NO
JENIS/TYPE PEKERJAAN
IDENTIFIKASI JENIS BAHAYA & RISIKO K3
PENGENDALIAN RISIKO K3
1
2
3
4
3.
Galian Struktur dengan Kedalaman 0-2 Meter a) Pengukuran dan Pematokan
b) Penggalian
1) Gangguan kesehatan akibat kondisi
1) Harus menggunakan perlengkapan kerja
kerja secara umum
yang standar
2) Kecelakaan akibat jenis dan cara
2) Pengaturan lalu lintas harus sesuai dengan
penggunaan peralatan salah
standar
3) Kecelakaan akibat pengaturan lalu
3) Alat dan cara menggunakan harus benar
lintas kurang baik
dan sesuai dengan standar
1) Kecelakaan terkena alat gali ( cangkul,
1) Jarak antara penggali harus dijaga agar
balencong, dll ) akibat jarak antara
selalu pada jarak yang aman
penggali terlalu dekat
2) Membuat dan mempertahankan kemiringan
2) Bahaya akibat lereng galian longsor
yang stabil
3) kecelakaan akibat operasional alat
3) Bila penggalian dilakukan pada malam hari
berat baik di tempat lokasi galian,
harus menggunakan lampu penerangan
Transportasi, maupun di tempat
yang cukup
pembuuangan
c) Pembuangan Bahan Galian
1) Kecelakaan akibat tumpukan bahan
1) Operasional alat berat harus dilakukan
galian yang akan digunakan untuk
sesuai dengan standar
timbunan
2) Tumpukan bahan galian yang aka digunakan untuk timbunan tidak boleh terlalu lama
4.
Galian Struktur dengan Kedalaman 2-4 Meter a) Pengukuran dan Pematokan
b) Penggalian
1) Gangguan kesehatan akibat kondisi
1) Harus menggunakan perlengkapan kerja
kerja secara umum
yang standar
2) Kecelakaan akibat jenis dan cara
2) Pengaturan lalu lintas harus sesuai dengan
penggunaan peralatan salah
standar
3) Kecelakaan akibat pengaturan lalu
3) Alat dan cara menggunakan harus benar
lintas kurang baik
dan sesuai dengan standar
1) Kecelakaan terkena alat gali ( cangkul,
1) Jarak antara penggali harus dijaga agar
balencong, dll ) akibat jarak antara
selalu pada jarak yang aman
penggali terlalu dekat
2) Membuat dan mempertahankan kemiringan
2) Bahaya akibat lereng galian longsor
yang stabil
3) kecelakaan akibat operasional alat
3) Bila penggalian dilakukan pada malam hari
berat baik di tempat lokasi galian,
harus menggunakan lampu penerangan
Transportasi, maupun di tempat
yang cukup
pembuuangan
c) Pembuangan Bahan Galian
1) Kecelakaan akibat tumpukan bahan
1) Operasional alat berat harus dilakukan
galian yang akan digunakan untuk
sesuai dengan standar
timbunan
2) Tumpukan bahan galian yang aka digunakan untuk timbunan tidak boleh terlalu lama
NO
JENIS/TYPE PEKERJAAN
IDENTIFIKASI JENIS BAHAYA & RISIKO K3
PENGENDALIAN RISIKO K3
1
2
3
4
5.
Timbunan Pilihan dari Sumber Galian a) Pengukuran dan Pematokan
b) Pemadatan
1) Gangguan kesehatan akibat kondisi
1) Harus menggunakan perlengkapan kerja
kerja secara umum
yang standar
2) Kecelakaan akibat jenis dan cara
2) Pengaturan lalu lintas harus sesuai dengan
penggunaan peralatan salah
standar
3) Kecelakaan akibat pengaturan lalu
3) Alat dan cara menggunakan harus benar
lintas kurang baik
dan sesuai dengan standar
1) Kecelakaan akibat pengaturan lalu
1) Pengaturan lalu lintas harus sesuai dengan
lintas kurang baik
standar
2) Kecelakaan akibat operasional
2) pengoperasian alat berat harus dilakukan
alat berat di tempat lokasi pemadatan
dengan operator alat berat yang
3) Kecelakaan akibat metode
berpengalaman
penimbunan pada jalan tanjakan
3) Pelaksaaan penimbunan pada jalan tanjaka harus dilakukan dengan metode yang benar
c) Penyiraman
6.
