PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN Nama Paket
:
Lokasi
:
Pembangunan PLTM
Pekerjaan Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hydro (PLTM) Pusaka 1 (2 x 4.4MW) dan 3 (2 X 1.5MW) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
II. Metode Kerja II.1. Mobilisasi II.1.2. Peralatan Pekerjaan dan Material Mobilisasi /pengiriman peralatan ke lokasi pekerjaan di jadwalkan terlebih dahulu yang berisi keterangan lokasi peralatan, usulan cara pengangkutan dan jadwal kedatangan peralatan dilapangan. Selanjutnya alat ditempatkan pada lokasi yang aman / dekat di lokasi proyek agar mudah digunakan dalam pekerjaan nantinya. Mobilisasi peralatan diselesaikan sesuai dengan jadwal pelaksanaan Pekerjaan (merupakan salah satu lampiran dalam dokumen penawaran) dan ketentuan lain yang telah dipersyaratkan dalam dokumen pelelangan. Assumsi Mobilisasi alat dan Material: Peralatan Kerja dan Material dimobilisasi Dari Jakarta untuk selanjutnya dihantar ke lokasi pekerjaan Via Jalan Existing. Dilanjutkan dengan delivery ke lokasi pekerjaan dengan alat angkut darat (Trailer). Transportasi peralatan berat dan Material dilaksanakan setelah mendapat ijin dan bantuan pengamanan dengan pihak terkait selama dalam perjalanan sampai ditujuan demi menjaga keselamatan selama dalam perjalanan.
Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Tabel Peralatan Pekerjaan No I. I.1. I.2. I.3. I.4 I.5. I.6. I.7. I.8. I.9 I.10 I.11
Jenis Alat Pekerjaan Sipil Concrete Mixer Bar Cutter Dump Truck Truck Crane Excavator Buldozer Tandem Elec. Pump (for water & mud) Welding Machine Diesel (Mesi Las) Theodolit Baby Roller dsb Untuk alat lainnya dapat dilihat pada Lampiran Jenis, Kapasitas, komposisi dan Jumlah Peralatan
II. II.1. II.2 II.3. II.4. II.5
Pekerjaan Elektrikal Generator Set Tool Box Megger Multimeter Ampere Meter
II.1.2.Tenaga Kerja / Personil - Mobilisasi tenaga kerja mencakup tenaga kerja yang didatangkan dari luar lokasi maupun berasal dari sekitar proyek. Tenaga kerja yang dominan adalah tenaga kerja Konstruksi -
Tenaga kerja yang tidak memerlukan keahlian khusus akan diambil sebanyak mungkin dari penduduk lokal. Jika tenaga kerja lokal yang ada belum mencukupi, baru akan diambil tenaga kerja dari luar lokasi.
Klasifikasi dan Jumlah Tenaga Kerja No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13 14 15
Pembangunan PLTM
Klasifikasi Project Manager Site Manager Tenaga Ahli / Site Engineer Pekerjaan Sipil Tenaga Ahli / Site Engineer Pekerjaan Elektrikal Tenaga Pelaksana Pekerjaan Sipil Tenaga Pelaksana Pekerjaan Elektrikal dan Mekanikal Tenaga Administrasi Laborat Tenaga Ahli K3 Tenaga Ahli QS Mandor Tenaga Kasar (Tukang, Pekerja dsb) Operator & Pemb. Operator Sopir & Pemb. Supir Petugas Keamanan
Jumlah Orang 1 Orang 1 Orang 1 Orang 1 Orang 1 Orang 1 Orang 1 Orang 1 Orang 1 Orang 1 Orang 3 Orang Sesuai Kebutuhan Sesuai Kebutuhan Sesuai Kebutuhan 3 Orang
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
II.2. Bangunan Fasilitas, Jalan Kerja Sementara, Stock Pile, Disposal dsb Bangunan Fasilitas yang diperlukan adalah sebagai berikut II.2.1. Tabel Fasilitas Lokasi di sekitar bangunan Power House N0 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.
FASILITAS
URAIAN
Kantor Lapangan Barak pekerja Laboratory Warehouse Repair Shop Form & Rebar Works First Aid Facilities Canteen Jaringan Perpipaan Jaringan Listrik Tangki Air Sumur dengan Pompa Pipa PVC & Septic Tank Sumur Peresapan Genset Jalan Internal
2 @ 45 m2 (atau ditentukan lain sesuai tender dokumen) 1 @ 200 m2 (atau ditentukan lain sesuai tender dokumen) 1 @ 24 m2 (atau ditentukan lain sesuai tender dokumen) 1 @ 65 m2 (atau ditentukan lain sesuai tender dokumen) 1 @ 65 m2 (atau ditentukan lain sesuai tender dokumen) 1 @ 64 m2 (atau ditentukan lain sesuai tender dokumen) 1 @ 36 m2 (atau ditentukan lain sesuai tender dokumen) 1 @ 24 m2 (atau ditentukan lain sesuai tender dokumen) dengan mengunakan pipa 1" dari Genset ke masing - masing bangunan 6 m3 for Engineer, Employer & Const dia 4 " untuk Septic Tank dengan pipa 50 mm dari Septic Tank untuk penerangan w = 3,00 m , Base Class C
KET. (permanen ==> akan digunakan sbg bangunan Rumah Jaga)
LAY OUT BANGUNAN FASILITAS Security Fence
15
7
Material Stock Yard 2 1
13 14
16
11
Village Road
8
Form & Rebar Stock Yard 3
4
6
Temporary Access Road
Pembangunan PLTM
Motor Pool Yard
5
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Buat Papan Nama Proyek Papan nama dibuat dari bahan sesuai yang dipersyaratkan yang diberi keterangan (dengan cat) berupa nama proyek, pemilik proyek, jumlah nilai proyek, lokasi proyek dan lain-lain yang memperjelas keterangan proyek yang sedang dikerjakan. Dalam pelaksanaannya menggunakan tenaga manusia dibantu dgn alat pendukung lainnya seperti palu, dll Selanjutnya papan nama di letakkan pada lokasi sekitar proyek yang mudah untuk dilihat dan dikenali oleh publik. II.2.2. Jalan Kerja Sementara a. Perbaikan dan Perkuatan Bangunan pada Jalan Eksisting Untuk menjaga keamanan dalam transportasi material maka perlu perbaikan dan perkuatan jembatan dan bangunan perlintasan lainnya dengan penggantian dan pemasangan baru konstruksi yang bersifat sementara b.
Pembuatan Jalan Kerja / Construction Road dan Jalan Masuk/Akses Road Definisi b.1. Jalan Kerja / Construction Road Kontraktor Akan membuat jalan kerja ke lokasi pekerjaan dengan lokasi yang terpisah dengan akses road ataupun pada lokasi akses road (nantinya akan dipakai untuk akses road jika memungkinkan). Jalan Bersifat temporary selama pelaksanaan Proyek. Assumsi Penggunaan dan Pelaksanaan : 1. Penggunaan: 1.1. Jalan kerja untuk mobilisasi dan demobilisasi peralatan kerja dan peralatan fasilitas kontraktor lainnya 1.2. Jalan kerja untuk aktivitas pekerjaan. Jalan kerja ini digunakan untuk Penanganan material dari proses konstruksi dsb. 2. Pelaksanaan : Peralatan Kerja; - Excavator - Buldozer - Dump truck angkut meterial - Tandem roller - Alat bantu
2.1. Pembuatan jalan kerja (Lebar badan jalan mencukupi proyek)
untuk
lalu
lintas
peralatan
Sebelumnya dilakukan pengupasan humus /striping, kemudian dilanjutkan dengan galian tanah lunak dan tanah berbatu dengan excavator dan buldozer Material Hasil galian / cutting dibuang disekitar lokasi pekerjaan yang telah ditentukan.
Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Spreading and Grading By Bulldozer
2.2. 2.3. 2.4. 2.5. 2.7
Pekerjaan Drainase Sub Grader preparation dengan Buldozer dan Pemadatan dengan Tandem Pembuatan jalan kerja dengan menggunakan material sirtu. Penghamparan dengan Buldozer. Pemadatan Material untuk Jalan Kerja dengan dengan alat pemadat. Pemadatan sesuai spek. Teknis. Pada Lokasi yang tdk dpt dijangkau dg alat berat, pekerjaan secara manual) pekerja dan alat bantu).
b.2. Jalan Masuk / Akses Road Jalan Masuk adalah konstruksi jalan yang menghubungkan Lokasi pekerjaan dengan Jalan Utama yang nantinya akan digunakan sebagai jalan masuk secara permanen (non temporary). Jadwal Pelaksanaan Akses Road ini dapat dilaksanakan bebarengan dengan pekerjaan Konstruksi bangunan PLTM lainnya (tidak berhubungan, krn konstruksi bangunan PLTM lainnya menggunakan Jalan Kerja). Assumsi Penggunaan dan Pelaksanaan : 1. Penggunaan: 1.1. Jalan kerja untuk mobilisasi dan demobilisasi peralatan kerja dan peralatan fasilitas kontraktor lainnya 1.2. Jalan kerja untuk aktivitas pekerjaan. Jalan kerja ini digunakan untuk Penanganan material dari proses konstruksi dsb. 2. Pelaksanaan : Peralatan Kerja; - Excavator - Buldozer - Dump truck angkut meterial - Tandem roller - Alat bantu 2.1.
Pembuatan jalan kerja (Lebar badan jalan 3.5 m dengan Bahu Kn/Kr adalah 1m) dan tebal padat 15 cm) Sebelumnya dilakukan pengupasan humus /striping, kemudian dilanjutkan dengan galian tanah lunak dan tanah berbatu dengan excavator dan buldozer Material Hasil galian / cutting dibuang disekitar lokasi pekerjaan yang telah ditentukan.
Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Spreading and Grading By Bulldozer
2.2. 2.3. 2.4. 2.5. 2.7
Pekerjaan Drainase Sub Grader preparation dengan Buldozer dan Pemadatan dengan Tandem Pembuatan jalan kerja dengan menggunakan material sirtu / AWCAS. Penghamparan dengan Buldozer. Pemadatan Material untuk Jalan Kerja dengan dengan Tandem Roller. Pemadatan sesuai spek. Teknis. Pada Lokasi yang tdk dpt dijangkau dg alat berat, pekerjaan secara manual) pekerja dan alat bantu).
b.3. Jembatan Untuk Akses Road - Konstruksi Jembatan Adalah Jembatan dengan metode Cast in situ - Pekerjaan dengan Bantuan Perancah / Scafolding Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Jembatan dibawah ini hanya sebagai “ILUSTRASI” dari tahap pelaksanaan pekerjaan Struktur Abutment. Adapun Bentuk dan dimensi dari abutment yang akan dilaksanakan pada pelaksanaan pekerjaan yang dilelangkan ini sesuai dengan Gambar rencana Pelaksanaan (Shop Drawing) pada dokumen lelang/Tender document.
Tahap 1 : pasir urug & Lean concrete
Tahap 2 : Pembesian -Tulangan dibersihkan dari kotoran, karat dan benda asing lainnya. - Posisi pembesian utk abutment disanggah untuk mencegah bergesernya tulangan dari kedudukan rencana dan tetap kokoh pada saat pengecoran, dan jarak batangan tetap dijaga.
