MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MODEL PICTURE AND PICTURE DI KELAS I SDN 187/III KOTO KAPEH
ABSTRAK
masalah
Tomy Saputra, 2014. “Meningkatkan Kemampuan Membaca Siswa Pada Mata Pelajaran
Bahasa
Indonesia
Dengan
Menggunakan Model Picture and Picture di Kelas I SD Negeri 187/III Koto Kapeh Kecamatan
Siulak
Kabupaten
Kerinci.
Skripsi Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Jurusan Ilmu Pendidikan. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jambi.
Pembimbing (I) Dr.
Suratno, M.Pd. dan Pembimbing (II) Ali Sadikin, S,Pd. M.Pd. Kata Kunci :
Kemampuan
membaca,
satu
belajar.
masalah
dalam
Salah
satunya
Guru
mempunyai peranan yang sangat penting karena
Guru
melaksanakannya
bertanggung di
jawab
pembelajaran
di
sekolah untuk meningkatkan hasil belajar Bahasa. model
sebagai
berikut: Apakah dengan menggunakan Model Picture and Picture dapat meningkatkan kemampuan membaca siswa Kelas I SD Negeri 187/III Koto Kapeh, pada mata pembelajaran Bahasa Indonesia? Penelitian
ini
bertujuan
untuk
meningkatkan kemampuan membaca siswa kelas I SD 187/III Koto Kapeh pada pelajaran
Bahasa
Indonesia.
Metode
Penelitian ini menggunakan PTK, dengan subjek penelitian jumlah 15 yang terdiri dari Penelitian
ini
Guru perlu menerapkan modelpembelajaran,
oleh
Peneltian Tindakan Kelas SaputraPage 1
karena
terdiri
dari
tiga
siklus
direncanakan empat kegiatan yaitu tahap perencanaan,
pembelajaran di Sekolah adalah rendahnya hasil
dirumuskan
8 orang laki-laki dan 7 orang perempuan.
picture and picture Salah
penelitian
tindakan,
observasi
dan
analisis serta analisis dan refleksi. Hasil Penelitian menunjukkan bahawa pada siklus I diperoleh nilai rata-rata 66,0 dan sebanyak 10 siswa nilai rendah.
Ini
menunjukkan prestasi ketuntasan balajar baru mencapai 33,3%. pada siklus II terjadi peningkatan kemampuan membaca mencapai nilai Rata-
itu, Tomy
rata 69 sedangkan prestasi ketuntasan belajar
Kalau hal ini tidak terpenuhi maka pesan
mencapai 66,7%.
yang tersurat dan yang tersirat tidak akan
Pada siklus III rata-rata nilai yang diperoleh adalah 75,0, sedangkan presentase
terungkap
atau
dipahami
dan
proses
membaca itu tidak terlaksana dengan baik.
ketuntasan belajar mencapai 86,7% sehingga
Berbicara
merupakan
suatu
indikator keberhasilan telah tercapai sesuai
proses yang dilakukan serta dipergunakan
ketuntasan. Dengan demikian hasil sudah
untuk mengungkapkan pikiran, perasaan dan
mencapai batas KKM atau melewati 70.
informasi
secara
berbicara PENDAHULUAN Keberhasilan
pengajaran
lisan.
Keterampilan
merupakan
salah
satu
keterampilan yang diperkenalkan kepada sangat
siswa kelas I.
Pengenalan keterampilan
ditentukan manakala pengajaran tersebut
berbicara diharapkan menjadi pintu gerbang
mampu
didik.
dalam pengenalan disiplin ilmu lainnya,
dapat
salah
mengubah
Perubahan
diri
tersebut
peserta
dalam
arti
menumbuh kembang potensi-potensi yang
satu
teknik
berbicara
yang
diperkenalkan adalah perkenalan diri. Dalam
dimiliki peserta didik sehingga peserta didik
upaya
dapat memperoleh manfaat secara langsung
keberhasilan
dalam perkembangan pribadinya.