1) Gangguan kesehatan akibat debu
1) Pekerja harus selalu memakai masker
yang timbul saat penyiraman
dan perlengkapan kerja yang standar
1) Terluka akibat penggunaan meteran
1) Alat ukur yang digunakan sesuai dengan
baja tidak benar
standar, pengukuran dilakukan oleh pekerja
2) Kecelakaan karena tertabrak
terampil , berpengalaman dan memakai
oleh kendaraan yang melintas
perlengkapan kerja standar
3) Terluka pada saat memasang patok
2) Pemasangan rambu-rambu lalu lintas
dan terkena palu
dan menugaskan petugas bendera lalu lintas
Lapisan Pondasi Agregat Kelas A a) Pengukuran dan Pematokan
3) Patok yang digunakan terlalu panjang dan palu yang digunakan tidak proporsional
b) Pengupasan
1) Kecelakaan terperosok kelubang
1) Memasang pengaman dan membatasi
galian
daerah galian dengan pagar pengaman
2) Kecelakaan akibat tanah bagian
2) Diadakan pengujian stabilitas terutama
pinggir longsor
pada tanah bagian pinggir
3) Terluka Karena jatuh pada daerah
3) Menyiapkan jalan sementara bagi
dengan kemiringan tinggi
penduduk sekitar
4) Terjadigangguan lalu lintas penduduk sekitar
c) Penghamparan
1) Terjadi kecelakaan pada saat dump
1) Pengoperasian dump truk harus dilakukan
truck menurunkan agregat
oleh tenaga trampil dan berpengalaman dan
2) Terjadi iritasi pada kulit dan paru-paru
dijaga agar tidak ada orang lain yang
akibat debu agregat yan kering
berkepentingan berada di dekat dump truk yang sedang menurunkan agregat
NO
JENIS/TYPE PEKERJAAN
IDENTIFIKASI JENIS BAHAYA & RISIKO K3
PENGENDALIAN RISIKO K3
1
2
3
4
d) Pemadatan
e) Penyiraman
3) Terluka oleh mesin penghampar
2) Operator mesin penghampar harus terampil
(Grader) karena pengoperasian
berpengalaman dan pengoperasian grader
tidak benar
harus dilakukan dengan metode yang benar
4) Terluka oleh peralata kerja akibat
3) Senantiasa menjaga jarak aman antara
jarak antar pekerja terlalu dekat
pekerja satu dan pekerja lainnya
1) Terjadi iritasi pada kulit dan paru-paru
1) Harus dilakukan penyiraman hamparan
oleh debu pada pemadatan yang kering
sebelum dipadatkan
2) Terjadi gangguan lalu lintas penduduk
2) Pembuatan jalan sementara bagi penduduk
sekitar
sekitar
1) Terjadi gangguan kesehatan karena
1) Air yang digunakan harus sesuai dengan
air yang digunakan penyiraman tidak
ketentuan (tidak berbau busuk, dll)
sehat
2) Mesin penyiram harus dalam kondisi layak
2) Terjadi kecelakaan dalam
operator harus berpengalaman dan
pengoperasian alat penyiraman
operasional mesin harus benar
(water tanker)
7.
Lapisan Pengikat Aspal Emulsi a) Pengukuran dan Pematokan
1) Terluka akibat penggunaan meteran
1) Alat ukur yang digunakan sesuai dengan
baja tidak benar
standar, pengukuran dilakukan oleh pekerja
2) Kecelakaan karena tertabrak
terampil , berpengalaman dan memakai
oleh kendaraan yang melintas
perlengkapan kerja standar
3) Terluka pada saat memasang patok
2) Pemasangan rambu-rambu lalu lintas
dan terkena palu
dan menugaskan petugas bendera lalu lintas 3) Patok yang digunakan terlalu panjang dan palu yang digunakan tidak proporsional
b) Pembakaran
1) terluka akibat percikan aspal panas
1) Petugas pembakaran harus berpengalaman
2) Terluka oleh api pembakaran
pada bidangnya dan harus menggunakan
3) Terjadi bahaya kebakaran
pakaian kerja standar 2) Pembakaran harus dilakukan di tempat yang aman dari bahaya kebakaran lainnya
c) Penyemprotan
1) terluka akibat percikan aspal panas
1) Petugas harus menggunakan peralatan
2) Terjadi iritasi pada kulit, mata dan
dan perlengkapan kerja standar
paru-paru akibat uap dan aspal panas
2) Pekerja harus menggunakan kaca mata dan masker untuk mencegah iritasi mata dan paru-paru akibat asap dan panas dari api pembakaran dan aspal
NO
JENIS/TYPE PEKERJAAN
IDENTIFIKASI JENIS BAHAYA & RISIKO K3
PENGENDALIAN RISIKO K3
1
2
3
4
8.