Koneksi / Delatasi dengan stuktur existing dilakukan dengan mengebor dan memasang tulangan / angkur pada struktur existing sesuai gambar kerja
Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Tahap 3 : Form work - Rencana formwork sesuai dengan shop drawing & disetujui direksi - Sebelum pengecoran, form work & tulangan di cek dan disetujui oleh engineer
Tahap 4 :Pengecoran Concrete - Pengecoran dilaksanakan dengan Beton Produksi dari Concrete Mixer - Mutu beton sesuai gambar kerja dan spek. Teknis - Pemadatan dengan concrete vibrator
Tahap 5 : Finishing dan Curing - Curing segera dilaksanakan dibukanya formwork - Curing menggunakan penyiraman air & curing compound
Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Tahap 6 : Tulangan Abutment
Tahap 7 : Formwork Abutment
Tahap 8 : Concreting Abutment
Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Tahap 8-1 : Pengecoran Selanjutnya Pada saat bersamaan, pelaksanaan konstruksi wing wall dilaksanakan
Tahap 9 : Finishing & Curing Tahap 10 : Back Fiiling
PIER Pelaksanaan Pier dibawah ini hanya sebagai “ILUSTRASI” dari tahap pelaksanaan pekerjaan Pier. Adapun Bentuk dan dimensi dari pier yang akan dibangun dalam pelaksanaan pekerjaan yang dilelangkan ini sesuai dengan spesifikasi teknis, Bill of Quantity dan Gambar rencana Pelaksanaan (Shop Drawing) pada dokumen lelang/Tender document.
1. Pembesian Bekisting Pile Cap
Pembangunan PLTM
dan
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
1. Pengecoran beton dengan bantuan Hydraulic crane with bucket. 2. Pemadatan dengan concrete vibrator
1. Untuk Pier kolom diassumsikan pekerjaan dilakukan dengan 2 tahap: 4.1.Tahap 1 ±½ Tinggi. 4.2. Tahap 2 sisa tinggi. Pada tahap ini, pekerjaan bekisting menggunakan Climbing Form work. 2. Pembesian dan Bekisting Pier Kolom.
3. Pengecoran beton dengan bantuan Hydraulic crane with bucket. 4. Pemadatan dengan concrete vibrator
Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
1. Pembesian dan Bekisting Pier Kolom Tahap 2. 2. Pembesian dengan Climbing Work
1. Pengecoran beton dengan bantuan Hydraulic crane with bucket. 2. Pemadatan dengan concrete vibrator
3. Pembesian dan Bekisting Pier Head
Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
1. Pengecoran beton dengan bantuan Hydraulic crane with bucket. 2. Pemadatan dengan concrete vibrator
3. Finishing & Curing 4. Dialnjutkan Pekerjaan lainnya; - Bearing pad - Main girder & Diafragma - RC Plate - Slab - Plat injak - Railling - Pek. Lainnya sesuai gambar kerja dan BQ
Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Jembatan dibawah ini hanya sebagai “ILUSTRASI” dari tahap pelaksanaan pekerjaan Struktur Jembatan. Adapun Bentuk dan dimensi dari abutment, balok jembatan, lantai jembatan, dsb yang akan dilaksanakan pada pelaksanaan pekerjaan yang dilelangkan ini sesuai dengan Gambar rencana Pelaksanaan (Shop Drawing) pada dokumen lelang/Tender document. Pelaksanaan pekerjaan ini menggunakan metode Cast in situ / Beton cor ditempat, dimana dalam pelaksanaan pekerjaan menggunakan batang kayu dan papan kayu sebagai acuan/bekisting dan supporting. Bahan ; - Batang kayu dan papan kayu sebagai supporting dan bekisting - Baja Tulangan dengan diameter dan perakitan sesuai dengan gambar rencana /gambar kerja. - Beton dengan mutu sesuai spesifikasi teknis dan Gambar rencana/gambar kerja BEKISTING DAN PEMBESIAN BALOK, DIAFRAGMA & PLAT JEMBATAN
Penampang melintang
4/6
4/6
4/6
5/7
5/7
4/6
4/6 3/10
Pembangunan PLTM
5/7
5/7
3/10
5/7
5/7
5/7
5/7
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Tulangan Balok T Tebal Lantai Jembatan 4/6 5/7
5/7
4/6
5/7
5/7
4/6 3/10
5/7
5/7
PEKERJAAN PEMBETONAN BALOK & DIAFRAGMA
Pembangunan PLTM
Batang kelapa/Cerucuk dolken / Batang Pohon
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Penampang melintang Tulangan Balok T Tebal Lantai Jembatan 4/6 5/7
5/7
4/6
5/7
4/6
5/7
3/10
Batang kelapa/Cerucuk dolken / Batang Pohon
5/7
5/7
PEKERJAAN PEMBETONAN BALOK DAN DIAFRAGMA SELESAI, DILANJUTKAN DENGAN PEMBESIAN DAN BEKISTING LANTAI JEMBATAN
4/6
4/6
4/6
4/6
4/6
4/6
5/7
5/7
4/6
4/6 3/10
Pembangunan PLTM
5/7
5/7
3/10
5/7
5/7
5/7
5/7
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
PENGECORAN BETON LANTAI & PEMADATAN DENGAN CONCRETE VIBRATOR
4/6
4/6
4/6
4/6
4/6
4/6
5/7
5/7
4/6
4/6 3/10
5/7
5/7
3/10
5/7
5/7
5/7
5/7
PEKERJAAN JEMBATAN SELESAI DILANJUTKAN PEKERJAAN LAINNYA PEMBONGKARAN SUPPORTING DAN BEKISTING RAILLING JEMBATAN PARAPET DSB PEKERJAAN PEMBETONAN BALOK & DIAFRAGMA
Finished Jembatan, dilanjutkan dengan pekerjaan Proteksi slope pada disekitar abutment
Perawatan / Curing pada Pekerjaan Beton; 1. Fungsi; Menjaga kadar air pada beton agar tidak terlalu cepat kering proses pemadatan / kering beton tidak terlalu cepat atau juga terlalu lambat, akibat beton tidak retak dan berumur lama 2. Pelaksanaan; Dilaksanakan setelah proses pengecoran beton selesai (finishing) 3. Metode; - Dilakukan dengan Curing compound dengan material dan cara pelaksanaan sesuai petunjuk pabrik. - Dengan menyiram air. Pemberian air dilakukan berlahan agar permukaan beton tidak rusak - Dengan selimut terpal / goni basah 4. Pengaruh Cuaca terhadap pekerjaan 4.1. Jika terlalu panas (>32°C) beton cepat kering dan pemadatan terlalu cepat, maka perlu dilakukan antisipasi sebagai berikut; Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN 4.2.
Pengecoran pada Pagi, sore atau malam hari Kadar material beton dijaga Perkiraan jika akan terjadi hujan Pengadaan alat pelindung (terpal / plastic) Produksi beton dan delivery dilakukan pada saat kondisi tidak hujan
Pelaksanaan pada saat hujan turun; - Segera melindungi beton yang baru di hampar dengan alat pelindung dan tidak terjadi kebocoran
Pekerjaan Abutmen dan Pier, selanjutnya dilakukan pekerjaan Bearing Pad. Pekerjaan sesuai dengan BQ, gambar kerja dan Spesifikasi teknis c). Pembuatan Jembatan Darurat Jika ada c.1. Pada lokasi Jembatan existing, dimana akan digunakan untuk akses road / jalan akses kerja, maka diperlukan pekerjaan perkuatan dengan dengan menggunakan baja profil dimana diperkirakan dapat memperkuat jembatan existing yang ada.
Perkuatan dg Baja Profil
Bridge existing
c.2. Pada lokasi dimana diperlukan jembatan darurat 1. Untuk sungai / kali kecil (bentang pendek) dan jembatan darurat diatas saluran pengelak dapat menggunakan jembatan sementara dari batang kayu / batang kelapa. 2. Atau untuk sungai / kali besar dan dalam (bentang panjang ) dapat menggunakan jembatan sementara dari Jembatan Bellly Jembatan sementara dari batang kelapa, kayu dan papan kayu
Pembangunan PLTM
Jembatan sementara dari Jembatan Belly (Jika diperlukan)
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
TAHAP PEKERJAAN FISIK II.4.4. Pengalihan Aliran air sungai dan Pengeringan Melihat Struktur & kondisi yang ada, maka pada saat pelaksanaan Pekerjaan Bendung dan Intake, akan dilaksanakan Pengalihan Aliran Sungai yang ada. Penggalian dan pembuatan Diversion Chanel sementara (untuk bendung / weir). Penggalian dan pembuatan diversion chanel dengan alat berat. Untuk selanjutnya Material galian dapat digunakan sebagai cofferdam. Construction Open Cut. 1).Penggalian saluran pengelak dan tanggul penutup alur - Galian saluran pengelak merupakan galian terbuka untuk mengalihkan aliran sungai sesuai gambar rencana yang telah disetujui oleh Direksi - Galian ini mencakup semua material, material hasil galian dibuang ke tanggul penutup bagian hulu dan bagian hilir rencana pembuatan bendung atau sesuai petunjuk Direksi. - Tanggul penutup alur Pekerjaan tanggul penutup alur dibagi menjadi 2 tipe timbunan : 1. Tanggul penutup aliran air bagian hulu 2. Tanggul penutup aliran air bagian hilir Pekerjaan ini dilaksanakan bersamaan dengan penggalian saluran pengelak Sebelum penimbunan dilakukan maka dilakukan pengupasan permukaan yang bakal ditimbun dengan tebal (t) = 20 cm atau 30 cm yang dilakukan dengan Bulldozer 15 Ton dan hasil kupasan dibuang keluar (50%) dengan menggunakan Excavator 0,9 m3 dibantu Dump Truck 6 Ton Pelaksanaan timbunan tanggul penutup alur dengan menggunakan peralatan : - Excavator = Pengadaan material - Bulldozer = Penghamparan timbunan sejauh 30 m dorong - Vibro Roller = Pemadatan timbunan
Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Diversional Canal Cofferdam
Struktur Bendung Intake& Saluran Pembawa Cofferdam
Water Flow
Pada lereng cofferdam yang berhubungan air sungai existing, dilindungi dengan Sand Bag atau dapat juga dengan material batu yang besar (menghindari erosi material oleh tenaga aliran air sungai)
Diversion Canal
Peralatan Kerja : Work Site
-
Cofferdam Gambar hanya sebagai alat visual, tanpa dimensi dan bentuk sebenarnya
Pembangunan PLTM
-
Excavator+breaker : Gali tanah berbatu Excavator : Gali Canal dan Tuang material coferdam Bulldozer : menghampar material urugan coferdam dan dilanjutkan dengan pemadatan oleh alat Pemadat Dump Truck (jika diperlukan) untuk angkut tanah galian lebih dari jangkauan excavator dan buldozer
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Macam Pengadaan Material Cofferdam
Rencana Bangunan Saluran Pengelak; Saluran Pengelak (Diversion Canal) - Lebar dasar (b) = 20 m - Kemiringan talud = 1 : 1 - Kedalaman saluran (h) = 2,5 m - Lebar bantaran (kiri - kanan) = 2,5 m - Tinggi jagaan (freeboard) diatas bantaran = 1,5 m
33 m
30 m 20 m
1.5 m
1.5 m
KIsdam (Coverdam) - Lebar atas (b) =4m - Kemiringan talud = 1 : 0.5 - Tinggi kistdam (h) = 4,0 m
4m
4m
8m
Gambar & Dimensi diatas hanya sebagai Ilustrasi dari Pekerjaan “Saluran Pengelak / diversion canal” secara umum. Untuk bentuk dan Dimensi sebenarnya dilapangan sesuai dengan Gambar Kerja, BQ dan kondisi real lapangan
Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
FLOW CHART SALURAN PENGELAK START
Pek. Survey & Pengukuran
No Cek
Ok Pek. Pengajuan Gambar & Rencana Kerja
No Cek
Ok Pek. Penggalian Saluran Pengelak
No Cek
Ok Pek. Penimbunan Tanggul Penutup Alur
No Cek
Ok Pek. Batu kosong atau rip-rap
No Cek
Ok Pek. Struktur Bendung
No Cek
Ok Bongkar Batu kosong atau rip-rap
No Cek
Ok Pek. Bongkar Tanggul Penutup Alur
No Cek
Ok Pek. Pengalihan aliran sungai ke Bendung
FINISH
Pek. Penutupan Kembali Saluran Pengelak
No
No
Cek
Ok Pembangunan PLTM
Cek
Ok
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
2). Pengeringan lokasi Pondasi Bangunan Utama Bendung dengan pemompaan. Fasilitas Pengeringan untuk Bendung dan Intake dilaksanakan untuk mengeringkan Lokasi pekerjaan dari genangan air, berupa Pompa Submersible 6”, 4” dengan vinyl hose untuk temporere di lokasi pekerjaan dengan cara memompa genangan air ke luar cofferdam
Pengeringan : - Pengajuan schedule dan ijin dari direksi pekerjaan - Peralatan Pompa air dengan kapasitas yang memadai (dimana alat tersebut diperkirakan mampu untuk menyedot air yang ada selama pekerjaan berlangsung atau lingkungan menjadi kering) di mobilisasi ke lokasi pekerjaan. - Dibuat selokan dan dibuat tempat penampungan dimana ujung dari selokan tersebut berujung ke tempat penampungan air tersebut. - Selanjutnya pipa air dari pompa air diletakkan pada tempat penampungan air tersebut untuk kemudian dialirkan/dibuang ke luar dari lokasi pekerjaan.