metode picture and picture media gambar
Dalam
upaya
meningkatkan
kegiatan
meningkatkan
belajar
mengajar
mempunyai peranan dan fungsi yang sangat
keberhasilan kegiatan belajar mengajar,
penting
sebagai
alat
media pembelajaran mempunyai peranan
memperjelas
dan fungsi yang sangat penting sebagai alat
pengertian. Hal ini dikarenakan penggunaan
bantu menunjang kegiatan pembelajaran.
model
Media pembelajaran dalam proses belajar
meningkatkan keaktifan dan minat siswa
mengajar mata pelajar Bahasa Indonesia
dalam proses pembelajaran.
suatu
picture
bantu
untuk
konsep
and
ataupun
picture
dapat
khususnya keterampilan berbicara masih sangat kurang. Membaca
Rumusan Masalah merupakan
suatu
Berdasarkan pada latar belakang
proses yang dilakukan serta dipergunakan
masalah
oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang
permasalah yang diteliti adalah “apakah
disampaikan penulis melalui media tulisan.
model
Peneltian Tindakan Kelas SaputraPage 2
yang picture
dikemukakan and
picture
maka dapat Tomy
meningkatkan kemampuan membaca siswa
meningkatkan
dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia di
umumnya.
kelas I SD Negeri 187/III Koto Kapeh” penelitian
meningkatkan
hasil
pada
Pengertian Belajar
adalah
belajar
sekolah
Hakikat Belajar
Tujuan Penelitian Tindakan Kelas Tujuan
kualitas
Jika
kita
tela’ah
dari
berbagai
Bahasa
sumber, maka diperoleh pengertian yang
Indonesia tentang kemampuan membaca
berbeda tentang belajar. Hal ini tergantung
siswa dengan model picture and picture
dari sumber dan cara pandang dalam
kelas I di SDN 178/III Koto Kapeh.
merumuskan pengertian belajar tersebut.
Manfaat Hasil Penelitian 1.
Perbedaan pengertian istilah belajar itu
Bagi siswa
adalah wajar, sebab seseorang dengan yang
a. Meningkatkan kemampuan membaca siswa
yang berbeda pula. Akan tetapi perbedaan
b. Meningkatkan motivasi siswa dalam belajar. 2.
itu hanyalah merupakan perbedaan dari segi mereka memandangnya.
Bagi guru
a. Guru
lain memiliki wawasan dan cara pandang
mengetahui berbagai pengertian belajar,
memiliki
inovasi
dalam
dapat memberikan makna yang sesuai dengan tujuan belajar itu sendiri.
pembelajaran. b. Guru memiliki pengalaman penelitian tindakan kelas.
Pengertian sempit
c. Guru semakin meningkat dalam proses
3.
Namun dengan
adalah
belajar sebagai
dalam
arti
penambahan
pengetahuan, namun ada yang mengartikan
belajar mengajar, dan sebagai bahan
bahwa
masukan
menghafal. Beberapa para ahli pendidikan
informasi
kepada
guru
belajar
Sekolah Dasar tentang penggunaan
telah
model
pengertian
pembelajaran
Picture
and
sama
merumuskan belajar
artinya dan
yang
dengan
menafsirkan berbeda-beda.
picture untuk dapat dijadikan sebagai
Sehubungan dengan hal tersebut di atas,
pedoman dalam pembelajaran Bahasa
menurut Sudjana (1989:5) mengemukakan
Indonesia.
bahwa, “Belajar adalah suatu proses yang
Bagi Sekolah
Memberikan
sumbangan
ditandai dengan adanya perubahan pada diri pada
sekolah
dalam rangka perbaikan pembelajaran, serta Peneltian Tindakan Kelas SaputraPage 3
seseorang”.
Perubahan sebagai hasil dari
proses belajar ditunjukkan dalam berbagai Tomy
bentuk seperti pengetahuan, pemahaman,
menyatakan bahwa kemampuan keseluruhan
sikap
seorang individu pada dasarnya terdiri atas
dan
tingkah
laku,
keterampilan,
kecakapan, dan kebiasaan.
dua kelompok faktor, yaitu :
Siswa kelas I SD Negeri 187/III Koto
a.
Kemampuan Intelektual (Intelectual
Kapeh berjumlah 15 orang, sebagian besar
Ability), merupakan kemampuan yang
anak petani dan buruh tani, sehingga orang
dibutuhkan untuk melakukan berbagai
tua kurang memperhatikan kegiatan anak
aktifitas mental (berfikir, menalar dan
karena terbatasnya waktu luang untuk
memecahkan masalah).
