IMPLEMENTASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PT PERTAMINA (PERSERO)
Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I)
Oleh: MUHAMMAD SUBHI 106054102080
PROGRAM STUDI KESEJAHTERAAN SOSIAL FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431 H / 2011 M
IMPLEMENTASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT PERTAMINA (PERSERO) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakulta Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I)
Oleh:
MUHAMMAD SUBHI NIM. 106054102080
Di Bawah Bimbingan
Ahmad Zaky M.Si NIP.150411158
KONSENTRASI KESEJAHTERAAN SOSIAL FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431 H / 2010 M
SURAT PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa: 1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta. 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah dicantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta. 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.
Jakarta, 16 Maret 2010
MUHAMMAD SUBHI
ABSTRAK Muhammad Subhi Implementasi Corporate Social Responsibility CSR PT Pertamina (Persero) Indonesia berada dalam kondisi yang timpang bila dilihat melalui kacamata ekonomi. Kesejahteraan telah didistribusikan dengan tidak adil. Dalam dunia dimana tujuan badan usaha yang seolah hanya semata-mata mencapai laba, dan dalam kondisi dimana banyak negara membutuhkan investasi dalam rangka pertumbuhan ekonomi, maka tercipta peluang dimana praktek bisnis mengakibatkan kualitas hidup masyarakat digadaikan demi pencapaian laba. Perusahaan didalam menjalankan tugasnya yaitu memproduksi barang atau jasa untuk disajikannya kepada masyarakat atau konsumen, tidaklah jarang terjadi adanya konflik kepentingan antara kepentingan masyarakat umum dengan kepentingan perusahaan. Benturan kepentingan tersebut banyak terjadi baik terhadap perusahaan besar, menengah, ataupun perusahaan kecil. Seiring berjalannya waktu, wacana maupun berbagai kajian praktis dan teoritis tanggung jawab sosial perusahaan atau sekarang lebih dikenal dengan Corporate Social Responsibility CSR menjadi tema aktual yang marak dibahas oleh publik ataupun oleh para akademisi. Disisi lain perusahaan mempunyai tuntutan dan kebutuhan agar perusahaan tidak hanya mencari keuntungan, tetapi mempunyai sikap lebih arif dan bermoral, serta memperhatikan aspek sosial lingkungan sekitarnya. Melihat tanggung jawab sosial perusahaan menurut penulis sangat penting untuk diteliti, penelitian dalam skripsi ini melihat bagaimana sebuah perusahaan memberikan implementasi terhadap masalah sosial yang ditimbulkan perusahaan, oleh karena itu skripsi ini mengambil judul “Implementasi Corporate Social Responsibility CSR PT Pertamina (Persero)”. Metodelogi yang digunakan adalah kualitatif yang memungkinkan untuk mengumpulkan informasi mengenai implementasi CSR PT Pertamina (Persero) dan data-data yang diperoleh dianalisis kembali untuk lebih dikembangkan. Dalam menganalisis peneliti menggunakan metode analisis deskriptif yaitu menggambarkan bagaimana proses implementasi, implementasi yang seperti apa dan faktor pendukung dan penghambatnya. Hasil penelitian yang dilakukan di CSR PT Pertamina (Persero) adalah proses pengimplementasian yang dilakukan dengan berapa tahap yaitu mulai dari program yang diambil dari hasil keputusan rapat kerja dan pengajuan program/proposal dari luar perusahaan, lalu beberapa proses selanjutnya sampai eksekusi program dan laporan pelaksanaan. Pola implementasi yang dilakukan yaitu pemberian bantuan secara langsung dan pemberian dengan bekerja sama dengan lembaga lain/NGO. Lalu ada empat pilar yang menjadi program utama CSR PT Pertamina (Persero) yaitu pelayanan terhadap pendidikan, kesehatan, serta konservasi lingkungan infrastruktur dan bencana.Pola implementasi yang dilakukan yaitu pemberian bantuan secara langsung dan pemberian dengan bekerja sama dengan lembaga lain/NGO.
i
KATA PENGANTAR Alhamdulillah, pujian setinggi-tingginya penulis panjatkan kepada Allah SWT Tuhan semesta alam, Tuhan yang telah menjadikan langit dan bumi ini penuh dengan tanda-tanda kebesaranNnya, penguasa kehidupan dan penentu kematian atas segala anugrah, nikmat, dan petunjuk yang dikaruniakanNya sehingga penulis bisa memikirkan, merefleksikan dan menuangkan pikiran dalam bentuk tulisan ini. Shalawat dan salam semoga selalu disampaikan untuk junjungan nabi besar Muhammad Saw, beserta keluarga, sahabat dan para pengikut setianya. Suatu kenikmatan yang laur biasa yang tidak bisa diungkapkan dengan kausa kata setelah rampungnya skripsi ini. Harus diakui, dengan serba keterbatasan yang ada sangatlah berat menyelesaikan skripsi ini, akan tetapi motivasi dalam diri penulis mendongkrak semangat dan memecah hambatanhambatan yang ada. Skripsi
ini
berjudul
“Implementasi
Corporate
Social
Responsibility CSR PT Pertamina (Persero)”. Judul ini lahir dari munculnya kekaguman penulis terhadap pekerja sosial industri lalu keingintahuan melihat bagaimana Implementasi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dilakukan. kekaguman ini berlanjut pada keinginan untuk meneliti proses implementasi serta pola pengimplementasian dan bentuk implementasinya. Harapan penulis, skripsi ini dapat memberikan kontribusi positif terhadap wawasan mahasiswa secara umum, khususnya mahasiswa UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Penulis menyadari skripsi ini masih banyak kekurangan, maka kritik yang membangun tentu menjadi asupan yang sangat penting. Perlu penulis sampaikan, banyak sekali orang yang berjasa dan membantu dalam penyelesaian skripsi ini. Penulis mengucapkan terimakasih kepada kedua orang tua penulis, berkat doa dan wejangan-wejangan mereka sehingga penulis mampu menangkap sari-sari pengalaman dan memecah kebuntuan dalam menghadapi permasalahan. Kepada nenek yang selalu mendoakan penulis. kepada adik-adiku yang bahu-membahu mendorong penulis menyelesaikan skripsi ini dan keponakan Aku Kayasan yang selalu membawa semangat serta keceriaan di harihari Ku. Dukungan moril dan materil ini memberikan sumbangsih besar dalam penyelesaian skripsi ini, semoga Allah Swt membalas kebaikan dan cinta yang mereka berikan dengan balasan yang berlipat. Ucapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada: 1. Bapak Dr. Arief Subhan, Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta atas wejangannya. 2. Bapak Drs. Wahidin Saputra, selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, atas arahannya. 3. Bapak Drs. H Mahmud Jalal, MA, Pembantu Dekan II Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, atas bimbingannya.
4. Bapak Drs. Study Rizal LK, MA, Pembantu Dekan III Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, terimakasih atas motivasinya 5. Ahmad Zaky, M.Si. selaku pembimbing yang dengan tulus memberikan pengarahan, petunjuk dan motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 6. Ibu Siti Nafsiyah, MSW ketua Program Studi Kesejahteraan Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta atas arahannya. 7. Dosen-dosen Jurusan Program Studi Kesejahteraan Sosial yang telah mendidik dan memberikan dispensasi waktunya terhadap skripsi ini. 8. Kepada teman-teman, Jurusan Kesejahteraan Sosial periode 2006-2007, BEM Fakultas Dakwah periode 2010-2011, KOMFAKDA periode 20082009, AIC (Aula Insan Cita) era 2008-2009, kosan (Cak May, Dani, Adit, Fauzan, Noni, Alfi dan Angel) dan cak-cak yang lain atas perjuangannya. Akhirnya, segala kebenaran hanya milik-Nya, semoga Allah membalas jasa kebaikan mereka dengan balasan yang setimpal. Dan mudah-mudahan skripsi ini membawa angin segar terhadap berbagai permasalahan sosial yang berkembang di masyarakat. Jakarta, 16 maret 2011
DAFTAR ISI
ABSTRAK ......................................................................................................... i KATA PENGATAR .......................................................................................... ii DAFTAR ISI ..................................................................................................... v DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... vii BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1 B. Pembatasan Masalah dan Rumusan Masalah .............................. 8 1. Pembatasan Masalah ............................................................. 8 2. Rumusan Masalah ................................................................. 8 C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian .................................. 8 1. Tujuan Penelitian .................................................................. 8 2. Manfaat Penelitian ................................................................ 8 D. Metodologi Penelitian ................................................................. 9 1. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................ 9 2. Pendekatan dan Jenis Penelitian ........................................... 10 3. Teknik Pengumpulan Data ................................................... 10 4. Teknik Analisis Data ............................................................ 11 5. Keabsahan Data .................................................................... 11 6. Teknik Analisis Data ............................................................ 13 7. Keabsahan Data .................................................................... 13 E. Pedoman Penulisan Skripsi ......................................................... 14 F. Tinjauan Pustaka ......................................................................... 14 G. Sistematika Penulisan ................................................................. 14
BAB II LANDASAN TEORI A. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ........................................... 16 1. Definisi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ........................ 17 2. Konsep Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ........................ 20 B. Ruang Lingkup Tanggung Jawab Sosial Perusahaan/CSR ......... 22 1. Implementasi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan/CSR ...... 22 2. Pemangku Kepentingan / Stakeholders Perusahan ............... 29 BAB III PROFIL CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT PERTAMINA (PERSERO) A.
Profil PT Pertamina (Persero) ..................................................... 32
B.
CSR PT Pertamina Persero ......................................................... 38 1. Sejarah CSR PT Pertamina Persero ..................................... 39 2. Program-program CSR PT Pertamina (Persero) ................... 40
BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS A. Proses Implementasi CSR PT Pertamina (Persero) .................... 42 B. Implementasi Program-program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Pertamoina (Persero) .................................................. 46 1. Identifikasi Model Corporate Soicial ResponsibilityCSR PT Pertamina (Persero) ............................................................... 46 a. Model Implementasi Kerjasama Program ....................... 47 b. Model Implementasi Secara Langsung............................ 54 2. Implementasi Program ......................................................... 61 a. Bidang Pendidikan ........................................................... 61 b. Bidang Konservasi Lingkungan ...................................... 68 c. Bidang Kesehatan ............................................................ 71 d. Bidang Infrastruktur dan Bencana ................................... 74 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ................................................................................. 79 B. Saran-saran .................................................................................. 80 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
1. Gambar 1 Triple Bottem Line ........................................................................ 19 2. Gambar 2 Logo Pertamina (Persero) dari Masa Ke Masa.............................. 31 3. Gambar 3 Struktur Organisasi PT Pertamina (Persero) ................................. 36
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Permasalahan sosial yang banyak berkembang di dalam masyarakat memerlukan perhatian untuk diatasi, masalah yang paling kontras terutama masalah kemiskinan, masalah ini telah menjadi salah satu masalah paling serius di belahan dunia manapun, di negara maju dan apalagi di negara berkembang. Menurut data statistik, kemiskinan di Indonesia pada tahun 2010 sebanyak 13,33% dari 237,56 juta jiwa, walaupun ada penurunan jumlah penduduk miskin dari tahun 2009 yang berjumlah 14,15% namun hal ini masih menjadi permasalahan yang paling mendesak yang harus ditangani oleh pemerintah.1 Dewasa ini, di tengah-tengah masyarakat yang sedang mengalami permasalahan sosial, muncul pula pembangunan gedung-gedung tinggi dan pabrik-pabrik, hal ini bukan menjadi penyelesaian bagi kesejahteraan masyarakat, tetapi malah menimbulkan masalah sosial baru, bahkan perusahaan sering sekali menjadi kontroversi dari masyarakat. Indonesia berada dalam kondisi yang timpang bila dilihat melalui kacamata ekonomi. Kesejahteraan telah didistribusikan dengan tidak adil. Dalam dunia dimana tujuan badan usaha yang seolah hanya semata-mata mencapai laba, dan dalam kondisi dimana banyak negara membutuhkan investasi dalam rangka
1
Data statistik BPS 2010 jumlah masyarakat miskin di Indonesia
1
2
pertumbuhan
ekonomi,
maka
tercipta
peluang
dimana
praktek
bisnis
mengakibatkan kualitas hidup masyarakat digadaikan demi pencapaian laba.2 Perusahaan didalam menjalankan tugasnya yaitu memproduksi barang atau jasa untuk disajikannya kepada masyarakat atau konsumen, tidaklah jarang terjadi adanya konflik kepentingan antara kepentingan masyarakat umum dengan kepentingan perusahaan. Benturan kepentingan tersebut banyak terjadi baik terhadap perusahaan besar, menengah, ataupun perusahaan kecil.3 Bentrok kepentingan sering terjadi terutama dalam hal yang timbul karena faktor yang mempengaruhi masyarakat oleh perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. Dalam menjaga moralitas, perusahaan bertanggung jawab kepada banyak pihak yang berkepentingan karena hal ini merupakan “hal yang harus dilakukan” terutama berdasarkan pada nilai-nilai keagamaan atau beberapa tanda moral yang diyakini atau tindakan dinilai berdasarkan pada apa yang dianggap baik oleh masyarakat secara umum.4 Keyakinan bahwa perusahaan sebaiknya dioperasikan dengan cara-cara responsif secara sosial untuk kepentingan seluruh pemangku kepentingan adalah keyakinan bahwa perusahaan akan berprilaku secara etis.5 Dewasa ini dalam dunia bisnis, para pebisnis memprioritaskan peningkatan laba, seperti apa yang banyak dikatakan para pembisnis “Busines of the Busines is Busines” pandangan ini seperti dikatakan oleh Milton Friedman dan ekonom neoklasik lainnya. Sebagian berpendapat bahwa dengan meningkatnya kemakmuran perusahaan maka akan 2
Jimi Tanaya, Tanggung Jawab Sosial Korporasi (corporate social responsibility)Sebuah Pengantar, The Business Watch Indonesia, (Surakarta Juni 2004) Cet-Pertama, h.11 3 Drs. H. Indriyo Gitosudarmo, Manajemen Strategis, (Yogyakarta: BPFEYOGYAKARTA, April 2001), Cet-Pertama, h. 165 4 J. David Hunger & Thomas L. Wheelen, Manajemen Strategis, (Andi Yogyakarta, 2001, 2003), Edisi II, h.79 5 John A. Pearce II and Richrad B. Robinso Jr, Managemen Strategis “formulasi, implementasi, dan pengendalian” (Salemba Empat, 2007), Edisi.10, h.87
3
secara otomatis membawa kemakmuran bagi masyarakat banyak karena produk yang lebih efisien maupun murah. Akan tetapi fakta membuktikan bahwa - seperti yang digariskan Kofi Annan - kekayaan memang meningkat drastis, namun hanya pada sekelompok orang sementara jurang kekayaan antara miskin kaya semakin melebar akibat distribusi kekayaan yang tidak merata.6 Dampak negatif dari para pelaku bisnis dari aspek dan sudut pandang apapun baik dari produksi di hilir hingga ke hulu, baik dari perlakuan kepada buruh, keluarga buruh, maupun yang membentang dari masyarakat sekitar perusahaan, konsumen, pemerintah, dan yang paling penting terhadap lingkungan sekitar serta lingkungan yang dipengaruhi oleh produk yang banyak dihasilkan. Seiring berjalannya waktu, wacana maupun berbagai kajian praktis dan teoritis tanggung jawab sosial perusahaan menjadi tema aktual yang marak dibahas oleh publik ataupun oleh para akademisi. Disisi lain perusahaan mempunyai tuntutan dan kebutuhan agar perusahaan tidak hanya mencari keuntungan, tetapi mempunyai sikap lebih arif dan bermoral, serta memperhatikan aspek sosial lingkungan sekitarnya. Fenomena tanggung jawab sosial perusahaan baru muncul 30 tahun terakhir. Kemajuan industri setelah Perang Dunia II dan munculnya negara sebagai aktor dalam peningkatan kualitas hidup menimbulkan berbagai macam isu yang justru merusak kualitas sosial.7 Terjadi perubahan sikap para ahli dan mengambil keputusan terhadap peran bisnis dan unit pemerintah dalam kaitannya dengan efek sosial yang
6
Jimmy Tanaya, “Tanggung Jawab Sosial Korporasi Corporate Social Responsibility Sebuah Pengantar, h.43 7 Sofyan Syafri Harapan, Manajemen konteporer, (Jakarat PT Raja Grafindo Persada 1996), Cet-Pertama, h.320
4
ditimbulkannya, sejalan dengan kemunculan itu perusahaan memiliki tanggung jawab sosial yang didorong oleh fenomena alamiah, kesadaran sosial, kesadaran pimpinan, dan tuntutan masyarakat. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan adalah sebuah konsep yang hidup karena desakan masyarakat atas prilaku perusahaan yang mengabaikan tanggung jawab sosial seperti perusakan lingkungan, eksploitasi sumber daya alam, dan penindasan yang dilakukan kepada buruh. Dalam Undang-undang Perseroan Terbatas No.40 tahun 2007, disebutkan bahwa Perseroan Terbatas yang menjalankan usaha di bidang dan/atau bersangkutan dengan sumber daya alam wajib menjalankan tanggung jawab sosial dan lingkungan (Pasal 74 ayat 1). Tetapi dalam pasal ini belum disebutkan secara rinci dana yang harus dikeluarkan oleh perusahan untuk CSR (corporate social responsibility) serta sangsi bagi yang melanggar8 Dalam pandangan Islam sudah selayaknya manusia sebagai salah satu penghuni muka bumi ini untuk senantiasa merawat, melestarikan serta menjaga lingkungan/bumi dari hal-hal negatif yang dapat merusak alam semesta. Paling tidak mengurangi terjadinya bencana yang disebabkan oleh ulah tangan-tangan manusia dan kelalian-kelalainya yang berakibat fatal.9 Persepsi tentang tanggung jawab sosial perusahaan yang ada di Indonesia terkesan kurang serius - terlihat dalam hasil survey 226 perusahaan di 10 kota yang dilakukan oleh PIRAC mulai dari bulan Juli hingga oktober 2002 perusahaan lebih dominan bagaimana perusahaan memperoleh laba/keuntungan yang sebesar-besarnya. Meski secara normatif, lebih dari separuh perusahaan yang 8 9
Edi Suharto, CSR corporate sosial responsibility, Audit, 2008. Agus Mustofa Menuai Bencana, (Surabaya: PADMA press 2005), h.236
5
menjadi responden mengakui adanya tanggung jawab sosial yang harus diemban perusahaan, namun di sisilain ada pemahaman yang kurang sempurna dikalangan dunia usaha mengenai tanggung jawab sosial.10 Seharusnya perusahaan harus mengkaji dan merespon pemasalahan yang sedang dihadapi masyarakat, khususnya masyarakat yang berada di daerah operasi perusahaan. Hal ini yang akan memicu hubungan harmonis antara lingkungan, masyarakat dan membantu mensinegriskan program-program pemerintah. Hal ini dikarnakan fungsi struktur sosial dalam kehidupan masyrakat, maka secara psikologis anggota masyarakat merasa ada batas-batas tertentu dalam setiap melakukan aktifitasnya. Dalam keadaan demikian norma-norma dan nilainilai kemasyarakatan paling tidak dapat berfungsi sebagi pembatas dalam berprilaku agar tidak melanggar batas-batas hak dari anggota masyarakat lain.11 Ada beberapa hal, bagaimana fungsi tanggung jawab sosial perusahaan yaitu bagaimana memperkuat dan memelihara integritas sosial (kepercayaan dan penerimaan sosial) melalui dukungan masyarakat dan pemerintah terhadap dunia usaha, sehingga dunia usaha mampu sustainable (berkelanjutan). Bagaimana perusahaan juga dapat mencegah, mengurangi dan mengendalikan dampak sosial atas pendirian dunia usaha dilingkungan masyarakat dan lingkungan alam. Kepedulian dunia usaha juga harus berbasis lingkungan serta memperkuat
10
Zaim Saidi dan Hamid Abidin sumbangan sosial perusahaan (PIRAMEDIA, Juni 2003), Cet- Pertama, h.3-5 11 Abdulsyani Sosiologi Skematika, Teori dan Terapan, (Bumi Aksara, April 1994) Cet – Pertama, h.70
6
masyarakat peduli di kalangan dunia usaha yang menjamin kemampuannya untuk menyelesaikan masalah sosial di lingkungan eksternal.12 Ide tanggung jawab sosial ini dimaksudkan bahwa perusahaan tidak hanya punya tanggung jawab ekonomi dan hukum, tetapi juga tanggung jawab tertentu terhadap sosial diluar kewajiban utamanya. Perusahaan harus punya perhatian terhadap politik, dalam kesejahteraan masyarakatnya, dalam memperbaiki pendidikan, dalam mensejahterakan karyawan, dan hal lain yang bersangkut paut dengan itu.13 Dari apa di jelaskan di atas bagai mana perusahaan harus memiliki tanggungjawab sosial perusahaannya, hal ini dipicu adanya dampak yang di tumbulkan perusahaan kepada masyarakat. Dalam hal ini CSR sebagai model kelembagaan yang didirikan langsung oleh perusahaan yang menjalankan program dalam menyalurkan dana sosial .perusahaan memiliki prisip atas tanggung jawab sosial dunia usaha. Sebagai suatu organisasi ekonomi perusahaan berada dan ada di tengah masyarakat, perusahaan tumbuh berkembang dan dikembangkan oleh masyarakat. Mengingat peran perusahaan yang mempunyai tujuan untuk memperoleh keuntungan, namun disatu sisi perusahaan juga harus menjalin hubungan harmonis dengan masyarakat, maka fungsi prinsip tanggungjawab sosial perusahaan menjadi semakin penting untuk diperhatikan dan diimplementasikan.14
12
Buletin tanggung jawab sosial dunia usaha, Direktorat Peningkatan Peran Kelembagaan Sosial Masyarakat dan Kemitraan Direktorat Jendral Pemberdayaan Masyarakat Departemen Sosial, h.9 13 Sofyan Syafri Harapan, Manajemen konteporer, h.325 14 Hasyim Purba, Implementasi Prinsip corporate social responsibility (CSR) dalam sistem hukum Indonesia Abstrak.
