MAKALAH PENDAMPING
”MARI CINTAI MASJID AL-AQSHO”
Situs : http://aqsaworkinggroup.com Email :
[email protected] Sms Center : +62 856 6971 9710 (sila SMS dengan mengetikkan INFO lalu kirimkan)
1 dari 8
بِْسِما اللِّها الّرْحَمِنا الّرِحميِم ُسْبَح اَنا الِّذ يا اأْسَر ىا بَِعْبِدِها لَْميالًاا ِمَنا الَْمْسِجِدا الَْحَراِما إاَِل ىا الَْمْسِجِدا اْلأ أْقَص ىا الِّذ يا َب اَرْكَن اا َحْولَُها لُِنِرَيُها ِمْنا آاََي اتَِن اا إاِنُّها ُهَوا الّسِمميُعا اْلَبِصميُرا
“Maha Suci Dzat yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam, dari Masjidil Harom ke Masjidil Aqsho, yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Isro 17/01).
●
Masjid Al-Aqsho, Fakta Keberkahan
Perlu diluruskan bahwa seluruh area yang dipagari oleh tembok (lihat gambar samping kiri) adalah sakral bagi muslim, dan tidak satu jengkal pun daripadanya yang boleh dijual.
●
Pengantar
Makalah ini ditujukan untuk mengungkapkan fakta tentang Masjid Al-Aqsho Mubarok, yang berada di Kota Tua Al-Quds. Bila saja kebanyakan orang tahu dengan baik tentang geografi, sejarah dan status penting situs ini, maka semua orang akan mengakui keberartiannya dan akan mempengaruhi hati seorang muslim, sehingga siap berkorban demi pembebasannya dari Zionis. Hal ini didasarkan pada sunnah Nabi Muhammad, beliau yang telah terhubung dengan tempat ini sebagaimana Nabi lainnya, yakni saat diperjalankan pada malam hari ke Al-Aqsho. Peristiwa ini menjadi landasan pembebasan Al-Aqsho dari Romawi, 15 tahun setelah wafatnya beliau, oleh sahabatnya dan para pengikutnya. Yakni orang-orang yang tahu bahwa Masjid suci ini adalah milik muslimin, di setiap waktu dan tempat, yang akan merawat kemuliaannya.
شا إاِّلأا اللَّها َ إاِنَّم اا َيْعُمُرا َمَس اِجَدا اللِّها َمْنا آاََمَنا بِ اللِّها َوالَْميْوِما اْلأ آَِخِرا َوأاَق اَما الّصَالاَةا َوآاََت ىا الّزَك اَةا َولَْما َيْخ َفَعَس ىا أاوَلِئَكا أاْنا َيُكوُنواا ِمَنا اْلُمْهَتِديَنا
“Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Alloh ialah orang-orang yang beriman kepada Alloh dan Hari kemudian, serta tetap mendirikan sholat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Alloh, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS.At-Taubah 09/18).
