30
III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1.
Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah informan, yaitu peternak yang mengikuti pola
bagi hasil anakan usaha ternak kambing perah. Objek penelitian ini adalah respon peternak terhadap pola bagi hasil anakan pada kelompok peternak Mandiri yang berada di Desa Girikerto, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
3.2.
Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Studi
kasus adalah penelitian yang mendalam terhadap suatu objek dan hasil penelitian tersebut hanya dapat digunakan oleh objek yang diteliti (Moleong,2007). Penelitian studi kasus dilakukan secara intensif, terinci, dan mendalam terhadap suatu organisme, lembaga atau gejala tertentu.
3.2.1. Penentuan Daerah Penelitian Penelitian dilaksanakan pada Kelompok Mandiri di Desa Girikerto, Kecamatan turi, Kabupaten Sleman, Yogyakarta sebagai salah satu kelompok kambing perah yang dipilih secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa di kelompok tersebut merupakan kelompok perintis desa agro wisata kambing perah dan kelompok tergolong maju karena sudah menjalankan pasca panen dan pemasarannya sendiri.
31
3.2.2. Penentuan Informan Informan dipilih secara purposive artinya informan diambil berdasarkan kebutuhan sesuai dengan permasalahan penelitian. Hal ini berdasarkan pertimbangan bahwa dengan teknik purposive, banyak aspek dari kasus tunggal yang representatif yang dapat diamati dan dianalisis (Sudjana,1996). Penggalian data kualitatif dalam penelitian ini diperoleh dari beberapa informan baik peternak kambing perah yang mengikuti pola bagi hasil maupun tokoh masyarakat yang paham dengan masalah pola bagi hasil. Informan dalam penelitian ini mereka yang memiliki kriteria sebagai berikut : 1. Peternak kambing PE yang mengikuti pola bagi hasil sebanyak 5 orang. 2. Tokoh peternak sebanyak 1 orang. 3. Investor sebanyak 2 orang.
3.2.3. Teknik Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer diperoleh melalui proses wawancara dengan informan berdasarkan pedoman wawancara yang telah dibuat. Data sekunder diperoleh dari studi pustaka maupun catatan peternak mengenai kinerja, perkembangan ternak, dan pendapatan peternak.
3.3.
Definisi Operasionalisasi Variabel dan Indikator yang Diteliti Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel respon
covert (tertutup) dan respon overt (terbuka).
32
3.3.1
Variabel Respon Covert Peternak Respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk terselubung atau
tertutup (covert). Respons atau reaksi terhadap stimulus ini masih terbatas pada perhatian, persepsi, pengetahuan atau kesadaran, dan sikap yang terjadi pada orang yang menerima stimulus tersebut, dan belum dapat diamati secara jelas oleh orang lain (Notoatmodjo,2003).
3.3.1.1 Sub Variabel atau Dimensi Respon Kognisi (Pengetahuan) Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan terbentuk setelah seseorang melakukan pengeinderaan terhadap suatu obyek tertentu. Penginderaan terjadi melalui pancaindera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmojo, 2003). Pengetahuan peternak terhadap pola bagi hasil usaha ternak kambing perah mencakup: 1. Pengetahuan peternak terhadap makna pola bagi hasil. Pola bagi hasil adalah pola kemitraan dengan keuntungan yang diperoleh berdasarkan pada presentase yang disepakati bersama yaitu terutama pola bagi hasil anakan dengan bagi hasil 60% : 40% , adapun rincinannya 60% untuk peternak dan 40% untuk investor. 2. Pengetahuan peternak terhadap hak dan kewajiban pola bagi hasil. Hak dan kewajiban pola bagi hasil antara lain investor berhak mengambil kembali kambing dan memberikan masukan. Peternak berhak mengembalikan ternak atas dasar pertimbangan ekonomi. Kewajiban investor membeli dan memilih kambing yang sehat, mengontrol ternak dan mengusulkan penjualan. Kewajiban peternak memelihara ternak dengan baik, menyediakan sarana
33
produksi, melaporkan perkembangan ternak dan memberitahukan rencana penjualan. 3. Pengetahuan peternak terhadap perjanjian pola bagi hasil. Perjanjian pola bagi hasil meliputi : (1) Harga dasar sarana produksi dan/atau harga jual ternak atau pembagian dalam bentuk natura, (2) Jaminan pemasaran, (3) Pembagian keuntungan dan resiko usaha, (4) Penetapan standar mutu sarana produksi, ternak, dan produk hewan, serta (5) Mekanisme pembayaran (Peraturan Pemerintah Nomor 6 tahun 2013).
