bnkan mukjizat jika berdiri sendiri. Beberapa sahabat kami berpendapat bahwa tantangan berlaku pada kalam qadim yang berdiri pada zat. Sementara yang telah diperdebatkan telah kami kemukakan sebelumnya dan karena itu banyak sekali mazhab yang lahir. Mukjizat terjadi dalam susunan huruf yang merupakan bukti dan ungkapan dari kalimatnya dan pada susunana tersebut terjadilah tantangan dan telah kami jelaskan sisi tersebut dan tata cara bagaimana
208 menggambarkan pendapat mengenai persoalan tersebut. Dan kami telah menghilangkan prasangka bahwa kalam qadim tersebut hurufhuruf yang tersusun atau huruf-huruf yang tidak tersusun atau sesuatu yang dikarang atau yang lain yang lebih tepat untuk disebutkan. (Issa J. Boullata, 2008, 134-135)
D. I'jaz al-adad Dalam buku Tafsir al-Amanali ketika mentafsirkan surah alMuddatsir, penulis menjelaskan persoalan keseimbangan kosa kata Alquran antara lain dengan menguraikan pendapat Rasyad Khalifah yang menyatakan bahwa ada rahasia di batik jumlah pengulangan kosa kata Alquran. Rasyad Khalifah memulai pembuktian idenya tersebut dengan mengulas kata bismilah yang terdiri dari 19 huruf J
~.JI
.,
/,J
~)I ~I ~
. selanjutnya dikatakan bahwa jumlah bilangan
kata-kata basmalah yang terdapat dalam Alquran tersebut walaupun berbeda-beda namun keseluruhannya habis terbagi oleh angka 19 perinciannya adalah sebagai berikut : Kata: 1. Kata (""",I) dalam Alquran sebanyak19 kali -;"
2. Allah (~I) sebanyak 2.698 kali yang merupakan perkalian lx19. 3. Ar-Rahman V.J1) sebanyak 57= 3x19. 4. Ar-Rahim k)l) sebanyak 114 =4x19. , Dari sini kemudian ia beralih pada keseimbangan-keseimbangan yang lain, tidak sedikit yang mendukung pendapatnya itu, namun tidak sedikit pula yang menentangnya. Bahkan ada yang menilai ide tersebut adalah pengaruh dan atau pengembangan dari paham orang-orang Yahudi yang kemudian diterima oleh sementara masyarakat Arab dari apa yang dinamai "Hisab al- ummal".
209 Tetapi apakah ide atau penemuan yang diungkapkan oleh Rasyad Khalifah benar-benar merupakan pengembangan dati "hisab al]ummaI" itu? jika anda ingin merinci silakan merujuk Tapir al-Amanah yang penulis sebutkan di atas. Terlepas dati penilaian pendapat Rasyad Khalifah itu, namun yang jelas AIquran sendiri telah memperkenalkan dirinya sebagai suatu kitab yang seimbang. 5urah Asy-5yura [421: 17 menyatakan bahwa,
~) ~~TJj d1..)~ ~j LD~rjJJ:~< ,:.>;jrJ) l>JT~, '"
Artinya:
'"
".
'"
Allah-lah yang menurunkan Kitdl dengan (membawa) kebenaran dan (menurunJr-.an) neraca (keadilan). dan tahukah kamu, boleh jadi hari kiamat itu (sudah) dekat?"
Secara tekstual dan kontekstuaI, ayat ini lebih tepat untuk menjadikan dasar bagi setiap penemuan ilmiah menyangkut perhitungan angka-angka dalam Alquran, walaupun kemudian dinyatakan bahwa salah satu dasar perimbangan tersebut adalah angka 19 itu sendiri. Hal itu didasarkan atas kenyataan bahwa penemuan tentang perimbangan angka-angka tidak terbatas pada angka19 namun kesemuanya dihimpun oleh dasar keseimbangan atau "al-Mizan" dalam istilah surah As-Syura di atas. Abdurrazak Naufal al-Karim dalam bukunya al-'Ijaz al-Adad alQuran aI-Karim (kemukjizatan dati segi biangan dalam Alquran) yang terdiri dari tiga jilid, mengemukakan sekian banyak contoh tentang keseimbangan tesebut, yang dapat penulisringkas sebagai berikut : a. Keseimbangan antara jumlah bilangankata dengan antonimnya. b. Keseimbangan jumlah bilangan kata dengan sinonim atau makna yang dikandungnya. c. Keseimbangan antara jumlah bilangan kata dengan jumlah kata yang menunjuk kepada akibatnya. d. Keseimbangan antara jumlah bilangan kata dengan kata penyebabnya. e. Di samping keseimbangan-keseimbargan tesebut ditemukan pula keseimbangan khusus. (M. QurashShbb, 1997: 139-142)
210 E. Kesimpulan Kata-kata dalam Alquran, dengan sejumlah pengulangannya merupakan mukjizat, jumlah kat-kata dalam Alquran yang menegaskan kata-kata yang lain ternyata jumlahnya sarna dengan jumlah kata-kata dalam Alquran yang menjadi lawan kata atau kebalikan dari kata-kata tersebut, atau di antara keduanya ada nisbah kontradiktif. Alquran tidak hanya terbatas pada ayat-ayat mulia, makna-makna, prinsipprinsip, dasar-dasar keadilannya serta pengetahuan-pengetahuan gaibnya saja, melainkan juga termasuk jumlah-jumlah yang ada dalam Alquran itu sendiri, begitu juga pengulangan kata dan hurufnya, orangorang yang mempelajari ulum Alquran sejak dulu sudah menyadari adanya fenomena tersebut. Seluruh huruf yang terdapat dalam pembukaan-pembukaan surah ini dengan tanpa berulang berjumlah 14 huruf atau separuh dari jumlah keseluruhan huruf ejaan.