Laston Lapis Aus (AC-WC) (AC-BC) a) Pengukuran dan Pematokan
1) Terluka akibat penggunaan meteran
1) Alat ukur yang digunakan sesuai dengan
baja tidak benar
standar, pengukuran dilakukan oleh pekerja
2) Kecelakaan karena tertabrak
terampil , berpengalaman dan memakai
oleh kendaraan yang melintas
perlengkapan kerja standar
3) Terluka pada saat memasang patok
2) Pemasangan rambu-rambu lalu lintas
dan terkena palu
dan menugaskan petugas bendera lalu lintas 3) Patok yang digunakan terlalu panjang dan palu yang digunakan tidak proporsional
b) Pembersihan Permukaan
1) Terjadi iritasi pada kulit dan paru-paru
1) Pekerja harus memakai pakaian dan
Lama
oleh debu pada pemadatan yang kering
perlengkapan (sepatu, kaca mata, dan masker )
2) Gangguan Pendengaran akibat
yang sesuai dengan standar
timbulnya kebisingan
2) Pekerja harus memakai tutup telingan untuk menghindari gangguan pendengaran
c) Penyemprotan
1) terluka akibat percikan aspal panas
1) Petugas harus menggunakan peralatan
2) Terjadi iritasi pada kulit, mata dan
dan perlengkapan kerja standar
paru-paru akibat uap dan aspal panas
2) Pekerja harus menggunakan kaca mata dan masker untuk mencegah iritasi mata dan paru-paru akibat asap dan panas dari api pembakaran dan aspal
d) Penghamparan
1) terluka akibat percikan aspal panas
1) Petugas penghampar harus menggunakan
2) Terjadi iritasi pada kulit, mata dan
pakaian dan erlengkapan (sepatu boot, sarung
paru-paru akibat uap dan aspal panas
tangan dan masker) yang sesuai dengan standar
3) Terluka oleh mesin penghampar
2) Pekerja harus memakai pakaian dan
aspal (Finisher)
perlengkapan (sepatu, kaca mata, dan masker ) yang sesuai dengan standar 3) menjaga agar tidak ada orang luar maupun pekerja lain berada di tempat penghamparan ketika mesin penghampar aspal (Finisher) bekerja menghampar hotmix di lokasi pekerjaan
e) Pemadatan
1) terluka akibat percikan aspal panas
1) Petugas penghampar harus menggunakan
2) Terjadi iritasi pada kulit, mata dan
pakaian dan erlengkapan (sepatu boot, sarung
paru-paru akibat uap dan aspal panas
tangan dan masker) yang sesuai dengan standar
3) Terluka oleh mesin pemadat aspal
2) Pekerja harus memakai pakaian dan
(Tandem Roller dan Pneomatic
perlengkapan (sepatu, kaca mata, dan masker )
Tirelorer)
yang sesuai dengan standar 3) menjaga agar tidak ada orang luar maupun pekerja lain berada di tempat pemadatan ketika mesin pemadat aspal (tandem) bekerja memadatkan hotmix di lokasi pekerjaan
NO
JENIS/TYPE PEKERJAAN
IDENTIFIKASI JENIS BAHAYA & RISIKO K3
PENGENDALIAN RISIKO K3
1
2
3
4
f) Penyiraman
1) terluka akibat percikan aspal panas
1) Petugas penghampar harus menggunakan
2) Terjadi iritasi pada kulit, mata dan
pakaian dan erlengkapan (sepatu boot, sarung
paru-paru akibat uap dan aspal panas
tangan dan masker) yang sesuai dengan standar
3) Terluka oleh mesin pemadat aspal
2) Pekerja harus memakai pakaian dan
(Tandem Roller ) awal dan akhir
perlengkapan (sepatu, kaca mata, dan masker )
Terluka oleh mesin pemadat aspal
yang sesuai dengan standar
(Pneumatic tire roller ) untuk proses
3) menjaga agar tidak ada orang luar maupun
intermediated rolling
pekerja lain berada di lokasi pekerjaan ketika mesin pemadat aspal (Pneumatic tire roller) bekerja memadatkan hotmix
9.