2 dari 8
Identifikasi
●
Masjid Al-Aqsho adalah nama semua area yang dilingkupi oleh tembok, yang posisinya terletak di sudut tenggara (timur-selatan) dari Kota Tua Al-Quds (atau dikenal juga sebagai Jerusalem). Ia
memiliki
hampir
200
bangunan
bersejarah. Yang paling dikenal adalah Kubah Batu (dengan kubah emasnya) tepat di jantung Al-Aqsho, dan Masjid Al-Qibly (dengan kubah timah hitamnya) yang berada paling selatan dan menghadap qiblat di Mekkah, Arab Saudi. Bangunan lainnya termasuk masjid kecil, kubah, mihrob, madrosah, koridor, mastaba (tanah yg ditinggikan semacam panggung), pancuran (tempat wudhu), pohon, mimbar, gerbang, sumur, perpustakaan dan semua bangunan yang berada di halaman terbuka yang dibatasi oleh tembok. ●
Area dan Ukurannya Area Masjid Al-Aqsho berbentuk semi-kotak seluas 144.000 meter persegi (14 hektar),
sekira 1/6 dari luas kota tua Al-Quds. Tembok baratnya sepanjang 491 meter, timurnya 462 meter, utaranya 310 meter dan selatannya 281 meter. Batas-batas ini tidak banyak berubah, mulai saat tempat ini dipilih pertama-kalinya sebagai tempat beribadah kepada Alloh, yakni sejak dahulu kala. Siapapun yang masuk di area ini dan melaksanakan sholat sunnah "Tahiyatul Masjid", tidak perduli di dalam masjidnya, di bawah kubah atau pohon, di atas mastaba, di lapangan atau koridor, akan mendapatkan pahala 250 kali lipat daripada sholat di tempat lain, selain Masjid Al-Harom dan Masjid Nabawy. Hal ini sebagaimana hadits berikut:
صالا َف ٌةا ِفْيا َمْسِجِدْ يا أاْفَضُلا أاْرَبِعا َصَلَواٍتا ِفْميِها َوَلِنْعَما الُْمَصّل ىا ُهَو RosululLoh shollalLohu 'alayhi wa sallam bersabda, “Satu sholat di masjidku (Masjid Nabawy) lebih utama dari empat sholat padanya (Masjid Al-Aqsho), dan ia adalah tempat sholat yang baik.” [HR.Ath-Thobroniy dalam Al-Ausath (6983 & 8230), Al-Hakim dalam AlMustadrok (8553), Al-Baihaqiy dalam Syu’abul Iman (4145). Hadits ini di-shohih-kan oleh Al-Albaniy dalam Ash-Shohihah (7/955)]. Masjid Al-Aqsho adalah masjid kedua yang dibangun dalam sejarah manusia. Hal ini sebagaimana hadits berikut :
ضا أاّوَلا َق اَلا ا اْلَمْسِجُدا اْلَحَراُما ا َق اَلا ُقْلُتا ُثّما أاّ يا َق اَلا ا ِ َي اا َرُسوَلا اللِّها أاّ يا َمْسِجٍدا ُوِضَعا ِفيا اْلأ أْر 3 dari 8
الَْمْسِجُدا اْلأ أْقَص ىا ا ُقْلُتا َكْما َك اَنا َبْميَنُهَم اا َق اَلا أاْرَبُعوَنا َسَنًةا ُثّما أاْيَنَم اا أاْدَرَكْتَكا الّصَالاُةا َبْعُدا ا َفَصلّْها َف إِ اّنا اْلَفْضَلا ِفميِه (Abu Dzar) bertanya, “Ya RosululLoh, Masjid manakah yang dibangun paling awal di muka Bumi ini?” Beliau jawab, “Masjid Al-Harom.” Kutanyakan, “Kemudian mana lagi?” Beliau jawab, “Masjid Al-Aqsho.” Kutanyakan, “Berapa lama antara keduanya?” Beliau jawab, “Empat puluh tahun, kemudian dimanapun engkau jumpai (panggilan) sholat sesudah (saat) ini maka sholatlah, sungguh ada keutamaan pada (awal waktu) nya.” [HR. Al-Bukhoriy (3155 & 3425), Muslim (520) An-Nasa’iy (690), dan Ibnu Majah (753)] Sebagai pembangun pertama adalah Nabi Adam 'alayhis Salam, yakni manusia yang diperintahkan untuk membina dasar-dasar keduanya (Masjid Al-Harom dan Masjid AlAqsho). Sekitar tahun 1.800 sebelum Masehi, Nabi Ibrohim 'alayhis salam berpindah dari Iraq ke negeri Al-Aqsho (yang dinamakan sebagai Tanah Berkah dalam Al-Quran). Beliau menyelesaikan pondasi dari Masjid Al-Harom di Mekkah, dan bersama Nabi Ishaq dan Ya`qub 'alayhimas Salam, memelihara bangunan Masjid Al-Aqsho. Fakta ini membuktikan bahwa kedua masjid ini tidak dibangun di atas sembarang gereja, kuil atau sinagog. Sekitar tahun 1.000 sebelum Masehi, Al-Aqsho dibangun kembali (dipugar) oleh Nabi Sulaiman 'Alayhis Salam. Hal ini berdasarkan hadits :