FLOW CHART START
SURVEY
PENGAJUAN GAMBAR DAN RENCANA KERJA
persetujuan
Tidak
Ya PELAKSANAAN GALIAN SALURAN PENGELAK
PELAKSANAAN PEKERJAAN COFERDAM & PENGERINGAN
FINISH
Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
II.4.5.
Pekerjaan Bendung dan Intake
Fungsi utama dan prinsip rancangan dari bendung dan intake: - Intake harus mampu mengalihkan air sungai ke dalam saluran pembawa pada debit tertentu setiap saat
Gambar ”hanya sebagai contoh” Struktur Bendung dan Intake secara umum Untuk dimensi dan bentuk struktur sebenarnya dikerjakan sesuai dengan Gambar Tender dokumen
-
Lokasi intake sebaiknya di sisi luar belokan sungai untuk meminimalisasi pengendapan di saluran pembawa
-
Usaha pencegahan perlu dilakukan untuk memisahkan sampah terapung (dengan saringan kasar atau lubang intake bawah muka air) dan kerikil (ambang di dasar), dari air yang masuk ke saluran pembawa
-
Pintu air harus diletakkan sedekat mungkin dengan lubang intake agar memudahkan penggelontoran endapan yang ada di depan lubang intake
1. Pekerjaan Pendahuluan Pelaksanaan konstruksi bendung baru bisa dilaksanakan setelah penunjang konstruksi telah dilaksanakan dengan baik dan memenuhi syarat yang diharapkan sebagai fungsi struktural , fungsional dan keamanan selama masa konstruksi . Untuk Tahapan Pekerjaan Struktur Bendung itu sendiri dapat diuraikan sebagai berikut: Secara umum, Pekerjaan Konstruksi bendung dibagi dalam tahapan pekerjaan Sebagai Berikut : Tahap 1; Penunjang konstruksi disini yang dimaksud adalah; - Peralatan survey dan tenaga survey yang memadai beserta alat bantu lainnya - Pekerjaan Pembangunan Tanggul Penutup / Kisdam dan Dewatering. Saluran pengelak dengan kapasitas pengalirannya dan tanggul penutup alur yang kokoh dan aman terhadap banjir selama masa pelaksanaan konstruksi. Selama pelaksanaan pekerjaan struktur bendung, dilakukan pemompaan air yang ada dengan mesin pompa air keluar lokasi pekerjaan. - Penyiapan lahan untuk buangan atau penyimpanan sementara hasil galian - Penyiapan lahan untuk stockpile material beton dan pasangan batu yang dekat dengan lokasi kerja.
Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pelaksanaan konstruksi Bendung dibagi menjadi 2 bagian utama :
Bagian Hilir Bendung; - Mercu/pelimpah dan lantai pembilas - Lantai kolam olakan - Dinding penahan kiri/kanan & intake - Dinding sayap hilir - Batu Kosong
Bagian Hulu Bendung; -
Lantai muka (appron) Dinding sayap hulu
Tahap 2; Pekerjaan Struktur Bendung Pekerjaan Bendung secara umum. Pekerjaan dilakukan pada bagian bendung yang terendah / hilir (kolam olak / Stilling Basin) menuju bagian yang lebih tinggi. Pekerjaan dilanjutkan ke tubuh bendung (bagian lebih tinggi) sampai lantai muka/hulu (Aprron). Kemiringan galian dibuat 1 : 0,5 untuk mencegah kelongsoran
Work Direction
Bagian Hilir Bendung
Bagian Hulu Bendung
Gambar hanya sebagai contoh ” Pekerjaan Struktur Bendung dan Intake secara Umum” Untuk dimensi dan bentuk struktur sebenarnya dikerjakan sesuai dengan Gambar Tender dokumen
Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Tahapan Pekerjaan 1. Pek. Pembersihan Lokasi Pekerjaan Assumsi : 1. Pekerjaan dengan Alat berat, Pekerja dan alat bantu Peralatan Kerja; - Excavator dan Buldozer - Alat Bantu Uraian Pekerjaan : 1. Sebelum dilaksanakan pekerjaan, ditentukan terlebih dahulu lokasi pekerjaan berupa panjang dan lebar lokasi pekerjaan 2. Dilaksanakan pembersihan lokasi pekerjaan dengan peralatan berat dengan uraian pekerjaan sebagai berikut ; 2.1. Pekerjaan Pembersihan (land clearing) & Pembongkaran (grubbing) Pembersihan lokasi pekerjaan dari material yang tidak diperlukan sesuai dengan spesifikasi teknis ( semak, rerumputan, semak belukar, pepohonan, tonggak-tonggak, dll) yang harus dibersihkan dengan menggunakan Excavator sesuai dengan spesifikasi teknis. Hasil pembersihan dikumpulkan untuk kemudian dibakar atau dibuang ke lokasi pembuangan. Pengumpulan dan pembakaran dilakukan pada lokasi yang dianggap aman, dijaga dan tidak membahayakan/merugikan lingkungan sekitar. Sisa Pembakaran yang sudah padam sama sekali ditanam dan diurug kembali secara rapi. 2.2.
Pengupasan lapisan top soil (stripping) Pekerjaan ini dilaksanakan pada lokasi pekerjaan yang telah ditentukan). Stripping dilakukan dengan kedalam kurang lebih 15 s/d 20 cm. Pohon-pohon dibongkar sampai keakar-akarnya, kemudian bekas akar diisi dengan tanah kemudian dipadatkan
Pekerjaan Pembersihan
Perintisan
dan
Pembersihan lokasi pekerjaan dari material yang tidak diperlukan sesuai dengan spesifikasi teknis ( semak, rerumputan, semak belukar, pepohonan, tonggak-tonggak, dll) Peralatan: - Gergaji Mesin / Chain saw - Bulldozer
Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Atau ditentukan lain, Material hasil pembersihan dibuang ke lokasi pembuangan / disposal area - Excavator /wheel loader Loading - Dump Truck hauling & Dumping ke disposal area / lokasi pembuangan
Pengupasan Lapisan Atas / Stripping - Pengupasan lapisan top soil (stripping) Pekerjaan ini dilaksanakan pada lokasi pekerjaan yang telah ditentukan. Stripping dilakukan dengan kedalam minimal 15 - 20 cm atau ditentukan lain sesuai yang dipersyaratkan. Pohon-pohon dibongkar sampai keakar-akarnya, kemudian bekas akar diisi dengan tanah kemudian dipadatkan. Peralatan: - Bulldozer Stripping
2. Pek. Galian Tanah Galian bendung dibagi menjadi 2 bagian dengan tahapannya : Galian Bagian Hilir : - Penggalian tanah untuk arah baru aliran air ke sungai - Penggalian tanah untuk kolam olak/down stream/Stilling - Pelaksanaan Penggalian untuk struktur penahan tebing/talud bagian kiri dan kanan bagian downstream - Pelaksanaan Penggalian pondasi bagian tubuh bendung/mercu bendung dan dinding penahan tegak kiri dan kanan sampai Appron Galian Bagian Hulu : - Penggalian dasar sungai sampai elev. dasar rencana lantai muka / Appron sesuai gambar kerja. Peralatan Kerja Galian: Peralatan yang digunakan untuk penggalian adalah sebagai berikut : - Excavator Kap. 0.9 m³ = 2 Unit (lok Bendung) - Alat bantu lainnya Waktu Pelaksanaan = sesuai dengan Lampiran “ Jadual Pelaksanaan Pekerjaa” yang merupakan satu kesatuan dalam dokumen penawaran.
Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Peralatan Kerja Pembuangan dan Timbunan ex galian: Peralatan yang digunakan untuk membuang hasil galian adalah sebagai berikut : - Wheel Loader = Untuk loading material ex galian di stock pile ke dumptruck (unsuitable material / material dibuang) - Dump truck = sesuai kebutuhan - Alat bantu lainnya Waktu Pelaksanaan = sesuai dengan Lampiran “ Jadual Pelaksanaan Pekerjaan” yang merupakan satu kesatuan dalam dokumen penawaran. Visualisasi / Gambaran Pekerjaan Galian oleh excavator dan dibuang disekitar lokasi galian (stock pile). Material galian terpakai dipakai untuk timbunan dan tidak terpakai dibuang. Loading dengan wheel loader
Galian langsung dari excavator ke dump truck menuju buangan atau lokasi timbunan (tanpa stock pile)
Handling material galian
Pada Lokasi galian dengan lereng berundak / lereng berbentuk sesuai gambar kerja (galian dengan ketinggian)
Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Proses Galian Gambar dibawah hanya sebagai ”Ilustrasi Tahapan Pekerjaan Galian Bendung Secara Umum”, adapun bentuk, ukuran dari rencana galian sebenarnya sesuai dengan dokumen pelelangan
Proses Galian
Pembangunan PLTM
Tahapan Layer Galian
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Kisdam dan Dewatering Bersamaan dengan penggalian struktur bendung untuk menjaga agar permukaan galian tiap tahapan tidak tergenang air akibat rembesan dan air hujan maka dilakukan pengeringan / dewatering dengan penggunaan submersible pump dia 4" sebanyak 8 unit dengan menggunakan Genset 100 Kva. Peralatan dewatering (pompa) dilengkapi masing - masing dengan selang pembuang (sunny hose) @ 50 m dan pipa pvc yang ditanam didalam tanggul pengarah alur sesuai dengan posisi pompa masing - masing. FLOW CHART GALIAN TANAH
START
SURVEYING WORKS
EXCAVATION MATERIAL HASIL GALIAN PERBAIKAN Check
TIDAK
INSPECTI ON
OK
TIDAK
OK FINISH
Timbunan pada lokasi lain yang dipersyaratkan
Sesuai yang dipersyaratkan dalam dokumen Pelelangan
Pembangunan PLTM
Material terpakai/ dapat dimanfaatkan
Timbunan Kembali dipadatkan
Material Tidak terpakai/tdk dapat dimanfaatkan
Pembuangan Hasil galian disekitar lokasi pekerjaan
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pekerjaan yang termasuk dalam Pekerjaan Galian Tanah 2.1. Galian tanah biasa untuk Bangunan; Semua galian tanah, pasir, kerikil dan batu campur pasir yang dapat digali secara efektif dengan peralatan dan tenaga orang seperti yang disetujui Direksi. 2.2. Galian tanah berbatu : lapis batu yang dapat dibongkar secara efektif dengan menggunakan " ripper" atau "gigi bucket" 2.3. Galian Batuan Keras dengan Peledak (Blasting) Uraian 2.1. Pek. Galian Tanah Biasa (Lunak) dan Pembuangan Assumsi : 1. Pekerjaan dengan Alat berat, Pekerja dan alat bantu Peralatan Kerja; - Excavator untuk penggalian dan menempatkan hasil galian - Dump truck untuk membuang material ex galian ke lokasi pembuangan yang telah disetujui - Alat Bantu Uraian Pekerjaan : Pekerjaaan ini meliputi semua galian dalam batas rencana yang ada dalam gambar, pemindahan, pengangkutan, pemanfaatan atau pembuangan, pembentukan bidang galian dan penyempurnaan bidang galian terbuka, sesuai spesifikasi dan garis, ketinggian, kelandaian, ukuran dan penampang melintang yang tercantum dalam gambar dan petunjuk konsultan Pengawas. Pelaksanaan: 1. Pekerjaan persiapan meliputi : - Penyiapan Shop Drawing hingga mendapat approval dari Engineer - Penyiapan peralatan kerja dan tenaga 2.
Pekerjaan Pengukuran. Sebelum penggalian dimulai, harus dilakukan pekerjaan Pengukuran untuk mengetahui batas-batas dan elevasi rencana penggalian.
3.
Penggalian Penggalian dilakukan sesuai garis ketinggian dan elevasi yang ditunjukan dalam gambar. Material hasil galian ditempatkan di sekitar lokasi pekerjaan sesuai dengan gambar kerja atau yang dipersyaratkan. Material hasil galian yang dapat dimanfaatkan (suitable material) dapat digunakan kembali untuk urugan kembali (Urugan tanah setempat) Material hasil galian yang tidak memenuhi syarat diangkut dengan dump truck dibuang ke disposal area yang disetujui direksi
Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pekerjaan Pek. Galian
Peralatan & kegunaan =
1.
Excavator untuk memotong / menggali di lokasi galian/pekerjaan dan dari proses galian dituang ke bak dump truck untuk selanjutnya dihantar ke lokasi timbunan / Pembuangan
2.
Dump Truck Menghantar material galian ke lokasi pembuangan / Timbunan
Visualisasi Pekerjaan Excavation by Excavator
Excavation by Excavator Ramp untuk turun – naik alat berat dan truck
Gambar hanya sebagai alat visual, tanpa dimensi dan bentuk sebenarnya
Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pekerjaan galian dengan kedalaman tidak lebih dari 2 m. Secara umum lereng pada galian tidak lebih dari 2 m dibuat tegak, atau jika ditentukan lain sesuai kondisi lapangan, lereng galian dibuat miring 1:3 ataupun 1:2
Pekerjaan galian dengan kedalaman lebih dari 2 m tapi tidak lebih dari 4 m Secara umum lereng pada galian tidak lebih dari 2 m dibuat miring 1:3 atau 1:2
Pada Lokasi galian dengan lereng berundak / lereng berbentuk sesuai gambar kerja (galian dengan ketinggian)
Untuk Lokasi yang tidak dapat dijangkau dengan Alat berat, Pekerjaan dapat dilakukan Oleh Pekerja & alat bantu
Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
FLOW CHART PEKERJAAN GALIAN START
SURVEYING WORKS
EXCAVATION
MATERIAL HASIL GALIAN
Check
OK
PERBAIKAN
INSPECTI ON TIDAK
TIDAK
Material terpakai/ dapat dimanfaatkan
Material Tidak terpakai/tdk dapat dimanfaatkan
FINISH OK Pembuangan Hasil galian ke disposal area
Sesuai Persyaratan yang ditentukan dalam Dokumen Lelang
Penimbunan di lokasi penimbunan sementara/stok area
PEKERJAAN TIMBUNAN/URUGAN TANAH
Pembangunan PLTM
Penimbunan langsung di lokasi Pek. penimbunan
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
2.2. Galian tanah berbatu : lapis batu yang dapat dibongkar secara efektif dengan menggunakan " ripper" atau "gigi bucket" Assumsi : 1. Pekerjaan dengan Alat berat, Pekerja dan alat bantu Peralatan Kerja; - Excavator untuk penggalian dan menempatkan hasil galian - Dump truck untuk membuang material ex galian ke lokasi pembuangan yang telah disetujui - Alat Bantu Secara khusus, galian tanah berbatu adalah pekerjaan galian pada lokasi tanah dengan permukaan berbatu yang ditentukan dalam spesifikasi teknis dan gambar kerja dan pekerjaan ini dapat dilakukan dengan peralatan excavator Pelaksanaan: 1. Pekerjaan persiapan meliputi : - Penyiapan Shop Drawing hingga mendapat approval dari Engineer - Penyiapan peralatan kerja dan tenaga 2.
Pekerjaan Pengukuran. Sebelum penggalian dimulai, harus dilakukan pekerjaan Pengukuran untuk mengetahui batas-batas dan elevasi rencana penggalian.
3.
Penggalian Penggalian dilakukan dengan cara : 3.1. Galian dengan Excavator (tanpa alat breaker) Excavator untuk penggalian batuan dan memuat material dari hasil galian batuan ke bak dump truck / stock pile sementara
3.2. Galian dengan Excavator + alat breaker (Jika diperlukan) Untuk Galian batuan yang keras (tidak dapat langsung digali oleh buket excavator), galian dapat dilakukan dengan breaker. Material yang telah hancur diangkut oleh excavator ke bak dump truck.
Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Penggalian dilakukan sesuai garis ketinggian dan elevasi yang ditunjukan dalam gambar. Material hasil galian ditempatkan di sekitar lokasi pekerjaan sesuai dengan gambar kerja atau yang dipersyaratkan. Material hasil galian yang dapat dimanfaatkan (suitable material) dapat digunakan kembali untuk Pekerjaan Timbunan Material hasil galian yang tidak memenuhi syarat diangkut dengan dump truck dibuang ke disposal area yang disetujui direksi. 3. Pekerjaan Struktur Bendung Secara Umum Pekerjaan dilakukan pada bagian bendung yang terendah (kolam olak / Stilling Basin) menuju bagian yang lebih tinggi. Pekerjaan dilanjutkan ke tubuh bendung (bagian lebih tinggi) sampai lantai muka (Aprron). Urutan Pelaksanaan pekerjaan bendung adalah sebagai berikut : Penggalian tanah telah selesai dilaksanakan. Pelaksanaan pasangan batu untuk dasar/landasan pada lokasi down stream Pelaksanaan pekerjaan struktur penahan tebing/talud bagian kiri dan kanan dari pasangan batu kali (termasuk wheep hole) bagian downstream secara bertahap. Pelaksanaan Pekerjaan Pasangan Batu kali pada dinding Penahan tegak pada tubuh bendung dan dinding tegak pada Pintu Intake dan Penguras dan dinding appron Pelaksanaan pekerjaan pasangan batu untuk dinding penahan tegak di bagian pintu penguras Pelaksanaan pekerjaan pasangan batu pada tubuh bendung Pelaksanaan pekerjaan pasangan batu kali untuk lantai muka (Appron) Pelaksanaan Pekerjaan Batu kosong Pelaksanaan selimut beton diatas pasangan batu pada dasar/landasan pada lokasi down stream – Tubuh bendung - Appron Pemasangan pintu-pintu air di intake dan penguras Pekerjaan lainnya sesuai gambar kerja Material hasil galian bendung yang berupa sirtu (gravel) di tempatkan/di bawa ke screen plant untuk diproses menjadi bahan baku beton, sedang material sirtu yang bercampur dengan tanah ditempatkan disebelah kiri dari tanggul sementara. Tahapan Pasangan batu kali dikerjakan setelah pekerjaan galian selesai dan mencapai elevasi yang dikehendaki. Pekerjaan Pasangan batu dimulai dari lokasi kolam olak melebar ke pondasi dinding penahan kiri – kanan ke arah hilir dan hulu, lokasi ini dikerjakan dulu karena berada lebih rendah dibawah muka air sungai, sehingga penanganan dewatering di lokasi tersebut perlu perhitungan yang lebih cermat untuk menghindari longsornya dinding galian dan yang akan mengakibatkan bertambahnya volume pekerjaan.
Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Tahapan pekerjaan: = Tahap 1
= Tahap 2
= Tahap 3
= Tahap 5
= Tahap 4
5
Arah Pekerjaan
4
Selimut beton 3 2
2 1
Bagian Hulu Bendung
1
Bagian Hilir Bendung
Tahap terakhir adalah Selimut Beton Keterangan : Gambar diatas hanya sebagai Ilustrasi ”Tahapan Pekerjaan Bendung”. Untuk struktur Bendung sebenarnya sesuai Gambar Kerja dalam tender dokumen
Peralatan Kerja; - Concrete mixer sebagai alat pengaduk mortar/adukan - Alat bantu Pelaksanaan: 1. Spesifikasi Material dalam pekerjaan ini adalah sebagai berikut : 1.1. Batu belah yang digunakan bebas/bersih dari tanah/Lumpur, kuat, bersih, bersudut (tidak bulat), tidak retak, tidak porous, mempunyai berat jenis > 2,4. Batu yang dipakai adalah batu sungai yang dibelah atau atau gunung yang keras dengan diameter natara 20 cm s/d 30 cm atau ditentukan lain sesuai dokumen spesifikasi teknis. 1.2. Pasir pasang bebas dari kandungan tanah/Lumpur, kasar dan bersih. 1.3. Semen yang digunakan sesuai dengan spesifikasi teknis dalam dokumen lelang atau sesuai dengan yang dipergunakan dalam pekerjaan Beton. 1.4. Air yang digunakan adalah air tawar yang bersih, jernih dan tidak mengandung material yang merugikan (sesuai syarat yang diminta dalam spesifikasi teknis). 2.