Daftar Pustaka Ahmad Fuad Pasya, Dimensi Sains AI-Qur'an, cet.I, Solo: PT.Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, 2004. M. Quraish Shihab, Wawasan AI-Quran Tafsir Mauddhu'[ alas pelbagai persoaalan Umai, Bandung: Mizan, 1996. M. Quraish Shihab, Mukjizal AI-Quran, Bandung: Mizan, 1997. Dedikbud, Kamus besar bahasa Indinesia, ed II. Jakarta: Balai Pustaka, 1995. Said Agil Husain al-Munawwar dan Masyhur, Ijaz AI-Qur'an dan
Metodologi Tafs ir,1994. Issa J. Boullata, AI-Quran Yang menakiubkan, cet I Jakarta: Lentera Hati, 2008. Ahmad Syadali dan Ahmad Rafi'I, Lllumul Quran, cet. II, Bandung: CV. Pustaka Setia, 2000.
SEKILAS TENTANG PENULIS 1. Yusriana, SH, M.Hum DosenKopertis Wilayah-I Dpk. Univ. Arnir Harnzah 2. Sri Istiawati, SH, MH Dosen Kopertis Wilayah-I Dpk. Univ. Arnir Harnzah 3. Ilham Hidayah Napitupulu, SE, M.Si & Eli 5afrida, SE, M.5i
Dosen Politeknik Negeri Medan 4. Hermansyah Sembiring, SE, M.5i, Ak Dosen Universitas Negeri Medan 5. Bangun Napitupulu, SE, MSi
Dosen Fakultas Ekonorni Universitas Negeri Medan 6. Ahmad Yudhira, SE, Ak, M.5i
Dosen Fakultas Ekonorni Universitas Tjut Nyak Dhien Medan
7. Dra. Sri Mutrnainah, M.5i Dosen Fakultas Ekonomi UNIMED 8. Ir.Drs.Fatolosa Telaoembanoea, M.CE
Dosen Kopertis Wilayah-I Dpk. AMI Medan 9. Zamakhsyari Hasballah, LC, MA Dosen Fakultas Agarna Islam Undhar 10. Muhammad Aqsho, S.Pd.I, MA Dosen Fakultas Agama Islam Undhar
211
PEDOMAN PENULISAN ARTIKEL MAJALAH ILMIAH WARTA DHARMAWANGSA UNIVERSITAS DHARMAWANGSA
1. Karya ilmiah yang ditulis dalam bentuk : 1.1. Karya ilmiah hasil penelitian
Sistimatika penulisan: - Judul - Abstraksi dan disertai dengan kata kunci - Pendahuluan - Materi dan metode - Hasil pembahasan - Kesimpulan atau ringkasan - Daftar pustaka - Sekilas tentang penulis 1.2. Karya ilmiah konseptual (non penelitian).
Sistimatika penulisan : -
Judul Abstraksi dan disertai dengan kata kunci Pendahuluan Bagian inti atau permasalahan Kesimpulan atau ringkasan Daftar pus taka Sekilas tentang penulis
2. Bahasa artikel bersifat menggunakan : Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Bahasa Arab
ilmiah
7.1 ?
dapat
disampaikan
dengan
213 3. Spesifikasi penulisan sebagai berikut: Ukuran kertas kwarto Ketikan 2 spasi - [umlah halaman minimallS halaman - Tulisan yang memuat gambar/ skema, memakai ukuran kertas/paper size: 6,5}( 8,5. - Sofware: Microsoft Word - File artikel di copy ke dalam CD - Rdan print out. 4. Alamat pengiriman artikel : Redaksi Majalah Ilmiah Warta Dharmawangsa Universitas Dharmawangsa Jln. K.L.Yos Sudarso No 224 Medan Telp. 061- 6613783 Fax. 061· 6615190. http://www.dharmawangsa.ac.id E-mail: uniV®dharmawangsa.ac.id
\