Maka penulis
b. Kemampuan Fisik (Physical Ability),
ingin memperbaiki cara belajar siswa supaya
merupakan kemampuan melakukan tugas-
dapat memperoleh kemampuan membaca
tugas yang menuntut stamina, ketrampilan,
yang baik, bisa membagi waktu belajar dan
kekuatan, dan karakteristik serupa.
mengajari anak dirumah.
mau mengulang pelajaran dirumah.
Nilai
Sedangkan pengertian belajar menurut
mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas I SD
Houward, L, Kingsley dalam bukunya The
Negeri 187/III Koto Kapeh dalam Tahun
Nature and condition of learning dalam
2014/2015 nilai rata-rata 5,7, berarti hasil
wasty Soemanto, (1983 :99 ) menyebutkan
masih dibawah KKM yaitu 70.
bahwa : Belajar merupakan suatu proses dari pada perkembangan hidup manusia. Dengan
Pengertian Kemampuan Belajar Kemampuan berasal dari kata mampu yang
berarti
perubahan
melakukan
kulitatif
perubahan-
individu
sehingga
tingkah lakunya berkembang Dari hal
melakukan sesuatu, sedangkan kemampuan
tersebut diatas dapat disebutkan bahwa
berarti kesanggupan, kecakapan, kekuatan
belajar selalu berkenaan dengn perubahan-
(Tim
Bahasa
perubahan pada diri orang yang belajar.
Indonesia, 1989: 552-553). Kemampuan
sedangkan Stephen A. Romine dalam Oemar
(ability) berarti kapasitas seorang individu
Hamalik ( 1983 : 58 ) menyebutkan bahwa
untuk melakukan beragam tugas dalam suatu
belajar adalah modifikasi atau memperteguh
pekerjaan. (Stephen P. Robbins & Timonthy
kelakuan melalui pengalaman “ Learning is
A. Judge, 2009: 57).
defined as the modification or strengthening
Kamus
(bisa,
manusia
sanggup)
Penyusun
kuasa
belajar
Besar
Lebih lanjut, Stephen P. Robbins & Timonthy
A.
Judge
Peneltian Tindakan Kelas SaputraPage 4
(2009:
of behaviour through experience “}
57-61) Tomy
Gagne memberi definisi tentang belajar
Menurut arti kata picture and picture
adalah bahwa belajar terjadi apabila suatu
berasal dari bahasa Latin yaitu imigo yang
situasi stimulus bersama dengan isi ingatan
artinya
mempengaruhi
rupa,
dimensi, yang memiliki kemampuan mirip
sehingga perbuatannya berubah dari waktu
dengan beberapa subjek-subjek biasanya
sebelum ia mengalami situasi itu ke waktu
fisik atau seseorang.
sesudah ia mengalami situasi tadi ( Gagne.
Kelebihan
pelajar
sedemikian
1977 : 51 )
misalnya
dan
gambar
Kekurangan
dua
Model
Pembelajaran Picture and Picture
Dari
pengertian-pengertian
tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa
artefak,
Kemampuan
belajar
adalah
kesanggupan atau kecakapan seorang individu
dalam
menguasai
suatu
keahlian
dan
digunakan
untuk
mengerjakan
beragam
tugas
dalam
suatu pekerjaan. Tujuan Membaca Permulaan Iskandarwassid (2008: 289) menyampaikan
bahwa
tujuan
pembelajaran membaca permulaan bagi peserta didik adalah sebagai berikut: a. mengenali lambang-lambang (simbol-simbol bahasa), b. mengenali kata dan kalimat, c. menemukan ide pokok dan katakata kunci, dan d. menceritakan kembali isi bacaan pendek. Pengertian Picture and Picture
Peneltian Tindakan Kelas SaputraPage 5
Menurut Maufur (2009:92) kelebihan dan kekurangan model picture and picture adalah : a. Kelebihan Model Picture and Picture 1) Guru lebih mengetahui kemampuan masing-masing siswa. 2) Melatih berpikir logis dan sistematis. 3)Membantu
siswa
belajar
berpikir
berdasarkan sudut pandang suatu subjek bahasan dengan memberikan kebebasan siswa dalam praktik berpikir, 4) Mengembangkan motivasi untuk belajar yang lebih baik. 5) Siswa dilibatkan dalam perencanaan dan pengelolaan kelas. b. Kekurangan Model Picture and Picture 1) Memakan banyak waktu 2) Guru khawatir bahwa akan terjadi kekacauan dikelas. 3) Dibutuhkan dukungan fasilitas, alat dan biaya yang cukup memadai
Tomy
Dan Menurut Djamarah (2002:102) kelebihan
penggunaan
media
gambar
1. Guru
menyampaikan
kompetensi
yang ingin dicapai.
