1
IDENTIFIKASI DAN RESPON RISIKO PADA PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN PENGHUBUNG TERMINAL MULTIPURPOSE TELUK LAMONG PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA PAKET C DARI PERSEPSI KONTRAKTOR Asraf Ali Hamidi, Yusroniya Eka Putri, Cahyono Bintang Nurcahyo Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 E-mail:
[email protected], Abstrak— Proyek pembangunan Jembatan Penghubung (Causeway) Terminal Multipurpose Teluk Lamong Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya Paket C yang saat ini dalam tahap masa konstruksi, direncanakan menjadi fasilitas pelabuhan internasional di Surabaya. Lokasi proyek ini berdekatan dengan Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya yang alur lalu lintas pelayarannya yang sangat padat sehingga proyek ini berpotensi mempunyai risiko tinggi dalam masa konstruksinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidetifikasi dan mengetahui respon terhadap risiko yang signifikan dan berpotensi tinggi sehingga besar pengaruhnya terhadap Proyek. Secara umum tahapan pada penelitian ini dapat diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu identifikasi risiko, analisa risiko dan respon risiko. Identifikasi dilakukan untuk mencari faktor-faktor risiko yang relevan pada proyek. Sedangkan analisa risiko ditujukan untuk mengetahui beberapa faktor risiko yang signifikan ditinjau dari aspek waktu dan biaya. Metode yang digunakan dalam analisa adalah Severity Index yang dikombinasikan dengan Matriks Probabilitas-Dampak (Probability-Impact Grid). Respon risiko dilakukan terhadap variabel risiko yang signifikan pada aspek waktu dan biaya. Responden kuisioner adalah beberapa personel kontraktor dari PT. Nindya Karya. Berdasarkan hasil analisa diketahui bahwa ada 2 variabel risiko yang signifikan terhadap waktu yaitu Peraturan pelabuhan yang menghambat dan denda akibat keterlambatan. Sedangkan variabel risiko yang signifikan terhadap biaya ada 9, yaitu Keterlambatan pembayaran oleh owner, Ketidakstabilan moneter, Kenaikan harga material, Keterlambatan material dari supplier, material rusak pada saat transportasi, Pencurian terhadapp material, peraturan Pelabuhan yang menghambat, kapal pihak lain menabrak konstruksi dan Denda akibat keterlambatan. Kata Kunci : identifikasi risiko, matriks probabilitasdampak, respon risiko, severity indeks. I. PENDAHULUAN etepatan dalam menerapkan proses manajemen risiko dalam suatu proyek adalah kunci keberhasilan dalam pengelolaan risiko proyek. Dengan semakin kecilnya tingkat terjadinya potensi risiko dalam proyek akan sangat menguntungkan pelaksanaan proyek, baik dari segi biaya
K
maupun waktu dalam pelaksanaan pembangunan. Semakin besarnya skala suatu proyek maka risiko yang dijumpai akan bertambah dan akan menghambat pelaksanaan bila tidak diantisipasi dengan benar oleh pihak pelaksana. Proyek pembangunan Terminal Multipurpose Teluk Lamong Surabaya merupakan proyek pemerintah yang berskala besar dengan nilai mencapai Rp. 2,2 Triliun. Pengerjaan proyek pembangunan terminal multipurpose Teluk Lamong Surabaya dibagi menjadi lima paket, salah satunya adalah paket C yang merupakan pengerjaan jembatan penghubung yang di kerjakan oleh PT. Nindya Karya. Adapun nilai kontraknya adalah sebesar Rp. 268 Milyar. Mengingat proyeknya yang berskala besar maka risiko yang mungkin terjadi akan besar pula yang bisa berdampak pada proses pengerjaan baik dari segi waktu maupun biaya . II. TINJAUAN PUSTAKA A.