7
implementasi tanggung jawab sosial dunia usaha ini adalah bagaimana satu perusahaan bisa menjalankann tanggung jawab sosial perusahaannya serta apa saja yang telah dilakukannya. Pengalaman menunjukan bahwa telah banyak dunia usaha yang melaksanakan tanggung jawab sosial melalui berbagai kegiatan, meskipun dengan pola yang berbeda-beda. Kegiatan tersebut sering dilakukan dengan cara-cara karikatif, tradisional dan konvensional. Yang menjadi persoalan adalah bagaimana mengembangkan tanggung jawab sosial dunia usaha menjadi professional dan berkelanjutan,
sehingga
menghasilkan
suatu
kemitraan
yang
saling
menguntungkan. Dari apa yang telah diuraikan diatas penulis bermaksud mengadakann penelitian ilmiah yang akan dilaksanakan di CSR PT Pertamina (Persero) karena PT Pertamina adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang eksploitasi minyak dan gas dimana setiap Perusahaan Terbuka PT seperti dijelaskan diatas dalam Undang-undang Perseroan Terbatas No.40 tahun 2007, - dewsa ini CSR adalah trend sebuah bagian yang didirikan perusahaan untuk menjalankan tanggung jawab sosial perusahaan- yang akan dituangkan dalam skripsi yang berjudul : “IMPLEMENTASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT PERTAMINA (PERSERO)”
8
B. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah Berdasarkan pada uraian di atas, maka penulis akan melakukan penelitian yang berfokus pada implementasi tanggung jawab sosial perusahaan atau CSR PT. Pertamina Persero. 2. Perumusan Masalah Dari batasan masalah tersebut dapat dilihat sejumlah masalah yang memungkinkan dapat dijelaskan dalam penulisan skripsi ini. Penulis akan merumuskan dalam permasalahan diantaranya : a. Bagaimana
CSR
PT
Pertamina
Persero
Mengimplementasikan
program-programnya dan apa saja Implementasinya?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian a. Untuk mengetahui proses CSR dalam mengimplementasikan tanggung jawab sosial perusahaannya. b. Untuk mengetahui program yang telah diimplementasikan oleh CSR. 2. Manfaat Penelitian a. Segi Akademis 1) Penelitian ini dapat menambah wawasan penulis, berkaitan dengan konsep dan metodologinya 2) penelitian
ini
dapat
memberikan
masukan
bagi
pengembangan penelitian serupa dimasa yang akan datang.
9
3) Hasil penelitian ini diharapkan kiranya dapat menjadi dokumen perguruan tinggi yang berguna untuk menjadi rujukan bagi masyarakat yang konsenterasi pada studi sosial dalam dimensi Corporate Social Responsibility (CSR) b. Segi Praktis 1) Bahan masukan bagi instansi atau perusahaan yang menjalankan Corporate Social Responsibility (CSR).
D. Metodologi Penelitian 1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini mengembil lokasi di Corporate Social Responsibility (CSR) PT Pertamina (Persero), yang beralamat di Jalan Merdeka Timur, Kel. Gambir, No. 1A, Jakarta Pusat 10110. Pemilihan lokasi tersebut didasari oleh pertimbangan: a. Lokasi penelitian mudah dijangkau oleh peneliti. b. Adanya keingintahuan penulis terhadap bagaimana perusahaan menjalankan prinsip tanggung jawab sosial perusahaannya, dan juga sebagai penambahan pemahaman dan wawasan penulis dalam kajian tanggung jawab sosial perusahaan. c. Waktu penelitian dimulai tanggal 10 Januari s/d 03 Maret 2011 ditambah dengan waktu penelitian praktikum II pada tanggal 2 November 2009 s/d 5 Januari 2010.
10
2. Teknik Pemilihan Subyek Penelitian Sesuai dengan karakteristik penelitian kualitatifteknik pemilihan responden dalam penelitian ini adalah purposive sampling15 yang memeberikan keleluasaan kepada peneliti dalam menyeleksi responden yang sesuai dengan tujuan penelitian. Yang penting disini bukan jumlah respondennya melainkan potensi dari tiap kasus untuk memberikan pemahaman teoritis yang lebih baik mengenai aspek yag dipelajari. Tipologi Responden CSR PT Pertamina Persero No 1.
Nama Julian Iskandar
Pertanyaan Dampak Corporate Social Responsibility
Div. Inverioment CSR dan Strategi 2.
Jumlah
1 org
Iwan
Latarbelakan Didirikan Corporate Social
Staff. CSR
Responsibility PT Pertamina (Persero), 1org dan Konsep CSR
3. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan tahapan proses implementasi yang dilaksanakan oleh CSR PT Pertamina (Persero). Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini memakai pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif ini peneliti gunakan dengan beberapa pertimbangan, yaitu pendekatan kualitatif bersifat luwes, tidak terlalu rinci, tidak lazim dalam mendefinisikan suatu konsep, serta memberi kemungkinan bagi perubahan-perubahan manakala ditemukan fakta yang
15
Leksi J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung PT Remaja Rosdakarya, September 2000) Cet. Ke-13, h. 224
11
lebih mendasar, menarik dan unik bermakna di lapangan.16 Data yang dikumpulkan berupa kata-kata, kalimat atau gambar yang memiliki arti lebih dari pada sekedar angka atau frekuensi.17 Selain itu, melalui pendekatan kualitatif ini penulis berharap dapat menggambarkan dan menganalisis bagaimana CSR PT Pertamina (Persero) mengimplementasikan program-programnya. Karena itulah, jenis penelitian ini sendiri mempunyai misi yaitu meleihat program dan proses pengimplementasiannya. 4. Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini, maka peneliti menggunakan penelitian lapangan (field reaserch). Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi dua macam, yaitu data primer dan data sekunder. a. Data Primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari subyek penelitian, yaitu dari 2 orang struktural yang berada di CSR PT Pertamina (Persero), b. Data Sekunder, yaitu data yang peneliti peroleh baik berupa dokumen, arsip-arsip, memo atau catatan tertulis lainnya maupun gambar atau benda peninggalan yang berkaitan dengan penelitian.18 Data sekunder ini penulis peroleh dari laporan tahunan PT Pertamina (Persero) 20092010, media masa, jurnal buku-buku dan lain-lain. 5. Teknik Pengumpulan Data a. Pengumpulan Data dengan Wawancara (Skunder) 16
Burhan Bungin, Analisis Data Penelitian Kualitatif (Jakarta PT Grafindo Persada, 2003), Cet.ke-2, h. 39. 17 Heribertus B. Sutopo, metodologi Penelitian Kualitatif: Metodologi Penelitian Untuk Ilmu-Ilmu Sosial dan Budaya(Surakarta: Universitas Sebelas Maret, 1996), h. 36. 18 Ibid, h. 51
12
Wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi ini dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Seperti ditegaskan oleh Lincon dan Guba antara lain, mengkonstruksi mengenai orang, kejadian, kegiatan, organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan, kepedulian dan yang dialami masalalu.19 Peneliti melakukan wawancara jenis baku terbuka, jenis wawancara
ini
adalah
jenis
wawancara
yang
menggunakan
seperangkat pertnyaan baku. Urutan pertanyaannya, kata-katanya, dan penyajiannyapun sama untuk setiap responden.20 Wawancara demikian digunakan jika dipandang sangat perlu untuk mengurangi sedapat-dapatnya variasi yang bisa terjadi antara seorang yang wawancarai dengan yang yang lainnya. b. Pengumpulan Data dengan Observasi Observasi adalah pengamatan dari sumber data, dalam hal ini peneliti datang ketempat yang diamati, tetapi tidak ikut dalam kegiatan tersebut, tetapi melakukan pengamatan langsung bagaimana perusahaan menjalankan tanggunggung jawab sosial perusahaannya. c. Studi Dokumen (Primer) Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Studi dokumen merupakan perlengkapan dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif. Maksud pengumpulan dokumen ialah untuk memperoleh kejadian nyata 19 20
Leksi J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif h. 135. Ibid., h. 136
13
tentang situasi sosial dan arti berbagai faktor di sekitar subjek penelitian. 6. Teknik Analisis Data Sesuai dengan subjek penelitian Prinsip Tanggung Jawab Sosial Perusahaan, maka hal tersebut akan dikemukakan disini bahwa, analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan di pelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah difahami oleh diri sendiri maupun orang lain. 7. Keabsahan Data Keabsahan data adalah, data yang diperoleh data yang telah teruji dan valid, dalam hal ini peneliti menulis keabsahan data di ujikan lewat diskusi atau sharing terhadap teman sejawat, referensi teori dan melihat realitas sosial serta tentang isu-isu yang sedang berkembang, oleh karena itu peneliti melakukan perbaikan-perbaikan untuk mendapatkan data yang relevan. Selain itu teknik untuk keabsahan data ada beberapa cara: a. Triangulasi sumber berarti, untuk mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda dengan teknik yang sama.21Sebagai gambaran atas data yang telah dikumpulkan dari sumber yang berbeda sebagai cara perbandingan data yang didapat dari observasi dan wawancara. Penulis
21
Sugiono Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung CV Alvabeta, Agustus 2007), Cet-ke5, h. 83
14
melakukan wawancara dari informan yang satu ke informan yang lain, dan melakukan wawancara terhadap hasil dari observasi.
E. Pedoman Penulisan Skripsi Untuk tujuan mempermudah, teknik penulisan yang dilakukan dalam skripsi ini merujuk pada buku ”Pedoman Penulisan Karya Ilmiah” yang ditertbitkan oleh CeQda UIN Jakarta 2008.
F. Tinjauan Pustaka Dalam penelitian ini, penulis melakukan tinjauan pustaka pada skripsi yang berjudul “Pendayagunaan Dana CSR PT. Bank Negara Indonesia (Persero)Tbk Melalui Program Mitra Binaan, yang disusun oleh Khilada Kholishoh mahasiswi Jurusan Manajemen Dakwah 2004 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan skripsi yang berjudul “Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Sebagai Basis Pengembangan Masyarakat (Kasus Community Development Center Telkom)” yang di susun oleh Misbahul anwar Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam 2008 UIN Syarifhidayatullah Jakarta. Melakukan tinjauan pustaka pada skripsi tersebut merupakan ketertarikan penulis dalam studi Pendayagunaan dana CSR. Apa yang dilakukan penelitian skripsi ini tentu menjadi bahan perbandingan terhadap skripsi tersebut. G. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan ini terdiri dari lima bab, yang terdiri sebagai berikut:
15
BAB I
Pendahuluan, berisi tentang latar belakang masalah, pembatasan masalah, dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, serta sistematika penulisan.
BAB II
Landasan CSR/tentang
Teori,
yang
tanggung
terdiri jawab
dari sosial
pertama
pengertian
perusahaan,
kedua
implementasi CSR ketiga kemitraan serta berkelanjutan keempat stakeholder / Pemangku Kepentingan. BAB III
Gambaran Umum Corporate Social Responsibility CSR PT Pertamina Persero, meliputi latar belakang berdirinya CSR Pertamina. Visi dan Misi CSR, Struktur Organisasi, fungsi dan divisi yang bergerak di CSR PT Pertamina.
BAB IV
Hasil Penelitian, merupakan bentuk analisa tentang Implementasi tanggung jawab sosial yang dijalankan PT Pertamina Persero dan hasil dari implementasi tanggung jawab sosial PT Pertamina Persero.
BAB V
Penutup, dalam hal ini akan ditarik beberapa kesimpulan dari pemikiran sebelumnya serta saran-saran sebagai bentuk hasil dari analisa dalam penelitian penulis.
BAB II LANDASAN TEORI
A. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tanggung jawab menurut bahasa adalah “keadaan wajib menanggung segala sesuatunya (kalau terjadi apa-apa boleh dituntut, diperkarakan, dipersalahkan dan sebagainya)”. Tanggung Jawab Sosial dalam konteks makro adalah untuk menenetukan proses sejalan dan sistematis dengan usaha-usaha masyarakat, konsumen dan pemerintah. Pemerintah bisa membantu agar distribusi lebih universal dan seimbang, dengan cara menghilangkan batasan-batasan terhadap aliran gagasan, mengurangi kebingungan masyarakat dan mendukung debat publik serta memberikan aturan hukum atas pelanggaran yang dilakukan.1 Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau CSR adalah suatu konsep bahwa organisasi, khususnya
perusahaan adalah memiliki suatu tanggung jawab
terhadap konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan. CSR berhubungan erat dengan "pembangunan berkelanjutan", di mana ada argumentasi bahwa suatu perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata berdasarkan faktor keuangan, misalnya keuntungan atau deviden melainkan juga harus berdasarkan konsekuensi sosial dan lingkungan untuk saat ini maupun untuk jangka panjang.2
1
http://ekawenats.blogspot.com/2007/01/teori-tanggung-jawab-sosial.html.( diakses pada hari kamis tannggal 20 januari 2011) 2 http://id.wikipedia.org/wiki/Tanggung_jawab_sosial_perusahaan. (diakses hari kamis tanggal 20 januari 2011 jam 11:38)
16
17
1.
Definisi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tanggung jawab sosial perusahaan atau biasa dikenal dengan corporate
sosial responsibility (CSR) adalah sebuah pendekatan dimana perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dalam operasi bisnis mereka dan dalam interaksi mereka dengan para pemangku kepentingan (stakeholders) berdasarkan prinsip kesukarelaan dan kemitraan. Beberapa nama lain yang memiliki kemiripan atau bahkan sering diidentikkan dengan CSR ini antara lain Pemberian/Amal Perusahaan (Corporate Giving/Charity), Kedermawanan Perusahaan (Corporate philanthropy), Relasi Kemasyarakatan Perusahaan (Corporate Community/Public Relations), dan Pengembangan Masyarakat (Community Development). Keempat nama itu bisa pula dilihat sebagai dimensi atau pendekatan CSR dalam konteks Investasi Sosial Perusahaan (Corporate Social Investment/Investing) yang didorong oleh spectrum motif yang terentang dari motif “amal” hingga “pemberdayaan”3 Pengertian lain juga dikemukakan oleh Schermerhorn (1993) memberi definisi tanggung jawab sosial perusahaan sebagai suatu kepedulian organisasi bisnis untuk bertindak dengan cara-cara mereka sendiri dalam melayani kepentingan organisasi dan kepentingan publik eksternal.4 Bambang Ruditio mendefinisikan tanggung jawab sosial perusahaan sebagai nilai dan standar yang dilakukan berkaitan dengan beroperasinya perusahaan.5
3
Being Bedjo Tanudjaja, Perkembangan Corporate Social Responsibility di Indonesia (E-Book), h.93 4 Edi Suharto, Pekerja Sosial di Dunia Industri memperkuat tanggung jawab sosial perusahaan, (Bandung: Refika Aditama 2007), h.102 5 Bambang Ruditio,dkk, Corporate Social Responsibility, Jawaban Bagi Model Pembangunan Indonesia Masa Kini, (Jakarta: ICSD, 2003), h. 67
18
The International Organization of Employers (IOE) mendefinisikan CSR sebagai,
"initiatives
by
companies
voluntarily
integrating
social
and
environmental concerns in their business operations and in their interaction with their stakeholders. Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa pertama "CSR merupakan tindakan perusahaan yang bersifat sukarela dan melampaui kewajiban hukum terhadap peraturan perundang-undangan negara. Kedua, definisi tersebut memandang CSR sebagai aspek inti dari aktifitas bisnis di suatu perusahaan dan melihatnya sebagai suatu alat untuk terlibat dengan para pemangku kepentingan.6 Definisi yang diterima luas oleh para praktisi dan aktivis CSR adalah definisi menurut The World Business Council for Sustainable Development yaitu bahwa CSR merupakan suatu komitmen terus-menerus dari pelaku bisnis untuk berlaku etis dan untuk memberikan kontribusi bagi perkembangan ekonomi sambil meningkatkan kualitas hidup para pekerja dan keluarganya, juga bagi komunitas lokal dan masyarakat pada umumnya. Dari definisi ini kita melihat pentingnya ‘sustainability’ (berkesinambungan / berkelanjutan), yaitu dilakukan secara terusmenerus untuk efek jangka panjang dan bukan hanya dilakukan sekalisekali saja. Konsep CSR dengan demikian memiliki arti bahwa selain memiliki tanggung jawab untuk mendatangkan keuntungan bagi para pemegang saham dan untuk menjalankan bisnisnya sesuai ketentuan hukum yang berlaku, suatu perusahaan juga memiliki tanggung jawab moral, etika, dan filantropik. Pandangan tradisional mengenai perusahaan melihat bahwa tanggung jawab
6
Ibi,. h.68
19
utama (jika bukan satu-satunya) perusahaan adalah semata-mata terhadap pemiliknya, atau para pemegang saham.7 Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa perusahaan mempunyai tanggung jawab terhadap lingkungan atau para pemangku kepentingan perusahaan, model tanggung jawab sosial dilakukan oleh perusahan dengan model dan cara-cara tersendiri. Tanggung jawab sosial perusahaan adalah suatu tindakan atau konsep yang dilakukan oleh perusahaan sebagai bentuk tanggung jawab mereka terhadap sosial atau lingkungan sekitar dimana perusahaan itu berada. Contoh bentuk tanggung jawab itu bermacam-macam, mulai dari melakukan kegiatan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan perbaikan lingkungan, pemberian beasiswa untuk anak tidak mampu, pemberian dana untuk pemeliharaan fasilitas umum. Dana sosial ini paling tidak diberikan kepada masyarakat yang berada di luar perusahaan. Sumbangan perusahaan merupakan pernyataan palsafah manajemen yang memberikan keuntungan pertama kepada manusia dalam melaksanakan suatu bisnis. Falsafah ini menyadari bahwa perusahaan mempunyai tanggung jawab sosial guna meningkatkan kesejahteraan, kesehatan, pendidikan, serta kehidupan kemasyarakatan dan kebudayaan mereka yang bekerja untuk, membeli dari, menanamkan modal di, menyediakan dan mendistribusaikan untuk itu.8
7
Holy K. M. Kalangit, SH, Konsep Corporate Social Responsibility, Pengaturan dan Pelaksanaannya di Indonesia. (2 February 2009) 8 Frazier Moore HUMAS Membangun Citra dengan Komunikasi (Bandung PT Remaja Rosdakarya,2005), h.637
20
2.