Pekerjaan Beton a) Pengukuran dan Pematokan
1) Terjadi gangguan kesehatan atau
1) Pekerja harus memakai pakaian kerja
gangguan fisik akibat pekerja tidak
(sarung tangan, sepatu boot, dan helm)
memakai perlengkapan kerja yang
serta memenuhi syarat
sesuai dengan syarat
2) Pelaksanaan pengukuran dan pematokan
2) Terjadi kecelakaan atau terluka oleh
harus dilakukan oleh pekerja yang terampil
alat atau perlengkapan ukur akibat
serta berpengalaman dibidangnya
metode pelaksanaan pekerjaan tidak dilakukan dengan benar
b) Penyiapan
1) Terjadi gangguan kesehatan atau
1) Pekerja harus memakai pakaian dan
gangguan fisik akibat pekerja tidak
perlengkapan kerja yang sesuai dan memenuhi
memakai perlengkapan kerja yang
syarat
sesuai dengan syarat
2) Menutup material dengan plastik sehingga
2) Gangguan paru-paru akibat debu
debu tidak beterbangan
dari material di gudang atau tempat penyimpanan
c) Pemasangan Bekisting
1) Kecelakaan akibat runtuhnya sisi
1) dilarang menempatkan atau menggerakkan
galian akibat pembebanan
beban mesin atau peralatan lainnyadekat
2) Bahaya kecelakaan pada pemasangan
pemasangan bekisting/disisi galian yang dapat
bekisting pada tanah galian meliputi :
menyebabkan runtuhnya sisi galian dan
tertimpa tanah galian, tertimbun tanah
membahayakan setiap orang didalamnya
galian , tertimpa benda jatuh dan
2) Pemasangan bekisting harus dilakukan
terpeleset jatuh
oleh pekerja terampil yang telah berpengalaman dibidangnya, pemasangan bekisting di daerah galian harus memperhatikan ketentuanketentuan sebagai berikut # memakai pakaian dan perlengkapankerja terutama helm yang sesuai dengan standar # Dinding galian harus diberi penahan dinding secukupnya # pada daerah pemasangan bekisting harus di beri penerangan secukupnya
NO
JENIS/TYPE PEKERJAAN
IDENTIFIKASI JENIS BAHAYA & RISIKO K3
PENGENDALIAN RISIKO K3
1
2
3
4 # Dilarang menyimpan/menempatkan tanah galian dipinggir pembuatan bekisting tanah galian harusdibuang pada tempat yang aman yang telah ditentukan # Disediakan jalan keluar untuk menyelamatkan diri bila terjadi bahaya # dipasang tangga yang sesuai dan memenuhi syarat dari segi kekuatannya
d) Penulangan
1) Terluka akibat pelaksanaan
1) Pelaksanaan penulangan harus dilakukan
penulangan tidak dilakukan oleh tenaga
oleh pekerja yang terampildan berpengalaman
yang berpengalaman dan ahli dibidangnya
dibidangnya dilengkapi dengan helm, sarung
seperti : tertimpa besi tulangan, terkena
tangan , sepatu boot yang sesuai dan
kawat tulangan, dll
memenuhi syarat serta memperhatikan
2) Tertimpa benda jatuh seperti, bekisting,
ketentuan-ketentuan berikut :
besi tulangan dan peralatan kerja
#sisa-sisa besi/kawat baja ditempatkan
lainnya
sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan bahaya #Besi tulangan yang menjorok keluar dari lantai/dinding harus diberi pelindung #Bila Dilakukan penyambungan besi tulangan maka ujungnya menjorok keluar tidak boleh menimbulkan bahaya #Besi tulangan tidak boleh disimpan pada perancah atau papan acuan yang dapat membahayakan kestabilan 2) Untuk pemasangan tulangan dibawah permukaan tanah / di daerah galian harus diperhatikan ketentuan - ketentuan berikut ini : #Memakai pakaian dan perlengkapan kerja terutama helm yang sesuai dengan standar #Dinding galian harus diberi penahan dinding secukupnya #pada daerah pemasangan bekisting harus diberi penerangan secukupnya #Dilarang menyimpan atau menempatkan tanah galian dipinggir pembuatan bekisting tanah galian harus dibuang pada tempat yang aman yang telah ditentukan #Disediakan jalan keluar untuk menyelamatkan diri bila terjadi bahaya #Dipasang tangga yang sesuai dan memenuhi syarat dari segi kekuatannya
e) Pengecoran
1) Gangguan kesehatan atau gangguan
1) Pelaksanaan pengecoran harus dilakukan
fisik akibat pekerja tidak memakai
oleh tenaga terampil yang berpengalaman
perlengkapan kerja yang sesuai dengan