Konsep Risiko Memahami konsep risiko secara luas merupakan dasar yang esensial untuk memahami konsep dan teknik manajemen risiko. Ada beberapa definisi risiko akan di jelaskan sebagai berikut: 1. Risiko adalah kondisi dimana terdapat kemungkinan keuntungan/kerugian ekonomi atau financial, kerusakan atau cedera fisik, keterlambatan, sebagai konsekuensi ketidakpastian selama dilaksanakannya suatu kegiatan [3]. 2. Jika dikaitkan dengan konsep peluang, risiko adalah peluang atau kans/chance terjadinya kondisi yang tidak diharapkan dengan semua konsekuensi yang mungkin muncul yang dapat menyebabkan keterlambatan atau kegagalan proyek [4]. 3. konsep risiko pada proyek sebagai ukuran probabilitas dan konsekuensi dan tidak tercapainya suatu sasaran proyek yang telah ditentukan [5]. 4. Risiko adalah suatu kondisi atau peristiwa tidak pasti yang jika terjadi akan mempunyai efek positif dan negatif pada tujuan proyek. Risiko proyek meliputi ancaman terhadap tujuan proyek untuk meningkatkan tujuan tersebut [7].
2
B.
Konsep Risiko Dalam konteks proyek risiko yang dimaksud adalah risiko murni, yaitu risiko yang secara potensial dapat mendatangkan kerugian dalam upaya mencapai sasaran proyek [8]. Tipe-tipe risiko : 1. Risiko Dinamis dan Statis 2. Risiko Spekulatif atau Pure 3. Risiko Fudamental atau Particular Penjelasan lengkap tentang Tipe Risiko dapat dilihat pada buku Tugas Akhir penulis [2]. C.
Identifikasi Risiko Identifikasi risiko adalah suatu proses pengkajian risiko dan ketidakpastian yang dilakukan secara sistematis dan terus menerus. Agar risiko dapat dikelola secara efektif maka langkah pertama adalah mengidentifikasi jenis risiko. Sumber risiko dapat diartikan sebagai faktor yang dapat menimbulkan kejadian yang bersifat positif atau negatif [8].
D.
Analisa Risiko Penilaian risiko mampu mempertimbangkan batasan dimana peristiwa potensial dapat memiliki dampak pada pencapaian tujuan. Manajemen harus menilai peristiwa dari dua perspektif, kemungkinan dan dampak, dan biasanya menggunakan kombinasi metode kualitatif dan kuantitatif.
E.
Respon Risiko Respon risiko adalah tindakan penanganan yang dilakukan terhadap risiko yang mungkin terjadi. Risiko-risiko penting yang sudah diketahui perlu tindak lanjut dengan respon yang dilakukan oleh kontraktor dan menangani risiko tersebut. III. METODOLOGI PENELITIAN Metodologi Tugas Akhir ini dapat dilihat pada Gambar 1.
Penjelasan lengkap tentang Metodologi dapat dilihat pada buku Tugas Akhir penulis [2]. IV. ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Profil Responden Ada beberapa orang dipilih sebagai responden dalam Tugas Akhir ini. Diantaranya adalah : 1. Site Manager Site Manager adalah orang yang bertanggung jawab pada pelaksanaan pembangunan kebutuhan baik biaya, waktu dan mutu misalnya membuat jadwal pelaksanaan pekerjaan mingguan, penggunaan material dan jadwal penggunaan alat. 2. Site Engineer Site Engineer bertanggung jawab atas pengendalian quantity dan quality serta harga satuan. 3. Office Engineer Bertanggung jawab atas terselenggaranya perencanaan pelaksanaan proyek, pengendalian biaya, mutu, waktu dan administrasi teknik. 4. Safety Engineer Safety Engineer bertanggung jawab atas semua yang berkaitan dengan keselamatan kerja salah satunya adalah memberi orientasi K3 kepada pekerja, karyawan baru sebelum bekerja di lokasi proyek, memasang rambu-rambu peringatan di area proyek yang berbahaya serta berkoordinasi dengan orang-orang terkait apabila ada temuan sumber bahaya dan kecelakaan kerja. 