26
III. METODE PELAKSANAAN A. Lokasi dan Waktu 1. Lokasi Lokasi pengambilan data adalah Wilayah Kabupaten Cianjur, dan responden merupakan pengusaha mikro yang telah menjadi debitur PT. Bank Jabar Banten, Cabang Cianjur. 2. Waktu Pengambilan dan analisis data dilaksanakan selama kurang lebih 5 (lima) bulan dari bulan Agustus sampai Desember 2008.
B. Metode Kerja Penyaluran kredit kepada pengusaha mikro ditujukan untuk membantu pengembangan (menggerakkan) sektor riil perekonomian nasional. Dalam kegiatan ini, pengamatan terhadap penyaluran kredit dilaksanakan dengan observasi langsung yang didukung oleh pengumpulan data yang diperlukan. Observasi tersebut selanjutnya diolah menjadi laporan keuangan debitur, lalu dianalisis dengan cara mengadakan perbandingan antara sebelum dan sesudah menerima kredit mikro pada rentang waktu tertentu.
Analisa laporan
keuangan yang digunakan adalah analisa rasio yaitu suatu tehnik analisa untuk mengetahui hubungan dari pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi dari laporan keuangan usaha debitur. Kinerja pengusaha mikro terdiri atas kinerja keuangan dan non keuangan sedangkan yang dikaji adalah kinerja keuangannya yang mencakup : 1. Profit Margin (PM) = laba bersih/penjualan 2. Return On Asset (ROA) = laba bersih/aset 3. Return On Equity (ROE) = laba bersih/modal sendiri 1. Pengumpulan data a. Studi Kepustakaan Pengumpulan data bahan acuan terbatas pada studi kepustakaan dalam hubungannya dengan karakterisktik pengusaha mikro serta aspek sosiologi dan ekonomi. Selain itu juga tinjauan individu pengusaha
27
mikro serta lingkungan usaha mikro dalam kaitannya dengan sistem pembiayaan atau rencana penyaluran kredit untuk menggerakan sektor riil perekonomian nasional, melalui pemberdayaan usaha kecil dan mikro. b. PT. Bank Jabar Banten Cabang Cianjur Selain itu di PT. Bank Jabar Banten Cabang Cianjur dilakukan pula pengumpulan data primer dengan tahapan sebagai berikut : 1) Wawancara Dilakukan langsung kepada debitur mikro PT. Bank Jabar Banten Cabang Cianjur serta Kantor PT.
Bank Jabar Banten Cabang,
Cianjur. 2) Penyebaran kuesioner Selain melalui wawancara, dibagikan juga kuesioner kepada para responden. Kuesioner ini didasarkan pada parameter-parameter analisis yang dibutuhkan sesuai dengan maksud dan tujuan kajian. 2. Pengolahan dan Analisis Data Metode yang digunakan untuk mengolah dan menganalisis data adalah : a. Metode
Deskriptif,
yaitu
menganalisis
data
dengan
cara
mengumpulkan, mengolah dan menafsirkan data untuk memberikan suatu gambaran mengenai keadaan yang dikaji. b. Metode Deduktif, yaitu mengambil suatu keputusan khusus dengan menarik beberapa kesimpulan dari hasil analisis kajian. Dalam pengolahan dan analisis data dilakukan tahapan berikut : a. Pengumpulan hasil wawancara dan kuesioner dari 30 responden (debitur mikro) yang ada di PT. Bank Jabar Banten Cabang Cianjur. b. Verifikasi data hasil pengamatan seperti : 1)
Kelengkapan dalam pengisian data.
2)
Mengevaluasi kesesuaian pengisian dibandingkan dengan hasil pengamatan.
3)
Penyeragaman satuan data.
28
c.
Pengelompokan data berdasarkan jangka waktu kredit, sektor ekonomi, lama usaha, tahun pencairan kredit, besarnya kredit serta total asset dan perhitungan atas besaran setiap variabel, yang selanjutnya dituangkan ke dalam tabel. Data selanjutnya dianalisis secara statistik dengan menggunakan bantuan
paket program statistical product and service solution (SPSS) versi 11.0. Analisis ini dilakukan untuk melihat adanya perbedaan kinerja keuangan perusahaan antara sebelum dan sesudah pemberian kredit.