Semen, pasir dan air dengan perbandingan/komposisi sesuai dengan spesifikasi teknis dicampur dan diaduk menjadi mortar dengan menggunakan Concrete Mixer dengan pengadukan minimum 2 menit. Adukan yang tidak digunakan lagi dalam waktu 30 menit setelah air dicampurkan, dibuang/tdk dipakai Komposisi campuran: - Pasangan Pondasi batu kali 1Pc : 4 pasir
3.
Material batu dibersihkan dan dibasahi seluruh permukaan dengan air sebelum dipasang (3-4 jam) Penggalian dasar dari konstruksi dilakukan terlebih dahulu Pasangan pondasi batu kali disusun dengan baik dan saling interlocking. Tebal spasi antar batu sesuai dengan gambar rencana dan spesifikasi teknis Pekerjaan pemasangan dengan tenaga manusia dan alat Bantu
4. 5. 6.
Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN 7.
Untuk Elevasi Permukaan dapat dibantu dengan menggunakan patok kayu yang yang diberi benang antara patok tersebut
8.
Pekerjaan dilanjutkan dengan selimut beton (K225) dengan memakai split
Peralatan Kerja: Peralatan yang digunakan untuk pekerjaan ini adalah sebagai berikut : - Concrete Mixer Kap. 0.25 m³ = 5 Unit - Dump truck = sesuai kebutuhan - Alat bantu lainnya Waktu Pelaksanaan = sesuai dengan Lampiran “ Jadual Pelaksanaan Pekerjaan” yang merupakan satu kesatuan dalam dokumen penawaran. PROSES PELAKSANAAN Proses Produksi Adukan / Mortar
Proposal Lokasi Quary Batu dan metode transportasi serta stock material Pada Lokasi Quary Batu - Material diambil oleh Pekerja / tenaga manusia dan alat bantu - Material dituang ke dalam bak dump truck - delivery material batu ke lokasi pekerjaan (Tanpa stock)
LEMBAR BERIKUTNYA
Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Produksi dengan Concrete Mixer / Molen Produksi Mortar menggunakan beberapa unit Concrete Mixer lokasi yang berpencar / berjauhan dimana dapat dilakukan pekerjaan secara bersama / serempak
PELAKSANAAN PEKERJAAN
4. Pekerjaan Pasangan Batu Untuk Dinding Hilir dan Hulu Pasangan batu dinding sayap hulu dilaksanakan setelah dinding penahan + intake bendung selesai/ timbunan dibelakang bangunan selesai, menggunakan camp 1 PC : 4 Psr. Adukan campuran dengan menggunakan Concrete Mixer 0,25 m3 menggunakan ukuran takaran dari kayu yang telah disetujui oleh Direksi. Bila diperlukan weep hole sesuai gambar, digunakan pipa pvc dia 2" yang dibungkus ijuk diujung pipa bagian dalam yang dipasang bersamaan dengan pasangan batu. Pekerjaan yang mengikuti pekerjaan pasangan batu - Pekerjaan siaran camp 1 PC : 2 Psr (permukaan pasangan batu bagian luar) - Pekerjaan plasteran 1 PC : 3 Psr (permukaan top pasangan)
Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
FLOW CHART START
Semen
Pasir
Stones Material
Air
Dicampur & diaduk dengan concrete mixer
Produksi oleh pekerja & alat bantu
Mortar materials No Ok Distribusi oleh pekerja dan gerobak
Lokasi Pekerjaan (Konstruksi 1) No
Pekerjaan pada lokasi lainnya
Ok
No
Finishing Ok
Finishing
FINISH
Pembangunan PLTM
Dibersihkan dan Dibasahi
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
5. Pekerjaan Selimut Beton (K225) dan Pekerjaan Beton Bertulang lainnya 1. Pekerjaan : 1.1. Untuk Besi Pekerjaan dengan tenaga manusia dan alat Bantu (bar bender dan bar cutter) 1.2. Untuk Beton Pekerjaan dengan alat mekanik (Concrete Mixer) dan tenaga manusia dan alat Bantu. 2. Lokasi pekerjaan : pada struktur beton di lokasi sesuai gambar kerja dan bq. Uraian: Pembesian / Tulangan 1. Material baja tulangan didatangkan dari pabrik/supplier ke lokasi pekerjaan. 2. Material diletakkan pada stock area material baja tulangan atau dalam gudang proyek. Mutu Baja tulangan (besi beton) sesuai yang dipersyaratkan di dalam spesifikasi teknis dan gambar rencana/gambar kerja. 3. Selanjutnya dilakukan perakitan tulangan/pabrikasi, yaitu berupa pengukuran panjang yang diperlukan, pemotongan dengan bar cutter dan pembengkokan dengan bar bender dan dikerjakan pada saat suhu dingin 4. Batang tulangan kemudian disusun/dipasang sesuai dengan Gambar pelaksanaan dan persilangannya diikat kuat dengan kawat bendrat. Diameter Baja tulangan yang digunakan dengan detail perakitan sesuai dengan gambar kerja. 5. Kawat pengikat (kawat bendrat) terbuat dari Baja Lunak dengan Diameter dan Mutu kawat bendrat sesuai dengan spesifikasi teknis
Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
FLOW CHART PEKERJAAN BESI TULANGAN
START
Daftar pembengkokan tulangan (BAR BENDING)
Pengangkutan material besi dari supplier & transportasi ke lokasi pekerjaan
Penyimpanan di stock material/gudang proyek
Pemeriksaan material -Test tarik
Baik
Penimbangan material
Hasil Test
Tidak
Cari material baru
Pabrikasi & pemasangan
Pemotongan dan pembengkokan
Pemasangan di lapangan
Pemeriksaan : Diameter Jumlah Lokasi
Perbaikan pemasangan
Tidak Hasil Baik
FINISH Siap di cor beton
Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Bekisting Asumsi: 1. Pekerjaan dengan tenaga manusia dan alat Bantu 2. Lokasi pekerjaan : Pekerjaan Struktur sesuai gambar kerja . Uraian: 1. Material bekisting terdiri dari multiplek minimal 9 mm sebagai bentuk dan balok kayu sebagai rangka/penyambung antar multiplek, didatangkan ke lokasi pekerjaan (gudang proyek). Material Bekisting kuat dan kokoh. 2. Dibentuk dan diukur sesuai dengan pekerjaan yang akan dikerjakan dan diperkirakan tidak ada perubahan bentuk ketika proses pengecoran berlangsung. 3. Untuk mendapatkan bentuk vertikal, bekisting dibantu dengan benang vertikal atau unting-unting 4. Pada tiap sambungan antar lempeng multiplek ataupun multiplek itu sendiri diusahakan tidak terdapat celah/bocor. FLOW CHART
START
Pengangkutan material dilokasi pabrik/supplier
Transportasi/delivery ke lokasi pekerjaan
Perletakan / penyimpanan material di gudang proyek
Perakitan / pembentukan dilokasi pekerjaan (pembesian telah selesai)
Pengecekan untuk bentuk, celah / kebocoran dan kekuatan
FINISH
Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pengecoran / Pembetonan Memanjang pekerjaan
Selimut beton
Image hanya sbg Ilustrasi, campuran sesungguhnya sesuai dengan mutu beton dan spek teknis
Peralatan: - Concrete Mixer - Alat bantu lainnya
Keterangan : Gambar diatas hanya sebagai Ilustrasi ”Tahapan Pekerjaan Bendung”. Untuk struktur Bendung sebenarnya sesuai Gambar Kerja dalam tender dokumen
Pertimbangan untuk menghasilkan pekerjaan beton yang baik - Kualitas beton yang bagus tergantung dari proporsi bahan pembuatnya seperti semen,pasir, kerikil dan air - Kurangnya semen dalam campuran menyebabkan beton kurang berkualitas dan lemah - Terlalu banyak air menyebabkan kualitas beton buruk - Penting untuk mengukur dan menambahkan kerikil dan pasir secara terpisah untuk membuat beton padat yang berkualitas - Gunakan selalu kerikil yang bersih Asumsi: 1. Pekerjaan dengan alat mekanik (Concrete Mixer) dan tenaga manusia dan alat Bantu. 2. Lokasi pekerjaan : Pekerjaan Struktur sesuai gambar kerja . Uraian: 1. Pekerjaan Persiapan. 1.1. Pekerjaan yang termasuk dalam hal ini adalah pekerjaan struktur beton. 1.2. Material campuran beton (semen, pasir, aggregate) didatangkan dari supplier ke lokasi pekerjaan dan disimpan dalam tempat penyimpanan/Gudang/Storage. Untuk semen, saat penyimpanan material semen dilakukan perlakuan khusus yaitu tempat penyimpanan yang tahan cuaca, yang kedap udara dan mempunyai lantai kayu yang lebih tinggi dari tanah sekitar/tinggi minimum 50 cm diatas tanah dan maksimum tumpukan/susunan adalah 2 meter. 1.3. Mutu beton yang digunakan sesuai dengan mutu beton pada dokumen lelang. 1.4. Jenis semen Portland yang digunakan sesuai dengan permintaan spesifikasi teknis yang ada dalam dokumen lelang. Penggunaan semen tidak lebih dari 90 hari pengiriman, jika lebih dibuang. Penggunaan Semen digunakan dengan satu merk dan telah disetujui oleh direksi. 1.5. Air yang digunakan dalam campuran, dalam perawatan, atau pemakaian lainnya digunakan air bersih dan bebas dari bahan yang merugikan seperti minyak, garam, asam, basa, gula atau organic dalam jumlah yang dapat merusak. Air diuji sesuai dan harus memenuhi ketentuan dalam dokumen lelang. 1.6. Aggregat, kasar yang digunakan (ukuran/dimensi) sesuai dengan permintaan dari spesifikasi dokumen lelang Aggregat bersih dan bebas dari Lumpur, debu dan partikel lain yg lembut, alkali dan bahan organic/subtansi yang dapat merusak mutu beton. Material batu yang digunakan adalah berupa koral atau crushed stones yang mempunyai susunan gradasi yang baik, padat (tidak porous) dan kekerasannya cukup sesuai dengan spesifikasi teknis. Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN 1.7. Pasir/agregat halus yang digunakan adalah pasir pasir alam yang didapat dari sungai/sumber alam ( hasil dari sungai atau tambang pasir) dan telah mendapat persetujuan direksi dan telah diuji kelayakannya. Pasir bersih, bebas dari tanah liat, karang, bahan organic dan alkali dan bahan lain yang dapat merusak mutu beton. Kandungan maksimum terhadap lempung, lahar dan debu tidak lebih dari 5% perbandingan berat ketika dites dengan standart yang ditentukan dalam spesifikasi teknis Pasir yang digunakan (ukuran/dimensi) sesuai dengan permintaan dari spesifikasi dokumen lelang dan telah mendapat persetujuan direksi. 