5. Logistik Bertanggung jawab atas ketersediaan segala kebutuhan logistik secara tepat jumlah, waktu dan mutu baik itu alat serta tempat penyimpanan (gudang). 6. Kepala Pelaksana Struktur Bertanggung jawab atas terlaksananya bagian fisik proyek dengan mengkoordinir pekerjaan bawahannya baik dari segi mutu, waktu, dan biaya agar sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. B. Jenjang Pendidikan Responden Dari data survey pendahuluan didapat beberapa informasi tentang profil responden salah satunya adalah jenjang pendidikan. Dari data tersebut didapat 3 responden yang telah menempuh jenjang pendidikan sarjana (Strata 1), 2 responden telah menempuh pendidikan sampai jenjang SMA dan 1 orang responden menempuh pendidikan jenjang SMK. Frekuensi
Gambar 3.1. Diagram Alir Metode Penelitian
C. Pengalaman Responden Menangani Proyek Dari data survey pendahuluan didapat data mengenai pengalaman responden menangani proyek. Dari data tersebut didapat 2 responden yang pernah menangani >15 proyek, 1 responden pernah menangani 10-12 proyek, 2 responden
3 pernah menangani 7-9 proyek dan 1 orang responden pernah menangani 4-6 proyek. D. Jenis Bangunan Sipil yang Pernah Dikerjakan Dari data survey pendahuluan didapat data mengenai jenisjenis bangunan sipil yang pernah ditangani oleh responden. Dari data tersebut didapat 5 responden pernah menangani bangunan perkantoran, 2 responden pernah menangani bangunan sekolah, 1 responden pernah menangani bangunan perumahan, 1 responden pernah menangani bangunan pusat perbelanjaan dan 6 orang responden pernah menangani bangunan sipil lainnya seperti Jembatan, Dermaga, Pelabuhan dan Bendungan. E. Analisa Data Identifikasi Variabel Risiko Dari data survey pendahuluan didapat data mengenai variabel risiko yang relevan pada proyek Pembanguan Jembatan Penghubung Terminal Multipurpose Teluk Lamong Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya Paket C. Dari data didapatkan variabel risiko tersebut relevan atau tidak relevan terjadi pada proyek. Data tersebut didapat dari beberapa responden yang sebelumnya sudah ditentukan. Untuk mendapatkan hasil yang mewakili jawaban dari beberapa responden dilakukan analisa dengan menggunakan skala Guttman [9]. Berikut adalah contoh analisa variabel risiko; Survey dilakukan terhadap 6 orang responden dalam satu kontraktor. Sebagai contoh, Jika dari 6 orang responden tersebut setelah dilakukan analisa hasilnya adalah sebagai berikut: 3 orang menjawab Relevan 3 orang menjawab Tidak Relevan Berdasarkan skor yang telah ditetapkan dapat dihitung sebagai berikut. Jumlah skor untuk 3 orang yang menjawab Relevan (R) = 3 x 2 = 6. Jumlah skor untuk 3 orang yang menjawab Tidak Relevan (TR) = 3 x 1= 3. Dan Jumlah total = 3 Jumlah skor ideal untuk seluruh item = 6 x 2 = 12 (jika semua menjawab relevan). Dan jika semua menjawab tidak relevan skornya adalah 6. Sedangkan skor yang diperloleh dari penelitian adalah 9.
Dalam hal ini, peneliti menetapkan jika 50% dari total responden menyatakan Relevan maka risiko tersebut dinyatakan relevan atau variabel risiko tersebut mungkin dapat terjadi pada proyek. Berdasarkan hasil analisa yang diperoleh dari contoh di atas, dari 6 orang responden menghasilkan total skor 9 dan terletak pada daerah relevan. Jadi skor 9 merupakan total skor minimal dari variabel risiko yang bisa dinyatakan Relevan. Identifikasi risiko dapat dilihat pada tabel 3.1. dibawah ini.