adalah:
2. Manyajikan materi sebagai pengantar.
1. Dapat membuat pengajaran menjadi
3. Guru
lebih jelas dan lebih konkrit, sehingga
gambar-gamabar kegiatan berkaitan
menghindari verbalisme, (pemahaman
dengan materi.
secara kata-kata atau kalimat yang
4. Guru
menunjuk/memanggil
siswa
secara bergantian.
disusun). 2.
menunjukkan/memperlihatkan
Siswa lebih mudah memahami apa yang
Memasang/mengurutkan
dipelajari.
gambar menjadi urutan yang logis.
3. Proses pengajaran lebih menarik.
5. Guru
Pembelajaran Berbicara Melalui Model
gambar-
menanyakan
alasan/dasar
pemikiran urutan yang logis. 6. Dari alasan/urutan gambar tersebut
Picture And Picture Di SD Model picture and picture merupakan
guru
memulai
menanamkan
sebuah model dimana guru menggunakan
konsep/materi
alat bantu atau media gambar untuk
kompetensi yang ingin dicapai.
menerangkan
sebuah
materi
atau
memfasilitasi siswa untuk aktif belajar.
sesuai
dengan
7. Kesimpulan/rangkuman. Prosedur Penelitian
Dengan menggunakan alat bantu atau media
Prosedur penelitian adalah persiapan
gambar, diharapkan siswa mampu mengikuti
yang akan dilakukan dalam penelitian yang
pelajaran dengan fokus yang baik dan dalam
mencakup
kondisi
yang
menyenangkan,
pelaksanaan tindakan, observasi, evaluasi
apapun
pesan
yang
sehingga
disampaikan
bisa
menyusun
perencanaan,
dan refleksi.
diterima dengan baik dan mampu meresap
Untuk itu dalam penelitian ini Penulis
dalam hati serta dapat diingat kembali oleh
membagi kegiatan penelitian menjadi siklus
siswa.
I, siklus II, dan siklus III. Siklus I 1. Perencanaan
Langkah-langkah Model Pembelajaran Picture and Picture Peneltian Tindakan Kelas SaputraPage 6
a. Memperbaiki kelemahan yang ditemui pada siklus pratindakan. Tomy
b. Pembelajaran menggunakan
dilakukan model
dengan
hal yang perlu diperbaiki dan apa saja
pembelajaran
yang harus menjadi perhatian pada
picture and picture. c. Menyusun
siklus II.
rencana
pelaksanaan
pembelajaran (RPP).
Instrumen Penelitian 1. Observasi
d. Menyiapkan instrumen penelitian.
Kegiatan pengamatan dilakukan oleh
2. Tindakan
kolaborator selama pelaksanaan pengajaran
a. Guru menyiapkan tujuan pembelajaran
peningkatan kemampuan membaca melalui
yang ingin dicapai pada pembelajaran
picture and picture yang dilakukan oleh
tersebut dan motivasi siswa.
peneliti, yang kolaborator amati adalah; a)
b. Guru menyajikan informasi kepada siswa lewat bacaan. c. Guru
mengajar
menerapkan
dengan
kegiatan peneliti selama pelaksanaan siklus
pembelajaran
menggunakan
model
pembelajaran picture and and picture.
dengan
menerapkan
model
pembelajaran picture and picture, dan b) kegiatan siswa selama belajar penguasaan kemampuan membaca melalui picture and
d. Guru memberikan kesempatan bagi
picture. singkatnya, kolaborator mencatat
siswa untuk bertanya tentang model
kegiatan peneliti serta kegiatan siswa selama
pembelajaran
proses
dan
materi
yang
diajarkan.