Konsep Tanggung Jawab Sosial Perusahaan / CSR Menurut Archie B. Carrol secara konseptual, tanggung jawab sosial
perusahaan yang didasari tiga prinsip dasar yang dikenal dengan istilah triple bottom lines yaitu 3P:9
Gambar 1. Triple Bottom Lines
a. Profit. Perusahaan harus tetap berorientasi untuk mencari keuntungan ekonomi yang memungkinkan untuk terus beroperasi dan berkembang. b. People. Perusahaan harus memiliki kepedulian terhadap kesejahteraan terhadap manusia, beberapa perusahaan mengembangkan program tanggung jawab sosial perusahaan, seperti pemberian beasiswa bagi pelajar sekitar perusahaan, pendirian sarana pendidikan dan kesehatan, penguatan kapasitas ekonomi local, dan bahkan ada perusahaan yang merancang berbagai skema perlindungan sosial bagi warga setempat c. Planet. Perusahaan peduli terhadap lingkungan hidup dan berkelanjutan keragaman hayati. Beberapa program tanggung jawab sosial perusahaan yang berpijak pada prinsip ini biasanya berupa penghijauan lingkungan hidup,
9
Edi Suharto, Pekerja Sosial di Dunia Industri, h.104-105
21
penyediaan sarana air bersih perbaikan permukiman, dan pengembangan pariwisata (ekoturisme). Konsep Piramida CSR yang dikembangkan Archie B. Carrol memberi justifikasi teoritis dan logis mengapa sebuah perusahaan perlu menerapkan CSR bagi masyarakat di sekitarnya. Dalam pandangan Carrol, CSR adalah puncak piramida yang erat terkait, dan bahkan identik dengan tanggung jawab filantropis. 1.
Tanggung jawab ekonomis. Kata kuncinya adalah: make a profit. Motif utama perusahaan adalah menghasilkan laba. Laba adalah fondasi perusahaan. Perusahaan harus memiliki nilai tambah ekonomi sebagai prasyarat agar perusahaan dapat terus hidup (survive) dan berkembang.
2.
Tanggung jawab legal. Kata kuncinya: obey the law. Perusahaan harus taat hukum. Dalam proses mencari laba, perusahaan tidak boleh melanggar kebijakan dan hukum yang telah ditetapkan pemerintah.
3.
Tanggung jawab etis. Perusahaan memiliki kewajiban untuk menjalankan praktek bisnis yang baik, benar, adil dan fair. Norma-norma masyarakat perlu menjadi rujukan bagi perilaku organisasi perusahaan. Kata kuncinya: be ethical.
4.
Tanggung jawab filantropis. Selain perusahaan harus memperoleh laba, taat hukum dan berperilaku etis, perusahaan dituntut agar dapat memberi kontribusi yang dapat dirasakan secara langsung oleh masyarakat. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas kehidupan semua. Kata kuncinya: be a good citizen. Para pemilik dan pegawai yang bekerja di perusahaan memiliki
22
tanggung jawab ganda, yakni kepada perusahaan dan kepada publik yang kini dikenal dengan istilah non-fiduciary responsibility. (Saidi, 2004:59-60).10
B. Ruang Lingkup Tanggung Jawab Sosial Perusahaan / CSR 1. Implementasi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan / CSR Dalam menjalankan aktivitas CSR tidak ada standar atau praktek-praktek tertentu yang dianggap terbaik, Setiap perusahaan memiliki karakteristik dan situasi yang unik yang berpengaruh terhadap bagaimana mereka memandang tanggung jawab sosial. Setiap perusahaan memiliki kondisi yang beragam dalam hal kesadaran akan berbagai isu berkaitan dengan CSR serta seberapa banyak hal yang telah dilakukan dalam hal mengimplementasikan pendekatan CSR.11 Implementasi CSR yang dilakukan oleh masing-masing perusahaan sangat bergantung kepada misi, budaya, lingkungan dan profil resiko, serta kondisi operasional
masing-masing
perusahaan.
Banyak
perusahaan
yang
telah
melibatkan diri dalam aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan pelanggan, karyawan, komunitas, dan lingkungan sekitar, yang merupakan titik awal yang sangat baik menuju pendekatan CSR yang lebih luas. Pelaksanaan CSR dapat dilaksanakan menurut prioritas yang didasarkan pada ketersediaan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan. Aktivitas CSR perlu diintegrasikan dengan pengambilan keputusan inti, strategi, aktivitas, dan proses manajemen perusahaan. Meskipun tidak terdapat standar atau praktek-praktek tertentu yang dianggap terbaik dalam pelaksanaan aktivitas CSR, namun kerangka kerja
10
Being Bedjo Tanudjaja, Perkembangan Corporate Social Responsibility di Indonesia, (Nirmala Vol 8, No.2 Juli 2008) hal.95 11 A.B. Susanto, Corporate Social Responsibility. A strategic Management Approach, The Jakarta Consulting Group, Jakarta, 1007. Hal. 73.
23
(framework) yang luas dalam pengimplementasian CSR masih dapat dirumuskan, yang didasarkan pada pengalaman dan juga pengetahuan dalam bidang-bidang seperti manajemen lingkungan. Kerangka kerja ini mengikuti model “plan, do, check, and improve” dan bersifat fleksibel, artinya dapat disesuaikan dengan kondisi yang dihadapi oleh masing-masing perusahaan.12 Ada beberapa hal penting pula yang dapat mempengaruhi pada implementasi CSR, menurut Prince of Wales Fondation ada lima hal penting yang dapat mempengaruhi Implementasi CSR, Pertama, menyangkut (Human Kapital) Pemberdayaan Manusia. Kedua, (Environments) yang berbicara tentang lingkungan. Ketiga, adalah Good Corporate Governance. Keempat, Social Kohesion. Artinya, dalam melaksanakan CSR jangan menimbulkan kecemburuan sosial. Kelima, adalah Economic Strength atau memberdayakan lingkungan menuju kemandirian di bidang ekonomi.13
a.
Pemberdayaan Manusia 1) Bidang Pendidikan Untuk mengetahui potensi yang ada dalam diri dan luar dirinya diperlukan
kemampuan pengetahuan dan teknikal (skills). Semakin tinggi pengetahuan dan terampilan seseorang, semakin tinggi pula kualitas sumberdaya manusia (SDM) yang dimilikinya. Oleh karena itu pengetahuan dan keterampilan seringkali menjadi ukuran untuk menilai kualitas SDM seseorang: dan untuk mencapai tingkat pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan tersebut bisanya dilakukan
12
Repository.unand.ac.id/818/1/ARTIKEL_DIPA_ANDA_LUSIA_2009.doc. (diakses pada 20 january jam.11:04) 13 Hendrik Budi Untung, Corporate Social Responsibility, (Jakarta PT Sinar Grafika Jul 2009), Cet-kedua, hal. 11-12
24
melalui pendidikan dalam berbagai bentuk baik pendidikan formal maupun non formal melalui berbagai pelatihan.14 2) Bidang Kesehatan Kesehatan menjadi faktor pendukung dalam melaksanakan peningkatan SDM. Tanpa ada dukungan dari kekuatan fisik maka kualitas SDM pun akan melemah. Dalam berbagai kesempatan, perusahaan juga menaruh perhatian atas berbagai masalah kesehatan masyarakat. Hal ini mengingat kondisi kesehatan masyarakat yang juga masih relatif buruk. Dampak dari krisis ekonomi telah memperlambat laju peningkatan derajat kesehatan dan gizi masyarakat. Khusus pada perusahaan tambang yang beroperasi di wilayah remote area, bidang pendidikan dan kesehatan merupakan isu penting. Hal ini mengingat kondisi masyarakat disekitar tambang yang biasanya masih terbelakang. Penerapan CSR tidak hanya ditunjukan secara secara langsng kepada masyarakat disekitar perusahaan, tetapi juga harus berdampak pada kinerja karyawan. Dengan demikian, pengembangan kualitas sumberdaya manusia di lingkungan internal perusahaan menjadi bagian dari penerapan prinsip CSR.15
b.
Memberdayakan Lingkungan Menuju Kemandirian di Bidang Ekonomi. Kinerja ekonomi perusahaan mencerminkan sejauh mana status ekonomi
para pemangku kepentingan mengalami perubahan sebagai akibat dari kegiatan perusahaan/organisasi, jadi bukan hanya berdasarkan prestasi keuangan. Dampak dari kinerja ekonomi yang dihasilkan oleh perusahaan akan meluas menjadi dampak terhadap aspek social dan lingkugan. Misalnya, jika perusahaan telah 14 Fajar Nur Sahid, CSR bidang kesehatan dan pendidikan, (Indonesia Business Link, juni 2008), hal.3-4 15 Ibid.hal.9-10
25
berhasil meningkatkan kemampuan ekonomi masyarakat sekitar, berarti telah meningkatkan kesejahteraannya.16
c.
Good Corporate Governance Istilah Corporate Governance berasal dari suatu analogi antara pemerintah
suatu negara atau kota dengan pemerintah dalam suatu perusahaan. Sebagai mana halnya pemerintahan Negara yang melibatkan berbagai investor. Corporate Governance juga menyangkut rekonsiliasi berbagai kepentingan yang berbedabeda dari para pemangku kepentingan. Hal tersebut berarti bahwa tanpa adanya Corporate Governance yang baik akan terjadi konflik kepentingan yang bisa memberi dampak buruk bagi kinerja perusahaan. Definisi Corporate Governance dikemukakan oleh Organization for Economic Coorporation and Development (OECD) sebagi berikut: Corporate Governance merupakan suatu sistem utuk mengarahkan dan mengendalikan perusahaan. Struktur Corporate Governance menetapkan distribusi hak dan kewajiban diantara berbagai pihak yang terlibat dalam suatu korporasi seperti dewan direksi, para manajer, para pemegang saham, dan pemangku kepentingan lainnya.17
d.
Kerekatan Sosial / Social Kohesiom Hubungan sosial yang guyub, atau disebut juga sebagai kerekatan sosial /
(social cohesion) merupakan salah satu aspek dari modal sosial. Secara utuh,
16
Mariya R. Ninditya Radyati, CSR untuk pemberdayaan ekonomi local, (Indonesia Busines Link, juni 2008), hal.13 17 Ismail Solihin, Corporate Social Responsibility (Jakarta: Salemba 4 Agustus 2009), hal.115
26
modal sosial merupakan hal penting yang diperlukan sebuah masyarakat untuk maju, menyelesaikan berbagai persoalanya, dan mencapai tingkat sosial, ekonomi, polotik yang lebih baik dan stabil. Ini merupakan kondisi yang diinginkan oleh semua pihak termasuk dunia usaha. 1) Modal Sosial Ada banyak sumber tentang pengertian modal sosial tetapi ada beberapa sumber yang penulis dapat dan ini cukup mewakili pengertian dari modal sosial. Francis Fukuyama, seorang ahli sosial ekonomi, menjelaskan modal sosial sebagai nilai atau norma yang diakui bersama oleh anggota-anggota suatu kelompok atau masyarakat, yang memungkinkan terjadinya kesepahaman dan kerjasama diantara mereka. Menurut Bank Dunia, modal sosial merujuk pada berbagai norma dan jejaring yang memungkinkan terjadinya tindakan bersama.18 Modal sosial dapat diartikan sebagai sumber (resource) yang timbul dari adanya interaksi antara orang-orang dalam suatu komunitas. Namun demikian, pengukuran modal sosial jarang melibatkan pengukuran terhadap interaksi itu sendiri. Melainkan, hasil interaksi tersebut, seperti terciptanya atau terpeliharanya kepercayaan antar warga masyarakat. Sebuah interaksi dapat terjadi dalam skala individu atau institusional . secara individu, interaksi terjadi manakala relasi intim antara individu terjalin satu sama lain sehingga terbentuk ikatan emosional. Setiap masyarakat memiliki sumber daya tertentu yang dapat dikembangkan untuk mengatasi masalah bersama.19
18
Mulya Amri dan Wicaksono Sarosa, CSR Untuk Penguatan Kohesi Sosial, (Jakarta: Indonesia Busines Link, 2008), hal.5 19 Merry Silalahi, Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat (studi kasus Rt 02 Rw 07 Kelurahan Benua Melayu Laut, Kecamatan Pontianak Selatan, Kota Pontianak Provinsi Kalimantan Barat). (Bogor: Tesis Program Jurusan Pengembangan Masyarakat. Sekolah Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor, 2009),h.27
27
2) Lingkungan Menurut Herman Daly pengarang For the Common Good menyatakan dengan sangat luas bahwa tidak ada sebuah bangsa yang sejahtera ketika lingkungannya bermutu buruk.20 Menurut dua pemikir Tanggung Jawab Sosial Perusahaan terkemuka Elkinton dan Burke, hanya bisnis yang ramah pada lingkungan yang akan selamat hingga masa depan, karena keberlanjutan bisnis merupakan fungsi dari keberlanjutan lingkungan yang dikelola oleh bisnis itu.21 Mengacu pada praktik normal seluruh perusahaan yang wajib menjalankan operasinya sesuai dengan regulasi mengenai ambang batas dampak limbah operasi terhadap lingkungan serta berbagai aspek lingkungan lainnya sesuai dengan peraturan pemerintah. Praktik ini dapat dikategorikan sebagai kontribusi awal perusahaan dalam CSR, yaitu mengurangi dampak negatif industri terhadap lingkungan hidup. Praktik lain adalah industri melebihi kewajiban yang telah digariskan. Selain mentaati kewajiban sesuai regulasi yang ada, perusahaan juga berinovasi dengan berbagai pendekatan untuk menambah nilai kontribusi mereka terhadap lingkungan dan sekaligus terhadap bisnis mereka.22
e.
Pola Implementasi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Secara umum dari hasil penelitian yang dilakukan PIRAC pada tahun 2001
terhadap aktifitas sosial perusahaan-perusahaan di Indonesia, terhadap 4 pola kecendrungan model Tanggung Jawab Sosial Perusahaan: 20
Edi Suharto Dkk. Majalah Bisnis & CSR, Indonesia Green Awards, Untuk keberlanjutan Manusia dan Alam. (Jakarta: 2010), h.30-31 21 Ibid, h.41 22 Berilia Leimona dan Aunul Fauzi, CSR dan Pelestarian Lingkungan, (Indonesia Busines Link: juni 2008), hal.7-8
28
1) Keterlibatan langsung. Perusahaan menjalankan program CSR secara langsung dengan menyelenggarakan sendiri kegiatan sosial atau menyerahkan sumbangan ke masyarakat tanpa perantara. Untuk menjalankan tugas ini, sebuah perusahaan biasanya menugaskan salah satu pejabat seniornya, seperti corporate secretary atau public affair manager atau menjadi bagian dari tugas pejabat public relation.
2) Melalui yayasan atau organisasi sosial perusahaan. Perusahaan mendirikan yayasan sendiri di bawah perusahaan atau groupnya. Model ini merupakan adopsi dari model yang lazim diterapkan di perusahaan-perusahaan di negara maju. Biasanya, perusahaan menyediakan dana awal, dana rutin atau dana abadi yang dapat digunakan secara teratur bagi kegiatan yayasan. Beberapa yayasan yang didirikan perusahaan diantaranya adalah Yayasan Coca Cola Company, Yayasan Rio Tinto (perusahaan pertambangan), Yayasan Dharma Bhakti Astra, Yayasan Sahabat Aqua, GE Fund.
3) Bermitra dengan pihak lain. Perusahaan menyelenggarakan CSR melalui kerjasama dengan lembaga sosial/organisasi non-pemerintah (NGO/ LSM), instansi pemerintah, universitas atau media massa, baik dalam mengelola dana maupun dalam melaksanakan kegiatan sosialnya. Beberapa lembaga sosial/Ornop yang bekerjasama dengan perusahaan dalam menjalankan CSR antara lain adalah Palang Merah Indonesia (PMI), Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia (YKAI),
29
Dompet Dhuafa; instansi pemerintah (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia/LIPI, Depdiknas, Depkes, Depsos); universitas (UI, ITB, IPB); media massa (DKK Kompas, Kita Peduli Indosiar).
4) Mendukung atau bergabung dalam suatu konsorsium. Perusahaan turut mendirikan, menjadi anggota atau mendukung suatu lembaga sosial yang didirikan untuk tujuan sosial tertentu. Dibandingkan dengan model lainnya, pola ini lebih berorientasi pada pemberian hibah perusahaan yang bersifat “hibah pembangunan”. Pihak konsorsium atau lembaga semacam itu yang dipercayai oleh perusahaan-perusahaan yang mendukungnya secara pro aktif mencari mitra kerjasama dari kalangan lembaga operasional dan kemudian mengembangkan program yang disepakati bersama (Saidi, 2004:6465).23
2.
Pemangku Kepentingan / Stakeholders Perusahaan Pengenalan terhadap konsep lingkungan organisasi perusahaan yang
berkembang
sejalan
dengan
berkembangnya
pendekatan
system
dalam
menajemen, telah mengubah cara pandang manajer dan para ahli teori manajemen terhadap organisasi, terutama mengenai bagaimana suatu organisasi perusahaan dapat mencapai tujuannya secara efektif. Melalui pengakuan terhadap berbagai elemen dilingkungan luar perusahaan yang akan berpengaruh terhadap efektivitas
23 Fajar Nur Said, Praktek Kedermawanan Sosial BUMN: Analisa Terhadap Model Kedermawanan PT Krakatau Steel, PT Pertamina Dan PT Telekomunikasi Indonesia, dalam jurnal Galang, (Vol 1 No, 2 Januari 2006) hal.96
30
pencapaian tujuan, para peneliti di Standford Reaserch Institute (SRI) memperkenalkan konsep pemangku kepentingan pada tahun 1963 (Friedman dan Reid, 1983) yang mula-mula merujuk kepada pengertian “berbagai kelompok tertentu yang tanpa dukungan mereka maka perusahaan akan berhenti”. Freeman (1984: 46) mendefinisikan pemangku kepentingan sebagai “setiap kelompok atau individu yang dapat mempengaruhi atau dipengaruhi oleh pencapaian tujuan perusahaan”. Pada awalnya yang dimaksud para pemangku kepentingan mencangkup para pemegang saham, karyawan, pelanggan, pemasok, pemberi pinjaman, dan masyarakat luas.24 Ansoff
menekankan
pentingnya
pengelola
perusahaan
untuk
menyeimbangkan berbagai kleim yang bertentangan dari para pemangku kepentingan terhadap aktifitas yang dilakukan perusahaan. Sedangkan Dill (Freeman dan Reid, 1983) menekankan pentingnya memperhitungkan peran yang dapat dilakukan pemangku kepentingan dalam mempengaruhi keputusan yang dibuat oleh manajer perusahaan. Dalam kaitan ini Dill menyatakan: Selama ini kita menganggap bahwa berbagai pandangan maupun inisiatif para pemangku kepentingan dapat diperlakukan sebagai suatu yang berada di luar perusahaan (eksternalitas) bagi perencanaan strategi dan proses manajemen. Misalnya para pemangku kepentingan hanya diperlakukan sebagai data yang membantu manajemen merumuskan keputusan, atau sebagai kendala hokum dan sosialm yang akan membatasi keputusan manajer. Kita masih enggan untuk menerima pemikiran yang menyatakan bahwa para pemangku kepentingan di luar perusahaan (outside stakeholders) bisa saja berperan aktif dalam pembuatan keputusan manajemen. Sudah saatnya kita mengubah cara pandang dari pengaruh pemangku kepentingan menjadi partisipasi pemangku kepentingan dalam mengambil keputusan.
24
Ismail Solihin, Corporate Social Responsibility, hal.48
31
Menyadari adanya realitas baru hubungan antar perusahaan koperasi dengan pemangku kepentingan, Freeman dan Reed mengajukan dua rumusan pemangku kepentingan, yakni: pemangku kepentingan dalam arti luas dan pemangku kepentingan dalam pengertian sempit. a. Pemangku Kepentingan Dalam Arti Luas Dalam hal ini yang dimaksud dengan pemangku kepentingan adalah kelompok maupun individu-individu yang dapat mempengaruhi pencapaian
tujuan
mereka
atau
pencapaian
perusahaan
yang
dipengaruhi oleh kegiatan perusahaan pada saat perusahaan mengejar tujuannya. Yang termasuk dalam pemangku kepentingan dalam pengertian ini mencangkup: kelompok kepentingan publik, kelompok yang melakukan aktivitas protes, pegawai pemerintah, asosiasi perdagangan, pesaing, serikat pekerja dan juga karyawan, pelanggan pada segmen tertentu, serta pemegang saham. b. Pemangku Kepentingan Dalam Arti Sempit Perusahaan
memiliki
ketergantungan
untuk
mempertahankan
kelangsungan hidupnya kepada pemangku kepentingan ini yang terdiri atas
kelompok-kelompok
maupun
beberapa
individu
tertentu.