Tabel 3.1. Analisa Identifikasi Risiko No A 1 2 3 4 5 6 B
Variabel Risiko
Tidak Total Relevan Skor
Keterangan
Kontraktual
Ketidakjelasan pasal-pasal dalam kontrak Pasal-pasal yang kurang lengkap Dokumen-dokumen yang tidak lengkap Keterlambatan pembayaran oleh owner Pemutusan kerja sepihak oleh owner Perselisihan antar owner dan kontraktor
2 2 2 3 3 5
4 4 4 3 3 1
8 8 8 9 9 11
Tidak Relevan Tidak Relevan Tidak Relevan Relevan Relevan Relevan
6
0
12
Relevan
1 4 3
5 2 3
7 10 9
Tidak Relevan Relevan Relevan
Risiko Alam dan Situasi
Cuaca ekstrim (hujan lebat, arus kuat, angin kencang, petir) 8 Kebakaran 9 Gempa bumi 10 Pemogokan 7
Relevan
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2013 Penjelasan lengkap tentang hasil identifikasi risiko dapat dilihat pada buku Tugas Akhir Penulis [2]. Analisa Variabel Risiko Analisa variabel risiko dilakukan untuk menganalisa survey utama. Analisa dilakukan terhadap penilaian probalitas atau probabilitas risiko, dampak risiko terhadap aspek waktu, dan dampak risiko terhadap aspek biaya. Analisa menggunakan metode Severity Index (SI) [1]. Berikut ini contoh perhitungan menggunakan metode Severity Index (SI). Dari data yang didapat dari kuisioner utama didapat penilaian responden terhadap probabilitas terjadinya variabel risiko kenaikan harga material, yaitu dari 6 orang responden 2 responden menyatakan bahwa probabilitas terjadinya rendah, 3 responden menyatakan bahwa probabilitas terjadinya cukup atau sedang, dan 1 responden menyatakan bahwa probabilitas terjadinya risiko tersebut tinggi. Penentuan skala sebagai berikut: Sangat Rendah (SR) = 0 = 0 orang Rendah (R) = 1 = 2 orang Cukup (C) = 2 = 3 orang Tinggi (T) = 3 = 1 orang Sangat Tinggi (ST) = 4 = 0 orang
Didapatkan nilai Severity Index bernilai 45.8%, maka kategori probabilitas dari variabel risiko kenaikan harga material adalah cukup (C). Pada perhitungan untuk mendapatkan penilaian probabilitas, penilaian dampak risiko terhadap aspek waktu, dan penilaian dampak risiko terhadap aspek biaya menggunakan metode Severity Index (SI) seperti pada contoh diatas.
4 Penilaian Probabilitas Keterangan skala untuk penilaian probabilitas adalah sebagai berikut: Sangat Rendah (SR) = ≤ 20% Rendah (R) = > 20 – 40% Cukup/Sedang (C) = > 40 – 60% Tinggi (T) = > 60 – 80% Sangat Tinggi (ST) = > 80 – 100% Kriteria penetapan skala probability ini didapatkan dari pihak kontraktor Proyek Pembanguan Jembatan Penghubung Terminal Multipurpose Teluk Lamong Pelabuhan Tanjung perak Surabaya Paket C. yang merupakan data dari analisa risiko proyek. Berikut ini adalah hasil analisa dari penilaian probabilitas dengan menggunakan metode Severity Index pada tabel 3.2. dibawah ini. Tabel 3.2.Penilaian Probabilitas No.
Jenis Risiko
a b A Kontraktual 1 Keterlambatan pembayaran oleh owner 2 Pemutusan kerja sepihak oleh owner 3 Perselisihan antar owner dan kontraktor B Risiko Alam dan Situasi Cuaca ekstrim (hujan lebat, arus kuat, 4 angin kencang, petir) 5 Gempa bumi 6 Pemogokan 7 Perang 8 Demonstrasi/huru-hara C Risiko Pasar dan Operasional 9 Ketidakstabilan moneter 10 Tingkat suku bunga yang tinggi 11 Inflasi/ penurunan nilai mata uang 12 Kerusakan selama masa pemeliharaan D Risiko Bidang Manajemen 13 Kesalahan estimasi waktu 14 Kesalahan estimasi biaya 15 Kurangnya kontrol dan koordinasi dalam tim 16 Adanya staf yang kurang berpengalaman 17 Tingkat disiplin manajemen yang rendah 18 Rumitnya masalah perijinan Perubahan proritas proyek dalam program 19 yang telah berjalan E Risiko Sumber Daya Manusia
1 SR
2 R
3 C c
4 T
5 Total ST d
e
f
g
0 5 1
3 1 4
1 0 0
2 0 1
0 0 0
6 6 6
45.8 4.2 29.2
C SR R
3 1 2
0
2
3
1
0
6
45.8
C
3
4 4 4 2
1 0 1 3
1 2 1 0
0 0 0 1
0 0 0 0
6 6 6 6
12.5 16.7 12.5 25.0
R R R R
2 2 2 2
2 1 1 2
0 1 2 3
3 3 3 1
1 1 0 0
0 0 0 0
6 6 6 6
37.5 41.7 33.3 20.8
C C R R
3 3 2 2
1 1 1 0 3 2
3 3 3 4 0 3
2 2 1 2 3 1
0 0 1 0 0 0
0 0 0 0 0 0
6 6 6 6 6 6
29.2 29.2 33.3 33.3 25.0 20.8
R R R R R R
2 2 2 2 2 2
0
5
1
0
0
6
29.2
R
2
SI (%) Kategori Nilai
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2013 Keterangan : Kolom a = Nomor Kolom b = Variabel risiko Kolom c = Jumlah responden yang memilih skala probabilitas Kolom d = Total jumlah responden Kolom e = Hasil analisa menggunakan Severity Index Kolom f = Kategori dari Severity Index. Penjelasan lengkap tentang penilaian probabilitas dapat dilihat pada buku Tugas Akhir Penulis [2]. Penilaian Dampak Risiko terhadap Aspek Waktu Kriteria penetapan skala impact terhadap waktu ini dilakukan sendiri oleh pihak peneliti. Kriteria tersebut didasarkan pada penilaian responden bahwa keterlambatan yang dapat mengakibatkan kegagalan pada proyek adalah 28 hari. Peneliti menetapkan batas maksimal impact adalah 25 hari dari keseluruhan durasi proyek, lalu selanjutnya skala lainnya disesuaikan.