2. Pencampuran dan Penakaran. 2.1. Rancangan Campuran Proporsi bahan dan berat penakaran menggunakan metode sesuai yang disyaratkan dalam spesifikasi teknis. 2.2. Campuran Percobaan dilakukan dan hasil dari percobaan tersebut akan dijadikan acuan pembuatan beton pada saat dilakukan pekerjaan beton dilapangan dan disaksikan oleh direksi pekerjaan. Campuran percobaan sesuai dengan permintaan spesifikasi dalam dokumen lelang dan mendapat persetuan dari direksi pekerjaan 2.3. Ketentuan sifat-sifat campuran sesuai dengan spesifikasi dalam dokumen lelang 2.4. Pencampuran : 2.4.1. Beton dicampur dalam mesin yang dijalankan secara mekanis (alat mixer) 2.4.2. Pencampur dilengkapi dengan tangki air bersih yang memadai dan alat ukur yang akurat untuk mengukur dan mengendalikan jumlah air yang digunakan dalam setiap penakaran. 2.4.3. Pertama-tama alat pencampur diisi dengan aggregate,pasir dan semen yang telah ditakar, selanjutnya alat pencampur dijalankan sebelum air ditambahkan. 2.4.4. Waktu pencampuran diukur pada saat air mulai dimasukan dalam campuran bahan kering. Seluruh air yang diperlukan dimasukan sebelum waktu pencampuran telah berlangsung ¼ bagian. Waktu pencampuran untuk mesin kapasitas ¾ m3 atau kurang selama 1,5menit; untuk mesin lebih besar waktu ditingkatkan 15 detik untuk tiap penambahan 0,5 m3. 2.4.5. Adukan beton dicor dalam waktu 1-2 jam setelah pengadukan dengan air dimulai. 3. Pelaksanaan pengecoran. 3.1. Sebagai persiapan, lokasi pengecoran dibersihkan dari sampah, potongan kayu, bendrat, paku dan sampah lainnya. 3.2. Bekisting dilumuri mould oil hingga rata. Kebocoran bekisting telah dicek dan disumbat. Sambungan dengan pengecoran sebelumnya telah disiram dengan calbond atau air semen serta bekisting dibebaskan dari genangan air. Sebelum instruksi pengecoran segala persetujuan yang diperlukan telah diurus dan disetujui oleh direksi/owner dan pengawas pekerjaan. 3.3. Penuangan dilakukan dengan tenaga manusia (sebelumnya material beton ditampung pada tempat penampungan untuk kemudian dituang langsung ke tempat bekisting) dan untuk lokasi yang dapat dijangkau oleh alat mixer, penuangan dilakukan langsung dari alat mixer ke lokasi bekisting. Tinggi jatuh beton pada saat pengecoran tidak lebih dari 1,5 meter agar tidak terjadi pemisahan antara batu pecah yang berat dengan pasta beton, (segregasi). 3.4. Pemadatan dibantu dengan vibrator mekanikal type tertentu dalam jumlah yang memadai. Selang vibrator dibenamkan sampai batas kedalaman beton sebelumnya dan agar tidak terjadi kantong udara. Vibrator tidak mengenai tulangan atau penutup (shutter) kecuali penutup dari beton. 3.5. Suhu beton sewaktu dicor/dituang tidak boleh lebih dari 32 °C dan tidak kurang dari 4,5 °C.
Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN 3.6. Lama penggetaran pada suatu tempat yang sama secara manual dapat dideteksi dengan indera pendengaran. Jika alat vibrator di dalam beton frekwensi suara yang dihasilkan rendah dan semakin meninggi. Saat frekwensi suara yang dihasilkan konstan dimungkinkan pemadatan sudah cukup. 3.7. Selanjutnya dilakukan perawatan beton sesuai spesifikasi teknis. Peralatan Kerja: Peralatan yang digunakan untuk pekerjaan ini adalah sebagai berikut : - Concrete Mixer Kap. 0.25 m³ - Concrete Vibrator - Alat bantu lainnya Waktu Pelaksanaan = sesuai dengan Lampiran “ Jadual Pelaksanaan Pekerjaa” yang merupakan satu kesatuan dalam dokumen penawaran. FLOW CHART
1. Persiapan
Pemeriksaan Material
Tidak
Hasil
Cari Bahan lagi
Ya
Buat Campuran Percobaan
Tidak Test
Buat Campuran Lagi Ya
Pekerjaan Beton dilapangan
Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
2. Pekerjaan Dilapangan Persiapan bangunan : Pemeriksaan ukuran, elevasi Pemeriksaan cetakan beton Pemeriksaan tulangan (jumlah, ukuran, bentuk) Pemeriksaan material yang akan tertanam (kalau ada)
Persiapan alat & bahan : Persiapan material (jumlah & kualitas) Persiapan alat (mixer,concrete vibrator dsb) Persiapan alat bantu
Persiapan cor : Talang, bucket, alat angkut adukan/bucket, dll Tenaga kerja
PEKERJAAN PEMERIKSAAN BETON
Pengadukan campuran beton
Ambil kubus beton
Pengecoran & pemadatan
Pemeliharaan
Bongkar Cetakan
Pemeriksaan Hasil Keropos
Bagus
Perbaikan
Test umur 28 hari
Baik Pekerjaan diterima
Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pekerjaan Pemeriksaan Kubus
Ambil kubus beton
Test umur 7 hari atau ditentukan lain sesuai dg spesifikasi teknis
Tidak
Hasil Baik
Evaluasi
Test umur 28 hari
Perbaikan Campuran
Tidak
Pekerjaan diteruskan
Baik Hasil
Evaluasi Pekerjaan diterima
Catatan -
Bangunan dibongkar
Pembangunan Kembali
Pembangunan PLTM
: Perbaikan campuran Perbaikan cara kerja Dll.
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
6. Pek. Timbunan / Urugan
Assumsi:
1 Pekerjaan dilakukan pekerja dan alat bantu. 2 Lokasi pekerjaan : Sesuai Gambar kerja
Uraian:
Pekerjaan ini terdiri dari penimbunan tanah kembali dari material hasil galian yang dapat dipakai kembali (suitable material)
Peralatan pekerjaan yang -
Excavator Buldozer Mesin gilas / Baby Roller (untuk lokasi yang tdk memungkinkan dengan baby Roller pekerjaan dengan Stamper) Alat bantu lainnya
Pelaksanaan Pekerjaan 1. Penghamparan material timbunan lapis perlapis dengan ketebalan yang sama dan lebar timbunan sesuai dengan garis kelandaian, penampang melintang dan ukuran yang tercantum di gambar. 2. Metode pemadatan dari tempat yang rendah ke tempat yang tinggi dan dimulai dari sepanjang tepi dan bergerak sedikit demi sedikit ke arah sumbu timbunan , dalam arah memanjang. Timbunan dihampar dalam lapisan dengan tebal padat < 20 cm dan > 10 cm atau dengan kata lain Timbunan tidak boleh dihampar dalam lapisan dengan tebal padat lebih dari 20 cm atau dalam lapisan dengan tebal padat kurang dari 10 cm Untuk pemadatan yang tidak dapat dicapai dengan alat pemadat mesin gilas, pemadatan dapat dilakukan dengan mesin penumbuk loncat mekanis atau timbres (hand stamper). Penghamparan dalam horizontal dengan ketebalan tebar gembur tidak lebih dari 15 cm. 3. Kadar air. Apabila tanah timbunan tidak mengandung kadar air yang mencukupi, perlu disiram air menggunakan water tank sampai mencapai kadar air optimum. Jika tanah terlalu basah maka perlu dikeringkan dulu sebelum dipadatkan. 4. Jumlah Passing Compaction. Passing alat pemadat ditentukan berdasarkan hasil Trial Compaction yang telah disetujui, sesuai dengan jenis tanah dan jenis alat yang dipergunakan. Untuk terakhir, setelah seluruh pekerjaan Bendung, Bangunan Sadap / Intake dilanjutkan dengan Pemasangan Pintu
Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Tampak Depan
Pemadatan dengan Vibratory Roller Tampak Samping
Pekerjaan Timbunan dari material hasil Galian dapat dikerjakan langsung melihat kesiapan lokasi.
Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
7.
Pekerjaan Pintu Air Assumsi; 1. Pekerjaan dilakukan secara mekanik , tenaga manusia dan alat bantu 2. Lokasi pekerjaan : Sesuai Gambar Kerja Uraian 1. Acuan SpesifikasiTeknis. Acuan yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah : 1. Pintu Air mengacu pada standar yang telah ditetapkan/sesuai dengan permintaan dalam dokumen pelelangan atau sesuai petunjuk direksi. 2. Material/Bahan. Semua mutu bahan/material yang digunakan sesuai dengan spesifikasi yang diminta dalam dokumen lelang. Pabrikasi material pintu air dengan Dimensi, bentuk dan mutu sesuai dengan spesifikasi teknis yang disyaratkan, dibuat oleh pihak supplier/sub kontraktor spesialis yang telah diajukan oleh kontraktor dan disetujui oleh direksi (owner) dengan acuan gambar rencana dan uji kelayakan dengan bersandar pada ketentuan/standar yang diminta dalam dokumen lelang. Semua proses kerja pembuatan pintu air akan diawasi oleh kontraktor dan urutan kerja serta detail material pintu (material utama, assesoris dan finishing) mengikuti aturan yang telah ditetapkan dalam dokumen lelang. Pihak owner/direksi akan melakukan inspeksi atas proses pembuatan material pintu pada saat Material on site/pabrik dan Saat Pabrikasi berlangsung. 3. Pelaksanaan. 3.1. Sebelumnya Konstruksi dudukan pintu dengan luas sesuai gambar rencana untuk penempatan material pintu telah selesai dikerjakan. Semua urutan kerja, detail, sambungan antar bangunan selesai dikerjakan
Pembangunan PLTM
3.2.
Material pintu didatangkan dari pabrik (supplier/sub kontraktor) ke lokasi pekerjaan.
3.3.
Dilakukan pemasangan/erection Pintu ke lokasi pekerjaan dengan dibantu oleh manusia dan alat bantu. Perkuatan dengan angker, Pengukuran sipat datar, sambungan dengan las, pemotongan dan posisi pintu dilakukan dengan rapi dan seakurat mungkin sesuai dengan gambar rancana. Pemasangan dilakukan dengan tenaga manusia dan alat bantu.
3.4.
Setelah selesai semua pekerjaan pintu dan assesoris yang termasuk didalam pekerjaan tersebut, dilakukan uji coba dengan disaksikan oleh direksi pekerjaan. Approval oleh direksi dan dilanjutkan dengan Perawatan dan perbaikan-perbaikan jika ada kerusakan (semasih dalam masa pemeliharaan).
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
3.5.