Pemangku kepentingan pada kategori ini adalah karyawan, pelanggan pada
segmen
tertentu,
pemasok
tertentu,
pegawai
pemerintahan, kreditur tertentu, dan pemegang saham25
25
Ibid.h.50-51
kunci
di
BAB III PROFIL LEMBAGA
A. Profil PT Pertamina (Persero)
PT Pertamina (Persero) yang beralamat di Jalan Medan Merdeka Timur, No. 1A, Jakarta. Adalah perusahaan minyak dan gas bumi ini awalnya didirikan pertama kali pada tanggal 10 Desember 1957. Namun di tahun berdirinya ini, perusahaan minyak dan gas bumi ini belum bernama PT Pertamina (Persero) melainkan PT PERMINA (Perusahaan Minyak Nasional). Negara memiliki 3 perusahaan minyak dan gas bumi pada tahun 1961 diantaranya, PN PERMINA (ex PT PERMINA), PN PERTAMIN, dan PN PERMIGAN. tetapi pada tahun 1966, PN PERMIGAN dilikuidasi. Akhirnya pada tahun 1968, PN PERTAMINA terbentuk atas bergabungnya PN PERMINA dan PN PERTAMIN. Berdasarkan Undang-Undang MIGAS No. 22 tahun 1971PN PERTAMINA berubah menjadi PT Pertamina (Persero). Pertamina mulai memiliki logo baru pada tanggal 10 Desember 2005. Berikut ini adalah transformasi logo Pertamina:
Gambar 2. Logo Pertamina (Persero) dari Masa Ke Masa
32
33
Sebelum Undang-Undang No. 22 tahun 2001, Pertamina mempunyai status khusus sebagai regulator migas berdasarkan undang-undang. Pertamina memonopoli pengelolaan migas Indonesia di sektor hilir sebagai operator tunggal dan di sektor hulu yang melakukan kontrak dengan perusahaan lain melalui kontrak bagi hasil (Production Sharing). Pertamina berperan sebagai pengelola sumber daya alam untuk mengambil nilai ekonomis (rents) dari sumber migas sebagai representasi dari pemerintah.
Setelah undang-undang No. 22 tahun 2001, kebijakan umum untuk industri ditetapkan oleh Ditjen Migas. Pengaturan dan pengawasan berbagai entitas bisnis dilakukan oleh badan-badan pelaksana yang bertanggung jawab untuk mengelolanya. Untuk sektor hilir ditangani oleh BPH Migas dan untuk sektor hulu ditangani oleh BP Migas. Hal ini berarti Pertamina telah berubeh menjadi pemain biasa dimana sektor hilir kini terbuka bagi operator manapun yang memperoleh lisensi dari pemerintah dan sektor hulu kini terbuka bagi berbagai operator yang memperoleh kontrak dengan pemerintah. Begitu juga dengan peran sebagai pengelola sumber daya yang kini dialihkan ke badan-badan pelaksana.
Sektor hulu: 1. Produser minyak mentah dan gas bumi (dalam dan luar negeri) 2. Pemasok energi/listrik (panas bumi) Sektor hilir: 1. Pengolah minyak/refinery
34
2. Bisnis BBM (minyak tanah, solar/diesel/MFO, dll) untuk Marine & Industry 3. Bisnis BBK (PertaminaDex, Pertamax/Pertamax Plus, Bio Pertamax) untuk retail 4. Bisnis Aviasi 5. Bisnis Pelumas 6. Bisnis LPG 7. Bisnis Petrokimia 8. Pengemban Public Service Obligation (PSO): BBM bersubsidi: minyak tanah, premium, solar 9. Pelaksana Konversi Minyak Tanah ke LPG Anak perusahaan/joint venture dalam bisnis Pertamina (terkait core bisnis & non core bisnis: 1. Core bisnis: PT Pertamina EP, PT Pertamina Gas, PT Pertamina Hulu Energi, PT Pertamina Drilling Service, PT Pertamina Geothermal Energi, PT Elnusa, Tbk., PT Usayana, PT Patra Niaga, Petral, PT Pertamina Retail, PT Badak LNG, PT Arun LNG, PT Pertamina Cepu, PT Geodipa, EP Technology Center, dll. 2. Non Core: PT Patra Jasa, PT Pelita Air Service, PT Pertamina Tongkang, PT Pertamina Bina Medika (RSPP), PT Tugu Mandiri, dll.
Pertamina merupakan perusahaan migas terintegrasi yang mencangkup usaha eksplorasi dan produksi, pengelolaan hingga pemasaran dan niaga (dari Hulu sampai Hilir). Ketiga sektor merupakan industri yang memiliki karakteristik yang berbedasektor Hulu merupakan industri ekstraktif (pengelolaan sumber daya
35
alam); sektor pengelolaan merupakan industri manufaktur; sedangkan sektor Hilir adalah industri jasa. Persamaan dari ketiga sektor tersebut adalah semua memerlukan dukungan modal yang besar untuk investasi maupun modal kerja dengan pola terintegrasi sektor hulu sampai hilir dapat saling menunjang kebutuhan investasi atau modal kerja tersebut. Mengingat karakteristik yang berbeda, setiap sektor memerlukan pemimpin yang memiliki Visi, pemahaman, dan otoritas yang memadai untuk mengelola bidang tugasnya. Visi, Menjadi perusahaan minyak nasional kelas dunia Misi, menjalankan usaha inti minyak, gas, dan bahan bakar nabati secara terintegrasi, berdasarkan prinsip-prinsip komersial yang kuat. Untuk menjaga integritas yang tinggi dalam setiap penyelenggaraan kegiatan perusahaan, direksi menetapkan komitmen berikut untuk digunakan sebagai pedoman oleh seluruh jajaran perusahaan. a. Bertindak jujur Bertindak jujur dalam berinteraksi dengan sesama pekerja maupun dengan pihak eksternal serta selalu bertindak berdasarkan niat baik. b. Dapat dipercaya Tidak menyalahgunakan wewenang, informasi dan rahasia perusahaan untuk kepentingan pribadi, pihak lain atau kegiatan politik.
36
c. Menghindari konflik kepentingan Tidak terlibat atau melakukan tindakan yang dapat menimbulkan konflik kepentingan dalam melaksanakan kegiatan perusahaan. d. Tidak mentolerir suap Tidak menerima suap dalam setiap penyelenggaraan kegiatan perusahaan.1
Dewan Direksi Organisasi Pertamina Priode 2009 Direktur Utama
: Karen Agustiawan
Wakil Direktur Utama
: Omar Sjawaldi Anwar
Direktur Hulu
: Karen Agustiawan
Direktur Pengolahan
: Rukmi Hadihartini
Direktur Pemasaran & Niaga : Achmad Faisal Direktur Umum & SDM
: Waluyo
Direktur Keuangan
: Ferederick ST Siahaan
1
Buku Saku Sekilas Pertamina
37
Struktur Organisasi PT. Pertamina (Persero)
8
Gambar 3. Struktura organisasi PT Pertamina (Persero)
Sekretaris Perseroan
Public Relation
Div. Pendidikan
Div. Kesehatan
Corporate Social Responsibility (CSR)
Div. Lingkungan
Div. Kesehatan
Gambar 4. Struktura organisasi PT Pertamina (Persero)
Div. Infrastruktur dan Bencana Alam
38
B. CSR PT Pertamina (Persero)
Pertamina bertujuan untuk menciptakan dan memelihara hubungan yang harmonis dengan lingkungan di sekitar daerah operasinya serta bekerja sama dengan Pemerintah untuk memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat. Pertamina memiliki komitmen untuk melaksanakan tanggung jawab Perusahaan di bidang sosial serta lingkungan sesuai dengan prinsip pengembangan lingkungan yang berkelanjutan. Di PT Pertamina, semua kegiatan dilaksanakan secara bertanggung jawab baik secara ekonomi, sosial maupun lingkungan.
MISI
•
Mengimplementasikan komitmen perusahaan terhadap CSR untuk memberikan nilai tambah bagi stakeholders dalam upaya mendukung kemajuan perusahaan.
•
Mewujudkan kepedulian sosial PT Pertamina (Persero) dan kontribusi perusahaan terhadap pengembangan masyarakat yang berkelanjutan.
TUJUAN
•
Membangun hubungan yang harmonis dan menciptakan kondisi yang kondusif untuk mendukung pertumbuhan perusahaan.
•
Memberikan kontribusi dalam memecahkan permasalahan sosial.
•
Meningkatkan nilai dan budaya perusahaan yang terintegrasi dengan strategi bisnis perusahaan.
39
•
Bagian dari upaya membangun citra dan reputasi perusahaan.
KRITERIA
1. Kebutuhan masyarakat: program disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat sehingga dapat memberikan manfaat yang lebih luas.
2. Inovasi dan spesifik: program ditujukan sesuai dengan isu sosial yang spesifik dan dilakukan dengan pendekatan yang inovatif.
3. Potensial: dalam jangka panjang, secara potensial akan dapat mengatasi isu-isu sosial.
4. Strategi: program secara strategis ditujukan untuk mengantisipasi masalah sosial dan akan mempertegas pencapaian tujuan.
5. Kemitraan: perencanaan program serta implementasinya dapat bermitra dengan pemerintah, LSM, dan perguruan tinggi.
1. Sejarah CSR PT Pertamina (Persero) Pertamina melaksanakan program Community Development yang menjadi tanggung jawab sosial seiring berdirinya perusahaan (1957) pada waktu itu perusahaan sudah melakukan tanggung jawab sosial perusahaannya, tetapi hanya bersifat amal saja. UU PT No.40 terbit pada tahun 2007. Dengan demikian jauh sebelum UU terkait tanggung jawab sosial diberlakukan Pertamina telah melaksanakan CSR di sekitar wilayah operasi di Indonesia Dalam menjalankan kegiatan usahanya. Pertamina sejak lama telah menerapkan dan mengimplementasikan komitmen perusahaan terhadap Corporate
40
Social Responsibility (CSR). Hal ini dilakukan untuk memberikan nilai tambahan bagi stakeholders (Pemangku Kepentingan) dalam upaya mendukung kemajuan serta mewujudkan kepedulian sosial perusahaan dengan berkontribusi terhadap pengembangan masyarakat yang berkelanjutan. Dengan
terjalinnya
hubungan
yang
harmonis
diharapkan
dapat
menciptakan suasana yang kondusif untuk mendukung pertumbuhan serta meningkatkan nilai dan budaya yang terintegrasi dalam strategi bisnis, sehingga dapat menjadi bagian dalam upaya membangun reputasi dan citra perusahaan. Perusahaan telah mmenetapkan beberapa kriteria program kerja CSR Pertamina yaitu sesuai dengan kebutuhan masyarakat, potensial dan kemitraan. Dengan kriteria ini diharapkan kegiatan CSR Pertamina dapat memberikan manfaat yang luas sehingga dalam jangka panjang secara potensial dapat mengatasi isu-isu sosial yang ada lewat kemitraan bersama pemerintah, LSM, dan Perguruan Tinggi. Selaras dengan kebijakan CSR Pertamina. Program CSR diarahkan dan diprioritaskan
untuk
meningkatkan
taraf
kehidupan
masyarakat
melalui
pemberdayaan di berbagaibidang seperti Pendidikan, Kesehatan, Konservasi Lingkungan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat yang akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
2. Program-program CSR PT Pertamina (Persero) a. Bidang Pendidikan
41
Kegiatan CSR dalam bidang pendidikan dengan tema “Cerdas bersama Pertamina” memiliki 2 pilar utama yaitu peningkatan mutu dan akses pendidikan. b. Bidang Konserfasi Lingkungan Kepedulian perusahaan terhadap kelestarian lingkungan merupakan wujud harmoni oprasional perusahaan dengan kelestarian lingkungan di seluruh kawasan Indonesia. c. Bidang Kesehatan CSR dalam bidang kesehatan melingkupi peningkatan mutu pelayanan dan akses kesehatan yang diimplementasikan pada kegiatan d. Infrastruktur dan Bencana Alam Dalam
membantu
masyarakat
dalam
membangun
infrastruktur
bangunan/merenovasi sarana dan prasarana yang menjadi fasilitas umum serta penanggulangan korban bencana, sudah menjadi tujuan utama dalam membangun bangsa.
BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS
Seperti apa yang sudah dijelaskan dalam bab sebelumya bagaimana sebuah perusahaan melakukan tanggung jawab sosial perusahaannya, yang terlihat dari beberapa model yang biasa diterapkan di beberapa perusahaan di Indonesia dan penjelasan tentang bagaimana suatu perusahaan mengimplementasikan tanggung jawab sosial perusahaannya serta ada beberapa hal yang menjadi suatu prinsip dalm melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan dan siapa saja orang-orang yang memiliki kepentingan terhadap dana sosial perusahaan itu sendiri. Pada pembahasan bab ini akan di paparkan bagaimana implementasi tanggung jawab sosial perusahaan atau biasa disebut corporate social responsibility (CSR) PT Pertamina Persero yang bertempat di Jalan Medan Merdeka Timur Nomor.1A Jakarta Pusat. yang terdiri dari model Tanggung Jawab Sosial Perusahaan, Proses pengimplementasian itu sendiri, dan program yang akan implementasikan, serta pihak yang terkait di dalamnya.
A. Proses Implementasi CSR PT Pertamina Persero Pengimplementasian program setiap perusahaan tidaklah selalu sama, berbagai perusahaan berlomba melakukan tanggung jawab sosial perusahaannya. Strategi pengimplementasian CSR PT Pertamina (Persero) dapat dilihat dari grafik sebagai berikut:
42
43
Gambar 1.4 Bagan 1 Seperti yang digambarkan di atas, data yang diperoleh dari CSR PT Pertamina Persero maka penulis akan menjelaskan bagaimana alur dari proses pengimplementasian tersebut. 1. Data Komunitas Data komunitas adalah berisi program yang terkumpul dari beberapa sumber pertama sumber berasal dari hasil rapat kerja CSR dalam menentukan program setahun kedepan yang diajukan oleh koordinator masing-masing divisi. Kedua sumber ini berasal dari pengajuan (Proposal) berisikan program yang sifatnya sosial dan diajukan langsung oleh pihak yang berkepentingan stakeholders.
1
Iwan CSR PT Pertamina Persero
44
2. Proposal Dalam hal ini proposal adalah pengajuan kegiatan yang diambil dari hasil data komunitas, baik dari sumber Pertama ataupun sumber Kedua 3. Evaluasi Evaluasi ini adalah evaluasi program kegiatan yang akan dilaksanakan. Bentuk kegiatan ini akan dilihat dari beberapa sudut pandang antara adanya kepentingan masyarakat kepada perusahaan dan antara kepentingan perusahaan terhadap masyarakat. 4. Sesuai Kriteria Proses selanjunya adalah bagaimana melihat dari pandangan materi dan inmateri, proses ini melibatkan public relation karena ada hal yang bersangkutan langsung dengan brand image corporate apakah kegiatan sesuai dengan dana yang diajukan, teknisnya seperti apa, dan hal yang paling penting yaitu bagaimana publikasi perusahaan terhadap media. 5. Ditolak Ketika hal diatas tidak sesuai dengan kriteria diatas maka akan langsung ditolak. 6. Ijin Prinsip Program yang disahkan oleh pihak manager CSR PT Pertamina (Persero) untuk direalisasikan/di ACC
7. Proses Implementasi
45
Dari apa yang ditemukan penulis proses implementasi adalah bagaimana kegiatan yang sudah disetujui maka akan langsung dilaksanakan.
Baik
bagaimana
prosesnya
adalah,
sebelum
dilakukannya kegiatan maka diadakannya rapat yang membahas tentang teknis kegitan dan non teknisnya. 8. Laporan Pelaksanaan Laporan pelaksanaan ini bersifat wajib, laporan ini diberikan setelah kegiatan dilaksanakan. 9. Data, Digital File Data ini bersifat hasil laporan yang mencangkup semua proses implementasi dan dibuat dalam bentuk laporan data yang telah dideskripsikan dan data Digital File. 10. Evaluasi Evaluasi ini adalah evaluasi menentukan kelayakan program yang akan masuk dalam CSR Profile. Evaluasi ini dilihat dari proses ketika pelaksana program kegiatan berlangsung, apakah ini sesuai dengan yang diharapkan dari yang telah ditentukan proses diatas 11. Corporate Social Responsibility (CSR) Profil Laporan kegiatan yang dibukukan dan dijadikan sebagai suatu berita yang diterbitkan oleh media Pertamina, untuk kepentingan pencitraan korporat.
46
B. Implementasi Program-program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Pertamina Persero 1. Identifikasi Model Corporate Social Responsibility (CSR) PT Pertamina (Persero)
Seperti apa yang telah dibahas pada bab yang sebelumnya hasil penelitian yang dilakukan Public Interest Reaserch Advocacy Center (PIRAC) bahwa pada umumnya perusahaan di Indonesia menerapkan sedikitnya empat model atau pola implementasi CSR yaitu: pertama pola implementasi langsung perusahaan menyelenggarakan sendiri program CSR nya, kedua perusahaan mendirikan yayasan sendiri untuk menyumbangkan dana sosialnya ketiga perusahaan bekerja sama lewat lembaga lain / NGO, yang keempat perusahaan bergabung dengan konsorsium. Dalam hal ini penulis melihat pola implementasi dari Tanggung Jawab Sosial Perusahaan yang dijalankan PT Pertamina (Persero) menggunakan pola implementasi program secara langsung, perusahaan menyelenggarakan sendiri program tanggung jawab sosial perusahaannya dan ada juga program yang dilaksanakan bekerjasama dengan lembaga lain / NGO tetapi disini perusahaan tidak melakukan pola implementasi dengan mendirikan yayasan sendiri. Yang dimaksud implementasi program dengan menyelenggarakan sendiri adalah dimana tannggung jawab sosial perusahaannya dimana perusahaan mendirikan bagian dalam perusahaan yaitu CSR. Model seperti ini biasa diterapkan di beberapa Negara berkembang, biasanya dana yang dikeluarkan adalah laba yang dihasilkan dari perusahaan, tetapi di CSR PT Pertamina ini dana yang dikeluarkan bukanlah dari dana tersebut melainkan dana operasional yang dikeluarkan oleh perusahaan dimana setiap divisi di Pertamina memiliki anggaran dari dana
47
operasional tersebut termasuk divisi CSR. Sedangkan dana keuntungan perusahaan juga digunakan untuk tanggung jawab sosial perusahaan namun bentuknya bukan CSR tetapi Program Kemitraan Bina Lingkungan PKBL. a. Model Implementasi Kerjasama Program Ada beberapa pola implementasi dalam bentuk program yang bekerjasama antara perusahaan dengan lembaga lain / NGO diantaranya adalah: 1) Bidang Pendidikan a) Bright with Pertamina : Kacamata Gratis untuk 2000 Pelajar Pemberian kacamata tersebut merupakan program yang bertujuan membantu pemerintah untuk meningkatkan kesehatan mata anak usia sekolah.
b) Pendidikan & Kesehatan Balita Program ini menjadi prioritas utama dalam pemberdayaan masyarakat yaitu pendidikan khususnya pendidikan anak usia dini, karena dengan pendidikan yang baik sejak balita akan terbentuk pondasi yang kokoh dalam setiap diri anak indonesia.
c) Gelar Olimpiade Sains Nasional Perguruan Tinggi OSN-PTI 2009 diikuti sebanyak 4.666 mahasiswa. Jumlah ini melampaui target yang diharapkan penyelenggara saat itu sebanyak 2.000 mahasiswa. Penyelenggaraan OSN-PTI 2009 terdiri dari empat tahapan, yakni pendaftaran, seleksi tingkat daerah, seleksi tingkat nasional dan penetapan pemenang. Kegiatan berupa pendaftaran telah berlangsung sejak tanggal 5 September 2009 dan akan berakhir 26 Oktober 2009
48
d) Rumah Pintar Pertamina Rumah Pintar yang dibangun pada areal tanah seluas 8.000 Meter persegi dengan luas bangunan 358 Meter persegi ini diresmikan oleh Ibu Negara RI Ani Yudhoyono, didampingi Direktur Umum & SDM Pertamina Waluyo dan Panglima Divisi Infanteri I Kostrad, Mayjen TNI Hatta Syafrudin, bertempat di Cilodong Bogor\
e) Pertamina Goes to Campus program Pertamina Goes To Campus, sejak 2007 Pertamina mendonasikan kepada berbagai universitas untuk meningkatkan pendidikan generasi penerus bangsa yang sadar lingkungan. Pertamina memberikan bantuan - salah satunya - untuk membangun fasilitas rumah kaca sebagai sarana pendukung pendidikan di beberapa Institut dan Universitas.