Berikut ini adalah keterangan skala pada impact terhadap biaya [6] : SK (Sangat Kecil) = ≤ 10 hari dari durasi proyek K (Kecil) = > 10 - 15 hari dari durasi proyek C (Cukup) = > 15 - 20 hari dari durasi proyek B (Besar) = > 20 - 25 hari dari durasi proyek SB (Sangat Besar) = > 25 hari dari durasi proyek Berikut ini adalah hasil analisa dari penilaian dampak risiko terhadap aspek waktu dengan menggunakan metode Severity Index pada tabel 3.3. Tabel 3.3.Penilaian Dampak Risiko Terhadap Aspek Waktu No.
Jenis Risiko
a A 1 2 3 B
b
4 5 6 7 8 C 9 10 11 12 D 13 14 15 16 17 18
1 SR
2 R
3 C c
4 T
5 ST
Total
SI (%)
d
e
Kategori Nilai f
g
1 4 3
3 1 0
1 0 2
1 0 1
0 1 0
6 6 6
33.3 20.8 29.2
K K K
5 5 5
2
2
1
1
0
6
29.2
K
5
3 4 4 2
1 1 1 3
1 0 0 0
0 0 1 1
1 1 0 0
6 6 6 6
29.2 20.8 16.7 25.0
K K K K
5 5 5 5
2 2 2 4
1 2 2 1
3 1 2 1
0 1 0 0
0 0 0 0
6 6 6 6
29.2 29.2 25.0 12.5
K K K K
5 5 5 5
2 2 3 4 4 3
2 3 1 0 0 2
1 1 2 1 1 1
1 0 0 1 1 0
0 0 0 0 0 0
6 6 6 6 6 6
29.2 20.8 20.8 20.8 20.8 16.7
K K K K K K
5 5 5 5 5 5
2
3
1
0
0
6
20.8
K
5
Kontraktual
Keterlambatan pembayaran oleh owner Pemutusan kerja sepihak oleh owner Perselisihan antar owner dan kontraktor Risiko Alam dan Situasi
Cuaca ekstrim (hujan lebat, arus kuat, angin kencang, petir) Gempa bumi Pemogokan Perang Demonstrasi/huru-hara Risiko Pasar dan Operasional
Ketidakstabilan moneter Tingkat suku bunga yang tinggi Inflasi/ penurunan nilai mata uang Kerusakan selama masa pemeliharaan Risiko Bidang Manajemen
Kesalahan estimasi waktu Kesalahan estimasi biaya Kurangnya kontrol dan koordinasi dalam tim Adanya staf yang kurang berpengalaman Tingkat disiplin manajemen yang rendah Rumitnya masalah perijinan Perubahan proritas proyek dalam program yang 19 yang telah berjalan
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2013 Penjelasan lengkap tentang penilaian Dampak Risiko Terhadap Aspek Waktu dapat dilihat pada buku Tugas Akhir Penulis [2]. Penilaian Dampak Risiko Terhadap Aspek Biaya Kriteria penetapan skala impact terhadap biaya ini dilakukan sendiri oleh pihak peneliti. Kriteria tersebut didasarkan pada biaya kontingensi sebesar 5% dari nilai kontrak dengan nominal biaya sekitar 13.4 Milyar rupiah. selanjutnya skala lainnya disesuaikan. Berikut ini adalah keterangan skala pada impact terhadap biaya : SK (Sangat Kecil) = ≤ 1% dari nilai kontrak K (Kecil) = > 1 – 2% dari nilai kontrak C (Cukup) = > 2 – 3% dari nilai kontrak B (Besar) = > 3 - 4% dari nilai kontrak SB (Sangat Besar) = > 4% dari nilai kontrak Berikut ini adalah hasil analisa dari penilaian dampak risiko terhadap aspek biaya dengan menggunakan metode Severity Index pada tabel 3.4. Tabel 3.4.Penilaian Dampak Risiko Terhadap Aspek Biaya No.