3.3.1.2 Sub Variabel atau Dimensi Respon Afeksi (Sikap) Sikap merupakan faktor penentu perilaku, karena sikap berhubungan dengan persepsi, kepribadian dan motivasi. Sikap adalah kesiap-siagaan mental yang dipelajari dan diorganisasi melalui pengalaman, dan mempunyai pengaruh tertentu atas cara tanggap seseorang terhadap orang lain, obyek, dan situasi yang berhubungan dengannya (Rosenberg,1960) yang dikutip oleh (Gibson dkk, 1994). Sikap peternak terhadap pola bagi hasil usaha ternak kambing perah mencakup: 1. Sikap peternak terhadap pola bagi hasil Sikap peternak terhadap pola bagi hasil dinilai dengan setuju, ragu-ragu atau tidak setuju berdasarkan pengalaman yang dirasakan peternak. 2. Sikap peternak terhadap aturan bagi hasil Aturan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah hasil perbuatan mengatur, segala sesuatu yang sudah diatur. Tanggapan peternak terhadap aturan bagi hasil berupa penilaian setuju, ragu-ragu dan tidak setuju berdasarkan pengalaman yang dirasakan peternak.
34
3. Sikap peternak terhadap perjanjian kerja sama pola bagi hasil Perjanjian adalah suatu peristiwa dimana seorang atau satu pihak berjanji kepada seseorang atau pihak lain atau dimana dua orang atau dua pihak itu saling berjanji untuk melaksanakan suatu hal. Tanggapan peternak terhadap perjanjian pola bagi hasil berupa penilaian setuju, ragu-ragu dan tidak setuju berdasarkan pengalaman yang dirasakan peternak.
3.3.2 Variabel Respon Overt Peternak Respon overt yaitu respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata atau terbuka. Respons terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam bentuk tindakan atau praktek (practice) yang dengan mudah dapat diamati atau dilihat oleh orang lain (Notoatmodjo,2003).
3.3.2.1 Sub Variabel atau Dimensi Respon Psikomotorik (Tindakan) Tindakan yaitu keseluruhan respons (reaksi) yang mencerminkan pilihan si pelaku dan mempunyai akibat (efek) terhadap lingkungannnya (Sarlito, 1995). Tindakan peternak terhadap pola bagi hasil usaha ternak kambing perah mencakup : 1. Kesesuaian pembagian hasil dengan aturan. 2. Kebersamaan usaha antara peternak dan investor. 3. Penjualan ternak. Penjualan adalah suatu kegiatan yang ditujukan untuk mencari pembeli, mempengaruhi dan memberikan petunjuk agar
pembeli dapat menyesuaikan
kebutuhannya dengan produk yang ditawarkan serta mengadakan perjanjian mengenai harga yang menguntungkan bagi kedua belah pihak (Moekijat, 2000).
35
4. Penerimaan Peternak Penerimaan peternak diperoleh dari bagi hasil penjualan per ekor cempe sampai dijual umur 6 bulan. Peternak memperoleh bagi hasil 60% dari penjualan per ekor cempe sedangkan untuk Investor 40%.
3.4. Analisis Data Analisis data kualitatif (Bogdan dan Biklen,1982) adalah upaya yang dilakukan dengan jalan mengumpulkan data, mengorganisasikan data, memilahmilahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan hal yang penting dan harus dipelajari, dan memutuskan hal yang dapat diceritakan kepada orang lain.
Data yang diperoleh diuraikan secara
deskriptif untuk menjelaskan variabel-variabel yang diamati menyangkut respon peternak terhadap pola bagi hasil usaha ternak kambing perah. Penganalisaan data dilakukan melalui cara pemahaman (verstehen), yaitu mengkategorisasikan berbagai jawaban menjadi suatu kesatuan argumentasi utuh tentang variabel yang dikaji. Adapun tahapan analisis data yang dilakukan di dalam penelitian ini sesuai dengan pendapat Miles dan Huberman (1992) yaitu terdiri dari reduksi data, penyajian data dan penafsiran serta penarikan simpulan. (1) Reduksi data merupakan tahap analisis dalam bentuk proses pemilahan, pemfokusan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan pentransformasian data mentah yang ada pada catatan-catatan lapangan dan data-data hasil pengamatan, serta pentranskripsian dan penerjemahan dari bahasa lisan ke dalam bahasa tulis. (2) Penyajian data dan penafsiran merupakan bagian dari analisis untuk menyusun informasi yang memberikan kemungkinan adanya penarikan simpulan dan
36
pengambilan tindakan.
Penyajian data ini berkaitan dengan penyusunan teks
naratif dalam kesatuan bentuk, keteraturan, pola-pola, penjelasan, alur sebab akibat, dan proporsi. (3) Penarikan simpulan adalah langkah terakhir di dalam proses analisis data. Pada tahap ini, tercakup pencarian landasan serta hubungan sebab akibat di dalam kesatuan pembahasan sehingga memunculkan temuan yang berkaitan dengan respon peternak terhadap pola bagi hasil usaha ternak kambing perah.