2) Bidang Kesehatan a) Program 11.000 Kacamata Baca Dalam rangka mendukung upaya peningkatan kesehatan mata bagai masyarakat,
khususnya
di
lingkungan
pelajar,
CSR
Pertamina
bekerjasama dengan Yayasan Peduli Kemanusiaan dan Dinas Kesehatan setempat, melaksanakan Program Pembagian 11.000 Kacamata Baca Gratis mencakup wilayah Palembang, Cilacap, Makasar, Bekasi, Cepu, Surabaya dan Lahendong. Kepada para pelajar dilakukan pemeriksaan mata dan pemberian kacamata baca bagi yang memerlukan. Program ini cukup signifikan membantu Pemerintah dalam upaya menurunkan angka gangguan penglihatan warga.
49
b) Clino Gigi Kesehatan gigi dan pemahaman akan pentingnya kesehatan gigi bagi siswa anak dan remaja sangat penting guna menunjang kelancaran dan keberhasilan mencapai prestasi belajar. Kegiatan Clino Gigi 2009 dilaksanakan CSR Pertamina menjangkau 6.000 pelajar yang tersebar di 24 Sekolah Dasar di Plumpang, Cikampek, dan Bekasi. Melalui Clino Gigi, para siswa diberikan pemeriksaan gigi, penyuluhan dan perawatan gigi, serta tindakan medis yang diperlukan terhadap gigi.
c) Pertamina Sehat Anak dan Ibu Tercinta (SEHATI) Program yang selaras dengan tujuan pembangunan millennium (MDGs) yang telah berjalan lebih dari lima tahun ini kembali digelar pada tahun 2009 dengan menjangkau 3.000 peserta yang tersebar di 7 kota di Indonesia, mulai dari Dumai hingga Nusa Tenggara Timur. Program Pertamina Sehati bertujuan untuk meningkatkan kesehatan Ibu Hamil, Menyusui dan Bayi, sehingga mampu menurunkan angka kematian bayi, ibu melahirkan dan menyusi. Sehingga generasi penerus akan lahir dengan tingkat kesehatan yang baik.
d) Pertamina Bantu Selamatkan Bayi Pertamina memberikan bantuan berupa perlengkapan kesehatan sekali pakai langsung buang untuk bayi bayi usia 0 - 28 hari kepada Divisi Perinatologi - Dept. Ilmu Kesehatan Anak RSCM. Bantuan sebesar Rp 140 juta diserahkan oleh Public Health Officer CSR
e) Sehat Bersama Pertamina EP Program Sehat Bersama Pertamina EP ini merupakan sebuah rangkaian program yang terdiri atas beberapa kegiatan yaitu pembinaan kader Posyandu, perlombaan balita sehat, pemberian
50
bantuan prasarana Posyandu serta bantuan pemberian makanan tambahan kepada balita. Program ini dilaksanakan oleh PEP Field Pangkalan Susu untuk 4 posyandu yaitu Posyandu Melati dan Posyandu Nusa Indah di Kelurahan Bukit Kubu serta Posyandu Ka-sih Ibu dan Posyandu Kamboja di Desa Lubuk Kertang.
f) Bantu Pemberdayaan Pos Yandu Jakarta, Senin, 26 Oktober 2009 (13:41) MEDAN - Untuk mendukung peningkatan derajat kesehatan masyarakat, Pertamina melalui program CSR "Sehat bersama Ibu dan Anak Tercinta" (SEHATI) memberikan bantuan pemberdayaan Pos Yandu.
g) Pertamina SEHATI Jakarta, Monday, June 22 2009 (15:34) Pertamina Sehat Anak dan Ibu Tercinta (SEHATI) adalah salah satu program Corporate Social Responsibility (CSR) Pertamina yang fokus pada kesehatan ibu, bayi dan balita. Kehadiran program ini sejalan dengan salah satu poin dalam Milenium Development Goals (MDGs), yaitu mengurangi angka kematian bayi dan balita serta ibu melahirkan. Penyaluran bantuan secara simbolis dilakukan oleh GM RU - II M. Djamhuri Muchtar beserta Ketua PWP RU - II Ibu Hastina Djamhuri kepada masing-masing perwakilan Pengurus Posyandu Binaan PT. Pertamina (Persero) RU - II dengan mengambil tempat di gedung pertemuan "Jasmine" PWP RU - II di Bukit Datuk (18/6). Hadir pada acara tersebut antara lain Walikota Dumai, Zulkifli AS, Kepala Dinas Kesehatan Kota Dumai, Kepala Dinas Sosial Kota Dumai dan Pengurus PWP RU - II serta Tim Manajemen RU-II.
51
3) Bidang Lingkungan Hidup a) Sepeda untuk Sekolah Sebagai wujud kepeduliaan Pertamina terhadap peningkatan budaya hemat energy dan membantu meringankan beban biaya transportasi para siswa dari keluarga kurang mampu, CSR Pertamina mendistribusikan 1.500 sepeda untuk dipinjamkan kepada siswa di lingkungan Sekolah Dasar Babelan, Bekasi, Siswasiswi korban bencana Situ Gintung, Pemanfaatan sepeda ke sekolah sebagai budaya menumbuhkan kesadaran akan global warming dan menekan polusi udara akibat emisi gas buang.
b) Alat Bor Biopori untuk DKI Jakarta dan sekitarnya Dalam rangka meningkatkan kualitas lingkungan sekaligus sebagai antisipasi banjir di pemukiman warga, CSR Pertamina bidang lingkungan membagikan alat pembuat lubang resapan biopori. Dimana lubang serapan air juga berfungsi sebagai wadah pupuk kompos yang bermanfaat dalam rangka pelestarian lingkungan. 12.500 Alat-alat pembuat lubang biopori didistribusikan CSR Pertamina di lima kota di DKI Jakarta, Kabupaten Tangerang selatan, dan pada Kegiatan Hari Anak serta Hari Lingkungkungan Hidup. Termasuk wilayah Semarang dan Yogyakarta.
c) Green Belt – Hutan Kota RU IV Cilacap Pertamina melalui CSR RU IV Cilacap melaksanakan Program Green Belt atau Hutan Kota berlokasi di sekitar Jl. Juanda hingga Jl. Thamrin Cilacap dan melakukan penanaman pelindung di sepanjang area Refinery Unit IV hingga area 70. Banyaknya pohon yang ditanam sebagai hutan kota berjumlah kurang lebih 3.600 pohon dari jenis glodokan pecut, mahoni, angsana, mangga, albiso dan pohon pelindung lainnya yang banyak menghasilkan oxygen di area seluas 17 hektar. Disamping sebagai upaya penyelamatan
52
bumi karena kemampuan pohon dalam menyerap karbondioksida dan menghasilkan oksigen untuk kelangsungan hidup, kegiatan ini juga telah mendukung pencapaian penghargaan Adipura oleh Kabupaten Cilacap.
d) Green Festival Kegiatan Kampanye Pencegahan Pemanasan Global dalam lingkup Global Warming Campaign (Green Festival 2009);
kampanye
tentang pengertian Global Warming, penyebab Global warming & dampaknya, penyuluhan untuk mengurangi Global Warming dan mengkampanyekan Program Hemat Energi.
Kegiatan ini juga
segaligus menjadi wahana edukatif bagi anak-anak untuk melakukan hemat energi (mematikan listrik,air, TV, Komputer bila tidak dipergunakan).
e) Fasilitas Air Bersih Maumere – NTT Kontribusi Pertamina kepada warga masyarakat sekitar Maumere dalam menikmati akses terhadap air bersih untuk lingkungan yang lebih baik. Bantuan berupa 2 Unit Tangki air kapasitas @ 5.000 liter. f) 2000 Bibit Tanaman Buah untuk Jakarta Pusat Tujuan pemberian tanaman buah ini guna mendukung program pemerintah DKI Jakarta untuk menurunkan tingkat pencemaran udara dan mengurangi terjadinya polusi. Di antaranya pohon mangga, belimbing, jambu air, pohon jeruk, jambu klutuk, dan sawo. Pemilihan bibit pohon jenis ini karena tanaman buah dianggap lebih produktif dan ha-silnya bermanfaat untuk masyarakat. Bibit tanaman buah yang mengeluarkan dana sekitar Rp. 65 juta ini dibagikan un-tuk 8 Kecamatan dan 44 Ke-lurahan
53
di wilayah Jakarta Pusat yang nantinya dari pi-hak Kecamatan dan Kelu-rahan akan disebarluaskan ke masyarakat.
4) Bidang Sarana dan Prasarana Umum a) PEP Field Jatibarang Serahkan Komputer untuk Koramil Losarang Jakarta, Senin, 28 September 2009 (16:14) Pemberian bantuan ini adalah merupakan bentuk pembinaan kerjasama yang terjalin dengan baik selama ini dan merupakan kepedulian kepada institusi yang berada di wilayah operasional perusahaan. Oleh karenanya kami mengharapkan agar hubungan kerjasama khususnya dalam kegiatan pengamanan ini untuk ke depannya dapat kita pertahankan dan kita tingkatkan ke arah yang lebih baik
b) Bantuan Sepeda bagi Korban Bencana Situ Gitung BANTEN Senin, 10 Agustus 2009 (10:44)Sebagai wujud implimentasi Pertamina dalam Coorporate Social Responsibility (CSR) kepada masyarakat khususnya bidang pendidikan, Pertamina kembali memberikan bantuan 210 sepeda untuk anak-anak korban bencana Situ Gintung sebagai pengganti alat transportasi sekolah baik SD, SMP maupun SMA. Bantuan secara simbolis diserahkan oleh Sekretaris Perseroan Toharso. Acara bersepeda Bersama Pertamina dan Korban Bencana Situ Gintung dengan tema "Situ Gintung Belajar Hidup Sehat" ini bertempat di Lapangan Kertamukti-1 Ciputat Timur Tangerang Selatan-Banten.
c) Posko Pertamina Peduli Di Berbagai Wilayah Terkena Banjir. Jakarta, Selasa, 03 Maret 2009 (16:32) PT Pertamina (Persero) hari ini menyerahkan bantuan berupa Paket Sembako kepada para korban banjir di Cepu setelah sebelumnya membuka Posko Pertamina Peduli di beberapa lokasi banjir di Jawa Tengah dan
54
Jawa Timur.Paket Sembako yang diberikan hari ini berjumlah 1.000 paket yang 5 kg beras, 1 kg. gula pasir, 1 kg. minyak goreng dan 5 bungkus mie instan. Paket Sembako tersebut akan dibagikan ke Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora yang meliputi tiga Kelurahan, yakni Kelurahan Cepu, Kelurahan Ngelo, Kelurahan Balun dan enam desa, yaitu Desa Nglanjuk, Desa Sumberpitu, Desa Ngloram, Desa Gadon, Desa Getas dan Desa Jipang.
b. Model Implementasi Secara Langsung Selanjutnya adalah pola implementasi dalam bentuk program yang secara langsung diberikan kepada masyarakat sebagai wujud tanggung jawab perusahaan: 1) Bidang Pendidikan a) Beasiswa untuk Putra-Putri Warga Sekitar Instalasi Medan Group Jakarta, Monday, October 05 2009 (15:59) MEDAN - Operation Head (OH) Instalasi Medan Group menyerahkan beasiswa senilai Rp 50 juta kepada 100 siswa, putri-putri masyarakat yang tinggal di sekitar instalasi. Penyerahan dilaksanakan Kamis (3/9) di Gedung Serbaguna - Instalasi Medan Group, Medan. Kegiatan ini adalah bagian dari program "Cerdas Bersama Pertamina", sebagai bentuk"Corporate Social Responsibility (CSR) Pertamina kepada lingkungan sekitar
b) Bantuan Beasiswa untuk Putra-Putri Outsourcing Kantor Pusat Jakarta, Senin, 31 Agustus 2009 (08:23) - Persatuan Wanita Patra bersama corporate social responsibility (CSR) Kantor Pusat kembali memberikan dana bantuan beasiswa untuk putra-putri tenaga outsourcing non Direktorat, untuk fungsi Perencanaan
55
Korporat, SPI, Sekretaris Perseroan, LNG, PT Arun, dan PT Badak. Penyerahan dilakukan oleh Ketua PWP Pusat Non Direktorat Rini Hari Karyulianto, Rabu (19/8). Dengan total biaya sebesar Rp 51.250.000, untuk 75 orang dari seluruh tingkatan.
a) Pertamina Bergerak Cepat Untuk kejadian gempa yang terjadi di Padang, Sumatera Barat dan sekitarnya, sebagai bentuk corporate social responsibility, PT Pertamina (Persero) melalui Pertamina Peduli memberikan bantuan dalam pemulihan setelah gempa di Padang dan Jambi sebesar Rp 9,7 miliar. Dengan intensifnya usaha evakuasi dan pemulihan yang dilakukan di Padang pasca gempa yang terjadi pada 30 September 2009, tim Pertamina Peduli langsung mendirikan posko bantuan dibeberapa titik, yakni di Kota Tengah - melakukan penyaluran bantuan dan layanan medis, Rumah Sakit Angkatan Darat-- khusus memberikan layanan medis, Sungai Limau (Pariaman) sebagai droping point, tempat penyaluran bantuan dan layanan medis, serta di Mesjid Nurul Falah 2) Bidang Kesehatan a) Pertamina Sehati (Kesehatan untuk Anak dan Ibu) Senin, Juni 22 2009 (15:34) - Penyaluran bantuan secara simbolis dilakukan oleh GM RU - II M. Djamhuri Muchtar beserta Ketua PWP RU - II Ibu Hastina Djamhuri kepada masing-masing perwakilan Pengurus Posyandu Binaan PT. Pertamina (Persero) RU - II dengan mengambil tempat di gedung pertemuan "Jasmine" PWP RU - II di Bukit Datuk (18/6). Hadir pada acara tersebut antara lain Walikota Dumai, Zulkifli AS, Kepala Dinas Kesehatan
56
Kota Dumai, Kepala Dinas Sosial Kota Dumai dan Pengurus PWP RU - II serta Tim Manajemen RU-II. Bantuan melalui program Pertamina Sehati itu diberikan kepada 7 (tujuh) Posyandu Balita binaan PT. Pertamina (Persero) RU - II yang kesemuanya berada di daerah operasional RU - II. Total bantuan yang disalurkan pada kesempatan tersebut adalah ± Rp. 154 Juta, berupa bantuan makanan bergizi untuk peningkatan gizi bayi dan balita, Pembinaan kader Posyandu dan juga bantuan makanan tambahan yang bergizi setiap bulan selama 3 (tiga) bulan. Selain itu bantuan juga
diarahkan
kepada
perlengkapan
dan
peralatan
yang
dibutuhkan Posyandu Balita serta Penyuluhan Kesehatan yang akan dilaksanakan 2 (dua) kali dalam setahun ini. Posyandu Balita Binaan Pertamina RU - II yang siang hari itu menerima bantuan tersebut adalah Posyandu Cemara, Kel. Kel. Bukit Timah, Posyandu Kamboja II, Kel. Mekar Sari, Posyandu Kamboja, Kel. Bukit Datuk, Posyandu Kutilang, Kel. Jaya Mukti, Posyandu Danau Buatan, Kel. Bukit Batrem, Posyandu Nelayan, Kel. Tanjung Palas dan Posyandu Bunga Tanjung, Kel. Bukit Timah.
b) Peduli Kesehatan Melalui Fogging Jakarta, Senin, 04 Mei 2009 (11:41) - Untuk mencegah berjangkitnya wabah penyakit Demam Berdarah (DBD) khususnya di sekitar operasi perusahaan melakukan fogging bagi masyarakat Kelurahan Mariana Ilir KecamatanBanyuasin I
Kabupaten
Banyuasin.
3) Bidang Lingkungan Hidup a) Coastal Clean UP di Pantai Lamaru Senin,
24
Agustus
2009
CSR
PT
Pertamina
Pertamina
melaksanakan kegiatan peduli terhadap lingkungan, yang diwujudkan melalui program Corpo-rate Social Responsibility (CSR).
57
Kegiatan CSR per-usahaan minyak kali ini ada-lah bersih-bersih Pantai La-maru Balikpapan dengan te-ma coastal clean up Lamuru, kegiatan kali ini dila-kukan oleh Refinery Unit V Balikpapan, Rabu. Adapun kegiatan coastal clean up Lamaru diikuti oleh sejumlah petinggi Pertamia Balikpapan serta para peser-ta Pertamina Youth Program 2009, yang terdiri dari 133 mahasiswa dan 17 dosen pendamping.
b) Satu Orang Satu Pohon di Depot Kertapati Rabu, August 31 2009 Pertamina Pemasaran Region II Sumbagsel melaksanakan Launching Gerakan Penanaman Satu Orang Satu Pohon tahun 2009 di Depot Kertapati, (22/5). Ini merupakan partisipasi Pertamina terhadap gerakan yang dicanangkan oleh Presiden dan Menteri Kehutanan secara nasional.