Jenis Risiko
a A 1 2 3 B
b
4 5 6 7 8
1 SR
2 R
3 C c
4 T
5 ST
Total
SI (%)
d
e
Kategori Nilai f
g
1 4 3
3 1 0
0 0 2
0 0 1
2 1 0
6 6 6
45.8 20.8 29.2
C K K
3 5 5
2
2
0
2
0
6
33.3
K
5
4 5 4 4
0 0 1 2
0 0 0 0
2 0 1 0
0 1 0 0
6 6 6 6
25.0 16.7 16.7 8.3
K K K SK
5 5 5 5
Kontraktual
Keterlambatan pembayaran oleh owner Pemutusan kerja sepihak oleh owner Perselisihan antar owner dan kontraktor Risiko Alam dan Situasi
Cuaca ekstrim (hujan lebat, arus kuat, angin kencang, petir) Gempa bumi Pemogokan Perang Demonstrasi/huru-hara
Sumber : Hasil pengolahan Data, 2013
5 Penjelasan lengkap tentang penilaian Penilaian Dampak Risiko Terhadap Aspek Biaya dapat dilihat pada buku Tugas Akhir Penulis [2]. Analisa Risiko Sebelum melakukan analisa nilai risiko, kategori risiko yang didapat sebelumnya dikonversikan dalam bentuk angka, seperti pada penjelasan berikut : 1. Probabilitas Sangat Rendah (SR) = 1 Rendah (R) = 2 Cukup (C) = 3 Tinggi (T) = 4 Sangat Tinggi (ST) = 5 2. Dampak Sangat Kecil (SK) = 1 Kecil (K) = 2 Cukup (C) = 3 Besar (B) = 4 Sangat Besar (SB) = 5 Risiko terhadap Aspek Waktu dan Biaya Analisa Probability x Impact terhadap waktu dan biaya, perhitungan dilakukan dengan mengalikan penilaian probabilitas dengan penilaian dampak risiko terhadap aspek waktu yang telah dilakukan perubahan kategori sebelumnya. Tabel 3.5.probabilitas x impact Terhadap Aspek Waktu P No. A 1 2 3 B 4 5 6 7 8 C 9 10 11 12 D 13 14 15 16 17 18
Jenis Risiko
PxI
Kategori Risiko
3 1 2
2 2 2
6 2 4
Rendah Rendah Rendah
3
2
6
Rendah
2 2 2 2
2 2 2 2
4 4 4 4
Rendah Rendah Rendah Rendah
3 2 2 2
2 2 2 2
6 4 4 4
Rendah Rendah Rendah Rendah
2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2
4 4 4 4 4 4
Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah
2
2
4
Rendah
Kontraktual
Keterlambatan pembayaran oleh owner Pemutusan kerja sepihak oleh owner Perselisihan antar owner dan kontraktor Risiko Alam dan Situasi
Cuaca ekstrim (hujan lebat, arus kuat, angin kencang, petir) Gempa bumi Pemogokan Perang Demonstrasi/huru-hara Risiko Pasar dan Operasional
Ketidakstabilan moneter Tingkat suku bunga yang tinggi Inflasi/ penurunan nilai mata uang Kerusakan selama masa pemeliharaan Risiko Bidang Manajemen
Kesalahan estimasi waktu Kesalahan estimasi biaya Kurangnya kontrol dan koordinasi dalam tim Adanya staf yang kurang berpengalaman Tingkat disiplin manajemen yang rendah Rumitnya masalah perijinan Perubahan proritas proyek dalam program 19 yang telah berjalan
P No. A 1 2 3 B 4 5 6 7 8 C 9 10 11 12 D 13 14
Sumber : Hasil pengolahan Data, 2013 Penjelasan lengkap tentang penilaian probabilitas x impact Terhadap Aspek Waktu dapat dilihat pada buku Tugas Akhir Penulis [2]. Risiko terhadap Aspek Biaya Analisa Probability x Impact terhadap biaya, perhitungan dilakukan dengan mengalikan penilaian probabilitas dengan penilaian dampak risiko terhadap aspek biaya yang telah dilakukan perubahan kategori sebelumnya.