Detail Pelaksanaan
1. Guide Frame Guide frame akan dipasang dengan urutan pemasangan frame dasar,frame samping ,lintel beam dengan uraian sebagai berikut : 1.1. Seal Beam (Frame Dasar ) Sebelum pelaksanaan pemasangan pastikan kondisi , lokasi yang akan dipasang dalam kondisi kering atau bebas dari air bila kondisi Penempatan seal beam masih ada air buat kisdam sehingga untuk menampung air dan alihkan air tersebut sehingga tidak mengganggu proses pemasangan seal beam. Masukan seal beam kedalam block outnya dengan menggunakan alat angkat yang tersedia dan alat bantu lainnya jika diperlukan untuk kemudahan proses penyetelan dan penyesuaiannya sesuai dengan gambar yang disetujui Gambar hanya sebagai Ilustrasi pekerjaan Pemasangan Pintu air. Dimensi, ukuran sesuangguhnya sesuai tender dokumen
Setel seal beam sesuai dengan gambar kerja perhatikan : kelurusan dan kerataan seal beam . Pastikan elevasi permukaan seal beam usahakan perhatikan toleransinya.
Pertahankan posisi seal beam dengan baik terhadap toleransi yang ditentukan ketika pengecoran tahap kedua dilaksanakan. 1.2. Frame Samping(side Frame) Masukan frame samping kedalam blok outnya dengan menggunakan alat angkat yang tersedia dan alat bantu lainnya jika diperlukan untuk kemudahan proses penyetelan dan penyesuaiannya sesuai dengan gambar yang disetujui.
Gambar hanya sebagai Ilustrasi pekerjaan Pemasangan Pintu air. Dimensi, ukuran sesuangguhnya sesuai tender dokumen
Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN Setel frame dasar dengan frame samping sesuai dengan gambar kerja yang telah disetujui Setel frame samping sesuai dengan gambar kerja perhatikan terhadap clear span , kerataan ,senter line ,dan datum line yang telah ada..
Tetapkan frame dasar dengan frame samping dengan pengelasan sesuai dengan procedure pengelasan yang telah disetujui. Tetapkan frame samping dengan Angkor yang ada dengan system tack weld. Setelah selesai proses pemasangan guide frame ,akan diadakan pemeriksaan secara bersama dengan Pengawas Proyek ,dan Konsultan untuk dilanjutkan pelaksanaan pengecoran kedua (second concrete) Selama dalam proses pengecoran akan selalu diawasi oleh Kontraktor Mekanikal untuk menyakinkan tidak berubahnya suatu dimensi dari frame. Pemeriksaan ulang setelah dilakukan pengecoran yang telah dilaksanakan oleh kontractor meyakinkan tidak ada perubahan dimensi. 2. Gate Leaf Rakitlah seluruh kompenen-komponen daun pintu seperti karet perapat serta kelengkapan lainnya sesuai dengan gambar kerja yang telah disetujui
Sesuaikan daun pintu terhadap gate frame pada posisi yang benar sesuai dengan gambar yang disetujui dan toleransi yang ditentukan. Pasang Pintu Air pada frame yang telah tersedia.
Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
BAGAN ALIR INSTALASI PINTU AIR / PINTU PENGURAS MINI HYDRO POWER
Start
Pekerjaan Persiapan
Pengadaan Material
Proses Konstruksi
Pekerjaan Machining FABRICATION
Sand Blasting
Pekerjaan Setting
Pekerjaan Pengecatan
Pengangkutan
Pemasangan Pintu ERECTION DI SITE
Pekerjaan Finishing
Selesai
Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
II.4.6. Pekerjaan Sand Trap / Saluran Penguras Pasir
-
Letak
:
Sand Trap / Saluran Penguras Air berada diantara Bangunan Intake dan Saluran Penghantar /waterway / Head race. Fungsi : Sebagai Penangkap endapan air/lumpur dan material endapan lainnya agar tidak terbawa ke saluran Penghantar dan Head Pond material air yang digunakan untuk menggerakan turbin yang dihantar melewati Penstok Struktur: Sesuai Tender Dokumen. Secara Umum Elevasi Dasar Sand Trap lebih rendah dari elevasi dasar saluran penghantar. Ini dimaksudkan agar material endapan yang terkumpul dapat dibuang melalui pintu penguras secara berkala atau jika diperlukan. Saluran Penguras juga dibuat pintu Pelimpah
Layout ”hanya sebagai contoh” cara kerja sand trap secara umum Untuk dimensi dan bentuk struktur sebenarnya dikerjakan sesuai dengan Gambar Tender dokumen
Pembangunan PLTM
Foto ”hanya sebagai contoh” Struktur Sand Trap secara umum Untuk dimensi dan bentuk struktur sebenarnya dikerjakan sesuai dengan Gambar Tender dokumen
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
URUTAN DAN METODE KERJA 1. Pekerjaan Galian
1.1. Pek. Galian Tanah Lunak dan Pembuangan Uraian pekerjaan telah dijelaskan pada lembar sebelumnya Material dibuang ji sekitar lokasi pekerjaan Perapihan Galian oleh pekerja dan alat bantu
Unsuitable Material
Pembangunan PLTM
Galian dengan material dibuang ke disposal area dengan alat tranport (jika ada) - Material Ex galian dibuang ke lokasi yang telah ditentukan dimana tempat tersebut tidak menggangu lokasi pekerjaan konstruksi dan hasil buangan dirapikan - Pekerjaan diassumsikan membutuhkan alat tranportasi (dump truck)
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
1.2. Pek. Galian Tanah berbatu dan Pembuangan Uraian pekerjaan telah dijelaskan pada lembar sebelumnya Material dibuang di sekitar lokasi pekerjaan. Galian dengan material dibuang ke disposal area dengan alat tranport (jika ada) dengan Dump Truck
2. Pekerjaan Pasangan Batu dan Plesteran
Uraian pekerjaan telah dijelaskan pada lembar sebelumnya Urutan Pekerjaa; - Struktur dasar dilaksanakan dahulu - Dilanjutkan pekerjaan dinding
3. Pekerjaan Beton dan Tulangan
Uraian pekerjaan telah dijelaskan pada lembar sebelumnya
4. Pekerjaan Pintu Uraian pekerjaan telah dijelaskan pada lembar sebelumnya 5. Pekerjaan Lainnya sesuai BQ dan Gambar Kerja - Pelaksanakan pekerjaan sesuai BQ dan Gambar Kerja - Pekerjaan akan dilaksanakan sesuai spek. Teknis dan pelaksanaan pekerjaan berdasarkan standar yang umum dalam pelaksanaan pekerjaan.
Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
II.4.7. Pekerjaan Saluran Penghantar / Waterway dan Jalan Kerja A.
Jalan Penghubung Kontraktor Akan membuat jalan Penghubung antar sesuai dengan Gambar Kerja dan BQ (sebagai jalan penghubung antar unit Bangunan Utama dari PLTM) dengan Assumsi Penggunaan dan Pelaksanaan : 1. Penggunaan: 1.1. Jalan Penghubung kerja untuk mobilisasi dan demobilisasi peralatan kerja dan peralatan fasilitas kontraktor lainnya 1.2. Jalan kerja untuk aktivitas pekerjaan. Jalan kerja ini digunakan untuk Penanganan material dari proses konstruksi dsb. 1.3. Jalan Penghubung nantinya sebagai sarana penghubung / keneksi antar bagian dari PLTM (cth: Penghubung antar Weir – Water way- Head Pond Rumah Power, dsb) 2. Pelaksanaan : Peralatan Kerja; - Excavator - Buldozer - Dump truck angkut meterial - Baby Roller / Pedestrian Roller - Alat bantu
Spreading and Grading By Bulldozer
2.1. 2.2. 2.3. 2.4. 2.5
B.
Pembangunan PLTM
Pekerjaan Drainase Sub Grader preparation dengan Buldozer dan Baby Roller Pembuatan jalan insitu dengan menggunakan material sirtu / AWCAS. Penghamparan dengan Buldozer. Pemadatan Material untuk Jalan Insitu (lebar 1.5) dengan Baby Roller. Pemadatan sesuai spek. Teknis. Pada Lokasi yang tdk dpt dijangkau dg alat berat, (pekerjaan secara manual) pekerja dan alat bantu.
Saluran Penghantar Yang diperhatikan untuk membangun saluran Penghantar / headrace - Hindari penggunaan saluran tanah lebih susah dirawat dan ada resiko erosi sehingga membawa tanah masuk ke turbin -
Potong tebing agak jauh dari saluran untuk menghindari material atau batu tererosi jatuh masuk ke dalam saluran pembawa / Saluran Penghantar
-
Dinding penahan harus terdrainase dengan baik dengan lubang drainase untuk menghindari longsor
-
Saluran berpenutup bisa digantikan pipa yang ditanam di dalam tanah
-
Jagalah saluran bebas dari tumbuhan pangkas secara rutin
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Potong tebing agak jauh dari saluran untuk menghindari material atau batu tererosi jatuh masuk ke dalam saluran pembawa / penghantar Foto ”hanya sebagai contoh” Kondisi Saluran Penghantar dengan kondisi existing yang baik Untuk dimensi dan bentuk struktur sebenarnya dikerjakan sesuai dengan Gambar Tender dokumen
URUTAN DAN METODE KERJA B.1. Pekerjaan Galian 1.1. Pek. Galian Tanah Lunak dan Pembuangan Uraian pekerjaan telah dijelaskan pada lembar sebelumnya Material dibuang ji sekitar lokasi pekerjaan Perapihan Galian pekerja dan alat bantu
oleh
Galian dengan material dibuang ke disposal area dengan alat tranport (jika ada) - Material Ex galian dibuang ke lokasi yang telah ditentukan dimana tempat tersebut tidak menggangu lokasi pekerjaan konstruksi dan hasil buangan dirapikan - Pekerjaan diassumsikan membutuhkan alat tranportasi (dump truck)
Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
1.2. Pek. Galian Tanah Keras dan Pembuangan Uraian pekerjaan telah dijelaskan pada lembar sebelumnya Material dibuang di sekitar lokasi pekerjaan.