dan dalam melaksanakan pekerjaan harus
syarat
memakai pakaian dan perlengkapan kerja
2) Kecelakaan akibat concrete mixer
sesuai dengan standar
(kena rantai, roda pemutar, dll )
2) Semua gigi, rantai-rantai dan roda pemutar
3) Tertimpa pengaduk beton ketika alat
dari pengaduk beton harus dilindungi
tersebut sedang diangkat
sedemikian sehingga aman
4) Terjatuh dari tempat pengecoran
3) Penyangga pengaduk beton harus dilindungi
5) Terluka akibat membersihkan
oleh pagar pengaman untuk mencegah para
tabung pengaduk beton
pekerja lewat dibawahnya ketika alat yang
6) Terluka akibat terkena percikan beton
bersangkutan sedang diangkat
pada saat menuangkan beton dari
4) Operator mixer beton tidak diperkenankan
pengaduk beton,
menurunkan penyangga sebelum semua
7) Terjadi gangguan pada mata dan
pekerja berada ditempat yang aman
pendengaran akibat getaran vibrator
5) Pada waktu membersihkan tabung
dan debu pada saat mencampur
pengaduk, tindakan-tindakan pengamanan
semen, agregat dan air,
harus diambil untuk melindungi para pekerja
8) Terluka akibat arus pendek atau
di dalamnya, misalnya dengan mengunci
tersengat aliran listrik ketika
tombol dalam posisi terbuka melepaskan
menggunakan vibrator listrik,
sikring-sikring atau dengan cara mematikan
9) Kecelakaan akibat penyalur uetori ke
sumber tenaga,
alat vibrator,
6) Ketika beton sedang dituang dari bak
10) Luka akibat penggunaan vibrator,
muatan, pekerja harus berada pada jarak yang
11) Gangguan kesehatan oleh debu
aman terhadap setiap percikan beton,
akibat pencampuran beton,
7) Pelaksanaan pencampuran aggregate
12) Kecelakaan akibat robohnya cor
, semen dan air harus tidak menimbulkan debu
beton,
yang beterbangan, pekerja harus menggunakan
13) Terjadi kecelakaan akibat proses
masker pernapasan,
penumpahan adukan beton, pengadukan
8) Pekerja yang menggunakan vibrator listrik
beton, alat penggetar dan water tanker,
harus ahli dan berpengalaman di bidangnya,
14) Terjadi kecelakaan atas orang luar yang
9) Pipa-pipa penyaiur uetori ke alat vibrator
masuk kedalam areal pekerjaan,
harus memmenuhi ketentuan sebagai berikut:
15) Terjadi kecelakaan kerja ketika
a) Hubungan pipa harus diikat dengan rantai
bekerja pada kedaan gelap atau
pengaman atau cara lain yang efektif,
malam hari akibat penerangan tidak
b) Mulut pipa pengeluaran harus terikat kuat
cukup,
sehingga dapat mencegah gerakan bergeser,
16) Kecelakaan akibat lantai kerja
10) Bila menggunakan vibrator listrik, maka :
sementara roboh
a) Dihubungkan ke tanah (earthed), b) Bagian-bagian yang penting harus cukup diberi isolasi, c) Arus listrik harus dimatikan bila sedang tidak digunakan, d) Diusahakan sedemikian rupa bila beton mulai mengeras maka harus dilindungi terhadap arus air yang mengalirkan bahan-bahan kimia, dan getaran begitu juga terhadap pekerja,
NO
JENIS/TYPE PEKERJAAN
IDENTIFIKASI JENIS BAHAYA & RISIKO K3
PENGENDALIAN RISIKO K3
1
2
3
4 e) Diusahakan sedemikian rupa tidak boleh meletakkan beban di atas beton yang sedang mengeras, 11) Bahan-bahan kering dari beton harus dicampur pada ruang yang tertutup : a) Debu harus tersalur/terbuang ke luar, b) Bila debu tidak dapat terbuang, maka para pekerja harus menggunakan alat pernapasan, 12) Selama pengecoran papan acuan dan penumpunya harus dicegah terhadap kerusakan, 13) Pengoperasian alat pengaduk, penggetar dan water tanker harus dilakukan oleh orang yang ahli dan berpengalaman dan harus selalu dijaga agar tidak ada orang luar maupun pekerja lain yang tidak berkepentingan berada di tempat pengecoran beton, 14) Membatasi daerah pekerjaan pengecoran dengan pagar atau rambu yang informatif, 15) Menyiapkan penerangan apabila harus bekerja pada malam hari, 16) Lantai kerja sementara yang menahan pipa pemompa beton harus kuat untuk menumpu pipa yang sedang berisi dan mempunyai faktor pengaman sedikitnya 4
10.