Jenis Risiko
I Dampak (Biaya)
PxI
Kategori Risiko
3 1 2
3 2 2
9 2 4
Sedang Rendah Rendah
3
2
6
Rendah
2 2 2 2
2 2 2 1
4 4 4 2
Rendah Rendah Rendah Rendah
3 2 2 2
3 3 3 2
9 6 6 4
Sedang Rendah Rendah Rendah
2 2
2 3
4 6
Rendah Rendah
Frekuensi
Kontraktual
Keterlambatan pembayaran oleh owner Pemutusan kerja sepihak oleh owner Perselisihan antar owner dan kontraktor Risiko Alam dan Situasi
Cuaca ekstrim (hujan lebat, arus kuat, angin kencang, petir) Gempa bumi Pemogokan Perang Demonstrasi/huru-hara Risiko Pasar dan Operasional
Ketidakstabilan moneter Tingkat suku bunga yang tinggi Inflasi/ penurunan nilai mata uang Kerusakan selama masa pemeliharaan Risiko Bidang Manajemen
Kesalahan estimasi waktu Kesalahan estimasi biaya
Sumber : Hasil pengolahan Data, 2013 Penjelasan lengkap tentang penilaian probabilitas x impact Terhadap Aspek Waktu dapat dilihat pada buku Tugas Akhir Penulis [2]. Risiko yang Signifikan terhadap Waktu Risiko yang signifikan terhadap waktu ada dua macam risiko dapat dilihat pada tabel 3.7. dibawah ini. No.
I Dampak (Waktu)
Frekuensi
Tabel 3.6.probabilitas x impact Terhadap Aspek Biaya
Jenis Risiko
1 Peraturan pelabuhan yang menghambat 2 Denda akibat keterlambatan
P I Frekuensi Dampak 3 3 3 3
PxI
Kategori Risiko
9 9
Sedang Sedang
sumber : Hasil pengolahan Data,2013 Dari tabel diatas bisa diketahui bahwa variabel risiko yang signifikan terhadap waktu ada dua yaitu Peraturan pelabuhan yang menghambat dan Denda akibat keterlambatan dimana masing-masing risiko tersebut bergategori Sedang (S). untuk risiko denda akibat keterlambatan disebabkan karena keadaan cuaca yang buruk dan kerusakan alat sehingga mengganggu produktifitas pekerjaan yang berakibat terhadap penjadwalan yang telah direncanakan sebelumnya. Risiko yang Signifikan terhadap Biaya Risiko yang signifikan terhadap biaya ada 9 macam risiko dapat dilihat pada tabel 3.8 dibawah ini. No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Jenis Risiko Keterlambatan pembayaran oleh owner Ketidakstabilan moneter Kenaikan harga material Keterlambatan material dari supplier Material rusak pada saat transportasi Pencurian terhadap material Peraturan pelabuhan yang menghambat Kapal pihak lain menabrak konstruksi Denda akibat keterlambatan
P Frekuensi 3 3 3 3 3 3 3 3 3
I Dampak 3 3 3 3 3 3 3 3 3
PxI
Kategori Risiko
9 9 9 9 9 9 9 9 9
Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang
sumber : Hasil pengolahan Data,2013 Dari tabel diatas diketahui bahwa variabel risiko yang sebelumnya terjadi pada aspek waktu terjadi pula pada aspek biaya yaitu risiko Peraturan pelabuhan yang menghambat serta risiko Denda akibat keterlambatan. Ini menunjukkan bahwa
6 kedua variabel risiko tersebut sangat berdampak pada proyek baik dari aspek waktu dan aspek biaya Respon terhadap Risiko yang Signifikan Respon dilakukan hanya pada risiko yang signifikan terjadi pada proyek. Hal ini karena risiko tersebut mempunyai tingkat kejadian yang cukup besar atau sering dan juga dapat menimbulkan dampak yang besar bagi kontraktor dan pada proyek itu sendiri.