belajar
menyelesaikan
e. Guru memberikan tes akhir untuk siklus I
mengajar.
satu
siklus
Setelah pengajaran,
peneliti dan kolaborator berdiskusi bersama tentang beberapa poin penting yang terkait
f. Merefleksikan kegiatan pembelajaran.
dengan kelemahan dari penerapan model
3. Observasi
pembelajaran picture and picture selama
Guru melakukan pengamatan dan
proses pengajaran.
mencatat hal-hal yang terjadi dalam
dalam kegiatan siswa selama pembelajaran
kegiatan pembelajaran.
di kelas.
4. Evaluasi dan refleksi Hasil
evaluasi
Tujuan utama diskusi ini adalah bahwa pengamatan
peneliti
memperoleh
pelaksanaan proses mengajar pada siklus III
gambaran bagaimana dampak dari
dalam sesi pengajaran. Semua catatan yang
tindakan yang dilakukan pada siklus I,
diambil oleh kolaborator diberikan kepada
dianalisis
dan
Juga Saling diskusi
untuk
Peneltian Tindakan Kelas SaputraPage 7
telah
dapat
meningkatkan
Tomy
peneliti,
sehingga
peneliti
meningkatkan
pengajaran
pembelajaran
pada
dan
siklus
dapat
4. Guru mempersiapkan alat evaluasi
proses
untuk mengukur kemampuan siswa
pengajaran
pada akhir pembelajaran.
berikutnya. Hasil Penelitian
Pelaksanaan Tindakan Siklus I
Hasil Penelitian Siklus I
Tahap
pelaksanaan
tindakan
Penelitian siklus I dilaksanakan tanggal
merupakan suatu tahap implementasi atau
3 September 2014 sampai dengan tanggal 15
penerapan dari berbagai hal tindakan yang
November
telah direncanakan sebelumnya dalam suatu
2014.
Sebagaimana telah
dijelaskan pada metode penelitian, penelitian
penelitian.
pada siklus I dibagi 4 (empat) kegiatan,
1)
Diadakan pembelajaran dengan materi
yaitu: 1) Perencanaan, 2) Tindakan, 3)
pokok memperkenalkan diri dengan
Observasi dan Evaluasi, 4) Analisis dan
kalimat sederhana dan bahasa yang
Refleksi.
santun.
Perencanaan Tindakan Siklus I
2)
Tahap perencanaan tindakan pada siklus I meliputi kegiatan yang terdiri dari:
3) 4)
5) 6)
gambar
Pemberian tugas kepada siswa untuk
Pemeriksaan terhadap keaktifan siswa Pembahasan hasil kerja siswa dan memberi kesempatan kepada siswa
a) Lembar pengamatan kegiatan belajar
c) Lembar pengamatan guru
model/media
dalam mengerjakan tugas.
kegiatan pembelajaran sebagai berikut:
b) Lembar pengamatan siswa
Pemberian
telah disediakan siswa.
yang santun.
mengajar
saling
menggunakan media gambar yang
dengan materi pokok perkenalan diri
3. Guru membuat lembar pengamatan
jawab
Boneka Tangan kepada siswa.
2. Guru membuat Rencana Pembelajaran dengan kalimat sederhana dan bahasa
tanya
menyebutkan nama.
1. Guru membuat media gambar Boneka Tangan.
Diadakan
untuk maju kedepan kelas. 7)
Pemberian tes akhir pembelajaran.
8)
Pemberian tugas rumah. Hasil Observasi dan Evaluasi Siklus I Kegiatan observasi dilakukan oleh
observasi, yaitu tim penelitian. Peneltian Tindakan Kelas SaputraPage 8
Dalam Tomy
penelitian ini, variable yang diobservasi
d) Dalam
melaksanakan
kegiatan
dengan menggunakan instrument berupa
pembelajaran Guru dinilai kurang urut,
lembar observasi.
logis, dan relevan.