Pasangan Batu a) Pengukuran dan Pematokan
1) Kecelakaan akibat pengukuran yang
1) Memasang rambu-rambu pada lokasi
dilakukan di jalan raya
pekerjaan untuk melindungi personil yang
2) Luka akibat kena pukul palu, luka
bekerja dari kendaraan yang melintasi proyek
akibat kena gergaji, luka akibat kena
dan menempatkan petugas bendera di semua
paku
tempat kegiatan pelaksanaan, 2) Diusahakan sedemikian rupa agar waktu memasang patok, tangan menggunakan sarung tangan yang sesuai dan menggunakan palu yang proporsional. Jika pemotongan menggunakan gergaji manual atau alat potong otomatis/listrik dilakukan secara hatihati
b) Penggalian
1) Potensi bahaya akibat pipa gas, pipa
Sebelum pekerjaan di mulai pada setiap
air, dan konduktor listrik, yang terkena
tempat galian pemberi kerja harus melakukan
galian,
pemeriksaan terlebih dahulu atas segala
2) Kecelakaan akibat terkena cangkul/
instalasi di bawah tanah seperti saluran
alat penggali alin dari sesama pekerja,
pem-buangan, pipa gas, pipa air, dan konduktor listrik, yang dapat menimbulkan bahaya selama waktu pekerjaan,
NO
JENIS/TYPE PEKERJAAN
IDENTIFIKASI JENIS BAHAYA & RISIKO K3
PENGENDALIAN RISIKO K3
1
2
3
4
3) Terkena cangkul sendiri/ luka akibat
2) Sebelum pekerjaan di mulai pada setiap
lainnya jika penggalian dilakukan
tempat galian pemberi kerja harus melakukan
malam hari,
pemeriksaan terlebih dahulu atas segala
4) Runtuhnya lereng galian,
instalasi di bawah tanah seperti saluran
5) Terpeleset pada saat menggali,
pem-buangan, pipa gas, pipa air, dan konduktor
6) Tertimpa benda jatuh dari atas,
listrik, yang dapat menimbulkan bahaya
7) Potensi kecelakaan akibat
selama waktu pekerjaan,
penggalian menggunakan mesin
3) Diusahakan agar menjaga jarak antar
penggali/Excavator,
pekerja jika penggalian mengunakan tenaga
8) Bahaya terperosok ke tempat
manusia dengan alat bantu
penggalian,
(Cangkul, balincong, dll),
9) Bahaya akibat genangan air di
4) Diusahakan sedemikian rupa penggalian
tempat galian
yang dilakukan dimalam hari menggunakan lampu penerangan yang cukup, 5) Penggalian pada lereng dan tebing jalan diusahakan agar tetap mempertahankan kemiringan lereng, 6) Apabila tanah tidak menjamin tempat berpijak yang aman, harus disediakan konstruksi penyangga yang cukup, 7) Apabila orang sedang bekerja pada ketinggian yang berbeda, sarana yang cukup seperti papan lantai harus disediakan untuk mencegah orang yang ada dibawahnya tertimpa alat atau benda yang terjatuh dari atas, 8) Excavator yang dilengkapi dengan unit untuk panggilan yang dalam harus dirancang sedemikian rupa sehingga gigi pengeruknya tidak dapat mendekati lengannya sampai sejarak 40 cm atau harus dilengkapi dengan suatu alat penyetop yang dapat dipercaya dapat mencegah kejadian ini. Operator excavator harus : a) Sedikitnya berumur 18 tahun, b) Sudah terbiasa menjalankan dan memelihara mesin yang bersangkutan 9) Untuk maksud pengamanan segera setelah memungkinkan bagian atas sumuran harus dilindungi dengan pagar yang cukup atau pegangan pengaman dan injakan serta pintu masuk, 10) Apabila sumuran sedang digali ke dalam lapisan yang mengandung air, harus disediakan suatu sarana untuk menyelamatkan diri
NO
JENIS/TYPE PEKERJAAN
IDENTIFIKASI JENIS BAHAYA & RISIKO K3
PENGENDALIAN RISIKO K3
1
2
3
4
c)) Pemompaan
1) Kena setrum,
1)Kabel-kabel yang mengalirkan listrik diberi ,
2) Kaki tergenang air/lecet,
perlindungan secukupnya. Apabila ada
3) Runtuhnya dinding,
sambungan kabel diberi isolasi yang
4) Terpeleset pada saat menurunkan
cukup aman
slang pompa,
2) Para pekerja dilengkapi dengan sepatu
5) Genangan air hasil pemompaan
boot/karet, sarung tangan, helm yang sesuai, 3) Jika perlu dilakukan pembuatan dinding penahan rembesan, 4) Lakukan penyumbatan dan pemompaan agar air dapat keluar dari lokasi pemasangan gabion, 5) Pada saat pemompaan dilakukan sebagai langkah dewatering, pengaliran air hasil pemompaan diusahakan sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan resiko bahaya kecelakaan.
d) Penyiapan Lantai Kerja
1) Bahaya akibat bahan-bahan dan alat
1) Penyiapan peralatan dan bahan sedekat
yang akan dipakai,
mungkin dengan lokasi pekerjaan.