c) Penanaman 1000 Mangrove di Hutan Mangrove Benoa Senin, Juni 10 2009 PT Pertamina (Persero) kembali menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan terutama di wilayah sekitar operasi perusahaan. Pada Minggu (26/7), Pemasaran BBM Retail Region V bekerjasama dengan Balai Pengelolaan Hutan Mangrove Wilayah 1 Bali, melakukan penanaman 1000 bibit mangrove di jalur pipa Avtur Pertamina. Lokasi penanaman berada di kawasan Taman Hutan Mangrove Benoa. d) Pertamina Bagikan 1700 Bibit Pohon untuk Penghijauan Situ Gintung Tangerang, Jumat, 8 Agustus 2009 Sebagai wujud kepedulian pasca musibah Situ Gintung, PT Pertamina (Persero) melalui Pemasaran BBM Retail Region III bekerjasama dengan Himpunan
58
Bersatu
Fisip
Universitas
Muhamadiyah
Jakarta
(UMJ)
melaksanakan Gerakan Penanaman 1700 Pohon. Penyerahan 1700 pohon dilaksanakan di Kampus UMJ Tangerang Dari dua model implementasi di atas memiliki alasan berbeda. Model tanggung jawab sosial yang diberikan secara langsung oleh perusahaan ini merupakan hasil dari musyawarah atau rapat kerja yang dilakukan CSR tiap tahunnya, walaupun ada beberapa program yang memang diseting untuk dilakukan kerjasama langsung dengan lembaga atau NGO. Alasan lain mengapa bekerja sama dengan lembaga atau NGO, hal ini dikarnakan adanya data komunitas - Data komunitas adalah berisi program yang terkumpul dari beberapa sumber- yang diambil melalui proses. Pola implementasi yang dilakukan CSR PT Pertamina (Persero) menurut penulis dapat dibilang lebih lebih efektif, di mana implementasi yang dilakukan secara langgsung dapat menghasilkan keefektivitasan program yang akan dilaksanakan karena program dapat dieksekusi langsung oleh perusahaan. Selanjutnya pola implementasi yang dilaksanakan bekerjasama dengan lembaga atau NGO menurut penulis memiliki beberapa kelebihan yaitu bagaimana dapat mensinergiskan antara program yang akan dilaksanakan lebih terfokus pada tujuan lembaga atau NGO tersebut. Dalam melaksanakan pengimplemntasian programnya ada beberapa hal yang melatarbelakangi mengapa perusahaan melakukan tanggung jawab sosial perusahaannya yaitu: Pertama dalam hal ini, adanya undang-undang yang mengatur tentang perseroan terbatas yang menjalani usahanya di bidang dan atau bersangkutan dengan sumber daya alam wajib menjalankan tanggung jawab sosial
59
dan lingkungan (Pasal 74 ayat 1) tetapi dalam kebijakan ini belum ada yang mengatur berapa besar dana yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk CSR. Kedua adanya surat keputusan yang dikeluarkan oleh mentri BUMN Nomor: Kep236/MBU/2003. Hal ini juga disampaikan oleh Bapak Julian Ketua Divisi Lingkungan Hidup CSR PT Pertamina Persero. Sebelum adanya istilah CSR yang sekarang pertamina sudah menjalankan tanggung jawab sosial perusahaan, tapi waktu itu bentuk kegiatannya hanya charity, setelah memberi yaa sudah begitu aja. Setelah ada keputusan yang dikeluarin sama mentri BUMN kalo gasalah nanti dilihatlagi dech… dari pemerintah baru dibentuk yang namanya CSR.2
Melihat bahwa praktek tanggung jawab sosial perusahaan yang dilakukan PT Pertamina (Persero) dilaksanakan memang karena desakan yang ditimbulkan dari kebijakan pemerintah dan desakan dari masyarakat diluar perusahaan yang terkena dampak dari perusahaan tersebut. Desakan yang datang terlihat juga datang dari masyarakat perusahaan, dan dengan adanya CSR terlihat pula dukungan dari masyarakat perusahaan hal ini terlihat dari pelayanan CSR yang diberikan oleh masyarakat dalam perusahaan. Kalau yang sudah kita lakukan terhadap karyawan, kemarin kamu ikut kan dalam pelaksanaannya yang uji emisi untuk karyawan pertamina?. Dan itu kita lakukan 6 bulan sekali…3 Dari bab sebelumya telah dibahas tentang modal sosial yang dapat diartikan sebagai sumber (resource) yang timbul dari adanya interaksi antara orang-orang dalam suatu komunitas. Namun demikian, pengukuran modal sosial jarang melibatkan pengukuran terhadap interaksi itu sendiri. Melainkan, hasil interaksi tersebut, seperti terciptanya atau terpeliharanya kepercayaan antar warga masyarakat. Sebuah interaksi dapat terjadi dalam skala individu atau institusional . 2 Wawancara pribadi, Julian, Divisi Lingkungan Hidup CSR PT Pertamina Persero, (Jakarta, 19 January 2011) 3 Ibid (Jakarta, 19 January 2011)
60
secara individu, interaksi terjadi manakala relasi intim antara individu terjalin satu sama lain sehingga terbentuk ikatan emosional. Setiap masyarakat memiliki sumber daya tertentu yang dapat dikembangkan untuk mengatasi masalah bersama. Hal ini selaras dengan apa yang dikatakan oleh bapak iwan staff CSR PT Pertamina Persero. Perusahaan yang mengedepankan konsep CSR lebih menekankan pembangunan sosial dan pembangunan kapasitas masyarakat sehingga dapat menggali potensi masyarakat lokal yang menjadi modal sosial perusahaan untuk maju dan berkembang. Selain dapat mencisptakan peluang-peluang sosial-ekonomi masyarakat, menyerap tenaga kerja dengan kualifikasi yang diinginkan, cara ini juga dapat membangun citra sebagai perusahaan yang ramah dan peduli lingkungan. Selain itu, akan tumbuh trust (rasa percaya) dari masyarakat. Sense of belonging (rasa memiliki) akan muncul dari masyarakat sehingga masyarakat merasakan bahwa kehadiran perusahaan akan berguna dan bermanfaat. Citra positif sangat penting bagi perusahaan agar lebih mudah memperoleh kepercayaan dari tiap-tiap komponen masyarakat. Pencapaian tujuan CSR yang dapat meningkatkan citra positif perusahaan akan mewujudkan bisnis yang berkesinambungan yang dapat meningkatkan laba perusahaan, menciptakan masyarakat sejahtera dan lingkungan yang kondusif.4 Perlu dijelaskan kembali oleh penulis bahwa bahwa telah banyak dunia usaha yang melaksanakan tanggung jawab sosial melalui berbagai kegiatan, meskipun dengan pola yang berbeda-beda. Begitu juga dengan PT Pertamina (Persero) pengimplementasian programnya juga tidak bisa disamakan dengan program Perusahaan lain dan dari tuntutan lain. Dari bab sebelumnya membahas tentang hal yang penting pada implementasi CSR yaitu Pertama, menyangkut (Human Kapital) Pemberdayaan Manusia. Kedua, (Environments) yang berbicara tentang lingkungan. Ketiga, adalah Good Corporate Governance. Keempat, Social Kohesion. Artinya, dalam melaksanakan CSR jangan menimbulkan kecemburuan sosial. Kelima, adalah
4
Iwan, Staf CSR PT Pertamina Persero, wawancara pribadi (Jakarta, 02 February 2011)
61
Economic Strength atau memberdayakan lingkungan menuju kemandirian di bidang ekonomi. Dari beberapa hal diatas dapat dilihat beberapa persamaan yang juga dikatakan oleh salah satu staf CSR PT Pertamina Persero. CSR Pertamina saat ini fokus kedalam 4 inisiatif strategis CSR yang mencakup bidang pendidikan, kesehatan, lingkungan dan infrastruktur dan bencana alam serta mengembangkan program-program CSR untuk kemandirian masyarakat sekitar operasi perusahaan.5
Adapun kegiatan program CSR PT Pertamina Persero yang dilaksanakan dari berbagai program atau tema besar kegiatan yang disebutkan di atas penulis akan menjabarkan beberapa kegiatan tersebut yaitu:
2. Implementasi Program a. Bidang Pendidikan Kepedulian perusahaan terhadap dunia pendidikan merupakan wujud harmoni antara masyarakat perusahaan (Karyawan) dan masyarakat sekitar perusahaan dalam meningkatkan mutu dan kualitas manusia dalam hal pendidikan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Divisi Bidang Pendidikan adalah: 1) Pertamina Youth Program Pertamina sebagai perusahaan minyak dan gas terbesar di Indonesia berkomitmen untuk memajukan pendidikan Indonesia dan peduli dengan generasi muda, karena generasi muda merupakan asset penting
bagi
negara.
Kepedulian
itu
ditunjukkan
dengan
melaksanakan acara PYP (Pertamina Youth Program). PYP adalah
5
Ibid…
62
program Pertamina dalam mengedukasi para mahasiswa/mahasiswi tentang proses perjalanan minyak bumi mulai dari hulu sampai hilir. Acara ini rencananya akan dilaksanakan di Balikpapan pada tanggal 26-30 Juli 2009. Tema yang diangkat pada acara PYP kali ini adalah "Cerdas Bersama Pertamina", dengan filosofi tema bahwa Pertamina hadir untuk generasi yang cerdas, dari generasi yang cerdas. Acara ini akan diikuti oleh 200 mahasiswa dan 21 dosen pendamping dari 21 Universitas baik negeri maupun swasta yang ada di Kalimantan. Melalui acara ini, Pertamina ingin mengajak generasi muda untuk mengenal lebih dekat mengeal bisnis minyak dan gas dengan mengetahui proses kerja dari sektor hulu sampai hilir. Selain memperoleh materi di dalam ruangan, peserta juga akan diajak untuk mengunjungi daerah operasi hulu, kilang dan fasilitas pemasaran produk Pertamina. Dari acara tersebut diharapkan dapat memberikan pemahaman secara lebih komprehensif tentang bisnis migas, pencarian sampai pengolahan dan pemanfaatan migas; serta dapat memberikan jawaban seputar isu yang beredar di masyarakat mengenai Pertamina. Selain akan melaksanakan PYP di Balikpapan, Pertamina telah melaksanakan PYP di Cilacap dan memberikan beasiswa kepada generasi muda yang pandai tapi tidak memiliki biaya untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi. 2) Pembangunan / Rehabilitasi Sekolah dan Universitas Pertamina
telah
berkontrbusi
lewat
pembangunan
dan
rehabilitasi sarana pendidikandari tingkat SD hingga SLTA yang
63
berada di sekitar kegiatan Pertamina maupun Perguruan tinggi Negeri di seluruh Indonesia. Kegiatan ini merupakan suatu kerjasama yang dilakukan institusi pendidikan sebagai strategic partner dalam mengembangkan kegiatan bisnis Pertamina. program Pertamina Goes To Campus, sejak 2007 Pertamina mendonasikan kepada berbagai universitas untuk meningkatkan pendidikan generasi penerus bangsa yang sadar lingkungan. Baru-baru ini, Pertamina memberikan bantuan salah satunya untuk membangun fasilitas rumah kaca sebagai sarana pendukung pendidikan di Institut Pertanian Bogor (IPB). Pertamina juga memberikan bantuan pembangunan tribun olahraga untuk Universita Brawijaya di Malang.dan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya, serta pembangunan fasilitas di Universitas Diponegoro (Undip) Semarang dan Universitas Sebelas Maret Solo. 3) Beasiswa Pendidikan Dalam meningkatkan akses pendidikan Pertamina juga telah memberikan beasiswa kepada siswa kurang mampu dari tingkat SD sampai dengan SLTA dan Perguruan Tinggi. Selain pendidikan formal, Pertamina juga memberikan bantuan pendidikan keterampilan kepada anak-anak putus sekolah dan turut mendukung program Education For All (EFA) Untuk pendidikan kepada tuna netra. Dan beberapa kegiatan lain seperti: kompetisi ilmiah, Pertamina Goes to Campus, Indonesia membaca dan fasilitas sekolah. Pertamina dalam melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan menyerahkan beasiswa senilai Rp 50 juta kepada 100 siswa, putri-putri masyarakat
64
yang tinggal di sekitar instalasi. Penyerahan dilaksanakan Kamis (3/9) di Gedung Serbaguna - Instalasi Medan Group, Medan. Dalam kesempatan tersebut, Sihol Situmorang didampingi oleh Ast. Man. External Relation, Fitri Erika. Siswa yang menerima beasiswa tersebut terdiri dari 77 siswa SD, 18 siswa SMP, dan 5 siswa SMA. Pertamina berharap, beasiswa yang diberikan dapat menjadi pemacu semangat belajar agar lebih berprestasi. Dalam sambutannya, Fitri Erika menyampaikan, bahwa Pertamina adalah perusahaan milik negara, yang tentunya milik masyarakat juga. Untuk itu, perlu kerja sama seluruh masyarakat untuk menjaga Pertamina sebagai objek vital negara, salah satunya adalah Instalasi Medan Group (IMG). Apalagi IMG memasok hampir 75% kebutuhan BBM di Sumatera Utara. 4) Bright with Pertamina : Kacamata Gratis Kacamata tersebut dibagikan kepada siswa-siswi SD dan SMP yang mengalami gangguan penglihatan dan berasal dari keluarga kurang mampu. Pemberian kacamata tersebut merupakan program Corporate Social Responsibility (CSR) "Bright with Pertamina", yang bertujuan membantu pemerintah untuk meningkatkan kesehatan mata anak usia sekolah. Gubernur Sumatera Selatan, Alex Noerdin dan General Manager Pertamina Pemasaran BBM Retail Region II, Hasto Wibowo menyerahkan 2.000 kacamata gratis kepada para pelajar dari sekolahsekolah di Palembang dan Prabumulih (14/8) bertempat di RS Mata Palembang. Kacamata tersebut dibagikan kepada siswa-siswi SD dan SMP yang mengalami gangguan penglihatan dan berasal dari
65
keluarga kurang mampu. Selama sebulan terakhir, Pertamina bekerja sama
dengan
Dinas
Kesehatan
Propinsi
Sumsel
melakukan
pemeriksaan mata di SD dan SMP yang berada di Kota Palembang dan Prabumulih. Pemeriksaan dilakukan oleh para optisian dari Dinas Kesehatan Propinsi Sumsel dan RS Khusus Mata Masyarakat Palembang. Dalam pemeriksaan tersebut ditemukan bahwa ada ribuan anak
yang
menderita
gangguan
penglihatan
tanpa
disadari
sebelumnya, bahkan banyak pula diantaranya yang menderita gangguan penglihatan dalam taraf memprihatinkan. Gubernur Sumsel Alex Noerdin memberikan apresiasi yang luar biasa dan berterimakasih kepada Pertamina karena telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam mengatasi masalah kesehatan tersebut. Program ini juga sejalan dengan program utama yang diusung Propinsi Sumatera Selatan yaitu Berobat Gratis dan Sekolah Gratis. Bright with Pertamina juga dilakukan di kota-kota di propinsi Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan, dengan total 11.000 kacamata. Disampaikan Hasto Wibowo, partisipasi Pertamina ini bertujuan untuk mendukung mewujudkan generasi muda Indonesia yang sehat, cerdas, dan produktif. 5) Pendidikan & Kesehatan Balita Melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) yang meliputi bidang kesehatan, pendidikan, lingkungan hidup, sarana umum dan bencana alam, Pertamina selalu berkontribusi untuk
66
meningkatkan kehidupan masyarakat lingkungannya. Hal tersebut diungkapkan Manajer Umum RU IV drg. R Sutarno pada peletakan batu pertama pembangunan Posyandu dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di RW IV Kelurahan Lomanis, (20/4). 6) Olimpiade Sains Nasional Perguruan Tinggi OSN-PTI adalah ajang penjaringan bibit unggul di bidang sains, utamanya Kimia, Fisika dan Matematika di kalangan perguruan tinggi. Melalui ajang ini, pemenang dipersiapkan untuk mengikuti Olimpiade Sains di tingkat internasional. Sukses menggelar Olimpiade Sains Nasional Perguruan Tinggi seluruh Indonesia (OSN-PTI) Tahun 2008, PT Pertamina (Pesero) kembali menggelar OSN-PTI 2009. OSN-PTI adalah ajang penjaringan bibit unggul di bidang sains, utamanya Kimia, Fisika dan Matematika di kalangan perguruan tinggi. Melalui ajang ini, pemenang dipersiapkan untuk mengikuti Olimpiade Sains di tingkat internasional. mahasiswa.
Jumlah
OSN-PTI 2008 diikuti sebanyak 4.666 ini
melampaui
target
yang
diharapkan
penyelenggara saat itu sebanyak 2.000 mahasiswa. 7) Rumah Pintar Pertamina Sebagai wujud peran serta Pertamina membantu Pemerintah meningkatkan imtak dan iptek masyarakat dalam membangun bangsa Indonesia sebagai pelaku aktif dalam pembangunan, rumah pintar merupakan salah satu solusi untuk mendukung program pendidikan sekaligus untuk meningkatkan pendidikan anak-anak di Indonesia. Rumah Pintar yang dibangun pada areal tanah seluas 8.000 Meter
67
persegi dengan luas bangunan 358 Meter persegi ini diresmikan oleh Ibu Negara RI Ani Yudhoyono, didampingi Direktur Umum & SDM Pertamina Waluyo dan Panglima Divisi Infanteri I Kostrad, Mayjen TNI Hatta Syafrudin, bertempat di Cilodong Bogor. 8) Beasiswa untuk Putra-Putri Outsourcing Kantor Pusat Persatuan Wanita Patra bersama corporate social responsibility (CSR) Kantor Pusat kembali memberikan dana bantuan beasiswa untuk putra-putri tenaga outsourcing non Direktorat, untuk fungsi Perencanaan Korporat, SPI, Sekretaris Perseroan, LNG, PT Arun, dan PT Badak. Penyerahan dilakukan oleh Ketua PWP Pusat Non Direktorat Rini Hari Karyulianto, Rabu (19/8). Dengan total biaya sebesar Rp 51.250.000, untuk 75 orang dari seluruh tingkatan. Pada hari yang sama, juga dilakukan penyerahan beasiswa di Direktorat Keuangan kepada 195 orang dari seluruh tingkatan. Dengan total biaya sebesar Rp 132.950.000. Penyerahan beasiswa dilakukan oleh Ketua PWP Pusat Direktorat Keuangan Lola Ferederick ST Siahaan. Adapun perincian dana yang disalurkan antara lain, Sekolah Dasar sebesar Rp 500.000 per orang; Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebesar Rp 750.000 per orang; dan Sekolah Menengah Atas (SMA) sebesar Rp. 950.000 per orang. 9) Pertamina Goes to Campus program Pertamina Goes To Campus, sejak 2007 Pertamina mendonasikan kepada berbagai universitas untuk meningkatkan pendidikan generasi penerus bangsa yang sadar lingkungan.
68
10) Mahasiswa Terampil dan Mandiri Pema-saran BBM Retail Region II melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) yang berkolaborasi dengan Fungsi Pelumas, memberikan dukungan kepada dunia pendidikan tinggi dalam meningkatkan keterampilan dan kemandirian para mahasiswa. Dukungan diwujudkan dalam bentuk beasiswa, pelatihan wirausaha pelumas dan pelatihan perbengkelan gratis
b. Bidang Konservasi Lingkungan Kepedulian perusahaan terhadap kelestarian lingkungan merupakan wujud harmoni operasional perusahaan dengan kelestarian lingkungan diseluruh kawasan Indonesia. Dalam hal ini beberapa program yang dijalankan diantaranya adalah:
1) Sepeda untuk Sekolah Sebagai wujud kepeduliaan Pertamina terhadap peningkatan budaya hemat energi dan membantu meringankan beban biaya transportasi para siswa dari keluarga kurang mampu, CSR Pertamina mendistribusikan sepeda untuk dipinjamkan kepada siswa di lingkungan
Sekolah
Dasar.
Pemanfaatan
CSR
Pertamina
mendistribusikan 1.500 sepeda untuk dipinjamkan kepada siswa di lingkungan Sekolah Dasar Babelan, Bekasi, Siswa-siswi korban bencana
Situ
Gintung,
sepeda
ke
sekolah
sebagai
budaya
69
menumbuhkan kesadaran akan global warming dan menekan polusi udara akibat emisi gas buang. 2) Coastal Clean Up Program lingkungan yang melibatkan manajemen, pekerja dan masyarakat
sekitar
operasi
untuk
melakukan
aksi
bersama
membersihkan kawasan pantai dari berbagai sampah yang dapat mencemari lingkungan. Pertamina melaksanakan kegiatan peduli terhadap lingkungan, yang diwujudkan melalui program CSR. Kegiatan CSR per-usahaan minyak kali ini adalah bersih-bersih Pantai Lamaru Balikpapan dengan tema coastal clean up Lamu-ru, kegiatan kali ini dila-kukan oleh Refinery Unit V Balikpapan, 3) Alat Bor Biopori Dalam rangka meningkatkan kualitas lingkungan sekaligus sebagai antisipasi banjir di pemukiman warga, CSR Pertamina bidang lingkungan membagikan alat pembuat lubang resapan biopori. Dimana lubang serapan air juga berfungsi sebagai wadah pupuk kompos yang bermanfaat dalam rangka pelestarian lingkungan. 12.500 Alat-alat pembuat lubang biopori didistribusikan CSR Pertamina di lima kota di DKI Jakarta, Kabupaten Tangerang selatan, dan pada Kegiatan Hari Anak serta Hari Lingkungkungan Hidup. Termasuk wilayah Semarang dan Yogyakarta. 4) Green Belt Pertamina melalui CSR RU IV Cilacap melaksanakan Program Green Belt atau Hutan Kota berlokasi di sekitar Jl. Juanda hingga Jl.
70
Thamrin Cilacap dan melakukan penanaman pelindung di sepanjang area Refinery Unit IV hingga area 70.
Banyaknya pohon yang
ditanam sebagai hutan kota berjumlah kurang lebih 3.600 pohon dari jenis glodokan pecut, mahoni, angsana, mangga, albiso dan pohon pelindung lainnya yang banyak menghasilkan oxygen di area seluas 17 hektar. Disamping sebagai upaya penyelamatan bumi karena kemampuan
pohon
dalam
menyerap
karbondioksida
dan
menghasilkan oksigen untuk kelangsungan hidup, kegiatan ini juga telah mendukung pencapaian penghargaan Adipura oleh Kabupaten Cilacap. Pertamina melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) memberikan sumbangan berupa 2000 tanaman buah yang akan dibagikan ke ma-syarakat wilayah Jakarta Pu-sat. Sumbangan ini diserahkan secara simbolis oleh Manager CSR Pertamina Guntara kepada Walikota Jakarta Pusat Sylviana Murni dalam acara Hari Bebas Kendaraan Bermotor (Car Free Day)
di
depan Hotel Grand
Cempaka Jakarta. Sebagai wujud kepedulian pasca musibah Situ Gintung, PT Pertamina (Persero) melalui Pemasaran BBM Retail Region III bekerjasama
dengan
Himpunan
Bersatu
Fisip
Universitas
Muhamadiyah Jakarta (UMJ) melaksanakan Gerakan Penanaman 1700 Pohon. Penyerahan 1700 pohon dilaksanakan di Kampus UMJ Tangerang,
71
Pertamina Pemasaran Region II Sumbagsel melaksanakan Launching Gerakan Penanaman Satu Orang Satu Pohon tahun 2009 di Depot Kertapati, (22/5). Ini merupakan partisipasi Pertamina terhadap gerakan yang dicanangkan oleh Presiden dan Menteri Kehutanan secara nasional. 5) Green Festival Kegiatan Kampanye Pencegahan Pemanasan Global dalam lingkup Global Warming Campaign kampanye tentang pengertian Global Warming, penyebab Global warming & dampaknya, penyuluhan
untuk
mengurangi
Global
mengkampanyekan Program Hemat Energi.