f.
g.
h. V. KESIMPULAN Setelah dilakukan analisa dapat disimpulkan bahwa: 1. Dari analisa sebelumnya diketahui variabel-variabel risiko yang signifikan terhadap aspek waktu maupun terhadap aspek biaya. Berikut ini adalah risiko yang signifikan terhadap aspek waktu: a. Peraturan pelabuhan yang menghambat b. Denda akibat keterlambatan Sedangkan risiko-risiko yang signifikan terhadap aspek biaya adalah: a. Keterlambatan pembayaran oleh owner b. Ketidakstabilan moneter c. Kenaikan harga material d. Keterlambatan material dari supplier e. Material rusak pada saat transportasi f. Pencurian terhadap material g. Peraturan pelabuhan yang menghambat h. Kapal pihak lain menabrak konstruksi i. Denda akibat keterlambatan 2. Penanganan respon risiko terhadap risiko yang kemungkinan besar terjadi dan berdampak signifikan pada proyek Pembangunan Jembatan Penghubung Terminal Multipurpose Teluk Lamong Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya Paket C ini diharapkan dapat meminimalisir risiko yang terjadi atau mungkin dapat menghilangkan risiko tersebut. Berikut ini adalah respon risiko terhadap aspek waktu: a. Peraturan pelabuhan yang menghambat adalah dengan cara membenahi jadwal yang ada di pelabuhan. b. Denda akibat keterlambatan adalah dengan cara membenahi jadwal pelaksanaan. Sedangkan respon risiko terhadap aspek biaya adalah sebagai berikut : a. Keterlambatan pembayaran oleh owner adalah dengan cara membenahi masalah kelengkapan administrasi. b. Ketidakstabilan moneter adalah dengan cara menambah biaya untuk mengantisipasi ketidakstabilan moneter. c. Kenaikan harga material adalah dengan cara menaikkan harga dalam perencanaan untuk mengantisipasi kenaikan harga material sewaktuwaktu. d. Keterlambatan material dari supplier adalah dengan cara membenahi kembali jadwal kedatangan material.
i.
e. Material rusak pada saat transportasi adalah dengan cara memperbaiki system dan cara pengiriman material. Pencurian terhadap material adalah dengan cara memperketat pengawasan dengan menambah jumlah personil keamanan di lokasi proyek. Peraturan pelabuhan yang menghambat adalah dengan cara mempercepat kepengurusan sehingga tidak menghambat pekerjaan yang lain. Kapal pihak lain menabrak konstruksi adalah dengan cara melakukan penambahan rambu-rambu keamanan disekitar lokasi proyek. Denda akibat keterlambatan adalah dengan cara membenahi ulang jadwal pelaksanaan. DAFTAR PUSTAKA
[1] Al Hammad, A.M. (2000), “Common Interface Problems among Various Construction Parties”, Journal Performance Construction Facilities. [2] Ali, Asraf, (2013), “Identifikasi dan Respon Risiko pada Proyek Pembangunan Jembatan Penghubung Terminal Multipurpose Teluk Lamong Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya Paket C Dari Persepsi Kontraktor”., Surabaya : ITS Surabaya. [3] Cooper, D. and Chapman, C. (1993), “Risk Analysis For Large Project”, First Edition. John Wiley & Sons Ltd., Norwich. [4] Gray. C.F & Larson, E.W. (2000), "Project Management”, First edition. Irwin McGraw-Hill, Boston. [5] Kezner, Harold. (2001), “Project Management”, Seventh Edition. John Wiley & Sons, Inc., New York. [6] Kurnia Dewanta, Rendy, (2011), “Analisa Risiko Konstruksi Pada Proyek Rusunami Kebagusan CityJakarta”., Surabaya : ITS Surabaya. [7] PMI. (2004), “A Guide to the Project Management Of Body Knowledge (PMBOK Guide)”., USA. [8] Soeharto, Iman. (2002), “Studi Kelayakan Proyek Industri”., Jakarta : Erlangga. [9] Sugiyono, (2007), “Metode Penelitian Bisnis”., Bandung : Alfabeta.