1)
Aktivitas Siswa
e) Suara guru dalam kegiatan belajar
a) Keaktifan siswa masih kurang karena
mengajar masih kurang keras sehingga
sebagian besar siswa kurang berminat
siswa yang berada di belakang kurang
dalam menerima penjelasan materi.
mendengar.
b) Siswa kurang aktif dalam kegiatan
f) Penampilan
belajar mengajar.
guru
kurang
menarik
dalam kegiatan belajar mengajar.
c) Pada tes akhir pembelajaran ada 10
Untuk
mengetahui
siswa mendapat nilai kurang baik
kemampuan membaca siswa pada
karena kurang bisa memahami materi.
siklus I, maka diadakan tes.
d) Dalam
mengerjakan
tugas
rumah
Pembahasan Pada siklus I disampaikan materi
siswa kurang aktif untuk belajar karena kurangnya perhatian orang tua. e) Pada awal tes pembelajaran sebagian
pokok
perkenalan
diri
sendiri
dengan
menggunakan kalimat sederhana dan bahasa
besar siswa mendapat nilai banyak
yang santun.
bercerita dengan teman.
berlangsung siswa mengalami kesulitan
2)
kebanyakan
a) Guru
Aktivitas Guru menyiapkan
alat
bantu
pembelajaran dan sumber belajar yang
siswa
tidak
berabi
maju
kedepan kelas dikarenakan malu dan rasa takut.
diperlukan. b) Guru
Pada saat pembelajaran
Sebagai tindakan perbaikan, guru bantu
menjelaskan materi dengan menggunakan
pembelajaran dan sumber belajar yang
alat bantu boneka, sehingga selama proses
diperlukan masih ada kekurangan
penyampaian
karena penggunaan alat bantu kurang
dapat melihat langsung bagaimana cara dan
cerah dan ukuran media gambar terlalu
teknik mempergunakannya.
Disini siswa
kecil.
lebih
materi
c) Dalam
menggunakan
alat
melaksanakan
kegiatan
pembelajaran Guru dinilai kurang media gambar terlalu kecil. Peneltian Tindakan Kelas SaputraPage 9
mudah
materi
berlangsung
memahami
siswa
yang
disampaikan. Hasil tes siklus I diperoleh nilai ratarata 66,0 dan sebanyak 10 siswa nilai Tomy
rendah.
Ini
menunjukkan
prestasi
ketuntasan balajar baru mencapai 33,3%.
siswa
mulai
siswa yang dinilainya rendah
materi
pembelajaran.
Dari hasil pengamatan terhadap lembar jawaban
memahami
Pada siklus III rata-rata nilai yang diperoleh adalah 75,0, sedangkan
ternyata disebabkan kurangnya perhatian
presentase
siswa terhadap pelajaran yang disajikan. Di
86,7% sehingga indikator keberhasilan telah
samping itu juga karena pengaruh kurangnya
tercapai sesuai ketuntasan. Oleh karena itu,
perhatian dari orang tua dalam hal belajar.
hipotesis tindakan penelitian ini dapat
Pelakasanaan perbaikan pada siklus
ketuntasan
belajar
mencapai
diterima.
II disampaikan materi perkenalan diri. Karena telah diketahui kesulitan yang dialami
siswa
pada
siklus
I
maka
pelaksanaan pembelajaran pada siklus II ini dititikberatkan
cara
Berdasarkan
hasil
penelitian
dan
menggunakan
pembahasan yang disajikan di dalam bab IV
Dengan demikian siswa
dapat ditarik kesimpulan bahwa “dengan
akan lebih mudah memahami materi yang
menerapkan model picture and picture dapat
disampaikan karena langsung menghadapi
meningkatkan kemampuan membaca siswa
benda kongkrit (media gambar) yang dapat
dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia di
dimanipulasi sendiri.
kelas I SD Negeri 187/III Koto Kapeh
peraga boneka.
pada
Simpulan
Dalam pelaksanaan siklus II, masih
Kecamatan Siulak Kabupaten Kerinci”.
ada 5 siswa yang memperoleh nilai kurang
Hasil tes siklus I diperoleh nilai rata-
dari 70, sedangkan 10 siswa mendapat nilai
rata 66,0 dan sebanyak 10 siswa nilai
lebih dari 70.
rendah.