سا َس اأَلا اللَها َعّزا َوَجّلا ِخالَالأ ًا ِ أاّنا ُسَلْميَم اَنا ْبَنا َداُوَدا َصّل ىا اللُها َعَلْميِها َوَسلَّما َلّم اا َبَن ىا َبْميَتا الَْمْقِد فا ُحْكَمُها َف اأْوتَِميُها َوَس اأَلا اللَها َعّزا َوَجّلا ُمْلًك اا لَأا َيْنَبِغْيا ُ َثالا ََثًةا َس اأَلا اللَها َعّزا َوَجّلا ُحْكًم اا ُيَص اِد لأ أَحٍدا ِمْنا َبْعِدِها َف اأْوتَِميُها َوَس اأَلا اللَها َعّزا َوَجّلا ِحْميَنا َفَرَغا ِمْنا بَِن اِءا اْلَمْسِجِدا أاْنا لَأا َي اأْتَِميُها أاَحف ٌدا لأ َا َيْنَهُزُها إِالّأا الّصالا َُةا ِفْميِها أاْنا ُيْخِرَجُها ِمْنا َخِطْميَئِتِها ِكَميْوِما َولََدْتُها أاّمُه
"Sesungguhnya Sulayman bin Dawud -shollallohu ‘alayhi wa sallam-, tatkala membangun (memugar) Baytul Maqdis, ia meminta kepada Alloh tentang tiga hal: (1) dia meminta kepada Alloh 'Azza wa Jalla hukum yang mencocoki hukum-Nya, lalu ia pun diberi; (2) dia meminta kepada Alloh 'Azza wa Jalla kekuasaan yang tak pantas bagi seorangpun setelahnya, lalu ia pun diberi; (3) dia meminta kepada Alloh 'Azza wa Jalla usai memugar Masjid -Al Aqshoagar tak ada seorang pun yang datang, sedang tak ada yang mendorongnya (untuk datang) selain sholat di dalamnya, agar orang itu dikeluarkan dari kesalahan (dosa) nya, seperti hari ia dilahirkan oleh ibunya". [HR. An-Nasa’i dlm Sunan-nya (693), Ibnu Majah dlm Sunan-nya (1408), Ahmad dlm Sunan-nya (6357)] Di tahun 637M (15H), di awal kepemimpinan Islam di Jerusalem, Kholifah 'Umar bin Khoththob rodhiyallohu 'anhu membangun Masjid Qibly, di dalam area Masjid Al-Aqsho. 4 dari 8
Diantara tahun 686-710M (66-96H), Dinasti Umayyah membangun Qubah Shokhroh dan memugar Masjid Qibly juga, untuk melengkapi kemajemukan Al-Aqsho sebagaimana yang kita saksikan saat ini.
●
Bagian Terpenting dari Masjid Al-Aqsho
1).Jami' Qibly Banyak orang yang salah menamakannya sebagai "Masjid Al-Aqsho", padahal ia hanyalah bagian paling selatan dari Masjid Al-Aqsho. Ia paling dekat ke Qiblat di Mekkah, maka dinamakan Qibly. Tempat ini dahulu dibangun oleh Kholifah 'Umar bin Khoththob
rodhiyallohu
'anhu
sebagai
masjid
sederhana setelah penaklukan (tanpa perang) atas AlQuds pada tahun 15H. Bagaimanapun, bangunan yang ada saat ini adalah hasil pugaran Kekholifahan Umayyah, yakni 'Abdul Malik bin Marwan dan anaknya, Al-Walid pada tahun 86 s/d 96H. 2).Kubah Shokhroh Ini adalah bangunan yang istimewa, berbentuk oktagonal (persegi enam) dengan kubahnya dilapisi emas, ia berada di jantung Masjid Al-Aqsho. Kubah ini dibangun oleh Kholifah 'Abdul Malik selama tahun 66 s/d 86H, yang kemudian dikenal sebagai karya besar arsitektur yang menampilkan jati diri negeri muslim saat itu. Kubah ini dibangun di atas batu yang berbentuk aneh, yang mungkin sekali sebagai tempat dimana Nabi Muhammad shollalLohu 'alayhi wa sallam naik ke Jannah. Batu ini juga sebagai Qiblat bagi NabiNabi yang diutus kepada Bani Israil. Bagaimanapun, ia tak dapat diagungkan, dicium atau memiliki berkah karena Islam tidak meng-khusus-kannya (tidak seperti halnya Hajr Aswad).