Format input data
dapat dilihat dalam Tabel 3. Tabel 3. Format data input Responden
Sebelum Pemberian Kredit PM ROA ROE
Sesudah Pemberian Kredit PM ROA ROE
1 2 3 … … N n : Jumlah responden Metode yang digunakan untuk menghitung besarnya korelasi adalah metode korelasi berganda, yaitu metode statistik yang dapat menggambarkan dan menemukan hubungan antara beberapa variabel nilai koefisien korelasi r (Pearson Correlation Coefficient) (Siegel dalam Supriadi, 2003). Pengujian hipotesis tentang korelasi adalah : •
r = 0, tidak ada hubungan antara dua variabel tersebut
•
r > 0, ada hubungan positif
•
r < 0, ada hubungan negatif Sebelum dilakukan desain hipotesa awal, akan dibahas terlebih dahulu
hubungan antara jenis data, bentuk hipotesa, dengan statistik yang akan digunakan untuk menguji hipotesa dimaksud.
Menurut Sugiyono (2002),
pemilihan statistik penguji terkait erat dengan jenis data dan bentuk hipotesa yang digunakan seperti pada Tabel 4.
29
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini termasuk dalam kategori data rasio, yaitu data yang jaraknya sama dan mempunyai nilai nol yang absolut. Selain itu contoh yang digunakan adalah berhubungan, karena baik sebelum maupun sesudah pemberian kredit digunakan contoh yang sama. Tabel 4. Hubungan antara jenis data dan bentuk hipotesa Jenis Data
Bentuk Hipotesa Komparatif (dua contoh) Assosiatif (hubungan)
Deskriptif (Satu Variabel)
Related
Independent
Nominal
Binomial X2 one sample
MC Nemar
Fisher Exact Probability X2 two sample
Ordinal
Run test
Sign test Wilcox on Matched Pairs
Interval atau rasio
t-test
t-test of difference
Related
Independent
Assosiatif (hubungan)
x2 for k sample
Contigency coefficient C
Median test Friedman Mann Whitney U two-way Test.Kolmogorov anova smirnov Wald Wolfowitz
Median Extention kruskalWalls One Way Anova
Spearman Rank Correation Kendall Tau
t-test
one way anova
Person Product Momnet Partial Correlation Multiple Correaltion
x2 for k sample Cochran Q
Two way anova
Sumber : Sugiono, 2002.
Dalam hal ini digunakan uji t berpasangan untuk menguji hipotesa penelitian, yaitu : hipotesis nol (Ho) atau hipotesis alternatifnya (Ha), yaitu : 1. Ho : βib = βia 2. Ha : βib ≠ βia Dimana : i
= 1, 2,3
βib = nilai tengah variabel kinerja keuangan sebelum pemberian kredit βia
= nilai tengah variabel kinerja keuangan sesudah pemberian kredit atau dengan kata lain : Ho : ada
perbedaan
kinerja
keuangan
perusahaan
sebelum
mendapat kredit dan setelah mendapat kredit. Ha : tidak ada perbedaan kinerja keuangan perusahaan sebelum mendapat kredit dan setelah mendapat kredit.