Warming
dan
Kegiatan ini juga
segaligus menjadi wahana edukatif bagi anak-anak untuk melakukan hemat energi (mematikan listrik,air, TV, Komputer bila tidak dipergunakan).
c. Bidang Kesehatan kegiatan CSR Pertamina dalam bidang kesehatan melaksanakan tanggung jawab sosial dan pemberdayaan masyarakat untuk peningkatan mutu pelayanan dan akses kesehatan, yang diimplementasikan pada: 1) Pertamina Sehati (Kesehatan untuk Anak dan Ibu) Program yang selaras dengan tujuan pembangunan millennium (MDGs) yang telah berjalan lebih dari lima tahun, program Pertamina Sehati bertujuan untuk meningkatkan kesehatan Ibu Hamil, Menyusui
72
dan Bayi, sehingga mampu menurunkan angka kematian bayi, ibu melahirkan dan menyusi. Sehingga generasi penerus akan lahir dengan tingkat kesehatan yang baik. Bantuan melalui program Pertamina Sehati itu diberikan kepada 7 (tujuh) Posyandu Balita binaan PT. Pertamina (Persero) RU - II yang kesemuanya berada di daerah operasional RU - II. Total bantuan yang disalurkan pada kesempatan tersebut adalah ± Rp. 154 Juta, berupa bantuan makanan bergizi untuk peningkatan gizi bayi dan balita, Pembinaan kader Posyandu dan juga bantuan makanan tambahan yang bergizi setiap bulan selama 3 (tiga) bulan. Selain itu bantuan juga diarahkan kepada perlengkapan dan peralatan yang dibutuhkan Posyandu Balita serta Penyuluhan Kesehatan yang akan dilaksanakan 2 (dua) kali dalam setahun ini. Posyandu Balita Binaan Pertamina RU - II yang siang hari itu menerima bantuan tersebut adalah Posyandu Cemara, Kel. Kel. Bukit Timah, Posyandu Kamboja II, Kel. Mekar Sari, Posyandu Kamboja, Kel. Bukit Datuk, Posyandu Kutilang, Kel. Jaya Mukti, Posyandu Danau Buatan, Kel. Bukit Batrem, Posyandu Nelayan, Kel. Tanjung Palas dan Posyandu Bunga Tanjung, Kel. Bukit Timah. Melalui Program CSR Kesehatan ini juga, Pertamina RU - II dalam waktu dekat akan segera menyalurkan dana ± Rp. 125 juta untuk membangun satu unit Posyandu Balita di Kelurahan Bukit Timah. 2) Program Kacamata Baca Dalam rangka mendukung upaya peningkatan kesehatan mata bagai masyarakat, khususnya di lingkungan pelajar, CSR Pertamina
73
bekerjasama dengan Yayasan Peduli Kemanusiaan dan Dinas Kesehatan setempat, melaksanakan Program Pembagian 11.000 Kacamata Baca Gratis mencakup wilayah Palembang, Cilacap, Makasar, Bekasi, Cepu, Surabaya dan Lahendong.
Kepada para
pelajar dilakukan pemeriksaan mata dan pemberian kacamata baca bagi yang memerlukan. Program ini cukup signifikan membantu Pemerintah dalam upaya menurunkan angka gangguan penglihatan warga 3) Clino Gigi Kesehatan gigi dan pemahaman akan pentingnya kesehatan gigi bagi siswa anak dan remaja sangat penting guna menunjang kelancaran dan keberhasilan mencapai prestasi belajar. Kegiatan Clino Gigi 2009 dilaksanakan CSR Pertamina menjangkau 6.000 pelajar yang tersebar di 24 Sekolah Dasar di Plumpang, Cikampek, dan Bekasi. Melalui Clino Gigi, para siswa diberikan pemeriksaan gigi, penyuluhan dan perawatan gigi, serta tindakan medis yang diperlukan terhadap gigi. 4) Bantuan Perinatologi Pasien bayi yang berasal dari kelompok keluarga miskin, terlantar, dan tidak memiliki surat lengkap, tak sedikit yang mengalami kesulitan mendapatkan surat jaminan seperti SKTM, Gakin maupun Askeskin, sehingga sering menghadapi terhambatnya pelayanan dan pengobatan kepada bayi, yang secara asasi memilikihak hidup yang sama dengan semua orang. Program CSR ini ditujukan
74
untuk membantu sekitar 200 bayi-bayi terlantar dari keluarga tidak mampu yang terlahir dengan kondisi fisik yang kecil dan membutuhkan penanganan medis yang segera untuk menghindari cacat permanent.
Bantuan berupa peralatan Perinatologi dan obat
khusus maupun kelangkapan asesoris alat bantu pasien yang disalurkan melalui Divisi Perinatologi, Departemen Ilmu Kesehatan Anak, RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo. 5) Peduli Kesehatan Melalui Fogging Untuk mencegah berjangkitnya wabah penyakit Demam Berdarah (DBD) khususnya di sekitar operasi perusahaan, perusahaan melakukan fogging ini merupakan salah satu program Corporate Social Responsibility (CSR) di bidang kesehatan, yang bertujuan untuk mencegah berjangkitnya penyakit DBD. Pertamina bersinergi dengan
Dinas
Kesehatan
Kabupaten
Cilacap
melaksanakan
pengasapan (fogging) untuk membasmi nyamuk aides aegepty penyebab penyakit demam berdarah di wilayah RW 23 Kelurahan Donan meliputi 6 RT (27/3) dan di RW 03 Kelurahan Lomanis yang meliputi 4 RT (30/3) .
d. Infrastruktur dan Bencana Peran Pertamina dalam membantu masyarakat dalam membangun infrastruktur bangunan/merenovasi sarana dan prasarana yang menjadi fasilitas umum serta penanggulangan korban bencana, sudah menjadi tujuan utama
75
dalam membangun bangsa, oleh karena itu beberapa kegiatan yang dilakukan antara lain: 1) Posko pertamina peduli di berbagai wilayah terkena bencana Posko Peduli adalah bentuk bantuan reaski cepat yang dapat Pertamina lakukan untuk meringankan beban para korban bencana 2) Bantu Gempa Padang dan Jambi Sebagai bentuk Corporate Social Responsibility (CSR), PT. Pertamina (Persero) melalui Pertamina Peduli memberikan bantuan dalam pemulihan setelah gempa di Padang dan Jambi sebesar Rp 9,7 miliar. Dengan perincian Rp 2,7 miliar untuk pengungsi dan Rp 2 miliar untuk mendiskon harga avtur di DPPU (Depot Pengisian Pesawat Udara) Minangkabau Padang. Sedangkan Rp 5 miliar akan disalurkan untuk rehabilitasi pasca gempa. 3) Pertamina Peduli Korban Bencana dan Infrastruktur Sejumlah musibah bencana yang mendera negeri ini di tahun 2009 menyisakan penderitaan dan kemalangan warga korban. Sebagai wujud kebedulian perusahaan, CSR Pertamina bidang Infrastruktur dan Bencana Alam telah melaksanakan berbagai program bantuan Pertamina, khususnya dalam rangka meringankan beban warga korban serta langkah-langkah bantuan pemulihan pasca bencana. Berbagai program yang disalurkan antara lain berupa bantuan logistic kepada para korban jebolnya tanggul Situ Gintung, korban gempa Jawa Barat dan Sumatera Barat, serta bantuan bagi korban musibah banjir di Jawa Timur. Disamping itu, dalam meningkatkan infrastruktur, CSR
76
Pertamina membangun rumah pintar pada areal tanah seluas 8.000 meter persegi dengan luas bangunan 358 meter persegi di wilayah Cilodong, Bogor. Bangunan Rumah Pintar terdiri dari delapan sentra, yaitu sentra komputer, sentra baca perpustakaan, sentra audio visual panggung, sentra bermain, sentra kriya, sentra laboratorium, sentra outbound dengan fasilitas Jogging Track dan sentra ketahanan pangan meliputi pertanian, perikanan dan peternakan. Diharapkan rumah pintar dapat memberikan motivasi, minat baca serta menambah ilmu bagi anak-anak, sehingga dapat menjadi pelengkap bagi program wajib belajar 9 tahun dan menambah keterampilan para ibu dan remaja. Program-program CSR korporat yang dikelola kantor pusat menjangkau masyarakat di 33 Propinsi pada area yang terdekat dengan bisnis Pertamina dan dari pemaparan program diatas bahwasannya CSR bidang pendidikan dan kesehatan, secara umum didasari penelitian (fact finding) atas social problem yang ada di masyarakat sekitar terkait pendidikan dan kesehatan. Hasil evaluasi terhadap permasalahan sosial yang telah diidentifikasi kemudian disusun kedalam proses perencanaan CSR, dilanjutkan dengan implementasi, monitoring dan evaluasi. Indikator-indikator keberhasilan pelaksanaan program pendidikan diantaranya menggunakan Indeks Prestasi Manusia dan Indiokator Sasaran Pembangunan Milenium (Millennium Developmen Goals) MDGs. Indikator keberhasilan program kesehatan menggunakan data statistik dan MDGs. Sebagai perusahaan yang memiliki komitmen terhadap lingkungan, sebagaimana tata nilai yang dianut Pertamina dan pelaksanaan Program Penilaian
77
Peringkat (PROPER) lingkungan unit-unit operasi Pertamina, dengan demikian Pertamina menerapkan standar pengelolaan lingkungan yang berlaku. Disamping itu sebagai perusahaan yang fokus terhadap lingkungan hidup, PT Pertamina (Persero) juga mentaati peraturan terkait lingkungan hidup yang tertuang dalam SK Meneg LH No.519 tahun 2009 tentang Pedoman Kriteria Penentuan Peringkat Hijau dan Emas pada penilaian peringkat kinerja perusahaan dalam mengelola lingkungan (PROPER). Dimana perusahaan yang telah mencapai peringkat biru harus memiliki program CSR yang tepat untuk meningkatkan peringkat menjadi hijau dan emas Dalam setiap kegiatan adanya beberapa faktor pendukung agar program dapat berjalan sesuai dengan rencana, efektif dan efisien dibutuhkan beberapa elemen pendukung. Dalam hal ini, yang menjadi faktor pendukung CSR PT Pertamina (Persero) dalam menjalankan programnya adalah seperti yang disampaikan bapak Julian adalah: dukungan yang diberikan kepada masyarakat akan sangat membantu kami atas terciptanya hubungan baik antara perusahaan dan masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat itu sendiri6
Hubungan baik dari setiap elemen yang menjadi stakeholders CSR PT Pertamina (Persero) menjadi pilar penting dalam membangun kesejahteraan masyarakat, dalam hal ini Pertamina fokus terhadap masyarakat yang berada di ring 1. Tidak semua program yang telah direncanakan oleh CSR PT Pertamina (Persero) dapat berjalan dengan baik sesuai apa yang telah direncanakan dalam program kerjanya. 6
Wawancara pribadi, Julian, Divisi Lingkungan Hidup CSR PT Pertamina Persero
78
Ada beberapa hambatan yang selalu menjadi kendala bagi CSR PT Pertamina
(Persero)
dalam
merealisasikan
programnya,
faktor
penghambat tersebut seperti dikutip dari pernyataan Bapak Julian adalah: Hambatanya dari level internal kurangnya assesmen dalam mencari permasalahannya. Di level eksternal atau masyarakatnya yang mereka inginkan cuma kebutuhan pribadi saja, bukan kebutuhan yang bisa dimanfaatin masyarakat banyak.7
Hambatan internal ini dikarnakan kurangnya sumber daya manusia yang berada di CSR PT Pertamina (Persero) hal ini juga disampaikan bapak Julian sebagai berikut: Kalau sekarang ini paling kurangnya dari sumber daya manusia SDM, paling biasanya dibantu sama tim humas.8
Pegawai atau sumber daya manusia CSR PT Pertamina (Persero) merupakan salah satu penghambat CSR PT Pertamina (Persero) dalam melaksanakan programnya, hal ini dikarenakan kurangnya tenaga kerja CSR PT Pertamina (Persero) sehingga tanggung jawab sosial yang harus diberikan PT Pertamina (Persero) kepada masyarakat seluruh Indonesia menjadi terhambat.
7 8
Ibid… Ibid…
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Apa yang telah dilakukan oleh corporate social responsibility CSR PT Pertamina (Persero) dalam hal ini empat pilar program Lingkungan, Kesehatan, Pendidikan, dan Perbaikan infrastruktur merupakan atau dapat dikatagorikan sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan. Hal ini didasari bahwa aktivitas operasional dan produksi PT Pertamina (Persero) tidak semata-mata beropeasi hanya dengan memaksimalkan keuntungan serta meningkatkan produksinya saja, namun lebih dari itu pihak PT Pertamina (Persero) berkomitmen dalam memberikan kontribusi untuk meningkatkan lingkungan yang baik serta kualitas hidup stakeholders-nya yang berfokus pada masyarakat yang berada di ring satu atau masyarakat yang terkena dampak operasional perusahaan. Berkaitan dengan proses pengimplementasian yang sangat selektif CSR PT Pertamina (Persero) berusaha bagaimana program yang akan dilaksanakan efektif dan kualitas manfaat yang baik terhadap dampak program itu sendiri. Pola implementasi program tanggung jawab sosial perusahaan yang dijalankan oleh CSR PT Pertamina (Persero) adalah menggunakan pola implementasi pemberian secara langsung dan ada juga yang bekerjasama dengan lembaga atau NGO. Sedangkan bentuk implementasi program tanggung jawab sosial perusahaan
tersebut
sudah
sejak
79
lama
PT
Pertamina
(Persero)
80
mengedepankan pengembangan masyarkat (community development) Program ini ditujukan untuk meningkatkan akses masyarakat dalam rangka pemberdayaan. Kegiatan tersebut diwujudkan dalam bentuk pembangunan
infrastruktur,
fasilitas
pendidikan,
kesehatan,
dan
sarana/preasarana umum. perusahaan yang harus diterapkan dalam pengelolaan perusahaan menuju perusahaan minyak nasional kelas dunia. Dengan aktifitas sosialnya perusahaan dapat mengembangkan potensi masyarakat sehingga dapat menggali potensi masyarakat lokal yang menjadi modal sosial untuk maju dan berkembang serta mendukung segala aktifitas perusahaan. Sedangkan disisi lain, manfaat yang diterima perusahaan dalam menjalankan programnya perusahaan secara tidak langsung mendapatkan pencitraan positif dan sekaligus dapat menjadi sarana promosi produkproduk yang dihasilkan PT Pertamina (Persero). Dengan demikian proses pencitraan sekaligus dapat menjadi sarana promosi produk-produk yang dihasilkan PT Pertamina (Persero)
B. Saran-saran 1. Penulis melihat bahwa untuk ke depan PT Pertamina (Persero) tidak hanya melakukan pemberdayaan pada Lingkungan, Kesehatan, dan pendidikan tetapi melakukan pemberdayaan pada tataran peningkatan ekonomi masyarakat, agar masyarakat bisa terampil dan mandiri.
81
2. Kelembagaan CSR PT Pertamina (Persero) harus menambah tenaga kerja yang konsen di lapangan, hal ini dikarnakan harus ada pengawasan kegiatan yang sifatnya berkelanjutan. 3. Untuk menambah kualitas CSR Pertamina dalam pengambilan kebijakan yang akan diimplementasikan, maka dibutuhkan social work profesional tenaga kerja sosial profesional yang memang fokus pada pekerjaan sosial industri.
Daftar Pustaka Abdulsyani Sosiologi Skematika, Teori dan Terapan, (Bumi Aksara, April 1994) Cet – Pertama Amri, Mulya dkk, CSR Untuk Penguatan Kohesi Sosial, (Jakarta: Indonesia Busines Link, 2008 Bedjo Tanudjaja, Being, Perkembangan Corporate Social Responsibility di Indonesia (EBook), Nirmala Vol 8, No.2 Budi Untung, Hendrik, Corporate Social Responsibility, Jakarta PT Sinar Grafika Jul 2009 Buku Saku Sekilas Pertamina Buletin tanggung jawab sosial dunia usaha, Direktorat Peningkatan Peran Kelembagaan Sosial Masyarakat dan Kemitraan Direktorat Jendral Pemberdayaan Masyarakat Departemen Sosial Data statistik BPS 2010 jumlah masyarakat miskin di Indonesia Suharto Edi, Pekerja Sosial di Dunia Industri memperkuat tanggung jawab sosial perusahaan, (Bandung: Refika Aditama 2007) Gitosudarmo, Indriyo (Hons), Manajemen Strategis, Yogyakarta: BPFE-YOGYAKARTA, April 2001 Harapan, Sofyan Syafri, Manajemen konteporer Hunger, J David & Thomas L. Wheelen, Manajemen Strategis, Andi Yogyakarta, 2001, 2003 Kalangit, K. M. Holy, SH, Konsep Corporate Social Responsibility, Pengaturan dan Pelaksanaannya di Indonesia. 2009 Kedermawanan PT Krakatau Steel, PT Pertamina Dan PT Telekomunikasi Indonesia, dalam jurnal Galang, (Vol 1 No, 2 Januari 2006 Leimon, Berilia a dkk, CSR dan Pelestarian Lingkungan, (Indonesia Busines Link: juni 2008 Moleong Lexy J., M.A. Metodolgi Penelitian Kualitatif , Edisi Revisi, PT Remaja Rosda Karya Bandung, February 2009 Moore, Frazier HUMAS Membangun Citra dengan Komunikasi. Bandung PT Remaja Rosdakarya 2005 Mustofa, Agus Menuai Bencana, Surabaya: PADMA press 2005 Nur Sahid, Fajar, CSR bidang kesehatan dan pendidikan, Indonesia Business Link, juni 2008 Nur Said, Fajar Praktek Kedermawanan Sosial BUMN: Analisa Terhadap Model
Pearce, Jhon A II and Richrad B. Robinso Jr, Managemen Strategis “formulasi, implementasi, dan pengendalian” Salemba Empat, 2007 Purba, Hasyim Implementasi Prinsip corporate social responsibility (CSR) dalam sistem hukum Indonesia) Abstrak. Radyati Ninditya, Mariya R. CSR untuk pemberdayaan ekonomi local, Indonesia Busines Link, juni 2008 Ruditio, Bambang,dkk, Corporate Social Responsibility, Jawaban Bagi Model Pembangunan Indonesia Masa Kini, Jakarta: ICSD, 2003 Saidi, Zaim dkk sumbangan sosial perusahaan PIRAMEDIA, Juni 2003 Silalahi,Merry Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat (studi kasus Rt 02 Rw 07 Kelurahan Benua Melayu Laut, Kecamatan Pontianak Selatan, Kota Pontianak Provinsi Kalimantan Barat). (Bogor: Tesis Program Jurusan Pengembangan Masyarakat. Sekolah Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor, 2009 Solihin, Corporate Social Responsibility Jakarta: Salemba 4 Agustus 2009 Sugiono Memahami Penelitian Kualitatif, CV Alvabeta Bandung, Agustus 2007 Suharto, Edi CSR corporate sosial responsibility, Audit, 2008. Susanto, A.B., Corporate Social Responsibility. A strategic Management Approach, The Jakarta Consulting Group Sutopo Heribertus B., metodologi Penelitian Kualitatif: Metodologi Penelitian Untuk Ilmu-Ilmu Sosial dan Budaya Surakarta Universitas Sebelas Maret, 1996
Tanaya, Jimi, Tanggung Jawab Sosial Korporasi (corporate social responsibility)-Sebuah Pengantar, The Business Watch Indonesia, Surakarta Juni 2004
Yayasan penyelenggara penerjemah Al-Qur’an Al-Qur’an dan Terjemahannya dengan tranlet Arab Latin PT.Karya Toha Putra Semarang
Internet http://ekawenats.blogspot.com/2007/01/teori-tanggung-jawab-sosial.html.( diakses pada hari kamis tannggal 20 januari 2011) http://id.wikipedia.org/wiki/Tanggung_jawab_sosial_perusahaan. (diakses hari kamis tanggal 20 januari 2011 jam 11:38) Repository.unand.ac.id/818/1/ARTIKEL_DIPA_ANDA_LUSIA_2009.doc.(diakses pada 20 january jam.11:04)
KONSTRUKSI
VARIABEL
IMPLEMENTASI CSR SKRIPSI IMPLEMENTASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT PERTAMINA PERSERO Fakultas Dakwah dan Komunikasi Jurusan Konsetrasi Kesejahteraan Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Perihal
: Implementasi CSR dalam menyelesaikan masalah sosial dari dampak
Fokus
: Identifikasi ruang lingkup CSR terhadap implementasinya
perusahaan
Model, Prinsip dan Stakeholders Responden No
1
2
: Julian Iskandar (Div Lingkungan Hidup)
Pertanyaan Apakah tujuan perusahaan melakukan program CSR? Mana yang penting, prosesnya, tujuannya (karena hanya sebagai tugas), atau proses dan tujuannya.