●
Beberapa keutamaan Masjid Al-Aqsho
1).Masjid Al-Aqsho adalah qiblat bagi kebanyakan Nabi sebelum Nabi Muhammad, dan juga qiblat pertama Muhammad selama hampir 14 tahun. Di saat bulan ke-17 dari Hijrohnya beliau ke Madinah, beliau diperintahkan untuk membalik muka ke arah Masjid Al-Harom.
5 dari 8
سا َوالَْكْعَبُةا َبْميَنا َيَدْيِها ِ َك اَنا َرُسوُلا اللِّها َصّل ىا اللُّها َعَلْميِها َوَسلَّما ُيَصّليا َوُهَوا بَِمّكَةا َنْحَوا َبْميِتا الَْمْقِد فا إاَِل ىا الَْكْعَبِة َ َوَبْعَدا َم اا َه اَجَرا إاَِل ىا الَْمِديَنِةا ِسّتَةا َعَشَرا َشْهًراا ثُّما ُصِر
“Adalah RosululLoh ShollalLohu 'alayhi wa sallam sholat di Makkah dengan menghadap ke Baytul Maqdis, sedangkan Ka'bah diantaranya (antara Baytul Maqdis dan RosululLoh). Dan juga setelah hijroh ke Madinah selama 16 bulan. Kemudian beliau diperintahkan untuk memalingkan wajahnya ke Ka'bah.” [Ahmad dlm Sunan-nya (2836)]. 2).Al-Aqsho adalah tujuan dari perjalanan malam mu'jizat Nabi Muhammad (Al-Isro). Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran yang menyebutkan langsung namanya.
ُسْبَح اَنا الِّذ يا أاْسَر ىا بَِعْبِدِها َلْميالًاا ِمَنا اْلَمْسِجِدا اْلَحَراِما إاَِل ىا اْلَمْسِجِدا اْلأ أْقَص ىا الِّذ يا َب اَرْكَن اا َحْوَلُها لُِنِرَيُها ِمْنا آاََي اتَِن اا إاِنُّها ُهَوا الّسِمميُعا الَْبِصميُرا
“Maha Suci Dzat yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam, dari Masjidil Harom ke Masjidil Aqsho, yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Isro 17/01) Beliau berada di sana, dan semua Nabi 'alayhimus salam lalu melaksanakan sholat di belakang Nabi Muhammad shollalLohu 'alayhi wa sallam. Hal ini menekankan keberartian Masjid ini kepada semua Muslim dan para pengikut Nabi-Nabi ! 3).Masjid Al-Aqsho adalah titik dimulainya perjalanan Nabi Muhammad ke Jannah (AlMi'roj).