2) Bahaya akibat genangan air
Pemeriksaaan terhadap peralatan dan bahan sebelum pelaksanaan pekerjaan, 2) Diusahakan sedemikian rupa lantai kerja terbebas dari air, Jika perlu dibuat penahan rembesan air dan dipasang perancah atau tangga yang sesuai dan memenuhi faktor keamanan
e) Pemasangan
1) Luka karena tertimpa batu,
1) Untuk menjaga resiko kecelakaan para
2) Debu dari campuran agregat, semen
pekerja yang melakukan pemasangan batu
dan air,
dilengkapi dengan sarung tangan, helm dan
3) Luka tangan/kaki karena adukan
sepatu boot, 2) Diusahakan sedemikian rupa menghindari kontak langsung antara tangan/kulit terhadap adukan semen, 3) adukan semen,
f) Penimbunan
1) Potensi longsor dari tanah timbunan,
1) Timbunan diusahakan agar tetap kering agar
2) Potensi kecelakaan akibat alat
tidak membahayakan lalu lintas maupun
penimbun,
pekerja,
3) Potensi kecelakaan akibat alat
2) Pelaksanaan timbunan pada tanjakan agar
pemadat dengan menggunakan mesin,
dijaga sedemikian rupa agar tidak
4) Potensi luka akibat cangkul/peralatan
membahayakan alat pemadat dengan mesin,
sejenisnya untuk penimbunan dan
3) Penimbunan dengan menggunakan mesin
pemadatan cara manual
harus dilakukan oleh orang yang ahli dibidangnya,
11.
Expansion Joint Tipe Baja
1) Terluka akibat terkena baja
1) Hati - hati dalam bekerja
Bersudut
2) Tanganya terjepit baja saat
2) Hati-hati dalam penggunaan alat
pemasangan baja
3) menggunakan selop tangan saat bekerja
3) Terluka akibat penggunaan alat yang tidak memenuhi syarat 12.
Sandaran (Railing)
1) Terluka akibat terkena baja
1) Hati - hati dalam bekerja
2) Tanganya terjepit baja saat
2) Hati-hati dalam penggunaan alat
pemasangan baja
3) menggunakan selop tangan saat bekerja
3) Terluka akibat penggunaan alat yang
4) Menggunakan baju kerja yang memenuhi
tidak memenuhi syarat
syarat
4) Terkena percikan api saat melakukan pengelasan 13.
Tempat Patung dan Patung
1) Terluka akibat penggunaan alat yang
1) Penggunaan alat harus memenuhi standar
tidak sesuai
2) Harus hati hati dan teliti dalam bekerja
2) Tangan terjepit waktu penempatan
3) Menggunakan alat kerja yang memadai
patung
(slop tangan dll)
3) Patung terjatuh saat mengangkat dari mobil 14.
Marka Jalan Termoplastik a) Pengukuran
1) Terluka akibat penggunaan meteran
1) Pekerja harus terampil dan berpengalaman
baja tidak benar,
dibidangnya. Pekerja harus memakai
2) Kecelakaan atau tertabrak oleh
pakaian dan perlengkapan seperti sarung
kendaraan yang melintas,
tangan, sepatu boot dan Helm yang sesuai
3) Terjadi gangguan terhadap lalu lintas
dengan standar,
kendaraan
2) Palu yang dipakai harus sesuai/proposional, tidak terlalu berat maupun panjang untuk menghindari terjadinya kecelakaan. Menggunakan meteran yang sesuai dengan standar. Senantiasa selalu menjaga jarak aman antara pekerja satu dengan lainnya, 3) Memasang rambu-rambu pada lokasi pekerjaan untuk melindungi personel yang bekerja dari kendaraan yang melintasi proyek dan menempatkan petugas bendera disemua tempat kegiatan pelaksanaan
NO
JENIS/TYPE PEKERJAAN
IDENTIFIKASI JENIS BAHAYA & RISIKO K3
PENGENDALIAN RISIKO K3
1
2
3
4
b) Pembersihan Permukaan
1) Terjadi iritasi pada kulit, mata dan
1) Pekerja harus memakai pakaian dan
paru-paru akibat debu dari pembersihan/
perlengkapan (sepatu boot, sarung tangan,
penyemprotan permukaan perkerasan/
helm dll.) yang memenuhi standar,
permukaan jalan,
2) Penggunaan alat-alat pembersih
2) Terluka oleh Compressor/sikat
permukaan perkerasan dilakukan oleh orang
mekanis pada waktu membersihkan
yang ahli dan berpengalaman dibidangnya.