Rata-rata nilai yang diperoleh dalam
Ini
menunjukkan
prestasi
ketuntasan balajar baru mencapai 33,3%.
tes siklus II adalah 68,7 sedangkan prestasi
Dalam pelaksanaan siklus II, masih
ketuntasan belajar mencapai 66,7% sehingga
ada 5 siswa yang memperoleh nilai kurang
indikator keberhasilan ada peningkatan.
dari 70, sedangkan 10 siswa mendapat nilai
Pada saat pembelajaran berlangsung
lebih dari 70.
tidak mengalami kesulitan dimana sebelum
Rata-rata nilai yang diperoleh dalam
materi disampaikan siswa diberi tugas
tes siklus II adalah 69 sedangkan prestasi
rumah dan apersepsi materi sebelumnya,
ketuntasan belajar mencapai 66,7%.
Peneltian Tindakan Kelas SaputraPage 10
Tomy
Pada siklus III rata-rata nilai yang diperoleh adalah 75,0, sedangkan presentase
7. Finochiaro. 1973. Pengertian Membaca.
ketuntasan belajar mencapai 86,7% sehingga indikator keberhasilan telah tercapai sesuai ketuntasan. Dengan demikian hasil sudah
8. Gagne. 1977. Defenisi Tentang Belajar.
mencapai batas KKM atau melewati 70. DAFTAR PUSTAKA
9. Herusantosa. 1992. Tujuan Pembelajaran Membaca Permulaan.
1. Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
10. Hodgson. 1960. Pengertian Membaca.
Jakarta: Rineka Cipta 11. Iskandarwassid. 2008. Tujuan 2. Bruner . 1994. Fungsi Media Gambar Dalam Proses Belajar Mengajar. 3. Depdikbud. 1990. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pembelajaran Membaca Permulaan Bagi Peserta Didik. 12. Kingsley, Houward. The Nature and Condition of Learning.
Pustaka. 13. Logan, (1972). Speaking Ritorica 4. Dewi Diansari.2011. Penerapan model
Pergamon Press. New York .
picture and picture untuk meningkatkan pembelajaran IPA siswa kelas IV SDN Gampingan 01 Pagak 5. Djamarah, SB. 2002. Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta.
14. M. Buchori. 1977. Pengertian Prestasi Belajar. 15. Maufur, Hasan Fauzi, 2009, Sejuta Jurus
Mengajar
Mengasyikkan,
Semarang: PT.Sindur Press
6. Farida Rahin. 2005. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemampuan
16. Muhibbin.
1997.
Defenisi
Belajar
Dalam Tiga Rumusan.
Membaca. Peneltian Tindakan Kelas SaputraPage 11
Tomy
17. Mulyati,
Yenti.
Dkk.
2009.
26. Tarigan, HG. 1990. Membaca Sebagai
Keterampilan Berbahasa Indonesia
Suatu Keterampilan. Berbahasa.
SD. Jakarta: Universitas Terbuka.
Bandung. Angkasa
18. Murtimen. 2006. Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas I SDN Kertasinduyasa 03 Kecamatan
27. W.J.S. Purwadarminta. 1978. Pengertian Prestasi.
Jatibarang Kabupaten Brebes Dalam Pokok Bahasan Perkenalan Diri Melalui Alat Peraga Boneka Tangan. 19. Oemar Hamalik , 1983, Mengajar, Azasmetode- teknik. Bandung, Martiana
28. Wasty Soemanto,1984. Psikologi Pendidikan, Jakarta , Bina Aksara. 29. W. S. Winkel. 1983. Psikologi Pendidikan dan evaluasi belajar,Jakarta, Gramedia
20. P. Robbins, Stephen. 2009. Pengertian Kemampuan (Ability). 21. Sadirman. 2008. Tujuan Kemampuan Belajar. 22. Slameto. 2003. Pengertian Belajar. 23. Sudjana. Nana, 1989. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung. Sinar Murni 24. Sumadi Suryabrata, 1984. Psikologi Pendidikan, Jakarta, Rajawali. 25. Tampubolon. 2008. Kemampuan Membaca. Bandung. Angkasa.
Peneltian Tindakan Kelas SaputraPage 12
Tomy