سا َق اَلا ِ أاّنا َرُسوَلا اللِّها َصّل ىا اللُّها َعَلْميِها َوَسلَّما َق اَلا أاتِميُتا بِ الُْبَراِقا َفَرِكْبُتُها َحّت ىا أاَتْميُتا َبْميَتا الَْمْقِد َفَرَبْطُتُها بِ الَْحْلَقِةا الِّتيا َيْربُِطا بِِها اْلأ أْنبَِمي اُءا َق اَلا ُثّما َدَخْلُتا الَْمْسِجَدا َفَصلّْميُتا ِفميِها َرْكَعَتْميِنا ُثّما َخَرْجُتا َفَج اَءِنيا ِجْبِريُلا َعَلْميِها الّسَالاما بِ إِ اَن اٍءا ِمْنا َخْمٍرا َوإاَِن اٍءا ِمْنا َلَبٍنا َف اْخَتْرُتا اللَّبَنا َفَق اَلا ِجْبِريُلا َصّل ىا اللُّها َعَلْميِها َوَسلَّما اْخَتْرَتا الِْفْطَرَةا ُثّما َعَرَجا بَِن اا إاَِل ىا الّسَم اِء
“Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Aku didatangi Buraq. Lalu aku menunggangnya sampai ke Baytul Maqdis. Aku mengikatnya pada pintu masjid yang biasa digunakan mengikat tunggangan oleh para nabi. Kemudian aku masuk ke masjid dan mengerjakan sholat dua rakaat. Setelah aku keluar, Jibril datang membawa bejana berisi arak dan bejana berisi susu. Aku memilih susu, Jibril berkata: Engkau telah memilih fitroh. Lalu Jibril membawaku naik ke langit (menuju Jannah).” [HR.Muslim dlm Mukhtashor Shohih Muslim No.60] Tuhan yang Maha Kuasa dengan tenaga Nya tentu mampu memperjalankan Nabi Muhammad shollalLohu 'alayhi wa sallam dari Makkah langsung ke Jannah. Tetapi untuk mengesankan pentingnya Al-Quds kepada muslimin, maka perjalanan tersebut (ke Jannah) justru dilakukan dari Masjid Al-Aqsho. Statusnya adalah sebagai gerbang Bumi menuju 6 dari 8
Jannah, sebagaimana yang dijelaskan oleh hadits berikut :
سا َفَق اَلا ِ أاّنا َمْميُموَنَةا َمْوَلأَةا الّنِبّيا َصّل ىا اللُّها َعَلْميِها َوَسلَّما َق اَلْتا َي اا َنِبّيا اللِّها أاْفِتَن اا ِفيا َبْميِتا الَْمْقِد ضا الَْمْنَشِرا َوالَْمْحَشِرا ائُْتوُها َفَصّلواا ِفميِها َف إِ اّنا َصَالاًةا ِفميِها َك األِْفا َصَالاٍةا ِفميَم اا ِسَواُه ُ أاْر
“Bahwasanya Maimunah maula Nabi ShollalLohu 'alayhi wa sallam bertanya, “Ya Nabi shollallohu 'alayhi wa sallam, beritahukanlah kepadaku tentang Baytul Maqdis!” Beliau bersabda, “Ia adalah bumi dibangkitkan (Mansyar) dan dikumpulkan (Makhsyar) manusia. Datangilah ia dan sholatlah padanya, maka sungguh sholat padanya adalah laksana 1.000 kali sholat di (masjid) selainnya (kecuali Masjid Al-Harom dan Masjid Nabi).” [HR.Ahmad dlm Sunan-nya No.26343, Ibnu Majah No.1397]. 5).Al-Aqsho adalah yang ketiga dari tiga Masjid mulia, yang mana muslimin digalakkan untuk melakukan perjalanan kepadanya sebagai suatu ibadah.
َمْسِجِدا الَْحَراِما َوَمْسِجِد يا َهَذاا َوالَْمْسِجِدا اْلأ أْقَص ى:َلأا ُتَشّدا الّرَح اُلا إاِّلأا اإَِل ىا َثَالاَثِةا َمَس اِجَد RosululLoh shollalLohu 'alayhi wa sallam bersabda, “Tidak boleh dikerahkan untuk mengadakan perjalanan kecuali menuju tiga masjid, yakni Masjidil Harom (di Makkah), Masjid ini -Nabawy- (di Madinah) dan Masjidil Aqsho (di Baitul Maqdis).” (Riwayat Bukhory No.1858, Muslim No.2475, Ahmad No.22728). Dua tempat penting lainnya dalam Islam adalah Masjid Al-Harom dan Masjid Nabi. Tetapi tidak sama dengan keduanya tadi, masjid Al-Aqsho bukanlah "suci” atau “harom". Dalam Islam, kedua masjid yang disebut awal adalah suci, yakni adanya larangan dalam syari'at berkenaan dengannya seperti: berburu binatang dan burung. Jadi, istilah "Harom Asy-Syarif" atau "Harom Ketiga" yang merujuk kepada Masjid Al-Aqsho adalah salah. Dalam faktanya, istilah ini dicantumkan dalam uang koin pada masa akhir khilafah Islam sebagai suatu penghormatan, tetapi memang tidak ada asal penyebutannya dalam Al-Quran maupun Al-Hadits.