Diassumsikan, dalam pekerjaan ini, galian tanah keras dapat dilakukan dengan menggunakan Excavator (tidak dibutuhkan breaker)
Galian dengan material dibuang ke disposal area dengan alat tranport (jika ada) dengan Dump Truck
B.2. Pekerjaan Pasangan Batu dan Plesteran Gambar hanya sebagai ilustrasi “Pekerjaan Konstruksi Saluran dengan pas. Batu Kali”. Untuk Bentuk, dimensi sesuai dengan gambar kerja
B.3. Pekerjaan Beton dan Tulangan
Uraian pekerjaan telah dijelaskan pada lembar sebelumnya
Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
CONSTRUCTION OF AQUADUCT Construction at below just for “ ILUSTRATION” of Step by step construction of “ AQUEDUCT / bridge flume” Real Dimension & Form (Value of Foundation, Pier or Distance) will constructed as according to tehcnical specification, Bill of Quantity & Shop Drawing in the tender document. 1. PIER AND ABUTMENT 1.1. COMMON EXCAVATION
1.2. FORM WORK AND REINFORCING STEEL OF BASE PIER AND STRUCTURE FOUNDATION. CONCRETING
Lean Concrete
Pembangunan PLTM
Formwork & Reinforcing Steel
Finished
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
1.3. FORM WORK AND REINFORCING STEEL OF PIER
1.4. PIER CONCRETING
Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
1.5. NEXT FORM WORK AND REINFORCING STEEL OF PIER
1.6. PIER CONCRETING
Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
1.7. FORM WORK AND REINFORCING STEEL OF PIER HEAD
1.8. CONCRETING OF PIER HEAD
Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
1.9. FINISH AND CONTINUE OF BEARING CONSTRUCTION (Jika diperlukan / If any)
BEARING PAD Construction at below just for “ ILUSTRATION” of Step by step construction of bearing Pad Form & Dimension real Pier will constructed as according to tehcnical specification, Bill of Quantity & Shop Drawing in the tender document. 1. Mortar Pad Concreting Mortar Pad - Finished
2. Bearing Pad Instalation - Instalation - Finished
Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
2. AQUEDUCT / BRIDGE FLUME 2.1. COMMON EMBANKMENT
2.2. PLAN OF AQUADUCT CONSTRUCTION - Between Foundation 1 - Pier 1 and Foundation 2 – Pier 2, construction will be constructed after common embankment had Finished - Between Pier 1 - Pier 2 and Pier 2 – Pier 3, construction will be constructed by supporting of scaffolding
A
FOUNDATION 1
FOUNDATION 2
PIER 1 PIER 2
Pembangunan PLTM
B
A
PIER 3
B
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
2.2.1. STAGE 1 : BASE STRUCTUR OF AQUEDUCT
SECTION B - B
SECTION A - A
Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
2.2.2. STAGE 2 : WALL STRUCTUR OF AQUEDUCT
SECTION B - B
SECTION A - A
2.2.3. STAGE 3 : TOP STRUCTUR OF AQUEDUCT
SECTION B - B
SECTION B - B
Pembangunan PLTM
SECTION A - A
SECTION A - A
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
2.2.4. STAGE 5 : FINISH AND CURING - Continue with Railling Work - OTHER WORKS AC ACCORDING TO THE DRAWING AND BQ
SECTION B - B
Pembangunan PLTM
SECTION A - A
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
II.4.8. Pekerjaan Bak Penenang / Head Pond
Gambar diatas ”hanya sebagai contoh” secara umum. Untuk dimensi dan bentuk struktur sebenarnya dikerjakan sesuai dengan Gambar Tender dokumen
Image diatas ”hanya sebagai contoh” Struktur Head Pond secara umum Untuk dimensi dan bentuk struktur sebenarnya dikerjakan sesuai dengan Gambar Tender dokumen
Forebay bekerja hampir sama dengan bak pengendap. Aliran air menjadi pelan sehingga ada pengendapan - Bagian transisi pada ujung forebay dan lebar forebay mempunyai fungsi yang sangat penting untuk memperlambat laju air -
Pengendapan hanya terjadi pada aliran air yang tenang
-
Saringan sampah mencegah potongan kayu dan sampah masuk ke pipa pesat
-
Forebay mencegah udara masuk ke dalam pipa pesat karena pipa inlet terendam
-
Pelimpah mengalirkan debit air berlebih kembali ke sungai terutama saat terjadi rapid shut down (matinya pembangkit) karena adanya load rejection (penolakan beban)
-
Pintu penguras sangat penting untuk membersihkan forebay dari endapan
URUTAN DAN METODE KERJA B.1. Pekerjaan Galian
Uraian pekerjaan telah dijelaskan pada lembar sebelumnya Material dibuang ji sekitar lokasi pekerjaan Perapihan Galian oleh pekerja dan alat bantu
Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Galian dengan material dibuang ke disposal area dengan alat tranport (jika ada) - Material Ex galian dibuang ke lokasi yang telah ditentukan dimana tempat tersebut tidak menggangu lokasi pekerjaan konstruksi dan hasil buangan dirapikan - Pekerjaan diassumsikan membutuhkan alat tranportasi (dump truck)
B.2. Pekerjaan Struktur / Fisik Contoh Bangunan Head Pond dengan Konstruksi Beton Bertulang Sebelumnya pekerjaan persiapan permukaan tanah / sub grade preparation telah selesai dilaksanakan. Dilanjutkan dengan pekerjaan Struktur B.2.1. Pekerjaan Lantai Kerja - Pekerjaan dengan Beton B0 tebal 5 cm - Pekerjaan oleh pekerja dan alat bantu - Produksi Beton dengan concrete Mixer B.2.2. Pekerjaan Struktur Lantai Bawah 1. Pek. Tulangan & Bekisting plat lantai
2. Concreting dengan Concrete Mixer, pemadatan dengan concrete vibratory
Sambungan antara structure baru dan lama atau antara segment structure menggunakan Rubber Waterstop dan material lain yang dipersyaratkan
Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
B.2.3. Pekerjaan Struktur Dinding 3.
Pek. Tulangan & Bekisting Dinding Dilanjutkan dengan pekerjaan concreting
dan
B.3. Pekerjaan Timbunan Kembali Dipadatkan
Dilanjutkan pekerjaan lainnya sesuai BQ dan Gambar (Pemasangan Pintu menuju Penstock, dsb) Contoh Gambar hanya sebagai ”Ilustrasi Bangunan Head Pond dengan Konstruksi Pasangan Batu Kali”. Untuk Bentuk dan dimensi sebenarnya sesuai dengan Gambar Tender
Uraian pekerjaan telah dijelaskan pada lembar sebelumnya Urutan Pekerjaa; - Struktur dasar dilaksanakan dahulu - Dilanjutkan pekerjaan dinding
Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Untuk Elevasi Permukaan dapat dibantu dengan menggunakan patok kayu yang yang diberi benang antara patok tersebut
Tahapan Pekerjaan - Pakerjaan Pasangan Batu Kali dilaksanakan secara bertahap - Pekerjaan tinggi pas. Batu maximal ± 1 s/d 1.5 m
Pekerjaan Galian Tanah
Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pek. Pasangan Tahap Awal
Pek. Pasangan Batu Berikutnya
Pek. Pasangan Batu Berikutnya
Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Back Fill
Finish. Dilanjutkan Pekerjaan Konstruksi Jalan Inspeksi
Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Trasrack / Saringan
Gambar ”hanya sebagai contoh” Konstruksi Pemasangan Trasrack secara umum Untuk dimensi dan bentuk struktur sebenarnya dikerjakan sesuai dengan Gambar Tender dokumen
Pekerjaan: - Pekerjaan setelah pekerjaan struktur bangunan telah selesai - Material sesuai gambar kerja dan spek. Teknis - Pemasangan oleh pekerja dan alat bantu
Foto ”hanya sebagai contoh” Pekerjaan Trasrack yang baik Untuk dimensi dan bentuk struktur sebenarnya dikerjakan sesuai dengan Gambar Tender dokumen
Prinsip utama dari desain saringan sampah: - Kemiringan saringan sampah adalah 60° - 80° terhadap datar -
Saringan sampah harus diikatkan pada dinding samping dan pada ambang tetapi tetap harus bisa diangkat untuk perbaikan
-
Gunakan hanya batang besi vertikal, yang diperkuat besi horisontal di belakangnya sehingga mempermudah proses pembersihan nantinya.
-
Saringan dirancang agar kuat menahan tekanan air pada saat saringan tersumbat 100% dan muka air maksimal di hulu serta tidak ada air di hilirnya
-
Jarak antar batang besi minimal setengah dari jarak antar sudu-sudu (runner blades) atau guide vane turbin, dan sesuai dengan ketentuan pembuat turbin.
-
Saringan sampah dibuat menjadi beberapa bagian sehingga mudah untuk diperbaiki dan mudah diangkut
-
Sediakan area servis untuk memudahkan pembersihan saringan sampah termasuk platform untuk tempat berdiri
Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
II.4.9.Rumah Power
Gambar diatas ”hanya sebagai contoh” . Untuk dimensi dan bentuk struktur sebenarnya dikerjakan sesuai dengan Gambar Tender dokumen
Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pekerjaan; 1. Pekerjaan Pondasi Bor Pile / Sumuran 2. Galian Tanah (Lunak dan Keras) 3. Galian tanah Pondasi Bangunan, genset dan Outlet Chanel 4. Pekerjaan beton Outlet Channel 5. Pekerjaan Struktur Pondasi 6. Pekerjaan Beton Lantai (Bekisting, Pembesian, dan Pengecoran) 7. Pekerjaan Timbunan Kembali 8. Pekerjaan Kolom dan Ring Balok
Pekerjaan Kolom - Pembesian - Bekisting - Pengecoran beton Perancah dapat menggunakan baluk kayu dan papan
Ring balok 1. Pembesian / Reinforcing steel and form work 2. Pengecoran / Concreting (compaction by concrete vibratory
7. 8. 9. 10. 11. 11. 12. 13.
Pembangunan PLTM
Pekerjaan rangka atap dan penutup atap Instalasi penangkal Petir Pekerjaan Baja untuk Power House dan Railtrace / Instalasi Hoist Crane (Traveling Crane) Pekerjaan Pas. Dinding dan Instalasi Jalur Kabel Pek. Pintu dan Jendela Instalasi Penerangan (Panel Kabel dan Penerangan) Pek. Pagar Keliling Bangunan Pek. Lainnya sesuai BQ dan Gambar Kerja
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pemasangan / Instalasi Turbin
Pekerjaan yang baik yang akan dilakukan
Fondasi turbin dan generator harus dibangun dengan penuh ketelitian Fondasi yang stabil akan menghindarkan terjadinya pergerakan alat yang merupakan hal penting untuk menghindari masalah operasional Pada gambar menunjukkan generator terpegang dengan kuat dan posisinya dapat diatur menggunakan peregang agar dia tetap stabil dan pada horisontal ketika adukan dimasukkan Fondasi yang benar rata adalah suatu keharusan untuk kelancaran transmisi Kabel pentanahan tersambung dengan rangka besi dan nantinya akan disambung ke peralatan juga. Hal ini penting untuk menghindari arus pendek pada saat operasional Untuk mendapatkan kualitas beton yang baik, maka adukan beton perlu kembali diaduk setelah dimasukkan
Foto diatas ”hanya sebagai contoh” dari Pemasangan Unit Turbin pada dudukan secara baik. Untuk dimensi dan bentuk struktur sebenarnya sesuai dengan Gambar Tender dokumen
Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
II.6. Schedule Pelaksanaan Pekerjaan Dibutuhkan Waktu Pelaksanaan sesuai dengan tender dokumen untuk menyelesaikan Pekerjaan Bangunan Sipil beserta detail bangunan Konstruksinya. Jadwal Waktu Pelaksanaan untuk pekerjaan ini dapat dilihat pada Lampiran Jadwal Waktu Pelaksanaan yang merupakan bagian dari Lampiran Dokumen Penawaran Jakarta, 31 Januari 2013 PT. BRANTAS ABIPRAYA (Persero)
IR. NUR TJAHJA, MT. Kepala Wilayah II
Pembangunan PLTM