perkerasan / permukaan jalan,
Pekerja harus menggunakan tutup telinga,
3) Kecelakaan akibat lalu lintas
3) Memasang rambu-rambu pada lokasi
kendaraan,
pekerjaan untuk melindungi personel yang
4) Kecelakaan akibat jarak antar pekerja
bekerja dari kendaraan yang melintasi proyek
terlalu dekat
dan menempatkan petugas bendera disemua tempat kegiatan pelaksanaan, 4) Selalu menjaga jarak yang aman antara pekerja satu dengan lainnya
c) Penyampuran cat
1) Terjadi iritasi pada kulit, mata dan
1) Petugas harus mengenakan pakaian dan
paru-paru,
perlengkapan seperti, sepatu boot, sarung
2) Terjadi Luka bakar/gatal/noda pada
tangan, helm, masker, kacamata dan lain-lain
tangan/kaki
yang sesuai dengan standar, 2) Pencampuran cat harus dilakukan sesuai dengan petunjuk pabrik pembuat
d) Penyemprotan
1) Terjadi iritasi pada kulit, mata dan
1) Petugas harus mengenakan pakaian dan
paru-paru,
perlengkapan seperti, sepatu boot, sarung
2) Terjadi luka/gatal/noda pada
tangan, helm, masker, kacamata dan lain-lain
tangan/kaki,
yang sesuai dengan standar,
3) Kecelakaan akibat lalu lintas
2) Memasang rambu-rambu pada lokasi
kendaraan,
pekerjaan untuk melindungi personel yang
4) Kecelakaan akibat penerangan kurang,
bekerja dari kendaraan yang melintasi proyek
5) Kecelakaan akibat kebakaran,
dan menempatkan petugas bendera disemua
6) Terluka akibat alat penyemprotan/alat
tempat kegiatan pelaksanaan,
mekanis pengecatan
3) Jika penyemprotan dilakukan malam hari maka harus mempunyai penerangan dan pengamanan yang cukup, 4) Alat pemadam api harus selalu tersedia di tempat-tempat penyimpanan, atau di tempattempat yang menggunakan cat yang mudah terbakar, 5) Alat-alat pengecatan/ penyemprot harus dioperasikan oleh orang yang terampil dan berpengalaman dibidangnya
15
Kreb Pracetak
1) Terjepit saat pemasangan kreb
1) Harus hati-hati dan teliti saat bekerja
2) Terluka akibat penggunaan alat yang
2) Menggunakan alat yang layak digunakan
tidak sesuai 16
Paving Block Tebal (Full Colour) 20 x 20
1) tangan terluka saat mengangkat
1) Memakai sarung tangan saat bekerja
paving
2) Hati - hati saat memindahkan paving
2) Paping pecah saat memindahkan
agar tidak pecah
ke lokasi kerja
3) Hati - hati saat memindahkan paving
3) Kaki tertimpa paving saat
agar tidak jatuh mengenai kaki
PEMENUHAN PERUNDANG - UNDANGAN DA PERSYARATAN LAINNYA Daftar peraturan perundang - undangan dan persyaratan K3 yang dipunyai dan dipenuhi dalam melaksanakan paket pekerjaan ini adalah
Daftar Peraturan Perundang-undangan dan Persyaratan K3 yang wajib dipunyai dan dipenuhi dalam melaksanakan paket pekerjaan ini adalah : a UU No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja b UU No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi c Peraturan Menteri PU No. 09/PRT/M/2008 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang PU 3 Sasaran K3 dan Program K3 Sasaran K3 :
a Tidak ada kecelakan kerja yang berdampak korban jiwa (Zero Fatal Accident) b Tingkat penerapan elemen SMK3 minimal 80 % c Semua pekerja wajib memakai APD yang sesuai bahaya dan risiko pekerjaannya masing-masing Program K3 :
a Melaksanakan Rencana K3 dengan menyediakan sumber daya K3 (APD, Rambu-rambu, Spanduk, Poster, pagar pengaman, jaring pengaman dsb) secara konsisten b Melakukan inspeksi secara rutin terhadap kondisi dan cara kerja berbahaya c Memastikan semua pekerja untuk mematuhi peraturan yang telah ditetapkan Organisasi K3 :
Menyediakan petugas K3 sesuai dengan struktur organisasi yang diusulkan
Penanggung Jawab
Emergency/
P3K
Mangupura, 12 Maret 2015 CV.KARYA WIGUNA UTAMA
K3
Kebakaran
kedaruratan
I Gede Sartana Direktur