●
Kondisi Masjid Al-Aqsho saat ini
Untuk waktu yang lama, Yahudi telah menggugat bahwa Masjid Al-Aqsho dibangun diatas "Kuil Yahudi". Sejak pendudukan Al-Quds oleh negara Zionis pada tahun 1967, Masjid AlAqsho beserta muslimin yang sholat di dalamnya telah menderita berbagai macam : a).Serangan berdarah dan serbuan tentara penjajah yang menyebabkan terjadinya pembunuhan massal atas lelaki, perempuan dan anak-anak, di saat mereka sholat. Salah satunya adalah pembunuhan 34 syahidin dan melukai 115 orang lainnya pada tgl. 08 Oktober 1990. 7 dari 8
b).Beberapa serangan atas bangunan Masjid Al-Aqsho, termasuk yang terkenal yakni pembakaran 21 Agustus 1969. Peristiwa ini telah merusak 1/3 bagian dalam Jami' Qibly. Juga adanya serangan beberapa bom yang dilakukan oleh ekstrimis Yahudi. c).Penyitaan beberapa bagian Masjid Al-Aqsho oleh penjajah, untuk mencegah muslimin menggunakannya, seperti Gerbang Al-Maghribah (bahkan sejak 1967 digunakan hanya untuk ekstrimis Yahudi dan para turis yang akan masuk ke lingkungan Al-Aqsho). Juga Madrosah Tankiziyya (yang telah berubah menjadi gedung militer). Tak ketinggalan Tembok Buroq (bagian dari tembok barat Al-Aqsho, yang berubah menjadi tempat suci Yahudi, yang mereka kenalkan sebagai "Tembok Ratapan"). d).Pengepungan gerbang lainnya menuju Al-Aqsho oleh tentara penjajah, yang mana mereka menghalang-halangi banyak muslimin terutama para pemuda (untuk memasuki Masjid Al-Aqsho), dengan dalih kemananan selama beberapa minggu atau beberapa bulan. e).Penggalian yang berbahaya di sekitar dan di bawah komplek Al-Aqsho oleh penjajah, dalam usahanya meruntuhkan bangunan dan menggantikannya dengan Kuil Yahudi. Yang baru saja terjadi dan besar-besaran adalah aksi penghancuran jalan naik ke Gerbang AlMaghriba mulai tgl. 06 Pebruari 2007. f).Larangan yang diterapkan oleh penjajah sejak tahun 2001, untuk semua pekerjaan renovasi dan pekerjaan perbaikan ummat Islam di lingkungan Masjid Al-Aqsho.
●
Kesimpulan Masjid Al-Aqsho adalah milik semua muslim di setiap tempat dan waktu,
sebagaimana ia juga adalah simbol persatuan dan pesan ke-Esa-an Tuhan, yang didakwahkan oleh semua Nabi yang dulu beribadah disana (Al-Aqsho). Islam adalah ajaran dakwah pamungkas, yang sama dan dibawa oleh Nabi terakhir, Muhammad shollalLohu 'alayhi wa sallam, yang membenarkan dan memerintahkan sesuai ajaran sebelumnya, serta mempercayai semua Nabi sebagai pilar keimanan. Maka semua muslim hendaknya bersedia dan bersiap diri untuk melindungi integritas tempat yang menjadi pusat Nabi-Nabi, dan menata perdamaian yang hakiki di Al-Quds, kota yang sangat dihormati oleh semua pengikut Nabi. ●
Sumber rujukan: www.foraqsa.com dan software kitab hadits terkait.
●
Revisi ke-4 pada jam 17:24 WIB tgl.16 Dzulqo'idah 1437H / 20 Agustus 2016M
8 dari 8