Bagaimana perusahaan melihat kondisi masyarakat di sekitar perusahaan? khususnya mengenai masalah sosial yang terjadi? Mungkin ada kesenjangan, nuansa ketidakadilan? Hambatannya apa saja? sampai saat ini apa yang masih menjadi masalah paling mendesak bagi perusahaan?
Jawaban Sebelum adanya istilah CSR yang sekarang pertamina sudah menjalankan tanggung jawab sosial perusahaan, tapi waktu itu bentuk kegiatannya hanya charity, setelah memberi yaa sudah begitu aja. Setelah ada keputusan yang dikeluarin sama mentri BUMN kalo gasalah nanti dilihatlagi dech… dari pemerintah baru dibentuk yang namanya CSR. Harapan ketika masyarakat khususnya di ring 1 dimana ada Pertamina disana masyarakatnya maju, fokusnya pada pendidikan, fasilitas sekolah dan lain-lain. Kalau kesenjangan diminimalisir itu ngak akan terjadi. Serta dukungan yang diberikan kepada masyarakat akan sangat membantu kami atas terciptanya hubungan baik antara perusahaan dan masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat itu sendiri Hambatanya dari level internal kurangnya assesmen dalam mencari permasalahannya. Di level eksternal atau masyarakatnya yang
KONSTRUKSI
VARIABEL
IMPLEMENTASI CSR SKRIPSI IMPLEMENTASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT PERTAMINA PERSERO Fakultas Dakwah dan Komunikasi Jurusan Konsetrasi Kesejahteraan Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Perihal
: Implementasi CSR dalam menyelesaikan masalah sosial dari dampak
Fokus
: Identifikasi ruang lingkup CSR terhadap implementasinya
perusahaan
Model, Prinsip dan Stakeholders Responden
3
: Julian Iskandar (Div Lingkungan Hidup)
Bagaimana strategi perusahaan dalam menyelesaikan permasalahan sosial yang terjadi disekitar tempat operasi? Siapa yang terlibat? Dalam penentuan masalah, siapa yang paling berwenang dalam menentukan “ini masalahnya” atau “itu masalahnya” ketika melakukan identifikasi masalah (khususnya usaha pengentasn masalah sosial? Apakah perusahaan juga melakukan aksi-aksi tentang pengentasan masalah sosial (demonstrasi masalah sosial yang terjadi)? Jika ya, apakah itu selalu dilakukan dan menjadi prioritas?
mereka inginkan Cuma kebutuhan pribadi aja, bukan kebutuhan yang bisa dimanfaatin masyarakat banyak. Kalau sekarang ini paling kurangnya paling SDM, paling biasanya dibantu sama tim humas. Kalau kita melihat bagaimana kondisi disana, apa yang dibutuhkan oleh masyarakat pada saau itu. Yang terlibat biasanya masyarakat setempat, biasanya masyarakat langsung datang ke perusahaan Biasanya yang berwenang adalah langsung CSR pusat.
KONSTRUKSI
VARIABEL
IMPLEMENTASI CSR SKRIPSI IMPLEMENTASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT PERTAMINA PERSERO Fakultas Dakwah dan Komunikasi Jurusan Konsetrasi Kesejahteraan Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Perihal
: Implementasi CSR dalam menyelesaikan masalah sosial dari dampak
Fokus
: Identifikasi ruang lingkup CSR terhadap implementasinya
perusahaan
Model, Prinsip dan Stakeholders Responden
4
5
: Julian Iskandar (Div Lingkungan Hidup)
Dalam usaha melakukan perubahan kepada masyarakat memakai cara apa? Semuanya atas kesepakatan atau bagaimana? Bentuknya diskusi antar kelompok, memberikan penyuluhan. Apakah Ibu/Bapak melakukan kerjasama dengan kelompok-kelompok lain? Bagaimana bentuk kerjasamanya? Siapakah yang memegang peranan penting (porsinya lebih besar) dalam memobilisasi? Bagaimana cara memobilisasinya? Bagaimana dan sejauh mana keterlibatan mereka? Apakah bekerjasama dengan organisasi formal? Jika ada, sejauh mana keterlibatan mereka?
Bagaimana peran aparat pemerintah dalam kegiatan
Standarnya CSR melakukan Comdev, darisitu kita memiliki program desa binaan di suatu daerahuntuk diberdayakan sampai mandiri dan melakukan penyuluhan bagi masyarakat setempat. Semua keputusan diambil dari semua elemen di level internal CSR, jadi bagaimana kita melakukan rapat kordinasi antara divisi untuk melakukan apa yang akan dilakukan. Biasanya sih kita melakukan kerjasama dengan pihak yang biasa kita gunakan atau EO, kalau keterlibatannya paling dari segi teknis aja
Paling kita hanya ikut mensibergiskan dengan program yang akan kita lakukan dengan program pemerintah baik pemerintah pusat maupun
KONSTRUKSI
VARIABEL
IMPLEMENTASI CSR SKRIPSI IMPLEMENTASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT PERTAMINA PERSERO Fakultas Dakwah dan Komunikasi Jurusan Konsetrasi Kesejahteraan Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Perihal
: Implementasi CSR dalam menyelesaikan masalah sosial dari dampak
Fokus
: Identifikasi ruang lingkup CSR terhadap implementasinya
perusahaan
Model, Prinsip dan Stakeholders Responden 6
7
8
9
: Julian Iskandar (Div Lingkungan Hidup)
perusahaan? Apakah ada kerjasama Kerjasamanya seperti apa? Apakah sama-sama terlibat dalam prosesnya atau hanya pendukung (sponsor)? Siapa saja yang mendapat pelayanan dari program CSR tersebut? Cangkupannya apakah masyarakat luar perusahaan dan dalam perusahaan/karyawan (stakeholders) Bagaimana perusahaan melihat masyarakat di sini, apakah memiliki potensi dalam menangani permasalahan tanpa ada tanggung jawab perusahaan? Apakah proram yang telah di implemtasikan berjalan dengan baik? Berkelanjutan sesuai dengan prinsip dasar CSR? Apa saja programnya? Tujuannya untuk apa program itu dilaksanakan? Apa hubungannya dengan perusahaan
pemerintah daerah.
Kalau yang sudah kita lakukan terhadap karyawan, kemarin kamu ikut kan dalam pelaksanaannya yang uji emisi untuk karyawan pertamina. Dan itu kita lakukan 6 bulan sekali. Sebenarnya ketika ada perusahaan beroperasi disana maka masyarakat setempat sudah tau aka nada bantuan yang akan diberikan perusahaan, oleh karena itu masyarakat menjadi ketergantungan terhadap bantuan yang telah diberikan perusahaan. Jadi masyarakat itu minta terus… Program yang kita jalani sudah berjalan dengan baik, melibatkan masyarakat dalam program yang berkelanjutan. Ada program yang kita jalani yaitu pemberdayaan sampah, nah bagaimana sampah itu diolah di jadikan pupuk dan pupuk itu bisa dijual dan uangnya masuk ke koperasi.
KONSTRUKSI
VARIABEL
IMPLEMENTASI CSR SKRIPSI IMPLEMENTASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT PERTAMINA PERSERO Fakultas Dakwah dan Komunikasi Jurusan Konsetrasi Kesejahteraan Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Perihal
: Implementasi CSR dalam menyelesaikan masalah sosial dari dampak
Fokus
: Identifikasi ruang lingkup CSR terhadap implementasinya Model, Prinsip dan Stakeholders
Responden
: Julian Iskandar (Div Lingkungan Hidup)
perusahaan
KONSTRUKSI
VARIABEL
IMPLEMENTASI CSR SKRIPSI IMPLEMENTASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT PERTAMINA PERSERO Fakultas Dakwah dan Komunikasi Jurusan Konsetrasi Kesejahteraan Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Perihal
: Implementasi CSR dalam menyelesaikan masalah sosial dari dampak perusahaan
Fokus
: Identifikasi ruang lingkup CSR terhadap implementasinya Model, Prinsip dan Stakeholders
Responden No 1
: Iwan Aspek
Latar Belakang
Pertanyaan Apa yang melatar belakangai PT Pertamina harus memiliki program CSR? !
" # $ #
# %&
'(
+ # #
($ # $ #
)*+ % , -. ,-
" #
# #
$
$
# #
/ #
KONSTRUKSI
VARIABEL
IMPLEMENTASI CSR SKRIPSI IMPLEMENTASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT PERTAMINA PERSERO Fakultas Dakwah dan Komunikasi Jurusan Konsetrasi Kesejahteraan Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Perihal
: Implementasi CSR dalam menyelesaikan masalah sosial dari dampak perusahaan
Fokus
: Identifikasi ruang lingkup CSR terhadap implementasinya Model, Prinsip dan Stakeholders
Responden
: Iwan Apa yang menjadi Misi diadakannya CSR Pertamina? Bagaimana budaya Perusahaan terhadap masyarakat?
&
/ -
•
!
&,'0% 0 0%0 %.&1 &, %.- .-0 0 0 0 22 2 30405 . 10' "0 '1 2% 20 3 ' 60 2 0%0 %, 0"0 ,& 0 ,&0 2% %, , 1 20 % &, " % 2 ,- &5 (0 ,- 0(00 &,'0% 0 0%0 0 22 2 30405 %.- .-0 "0 %, ," '10 . 10' % ,5 0(
•
5
! $
# 7
#
# # #
# $ #
" #
/ $ #
" 8 # # # 9 $ :
#
#
# %
# #
# :
#
#
; < /=
/ /
/
8 /
: >
/ 9 $
/ 7
# # $
KONSTRUKSI
VARIABEL
IMPLEMENTASI CSR SKRIPSI IMPLEMENTASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT PERTAMINA PERSERO Fakultas Dakwah dan Komunikasi Jurusan Konsetrasi Kesejahteraan Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Perihal
: Implementasi CSR dalam menyelesaikan masalah sosial dari dampak perusahaan
Fokus
: Identifikasi ruang lingkup CSR terhadap implementasinya Model, Prinsip dan Stakeholders
Responden
: Iwan # / # # 2/2
# $ 9
# /
2
2 8
7
2
3
Skala Prioritas
Tanggung Jawab
Apa yang menjadi prioritas dengan adanya CSR di PT Pertamina ini? Apakah kerena kepedulian sosial perusahaan terhadap masyarakat? atau karena kepentingan perusahaan ingin tetap bertahan dilingkungan masyarakat. Apakah PT Pertamina dalam memberikan tanggung jawab sosial perusahaan setelah adanya ditetapkan UUD yang mengharuskan setiap perusahaan dalam menjalankan bisnisnya harus memiliki Tanggung Jawab Sosial Perusahaan / CSR? Atau sebelumnya sudah melakukannya Seberapa besar pengauh CSR
#
?
&
/ -
# / -
#
/ -
# $
# &"2
#
# /
#
#
" 8 $ 9 *+)
$
" #
$
#
$ 9 #
#
# # / #
9
1 #
#
KONSTRUKSI
VARIABEL
IMPLEMENTASI CSR SKRIPSI IMPLEMENTASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT PERTAMINA PERSERO Fakultas Dakwah dan Komunikasi Jurusan Konsetrasi Kesejahteraan Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Perihal
: Implementasi CSR dalam menyelesaikan masalah sosial dari dampak perusahaan
Fokus
: Identifikasi ruang lingkup CSR terhadap implementasinya Model, Prinsip dan Stakeholders
Responden 4
: Iwan
Segi Konsep
terhadap perusahaan dari segi Profit? Apa alasannya?
/ -
#
# #
#
#
#
$ #
$ #
7 #
# 7 # #
# $ #
:#
$ #
# #
:
#
#
# #
# 9
#
#
:
/
#
7
# $
# / -
:
# # # # #
# / # $
9 $
# :
#
:
$
@
# # #
$
# #
:
# $
KONSTRUKSI
VARIABEL
IMPLEMENTASI CSR SKRIPSI IMPLEMENTASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT PERTAMINA PERSERO Fakultas Dakwah dan Komunikasi Jurusan Konsetrasi Kesejahteraan Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Perihal
: Implementasi CSR dalam menyelesaikan masalah sosial dari dampak perusahaan
Fokus
: Identifikasi ruang lingkup CSR terhadap implementasinya Model, Prinsip dan Stakeholders
Responden
: Iwan # #
#
#
# #
# #
" # #
# #
# #
#
/ -
#
'
#
# #
5
# # #
:
Apakah perusahaan bertindak secara etis dalam beroperasi dilinggkunganya? Bagaimana dari segi Budaya, Agam, dan Lingkugannya?
"
: #
2/2 & 9 $
#
# $ 9
: # ;
# #
6
Selama ini kontribusi apa saja yang sudah diberikan oleh PT Pertamina terhadap masyarakat?
/ -
: # :
:
#
/ # #
# A #
# # 7
7
KONSTRUKSI
VARIABEL
IMPLEMENTASI CSR SKRIPSI IMPLEMENTASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT PERTAMINA PERSERO Fakultas Dakwah dan Komunikasi Jurusan Konsetrasi Kesejahteraan Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Perihal
: Implementasi CSR dalam menyelesaikan masalah sosial dari dampak perusahaan
Fokus
: Identifikasi ruang lingkup CSR terhadap implementasinya Model, Prinsip dan Stakeholders
Responden
: Iwan ##
#
#
#
#
9
!
# 2
/
1
:
#
%
# ,(0 1 5
#
$
# # 5 2
/
9
'
5
# ( ' #
!
# &
8
$
!
'
, 2 5 1
1 :
#
#
3 0 5
5
-
0
5 8
2
# "
# '
!
3 8
2 '
& /9
!2 '
KONSTRUKSI
VARIABEL
IMPLEMENTASI CSR SKRIPSI IMPLEMENTASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT PERTAMINA PERSERO Fakultas Dakwah dan Komunikasi Jurusan Konsetrasi Kesejahteraan Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Perihal
: Implementasi CSR dalam menyelesaikan masalah sosial dari dampak perusahaan
Fokus
: Identifikasi ruang lingkup CSR terhadap implementasinya Model, Prinsip dan Stakeholders
Responden
: Iwan
% Implementasi 7
8
Apa saja implementasi terkait dengan program yang dilaksanakan CSR PT Pertamina? Dari segi memberikan sumbangan apakah ada perbedaan dari sumbangan yang diberikan di Ring 1 dengan di Jakarta.?
9
& 2
9
5
$ 4
5
$
#
/ # / -; 9 1
:
:
#
#
* # "%1 / #
$ $
#
3 #
#
" # 7 # #
#
/ -# $
#
BB
#
10
(Menurut teorinya ada 5 faktor yang mempengaruhi implementasi CSR). Dari segi aspek pemberdayaan manusia. Bagaimana tanggapan CSR PT Pertamina dalam menanggapi hal itu? Apakah CSR PT Pertamina melakukan pemberdayaan manusia? Dari
/ -
# : # "
& #
# ( , # #
#
#
,# #
# # $
#
KONSTRUKSI
VARIABEL
IMPLEMENTASI CSR SKRIPSI IMPLEMENTASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT PERTAMINA PERSERO Fakultas Dakwah dan Komunikasi Jurusan Konsetrasi Kesejahteraan Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Perihal
: Implementasi CSR dalam menyelesaikan masalah sosial dari dampak perusahaan
Fokus
: Identifikasi ruang lingkup CSR terhadap implementasinya Model, Prinsip dan Stakeholders
Responden
: Iwan # $
aspek apa saja?
# #
# #
#
# ;
8
#
# #
#
9 .
$ #
$
9
11
Dukungan kesehatandan pendidikan sangat dibutuhkan dalam menunjang pemberdayaan manusia. Apakah ada Syarat menjadi anggota CSR? Apakah harus ada pendidikan tertentu atau kriteria? Internal Bagaimana tanggapan CSR PT Pertamina tentang hal ini? Apakah CSR PT Pertamina menerapkan program kesehatan dan pendidikan terhadap masyarakat? Bagaimana Prosesnya?
/ -
: 9
; #
#
#
$ #
.:: (8 !% 1 &
/ #
/ #
( %
#
#
# # # #' #
,# / # :
#
: #
#
#
# 8
( :#
#
#
# / -
8
1
#
7
#
$ # #
KONSTRUKSI
VARIABEL
IMPLEMENTASI CSR SKRIPSI IMPLEMENTASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT PERTAMINA PERSERO Fakultas Dakwah dan Komunikasi Jurusan Konsetrasi Kesejahteraan Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Perihal
: Implementasi CSR dalam menyelesaikan masalah sosial dari dampak perusahaan
Fokus
: Identifikasi ruang lingkup CSR terhadap implementasinya Model, Prinsip dan Stakeholders
Responden
: Iwan #
# #
& #
1
1 # &"2 1 #
#
#
#
#
&"2
12
13
(memberdayakan lingkungan menuju kemandirian dibidang ekonomi). Bagaimana tanggapan CSR PT Pertamina menanggapi hal itu? Apakah CSR PT Pertamina melaksanakan program itu? Apa bentuk programnya? Bagaimana prosesnya?
/ -
(Good Corporate Governance) dalam sisitem perusahaan apakah CSR secara langsung menangani masalah perbedaan kepentingan dalam perusahaan? Bagaimana Prosesnya?
/ -
Koordinasi antara CSR dengan perusahaan bagaimana?
#
7
##
# "
# # 9
# :# #
# # 2/2 #
# 9
/ -
/
/
$ .::
/
:/ #
. /
/ -
" #
/ " #
#
5
KONSTRUKSI
VARIABEL
IMPLEMENTASI CSR SKRIPSI IMPLEMENTASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT PERTAMINA PERSERO Fakultas Dakwah dan Komunikasi Jurusan Konsetrasi Kesejahteraan Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Perihal
: Implementasi CSR dalam menyelesaikan masalah sosial dari dampak perusahaan
Fokus
: Identifikasi ruang lingkup CSR terhadap implementasinya Model, Prinsip dan Stakeholders
Responden
14
15
: Iwan
Social Kohesion
Lingkungan
Selama beroprasi apakah ada dampak dari kecemburuan sosial yang ditimbulkan perusahaan terhadap masyarakat disekitar perusahaan? Kalau ada seperti apa? Kalau tidak ada bagaimana responnya?
Bagaimana tanggapan CSR Pertamina terhadap masalah perusahaan yang dapat merusak linggkungan? Apakah perlu ditangani.? Bagaimana prosesnya?
2 # #
$
# # # #
/ -
#
$
#
#
# # # / # # # # # #
8 # # $ #
#
# # #
7 #
# #
#
16
Stakeholders
Siapa yang memiliki kepentingan dari semua program yang dilaksanakan CSR PT Pertamina?
# / # ' % '
#
8
# !" " -;" ' & ; # ;% # 1 ' % 0# 8 '
;" # #
#
KONSTRUKSI
VARIABEL
IMPLEMENTASI CSR SKRIPSI IMPLEMENTASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT PERTAMINA PERSERO Fakultas Dakwah dan Komunikasi Jurusan Konsetrasi Kesejahteraan Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Perihal
: Implementasi CSR dalam menyelesaikan masalah sosial dari dampak perusahaan
Fokus
: Identifikasi ruang lingkup CSR terhadap implementasinya Model, Prinsip dan Stakeholders
Responden
: Iwan 1 & $
17
Model Pelayanan
Model pelayanan apa yang diterapkan PT Pertamina dalam melaksanakan program CSR nya.?
18
Bagaimana Prosesnya?
19
Terkait dengan pemberdayaan manusia internal perusahaan yang mempengaruhi implementasi CSR. Apakah ada Syarat menjadi anggota CSR? Apakah harus ada pendidikan tertentu atau kriteria? Ada beberapa ada beberapa
& &
# $ 9 .
Quick Respon sesuai dengan Flow Process CSR Pertamina.
Sama dengan No.11 ?
Saya memiliki data yang memang kamu pernah
KONSTRUKSI
VARIABEL
IMPLEMENTASI CSR SKRIPSI IMPLEMENTASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT PERTAMINA PERSERO Fakultas Dakwah dan Komunikasi Jurusan Konsetrasi Kesejahteraan Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Perihal
: Implementasi CSR dalam menyelesaikan masalah sosial dari dampak perusahaan
Fokus
: Identifikasi ruang lingkup CSR terhadap implementasinya Model, Prinsip dan Stakeholders
Responden
: Iwan program yang dilakukan CSR Pertamina, apakah program tersebut dilakukan sendiri oleh CSR atau bekerjasama dengan pemerintahan atau lembaga lain?
ambil dari meja mba alicia, coba kamu baca dan dipilah, program mana aja yang termasuk program yang dilakukan CSR dan mana yang bekerjasama dengan pihak lain.