30
Dengan demikian, jika hipotesis nol diterima, berarti pada ratar nyata 5% tidak ada perbedaan kinerja keuangan perusahaan antara sebelum dan sesudah pemberian kredit. Sebaliknya jika hipotesis nol ditolak maka ada perbedaan kinerja keuangan perusahaan antara sebelum dan sesudah pemberian kredit atau dengan kata lain pemberian kredit akan mempengaruhi kinerja keuangan debitur pada taraf nyata yang sama. Kriteria pengujian hipotesis adalah sebagai berikut : •
Ho ditolak, jika to hitung > ta((n1+n2)-2) tabel
•
Ho diterima, jika to hitung ≤ ta(n-k-1) tabel
t-hitung yang dimaksud menggunakan formula berikut : t=
x1 − x 2 2
( s1) ( s 2) 2 s1 s2 + − 2r + n1 n2 n1 n2
dimana : xi : nilai tengah contoh i si : standar deviasi contoh i r
: korelasi antar contoh
ni : jumlah contoh i Agar dapat memudahkan pengolahan dan interpretasi hasil penelitian, maka digunakan definisi operasional seperti yang disajikan pada Tabel 5. Tabel 5. Jenis variabel yang digunakan pada penelitian Jenis Variabel Profit Margin Return On Asset (ROA)
Return On Equity (ROE)
Keterangan Rasio antara laba bersih atau (EAT) dibandingkan dengan penjualan perusahaan, yang dinyatakan dalam prosentase. Rasio antara laba bersih atau (EAT) dibandingkan dengan total harta perusahaan, yang dinyatakan dalam prosentase. Rasio antara laba bersih (EAT) dibandingkan dengan total modal perusahaan, yang dinyatakan dalam prosentase.
Adapun rumus yang digunakan (Grill, 2002) dalam menghitung variabel-variabel yang terdapat pada Tabel 7 adalah sebagai berikut :
31
- Profit margin
=
laba bersih x100% penjualan kotor
- Return on asset
=
laba bersih x100% total aset
- Return on equity =
laba bersih x100% total modal
C. Aspek Kajian Aspek yang akan dikaji dalam tugas akhir ini meliputi : -
Pengaruh pemberian kredit kepada pengusaha mikro Kajian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan konsep yang berlaku maupun fenomena yang terjadi, dengan cara mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja keuangan usaha debitur dalam kaitannya dengan pembiayaan kredit dari Bank Jabar Banten.
-
Analisis efektivitas penyaluran kredit Penilaian efektivitas penyaluran kredit oleh Bank Jabar Banten kepada pengusaha mikro menggunakan pendekatan kinerja keuangan, yaitu membandingkan kinerja keuangan sebelum dan sesudah diberikan kredit, serta tahap berikutnya melakukan analisa ragam untuk menentukan atau menarik kesimpulan, apakah terjadi perbedaan yang nyata bagi pengusaha kecil sebelum dan sesudah mendapatkan kredit. Tolok ukur yang digunakan dalam menilai kinerja keuangan usaha debitur yaitu kriteria Profit Margin, rasio antara laba bersih dibandingkan dengan penjualan perusahaan; ROA, merupakan rasio antara laba bersih dibandingkan dengan total asset
perusahaan; ROE, merupakan rasio
antara laba bersih dibandingkan dengan total modal perusahaan; Asset, yaitu ukuran kekayaan perusahaan secara keseluruhan yang nilai bukunya ekuivalen dengan nilai aktiva perusahaan yang dinyatakan dalam rupiah; serta penjualan, merupakan nilai penjualan produk atau jasa perusahaan dalam satu tahun yang dinyatakan dalam rupiah. Untuk memudahkan dalam penilaian kinerja keuangan usaha debitur, maka dilakukan pengelompokkan-pengelompokkan, diantaranya berdasarkan atas : (1) jangka waktu kredit yang diberikan, yaitu 1 dan 2 tahun; (2) sektor ekonomi, yaitu sektor industri, jasa dan peternakan serta sektor usaha perdagangan; (3) lama usaha debitur, yaitu > 8 tahun dan < 8 tahun;
32
(4) berdasarkan tahun pencairan kredit, yaitu > tahun 2006 dan < tahun 2006; (5) besarnya plafond kredit, yaitu < 10 juta dan > 10 juta; (6) total asset debitur, yaitu < Rp. 35 juta dan > Rp. 35 juta. Pengelompokkan data dilakukan agar dalam membandingkan kinerja sebelum dan sesudah diberikan kredit, perubahannya dapat diketahui lebih jelas dan hasil analisanya akan lebih nyata, baik terhadap PM, ROA, maupun ROE.